DIKTAT KULIAH. Penjelasan Pemakaian Tata Kalimat 日本語研究者教材開発室

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "DIKTAT KULIAH. Penjelasan Pemakaian Tata Kalimat 日本語研究者教材開発室"

Transkripsi

1 DIKTAT KULIAH Penjelasan Pemakaian Tata Kalimat 中級日本語 New Approach Japanese Intermediate Course 日本語研究者教材開発室 By: 小柳昇 (2002,203,2004) Pengantar Diktat ini disusun untuk memberikan penjelasan dalam bahasa Indonesia berkaitan dengan pemakaian berbagai pola dan aturan-aturan kalimat bahasa Jepang yang terdapat pada buku 中級日本語 New Approach Japanese Intermadiate Course yang disusun oleh Oyanagi Noboru (2004). Tulisan ini dimaksudkan sebagai pendamping dari buku tersebut, agar pemelajar dapat belajar sendiri dimana pun dan kapan pun. (Melia Dewi Judiasri) Pelajaran 1 Pola kalimat yang menyatakan perbandingan (1) (1) A は B より digunakan untuk menyatakan makna A lebih (adj) daripada B. (2) A と B どちら どちが digunakan untuk menanyakan manakah yang lebih (adj). diantara A dan B. (3) (A より )B のほうが digunakan untuk menyatakan bahwa B lebih (adj) (daripada A). (4) A は B ほど ない digunakan untuk menyatakan bahwa A tidak se (adj) B 1

2 (5) X( の中 ) で何 / だれ / どこ / いつが一番 digunakan untuk menanyakan tentang apa, siapa, mana dan kapan yang paling (adj) diantara kumpulan suatu topik. (6) X( の中 ) で が一番 digunakan untuk menyatakan bahwa diantara suatu kumpulan topik X, Y lah yang paling (adj) (7) A と B と C の中でどれ / だれ / どこ / いつが一番 digunakan untuk menanyakan tentang apa/siapa/mana dan kapan diantara A,B dan C yang paling (adj) (8) 比べる membandingkan 1) A は B に / と比べて (X が ) digunakan pada saat membandingkan A dengan B, disebutkan bahwa X nya. 2) A は B に / と比べると (X が ) penggunaannya sama dengan no. 1) yakni untuk membandingkan A dengan B, dan disebutkan bahwa X nya., perbedaannya adalah bahwa jika pada poin 1), A dan B nya disebutkan dengan jelas. Sedangkan untuk pola ini adakalanya A atau B tidak disebutkan dengan jelas. Ragam Ungkapan (1) (adj i) + 感じる ungkapan ini bermakna merasakan. (2) なんとなく digunakan pada saat kita tidak tahu dengan jelas apa sebab dan alasannya berkaitan dengan suatu hal yang terjadi atau yang kita rasakan. (3) (adverbia) + の (nomina) pola ungkapan ini digunakan untuk menjelaskan keadaan dari suatu benda/hal/perkara (berkategori nomina) sedangkan hal yang menjelaskannya berkategori adverbia. (4) (X は )(Y) によって違う / いろいろだ digunakan untuk menyatakan bahwa topik pembicaraan yang disebutkan sebagai X, berbeda-beda/bermacammacam tergantung pada Y (berkategori nomina) nya. 2

3 (5) ~のではないでしょうか merupakan bentuk halus dari ~ だろうか pola ini digunakan untuk mengemukakan suatu pemikiran pribadi berkaitan dengan suatu hal/perkara yang ditujukan kepada lawan bicara. A/V の~ untuk mengkonfirmasikan suatu hal. N/na adj ( なの ) 好きなのではないでしょうか Pelajaran 2 Pola kalimat yang menyatakan tentang suatu keadaan/kondisi yang berkaitan dengan suatu kemiripan (1) (1) よう 1) X は ( まるで )(Nomina) のようだ ( まるで ) bagaikan, boleh dipakai boleh tidak. Pola ini digunakan untuk menjelaskan bahwa topik pembicaraan yang disebutkan sebagai X, sesuatu (berkategori nomina). diumpamakan mirip seperti 2) X は ( まるで ) ような+(nomina) Pola ini digunakan untuk menjelaskan bahwa suatu hal/karakteristik yang dimiliki oleh topik pembicaraan X, diumpamakan seperti sesuatu (berkategori nomina). 3) X は ( まるで ) ように+(adj i/na / verba) Pola ini digunakan untuk menjelaskan bahwa suatu hal/karakteristik misalnya cara berjalan/cara berbicara dan lain-lain yang dimiliki oleh topik pembicaraan X, diumpamakan seperti sesuatu (berkategori nomina) *Pada saat menggunakan pola-pola yang menjelaskan tentang kemiripan ini harus memperhatikan kategori kelas kata yang mengikuti dan diikuti oleh よう ini, yaitu: 3

4 ~(Nomina) のようだ ~ ような +(nomina) ~ ように +(adj i/na / verba) (2) みたい (digunakan dalam ragam lisan) X は ( まるで )(nomina) みたいだ Pola ini digunakan untuk menjelaskan bahwa topik pembicaraan X, diumpamakan mirip seperti sesuatu yang berkategori nomina. Pada penggunaannya dalam kalimat tidak perlu menggunakan partikel の seperti pada pola yang menggunakan ようだ. (3) A は B に / と (X が ) 似ている / A と B は (X が ) 似ている Pola ini digunakan untuk menjelaskan bahwa antara A dan B ada suatu kemiripan berkaitan dengan X. (4) A は B と (X が ) そっくりだ / A と B は (X が ) そっくりだ Pola ini digunakan untuk menjelaskan bahwa antara A dan B sangat mirip/persis, baik secara keseluruhan ataupun hanya berkaitan dengan suatu bagian saja. Ragam Ungkapan (1) Pola ini digunakan untuk menjelaskan makna dari suatu kata/istilah, bisa pula untuk menjelaskan definisi dari suatu kata. 1) X( というの ) はどういう意味ですか / X は という意味 / ことです Pola ini digunakan untuk menanyakan / menjelaskan makna dari suatu kata/istilah. Pola ini untuk menjelaskan bahwa topik pembicaraan X bermakna Y. 2) X というのは何 ( のこと ) ですか / X というのは のことです 4

5 Pola ini digunakan untuk menanyakan makna suatu istilah serta pola berikutnya digunakan untuk menjawabnya. (2) A が を B が を~ Pola ini sering digunakan dalam wacana tulis. Jika di dalam suatu kalimat majemuk menggunakan verba yang sama beberapa kali, maka biasanya verba tersebut hanya digunakan satu kali saja di akhir kalimat, sedang verba yang sama sebelumnya disingkat/ditiadakan. (3) ( ところ ) suatu bagian/hal yang ditunjuk yang merupakan bagian penting yang ingin dijadikan fokus dalam suatu pernyataan. Pelajaran 3 Pola-pola kalimat yang menyatakan adanya suatu perubahan dan menjelaskan tentang hal-hal yang berkaitan dengan taraf/ tingkatan (1). (1) Adverbia yang digunakan untuk menanyakan tentang suatu tingkatan. 1) どれくらい / どれぐらい どのくらい / どのぐらい pola ini digunakan untuk menanyakan seberapa besar jumlah suatu tingkatan 2) どれだけ / どのていど digunakan untuk menanyakan besaran suatu tingkatan/taraf. (2) ~よりどのくらい / どれくらい / どれだけ / どのていど digunakan untuk menanyakan suatu tingkatan dengan membandingkannya dengan hal lain. (3) ~より ( 少し ずっと かなり ) Pola ini digunakan untuk membandingkan sesuatu dengan yang lain. Dalam penjelasannya digunakan adverbia yang menyatakan adanya suatu tingkatan seperti 少し sedikit, ずっと sangat, かなり cukup dan lain-lain. 5

6 (4) A は B より / A より B のほうが (bilangan konkrit) Pola ini digunakan untuk membandingkan sesuatu antara A dan B, atau untuk menyatakan bahwa B lebih daripada A (adv yang digunakan adalah yang menyatakan tingkatan), dengan menyebutkan bilangannya secara konkrit. (5) ~ば~ほど / ~なら~ ほど Pembentukkannya adalah dengan mengubah verba / adjektiva ke dalam bentuk pengandaian ( 仮定条件 ) digabungkan dengan bentuk kamus dari adjektiva atau verba tersebut + ほど. Pola ini bermakna semakin semakin. Untuk adjektiva na, polanya adalah adjektiva bentuk biasa + なら digabungkan dengan adjektiva na bentuk kamus + ほど. (6) ~(nomina) + ほど Pola ini juga bermakna semakin semakin. (7) Adverbia yang menyatakan tingkatan (berdasarkan tingkatan dari minimum ke maksimum) ちっとも 全然 少しも 全く あまり そんなに 少し ちょっと やや ほんの まあまあ けっこう かなり ずいぶん だいぶ とても 大変 非常に すごく いちばん 最も 6

7 (8) 今でも 今では Pola ini digunakan bisa untuk hal-hal yang ada perubahan maupun yang tidak. 今でも digunakan untuk yang tidak mengalami perubahan, sedangkan 今では digunakan untuk hal-hal yang mengalami perubahan. Ragam Ungkapan (1) Ungkapan yang menyatakan 1) (nomina) など digunakan untuk memberikan contoh dari suatu kelompok benda yang disebutkan. Dalam ragam lisan biasa digunakan (~なんか). 2) (nomina) なんて pada umumnya digunakan bersamaan dengan ungkapan atau pola kalimat menyangkal, dengan demikian kesannya terasa lebih ringan. Dalam ragam lisan digunakan pula (~なんか) 3) (kalimat) なんて penggunaan ungkapan ini menunjukkan kesan terkejut. (2) ~ことにする / した Pola ini digunakan pada saat seseorang memutuskan suatu perkara berdasarkan pada keinginan sendiri. (3) それでは / それじゃ ( どうして )pola ungkapan ini digunakan pada saat mengganti topik pembicaraan. 7

8 Pelajaran 4 Pola-pola kalimat yang menyatakan adanya suatu perbedaan, pembandingan atau pertentangan (1). (1) Menyambungkan kalimat-kalimat dengan menggunakan kata sambung (konjungsi) yang menyatakan adanya suatu perbedaan, pembandingan dan pertentangan. Pada umumnya pola-pola yang menyatakan perbedaan( 対比 ) menggunakan (A は B は ) atau(x は A は B は ),tetapi pada pola kalimat berikut di bawah ini menggunakan kata sambung yang menyatakan adanya perbedaan dan pertentangan yakni; が けど けれど ( も ) けれども だが ですけれども でも しかし ところが のに dan それなのに. 1) (A は ) が Pola ini dapat menggunakan bentuk biasa maupun bentuk halus 2) (A は ) けど Lebih banyak digunakan dalam ragam lisan 3) (A は ) けれど ( も ) 4) (A は ) けれども Digunakan dalam ungkapan yang lebih kaku 5) (A は ) だが Digunakan dalam ragam lisan, kalimat ditulis dalam bentuk biasa. 6) (A は ) ですけれども Ungkapan lebih halus, dalam kalimat ditulis dengan bentuk halus. 7) (A は ) でも Kalimat dapat menggunakan bentuk biasa atau bentuk halus. 8) (A は ) しかし Kalimat dapat menggunakan bentuk biasa atau bentuk halus, cenderung merupakan ungkapan yang kaku. 9) (A は ) ところが Kalimat dapat menggunakan bentuk biasa atau bentuk halus, untuk menyatakan makna memiliki perasaan yang lain/berbeda. 8

9 10) ( A は ) のに Kalimat sebelumnya menggunakan bentuk biasa, penggunaannya mengindikasikan bahwa perasaan yang lain/berbeda tersebut lebih kuat. 11) (A は ) それなのに Kalimat dapat menggunakan bentuk biasa atau bentuk halus (2) Penggunaan kata 違う dan 違い 1) A は B と違って ( A berbeda dengan B,.) 2) A と B( と ) の違いは ( という ) ことです (perbedaan antara A dan B adalah,.) 3) A が B と違うのは ( という ) 点です (A berbeda dengan B adalah pada hal nya) Ragam Ungkapan (1) ~たびに ungkapan ini digunakan pada saat melakukan suatu perbuatan, selalu terjadi sesuatu atau selalu melakukan suatu perbuatan (2) 使役受身文 merupakan ungkapan yang bermakna seseorang disuruh melakukan suatu perbuatan yang tidak menyenangkan oleh seseorang yang lebih tinggi kedudukannya. 9

10 Pelajaran 5 Pola kalimat yang menyatakan hal-hal yang berkaitan dengan berita/kabar yang di dengar dari suatu sumber (1). (1) ~そうだ Ungkapan yang digunakan pada saat menyampaikan suatu informasi yang diperoleh apa adanya. (2) ~ということだ Dalam penggunaan ungkapan ini perlu memperhatikan hal-hal sebagai berikut, yakni; bahwa ~ということだ sedikit lebih tegas dari pada そうだ, berbeda dengan そうだ sebelum ~ということだ dapat menggunakan ( だろう )atau verba dalam bentuk lampau. (3) ~らしい Berbeda dengan そうだ, yakni sebelum menyampaikan informasi yang diperoleh dari suatu sumber itu, sebelumnya terlebih dulu dipertimbangkan untuk kemudian disampaikan kepada orang lain (tidak langsung disampaikan apa adanya). Penyambungannya semua menggunakan bentuk biasa. (4) Ungkapan yang menunjukkan asal dari sebuah informasi. 1) ~によると informasi berasal dari sumber secara umum. 2) ~によれば informasi berasal dari sumber secara umum. 3) ~の話では informasi berasal dari pembicaraan seseorang. 4) ( 新聞 ) で読んだんですが / ( テレビ ) で見たんですが informasi berasal dari bahan bacaan yang telah dibaca, atau dari media yang telah dilihat. 5) ~から聞いたんですが informasi berasal dari apa yang telah didengar. 6) ~から聞いたところによる / ところでは informasi berasal dari apa yang telah didengar. 7) 聞くところによると digunakan pada saat informasi yang telah diperoleh tidak disebutkan sumbernya dari mana. 10

11 Ragam Ungkapan (1) ~ことになった Pola ini digunakan pada saat melaporkan suatu hasil, dan tidak hanya merupakan suatu keinginan/hasrat pribadi saja. (2) ~ことになっている Digunakan pada saat menyatakan suatu peraturan, rencana, atau suatu hal/perkara yang telah ditetapkan. (3) ~ことになる Ungkapan yang menyatakan suatu hasil yang sewajarnya terjadi seperti demikian. (4) ~ ごとに Menyatakan makna selang/setiap, menyatakan pembatasan berkaitan dengan suatu aktifitas. Pelajaran 6 Pola-pola kalimat yang berkaitan dengan penggunaan waktu (1) (1) ~するした時 pada saat menggunakan pola ini harus memperhatikan penggunaan verba bentuk kamus atau verba bentuk lampau, karena berkaitan dengan maknanya. Pola kalimat ini menjelaskan bahwa pada saat melakukan suatu perbuatan (kalimat A), melakukan aktifitas yang disebutkan kemudian (kalimat B). (2) ( 名詞 )+まで penggunaan まで ini menyatakan makna sampai dengan dengan pengertian terjadi suatu proses yang berlangsung sampai batas waktu yang disebutkan sebelum kata まで. (3) ( 動詞辞書形 )+まで pola ini ini bermakna bahwa sampai dengan aktifitas yang disebutkan sebelum まで tersebut berlangsung, melakukan aktifitas yang lain. (4) ( 名詞 )+までに pola ini bermakna sebelum (nomina). 11

12 (5) ( 動詞辞書形 )+までに pola ini bermakna sebelum terjadi suatu perbuatan/kejadian yang disebutkan sebelum までに. (6) ~ 間 ( あいだ ) pola ini menyatakan makna selama. (7) ~ 間 ( あいだ ) に pola ini sama dengan ~うちに bermakna selagi/mumpung (8) 00 中 ( ちゅう )penggunaan kata ini berkaitan dengan suatu aktifitas yang sedang berlangsung, seperti pada contoh kata-kata berikut; 会話中 (pembicaraan sedang berlangsung) 営業中(aktifitas kerja/perdagangan sedang berlangsung) 出張中 (sedang dinas luar) 勉強中 (aktifitas belajar sedang berlangsung) 使用中 (sedang dipakai) 試験中(aktifitas ujian sedang berlangsung) 食事中 (aktifitas makan sedang berlangsung) 電話中 (sedang menelepon) 休憩中 (sedang beristirahat). (9) 00 中 ( ちゅう ) に penggunaan kata ini berkaitan dengan waktu, yang bermakna dalam waktu yang disebutkan sebelum ( ちゅう ) に. Contoh katakata tersebut adalah; 午前中に (dalam waktu pagi) 夏休み中に (dalam libur musim panas) ゴールデンウィーク中に (dalam libur akhir pekan) (10) 00 中 ( じゅう ) に penggunaan kata ini pun berkaitan dengan waktu, yang bermakna dalam waktu yang disebutkan sebelum ( じゅう ) に, kata ini digunakan pada kata-kata seperti; 今日中に (dalam hari ini) 今週中に(dalam minggu ini) 今月中に(dalam bulan ini) 今年中に(dalam tahun ini). Untuk kata 今週じゅう dan 今月じゅう adapula yang dibaca dengan 今週ちゅう ( に ) dan 今月ちゅう ( に ) (11) 00 中 ( じゅう ) penggunaan kata ini berkaitan dengan waktu, yang bermakna selama waktu yang disebutkan sebelum 中 ( じゅう ) terus berlangsung. Kata-kata yang digunakan adalah; 一日中 (seharian) 一晩中 (semalaman) 一年中(sepanjang tahun). (12) 補助動詞 (verba bantu), dalam pola ini dapat digunakan verba transitif ( 他動詞 )ataupun verba intransitif ( 自動詞 ), dalam bentuk ます. 12

13 1)~ 始める (menyatakan mulainya suatu aktifitas). 2)~ 続ける (menyatakan berlanjutnya suatu aktifitas). 3)~ 終わる (menyatakan berakhirnya suatu aktifitas). 4)~ 出す pola ini berbeda dengan ~ 始める karena memiliki makna suatu hal yang tidak direncanakan terjadi dengan tiba-tiba. Biasanya tidak digunakan pada saat memulai suatu perbuatan yang diinginkan oleh diri sendiri seperti pada penggunaan ( しよう ). Ragam ungkapan (1)~ようになっている pola ini digunakan pada saat menjelaskan/menyatakan suatu struktur atau prosedur dari suatu perkara. (2)( 動詞辞書形ない形 ) ことがある pola ini bermakna bahwa hal/perkara yang disebutkan tersebut sampai sekarang masih ada/terjadi, dan sejak sekarang ke depan pun kemungkinan akan terjadi/akan dilakukan/(frekuensi perulangannya sedikit). (3) つい pola ini bermakna melakukan suatu perbuatan dengan tidak sadar. Pola ini banyak digunakan pada kondisi meskipun dipikirkan tidak boleh melakukan suatu perbuatan, tetapi tanpa sadar terlanjur melakukan perbuatan tersebut. 13

14 Pelajaran 7 Pola pola kalimat yang menyatakan tentang hal-hal yang berkaitan dengan perkiraan suatu keadaan (1) (1) ~そうだ pola ini digunakan pada saat melihat suatu keadaan tertentu, lalu memperkirakan keadaan benda atau seseorang tersebut. Kategori yang digunakan adalah adjektiva i dan na dalam bentuk biasa ( 寒い 高い 暇 まじめ ), serta verba yang menyatakan keadaan seperti ある いる dan verba bentuk dapat (potensial). Perlu diperhatikan bahwa untuk nomina tidak ada bentuk ~そうだ, tetapi harus menggunakan ~ のようだ / みたいだ. Dalam kalimat ~そうだ berperan seperti na adjektiv. (2) ( 今にも ) 動詞ます形 そうだ pola ini digunakan pada saat melihat suatu keadaan (sekarang), lalu memperkirakan bahwa apa yang dilihatnya sejak saat itu dan selanjutnya segera akan menjadi sebagaimana yang diperkirakan. (3) ( 動詞ます形 ) そうだ pola ini digunakan ketika memikirkan suatu keadaan/kondisi (sekarang), lalu memperkirakan mulai saat ini atau dalam waktu dekat akan menjadi sebagaimana yang diperkirakan, atau memperkirakan sesuatu yang akan terjadi terkait dengan apa yang dilihat. Pola ini juga dapat digunakan ketika memperkirakan suatu perbuatan yang akan dilakukan oleh seseorang terkait dengan sikap/karakter, cara berpikir maupun kemampuan seseorang. (4) ( 詞ます形 ) そうもない / そうにない pola ini digunakan ketika melihat/ memikirkan suatu keadaan/kondisi (sekarang), lalu memperkirakan bahwa hal yang dilihatnya tersebut tidak akan terjadi/dapat dilakukan dan lain sebagainya. (5) ( い形容詞 ) なさそうだ pola ini merupakan bentuk penyangkalan dari pola (1). Selain itu terdapat pula bentuk ( い形容詞 ) そうではない tetapi untuk bentuk (~が) ない hanya digunakan bentuk (~が) なさそうだ saja. 14

15 (6) ( な形容詞 / 名詞 ) ではなさそうだ pola ini merupakan bentuk penyangkalan dari pola (1). Pola ( な形容詞 ) そうではない ada, tetapi jarang digunakan. Selain itu tidak ada pola ( 名詞 ) そうではない. Ragam ungkapan Ungkapan berikut adalah penggunaan kata yang berkaitan dengan ruang lingkup suatu jumlah bilangan. 以上 (bil) lebih 以下 (bil) di bawah 以内 (bil) di dalam ruang lingkup sejumlah bilangan 以外 selain. (1) 以上 以下 以内 以外 1)~ 以上 2)~ 以下 3)~ 以内 4)~ 以外 (2) それでは pola ini digunakan ketika menyelesaikan suatu pekerjaan/aktifitas yang telah selama ini dilakukan, dan kemudian melanjutkan dengan pekerjaan/aktifitas yang lain berikutnya. (3) ~としたら / すると / すれば pola ini digunakan untuk menyatakan bahwa pernyataan yang diucapkan merupakan suatu pernyataan pengandaian, bahwa pada kenyataannya hal yang diucapkannya itu tidak benar atau tidaklah demikian adanya. 15

16 Pelajaran 8 Pola kalimat harapan (1). yang menyatakan hal-hal yang berkaitan dengan dugaan dan (1) ~( だろう ) と思っていたが た Pola ini digunakan ketika seseorang menduga sesuatu dan berharap sesuatu tersebut terjadi/menjadi kenyataan, tetapi pada kenyataannya apa yang diduga dan diharapkannya itu tidak terjadi/tidak menjadi kenyataan. (2) ~( だろう ) と思っていたら た Pola ini sama penggunaannya dengan pola (1), tetapi kenyataan terkait dengan apa yang diduga dan diharapkannya itu memiliki makna di luar dugaan yang lebih kuat dari pada pola (1). (3) ~たら / と た Pola ini berkaitan dengan makna menemukan/mengalami hal-hal yang di luar dugaan. Selain pola di atas, digunakan pula pola ~た すると ~た Tetapi ada pula pola ~と~ yang tidak memiliki makna di luar dugaan yakni dengan hanya menyambungkan dua kejadian saja. (4) せっかく~のに ( た ) pola ini menyatakan suatu penyesalan /ketidakpuasan terhadap suatu perkara. Selain pola ini digunakan pula pola せっかく~のだから yang bermakna padahal sudah sengaja melakukan suatu hal, jadi jika tidak dilakukan sayang sekali. Oleh sebab itu melakukan. (5) 思っていた / 期待していたより pola ini menyatakan makna bahwa apa-apa yang telah dipikirkan atau diharapkan, pada kenyataannya ternyata berbeda. (6) 思っていた / 期待していたほど ない pola ini digunakan untuk menyatakan bahwa apa yang telah dipikirkan atau diharapkannya, ternyata tidak seperti demikian. Untuk pola (5) dan (6) dapat pula menggunakan kata 予想する atau 心配する. (7) 予想に使われる副詞 (adverbia yang digunakan pada kalimat yang menyatakan dugaan) 1) やはり やっぱり~ kata ini digunakan bila kenyataan yang terjadi sesuai dengan apa yang telah diperkirakan. Selain itu kata ini pun 16

17 digunakan ketika pembicara (setelah berbicara tentang berbagai hal) kembali pada pemikiran/pembicaraan semula. 2) 意外にも ~ kata ini digunakan ketika suatu hasil akhir/kenyataan berbeda dengan apa yang telah diduga sebelumnya (hasil bertolak belakang dengan perkiraan). (8) 予想が当たる / はずれる pola ini digunakan untuk menyatakan bahwa perkiraan/dugaannya tepat atau meleset. Ragam ungkapan ~ ばかり 1)( 名詞 ) ばかり kata ini maknanya mirip dengan kata だけ, tetapi memiliki tambahan makna yakni kalau hanya itu,tidak baik. 2)( 動詞て形 ) ばかりいる pola ini menggunakan verba bentuk te, bermakna hanya melakukan suatu perbuatan yang ditunjukkan oleh verba bentuk te tersebut. Pelajaran 9 Pola kalimat untuk menyatakan suatu sebab akibat (1) (1) Ungkapan yang menyatakan sebab. Di belakang kalimat ini mengemukakan tentang fakta, dan tidak bisa menggunakan ungkapan yang menyatakan suatu keinginan/hasrat dari si pembicara. 1)( 名詞 ) で 2)( い形容詞 ) くて 3)( 動詞て形 ) 17

18 4)~の /( 動詞た形 )(pola ini merupakan kalimat yang menyatakan adanya sebab akibat secara objektif, dengan demikian banyak digunakan dalam wacana yang bersifat formal/tegas), selain itu jika digunakan untuk menyatakan hubungan sebab akibat yang bersifat umum, digunakan pula pola ( 動詞辞書形 / ない形 ) ために 5)~によって / ~による makna dari pemakaian pola ini berkaitan dengan sebab / akibat. (2) Menyatakan kalimat sebab akibat dengan menggunakan kata sambung yang menyatakan adanya suatu urutan 1)~から / ですから pada umumnya di akhir kalimat banyak digunakan ungkapan-ungkapan yang bersifat subjektif atau ungkapan yang menyatakan keinginan /hasrat. 2) だから penggunaannya sama dengan no. 1), merupakan bentuk biasa dari ( ですから ) 3)~ので / それで pola ini merupakan kalimat yang menyatakan suatu fakta, dan bersifat objektif. Pola ini digunakan pada kalimat permohonan yang bersifat halus. Selain itu digunakan terhadap atasan pada saat mengemukakan alasan (3) Ungkapan yang digunakan untuk bertanya dan menjawab dengan pernyataan sebab akibat 1) どうして / なぜ んですか ~から / ~んです Pola ini lebih bersifat ragam lisan. 2) ( どうして / なぜ ) ~( 普通形 ) からだ / です Pola ini digunakan pula pada wacana tulis. 18

19 3) ( どうして / なぜ )~もの / もんですから Pola ini digunakan pada ragam lisan, digunakan pada saat berbicara untuk mengemukakan alasan pribadi, dan memiliki makna ingin dimengerti oleh lawan bicara. ( だって )~もの / もん Merupakan ungkapan yang informal/akrab. (4) 倒置文 (mengulang kembali hal/perkara yang telah diketahui oleh lawan bicara, untuk kemudian difokuskan/ditekankan pada hal/perkara yang menjadi alasannya /sebabnya). 1) のは~からだ 2) のは~ためだ Ragam ungkapan (1)~ ものだ pola ini digunakan untuk menyatakan kebenaran dari suatu fakta. (2) より ~ objek yang menjadi pembandingnya adalah ( 今 ),( その時 ) (3)~ なければいけない / ~ なくてはいけない menyatakan makna adanya suatu keharusan untuk melakukan suatu perbuatan. Pola ini sama dengan pola(~なければならない )/(~ないといけない) Dalam percakapan dapat menggunakan kependekan dari pola tersebut yakni, ~なければいけない / ならない menjadi ~なきゃ ( いけない / ならない ) ~ なくてはいけない / ならない menjadi ~ なくちゃ ( いけない / ならない ) 19

20 Pelajaran 10 Pola ungkapan yang digunakan untuk menyatakan sebab akibat (2) (1) なぜ / どうして ~か分からない pola ini digunakan untuk menyatakan makna tidak tahu mengapa sesuatu perkara/perbuatan terjadi. Sebelum ~ か digunakan bentuk biasa, sedangkan untuk adjektiva na digunakan partikel の. (2) なぜ / どうして~かというと からだ pola ini digunakan untuk menyatakan jawaban atas pertanyaan yang diajukan sebelumnya. Sebelum ~かというと digunakan bentuk biasa. (3) ( おかげ ) pola ini digunakan pada saat mengungkapkan perasaan terima kasih atas perolehan hasil yang baik. 1)~おかげで Pola ini digunakan pula dalam ungkapan persalaman yakni( おかげさまで 元気です ), namun selain itu digunakan pula dalam ungkapan sindiran seperti あいつのおかげでひどい目にあった 2) のは ~おかげだ dalam pola ini sebelumnya disebutkan terlebih dulu akibatnya, untuk selanjutnya disebutkan alasan atau penyebabnya. (4) ( せい ) pola ini digunakan pada saat muncul suatu hasil yang tidak baik, untuk itu sebagai akibatnya harus menanggung resiko serta bertanggung jawab atas apa yang terjadi. 1)~せいで 2) のは ~せいだ dalam pola ini sebelumnya disebutkan terlebih dulu akibatnya, untuk selanjutnya disebutkan alasan atau penyebabnya. Ragam ungkapan ( 1 ) ( 動詞辞書形 ) とか ( 動詞辞書形 ) とか pola ini digunakan untuk menyatakan melakukan berbagai kegiatan dengan menyebutkan macam-macam 20

21 kegiatan tersebut. pola ini penggunaannya sama dengan pola ( ~ たり ~ た り ),tetapi perasaan ingin menyatakan satu persatu setiap kegiatan lebih kuat. (2)~ ていく / くる pola ini menyatakan makna arah dari suatu perpindahan, dalam hal ini harus diperhatikan posisi/kedudukan pembicara. Penggunaan ~てくる bermakna objek yang dibicarakan menghampiri/mendekat pada pembicara, sedangkan ~ていく bermakna objek yang dibicarakan cenderung menjauh dari pembicara. Selain itu pola ~てくる dapat pula bermakna melakukan suatu kegiatan, lalu kembali ke tempat dimana sekarang berada seperti pada kalimat 家にある本を持って来ます (pembicara sedang berada di kampus, dia pergi dulu ke rumah untuk mengambil buku, lalu kembali lagi ke kampus). Sementara itu yang dimaksud dengan ~いく adalah, melakukan suatu kegiatan lalu pergi ke suatu tempat seperti pada kalimat BIP でおい しいものを買って行く. (3)( ただ / ちょっと )( 動詞普通形 ) だけだ / で pola ini bermakna hanya melakukan suatu perbuatan yang disebutkan saja. (4) 思わず kata ini digunakan pada saat tanpa disadari melakukan suatu perbuatan, sering digunakan ketika terjadi suatu kondisi dimana pada saat seperti itu siapapun salah satu dari anggota badannya akan merespon dengan alamiah. Pelajaran 11 Pola-pola yang berkaitan dengan perbandingan (2) (1) まし kata ini digunakan untuk menyatakan perbandingan 1) A のほうが B よりましだ pola ini bermakna baik A maupun B tidak baik, tetapi bila keduanya dibandingkan maka A lebih baik dari pada B. pola ini sama juga dengan pola A も けれど B よりましだ, selain itu 21

22 pola ini digunakan pula dalam ungkapan bermakna daripada tidak ada, ini masih lebih baik. 何もないよりましだ / 何も~よりましだ dan jika menyertakan kata まだ maka dimaksudkan untuk lebih menekankan bahwa B terlalu jelek atau terlalu parah. 2) B するくらいなら A したほうがましだ pola ini digunakan ketika membandingkan dua hal/perkara yang kedua-duanya merupakan hal/perkara yang tidak baik, dengan cara menyebutkan salah sebuah contoh yang ekstrim seperti pada (A), ini dimaksudkan bahwa sebenarnya pembicara tidak ingin melakukan kegiatan seperti tersebut pada (B). (2) A ほど~( 名詞 ) は ( ほかには ) ない pola ini digunakan untuk menyatakan makna bahwa tidak ada hal lain yang menyamai sesuatu seperti yang disebutkan pada A. pola ini maknanya sama dengan penggunaan pada pola A は一番 ~ (3) X は A というより ( も ) むしろ B pola ini dimaksudkan bahwa untuk menjelaskan X lebih tepat menggunakan pernyataan pada (B) daripada pernyataan pada (A). Ragam ungkapan (1)~にとって( は ) pola ini digunakan ketika terdapat perbedaan berkaitan dengan perasaan maupun cara berpikir masing-masing orang, pernyataan ini dimaksudkan untuk menjelaskan tentang posisi masing-masing. Perlu diperhatikan bahwa pola (~として)merupakan ungkapan yang menyatakan suatu posisi, karakter maupun ragam dari suatu hal yang disebutkan, sedangkan penggunaan pola ( ~とって )ini berbeda. 22

23 (2)( 動詞た形 ) ものだ pola ini digunakan ketika mengemukakan tentang kenangan suatu kebiasaan di masa lampau, dan dengan pola ini dimaksudkan bahwa pembicara merasa rindu pada hal tersebut. (3)~ も ば ~ も pola ini dapat digunakan seperti pada pola(~ も し ~ も ),tetapi pola ini menekankan makna ada bermacam-macam; melakukan berbagai kegiatan atau makna tidak ada apa-apa; tidak melakukan apa-apa. (4) かえって penggunaan kata ini untuk menyatakan bahwa hasil yang didapat ternyata bertentangan dengan perkiraan yang biasa. Pelajaran 12 Pola-pola yang mengungkapkan tentang suatu keadaan dan kemiripan (2) (1) A を B にたとえる ( と )/ A は B にたとえられる pola ini digunakan untuk mengumpamakan sesuatu yang disebut pada A dengan pernyataan pada B, atau A diumpamakan sebagai B. (2) A はいわば B( のようなもの ) だ pola ini bermakna jika A diumpamakan dengan sesuatu maka menjadi B. Ragam ungkapan (1) Ungkapan-ungkapan yang menggunakan kata sambung (konjungsi) untuk menjelaskan suatu hal/perkara, atau menyatakan sesuatu dengan kata lain 1) いわゆる pada umumnya digunakan untuk memperkenalkan sebuah kata atau istilah. 23

24 2) つまり digunakan untuk mengganti makna atau isi pernyataan dari ungkapan kalimat yang terdapat di depan, agar lebih mudah dimengerti, sebagai sebuah simpulan. A, つまり B pola ini bermakna yang dimaksud dengan A adalah B つまり のだ つまり ということだ (2) X を~と呼ぶ digunakan untuk menyatakan bahwa nama X, disebut dengan panggilan X (3) ~によって pola ini berkaitan dengan adanya suatu cara, tahapan dari suatu tindakan. (4) におい / 音 / 味がする digunakan untuk mengemukakan hal-hal yang berkaitan dengan penciuman (tercium bau harum/busuk), pendengaran (terdengar suara), atau perasaan yang berkaitan dengan merasakan manis, pahit dan lain sebagainya. Pelajaran 13 Pola kalimat yang menyatakan tentang adanya suatu tingkatan dan perubahan (2) (1) Pola kalimat dasar yang menyatakan perubahan 1) 名詞 先生になった 2) な形容詞 きれいになった 3) い形容詞 暑くなる 4) 動詞 読めるようになった (2) ~てくる / いく 1) Pemakaian dengan menggunakan verba yang menyatakan aktifitas. 24

25 (~てきた)menyatakan makna suatu hal/perkara yang terjadi sampai dengan sekarang, sedangkan(~ていく )bermakna suatu hal/perkara yang akan terjadi mulai saat ini. Bentuk lampau ( た形 ) pada kata( きた )seperti tersebut di atas, menyatakan makna waktu saat ini. 2 ) Pemakaian dengan menggunakan verba yang menyatakan perubahan. ( ~ てきた ) menyatakan makna yang menunjukkan adanya permulaan/ditengah suatu perubahan, sedangkan (~ていく)menyatakan makna kemajuan dari suatu perubahan. 3)Pemakaian dengan menggunakan verba yang menyatakan perasaan dan pemikiran. (~てきた ) menyatakan makna bahwa perasaan seperti itu muncul, dan dalam hal ini bentuk(~ていく )tidak ada. Pernyataan ( 雨が降り始めた hujan mulai turun )dapat pula menggunakan pernyataan ( 雨が降ってきた ) tetapi ( ~ てきた ) pada kalimat tersebut biasanya digunakan pada saat pembicara faktanya berada di tempat dimana hujan turun. (3) ~つれて ~にしたがって pola ini digunakan ketika dua buah kejadian berubah secara bersamaan. (4) X は ( 動詞普通形 )+ほどだ/ ほど +ほどではない pola ini digunakan untuk mengungkapkan suatu tingkatan berkaitan dengan X. Penggunaan pola tersebut di atas, dapat pula menggunakan( くらい )karena dapat menyatakan ungkapan yang sama, tetapi untuk kalimat negatif hanya dapat menggunakan( ほど ). (5) ( 数 bilangan )+ばかり penggunaannya sama dengan( くらい )dan( ほど ). Dalam penggunaan kalimat yang menyatakan permohonan, dapat tersampaikan dengan halus bahwa hal yang diinginkan hanya sebesar/sejumlah 25

26 bilangan yang disebutkan saja. Selain itu( 少しばかり ) dapat pula digunakan secara umum seperti pada この辺で少しばかり休んでいきませんか Ragam ungkapan ~たいものだ pola ini bermakna pada kenyataannya mungkin sulit, tapi ingin melakukan sesuatu, dan seandainya bisa rasanya sangat baik. Pelajaran 14 Pola kalimat yang menyatakan perbedaan, pembandingan dan pertentangan (2) Pola-pola berikut ini digunakan untuk membandingkan antara A dan B, kata ~のに対して, それに対して, 一方, dan ところが berfungsi untuk mempertentangkan antara A dan B tersebut. (1) A は ~のに対して B は (2) A は それに対して B は (3) A は 一方 B は (4) A は ところが B は Ragam ungkapan (1) Tipe-tipe cara penulisan ragam tulis (cara penyambungan kalimat dengan kalimat menggunakan bentuk ます形. Untuk bentuk menyangkal dari adjektiva i, adjektiva na/ nomina dan kata ( ない ), menggunakan (~く) 26

27 (2) たとえ ~ても pola ini untuk menyatakan makna untuk sementara ini meskipun ada hal seperti itu. (3) ( また ) merupakan kata sambung (konjungsi) yang digunakan ketika membicarakan tentang hal yang lain di dalam sebuah pembicaraan dengan tema yang besar. Pelajaran 15 Pola kalimat yang menyatakan hal-hal yang berkaitan dengan informasi yang di dengar dari suatu sumber (2). (1)~ とのことだ pola ini digunakan untuk mengemukakan hal-hal yang berkaitan dengan apa yang didengar dari suatu sumber, jika dibandingkan dengan (~ということだ )pola ini lebih tegas. Dalam percakapan formal dan ragam tulis digunakan pula bentuk(~とのこと ),selain itu digunakan pula ketika menyampaikan pesan. (2)~という penggunaannya dalam ragam tulis dimaksudkan untuk menyampaikan informasi yang diketahui secara luas dan umum. (3)~と聞いた/ 聞いている penggunaannya untuk mengemukakan informasi yang didengar. Penggunaan (~と) adalah untuk menyatakan isi informasi yang telah diperoleh. Yang dimaksud dengan 聞いている disini tidak dimaksud dengan makna sekarang sedang mendengar hal/informasi tersebut. 1) 基本的な文型 (pola kalimat dasar) 2) ( ~ と聞いた / 聞いているんですが ~ ) merupakan kalimat yang digunakan untuk mengkonfirmasi (menanyakan kembali untuk memastikan) suatu keadaan/kondisi yang telah didengar. 27

28 3)(~と聞いていたんですが ~) merupakan kalimat yang digunakan untuk menyatakan bahwa informasi suatu kondisi yang telah didengarnya sama dengan kenyataan atau malah berbeda dengan kenyataannya. (4)~と言われている pola ini menggunakan bentuk pasip, digunakan untuk mengemukakan isi informasi yang diketahui secara luas. Ragam ungkapan (1)~だけでなく ~も pola ini digunakan untuk menyatakan bahwa suatu hal yang terjadi atau perbuatan yang dilakukan bukan hanya itu saja, melainkan kejadian lain pun terjadi atau perbuatan lain pun dilakukan. (2)( 動詞た形 ) まま pola ini menjelaskan sesuatu hal berada dalam kondisi/keadaan yang berbeda dari biasanya. (3) ちなみに merupakan kata sambung (konjungsi) yang dimaksudkan untuk menambahkan informasi yang masih berkaitan dengan hal/perkara yang dibicarakan. Pelajaran 16 Pola kalimat dan ungkapan yang berkaitan dengan waktu (2) (1) ~うちに ungkapan ini digunakan ketika menyatakan suatu perasaan untuk mengemukakan makna sebelum suatu keadaan/kondisi berubah. Sebelum ~ うちに digunakan nomina, adjektiva i, adjektiva na, verba ( いる )( ある )yang menyatakan keberadaan, ~ている yang menyatakan suatu keadaan sedang berlangsung, bentuk-bentuk menyangkal /negatif, dan ~ている yang 28

29 menyatakan suatu aktifitas atau keadaan yang cenderung pada makna terjadi sesuatu yang alami selama waktu tertentu. 1) 名詞 2) い形容詞 な形容詞 3) 動詞 ( いる )( ある ) 4) ~ている (1) 状態 5) 否定形 pola ini digunakan pula untuk menyatakan perasaan bermakna biasanya setelah melakukan sesuatu lalu melakukan perbuatan yang lain, tetapi dalam hal ini melakukan suatu perbuatan sebelum hal lain terjadi. 6) ~ている (2)( 動作 )( 状態 ) pola ini berbeda dengan ~ている no.4), pola ini menjelaskan makna suatu aktifitas atau keadaan yang cenderung pada makna terjadi sesuatu yang alami selama waktu tertentu. (2) A から B にかけて pola ini berbeda dengan(~から~まで ),yakni tidak menunjukkan waktu dengan jelas, dan bisa pula tidak berurutan. Selain itu ada pula yang menjelaskan berkaitan dengan tempat. Ragam ungkapan (1)~ がち penggunaan kata ini bermakna kecenderungan. 1)( 名詞 ) がち digunakan untuk menyatakan makna keadaan yang seperti disebutkan tersebut cenderung sering/banyak. (contoh penggunaannya sedikit ) 2 ) ( 動詞ます形 ) がち digunakan untuk menyatakan makna ada kecenderungan menjadi suatu hal yang tidak baik/jelek seperti itu. (2)( いかにも )~らしい ~らしい~ digunakan untuk menyatakan bahwa orang itu sering muncul/ tampil dengan kebiasaan/karakteristik dasarnya. 29

30 (3)( 動詞辞書形 / ない形 ) ことだ pola ini penggunaannya sama dengan makna pada pola (~したほうがいい/~しなさい)tapi merupakan suatu ungkapan yang lebih tegas/keras. Dalam ragam tulis biasanya suatu wacana diakhiri dengan pola(~こと ) dengan makna(~てください )(~ないでください ). Pelajaran 17 Pola kalimat untuk menyatakan suatu perkiraan dan keadaan (2) (1) Variasi dari pola (~そうだ) 1) ~そうになっている menyatakan makna sesaat sebelum suatu keadaan terjadi. ~ そうにしている digunakan ketika memperlihatkan suatu keadaan 2) ~そうに見える maknanya nyaris sama dengan(~そうだ ),tetapi lebih menekankan pada kesan tentang hal yang dilihatnya. 3) ~そうな気がする ~そうな感じがする / 感じだ penggunaan pola ini dimaksukan untuk menyatakan sesuatu yang dirasakan (berkaitan dengan perasaan pembicara). Pola ini menggunakan verba bentuk ます. 4) ~ そうに ( 動詞 ) pola ini digunakan pembicara untuk menjelaskan tentang keadaan seseorang yang dilihatnya dan memperkirakan bahwa seseorang itu melakukan suatu aktifitas dengan keadaan seperti yang disebut kan berkategori adjektif i. 5) ~そうになった pola ini bermakna sebenarnya tidak melakukan perbuatan atau tidak terjadi hal yang disebutkan itu, tetapi jika terjadi atau jika dilakukan merupakan suatu hal yang membahayakan. Penggunaan 30

31 pola ini bisa pula bermakna dalam keadaan sedikit saja lagi (akan terjadi suatu kejadian, tapi tidak terjadi) ( もう少しで~ところだった ). (2) ( きっと ) ~ に違いない pola ini digunakan pada saat meyakini suatu hal/perkara adalah demikianlah adanya, dan merupakan suatu pertimbangan yang sifatnya pribadi. Jika tidak ada suatu keyakinan pada perkara/hal tersebut, tetapi ada kemungkinan menjadi seperti itu maka menggunakan pola( もしかしたら )~かもしれない. Sedangkan jika penjelasan secara objektif dan bila secara logika siapa pun akan berpikir bakal menjadi seperti itu maka menggunakan pola(~はずだ ). Perhatikan contoh berikut: * 山田さんは今家にいるに違いない merupakan suatu pertimbangan yang sifatnya pribadi, yakni berdasarkan pengetahuan yang diketahui oleh diri pembicara. * 山田さんは今家にいるにはずだ merupakan suatu pertimbangan yang bersifat objektif, misalnya tidak masuk sekolah karena masuk angin (oleh sebab itu diperkirakan Yamada berada di rumah). * 勉強すれば上手になるに違いない merupakan suatu pemikiran kuat dari orang itu sendiri. * 勉強すればきっと上手になるはずだ kalimat ini menyatakan makna bahwa meskipun hasilnya tidak demikian (tidak menjadi pintar), namun secara logika memang akan demikian (menjadi pintar), Penggunaan はず secara logika berdasarkan urutan dari kegiatan yang dilakukan yakni dari X ke Y, dengan demikian jika hasil dari suatu perbuatan disebutkan terlebih dulu maka harus menggunakan (~に違いない). Perhatikan contoh berikut: * 山田さんは顔が赤い きっとお酒を飲んだに違いない (X 飲んだはずだ ) 31

32 * 山田さんは昨日上司と酒屋に行った だからきっとお酒を飲んだはずだ (3) ~はずがない pola ini menyatakan hal bahwa secara logika atau berdasarkan pengetahuan hal seperti itu tidak terpikirkan/tidak terduga. Selain pola tersebut di atas bisa pula menggunakan pola(~( ない ) はずだ ). Hal lain yang perlu diperhatikan adalah bahwa はず merupakan suatu pertimbangan berdasarkan logika, maka ada kalanya hasil (fakta)nya berbeda. Ragam ungkapan (1)~ である /~ ではない merupakan bentuk yang digunakan dalam ragam tulis (2)~ことに( は ) pola ini berfungsi sebagai adverbia yang menerangkan kalimat. Maksud penggunaannya untuk menyatakan bahwa yang dimaksud dengan betul-betul suatu hal yang 1) い形容詞 / な形容詞 2) 動詞 (~たことに) (3)~ものだ( ね ) digunakan untuk menyatakan perasaan yang berkaitan dengan keheranan, keterkejutan, dan kekaguman. ~もんだ ( ね ) 1) い形容詞 penggunaan dasarnya untuk menyatakan makna suatu hal yang sewajarnya terjadi. 2)( たいしたものだ )( 困ったものだ ) merupakan ungkapan-ungkapan yang lazim digunakan, untuk menyatakan suatu tanggapan yang bermakna luar biasa maupun tanggapan yang menyatakan suatu kesulitan. 32

33 3) その他 pola-pola ini menggunakan adjektiva yang menyatakan makna adanya suatu tingkatan dan digunakan bersama-sama dengan adverbia. 4)( よく ( まあ ) ものだ ) merupakan ungkapan yang menyatakan makna banyak/cukup banyak melakukan suatu akifitas. Pelajaran 18 Pola kalimat yang menyatakan perkiraan dan harapan (2) (1) 予想したとおり 思っていたとおり digunakan untuk menyatakan bahwa sesuatu terjadi sesuai dengan apa yang telah diperkirakan/dipikirkan. (2) 予想 / 期待どおり digunakan untuk menyatakan bahwa sesuatu terjadi sesuai dengan apa yang telah diperkirakan /diharapkan. (3) 予想 / 期待に反して digunakan untuk menyatakan bahwa sesuatu terjadi bertentangan dengan apa yang telah diperkirakan/diharapkan. (4) 期待を裏切る digunakan untuk menyatakan bahwa sesuatu terjadi bertentangan dengan apa yang telah diperkirakan/diharapkan. (5) 予想に使われる副詞 (2) adverbia yang digunakan untuk memperkirakan sesuatu. 1) 案の定 digunakan ketika suatu hal terjadi sesuai dengan yang diperkirakan. 2) 案外 digunakan ketika suatu hal yang diperkirakan di luar dugaan terjadi sebaliknya. 3) まさか kata ini digunakan untuk menjelaskan suatu hal yang tidak terpikirkan sebelumnya. まさか ~ とは ( 思わなかった ) まさか ~ はずがない 33

34 4) まさに kata ini digunakan untuk menjelaskan suatu hal yang ternyata terjadi seperti apa yang dikira /dipikirkan. まさに ~ とおり / どおり Ragam ungkapan (1)~ ずに merupakan bentuk yang digunakan dalam ragam tulis, maknanya sama dengan(~ ないで ) tanpa. (2) ついに penggunaan kata ini hampir sama dengan kata やっと, tetapi sering digunakan pada kejadian yang skalanya besar. Kata ini digunakan untuk menyatakan perasaan bahwa sesuatu akhirnya dapat terlaksana/ berhasil meskipun melalui waktu yang lama atau bahkan telah terjadi berbagai hal. Namun demikian berbeda dengan やっと, kata ini bisa digunakan pula untuk hal-hal yang tidak terwujud. Pelajaran 19 Pola kalimat yang menyatakan sebab akibat (3) (1)~からこそ ( のだ ) pola ini menggunakan kata( こそ )dengan maksud lebih menguatkan alasannya. 1) 普通の使い方 cara penggunaan yang biasa 2)( 逆説 ) の使い方 cara penggunaan yang bertentangan ( 2 )~ ばかりに pola ini menggunakan kata ( ばかり )untuk menyatakan perasaan bahwa hanya dengan suatu alasan yang sepele saja akan menimbulkan hasil yang jelek. 34

35 (3)~からには (~なら当然)pola ini digunakan untuk mengemukakan suatu hal wajar berkaitan dengan suatu pemikiran atau apa yang akan dilakukan tentang halhal yang telah diputuskan. 1) 義務 必要 pola ini berkaitan dengan suatu kewajiban atau keperluan, diikuti oleh pola(~なければならない )atau(~ないわけにはいかない). Sedangkan untuk menyatakan makna tidak perlu, digunakan pola (~なくてもいい)atau( 必要ない ). 2) 希望 意志 pola ini berkaitan dengan suatu harapan dan keinginan, diikuti oleh pola (~ たい )(~( よ ) うと思う )atau(~ つもりだ ). 3) 命令 アドバイス 禁止 pola ini berkaitan dengan suatu larangan, perintah ataupun saran, diikuti oleh pola( 命令形 (~ ほうがいい )atau(~ てはいけない ) Ragam ungkapan (1)( 動詞ます形 )+ようがない pola ini menyatakan makna bahwa karena cara atau tindakan untuk melakukan hal tersebut tidak ada, maka tidak bisa terlaksana. Pola ini berbeda dengan bentuk keinginan. (2)~わけにはいかない pola ini hampir sama dengan(~ことができない )tetapi alasan secara psikologis dan moril lebih kuat. Pola ini memiliki makna kuat bahwa melakukan perbuatan seperti itu tidak apa-apa, tetapi menurut perasaan hal tersebut tidak dapat dilakukan. Pola ini menggunakan bentuk negatif dua buah seperti pada ~ ないわけにはいかな い, hampir sama maknanya dengan ( ~ なければならない ) tetapi alasannya cenderung berdasarkan psikologis lebih kuat. 35

36 (3) さぞ ( こと ) だろう daripada jika hanya menggunakan だろう saja maka penggunaan さぞ ini menyatakan perasaan bahwa pembicara sangat memahami posisi dan keadaan lawan bicara. Pelajaran 20 Pola kalimat yang menyatakan suatu penjelasan atau suatu simpulan (1) ~わけだ digunakan untuk mengemukakan suatu simpulan, merupakan suatu hasil yang wajar/sepatutnya. わけ digunakan pula dengan makna yang sama dengan 理由. Contoh: どういうわけでそんなことをしたのですか 1)(~ から )... わけだ pola ini digunakan ketika menjelaskan suatu alasan mengapa hasilnya menjadi demikian. Jika dibandingkan dengan (~んです )merupakan ungkapan yang lebih tegas, selain itu ungkapan ini sama dengan pola (... のは~からだ ) 2 ) ( ~ と / ~ たら / ~ ば / ~ から )... わけだ digunakan untuk menegaskan/mengkonfirmasi garis besar suatu hubungan sebab akibat, untuk kemudian mengemukakannya. 3 ) ( このように / つまり )... ( という ) わけだ digunakan untuk menyatakan suatu simpulan, atau untuk menjelaskan apa makna dari kata/pernyataan yang ada di bagian depan. Pola ini penggunaannya sama dengan(~のだ ). (2) ~わけではない digunakan untuk menyangkal suatu simpulan/ pernyataan yang diduga oleh lawan bicara. 1)(~という ) わけではない di dalam percakapan menggunakan (~わけではない ) digunakan pada saat setelah mendengarkan pernyataan dari lawan bicara, lalu untuk menjelaskan suatu hal yang dianggap akan mengakibatkan 36

37 kesalahpahaman pada lawan bicara tersebut terhadap hal-hal yang berkaitan dengan keadaan diri sendiri atau perkataan sebelumnya. Di dalam percakapan sering digunakan ( そういうわけではない ). 2)~といっても...( という ) わけではない digunakan ketika pembicara menambahkan penjelasan dari apa yang telah dikemukakan sebelumnya (pernyataan di bagian depan), agar tidak muncul simpulan yang salah. Adakalanya pembicara tidak menyebutkan (~わけではない ),tetapi hanya mengatakan pernyataan yang ingin dikatakannya saja. (3) ~からといって ( いつも / 必ずしも / みんな ) merupakan suatu penyangkalan terhadap suatu bagian pernyataan. Pola ini bermakna meskipun dengan alasan tersebut, tetapi hasilnya tidak akan selalu seperti demikian. Adakalanya pembicara tidak menyebutkan とは限らない / というわけではない tetapi hanya mengatakan pernyataan yang ingin dikatakannya saja. Ragam ungkapan (1) わざわざ penggunaannya memiliki makna bahwa hal ini sangat merepotkan, karena itu sebenarnya tidak melakukan hal seperti itu pun tidak apa-apa. Di dalam percakapan kadang kala digunakan untuk menyatakan rasa terima kasih terhadap orang yang telah melakukan perbuatan itu untuk kepentingan pembicara. (2) うっかり sering digunakan ketika terlanjur melakukan suatu perbuatan akibat suatu kelalaian atau kurang hati-hati. Digunakan untuk menyatakan makna tidak disadari melakukan suatu perbuatan. 37

Bab 2. Landasan Teori. Mengenai definisi kelas kata Jepang (hinshi) Noda (1991 : 38) mengatakan :

Bab 2. Landasan Teori. Mengenai definisi kelas kata Jepang (hinshi) Noda (1991 : 38) mengatakan : Bab 2 Landasan Teori 2.1 Teori Hinshi 品詞 Mengenai definisi kelas kata Jepang (hinshi) Noda (1991 : 38) mengatakan : 品詞というのはその語が文の中でどう使われているかで分類したものではなく ひとつひとつの語が潜在的な性質を調べて 日本語なら日本語の中にあるすべての語をグループ分けしたものです

Lebih terperinci

Bab 2. Landasan Teori. Istilah sintaksis dalam bahasa Jepang disebut dengan togoron 続語論 atau

Bab 2. Landasan Teori. Istilah sintaksis dalam bahasa Jepang disebut dengan togoron 続語論 atau Bab 2 Landasan Teori 2.1 Teori Hinshi 品詞 Istilah sintaksis dalam bahasa Jepang disebut dengan togoron 続語論 atau シンタクス. Sutedi (2003, hal.61) berpendapat bahwa sintaksis adalah cabang linguistik yang mengkaji

Lebih terperinci

ぽん ぼん. Morfem. Kata. Alomorf adalah. morfem. Morfem Bebas. Morfem Terikat 形態素 自由形態素 拘束形態素. Contoh. bagan. Definisi. Alomorf. Contoh.

ぽん ぼん. Morfem. Kata. Alomorf adalah. morfem. Morfem Bebas. Morfem Terikat 形態素 自由形態素 拘束形態素. Contoh. bagan. Definisi. Alomorf. Contoh. Kanji MORFOLOGI BAHASA JEPANG Pengantar Linguistik Jepang 7 April 2014 morfologi 形態論 けいたいろん Definisi Objek Kajian Morfologi merupakan salah satu cabang linguistik yang mengkaji tentang kata dan proses

Lebih terperinci

BAB 2. Landasan Teori

BAB 2. Landasan Teori BAB 2 Landasan Teori Dalam bab ini, penulis akan menguraikan landasan teori yang dibagi menjadi tiga bagian yaitu teori hinshi 品詞, teori kandoushi 感動詞, dan teori iya い や. 2.1 Teori Hinshi 品詞 Masuoka dan

Lebih terperinci

ANALISIS KONTRASTIF PENGGUNAAN KONJUNGSI /-TARA/ BAHASA JEPANG DENGAN KONJUNGSI /KALAU/ BAHASA INDONESIA

ANALISIS KONTRASTIF PENGGUNAAN KONJUNGSI /-TARA/ BAHASA JEPANG DENGAN KONJUNGSI /KALAU/ BAHASA INDONESIA ANALISIS KONTRASTIF PENGGUNAAN KONJUNGSI /-TARA/ BAHASA JEPANG DENGAN KONJUNGSI /KALAU/ BAHASA INDONESIA Bahasa adalah milik manusia yang merupakan pembeda utama antara manusia dengan makhluk lainnya didunia

Lebih terperinci

PERLUASAN MAKNA PARTIKEL DE UNTUK MENYATAKAN BAHAN DASAR PRODUKSI DALAM MAJALAH KYOU NO RYOURI ABSTRAK

PERLUASAN MAKNA PARTIKEL DE UNTUK MENYATAKAN BAHAN DASAR PRODUKSI DALAM MAJALAH KYOU NO RYOURI ABSTRAK PERLUASAN MAKNA PARTIKEL DE UNTUK MENYATAKAN BAHAN DASAR PRODUKSI DALAM MAJALAH KYOU NO RYOURI ABSTRAK Secara umum, bahasa merupakan alat komunikasi yang hanya dimiliki oleh manusia. Ilmu yang mempelajari

Lebih terperinci

SILABUS PERKULIAHAN CHUKYU BUNPO I (JP 201) SEMESTER 3 /TINGKAT II

SILABUS PERKULIAHAN CHUKYU BUNPO I (JP 201) SEMESTER 3 /TINGKAT II SILABUS PERKULIAHAN SEMESTER GANJIL TAHUN AKADEMIK 2011/2012 CHUKYU BUNPO I (JP 201) SEMESTER 3 /TINGKAT II TEAM PENYUSUN Dra. MELIA DEWI JUDIASRI, M.Hum., M.Pd. Drs. DEDI SUTEDI, M.A., M.Ed. DIANNI RISDA,

Lebih terperinci

3. Dimasa mendatang, saya bermaksud menjadi pelukis terkenal. ~ つもりです. 4. Sekarang, pertandingan baseball dapat ditonton di televisi.

3. Dimasa mendatang, saya bermaksud menjadi pelukis terkenal. ~ つもりです. 4. Sekarang, pertandingan baseball dapat ditonton di televisi. Lampiran 1 Soal Pre Test Terjemahkan kedalam bahasa jepang! 1. Anda boleh mengambil foto. ~てもいいです 2. Mandi ofuro Sambil bernyanyi. ~ ながら 3. Dimasa mendatang, saya bermaksud menjadi pelukis terkenal. ~

Lebih terperinci

BAB IV KESIMPULAN. Penulis berkesimpulan bahwa di dalam penerjemahan kata tanya doko dan

BAB IV KESIMPULAN. Penulis berkesimpulan bahwa di dalam penerjemahan kata tanya doko dan BAB IV KESIMPULAN Penulis berkesimpulan bahwa di dalam penerjemahan kata tanya doko dan dochira terdapat dua makna, yaitu; arti terjemahan atau padanan terjemahan yang berupa padanan dinamis dan arti leksikal

Lebih terperinci

Bab 2. Landasan Teori. perubahan dan dengan sendirinya dapat menjadi predikat. Contoh : 歩く 倒れる 話す.

Bab 2. Landasan Teori. perubahan dan dengan sendirinya dapat menjadi predikat. Contoh : 歩く 倒れる 話す. Bab 2 Landasan Teori 2.1 Teori Hinshi Masuoka dan Takubo (1992:8) membagi hinshi 品詞 atau kelas kata ke dalam beberapa jenis, yaitu : 1. Doushi 動詞 (verba), yaitu salah satu jenis kelas kata yang dapat mengalami

Lebih terperinci

UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2007/2008

UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2007/2008 UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2007/2008 PANDUAN MATERI SMA DAN MA BAHASA JEPANG PROGRAM STUDI BAHASA PUSAT PENILAIAN PENDIDIKAN BALITBANG DEPDIKNAS KATA PENGANTAR Dalam rangka sosialisasi kebijakan dan

Lebih terperinci

PROGRAM TAHUNAN. Kompetensi Dasar Materi Pokok Alokasi Waktu. Salam. Mengucapkan salam : おはようございます こんにちは こんばんは. Mengucapkan salam ketika berpisah :

PROGRAM TAHUNAN. Kompetensi Dasar Materi Pokok Alokasi Waktu. Salam. Mengucapkan salam : おはようございます こんにちは こんばんは. Mengucapkan salam ketika berpisah : LAMPIRAN PROGRAM TAHUNAN Mata Pelajaran : Bahasa Jepang Satuan Pendidikan : Sekolah Menengah Atas Kelas / Program : X Tahun Pelajaran : 2008 / 2009 Semester : 1 dan 2 Kompetensi Dasar Materi Pokok Alokasi

Lebih terperinci

PENERAPAN STUDENT CENTERED LEARNING PADA MATA KULIAH DOKKAI SEMESTER 5 Riri Hendriati Fakultas Sastra / Jurusan Sastra Jepang.

PENERAPAN STUDENT CENTERED LEARNING PADA MATA KULIAH DOKKAI SEMESTER 5 Riri Hendriati Fakultas Sastra / Jurusan Sastra Jepang. PENERAPAN STUDENT CENTERED LEARNING PADA MATA KULIAH DOKKAI SEMESTER 5 Riri Hendriati Fakultas Sastra / Jurusan Sastra Jepang Abstrak Fokus penelitian ini adalah penerapan metode pembelajaran yang berpusat

Lebih terperinci

ANALISIS KESALAHAN BAHASA JEPANG DILIHAT DARI LATAR BELAKANG CARA PEMEROLEHAN BAHASANYA. Oleh: Juju Juangsih, M.Pd

ANALISIS KESALAHAN BAHASA JEPANG DILIHAT DARI LATAR BELAKANG CARA PEMEROLEHAN BAHASANYA. Oleh: Juju Juangsih, M.Pd ANALISIS KESALAHAN BAHASA JEPANG DILIHAT DARI LATAR BELAKANG CARA PEMEROLEHAN BAHASANYA Oleh: Juju Juangsih, M.Pd Abstraksi Penelitian ini menganalisis tentang kesalahan pembelajar bahasa Jepang dilihat

Lebih terperinci

PENGGUNAAN FUKUSHI DALAM SURAT KABAR ONLINE ASAHI SHIMBUN EDISI 9 DAN 10 FEBRUARI 2015

PENGGUNAAN FUKUSHI DALAM SURAT KABAR ONLINE ASAHI SHIMBUN EDISI 9 DAN 10 FEBRUARI 2015 PENGGUNAAN FUKUSHI DALAM SURAT KABAR ONLINE ASAHI SHIMBUN EDISI 9 DAN 10 FEBRUARI 2015 SKRIPSI OLEH : IKA KURNIAWATI ANDIANA 115110607111008 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA JEPANG FAKULTAS ILMU BUDAYA

Lebih terperinci

UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN PERCAKAPAN BAGI PENGAJAR BAHASA JEPANG

UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN PERCAKAPAN BAGI PENGAJAR BAHASA JEPANG UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN PERCAKAPAN BAGI PENGAJAR BAHASA JEPANG Sugihartono, Drs. M.A. Work Shop Pendidikan Bahasa Jepang FPS UPI 2009 FAKTOR KEMAMPUAN BERCAKAP-CAKAP Faktor kemampuan memahami melalui

Lebih terperinci

BJ システムについて Mengenai BJ System

BJ システムについて Mengenai BJ System BJ システムについて Mengenai BJ System BJ システムは日本語の文法 および漢字を基準にして独自に開発したシステム教材です BJ System adalah sistem pembelajaran bahasa Jepang yang berdasarkan tata bahasa dan tulisan KANJI. 文法を基準にしておりますので 汎用性の高い日本語を習得できます

Lebih terperinci

UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2006/2007

UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2006/2007 UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2006/2007 PANDUAN MATERI SMA DAN MA BAHASA JEPANG PROGRAM STUDI BAHASA PUSAT PENILAIAN PENDIDIKAN BALITBANG DEPDIKNAS KATA PENGANTAR Dalam rangka sosialisasi kebijakan dan

Lebih terperinci

ビナ ヌサンタラ大学日本語科三年生にみられる ~ てある と ~ ておく という動詞の使用能力の分析

ビナ ヌサンタラ大学日本語科三年生にみられる ~ てある と ~ ておく という動詞の使用能力の分析 ビナ ヌサンタラ大学日本語科三年生にみられる ~ てある と ~ ておく という動詞の使用能力の分析 エマラマアジザ 1000878012 ビナヌサンタラ大学 文学部日本語科 2011 Angket Kemampuan Penggunaan Hyougen ~te aru ~ てある dan ~te oku ~ ておく Sumber soal adalah Kiso Hyougen 50 to Sono

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Untuk berkomunikasi, masyarakat sebagai makhluk sosial membutuhkan

BAB I PENDAHULUAN. Untuk berkomunikasi, masyarakat sebagai makhluk sosial membutuhkan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Untuk berkomunikasi, masyarakat sebagai makhluk sosial membutuhkan sarana yaitu bahasa. Di dalam bahasa terdapat kalimat yang terangkai dari katakata, frase-frase,

Lebih terperinci

MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA JEPANG

MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA JEPANG MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA JEPANG Sugihartono, Drs.,M.A. media_pembelajaran@yahoo.co.jp Program Studi Pendidikan Bahasa Jepang FPBS Universitas Pendidikan Indonesia Tujuan Perkuliahan 1. Mahasiswa memiliki

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sehari-hari. Salah satu fungsi bahasa yaitu dengan berbahasa manusia dapat

BAB I PENDAHULUAN. sehari-hari. Salah satu fungsi bahasa yaitu dengan berbahasa manusia dapat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa merupakan sarana yang digunakan oleh manusia dalam kegiatannya sehari-hari. Salah satu fungsi bahasa yaitu dengan berbahasa manusia dapat berkomunikasi dengan

Lebih terperinci

BAB II SOFTWERE JLOOK UP. Softwere kamus Jlook up adalah softwere kamus Jepang yang cukup

BAB II SOFTWERE JLOOK UP. Softwere kamus Jlook up adalah softwere kamus Jepang yang cukup BAB II SOFTWERE JLOOK UP 2.1 SOFTWERE KAMUS JLOOK UP Softwere kamus Jlook up adalah softwere kamus Jepang yang cukup handal, karena di samping dapat mengartikan bahasa Jepang ke Inggris dan begitu juga

Lebih terperinci

KARAOKE SEBAGAI MEDIA UNTUK DEALING BISNIS DAN RELAKSASI BAGI PELAKU BISNIS DAN WISATAWAN ASING DI JUN EXECUTIVE KARAOKE HOTEL SAVOY HOMANN

KARAOKE SEBAGAI MEDIA UNTUK DEALING BISNIS DAN RELAKSASI BAGI PELAKU BISNIS DAN WISATAWAN ASING DI JUN EXECUTIVE KARAOKE HOTEL SAVOY HOMANN KARAOKE SEBAGAI MEDIA UNTUK DEALING BISNIS DAN RELAKSASI BAGI PELAKU BISNIS DAN WISATAWAN ASING DI JUN EXECUTIVE KARAOKE HOTEL SAVOY HOMANN SAVOY HOMANN ホテルのエグセクテイブカラオケ JUN はビジネスマンの商談や海外の旅行者をリラックスさせるための憩いの憩いの場所

Lebih terperinci

membahas dari penggunaan dan arti tiga kata kerja tersebut,...ok,...he,.,he,.,he,.,.

membahas dari penggunaan dan arti tiga kata kerja tersebut,...ok,...he,.,he,.,he,.,. 1.Dasar nya :Unkapan Pemberian dan Penerimaan Di bagian ini saya akan membahas lebih dalam mengenai pola kalimat sopan,.yang inti dari pelajaran bahasa jepang level 3 yaitu pola kalimat sopan,bentuk sopan

Lebih terperinci

ABSTRAK. lambang tertentu ada yang dilambangkan. Maka yang dilambangkan disini yaitu

ABSTRAK. lambang tertentu ada yang dilambangkan. Maka yang dilambangkan disini yaitu ABSTRAK Bahasa adalah sistem lambang yang berwujud bunyi atau ujaran.sebagai lambang tertentu ada yang dilambangkan. Maka yang dilambangkan disini yaitu suatu pengertian, suatu konsep, suatu ide, atau

Lebih terperinci

Bab 2. Landasan Teori. Masuoka dan Takubo (1992, hal.8), mengungkapkan bahwa Hinshi 品詞 atau. kelas kata dibagi menjadi sebelas jenis, diantaranya:

Bab 2. Landasan Teori. Masuoka dan Takubo (1992, hal.8), mengungkapkan bahwa Hinshi 品詞 atau. kelas kata dibagi menjadi sebelas jenis, diantaranya: Bab 2 Landasan Teori 2.1 Teori Hinshi 品詞 品詞 Masuoka dan Takubo (1992, hal.8), mengungkapkan bahwa Hinshi 品詞 atau kelas kata dibagi menjadi sebelas jenis, diantaranya: 1. Doushi 動詞 (verba), yaitu kelas

Lebih terperinci

ABSTRAK. tujuan. Ketika kita berbahasa, orang lain dapat mengerti apa maksud, ide, pesan,

ABSTRAK. tujuan. Ketika kita berbahasa, orang lain dapat mengerti apa maksud, ide, pesan, ABSTRAK Bahasa merupakan sarana komunikasi untuk menyampaikan suatu maksud dan tujuan. Ketika kita berbahasa, orang lain dapat mengerti apa maksud, ide, pesan, perasaan dan pendapat yang kita utarakan.

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS DATA. instrumen. Dan kemudian akan dilanjutkan dengan pemaparan hasil jawaban setiap soal

BAB 3 ANALISIS DATA. instrumen. Dan kemudian akan dilanjutkan dengan pemaparan hasil jawaban setiap soal BAB 3 ANALISIS DATA Dalam Bab 3 ini, saya akan menjelaskan mengenai spesifikasi kuesioner dan validasi instrumen. Dan kemudian akan dilanjutkan dengan pemaparan hasil jawaban setiap soal kuesioner yang

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Keigo Pada bab ini penulis akan mengemukakan beberapa teori yang akan digunakan untuk menganalisis data. 2.1.1 Defenisi Keigo Menurut Hirabayashi, Hama (1988:1) dalam 外国人のため日本語例文

Lebih terperinci

TEMA 5 JADWAL PELAJARAN じかんわり

TEMA 5 JADWAL PELAJARAN じかんわり TEMA 5 JADWAL PELAJARAN じかんわり Standar Kompetensi Mengungkapkan informasi secara lisan dalam bentuk paparan atau dialog sederhana tentang Kehidupan Sekolah. Kompetensi Dasar - Mengidentifikasikan waktu

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Sutedi (2003:2) mengatakan, Bahasa digunakan sebagai alat untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. Sutedi (2003:2) mengatakan, Bahasa digunakan sebagai alat untuk BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Prawiroatmodjo & Hoed (1997:115) dalam Dasar Dasar Linguistik Umum, menyatakan peranan bahasa sebagai berikut: Peranan bahasa dalam kehidupan manusia besar sekali.

Lebih terperinci

Bab 2. Landasan Teori

Bab 2. Landasan Teori Bab 2 Landasan Teori 2.1. Teori Hinshi 品詞 Istilah sintaksis dalam bahasa Jepang disebut dengan 続語論 atau シンタクス. Sutedi (2003: 61), berpendapat bahwa sintaksis adalah cabang linguistik yang mengkaji tentang

Lebih terperinci

SILABUS. Kegiatan Pembelajaran

SILABUS. Kegiatan Pembelajaran SILABUS Seklah : SMPN 2 CIAMIS Kelas : IX (Sembilan) Mata Pelajaran : Bahasa Jepang Semester : 1 ( Satu ) Standar : Mendengarkan 1. Memahami lisan berbentuk paparan atau dialg hbi dan wisata 1.1 Mengidentifikasi

Lebih terperinci

映画 野ブタをプロデュース における社会的 現象 苛め の分析

映画 野ブタをプロデュース における社会的 現象 苛め の分析 映画 野ブタをプロデュース における社会的 現象 苛め の分析 ノフィセチアワチ 0142012 マラナターキリスト教大学文学部日本語学科バンドン 2007 序論 苛めとは 弱い者を痛めつけることである 痛めつける方法は肉体的にも非肉体的つまり精神的によって為すことが出来る それにより 苛めを受ける人間は苦悩を味わうのである よく言われるように 日本の社会では集団が大きな役割を果しているのである 中根

Lebih terperinci

Hasil Technical Meeting Lomba Benron Umum Nihongo no Hi 2018

Hasil Technical Meeting Lomba Benron Umum Nihongo no Hi 2018 Hasil Technical Meeting Lomba Benron Umum Nihongo no Hi 2018 - Registrasi ulang dimulai sejak pukul 7.30 09.00. Jika Telat diharuskan untuk registrasi ulang di bagian sekretariat, dan akan berpengaruh

Lebih terperinci

Bab 2. Landasan Teori. Istilah sintaksis dalam bahasa Jepang disebut dengan togoron 続語論 atau

Bab 2. Landasan Teori. Istilah sintaksis dalam bahasa Jepang disebut dengan togoron 続語論 atau Bab 2 Landasan Teori 2.1 Teori Hinshi 品詞 Istilah sintaksis dalam bahasa Jepang disebut dengan togoron 続語論 atau シンタクス. Sutedi (2003: 61), berpendapat bahwa sintaksis adalah cabang linguistik yang mengkaji

Lebih terperinci

PENGGUNAAN SHUUJOSHI RAGAM BAHASA WANITA DALAM DRAMA SHOKOJO SEIRA EPISODE 1,2,3 SKRIPSI OLEH: ANINDYA PURI PRIMASWARI NIM

PENGGUNAAN SHUUJOSHI RAGAM BAHASA WANITA DALAM DRAMA SHOKOJO SEIRA EPISODE 1,2,3 SKRIPSI OLEH: ANINDYA PURI PRIMASWARI NIM PENGGUNAAN SHUUJOSHI RAGAM BAHASA WANITA DALAM DRAMA SHOKOJO SEIRA EPISODE 1,2,3 SKRIPSI OLEH: ANINDYA PURI PRIMASWARI NIM 0911120068 PROGRAM STUDI S1 SASTRA JEPANG JURUSAN BAHASA DAN SASTRA FAKULTAS ILMU

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dapat menyampaikan informasi yang ingin disampaikan kepada orang. salah satunya adalah mempelajari bahasa Asing.

BAB I PENDAHULUAN. dapat menyampaikan informasi yang ingin disampaikan kepada orang. salah satunya adalah mempelajari bahasa Asing. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dalam kehidupan manusia, bahasa mempunyai fungsi sebagai alat untuk berkomunikasi (Chaer, 2003: 31). Dengan adanya bahasa kita dapat menyampaikan informasi

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PERKULIAHAN JITSUYO KAIWA I (JP 301) SEMESTER 6 /TINGKAT III

SATUAN ACARA PERKULIAHAN JITSUYO KAIWA I (JP 301) SEMESTER 6 /TINGKAT III SATUAN ACARA PERKULIAHAN SEMESTER GENAP TAHUN AKADEMIK 2009/2010 JITSUYO KAIWA I (JP 301) SEMESTER 6 /TINGKAT III TEAM PENYUSUN HERNIWATI, S.PD.M.HUM JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA JEPANG FAKULTAS PENDIDIKAN

Lebih terperinci

ENJO KOUSAI SEBAGAI SALAH SATU BENTUK PENYIMPANGAN REMAJA DI JEPANG SKRIPSI DIAJUKAN SEBAGAI SALAH SATU PRASYARAT MENDAPAT GELAR SARJANA SASTRA

ENJO KOUSAI SEBAGAI SALAH SATU BENTUK PENYIMPANGAN REMAJA DI JEPANG SKRIPSI DIAJUKAN SEBAGAI SALAH SATU PRASYARAT MENDAPAT GELAR SARJANA SASTRA ENJO KOUSAI SEBAGAI SALAH SATU BENTUK PENYIMPANGAN REMAJA DI JEPANG SKRIPSI DIAJUKAN SEBAGAI SALAH SATU PRASYARAT MENDAPAT GELAR SARJANA SASTRA ICHSAN SALIM 2012110152 PROGRAM STUDI SASTRA JEPANG FAKULTAS

Lebih terperinci

BAB 2. Tinjauan Pustaka

BAB 2. Tinjauan Pustaka BAB 2 Tinjauan Pustaka Untuk mendukung penulis dalam menganalisa data, penulis akan menjelaskan teoriteori yang akan digunakan dalam penulisan ini. Teori yang akan digunakan mencakup konsep kanji dan teori

Lebih terperinci

Bab 2. Landasan Teori. Pada bab ini penulis akan menjabarkan teori-teori yang akan digunakan dalam

Bab 2. Landasan Teori. Pada bab ini penulis akan menjabarkan teori-teori yang akan digunakan dalam Bab 2 Landasan Teori Pada bab ini penulis akan menjabarkan teori-teori yang akan digunakan dalam penulisan skripsi ini. Teori tersebut antara lain, Teori Keigo yang berupa sonkeigo ( 尊敬語 ) dan kenjoogo

Lebih terperinci

Bab 2. Landasan Teori. Dalam KBBI, definisi dari tanda baca adalah tan da n 1 yang menjadi alamat

Bab 2. Landasan Teori. Dalam KBBI, definisi dari tanda baca adalah tan da n 1 yang menjadi alamat Bab 2 Landasan Teori 2.1 Teori Tanda Baca Dalam KBBI, definisi dari tanda baca adalah tan da n 1 yang menjadi alamat atau yang menyatakan sesuatu: dari kejauhan terdengar sirene -- bahaya; 2 gejala: sudah

Lebih terperinci

ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN PRONOMINA DEMONSTRATIVA SISWA KELAS XII BAHASA TAHUN AJARAN 2013/2014 DI SMA NEGERI 1 BATU SKRIPSI

ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN PRONOMINA DEMONSTRATIVA SISWA KELAS XII BAHASA TAHUN AJARAN 2013/2014 DI SMA NEGERI 1 BATU SKRIPSI ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN PRONOMINA DEMONSTRATIVA SISWA KELAS XII BAHASA TAHUN AJARAN 2013/2014 DI SMA NEGERI 1 BATU SKRIPSI OLEH FIRA JEDI INSANI NIM : 105110201111050 PROGRAM STUDI S1 SASTRA JEPANG

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. termasuk bahasa Jepang. Salah satu keunikan bahasa Jepang ialah adanya. 助詞は 単独で用いられず 名詞や動詞などの他の語に後接する 活用のない語です (Iori, 2000 : 345)

BAB I PENDAHULUAN. termasuk bahasa Jepang. Salah satu keunikan bahasa Jepang ialah adanya. 助詞は 単独で用いられず 名詞や動詞などの他の語に後接する 活用のない語です (Iori, 2000 : 345) BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Setiap bahasa yang ada di dunia memiliki keunikan kekhasan masingmasing termasuk bahasa Jepang. Salah satu keunikan bahasa Jepang ialah aya penggunaan 助詞 joshi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Pengertian bahasa dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (1989) adalah sistem

BAB 1 PENDAHULUAN. Pengertian bahasa dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (1989) adalah sistem BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pengertian bahasa dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (1989) adalah sistem lambang bunyi berartikulasi (yang dihasilkan alat-alat ucap) yang bersifat sewenangwenang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Seperti yang diketahui komunikasi adalah sesuatu yang telah dilakukan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Seperti yang diketahui komunikasi adalah sesuatu yang telah dilakukan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seperti yang diketahui komunikasi adalah sesuatu yang telah dilakukan manusia dari jaman primitif hingga masa modern. Komunikasi berperan sangat penting dalam menjalin

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu bahasa yang cukup diminati oleh pembelajar bahasa asing di

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu bahasa yang cukup diminati oleh pembelajar bahasa asing di BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu bahasa yang cukup diminati oleh pembelajar bahasa asing di Indonesia adalah bahasa Jepang. Dalam bahasa Jepang itu sendiri terdapat berbagai macam struktur

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kata sifat, kata kerja bantu, partikel, dan kata keterangan.

BAB I PENDAHULUAN. kata sifat, kata kerja bantu, partikel, dan kata keterangan. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan suatu rangkaian kalimat. Kalimat merupakan rangkaian dari beberapa kata. Kata-kata itu terbagi dalam kelas kata, yaitu kata benda, kata kerja,

Lebih terperinci

PENGGUNAAN SHUUJOSHI JOSEIGO DAN DANSEIGO DALAM KOMIK NIHONJIN NO SHIRANAI NIHONGO VOLUME 1 DAN 2 KARYA HEBIZOU DAN UMINO NAGIKO SKRIPSI

PENGGUNAAN SHUUJOSHI JOSEIGO DAN DANSEIGO DALAM KOMIK NIHONJIN NO SHIRANAI NIHONGO VOLUME 1 DAN 2 KARYA HEBIZOU DAN UMINO NAGIKO SKRIPSI PENGGUNAAN SHUUJOSHI JOSEIGO DAN DANSEIGO DALAM KOMIK NIHONJIN NO SHIRANAI NIHONGO VOLUME 1 DAN 2 KARYA HEBIZOU DAN UMINO NAGIKO SKRIPSI OLEH DESY NITA SANJAYA 0911120088 PROGRAM STUDI SASTRA JEPANG JURUSAN

Lebih terperinci

SOAL PRE TEST. A. Pilihlah jawaban yang tepat untuk melengkapi kalimat di bawah ini! は に を ) やすみですか

SOAL PRE TEST. A. Pilihlah jawaban yang tepat untuk melengkapi kalimat di bawah ini! は に を ) やすみですか Lampiran I SOAL PRE TEST NIM : A. Pilihlah jawaban yang tepat untuk melengkapi kalimat di bawah ini! れいあした例 : 明日 授業 ( は に を ) やすみですか くうこう 1. 私は母とタクシー ( に を で ) 空港へ行きました はいたた 2. 歯 ( で は が ) 痛いですから 何も食べないです

Lebih terperinci

BAB 2. Landasan Teori

BAB 2. Landasan Teori BAB 2 Landasan Teori 2.1 Teori Hinshi Agar memperoleh ketepatan dalam penggunaan kata pada sebuah kalimat, maka diperlukan pengetahuan untuk menguasai makna dan konsep dalam kata-kata yang dipilih. Pengetahuan

Lebih terperinci

CARA EFEKTIF DALAM PEMEROLEHAN DAN PENGUASAAN GOI DALAM MATA KULIAH KAIWA ABSTRAK

CARA EFEKTIF DALAM PEMEROLEHAN DAN PENGUASAAN GOI DALAM MATA KULIAH KAIWA ABSTRAK CARA EFEKTIF DALAM PEMEROLEHAN DAN PENGUASAAN GOI DALAM MATA KULIAH KAIWA Aji Setyanto Universitas Brawijaya adjie_brawijaya@yahoo.co.jp ABSTRAK Dalam pembelajaran bahasa asing, goi (kosa kata), adalah

Lebih terperinci

KEMAMPUAN DALAM MENGGUNAKAN VERBA MEMAKAI PADA SISWA KELAS XI BAHASA SMA NEGERI 3 PROBOLINGGO TAHUN AJARAN 2013/2014 SKRIPSI

KEMAMPUAN DALAM MENGGUNAKAN VERBA MEMAKAI PADA SISWA KELAS XI BAHASA SMA NEGERI 3 PROBOLINGGO TAHUN AJARAN 2013/2014 SKRIPSI KEMAMPUAN DALAM MENGGUNAKAN VERBA MEMAKAI PADA SISWA KELAS XI BAHASA SMA NEGERI 3 PROBOLINGGO TAHUN AJARAN 2013/2014 SKRIPSI OLEH: RISKA FEBRIYANTI 105110207111008 PROGRAM STUDI S1 SASTRA JEPANG JURUSAN

Lebih terperinci

Bab 2. Tinjauan Pustaka

Bab 2. Tinjauan Pustaka Bab 2 Tinjauan Pustaka 2.1. Teori Pragmatik Pragmatik merupakan suatu cabang dari linguistik yang menjadi objek bahasa dalam penggunaannya, seperti komunikasi lisan maupun tertulis. Menurut Leech (1999:

Lebih terperinci

ANALISIS PEMAKAIAN PARTIKEL ~NI DAN ~DE DALAM BAHASA JEPANG (Studi kasus pada Mahasiswa Semester III)

ANALISIS PEMAKAIAN PARTIKEL ~NI DAN ~DE DALAM BAHASA JEPANG (Studi kasus pada Mahasiswa Semester III) ANALISIS PEMAKAIAN PARTIKEL ~NI DAN ~DE DALAM BAHASA JEPANG (Studi kasus pada Mahasiswa Semester III) Hargo Saptaji, Hani Wahyuningtias, Julia Pane, ABSTRAK Dalam Bahasa Jepang, partikel (joshi) sangat

Lebih terperinci

難民認定申請書 ( 再申請用 ) Permohonan Untuk Memperoleh Status Pengungsi (Untuk Permohonan Ulang)

難民認定申請書 ( 再申請用 ) Permohonan Untuk Memperoleh Status Pengungsi (Untuk Permohonan Ulang) 別記第七十四号の二様式 ( 第五十五条関係 ) Formulir lampiran nomor 74-2 (Berhubungan dengan Pasal 55) インドネシア語 日本国政府法務省 Kementerian Kehakiman Jepang 難民認定申請書 ( 再申請用 ) Permohonan Untuk Memperoleh Status Pengungsi (Untuk Permohonan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Pelaksanaan pengumpulan data Dalam bab ini akan dijelaskan hasil penelitian yang telah dilaksanakan pada mahasiswa tingkat II Jurusan Pendidikan Bahasa Jepang

Lebih terperinci

ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN VERBA BAHASA JEPANG YANG BERMAKNA MEMAKAI PADA MAHASISWA TINGKAT II DPBJ FPBS UPI

ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN VERBA BAHASA JEPANG YANG BERMAKNA MEMAKAI PADA MAHASISWA TINGKAT II DPBJ FPBS UPI ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN VERBA BAHASA JEPANG YANG BERMAKNA MEMAKAI PADA MAHASISWA TINGKAT II DPBJ FPBS UPI DENNY KUSNO NURRAKHMAN, Herniwati 1, Linna Meilia Rasiban 2 Departemen Pendidikan Bahasa

Lebih terperinci

SHJ Student Voice. For Indonesian Students. SHJ Language School

SHJ Student Voice. For Indonesian Students. SHJ Language School SHJ 201 7 Student Voice For Indonesian Students SHJ Language School 留学生アンケート 名前 :Miranti Yunita 年齢 :26 性別 : 男 女 アルバイト : 無 有 らいにちねんげつ 来日年月 たいざいきかん 2015 年 6 月滞在期間 15 ヶ月 もくてき 1 日本へ留学する目的について ( どうして日本への留学を選んだか?

Lebih terperinci

LANDASAN TEORI. Menurut Niwa saburo (1998 : 2005/03/18 ) bahwa: とも や っけ って か. menurut gendai nihongo bunpo gaisetsu adalah sebagai berikut :

LANDASAN TEORI. Menurut Niwa saburo (1998 : 2005/03/18 ) bahwa: とも や っけ って か. menurut gendai nihongo bunpo gaisetsu adalah sebagai berikut : 7 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Teori shuujoshi Menurut Niwa saburo (1998 : 2005/03/18 ) bahwa: とも や っけ って か ぜ ぞ さ わ よ ね disebut sebagai shuujoshi. Yang dimaksud dengan shuujoshi menurut gendai nihongo bunpo

Lebih terperinci

LAMPIRAN Triarini Amelia, 2014

LAMPIRAN Triarini Amelia, 2014 LAMPIRAN Satuan Acara Perkuliahan (SAP) Mata Kuliah/Kode : Chukyu Sakubun I Bobot/Waktu : 2 SKS/100 menit Semester/Kelas : Genap/4C Pertemuan Ke- : 1 Hari : Selasa A. Tujuan Pembelajaran Umum Perkuliahan

Lebih terperinci

BAB 3. Analisis Data. Pada bab ini, peneliti akan melakukan analisis dalam kalimat yang menggunakan verba bantu

BAB 3. Analisis Data. Pada bab ini, peneliti akan melakukan analisis dalam kalimat yang menggunakan verba bantu BAB 3 Analisis Data Pada bab ini, peneliti akan melakukan analisis dalam kalimat yang menggunakan verba bantu のだ dalam novel Yaneura no Shoujo dan membaginya menjadi empat sub bab. 3.1 Analisis Fungsi

Lebih terperinci

ARTI DAN PENGGUNAAN POLA ~KOTO NI SURU DAN ~KOTO NI NARU DALAM KALIMAT BAHASA JEPANG 日本語文における ~ ことにする および ~ ことになる の意味使用

ARTI DAN PENGGUNAAN POLA ~KOTO NI SURU DAN ~KOTO NI NARU DALAM KALIMAT BAHASA JEPANG 日本語文における ~ ことにする および ~ ことになる の意味使用 ARTI DAN PENGGUNAAN POLA ~KOTO NI SURU DAN ~KOTO NI NARU DALAM KALIMAT BAHASA JEPANG 日本語文における ~ ことにする および ~ ことになる の意味使用 JURNAL Oleh : Yulistia Senaen 090915005 PROGRAM STUDI BAHASA JEPANG UNIVERSITAS SAM

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan sistem informasi dan sistem komunikasi. Dengan

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan sistem informasi dan sistem komunikasi. Dengan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan sistem informasi dan sistem komunikasi. Dengan seiringnya waktu, bahasa terus mengalami perkembangan dan perubahan. Bahasa disampaikan oleh

Lebih terperinci

Dikerjakan O L E H SUNITA BR

Dikerjakan O L E H SUNITA BR PEMAKAIAN KATA (KABURU, KAKERU, HAKU, H KIRU, SURU) DALAM KALIMAT BAHASA JEPANG NIHONGO NO BUNSHOU U NO (KABURU, KAKERU, HAKU, KIRU, SURU) NO KOTOBA NO SHIYOU KERTAS KARYA Dikerjakan O L E H SUNITA BR

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata Kunci : tindak tutur tidak langsung literal, perubahan fungsi kalimat, deklaratif, imperatif, interogatif

ABSTRAK. Kata Kunci : tindak tutur tidak langsung literal, perubahan fungsi kalimat, deklaratif, imperatif, interogatif ABSTRAK Skripsi ini berjudul Tindak Tutur Tidak Langsung Literal dalam Drama Ichi Rittoru no Namida karya Masanori Murakami. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tindak tutur tidak langsung literalyang

Lebih terperinci

KESALAHAN PENGGUNAAN SETSUZOKUSHI SOSHITE ( そして ), SOREKARA ( それから ), DAN SORENI ( それに ) PADA

KESALAHAN PENGGUNAAN SETSUZOKUSHI SOSHITE ( そして ), SOREKARA ( それから ), DAN SORENI ( それに ) PADA KESALAHAN PENGGUNAAN SETSUZOKUSHI SOSHITE ( そして ), SOREKARA ( それから ), DAN SORENI ( それに ) PADA MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA JEPANG ANGKATAN 2012 UNIVERSITAS BRAWIJAYA SKRIPSI OLEH: LAILA TURROHMAH

Lebih terperinci

TINDAK TUTUR ILOKUSI KOMISIF DALAM ANIME SENGOKU BASARA: JUDGE END EPISODE 1-12 SKRIPSI OLEH: FAUZIAH AINI NIM

TINDAK TUTUR ILOKUSI KOMISIF DALAM ANIME SENGOKU BASARA: JUDGE END EPISODE 1-12 SKRIPSI OLEH: FAUZIAH AINI NIM TINDAK TUTUR ILOKUSI KOMISIF DALAM ANIME SENGOKU BASARA: JUDGE END EPISODE 1-12 SKRIPSI OLEH: FAUZIAH AINI NIM 115110600111011 PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN BAHASA JEPANG FAKULTAS ILMU BUDAYA UNIVERSITAS

Lebih terperinci

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ii HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI Skripsi ini adalah hasil karya saya sendiri, dan semua sumber baik yang dikutip maupun yang dirujuk telah saya nyatakan dengan benar. Nama : Risanti Baiduri NIM :

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa digunakan sebagai alat untuk menyampaikan suatu ide, pikiran,

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa digunakan sebagai alat untuk menyampaikan suatu ide, pikiran, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa digunakan sebagai alat untuk menyampaikan suatu ide, pikiran, hasrat dan keinginan kepada orang lain. Bahasa pun bersifat unik, dalam arti setiap bahasa mempunyai

Lebih terperinci

Bab 3. Analisis Data. Sebagaimana yang telah diceritakan secara singkat mengenai dongeng Urashima

Bab 3. Analisis Data. Sebagaimana yang telah diceritakan secara singkat mengenai dongeng Urashima Bab 3 Analisis Data 3.1 Analisis Giri dan Ninjou Dalam Urashima Tarou Sebagaimana yang telah diceritakan secara singkat mengenai dongeng Urashima Tarou dalam Nihon Ohanashi Meisakuzensyuu 2 Urashima Tarou

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Di dalam suatu bahasa terdapat bermacam macam jenis kata, di antaranya,

BAB I PENDAHULUAN. Di dalam suatu bahasa terdapat bermacam macam jenis kata, di antaranya, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di dalam suatu bahasa terdapat bermacam macam jenis kata, di antaranya, yaitu adverbia atau yang disebut dengan kata keterangan. Menurut Dr. Gorys Keraf (1984;71-72),

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Banyak ahli yang sudah mengemukakan definisi bahasa dengan caranya masingmasing.

BAB I PENDAHULUAN. Banyak ahli yang sudah mengemukakan definisi bahasa dengan caranya masingmasing. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Banyak ahli yang sudah mengemukakan definisi bahasa dengan caranya masingmasing. Namun, secara garis besar Bahasa sebagai alat komunikasi adalah definisi singkat yang

Lebih terperinci

Bab 2. Landasan Teori. Menurut Minami dalam Hinata ( 1990: 1 ), danwa dapat disebut juga discourse

Bab 2. Landasan Teori. Menurut Minami dalam Hinata ( 1990: 1 ), danwa dapat disebut juga discourse Bab 2 Landasan Teori 2.1. Teori Danwa ( 談話 ) Menurut Minami dalam Hinata ( 1990: 1 ), danwa dapat disebut juga discourse (wacana), teks atau bunshou (karangan). Danwa adalah ungkapan bahasa berupa suatu

Lebih terperinci

Bab 1. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang

Bab 1. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Linguistik merupakan ilmu bahasa yang diperlukan sebagai dasar untuk meneliti suatu bahasa. Ilmu linguistik terdapat dalam semua bahasa. Bahasa merupakan media komunikasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sehingga dapat dimengerti oleh lawan bicara. Kata-kata tersebut terkadang

BAB I PENDAHULUAN. sehingga dapat dimengerti oleh lawan bicara. Kata-kata tersebut terkadang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam kehidupan, manusia menggunakan bahasa untuk berkomunikasi satu sama lain. Komunikasi sangat penting untuk menjalin hidup dan hubungan antarmanusia. Bahasa

Lebih terperinci

EFEKTIVITAS STRATEGI QUICK ON THE DRAW DALAM MENINGKATKAN PENGUASAAN KOSAKATA BAHASA JEPANG

EFEKTIVITAS STRATEGI QUICK ON THE DRAW DALAM MENINGKATKAN PENGUASAAN KOSAKATA BAHASA JEPANG EFEKTIVITAS STRATEGI QUICK ON THE DRAW DALAM MENINGKATKAN PENGUASAAN KOSAKATA BAHASA JEPANG Senandung Nacita, Melia Dewi Judiasri 1, Neneng Sutjiati 2 Departemen Pendidikan Bahasa Jepang, Fakultas Bahasa

Lebih terperinci

(Asari-chan buku no: 28, halaman: 40) あさり ガンバレ! bersemangat. Berusaha Asari! Pada situasi di atas, penggunaan katakana ada pada kata ガンバレ.

(Asari-chan buku no: 28, halaman: 40) あさり ガンバレ! bersemangat. Berusaha Asari! Pada situasi di atas, penggunaan katakana ada pada kata ガンバレ. (Asari-chan buku no: 28, halaman: 40) こんじょう Percakapan: まま : さすが ママの子 いざとなると 根性あるわっ あさり ガンバレ! Terjemahan: Mama: Anak mama memang hebat. Walau dalam keadaan susah, tetap bersemangat. Berusaha Asari! b.

Lebih terperinci

ABSTRAK JUDUL: PEMAKAIAN GAIRAIGO DALAM TEXT BACAAN BUKU. INTERMEDIATE JAPANESE, bahasa adalah alat komunikasi antar anggota

ABSTRAK JUDUL: PEMAKAIAN GAIRAIGO DALAM TEXT BACAAN BUKU. INTERMEDIATE JAPANESE, bahasa adalah alat komunikasi antar anggota ABSTRAK JUDUL: PEMAKAIAN GAIRAIGO DALAM TEXT BACAAN BUKU INTERMEDIATE JAPANESE, bahasa adalah alat komunikasi antar anggota masyarakat berupa simbol bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia. Selain

Lebih terperinci

Bab 3. Analisis Data. oleh tokoh ibu, yang tercermin melalui drama Freeter, Ie wo Kau. Dalam drama ini

Bab 3. Analisis Data. oleh tokoh ibu, yang tercermin melalui drama Freeter, Ie wo Kau. Dalam drama ini Bab 3 Analisis Data Dalam bab ini, penulis akan menganalisis penyebab gangguan depresi yang dialami oleh tokoh ibu, yang tercermin melalui drama Freeter, Ie wo Kau. Dalam drama ini diceritakan tentang

Lebih terperinci

Bab 2 LANDASAN TEORI. 2.1 Pengertian Haseigo Menurut Masuoka dan Takubo (2000:10) yang dimaksud dengan haseigo adalah sebagai berikut:

Bab 2 LANDASAN TEORI. 2.1 Pengertian Haseigo Menurut Masuoka dan Takubo (2000:10) yang dimaksud dengan haseigo adalah sebagai berikut: Bab 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Haseigo Menurut Masuoka dan Takubo (2000:10) yang dimaksud dengan haseigo adalah sebagai berikut: ある語に付加的要素が付いてできる語を派生語という この付加的要素を 接辞 という また 接辞の付加を受ける 派生語の中心要素を 派生語幹

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Penulis akan membagi teori yang dipakai dalam penelitian ini menjadi 5 bagian, yaitu: 2.1 Teori Pragmatik

BAB 2 LANDASAN TEORI. Penulis akan membagi teori yang dipakai dalam penelitian ini menjadi 5 bagian, yaitu: 2.1 Teori Pragmatik BAB 2 LANDASAN TEORI Penulis akan membagi teori yang dipakai dalam penelitian ini menjadi 5 bagian, yaitu: 2.1 Teori Pragmatik Yule (2006:3-5) menyatakan bahwa pragmatik adalah studi tentang makna yang

Lebih terperinci

Bab 3. Analisis Data. remaja yang dilakukan oleh dua tokoh dalam drama Hanmaa Sesshon. Tokoh

Bab 3. Analisis Data. remaja yang dilakukan oleh dua tokoh dalam drama Hanmaa Sesshon. Tokoh Bab 3 Analisis Data Dalam penelitian ini, penulis akan menganalisis penyebab utama kenakalan remaja yang dilakukan oleh dua tokoh dalam drama Hanmaa Sesshon. Tokoh pertama yang dibahas adalah tokoh Yusei

Lebih terperinci

FILOSOFI DAN FUNGSI GENKAN DALAM BANGUNAN JEPANG DITINJAU DARI SUDUT PANDANG UCHI-SOTO

FILOSOFI DAN FUNGSI GENKAN DALAM BANGUNAN JEPANG DITINJAU DARI SUDUT PANDANG UCHI-SOTO FILOSOFI DAN FUNGSI GENKAN DALAM BANGUNAN JEPANG DITINJAU DARI SUDUT PANDANG UCHI-SOTO Diajukan sebagai persyaratan untuk memperoleh gelar Sarjana Sastra SKRIPSI LARAS BUDIARTI 2014110903 PROGRAM STUDI

Lebih terperinci

Bab 2. Landasan Teori. Pada bab ini akan menjelaskan teori-teori yang akan digunakan. Teori yang akan

Bab 2. Landasan Teori. Pada bab ini akan menjelaskan teori-teori yang akan digunakan. Teori yang akan Bab 2 Landasan Teori Pada bab ini akan menjelaskan teori-teori yang akan digunakan. Teori yang akan digunakan adalah konsep dalam bahasa Jepang, konsep kanji, teori pembentukkan kanji (rikusho) dan nikuzuki

Lebih terperinci

DIALEK OKAYAMA YANG TERDAPAT DALAM NOVEL BOKKE, KYOUTE KARYA SHIMAKO IWAI SKRIPSI OLEH ELFI RAHMA

DIALEK OKAYAMA YANG TERDAPAT DALAM NOVEL BOKKE, KYOUTE KARYA SHIMAKO IWAI SKRIPSI OLEH ELFI RAHMA DIALEK OKAYAMA YANG TERDAPAT DALAM NOVEL BOKKE, KYOUTE KARYA SHIMAKO IWAI SKRIPSI OLEH ELFI RAHMA 0911120097 PROGRAM STUDI S1 SASTRA JEPANG JURUSAN BAHASA DAN SASTRA FAKULTAS ILMU BUDAYA UNIVERSITAS BRAWIJAYA

Lebih terperinci

LAMPIRAN Data kalimat yang menggunakan aisatsu hyougen

LAMPIRAN Data kalimat yang menggunakan aisatsu hyougen LAMPIRAN Data kalimat yang menggunakan aisatsu hyougen bermakna terima kasih dalam bahasa Jepang dan ungkapan persalaman berterima kasih dalam bahasa Indonesia No Ungkapan Persalaman Kalimat Penutur Mitra

Lebih terperinci

BAB I. Pada perang dunia II tahun 1945 Jepang mengalami kekalahan yang. setelah pasca perang dunia II diantaranya kekurangan pangan yang

BAB I. Pada perang dunia II tahun 1945 Jepang mengalami kekalahan yang. setelah pasca perang dunia II diantaranya kekurangan pangan yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Pada perang dunia II tahun 1945 Jepang mengalami kekalahan yang mengakibatkan perekonomian Jepang hancur. Adanya perubahan terjadi setelah pasca perang dunia

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN INTERPRETASI DATA. pemahaman mahasiswa terhadap Kotowari Hyōgen. Proses pengumpulan data

BAB IV ANALISIS DAN INTERPRETASI DATA. pemahaman mahasiswa terhadap Kotowari Hyōgen. Proses pengumpulan data BAB IV ANALISIS DAN INTERPRETASI DATA Pada bab ini akan diuraikan analisis terhadap data tes mengenai pemahaman mahasiswa terhadap Kotowari Hyōgen. Proses pengumpulan data pada penelitian ini yaitu pengumpulan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian adalah tatacara bagaimana suatu penelitian dilaksanakan. (method =

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian adalah tatacara bagaimana suatu penelitian dilaksanakan. (method = BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian adalah tatacara bagaimana suatu penelitian dilaksanakan. (method = tatacara). Eksperimen yang digunakan dalam penelitian ini yaitu eksperimen

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Belajar bahasa lain mungkin menjadi penting dalam aktivitas intelektual manusia

BAB I PENDAHULUAN. Belajar bahasa lain mungkin menjadi penting dalam aktivitas intelektual manusia BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Mempelajari bahasa kedua terjadi di seluruh dunia karena berbagai sebab seperti imigrasi, kebutuhan perdagangan dan ilmu pengetahuan serta pendidikan. Belajar bahasa

Lebih terperinci

Dhiar Rachma Diyanthi, Melia Dewi Judiasri 1, Dianni Risda 2. Abstrak

Dhiar Rachma Diyanthi, Melia Dewi Judiasri 1, Dianni Risda 2. Abstrak Diyanthi, Judiasri, Risda, The Effectivity of Cooperative Learning EFEKTIVITAS METODE COOPERATIVE LEARNING TIPE INSIDE-OUTSIDE CIRCLE DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBICARA BAHASA JEPANG (PENELITIAN EKSPERIMEN

Lebih terperinci

Bab 2. Landasan Teori

Bab 2. Landasan Teori Bab 2 Landasan Teori 2.1 Sinonim dan Sinonimi Menurut kamus besar Bahasa Indonesia (KBBI) makna dari kata sinonim adalah bentuk bahasa yang maknanya mirip atau sama dengan bentuk bahasa lain. Sedangkan

Lebih terperinci

SILABUS MATA KULIAH. Jurusan Pendidikan Bahasa Jepang

SILABUS MATA KULIAH. Jurusan Pendidikan Bahasa Jepang SILABUS MATA KULIAH Jurusan Pendidikan Bahasa Jepang A. Identitas Mata Kuliah Mata Kuliah/Kode : Jokyu Kaiwa I/JP 301 Bobot : 2 SKS Semester : 5 Jenjang : S-1 Dosen : Herniwati, S.Pd. M.Hum. Linna Meilia

Lebih terperinci

JEPANG ANGKATAN 2013 UNIVERSITAS BRAWIJAYA SKRIPSI

JEPANG ANGKATAN 2013 UNIVERSITAS BRAWIJAYA SKRIPSI PENGGUNAAN TSUMORI ( つもり ) DAN TO OMOIMASU ( と思います ) PADA MAHASISWA PENDIDIKAN BAHASA JEPANG ANGKATAN 2013 UNIVERSITAS BRAWIJAYA SKRIPSI OLEH : PUTRI EKA SARI NIM: 115110601111022 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN

Lebih terperinci

KESALAHAN PENGGUNAAN SETSUZOKUSHI SOREDE DAN DAKARA PADA MAHASISWA PENDIDIKAN BAHASA JEPANG ANGKATAN 2012 SKRIPSI

KESALAHAN PENGGUNAAN SETSUZOKUSHI SOREDE DAN DAKARA PADA MAHASISWA PENDIDIKAN BAHASA JEPANG ANGKATAN 2012 SKRIPSI KESALAHAN PENGGUNAAN SETSUZOKUSHI SOREDE DAN DAKARA PADA MAHASISWA PENDIDIKAN BAHASA JEPANG ANGKATAN 2012 SKRIPSI OLEH DWI YULI HERAWATI NIM 115110600111002 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA JEPANG FAKULTAS

Lebih terperinci

Bab 2 TINJAUAN PUSTAKA. Meishi merupakan kata yang menunjuk kepada orang, benda, keadaan, tempat,

Bab 2 TINJAUAN PUSTAKA. Meishi merupakan kata yang menunjuk kepada orang, benda, keadaan, tempat, Bab 2 TINJAUAN PUSTAKA Meishi merupakan kata yang menunjuk kepada orang, benda, keadaan, tempat, arah, dan waktu (Masuoka, 1993: 49). Meishi memiliki jenis-jenis dan fungsi yang berbeda-beda. Pada kesempatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada dasarnya, mempelajari bahasa bertujuan untuk memperoleh empat keterampilan berbahasa (language competence) yaitu menyimak, berbicara, membaca, dan menulis.

Lebih terperinci