DAFTAR ISI STATISTIK EKONOMI KEUANGAN INDONESIA KATA PENGANTAR TABEL-TABEL

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "DAFTAR ISI STATISTIK EKONOMI KEUANGAN INDONESIA KATA PENGANTAR TABEL-TABEL"

Transkripsi

1 STATISTIK EKONOMI KEUANGAN INDONESIA DAFTAR ISI KATA PENGANTAR TABEL-TABEL I. UANG DAN BANK I.1. Uang Beredar dan Faktor - Faktor yang Mempengaruhinya... 2 I.2. Neraca Analitis Otoritas Moneter ( Uang Primer )... 4 I.3. Neraca Analitis Bank Umum Dan BPR... 6 I.4. Posisi Pinjaman Rupiah & Valas yang Diberikan Bank Umum dan BPR Menurut Kelompok Bank & Lapangan Usaha I.5. Posisi Pinjaman Rupiah yang Diberikan Bank Umum dan BPR Menurut Kelompok Bank & Lapangan Usaha I.6. Posisi Pinjaman Investasi Rupiah & Valas Yang Diberikan Bank Umum dan BPR Menurut Kelompok Bank & Lapangan Usaha I.7. Posisi Pinjaman Investasi Rupiah Yang Diberikan Bank Umum & BPR Menurut Kelompok Bank & Lapangan Usaha I.8. Posisi Pinjaman Modal Kerja Rupiah & Valas Yang Diberikan Bank Umum dan BPR Menurut Kelompok Bank & Lapangan Usaha I.9. Posisi Pinjaman Modal Kerja Rupiah Yang Diberikan Bank Umum dan BPR Menurut Kelompok Bank & Lapangan Usaha I.10. Posisi Pinjaman Konsumsi Yang Diberikan Bank Umum Dan BPR Menurut Kelompok Bank I.11. Posisi Pinjaman yang Diberikan Bank Umum Dan BPR Menurut Golongan Debitur 34 I.12. Posisi Pinjaman yang Diberikan Rupiah dan Valas Bank Umum Dan BPR Menurut Lokasi Proyek Provinsi I.13. Posisi Pinjaman yang Diberikan Rupiah Bank Umum Dan BPR Menurut Lokasi Proyek Provinsi I.14. Persetujuan Pinjaman Yang Diberikan Bank Umum Menurut Kelompok Bank Dan Jenis Penggunaan I.15. Posisi Pinjaman Properti Yang Diberikan Bank Umum Dan BPR Menurut Kelompok Bank dan Jenis Pemanfaatan I.16. Posisi Kredit Usaha Mikro Kecil Menengah Bank Umum (UMKM) I.17. Posisi Simpanan Masyarakat Pada Bank Umum Dan BPR Menurut Kelompok Bank I.18. Posisi Simpanan Masyarakat Pada Bank Umum Dan BPR Menurut Golongan Pemilik I.19. Posisi Simpanan Masyarakat Rupiah Dan Valas Bank Umum Dan BPR Menurut Provinsi I.20. Posisi Simpanan Masyarakat Rupiah Bank Umum Dan BPR Menurut Provinsi I.21. Posisi Giro Rupiah Dan Valas Bank Umum Menurut Golongan Pemilik I.22. Posisi Tabungan Rupiah Dan Valas Bank Umum Dan BPR Menurut Golongan Pemilik I.23. Posisi Simpanan Berjangka Rupiah Dan Valas Bank Umum Dan BPR Menurut Golongan milik I.24. Posisi Simpanan Berjangka Bank Umum Dan BPR Menurut Jangka Waktu I.25. Suku Bunga, Diskonto, Imbalan I.26. Suku Bunga Pinjaman Rupiah yang Diberikan Menurut Kelompok Bank I.27. Suku Bunga Pinjaman yang Diberikan US Dollar Menurut Kelompok Bank I.28. Suku Bunga Simpanan Berjangka Rupiah Menurut Kelompok Bank I.29. Suku Bunga Simpanan Berjangka US Dollar Menurut Kelompok Bank vi

2 INDONESIAN FINANCIAL STATISTICS TABLE OF CONTENTS PREFACE TABLES I. MONEY AND BANKING I.1. Broad Money and Its Affecting Factors... 3 I.2. Analytical Balance Sheet of Monetary Authority (Base Money)... 5 I.3. Analytical Balance Sheet of Commercial and Rural Banks... 7 I.4. Outstanding of Loans in Rupiah and Foreign Currency of Commercial and Rural Banks By Group of Banks and Economic Sector I.5. Outstanding of Loans in Rupiah of Commercial and Rural Banks by Group of Banks and Economic Sector I.6. Outstanding of Invesment Loans in Rupiah and Foreign Currency of Commercial and Rural Banks by Group of Banks and Economic Sector I.7. Outstanding of Invesment Loans in Rupiah of Commercial and Rural Banks by Group of Banks and Economic Sector I.8. Outstanding of Working Capital Loans in Rupiah and Foreign Currency of Commercial and Rural Banks by Group of Banks and Economic Sector I.9. Outstanding of Working Capital Loans in Rupiah of Commercial and Rural Banks by Group of Banks and Economic Sector I.10. Outstanding of Consumption Loans of Commercial and Rural Banks by Group of Banks I.11. Outstanding of Loans of Commercial and Rural Banks by Group of Debtors I.12. Outstanding of Loans in Rupiah and Foreign Currency of Commercial and Rural Banks by Project Location of Provinces I.13. Outstanding of Loans in Rupiah of Commercial and Rural Banks by Project Location of Provinces I.14. Loans Approval of Commercial Banks by Group of Banks and Type of Loans I.15. Outstanding of Property Credits of Commercial and Rural Banks by Group of Banks and Type of Utilization I.16. Outstanding of Micro, Small and Medium Enterprises Credits of Commercial Banks (MSMEs) I.17. Outstanding of Private Deposits of Commercial and Rural Banks by Group of Banks I.18. Outstanding of Private Deposits of Commercial and Rural Banks by Ownership I.19. Outstanding of Private Deposits in Rupiah and Foreign Currency of Commercial and Rural Banks by Provinces I.20. Outstanding of Private Deposits in Rupiah of Commercial and Rural Banks by Provinces I.21. Outstanding of Demand Deposits in Rupiah and Foreign Currency of Commercial Banks by Ownership I.22. Outstanding of Saving Deposits of Commercial and Rural Banks by Ownership I.23. Outstanding of Time Deposits of Commercial and Rural Banks by Ownership I.24. Outstanding of Time Deposits of Commercial and Rural Banks by Maturity I.25. Interest Rate, Discount, Rate of Return I.26. Interest Rate of Rupiah Loans by Group of Banks I.27. Interest Rate of US Dollar Loans by Group of Banks I.28. Interest Rate of Time Deposits in US Dollar by Group of Banks I.29. Interest Rate of Time Deposits in US Dollar by Group of Banks vii

3 STATISTIK EKONOMI KEUANGAN INDONESIA I.30. Suku Bunga Tabungan Rupiah Menurut Kelompok Bank II. III. IV. KEGIATAN USAHA PERUSAHAAN PEMBIAYAAN II.1. Neraca Perusahaan Pembiayaan II.2. Posisi Pembiayaan dan Kewajiban Perusahaan Pembiayaan Dalam Rupiah Dan Valuta Asing Menurut Jenis TRANSAKSI PASAR UANG DAN PASAR MODAL III.1. Posisi Operasi Moneter dan Transaksi Pasar Uang III.2. Emisi Saham Dan Obligasi Pada Pasar Modal III.3. Transaksi Indeks dan Harga Saham di Bursa Efek Indonesia KEUANGAN PEMERINTAH IV.1. Pendapatan Pemerintah IV.2. Belanja Pemerintah IV.3. Pembiayaan Pemerintah IV.4. Posisi Surat Berharga Negara (SBN) V. NERACA PEMBAYARAN V.1. Neraca Pembayaran Indonesia : Ringkasan V.2. Transaksi Berjalan : Barang V.3. Transaksi Berjalan : Jasa - Jasa V.4. Transaksi Berjalan : Pendapatan Primer V.5. Transaksi Berjalan : Pendapatan Sekunder V.6. Transaksi Finansial : Investasi Langsung V.7. Transaksi Finansial : Investasi Portofolio V.8. Transaksi Finansial : Investasi Lainnya V.9. Posisi Cadangan Devisa V.10. Nilai Ekspor Menurut Komoditas V.11. Nilai Ekspor Menurut Negara Tujuan V.12. Nilai Ekspor Menurut Jenis Valuta V.13. Nilai Ekspor Nonmigas Menurut Komoditas V.14. Volume Ekspor Nonmigas Menurut Komoditas V.15. Nilai Ekspor Nonmigas Menurut Negara Tujuan V.16. Nilai Ekspor Nonmigas Menurut Jenis Valuta V.17. Nilai Ekspor Migas Menurut Negara Tujuan V.18. Nilai Ekspor Migas Menurut Jenis Valuta V.19. Impor Barang Menurut Kategori Ekonomi V.20. Nilai Impor Menurut Negara Asal V.21. Nilai Impor Menurut Jenis Valuta V.22. Nilai Impor Nonmigas Menurut Komoditas V.23. Volume Impor Nonmigas Menurut Komoditas V.24. Nilai Impor Nonmigas Menurut Negara Asal V.25. Nilai Impor Nonmigas Menurut Jenis Valuta V.26 Nilai Impor Migas Menurut Negara Asal V.27. Nilai Impor Migas Menurut Jenis Valuta V.28. Jumlah Pelawat Mancanegara Menurut Pintu Masuk V.29. Jumlah Pelawat Nasional Menurut Pintu Keluar V.30. Jumlah Tenaga Kerja Indonesia (TKI) Menurut Negara Penempatan V.31. Remitansi Tenaga Kerja Indonesia (TKI) Menurut Negara Penempatan V.32. Remitansi Tenaga Kerja Asing (TKA) Menurut Negara Asal V.33. Investasi Langsung Di Indonesia Menurut Negara Asal V.34. Aliran Modal Saham dan Modal Ditanam Kembali dalam Investasi Langsung Di Indonesia Menurut Negara Asal viii

4 INDONESIAN FINANCIAL STATISTICS I.30. Interest Rate of Saving Deposits In Rupiah by Group of Banks II. III. IV. BUSSINES OPERATION OF FINANCE COMPANIES II.1. Balance Sheet of Finance Companies II.2. Outstanding of Financing and Liabilities of Finance Companies in Rupiah and Foreign Currency by Type MONEY AND CAPITAL MARKET III.1. Position of Monetary Operation and Transaction of Money Market III.2. Stocks and Bonds Issued in The Capital Market III.3. Transaction and Stock Price Indices at Indonesia Stock Exchange GOVERNMENT FINANCE IV.1. Government Revenues IV.2. Government Expenditures IV.3. Government Financing IV.4. Outstanding of Government Securities V. BALANCE OF PAYMENT V.1. Indonesia s Balance of Payments : Summary V.2. Current Account : Goods V.3. Current Account : Services V.4. Current Account : Primary Income V.5. Current Account : Secondary Income V.6. Financial Account : Direct Investment V.7. Financial Account : Portfolio Investment V.8. Financial Account : Other Investment V.9. Official Reserve Assets Position V.10. Value of Export by Commodity V.11. Value of Export by Country Of Destination V.12. Value of Export by Currency V.13. Value of Non Oil and Gas Export by Commodity V.14. Volume of Non Oil and Gas Export by Commodity V.15. Value of Non Oil and Gas Export by Country of Destination V.16. Value of Non Oil and Gas Export by Currency V.17. Value of Oil and Gas Export by Country of Destination V.18. Value of Oil and Gas Export by Currency V.19. Value Imports of Goods by Broad Economic Categories V.20. Value of Import by Country of Origin V.21. Value of Import by Currency V.22. Value of Non Oil and Gas Imports by Commodity V.23. Volume of Non Oil and Gas Imports by Commodity V.24. Value of Non Oil and Gas Import by Country of Origin V.25. Value of Non Oil and Gas Import by Currency V.26 Value of Oil and Gas Import by Country of Origin V.27. Value of Oil and Gas Export by Currency V.28. Number of Inbound Travelers by Entry Point V.29. Number of Outbound Travelers by Exit Point V.30. Number of Indonesian Migrant Workers (IMWs) by Host Country V.31. Remittances of Indonesian Migrant Workers (IMWs) by Host Country V.32. Remittances of Foreign Workers by Country of Origin V.33. Direct Investment Flows in Indonesia by Country of Origin V.34. Direct Investment - Equity Capital and Reinvested Earnings Flows in Indonesia by Country of Origin ix

5 STATISTIK EKONOMI KEUANGAN INDONESIA V.35. Aliran Modal Lainnya Dalam Investasi Langsung Di Indonesia Menurut Negara Asal 160 V.36. Aliran Investasi Langsung Di Indonesia Menurut Sektor Ekonomi V.37. Aliran Investasi Langsung Di Indonesia Menurut Sektor Ekonomi dan Negara Asal V.38. Aliran Investasi Langsung Di Indonesia Menurut Sektor Ekonomi dan Negara ASEAN V.39 Posisi Investasi Internasional Indonesia V.40. Kurs Tengah Beberapa Mata Uang Utama Terhadap Rupiah Di Bank Indonesia V.41. Indeks Nilai Tukar Nominal Rupiah Terhadap Mata Uang Mitra Dagang Utama VI. VII. VIII. IX. PINJAMAN LUAR NEGERI VI.1. Posisi Pinjaman Luar Negeri VI.2. Posisi Pinjaman Luar Negeri Pemerintah Dan Bank Indonesia Menurut Mata Uang Utama VI.3. Posisi Pinjaman Luar Negeri ODA Pemerintah Menurut Kreditur VI.4. Posisi Pinjaman Luar Negeri Swasta VI.5. Posisi Pinjaman Luar Negeri Swasta (Bukan Bank) Menurut Sektor Ekonomi PRODUK DOMESTIK BRUTO VII.1. Produk Domestik Bruto Menurut Lapangan Usaha Atas Dasar Harga Berlaku VII.2. Produk Domestik Bruto Menurut Lapangan Usaha Atas Dasar Harga Konstan VII.3. Produk Domestik Bruto Menurut Penggunaan Atas Dasar Harga Berlaku VII.4. Produk Domestik Bruto Menurut Penggunaan Atas Dasar Harga Konstan VII.5. Indeks Implisit Produk Domestik Bruto VII.6. Laju Implisit (Deflator) Produk Domestik Bruto (Persentase) HARGA - HARGA VIII.1. Indeks Harga Konsumen Gabungan Di 82 Kota VIII.2. Indeks Harga Perdagangan Besar INDIKATOR EKONOMI DAN MONETER INTERNASIONAL IX.1. Produk Domestik Bruto Beberapa Negara/Kawasan IX.2. Laju Inflasi Beberapa Negara/Kawasan IX.3. Transaksi Berjalan Beberapa Negara/Kawasan IX.4. Ekspor Dan Impor Beberapa Negara/Kawasan IX.5. Cadangan Devisa Beberapa Negara/Kawasan IX.6. Nilai Tukar Dolar Amerika Serikat Terhadap Beberapa Mata Uang Utama Lainnya Dan SDRs IX.7. Suku Bunga Internasional IX.8. Suku Bunga Kebijakan Bank Sentral Beberapa Negara/Kawasan IX.9. Indeks Harga Beberapa Komoditas Penting Di Pasar Dunia x

6 INDONESIAN FINANCIAL STATISTICS V.35. Direct Investment - Other Capital Flows in Indonesia by Country of Origin V.36. Direct Investment Flows in Indonesia by Economic Sectors V.37. Direct Investment Flows in Indonesia by Economic Sectors and Country of Origin V.38. Direct Investment Flows in Indonesia by Economic Sectors and Asean Countries V.39. Indonesia s International Investment Position V.40. Selected Foreign Exchange Middle Rates Againts Rupiah at Bank Indonesia V.41. Indices of Rupiah Nominal Exchange Rate Againts Currencies of Major Trading Partners VI. EXTERNAL DEBT VI.1. External Debt Outstanding VI.2. Outstanding of Government and Central Bank External Debt by Major Currencies VI.3. Outstanding of ODA Government External Debt by Creditor VI.4. Outstanding of Private External Debt VI.5. Outstanding of Private Non-Bank External Debt by Economic Sectors VII. GROSS DOMESTIC PRODUCT VII.1. Gross Domestic Product by Industrial Origin at Current Prices VII.2. Gross Domestic Product by Industrial Origin at 2010 Constant Prices VII.3. Gross Domestic Product by Expenditures at Current Prices VII.4. Gross Domestic Product by Expenditures at 2010 Constant Prices VII.5. Gross Domestic Product Implicit Index VII.6. Gross Domestic Product Deflator (Percentage) VIII. IX. PRICES VIII.1. Composite Consumer Price Index of 82 Cities VIII.2. Wholesale Price Index INTERNATIONAL ECONOMIC AND MONETARY INDICATORS IX.1. Gross Domestic Product of The Selected Economies IX.2. Inflation of The Selected Economies IX.3. Current Account of The Selected Economies IX.4. Exports And Imports of The Selected Economies IX.5. Reserve Assets of The Selected Economies IX.6. USD Against Selected Other Major Currencies And SDRs IX.7. International Interest Rates IX.8. Central Bank Policy Rates of The Selected Economies IX.9. Major Commodity Price Index in The World Market xi

MATRIKS PENYEMPURNAAN STATISTIK EKONOMI DAN KEUANGAN INDONESIA (SEKI) INDONESIAN FINANCIAL STATISTICS ENHANCEMENT MATRIX

MATRIKS PENYEMPURNAAN STATISTIK EKONOMI DAN KEUANGAN INDONESIA (SEKI) INDONESIAN FINANCIAL STATISTICS ENHANCEMENT MATRIX MATRIKS PENYEMPURNAAN STATISTIK EKONOMI DAN KEUANGAN INDONESIA () Judul Tabel pada Lama Lama Title on Baru I. UANG DAN BANK/MONEY AND BANKING 1 Uang Beredar dan Faktor - Faktor yang I.1. I.1. Tetap Mempengaruhinya

Lebih terperinci

MATRIKS PENYEMPURNAAN STATISTIK EKONOMI DAN KEUANGAN INDONESIA (SEKI) INDONESIAN FINANCIAL STATISTICS ENHANCEMENT MATRIX

MATRIKS PENYEMPURNAAN STATISTIK EKONOMI DAN KEUANGAN INDONESIA (SEKI) INDONESIAN FINANCIAL STATISTICS ENHANCEMENT MATRIX ENHANCEMENT MATRIX Judul Tabel pada Title on Previous SEKI I. UANG DAN BANK/MONEY AND BANKING 1 Uang Beredar dan Faktor - Faktor yang I.1. I.1. Tetap Mempengaruhinya Broad Money And Its Affecting Factors

Lebih terperinci

STATISTIK EKONOMI KEUANGAN DAERAH PROVINSI DKI JAKARTA REGIONAL ECONOMIC FINANCIAL STATISTICS PROVINCE DKI JAKARTA ISSN

STATISTIK EKONOMI KEUANGAN DAERAH PROVINSI DKI JAKARTA REGIONAL ECONOMIC FINANCIAL STATISTICS PROVINCE DKI JAKARTA ISSN STATISTIK EKONOMI KEUANGAN DAERAH PROVINSI DKI JAKARTA Vol. 16 No. 08 Agustus 2016 August 2016 REGIONAL ECONOMIC FINANCIAL STATISTICS PROVINCE DKI JAKARTA ISSN 1411-7347 ISSN 1411-7347 Vol.16 No.08 Agustus

Lebih terperinci

STATISTIK EKONOMI KEUANGAN INDONESIA

STATISTIK EKONOMI KEUANGAN INDONESIA VOL : XVII NO. 12 BULANAN - MONTHLY ISSN 0126-3846 DESEMBER - DECEMBER 2015 STATISTIK EKONOMI KEUANGAN INDONESIA INDONESIAN FINANCIAL STATISTICS VOL.XVII NO.12 BULANAN - MONTHLY STATISTIK EKONOMI - KEUANGAN

Lebih terperinci

STATISTIK EKONOMI KEUANGAN DAERAH PROVINSI DKI JAKARTA REGIONAL ECONOMIC FINANCIAL STATISTICS PROVINCE DKI JAKARTA ISSN

STATISTIK EKONOMI KEUANGAN DAERAH PROVINSI DKI JAKARTA REGIONAL ECONOMIC FINANCIAL STATISTICS PROVINCE DKI JAKARTA ISSN STATISTIK EKONOMI KEUANGAN DAERAH PROVINSI DKI JAKARTA Vol.15 No.12 Desember 2015 December 2015 REGIONAL ECONOMIC FINANCIAL STATISTICS PROVINCE DKI JAKARTA ISSN 1411-7347 ISSN 1411-7347 Vol.15 No.12 Desember

Lebih terperinci

STATISTIK EKONOMI KEUANGAN DAERAH PROVINSI DKI JAKARTA REGIONAL ECONOMIC FINANCIAL STATISTICS PROVINCE DKI JAKARTA

STATISTIK EKONOMI KEUANGAN DAERAH PROVINSI DKI JAKARTA REGIONAL ECONOMIC FINANCIAL STATISTICS PROVINCE DKI JAKARTA Vol.16 No.05 Mei 2016 May 2016 STATISTIK EKONOMI KEUANGAN DAERAH PROVINSI DKI JAKARTA REGIONAL ECONOMIC FINANCIAL STATISTICS PROVINCE DKI JAKARTA ISSN 1411-7347 ISSN 1411-7347 Vol.16 No.05 Mei 2016 May

Lebih terperinci

Uang Beredar (M2) dan Faktor yang Mempengar. aruhi

Uang Beredar (M2) dan Faktor yang Mempengar. aruhi Uang Beredar (M2) dan Faktor yang Mempengar aruhi wa i Posisi Uang Beredar (M2) pada i tercatat sebesar Rp3.861,7 T, atau tumbuh 13,1% (yoy), meningkat dibandingkan pertumbuhan Mei (10,5%;yoy). Berdasarkan

Lebih terperinci

(juta rupiah). Jumlah

(juta rupiah). Jumlah 483 Sumber bagi pembiayaan pembangunan kota Surabaya salah satunya adalah pajak. Jumlah wajib pajak yang membayar mencapai 596.366. Jumlah pendapatan asli daerah tahun 2016 mencapai Rp. 4.091.867.015.500,-

Lebih terperinci

MATRIKS PENYEMPURNAAN STATISTIK EKONOMI DAN KEUANGAN INDONESIA (SEKI) - Bab V

MATRIKS PENYEMPURNAAN STATISTIK EKONOMI DAN KEUANGAN INDONESIA (SEKI) - Bab V Judul Tabel pada V NERACA PEMBAYARAN 1 NERACA PEMBAYARAN INDONESIA : RINGKASAN V.1 V.1 Perubahan klasifikasi pada neraca Barang menjadi "Barang Dagangan Umum" (Nonmigas dan Migas) dan "Barang Lainnya".

Lebih terperinci

NERACA PEMBAYARAN. Oleh : Bambang Haryadi - FE UKP

NERACA PEMBAYARAN. Oleh : Bambang Haryadi - FE UKP NERACA PEMBAYARAN A statistical statement that systematically summarizes, for a specific period, the economic transactions of an economy with the rest of the world Definisi Berdasarkan Balance of Payments

Lebih terperinci

2. Derivasi Atau Perolehan Kurva BP (Neraca Pembayaran BOP)

2. Derivasi Atau Perolehan Kurva BP (Neraca Pembayaran BOP) Bahan 5 - Ekonomi Terbuka PEREKONOMIAN TERBUKA (AN OPEN ECONOMY) DAN DERIVASI KURVA BP (NERACA PEMBAYARAN) SERTA SISTEM KURS DAN SISTEM DEVISA YANG DIBERLAKUKAN 1. Transaksi Internasional Perekonomian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan jasa dalam perekonomian dinilai dengan satuan uang. Seiring dengan

BAB I PENDAHULUAN. dan jasa dalam perekonomian dinilai dengan satuan uang. Seiring dengan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Peranan uang sangat penting dalam perekonomian. Seluruh barang dan jasa dalam perekonomian dinilai dengan satuan uang. Seiring dengan perkembangan perekonomian atau

Lebih terperinci

NERACA PEMBAYARAN (BALANCE OF PAYMENT)

NERACA PEMBAYARAN (BALANCE OF PAYMENT) NERACA PEMBAYARAN (BALANCE OF PAYMENT) Mohammad Abdul Mukhyi 1 Pengertian Neraca Pembayaran (balance of payment): Balance of Payments Manual (BPM) IMF (1993): suatu catatan yang disusun secara sistematis

Lebih terperinci

LAMPIRAN: GAMBARAN EKONOMI INDONESIA

LAMPIRAN: GAMBARAN EKONOMI INDONESIA LAMPIRAN: GAMBARAN EKONOMI INDONESIA Gambar Lampiran : Pertumbuhan PDB (persen pertumbuhan) Year on year Gambar Lampiran : Kontribusi terhadap PDB (pengeluaran) (pertumbuhan trimulan-ke-triwulan), seasonally

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. dan nilai tukar mengambang, tentu saja Indonesia menjadi sangat rentan terhadap

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. dan nilai tukar mengambang, tentu saja Indonesia menjadi sangat rentan terhadap BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Sebagai negara small open economy yang menganut sistem devisa bebas dan nilai tukar mengambang, tentu saja Indonesia menjadi sangat rentan terhadap serangan krisis

Lebih terperinci

Alamat Redaksi: Grup Neraca Pembayaran dan Pengembangan Statistik Departemen Statistik Bank Indonesia Menara Sjafruddin Prawiranegara, Lantai 15 Jl.

Alamat Redaksi: Grup Neraca Pembayaran dan Pengembangan Statistik Departemen Statistik Bank Indonesia Menara Sjafruddin Prawiranegara, Lantai 15 Jl. September 2014-1 Alamat Redaksi: Grup Neraca Pembayaran dan Pengembangan Statistik Departemen Statistik Bank Indonesia Menara Sjafruddin Prawiranegara, Lantai 15 Jl. M.H. Thamrin No. 2 Jakarta 10350 Telepon

Lebih terperinci

PENDAPATAN REGIONAL REGIONAL INCOME

PENDAPATAN REGIONAL REGIONAL INCOME PENDAPATAN REGIONAL REGIONAL INCOME NUSA TENGGARA BARAT DALAM ANGKA 2013 NUSA TENGGARA BARAT IN FIGURES 2013 Pendapatan Regional/ BAB XI PENDAPATAN REGIONAL CHAPTER XI REGIONAL INCOME Produk Domestik

Lebih terperinci

Tabel 1 Neraca Pembayaran Indonesia: Ringkasan

Tabel 1 Neraca Pembayaran Indonesia: Ringkasan Tabel 1 Neraca Pembayaran Indonesia: Ringkasan I. Transaksi Berjalan I. Transaksi Berjalan A. Barang 1) A. Barang 1) - Ekspor - Ekspor 1. Nonmigas 1. Barang Dagangan Umum a. Ekspor - Ekspor b. Impor 2.

Lebih terperinci

Pendapatan Regional/ Regional Income

Pendapatan Regional/ Regional Income Nusa Tenggara Barat in Figures 2012 559 560 Nusa Tenggara in Figures 2012 BAB XI PENDAPATAN REGIONAL CHAPTER XI REGIONAL INCOME Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku pada tahun

Lebih terperinci

Sistem Moneter Internasional

Sistem Moneter Internasional Materi 2 Sistem Moneter Internasional http://www.deden08m.com 1 Sistem Moneter Internasional dapat didefinisikan sebagai struktur, instrumen, institusi, dan perjanjian yang menentukan kurs atau nilai berbagai

Lebih terperinci

BAB V KERAGAAN MODEL MAKROEKONOMETRIKA MEKANISME TRANSMISI KEBIJAKAN MONETER INDONESIA

BAB V KERAGAAN MODEL MAKROEKONOMETRIKA MEKANISME TRANSMISI KEBIJAKAN MONETER INDONESIA 139 BAB V KERAGAAN MODEL MAKROEKONOMETRIKA MEKANISME TRANSMISI KEBIJAKAN MONETER INDONESIA 5.1. Hasil Estimasi Model Model makroekonometrika yang telah dibangun dalam bab sebelumnya diestimasi dengan menggunakan

Lebih terperinci

Perekonomian Suatu Negara

Perekonomian Suatu Negara Menteri Keuangan RI Jakarta, Maret 2010 Perekonomian Suatu Negara Dinamika dilihat dari 4 Komponen= I. Neraca Output Y = C + I + G + (X-M) AS = AD II. Neraca Fiskal => APBN Total Pendapatan Negara (Tax;

Lebih terperinci

Number of Taxpayers based on the Type per Sub Distric

Number of Taxpayers based on the Type per Sub Distric 419 Jumlah wajib pajak yang membayar menurut jenisnya paling banyak adalah dari pembayaran Pajak Bumi dan Bangunan (PBB), yakni sebanyak 590.238. Sedangkan untuk rekapitulasi perhitungan APBD Tahun 2015

Lebih terperinci

DAFTAR ISI DISCLAIMER

DAFTAR ISI DISCLAIMER DAFTAR ISI 1. Tujuan dan Kebijakan Pengelolaan Utang 2. Realisasi APBNP 2017 dan Defisit Pembiayaan APBN 3. Perkembangan Posisi Utang Pemerintah Pusat dan Grafik Posisi Utang Pemerintah Pusat 4. Perkembangan

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN TRIWULAN PEREKONOMIAN INDONESIA Keberlanjutan ditengah gejolak. Juni 2010

PERKEMBANGAN TRIWULAN PEREKONOMIAN INDONESIA Keberlanjutan ditengah gejolak. Juni 2010 PERKEMBANGAN TRIWULAN PEREKONOMIAN INDONESIA Keberlanjutan ditengah gejolak Juni 2010 viii Ringkasan Eksekutif: Keberlanjutan di tengah gejolak Indonesia terus memantapkan kinerja ekonominya yang kuat,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sejak diberlakukannya sistem nilai tukar mengambang penuh/ bebas

BAB I PENDAHULUAN. Sejak diberlakukannya sistem nilai tukar mengambang penuh/ bebas BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Sejak diberlakukannya sistem nilai tukar mengambang penuh/ bebas (freely floating system) yang dimulai sejak Agustus 1997, posisi nilai tukar rupiah terhadap mata uang

Lebih terperinci

RINGKASAN EKSEKUTIF DAFTAR ISI

RINGKASAN EKSEKUTIF DAFTAR ISI RINGKASAN EKSEKUTIF Pembiayaan APBNP 2017 masih didukung oleh peran utang Pemerintah Pusat. Penambahan utang neto selama bulan Agustus 2017 tercatat sejumlah Rp45,81 triliun, berasal dari penarikan pinjaman

Lebih terperinci

RINGKASAN EKSEKUTIF DAFTAR ISI

RINGKASAN EKSEKUTIF DAFTAR ISI RINGKASAN EKSEKUTIF Utang Pemerintah Pusat berperan dalam mendukung pembiayaan APBNP 2017. Penambahan utang neto selama bulan September 2017 tercatat sejumlah Rp40,66 triliun, berasal dari penerbitan Surat

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. negeri, seperti tercermin dari terdapatnya kegiatan ekspor dan impor (Simorangkir dan Suseno, 2004, p.1)

BAB 1 PENDAHULUAN. negeri, seperti tercermin dari terdapatnya kegiatan ekspor dan impor (Simorangkir dan Suseno, 2004, p.1) BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan ekonomi internasional semakin pesat sehingga hubungan ekonomi antar negara menjadi saling terkait dan mengakibatkan peningkatan arus perdagangan barang,

Lebih terperinci

M E T A D A T A INFORMASI DASAR. Departemen Statistik Bank Indonesia. Jakarta DEFINISI DATA

M E T A D A T A INFORMASI DASAR. Departemen Statistik Bank Indonesia. Jakarta DEFINISI DATA M E T A D A T A INFORMASI DASAR 1 Nama Data : Posisi Investasi Internasional Indonesia (PIII) 2 Penyelenggara Statistik Departemen Statistik : Bank Indonesia 3 Alamat : Jl. M.H. Thamrin No. 2 Jakarta 4

Lebih terperinci

Figur Data Kota Surakarta Tahun

Figur Data Kota Surakarta Tahun KEUANGAN & PERBANKAN Finance & Banking 10 Figur Data Kota Surakarta Tahun 2014 244 Keuangan Pendapatan asli daerah Kota Surakarta pada tahun 2014 meningkat sebesar 13,49 % dari 298,4 milyar menjadi 335,16

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. saat ini. Sekalipun pengaruh aktifitas ekonomi Indonesia tidak besar terhadap

BAB I PENDAHULUAN. saat ini. Sekalipun pengaruh aktifitas ekonomi Indonesia tidak besar terhadap BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Small open economic, merupakan gambaran bagi perekonomian Indonesia saat ini. Sekalipun pengaruh aktifitas ekonomi Indonesia tidak besar terhadap perekonomian dunia,

Lebih terperinci

Mekanisme transmisi. Angelina Ika Rahutami 2011

Mekanisme transmisi. Angelina Ika Rahutami 2011 Mekanisme transmisi Angelina Ika Rahutami 2011 the transmission mechanism Seluruh model makroekonometrik mengandung penjelasan kuantitatif yang menunjukkan bagaimana perubahan variabel nominal membawa

Lebih terperinci

Proyeksi beberapa Indikator Ekonomi Mohammad Indra Maulana Alumni FEB UGM

Proyeksi beberapa Indikator Ekonomi Mohammad Indra Maulana Alumni FEB UGM Proyeksi beberapa Indikator Ekonomi Mohammad Indra Maulana Alumni FEB UGM 12/31/ DAFTAR ISI 1 2 3 Metodologi Data Hasil 12/31/ M. Indra Maulana 2 Bagian 1 Metodologi 12/31/ M. Indra Maulana 3 1.Uji Stasionaritas

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kehidupan Ekonomi Indonesia didominasi sektor pertanian dan perkebunan yang lebih dikenal dengan istilah negara agraris. Sejak dari proklamasi kemerdekaan, hingga dikeluarkannya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. seberapa besar kontribusi perdagangan internasional yang telah dilakukan bangsa

BAB I PENDAHULUAN. seberapa besar kontribusi perdagangan internasional yang telah dilakukan bangsa BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perekonomian global yang terjadi saat ini sebenarnya merupakan perkembangan dari proses perdagangan internasional. Indonesia yang ikut serta dalam Perdagangan internasional

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kesejahteraan masyarakat, di mana di dalam pembangunan ini tidak bisa terlepas. penggerak pertumbuhan dan mengurangi kemiskinan.

BAB I PENDAHULUAN. kesejahteraan masyarakat, di mana di dalam pembangunan ini tidak bisa terlepas. penggerak pertumbuhan dan mengurangi kemiskinan. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan prosesnya yang berkelanjutan merupakan kondisi utama bagi kelangsungan pembangunan ekonomi. Dalam pelaksanaannya tujuan

Lebih terperinci

Please purchase PDFcamp Printer on to remove this watermark. NILAI TUKAR DAN NERACA PEMBAYARAN MEET-11

Please purchase PDFcamp Printer on  to remove this watermark. NILAI TUKAR DAN NERACA PEMBAYARAN MEET-11 NILAI TUKAR DAN NERACA PEMBAYARAN MEET-11 HAKEKAT TRANSAKSI VALUTA ASING Pasar valuta asing Pasar valuta asing (foreign exchange market / forex) atau disingkat valas merupakan suatu jenis perdagangan atau

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Globalisasi dan liberalisasi ekonomi telah membawa pembaharuan yang

I. PENDAHULUAN. Globalisasi dan liberalisasi ekonomi telah membawa pembaharuan yang 1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Globalisasi dan liberalisasi ekonomi telah membawa pembaharuan yang sangat cepat dan berdampak luas bagi perekonomian, baik di dalam negeri maupun di tingkat dunia

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. B. Belanja Negara (triliun Rupiah)

I. PENDAHULUAN. B. Belanja Negara (triliun Rupiah) 1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu negara berkembang yang sedang fokus terhadap pembangunan nasional. Menurut data Kementerian Keuangan Republik Indonesia Direktorat Jenderal

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Perekonomian Indonesia saat ini sudah tidak dapat terpisahkan lagi dengan

I. PENDAHULUAN. Perekonomian Indonesia saat ini sudah tidak dapat terpisahkan lagi dengan I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perekonomian Indonesia saat ini sudah tidak dapat terpisahkan lagi dengan perekonomian dunia. Hal ini terjadi setelah dianutnya sistem perekonomian terbuka yang dalam aktivitasnya

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Halaman Kata Pengantar Daftar Isi... iii Daftar Tabel.. v Daftar Gambar ix

DAFTAR ISI. Halaman Kata Pengantar Daftar Isi... iii Daftar Tabel.. v Daftar Gambar ix DAFTAR ISI Halaman Kata Pengantar i Daftar Isi... iii Daftar Tabel.. v Daftar Gambar ix Bab I. PENDAHULUAN. 2 1.1 Pengertian Pendapatan Regional. 2 1.2 Kegunaan Statistik Pendapatan Regional.. 5 1.3 Perubahan

Lebih terperinci

DEVISA DAN KESEIMBANGAN DAN KETIDAKSEIMBANGAN NERACA PEMBAYARAN PERDAGANGAN INTERNASIONAL

DEVISA DAN KESEIMBANGAN DAN KETIDAKSEIMBANGAN NERACA PEMBAYARAN PERDAGANGAN INTERNASIONAL DEVISA DAN KESEIMBANGAN DAN KETIDAKSEIMBANGAN NERACA PEMBAYARAN PERDAGANGAN INTERNASIONAL PENGERTIAN : DEVISA Adalah semua benda yang bisa digunakan untuk transaksi pembayaran dengan luar negeri yang diterima

Lebih terperinci

TABEL 1 NERACA PEMBAYARAN INDONESIA RINGKASAN (Juta USD) 2014*

TABEL 1 NERACA PEMBAYARAN INDONESIA RINGKASAN (Juta USD) 2014* TABEL 1 RINGKASAN 2014 2015 Q1 Q2 Q3 Q4 Total Q1 Q2 Q3 I. Transaksi Berjalan -4,926-9,592-7,040-5,958-27,516-4,178-4,250-4,011 A. Barang 1) 3,350-375 1,560 2,448 6,983 3,063 4,130 4,054 - Ekspor 43,937

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terbuka. Hal ini mengakibatkan arus keluar masuk barang, jasa dan modal

BAB I PENDAHULUAN. terbuka. Hal ini mengakibatkan arus keluar masuk barang, jasa dan modal BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Keadaan perekonomian dunia pada era sekarang ini semakin bebas dan terbuka. Hal ini mengakibatkan arus keluar masuk barang, jasa dan modal menjadi semakin mudah menembus

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dari keadaan ekonomi negara lain. Suatu negara akan sangat tergantung dengan

BAB I PENDAHULUAN. dari keadaan ekonomi negara lain. Suatu negara akan sangat tergantung dengan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kehidupan ekonomi suatu negara pada dewasa ini tidak dapat dipisahkan dari keadaan ekonomi negara lain. Suatu negara akan sangat tergantung dengan negara lain

Lebih terperinci

TABEL 1 NERACA PEMBAYARAN INDONESIA RINGKASAN (Juta USD)

TABEL 1 NERACA PEMBAYARAN INDONESIA RINGKASAN (Juta USD) TABEL 1 RINGKASAN 2013 2014 I. Transaksi Berjalan -6,007-10,126-8,640-4,342-29,115-4,149-8,939-6,963-6,181-26,233 A. Barang 1) 1,602-556 85 4,703 5,833 3,350-375 1,560 2,368 6,902 - Ekspor 44,945 45,244

Lebih terperinci

TABEL 1 NERACA PEMBAYARAN INDONESIA RINGKASAN (Juta USD) 2014*

TABEL 1 NERACA PEMBAYARAN INDONESIA RINGKASAN (Juta USD) 2014* TABEL 1 RINGKASAN 2014 2015 I. Transaksi Berjalan -4,927-9,585-7,035-5,953-27,499-4,159-4,296-4,190-5,115-17,761 A. Barang 1) 3,350-375 1,560 2,448 6,983 3,063 4,125 4,141 1,953 13,281 - Ekspor 43,937

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini, perekonomian Indonesia diliput banyak masalah. Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini, perekonomian Indonesia diliput banyak masalah. Permasalahan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Saat ini, perekonomian Indonesia diliput banyak masalah. Permasalahan tersebut muncul dari faktor internal maupun faktor eksternal. Namun saat ini, permasalahan

Lebih terperinci

Materi Minggu 6. Lalu Lintas Pembayaran Internasional

Materi Minggu 6. Lalu Lintas Pembayaran Internasional E k o n o m i I n t e r n a s i o n a l 43 Materi Minggu 6 Lalu Lintas Pembayaran Internasional 6.1. Gambaran Umum Lalu Lintas Pembayaran Internasional Transaksi-transaksi pembayaran antar daerah tidak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. semakin bertambah tinggi dalam kondisi perekonomian global seperti yang

BAB I PENDAHULUAN. semakin bertambah tinggi dalam kondisi perekonomian global seperti yang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kompleksitas sistem pembayaran dalam perdagangan internasional semakin bertambah tinggi dalam kondisi perekonomian global seperti yang berkembang akhir-akhir ini.

Lebih terperinci

SISTEM MONETER INTERNASIONAL. Oleh : Dr. Chairul Anam, SE

SISTEM MONETER INTERNASIONAL. Oleh : Dr. Chairul Anam, SE SISTEM MONETER INTERNASIONAL Oleh : Dr. Chairul Anam, SE PENGERTIAN KURS VALAS VALUTA ASING (FOREX) Valas atau Forex (Foreign Currency) adalah mata uang asing atau alat pembayaran lainnya yang digunakan

Lebih terperinci

Pengukuran Pendapatan Nasional / output domestik

Pengukuran Pendapatan Nasional / output domestik Pengukuran Pendapatan Nasional / output domestik Pengertian /bagaimana GDP didefinisikan Pengukuran /bagaimana GDP diukur Pendekatan dalam pengukuran Nominal vs Riil Indeks Harga Contoh PDB Indonesia KelemahanKonsepGDP

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang sedang berkembang sehingga perekonomian

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang sedang berkembang sehingga perekonomian 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Masalah Indonesia merupakan negara yang sedang berkembang sehingga perekonomian masih sangat bergantung pada negara lain. Teori David Ricardo menerangkan perdagangan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. pembiayaan alternatif selain pembiayaan melalui perjanjian pinjaman (loan

BAB 1 PENDAHULUAN. pembiayaan alternatif selain pembiayaan melalui perjanjian pinjaman (loan BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Surat Berharga Negara (SBN) dipandang oleh pemerintah sebagai instrumen pembiayaan alternatif selain pembiayaan melalui perjanjian pinjaman (loan agreement). Kondisi APBN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi dalam perkembangannya ditandai dengan adanya perdagangan

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi dalam perkembangannya ditandai dengan adanya perdagangan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Era globalisasi dalam perkembangannya ditandai dengan adanya perdagangan bebas. Perdagangan bebas merupakan suatu kegiatan jual beli produk antar negara tanpa adanya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Uang merupakan suatu alat tukar yang memiliki peranan penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. Uang merupakan suatu alat tukar yang memiliki peranan penting dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Uang merupakan suatu alat tukar yang memiliki peranan penting dalam kehidupan manusia. Uang mempermudah manusia untuk saling memenuhi kebutuhan hidup dengan cara melakukan

Lebih terperinci

I.PENDAHULUAN. antar negara. Nilai tukar memainkan peran vital dalam tingkat perdagangan

I.PENDAHULUAN. antar negara. Nilai tukar memainkan peran vital dalam tingkat perdagangan I.PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Nilai tukar atau kurs merupakan indikator ekonomi yang sangat penting karena pergerakan nilai tukar berpengaruh luas terhadap aspek perekonomian suatu negara. Saat

Lebih terperinci

BAB II URAIAN TEORTIS

BAB II URAIAN TEORTIS 23 BAB II URAIAN TEORTIS A. Penelitian Terdahulu Penelitian yang dilakukan oleh Pertiwi (2007) pada perusahaan perbankan yang go public di Bursa Efek Indonesia (BEI),yang berjudul pengaruh faktorfaktor

Lebih terperinci

Aktivitas Ekonomi Tanpa Bank

Aktivitas Ekonomi Tanpa Bank Manajemen Dana Bank Aktivitas Ekonomi Tanpa Bank Dengan Peran Perbankan Investasi Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya Tabungan Pilihan Investor Dlm Investasi / Pendanaan Pemilik Dana Pemilik Dana menerima

Lebih terperinci

KONSEP PURCHASING POWER PARITY DALAM PENENTUAN KURS MATA UANG

KONSEP PURCHASING POWER PARITY DALAM PENENTUAN KURS MATA UANG KONSEP PURCHASING POWER PARITY DALAM PENENTUAN KURS MATA UANG Yovita Vivianty Indriadewi Atmadjaja Dosen Fakultas Ekonomi Prodi Manajemen Universitas 17 Agustus 1945 Banyuwangi ABSTRAKSI Salah satu konsep

Lebih terperinci

PERTEMUAN 13 KONSEP, TRANSAKSI DAN LAPORAN KEUANGAN MATA UANG ASING

PERTEMUAN 13 KONSEP, TRANSAKSI DAN LAPORAN KEUANGAN MATA UANG ASING PERTEMUAN 13 KONSEP, TRANSAKSI DAN LAPORAN KEUANGAN MATA UANG ASING A. TUJUAN PEMBELAJARAN 1. Mahasiswa dapat menjelaskan pengertian Konsep dan Transaksi mata uang asing. 2. Mahasiswa dapat menjelaskan

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN Mekanisme Transmisi Kebijakan Moneter. kebijakan moneter terhadap kegiatan ekonomi secara riil dan harga harga

III. KERANGKA PEMIKIRAN Mekanisme Transmisi Kebijakan Moneter. kebijakan moneter terhadap kegiatan ekonomi secara riil dan harga harga 46 III. KERANGKA EIKIRAN 3.1. ekanisme Transmisi Kebijakan oneter ekanisme transmisi moneter merupakan proses ditransmisikannya kebijakan moneter terhadap kegiatan ekonomi secara riil dan harga harga dimasa

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANK INDONESIA, PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 16/ 7 /PBI/2014 TENTANG PERUBAHAN KEEMPAT ATAS PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 7/1/PBI/2005 TENTANG PINJAMAN LUAR NEGERI BANK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANK

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya masalah ekonomi itu adalah tentang bagaimana manusia

BAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya masalah ekonomi itu adalah tentang bagaimana manusia BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Pada dasarnya masalah ekonomi itu adalah tentang bagaimana manusia dapat memenuhi kebutuhannya yang tidak terbatas dengan kemampuan atau sumber daya yang terbatas.

Lebih terperinci

PENENTUAN TINGKAT KURS RUPIAH TERHADAP DOLLAR AMERIKA SERIKAT DI PASAR VALUTA ASING INDONESIA (PERIODE )

PENENTUAN TINGKAT KURS RUPIAH TERHADAP DOLLAR AMERIKA SERIKAT DI PASAR VALUTA ASING INDONESIA (PERIODE ) PENENTUAN TINGKAT KURS RUPIAH TERHADAP DOLLAR AMERIKA SERIKAT DI PASAR VALUTA ASING INDONESIA (PERIODE 1998.1 2014) THE DETERMINATION OF FOREIGN EXCHANGE RUPIAH TO US DOLLAR IN INDONESIAN FOREX MARKET

Lebih terperinci

BAB 2 Data Makroekonomi

BAB 2 Data Makroekonomi BAB 2 Data Makroekonomi Tutorial PowerPoint untuk mendampingi MAKROEKONOMI, edisi ke-6 N. Gregory Mankiw oleh Mannig J. Simidian 1 Produk Domestik Bruto (Gross Domestic Product, GDP) adalah nilai mata

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. perubahan yang menakjubkan ketika pemerintah mendesak maju dengan

I. PENDAHULUAN. perubahan yang menakjubkan ketika pemerintah mendesak maju dengan I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Selama tiga dekade terakhir, perekonomian Indonesia sudah mengalami perubahan yang menakjubkan ketika pemerintah mendesak maju dengan melakukan kebijakan deregulasi.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Negara Indonesia mempunyai wilayah yang sangat luas dan jumlah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Negara Indonesia mempunyai wilayah yang sangat luas dan jumlah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Negara Indonesia mempunyai wilayah yang sangat luas dan jumlah penduduk yang sangat besar sehingga sangat membutuhkan dana yang besar untuk melakukan pembangunan nasional.

Lebih terperinci

NERACA PEMBAYARAN, KURS VALUTA ASING DAN KEGIATAN PEREKONOMIAN TERBUKA SRI SULASMIYATI, S.SOS., MAP

NERACA PEMBAYARAN, KURS VALUTA ASING DAN KEGIATAN PEREKONOMIAN TERBUKA SRI SULASMIYATI, S.SOS., MAP NERACA PEMBAYARAN, KURS VALUTA ASING DAN KEGIATAN PEREKONOMIAN TERBUKA SRI SULASMIYATI, S.SOS., MAP Neraca Pembayaran Definisi Adalah suatu catatan aliran keuangan yang menunjukkan nilai transaksi perdagangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Setiap negara memiliki mata uang yang menunjukkan harga-harga barang dan

BAB I PENDAHULUAN. Setiap negara memiliki mata uang yang menunjukkan harga-harga barang dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Setiap negara memiliki mata uang yang menunjukkan harga-harga barang dan jasa. Jika suatu negara memiliki hubungan ekonomi dengan negara-negara lain maka

Lebih terperinci

BAB II URAIAN TEORI. Anggraeni (2003) melakukan penelitian dengan judul The Foreign

BAB II URAIAN TEORI. Anggraeni (2003) melakukan penelitian dengan judul The Foreign BAB II URAIAN TEORI A. Penelitian Terdahulu Anggraeni (2003) melakukan penelitian dengan judul The Foreign Exchange Exposure pada Bank-Bank yang Go Public di Bursa Efek Jakarta menunjukkan adanya foreign

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Kebutuhan manusia sangat tidak terbatas sedangkan alat pemenuh kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Kebutuhan manusia sangat tidak terbatas sedangkan alat pemenuh kebutuhan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Kebutuhan manusia sangat tidak terbatas sedangkan alat pemenuh kebutuhan tersebut sangat terbatas. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut setiap manusia tidak dapat

Lebih terperinci

Kebijakan Moneter & Bank Sentral

Kebijakan Moneter & Bank Sentral Kebijakan Moneter & Bank Sentral Pengertian Umum Kebijakan moneter adalah salah satu dari kebijakan ekonomi yang bisa dibuat oleh pemerintah Kebijakan moneter berkaitan dan berfokus pada pasokan uang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. yang dihasilkannya (Hariyani dan Serfianto, 2010 : 1). Menurut Tri Wibowo dan

BAB 1 PENDAHULUAN. yang dihasilkannya (Hariyani dan Serfianto, 2010 : 1). Menurut Tri Wibowo dan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada era globalisasi perdagangan saat ini, kemajuan suatu negara tidak dapat dilepaskan dari keberhasilan negara tersebut melakukan ekspor barang dan jasa yang

Lebih terperinci

Perekonomian Indonesia

Perekonomian Indonesia Perekonomian Indonesia Modul ke: Membahas Konsep Neraca Pembayaran Luar Negeri - Indonesia Fakultas Ekonomi & Bisnis Abdul Gani,SE MM Program Studi Manajemen www.mercubuana.ac.id NERACA PEMBAYARAN REKENING

Lebih terperinci

ANALISIS STRUKTUR DAN PERKEMBANGAN NERACA PEMBAYARAN INDONESIA (NPI) Abstrak

ANALISIS STRUKTUR DAN PERKEMBANGAN NERACA PEMBAYARAN INDONESIA (NPI) Abstrak ANALISIS STRUKTUR DAN PERKEMBANGAN NERACA PEMBAYARAN INDONESIA (NPI) Abstrak Neraca pembayaran yaitu catatan yang sistematis tentang transaksi ekonomi internasional antara penduduk suatu negara dengan

Lebih terperinci

STIE DEWANTARA Pengelolaan Risiko Pasar

STIE DEWANTARA Pengelolaan Risiko Pasar Pengelolaan Risiko Pasar Manajemen Risiko, Sesi 7 Latar Belakang Risiko Pasar adalah risiko pada posisi neraca dan rekening administratif termasuk transaksi derivatif, akibat perubahan secara keseluruhan

Lebih terperinci

Asset Liabilities Management (ALMA) Foreign Exchange Management

Asset Liabilities Management (ALMA) Foreign Exchange Management Asset Liabilities Management (ALMA) Foreign Exchange Management Foreign Exchange Management Poundsterling Exchange of currencies on a specified date Counterparty B Counterparty A US Dollar Trading Hours

Lebih terperinci

Pendapatan Regional/ Regional Income

Pendapatan Regional/ Regional Income 2010 539 540 BAB XI PENDAPATAN REGIONAL CHAPTER XI REGIONAL INCOME PDRB atas dasar berlaku pada tahun 2008 sebesar 35.261,68 milyar rupiah, sedang pada tahun sebelumnya 33522,22 milyar rupiah, atau mengalami

Lebih terperinci

Manajemen Investasi. SUTIA BUDI STIE AHMAD DAHLAN JAKARTA

Manajemen Investasi.  SUTIA BUDI STIE AHMAD DAHLAN JAKARTA Manajemen Investasi SUTIA BUDI sutia_budy@yahoo.com sutiabudi19@gmail.com STIE AHMAD DAHLAN JAKARTA INVESTMENT MANAGEMENT Session 2 Times 2 Times 2 Times 2 Times 2 Times 2 Times 2 Times Chapter Introduction

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. proses kegiatan ekonomi dan perdagangan, dimana negara-negara di seluruh dunia

BAB I PENDAHULUAN. proses kegiatan ekonomi dan perdagangan, dimana negara-negara di seluruh dunia BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Memasuki era globalisasi, perekonomian dunia memberikan peluang yang besar bagi berbagai negara untuk saling melakukan hubunga antarnegara, salah satunya dibidang ekomomi.

Lebih terperinci

EKONOMI INTERNASIONAL

EKONOMI INTERNASIONAL URAIAN MATERI ampir H EKONOMI INTERNASIONAL tidak ada satu negara pun di dunia yang tidak melakukan hubungan perdagangan internasional. Hubungan ekonomi internasional dapat berupa perdagangan, investasi,

Lebih terperinci

9. UANG DAN LEMBAGA KEUANGAN

9. UANG DAN LEMBAGA KEUANGAN 9. UANG DAN LEMBAGA KEUANGAN Uang dan Lembaga Keuangan Sistem Keuangan di Indonesia Fungsi Uang Komponen uang beredar (Mo,M1, M2, M3) Peran Bank Sentral Perkembangan terbaru kasus uang dan perbankan (Indonesian

Lebih terperinci

M E T A D A T A INFORMASI DASAR

M E T A D A T A INFORMASI DASAR M E T A D A T A INFORMASI DASAR 1 Nama Data Uang Beredar dan Faktor-Faktor yang : Mempengaruhinya 2 Penyelenggara Statistik : Departemen Statistik Bank Indonesia 3 Alamat : Jl. M.H. Thamrin No. 2 Jakarta

Lebih terperinci

Dari hasil perhitungan PDRB Kota Bandung selama periode dapat disimpulkan sebagai berikut :

Dari hasil perhitungan PDRB Kota Bandung selama periode dapat disimpulkan sebagai berikut : Penyajian statistik Produk Domestik Regional Bruto dapat digunakan sebagai bahan perencanaan pembangunan nasional dan regional khususnya di bidang ekonomi karena angka-angkanya dapat dipakai sebagai ukuran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam bentuk kinerja ekonomi tercermin dalam kinerja perusahaanperusahaan. Bursa Efek Indonesia merupakan pasar modal yang

BAB I PENDAHULUAN. dalam bentuk kinerja ekonomi tercermin dalam kinerja perusahaanperusahaan. Bursa Efek Indonesia merupakan pasar modal yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Salah satu indikator pertumbuhan ekonomi suatu Negara di lihat dari perkembangan pasar keuangannya, termasuk pasar uang, pasar saham, dan pasar komoditi. Demikian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan sektor properti dan real estat yang ditandai dengan kenaikan

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan sektor properti dan real estat yang ditandai dengan kenaikan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pertumbuhan sektor properti dan real estat yang ditandai dengan kenaikan harga tanah dan bangunan yang lebih tinggi dari laju inflasi setiap tahunnya menyebabkan semakin

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. negara yang mengimpor maupun mengekspor akan menimbulkan suatu

BAB 1 PENDAHULUAN. negara yang mengimpor maupun mengekspor akan menimbulkan suatu BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Globalisasi dalam bidang ekonomi, menyebabkan berkembangnya sistem perekonomian ke arah yang lebih terbuka antar negara. Perekonomian terbuka membawa suatu

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam bidang ekonomi secara global ini, menyebabkan berkembangnya

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam bidang ekonomi secara global ini, menyebabkan berkembangnya 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam bidang ekonomi secara global ini, menyebabkan berkembangnya sistem perekonomian yang lebih terbuka antara negara satu dengan negara yang lain. Perekonomian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. melebihi batas maksimum yang diindikasikan dengan tingginya debt to equity

BAB I PENDAHULUAN. melebihi batas maksimum yang diindikasikan dengan tingginya debt to equity BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang. Pembiayaan dari sebuah perusahaan diperoleh dari dua sumber yaitu sumber dari dalam perusahaan (internal) berupa laba dan dari luar perusahaan (eksternal) berupa hutang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Kurs (Nilai Tukar) a. Pengertian Kurs Beberapa pengertian kurs di kemukakan beberapa tokoh antara lain, menurut Krugman (1999) kurs atau exchange rate adalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tantangan yang cukup berat. Kondisi perekonomian global yang kurang

BAB I PENDAHULUAN. tantangan yang cukup berat. Kondisi perekonomian global yang kurang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Secara umum perekonomian Indonesia 2005 menghadapi tantangan yang cukup berat. Kondisi perekonomian global yang kurang menguntungkan, terutama meningkatnya

Lebih terperinci

EKONOMI MAKRO RINA FITRIANA,ST,MM

EKONOMI MAKRO RINA FITRIANA,ST,MM EKONOMI MAKRO RINA FITRIANA,ST,MM EKONOMI MAKRO Ekonomi Tertutup : Ekonomi yang tidak berinteraksi dengan ekonomi lain di dunia Ekonomi Terbuka : Ekonomi yang berinteraksi secara bebas dengan ekonomi lain

Lebih terperinci

M E T A D A T A INFORMASI DASAR

M E T A D A T A INFORMASI DASAR M E T A D A T A INFORMASI DASAR 1 Nama Data : Uang Primer 2 Penyelenggara Statistik : Departemen Statistik Bank Indonesia 3 Alamat : Jl. M.H. Thamrin No. 2 Jakarta 4 Contact : Divisi Statistik Moneter

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan ekonomi (economic growth); pembangunan ekonomi mendorong

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan ekonomi (economic growth); pembangunan ekonomi mendorong BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan ekonomi merupakan suatu proses kenaikan pendapatan total dan pendapatan perkapita dengan memperhitungkan adanya pertambahan penduduk dan disertai dengan

Lebih terperinci

Bab 5 PEREKONOMIAN TERBUKA

Bab 5 PEREKONOMIAN TERBUKA Bab 5 PEREKONOMIAN TERBUKA Makroekonomi Perekonomian Terbuka : Konsep Dasar Perekonomian Tertutup dan Terbuka Perekonomian tertutup adalah perekonomian yang tidak berinteraksi dengan perekonomian lain

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sebelum krisis bukan tanpa hambatan. Indonesia mengalami beberapa kelemahan

BAB I PENDAHULUAN. sebelum krisis bukan tanpa hambatan. Indonesia mengalami beberapa kelemahan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Kinerja ekonomi Indonesia yang mengesankan dalam 30 tahun terakhir sebelum krisis bukan tanpa hambatan. Indonesia mengalami beberapa kelemahan dan kerentanan

Lebih terperinci

CHAPTER 14. Asrofi Rama Saputra 11/316615/EK/18639

CHAPTER 14. Asrofi Rama Saputra 11/316615/EK/18639 CHAPTER 14 Asrofi Rama Saputra 11/316615/EK/18639 The International Flow of Financial Resources Pada chapter ini, kita akan membahas tentang The International Flow of Financial Resources, yang mempunyai

Lebih terperinci

PROFIL EKONOMI AMERIKA SERIKAT

PROFIL EKONOMI AMERIKA SERIKAT PROFIL EKONOMI AMERIKA SERIKAT UNITED STATES of AMERICA Populasi: 309.349.689 Import Utama: Pasokan industri ( minyak mentah, dll ), barang modal ( komputer, peralatan telekomunikasi, otomotif, mesin kantor,

Lebih terperinci