Bab 3. Analisis Data. Pada bab ini, penulis akan menganalisis kanji-kanji yang memiliki bushu kokoro

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Bab 3. Analisis Data. Pada bab ini, penulis akan menganalisis kanji-kanji yang memiliki bushu kokoro"

Transkripsi

1 Bab 3 Analisis Data Pada bab ini, penulis akan menganalisis kanji-kanji yang memiliki bushu kokoro 心 melalui makna Denotasi dan makna Konotasi secara semantik dan analisis medan makna yang akan dihubungkan dengan teori - teori pada bab 2. Pertama-tama penulis akan menjelaskan makna denotasi dan konotasi dari bushu kokoro 心 yang didapat dari berbagai sumber. Dan kemudian, kanji-kanji yang bermakna pikiran akan dihubungkan dengan makna kokoro yang sudah dianalisis dengan teori medan makna. 3.1 Analisis makna Denotasi Konotasi pada kanji kokoro 心 Untuk dapat mengerti makna dari sebuah kata, kita perlu mengetahui makna denotasi dan konotasi dari kata tersebut, agar dapat memahami penggunaan dari kata tersebut. Begitu juga dengan kanji kokoro 心, penulis akan menganalisis makna denotasi dan konotasi dari kanji tersebut secara semantis. Untuk itu penulis mengumpulkan beberapa makna kata denotasi dan konotasi dari berbagai sumber mengenai kokoro 心 seperti tabel dibawah ini, 27

2 Tabel 3.1 Makna Denotasi dan Konotasi Kanji kokoro 心 Makna Denotasi Makna Konotasi Sumber - Jantung - Hati, perasaan Toudou (2004:440) - Hati, jiwa Kenji Matsuura (1994:527) - Inti - Vitalitas - Sumbu - Sumsum - Jantung - Pikiran, Ide - Jiwa, semangat - Perasaan - Kesungguhan - Simpati, perhatian - Suasana hati, keinginan Nelson (1997:423) - Heart (organ) - Heart, mind, spirit, feelings, emotion, thoughts. Jack Halpern (1995:6-7) - しんぞう Jantung - 五臓の一つ 血液を送り出す 器官 しんぞう Salah satu dari 5 organ tubuh. Darah mengalir keluar dari organ tersebut. Organ. Jantung. - Heart, centre, core (central part) - まん中 こころ Sesuatu yang ditengah, hati - 人間が考えたり 感じたりするはたらき 精神 こころ Di mana manusia berpikir dan merasakan. Spirit, jiwa. Hati - まんなか 中央 Sesuatu atau hal yang berada di tengah. Pusat. Sakuma Ishida (1989:82) Yamada Toshio (2004:385) 28

3 - しんぞう Jantung - 心臓 胸 Jantung, dada. - かんがえ きもち こころ Pikiran, perasaan, hati - まんなか Pusat atau sesuatu yang di tengah - 人間の精神作用のもとになるもの また その作用 ( 知識 感情 意志の総体 ) 体に対して Sesuatu yang menjadi di bawah fungsi jiwa manusia. Fungsi itu terhadap tubuh. Akiyasu Toudou (1990:450) Shinmura Izuru (1998:950) (pengetahuan, kemauan keseluruhan) perasaan, secara - 思慮 おもわく Pikiran. - 気持ち Perasaan - おもいやり なさけ Rasa Simpati. kasihan. - a hollow muscular organ that pumps the blood through the circulatory system by rhythmic contraction and dilation. In vertebrates there may be up to four - 比喩的に用いる Digunakan dalam arti kiasan - the heart regarded as the centre of a person's thoughts and emotions, especially love or compassion. - the central or Oxford Dictionary Online 29

4 chambers (as in humans), with two atria and two ventricles. innermost part of something - A conventional representation of a heart with two equal curves meeting at a point at the bottom and a cusp at the top. - heart (noun) - mind Zhongwen.com - feelings - center, middle Dari beberapa kamus pada tabel diatas dengan bahasa yang berbeda-beda, makna sebenarnya dari kanji kokoro 心 yang disesuaikan dengan teori pembentukan Shoukei Moji 象形文字 pada bab 2 sebelumnya, kanji tersebut merupakan bentuk dari suatu benda dan biasanya cukup sederhana. Shinmura (1998:950), mengatakan bahwa awalnya kokoro dilihat dari bentuk jantung binatang buas kemudian berkembang menjadi kata yang mewakili organ dalam tubuh manusia, yang maknanya menjadi semakin dalam yaitu mewakili perasaan. Pernyataan Itou (2005: ), 古い時代は心臓が生命の根源であり 思考するところでもあると考えられていた. Yang diterjemahkan, pada zaman dahulu, jantung dinyatakan sebagai akar dari nyawa, dan bahkan dinyatakan sebagai tempat untuk berpikir. Tanpa adanya nyawa, tidak akan ada kehidupan, maka jantung merupakan organ yang paling penting untuk semua kehidupan makhluk hidup. 30

5 Jantung yang diartikan sebagai jiwa juga mencangkup pada makna pikiran. Hal ini memenuhi pernyataan dari Toudou (1991:423), bahwa 心臓で精神作用が営まれると考えたことから. Yang artinya, fungsi jiwa yang dilaksanakan pada jantung, berasal dari pikiran. Dan menurut Yamada (2004:385) menyatakan bahwa, 人間が考えたり 感じたりするはたらき Yang diterjemahkan menjadi, manusia berpikir dan merasakan. Menurut analisis penulis dari dua pernyataan tersebut, kokoro 心 selain berfungsi sebagai organ pada tubuh manusia, kokoro juga berfungsi sebagai suatu fungsi perasaan dan pikiran karena jantung merupakan jiwa yang mencangkup kehidupan batin manusia yang terjadi dari pikiran. Maka jantung merupakan jiwa yang berasal dari pikiran. Sedangkan perasaan dalam kokoro 心 dari KBBI (1995:820) adalah rasa atau keadaan batin (hati) sewaktu menghadapi sesuatu dan hasil atau perbuatan merasa dengan panca indera. Hati juga dapat diasosiasikan sebagai perasaan atau jiwa yang terdapat dalam KBBI (1995:344), yaitu hati merupakan segala sesuatu yang ada dalam tubuh manusia yang dianggap sebagai tempat segala perasaan batin dan tempat menyimpan pengertian (perasaan, dsb). Berdasarkan pencarian dalam KBBI (1995:768), arti pikiran adalah hasil berpikir, akal, ingatan, gagasan, niat dan maksud. Makna pikiran yang terbentuk dari sebuah jantung mempunyai hubungan dengan bushu kokoro 心. Pada bab 2, dicantumkan bahwa menurut Daub (1995), kokoro sebagai bushu lebih sering ditekankan pada makna pikiran. 31

6 3.2 Analisis Kanji yang berhubungan dengan Bushu 心 yang berarti pikiran Dalam sub-bab ini, penulis akan menganalisis 5 kanji yang diambil dari korpus data kamus kanji The New Nelson Japanese-English Character Dictionary yang ditulis oleh Andrew N.Nelson,dimana terdapat bushu kokoro yang menyangkut hubungan dengan makna pemikiran pada kanji-kanji tersebut Analisis Kanji nen 念 yang berarti pemikiran yang menghasilkan hasrat Pada sub-bab ini, penulis akan menjelaskan analisis kanji nen 念. Penulis ingin mengetahui apakah terdapat hubungan antara kanji tersebut dengan bushu kokoro 心 yang terdapat pada kanji tersebut. Menurut Maeno (1991:371), kanji nen 念 merupakan penggabungan dari kanji ima 今 dan kanji kokoro 心. Untuk pembentukan pada masing-masing kanji, dapat dilihat pada gambar pembentukan di bawah ini, 32

7 Gambar 3.1 Filosofi Pembentukan Kanji nen 念 Sumber : Toudou (2004:47 dan 440) Dari gambar pembentukan kanji nen 念 diatas, terlihat jelas bahwa kanji tersebut terbentuk dari dua gabungan kanji dasar. Dari gabungan tersebut, arti dari masing-masing kanji gabungan ini berbeda tetapi saling melengkapi, sehingga membentuk maknaa baru yang disebut dengan pikiran nen 念. Kanji nen 念 yang terdiri dari gabungann ima 今 dan kokoroo 心, masing- masing memiliki arti harafiah. Untuk mengetahui lebih lanjut dapat dilihat pada tabel dibawah ini, 33

8 Tabel 3.2 Arti Harafiah dari Kanji nen 念 今 ( いま コン キン ) 心 ( シン こころ ) 1. Sekarang, yang akan datang, ini. (Nelson, 1997: 62) 1. Sekarang 2. Ini 3. Berikutnya, yang akan datang (Halpern, 1995:867) 1. Pikiran, Ide 2. Jiwa, semangat 3. Perasaan 4. Kesungguhan 5. Simpati, perhatian 6. Suasana hati, keinginan (Nelson, 1997:423) 1. Hati, Jiwa 2. Perasaan 3. Pikiran 4. Rasa Simpati 5. Emosi 6. Jiwa (Shinmura, 1998:950) 会意文字 心 =( こころ ) と音 今 =( ふさぐ ) (Toudou, 1991:427) 念 ( ネン ) Pikiran, keinginan (Nelson, 1997:430) 34

9 Menurut Nelson (1997:430), kanji ini memiliki arti ide, pikiran, perasaan, pengertian dan keinginan. Dari tabel di atas dijelaskan arti harafiah dari masing-masing kanji pembentuk kanji nen 念. Kedua kanji tersebut memiliki arti yang berbeda, namun setelah digabungkan akan membentuk suatu kanji dan makna yang baru. Menurut Toudou (1991:427), kanji nen 念 merupakan pembentukan rikusho yaitu pembentukan kai I Moji 会意文字, huruf kanji yang dibuat dengan cara menggabungkan dua kanji atau lebih dengan melihat makna dari kanji-kanji yang digabungkan, yaitu ima 今 dan kokoro 心. Kokoro pada kanji nen 念 berperan sebagai bushu dan terletak pada bagian bawah dinamakan shitagokoro したごころ. Kanji ima 今 memiliki arti sekarang yang menunjuk pada keterangan waktu, sedangkan kokoro berarti pikiran. Pembentukan dari Kanji ima 今 ini, menurut Toudou (1990:816), menggambarkan sebuah tutup dan di dalamnya terdapat sesuatu yang dimasukan. Supaya dapat menutup dan tidak lepas, menahan sesuatu yang dimasukan tersebut menunjuk pada makna sekarang. Untuk memperjelas pernyataan tersebut dapat dilihat pada gambar dibawah ini, 35

10 Gambar 3.2 Filosofi Pembentukan Kanji ima 今今 Sumber : Toudouu (1990:816) Menurut analisis penulis pada gambar pembentukan diatas, tutup disini mempunyai arti sebagai alat untuk membatasi suatu tempat sehingga tidak terlihat isinya dan menahan benda tersebut agar tidak dibiarkan lepas dan tetap berada di dalam tutup tersebut. Membatasi pada tutup kanji ima 今 ini, dalam KBBI (1995:98), yaitu memberi batas atau menentukan. Menurut Toudou (2004:47), すぎて行く時時間をぱっとおさえて止止めることから いま という意味になる, yang artinya, mengendalikann dan memberhentikan waktu secara seketika, maka maknanya menjadi sekarang. Penulis menganalisis bahwa terdapat arti kata seketika dalam ima yang berarti sekarang karenaa ini menunjukan satu rentang waktu yang sebentar dan itu bisa diasosiasikan dengann sekarang, ini didukung juga oleh pernyataan Henshall (1998:35) bahwaa tutup sebagai alat untuk menutupi atau menyembunyikan sesuatu, mengekspresikan seketika karena benda yang ada di dalam tutup tersebut disembunyikan hanya dalam waktu yang sebentar, dimana arti seketika itu kemudian berubah menjadi sebentar lagi atau dalam waktu dekat, dan akhirnya arti ini berubah menjadi sekarang. 36

11 Kanji ima 今 menerangkan batasan waktu yang berarti sekarang dalam menentukan waktu tersebut, dan yang akan datang karena tidak diketahui kapan suatu proses, kejadian, maupun keadaan tersebut terjadi. Menurut Toudou (2004:447), pembentukan kanji ima 今 yang digabungkan dengan kokoro 心, menyatakan bahwa 心の中に含んで考えること, yang artinya, suatu pemikiran yang tersimpan di dalam hati. Sedangkan menurut Henshall (1998:173), kanji ima 今 sebagai fonetik diekspresikan sebagai arti benar-benar memiliki. Yang kemudian digabung dengan kokoro 心 yang maknanya menjadi suatu kesungguhan dari dalam hati. Menurut analisis penulis, kanji nen 念 berdasarkan dua pernyataan diatas makna sesuatu yang benar-benar dimiliki dan tersembunyi di dalam hati diasosiasikan dengan pikiran yang sangat dalam yang terdapat di dalam hati menggantikan makna tersebut. Nen 念 disini merupakan suatu pemikiran yang merupakan hasrat dan harapan terdalam yang sudah lama dan ingin dicapai, seperti adanya suatu permohonan yang ingin dicapai. Dari pembentukan sebuah kanji, dikenal istilah bushu, yang menunjukkan sifat umum dari karakter itu sendiri (Henshall, 1998: xx). Salah satunya adalah Shitagokoro, yang terletak pada bagian bawah sebuah kanji yang menekankan pada makna pemikiran, maka dari terciptanya makna penggambaran kanji nen 念 yang berarti pikiran. Bushu ini tidak bisa digantikan dengan bushu lain karena akan merubah makna pikiran pada kanji nen 念 itu sendiri. 37

12 Kanji ima 今 yang digabungkan dengan kokoro 心 digunakan untuk memperjelas arti-arti dari kanji nen 念. Penulis membuat tabel medan makna dibawah ini, Tabel 3.3 Medan Makna kanji nen 念 Pikiran, pemikiran Perasaan Perhatian Permohonan (Shinmura, 1998:2074) 念 Pikiran, ide, pikiran terdalam Pemikiran dari berbuat sesuatu, keinginan (Halpern,1995:923) Jadi, berdasarkan tabel diatas, dapat disimpulkan bahwa kanji nen 念 terdapat hubungan makna dengan pemikiran. Arti pemikiran pada kanji nen 念 ini memiliki arti pemikiran yang terdalam di hati karena pemikiran disini menekankan pada suatu keinginan yang berupa hasrat yang ingin dicapai. Hasrat yang dimaksudkan disini, menurut Endarmoko (2006: ) adalah suatu permohonan, ambisi, harapan, keinginan dan rencana. Maka, kanji nen 念 ini lebih ditekankan pada suatu keinginan dan pengharapan. 38

13 3.2.2 Analisis Kanji i 意 yang berarti pemikiran yang menghasilkan ide Pada sub-bab ini, penulis akan menjelaskan analisis kanji i 意. Penulis ingin mengetahui apakah terdapat hubungan antara kanji tersebut dengan bushu kokoro 心 yang terdapat pada kanji tersebut. Menurut Itou (2005:129), 意 は 音 と 心 の組み合わせ Yang diterjemahkan, i 意 adalah kombinasi dari kanji suara dengan kanji hati. Gambar 3.3 Filosofi Pembentukan Kanji i 意 Sumber : Toudou (1990:466) Dari pembentukan gambar diatas, terlihat jelas bahwa kanji tersebut terbentuk dari dua gabungan kanji dasar. Dari gabungan tersebut, arti dari masing-masing kanji gabungan ini berbeda tetapi saling melengkapi, sehingga membentuk makna baru yang disebut dengan pikiran i 意. 39

14 Kanji i 意 yang terdiri dari gabungan on 音 dan kokoro 心, masingmasing memiliki arti harafiah. Untuk mengetahui lebih lanjut dapat dilihat pada tabel dibawah ini, 40

15 Tabel 3.4 Arti Harafiah Kanji i 意 音 ( オン イン おと ) 心 ( シン こころ ) 1. Suara 2. Bunyi 3. Nada 4. Deru, suara meraung (Nelson,1997:1173) 1. Suara 2. Suara pengucapan 3. Suara dari lagu 4. Nada 5. Melody (Halpern,1995:930) 1. Pikiran, Ide 2. Jiwa, semangat 3. Perasaan 4. Kesungguhan 5. Simpati, perhatian 6. Suasana hati, keinginan (Nelson, 1997:423) 1. Hati, Jiwa 2. Perasaan 3. Pikiran 4. Rasa Simpati 5. Emosi 6. Jiwa (Shinmura, 1998:950) 会意文字 音 ( 含む )+ 心で (Toudou, 1991:436) 意 ( い ) Pikiran, perhatian, maksud, tujuan, ide (Nelson,1997:449) 41

16 Menururt Nelson (1997:449), kanji ini memiliki arti pikiran, perhatian, maksud, tujuan, ide. Dari tabel di atas dijelaskan arti harafiah dari masing-masing kanji pembentuk kanji i 意. Kedua kanji tersebut memiliki arti yang berbeda, namun setelah digabungkan akan membentuk suatu kanji dan makna yang baru. Menurut Toudou (1991:436), kanji i 意 merupakan pembentukan rikusho yaitu pembentukan kai I Moji 会意文字, huruf kanji yang dibuat dengan cara menggabungkan dua kanji atau lebih dengan melihat makna dari kanji-kanji yang digabungkan, yaitu on 音 dan kokoro 心. Kokoro pada kanji i 意 berperan sebagai bushu. Bushu yang terletak pada bagian bawah dinamakan shitagokoro したご ころ. Kanji on 音 secara harafiah, artinya adalah suara, dan kokoro 心 adalah pikiran. Pembentukan kanji on 音 ini, menurut Toudou (2004:965), koto 言 merupakan bentuk awal dari on 音, pada on 音 terdapat satu garis di dalam kuchi 口 yang digambarkan seperti permen yang ada di dalam mulut, dan mengeluarkan suara komat-kamit. Beliaupun menambahkan bahwa on 音 sebagai bushu mempunyai hubungan dengan suara. Berikut gambar filosofi pembentukan dari on 音, 42

17 Gambar 3.4 Filosofi Pembentukan Kanji on 音 Sumber : Toudou (1990:147) Tetapi pernyataan lain menurut Henshall (1998:2), bahwa titik yang ada di tengah mulut menggambarkan sebuah lidah di dalam mulut. lidah pada kanji ini, menunjukkan fungsi untuk berkata-kata, berteriak dan bernyanyi. Dan kanji yang terdapat diatas kuchi adalah kanji tatsu 立. Menurut analisis penulis, untuk memperjelas pembentukan kanji on 音, pernyataan Toudou (2004) didukung dengan pernyataan dari Henshall (1998) bahwa, sesuai dengan gambar diatas, di dalam mulut terdapat titik, tapi titik ini lebih sesuai digambarkan dengan sebuah lidah karena lidah merupakan alat bantu yang digunakan untuk berbicara, bernyanyi dan mengecap rasa pada makanan. Maka, pada pembentukan kanji on 音 ini, menekankan pada suara atau ucapan yang dikeluarkan dari mulut. 43

18 Kanji i 意, menurut Toudou (1990:466), 心の中に閉じ込められた思い, yang berarti di dalam hati terdapat sebuah pikiran yang terkurung. Yang dimaksud dari pernyataan ini, menurut penulis bahwa terkurung dapat diasosiasikan dengan tertutup, sehingga arti dari on 音 pada makna kanji i 意 merupakan suara yang tertutup. Sedangkan hati atau kokoro disini diartikan sebagai pikiran. Jadi, makna kanji i 意 dari pernyataan ini adalah pemikiran dari suara yang tertutup. Kemudian, menurut Henshall (1998:65), mengatakan bahwa kokoro 心 adalah hati atau perasaan dan on 音 adalah suara, dan maknanya menjadi memberi suara pada hati atau memberi pendapat pada hati. Secara fonetik kanji ini mengekspresikan penuh karena arti penuh disini mengacu pada pemikiran dan yang penuh di hati. Maka, suatu pemikiran berawal dari suara karena ketika kita ingin mengungkapkan suatu pendapat atau maksud, kita mengutarakan pendapat dengan berkata-kata dan adanya suatu emosi dalam mengutarakan pendapat tersebut. Maka, kokoro disini juga mempunyai peranan dalam mengutarakan suatu pendapat tersebut. Makna ide dapat diasosiasikan dan ditekankan untuk kanji i 意 ini. Untuk itu, penulis membuat tabel medan makna dari kanji i 意 di bawah ini, 44

19 Tabel 3.5 Medan Makna Kanji i 意 Pikiran Perasaan Sebab, alasan (Shinmura, 1998:111) 意 Pikiran Perasaan Pendapat Keinginan Arti (Halpern,1995:963) Jadi, berdasarkan tabel diatas, dapat disimpulkan bahwa kanji i 意 terdapat hubungan makna dengan pemikiran. Kanji i 意 ini menekankan makna pada pemikiran yang diungkapkan dan terdapat suatu perasaan didalamnya, oleh karena itu, arti pemikiran ini menghasilkan suatu ide dan pendapat. Bushu kokoro disini tidak bisa 45

20 digantikan dengan bushu lain karena akan merubah makna pemikiran pada kanji i 意 Analisis Kanji sou 想 yang berarti pemikiran yang menghasilkan angan-angan Pada sub-bab ini, penulis akan menjelaskan analisis kanji sou 想. Penulis ingin mengetahui apakah terdapat hubungan antara kanji tersebut dengan bushu kokoro 心 yang terdapat pada kanji tersebut. Menurut Toudou (1990:468), kanji sou 想 merupakan gabungan dari kanji sou 相 dan kokoro 心. Gambar 3.5 Filosofi Pembentukan Kanji sou 想 Sumber : Toudou (1990:468) Dari pembentukan gambar diatas, terlihat jelas bahwa kanji tersebut terbentuk dari dua gabungan kanji dasar. Dari gabungan tersebut, arti dari masing-masing kanji 46

21 gabungan ini berbeda tetapi saling melengkapi, sehingga membentuk makna baru yang disebut dengan pikiran sou 想. Kanji sou 想 yang terdiri dari gabungan sou 相 dan kokoro 心, masingmasing memiliki arti harafiah. Untuk mengetahui lebih lanjut dapat dilihat pada tabel harafiah dibawah ini, Tabel 3.6 Arti Harafiah Kanji sou 想 相 ( ソウ ショウ あい ) 心 ( シン こころ ) 1. Saling 2. Aspek 3. Tahap 4. Menteri Negara 5. Ilmu firasat 6. Sesama 7. Bersama-sama (Nelson, 1997:775) 1. Saling, bersama 2. Tahap 3. Aspek 4. Menteri (Halpern,1995: ) 1. Pikiran, Ide 2. Jiwa, semangat 3. Perasaan 4. Kesungguhan 5. Simpati, perhatian 6. Suasana hati, keinginan (Nelson, 1997:423) 1. Hati, Jiwa 2. Perasaan 3. Pikiran 4. Rasa Simpati 5. Emosi 47

22 6. Jiwa (Shinmura, 1998:950) 形声文字 ( 心 = こころ ) と 音 相 (Yamada,2004:410) 想 ( ソウ おもう ) Ide, Konsepsi, Pikiran (Nelson, 1997:447) Menurut Nelson (1997:447), kanji sou 想 memiliki arti ide, konsepsi dan pikiran. Dari tabel di atas dijelaskan ati harafiah dari masing-masing kanji pembentuk kanji sou 想. Kedua kanji tersebut memiliki arti yang berbeda, namun setelah digabungkan akan membentuk suatu kanji dan makna yang baru. Menurut Yamada (2004:410), kanji sou 想 merupakan pembentukan rikusho yaitu pembentukan Keisei Moji 形声文字, kombinasi antara elemen makna (semantik) dengan elemen vokal (fonetik), yang umumnya menunjukkan sifat umum dari suatu benda yang diwakili tersebut dan umumnya bentuk tulisannya memberikan informasi yang lebih spesifik dengan menambahkan vokal atau bunyi suara untuk menyatakan cara pengucapan (lafal) dari kata deskriptif. Kanji ini merupakan kombinasi 48

23 antara sou 相 dan kokoro 心. Kokoro pada kanji sou 想 berperan sebagai bushu. Bushuu yang terletak pada bagian bawah dinamakan shitagokoro したごころ. Kanji sou 相 memiliki arti harafiah yaitu saling, dan kokoro 心 adalah pikiran. Pembentukan kanji sou 相 ini, sebenarnya merupakan gabungan antara kanji ki 木 dan me 目, ki 木 berarti pohon dan me 目 berarti mata. Untuk lebih jelas, dapat dilihat pada gambar dibawah ini, Gambar 3.6 Filosofi Pembentukan Kanji sou 相相 Sumber : Hajime (1991:108) 49

24 Menurut Hajime (1991), 木 ( き ) と目 ( みる ) を合わせた字 木にのぼり ようすを見る ことあらわす, pernyataan ini berarti kanji ini merupakan gabungan antara pohon dan mata (melihat), dengan kata lain, memanjat pohon untuk melihat keadaan. Sedangkan menurut Toudou (1990:468), kanji ini merupakan mata yang melihat pohon yang berada di seberang, untuk itulah posisi ini dikatakan berhadaphadapan. Menurut analisis penulis dari dua pernyataan diatas mengenai kanji sou 相, posisi ketika kita berdiri, melihat ke arah depan berarti melihat apapun yang ada di seberang. Maka posisi berhadap-hadapan ini, diasosiasikan dengan kata saling. Jadi, berdasarkan penjelasan tentang pembentukan sou 相 diatas, kanji ini menekankan pada makna saling, menerangkan perbuatan berbalas-balasan. Kanji sou 想, menurut Toudou (1990:468), di dalam hati terdapat sesuatu baik atau buruk yang saling dipikirkan. Sedangkan, arti saling disini menurut Henshall (1998:164) adalah mengamati dengan teliti. mengamati disini dapat diasosiasikan dengan membayangkan. Menurut penulis, pemahaman pada kanji sou 想 ini, dalam suatu pemikiran, kita perlu mengamati sesuatu hal, lalu kita membayangkan hal tersebut. Dengan membayangkan pemikiran tersebut, dalam KBBI (1995:102), menggambarkan sesuatu dalam pikiran dan tidak diungkapkan dengan terus terang. Untuk itulah, kanji sou 想 ini terdapat kokoro yang berperan sebagai perasaan dalam membayangkan hal tersebut. Tabel 3.7 Medan Makna Kanji sou 想 50

25 Pikiran Konsep pada pengetahuan (Shinmura, 1998:1537) 想 Memahami Pikiran Ide Konsep Mempertimbangkan (Halpern, 1995:1290) Jadi, dilihat dari tabel medan makna diatas, dapat disimpulkan bahwa kanji sou 想 terdapat hubungan dengan pemikiran. Arti pemikiran ini, merupakan pikiran atau konsepsi berdasarkan dengan apa yang kita lihat dan dipahami, lalu membayangkannya. Arti dari konsep dalam KBBI (1995:520), merupakan suatu rancangan yang digunakan oleh akal budi untuk memahami hal-hal lain. Maka, membayangkan suatu pemikiran disini dapat diasosiasikan dengan angan-angan atau khayalan. Bushu kokoro disini tidak bisa digantikan dengan bushu lain karena akan merubah makna pikiran pada kanji sou 想 Analisis Kanji omou 思 yang berarti pemikiran yang menghasilkan maksud atau tujuan Pada sub-bab ini, penulis akan menjelaskan analisis kanji omou 思. Penulis ingin mengetahui apakah terdapat hubungan antara kanji tersebut dengan bushu kokoro 心 yang terdapat pada kanji tersebut. 51

26 Menurut Toudou (1990:459), kanji omou 思 merupakan gabungan dari kanji ta 田 yang berarti sawah dan kanji kokoro 心 yang berarti pikiran. Untuk mengetahui lebih jelas mengenai gabungan kedua kanji, dapat dilihat pada gambar di bawah ini, Gambar 3.7 Filosofi Pembentukan Kanji omou 思 Sumber : Toudou (1990:459) Dari pembentukan gambar diatas, terlihat jelas bahwa kanji tersebut terbentuk dari dua gabungan kanji dasar. Dari gabungan tersebut, arti dari masing-masing kanji gabungan ini berbeda tetapi saling melengkapi, sehingga membentuk makna baru yang disebut dengan pikiran omou 思. Kanji omou 思 yang terdiri dari gabungan ta 田 dan kokoro 心, masingmasing memiliki arti harafiah. Untuk mengetahui lebih lanjut dapat dilihat pada tabel harafiah dibawah ini, 52

27 Tabel 3.8 Arti Harafiah Kanji omou 思 田 ( た デン ) 心 ( シン こころ ) 1. Sawah 2. Padang padi (Nelson,1997:744) 1. Sawah 2. Padang padi 3. Lapang pertanian 1. Pikiran, Ide 2. Jiwa, semangat 3. Perasaan 4. Kesungguhan 5. Simpati, perhatian 6. Suasana hati, keinginan (Nelson, 1997:423) 1. Hati, Jiwa 2. Perasaan 3. Pikiran 53

28 (Halpern,1995:1389) 4. Rasa Simpati 5. Emosi 6. Jiwa (Shinmura, 1998:950) 会意文字 ( 心 = こころ ) と 音 田 =( あたま ) (Yamada, 2004:392) 思 ( シ おもう おもい ) Berpikir, bermaksud, mengira, mempertimbangkan (Nelson,1997:434) Menurut Nelson (1997:434), kanji omou 思 memiliki arti berpikir, bermaksud, mengira, mempertimbangkan. Dari tabel di atas dijelaskan ati harafiah dari masingmasing kanji pembentuk kanji omou 思. Kedua kanji tersebut memiliki arti yang berbeda, namun setelah digabungkan akan membentuk suatu kanji dan makna yang baru. Menurut Yamada (2004:410), kanji omou 思 merupakan pembentukan rikusho yaitu pembentukan kai I Moji 会意文字, huruf kanji yang dibuat dengan cara menggabungkan dua kanji atau lebih dengan melihat makna dari kanji-kanji yang digabungkan, yaitu ta 田 dan kokoro 心.dan kokoro 心. Kokoro pada kanji omou 思 berperan sebagai bushu. Bushu yang terletak pada bagian bawah dinamakan shitagokoro したごころ. 54

29 Kanji ta 田 memiliki arti harafiah yaitu padang padi, dan kokoro 心 adalah pikiran. Untuk lebih jelas, dapat dilihat pada gambar dibawah ini, Gambar 3.8 Filosofi Pembentukan Kanji ta 田 Sumber : Toudou (1990:770) Mengenai gambar pembentukkan padang padi ini, menurut Takebe (1993:19), pada zaman dahulu di Cina terdapat lapangan yang luas. Di dalam lapangan ini dibentuk dan dibagi menjadi segi empat untuk menanam padi, sedangkan garis yang membagi dibuat untuk berjalan diantaranya. Maka, bentuk segi empat di dalam lapangan inilah dijadikan sebagai salah satu kanji untuk menerangkan sawah atau padang padi, yaitu ta 田. Menururt Toudou (1990:459), pembentukan kanji ta 田 pada kanji omou 思 merupakan bentuk kepala, sebuah kepala bayi yang dilihat dari atas. Perubahan pembentukan kepala ini dapat dilihat kembali pada gambar 3.7. Dari atas kepala bayi, terdapat coretan X, yang berarti belahan tulang yang ada di tengah-tengah kepala. Coretan X ini persis seperti pembentukan gambar ta 田, yaitu mempunyai empat bagian yang terbagi. 55

30 Sedangkan menurut Henshall (1998:37), menyatakan bahwa kanji ta 田 pada kanji omou 思 merupakan bentuk otak. Menurut analisis penulis, di dalam kepala terdapat otak. otak yang dimaksudkan disini adalah sebagai alat untuk berpikir. Sedangkan coretan X, menurut penulis, merupakan pembagian fungsi pada otak. Untuk lebih jelas, lihat gambar ini, Gambar 3.9 Pembagian Otak Sumber : 56

31 Pada gambar otak diatas, terdapat empat bagian, yaitu Otak besar, Otak depan, Otak tengah, dan Otak kecil. Masing-masing bagian otak mempunyai fungsinya sendiri. Otak besar mempunyai fungsi dalam pengaturan semua aktifitas mental, yaitu yang berkaitan dengan kepandaian (intelegensi), ingatan (memori), kesadaran, dan pertimbangan. Otak depan terdiri dari dua bagian, yaitu Talamus, mengatur perasaan dan gerakan, dan Hipotalamus, pengaturan suhu tubuh, lapar, haus. Otak tengah berfungsi mengendalikan keseimbangan dan mengendalikan refleks mata dan pendengaran. Otak kecil berfungsi dalam koordinasi gerakan otot yang terjadi secara sadar, keseimbangan, dan posisi tubuh, Warianto (2011). Dari gambar dan penjelasan sedikit mengenai pembagian dan fungsi otak, pembagian dalam kepala dalam coretan X sesuai dengan pembagian otak diatas. Menurut Shinmura (1998:404), mengatakan bahwa kanji omou 思 ini, merupakan suatu pemikiran pada objek, dimana objek tersebut dipahami dengan dalam seperti bagaimana awal dan apa yang akan terjadi pada objek tersebut, merencanakan atau merancang objek tersebut, yang kemudian dimana pemikiran pada objek itu terdapat suatu maksud atau tujuan didalamnya. Menurut penulis, penggabungan antara kepala (otak) dan hati (kokoro), memiliki arti yang lebih menekan pada makna pemikiran karena otak merupakan pengaturan saraf seluruh badan manusia dan juga termasuk pemikiran. pemikiran disini sudah mencangkup membayangkan, merencanakan, dan memahami segala sesuatu dengan seksama, dan dalam pemikiran tersebut adanya maksud atau tujuan kenapa kita memikirkan suatu pemikiran tersebut. Tabel 3.9 Medan Makna kanji omou 思 57

32 Segalanya yang berhubungan dengan akal sehat. Berpikir Merencanakan Menduga-duga Maksud (Shinmura,1998:404) 思 Berpikir Mempertimbangkan Percaya Mengira (Halpern,1995:1163) Jadi, dilihat dari table medan makna diatas, dapat disimpulkan bahwa kanji omou 思 terdapat hubungan makna dengan pemikiran. Arti pemikiran disini, merupakan pemikiran yang diatur oleh kepala (otak), dimana otak tersebut bekerja dalam hal membayangkan atau menggambarkan sesuatu untuk menerangkan maksud dan tujuan pada hal yang dipikirkan. Maka, kanji omou 思 menekankan makna pada pemikiran yang mempunyai maksud dan tujuan. Bushu kokoro disini tidak bisa digantikan dengan bushu lain karena akan merubah makna pemikiran pada kanji omou 思 Analisis Kanji wasureru 忘 yang berarti pemikiran yang hilang atau lupa Pada sub-bab ini, penulis akan menjelaskan analisis kanji wasureru 忘. Penulis ingin mengetahui apakah terdapat hubungan antara kanji tersebut dengan bushu kokoro 58

33 心 yang terdapat pada kanji tersebut. Kanji ini merupakan gabungan dasar, yaitu kanji nakunaru 亡 dan kokoro 心. Gambar 4.0 Filosofi Pembentukan Kanji wasureru 忘 Sumber : Toudou (2004:42 dan 440) 59

34 Dari pembentukan gambar diatas, terlihat jelas bahwa kanji tersebut terbentuk dari dua gabungan kanji dasar. Dari gabungan tersebut, arti dari masing-masing kanji gabungan ini berbeda tetapi saling melengkapi, yaitu wasureru 忘. Menurut Toudou (2004:444), yaitu 亡 ( なくなる ) と心とを合わせた字 心の中から 消えてなくなることを表す, yang berarti bahwa nakunaru dan kokoro merupakan huruf gabungan dan menunjukan sesuatu yang hilang dari dalam hati dan pikiran. Kanji wasureru 忘 yang terdiri dari gabungan nakunaru 亡 dan kokoro 心, masing-masing memiliki arti harafiah. Untuk mengetahui lebih lanjut dapat dilihat pada tabel arti harafiah dibawah ini, 60

35 Tabel 4.0 Arti Harafiah Kanji wasureru 忘 亡 ( ぼう なくなる ほろぶ ) 心 ( シン こころ ) 1. Hilang 2. Musnah 3. Meninggal dunia 4. Hancur (Nelson,1997:53) 1. Hilang, tidak ada 2. Meninggal dunia 3. Binasa, tewas 4. Kabur (Halpern,1995:1576) 1. Pikiran, Ide 2. Jiwa, semangat 3. Perasaan 4. Kesungguhan 5. Simpati, perhatian 6. Suasana hati, keinginan (Nelson, 1997:423) 1. Hati, Jiwa 2. Perasaan 3. Pikiran 4. Rasa Simpati 5. Emosi 6. Jiwa (Shinmura, 1998:950) 61

36 形声文字 心 (= こころ ) と音 亡 (Yamada, 2004:388) 忘 ( ぼう わすれる ) Lupa, tertinggal, melupakan (Nelson, 1997:427) Menurut Nelson (1997:427), kanji wasureru 忘 mempunyai arti Lupa, tertinggal, melupakan. Dari tabel di atas dijelaskan ati harafiah dari masing-masing kanji pembentuk kanji wasureru 忘. Kedua kanji tersebut memiliki arti yang berbeda, namun setelah digabungkan akan membentuk suatu kanji dan makna yang baru. Menurut Yamada (2004:388), kanji wasureru 忘 merupakan pembentukan rikusho yaitu pembentukan Keisei Moji 形声文字, kombinasi antara elemen makna (semantik) dengan elemen vokal (fonetik), yang umumnya menunjukkan sifat umum dari suatu benda yang diwakili tersebut dan umumnya bentuk tulisannya memberikan informasi yang lebih spesifik dengan menambahkan vokal atau bunyi suara untuk menyatakan cara pengucapan (lafal) dari kata deskriptif. Kanji ini merupakan kombinasi antara nakunaru 亡 dan kokoro 心. Kokoro pada kanji wasureru 忘 berperan sebagai bushu. Bushu yang terletak pada bagian bawah dinamakan shitagokoro したごころ. 62

37 Menurut Takeda (1989:78), kanji nakunaru 亡 adalah sesuatu wujud atau rupa yang tidak bisa dilihat lagi, kemudian artinya menjadi binasa, musnah, dan hilang ほろびる なくなる. Gambar pembentukkan kanji nakunaru 亡, dapat dilihat dibawah ini, Gambar 4.1 Filosofi Pembentukan Kanji nakunaru 亡 Sumber: Toudou (1990:812) Dari gambar diatas, menurut Toudou (1990:812), menyatakan bahwa orang yang bersembunyi di balik dinding, sehingga tidak terlihat. Orang yang meninggal, musnah, dan melarikan diri juga merujuk pada makna nakunaru 亡. Dan Henshall (1998:308) juga menambahkan bahwa nakunaru 亡 merupakan orang yang ada di sudut, pernyataan ini menunjuk pada persembunyian, tempat orang tersebut bersembunyi. 63

38 Kemudian, pengertian ini berubah menjadi seseorang yang sudah tidak terlihat lagi atau hilang. Menururt analisis penulis tentang dua pernyataan diatas, orang yang berada di sudut yang dimaksudkan adalah agar tidak terlihat. Supaya tidak terlihat, terdapat penghalang atau penutup untuk menyembunyikan orang tersebut, maka orang tersebut dikatakan hilang karena sudah tidak terlihat dengan kasat mata. Menurut Henshall (1998:308), hilang disini juga dapat dikatakan melarikan diri atau kabur karena kabur dalam KBBI (1995:426), diartikan menghilang. Dan juga, makna meninggal dunia juga mencangkup pada arti menghilang, karena yang dimaksud meninggal dunia disini merujuk pada makhluk hidup yang sudah tidak ada lagi atau sudah tidak hidup lagi di dunia. Jadi, kanji nakunaru 亡 maknanya lebih ditekankan pada arti hilang. Pada kanji wasureru 忘 terdapat gabungan nakunaru 亡 yang berarti hilang dan kokoro 心 sebagai bushu pada kanji ini, berarti pikiran. Maka, kanji ini memiliki arti sesuatu yang hilang dari pikiran dan dapat diasosiasikan dengan arti lupa. Menurut Hajime (1991:161) menyatakan bahwa kanji wasureru 忘 merupakan sesuatu yang tertinggal ketika dalam keadaan terburu-buru. Menurut penulis, sesuatu yang hilang dari kokoro (hati) tanpa disengaja. Maka, lupa juga merupakan sesuatu yang secara tidak sadar tidak terpikirkan atau diingat. Untuk lebih mengetahui makna dari kanji wasureru 忘, dapat dilihat pada tabel medan makna di bawah ini, 64

39 Tabel 4.1 Medan Makna Kanji wasureru 忘 忘 Ingatan yang hilang Pikiran yang tidak teringat Kecerobohan dari perbuatan Sesuatu yang berpindah, menjadi tidak sadar (Shinmura, 1998:2872) Lupa Tertinggal Hilang dari pikiran (Halpern,1995:910) Jadi, dilihat dari tabel medan makna diatas, dapat disimpulkan bahwa kanji wasureru 忘 terdapat hubungan makna dengan pemikiran. Tetapi, arti pemikiran disini, merupakan pikiran yang hilang secara tidak sadar. Maka, kanji wasureru 忘 menekankan makna pada pikiran yang hilang atau dapat dikatakan dengan lupa. Bushu kokoro disini tidak bisa digantikan dengan bushu lain karena akan merubah makna pikiran pada kanji wasureru 忘. Tabel 4.2 Kanji Yang Menggunakan Teori Rikusho No Teori Rikusho yang digunakan Jumlah kanji 1 2 Kai I Moji 会意文字 Keisei Moji 形声文字

40 Sesuai dengan tabel diatas, dapat disimpulkan bahwa dari 5 kanji tersebut, ada 3 kanji teori Kai I Moji 会意文字, yaitu 念, 意, dan 思. Dan 2 kanji teori Keisei Moji 形声文字, yaitu 想 dan 忘 dan memang memiliki hubungan dengan makna pikiran. 66

BAB 2. Tinjauan Pustaka

BAB 2. Tinjauan Pustaka BAB 2 Tinjauan Pustaka Untuk mendukung penulis dalam menganalisa data, penulis akan menjelaskan teoriteori yang akan digunakan dalam penulisan ini. Teori yang akan digunakan mencakup konsep kanji dan teori

Lebih terperinci

PROGRAM TAHUNAN. Kompetensi Dasar Materi Pokok Alokasi Waktu. Salam. Mengucapkan salam : おはようございます こんにちは こんばんは. Mengucapkan salam ketika berpisah :

PROGRAM TAHUNAN. Kompetensi Dasar Materi Pokok Alokasi Waktu. Salam. Mengucapkan salam : おはようございます こんにちは こんばんは. Mengucapkan salam ketika berpisah : LAMPIRAN PROGRAM TAHUNAN Mata Pelajaran : Bahasa Jepang Satuan Pendidikan : Sekolah Menengah Atas Kelas / Program : X Tahun Pelajaran : 2008 / 2009 Semester : 1 dan 2 Kompetensi Dasar Materi Pokok Alokasi

Lebih terperinci

Bab 2. Landasan Teori. Teori yang akan digunakan adalah konsep kanji, rikusho, konsep bushu, dan teori

Bab 2. Landasan Teori. Teori yang akan digunakan adalah konsep kanji, rikusho, konsep bushu, dan teori Bab 2 Landasan Teori Pada bab ini penulis akan menjelaskan teori yang berkaitan dengan analisis data. Teori yang akan digunakan adalah konsep kanji, rikusho, konsep bushu, dan teori semantik. 2.1 Konsep

Lebih terperinci

PERLUASAN MAKNA PARTIKEL DE UNTUK MENYATAKAN BAHAN DASAR PRODUKSI DALAM MAJALAH KYOU NO RYOURI ABSTRAK

PERLUASAN MAKNA PARTIKEL DE UNTUK MENYATAKAN BAHAN DASAR PRODUKSI DALAM MAJALAH KYOU NO RYOURI ABSTRAK PERLUASAN MAKNA PARTIKEL DE UNTUK MENYATAKAN BAHAN DASAR PRODUKSI DALAM MAJALAH KYOU NO RYOURI ABSTRAK Secara umum, bahasa merupakan alat komunikasi yang hanya dimiliki oleh manusia. Ilmu yang mempelajari

Lebih terperinci

UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN PERCAKAPAN BAGI PENGAJAR BAHASA JEPANG

UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN PERCAKAPAN BAGI PENGAJAR BAHASA JEPANG UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN PERCAKAPAN BAGI PENGAJAR BAHASA JEPANG Sugihartono, Drs. M.A. Work Shop Pendidikan Bahasa Jepang FPS UPI 2009 FAKTOR KEMAMPUAN BERCAKAP-CAKAP Faktor kemampuan memahami melalui

Lebih terperinci

BAB 2. Landasan Teori

BAB 2. Landasan Teori BAB 2 Landasan Teori Dalam bab ini, penulis akan menguraikan landasan teori yang dibagi menjadi tiga bagian yaitu teori hinshi 品詞, teori kandoushi 感動詞, dan teori iya い や. 2.1 Teori Hinshi 品詞 Masuoka dan

Lebih terperinci

ABSTRAK. lambang tertentu ada yang dilambangkan. Maka yang dilambangkan disini yaitu

ABSTRAK. lambang tertentu ada yang dilambangkan. Maka yang dilambangkan disini yaitu ABSTRAK Bahasa adalah sistem lambang yang berwujud bunyi atau ujaran.sebagai lambang tertentu ada yang dilambangkan. Maka yang dilambangkan disini yaitu suatu pengertian, suatu konsep, suatu ide, atau

Lebih terperinci

SILABUS PERKULIAHAN CHUKYU BUNPO I (JP 201) SEMESTER 3 /TINGKAT II

SILABUS PERKULIAHAN CHUKYU BUNPO I (JP 201) SEMESTER 3 /TINGKAT II SILABUS PERKULIAHAN SEMESTER GANJIL TAHUN AKADEMIK 2011/2012 CHUKYU BUNPO I (JP 201) SEMESTER 3 /TINGKAT II TEAM PENYUSUN Dra. MELIA DEWI JUDIASRI, M.Hum., M.Pd. Drs. DEDI SUTEDI, M.A., M.Ed. DIANNI RISDA,

Lebih terperinci

MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA JEPANG

MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA JEPANG MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA JEPANG Sugihartono, Drs.,M.A. media_pembelajaran@yahoo.co.jp Program Studi Pendidikan Bahasa Jepang FPBS Universitas Pendidikan Indonesia Tujuan Perkuliahan 1. Mahasiswa memiliki

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS DATA. instrumen. Dan kemudian akan dilanjutkan dengan pemaparan hasil jawaban setiap soal

BAB 3 ANALISIS DATA. instrumen. Dan kemudian akan dilanjutkan dengan pemaparan hasil jawaban setiap soal BAB 3 ANALISIS DATA Dalam Bab 3 ini, saya akan menjelaskan mengenai spesifikasi kuesioner dan validasi instrumen. Dan kemudian akan dilanjutkan dengan pemaparan hasil jawaban setiap soal kuesioner yang

Lebih terperinci

Bab 2. Landasan Teori. Mengenai definisi kelas kata Jepang (hinshi) Noda (1991 : 38) mengatakan :

Bab 2. Landasan Teori. Mengenai definisi kelas kata Jepang (hinshi) Noda (1991 : 38) mengatakan : Bab 2 Landasan Teori 2.1 Teori Hinshi 品詞 Mengenai definisi kelas kata Jepang (hinshi) Noda (1991 : 38) mengatakan : 品詞というのはその語が文の中でどう使われているかで分類したものではなく ひとつひとつの語が潜在的な性質を調べて 日本語なら日本語の中にあるすべての語をグループ分けしたものです

Lebih terperinci

BAB II SOFTWERE JLOOK UP. Softwere kamus Jlook up adalah softwere kamus Jepang yang cukup

BAB II SOFTWERE JLOOK UP. Softwere kamus Jlook up adalah softwere kamus Jepang yang cukup BAB II SOFTWERE JLOOK UP 2.1 SOFTWERE KAMUS JLOOK UP Softwere kamus Jlook up adalah softwere kamus Jepang yang cukup handal, karena di samping dapat mengartikan bahasa Jepang ke Inggris dan begitu juga

Lebih terperinci

TEMA 5 JADWAL PELAJARAN じかんわり

TEMA 5 JADWAL PELAJARAN じかんわり TEMA 5 JADWAL PELAJARAN じかんわり Standar Kompetensi Mengungkapkan informasi secara lisan dalam bentuk paparan atau dialog sederhana tentang Kehidupan Sekolah. Kompetensi Dasar - Mengidentifikasikan waktu

Lebih terperinci

Bab 2. Landasan Teori. Istilah sintaksis dalam bahasa Jepang disebut dengan togoron 続語論 atau

Bab 2. Landasan Teori. Istilah sintaksis dalam bahasa Jepang disebut dengan togoron 続語論 atau Bab 2 Landasan Teori 2.1 Teori Hinshi 品詞 Istilah sintaksis dalam bahasa Jepang disebut dengan togoron 続語論 atau シンタクス. Sutedi (2003, hal.61) berpendapat bahwa sintaksis adalah cabang linguistik yang mengkaji

Lebih terperinci

UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2007/2008

UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2007/2008 UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2007/2008 PANDUAN MATERI SMA DAN MA BAHASA JEPANG PROGRAM STUDI BAHASA PUSAT PENILAIAN PENDIDIKAN BALITBANG DEPDIKNAS KATA PENGANTAR Dalam rangka sosialisasi kebijakan dan

Lebih terperinci

映画 野ブタをプロデュース における社会的 現象 苛め の分析

映画 野ブタをプロデュース における社会的 現象 苛め の分析 映画 野ブタをプロデュース における社会的 現象 苛め の分析 ノフィセチアワチ 0142012 マラナターキリスト教大学文学部日本語学科バンドン 2007 序論 苛めとは 弱い者を痛めつけることである 痛めつける方法は肉体的にも非肉体的つまり精神的によって為すことが出来る それにより 苛めを受ける人間は苦悩を味わうのである よく言われるように 日本の社会では集団が大きな役割を果しているのである 中根

Lebih terperinci

Bab 3. Analisis Data. teori pada bab 2. Analisis akan difokuskan pada kanji yang mempunyai bushu ninben

Bab 3. Analisis Data. teori pada bab 2. Analisis akan difokuskan pada kanji yang mempunyai bushu ninben Bab 3 Analisis Data Pada bab ini penulis akan menganalisis korpus data yang dihubungkan dengan teori pada bab 2. Analisis akan difokuskan pada kanji yang mempunyai bushu ninben berdasarkan filosofi pembentukan

Lebih terperinci

Bab 2. Landasan Teori. Dalam KBBI, definisi dari tanda baca adalah tan da n 1 yang menjadi alamat

Bab 2. Landasan Teori. Dalam KBBI, definisi dari tanda baca adalah tan da n 1 yang menjadi alamat Bab 2 Landasan Teori 2.1 Teori Tanda Baca Dalam KBBI, definisi dari tanda baca adalah tan da n 1 yang menjadi alamat atau yang menyatakan sesuatu: dari kejauhan terdengar sirene -- bahaya; 2 gejala: sudah

Lebih terperinci

Bab 2. Landasan Teori. Pada bab ini akan menjelaskan teori-teori yang akan digunakan. Teori yang akan

Bab 2. Landasan Teori. Pada bab ini akan menjelaskan teori-teori yang akan digunakan. Teori yang akan Bab 2 Landasan Teori Pada bab ini akan menjelaskan teori-teori yang akan digunakan. Teori yang akan digunakan adalah konsep dalam bahasa Jepang, konsep kanji, teori pembentukkan kanji (rikusho) dan nikuzuki

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Pengertian bahasa dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (1989) adalah sistem

BAB 1 PENDAHULUAN. Pengertian bahasa dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (1989) adalah sistem BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pengertian bahasa dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (1989) adalah sistem lambang bunyi berartikulasi (yang dihasilkan alat-alat ucap) yang bersifat sewenangwenang

Lebih terperinci

UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2006/2007

UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2006/2007 UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2006/2007 PANDUAN MATERI SMA DAN MA BAHASA JEPANG PROGRAM STUDI BAHASA PUSAT PENILAIAN PENDIDIKAN BALITBANG DEPDIKNAS KATA PENGANTAR Dalam rangka sosialisasi kebijakan dan

Lebih terperinci

Hasil Technical Meeting Lomba Benron Umum Nihongo no Hi 2018

Hasil Technical Meeting Lomba Benron Umum Nihongo no Hi 2018 Hasil Technical Meeting Lomba Benron Umum Nihongo no Hi 2018 - Registrasi ulang dimulai sejak pukul 7.30 09.00. Jika Telat diharuskan untuk registrasi ulang di bagian sekretariat, dan akan berpengaruh

Lebih terperinci

BAB IV KESIMPULAN. Penulis berkesimpulan bahwa di dalam penerjemahan kata tanya doko dan

BAB IV KESIMPULAN. Penulis berkesimpulan bahwa di dalam penerjemahan kata tanya doko dan BAB IV KESIMPULAN Penulis berkesimpulan bahwa di dalam penerjemahan kata tanya doko dan dochira terdapat dua makna, yaitu; arti terjemahan atau padanan terjemahan yang berupa padanan dinamis dan arti leksikal

Lebih terperinci

Bab 3. Analisis Data. Analisis tersebut akan penulis jabarkan menjadi dua sub bab, yakni analisis

Bab 3. Analisis Data. Analisis tersebut akan penulis jabarkan menjadi dua sub bab, yakni analisis Bab 3 Analisis Data 3.1 Analisis Pre Test dan Post Test Pada bab ini, penulis akan menganalisis data data penelitian kelas yang telah penulis kumpulkan selama kurang lebih sebulan, guna mengetahui hasil

Lebih terperinci

ANALISIS KONTRASTIF PENGGUNAAN KONJUNGSI /-TARA/ BAHASA JEPANG DENGAN KONJUNGSI /KALAU/ BAHASA INDONESIA

ANALISIS KONTRASTIF PENGGUNAAN KONJUNGSI /-TARA/ BAHASA JEPANG DENGAN KONJUNGSI /KALAU/ BAHASA INDONESIA ANALISIS KONTRASTIF PENGGUNAAN KONJUNGSI /-TARA/ BAHASA JEPANG DENGAN KONJUNGSI /KALAU/ BAHASA INDONESIA Bahasa adalah milik manusia yang merupakan pembeda utama antara manusia dengan makhluk lainnya didunia

Lebih terperinci

Bab 2. Landasan Teori. perubahan dan dengan sendirinya dapat menjadi predikat. Contoh : 歩く 倒れる 話す.

Bab 2. Landasan Teori. perubahan dan dengan sendirinya dapat menjadi predikat. Contoh : 歩く 倒れる 話す. Bab 2 Landasan Teori 2.1 Teori Hinshi Masuoka dan Takubo (1992:8) membagi hinshi 品詞 atau kelas kata ke dalam beberapa jenis, yaitu : 1. Doushi 動詞 (verba), yaitu salah satu jenis kelas kata yang dapat mengalami

Lebih terperinci

(Asari-chan buku no: 28, halaman: 40) あさり ガンバレ! bersemangat. Berusaha Asari! Pada situasi di atas, penggunaan katakana ada pada kata ガンバレ.

(Asari-chan buku no: 28, halaman: 40) あさり ガンバレ! bersemangat. Berusaha Asari! Pada situasi di atas, penggunaan katakana ada pada kata ガンバレ. (Asari-chan buku no: 28, halaman: 40) こんじょう Percakapan: まま : さすが ママの子 いざとなると 根性あるわっ あさり ガンバレ! Terjemahan: Mama: Anak mama memang hebat. Walau dalam keadaan susah, tetap bersemangat. Berusaha Asari! b.

Lebih terperinci

3. Dimasa mendatang, saya bermaksud menjadi pelukis terkenal. ~ つもりです. 4. Sekarang, pertandingan baseball dapat ditonton di televisi.

3. Dimasa mendatang, saya bermaksud menjadi pelukis terkenal. ~ つもりです. 4. Sekarang, pertandingan baseball dapat ditonton di televisi. Lampiran 1 Soal Pre Test Terjemahkan kedalam bahasa jepang! 1. Anda boleh mengambil foto. ~てもいいです 2. Mandi ofuro Sambil bernyanyi. ~ ながら 3. Dimasa mendatang, saya bermaksud menjadi pelukis terkenal. ~

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan sistem informasi dan sistem komunikasi. Dengan

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan sistem informasi dan sistem komunikasi. Dengan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan sistem informasi dan sistem komunikasi. Dengan seiringnya waktu, bahasa terus mengalami perkembangan dan perubahan. Bahasa disampaikan oleh

Lebih terperinci

ABSTRACT. Keywords: bushu, kokoro hen, kokoro ashi I. PENDAHULUAN

ABSTRACT. Keywords: bushu, kokoro hen, kokoro ashi I. PENDAHULUAN Makna Kanji Berbushu Kokoro Hen dan Kokoro Ashi Oleh: Eka Sari Rachmah 1 Anggota: 1. Arza Aibonotika 2 2. Nana Rahayu 3 Email: ekasarirachmah@ymail.com, No. HP: 085278702214 ABSTRACT One of effective way

Lebih terperinci

KARAOKE SEBAGAI MEDIA UNTUK DEALING BISNIS DAN RELAKSASI BAGI PELAKU BISNIS DAN WISATAWAN ASING DI JUN EXECUTIVE KARAOKE HOTEL SAVOY HOMANN

KARAOKE SEBAGAI MEDIA UNTUK DEALING BISNIS DAN RELAKSASI BAGI PELAKU BISNIS DAN WISATAWAN ASING DI JUN EXECUTIVE KARAOKE HOTEL SAVOY HOMANN KARAOKE SEBAGAI MEDIA UNTUK DEALING BISNIS DAN RELAKSASI BAGI PELAKU BISNIS DAN WISATAWAN ASING DI JUN EXECUTIVE KARAOKE HOTEL SAVOY HOMANN SAVOY HOMANN ホテルのエグセクテイブカラオケ JUN はビジネスマンの商談や海外の旅行者をリラックスさせるための憩いの憩いの場所

Lebih terperinci

PENERAPAN STUDENT CENTERED LEARNING PADA MATA KULIAH DOKKAI SEMESTER 5 Riri Hendriati Fakultas Sastra / Jurusan Sastra Jepang.

PENERAPAN STUDENT CENTERED LEARNING PADA MATA KULIAH DOKKAI SEMESTER 5 Riri Hendriati Fakultas Sastra / Jurusan Sastra Jepang. PENERAPAN STUDENT CENTERED LEARNING PADA MATA KULIAH DOKKAI SEMESTER 5 Riri Hendriati Fakultas Sastra / Jurusan Sastra Jepang Abstrak Fokus penelitian ini adalah penerapan metode pembelajaran yang berpusat

Lebih terperinci

SILABUS. Kegiatan Pembelajaran

SILABUS. Kegiatan Pembelajaran SILABUS Seklah : SMPN 2 CIAMIS Kelas : IX (Sembilan) Mata Pelajaran : Bahasa Jepang Semester : 1 ( Satu ) Standar : Mendengarkan 1. Memahami lisan berbentuk paparan atau dialg hbi dan wisata 1.1 Mengidentifikasi

Lebih terperinci

Bab 2. Landasan Teori. tersebut digunakan untuk menganalisis korpus data.

Bab 2. Landasan Teori. tersebut digunakan untuk menganalisis korpus data. Bab 2 Landasan Teori Teori yang akan digunakan untuk mendasari penulisan analisi dalam bab ini adalah pengertian kanji, teori pembentukan kanji Rikusho ( 六書 ), teori ukanmuri, teori semantik, teori semiotika,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Sutedi (2003:2) mengatakan, Bahasa digunakan sebagai alat untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. Sutedi (2003:2) mengatakan, Bahasa digunakan sebagai alat untuk BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Prawiroatmodjo & Hoed (1997:115) dalam Dasar Dasar Linguistik Umum, menyatakan peranan bahasa sebagai berikut: Peranan bahasa dalam kehidupan manusia besar sekali.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ide, atau perasaan tersebut dapat secara harfiah atau metaforis, secara langsung atau tidak

BAB I PENDAHULUAN. ide, atau perasaan tersebut dapat secara harfiah atau metaforis, secara langsung atau tidak BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa adalah alat komunikasi yang digunakan penuturnya untuk menyampaikan gagasan, pikiran, ide, dan perasaannya dalam berbagai situasi. Cara penyampaian pikiran,

Lebih terperinci

LANDASAN TEORI. Menurut Niwa saburo (1998 : 2005/03/18 ) bahwa: とも や っけ って か. menurut gendai nihongo bunpo gaisetsu adalah sebagai berikut :

LANDASAN TEORI. Menurut Niwa saburo (1998 : 2005/03/18 ) bahwa: とも や っけ って か. menurut gendai nihongo bunpo gaisetsu adalah sebagai berikut : 7 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Teori shuujoshi Menurut Niwa saburo (1998 : 2005/03/18 ) bahwa: とも や っけ って か ぜ ぞ さ わ よ ね disebut sebagai shuujoshi. Yang dimaksud dengan shuujoshi menurut gendai nihongo bunpo

Lebih terperinci

Bab 1. Pendahuluan. hasrat, dan keinginan (Sutedi, 2003:2). Selain bahasa tentunya dalam, berkomunikasi

Bab 1. Pendahuluan. hasrat, dan keinginan (Sutedi, 2003:2). Selain bahasa tentunya dalam, berkomunikasi Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Bahasa digunakan sebagai alat komunikasi untuk menyampaikan sesuatu ide, pikiran, hasrat, dan keinginan (Sutedi, 2003:2). Selain bahasa tentunya dalam, berkomunikasi

Lebih terperinci

Bab 2. Landasan Teori. Pada bab ini penulis akan menjabarkan teori-teori yang akan digunakan dalam

Bab 2. Landasan Teori. Pada bab ini penulis akan menjabarkan teori-teori yang akan digunakan dalam Bab 2 Landasan Teori Pada bab ini penulis akan menjabarkan teori-teori yang akan digunakan dalam penulisan skripsi ini. Teori tersebut antara lain, Teori Keigo yang berupa sonkeigo ( 尊敬語 ) dan kenjoogo

Lebih terperinci

PENGGUNAAN SHUUJOSHI JOSEIGO DAN DANSEIGO DALAM KOMIK NIHONJIN NO SHIRANAI NIHONGO VOLUME 1 DAN 2 KARYA HEBIZOU DAN UMINO NAGIKO SKRIPSI

PENGGUNAAN SHUUJOSHI JOSEIGO DAN DANSEIGO DALAM KOMIK NIHONJIN NO SHIRANAI NIHONGO VOLUME 1 DAN 2 KARYA HEBIZOU DAN UMINO NAGIKO SKRIPSI PENGGUNAAN SHUUJOSHI JOSEIGO DAN DANSEIGO DALAM KOMIK NIHONJIN NO SHIRANAI NIHONGO VOLUME 1 DAN 2 KARYA HEBIZOU DAN UMINO NAGIKO SKRIPSI OLEH DESY NITA SANJAYA 0911120088 PROGRAM STUDI SASTRA JEPANG JURUSAN

Lebih terperinci

ぽん ぼん. Morfem. Kata. Alomorf adalah. morfem. Morfem Bebas. Morfem Terikat 形態素 自由形態素 拘束形態素. Contoh. bagan. Definisi. Alomorf. Contoh.

ぽん ぼん. Morfem. Kata. Alomorf adalah. morfem. Morfem Bebas. Morfem Terikat 形態素 自由形態素 拘束形態素. Contoh. bagan. Definisi. Alomorf. Contoh. Kanji MORFOLOGI BAHASA JEPANG Pengantar Linguistik Jepang 7 April 2014 morfologi 形態論 けいたいろん Definisi Objek Kajian Morfologi merupakan salah satu cabang linguistik yang mengkaji tentang kata dan proses

Lebih terperinci

PENGGUNAAN FUKUSHI DALAM SURAT KABAR ONLINE ASAHI SHIMBUN EDISI 9 DAN 10 FEBRUARI 2015

PENGGUNAAN FUKUSHI DALAM SURAT KABAR ONLINE ASAHI SHIMBUN EDISI 9 DAN 10 FEBRUARI 2015 PENGGUNAAN FUKUSHI DALAM SURAT KABAR ONLINE ASAHI SHIMBUN EDISI 9 DAN 10 FEBRUARI 2015 SKRIPSI OLEH : IKA KURNIAWATI ANDIANA 115110607111008 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA JEPANG FAKULTAS ILMU BUDAYA

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata Kunci : tindak tutur tidak langsung literal, perubahan fungsi kalimat, deklaratif, imperatif, interogatif

ABSTRAK. Kata Kunci : tindak tutur tidak langsung literal, perubahan fungsi kalimat, deklaratif, imperatif, interogatif ABSTRAK Skripsi ini berjudul Tindak Tutur Tidak Langsung Literal dalam Drama Ichi Rittoru no Namida karya Masanori Murakami. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tindak tutur tidak langsung literalyang

Lebih terperinci

membahas dari penggunaan dan arti tiga kata kerja tersebut,...ok,...he,.,he,.,he,.,.

membahas dari penggunaan dan arti tiga kata kerja tersebut,...ok,...he,.,he,.,he,.,. 1.Dasar nya :Unkapan Pemberian dan Penerimaan Di bagian ini saya akan membahas lebih dalam mengenai pola kalimat sopan,.yang inti dari pelajaran bahasa jepang level 3 yaitu pola kalimat sopan,bentuk sopan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam Bahasa Indonesia dikenal istilah kesusastraan. Kata kesusastraan merupakan bentuk dari konfiks ke-an dan susastra. Menurut Teeuw (Rokhmansyah, Alfian. 2014 :

Lebih terperinci

ABSTRAK. tujuan. Ketika kita berbahasa, orang lain dapat mengerti apa maksud, ide, pesan,

ABSTRAK. tujuan. Ketika kita berbahasa, orang lain dapat mengerti apa maksud, ide, pesan, ABSTRAK Bahasa merupakan sarana komunikasi untuk menyampaikan suatu maksud dan tujuan. Ketika kita berbahasa, orang lain dapat mengerti apa maksud, ide, pesan, perasaan dan pendapat yang kita utarakan.

Lebih terperinci

Bab 3. Analisis Data. yang akan dianalisis adalah kanji yang memiliki unsur tera 寺, berdasarkan

Bab 3. Analisis Data. yang akan dianalisis adalah kanji yang memiliki unsur tera 寺, berdasarkan Bab 3 Analisis Data Dalam analisis data di bab tiga ini, penulis akan menjelaskan mengenai analisis korpus data yang ada dihubungkan dengan teori - teori pada bab sebelumnya. Data yang akan dianalisis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa Jepang dikenal sebagai bahasa yang kaya dengan jenis huruf.

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa Jepang dikenal sebagai bahasa yang kaya dengan jenis huruf. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa Jepang dikenal sebagai bahasa yang kaya dengan jenis huruf. Huruf-huruf dalam bahasa Jepang terdiri dari empat jenis, yaitu: romaji, hiragana yang digunakan

Lebih terperinci

Dikerjakan O L E H SUNITA BR

Dikerjakan O L E H SUNITA BR PEMAKAIAN KATA (KABURU, KAKERU, HAKU, H KIRU, SURU) DALAM KALIMAT BAHASA JEPANG NIHONGO NO BUNSHOU U NO (KABURU, KAKERU, HAKU, KIRU, SURU) NO KOTOBA NO SHIYOU KERTAS KARYA Dikerjakan O L E H SUNITA BR

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pemikirannya, maka manusia menciptakan bahasa. Bahasa adalah sistem lambang

BAB I PENDAHULUAN. pemikirannya, maka manusia menciptakan bahasa. Bahasa adalah sistem lambang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Manusia memerlukan alat atau media untuk menyampaikan gagasan atau pemikirannya, maka manusia menciptakan bahasa. Bahasa adalah sistem lambang bunyi berartikulasi

Lebih terperinci

Bab 2. Tinjauan Pustaka

Bab 2. Tinjauan Pustaka Bab 2 Tinjauan Pustaka 2.1. Teori Pragmatik Pragmatik merupakan suatu cabang dari linguistik yang menjadi objek bahasa dalam penggunaannya, seperti komunikasi lisan maupun tertulis. Menurut Leech (1999:

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Untuk berkomunikasi, masyarakat sebagai makhluk sosial membutuhkan

BAB I PENDAHULUAN. Untuk berkomunikasi, masyarakat sebagai makhluk sosial membutuhkan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Untuk berkomunikasi, masyarakat sebagai makhluk sosial membutuhkan sarana yaitu bahasa. Di dalam bahasa terdapat kalimat yang terangkai dari katakata, frase-frase,

Lebih terperinci

BJ システムについて Mengenai BJ System

BJ システムについて Mengenai BJ System BJ システムについて Mengenai BJ System BJ システムは日本語の文法 および漢字を基準にして独自に開発したシステム教材です BJ System adalah sistem pembelajaran bahasa Jepang yang berdasarkan tata bahasa dan tulisan KANJI. 文法を基準にしておりますので 汎用性の高い日本語を習得できます

Lebih terperinci

Bab 5. Ringkasan. Karya sastra, baik puisi, drama, maupun prosa, selalu mengalami perkembangan

Bab 5. Ringkasan. Karya sastra, baik puisi, drama, maupun prosa, selalu mengalami perkembangan Bab 5 Ringkasan Karya sastra, baik puisi, drama, maupun prosa, selalu mengalami perkembangan dan menunjukkan keterkaitan dengan karya sastra yang terbit sebelumnya. Hal ini bukanlah sesuatu yang baru dalam

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. sosial tidak dapat hidup tanpa adanya komunikasi dengan sesama. seseorang dengan status sosial dan budaya dalam masyarakat itu

BAB 1 PENDAHULUAN. sosial tidak dapat hidup tanpa adanya komunikasi dengan sesama. seseorang dengan status sosial dan budaya dalam masyarakat itu 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di dalam sebuah kehidupan bermasyarakat, saling berkomunikasi dan berinteraksi adalah hal yang selalu terjadi setiap saat. Manusia sebagai makhluk sosial tidak dapat

Lebih terperinci

BAB 4 KESIMPULAN. Universitas Indonesia

BAB 4 KESIMPULAN. Universitas Indonesia BAB 4 KESIMPULAN Sebelumnya, telah dilakukan penelitian tentang realisasi penolakan dalam bahasa Jepang terhadap permohonan, penawaran, undangan, dan pemberian saran. Hasil penelitian-penelitian tersebut

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. akan merasa kesulitan jika harus menghapal kanji. Di tambah lagi satu kanji bisa

BAB I PENDAHULUAN. akan merasa kesulitan jika harus menghapal kanji. Di tambah lagi satu kanji bisa BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Bagi pembelajar yang berasal dari negara yang tidak mempelajari kanji ( 非漢字圏 )seperti orang Indonesia, kanji merupakan salah satu huruf yang dirasa sulit, karena jumlahnya

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Keigo Pada bab ini penulis akan mengemukakan beberapa teori yang akan digunakan untuk menganalisis data. 2.1.1 Defenisi Keigo Menurut Hirabayashi, Hama (1988:1) dalam 外国人のため日本語例文

Lebih terperinci

Bab 3. Analisis Data. Sebagaimana yang telah diceritakan secara singkat mengenai dongeng Urashima

Bab 3. Analisis Data. Sebagaimana yang telah diceritakan secara singkat mengenai dongeng Urashima Bab 3 Analisis Data 3.1 Analisis Giri dan Ninjou Dalam Urashima Tarou Sebagaimana yang telah diceritakan secara singkat mengenai dongeng Urashima Tarou dalam Nihon Ohanashi Meisakuzensyuu 2 Urashima Tarou

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PERKULIAHAN JITSUYO KAIWA I (JP 301) SEMESTER 6 /TINGKAT III

SATUAN ACARA PERKULIAHAN JITSUYO KAIWA I (JP 301) SEMESTER 6 /TINGKAT III SATUAN ACARA PERKULIAHAN SEMESTER GENAP TAHUN AKADEMIK 2009/2010 JITSUYO KAIWA I (JP 301) SEMESTER 6 /TINGKAT III TEAM PENYUSUN HERNIWATI, S.PD.M.HUM JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA JEPANG FAKULTAS PENDIDIKAN

Lebih terperinci

Bab II. Landasan Teori. Untuk mendukung penulis dalam menganalisa data, penulis akan menjelaskan

Bab II. Landasan Teori. Untuk mendukung penulis dalam menganalisa data, penulis akan menjelaskan Bab II Landasan Teori Untuk mendukung penulis dalam menganalisa data, penulis akan menjelaskan teori-teori yang akan digunakan dalam penulisan ini. Teori yang akan digunakan mencakup konsep kanji, teori

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Seperti yang diketahui komunikasi adalah sesuatu yang telah dilakukan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Seperti yang diketahui komunikasi adalah sesuatu yang telah dilakukan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seperti yang diketahui komunikasi adalah sesuatu yang telah dilakukan manusia dari jaman primitif hingga masa modern. Komunikasi berperan sangat penting dalam menjalin

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dimiliki suatu bangsa. Cerita rakyat dapat diartikan sebagai ekspresi budaya suatu

BAB I PENDAHULUAN. dimiliki suatu bangsa. Cerita rakyat dapat diartikan sebagai ekspresi budaya suatu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Cerita rakyat adalah bagian dari kekayaan budaya dan sejarah yang dimiliki suatu bangsa. Cerita rakyat dapat diartikan sebagai ekspresi budaya suatu masyarakat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Yanagita Kunio (via Danandjaja, 1997: 35-36) salah satu cara

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Yanagita Kunio (via Danandjaja, 1997: 35-36) salah satu cara BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menurut Yanagita Kunio (via Danandjaja, 1997: 35-36) salah satu cara yang dapat dilakukan untuk dapat mengerti kepribadian bangsa Jepang, yakni dengan cara mempelajari

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Pelaksanaan pengumpulan data Dalam bab ini akan dijelaskan hasil penelitian yang telah dilaksanakan pada mahasiswa tingkat II Jurusan Pendidikan Bahasa Jepang

Lebih terperinci

ENJO KOUSAI SEBAGAI SALAH SATU BENTUK PENYIMPANGAN REMAJA DI JEPANG SKRIPSI DIAJUKAN SEBAGAI SALAH SATU PRASYARAT MENDAPAT GELAR SARJANA SASTRA

ENJO KOUSAI SEBAGAI SALAH SATU BENTUK PENYIMPANGAN REMAJA DI JEPANG SKRIPSI DIAJUKAN SEBAGAI SALAH SATU PRASYARAT MENDAPAT GELAR SARJANA SASTRA ENJO KOUSAI SEBAGAI SALAH SATU BENTUK PENYIMPANGAN REMAJA DI JEPANG SKRIPSI DIAJUKAN SEBAGAI SALAH SATU PRASYARAT MENDAPAT GELAR SARJANA SASTRA ICHSAN SALIM 2012110152 PROGRAM STUDI SASTRA JEPANG FAKULTAS

Lebih terperinci

ANALISIS KESALAHAN BAHASA JEPANG DILIHAT DARI LATAR BELAKANG CARA PEMEROLEHAN BAHASANYA. Oleh: Juju Juangsih, M.Pd

ANALISIS KESALAHAN BAHASA JEPANG DILIHAT DARI LATAR BELAKANG CARA PEMEROLEHAN BAHASANYA. Oleh: Juju Juangsih, M.Pd ANALISIS KESALAHAN BAHASA JEPANG DILIHAT DARI LATAR BELAKANG CARA PEMEROLEHAN BAHASANYA Oleh: Juju Juangsih, M.Pd Abstraksi Penelitian ini menganalisis tentang kesalahan pembelajar bahasa Jepang dilihat

Lebih terperinci

SOAL PRE TEST. A. Pilihlah jawaban yang tepat untuk melengkapi kalimat di bawah ini! は に を ) やすみですか

SOAL PRE TEST. A. Pilihlah jawaban yang tepat untuk melengkapi kalimat di bawah ini! は に を ) やすみですか Lampiran I SOAL PRE TEST NIM : A. Pilihlah jawaban yang tepat untuk melengkapi kalimat di bawah ini! れいあした例 : 明日 授業 ( は に を ) やすみですか くうこう 1. 私は母とタクシー ( に を で ) 空港へ行きました はいたた 2. 歯 ( で は が ) 痛いですから 何も食べないです

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dipelajari sebagai ilmu dasar bagi ilmu-ilmu lain seperti kesusastraan, filologi,

BAB 1 PENDAHULUAN. dipelajari sebagai ilmu dasar bagi ilmu-ilmu lain seperti kesusastraan, filologi, BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Linguistik dipelajari dengan pelbagai maksud dan tujuan. Untuk sebagian orang, ilmu itu dipelajari demi ilmu itu sendiri; untuk sebagian yang lain, linguistik

Lebih terperinci

DIKTAT KULIAH. Penjelasan Pemakaian Tata Kalimat 日本語研究者教材開発室

DIKTAT KULIAH. Penjelasan Pemakaian Tata Kalimat 日本語研究者教材開発室 DIKTAT KULIAH Penjelasan Pemakaian Tata Kalimat 中級日本語 New Approach Japanese Intermediate Course 日本語研究者教材開発室 By: 小柳昇 (2002,203,2004) Pengantar Diktat ini disusun untuk memberikan penjelasan dalam bahasa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dapat menyampaikan informasi yang ingin disampaikan kepada orang. salah satunya adalah mempelajari bahasa Asing.

BAB I PENDAHULUAN. dapat menyampaikan informasi yang ingin disampaikan kepada orang. salah satunya adalah mempelajari bahasa Asing. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dalam kehidupan manusia, bahasa mempunyai fungsi sebagai alat untuk berkomunikasi (Chaer, 2003: 31). Dengan adanya bahasa kita dapat menyampaikan informasi

Lebih terperinci

PENGGUNAAN SHUUJOSHI RAGAM BAHASA WANITA DALAM DRAMA SHOKOJO SEIRA EPISODE 1,2,3 SKRIPSI OLEH: ANINDYA PURI PRIMASWARI NIM

PENGGUNAAN SHUUJOSHI RAGAM BAHASA WANITA DALAM DRAMA SHOKOJO SEIRA EPISODE 1,2,3 SKRIPSI OLEH: ANINDYA PURI PRIMASWARI NIM PENGGUNAAN SHUUJOSHI RAGAM BAHASA WANITA DALAM DRAMA SHOKOJO SEIRA EPISODE 1,2,3 SKRIPSI OLEH: ANINDYA PURI PRIMASWARI NIM 0911120068 PROGRAM STUDI S1 SASTRA JEPANG JURUSAN BAHASA DAN SASTRA FAKULTAS ILMU

Lebih terperinci

Hasil dari analisis penulis pada bab 3 kanji yang menggunakan teori rikusho dapat. Tabel Kanji yang Menggunakan Teori Rikusho

Hasil dari analisis penulis pada bab 3 kanji yang menggunakan teori rikusho dapat. Tabel Kanji yang Menggunakan Teori Rikusho Hasil dari analisis penulis pada bab 3 kanji yang menggunakan teori rikusho dapat dilihat pada tabel dibawah ini. Tabel 3.15 Kanji yang Menggunakan Teori Rikusho No Teori Rikusho Jumlah kanji yang menggunakan

Lebih terperinci

JEPANG ANGKATAN 2013 UNIVERSITAS BRAWIJAYA SKRIPSI

JEPANG ANGKATAN 2013 UNIVERSITAS BRAWIJAYA SKRIPSI PENGGUNAAN TSUMORI ( つもり ) DAN TO OMOIMASU ( と思います ) PADA MAHASISWA PENDIDIKAN BAHASA JEPANG ANGKATAN 2013 UNIVERSITAS BRAWIJAYA SKRIPSI OLEH : PUTRI EKA SARI NIM: 115110601111022 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN

Lebih terperinci

Bab 1. Pendahuluan. Bahasa adalah identitas diri dari suatu negara. Suatu negara dapat kita identifikasikan

Bab 1. Pendahuluan. Bahasa adalah identitas diri dari suatu negara. Suatu negara dapat kita identifikasikan Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Bahasa adalah identitas diri dari suatu negara. Suatu negara dapat kita identifikasikan melalui bahasanya. Kamus Besar Bahasa Indonesia (2005:88), yang selanjutnya

Lebih terperinci

Bab 2. Landasan Teori. 2.1 Definisi Makna Peribahasa Menurut Orang Jepang dan Orang Indonesia Definisi Makna Peribahasa Menurut Orang Jepang

Bab 2. Landasan Teori. 2.1 Definisi Makna Peribahasa Menurut Orang Jepang dan Orang Indonesia Definisi Makna Peribahasa Menurut Orang Jepang Bab 2 Landasan Teori 2.1 Definisi Makna Peribahasa Menurut Orang Jepang dan Orang Indonesia 2.1.1 Definisi Makna Peribahasa Menurut Orang Jepang Menurut Fujisawa (1981) dalam bukunya yang berjudul Zusetsu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sehingga dapat dimengerti oleh lawan bicara. Kata-kata tersebut terkadang

BAB I PENDAHULUAN. sehingga dapat dimengerti oleh lawan bicara. Kata-kata tersebut terkadang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam kehidupan, manusia menggunakan bahasa untuk berkomunikasi satu sama lain. Komunikasi sangat penting untuk menjalin hidup dan hubungan antarmanusia. Bahasa

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS DATA. mencoba untuk menganalisis permasalahan-permasalahan yang telah saya temukan

BAB 3 ANALISIS DATA. mencoba untuk menganalisis permasalahan-permasalahan yang telah saya temukan BAB 3 ANALISIS DATA Berdasarkan pada teori-teori yang ada pada bab dua, pada bab tiga ini, saya akan mencoba untuk menganalisis permasalahan-permasalahan yang telah saya temukan dalam komik yang menjadi

Lebih terperinci

ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN PRONOMINA DEMONSTRATIVA SISWA KELAS XII BAHASA TAHUN AJARAN 2013/2014 DI SMA NEGERI 1 BATU SKRIPSI

ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN PRONOMINA DEMONSTRATIVA SISWA KELAS XII BAHASA TAHUN AJARAN 2013/2014 DI SMA NEGERI 1 BATU SKRIPSI ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN PRONOMINA DEMONSTRATIVA SISWA KELAS XII BAHASA TAHUN AJARAN 2013/2014 DI SMA NEGERI 1 BATU SKRIPSI OLEH FIRA JEDI INSANI NIM : 105110201111050 PROGRAM STUDI S1 SASTRA JEPANG

Lebih terperinci

Bab 2. Landasan Teori. Masuoka dan Takubo (1992, hal.8), mengungkapkan bahwa Hinshi 品詞 atau. kelas kata dibagi menjadi sebelas jenis, diantaranya:

Bab 2. Landasan Teori. Masuoka dan Takubo (1992, hal.8), mengungkapkan bahwa Hinshi 品詞 atau. kelas kata dibagi menjadi sebelas jenis, diantaranya: Bab 2 Landasan Teori 2.1 Teori Hinshi 品詞 品詞 Masuoka dan Takubo (1992, hal.8), mengungkapkan bahwa Hinshi 品詞 atau kelas kata dibagi menjadi sebelas jenis, diantaranya: 1. Doushi 動詞 (verba), yaitu kelas

Lebih terperinci

Bab 2. Landasan Teori. Setiap cerita pasti memiliki tokoh karena tokoh merupakan bagian penting dalam

Bab 2. Landasan Teori. Setiap cerita pasti memiliki tokoh karena tokoh merupakan bagian penting dalam Bab 2 Landasan Teori 2.1 Teori Penokohan Setiap cerita pasti memiliki tokoh karena tokoh merupakan bagian penting dalam suatu cerita. Menurut Nurgiyantoro (2012), penokohan adalah pelukisan gambaran yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pikiran dan keinginan kepada seseorang. Secara garis besar bahasa yang. 日常の言語生活で 実際に話される言葉 (Kindaichi, 1989:1045)

BAB I PENDAHULUAN. pikiran dan keinginan kepada seseorang. Secara garis besar bahasa yang. 日常の言語生活で 実際に話される言葉 (Kindaichi, 1989:1045) BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa digunakan sebagai media untuk menyampaikan suatu gagasan, pikiran dan keinginan kepada seseorang. Secara garis besar bahasa yang digunakan manusia dapat

Lebih terperinci

GISEIGO PADA KOMIK YU-GI-OH! Vol. 38 KARYA KAZUKI TAKAHASHI SKRIPSI. OLEH : Chandra Maulanna NIM

GISEIGO PADA KOMIK YU-GI-OH! Vol. 38 KARYA KAZUKI TAKAHASHI SKRIPSI. OLEH : Chandra Maulanna NIM GISEIGO PADA KOMIK YU-GI-OH! Vol. 38 KARYA KAZUKI TAKAHASHI SKRIPSI OLEH : Chandra Maulanna NIM 115110200111042 PROGRAM STUDI SASTRA JEPANG JURUSAN BAHASA DAN SASTRA FAKULTAS ILMU BUDAYA 2015 ABSTRAK Maulanna,

Lebih terperinci

BAB III. keluar dari kamarnya. Satoshi adalah seorang NEET yang menarik diri dari masyarakat

BAB III. keluar dari kamarnya. Satoshi adalah seorang NEET yang menarik diri dari masyarakat BAB III ANALISIS NEET DALAM KEHIDUPAN MASYARAKAT JEPANG 3.1. Menarik Diri dari Masyarakat (Tsunagari wo Ushinau) NEET jenis ini memiliki kemampuan sosialisasi yang rendah. Kemampuan sosialisasi yang rendah

Lebih terperinci

BAB 3. Analisis Data. Pada bab ini, peneliti akan melakukan analisis dalam kalimat yang menggunakan verba bantu

BAB 3. Analisis Data. Pada bab ini, peneliti akan melakukan analisis dalam kalimat yang menggunakan verba bantu BAB 3 Analisis Data Pada bab ini, peneliti akan melakukan analisis dalam kalimat yang menggunakan verba bantu のだ dalam novel Yaneura no Shoujo dan membaginya menjadi empat sub bab. 3.1 Analisis Fungsi

Lebih terperinci

PENGGUNAAN KANJOU HYOUGEN KATA TANOSHII, URESHII, DAN YOROKOBU DALAM SERIAL DRAMA ITAZURA NA KISS LOVE IN TOKYO KARYA TADA KAORU SKRIPSI

PENGGUNAAN KANJOU HYOUGEN KATA TANOSHII, URESHII, DAN YOROKOBU DALAM SERIAL DRAMA ITAZURA NA KISS LOVE IN TOKYO KARYA TADA KAORU SKRIPSI PENGGUNAAN KANJOU HYOUGEN KATA TANOSHII, URESHII, DAN YOROKOBU DALAM SERIAL DRAMA ITAZURA NA KISS LOVE IN TOKYO KARYA TADA KAORU SKRIPSI OLEH HELDA DEWI ARINDAH NIM 105110200111005 PROGRAM STUDI S1 SASTRA

Lebih terperinci

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) : X MIA 6 (kelas Eksperimen)

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) : X MIA 6 (kelas Eksperimen) LAMPIRAN 88 89 90 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Nama Sekolah Mata Pelajaran Kelas Semester : SMAN 1 Yogyakarta : Bahasa Jepang : X MIA 6 (kelas Eksperimen) : 2 (dua) Pertemuan ke : 1 dan 2 Alokasi

Lebih terperinci

Bab 3. Analisis Data. Pada bab tiga ini, penulis akan menganalisis mengenai bait bait yang ada pada

Bab 3. Analisis Data. Pada bab tiga ini, penulis akan menganalisis mengenai bait bait yang ada pada Bab 3 Analisis Data Pada bab tiga ini, penulis akan menganalisis mengenai bait bait yang ada pada lagu Rising Sun karya Atsushi Sato sebagai korpus data, dihubungkan dengan teori teori sintaksis dan semantik.

Lebih terperinci

SILABUS MATA KULIAH PROGRAM STUDI MANAJEMEN RESORT & LEISURE

SILABUS MATA KULIAH PROGRAM STUDI MANAJEMEN RESORT & LEISURE SILABUS MATA KULIAH PROGRAM STUDI MANAJEMEN RESORT & LEISURE A. Identitas Mata Kuliah Mata Kuliah/Kode : Pengantar Bahasa Kode : MR 102 Bobot : 2 SKS Semester : 2 Jenjang : S-1 Dosen/Asisten : Drs. Mulyana

Lebih terperinci

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ii HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI Skripsi ini adalah hasil karya saya sendiri, dan semua sumber baik yang dikutip maupun yang dirujuk telah saya nyatakan dengan benar. Nama : Risanti Baiduri NIM :

Lebih terperinci

Bab 3. Analisis Data. oleh tokoh ibu, yang tercermin melalui drama Freeter, Ie wo Kau. Dalam drama ini

Bab 3. Analisis Data. oleh tokoh ibu, yang tercermin melalui drama Freeter, Ie wo Kau. Dalam drama ini Bab 3 Analisis Data Dalam bab ini, penulis akan menganalisis penyebab gangguan depresi yang dialami oleh tokoh ibu, yang tercermin melalui drama Freeter, Ie wo Kau. Dalam drama ini diceritakan tentang

Lebih terperinci

Bab 2. Landasan Teori. Menurut Minami dalam Hinata ( 1990: 1 ), danwa dapat disebut juga discourse

Bab 2. Landasan Teori. Menurut Minami dalam Hinata ( 1990: 1 ), danwa dapat disebut juga discourse Bab 2 Landasan Teori 2.1. Teori Danwa ( 談話 ) Menurut Minami dalam Hinata ( 1990: 1 ), danwa dapat disebut juga discourse (wacana), teks atau bunshou (karangan). Danwa adalah ungkapan bahasa berupa suatu

Lebih terperinci

PENGGUNAAN SUFIKS KA, SHA, IN DAN SHI YANG BERMAKNA PROFESI DALAM YOMIURI SHINBUN SKRIPSI. Oleh David Setyawan

PENGGUNAAN SUFIKS KA, SHA, IN DAN SHI YANG BERMAKNA PROFESI DALAM YOMIURI SHINBUN SKRIPSI. Oleh David Setyawan PENGGUNAAN SUFIKS KA, SHA, IN DAN SHI YANG BERMAKNA PROFESI DALAM YOMIURI SHINBUN SKRIPSI Oleh David Setyawan 0911121003 PROGRAM STUDI SASTRA JEPANG JURUSAN BAHASA DAN SASTRA FAKULTAS ILMU BUDAYA UNIVERSITAS

Lebih terperinci

Bab 4. Simpulan dan Saran. Pada bab ini penulis akan memberikan Simpulan dari hasil analisis mengenai makna

Bab 4. Simpulan dan Saran. Pada bab ini penulis akan memberikan Simpulan dari hasil analisis mengenai makna Bab 4 Simpulan dan Saran Pada bab ini penulis akan memberikan Simpulan dari hasil analisis mengenai makna figuratif yang terdapat dalam komik Crayon Shinchan Vol.32 sebagai bahasa sasaran dan manga クレヨンしんちゃん

Lebih terperinci

LEMBAR PENGESAHAN TIM PENGUJI. Skripsi Sarjana yang berjudul : Telah diuji dan diterima baik pada : hari selasa tanggal 23 Agustus 2016

LEMBAR PENGESAHAN TIM PENGUJI. Skripsi Sarjana yang berjudul : Telah diuji dan diterima baik pada : hari selasa tanggal 23 Agustus 2016 LEMBAR PENGESAHAN TIM PENGUJI Skripsi Sarjana yang berjudul : A N A L I S I S K O N S E P E M O S I P A D A T O K O H H A K I M D E C I M D A L A M F I L M ANIMASI DEATH PARADE Telah diuji dan diterima

Lebih terperinci

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Rencana Pelaksanaan Pembelajaran NAMA SEKOLAH : SMA NEGERI 1 KRIAN MATA PELAJARAN : BAHASA JEPANG MATERI POKOK : SALAM, UNGKAPAN dan HURUF KELAS / SEMESTER : X / I ALOKASI WAKTU : 6 Jam Pelajaran ( 6 x

Lebih terperinci

BAB I. Pada perang dunia II tahun 1945 Jepang mengalami kekalahan yang. setelah pasca perang dunia II diantaranya kekurangan pangan yang

BAB I. Pada perang dunia II tahun 1945 Jepang mengalami kekalahan yang. setelah pasca perang dunia II diantaranya kekurangan pangan yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Pada perang dunia II tahun 1945 Jepang mengalami kekalahan yang mengakibatkan perekonomian Jepang hancur. Adanya perubahan terjadi setelah pasca perang dunia

Lebih terperinci

BAB 2. Landasan Teori

BAB 2. Landasan Teori BAB 2 Landasan Teori 2.1 Teori Hinshi Agar memperoleh ketepatan dalam penggunaan kata pada sebuah kalimat, maka diperlukan pengetahuan untuk menguasai makna dan konsep dalam kata-kata yang dipilih. Pengetahuan

Lebih terperinci

IDENTIFIKASI PERMASALAHAN DALAM MENYIMAK BAHASA JEPANG TERKAIT DENGAN BENTUK PILIHAN JAWABAN SOAL YANG DIALAMI MAHASISWA DI BALI

IDENTIFIKASI PERMASALAHAN DALAM MENYIMAK BAHASA JEPANG TERKAIT DENGAN BENTUK PILIHAN JAWABAN SOAL YANG DIALAMI MAHASISWA DI BALI IDENTIFIKASI PERMASALAHAN DALAM MENYIMAK BAHASA JEPANG TERKAIT DENGAN BENTUK PILIHAN JAWABAN SOAL YANG DIALAMI MAHASISWA DI BALI Desak Made Sri Mardani Jurusan Pendidikan Bahasa Jepang Universitas Pendidikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH. Alat komunikasi paling sederhana dan bersifat universal yang

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH. Alat komunikasi paling sederhana dan bersifat universal yang BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Alat komunikasi paling sederhana dan bersifat universal yang digunakan dalam kehidupan manusia adalah bahasa. Dengan bahasa kita dapat menyampaikan ide, gagasan,

Lebih terperinci