Bab 3. Analisis Data. teori pada bab 2. Analisis akan difokuskan pada kanji yang mempunyai bushu ninben

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Bab 3. Analisis Data. teori pada bab 2. Analisis akan difokuskan pada kanji yang mempunyai bushu ninben"

Transkripsi

1 Bab 3 Analisis Data Pada bab ini penulis akan menganalisis korpus data yang dihubungkan dengan teori pada bab 2. Analisis akan difokuskan pada kanji yang mempunyai bushu ninben berdasarkan filosofi pembentukan kanji 3.1 Analisis Kanji yang Memiliki Bushu Manusia (Ninben) Terdapat beberapa kanji yang memiliki bushu ninben yang berhubungan dengan pengertian hito yang bermakna manusia atau orang. Berikut di bawah ini penulis akan membahas arti masing-masing kanji tersebut. Kanji yang akan dianalisis oleh penulis adalah kanji 位 体 休み 伎 仲 伝える 佃 儺 仁 dan 伸 Analisis Kanji Kedudukan atau Posisi 位 Kanji kurai 位 terdiri dari dua kanji, dimulai dengan bushu ninben diikuti dengan kanji 立 tatsu. Pemaknaan kanji yang akan penulis bahas dalam sub bab ini akan dijabarkan pada gambar dan tabel berikut ini. 17

2 Gambar 3.1 (sumber : Tsuru 1992:15) 18

3 Tabel 3.1 Arti Harafiah Kanji 人 dan Kanji 立 人 ( ジン ニン ひと ) 立 ( リュウ リツ たつ ) Menurut Nelson (2006:122), yaitu orang, manusia Menurut Nelson (2006:676), yaitu berdiri; naik; berangkat; terbang. 会意文字 ( かいいもじ ) 位 Posisi (Nelson,2006:142) Menurut Nelson (2006:142), kanji ini memiliki arti kedudukan atau posisi. Sesuai dengan teori Rikusho (Shinmura, 1990:34), kanji 位 posisi menggunakan teori Kaiimoji yang berarti kanji yang dibuat dengan menggabungan dua atau lebih kanji atau dengan menunjukkan bagian dari makna yang baru dengan bunyi ucapan. Kanji 位 merupakan gabungan dari kanji 人 yang berarti manusia dan kanji 立 yang berarti berdiri. Makna berdasarkan teori Rikusho yaitu Kaiimoji, kanji kurai 位 dapat dihubungkan dengan manusia. Walaupun secara harafiah, kanji kurai tidak berhubungan langsung dengan manusia. Penggunaan bushu ninben menunjukkan 19

4 adanya penekanan makna dalam kanji 位 yang berarti posisi. Menurut Tsuru dalam kamus kanji Daijigen, kanji kurai 位 memiliki makna orang yang sedang berdiri. Orang yang sedang berdiri di suatu tempat itu berarti sedang berada di sebuah posisi atau memiliki kedudukan tertentu(tsuru, 1992:15). Berdasarkan hasil analisis sebelumnya, dituliskan secara jelas antara kanji kurai 位 dan bushu ninben. Seperti halnya yang tertulis dalam sumber sebelumnya, orang yang sedang berdiri berarti sedang berada dalam suatu posisi atau memiliki kedudukan tertentu. Oleh karena itu digunakanlah bushu ninben dalam kanji kurai 位. Penulis menganalisis bahwa adanya keterkaitan pada kanji 位 dengan manusia. Huruf kanji 位 yang bermakna memiliki kedudukan, jika tidak ada orang yang menempatinya maka tidak bisa dikatakan sebagai kedudukan. Sehubungan dengan hal tersebut, untuk mengetahui makna yang terhubung dalam bushu kanji 位 dapat dijelaskan pada tabel medan makna berikut ini. Bagan 3.1 Medan Makna 位 Pangkat, kedudukan (Nelson, 2006:142) 位 Tahta, mahkota (Nelson, 2006:142) Tempat (Matsura, 2005:318) Kedudukan (Matsura, 2005:318) 20

5 Jadi, kesimpulannya adalah kanji kurai lebih tepat bila diartikan sebagai kanji yang memiliki bushu ninben bermakna memiliki kedudukan Analisis Kanji Tubuh 体 Kanji karada 体 terdiri dari dua kanji, dimulai dengan bushu ninben diikuti dengan kanji 本 moto. Pemaknaan kanji yang akan penulis bahas dalam sub bab ini akan dijabarkan pada gambar dan tabel berikut ini. Gambar 3.2 (sumber: Tsuru 1992:563) 21

6 Tabel 3.2 Arti Harafiah Kanji 人 dan Kanji 本 人 ( ジン ニン ひと ) 本 ( ホン もと ) Menurut Nelson (2006:122), yaitu orang, manusia Menurut Nelson (2006:676), yaitu buku; utama; nyata; teratur. 形声文字 ( けいせいもじ ) 体 Tubuh (Nelson,2006:143) Pada gambar 3.2 terlihat kanji 體, bukan kanji 体. Menurut Tsuru, kanji 體 merupakan asal dari kanji 体. Kanji 體 mengalami perubahan dan penyederhanaan, maka berubah menjadi 体 agar lebih mudah untuk dihafal dan ditulis. Menurut Nelson (2006:143), kanji ini memiliki arti tubuh atau badan. Sesuai dengan teori Rikusho (Shinmura, 1990:34), kanji 体 tubuh menggunakan teori Keiseimoji yang berarti kanji yang dibuat dengan menggabungkan kanji dengan kanji atau menggabungkan bagian yang menunjukkan arti dengan bagian yang menunjukan bunyi ucapan. Kanji 体 merupakan gabungan dari kanji 人 yang berarti manusia dan kanji 本 yang berarti buku atau utama. 22

7 Makna berdasarkan teori Rikusho yaitu Keiseimoji, kanji karada 体 dapat dihubungkan dengan manusia. Penggunaan bushu ninben menunjukkan adanya penekanan makna dalam kanji 体 yang berarti tubuh. Menurut Tsuru dalam kamus kanji Daijigen, kanji karada 体 memiliki makna badan atau tubuh. Tubuh meliputi seluruh bagian tubuh pada manusia meliputi bagian tulang dan juga daging pada manusia. (Tsuru, 1992:563). Berdasarkan hasil analisis sebelumnya, dituliskan secara jelas antara kanji karada 体 dan bushu ninben. Tubuh manusia merupakan keseluruhan bagian dimulai dari ujung kepala sampai kaki merupakan tubuh. Oleh karena itu bushu ninben dalam kanji karada 体 berkaitan dengan manusia Penulis menganalisis bahwa adanya keterkaitan pada kanji 体 dengan manusia. Huruf kanji 体 yang bermakna tubuh, jika manusia tidak memiliki tubuh, maka tidak dapat disebut sebagai manusia. Sehubungan dengan hal tersebut, untuk mengetahui makna yang terhubung dalam bushu kanji 体 dapat dijelaskan pada tabel medan makna berikut ini. 23

8 Bagan 3.2 Medan Makna 体 Tubuh/badan (Nelson, 2006:143) 体 Bahan, obyek (Nelson, 2006:143) Tubuh (Matsura, 2005:439) Kesehatan (Matsura, 2005:439) Jadi, kesimpulannya kanji karada lebih tepat bila diartikan sebagai kanji yang memiliki bushu ninben bermakna tubuh Analisis Kanji Istirahat 休み Kanji yasumi 休み terdiri dari dua kanji, dimulai dengan bushu ninben diikuti dengan kanji 木 ki. Pemaknaan kanji yang akan penulis bahas dalam sub bab ini akan dijabarkan pada gambar dan tabel berikut ini. 24

9 Gambar 3.3 (sumber: Tsuru 1992:171) Tabel 3.3 Arti Harafiah Kanji 人 dan Kanji 木 人 ( ジン ニン ひと ) 木 ( ボク モク き ) Menurut Nelson (2006:122), yaitu orang, manusia Menurut Nelson (2006:490), yaitu pohon;kayu. 会意文字 ( かいいもじ ) 休み Istirahat,libur (Nelson,2006:136) 25

10 Menurut Nelson (2006:136), kanji ini memiliki arti istirahat atau libur. Sesuai dengan teori Rikusho (Shinmura, 1990:34), kanji 休み istirahat menggunakan teori Kaiimoji yang berarti kanji yang dibuat dengan menggabungan dua atau lebih kanji atau dengan menunjukkan bagian dari makna yang baru dengan bunyi ucapan. Kanji 休み merupakan gabungan dari kanji 人 yang berarti manusia dan kanji 木 yang berarti kayu atau pohon. Makna berdasarkan teori Rikusho yaitu Kaiimoji, kanji yasumi 休み dapat dihubungkan dengan manusia. Penggunaan bushu ninben menunjukkan adanya penekanan makna dalam kanji 休み yang berarti istirahat. Menurut Tsuru dalam kamus kanji Daijigen, kanji yasumi 休み memiliki makna istirahat atau libur. Orang pada jaman dahulu ketika berperang, beristirahat di hutan dan rileks di permukaan pohon berarti sedang berisirahat. (Tsuru, 1992:171). Berdasarkan hasil analisis sebelumnya, dituliskan secara jelas antara kanji yasumi 休み dan bushu ninben. Karena sedang rileks, berarti sedang beristirahat. Oleh karena itu digunakanlah bushu ninben dalam kanji yasumi 休み. Penulis menganalisis bahwa adanya keterkaitan pada kanji 休み dengan manusia. Huruf kanji 休み yang bermakna istirahat, manusia beristirahat di bawah pohon agar dapat terhindar dari hujan dan panas pada jaman dahulu karena belum ada tempat peristirahatan. Sehubungan dengan hal tersebut, untuk mengetahui makna yang terhubung dalam bushu kanji 休み dapat dijelaskan pada tabel medan makna berikut ini. 26

11 Bagan 3.3 Medan Makna 休み Istirahat (Nelson, 2006:136) Berhenti (Nelson, 2006:136) 休 Absen, ketidakhadiran (Nelson, 2006:136) Istirahat (Matsura, 2005:1172) Jadi, kesimpulannya adalah kanji yasumi lebih tepat bila diartikan sebagai kanji yang memiliki bushu ninben bermakna istirahat Analisis Kanji Keterampilan 伎 Kanji ki 伎 terdiri dari dua kanji, dimulai dengan bushu ninben diikuti dengan kanji 支 shi. Pemaknaan kanji yang akan penulis bahas dalam sub bab ini akan dijabarkan pada gambar dan tabel berikut ini. Gambar 3.4 (sumber: Tsuru 1992:139) 27

12 Tabel 3.4 Arti Harafiah Kanji 人 dan Kanji 支 人 ( ジン ニン ひと ) 支 ( シ ささえる つかえる かう ) Menurut Nelson (2006:122), yaitu orang, manusia Menurut Nelson (2006:454, yaitu cabang 形声文字 ( けいせいもじ ) 伎 Keterampilan (Nelson,2006:133) Menurut Nelson (2006:133), kanji ini memiliki arti keterampilan atau perbuatan. Sesuai dengan teori Rikusho (Shinmura, 1990:34), kanji 伎 keterampilan menggunakan teori Keiseimoji yang berarti kanji yang dibuat dengan menggabungkan kanji dengan kanji atau menggabungkan bagian yang menunjukkan arti dengan bagian yang menunjukan bunyi ucapan. Kanji 伎 merupakan gabungan dari kanji 人 yang berarti manusia dan kanji 支 yang berarti cabang. Makna berdasarkan teori Rikusho yaitu Keiseimoji, kanji gi 伎 dapat dihubungkan dengan manusia. Walaupun secara harafiah, kanji gi tidak berhubungan langsung dengan manusia. Penggunaan bushu ninben menunjukkan adanya 28

13 penekanan makna dalam kanji 伎 yang berarti keterampilan. Menurut Tsuru dalam kamus kanji Daijigen, kanji 伎 memiliki makna keterampilan. Untuk memainkan lagu dan tarian diperlukan seni dan kemampuan untuk memainkan musik (Tsuru, 1992:139). Berdasarkan hasil analisis sebelumnya, dituliskan secara jelas antara kanji gi 伎 dan bushu ninben. Untuk memainkan lagu dan tarian diperlukan sebuah keahlian. Oleh karena itu digunakanlah bushu ninben dalam kanji gi 伎. Penulis menganalisis bahwa adanya keterkaitan pada kanji 伎 dengan manusia. Huruf kanji 伎 yang bermakna keterampilan, jika manusia ingin melakukan sebuah perkerjaan, maka ia harus memiliki sebuah keterampilan terlebih dahulu. Sehubungan dengan hal tersebut, untuk mengetahui makna yang terhubung dalam bushu kanji 伎 dapat dijelaskan pada tabel medan makna berikut ini. Bagan 3.4 Medan Makna 伎 Perbuatan (Nelson, 2006:133) 伎 Keterampilan (Nelson, 2006:133) Membuat (Weblio, 2012) Keterampilan (Weblio, 2012) 29

14 Jadi, kesimpulannya adalah kanji gi lebih tepat bila diartikan sebagai kanji yang memiliki bushu ninben bermakna keterampilan Analisis Kanji Hubungan 仲 Kanji naka 仲 terdiri dari dua kanji, dimulai dengan bushu ninben diikuti dengan kanji 中 naka. Pemaknaan kanji yang akan penulis bahas dalam sub bab ini akan dijabarkan pada gambar dan tabel berikut ini. Gambar 3.5 (sumber: Tsuru 1992:593) 30

15 Tabel 3.5 Arti Harafiah Kanji 人 dan Kanji 中 人 ( ジン ニン ひと ) 中 ( チュウ なか ) Menurut Nelson (2006:122), yaitu orang, manusia Menurut Nelson (2006:56), yaitu tengah atau pusat 形声文字 ( けいせいもじ ) 仲 Hubungan (Nelson,2006:134) Menurut Nelson (2006:134), kanji ini memiliki arti hubungan atau pertalian. Sesuai dengan teori Rikusho (Shinmura, 1990:34), kanji 仲 hubungan menggunakan teori Keiseimoji yang berarti kanji yang dibuat dengan menggabungkan kanji dengan kanji atau menggabungkan bagian yang menunjukkan arti dengan bagian yang menunjukan bunyi ucapan. Kanji 仲 merupakan gabungan dari kanji 人 yang berarti manusia dan kanji 中 yang berarti tengah. Makna berdasarkan teori Rikusho yaitu Keiseimoji, kanji naka 仲 dapat dihubungkan dengan manusia. Walaupun secara harafiah, kanji naka tidak berhubungan langsung dengan manusia. Penggunaan bushu ninben menunjukkan 31

16 adanya penekanan makna dalam kanji 仲 yang berarti hubungan. Menurut Tsuru dalam kamus kanji Daijigen, kanji 仲 memiliki makna hubungan. Persaudaraan dan ukuran yang dipisahkan memiliki sebuah hubungan(tsuru, 1992:593). Berdasarkan hasil analisis sebelumnya, dituliskan secara jelas antara kanji naka 仲 dan bushu ninben. Ukuran dan persaudaraan memiliki sebuah hubungan. Oleh karena itu digunakanlah bushu ninben dalam kanji naka 仲. Penulis menganalisis bahwa adanya keterkaitan pada kanji 仲 dengan manusia. Huruf kanji 仲 yang bermakna hubungan, manusia dengan manusia yang lainnya tentunya memiliki sebuah hubungan apalagi memiliki hubungan persaudaraan. Sehubungan dengan hal tersebut, untuk mengetahui makna yang terhubung dalam bushu kanji 仲 dapat dijelaskan pada tabel medan makna berikut ini. Bagan 3.5 Medan Makna 仲 Hubungan (Nelson, 2006:134) 仲 Pertalian (Nelson, 2006:134) Hubungan (Matsura, 2005:688) Pergaulan (Matsura, 2005:688) 32

17 Jadi, kesimpulannya adalah kanji naka lebih tepat bila diartikan sebagai kanji yang memiliki bushu ninben bermakna hubungan Analisis Kanji Menyampaikan 伝える Kanji kurai 伝える terdiri dari dua kanji, dimulai dengan bushu ninben diikuti dengan kanji 云 iu. Pemaknaan kanji yang akan penulis bahas dalam sub bab ini akan dijabarkan pada gambar dan tabel berikut ini. Gambar 3.6 (sumber: Tsuru 1992:634) 33

18 Tabel 3.6 Arti Harafiah Kanji 人 dan Kanji 云 人 ( ジン ニン ひと ) 云う ( ウン いう ゆう ) Menurut Nelson (2006:122), yaitu orang, manusia Menurut Nelson (2006:108), yaitu mengatakan, menceritakan, berbicara. 会意文字 ( かいいもじ ) 伝える Menyampaikan (Nelson,2006:135) Pada gambar 3.6 terlihat kanji 傳, bukan kanji 伝える. Menurut Tsuru, Kanji 傳 merupakan asal dari kanji 伝える. Kanji 傳 mengalami perubahan dan penyederhanaan, maka berubah menjadi 伝える agar lebih mudah untuk dihafal dan ditulis. Menurut Nelson (2006:135), kanji ini memiliki arti menceritakan atau menyampaikan. Sesuai dengan teori Rikusho (Shinmura, 1990:34), kanji 伝える menyampaikan menggunakan teori Kaiimoji yang berarti kanji yang dibuat dengan menggabungan dua atau lebih kanji atau dengan menunjukkan bagian dari makna yang baru dengan bunyi ucapan. Kanji 伝える merupakan gabungan dari kanji 人 yang berarti manusia dan kanji 云う yang berarti berbicara. 34

19 Makna berdasarkan teori Rikusho yaitu Kaiimoji, kanji tsutaeru 伝える dapat dihubungkan dengan manusia. Walaupun secara harafiah, kanji tsutaeru tidak berhubungan langsung dengan manusia. Penggunaan bushu ninben menunjukkan adanya penekanan makna dalam kanji 伝える yang berarti menyampaikan. Menurut Tsuru dalam kamus kanji Daijigen, kanji tsutaeru 伝える memiliki makna menyampaikan. Barang yang dimasukkan dan dibungkus dengan kain kemudian dibawa untuk disampaikan kepada orang lain(tsuru, 1992:634). Berdasarkan hasil analisis sebelumnya, dituliskan secara jelas antara kanji tsutaeru 伝える dan bushu ninben. Barang yang telah dimasukan ke dalam kain dibawa untuk disampaikan. Oleh karena itu digunakanlah bushu ninben dalam kanji tsutaeru 伝える. Penulis menganalisis bahwa adanya keterkaitan pada kanji 伝える dengan manusia. Huruf kanji 伝える yang bermakna menyampaikan, sesuatu yang disampaikan pastilah berasal dari seseorang kepada orang lain, sehingga jelas kanji 伝える berhubungan dengan manusia. Sehubungan dengan hal tersebut, untuk mengetahui makna yang terhubung dalam bushu kanji 伝える dapat dijelaskan pada tabel medan makna berikut ini. 35

20 Bagan 3.6 Medan Makna 伝える Legenda (Nelson, 2006:135) 伝える Menyampaikan (Nelson, 2006:135) Menyampaikan (Matsura, 2005:318) Menyusuri (Matsura, 2005:318) Jadi, kesimpulannya adalah kanji tsutaeru lebih tepat bila diartikan sebagai kanji yang memiliki bushu ninben bermakna menyampaikan Analisis Kanji Sawah 佃 Kanji den 佃 terdiri dari dua kanji, dimulai dengan bushu ninben diikuti dengan kanji 田 ta. Pemaknaan kanji yang akan penulis bahas dalam sub bab ini akan dijabarkan pada gambar dan tabel berikut ini. 36

21 Gambar 3.7 (sumber: Tsuru 1992:634) Tabel 3.7 Arti Harafiah Kanji 人 dan Kanji 田 人 ( ジン ニン ひと ) 田 ( デン た ) Menurut Nelson (2006:122), yaitu orang, manusia Menurut Nelson (2006:620), yaitu sawah atau ladang padi 形声文字 ( けいせいもじ ) 佃 Sawah (Nelson,2006:141) 37

22 Menurut Nelson (2006:141), kanji ini memiliki arti sawah. Sesuai dengan teori Rikusho (Shinmura, 1990:34), kanji 佃 sawah menggunakan teori Keiseimoji yang berarti kanji yang dibuat dengan menggabungkan kanji dengan kanji atau menggabungkan bagian yang menunjukkan arti dengan bagian yang menunjukan bunyi ucapan. Kanji 佃 merupakan gabungan dari kanji 人 yang berarti manusia dan kanji 田 yang berarti sawah. Makna berdasarkan teori Rikusho yaitu Keiseimoji, kanji den 佃 dapat dihubungkan dengan manusia. Walaupun secara harafiah, kanji den tidak berhubungan langsung dengan manusia. Penggunaan bushu ninben menunjukkan adanya penekanan makna dalam kanji 佃 yang berarti sawah. Menurut Tsuru dalam kamus kanji Daijigen, kanji 佃 memiliki makna sawah. Sawah buatan yang dibuat oleh manusia(tsuru, 1992:634). Berdasarkan hasil analisis sebelumnya, dituliskan secara jelas antara kanji den 佃 dan bushu ninben. Sawah buatan adalah sawah yang dibuat oleh manusia. Oleh karena itu digunakanlah bushu ninben dalam kanji den 佃. Penulis menganalisis bahwa adanya keterkaitan pada kanji 佃 dengan manusia. Huruf kanji 佃 yang bermakna sawah, manusia yang bekerja di sawah dan juga manusia yang membuat sawah tersebut, sehingga jelas adanya hubungan dengan manusia pada kanji 佃. Sehubungan dengan hal tersebut, untuk mengetahui makna yang terhubung dalam bushu kanji 佃 dapat dijelaskan pada tabel medan makna berikut ini. 38

23 Bagan 3.7 Medan Makna 佃 Sawah (Nelson, 2006:141) 佃 Sawah (babla,2012) Sawah (Weblio,2012) Sawah (New Nelson, 1997:151) Jadi, kesimpulannya adalah kanji den lebih tepat bila diartikan sebagai kanji yang memiliki bushu ninben bermakna sawah Analisis Kanji Mengusir Setan 儺 Kanji na 儺 terdiri dari dua kanji, dimulai dengan bushu ninben diikuti dengan kanji 難しい muzukashii. Pemaknaan kanji yang akan penulis bahas dalam sub bab ini akan dijabarkan pada gambar dan tabel berikut ini. Gambar 3.8 (sumber: Tsuru 1992:562) 39

24 Tabel 3.8 Arti Harafiah Kanji 人 dan Kanji 難 人 ( ジン ニン ひと ) 難 ( ナン むずかしい かたい ) Menurut Nelson (2006:122), yaitu orang, manusia Menurut Nelson (2006:56), sulit,sukar, atau gangguan 形声文字 ( けいせいもじ ) 儺 Mengusir Setan (Nelson,2006:166) Menurut Nelson (2006:166), kanji ini memiliki arti mengusir setan atau mantra. Sesuai dengan teori Rikusho (Shinmura, 1990:34), kanji 儺 mantra menggunakan teori Keiseimoji yang berarti kanji yang dibuat dengan menggabungkan kanji dengan kanji atau menggabungkan bagian yang menunjukkan arti dengan bagian yang menunjukan bunyi ucapan. Kanji 儺 merupakan gabungan dari kanji 人 yang berarti manusia dan kanji 難しい yang berarti sulit. Makna berdasarkan teori Rikusho yaitu Keiseimoji, kanji na 儺 dapat dihubungkan dengan manusia. Walaupun secara harafiah, kanji na tidak berhubungan langsung dengan manusia. Penggunaan bushu ninben menunjukkan 40

25 adanya penekanan makna dalam kanji 儺 yang berarti hubungan. Menurut Tsuru dalam kamus kanji Daijigen, kanji 儺 memiliki makna mantra. Untuk mengusir arwah atau setan digunakan mantra dan doa(tsuru, 1992:562). Berdasarkan hasil analisis sebelumnya, dituliskan secara jelas antara kanji na 儺 dan bushu ninben. Untuk mengusir arwah atau setan digunakan mantra dan doa. Oleh karena itu digunakanlah bushu ninben dalam kanji na 儺. Penulis menganalisis bahwa adanya keterkaitan pada kanji 儺 dengan manusia. Huruf kanji 儺 yang bermakna mengusir setan, manusia yang dirasuki oleh setan tidak bisa mengusir setan tersebut bila tidak ada orang yang bisa mengusir setan, maka jelaslah manusia berhubungan dengan kanji 儺. Sehubungan dengan hal tersebut, untuk mengetahui makna yang terhubung dalam bushu kanji 儺 dapat dijelaskan pada tabel medan makna berikut ini. Bagan 3.8 Medan Makna 儺 Mantra (Nelson, 2006:166) 儺 Mengusir setan (Nelson, 2006:166) Perampasan (Weblio,2012) Mengusir setan (Weblio,2012) 41

26 Jadi, kesimpulannya adalah kanji na lebih tepat bila diartikan sebagai kanji yang memiliki bushu ninben bermakna mengusir setan Analisis Kanji Kebaikan 仁 Kanji kurai 仁 terdiri dari dua kanji, dimulai dengan bushu ninben diikuti dengan kanji 二 ni. Pemaknaan kanji yang akan penulis bahas dalam sub bab ini akan dijabarkan pada gambar dan tabel berikut ini. Gambar 3.9 (sumber: Tsuru 1992:479) 42

27 Tabel 3.9 Arti Harafiah Kanji 人 dan Kanji 二 人 ( ジン ニン ひと ) 二 ( ニ ふた ) Menurut Nelson (2006:122), yaitu orang, manusia Menurut Nelson (2006:106), yaitu dua 会意文字 ( かいいもじ ) 仁 Kebaikan (Nelson,2006:126) Menurut Nelson (2006:126), kanji ini memiliki arti kebaikan. Sesuai dengan teori Rikusho (Shinmura, 1990:34), kanji 仁 kebaikan menggunakan teori Kaiimoji yang berarti kanji yang dibuat dengan menggabungan dua atau lebih kanji atau dengan menunjukkan bagian dari makna yang baru dengan bunyi ucapan. Kanji 仁 merupakan gabungan dari kanji 人 yang berarti manusia dan kanji 二 yang berarti dua. Makna berdasarkan teori Rikusho yaitu Kaiimoji, kanji jin 仁 dapat dihubungkan dengan manusia. Walaupun secara harafiah, kanji jin tidak berhubungan langsung dengan manusia. Penggunaan bushu ninben menunjukkan adanya penekanan makna dalam kanji 仁 yang berarti menyampaikan. Menurut 43

28 Tsuru dalam kamus kanji Daijigen, kanji jin 仁 memiliki makna kebaikan. Ketika ada dua orang berpasangan, maka ia akan memberikan pertolongan sebagai bentuk kebaikan(tsuru, 1992:479). Berdasarkan hasil analisis sebelumnya, dituliskan secara jelas antara kanji jin 仁 dan bushu ninben. Seperti halnya yang tertulis dalam sumber diatas, dua orang berpasangan, maka ia akan memberikan pertolongan sebagai bentuk kebaikan. Oleh karena itu digunakanlah bushu ninben dalam kanji jin 仁. Penulis menganalisis bahwa adanya keterkaitan pada kanji 仁 dengan manusia. Huruf kanji 仁 yang bermakna kebaikan, manusia menolong orang lain sebagai wujud dari kebaikan dan hanya manusia yang dapat berbuat kebaikan. Di dalam ajaran Buddha juga 仁 memiliki makna kasih sayang, sehingga jelas kanji 仁 berhubungan dengan manusia. Sehubungan dengan hal tersebut, untuk mengetahui makna yang terhubung dalam bushu kanji 仁 dapat dijelaskan pada tabel medan makna berikut ini. Bagan 3.9 Medan Makna 仁 Kebaikan (Nelson, 2006:126) 仁 Inti (Nelson, 2006:126) Menyayangi (Matsura, 2005:350) Kasih sayang (Matsura, 2005:350) 44

29 Jadi, kesimpulannya adalah kanji jin lebih tepat bila diartikan sebagai kanji yang memiliki bushu ninben bermakna kebaikan Analisis Kanji Tumbuh 伸 Kanji shin 伸 terdiri dari dua kanji, dimulai dengan bushu ninben diikuti dengan kanji 申す mousu. Pemaknaan kanji yang akan penulis bahas dalam sub bab ini akan dijabarkan pada gambar dan tabel berikut ini. Gambar 3.10 (sumber: Tsuru 1992:479) 45

30 Tabel 3.10 Arti Harafiah Kanji 人 dan Kanji 申 人 ( ジン ニン ひと ) 申 ( シン さる ) Menurut Nelson (2006:122), yaitu orang, manusia Menurut Nelson (2006:56), mendapat kehormatan, kera 形声文字 ( けいせいもじ ) 伸 Tumbuh (Nelson,2006:142) Menurut Nelson (2006:142), kanji ini memiliki arti tumbuh. Sesuai dengan teori Rikusho (Shinmura, 1990:34), kanji 伸 tumbuh menggunakan teori Keiseimoji yang berarti kanji yang dibuat dengan menggabungkan kanji dengan kanji atau menggabungkan bagian yang menunjukkan arti dengan bagian yang menunjukan bunyi ucapan. Kanji 伸 merupakan gabungan dari kanji 人 yang berarti manusia dan kanji 申す yang berarti kera atau mendapat kehormatan. Makna berdasarkan teori Rikusho yaitu Keiseimoji, kanji shin 伸 dapat dihubungkan dengan manusia. Walaupun secara harafiah, kanji na tidak berhubungan langsung dengan manusia. Penggunaan bushu ninben menunjukkan adanya penekanan makna dalam kanji 伸 yang berarti tumbuh. Menurut Tsuru dalam 46

31 kamus kanji Daijigen, kanji 伸 memiliki makna tumbuh. Dalam kehidupan, manusia bertumbuh menjadi dewasa(tsuru, 1992:572). Berdasarkan hasil analisis sebelumnya, dituliskan secara jelas antara kanji shin 伸 dan bushu ninben. Seperti halnya yang tertulis dalam sumber diatas, manusia bertumbuh menjadi dewasa. Oleh karena itu digunakanlah bushu ninben dalam kanji shin 伸. Penulis menganalisis bahwa adanya keterkaitan pada kanji 伸 dengan manusia. Jika dilihat, kanji 伸 yang berarti mengusir tumbuh, manusia mengalami pertumbuhan, namun tidak secara fisik saja namun mental juga, maka jelaslah manusia berhubungan dengan kanji 伸. Sehubungan dengan hal tersebut, untuk mengetahui makna yang terhubung dalam bushu kanji 伸 dapat dijelaskan pada tabel medan makna berikut ini. Bagan 3.10 Medan Makna 伸 Tumbuh (Nelson, 2006:142) 伸 Menyetrika(Nelson, 2006:142) Tumbuh (Weblio,2012) Mengencerkan (Matsura:729) Jadi, kesimpulannya adalah kanji shin lebih tepat bila diartikan sebagai kanji yang memiliki bushu ninben bermakna tumbuh. 47

Bab 2. Landasan Teori. Teori yang akan digunakan adalah konsep kanji, rikusho, konsep bushu, dan teori

Bab 2. Landasan Teori. Teori yang akan digunakan adalah konsep kanji, rikusho, konsep bushu, dan teori Bab 2 Landasan Teori Pada bab ini penulis akan menjelaskan teori yang berkaitan dengan analisis data. Teori yang akan digunakan adalah konsep kanji, rikusho, konsep bushu, dan teori semantik. 2.1 Konsep

Lebih terperinci

BAB 2. Tinjauan Pustaka

BAB 2. Tinjauan Pustaka BAB 2 Tinjauan Pustaka Untuk mendukung penulis dalam menganalisa data, penulis akan menjelaskan teoriteori yang akan digunakan dalam penulisan ini. Teori yang akan digunakan mencakup konsep kanji dan teori

Lebih terperinci

Bab 3. Analisis Data. yang akan dianalisis adalah kanji yang memiliki unsur tera 寺, berdasarkan

Bab 3. Analisis Data. yang akan dianalisis adalah kanji yang memiliki unsur tera 寺, berdasarkan Bab 3 Analisis Data Dalam analisis data di bab tiga ini, penulis akan menjelaskan mengenai analisis korpus data yang ada dihubungkan dengan teori - teori pada bab sebelumnya. Data yang akan dianalisis

Lebih terperinci

Bab 3. Analisis Data. Pada bab ini, penulis akan menganalisis kanji-kanji yang memiliki bushu kokoro

Bab 3. Analisis Data. Pada bab ini, penulis akan menganalisis kanji-kanji yang memiliki bushu kokoro Bab 3 Analisis Data Pada bab ini, penulis akan menganalisis kanji-kanji yang memiliki bushu kokoro 心 melalui makna Denotasi dan makna Konotasi secara semantik dan analisis medan makna yang akan dihubungkan

Lebih terperinci

PDF created with FinePrint pdffactory trial version YUK BELAJAR NIHONGO

PDF created with FinePrint pdffactory trial version  YUK BELAJAR NIHONGO 1 YUK BELAJAR NIHONGO PENGANTAR Saat ini sedang bekerja di sebuah perusahaan Jepang? Atau barangkali sedang kuliah jurusan Bahasa Jepang, atau suatu saat anda ingin pergi ke Jepang baik untuk belajar atau

Lebih terperinci

UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2007/2008

UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2007/2008 UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2007/2008 PANDUAN MATERI SMA DAN MA BAHASA JEPANG PROGRAM STUDI BAHASA PUSAT PENILAIAN PENDIDIKAN BALITBANG DEPDIKNAS KATA PENGANTAR Dalam rangka sosialisasi kebijakan dan

Lebih terperinci

PROGRAM TAHUNAN. Kompetensi Dasar Materi Pokok Alokasi Waktu. Salam. Mengucapkan salam : おはようございます こんにちは こんばんは. Mengucapkan salam ketika berpisah :

PROGRAM TAHUNAN. Kompetensi Dasar Materi Pokok Alokasi Waktu. Salam. Mengucapkan salam : おはようございます こんにちは こんばんは. Mengucapkan salam ketika berpisah : LAMPIRAN PROGRAM TAHUNAN Mata Pelajaran : Bahasa Jepang Satuan Pendidikan : Sekolah Menengah Atas Kelas / Program : X Tahun Pelajaran : 2008 / 2009 Semester : 1 dan 2 Kompetensi Dasar Materi Pokok Alokasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa Jepang dikenal sebagai bahasa yang kaya dengan jenis huruf.

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa Jepang dikenal sebagai bahasa yang kaya dengan jenis huruf. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa Jepang dikenal sebagai bahasa yang kaya dengan jenis huruf. Huruf-huruf dalam bahasa Jepang terdiri dari empat jenis, yaitu: romaji, hiragana yang digunakan

Lebih terperinci

Bab 2. Landasan Teori. Mengenai definisi kelas kata Jepang (hinshi) Noda (1991 : 38) mengatakan :

Bab 2. Landasan Teori. Mengenai definisi kelas kata Jepang (hinshi) Noda (1991 : 38) mengatakan : Bab 2 Landasan Teori 2.1 Teori Hinshi 品詞 Mengenai definisi kelas kata Jepang (hinshi) Noda (1991 : 38) mengatakan : 品詞というのはその語が文の中でどう使われているかで分類したものではなく ひとつひとつの語が潜在的な性質を調べて 日本語なら日本語の中にあるすべての語をグループ分けしたものです

Lebih terperinci

BELAJAR KANJI BERDASARKAN GABUNGAN MAKNA KARAKTER. Nandi S. Departemen Sastra Jepang Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara

BELAJAR KANJI BERDASARKAN GABUNGAN MAKNA KARAKTER. Nandi S. Departemen Sastra Jepang Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara BELAJAR KANJI BERDASARKAN GABUNGAN MAKNA KARAKTER Nandi S. Departemen Sastra Jepang Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara Abstrak Tulisan ini bertujuan untuk memberikan satu alternatif cara belajar

Lebih terperinci

MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA JEPANG

MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA JEPANG MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA JEPANG Sugihartono, Drs.,M.A. media_pembelajaran@yahoo.co.jp Program Studi Pendidikan Bahasa Jepang FPBS Universitas Pendidikan Indonesia Tujuan Perkuliahan 1. Mahasiswa memiliki

Lebih terperinci

SILABUS MATA KULIAH PROGRAM STUDI MANAJEMEN RESORT & LEISURE

SILABUS MATA KULIAH PROGRAM STUDI MANAJEMEN RESORT & LEISURE SILABUS MATA KULIAH PROGRAM STUDI MANAJEMEN RESORT & LEISURE A. Identitas Mata Kuliah Mata Kuliah/Kode : Pengantar Bahasa Kode : MR 102 Bobot : 2 SKS Semester : 2 Jenjang : S-1 Dosen/Asisten : Drs. Mulyana

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Sutedi (2003:2) mengatakan, Bahasa digunakan sebagai alat untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. Sutedi (2003:2) mengatakan, Bahasa digunakan sebagai alat untuk BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Prawiroatmodjo & Hoed (1997:115) dalam Dasar Dasar Linguistik Umum, menyatakan peranan bahasa sebagai berikut: Peranan bahasa dalam kehidupan manusia besar sekali.

Lebih terperinci

BAB II SOFTWERE JLOOK UP. Softwere kamus Jlook up adalah softwere kamus Jepang yang cukup

BAB II SOFTWERE JLOOK UP. Softwere kamus Jlook up adalah softwere kamus Jepang yang cukup BAB II SOFTWERE JLOOK UP 2.1 SOFTWERE KAMUS JLOOK UP Softwere kamus Jlook up adalah softwere kamus Jepang yang cukup handal, karena di samping dapat mengartikan bahasa Jepang ke Inggris dan begitu juga

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. akan merasa kesulitan jika harus menghapal kanji. Di tambah lagi satu kanji bisa

BAB I PENDAHULUAN. akan merasa kesulitan jika harus menghapal kanji. Di tambah lagi satu kanji bisa BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Bagi pembelajar yang berasal dari negara yang tidak mempelajari kanji ( 非漢字圏 )seperti orang Indonesia, kanji merupakan salah satu huruf yang dirasa sulit, karena jumlahnya

Lebih terperinci

3. Dimasa mendatang, saya bermaksud menjadi pelukis terkenal. ~ つもりです. 4. Sekarang, pertandingan baseball dapat ditonton di televisi.

3. Dimasa mendatang, saya bermaksud menjadi pelukis terkenal. ~ つもりです. 4. Sekarang, pertandingan baseball dapat ditonton di televisi. Lampiran 1 Soal Pre Test Terjemahkan kedalam bahasa jepang! 1. Anda boleh mengambil foto. ~てもいいです 2. Mandi ofuro Sambil bernyanyi. ~ ながら 3. Dimasa mendatang, saya bermaksud menjadi pelukis terkenal. ~

Lebih terperinci

Bab 2. Landasan Teori. perubahan dan dengan sendirinya dapat menjadi predikat. Contoh : 歩く 倒れる 話す.

Bab 2. Landasan Teori. perubahan dan dengan sendirinya dapat menjadi predikat. Contoh : 歩く 倒れる 話す. Bab 2 Landasan Teori 2.1 Teori Hinshi Masuoka dan Takubo (1992:8) membagi hinshi 品詞 atau kelas kata ke dalam beberapa jenis, yaitu : 1. Doushi 動詞 (verba), yaitu salah satu jenis kelas kata yang dapat mengalami

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. sosial tidak dapat hidup tanpa adanya komunikasi dengan sesama. seseorang dengan status sosial dan budaya dalam masyarakat itu

BAB 1 PENDAHULUAN. sosial tidak dapat hidup tanpa adanya komunikasi dengan sesama. seseorang dengan status sosial dan budaya dalam masyarakat itu 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di dalam sebuah kehidupan bermasyarakat, saling berkomunikasi dan berinteraksi adalah hal yang selalu terjadi setiap saat. Manusia sebagai makhluk sosial tidak dapat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan sistem informasi dan sistem komunikasi. Dengan

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan sistem informasi dan sistem komunikasi. Dengan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan sistem informasi dan sistem komunikasi. Dengan seiringnya waktu, bahasa terus mengalami perkembangan dan perubahan. Bahasa disampaikan oleh

Lebih terperinci

ABSTRAK. lambang tertentu ada yang dilambangkan. Maka yang dilambangkan disini yaitu

ABSTRAK. lambang tertentu ada yang dilambangkan. Maka yang dilambangkan disini yaitu ABSTRAK Bahasa adalah sistem lambang yang berwujud bunyi atau ujaran.sebagai lambang tertentu ada yang dilambangkan. Maka yang dilambangkan disini yaitu suatu pengertian, suatu konsep, suatu ide, atau

Lebih terperinci

Bab 2. Landasan Teori. Istilah sintaksis dalam bahasa Jepang disebut dengan togoron 続語論 atau

Bab 2. Landasan Teori. Istilah sintaksis dalam bahasa Jepang disebut dengan togoron 続語論 atau Bab 2 Landasan Teori 2.1 Teori Hinshi 品詞 Istilah sintaksis dalam bahasa Jepang disebut dengan togoron 続語論 atau シンタクス. Sutedi (2003, hal.61) berpendapat bahwa sintaksis adalah cabang linguistik yang mengkaji

Lebih terperinci

UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN PERCAKAPAN BAGI PENGAJAR BAHASA JEPANG

UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN PERCAKAPAN BAGI PENGAJAR BAHASA JEPANG UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN PERCAKAPAN BAGI PENGAJAR BAHASA JEPANG Sugihartono, Drs. M.A. Work Shop Pendidikan Bahasa Jepang FPS UPI 2009 FAKTOR KEMAMPUAN BERCAKAP-CAKAP Faktor kemampuan memahami melalui

Lebih terperinci

Bab 2. Landasan Teori. Pada bab ini akan menjelaskan teori-teori yang akan digunakan. Teori yang akan

Bab 2. Landasan Teori. Pada bab ini akan menjelaskan teori-teori yang akan digunakan. Teori yang akan Bab 2 Landasan Teori Pada bab ini akan menjelaskan teori-teori yang akan digunakan. Teori yang akan digunakan adalah konsep dalam bahasa Jepang, konsep kanji, teori pembentukkan kanji (rikusho) dan nikuzuki

Lebih terperinci

(Asari-chan buku no: 28, halaman: 40) あさり ガンバレ! bersemangat. Berusaha Asari! Pada situasi di atas, penggunaan katakana ada pada kata ガンバレ.

(Asari-chan buku no: 28, halaman: 40) あさり ガンバレ! bersemangat. Berusaha Asari! Pada situasi di atas, penggunaan katakana ada pada kata ガンバレ. (Asari-chan buku no: 28, halaman: 40) こんじょう Percakapan: まま : さすが ママの子 いざとなると 根性あるわっ あさり ガンバレ! Terjemahan: Mama: Anak mama memang hebat. Walau dalam keadaan susah, tetap bersemangat. Berusaha Asari! b.

Lebih terperinci

Bab 1. Pendahuluan. Bahasa adalah identitas diri dari suatu negara. Suatu negara dapat kita identifikasikan

Bab 1. Pendahuluan. Bahasa adalah identitas diri dari suatu negara. Suatu negara dapat kita identifikasikan Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Bahasa adalah identitas diri dari suatu negara. Suatu negara dapat kita identifikasikan melalui bahasanya. Kamus Besar Bahasa Indonesia (2005:88), yang selanjutnya

Lebih terperinci

Hasil Technical Meeting Lomba Benron Umum Nihongo no Hi 2018

Hasil Technical Meeting Lomba Benron Umum Nihongo no Hi 2018 Hasil Technical Meeting Lomba Benron Umum Nihongo no Hi 2018 - Registrasi ulang dimulai sejak pukul 7.30 09.00. Jika Telat diharuskan untuk registrasi ulang di bagian sekretariat, dan akan berpengaruh

Lebih terperinci

Hasil dari analisis penulis pada bab 3 kanji yang menggunakan teori rikusho dapat. Tabel Kanji yang Menggunakan Teori Rikusho

Hasil dari analisis penulis pada bab 3 kanji yang menggunakan teori rikusho dapat. Tabel Kanji yang Menggunakan Teori Rikusho Hasil dari analisis penulis pada bab 3 kanji yang menggunakan teori rikusho dapat dilihat pada tabel dibawah ini. Tabel 3.15 Kanji yang Menggunakan Teori Rikusho No Teori Rikusho Jumlah kanji yang menggunakan

Lebih terperinci

TEMA 5 JADWAL PELAJARAN じかんわり

TEMA 5 JADWAL PELAJARAN じかんわり TEMA 5 JADWAL PELAJARAN じかんわり Standar Kompetensi Mengungkapkan informasi secara lisan dalam bentuk paparan atau dialog sederhana tentang Kehidupan Sekolah. Kompetensi Dasar - Mengidentifikasikan waktu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan salah satu alat komunikasi yang penting dalam kontak

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan salah satu alat komunikasi yang penting dalam kontak BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan salah satu alat komunikasi yang penting dalam kontak sosial antarmanusia, karena kehidupan manusia yang tidak lepas dari aktivitas berkomunikasi

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS DATA. instrumen. Dan kemudian akan dilanjutkan dengan pemaparan hasil jawaban setiap soal

BAB 3 ANALISIS DATA. instrumen. Dan kemudian akan dilanjutkan dengan pemaparan hasil jawaban setiap soal BAB 3 ANALISIS DATA Dalam Bab 3 ini, saya akan menjelaskan mengenai spesifikasi kuesioner dan validasi instrumen. Dan kemudian akan dilanjutkan dengan pemaparan hasil jawaban setiap soal kuesioner yang

Lebih terperinci

Bab 3. Analisis Data. Sebagaimana yang telah diceritakan secara singkat mengenai dongeng Urashima

Bab 3. Analisis Data. Sebagaimana yang telah diceritakan secara singkat mengenai dongeng Urashima Bab 3 Analisis Data 3.1 Analisis Giri dan Ninjou Dalam Urashima Tarou Sebagaimana yang telah diceritakan secara singkat mengenai dongeng Urashima Tarou dalam Nihon Ohanashi Meisakuzensyuu 2 Urashima Tarou

Lebih terperinci

membahas dari penggunaan dan arti tiga kata kerja tersebut,...ok,...he,.,he,.,he,.,.

membahas dari penggunaan dan arti tiga kata kerja tersebut,...ok,...he,.,he,.,he,.,. 1.Dasar nya :Unkapan Pemberian dan Penerimaan Di bagian ini saya akan membahas lebih dalam mengenai pola kalimat sopan,.yang inti dari pelajaran bahasa jepang level 3 yaitu pola kalimat sopan,bentuk sopan

Lebih terperinci

PERLUASAN MAKNA PARTIKEL DE UNTUK MENYATAKAN BAHAN DASAR PRODUKSI DALAM MAJALAH KYOU NO RYOURI ABSTRAK

PERLUASAN MAKNA PARTIKEL DE UNTUK MENYATAKAN BAHAN DASAR PRODUKSI DALAM MAJALAH KYOU NO RYOURI ABSTRAK PERLUASAN MAKNA PARTIKEL DE UNTUK MENYATAKAN BAHAN DASAR PRODUKSI DALAM MAJALAH KYOU NO RYOURI ABSTRAK Secara umum, bahasa merupakan alat komunikasi yang hanya dimiliki oleh manusia. Ilmu yang mempelajari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ragam. Masing-masing bahasa memiliki keunikan atau ciri khas tersendiri. antara anggota masyarakat dalam kehidupan sehari-hari.

BAB I PENDAHULUAN. ragam. Masing-masing bahasa memiliki keunikan atau ciri khas tersendiri. antara anggota masyarakat dalam kehidupan sehari-hari. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan objek kajian linguistik dan sangatlah beraneka ragam. Masing-masing bahasa memiliki keunikan atau ciri khas tersendiri. Bahasa juga merupakan

Lebih terperinci

UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2006/2007

UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2006/2007 UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2006/2007 PANDUAN MATERI SMA DAN MA BAHASA JEPANG PROGRAM STUDI BAHASA PUSAT PENILAIAN PENDIDIKAN BALITBANG DEPDIKNAS KATA PENGANTAR Dalam rangka sosialisasi kebijakan dan

Lebih terperinci

WORKING PAPER ANALISIS MAKNA KANJI KATA KERJA YANG BERHUBUNGAN DENGAN KUDA

WORKING PAPER ANALISIS MAKNA KANJI KATA KERJA YANG BERHUBUNGAN DENGAN KUDA Abstract WORKING PAPER ANALISIS MAKNA KANJI KATA KERJA YANG BERHUBUNGAN DENGAN KUDA Martharesia Binus University, Jl. Kebon Jeruk Raya No. 27, (021)53696969, martha.abelinha@yahoo.com Felicia, S.S. Binus

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kesalahan dalam berbahasa lumrah terjadi dalam proses belajar bahasa, karena dengan adanya kesalahan pembelajar berusaha untuk mengerti dan memahami apa yang

Lebih terperinci

ぽん ぼん. Morfem. Kata. Alomorf adalah. morfem. Morfem Bebas. Morfem Terikat 形態素 自由形態素 拘束形態素. Contoh. bagan. Definisi. Alomorf. Contoh.

ぽん ぼん. Morfem. Kata. Alomorf adalah. morfem. Morfem Bebas. Morfem Terikat 形態素 自由形態素 拘束形態素. Contoh. bagan. Definisi. Alomorf. Contoh. Kanji MORFOLOGI BAHASA JEPANG Pengantar Linguistik Jepang 7 April 2014 morfologi 形態論 けいたいろん Definisi Objek Kajian Morfologi merupakan salah satu cabang linguistik yang mengkaji tentang kata dan proses

Lebih terperinci

SILABUS. Kegiatan Pembelajaran

SILABUS. Kegiatan Pembelajaran SILABUS Seklah : SMPN 2 CIAMIS Kelas : IX (Sembilan) Mata Pelajaran : Bahasa Jepang Semester : 1 ( Satu ) Standar : Mendengarkan 1. Memahami lisan berbentuk paparan atau dialg hbi dan wisata 1.1 Mengidentifikasi

Lebih terperinci

Bab 5. Ringkasan. Karya sastra, baik puisi, drama, maupun prosa, selalu mengalami perkembangan

Bab 5. Ringkasan. Karya sastra, baik puisi, drama, maupun prosa, selalu mengalami perkembangan Bab 5 Ringkasan Karya sastra, baik puisi, drama, maupun prosa, selalu mengalami perkembangan dan menunjukkan keterkaitan dengan karya sastra yang terbit sebelumnya. Hal ini bukanlah sesuatu yang baru dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Yanagita Kunio (via Danandjaja, 1997: 35-36) salah satu cara

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Yanagita Kunio (via Danandjaja, 1997: 35-36) salah satu cara BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menurut Yanagita Kunio (via Danandjaja, 1997: 35-36) salah satu cara yang dapat dilakukan untuk dapat mengerti kepribadian bangsa Jepang, yakni dengan cara mempelajari

Lebih terperinci

ANALISIS KONTRASTIF PENGGUNAAN KONJUNGSI /-TARA/ BAHASA JEPANG DENGAN KONJUNGSI /KALAU/ BAHASA INDONESIA

ANALISIS KONTRASTIF PENGGUNAAN KONJUNGSI /-TARA/ BAHASA JEPANG DENGAN KONJUNGSI /KALAU/ BAHASA INDONESIA ANALISIS KONTRASTIF PENGGUNAAN KONJUNGSI /-TARA/ BAHASA JEPANG DENGAN KONJUNGSI /KALAU/ BAHASA INDONESIA Bahasa adalah milik manusia yang merupakan pembeda utama antara manusia dengan makhluk lainnya didunia

Lebih terperinci

MAKNA SYAIR LAGU SAKURA DALAM DUA LAGU J-POP BERJUDUL SAKURA KARYA NAOTARO MORIYAMA DAN KENTARO KOBUCHI

MAKNA SYAIR LAGU SAKURA DALAM DUA LAGU J-POP BERJUDUL SAKURA KARYA NAOTARO MORIYAMA DAN KENTARO KOBUCHI SKRIPSI MAKNA SYAIR LAGU SAKURA DALAM DUA LAGU J-POP BERJUDUL SAKURA KARYA NAOTARO MORIYAMA DAN KENTARO KOBUCHI CLARISSA AULIA PRAHARSACITTA 1101705006 PROGRAM STUDI SASTRA JEPANG FAKULTAS SASTRA DAN BUDAYA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan informasi serta kebutuhan komunikasi dengan negara Jepang, bahasa Jepang

BAB I PENDAHULUAN. dan informasi serta kebutuhan komunikasi dengan negara Jepang, bahasa Jepang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa yang digunakan untuk berkomunikasi di dunia ini sangat beragam, dan keberagaman tersebut dilatarbelakangi oleh keberagaman budaya penuturnya. Dewasa ini, seseorang

Lebih terperinci

Bab 2. Landasan Teori. Dalam KBBI, definisi dari tanda baca adalah tan da n 1 yang menjadi alamat

Bab 2. Landasan Teori. Dalam KBBI, definisi dari tanda baca adalah tan da n 1 yang menjadi alamat Bab 2 Landasan Teori 2.1 Teori Tanda Baca Dalam KBBI, definisi dari tanda baca adalah tan da n 1 yang menjadi alamat atau yang menyatakan sesuatu: dari kejauhan terdengar sirene -- bahaya; 2 gejala: sudah

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Analisis deskriptif. Penelitian deskriptif adalah penelitian tentang fenomena yang terjadi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa adalah sistem lambang bunyi yang digunakan untuk

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa adalah sistem lambang bunyi yang digunakan untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Alasan Pemilihan Judul Bahasa adalah sistem lambang bunyi yang digunakan untuk berkomunikasi antar masyarakat serta sebagai sarana integrasi dan adaptasi. Bahasa yang baik berkembang

Lebih terperinci

BAB 2. Landasan Teori

BAB 2. Landasan Teori BAB 2 Landasan Teori Dalam bab ini, penulis akan menguraikan landasan teori yang dibagi menjadi tiga bagian yaitu teori hinshi 品詞, teori kandoushi 感動詞, dan teori iya い や. 2.1 Teori Hinshi 品詞 Masuoka dan

Lebih terperinci

Bab 2. Landasan Teori. tersebut digunakan untuk menganalisis korpus data.

Bab 2. Landasan Teori. tersebut digunakan untuk menganalisis korpus data. Bab 2 Landasan Teori Teori yang akan digunakan untuk mendasari penulisan analisi dalam bab ini adalah pengertian kanji, teori pembentukan kanji Rikusho ( 六書 ), teori ukanmuri, teori semantik, teori semiotika,

Lebih terperinci

PENGGUNAAN SUFIKS KA, SHA, IN DAN SHI YANG BERMAKNA PROFESI DALAM YOMIURI SHINBUN SKRIPSI. Oleh David Setyawan

PENGGUNAAN SUFIKS KA, SHA, IN DAN SHI YANG BERMAKNA PROFESI DALAM YOMIURI SHINBUN SKRIPSI. Oleh David Setyawan PENGGUNAAN SUFIKS KA, SHA, IN DAN SHI YANG BERMAKNA PROFESI DALAM YOMIURI SHINBUN SKRIPSI Oleh David Setyawan 0911121003 PROGRAM STUDI SASTRA JEPANG JURUSAN BAHASA DAN SASTRA FAKULTAS ILMU BUDAYA UNIVERSITAS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dedi Sutedi, bahasa adalah alat pengungkap pikiran maupun perasaan. Melalui

BAB I PENDAHULUAN. Dedi Sutedi, bahasa adalah alat pengungkap pikiran maupun perasaan. Melalui 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Permasalahan 1.1.1 Latar Belakang Dalam kehidupan sehari-hari kita tidak lepas dari bahasa karena bahasa merupakan alat penghubung atau alat untuk berkomunikasi

Lebih terperinci

BAB I. Pada perang dunia II tahun 1945 Jepang mengalami kekalahan yang. setelah pasca perang dunia II diantaranya kekurangan pangan yang

BAB I. Pada perang dunia II tahun 1945 Jepang mengalami kekalahan yang. setelah pasca perang dunia II diantaranya kekurangan pangan yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Pada perang dunia II tahun 1945 Jepang mengalami kekalahan yang mengakibatkan perekonomian Jepang hancur. Adanya perubahan terjadi setelah pasca perang dunia

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Pengertian bahasa dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (1989) adalah sistem

BAB 1 PENDAHULUAN. Pengertian bahasa dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (1989) adalah sistem BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pengertian bahasa dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (1989) adalah sistem lambang bunyi berartikulasi (yang dihasilkan alat-alat ucap) yang bersifat sewenangwenang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. nomina abstrak yang dalam bahasa Jepang disebut 形式名詞 (keishikimeishi).

BAB I PENDAHULUAN. nomina abstrak yang dalam bahasa Jepang disebut 形式名詞 (keishikimeishi). BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa Jepang memiliki keunikan-keunikan yang tidak terdapat dalam bahasa Indonesia. Salah satu keunikan bahasa Jepang tersebut adalah adanya nomina abstrak

Lebih terperinci

BAB IV KESIMPULAN. Penulis berkesimpulan bahwa di dalam penerjemahan kata tanya doko dan

BAB IV KESIMPULAN. Penulis berkesimpulan bahwa di dalam penerjemahan kata tanya doko dan BAB IV KESIMPULAN Penulis berkesimpulan bahwa di dalam penerjemahan kata tanya doko dan dochira terdapat dua makna, yaitu; arti terjemahan atau padanan terjemahan yang berupa padanan dinamis dan arti leksikal

Lebih terperinci

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Rencana Pelaksanaan Pembelajaran NAMA SEKOLAH : SMA NEGERI 1 KRIAN MATA PELAJARAN : BAHASA JEPANG MATERI POKOK : SALAM, UNGKAPAN dan HURUF KELAS / SEMESTER : X / I ALOKASI WAKTU : 6 Jam Pelajaran ( 6 x

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dapat menyampaikan informasi yang ingin disampaikan kepada orang. salah satunya adalah mempelajari bahasa Asing.

BAB I PENDAHULUAN. dapat menyampaikan informasi yang ingin disampaikan kepada orang. salah satunya adalah mempelajari bahasa Asing. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dalam kehidupan manusia, bahasa mempunyai fungsi sebagai alat untuk berkomunikasi (Chaer, 2003: 31). Dengan adanya bahasa kita dapat menyampaikan informasi

Lebih terperinci

Penerapan Linear Congruent Method Pada Game Edukasi Tebak Huruf Hiragana Dan Katakana Berbasis Android

Penerapan Linear Congruent Method Pada Game Edukasi Tebak Huruf Hiragana Dan Katakana Berbasis Android Volume VI No 1, Juni 2017 pissn : 2337 3601 eissn : 2549 015X Tersedia online di http://ejournal.stmik-time.ac.id Penerapan Linear Congruent Method Pada Game Edukasi Tebak Huruf Hiragana Dan Katakana Berbasis

Lebih terperinci

sosial pada masa Edo yang terdiri dari samurai ataushi ( 士 ), petani atau nō ( 農 ), buruh

sosial pada masa Edo yang terdiri dari samurai ataushi ( 士 ), petani atau nō ( 農 ), buruh 5 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Moral Bushidō dalam Masyarakat Jepang Setiap orang pasti mempunyai moral yang dipegang untuk menjadi pedoman hidupnya. Moral telah diajarkan sejak manusia kecil, dan keluarga

Lebih terperinci

ENJO KOUSAI SEBAGAI SALAH SATU BENTUK PENYIMPANGAN REMAJA DI JEPANG SKRIPSI DIAJUKAN SEBAGAI SALAH SATU PRASYARAT MENDAPAT GELAR SARJANA SASTRA

ENJO KOUSAI SEBAGAI SALAH SATU BENTUK PENYIMPANGAN REMAJA DI JEPANG SKRIPSI DIAJUKAN SEBAGAI SALAH SATU PRASYARAT MENDAPAT GELAR SARJANA SASTRA ENJO KOUSAI SEBAGAI SALAH SATU BENTUK PENYIMPANGAN REMAJA DI JEPANG SKRIPSI DIAJUKAN SEBAGAI SALAH SATU PRASYARAT MENDAPAT GELAR SARJANA SASTRA ICHSAN SALIM 2012110152 PROGRAM STUDI SASTRA JEPANG FAKULTAS

Lebih terperinci

ABSTRACT. Keywords: bushu, kokoro hen, kokoro ashi I. PENDAHULUAN

ABSTRACT. Keywords: bushu, kokoro hen, kokoro ashi I. PENDAHULUAN Makna Kanji Berbushu Kokoro Hen dan Kokoro Ashi Oleh: Eka Sari Rachmah 1 Anggota: 1. Arza Aibonotika 2 2. Nana Rahayu 3 Email: ekasarirachmah@ymail.com, No. HP: 085278702214 ABSTRACT One of effective way

Lebih terperinci

映画 野ブタをプロデュース における社会的 現象 苛め の分析

映画 野ブタをプロデュース における社会的 現象 苛め の分析 映画 野ブタをプロデュース における社会的 現象 苛め の分析 ノフィセチアワチ 0142012 マラナターキリスト教大学文学部日本語学科バンドン 2007 序論 苛めとは 弱い者を痛めつけることである 痛めつける方法は肉体的にも非肉体的つまり精神的によって為すことが出来る それにより 苛めを受ける人間は苦悩を味わうのである よく言われるように 日本の社会では集団が大きな役割を果しているのである 中根

Lebih terperinci

Bab II. Landasan Teori. Untuk mendukung penulis dalam menganalisa data, penulis akan menjelaskan

Bab II. Landasan Teori. Untuk mendukung penulis dalam menganalisa data, penulis akan menjelaskan Bab II Landasan Teori Untuk mendukung penulis dalam menganalisa data, penulis akan menjelaskan teori-teori yang akan digunakan dalam penulisan ini. Teori yang akan digunakan mencakup konsep kanji, teori

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kepribadian seseorang, baik kepribadian tersebut adalah kepribadian yang baik

BAB I PENDAHULUAN. kepribadian seseorang, baik kepribadian tersebut adalah kepribadian yang baik BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan sebuah alat komunikasi untuk menyampaikan pendapat, pikiran, dan perasaan yang kemudian dapat mempengaruhi atau dipengaruhi orang lain. Tidak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kata sifat, kata kerja bantu, partikel, dan kata keterangan.

BAB I PENDAHULUAN. kata sifat, kata kerja bantu, partikel, dan kata keterangan. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan suatu rangkaian kalimat. Kalimat merupakan rangkaian dari beberapa kata. Kata-kata itu terbagi dalam kelas kata, yaitu kata benda, kata kerja,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia sebagai makhluk sosial tak lepas dari interaksi berupa komunikasi antara manusia satu dan manusia lainnya. Pembelajar bahasa Jepang sebagai pelaku komunikasi

Lebih terperinci

ABSTRAK JUDUL: PEMAKAIAN GAIRAIGO DALAM TEXT BACAAN BUKU. INTERMEDIATE JAPANESE, bahasa adalah alat komunikasi antar anggota

ABSTRAK JUDUL: PEMAKAIAN GAIRAIGO DALAM TEXT BACAAN BUKU. INTERMEDIATE JAPANESE, bahasa adalah alat komunikasi antar anggota ABSTRAK JUDUL: PEMAKAIAN GAIRAIGO DALAM TEXT BACAAN BUKU INTERMEDIATE JAPANESE, bahasa adalah alat komunikasi antar anggota masyarakat berupa simbol bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia. Selain

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Belajar bahasa lain mungkin menjadi penting dalam aktivitas intelektual manusia

BAB I PENDAHULUAN. Belajar bahasa lain mungkin menjadi penting dalam aktivitas intelektual manusia BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Mempelajari bahasa kedua terjadi di seluruh dunia karena berbagai sebab seperti imigrasi, kebutuhan perdagangan dan ilmu pengetahuan serta pendidikan. Belajar bahasa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pemikirannya, maka manusia menciptakan bahasa. Bahasa adalah sistem lambang

BAB I PENDAHULUAN. pemikirannya, maka manusia menciptakan bahasa. Bahasa adalah sistem lambang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Manusia memerlukan alat atau media untuk menyampaikan gagasan atau pemikirannya, maka manusia menciptakan bahasa. Bahasa adalah sistem lambang bunyi berartikulasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. lingkungannya. Bahasa digunakan untuk berkomunikasi secara lisan maupun

BAB I PENDAHULUAN. lingkungannya. Bahasa digunakan untuk berkomunikasi secara lisan maupun BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Setiap manusia membutuhkan bahasa untuk berinteraksi dengan lingkungannya. Bahasa digunakan untuk berkomunikasi secara lisan maupun tulisan. Dalam berkomunikasi

Lebih terperinci

FILOSOFI DAN FUNGSI GENKAN DALAM BANGUNAN JEPANG DITINJAU DARI SUDUT PANDANG UCHI-SOTO

FILOSOFI DAN FUNGSI GENKAN DALAM BANGUNAN JEPANG DITINJAU DARI SUDUT PANDANG UCHI-SOTO FILOSOFI DAN FUNGSI GENKAN DALAM BANGUNAN JEPANG DITINJAU DARI SUDUT PANDANG UCHI-SOTO Diajukan sebagai persyaratan untuk memperoleh gelar Sarjana Sastra SKRIPSI LARAS BUDIARTI 2014110903 PROGRAM STUDI

Lebih terperinci

Dikerjakan O L E H SUNITA BR

Dikerjakan O L E H SUNITA BR PEMAKAIAN KATA (KABURU, KAKERU, HAKU, H KIRU, SURU) DALAM KALIMAT BAHASA JEPANG NIHONGO NO BUNSHOU U NO (KABURU, KAKERU, HAKU, KIRU, SURU) NO KOTOBA NO SHIYOU KERTAS KARYA Dikerjakan O L E H SUNITA BR

Lebih terperinci

Bab 2. Landasan Teori. Sintaksis merupakan salah satu bidang kajian dalam linguistik.sintaksis berasal

Bab 2. Landasan Teori. Sintaksis merupakan salah satu bidang kajian dalam linguistik.sintaksis berasal Bab 2 Landasan Teori 2.1. Teori Sintaksis Sintaksis merupakan salah satu bidang kajian dalam linguistik.sintaksis berasal dari bahasa Yunani sun yang berarti dengan dan kata tattein yang berarti menempatkan.

Lebih terperinci

BAB 1. Pendahuluan. Manusia merupakan makhluk sosial, di mana bahasa merupakan alat

BAB 1. Pendahuluan. Manusia merupakan makhluk sosial, di mana bahasa merupakan alat BAB 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Manusia merupakan makhluk sosial, di mana bahasa merupakan alat pengantar untuk berhubungan ataupun berkomunikasi antara satu dengan yang lainnya. Bahasa adalah sistem

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pikiran dan keinginan kepada seseorang. Secara garis besar bahasa yang. 日常の言語生活で 実際に話される言葉 (Kindaichi, 1989:1045)

BAB I PENDAHULUAN. pikiran dan keinginan kepada seseorang. Secara garis besar bahasa yang. 日常の言語生活で 実際に話される言葉 (Kindaichi, 1989:1045) BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa digunakan sebagai media untuk menyampaikan suatu gagasan, pikiran dan keinginan kepada seseorang. Secara garis besar bahasa yang digunakan manusia dapat

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Pelaksanaan pengumpulan data Dalam bab ini akan dijelaskan hasil penelitian yang telah dilaksanakan pada mahasiswa tingkat II Jurusan Pendidikan Bahasa Jepang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mengumpulkan data penelitiannya (Arikunto, 2006:160). Sehingga penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mengumpulkan data penelitiannya (Arikunto, 2006:160). Sehingga penelitian 30 BAB III METODOLOGI PEELITIA 3.1 Metode Penelitian Metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitiannya (Arikunto, 2006:160). Sehingga penelitian merupakan

Lebih terperinci

Pergi kemana? どこへ行きますか

Pergi kemana? どこへ行きますか Pergi kemana? どこへ行きますか i Oleh : Ahmad Hasnan www.oke.or.id doko e ikimasuka. pergi kemana, pertanyaan ini mudah dan sering digunakan dalam bepergian,dalam artikel edisi ini akan di bahas cara bertanya

Lebih terperinci

2015 ANALISIS MAKNA ASPEKTUAL HOJODOUSHI TE IKU DAN TE KURU

2015 ANALISIS MAKNA ASPEKTUAL HOJODOUSHI TE IKU DAN TE KURU BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kata kerja bantu dalam bahasa Jepang terbagi menjadi dua jenis, yaitu jodoushi dan hojodoushi. Jodoushi adalah kata kerja bantu murni yang tidak bisa berdiri

Lebih terperinci

Bushido pada Tokoh Momotaro, Kintaro, dan Urashimataro dalam Cerita Rakyat Jepang ももたろう, きんたろう, dan うらしまたろう

Bushido pada Tokoh Momotaro, Kintaro, dan Urashimataro dalam Cerita Rakyat Jepang ももたろう, きんたろう, dan うらしまたろう Bushido pada Tokoh Momotaro, Kintaro, dan Urashimataro dalam Cerita Rakyat Jepang ももたろう, きんたろう, dan うらしまたろう Ana NikmatuShobiroh (Pendidikan Bahasa Jepang, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Surabaya)anakoplak@gmail.com

Lebih terperinci

KARAOKE SEBAGAI MEDIA UNTUK DEALING BISNIS DAN RELAKSASI BAGI PELAKU BISNIS DAN WISATAWAN ASING DI JUN EXECUTIVE KARAOKE HOTEL SAVOY HOMANN

KARAOKE SEBAGAI MEDIA UNTUK DEALING BISNIS DAN RELAKSASI BAGI PELAKU BISNIS DAN WISATAWAN ASING DI JUN EXECUTIVE KARAOKE HOTEL SAVOY HOMANN KARAOKE SEBAGAI MEDIA UNTUK DEALING BISNIS DAN RELAKSASI BAGI PELAKU BISNIS DAN WISATAWAN ASING DI JUN EXECUTIVE KARAOKE HOTEL SAVOY HOMANN SAVOY HOMANN ホテルのエグセクテイブカラオケ JUN はビジネスマンの商談や海外の旅行者をリラックスさせるための憩いの憩いの場所

Lebih terperinci

Bab 1. Pendahuluan. hasrat, dan keinginan (Sutedi, 2003:2). Selain bahasa tentunya dalam, berkomunikasi

Bab 1. Pendahuluan. hasrat, dan keinginan (Sutedi, 2003:2). Selain bahasa tentunya dalam, berkomunikasi Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Bahasa digunakan sebagai alat komunikasi untuk menyampaikan sesuatu ide, pikiran, hasrat, dan keinginan (Sutedi, 2003:2). Selain bahasa tentunya dalam, berkomunikasi

Lebih terperinci

ANALISIS BUSHU MUSHI PADA KANJI YANG TIDAK TERMASUK PADA KELOMPOK SERANGGA

ANALISIS BUSHU MUSHI PADA KANJI YANG TIDAK TERMASUK PADA KELOMPOK SERANGGA ANALISIS BUSHU MUSHI PADA KANJI YANG TIDAK TERMASUK PADA KELOMPOK SERANGGA SILVIANA, FELICIA BUDIHARDJA Universitas Bina Nusantara, JL.Kemanggisan Ilir III no.45, Kemanggisan-Palmerah, Jakarta Barat, 11480

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PERKULIAHAN JITSUYO KAIWA I (JP 301) SEMESTER 6 /TINGKAT III

SATUAN ACARA PERKULIAHAN JITSUYO KAIWA I (JP 301) SEMESTER 6 /TINGKAT III SATUAN ACARA PERKULIAHAN SEMESTER GENAP TAHUN AKADEMIK 2009/2010 JITSUYO KAIWA I (JP 301) SEMESTER 6 /TINGKAT III TEAM PENYUSUN HERNIWATI, S.PD.M.HUM JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA JEPANG FAKULTAS PENDIDIKAN

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM TENTANG JOSHI

BAB II GAMBARAN UMUM TENTANG JOSHI BAB II GAMBARAN UMUM TENTANG JOSHI 2.1 Pengertian Joshi Joshi memiliki beberapa pengertian. Salah satu pengertian joshi dapat dilihat dari penulisannya. Istilah joshi ditulis dengan dua buah huruf kanji.

Lebih terperinci

BJ システムについて Mengenai BJ System

BJ システムについて Mengenai BJ System BJ システムについて Mengenai BJ System BJ システムは日本語の文法 および漢字を基準にして独自に開発したシステム教材です BJ System adalah sistem pembelajaran bahasa Jepang yang berdasarkan tata bahasa dan tulisan KANJI. 文法を基準にしておりますので 汎用性の高い日本語を習得できます

Lebih terperinci

PENGGUNAAN UNGKAPAN BAHASA JEPANG TULIS (Studi kasus pada mahasiswa Jurusan Jepang Univ.Darma Persada)

PENGGUNAAN UNGKAPAN BAHASA JEPANG TULIS (Studi kasus pada mahasiswa Jurusan Jepang Univ.Darma Persada) ABSTRAK PENGGUNAAN UNGKAPAN BAHASA JEPANG TULIS (Studi kasus pada mahasiswa Jurusan Jepang Univ.Darma Persada) Tia Martia, Metty Suwandany, Zainur Fitri, Irawati Agustine, Syamsul Bachri Jurusan Sastra

Lebih terperinci

Bab 2. Landasan Teori. Dalam penelitian Analisis Fungsi Kata Doumo dalam Komik Detektif Conan seri

Bab 2. Landasan Teori. Dalam penelitian Analisis Fungsi Kata Doumo dalam Komik Detektif Conan seri Bab 2 Landasan Teori Dalam penelitian Analisis Fungsi Kata Doumo dalam Komik Detektif Conan seri 31, 39 dan Komik Detektif Conan Spesial seri 14, 21, 24, penulis menggunakan beberapa teori sebagai landasan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 話すということは人と人の間で意思を伝えるあう いわゆるコミュニケーションであり その形には 1 人たい 1 人 1 人対多数 多数対 1 人などがある (Ogawa, 1984, hlm. 636)

BAB I PENDAHULUAN. 話すということは人と人の間で意思を伝えるあう いわゆるコミュニケーションであり その形には 1 人たい 1 人 1 人対多数 多数対 1 人などがある (Ogawa, 1984, hlm. 636) 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Berbicara adalah kemampuan mengucapkan bunyi-bunyi artikulasi atau kata-kata untuk mengekspresikan, menyatakan serta menyampaikan pikiran, gagasan, dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Setiap bahasa terdiri dari unsur kalimat, klausa, frase dan kata. Salah satu

BAB I PENDAHULUAN. Setiap bahasa terdiri dari unsur kalimat, klausa, frase dan kata. Salah satu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Setiap bahasa terdiri dari unsur kalimat, klausa, frase dan kata. Salah satu unsur yang menarik adalah mengenai kalimat, karena kalimat merupakan bentuk penyampaian

Lebih terperinci

SOAL PRE TEST. A. Pilihlah jawaban yang tepat untuk melengkapi kalimat di bawah ini! は に を ) やすみですか

SOAL PRE TEST. A. Pilihlah jawaban yang tepat untuk melengkapi kalimat di bawah ini! は に を ) やすみですか Lampiran I SOAL PRE TEST NIM : A. Pilihlah jawaban yang tepat untuk melengkapi kalimat di bawah ini! れいあした例 : 明日 授業 ( は に を ) やすみですか くうこう 1. 私は母とタクシー ( に を で ) 空港へ行きました はいたた 2. 歯 ( で は が ) 痛いですから 何も食べないです

Lebih terperinci

Nurul Laili Nailul Fauziyah. Jurusan Bahasa Jepang, Fakultas Bahasa dan Sastra, Unipdu Jombang Abstrak

Nurul Laili Nailul Fauziyah. Jurusan Bahasa Jepang, Fakultas Bahasa dan Sastra, Unipdu Jombang Abstrak PENGEMBANGAN BUKU SAKU DENGAN METODE MNEMONIK DALAM PEMBELAJARAN HURUF KANJI TINGKAT DASAR DI SMA DARUL ULUM 2 UNGGULAN BPPT CIC (CAMBRIDGE INTERNATIONAL CENTRE) JOMBANG Nurul Laili Nailul Fauziyah Jurusan

Lebih terperinci

SILABUS MATA KULIAH. Jurusan Pendidikan Bahasa Jepang

SILABUS MATA KULIAH. Jurusan Pendidikan Bahasa Jepang SILABUS MATA KULIAH Jurusan Pendidikan Bahasa Jepang A. Identitas Mata Kuliah Mata Kuliah/Kode : Jokyu Kaiwa I/JP 301 Bobot : 2 SKS Semester : 5 Jenjang : S-1 Dosen : Herniwati, S.Pd. M.Hum. Linna Meilia

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Setiap bahasa mempunyai keunikannya masing-masing. Baik dari segi penulisan,

BAB 1 PENDAHULUAN. Setiap bahasa mempunyai keunikannya masing-masing. Baik dari segi penulisan, BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Permasalahan 1.1.1 Latar Belakang Manusia membutuhkan bahasa sebagai alat komunikasi dalam kehidupan seharihari. Bahasa yang digunakan bisa beragam sesuai bangsa

Lebih terperinci

PENGGUNAAN KANJOU HYOUGEN KATA TANOSHII, URESHII, DAN YOROKOBU DALAM SERIAL DRAMA ITAZURA NA KISS LOVE IN TOKYO KARYA TADA KAORU SKRIPSI

PENGGUNAAN KANJOU HYOUGEN KATA TANOSHII, URESHII, DAN YOROKOBU DALAM SERIAL DRAMA ITAZURA NA KISS LOVE IN TOKYO KARYA TADA KAORU SKRIPSI PENGGUNAAN KANJOU HYOUGEN KATA TANOSHII, URESHII, DAN YOROKOBU DALAM SERIAL DRAMA ITAZURA NA KISS LOVE IN TOKYO KARYA TADA KAORU SKRIPSI OLEH HELDA DEWI ARINDAH NIM 105110200111005 PROGRAM STUDI S1 SASTRA

Lebih terperinci

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) : X MIA 6 (kelas Eksperimen)

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) : X MIA 6 (kelas Eksperimen) LAMPIRAN 88 89 90 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Nama Sekolah Mata Pelajaran Kelas Semester : SMAN 1 Yogyakarta : Bahasa Jepang : X MIA 6 (kelas Eksperimen) : 2 (dua) Pertemuan ke : 1 dan 2 Alokasi

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM TENTANG PARTIKEL GURAI DAN GORO. Menurut Drs. Sugihartono ( 2001:178 ), joshi adalah jenis kata yang tidak

BAB II GAMBARAN UMUM TENTANG PARTIKEL GURAI DAN GORO. Menurut Drs. Sugihartono ( 2001:178 ), joshi adalah jenis kata yang tidak BAB II GAMBARAN UMUM TENTANG PARTIKEL GURAI DAN GORO 2.1 Pengertian Partikel Menurut Drs. Sugihartono ( 2001:178 ), joshi adalah jenis kata yang tidak mengalami perubahan dan tidak bisa berdiri sendiri

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dimiliki suatu bangsa. Cerita rakyat dapat diartikan sebagai ekspresi budaya suatu

BAB I PENDAHULUAN. dimiliki suatu bangsa. Cerita rakyat dapat diartikan sebagai ekspresi budaya suatu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Cerita rakyat adalah bagian dari kekayaan budaya dan sejarah yang dimiliki suatu bangsa. Cerita rakyat dapat diartikan sebagai ekspresi budaya suatu masyarakat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sehari-hari. Salah satu fungsi bahasa yaitu dengan berbahasa manusia dapat

BAB I PENDAHULUAN. sehari-hari. Salah satu fungsi bahasa yaitu dengan berbahasa manusia dapat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa merupakan sarana yang digunakan oleh manusia dalam kegiatannya sehari-hari. Salah satu fungsi bahasa yaitu dengan berbahasa manusia dapat berkomunikasi dengan

Lebih terperinci

BAB 2. Landasan Teori

BAB 2. Landasan Teori BAB 2 Landasan Teori 2.1 Teori Hinshi Agar memperoleh ketepatan dalam penggunaan kata pada sebuah kalimat, maka diperlukan pengetahuan untuk menguasai makna dan konsep dalam kata-kata yang dipilih. Pengetahuan

Lebih terperinci