Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia"

Transkripsi

1 Direktori Putusan Mahkamaa P U T U S A N Nomor 110 K/Pdt.Sus-Pailit/2016 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus gugatan lain-lain pada tingkat kasasi telah memutus sebagai berikut dalam perkara: WILLIAM EDUARD DANIEL, S.E., S.H., LL.M., M.BL., Kurator PT Abdi Persada Nusantara (dalam pailit) bertempat tinggal di Office 8, 19 th Floor SCBD Lot 28, Jalan Jenderal Sudirman Kavling 52-53, Jakarta Selatan, dalam hal ini memberi kuasa kepada Lumrat Victor Sianturi, S.H., M.H., dan kawan-kawan, para Advokat dan Kpnsultan Hukum William Soeryonegoro dan Partners Law Office, beralamat di Office 8, 19 th Floor SCBD Lot 28, Jalan Jenderal Sudirman Kavling 52-53, Jakarta Selatan-12190, berdasarkan Surat Kuasa Khusus tanggal 3 November 2015; Pemohon Kasasi dahulu Tergugat; L a w a n GOLDENPOINTE OVERSEAS LIMITED, beralamat di Trident Chambers, PO Box 146, Road Town, Tortola, British Virgin Islands, yang diwakili oleh Markus Grossmann, Direktur Trident Trust Company (Singapore) Pte. Limited (dahulu bernama Commerzbank International Trust Singapore, beralamat di Trident Chambers, PO Box 146, Road Town, Tortola, British Virgin Islands, dalam hal ini memberi kuasa kepada Prof. Dr. Frans H. Winarta, S.H., M.H., dan kawan-kawan, para Advokat pada kantor hukum Frans Winarta dan partners, beralamat di Kompleks Bukit Gading Mediterania (Florencia), Boulevard Bukit Building Raya Blok A Nomor 15-17, Kelapa Gading Permai, Jakarta Utara-14240, berdasarkan Surat Kuasa Khusus tanggal 16 November 2015; Termohon Kasasi dahulu Penggugat; Mahkamah Agung tersebut; Membaca surat surat yang bersangkutan; Menimbang, bahwa dari surat-surat tersebut ternyata bahwa sekarang ahkamaa Pemohon Kasasi dahulu Tergugat telah mengajukan gugatan lain-lain di depan persidangan Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Surabaya, pada pokoknya sebagai berikut: Halaman 1 dari 56 hal. Put. Nomor 110 K/Pdt.Sus-Pailit/2016 Kepaniteraan Mahkamaa berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Telp : (ext.318) Halaman 1

2 Direktori Putusan Mahkamaa I. Pernyataan Pembukaan (Opening Statement): 1. Pada tanggal 11 Agustus 2008, PT Abdi Persada Nusantara dalam pailit) ( PT APN (dalam pailit) ] dinyatakan pailit melalui Putusan Pengadilan Niaga Surabaya Nomor 10/Pailit/2008/PN Niaga.Sby., tanggal 11 Agustus 2008 ( Putusan Pailit Nomor 10/2008 ) (bukti P-1). Dalam perkara kepailitan PT APN (dalam pailit) tersebut, Tergugat ditunjuk sebagai Kurator berdasarkan Putusan Pailit Nomor 10/2008; 2. Selanjutnya, Hakim Pengawas Perkara Kepailitan Nomor 10/2008 mengeluarkan Penetapan Pengadilan Niaga Surabaya Nomor 10/Pailit/2008/PN Niaga Sby tanggal 10 November 2009 ( Penetapan Hakim Pengawas Nomor 10/2009 ) (bukti P-2), yang salah satu amarnya menetapkan Penggugat sebagai Kreditor Separatis dan Kreditor Konkuren, serta berhak atas hasil penjualan harta pailit PT APN (dalam pailit) dengan rincian sebagai berikut: i. Hak selaku Kreditor Separatis: sejumlah Rp ,37 ii. (sembilan belas miliar seratus lima puluh tiga juta tujuh ratus enam puluh satu ribu tiga ratus tiga puluh empat rupiah dan tiga puluh tujuh sen) dan; Hak selaku Kreditor Konkuren: sejumlah Rp ,71 (lima miliar dua puluh delapan juta tiga ratus tujuh ribu dua ratus tujuh puluh satu rupiah dan tujuh puluh satu sen); 3. Terhadap Penetapan Hakim Pengawas Nomor 10/2009, Penggugat telah mengajukan perlawanan atas Penetapan Hakim Pengawas Nomor 10/2009, yang pada akhirnya diputus oleh Mahkamah Agung RI melalui Putusan Mahkamah Agung RI Nomor 123 K/Pdt.Sus/2010 tanggal 12 Mei 2010 juncto Putusan Pengadilan Niaga Surabaya Nomor 10/Plw- Pailit/2008/PN Niaga Sby juncto Nomor 10/Pailit/2008/PN Niaga Sby tanggal 8 Desember 2009 ( Putusan MARI Nomor 123/2010 ) (bukti P-3); 4. Dengan adanya Putusan MARI Nomor 123/2010 yang telah berkekuatan hukum tetap ( in kracht van gewijsde) tersebut, maka Daftar Pembagian Harta Pailit sebagaimana yang ditetapkan dalam Penetapan Hakim Pengawas Nomor 10/2009 harus dilaksanakan. Sehingga, terhitung sejak tanggal 12 Mei 2010, Tergugat selaku Kurator PT APN (dalam pailit) memiliki kewajiban hukum untuk membayarkan hak-hak Penggugat baik ahkamaa selaku Kreditor Separatis maupun selaku Kreditor Konkuren; Kewajiban hukum Tergugat selaku Kurator PT APN (dalam pailit) tersebut sesuai dengan ketentuan Pasal 201 Undang Undang Nomor 37 Tahun Halaman 2 dari 56 hal. Put. Nomor 110 K/Pdt.Sus-Pailit/2016 Kepaniteraan Mahkamaa berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Telp : (ext.318) Halaman 2

3 Direktori Putusan Mahkamaa 2004 tentang Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang ( UU Kepailitan dan PKPU ), yang menyebutkan sebagai berikut: Setelah berakhirnya tenggang waktu untuk melihat daftar pembagian sebagaimana dimaksud dalam Pasal 192, atau dalam hal telah diajukan perlawanan setelah putusan perkara perlawanan tersebut diucapkan, Kurator wajib segera membayar pembagian yang sudah ditetapkan ; 5. Akan tetapi, Tergugat tidak melakukan kewajiban hukumnya selaku Kurator, yakni membayar hak-hak Penggugat berdasarkan Penetapan Hakim Pengawas Nomor 10/2009 ( vide bukti P-2). Sehingga, Penggugat meminta kepada Tergugat untuk memenuhi hak-haknya atas hasil penjualan harta pailit PT APN (dalam pailit) sesuai dengan Penetapan Hakim Pengawas Nomor 10/2009, berikut dengan hak Penggugat atas penambahan nilai dalam bentuk bunga bank yang timbul akibat disimpannya bagian hak Penggugat tersebut pada Bank Central Asia; Adapun permintaan-permintaan tersebut Penggugat sampaikan secara berulang kali melalui surat-surat sebagai berikut: i. Surat Law Firm Frans Winarta & Partners Nomor 0219/FWP/JH- ii. AW/V/11 tanggal 20 Mei 2011, Perihal: Pembagian Hasil Penjualan Harta Pailit PT Abdi Persada Nusantara (dalam pailit) (bukti P-4); Surat Law Firm Frans Winarta & Partners Nomor 0404/FWP/PNT- HRB-JH/X/11 tanggal 3 Oktober 2011, Perihal: Tanggapan Atas Surat Kurator PT Abdi Persada Nusantara (dalam pailit) tanggal 31 Mei 2011 (bukti P- 5) dan; iii. Surat Law Firm Frans Winarta & Partners Nomor 0426/FWP/HRB- JH/X/11 tanggal 24 Oktober 2011, Perihal: Tanggapan Atas Kurator PT Abdi Persada Nusantara (dalam pailit) tanggal 12 Oktober 2011 (bukti P-6); 6. Setelah Penggugat berulang kali mengirimkan surat permintaan kepada Tergugat, barulah setelah kurang lebih 1,5 (satu setengah) tahun sejak tanggal diputusnya Putusan MARI Nomor 123/2010 (in casu 12 Mei 2010), tepatnya pada tanggal 4 November 2011, Tergugat membayarkan sebagian hak Penggugat selaku Keditur Separatis, yakni sejumlah USD 1,710, (satu juta tujuh ratus sepuluh ribu seratus lima puluh tujuh ahkamaa Dolar Amerika Serikat) atau setara dengan Rp ,00 (empat belas miliar sembilan ratus delapan puluh juta sembilan ratus tujuh puluh lima ribu tiga ratus dua puluh rupiah) berdasarkan kurs 1 USD = Halaman 3 dari 56 hal. Put. Nomor 110 K/Pdt.Sus-Pailit/2016 Kepaniteraan Mahkamaa berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Telp : (ext.318) Halaman 3

4 Direktori Putusan Mahkamaa Rp8.760,00 (delapan ribu tujuh ratus enam puluh rupiah) sebagaimana yang tercantum dalam Surat Tergugat Ref. Nomor 001/APN- Pailit/WED/III/2012 tanggal 6 Maret 2012, Perihal: Tanggapan Atas Surat Rekan tanggal 27 Januari 2012 ( Surat Tergugat Nomor 001/2012 ) (bukti P-7); Atas pembayaran sebagian hak Penggugat selaku Kreditor Separatis yang dilakukan Tergugat tersebut, maka sisa hak Penggugat selaku Kreditor Separatis dan Kreditor Konkuren yang masih harus dibayarkan oleh Tergugat adalah sebagai berikut: i. Rp ,80 (tiga miliar delapan ratus tiga puluh juta tujuh ratus ii. lima puluh dua ribu dua ratus enam puluh enam rupiah dan delapan puluh sen), selaku Kreditor Separatis; Rp ,71 (lima miliar dua puluh delapan juta tiga ratus tujuh ribu dua ratus tujuh puluh satu rupiah dan tujuh puluh satu sen), selaku Kreditor Konkuren dan; iii. Hak Penggugat atas penambahan nilai dalam bentuk bunga yang timbul dari penyimpanan dana yang merupakan hak Penggugat baik selaku Kreditor Separatis maupun Kreditor Konkuren, di dalam rekening PT APN (dalam pailit) pada Bank Central Asia; 7. Oleh karena masih terdapat hak Penggugat selaku Kreditor Separatis dan juga hak Penggugat selaku Kreditor Konkuren yang belum dibayarkan oleh Tergugat, maka Penggugat kembali meminta kepada Tergugat untuk membayar lunas secara segera dan penuh hak-hak Penggugat, melalui surat-surat sebagai berikut: i. Surat Law Firm Frans Winarta & Partners Nomor 0495/FWP/HRB- ii. JH/XII/11 tanggal 8 Desember 2011, Perihal: Tanggapan Atas Surat Kurator PT Abdi Persada Nusantara (dalam pailit) tanggal 4 November 2011 (bukti P-8); Surat Law Firm Frans Winarta & Partners Nomor 0046/FWP/JH-KS- RNA/I/12 tanggal 27 Januari 2012, Perihal: Tanggapan Atas Surat Kurator PT Abdi Persada Nusantara (dalam pailit) tanggal 23 Desember 2011 (bukti P-9); dan iii. Surat Law Firm Frans Winarta & Partners Nomor 0245/FWP/JH-KS- RNA/V/12 tanggal 25 Mei 2012, Perihal: Konfirmasi Pembayaran ahkamaa Seluruh Sisa Tagihan Goldenpointe Overseas Ltd. Atas Hasil Penjualan Harta Pailit PT Abdi Persada Nusantara (bukti P-10); Halaman 4 dari 56 hal. Put. Nomor 110 K/Pdt.Sus-Pailit/2016 Kepaniteraan Mahkamaa berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Telp : (ext.318) Halaman 4

5 Direktori Putusan Mahkamaa 8. Akan tetapi, Tergugat tidak memberikan tanggapan positif atas surat-surat yang dikirimkan oleh Penggugat tersebut. Kemudian, Penggugat menegur Tergugat melalui Surat Law Firm Frans Winarta & Partners Nomor 0338/FWP/JH-KS-RNA/VII/12 tanggal 30 Juli 2012, Perihal: Surat Peringatan ( Surat Peringatan I ) (bukti P-11), yang pada intinya meminta Tergugat untuk memenuhi sisa hak Penggugat selaku Kreditor Konkuren, serta memenuhi hak Penggugat atas penambahan nilai dalam bentuk bunga bank yang timbul dari penyimpanan dana milik Penggugat tersebut; 9. Setelah dikirimkannya Surat Peringatan I ( vide bukti P-11), barulah pada tanggal 1 Agustus 2012, kurang lebih 2 (dua) tahun sejak tanggal diputusnya Putusan MARI Nomor 123/2010 ( in casu 12 Mei 2010), Tergugat membayar sebagian hak Penggugat selaku Kreditor Konkuren sejumlah USD 423, (empat ratus dua puluh tiga ribu empat ratus tiga puluh enam Dolar Amerika Serikat) atau setara dengan Rp ,38 (empat miliar dua puluh dua juta enam ratus empat puluh lima ribu delapan ratus tujuh belas rupiah dan tiga puluh delapan sen) berdasarkan kurs 1 USD = Rp9500,00 sebagaimana yang tercantum dalam surat Tergugat Ref. Nomor 008/APN-Pailit/WED/7/2012 tanggal 31 Juli 2012, Perihal: Tanggapan Atas Surat Peringatan Rekan tanggal 30 Juli 2012 dan tanggal 13 Agustus 2012 ( Surat Tergugat Nomor 008/2012 ) (bukti P-12); Atas pembayaran hak Penggugat selaku Kreditor Konkuren yang dilakukan Tergugat tersebut, maka sisa hak Penggugat selaku Kreditor Separatis dan Kreditor Konkuren yang belum dibayarkan oleh Tergugat adalah sebagai berikut: i. Rp ,80 (tiga miliar delapan ratus tiga puluh juta tujuh ratus ii. lima puluh dua ribu dua ratus enam puluh enam rupiah dan delapan puluh sen), selaku Kreditor Separatis; Rp ,33 (satu miliar lima juta enam ratus enam puluh satu ribu empat ratus lima puluh empat rupiah dan tiga puluh tiga sen), selaku Kreditor Konkuren dan; iii. Hak Penggugat atas penambahan nilai dalam bentuk bunga yang timbul dari penyimpanan dana yang merupakan hak Penggugat baik selaku Kreditor Separatis maupun Kreditor Konkuren, di dalam rekening PT ahkamaa APN (dalam pailit) pada Bank Central Asia; 10. Meskipun Penggugat telah berulang kali meminta kepada Tergugat untuk segera memenuhi hak-hak Penggugat, pada faktanya Tergugat tetap tidak Halaman 5 dari 56 hal. Put. Nomor 110 K/Pdt.Sus-Pailit/2016 Kepaniteraan Mahkamaa berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Telp : (ext.318) Halaman 5

6 Direktori Putusan Mahkamaa melakukan pembayaran secara lunas atas hak Penggugat selaku Kreditor Separatis dan Kreditor Konkuren sesuai dengan Daftar Pembagian yang telah ditetapkan melalui Penetapan Hakim Pengawas Nomor 10/2009 (vide bukti P-2); Oleh karena itu, Penggugat kemudian kembali menegur Tergugat melalui Surat Law Firm Frans Winarta & Partners Nomor 0354/FWP/JH-KS- RNA/VIII/12 tanggal 13 Agustus 2012, Perihal: Surat Peringatan II ( Surat Peringatan II ) (bukti P-13), yang intinya meminta agar Tergugat segera memenuhi kewajiban hukumnya selaku Kurator PT APN (dalam pailit) dengan membayar sisa hak Penggugat selaku Kreditor Separatis dan Kreditor Konkuren secara segera dan penuh; 11. Namun demikian, Tergugat tetap tidak mengindahkan Surat Peringatan II dan tetap tidak bersedia untuk melakukan pemenuhan pembayaran hak Penggugat selaku Kreditor Separatis dan Kreditor Konkuren secara lunas dengan berbagai alasan yang tidak berdasar. Hal ini jelas telah menimbulkan ketidakpastian hukum dan kerugian bagi Penggugat yang hak subjektifnya telah dilanggar oleh tindakan Tergugat yang bertentangan dengan kewajiban hukumnya selaku kurator ( vide Pasal 201 Undang Undang Kepailitan dan PKPU); 12. Oleh karena adanya ketidakpastian hukum yang Penggugat alami dalam Perkara Kepailitan Nomor 10/2008, Penggugat berupaya untuk memperoleh informasi dan kejelasan mengenai keadaan harta pailit PT APN (dalam pailit) kepada Hakim Pengawas Perkara Kepalitan Nomor 10/2008, melalui Surat Law Firm Frans Winarta & Partners Nomor 0410/FWP/JH-KS-RNA/IX/12 tanggal 26 September 2012, Hal.: Permohonan Informasi Laporan Kurator PT Abdi Persada Nusantara (dalam pailit) dalam Perkara Kepailitan Nomor 10/Pailit/2008/PN Niaga.Sby. di Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Surabaya (bukti P-14); 13. Akan tetapi, berdasarkan informasi yang diperoleh Penggugat dari Hakim Pengawas Perkara Kepailitan Nomor 10/2008 melalui suratnya tanggal 28 November 2012, Perihal: Tanggapan Surat dari - Dr. Frans H. Winarta, S.H., M.H. dkk. Para Advokat pada Law - Firm Frans Winarta & Partners tanggal 26 September 2012 dan tanggal 8 November 2012 ( Surat Hakim Pengawas tanggal 28 November 2012 ) (bukti P-15), terungkap bahwa ahkamaa Tergugat selaku Kurator PT APN (dalam pailit) sama sekali belum menyampaikan laporan-laporannya mengenai keadaan harta pailit PT APN (dalam pailit) kepada Hakim Pengawas Perkara Kepailitan Nomor 10/2008. Halaman 6 dari 56 hal. Put. Nomor 110 K/Pdt.Sus-Pailit/2016 Kepaniteraan Mahkamaa berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Telp : (ext.318) Halaman 6

7 Direktori Putusan Mahkamaa Padahal, Tergugat selaku kurator diwajibkan secara hukum untuk menyampaikan laporannya setiap 3 (tiga) bulan kepada hakim pengawas mengenai keadaan harta pailit dan pelaksanaan tugasnya ( vide Pasal 74 ayat (1) Undang Undang Kepailitan dan PKPU); Dengan fakta tersebut, maka jelas bahwa Tergugat kembali tidak melakukan kewajiban hukumnya selaku kurator ( vide Pasal 74 ayat (1) Undang Undang Kepailitan dan PKPU) dalam pengurusan dan pemberesan harta pailit PT APN (dalam pailit) pada Perkara Kepailitan Nomor 10/2008; 14. Atas perbuatan dan sikap Tergugat yang secara melawan hukum telah melalaikan kewajibannya dalam pengurusan dan pemberesan harta pailit PT APN (dalam pailit) tersebut, Penggugat mengajukan Surat Keberatan kepada Hakim Pengawas Perkara Kepailitan Nomor 10/2008, melalui Surat Law Firm Frans Winarta & Partners Nomor 0150/FWP/JH-KS-RNA/IV/13 tanggal 24 April 2013, Perihal: Surat Keberatan Terhadap Perbuatan dan Sikap Kurator PT Abdi Persada Nusantara (dalam pailit) Dalam Pengurusan dan Pemberesan Boedel Pailit atas Perkara Kepailitan Nomor 10/Pailit/2008/PN Niaga Sby di Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Surabaya ( Surat Keberatan ) (bukti P-16); Melalui Surat Keberatan tersebut, Penggugat menyatakan keberatan atas perbuatan dan sikap Tergugat selaku Kurator, dan memohon kepada Hakim Pengawas Perkara Kepailitan Nomor 10/2008 untuk memerintahkan Tergugat melaksanakan tugasnya sesuai ketentuan hukum yang berlaku, yakni antara lain dengan memerintahkan kepada Tergugat untuk membayarkan hak-hak Penggugat yang masih belum dibayarkan oleh Tergugat; Menindaklanjuti surat yang dikirimkan oleh Penggugat tersebut, Hakim Pengawas Perkara Kepailitan Nomor 10/2008 telah mengundang Tergugat untuk hadir di Pengadilan Niaga Surabaya guna memberikan klarifikasi atas keberatan yang diajukan oleh Penggugat melalui surat Hakim Pengawas tanggal 6 November 2013 Perihal: Klarifikasi ( Bukti P-17 ), dan melalui Surat Hakim Pengawas tanggal 25 November 2013 Perihal: Klarifikasi ( Bukti P-18 ); Akan tetapi, hingga gugatan a quo diajukan, Hakim Pengawas Perkara Kepailitan Nomor 10/2008 masih belum bisa memproses lebih lanjut surat keberatan yang diajukan Penggugat, karena Tergugat tidak pernah ahkamaa memenuhi undangan yang dikirimkan oleh Hakim Pengawas; 15. Dari uraian latar belakang mengenai perkara a quo, maka jelas bahwa Tergugat selaku Kurator Perkara Kepailitan Nomor 10/2008 telah Halaman 7 dari 56 hal. Put. Nomor 110 K/Pdt.Sus-Pailit/2016 Kepaniteraan Mahkamaa berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Telp : (ext.318) Halaman 7

8 Direktori Putusan Mahkamaa melakukan perbuatan melawan hukum yang merugikan Penggugat karena telah menunda-nunda dan tidak membayarkan secara segera dan penuh hak-hak Penggugat atas hasil penjualan harta pailit PT APN (dalam pailit); Oleh karena itu, Penggugat sangat berharap agar Majelis Hakim yang memeriksa dan memutus perkara a quo dapat memberikan keadilan dan kepastian hukum guna terjaminnya hak dan kepentingan Penggugat sebagai Kreditor Separatis dan Kreditor Konkuren dalam Perkara Kepailitan Nomor 10/2008; 16. Selanjutnya, Penggugat akan menguraikan alasan-alasan dan dasar hukum dari diajukannya gugatan perbuatan melawan hukum ini, sebagai berikut: II. Pengadilan Niaga Surabaya Merupakan Pengadilan Yang Berwenang Untuk Memeriksa Dan Memutus Perkara Ini; 17. Pengadilan Niaga Surabaya merupakan forum yang berwenang untuk memeriksa dan memutus perkara antara Penggugat selaku Kreditor dengan Tergugat selaku Kurator Perkara Kepailitan Nomor 10/2008 terkait dengan tidak dibayarkannya secara segera dan penuh hak-hak Penggugat selaku Kreditor Separatis dan Kreditor Konkuren, atas hasil penjualan harta pailit PT APN (dalam pailit); Kompetensi pengadilan niaga ini diatur dalam ketentuan Pasal 300 ayat (1) juncto Pasal 3 ayat (1) juncto Penjelasan Pasal 3 ayat (1) Undang Undang Kepailitan dan PKPU juncto Pasal 1 angka 7 Undang Undang Kepailitan dan PKPU, yang masing-masing menyatakan sebagai berikut: Pasal 300 ayat (1) Undang Undang Kepailitan dan PKPU: Pengadilan sebagaimana dimaksud dalam Undang Undang ini, selain memeriksa dan memutus permohonan pernyataan pailit dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang, berwenang pula memeriksa dan memutus perkara lain di bidang perniagaan yang penetapannya dilakukan dengan undang-undang ; Pasal 3 ayat (1) Undang Undang Kepailitan dan PKPU: Putusan atas permohonan pernyataan pailit dan hal-hal lain yang berkaitan dan/atau diatur dalam Undang Undang ini, diputuskan oleh Pengadilan yang daerah hukumnya meliputi daerah tempat kedudukan hukum Debitor ; Penjelasan Pasal 3 ayat (1) Undang Undang Kepailitan dan PKPU: ahkamaa Yang dimaksud dengan hal-hal lain adalah antara lain, actio pauliana, perlawanan pihak ketiga terhadap penyitaan, atau perkara dimana Debitor, Kreditor, Kurator, atau Pengurus menjadi salah satu pihak Halaman 8 dari 56 hal. Put. Nomor 110 K/Pdt.Sus-Pailit/2016 Kepaniteraan Mahkamaa berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Telp : (ext.318) Halaman 8

9 Direktori Putusan Mahkamaa dalam perkara yang berkaitan dengan harta pailit termasuk gugatan Kurator terhadap Direksi yang menyebabkan perseroan dinyatakan pailit karena kelalaiannya atau kesalahannya; Pasal 1 angka 7 Undang Undang Kepailitan dan PKPU: Pengadilan adalah Pengadilan Niaga dalam lingkungan peradilan umum ; 18. Berdasarkan ketentuan-ketentuan tersebut di atas, maka jelas bahwa Pengadilan Niaga Surabaya berwenang untuk memeriksa dan memutus perkara a quo dikarenakan Debitor Perkara Kepailitan Nomor 10/2008 [in casu: PT APN ( dalam pailit)] berdomisili di Denpasar, Bali, yang termasuk daerah hukum (yurisdiksi) Pengadilan Niaga Surabaya berdasarkan ketentuan Pasal 2 ayat (3) Keputusan Presiden Nomor 97 Tahun 1999 Tentang Pembentukan Pengadilan Niaga Pada Pengadilan Negeri Ujung Pandang, Pengadilan Negeri Medan, Pengadilan Negeri Surabaya, dan Pengadilan Negeri Semarang ( Keppres Nomor 97/1999 ), sebagai berikut: Daerah hukum Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Surabaya meliputi Wilayah Propinsi Jawa Timur, Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, dan Timor Timur ; 19. Berdasarkan ketentuan-ketentuan Undang Undang Kepailitan dan PKPU, Keppres Nomor 97/1999, serta uraian di atas, maka jelas bahwa Pengadilan Niaga Surabaya memiliki kompetensi untuk memeriksa dan memutus perkara a quo yang timbul akibat ditunda dan tidak dibayarkannya secara segera dan penuh hak-hak Penggugat atas hasil penjualan harta pailit PT APN (dalam pailit) oleh Tergugat selaku Kurator Perkara Kepailitan Nomor 10/2008 kepada Penggugat. Sehingga sudah selayaknya apabila gugatan a quo diterima untuk diperiksa dan diputus oleh Majelis Hakim Pengadilan Niaga Surabaya; III. Penggugat Dengan Iktikad Baik Telah Mengajukan Keberatan Kepada Hakim Pengawas Terkait Dengan Perbuatan Dan Sikap Kurator Yang Secara Melawan Hukum Telah Melalaikan Kewajibannya Dalam Pengurusan Dan Pemberesan Harta Pailit; 20. Hakim Pengawas memiliki kewenangan untuk melakukan pengawasan terhadap pengurusan dan pemberesan harta pailit yang dilakukan oleh ahkamaa Kurator. Hal tersebut sebagaimana diatur dalam Pasal 65 Undang Undang Kepailitan dan PKPU yang menyatakan sebagai berikut: Halaman 9 dari 56 hal. Put. Nomor 110 K/Pdt.Sus-Pailit/2016 Kepaniteraan Mahkamaa berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Telp : (ext.318) Halaman 9

10 Direktori Putusan Mahkamaa Hakim Pengawas mengawasi pengurusan dan pemberesan harta pailit ; 21. Sebagaimana yang telah diuraikan dalam bagian Pernyataan Pembukaan (opening statement), Tergugat telah melalaikan kewajiban hukumnya selaku Kurator PT APN (dalam pailit) dalam membayar hak Penggugat selaku Kreditor Separatis dan Kreditor Konkuren secara segera dan penuh. Selain itu, Tergugat juga telah tidak melaksanakan kewajiban hukumnya selaku Kurator dengan tidak menyampaikan laporan mengenai keadaan harta pailit dan pelaksanaan tugasnya setiap 3 (tiga) bulan kepada Hakim Pengawas Perkara Kepailitan Nomor 10/2008, dan juga tidak memberikan semua keterangan yang diminta oleh Penggugat selaku Kreditor; 22. Atas perbuatan dan sikap Tergugat dalam pengurusan dan pemberesan harta pailit PT APN (dalam pailit) tersebut, Penggugat selaku Kreditor telah mengajukan Surat Keberatan kepada Hakim Pengawas Perkara Kepailitan Nomor 10/2008 (vide bukti P-16); Dimana melalui Surat Keberatan tersebut, Penggugat menyatakan keberatan atas perbuatan dan sikap Tergugat selaku Kurator dan memohon kepada Hakim Pengawas Perkara Kepailitan Nomor 10/2008 untuk memerintahkan Tergugat melaksanakan tugasnya sesuai ketentuan hukum yang berlaku, yakni antara lain dengan memerintahkan kepada Tergugat untuk membayarkan hak-hak Penggugat yang masih belum dibayarkan oleh Tergugat; Hal ini sejalan dengan ketentuan Pasal 77 ayat (1) Kepailitan dan PKPU yang menyatakan sebagai berikut: Undang Undang Setiap Kreditor, panitia Kreditor, dan Debitor Pailit, dapat mengajukan surat keberatan kepada Hakim Pengawas terhadap perbuatan yang dilakukan oleh Kurator atau memohon kepada Hakim Pengawas untuk mengeluarkan surat perintah agar Kurator melakukan perbuatan tertentu atau tidak melakukan perbuatan yang sudah direncanakan ; 23. Hakim Pengawas Perkara Kepailitan Nomor 10/2008 telah mengundang Tergugat untuk hadir di Pengadilan Niaga Surabaya guna memberikan klarifikasi atas keberatan yang diajukan oleh Penggugat, melalui surat Hakim Pengawas tanggal 6 November 2013, Perihal: Klarifikasi (vide bukti P-17), dan melalui Surat Hakim Pengawas tanggal 25 November 2013, ahkamaa Perihal: Klarifikasi (vide bukti P-18). Akan tetapi, Hakim Pengawas Perkara Kepailitan Nomor 10/2008 belum bisa memproses lebih lanjut Surat Halaman 10 dari 56 hal. Put. Nomor 110 K/Pdt.Sus-Pailit/2016 Kepaniteraan Mahkamaa berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Telp : (ext.318) Halaman 10

11 Direktori Putusan Mahkamaa Keberatan yang diajukan Penggugat, karena Tergugat tidak pernah memenuhi undangan yang dikirimkan oleh Hakim Pengawas; 24. Atas hal tersebut, Penggugat kemudian mengirimkan Surat Law Firm Frans Winarta & Partners Nomor 0387/FWP/HRB-JH-KS/X/13 tanggal 10 Oktober 2013 Hal: Permohonan Untuk Menindaklanjuti Surat Keberatan Terhadap Perbuatan dan Sikap Kurator PT Abdi Persada Nusantara (dalam pailit) Dalam Pengurusan dan Pemberesan Boedel Pailit atas Perkara Kepailitan Nomor 10/Pailit/2008/PN Niaga. Sby, di Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Surabaya (bukti P-19), yang pada intinya berisi permohonan kepada Hakim Pengawas untuk segera menindaklanjuti surat keberatan yang telah diajukan Penggugat; Namun, Hakim Pengawas masih belum memberikan tanggapan atas permohonan yang diajukan Penggugat tersebut; 25. Berlarut-larutnya proses pembayaran hak Penggugat selaku Kreditor, jelas telah menimbulkan ketidakpastian hukum yang sangat merugikan Penggugat; Sehingga untuk mencegah agar permasalahan hukum yang dialami Penggugat semakin berlarut-larut dan menimbulkan kerugian yang semakin besar bagi Penggugat, maka Penggugat tidak memiliki pilihan lain selain mengajukan gugatan a quo terhadap Tergugat; IV. Tergugat Telah Melakukan Perbuatan Melawan Hukum Karena Telah Menunda Dan Tidak Membayarkan Secara Segera Dan Penuh Hak-Hak Penggugat Selaku Kreditor Separatis Dan Kreditor Konkuren Atas Hasil Penjualan Harta Pailit PT APN (Dalam Pailit); 26. Sebagaimana telah diuraikan dalam Pernyataan Pembukaan ( Opening Statement) gugatan ini, Tergugat selaku Kurator dalam Perkara Kepailitan Nomor 10/2008 telah menunda-nunda dan tidak membayarkan secara segera dan penuh hasil penjualan harta pailit PT APN (dalam pailit) kepada Penggugat selaku Kreditor Separatis dan Kreditor Konkuren berdasarkan Penetapan Hakim Pengawas Nomor 10/2009 (vide bukti P-2); 27. Selain itu, Tergugat selaku Kurator dalam Perkara Kepailitan Nomor 10/2008 tidak melaksanakan kewajibannya dalam penyampaian laporan mengenai keadaan harta pailit dan pelaksanaan tugasnya setiap 3 (tiga) bulan kepada Hakim Pengawas Perkara Kepailitan Nomor 10/2008 sebagaimana yang diwajibkan oleh ketentuan Pasal 74 ayat (1) Undang Undang Kepailitan dan PKPU; ahkamaa 28. Perbuatan-perbuatan Tergugat selaku Kurator PT APN (dalam pailit) tersebut telah memenuhi secara kumulatif keempat unsur perbuatan melawan hukum sebagaimana dimaksud dalam ketentuan Pasal 1365 Halaman 11 dari 56 hal. Put. Nomor 110 K/Pdt.Sus-Pailit/2016 Kepaniteraan Mahkamaa berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Telp : (ext.318) Halaman 11

12 Direktori Putusan Mahkamaa Burgelijk Wetboek ( BW ) juncto Arrest Hoge Raad 31 Januari 1919 dalam perkara Cohen V. Lindenbaum serta berdasarkan doktrin hukum yang dikemukakan oleh R. Setiawan, S.H., dalam bukunya yang berjudul Pokokpokok Hukum Perikatan, Cetakan Keenam, Penerbit Binacipta, Bandung, 1999, halaman 75 s.d. 88, yakni sebagai berikut: i. Adanya suatu perbuatan yang melanggar suatu hak subjektif orang lain, ii. atau bertentangan dengan kewajiban hukum si pembuat, atau bertentangan dengan kesusilaan atau kepatutan dalam pergaulan hidup dalam masyarakat perihal memperhatikan kepentingan orang lain; Adanya kesalahan pada diri si pembuat, yang dilakukan dengan sengaja atau tidak sengaja; iii. Adanya kerugian pada diri Penggugat; dan iv. Adanya hubungan kausal (sebab akibat) antara perbuatan si pembuat dengan kerugian yang timbul; 29. Selanjutnya Penggugat akan menguraikan pemenuhan unsur-unsur perbuatan melawan hukum oleh Tergugat selaku Kurator PT APN (dalam pailit) dalam Perkara Kepailitan Nomor 10/2008: i. adanya suatu perbuatan yang melanggar suatu hak subjektif orang lain, atau bertentangan dengan kewajiban hukum si pembuat, atau bertentangan dengan kesusilaan atau kepatutan dalam pergaulan hidup dalam masyarakat perihal memperhatikan kepentingan orang lain; Tergugat telah melanggar hak subjektif Penggugat selaku Kreditor Separatis dan Kreditor Konkuren yang berhak atas pembayaran hasil penjualan harta pailit PT APN (dalam pailit) berdasarkan Penetapan Hakim Pengawas Nomor 10/2009; Sejak diputusnya perkara perlawanan pada tanggal 12 Mei 2010 oleh Mahkamah Agung RI melalui Putusan MARI Nomor 123/2010 (vide bukti P-3), maka perkara perlawanan telah berkekuatan hukum tetap ( in kracht van gewijsde). Oleh karenanya, berdasarkan ketentuan Pasal 201 Undang Undang Kepailitan dan PKPU, Tergugat selaku Kurator PT APN (dalam pailit) wajib dengan segera melakukan pembayaran hasil penjualan harta pailit PT APN (dalam pailit) kepada Penggugat sesuai dengan hak yang dimilikinya berdasarkan Penetapan Hakim Pengawas Nomor 10/2009 ( vide ahkamaa bukti P-2), sebagai berikut: a. Rp ,37 (sembilan belas miliar seratus lima puluh tiga juta tujuh ratus enam puluh satu ribu tiga ratus tiga puluh Halaman 12 dari 56 hal. Put. Nomor 110 K/Pdt.Sus-Pailit/2016 Kepaniteraan Mahkamaa berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Telp : (ext.318) Halaman 12

13 Direktori Putusan Mahkamaa empat rupiah dan tiga puluh tujuh sen), selaku Kreditor Separatis, dan; b. Rp ,71 (lima miliar dua puluh delapan juta tiga ratus tujuh ribu dua ratus tujuh puluh satu rupiah dan tujuh puluh satu sen), selaku Kreditor Konkuren; Adapun Pembayaran hasil penjualan harta pailit PT APN (dalam pailit) berdasarkan Penetapan Hakim Pengawas Nomor 10/2009 merupakan bagian yang wajib diterima oleh Penggugat selaku Kreditor secara penuh dari Tergugat selaku Kurator; Hal ini sebagaimana diatur dalam ketentuan Pasal 189 Ayat (1) dan (2) Undang Undang Kepailitan dan PKPU yang menyatakan sebagai berikut: 1. Kurator wajib menyusun suatu daftar pembagian untuk dimintakan persetujuan kepada Hakim Pengawas; 2. Daftar pembagian sebagaimana dimaksud pada ayat (1) memuat rincian penerimaan dan pengeluaran termasuk di dalamnya upah Kurator, nama Kreditor, jumlah yang dicocokan dari tiap-tiap piutang, dan bagian yang wajib diterimakan kepada Kreditor ; Namun demikian, Tergugat selaku Kurator PT APN (dalam pailit) justru menahan hak-hak Penggugat dengan tidak melaksanakan pembayaran secara segera dan penuh atas hasil penjualan harta pailit PT APN (dalam pailit) kepada Penggugat sesuai dengan hak yang melekat pada Penggugat selaku Kreditor Separatis dan Kreditor Konkuren. Oleh karena itu, Penggugat kemudian menuntut hak-haknya selaku Kreditor Separatis dan Kreditor Konkuren kepada Tergugat secara berulang kali (vide bukti P-4 s.d. bukti P-10); Dalam surat-suratnya tersebut ( vide bukti P-4 s.d. bukti P-10), Penggugat meminta agar Tergugat memenuhi hak-hak Penggugat selaku Kreditor Separatis dan Kreditor Konkuren dalam Perkara Kepailitan Nomor 10/2008, serta memenuhi hak Penggugat atas penambahan nilai dalam bentuk bunga yang timbul dari penyimpanan dana yang merupakan hak Penggugat baik selaku Kreditor Separatis maupun Kreditor Konkuren, di dalam rekening PT ahkamaa APN (dalam pailit) pada Bank Central Asia; Setelah kurang lebih 1.5 (satu setengah) tahun sejak tanggal diputusnya Putusan MARI Nomor 123/2010 (in casu 12 Mei 2010), Halaman 13 dari 56 hal. Put. Nomor 110 K/Pdt.Sus-Pailit/2016 Kepaniteraan Mahkamaa berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Telp : (ext.318) Halaman 13

14 Direktori Putusan Mahkamaa tepatnya pada tanggal 4 November 2011, Tergugat membayar sebagian hak Penggugat selaku Kreditor Separatis sejumlah USD 1,710, (satu juta tujuh ratus sepuluh ribu seratus lima puluh tujuh Dolar Amerika Serikat). Dimana jumlah tersebut setara dengan Rp ,00 (empat belas miliar sembilan ratus delapan puluh juta sembilan ratus tujuh puluh lima ribu tiga ratus dua puluh Rupiah) berdasarkan kurs 1 USD= Rp8.760,00 (vide bukti P-7); Selain itu, kurang lebih 2 (dua) tahun sejak tanggal diputusnya Putusan MARI Nomor 123/2010 ( in casu 12 Mei 2010), tepatnya pada tanggal 1 Agustus 2012, Tergugat baru membayar sebagian hak Penggugat selaku Kreditor Konkuren sejumlah USD 423, (empat ratus dua puluh tiga ribu empat ratus tiga puluh enam Dolar Amerika Serikat); Dimana jumlah tersebut setara dengan Rp ,38 (empat miliar dua puluh dua juta enam ratus empat puluh lima ribu delapan ratus tujuh belas rupiah dan tiga puluh delapan sen) berdasarkan kurs 1 USD = Rp9500,00 (vide bukti P-12); Adapun kemudian Tergugat berhenti memenuhi hak-hak Penggugat, dan hingga saat gugatan a quo diajukan, Kurator PT APN (dalam pailit) masih menahan dan tidak membagikan hak-hak Penggugat sebagai berikut: a. Rp ,80 (tiga miliar delapan ratus tiga puluh juta tujuh ratus lima puluh dua ribu dua ratus enam puluh enam rupiah dan delapan puluh sen), selaku Kreditor Separatis; b. Rp ,33 (satu miliar lima juta enam ratus enam puluh satu ribu empat ratus lima puluh empat rupiah dan tiga puluh tiga sen), selaku Kreditor Konkuren; dan c. Hak Penggugat atas penambahan nilai dalam bentuk bunga yang timbul dari penyimpanan dana yang merupakan hak Penggugat baik selaku Kreditor Separatis maupun Kreditor Konkuren, di dalam rekening PT APN (dalam pailit) pada Bank Central Asia; Tindakan Tergugat yang tidak dengan segera dan penuh melakukan pembayaran atas hak-hak Penggugat selaku Kreditor ahkamaa Separatis dan Kreditor Konkuren berdasarkan Penetapan Hakim Pengawas Nomor 10/2009, merupakan tindakan yang melanggar hak subjektif Penggugat sebagaimana dinyatakan oleh Rachmat Halaman 14 dari 56 hal. Put. Nomor 110 K/Pdt.Sus-Pailit/2016 Kepaniteraan Mahkamaa berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Telp : (ext.318) Halaman 14

15 Direktori Putusan Mahkamaa Setiawan, S.H. dalam bukunya berjudul Tinjauan Elementer Perbuatan Melanggar Hukum, Penerbit Binacipta, Bandung, 1981, halaman 12, sebagai berikut: Yang dimaksud melanggar hak orang lain ialah melanggar hak subjektif orang lain; Hak-hak subjektif yang penting berkenaan dengan perbuatan melawan hukum yang diakui oleh Yurisprudensi ialah hak-hak pribadi seperti hak atas kebebasan, nama baik dan kehormatan dan hak-hak harta kekayaan ; Dalam hal ini tentunya yang dirugikan adalah hak Penggugat selaku Kreditor Separatis dan Kreditor Konkuren yang tidak dibayarkan secara segera dan penuh oleh Tergugat; Berdasarkan uraian di atas, jelas tindakan Tergugat selaku Kurator PT APN (dalam pailit) yang menahan dan tidak membayar dengan segera dan penuh hak-hak Penggugat, merupakan tindakan yang melanggar hak subjektif Penggugat selaku Kreditor Separatis dan Kreditor Konkuren berdasarkan Penetapan Hakim Pengawas Nomor 10/2009, yang berhak atas pembagian penuh beserta penambahan nilai dalam bentuk bunga dari hasil penjualan harta pailit PT APN (dalam pailit) (vide Pasal 201 Undang Undang Kepailitan dan PKPU); Tergugat tidak melaksanakan kewajiban hukumnya selaku Kurator PT APN (dalam pailit) dengan menahan dan tidak membayarkan secara segera dan penuh hak-hak Penggugat selaku Kreditor Separatis dan Kreditor Konkuren berdasarkan Penetapan Hakim Pengawas Nomor 10/2009; Tergugat selaku Kurator, mempunyai tugas untuk melakukan pemberesan harta pailit dan wajib segera membayar pembagian yang sudah ditetapkan oleh Hakim Pengawas dalam Penetapan Hakim Pengawas Nomor 10/2009 ( vide bukti P-2). Hal ini sebagaimana diatur dalam ketentuan Pasal 69 ayat (1) juncto Pasal 201 Undang Undang Kepailitan dan PKPU, yang masing-masing menyatakan sebagai berikut: Pasal 69 ayat (1) Undang Undang Kepailitan dan PKPU: ahkamaa Tugas Kurator adalah melakukan pengurusan dan/atau pemberesan harta pailit ; Halaman 15 dari 56 hal. Put. Nomor 110 K/Pdt.Sus-Pailit/2016 Kepaniteraan Mahkamaa berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Telp : (ext.318) Halaman 15

16 Direktori Putusan Mahkamaa Pasal 201 Undang Undang Kepailitan dan PKPU: Setelah berakhirnya tenggang waktu untuk melihat daftar pembagian sebagaimana dimaksud dalam Pasal 192, atau dalam hal telah diajukan perlawanan setelah putusan perkara perlawanan tersebut diucapkan, Kurator wajib segera membayar pembagian yang sudah ditetapkan ; Sebagaimana telah diuraikan sebelumnya, walaupun perkara perlawanan atas Penetapan Hakim Pengawas Nomor 10/2009 (vide bukti P-2) telah diputus Mahkamah Agung RI melalui Putusan MARI Nomor 123/2010 yang telah berkekuatan hukum tetap (in kracht van gewijsde), Tergugat selaku Kurator PT APN (dalam pailit) tetap menahan dan tidak membayar secara segera dan penuh hak-hak Penggugat selaku Kreditor Separatis dan Kreditor Konkuren; Oleh karena itu, jelas Tergugat selaku Kurator PT APN (dalam pailit) tidak melaksanakan kewajiban hukumnya berdasarkan ketentuan Pasal 69 ayat (1) juncto Pasal 201 Undang Undang Kepailitan dan PKPU, dengan menahan dan tidak membayarkan secara segera dan penuh hak-hak yang dimiliki Penggugat selaku Kreditor Separatis dan Kreditor Konkuren berdasarkan Penetapan Hakim Pengawas Nomor 10/2009 (vide bukti P-2); Tergugat tidak melaksanakan kewajiban hukum penyampaian laporan mengenai keadaan harta pailit dan pelaksanaan tugasnya setiap 3 (tiga) bulan kepada Hakim Pengawas Perkara Kepailitan Nomor 10/2008, dan Tergugat juga tidak melaksanakan kewajiban hukum untuk memberikan semua keterangan yang diminta oleh Kreditor; Tergugat selaku Kurator PT APN (dalam pailit) memiliki kewajiban hukum untuk menyampaikan laporan mengenai keadaan harta pailit dan pelaksanaan tugasnya setiap 3 (tiga) bulan kepada Hakim Pengawas Perkara Kepailitan Nomor 10/2008; Hal ini sebagaimana diatur secara imperatif dalam ketentuan Pasal 74 ayat (1) Undang Undang Kepailitan dan PKPU, sebagai berikut: Kurator harus menyampaikan laporan kepada Hakim Pengawas mengenai keadaan harta pailit dan pelaksanaan ahkamaa tugasnya setiap 3 (tiga) bulan ; Namun demikian, pada faktanya Tergugat selaku Kurator PT APN (dalam pailit) tidak melaksanakan kewajiban hukum dalam Halaman 16 dari 56 hal. Put. Nomor 110 K/Pdt.Sus-Pailit/2016 Kepaniteraan Mahkamaa berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Telp : (ext.318) Halaman 16

17 Direktori Putusan Mahkamaa ketentuan Pasal 74 ayat (1) Undang Undang Kepailitan dan PKPU tersebut. Hal ini sebagaimana dinyatakan oleh Hakim Pengawas Perkara Kepailitan Nomor 10/2008 melalui Surat Hakim Pengawas tanggal 28 November 2012 (vide bukti P-15), sebagai berikut:, maka dengan ini saya selaku Hakim Pengawas Kepailitan PT Abdi Persada Nusantara (dalam pailit) yang ditunjuk berdasarkan Penetapan Majelis Hakim Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Surabaya tanggal 1 November 2011 Nomor 10/Plw.Pailit/2008 juncto Nomor 10/Pailit/2008/PN Niaga Sby dengan ini disampaikan bahwa Kurator Kepailitan PT Abdi Persada Nusantara (Dalam Pailit), sampai saat ini belum menyampaikan laporan-laporannya mengenai keadaan harta pailit PT Abdi Persada Nusantara (dalam pailit) kepada Hakim Pengawas ; Sehubungan dengan hal tersebut, Penggugat selaku Kreditor Separatis dan Kreditor Konkuren telah berulang kali meminta informasi mengenai Rekening Koran PT APN kepada Tergugat; (dalam pailit) Hal ini tidak lain untuk mendapatkan informasi mengenai penambahan nilai dalam bentuk bunga yang timbul dari penyimpanan hak-hak Penggugat selaku Kreditor Separatis dan Kreditor Konkuren atas hasil penjualan harta pailit PT APN (Dalam Pailit), sejak tanggal ditetapkannya Penetapan Hakim Pengawas Nomor 10/2009 ( vide bukti P-2). Permohonan informasi yang diajukan oleh Penggugat tersebut telah sesuai dengan ketentuan Pasal 143 ayat (1) menyatakan sebagai berikut: Undang Undang Kepailitan dan PKPU yang Setelah berakhirnya pencocokan piutang, kurator wajib memberikan laporan mengenai keadaan pailit, dan selanjutnya kepada Kreditor wajib diberikan semua keterangan yang diminta oleh mereka ; Padahal, Tergugat dalam Poin 7 Halaman 3 Surat Tergugat Nomor 008/2012 (vide bukti P-12), telah menyatakan sebagai berikut: Perlu kami sampaikan bahwa seluruh dokumen-dokumen ahkamaa yang menyangkut kepengurusan harta pailit APN, termasuk rekening koran dan dokumen lain-lain hanya akan kami sampaikan kepada Hakim Pengawas dalam laporan Halaman 17 dari 56 hal. Put. Nomor 110 K/Pdt.Sus-Pailit/2016 Kepaniteraan Mahkamaa berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Telp : (ext.318) Halaman 17

18 Direktori Putusan Mahkamaa pertanggungjawaban Kurator sesuai dengan ketentuan Undang Undang Kepailitan yang berlaku ; Pernyataan Tergugat dalam suratnya tersebut jelas sangat bertolak belakang dengan pernyataan Hakim Pengawas Perkara Kepailitan Nomor 10/2008 dalam Surat Hakim Pengawas tanggal 28 November 2012 ( vide bukti P-15), yang pada intinya menyatakan bahwa Tergugat belum menyampaikan laporan-laporannya. Hal ini menunjukkan adanya iktikad buruk (te kwaader trouw) dari Tergugat selaku Kurator PT APN (dalam pailit) yang berupaya membuat kabur dan menyembunyikan keadaan penambahan nilai dalam bentuk bunga atas hak-hak yang dimiliki oleh Penggugat; Selain itu, dengan menolak untuk memberikan informasi kepada Penggugat mengenai penambahan nilai dalam bentuk bunga yang timbul dari penyimpanan hak-hak Penggugat selaku Kreditor Separatis dan Kreditor Konkuren atas hasil penjualan harta pailit PT APN (dalam pailit) sejak tanggal ditetapkannya Penetapan Hakim Pengawas Nomor 10/2009, maka Tergugat juga telah melanggar ketentuan Pasal 143 Ayat (1) Undang Undang Kepailitan dan PKPU yang menyebutkan sebagai berikut: Setelah berakhirnya pencocokan piutang, Kurator wajib memberikan laporan mengenai keadaan harta pailit, dan selanjutnya kepada Kreditor wajib diberikan semua keterangan yang diminta oleh mereka ; Berdasarkan uraian di atas, jelas Tergugat selaku Kurator PT APN (dalam pailit) tidak melaksanakan kewajiban hukumnya berdasarkan ketentuan Pasal 74 ayat (1) Undang Undang Kepailitan dan PKPU, karena tidak menyampaikan laporan-laporan mengenai keadaan harta pailit PT APN (dalam pailit) dan pelaksanaan tugasnya setiap 3 (tiga) bulan kepada Hakim Pengawas Perkara Kepailitan Nomor 10/2008; Tindakan Tergugat selaku Kurator PT APN (dalam pailit) yang menunda dan tidak membayarkan secara segera dan penuh hakhak yang dimiliki Penggugat selaku Kreditor Separatis dan Kreditor Konkuren berdasarkan Penetapan Hakim Pengawas Nomor ahkamaa 10/2009, merupakan tindakan yang bertentangan dengan kepatutan dalam masyarakat; Halaman 18 dari 56 hal. Put. Nomor 110 K/Pdt.Sus-Pailit/2016 Kepaniteraan Mahkamaa berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Telp : (ext.318) Halaman 18

19 Direktori Putusan Mahkamaa Tergugat selaku Kurator PT APN (dalam pailit) merupakan profesional yang diangkat oleh Pengadilan Niaga Surabaya untuk melakukan pengurusan dan pemberesan harta pailit PT APN (dalam pailit) dalam Perkara Kepailitan Nomor 10/2008; Selaku kurator, sudah sepatutnya Tergugat menjaga integritas dan kepercayaan publik (masyarakat) terhadap profesi kurator dengan melaksanakan tugas dan kewajiban-kewajibannya sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku dan tidak merugikan masyarakat; Hal ini sebagaimana pendapat R. Setiawan, S.H. dalam bukunya berjudul Tinjauan Elementer Perbuatan Melanggar Hukum, Penerbit Binacipta, Cetakan Pertama, Bandung, 1991, halaman 14 s.d. 15, sebagai berikut: Setiap manusia harus menyadari bahwa ia adalah bagian dari anggota masyarakat dan karenanya dalam perbuatan dan tingkah lakunya harus memperhatikan kepentingankepentingan sesamanya; Pada garis besarnya dapat dinyatakan, bahwa suatu perbuatan adalah bertentangan dengan kepatutan jika: 1. perbuatan tersebut sangat merugikan orang lain tanpa kepentingan yang layak; ; Dalam Perkara Kepailitan Nomor 10/2008, Penggugat merupakan anggota masyarakat yang menaruh kepercayaannya terhadap lembaga kepailitan berdasarkan hukum yang berlaku di Indonesia. Dimana Penggugat memiliki harapan bahwa proses kepailitan PT APN (dalam pailit) dapat berjalan dengan memperhatikan hak dan kepentingannya yang dijamin oleh hukum selaku Kreditor Separatis dan Kreditor Konkuren; Namun, Tergugat selaku Kurator PT APN (Dalam Pailit), tanpa kepentingan yang layak justru telah melakukan perbuatan yang merugikan Penggugat dengan menunda dan tidak membagikan secara segera dan penuh hak-hak yang dimiliki Penggugat selaku Kreditor Separatis dan Kreditor Konkuren berdasarkan Penetapan Hakim Pengawas Nomor 10/2009. Tindakan Tergugat yang ahkamaa merugikan Penggugat ini sudah sepatutnya tidak dilakukan dan tentunya tindakan Tergugat tersebut telah menghilangkan kepercayaan Penggugat atas lembaga kepailitan di Indonesia; Halaman 19 dari 56 hal. Put. Nomor 110 K/Pdt.Sus-Pailit/2016 Kepaniteraan Mahkamaa berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Telp : (ext.318) Halaman 19

20 Direktori Putusan Mahkamaa ii. Berdasarkan hal tersebut di atas, tindakan Tergugat selaku Kurator PT APN (dalam pailit) yang telah menunda dan tidak membayarkan secara segera dan penuh hak-hak yang dimiliki Penggugat selaku Kreditor Separatis dan Kreditor Konkuren tanpa suatu kepentingan yang layak, merupakan perbuatan yang bertentangan dengan kepatutan dan merugikan Penggugat; Berdasarkan uraian-uraian di atas, jelas perbuatan Tergugat selaku Kurator PT APN (dalam pailit) terkualifikasi sebagai perbuatan melawan hukum sebagaimana yang dimaksud oleh R. Setiawan, S.H. dalam bukunya berjudul Tinjauan Elementer Perbuatan Melanggar Hukum, Penerbit Binacipta, Cetakan Pertama, Bandung, 1991, halaman 12, sebagai berikut: Sejak arrest 1919, suatu perbuatan merupakan perbuatan melawan hukum, apabila: 1. Melanggar hak orang lain, atau 2. Bertentangan dengan kewajiban hukum si pembuat, atau 3. Bertentangan dengan kesusilaan yang baik, atau 4. Bertentangan dengan kepatutan yang terdapat dalam masyarakat terhadap diri atau barang orang lain ; Dengan demikian, tindakan Tergugat selaku Kurator PT APN (dalam pailit) yang menahan dan tidak membayar secara segera dan penuh hak-hak Penggugat selaku Kreditor Separatis dan Kreditor Konkuren atas hasil penjualan harta pailit PT APN (dalam pailit) telah memenuhi unsur pertama dari keempat unsur-unsur perbuatan melawan hukum; Adanya kesalahan pada diri si pembuat, yang dilakukan dengan sengaja atau tidak sengaja; Tergugat selaku kurator mengetahui benar bahwa Penggugat berhak atas pembayaran hasil penjualan harta pailit PT APN (dalam pailit) dan penambahan nilai berupa bunga yang timbul atas ditempatkannya hak tersebut di rekening PT APN (dalam pailit) pada Bank Central Asia; Dalam Surat Tergugat Nomor 001/2012 (vide bukti P-7), Tergugat pada intinya menyatakan akan membayar secara penuh hak-hak Penggugat; Akan tetapi, Tergugat justru secara sengaja menahan dan tidak membagikan secara segera dan penuh hak-hak yang dimiliki ahkamaa Penggugat selaku Kreditor Separatis dan Kreditor Konkuren; Hal tersebut tetap dilakukan oleh Tergugat hingga gugatan a quo diajukan, walaupun Tergugat sebagai kurator sudah sepatutnya Halaman 20 dari 56 hal. Put. Nomor 110 K/Pdt.Sus-Pailit/2016 Kepaniteraan Mahkamaa berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Telp : (ext.318) Halaman 20

2 Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 37 Tahun 2004 tentang Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tah

2 Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 37 Tahun 2004 tentang Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tah No.1514, 2014 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENKUMHAM. Kurator. Pengurus. Imbalan. Pedoman. PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 2014 TENTANG PERUBAHAN ATAS

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamaa PUTUSAN Nomor 4 K/TUN/2018 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH AGUNG memeriksa perkara tata usaha negara pada tingkat kasasi telah memutus sebagai berikut

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan M P U T U S A N Nomor 421 K/Pdt.Sus-Pailit/2013 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus permohonan PKPU atas pernyataan

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan M P U T U S A N Nomor 2 K/Pdt.Sus-Pailit/2018 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus kepailitan prosedur renvoi pada

Lebih terperinci

2016, No Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang, perlu menetapkan Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia tentang Pedoman Imbalan Jasa bagi

2016, No Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang, perlu menetapkan Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia tentang Pedoman Imbalan Jasa bagi BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.371, 2016 KEMENKUMHAM. Kurator. Pengurus. Imbalan Jasa. Pedoman.Pencabutan. PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2016 TENTANG

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAHUN 1998 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG TENTANG KEPAILITAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAHUN 1998 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG TENTANG KEPAILITAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAHUN 1998 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG TENTANG KEPAILITAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa gejolak moneter yang terjadi di

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamaa P U T U S A N Nomor 1351 K/Pdt.Sus-PHI/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamaa P U T U S A N Nomor 658 K/Pdt.Sus-Pailit/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus kepailitan (prosedur

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan M P U T U S A N Nomor 72 PK/Pdt.Sus-Pailit/2015 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus permohonan tentang Keberatan

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan M P U T U S A N Nomor 221 K/Pdt.Sus-PHI/2018 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan industrial

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamaa P U T U S A N Nomor 744 K/Pdt.Sus/2012 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan industrial

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Maia P U T U S A N Nomor 1532 K/Pdt.Sus-Pailit/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus keberatan terhadap pengesahan

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan M P U T U S A N Nomor 546 K/Pdt.Sus-PHI/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan industrial

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia P U T U S A N Nomor 119 K/Pdt.Sus-PHI/2018 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan industrial pada tingkat kasasi

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Maia P U T U S A N Nomor 511 K/Pdt.Sus-Pailit/2014 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus permohonan tentang Keberatan

Lebih terperinci

PENUNJUK Undang-undang Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang

PENUNJUK Undang-undang Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang PENUNJUK Undang-undang Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang 1 Tahun - Jangka Waktu Hibah - Kecuali dapat dibuktikan sebaliknya, Debitor dianggap mengetahui atau patut mengetahui bahwa hibah

Lebih terperinci

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Proses Penyelesaian Kepailitan Melalui Upaya Perdamaian Berdasarkan UU No. 37 Tahun 2004

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Proses Penyelesaian Kepailitan Melalui Upaya Perdamaian Berdasarkan UU No. 37 Tahun 2004 29 IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Proses Penyelesaian Kepailitan Melalui Upaya Perdamaian Berdasarkan UU No. 37 Tahun 2004 Pasal 144 UU No. 37 Tahun 2004 menentukan, debitor pailit berhak untuk

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan M P U T U S A N Nomor 135 K/Pdt.Sus-PKPU/2014 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus penundaan kewajiban pembayaran

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamaa PUTUSAN Nomor 37 PK/TUN/2018 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH AGUNG memeriksa perkara tata usaha negara pada peninjauan kembali telah memutus dalam

Lebih terperinci

TUGAS DAN WEWENANG HAKIM PENGAWAS DALAM PERKARA KEPAILITAN DAN PENUNDAAN KEWAJIBAN PEMBAYARAN UTANG OLEH: LILIK MULYADI 1

TUGAS DAN WEWENANG HAKIM PENGAWAS DALAM PERKARA KEPAILITAN DAN PENUNDAAN KEWAJIBAN PEMBAYARAN UTANG OLEH: LILIK MULYADI 1 TUGAS DAN WEWENANG HAKIM PENGAWAS DALAM PERKARA KEPAILITAN DAN PENUNDAAN KEWAJIBAN PEMBAYARAN UTANG OLEH: LILIK MULYADI 1 I. TUGAS DAN WEWENANG HAKIM PENGAWAS DALAM PERKARA KEPAILITAN Putusan perkara kepailitan

Lebih terperinci

BAB VIII KEPAILITAN. Latar Belakang Masalah

BAB VIII KEPAILITAN. Latar Belakang Masalah Latar Belakang Masalah BAB VIII KEPAILITAN Dalam undang-undang kepailitan tidak dijelaskan apa yang dimaksud dengan kepailitan tetapi hanya menyebutkan bahwa debitur yang mempunyai dua atau lebih kreditur

Lebih terperinci

1905:217 juncto Staatsblad 1906:348) sebagian besar materinya tidak

1905:217 juncto Staatsblad 1906:348) sebagian besar materinya tidak UNDANG-UNDANG NOMOR 37 TAHUN 2004 TENTANG KEPAILITAN DAN PENUNDAAN KEWAJIBAN PEMBAYARAN UTANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA Menimbang : a. PRESIDEN, bahwa pembangunan hukum nasional dalam rangka mewujudkan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. melahirkan perkembangan usaha yang dapat menunjang perekonomian suatu

I. PENDAHULUAN. melahirkan perkembangan usaha yang dapat menunjang perekonomian suatu I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perusahaan merupakan setiap bentuk usaha yang melakukan kegiatan secara tetap dan terus menerus dengan tujuan memperoleh keuntungan atau laba, baik yang diselenggarakan

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 37 TAHUN 2004 TENTANG KEPAILITAN DAN PENUNDAAN KEWAJIBAN PEMBAYARAN UTANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 37 TAHUN 2004 TENTANG KEPAILITAN DAN PENUNDAAN KEWAJIBAN PEMBAYARAN UTANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 37 TAHUN 2004 TENTANG KEPAILITAN DAN PENUNDAAN KEWAJIBAN PEMBAYARAN UTANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa pembangunan

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamaa P U T U S A N Nomor 354 K/Pdt.Sus-BPSK/2016 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus sengketa konsumen pada

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan M PUTUSAN Nomor 793 K/Pdt/2013 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata dalam tingkat kasasi telah memutuskan sebagai berikut

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamaa P U T U S A N Nomor 212 K/Pdt.Sus-Pailit/2015 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus permohonan pernyataan

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 37 TAHUN 2004 TENTANG KEPAILITAN DAN PENUNDAAN KEWAJIBAN PEMBAYARAN UTANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 37 TAHUN 2004 TENTANG KEPAILITAN DAN PENUNDAAN KEWAJIBAN PEMBAYARAN UTANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 37 TAHUN 2004 TENTANG KEPAILITAN DAN PENUNDAAN KEWAJIBAN PEMBAYARAN UTANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa pembangunan

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamaa P U T U S A N Nomor 966 K/Pdt.Sus-PHI/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perjanjian pinjam meminjam uang. Akibat dari perjanjian pinjam meminjam uang

BAB I PENDAHULUAN. perjanjian pinjam meminjam uang. Akibat dari perjanjian pinjam meminjam uang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kepailitan biasanya pada umumnya dikaitkan dengan utang piutang antara debitor dengan kreditor yang didasarkan pada perjanjian utang piutang atau perjanjian

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 37 TAHUN 2004 TENTANG KEPAILITAN DAN PENUNDAAN KEWAJIBAN PEMBAYARAN UTANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 37 TAHUN 2004 TENTANG KEPAILITAN DAN PENUNDAAN KEWAJIBAN PEMBAYARAN UTANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 37 TAHUN 2004 TENTANG KEPAILITAN DAN PENUNDAAN KEWAJIBAN PEMBAYARAN UTANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa pembangunan

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamaa P U T U S A N No. 313 K/TUN/2000.- DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara Tata Usaha Negara dalam tingkat kasasi telah

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Dasar hukum bagi suatu kepailitan (Munir Fuady, 2004: a. Undang-Undang Nomor 37 Tahun 2004 tentang Kepailitan dan PKPU;

II. TINJAUAN PUSTAKA. Dasar hukum bagi suatu kepailitan (Munir Fuady, 2004: a. Undang-Undang Nomor 37 Tahun 2004 tentang Kepailitan dan PKPU; 7 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Umum Tentang Kepailitan 1. Dasar Hukum dan Pengertian Kepailitan Dasar hukum bagi suatu kepailitan (Munir Fuady, 2004: 10) adalah sebagai berikut: a. Undang-Undang Nomor

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamaa P U T U S A N Nomor 168 K/Pdt.Sus-Pailit/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus permohonan penundaan

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Maia P U T U S A N Nomor 931 K/Pdt.Sus-Pailit/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus permohonan penundaan kewajiban

Lebih terperinci

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 37 Tahun 2004 tentang Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (Lembaran Negara Republik

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 37 Tahun 2004 tentang Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (Lembaran Negara Republik No.513, 2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENKUMHAM. Imbalan Jasa bagi Kurator dan Pengurus. Pedoman. PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2017 TENTANG PERUBAHAN

Lebih terperinci

PUTUSAN Nomor 23 PK/N/1999 ============================= DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

PUTUSAN Nomor 23 PK/N/1999 ============================= DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA PUTUSAN Nomor 23 PK/N/1999 ============================= DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH AGUNG memeriksa permohonan Peninjauan Kembali perkara niaga telah mengambil putusan sebagai

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Maia P U T U S A N Nomor 120 K/Pdt.Sus-PHI/2018 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan industrial

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Maia P U T U S A N Nomor 769 K/Pdt.Sus-Pailit/2016 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus gugatan lain-lain pada

Lebih terperinci

P U T U S A N Nomor 907 K/Pdt.Sus-Pailit/2017

P U T U S A N Nomor 907 K/Pdt.Sus-Pailit/2017 P U T U S A N Nomor 907 K/Pdt.Sus-Pailit/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus penundaan kewajiban pembayaran utang (prosedur

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamaa P U T U S A N Nomor : 13/ PDT/G/2013/ PN.JKT.IM. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA. Pengadilan Negeri Jakarta Timur yang mengadili perkara perdata pada peradilan

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id Direktori Putusan Mahkamaa P U T U S A N Nomor : 259/B/2017/PT.TUN.JKT DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara Jakarta yang memeriksa dan memutus sengketa

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Maia PUTUSAN Nomor 247 K/TUN/2018 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH AGUNG memeriksa perkara tata usaha negara pada tingkat kasasi telah memutus sebagai berikut

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Maia P U T U S A N Nomor 92 PK/Pdt.Sus-PHI/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan industrial

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. kebutuhannya begitu juga dengan perusahaan, untuk menjalankan suatu perusahaan

I. PENDAHULUAN. kebutuhannya begitu juga dengan perusahaan, untuk menjalankan suatu perusahaan I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan perekonomian dunia yang semakin kompleks mengakibatkan semakin meningkatnya pula kebutuhan ekonomi masyarakat terutama para pelaku usaha. Dalam menjalani kehidupan

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamaa P E N E T A P A N NOMOR : 89/G/2012/PTUN-JKT DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Ketua Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta ; ---------------------------------

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Gejolak ekonomi di Negara Republik Indonesia yang ditandai dengan

BAB I PENDAHULUAN. Gejolak ekonomi di Negara Republik Indonesia yang ditandai dengan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Gejolak ekonomi di Negara Republik Indonesia yang ditandai dengan penurunan nilai rupiah terhadap nilai dolar Amerika yang dimulai sekitar bulan Agustus 1997, telah

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamaa P U T U S A N Nomor 961 K/Pdt.Sus-PHI/2016 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan

Lebih terperinci

IDX. Bursa sedang meminta penjelasan lebih lanjut kepada Perseroan. Demikian untuk diketahui. 18 April 2013

IDX. Bursa sedang meminta penjelasan lebih lanjut kepada Perseroan. Demikian untuk diketahui. 18 April 2013 IDX Indonesia Stock Exchange Bu rsa Efek Indonesia PENGUMUMAN Penghentian Sementara Perdagangan Efek PT Surabaya Agung Industri Pulp & Paper Tbk (SAIP) (Tercatat Di Papan: Pengembangan) Peng-SPT-OOOOS/BEI.PPRl04-2013

Lebih terperinci

PUTUSAN Nomor 22/PUU-X/2012 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA

PUTUSAN Nomor 22/PUU-X/2012 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA PUTUSAN Nomor 22/PUU-X/2012 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA [1.1] Yang mengadili perkara konstitusi pada tingkat pertama dan terakhir, menjatuhkan

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamaa P U T U S A N NOMOR :493/PDT/2014/PT. DKI. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Jakarta, yang memeriksa dan mengadili perkara perdata dalam pengadilan

Lebih terperinci

UU 37/2004, KEPAILITAN DAN PENUNDAAN KEWAJIBAN PEMBAYARAN UTANG *15705 UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDINESIA (UU) NOMOR 37 TAHUN 2004 (37/2004)

UU 37/2004, KEPAILITAN DAN PENUNDAAN KEWAJIBAN PEMBAYARAN UTANG *15705 UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDINESIA (UU) NOMOR 37 TAHUN 2004 (37/2004) Copyright (C) 2000 BPHN UU 37/2004, KEPAILITAN DAN PENUNDAAN KEWAJIBAN PEMBAYARAN UTANG *15705 UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDINESIA (UU) NOMOR 37 TAHUN 2004 (37/2004) TENTANG KEPAILITAN DAN PENUNDAAN KEWAJIBAN

Lebih terperinci

Per June 2009 RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG PENGADILAN NIAGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Per June 2009 RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG PENGADILAN NIAGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA Per June 2009 XII RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG PENGADILAN NIAGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa pembangunan hukum

Lebih terperinci

P U T U S A N No. 26 K/PHI/2007 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perselisihan hubungan

P U T U S A N No. 26 K/PHI/2007 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perselisihan hubungan P U T U S A N No. 26 K/PHI/2007 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perselisihan hubungan industrial dalam tingkat kasasi telah memutuskan sebagai

Lebih terperinci

MAHKAMAH AGUNG. memeriksa permohonan Peninjauan kembali telah mengambil putusan sebagai berikut dalam perkara kepailitan dari;

MAHKAMAH AGUNG. memeriksa permohonan Peninjauan kembali telah mengambil putusan sebagai berikut dalam perkara kepailitan dari; PUTUSAN Nomor 16 PK/N/1999 ==================================== DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH AGUNG memeriksa permohonan Peninjauan kembali telah mengambil putusan sebagai

Lebih terperinci

Heri Hartanto - FH UNS

Heri Hartanto - FH UNS 1 Kekuasaan Kehakiman Psl 13 UU 14/1970 Jo. UU 4/2004 ttg Kekuasaan Kehakiman : memungkinkan di bentuk peradilan khusus di dalam peradilan Umum. Psl 8 UU 2/1986 Jo. UU 8/2004 ttg Peradilan Umum : Di dlm

Lebih terperinci

P U T U S A N NOMOR: 109/PDT/ 2012/PTR.

P U T U S A N NOMOR: 109/PDT/ 2012/PTR. P U T U S A N NOMOR: 109/PDT/ 2012/PTR. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Pekanbaru, yang memeriksa dan mengadili perkara - perkara perdata dalam Tingkat Banding, dalam

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Maia PUTUSAN Nomor 1714/B/PK/PJK/2016 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH AGUNG Memeriksa permohonan peninjauan kembali perkara pajak telah memutuskan sebagai berikut

Lebih terperinci

=================================

================================= PUTUSAN NOMOR 02 PK/N/2002 ================================= DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH AGUNG Memeriksa perkara niaga dalam tingkat peninjauan kembali telah mengambil putusan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. perusahaan harus dijalankan dan dikelola dengan baik. Pengelolaan perusahaan

I. PENDAHULUAN. perusahaan harus dijalankan dan dikelola dengan baik. Pengelolaan perusahaan 1 I. PENDAHULUAN A. Latar belakang Perusahaan adalah badan usaha yang dibentuk untuk menjalankan kegiatan usaha di bidang ekonomi. Sebagai badan yang dibentuk untuk menjalankan usaha maka perusahaan harus

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamaa P U T U S A N Nomor 121 PK/Pdt.Sus-Pailit/2016 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH AGUNG memeriksa perkara perdata khusus Pailit-Actio Pauliana pada pemeriksaan

Lebih terperinci

PUTUSAN Nomor: 04 PK/N/1999 ================================ DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH AGUNG

PUTUSAN Nomor: 04 PK/N/1999 ================================ DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH AGUNG PUTUSAN Nomor: 04 PK/N/1999 ================================ DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH AGUNG Memeriksa perkara niaga dalam permohonan peninjauan kembali telah mengambil

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan M PUTUSAN Nomor 237 K/TUN/2018 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH AGUNG memeriksa perkara tata usaha negara pada tingkat kasasi telah memutus sebagai berikut dalam

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan M P U T U S A N Nomor 1170 K/Pdt/2016 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata pada tingkat kasasi telah memutus sebagai berikut

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamaa SALINAN P U T U S A N Nomor : 160/Pdt.G/2009/PTA.Sby. BISMILLAAHIRRAHMAANIRRAHIIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Agama Surabaya yang memeriksa

Lebih terperinci

PUTUSAN Nomor 18 K/N/2000 =============================== DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH AGUNG

PUTUSAN Nomor 18 K/N/2000 =============================== DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH AGUNG PUTUSAN Nomor 18 K/N/2000 =============================== DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH AGUNG memeriksa perkara niaga dalam tingkat. kasasi telah mengalami putusan sebagai

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamaa P U T U S A N Nomor:6/Pdt.Sus-PKPU/2016/PN Mdn. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Medan memeriksa dan memutus perkara

Lebih terperinci

PUTUSAN Nomor 10 PK/N/2000 =============================== DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH AGUNG

PUTUSAN Nomor 10 PK/N/2000 =============================== DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH AGUNG PUTUSAN Nomor 10 PK/N/2000 =============================== DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH AGUNG Memeriksa perkara niaga dalam permohonan Peninjauan Kembali telah mengambil putusan

Lebih terperinci

P U T U S A N No. 190 K/Pdt.Sus/2008

P U T U S A N No. 190 K/Pdt.Sus/2008 P U T U S A N No. 190 K/Pdt.Sus/2008 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara Perselisihan Hubungan Industrial dalam tingkat kasasi telah memutuskan

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamaa P U T U S A N No. 2135 K/Pdt/2010 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G Memeriksa perkara perdata dalam tingkat kasasi telah memutuskan

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamaa P U T U S A N Nomor 1411 K/Pdt.Sus-PHI/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan

Lebih terperinci

P U T U S A N No. 237 K/TUN/2004 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G

P U T U S A N No. 237 K/TUN/2004 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G P U T U S A N No. 237 K/TUN/2004 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara Tata Usaha Negara dalam tingkat kasasi telah mengambil putusan sebagai berikut

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDINESIA NOMOR 37 TAHUN 2004 TENTANG KEPAILITAN DAN PENUNDAAN KEWAJIBAN PEMBAYARAN UTANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDINESIA NOMOR 37 TAHUN 2004 TENTANG KEPAILITAN DAN PENUNDAAN KEWAJIBAN PEMBAYARAN UTANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDINESIA NOMOR 37 TAHUN 2004 TENTANG KEPAILITAN DAN PENUNDAAN KEWAJIBAN PEMBAYARAN UTANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa pembangunan

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamaa P U T U S A N NO. 494 PK/Pdt/2002 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata dalam peninjauan kembali telah memutuskan

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISA PUTUSAN 3.1. DUDUK PERKARA PT AYUNDA PRIMA MITRA MELAWAN PT ADI KARYA VISI

BAB 3 ANALISA PUTUSAN 3.1. DUDUK PERKARA PT AYUNDA PRIMA MITRA MELAWAN PT ADI KARYA VISI BAB 3 ANALISA PUTUSAN 3.1. DUDUK PERKARA PT AYUNDA PRIMA MITRA MELAWAN PT ADI KARYA VISI Awal permasalahan ini muncul ketika pembayaran dana senilai US$ 16.185.264 kepada Tergugat IX (Adi Karya Visi),

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamaa P U T U S A N Nomor 74 PK/Pdt.Sus-Pailit/2016 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH AGUNG memeriksa perkara perdata khusus Pailit-Actio Pauliana pada pemeriksaan

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2001 TENTANG Y A Y A S A N DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2001 TENTANG Y A Y A S A N DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2001 TENTANG Y A Y A S A N DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa pendirian Yayasan di Indonesia selama ini

Lebih terperinci

NOMOR 16 TAHUN 2001 TENTANG YAYASAN

NOMOR 16 TAHUN 2001 TENTANG YAYASAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2001 TENTANG YAYASAN Menimbang : DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, a. bahwa pendirian Yayasan di Indonesia selama ini dilakukan

Lebih terperinci

Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang TUJUAN KEPAILITAN TUJUAN KEPAILITAN. 22-Nov-17

Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang TUJUAN KEPAILITAN TUJUAN KEPAILITAN. 22-Nov-17 Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang Ranitya Ganindha, SH. MH. Dosen Hukum Dagang Fakultas Hukum Univ Brawijaya Dalam suatu kegiatan usaha / bisnis berutang merupakan hal yang lazim. Permasalahan

Lebih terperinci

P U T U S A N No. 177 K/TUN/2002

P U T U S A N No. 177 K/TUN/2002 P U T U S A N No. 177 K/TUN/2002 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara Tata Usaha Negara dalam tingkat kasasi telah memutuskan sebagai berikut dalam

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamaa P U T U S A N NOMOR : 76 / Pdt / 2014 / PT. Smg DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Semarang yang mengadili perkara perdata pada tingkat banding

Lebih terperinci

=================================

================================= PUTUSAN Nomor 014 PK/N/2002 ================================= DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH AGUNG Memeriksa perkara niaga dalam permohonan peninjauan kembali telah mengambil

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2001 TENTANG YAYASAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2001 TENTANG YAYASAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, 1 UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2001 TENTANG YAYASAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa pendirian Yayasan di Indonesia selama ini dilakukan

Lebih terperinci

BAB III PEMBAHASAN. A. Akibat Hukum terhadap Jabatan Notaris yang Dinyatakan Pailit Menurut UUJN DAN UU Kepailitan.

BAB III PEMBAHASAN. A. Akibat Hukum terhadap Jabatan Notaris yang Dinyatakan Pailit Menurut UUJN DAN UU Kepailitan. BAB III PEMBAHASAN A. Akibat Hukum terhadap Jabatan Notaris yang Dinyatakan Pailit Menurut UUJN DAN UU Kepailitan. Semua harta benda dari si pailit untuk kepentingan kreditur secara bersama-sama. Kedudukan

Lebih terperinci

PUTUSAN Nomor 18 PK/N/1999 =================================== DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

PUTUSAN Nomor 18 PK/N/1999 =================================== DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA PUTUSAN Nomor 18 PK/N/1999 =================================== DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH AGUNG memeriksa permohonan peninjauan kembali perkara niaga telah mengambil putusan

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. AbdulKadir Muhammad, 2006, Hukum Perusahaan Indonesia, Cetakan III, PT. Citra Aditua Bakti, Bandung.

DAFTAR PUSTAKA. AbdulKadir Muhammad, 2006, Hukum Perusahaan Indonesia, Cetakan III, PT. Citra Aditua Bakti, Bandung. 103 DAFTAR PUSTAKA Buku-buku AbdulKadir Muhammad, 2006, Hukum Perusahaan Indonesia, Cetakan III, PT. Citra Aditua Bakti, Bandung. Abdurrachman,1982, Ensiklopedia Ekonomi, Keuangan, dan Perdagangan, Pradnya

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA (UU) NOMOR 16 TAHUN 2001 (16/2001) TENTANG YAYASAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA (UU) NOMOR 16 TAHUN 2001 (16/2001) TENTANG YAYASAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA (UU) NOMOR 16 TAHUN 2001 (16/2001) TENTANG YAYASAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa pendirian Yayasan di Indonesia selama

Lebih terperinci

1 / 25 Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2001 Tentang Y A Y A S A N Diubah Berdasarkan Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2004 Tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2001 Tentang Yayasan DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.82, 2013 KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA. Kurator. Pengurus. Imbalan. Pedoman. PERATURAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 01 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN IMBALAN BAGI

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan M P U T U S A N Nomor 69 PK/Pdt.Sus/Pailit/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus kepailitan gugatan lain-lain

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamaa P U T U S A N Nomor 285 K/Pdt.Sus-PHI/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan M P U T U S A N Nomor 480 K/Pdt.Sus-Pailit/2014 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus permohonan pernyataan pailit

Lebih terperinci

PUTUSAN Nomor 21/PUU-X/2012 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA

PUTUSAN Nomor 21/PUU-X/2012 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA PUTUSAN Nomor 21/PUU-X/2012 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA [1.1] Yang mengadili perkara konstitusi pada tingkat pertama dan terakhir, menjatuhkan

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Maia P U T U S A N Nomor 58 PK/Pid.Sus/2016 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara pidana khusus pada pemeriksaan Peninjauan Kembali

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamaa P U T U S A N Nomor 4 K/Pdt.Sus-Parpol/2018 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan partai politik

Lebih terperinci

Apakah Pailit = Insolvensi? Heri Hartanto, Hukum Acara Peradilan Niaga (FH-UNS)

Apakah Pailit = Insolvensi? Heri Hartanto, Hukum Acara Peradilan Niaga (FH-UNS) 1 Apakah Pailit = Insolvensi? Heri Hartanto, Hukum Acara Peradilan Niaga (FH-UNS) Debitor Pailit menjadi Insolvensi, 2 Jika : Pada rapat pencocokan piutang, Debitor tdk mengajukan rencana Perdamaian Rencana

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Kepailitan secara etimologis berasal dari kata pailit. 6 Istilah pailit berasal dari

II. TINJAUAN PUSTAKA. Kepailitan secara etimologis berasal dari kata pailit. 6 Istilah pailit berasal dari II. TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian dan Dasar Hukum Kepailitan Kepailitan secara etimologis berasal dari kata pailit. 6 Istilah pailit berasal dari bahasa Belanda yaitu Faiyit yang mempunyai arti ganda

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamaa P U T U S A N Nomor 286 K/Pdt.Sus-PHI/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan

Lebih terperinci

Hal. 1 dari 9 hal. Put. No.62 K/TUN/06

Hal. 1 dari 9 hal. Put. No.62 K/TUN/06 P U T U S A N No. 62 K/TUN/2006 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara Tata Usaha Negara dalam tingkat kasasi telah memutuskan sebagai berikut dalam

Lebih terperinci

P U T U S A N Nomor 00/Pdt.G/2012/PTA.Btn. BISMILLAHIRRAHMAANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

P U T U S A N Nomor 00/Pdt.G/2012/PTA.Btn. BISMILLAHIRRAHMAANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA P U T U S A N Nomor 00/Pdt.G/2012/PTA.Btn. BISMILLAHIRRAHMAANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Agama Banten yang mengadili perkara perdata dalam tingkat banding,

Lebih terperinci