Grafik 9.1/Figure 9.1 Realisasi Anggaran Pendapatan Asli Daerah (PAD) Menurut Kabupaten/Kota Actual Budget of Genuine Regional Fund by Regency/City

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Grafik 9.1/Figure 9.1 Realisasi Anggaran Pendapatan Asli Daerah (PAD) Menurut Kabupaten/Kota Actual Budget of Genuine Regional Fund by Regency/City"

Transkripsi

1 Finance And Price

2 FINANCE AND PRICES Grafik 9.1/Figure 9.1 Realisasi Anggaran Pendapatan Asli Daerah (PAD) Menurut Kabupaten/Kota Actual Budget of Genuinee Regional Fund by Regency/City (Ribuan/Thousand Rupiahs) Jawa Barat Dalam Angka / Jawa Barat in Figures

3 FINANCE AND PRICES 9.1. Keuangan Daerah 9.1 Regional Finance Salah satu faktor utama untuk membiayai pembangunan daaerah adalah penerimaan pemerintah daerah. Penerimaan pemerintah daerah bersumber dari pendapatan asli daerah berupa pajak daerah dan bantuan pemerintah pusat Tolak ukur meningkatnya kegiatan pembangunan suatu daerah dapat diamati dari realisasi pengeluaran pemerintah daerah, yang terdiri dari pengeluran rutin dan pengeluaran pembangunan. Realisasi Anggaran Pendapatan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat pada tahun anggaran 2009, mencapai milyar rupiah. Pendapatan Asli Daerah (PAD) merupakan penyumbang terbesar yaitu sebesar 5 520,9 milyar rupiah atau sekitar 70,90 persen. Komponen pajak daerah memberikan kontribusi sebesar 4 979,4 milyar. Realisasi Anggaran Belanja Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat tahun 2009 sebesar 8 193,6 milyar rupiah. Jenis pengeluaran terbesar berasal dari Belanja Tak Tersangka yang terdiri dari Belanja Bagi Hasil dan Bantuan Keuangan serta Belanja pegawai, masing-masing sebesar 2 075,85 milyar rupiah, 2 250,35 milyar rupiah dan 1 001,71 milyar rupiah. Sedangkan belanja untuk berbagai program pemerintah daerah sebesar 2 501,86 milyar yang terdiri dari belanja Barang dan jasa sebesar 1 418,6 milyar dan belanja barang modal sebesar Rp. 726,48 milyar. One of the main factors to finance regional development is Regional government revenue. Regional government revenue consist of local Government Original Revenue income taxes in the form of regional and central government assistance increased measure of a regional development activities can be observed from the realization of local government expenditure, which consists of pengeluran routine and development expenditures. The actual revenues of regional government of Jawa Barat province for 2009 fiscal year reached billion rupiahs. The most revenue came from local government original revenue which reached 5 520,9 billions rupiahs (70.90 percent). The most contributor was the revenue from local tax 4 979,4 billion. Moreover, the actual expenditures of regional government in the year 2009 reached 8 193,6 billion rupiahs. The most spending was from no suspects expenditure which consisted of share and financial aid expenditure and from civil Servant expenditure, which reached billion rupiah, billion rupiah, and billion rupiahs respectively. In addition, the expenditure for government program was billion which consisted of goods and service expenditures which reached billions and the expenditures of capital goods reached billion rupiahs. Jawa Barat Dalam Angka / Jawa Barat in Figures

4 KEUANGAN DAN HARGA-HARGA Untuk daerah kabupaten/kota, Kota Bandung merupakan daerah dengan Pendapatan terbesar Rp ,47 milyar, disusul Kab. Bogor sebesar Rp ,14 milyar dan Kabupaten Bandung sebesar Rp ,42 milyar Bank dan Koperasi Kontribusi Bank dalam pembangunan sangat signifikan dalam menggerakkan roda perekonomian. Bank sebagai lembaga finansial akan menarik dunia bisnis sebagai mitra untuk meningkatkan investasinya sehingga saling memperoleh keuntungan. Di lain pihak, secara makro akan meningkatkan Nilai Tambah Bruto. Tahun 2010 jumlah kredit bank umum di Jawa Barat mencapai juta rupiah dimana 44,99 persen digunakan sebagai modal kerja, 15,34 persen untuk investasi dan sisanya 39,67 persen dipakai untuk konsumsi. Adapun investasi yang berasal dari Penaman modal asing (PMDA) di Jawa Barat pada tahun 2010 mengalami kenaikan yang signifikan dari ,0 juta rupiah pada tahun 2009 menjadi ,37 rupiah. Koperasi sejak lama telah menjadi badan usaha yang strategis dalam meningkatkan ekonomi anggotanya maupun masyarakat pada umumnya. Salah satu usaha yang dilakukan pemerintah utuk meningkatkan peran koperasi adalah dengan diperlakukannya koperasi sebagai salah satu badan yang dipersamakan dengan dunia usaha untuk bersaing, termasuk tendertender dan kegiatan lainnya. From all regencies/cities in Jawa Barat government, Bandung city, Bogor regency and Bandung regency were the area with the highest revenue that reached 2 402,47 billions, 2 178,14 billions, and 1 954,42 billions respectively. 9.2 Bank And Cooperation Contribution of Bank in development is very significant to support economic wheel. Bank as financial Institution will attract business people as a partner to invest for both parties benefit. In addition, it would increase value added from this activity. In 2010 the number of general credit bank in Jawa Barat was billion rupiah, which 44,99 percent was used as work capital percent used as investment while the rest 39,67 percent was used as consumption. Furthermore, the foreign investment in Jawa Barat increased significantly in 2010 compared to 2009 from ,0 million rupiah to ,37 million rupiah. Cooperation is considered as a strategic enterprise to improve the member welfare and people on general. Nevertheless, in order to improve the cooperation rule, the government Allowed the cooperation to act as other enterprise and could participate in business including auction in government activity. 406 Jawa Barat Dalam Angka/ Jawa Barat in Figures 2011

5 FINANCE AND PRICES Jumlah koperasi di Jawa Barat pada tahun 2010 tercatat buah yang terdiri 588 KUD dan koperasi non KUD dengan volume usaha mencapai juta rupiah dan SHU mencapai juta rupiah. In 2010, the number of Jawa Barat Cooperatives was which consisted of 588 KUD, non KUD, with total volume of million rupiahs, and total earnings reached million rupiahs Harga-harga Inflasi menggambarkan kondisi makro perekonomian suatu daerah. Karena Inflasi akan mempengaruhi daya beli masyarakat dan pola investasi. Semakin tinggi tingkat inflasi maka daya beli masyarakat akan turun dan investasi akan terhambat sehingga mempengaruhi kesejahteraan masarakat Prices. Inflation rate shows the economic condition in an area because it affects the people purchasing power and the pattern of investment. The higher inflation rate will cause the lower people purchasing power. In addition, it will decrease people welfare. Untuk tahun 2010 dari 7 kota di Jawa Barat yang dipantau inflasinya, Kota Depok tercatat inflasinya paling tinggi yaitu sebesar 7,97 persen disusul Kota Bekasi 7,88 persen sedangkan yang paling rendah adalah Kota Bandung sebesar 4,53 persen Nilai Kurs Rupiah Terjadinya krisis global pada akhir tahun 2008 mempengaruhi nilai tukar rupiah terhadap dollar (US$). Pada awal tahun 2010 kurs jual dan beli rupiah terhadap dolar masing-masing berada pada level Rp ,75 dan Rp 9 263,75. Akan tetapi pada caturwulan IV Kurs jual rupiah terhadap dollar (US$) naik menyentuh angka Rp 9 034,25 yaitu bulan Desember Rata-rata kurs jual dan beli terhadap dollar (US$) pada tahun 2010 masing-masing sebesar Rp 9 210,52 dan Rp 9 161,85. In 2010, the inflation rate in 7 cities in Jawa Barat was observed. Depok city and Bekasi city had the highest rate that was 7,97 percent and 7,88 percent. On the other hand, Bandung city had the lowest that was 4,53 percent Exchange Rates Global crisis in 2008 also gave impact on the fluctuation of the rupiah towards US $ dollar. In the beginning of 2010, buying and selling rates were 9 328,75 and 9 263,75 rupiahs. However, the rupiah exchange rate was significantly increased to the level of rupiahs in December Average of buying and selling rate in 2010 around to the level 9 210,52 and 9 161,85 rupiahs respectively. Jawa Barat Dalam Angka / Jawa Barat in Figures

6 FINANCE AND PRICES Realisasi Anggaran Pendapatan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat Menurut Jenis Penerimaan Actual Revenues of Regional Government in Jawa Barat Province by Type of Revenues(juta/million Rupiahs) Tahun/Year Jenis Pendapatan/ Type of Revenues (1) (2) (3) (4) 1 Bagian Pendapatan Asli Daerah/ Local Government Original Revenues , , , Pajak Daerah/Revenues From Local Tax , , , Retribusi Daerah/Regional Retribution , , ,73 Retribusi Jasa Umum/Public Service Retribution , , , Retribusi Jasa Usaha/Business Retribution , , , Retribusi Jasa Perizinan Tertentu/Other Service 2 973, , , Bagi Hasil Usaha Milik Daerah/Local Business Share , , , Pendapatan Asli Daerah Yang Sah Lainnya/ Other Regional Revenues , , ,77 2 Bagian Dana Perimbangan/Balance Fund , , , Bagi Hasil Pajak/Tax Share , , , Bagi Hasil Bukan Pajak/Non Tax Share 0,00 0,00 0, Alokasi Dana Umum/General Alocation Fund , , , Alokasi Dana Khusus/Specific Alocation Fund 0,00 0,00 0, Dana Perimbangan Dari Provinsi/Balance Fund from Other Province 0,00 0,00 0,00 3 Penerimaan Lainnya Yang Sah/Other Revenues , , ,64 4 Pinjaman Pemerintah Daerah/Regional Government Loan 0,00 0,00 0,00 Pendapatan Daerah/ Regional Revenues , , ,57 Source : BPS- Statistics of Jawa Barat Jawa Barat Dalam Angka/Jawa Barat in Figures

7 KEUANGAN DAN HARGA-HARGA Realisasi Anggaran Belanja Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat Menurut Jenis Belanja Actual Expenditures of Regional Government in Jawa Barat Province by Type of Expenditures (Juta/Million Rupiahs) Tahun/Year Jenis Pendapatan/Type of Revenues (1) (2) (3) (4) 1. Belanja Tak Tersangka/Incidental Expenditures , , , Belanja Pegawai , , , Belanja Bunga 0,00 0,00 0, Belanja Subsidi , , , Belanja Hibah , , , Belanja Bantuan Sosial , , , Belanja Bagi Hasil/ Share , , , Belanja Bantuan Keuangan/ Financial Aid , , , Belanja Tidak Terduga ,69 13,59 1,65 2. Belanja Langsung/ , , , Belanja Pegawai/ 0, , , Belanja Barang dan Jasa/ , , , Belanja Modal/Capital Expeditures , , ,16 Belanja Daerah/Regional Government Expenditures , , ,92 Source : BPS- Statistics of Jawa Barat 412 Jawa Barat Dalam Angka/Jawa Barat in Figures 2011

8 FINANCE AND PRICES Perhitungan Surplus/Defisit Anggaran Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat Surplus/Defisit Calculation for Regional Government Budget in Jawa Barat Province (Ribuan/Thousand Rupiahs) 2009 Uraian/Description 2009 (1) (2) Surplus / Defisit ,46 Pembiayaan/Financing ,46 1 Penerimaan Daerah/Regional Revenue , Transfer dari Dana Cadangan/Transfer from Reserved Fund 0, Hasil Penjualan Saham Daerah/Regional Stock Selling 0, Penerimaan Pinjaman dan Obligasi Daerah/Loan and Regional Obligation 0, Sisa Lebih Perhitungan Anggaran Tahun Lalu / Previous YearSurplus , Penerimaan Lainnya ( Taspen, PPh, IWP dll)/other 0,00 2 Pengeluaran Daerah/Regional Expenditures , Transfer ke Dana Cadangan/Transfer to Reserved Fund 0, Penyertaan Modal/Capital , Pembayaran Utang Pokok Yang Jatuh Tempo/Primary Loan on Due 78, Sisa anggararan tahun berjalan/current year surplus , Pengeluaran Lainnya ( Taspen, PPh, IWP dll)/other Expenditures 0,00 Source : BPS- Statistics of Jawa Barat Jawa Barat Dalam Angka/Jawa Barat in Figures

9 KEUANGAN DAN HARGA-HARGA Kabupaten/Kota Regency/City Realisasi Anggaran Pendapatan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat dan Pemerintah Kabupaten/Kota Menurut Jenis Penerimaan Actual Budget of Regional Government Revenue in Jawa Barat Province and Regency/City by Type of Receipts (Ribuan/Thousand Rupiahs) 2009 Bagian Dana Asli Daerah (PAD) Genuine Regional Fund Penerimaan Perimbangan Receipts Balance (1) (2) (3) Kab/Reg. 01. Bogor , , Sukabumi , , Cianjur , , Bandung , , G a r u t , , Tasikmalaya , , C i a m i s , , Kuningan , , Cirebon , , Majalengka , , Sumedang , , Indramayu , , Subang , , Purwakarta , , Karawang , , B e k a s i , ,67 17.Bandung Barat , ,25 Kota/City 18. Bogor , , Sukabumi , , Bandung , , Cirebon , , Bekasi , , Depok , , Cimahi , , Tasikmalaya , , Banjar , ,15 Source : BPS- Statistics of Jawa Barat 414 Jawa Barat Dalam Angka/Jawa Barat in Figures 2011

10 FINANCE AND PRICES Lanjutan [Continued] Kabupaten/Kota Regency/City Penerimaan Lainnya Yang Sah Other Legal Receipt Total Pendapatan Total Revenue (1) (4) (5) Kab/Reg. 01. Bogor , , Sukabumi , , Cianjur , , Bandung , , G a r u t , , Tasikmalaya , , C i a m i s , , Kuningan , , Cirebon , , Majalengka , , Sumedang , , Indramayu , , Subang , , Purwakarta , , Karawang , , B e k a s i , ,51 17.Bandung Barat , ,05 Kota/City 18. Bogor , , Sukabumi , , Bandung , , Cirebon , , Bekasi , , Depok , , Cimahi , , Tasikmalaya , , Banjar , ,66 Source : BPS- Statistics of Jawa Barat Jawa Barat Dalam Angka/Jawa Barat in Figures

11 KEUANGAN DAN HARGA-HARGA Jenis Pendapatan Realisasi Anggaran Belanja Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat Per Kabupaten/Kota Menurut Kompomem Pemerimaan Actual Budget of Regional Government Expenditures For Regency/City in Jawa Barat Province by Type of Expenditures (Ribuan/Thousand Rupiahs) 2009 Provinsi Jawa Barat Kabupaten Bogor Kabupaten Sukabumi [1] [2] [3] [4] 1. Belanja Tidak Langsung , , , Belanja Pegawai , , , Belanja Bunga 0,00 0,00 0, Belanja Subsidi ,00 0,00 0, Belanja Hibah , , , Belanja Bantuan Sosial , , , Belanja Bagi Hasil , , , Belanja Bantuan Keuangan , , , Belanja Tidak Terduga 1 650, , ,00 2. Belanja Langsung , , , Belanja Pegawai , , , Belanja Barang dan Jasa , , , Belanja Modal/ , , ,57 Belanja Daerah , , ,95 Source : BPS- Statistics of Jawa Barat 416 Jawa Barat Dalam Angka/Jawa Barat in Figures 2011

12 FINANCE AND PRICES Lanjutan [Continued] Jenis Pendapatan Kabupaten Cianjur Kabupaten Bandung Kabupaten Garut [1] [5] [6] [7] 1. Belanja Tidak Langsung , , , Belanja Pegawai , , , Belanja Bunga ,00 0,00 0, Belanja Subsidi ,00 0,00 0, Belanja Hibah , , , Belanja Bantuan Sosial , , , Belanja Bagi Hasil , ,00 0, Belanja Bantuan Keuangan , , , Belanja Tidak Terduga , , ,50 2. Belanja Langsung , , , Belanja Pegawai , , , Belanja Barang dan Jasa , , , Belanja Modal , , ,68 Belanja Daerah/ , , ,55 Source : BPS- Statistics of Jawa Barat Jawa Barat Dalam Angka/Jawa Barat in Figures

13 KEUANGAN DAN HARGA-HARGA Lanjutan [Continued] Jenis Pendapatan Kabupaten Tasikmalaya Kabupaten Ciamis Kabupaten Kuningan [1] [8] [9] [10] 1. Belanja Tidak Langsung , , , Belanja Pegawai , , , Belanja Bunga 0, , , Belanja Subsidi 0,00 0,00 0, Belanja Hibah , , , Belanja Bantuan Sosial , , , Belanja Bagi Hasil , , , Belanja Bantuan Keuangan , , , Belanja Tidak Terduga , , ,00 2. Belanja Langsung , , , Belanja Pegawai , , , Belanja Barang dan Jasa , , , Belanja Modal , , ,00 Belanja Daerah , , ,00 Source : BPS- Statistics of Jawa Barat 418 Jawa Barat Dalam Angka/Jawa Barat in Figures 2011

14 FINANCE AND PRICES Lanjutan [Continued] Jenis Pendapatan Kabupaten Cirebon Kabupaten Majalengka Kabupaten Sumedang [1] [11] [12] [13] 1. Belanja Tidak Langsung , , , Belanja Pegawai , , , Belanja Bunga 0,00 0, , Belanja Subsidi 0,00 0,00 0, Belanja Hibah , , , Belanja Bantuan Sosial , , , Belanja Bagi Hasil , , , Belanja Bantuan Keuangan , , , Belanja Tidak Terduga ,00 0, ,00 2. Belanja Langsung , , , Belanja Pegawai , , , Belanja Barang dan Jasa , , , Belanja Modal , , ,50 Belanja Daerah , , ,12 Source : BPS- Statistics of Jawa Barat Jawa Barat Dalam Angka/Jawa Barat in Figures

15 KEUANGAN DAN HARGA-HARGA Lanjutan [Continued] Jenis Pendapatan Kabupaten Indramayu Kabupaten Subang Kabupaten Purwakarta [1] [14] [15] [16] 1. Belanja Tidak Langsung , , , Belanja Pegawai , , , Belanja Bunga ,00 0,00 0, Belanja Subsidi ,00 0,00 0, Belanja Hibah , , , Belanja Bantuan Sosial , , , Belanja Bagi Hasil ,00 0, , Belanja Bantuan Keuangan , , , Belanja Tidak Terduga ,00 0,00 0,00 2. Belanja Langsung , , , Belanja Pegawai , , , Belanja Barang dan Jasa , , , Belanja Modal , , ,00 Belanja Daerah , , ,00 Source : BPS- Statistics of Jawa Barat 420 Jawa Barat Dalam Angka/Jawa Barat in Figures 2011

16 FINANCE AND PRICES Lanjutan [Continued] Jenis Pendapatan Kabupaten Karawang Kabupaten Bekasi Kab. Bandung Barat [1] [17] [18] [19] 1. Belanja Tidak Langsung , , , Belanja Pegawai , , , Belanja Bunga 0,00 0,00 0, Belanja Subsidi ,30 0,00 0, Belanja Hibah , , , Belanja Bantuan Sosial , , , Belanja Bagi Hasil , , , Belanja Bantuan Keuangan , , , Belanja Tidak Terduga 0, , ,00 2 Belanja Langsung , , , Belanja Pegawai , , , Belanja Barang dan Jasa , , , Belanja Modal , , ,52 Belanja Daerah/ , , ,90 Source : BPS- Statistics of Jawa Barat Jawa Barat Dalam Angka/Jawa Barat in Figures

17 KEUANGAN DAN HARGA-HARGA Lanjutan [Continued] Jenis Pendapatan Kota Bogor Kota Sukabumi Kota Bandung [1] [20] [21] [22] 1. Belanja Tidak Langsung , , , Belanja Pegawai , , , Belanja Bunga 0,00 0, , Belanja Subsidi 0,00 0, , Belanja Hibah , , , Belanja Bantuan Sosial 0, , , Belanja Bagi Hasil 0,00 0,00 0, Belanja Bantuan Keuangan 0,00 0, , Belanja Tidak Terduga 0, , ,00 2 Belanja Langsung , , , Belanja Pegawai , , , Belanja Barang dan Jasa , , , Belanja Modal , , ,07 Belanja Daerah , , ,15 Source : BPS- Statistics of Jawa Bara 422 Jawa Barat Dalam Angka/Jawa Barat in Figures 2011

18 FINANCE AND PRICES Lanjutan [Continued] Jenis Pendapatan Kota Cirebon Kota Bekasi Kota Depok [1] [23] [24] [25] 1. Belanja Tidak Langsung , , , Belanja Pegawai , , , Belanja Bunga 0, ,35 0, Belanja Subsidi 0,00 0,00 0, Belanja Hibah , , , Belanja Bantuan Sosial , , , Belanja Bagi Hasil 0,00 0,00 0, Belanja Bantuan Keuangan , ,30 0, Belanja Tidak Terduga 0,00 0, ,75 2. Belanja Langsung , , , Belanja Pegawai , , , Belanja Barang & Jasa , , , Belanja Modal , , ,47 Belanja Daerah , , ,72 Source : BPS- Statistics of Jawa Bara Jawa Barat Dalam Angka/Jawa Barat in Figures

19 KEUANGAN DAN HARGA-HARGA Lanjutan [Continued] Jenis Pendapatan Kota Cimahi Kota Tasikmalaya Kota Banjar [1] [26] [27] [28] 1. Belanja Tidak Langsung , , , Belanja Pegawai , , , Belanja Bunga , ,20 0, Belanja Subsidi 0,00 0,00 0, Belanja Hibah , , , Belanja Bantuan Sosial , , , Belanja Bagi Hasil 0,00 0, , Belanja Bantuan Keuangan 0,00 0, , Belanja Tidak Terduga 0,00 0,00 0,00 2 Belanja Langsung , , , Belanja Pegawai , , , Belanja Barang & Jasa , , , Belanja Modal , , ,84 Belanja Daerah , , ,07 Source : BPS- Statistics of Jawa Bara 424 Jawa Barat Dalam Angka/Jawa Barat in Figures 2011

20 FINANCE AND PRICES Perhitungan Surplus/Defisit Anggaran Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat dan Pemerintah Kabupaten/Kota Surplus/Defisit Calculation for Regional Government Budget for Regency/City in Jawa Barat Province (Ribuan/Thousand Rupiahs) Kabupaten/Kota Regency/City Pengeluaran Daerah Regional Expenditures Penerimaan Daerah Regional Receipts (1) (2) (3) Kab/Reg. 01. Bogor , , Sukabumi , , Cianjur , , Bandung , , G a r u t , , Tasikmalaya , , C i a m i s , , Kuningan , , Cirebon , , Majalengka , , Sumedang , , Indramayu , , Subang , , Purwakarta , , Karawang , , B e k a s i , ,06 17.Bandung Barat 0, ,14 Kota/City 18. Bogor , , Sukabumi , , Bandung , , Cirebon , , Bekasi , , Depok , , Cimahi , , Tasikmalaya , , Banjar , ,45 Source : BPS- Statistics of Jawa Barat Jawa Barat Dalam Angka/Jawa Barat in Figures

21 KEUANGAN DAN HARGA-HARGA Lanjutan [Continued] Kabupaten/Kota Regency/City Pembiayaan Financing Surplus/ defisit (1) (4) (5) Kab/Reg. 01. Bogor , , Sukabumi , , Cianjur , , Bandung , , G a r u t , , Tasikmalaya , , C i a m i s , , Kuningan , , Cirebon , , Majalengka , , Sumedang , , Indramayu , , Subang , , Purwakarta , , Karawang , , B e k a s i , , Bandu,ng Barat , ,14 Kota/City 18. Bogor , , Sukabumi , , Bandung , , Cirebon , , Bekasi , , Depok , , Cimahi , , Tasikmalaya , , Banjar , ,39 Source : BPS- Statistics of Jawa Barat 426 Jawa Barat Dalam Angka/Jawa Barat in Figures 2011

22 FINANCE AND PRICES Rencana Investasi, dan Tenaga Kerja dari Proyek PMA dan PMDN Yang Telah Mendapat Persetujuan Tetap Menurut Sektor di Jawa Barat Domestic and Foreign Investment by Industrial Origin 2010 PMA /FDI PMDN/DDI Sektor Usaha Proyek Project Investasi (Rp.) Juta Total Investment Voluer Tenaga Kerja Labour Proyek Project Investasi (Rp.) Juta Total Inves Tment Voluer Tenaga Kerja Labour [1] [2] [3] [4] [5] [6] [7] Sektor Primer , Tanaman Pangan & Perkebunan Peternakan , Kehutanan Perikanan Pertambangan B, Sektor Sekunder , , Industri Makanan , , Industri Tekstil , , Industri Kulit & Alas Kaki , , Industri Kayu , Inds, Kertas & Percetakan , , Inds, Kimia & Farmasi , , Inds, Karet & Plastik , , Inds, Mineral Non Logam 9. Inds, Logam, Mesin&Elektronika 10. Inds, Instrument Kedokteran, Presisi, Optik & Jam 11. Inds, Kendaraan Bermotor & Alat Transportasi Lain , , , , , , Industri Lainnya , , Sumber Source Badan Koordinasi Promosi dan Penanaman Modal Daerah Jawa Barat : Promotion and Investment Board of Jawa Barat Jawa Barat Dalam Angka/Jawa Barat in Figures

23 KEUANGAN DAN HARGA-HARGA Lanjutan Continued PMA /FDI PMDN/DDI Sektor Usaha Proyek Project Investasi(Rp.) Juta Total Investment Tenaga Kerja Labour Proyek Project Investasi(Rp.) Juta Total Investment Tenaga Kerja Labour [1] [8] [9] [10] [11] [12] [13] C, Sektor Tersier , Listrik, Gas & Air , Konstruksi , Perdagangan & Reparasi , Hotel & Restoran , Transportasi, Gudang, & Komunikasi 6. Perumahan, Kawasan Industri, , & Perkebunan 7. Jasa Lainya , , Jumlah/Total Sumber Source Badan Koordinasi Promosi dan Penanaman Modal Daerah Jawa Barat : Promotion and Investment Board of Jawa Barat 428 Jawa Barat Dalam Angka/Jawa Barat in Figures 2011

24 FINANCE AND PRICES Penanaman Modal Dalam Negeri dan Asing Menurut Sektor di Jawa Barat Domestic and Foreign Investment by Industrial Origin 2010 PMA /FDI PMDN/DDI Sektor Usaha Proyek Project Investasi (Rp.) Juta Total Investment Voluer Tenaga Kerja Labour Proyek Project Investasi(Rp.) Juta Total Inves Tment Voluer Tenaga Kerja Labour [1] [2] [3] [4] [5] [6] [7] Sektor Primer , Tanaman Pangan & Perkebunan , Peternakan , Kehutanan Perikanan Pertambangan B, Sektor Sekunder , , Industri Makanan , , Industri Tekstil , , Industri Kulit & Alas Kaki , Industri Kayu Inds, Kertas & Percetakan , , Inds, Kimia & Farmasi , , Inds, Karet & Plastik , , Inds, Mineral Non Logam 9. Inds, Logam, Mesin&Elektronika 10. Inds, Instrument Kedokteran, Presisi, Optik & Jam 11. Inds, Kendaraan Bermotor & Alat Transportasi Lain , , , , , Industri Lainnya , , Sumber Source Badan Koordinasi Promosi dan Penanaman Modal Daerah Jawa Barat : Promotion and Investment Board of Jawa Barat Jawa Barat Dalam Angka/Jawa Barat in Figures

25 KEUANGAN DAN HARGA-HARGA Lanjutan Continued PMA /FDI PMDN/DDI Sektor Usaha Proyek Project Investasi(Rp.) Juta Total Investment Tenaga Kerja Labour Proyek Project Investasi(Rp.) Juts Total Investment Tenaga Kerja Labour [1] [8] [9] [10] [11] [12] [13] C, Sektor Tersier Listrik, Gas & Air Konstruksi Perdagangan & Reparasi Hotel & Restoran Transportasi, Gudang, & Komunikasi 6. Perumahan, Kawasan Industri, & Perkebunan Jasa Lainya Jumlah/Total Sumber Source Badan Koordinasi Promosi dan Penanaman Modal Daerah Jawa Barat : Promotion and Investment Board of Jawa Barat 430 Jawa Barat Dalam Angka/Jawa Barat in Figures 2011

26 FINANCE AND PRICES Kabupaten/Kota Regency / City Realisasi Penanaman Modal Menurut Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa Barat Realization of Investment by Regency/City in Jawa Barat 2010 Tenaga Kerja /Labaor PMA / FDI Investasi (US,$) Tenaga Kerja Labour PMDN/DDI Investasi (Rp) Investment Value [1] [2] [3] [4] [5] Kab/Reg, 01, Bogor , Sukabumi , Cianjur , Bandung , G a r u t , Tasikmalaya , C i a m i s , Kuningan , Cirebon , Majalengka , Sumedang , Indramayu , Subang , Purwakarta , Karawang , B e k a s i , Bandung Barat Kota/City 18, B o g o r , Sukabumi , Bandung , Cirebon , Bekasi , Depok , Cimahi , Tasikmalaya , Banjar Jawa Barat Sumber Source : Badan Koordinasi Promosi dan Penanaman Modal Daerah Jawa Barat : Promotion and Investment Board of Jawa Barat Jawa Barat Dalam Angka/Jawa Barat in Figures

27 KEUANGAN DAN HARGA-HARGA Peringkat Realisasi Penyerapan Tenaga Kerja PMDN di Jawa Barat Menurut Sektor Usaha Rating of Manpower Absorption in Domestic Investment 2010 Penanaman Modal Dalam Negeri Sektor Usaha Business Sector Proyek Domestic Investment Tenaga Kerja Rasio /Project /Labour Ratio(%) [1] [2] [3] [4] Industri Tekstil ,71 Ind, Logam, Mesin & Elektronik Ind, Kendaraan Ber Motor dan Transpor tasi Lain Industri Makanan Ind, Karet dan Plastik Ind, Kimia dan Farmasi Ind, Kertas dan Percetakan Perdagangan & Reparasi Tanaman Pangan & Perkebunan Ind, Barang Dari Kulit & Alas Kaki Jasa Lainnya Konstruksi Peternakan Industri Lainnya Ind, Mineral Non Logam , , , , , , , , , , Sumber Source : Badan Koordinasi Promosi dan Penanaman Modal Daerah Jawa Barat : Promotion and Investment Board of Jawa Barat 432 Jawa Barat Dalam Angka/Jawa Barat in Figures 2011

28 FINANCE AND PRICES Lanjutan Continued Penanaman Modal Dalam Negeri Sektor Usaha Business Sector Proyek Tenaga Kerja / Rasio /Project Labour Ratio(%) [1] [5] [6] [7] Industri Kayu Perumahan, Kawasan Ind, & Perkantoran Hotel & Restoran Transportasi, Gudang & Komunikasi ,84 Listrik, Gas dan Air ,27 Kehutanan Perikanan Pertambangan Ind, Instru, Kedokteran, Presisi & Optik dan Jam Sumber Source : Badan Koordinasi Promosi dan Penanaman Modal Daerah Jawa Barat : Promotion and Investment Board of Jawa Barat Jawa Barat Dalam Angka/Jawa Barat in Figures

29 KEUANGAN DAN HARGA-HARGA Peringkat Realisasi Penyerapan Tenaga Kerja PMA di Jawa Barat Menurut Sektor Usaha Rating of Manpower Absorption in Foreign Investment 2010 Penanaman Modal Asing foreign investment Sektor Usaha Business Sector Proyek Tenaga kerja Rasio Project Labour Ratio(%) [1] [2] [3] [4] Industri Tekstil ,89 Ind, Logam, Mesin & Elektronik Ind, Barang Dari Kulit & Alas Kaki Ind, Kendaraan Bermotor dan Alat Transportasi Lain Hotel & Restoran Ind, Kimia dan Farmasi Ind, Kertas dan Percetakan Ind, Karet dan Plastik Perdagangan & Reparasi Konstruksi Jasa Lainnya Transportasi, Gudang & Komunikasi Industri Makanan Listrik, Gas dan Air Tanaman Pangan & Perkebunan , , , , , , , , , , , , ,04 Sumber Source Badan Koordinasi Promosi dan Penanaman Modal Daerah Jawa Barat : Promotion and Investment Board of Jawa Barat 434 Jawa Barat Dalam Angka/Jawa Barat in Figures 2011

30 FINANCE Lanjutan Continued Penanaman Modal Asing foreign investment Sektor Usaha Business Sector Proyek Tenaga kerja Rasio /Project Labour Ratio(%) [1] [5] [6] [7] Industri Lainnya Perumahan, Kawasan Ind, & Perkantoran , ,29 Industri Kayu ,21 Peternakan ,04 Industri Mineral Non Logam Kehutanan Perikanan Pertambangan Ind, Instru, Kedokteran, Presisi & Optik dan Jam ,33 Sumber Source : Badan Koordinasi Promosi dan Penanaman Modal Daerah Jawa Barat : Promotion and Investment Board of Jawa Barat Jawa Barat Dalam Angka/Jawa Barat in Figures

31 KEUANGAN DAN HARGA-HARGA Jumlah Bank Menurut Kelompok di Wilayah Jawa Barat Number Of Banks by type group in Jawa Barat 2010 Kabupaten/Kota Regency / City Bank Pemerintah/ State Banks Bank Swasta Private & Banks Bank Pembangunan Daerah/ Development Banks Bank Asing dan Campuran/ Foreign & Joint Banks Jumlah Total [1] [2] [3] [4] [5] [6] Kab/Reg, 01. Bogor Sukabumi Cianjur Bandung G a r u t Tasikmalaya C i a m i s Kuningan Cirebon Majalengka Sumedang Indramayu Subang Purwakarta Karawang B e k a s i Bandung Barat Kota/City 18. B o g o r Sukabumi Bandung Cirebon Bekasi Depok Cimahi Tasikmalaya Banjar Jawa Barat Sumber : Kantor Bank Indonesia Bandung Source : Bank Indonesia, Bandung Branch Office 450 Jawa Barat Dalam Angka/Jawa Barat in Figures 2011

32 Kabupaten/Kota Regency / City FINANCE Jumlah Kantor Bank Menurut Kelompok di Wilayah Jawa Barat Number of Bank Office by type group in Jawa Barat Region 2010 Bank Pemerintah/ State Banks Bank Swasta Private & Joint Banks Bank Pembangunan Daerah/ Development Banks Bank Asing dan Campuran/ Foreign&Joint Banks Jumlah Total [1] [2] [3] [4] [5] [6] Kab/Reg 01. Bogor Sukabumi Cianjur Bandung G a r u t Tasikmalaya C i a m i s Kuningan Cirebon Majalengka Sumedang Indramayu Subang Purwakarta Karawang B e k a s i Bandung Barat Kota/City 18. B o g o r Sukabumi Bandung Cirebon Bekasi Depok Cimahi Tasikmalaya Banjar Jawa Barat Sumber : Kantor Bank Indonesia Bandung Source : Bank Indonesia, Bandung Branch Office Jawa Barat Dalam Angka/Jawa Barat in Figures

33 Kabupaten/Kota Regency / City KEUANGAN DAN HARGA-HARGA Posisi Simpanan Masyarakat Rupiah dan Valuta Asing Bank Umum dan BPR menurut Kota/Kabupaten berdasarkan Lokasi Kantor Penghimpun Dana di Provinsi Jawa Barat Outstanding of Private Deposit in Rupiah and Foreign Currrency of Commercial and Rural Banks by Regions Based on Bank's Office Funds Location in Province of West Java (Juta / Millions Rp)Tahun 2010 Giro/ Clearing Deposits Simpanan Berjangka/ Time Deposits Tabungan/ Saving Deposits Jumlah/ Total [1] [2] [3] [4] [5] Kab/Reg. 01. Bogor Sukabumi Cianjur Bandung G a r u t Tasikmalaya C i a m i s Kuningan Cirebon Majalengka Sumedang Indramayu Subang Purwakarta Karawang B e k a s i Bandung Barat Kota/City 18. B o g o r Sukabumi Bandung Cirebon Bekasi Depok Cimahi Tasikmalaya Banjar Jawa Barat Sumber : Bank Indonesia Cabang Bandung /Source : Bank Of Indonesia, Branch Office Bdg 450 Jawa Barat Dalam Angka/Jawa Barat in Figures 2011

34 FINANCE Posisi Pinjaman Rupiah dan Valuta Asing Bank Umum dan BPR menurut Kota/Kabupaten dan Jenis Penggunaan berdasarkan Lokasi Proyek di Provinsi Jawa Barat Outstanding of Loans in Rupiah and Foreign Currency of Commercial and Rural Banks by Regions and Type of Loans Based on Project Location in Province of West Java ( Juta/Millions Rp) 2010 Kabupaten/Kota Regency / City Jenis Penggunaan/Type of Utilisation Modal Kerja/ Working Capital Investasi/ Investment Konsumsi/ Consumer Jumlah/ Total [1] [2] [3] [4] [5] Kab/Reg, 01. Bogor Sukabumi Cianjur Bandung G a r u t Tasikmalaya C i a m i s Kuningan Cirebon Majalengka Sumedang Indramayu Subang Purwakarta Karawang B e k a s i Bandung Barat Kota/City 18. B o g o r Sukabumi Bandung Cirebon Bekasi Depok Cimahi Tasikmalaya Banjar Jawa Barat Jawa Barat Dalam Angka/Jawa Barat in Figures

35 KEUANGAN DAN HARGA-HARGA Keadaan Keuangan Koperasi Menurut Kabupaten/Kota di Jawa Barat Cooperation Financial Position by Regency/City in Jawa Barat 2010 Keadaan Keuangan/Financial Position Kabupaten/Kota Regency / City Modal Sendiri Self Alone Capital (juta/million) Modal Luar Oursial Capital (juta/million) Volume Usaha Business Volume (juta/million) S H U Profit (juta/million) [1] [2] [3] [4] [5] Kab/Reg, 01. Bogor , , , , Sukabumi , , , , Cianjur , , , , Bandung , , , , G a r u t , , , , Tasikmalaya , , , , C i a m i s , , , , Kuningan , , , , Cirebon , , , Majalengka , , , , Sumedang , , , , Indramayu , , , , Subang , , , , Purwakarta , , , , Karawang , , , , Bekasi , , , , Bandung Barat , , , , 99 Kota/City 18. B o g o r , , , , Sukabumi , , , , Bandung , , , , Cirebon , , , , Bekasi , , , , Depok , , , , Cimahi , , , , Tasikmalaya , , , , Banjar , , , , 64 Primer Provinsi , , , ,09 Pusat/Gabungan Prov , , , ,59 Jawa Barat , , , ,15 Sumber Source : Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Jawa Barat : Provincial UKM and Cooperative of Jawa Barat 450 Jawa Barat Dalam Angka/Jawa Barat in Figures 2011

36 FINANCE Jumlah Koperasi, KUD dan Non KUD Menurut Kabupaten/Kota di Jawa Barat Number of Cooperation, Village Cooperation and Non Village Cooperation by Regency/City in Jawa Barat 2010 Kabupaten/Kota Regency / City Koperasi/ Cooperation Jumlah/Number Koperasi Unit Desa/ Village Cooperation Koperasi Non KUD/ Non Village Cooperation [1] [2] [3] [4] Kab/Reg, 01, Bogor , Sukabumi , Cianjur , Bandung , G a r u t , Tasikmalaya , C i a m i s , Kuningan , Cirebon , Majalengka , Sumedang , Indramayu , Subang , Purwakarta , Karawang , B e k a s i , Bandung Barat Kota/City 17, B o g o r , Sukabumi , Bandung , Cirebon , Bekasi , Depok , Cimahi , Tasikmalaya , Banjar Pusat/Gabungan Prov Primer Provinsi Jawa Barat Sumber Source : Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Jawa Barat : Provincial UKM and Cooperative of Jawa Barat Jawa Barat Dalam Angka/Jawa Barat in Figures

37 KEUANGAN DAN HARGA-HARGA Jumlah Koperasi, KUD dan Non KUD Menurut Tingkat Koperasi di Jawa Barat Number of Cooperation,Village Cooperation And Non Village Cooperation by Level of Cooperation in Jawa Barat 2010 Tingkat Koperasi Level of Coopertive Koperasi/ Cooperation Jumlah/Number KUD/ Village Cooperation Non KUD/ Non Village Cooperation [1] [2] [3] [4] 01. Primer Primary Sekunder Secondary Jumlah / Total Sumber Source : Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Jawa Barat : Provincial UKM and Cooperative of Jawa Barat 450 Jawa Barat Dalam Angka/Jawa Barat in Figures 2011

38 FINANCE Jumlah Koperasi Unit Desa Tingkat Primer Menurut Kabupaten/Kota di Jawa Barat Number of Primary Village Unit Cooperation by Regency/City in Jawa Barat 2010 KUD/Village Unit Cooperation Keadaan Keuangan/Financial Position Kabupaten/Kota Regency / City Koperasi Cooperative Anggota Member Kekayaan Asset (juta/million) Volume Usaha Business Volume (juta/million) S H U Profit (juta/million) [1] [2] [3] [4] [5] [6] Kab/Reg, 01. Bogor , ,66 528, Sukabumi , ,38 624, Cianjur , ,86 574, Bandung , , , G a r u t , , , Tasikmalaya , ,20 472, C i a m i s , ,66 528, Kuningan , ,04 787, Cirebon , , , Majalengka , ,05 847, Sumedang , ,34 638, Indramayu , , , Subang , ,35 984, Purwakarta , ,71 457, Karawang , ,00 649, B e k a s i , ,54 102, Bandung Barat , ,69 961,36 Kota/City 18. B o g o r 2 0-0, Sukabumi , ,74 85, Bandung , ,00 307, Cirebon ,88 188,52 14, Bekasi D e p o k , ,74 188, Cimahi ,00 102,70 5, Tasikmalaya , ,48 126, Banjar ,53 784,31 6,48 KUD Provinsi , ,32 421,97 Sumber Source Jawa Barat , , ,66 : Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Jawa Barat : Provincial UKM and Cooperative of Jawa Barat Jawa Barat Dalam Angka/Jawa Barat in Figures

FINANCE AND PRICES Keuangan Daerah. 9.1 Regional Finance

FINANCE AND PRICES Keuangan Daerah. 9.1 Regional Finance Finance And Price FINANCE AND PRICES 9.1. Keuangan Daerah 9.1 Regional Finance Kebijakan desentralisasi yang diterapkan pemerintah pusat membuat daerah mempunyai hak yang luas untuk mengatur dirinya sendiri

Lebih terperinci

DATA PERKEMBANGAN REALISASI INVESTASI PMA DAN PMDN SE JAWA BARAT PERIODE LAPORAN JANUARI - MARET TAHUN 2017

DATA PERKEMBANGAN REALISASI INVESTASI PMA DAN PMDN SE JAWA BARAT PERIODE LAPORAN JANUARI - MARET TAHUN 2017 DATA PERKEMBANGAN REALISASI INVESTASI PMA DAN PMDN SE JAWA BARAT PERIODE LAPORAN JANUARI - MARET TAHUN 2017 I. REALISASI INVESTASI PMA & PMDN 1. Total Realisasi Investasi PMA dan PMDN berdasarkan Laporan

Lebih terperinci

FINANCE AND PRICES Keuangan Daerah. 9.1 Regional Finance

FINANCE AND PRICES Keuangan Daerah. 9.1 Regional Finance Finance And Price FINANCE AND PRICES 9.1. Keuangan Daerah 9.1 Regional Finance Tolak ukur meningkatnya kegiatan pembangunan suatu daerah dapat diamati dari realisasi pengeluaran pemerintah daerah, yang

Lebih terperinci

FINANCE AND PRICES Keuangan Daerah. 9.1 Regional Finance

FINANCE AND PRICES Keuangan Daerah. 9.1 Regional Finance FINANCE AND PRICES 9.1. Keuangan Daerah 9.1 Regional Finance Tolak ukur meningkatnya kegiatan pembangunan suatu daerah dapat diamati dari realisasi pengeluaran pemerintah daerah, yang terdiri dari pengeluran

Lebih terperinci

9.1 Regional Finance Keuangan Daerah

9.1 Regional Finance Keuangan Daerah FINANCE AND PRICES 9.1. Keuangan Daerah 9.1 Regional Finance Penerimaan pemerintah daerah merupakan salah satu faktor utama untuk membiayai pembangunan. Penerimaan pemerintah daerah bersumber dari pendapatan

Lebih terperinci

Number of Taxpayers based on the Type per Sub Distric

Number of Taxpayers based on the Type per Sub Distric 419 Jumlah wajib pajak yang membayar menurut jenisnya paling banyak adalah dari pembayaran Pajak Bumi dan Bangunan (PBB), yakni sebanyak 590.238. Sedangkan untuk rekapitulasi perhitungan APBD Tahun 2015

Lebih terperinci

JURNAL RISET AKUNTANSI & KEUANGAN

JURNAL RISET AKUNTANSI & KEUANGAN JURNAL RISET AKUNTANSI DAN KEUANGAN, 4 (1), 2016, 895-910 Published every April, August and December JURNAL RISET AKUNTANSI & KEUANGAN ISSN:2541-061X (Online). ISSN:2338-1507(Print). http://ejournal.upi.edu/index.php/jrak

Lebih terperinci

9.1 Regional Finance Keuangan Daerah

9.1 Regional Finance Keuangan Daerah FINANCE AND PRICES 9.1. Keuangan Daerah 9.1 Regional Finance Penerimaan pemerintah daerah merupakan salah satu faktor utama untuk membiayai pembangunan. Penerimaan pemerintah daerah bersumber dari pendapatan

Lebih terperinci

(juta rupiah). Jumlah

(juta rupiah). Jumlah 483 Sumber bagi pembiayaan pembangunan kota Surabaya salah satunya adalah pajak. Jumlah wajib pajak yang membayar mencapai 596.366. Jumlah pendapatan asli daerah tahun 2016 mencapai Rp. 4.091.867.015.500,-

Lebih terperinci

Jambi Dalam Angka 2007/

Jambi Dalam Angka 2007/ FINANCE AND PRICE Jambi Dalam Angka 2007/2008 541 KEUANGAN DAN HARGA 542 Jambi Dalam Angka 2011 FINANCE AND PRICE BAB 9 KEUANGAN DAN HARGA 9.1. Keuangan Negara CHAPTER 9 FINANCE AND PRICE 9.1. Finance

Lebih terperinci

Figur Data Kota Surakarta Tahun

Figur Data Kota Surakarta Tahun KEUANGAN & PERBANKAN Finance & Banking 10 Figur Data Kota Surakarta Tahun 2014 244 Keuangan Pendapatan asli daerah Kota Surakarta pada tahun 2014 meningkat sebesar 13,49 % dari 298,4 milyar menjadi 335,16

Lebih terperinci

penduduk pertengahan tahun tersebut sebesar person jiwa. Jawa Barat Dalam Angka / Jawa Barat in Figures

penduduk pertengahan tahun tersebut sebesar person jiwa. Jawa Barat Dalam Angka / Jawa Barat in Figures Regional Income REG GIONAL INCOM ME Jawa Barat Dallam Angka / Jaw wa Barat in Figurres 2011 521 REGIONAL INCOME PDRB Provinsi Jawa Barat tahun 2010 atas dasar harga berlaku sebesar 770.660.505 juta rupiah,

Lebih terperinci

Grafik 7.2/Figure 7.2 Nilai Ekspor dan Impor di Jawa Barat Value of Export and Imports in Jawa Barat (Juta/Million US$)

Grafik 7.2/Figure 7.2 Nilai Ekspor dan Impor di Jawa Barat Value of Export and Imports in Jawa Barat (Juta/Million US$) T R A D E Kegiatan perdagangan merupakan usaha jasa yang menghubungkan antara produsen dengan konsumen, yang dalam teori ekonomi mempunyai fungsi Time and Place Utility. Keuntungan kegiatan perdagangan

Lebih terperinci

PENDAPATAN REGIONAL REGIONAL INCOME

PENDAPATAN REGIONAL REGIONAL INCOME PENDAPATAN REGIONAL REGIONAL INCOME NUSA TENGGARA BARAT DALAM ANGKA 2013 NUSA TENGGARA BARAT IN FIGURES 2013 Pendapatan Regional/ BAB XI PENDAPATAN REGIONAL CHAPTER XI REGIONAL INCOME Produk Domestik

Lebih terperinci

Produk Domestik Regional Bruto Gross Regional Domestic Product

Produk Domestik Regional Bruto Gross Regional Domestic Product Produk Domestik Regional Bruto Gross Regional Domestic Product X Produk Domestik Regional Bruto 306 Kabupaten Bandung Barat Dalam Angka 2013 Gross Regional Domestic Product 10.1 PRODUK DOMESTIK REGIONAL

Lebih terperinci

Pendapatan Regional/ Regional Income

Pendapatan Regional/ Regional Income Nusa Tenggara Barat in Figures 2012 559 560 Nusa Tenggara in Figures 2012 BAB XI PENDAPATAN REGIONAL CHAPTER XI REGIONAL INCOME Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku pada tahun

Lebih terperinci

PENDAPATAN REGIONAL REGIONAL INCOME BAB IX PENDAPATAN REGIONAL CHAPTER IX REGIONAL INCOME Struktur Ekonomi. 9.1.

PENDAPATAN REGIONAL REGIONAL INCOME BAB IX PENDAPATAN REGIONAL CHAPTER IX REGIONAL INCOME Struktur Ekonomi. 9.1. BAB IX PENDAPATAN REGIONAL CHAPTER IX 9.1. Struktur Ekonomi 9.1. Economy Structure Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) adalah indikator utama perekonomian di suatu wilayah. PDRB atas dasar harga berlaku

Lebih terperinci

Pendapatan Regional/ Regional Income

Pendapatan Regional/ Regional Income 2010 539 540 BAB XI PENDAPATAN REGIONAL CHAPTER XI REGIONAL INCOME PDRB atas dasar berlaku pada tahun 2008 sebesar 35.261,68 milyar rupiah, sedang pada tahun sebelumnya 33522,22 milyar rupiah, atau mengalami

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA TANGERANG

PEMERINTAH KOTA TANGERANG CHAPTER X BANKING, INVESTMENT, AND COOPERATIVE Penjelasan Teknis 1. Data statistik perbankan bersumber dari Bank Indonesia. Technical Notes 1. Banking statistics are obtained from the Bank of Indonesia.

Lebih terperinci

Pendapatan Regional/ Regional Income

Pendapatan Regional/ Regional Income 2011 541 542 BAB XI PENDAPATAN REGIONAL CHAPTER XI REGIONAL INCOME PDRB atas dasar berlaku pada tahun 2010 sebesar 49.362,71 milyar rupiah, sedang pada tahun sebelumnya 43.985,03 milyar rupiah, atau mengalami

Lebih terperinci

Kabupaten Penajam Paser Utara Dalam Angka

Kabupaten Penajam Paser Utara Dalam Angka Kabupaten Penajam Paser Utara Dalam Angka 2011 242 PENDAPATAN DAERAH Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Penajam Paser Utara Tahun 2010 naik sebesar 0,70% atau menjadi Rp. 44.290.777.000,- Dana Perimbangan

Lebih terperinci

V GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN

V GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN V GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN 5.1 Geografis dan Administratif Provinsi Jawa Barat secara geografis terletak di antara 5 0 50 7 0 50 Lintang Selatan dan 104 0 48 108 0 48 Bujur Timur, dengan batas-batas

Lebih terperinci

DAFTAR ISI STATISTIK EKONOMI KEUANGAN INDONESIA KATA PENGANTAR TABEL-TABEL

DAFTAR ISI STATISTIK EKONOMI KEUANGAN INDONESIA KATA PENGANTAR TABEL-TABEL STATISTIK EKONOMI KEUANGAN INDONESIA DAFTAR ISI KATA PENGANTAR TABEL-TABEL I. UANG DAN BANK I.1. Uang Beredar dan Faktor - Faktor yang Mempengaruhinya... 2 I.2. Neraca Analitis Otoritas Moneter ( Uang

Lebih terperinci

Comsumption and Cost

Comsumption and Cost Comsumption and Cost CONSUMPTION AND COST Pengeluaran rumah tangga dapat dibedakan menurut Pengeluaran Makanan dan Bukan Makanan, dimana menggambarkan bagaimana penduduk mengalokasikan kebutuhan rumah

Lebih terperinci

Jenis Penerimaan/Type of Receipts

Jenis Penerimaan/Type of Receipts Tabel : 09.01.01 Realisasi Anggaran Pendapatan Pemerintah Daerah Kota Surabaya Realization of Revenues Budgetair of Surabaya City Local Government by Type of Receipts (000 Rp) Jenis Penerimaan/Type of

Lebih terperinci

Dari hasil perhitungan PDRB Kota Bandung selama periode dapat disimpulkan sebagai berikut :

Dari hasil perhitungan PDRB Kota Bandung selama periode dapat disimpulkan sebagai berikut : Penyajian statistik Produk Domestik Regional Bruto dapat digunakan sebagai bahan perencanaan pembangunan nasional dan regional khususnya di bidang ekonomi karena angka-angkanya dapat dipakai sebagai ukuran

Lebih terperinci

RENCANA & REALISASI PENANAMAN MODAL DALAM NEGERI (PMDN) MENURUT SEKTOR TAHUN 2010 DI KALIMANTAN TIMUR

RENCANA & REALISASI PENANAMAN MODAL DALAM NEGERI (PMDN) MENURUT SEKTOR TAHUN 2010 DI KALIMANTAN TIMUR & PENANAMAN MODAL DALAM NEGERI (PMDN) MENURUT SEKTOR TAHUN 2010 2010-1 Tan. Pangan & Perkebunan 1 4.669.131.070 2.442-27 2.889.931.158.529 5.200-3 Kehutanan - - - - - - - - 5 Pertambangan 1 500.000.000

Lebih terperinci

CONSUMPTION AND COST

CONSUMPTION AND COST Besarnya pendapatan yang diperoleh/diterima rumah tangga dapat menggambarkan kesejahteraan suatu masyarakat. Namun demikian data pendapatan yang akurat sulit diperoleh, sehingga dalam survey/ kegiatan

Lebih terperinci

KEUANGAN DAN HARGA. Finance and Price

KEUANGAN DAN HARGA. Finance and Price KEUANGAN DAN HARGA Finance and Price FINANCE AND PRICE IX KEUANGAN DAN HARGA KEUANGAN Realisasi Pendapatan Pemerintah Daerah Kabupaten Banggai Kepulauan pada tahun anggaran 2012 sejumlah 539,609 milyar

Lebih terperinci

Population and Labour Force

Population and Labour Force Population and Labour Force POPULATION AND LABOUR FORCE Grafik 3.1 Laju Pertumbuhan Penduduk Provinsi Jawa Barat Menurut Kabupaten/Kota Growth Rate Population in Jawa Barat by Regency/City 2000-2010 26.

Lebih terperinci

Realization of Revenues Budgetair of Surabaya City Local Government by Type of Receipts (000 Rp) 2010 (1) (2)

Realization of Revenues Budgetair of Surabaya City Local Government by Type of Receipts (000 Rp) 2010 (1) (2) Tabel : 09.01.01 Realisasi Anggaran Pendapatan Pemerintah Daerah Kota Surabaya Realization of Revenues Budgetair of Surabaya City Local Government by Type of Receipts (000 Rp) Jenis Penerimaan/Type of

Lebih terperinci

PENDAPATAN REGIONAL REGIONAL INCOME

PENDAPATAN REGIONAL REGIONAL INCOME PENDAPATAN REGIONAL REGIONAL INCOME PENJELASAN TEKNIS 1. Metodologi penghitungan pendapatan regional yang dipakai mengikuti buku petunjuk BPS Sistem Neraca Nasional. 2. Pengertian Produk Domestik Bruto

Lebih terperinci

CONSUMPTION AND COST

CONSUMPTION AND COST Besarnya pendapatan yang diperoleh/diterima rumah tangga dapat menggambarkan kesejahteraan suatu masyarakat. Namun demikian data pendapatan yang akurat sulit diperoleh, sehingga dalam survey/ kegiatan

Lebih terperinci

Keuangan BAB IX KEUANGAN

Keuangan BAB IX KEUANGAN Keuangan BAB IX KEUANGAN Bab ini memuat data serta ulasan ringkas mengenai kegiatan pembangunan di bidang keuangan Pemerintah Daerah Kabupaten Bombana, Perpajakan dan Perbankan serta Koperasi. 9.1. Keuangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Penilaian perusahaan ini melibatkan peranan manajer keuangan, dimana. mengambil keputusan merupakan kegiatan para manajer.

BAB I PENDAHULUAN. Penilaian perusahaan ini melibatkan peranan manajer keuangan, dimana. mengambil keputusan merupakan kegiatan para manajer. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penilaian perusahaan merupakan suatu hal yang paling penting bagi perusahaan yang sudah go public karena mencerminkan kinerja perusahaan yang dapat mempengaruhi investor

Lebih terperinci

CONSUMPTION AND COST

CONSUMPTION AND COST CONSUMPTION AND COST Besarnya pendapatan yang diperoleh/diterima rumah tangga dapat menggambarkan kesejahteraan suatu masyarakat. Namun demikian data pendapatan yang akurat sulit diperoleh, sehingga dalam

Lebih terperinci

PENDAPATAN REGIONAL REGIONAL INCOME

PENDAPATAN REGIONAL REGIONAL INCOME PENDAPATAN REGIONAL REGIONAL INCOME PENJELASAN TEKNIS 1. Metodologi penghitungan pendapatan regional yang dipakai mengikuti buku petunjuk BPS Sistem Neraca Nasional. 2. Pengertian Produk Domestik Bruto

Lebih terperinci

Population and Labour Force

Population and Labour Force Population and Labour Force 3.1. Penduduk 3.1. Population Pada tahun 2009 penduduk di Kabupaten /Kota Jawa Barat yang terbanyak di Kabupaten Bogor, yaitu sebesar 4, 4 juta jiwa dan diikuti oleh Kabupaten

Lebih terperinci

POPULATION AND LABOUR FORCE

POPULATION AND LABOUR FORCE Kesejahteraan penduduk merupakan sasaran utama dari pembangunan di berbagai daerah. Untuk itu pemerintah telah melaksanakan berbagai usaha dalam rangka memecahkan masalah kependudukan. The main aim of

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.11, 2012 KEMENTERIAN KEUANGAN. Alokasi. Dana. SDA. Pertambangan. Panas Bumi. TA 2012. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 01/PMK.07/2012 TENTANG PERKIRAAN

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 08 /PMK.07/2011 TENTANG

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 08 /PMK.07/2011 TENTANG MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 08 /PMK.07/2011 TENTANG ALOKASI KURANG BAYAR DANA BAGI HASIL SUMBER DAYA ALAM PERTAMBANGAN PANAS BUMI TAHUN ANGGARAN 2006, TAHUN

Lebih terperinci

Produk Domestik Regional Bruto/ Gross Regional Domestic Product

Produk Domestik Regional Bruto/ Gross Regional Domestic Product Produk Domestik Regional Bruto/ Bangka Selatan Dalam Angka/ Bangka Selatan In Figures 2012 327 328 Bangka Selatan Dalam Angka/ Bangka Selatan In Figures 2012 10.1 Produk Domestik Regional Bruto Produk

Lebih terperinci

SATU DATA PEMBANGUNAN JAWA BARAT PUSAT DATA DAN ANALISA PEMBANGUNAN (PUSDALISBANG) DAFTAR ISI DAFTAR ISI

SATU DATA PEMBANGUNAN JAWA BARAT PUSAT DATA DAN ANALISA PEMBANGUNAN (PUSDALISBANG) DAFTAR ISI DAFTAR ISI DAFTAR ISI DAFTAR ISI...... i 1. GEOGRAFI Tabel : 1.01 Luas Wilayah Provinsi Jawa Barat Dan Kabupaten/Kota... 1 Tabel : 1.02 Jumlah Kecamatan Dan Desa Menurut Kabupaten/Kota Tahun 2011... 2 2. KETENAGAKERJAAN

Lebih terperinci

REALISASI INVESTASI PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PADA TRIWULAN II TAHUN 2016

REALISASI INVESTASI PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PADA TRIWULAN II TAHUN 2016 INVESTASI PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PADA TRIWULAN II TAHUN 2016 Pada tahun 2016 ini telah ditetapkan target realisasi investasi sebesar Rp. 39,33 triliun. Dengan rincian Rp. 13,77 triliun untuk PMDN dan

Lebih terperinci

REALISASI INVESTASI PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PADA TRIWULAN III TAHUN 2016

REALISASI INVESTASI PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PADA TRIWULAN III TAHUN 2016 INVESTASI PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PADA TRIWULAN III TAHUN 0 Pada tahun 0 ini telah ditetapkan target realisasi investasi sebesar Rp. 9, trilliun. Dengan rincian Rp., trilliun untuk PMDN dan Rp., triliun

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.11, 2010 Kementerian Keuangan. Dana Bagi Hasil. Pertambangan. Panas Bumi.

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.11, 2010 Kementerian Keuangan. Dana Bagi Hasil. Pertambangan. Panas Bumi. BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.11, 2010 Kementerian Keuangan. Dana Bagi Hasil. Pertambangan. Panas Bumi. PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 06/PMK.07/2010 TENTANG ALOKASI DANA BAGI HASIL SUMBER DAYA

Lebih terperinci

2012, No

2012, No 2012,.1305 12 LAMPIRAN I PERATURAN DAFTAR PROVINSI DAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH PROVINSI DI BIDANG PENANAMAN MODAL YANG MELAKSANAKAN KEGIATAN DEKONSENTRASI DI BIDANG PENGENDALIAN PELAKSANAAN PENANAMAN

Lebih terperinci

: Podes SE 2006 Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Barat : BPS - Statistics of Jawa Barat

: Podes SE 2006 Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Barat : BPS - Statistics of Jawa Barat GOVERNMENT Provinsi Jawa Barat meliputi 16 kabupaten dan 9 kota, mencakup sekitar 592 kecamatan, 1 798 perkotaan dan 4 083 perdesaan. Pegawai Negeri Sipil di seluruh Kabupaten dan Kota se Jawa Barat pada

Lebih terperinci

POPULATION AND LABOUR FORCE

POPULATION AND LABOUR FORCE 3.1. Penduduk Jumlah penduduk Jawa Barat pada tahun 2006 mencapai 40,74 juta orang. Pada tahun 2003 baru mencapai 38,13 juta orang, meningkat lagi menjadi 39,14 juta orang di tahun 2004, sedangkan tahun

Lebih terperinci

PEMERINTAHAN GOVERNMENT

PEMERINTAHAN GOVERNMENT PEMERINTAHAN GOVERNMENT Propinsi Jawa Barat meliputi 16 kabupaten dan 9 kota, mencakup sekitar 561 kecamatan, 1794 kelurahan dan 3 978 desa. Pegawai Negeri Sipil di Jawa Barat pada tahun 2003 sebanyak

Lebih terperinci

Jawa Barat Dalam Angka 2004/

Jawa Barat Dalam Angka 2004/ GOVERNMENT Propinsi Jawa Barat meliputi 16 kabupaten dan 9 kota, mencakup sekitar 592 kecamatan, 1 799 kelurahan dan 4 006 desa. Pegawai Negeri Sipil di seluruh Kabupaten dan Kota sejawa Barat pada tahun

Lebih terperinci

3.1. Population Penduduk

3.1. Population Penduduk POPULATION AND LABOUR FORCE Kesejahteraan penduduk merupakan sasaran utama dari pembangunan di berbagai daerah. Untuk itu pemerintah telah melaksanakan berbagai usaha dalam rangka memecahkan masalah kependudukan.

Lebih terperinci

MATRIKS PENYEMPURNAAN STATISTIK EKONOMI DAN KEUANGAN INDONESIA (SEKI) INDONESIAN FINANCIAL STATISTICS ENHANCEMENT MATRIX

MATRIKS PENYEMPURNAAN STATISTIK EKONOMI DAN KEUANGAN INDONESIA (SEKI) INDONESIAN FINANCIAL STATISTICS ENHANCEMENT MATRIX MATRIKS PENYEMPURNAAN STATISTIK EKONOMI DAN KEUANGAN INDONESIA () Judul Tabel pada Lama Lama Title on Baru I. UANG DAN BANK/MONEY AND BANKING 1 Uang Beredar dan Faktor - Faktor yang I.1. I.1. Tetap Mempengaruhinya

Lebih terperinci

2013, No.1531

2013, No.1531 11 2013,.1531 LAMPIRAN I DAFTAR PROVINSI DAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH PROVINSI DI BIDANG PENANAMAN MODAL YANG MELAKSANAKAN KEGIATAN DEKONSENTRASI DI BIDANG PENGENDALIAN PELAKSANAAN PENANAMAN MODAL

Lebih terperinci

BAB V KINERJA PEREKONOMIAN KABUPATEN/KOTA DI JAWA BARAT

BAB V KINERJA PEREKONOMIAN KABUPATEN/KOTA DI JAWA BARAT BAB V KINERJA PEREKONOMIAN KABUPATEN/KOTA DI JAWA BARAT 5.1. PDRB Antar Kabupaten/ Kota oda perekonomian yang bergulir di Jawa Barat, selama tahun 2007 merupakan tolak ukur keberhasilan pembangunan Jabar.

Lebih terperinci

ANALISIS BELANJA PEMERINTAH DAERAH KOTA BENGKULU

ANALISIS BELANJA PEMERINTAH DAERAH KOTA BENGKULU ANALISIS BELANJA PEMERINTAH DAERAH KOTA BENGKULU Ahmad Soleh Fakultas Ekonomi Universitas Dehasen Bengkulu ABSTRAK Ahmad Soleh; Analisis Belanja Pemerintah Daerah Kota Bengkulu. Penelitian ini bertujuan

Lebih terperinci

Informasi Data Pokok Kota Surabaya Tahun 2012

Informasi Data Pokok Kota Surabaya Tahun 2012 BAB IX KEUANGAN DAN HARGA-HARGA CHAPTER IX FINANCE AND PRICES 1. KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH Realisasi Anggaran Pendapatan Pemerintah Daerah Kota Surabaya terdiri dari Pendapatan Asli Daerah (PAD), pendapatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian. dalam perekonomian Indonesia. Masalah kemiskinan, pengangguran, pendapatan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian. dalam perekonomian Indonesia. Masalah kemiskinan, pengangguran, pendapatan Bab I Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Kelemahan strategi pembangunan ekonomi di masa lalu dan krisis ekonomi yang berkepanjangan, telah menimbulkan berbagai persoalan yang

Lebih terperinci

8.1. Keuangan Daerah APBD

8.1. Keuangan Daerah APBD S alah satu aspek pembangunan yang mendasar dan strategis adalah pembangunan aspek ekonomi, baik pembangunan ekonomi pada tatanan mikro maupun makro. Secara mikro, pembangunan ekonomi lebih menekankan

Lebih terperinci

BAB V KINERJA PEREKONOMIAN KABUPATEN/KOTA DI JAWA BARAT

BAB V KINERJA PEREKONOMIAN KABUPATEN/KOTA DI JAWA BARAT BAB V KINERJA PEREKONOMIAN KABUPATEN/KOTA DI JAWA BARAT 5.1. PDRB Antar Kabupaten/ Kota eranan ekonomi wilayah kabupaten/kota terhadap perekonomian Jawa Barat setiap tahunnya dapat tergambarkan dari salah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. DASAR HUKUM A. Gambaran Umum Daerah 1. Kondisi Geografis Daerah 2. Kondisi Demografi

BAB I PENDAHULUAN A. DASAR HUKUM A. Gambaran Umum Daerah 1. Kondisi Geografis Daerah 2. Kondisi Demografi BAB I PENDAHULUAN A. DASAR HUKUM Perkembangan Sejarah menunjukkan bahwa Provinsi Jawa Barat merupakan Provinsi yang pertama dibentuk di wilayah Indonesia (staatblad Nomor : 378). Provinsi Jawa Barat dibentuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Berdasarkan Undang-Undang No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah dinyatakan bahwa penyelenggaraan urusan pemerintahan oleh pemerintah daerah dan

Lebih terperinci

BAB 10. PENDAPATAN REGIONAL

BAB 10. PENDAPATAN REGIONAL BAB 10. PENDAPATAN REGIONAL 10.1. Produk Domestik Regional Bruto menurut Lapangan Usaha PDRB Kalimantan Selatan menurut lapangan usaha atas dasar harga berlaku dengan migas tahun 2009 mencapai 51.177 milyar

Lebih terperinci

IV. KONDISI UMUM WILAYAH

IV. KONDISI UMUM WILAYAH 29 IV. KONDISI UMUM WILAYAH 4.1 Kondisi Geografis dan Administrasi Jawa Barat secara geografis terletak di antara 5 50-7 50 LS dan 104 48-104 48 BT dengan batas-batas wilayah sebelah utara berbatasan dengan

Lebih terperinci

Keuangan dan Harga-harga/ Finance and Prices

Keuangan dan Harga-harga/ Finance and Prices Nusa Tenggara Barat 2012/ Nusa Tenggara Barat in Figures 2012 467 468 Nusa Tenggara Barat Dalam Angka 2012/ Nusa Tenggara Barat in Figures 2012 BAB IX KEUANGAN DAN HARGA-HARGA CHAPTER IX FINANCE AND PRICES

Lebih terperinci

Pendapatan Regional dan Pengeluaran

Pendapatan Regional dan Pengeluaran Pendapatan Regional dan Pengeluaran 10.1 Pendapatan Regional Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) adalah jumlah seluruh nilai tambah yang dihasilkan oleh berbagai sektor/lapangan usaha yang melakukan

Lebih terperinci

Regional Revenue. PENDAPATAN REGIONAL Regional Revenue

Regional Revenue. PENDAPATAN REGIONAL Regional Revenue Regional Revenue PENDAPATAN REGIONAL Regional Revenue 10.1 Pendapatan Regional Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) adalah jumlah seluruh nilai tambah yang dihasilkan oleh berbagai sektor/lapangan usaha

Lebih terperinci

DIPA BADAN URUSAN ADMINISTRASI TAHUN ANGGARAN 2014

DIPA BADAN URUSAN ADMINISTRASI TAHUN ANGGARAN 2014 TOTAL BAES01 JAWA BARAT 129,401,372,000.00 BELANJA PEGAWAI 100,974,521,000.00 BELANJA BARANG OPERASIONAL 8,203,990,000.00 BELANJA BARANG NON OPERASIONAL 2,838,361,000.00 BELANJA MODAL 17,384,500,000.00

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat baik material maupun spiritual. Untuk

BAB I PENDAHULUAN. untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat baik material maupun spiritual. Untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pembangunan nasional merupakan salah satu kegiatan pemerintah Indonesia yang berlangsung terus menerus dan berkesinambungan yang bertujuan untuk meningkatkan

Lebih terperinci

Population and Labour Force

Population and Labour Force Population and Labour Force POPULATION AND LABOUR FORCE 3.1. Penduduk Pada tahun 2007 penduduk terbanyak di Jawa Barat terdapat di Kabupaten Bogor, yaitu sebesar 4,3 juta orang kemudian diikuti oleh Kabupaten

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bentuk kenaikan pendapatan nasional. Cara mengukur pertumbuhan ekonomi

BAB I PENDAHULUAN. bentuk kenaikan pendapatan nasional. Cara mengukur pertumbuhan ekonomi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertumbuhan ekonomi merupakan laju pertumbuhan yang dibentuk dari berbagai macam industri yang secara tidak langsung menggambarkan tingkat ekonomi yang terjadi. Bagi

Lebih terperinci

KEUANGAN DAN HARGA-HARGA FINANCE AND PRICES

KEUANGAN DAN HARGA-HARGA FINANCE AND PRICES KEUANGAN DAN HARGA-HARGA FINANCE AND PRICES NUSA TENGGARA BARAT DALAM ANGKA 2013 NUSA TENGGARA BARAT IN FIGURES 2013 BAB IX KEUANGAN DAN HARGA-HARGA Keuangan dan Harga-harga/ CHAPTER IX FINANCE AND PRICES

Lebih terperinci

BAB. XI. PENDAPATAN REGIONAL Regional Income

BAB. XI. PENDAPATAN REGIONAL Regional Income BAB. XI PENDAPATAN REGIONAL Regional Income 515 516 BAB XI CHAPTER XI PENDAPATAN REGIONAL REGIONAL INCOME 1. PDRB Jawa Tengah menurut Sektor Pertumbuhan ekonomi Jawa Tengah tahun 2008 yang ditunjukkan

Lebih terperinci

Keuangan dan Harga-harga/ Finance and Prices

Keuangan dan Harga-harga/ Finance and Prices 451 452 BAB IX KEUANGAN DAN HARGA- HARGA CHAPTER IX FINANCE AND PRICES 9.1. Keuangan Pemerintah Daerah Pendapatan Asli Daerah (PAD) Provinsi NTB pada tahun berjumlah sebesar Rp. 413,16 milyar. Nilai realisasi

Lebih terperinci

Population and Labour Force

Population and Labour Force Population and Labour Force POPULATION AND LABOUR FORCE 3.1. Penduduk 3.1. Population Pada tahun 2008 penduduk di Kabupaten /Kota Jawa Barat yang terbanyak di Kabupaten Bogor, yaitu sebesar 4,4 juta jiwa

Lebih terperinci

Comsumption and Cost

Comsumption and Cost Comsumption and Cost CONSUMPTION AND COST Grafik 10.2/Figure 10.2 Pengeluaran Rata-rata Per Kapita Sebulan Menurut Kelompok Barang di Jawaa Barat Average Monthly Per Capita Expenditure by Regency/City

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA TANGERANG

PEMERINTAH KOTA TANGERANG CHAPTER XIV REGIONAL INCOME Penjelasan Teknis Catatan Teknis 1. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) pada tingkat regional (provinsi dan kabupaten/kota) menggambarkan kemampuan suatu wilayah untuk menciptakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sejak kebijakan pemerintah Indonesia tentang Otonomi Daerah

BAB I PENDAHULUAN. Sejak kebijakan pemerintah Indonesia tentang Otonomi Daerah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Sejak kebijakan pemerintah Indonesia tentang Otonomi Daerah dilaksanakan pada tanggal 1 Januari 2001 diharapkan pembangunan di daerah berjalan seiring dengan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI DISCLAIMER

DAFTAR ISI DISCLAIMER DAFTAR ISI 1. Tujuan dan Kebijakan Pengelolaan Utang 2. Realisasi APBNP 2017 dan Defisit Pembiayaan APBN 3. Perkembangan Posisi Utang Pemerintah Pusat dan Grafik Posisi Utang Pemerintah Pusat 4. Perkembangan

Lebih terperinci

B. PASAR NON TRADISIONAL Negara tujuan / mitra dagang yang ekonominya kuat atau menengah yang berpotensi menjadi mitra dagang.

B. PASAR NON TRADISIONAL Negara tujuan / mitra dagang yang ekonominya kuat atau menengah yang berpotensi menjadi mitra dagang. Perdagangan barang saat ini sudah berkembang jauh dengan makin derasnya perdagangan antar negara. Dimana arus barang yang keluar dan masuk ke suatu negara sudah terjalin nyaris tanpa batas. Pengusaha berusaha

Lebih terperinci

Dalam Bab ini disajikan data mengenai keuangan dan harga-harga. barang-barang konsumsi dan aneka industri. Dari Dinas Pendapatan Kota

Dalam Bab ini disajikan data mengenai keuangan dan harga-harga. barang-barang konsumsi dan aneka industri. Dari Dinas Pendapatan Kota Dalam Bab ini disajikan data mengenai keuangan dan harga-harga barang-barang konsumsi dan aneka industri. Dari Dinas Pendapatan Kota Bandung, realisasi Pendapatan Asli Daerah (PAD) terhadap targetnya untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dari negara-negara maju, baik di kawasan regional maupun kawasan global.

BAB I PENDAHULUAN. dari negara-negara maju, baik di kawasan regional maupun kawasan global. BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG MASALAH Dalam perjalanan menuju negara maju, Indonesia memerlukan dana yang tidak sedikit untuk melaksanakan pembangunan nasional. Kebutuhan dana yang besar disebabkan

Lebih terperinci

Manufacturing, Quarrying and Energy

Manufacturing, Quarrying and Energy Manufacturing, Quarrying and Energy MANUFACTURING, QUARRYING AND ENERGY 6.1 Industri Pengolahan 6.1. Manufacturing Industry Sektor industri merupakan sektor utama dalam perekonomian Indonesia yang memberikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Otonomi daerah dan desentralisasi yang efektif berlaku sejak tahun 2001

BAB I PENDAHULUAN. Otonomi daerah dan desentralisasi yang efektif berlaku sejak tahun 2001 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Otonomi daerah dan desentralisasi yang efektif berlaku sejak tahun 2001 merupakan awal pelaksanaan otonomi daerah dan desentralisasi fiskal. Otonomi daerah

Lebih terperinci

REALISASI PENANAMAN MODAL PMDN PMA TRIWULAN I TAHUN 2014

REALISASI PENANAMAN MODAL PMDN PMA TRIWULAN I TAHUN 2014 Invest in remarkable indonesia indonesia Invest in remarkable indonesia Invest in remarkable indonesia Invest in remarkable indonesia indonesia remarkable indonesia invest in Invest in indonesia Invest

Lebih terperinci

STATISTIK EKONOMI KEUANGAN DAERAH PROVINSI DKI JAKARTA REGIONAL ECONOMIC FINANCIAL STATISTICS PROVINCE DKI JAKARTA ISSN

STATISTIK EKONOMI KEUANGAN DAERAH PROVINSI DKI JAKARTA REGIONAL ECONOMIC FINANCIAL STATISTICS PROVINCE DKI JAKARTA ISSN STATISTIK EKONOMI KEUANGAN DAERAH PROVINSI DKI JAKARTA Vol. 16 No. 08 Agustus 2016 August 2016 REGIONAL ECONOMIC FINANCIAL STATISTICS PROVINCE DKI JAKARTA ISSN 1411-7347 ISSN 1411-7347 Vol.16 No.08 Agustus

Lebih terperinci

BAB II PERUBAHAN KEBIJAKAN UMUM APBD Perubahan Asumsi Dasar Kebijakan Umum APBD

BAB II PERUBAHAN KEBIJAKAN UMUM APBD Perubahan Asumsi Dasar Kebijakan Umum APBD BAB II PERUBAHAN KEBIJAKAN UMUM APBD 2.1. Perubahan Asumsi Dasar Kebijakan Umum APBD Dalam penyusunan Kebijakan Umum Perubahan APBD ini, perhatian atas perkembangan kondisi perekonomian Kabupaten Lombok

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Jawa Barat adalah salah satu Provinsi di Indonesia. Provinsi Jawa Barat memiliki luas wilayah daratan 3.710.061,32 hektar, dan Jawa Barat menduduki

Lebih terperinci

BAB IX PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH

BAB IX PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH BAB IX PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH Penetapan indikator kinerja daerah bertujuan untuk memberikan gambaran mengenai ukuran keberhasilan pencapaian visi dan misi Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah

Lebih terperinci

RINGKASAN DATA DAN INFORMASI PENANAMAN MODAL PROVINSI SUMATERA BARAT TAHUN 2017 KONDISI S.D. 30 JUNI 2017

RINGKASAN DATA DAN INFORMASI PENANAMAN MODAL PROVINSI SUMATERA BARAT TAHUN 2017 KONDISI S.D. 30 JUNI 2017 RINGKASAN DATA DAN INFORMASI PENANAMAN MODAL PROVINSI SUMATERA BARAT TAHUN 2017 KONDISI S.D. 30 JUNI 2017 I. RENCANA INVESTASI PMDN/ PMA Tabel 1. Perkembangan PMDN & PMA Satuan nilai rencana investasi

Lebih terperinci

Manufacturing, Quarrying and Energi

Manufacturing, Quarrying and Energi Manufacturing, Quarrying and Energi MANUFACTURING, QUARRYING AND ENERGY 6.1 Industri Pengolahan 6.1 Manufacturing Industry Sektor industri merupakan sektor utama dalam perekonomian Indonesia yang memberikan

Lebih terperinci

KEUANGAN DAN HARGA-HARGA. Finance and Prices

KEUANGAN DAN HARGA-HARGA. Finance and Prices KEUANGAN DAN HARGAHARGA Finance and Prices 10 X. KEUANGAN DAN HARGAHARGA X. FINANCE AND PRICES 1. Keuangan Pembangunan Daerah Rretribusi dan pajak daerah, sebagai penyumbang penerimaan daerah, mempunyai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT ATA 2014 I - 1

BAB I PENDAHULUAN LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT ATA 2014 I - 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penyampaian laporan keterangan pertanggungjawaban Kepala Daerah kepada DPRD merupakan amanah Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan

Lebih terperinci

Keuangan dan Harga-harga/ Finance and Prices SEKAT

Keuangan dan Harga-harga/ Finance and Prices SEKAT SEKAT 429 430 BAB IX KEUANGAN DAN HARGA- HARGA CHAPTER IX FINANCE AND PRICES 9.1 Keuangan Pemerintah Daerah Dalam perencanaan anggaran dan belanja negara, pemerintah menganut prinsip anggaran berimbang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. membiayai pembangunan dan pelayanan atas dasar keuangan sendiri (Anzar, tangan dari pemerintah pusat (Fitriyanti & Pratolo, 2009).

BAB I PENDAHULUAN. membiayai pembangunan dan pelayanan atas dasar keuangan sendiri (Anzar, tangan dari pemerintah pusat (Fitriyanti & Pratolo, 2009). BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Krisis ekonomi yang terjadi pada awal tahun 1996 dan puncaknya pada tahun 1997 mendorong pemerintah pusat mendelegasikan sebagian wewenang dalam hal pengelolaan

Lebih terperinci

STATISTIK EKONOMI KEUANGAN DAERAH PROVINSI DKI JAKARTA REGIONAL ECONOMIC FINANCIAL STATISTICS PROVINCE DKI JAKARTA ISSN

STATISTIK EKONOMI KEUANGAN DAERAH PROVINSI DKI JAKARTA REGIONAL ECONOMIC FINANCIAL STATISTICS PROVINCE DKI JAKARTA ISSN STATISTIK EKONOMI KEUANGAN DAERAH PROVINSI DKI JAKARTA Vol.15 No.12 Desember 2015 December 2015 REGIONAL ECONOMIC FINANCIAL STATISTICS PROVINCE DKI JAKARTA ISSN 1411-7347 ISSN 1411-7347 Vol.15 No.12 Desember

Lebih terperinci

Per 31 Maret 2016 dan 31 Desember 2015 As of March 31, 2016 and December 31, 2015

Per 31 Maret 2016 dan 31 Desember 2015 As of March 31, 2016 and December 31, 2015 546.419 LAPORAN POSISI KEUANGAN THE STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION Per 31 Maret 2016 dan 31 Desember 2015 As of March 31, 2016 and December 31, 2015 Catatan/ 31 Maret 2016/ 31 Desember 2015/ Notes March

Lebih terperinci

PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO

PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO Produk Domestik Regional Bruto merupakan salah satu indikator perekonomian yang dapat digunakan sebagai bahan penentuan kebijakan pembangunan khususnya dalam bidang perekonomian dan bahan evaluasi pembangunan

Lebih terperinci

STATISTIK EKONOMI KEUANGAN DAERAH PROVINSI DKI JAKARTA REGIONAL ECONOMIC FINANCIAL STATISTICS PROVINCE DKI JAKARTA

STATISTIK EKONOMI KEUANGAN DAERAH PROVINSI DKI JAKARTA REGIONAL ECONOMIC FINANCIAL STATISTICS PROVINCE DKI JAKARTA Vol.16 No.05 Mei 2016 May 2016 STATISTIK EKONOMI KEUANGAN DAERAH PROVINSI DKI JAKARTA REGIONAL ECONOMIC FINANCIAL STATISTICS PROVINCE DKI JAKARTA ISSN 1411-7347 ISSN 1411-7347 Vol.16 No.05 Mei 2016 May

Lebih terperinci

Figur Data Kota Surakarta Tahun

Figur Data Kota Surakarta Tahun PENDAPATAN REGIONAL Regional Income 11 Figur Data Kota Surakarta Tahun 2014 256 Pendapatan Regional Regional Income PDRB Kota Surakarta yang disajikan secara series memberikan gambaran kinerja ekonomi

Lebih terperinci