E-JURNAL. Oleh: YHOLANDA RIVALDO

Transkripsi

1 PENGARUH FASILITAS BELAJAR, KEBIASAAN BELAJAR, DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI PADA STKIP PGRI SUMBAR E-JURNAL Oleh: YHOLANDA RIVALDO PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI SEKOLAH TINGGI KEGURUAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP) PGRI SUMATERA BARAT PADANG 2017

2

3 PENGARUH FASILITAS BELAJAR, KEBIASAAN BELAJAR, DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR MAHASISWA PROGRAM STUDIPENDIDIKAN EKONOMI PADASTKIP PGRI SUMBAR Oleh :,, 1) Mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi STKIP-PGRI Sumatera barat 2) Dosen Program Studi Pendidikan Ekonomi STKIP-PGRI Sumatera barat yholandarivaldo94@gmail.com ABSTRACT This study aims to determine the effect of learning facilities, study habits, and learning motivation partially and simultaneously on student achievement of economic education courses on STKIP PGRI West Sumatra. The population in this study were students of economic education class, 2013, 2014, and 2015 in STKIP PGRI. Data analysis technique is descriptive analysis and inductive analysis with SPSS version The results showed that: First of learning facilities negatively affect student achievement STKIP Economic Education Program PGRI West Sumatra. Where indicated by the coefficient value of This coefficient value is significant because tcount of <ttable The second study habits negatively affect student achievement STKIP Economic Education Program PGRI West Sumatra. Where indicated by the coefficient value of This coefficient value is significant because tcount of <ttable Third motivation to learn a negative effect on student achievement STKIP Economic Education Program PGRI West Sumatra. Where indicated by the coefficient value of This coefficient value is significant because tcount of <ttable The fourth study facilities, study habits, and motivation to learn together positive effect on student achievement STKIP Economic Education Program PGRI West Sumatra. Where the obtained value of F > 2,70 F table with a significant level of <α = This means Ha accepted and H0 is rejected. Keywords: academic achievement, learning, study habits, and motivation to learn ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh fasilitas belajar, kebiasaan belajar, dan motivasi belajar secara parsial dan simultan terhadap prestasi belajar mahasiswa program studi pendidikan ekonomi pada STKIP PGRI Sumbar. Populasi pada penelitian ini adalah mahasiswa pendidikan ekonomi angkatan 2013, 2014, dan 2015 di STKIP PGRI. Teknik analisa data adalah analisa deskriptif dan analisa induktif dengan bantuan program SPSS versi Hasil penelitian menunjukkan bahwa: Pertama fasilitas belajar berpengaruh negatifterhadap prestasi belajar mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi STKIP PGRI Sumbar. Dimana ditunjukkan oleh nilai koefisien sebesar -0,020. Nilai koefisien ini signifikan karena nilai t hitung sebesar -6,247 < t tabel sebesar 1,985. Keduakebiasaan belajar berpengaruh negatifterhadap prestasi belajar mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi STKIP PGRI Sumbar. Dimana ditunjukkan oleh nilai koefisien sebesar -0,010. Nilai koefisien ini signifikan karena nilai t hitung sebesar -5,606 < t tabel sebesar 1,985. Ketigamotivasi belajar berpengaruh negatifterhadap prestasi belajar mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi STKIP PGRI Sumbar. Dimana ditunjukkan oleh nilai koefisien sebesar -0,004. Nilai koefisien ini signifikan karena nilai t hitung sebesar -2,827 < t tabel sebesar 1,985. Keempat fasilitas belajar, kebiasaan belajar, dan motivasi belajar secara bersamasama berpengaruh positif terhadap prestasi belajarmahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi STKIP PGRI Sumatera Barat. Dimana diperoleh nilai F hitung 51,403 > F tabel 2,70 dengan taraf signifikan sebesar 0,000 < = 0,05. Hal ini berarti H a diterima dan H 0 ditolak. Kata Kunci: Prestasi belajar, fasilitas belajar, kebiasaan belajar, danmotivasi belajar

4 PENDAHULUAN Pendidikan merupakan posisi sentral dalam pembangunan karena sasarannya adalah peningkatan kualitas sumber daya manusia. Tidak dapat di pungkiri bahwa kemajuan di bidang ekonomi, politik, hukum, sosial dan budaya, militer, ilmu pengetahuan dan teknologi hanya dapat dicapai melalui proses pendidikan. Melalui proses pendidikan, suatu bangsa dapat mencapai tujuan-tujuan yang diinginkan, baik untuk menumbuhkembangkan watak kepribadian bangsa, memajukan kehidupan dan kesejahteraan bangsa dalam berbagai kehidupan Hasbullah (2005:4). Hamalik (2008:77) menyatakan bahwa pendidikan dikatakan berkualitas bila proses belajar mengajar dapat berjalan dengan lancar, efektif, efisien dan ada interaksi antara komponenkomponen yang terkandung dalam sistem pengajaran yaitu tujuan pendidikan dan pengajaran, peserta didik atau mahasiswa, tenaga kependidikan atau dosen, kurikulum, strategi pembelajaran, media pengajaran dan evaluasi pengajaran. Keberhasilan seseorang dalam memperoleh prestasi tidak terlepas dari satuan pendidikan yang disebut sekolah, yang merupakan bagian dari pendidikan yang berjenjang dan berkesinambungan, sedangkan satuan pendidikan luar sekolah meliputi keluarga, kelompok belajar, kursus dan satuan pendidikan yang sejenis. Salah satu jenjang pendidikan formal tersebut adalah perguruan tinggi. Perguruan tinggi merupakan salah satu institusi pendidikan formal yang menyiapkan peserta didik menjadi anggota masyarakat yang memiliki kemampuan akademik, dapat menerapkan, mengembangkan dan menciptakan IPTEK, serta beracuan kepada tanggung jawab dan kewajiban untuk melaksanakan peran dan fungsi, guna mencapai tujuan pendidikan nasional yang telah dikemukakan di atas. Perguruan tinggi juga diharapkan mampu mengembangkan bakat dan minat mahasiswa melalui pengembangan kegiatan kemahasiswaan. Melalui kegiatan kemahasiswaan diharapkan dapat menunjang peningkatan kualitas kemampuan intelektual dan kemampuan sikap. Kegiatan kemahasiswaan juga dapat dimanfaatkan mahasiswa untuk mengembangkan kepribadian mahasiswa dan prestasi di bidang akademik. Upaya yang dapat dilakukan untuk membantu mengembangkan potensi kemahasiswaan secara optimal salah satu caranya yaitu melalui kegiatan pengembangan minat, bakat, pemikiran yang kritis, kreatif, inovatif dan produktif, baik dalam bidang pengembangan ilmu teknologi dan seni agar menjadi manusia yang unggul dan berkualitas di masa depan. STKIP PGRI Sumatera Barat merupakan salah satu perguruan tinggi di Sumatera Barat yang memiliki sebelas program studi, salah satunya yaitu program studi pendidikan ekonomi. Program studi pendidikan ekonomi merupakan salah satu jurusan yang banyak diminati oleh mahasiswa yang berasal dari berbagai daerah, yang didirikan berdasarkan izin 1

5 penyelenggaraan No.15791D/T/2008, terdiri dari tiga kosentrasi yaitu akutansi, tataniaga, dan ekonomi pembangunan. Program studi pendidikan ekonomi merupakan salah satu jurusan PIPS yang ada di STKIP PGRI Sumbar. Selain program studi pendidikan Dari data 3 tahun terakhir yaitu tahun 2013, 2014, dan tahun 2015 program studi pendidikan ekonomi berjumlah 706 orang mahasiswa, program studi penididikan geografi berjumlah 372 orang mahasiswa, program studi pendidikan sejarah berjumlah 253 orang mahasiswa dan program studi pendidikan sosiologi berjumlah 593. Berdasarkan penjelasan di atas dapat penulis simpulkan bahwa dari keempat jurusan PIPS yang ada di STKIP PGRI Sumbar, program studi pendidikan ekonomi memiliki mahasiswa yang paling banyak, yaitu sebanyak 706 orang mahasiswa selama tiga tahun terakhir (2013, 2014, dan 2015). Oleh sebab itu penulis tertarik untuk meneliti permasalahan IPK mahasiswa program studi pendidikan ekonomi yang masih kurang optimal dengan jumlah mahasiswa terbanyak antara jurusan PIPS di STKIP PGRI Sumbar. TINJAUAN PUSTAKA Prestasi Belajar Prestasi menyatakan hasil yang telah diicapai, dilakukan, dikerjakan, dan sebagainya dengan hasil yang menyenangkan hati diperoleh dengan jalan keuletan kerja Nasrun (2000:221). Hasil belajar adalah sesuatu yang diperoleh ekonomi, masih ada tiga program studi lagi yang merupakan jurusan PIPS. Tiga program studi tersebut terdiri atas program studi pendidikan geografi, program studi pendidikan sejarah dan program studi pendidikan sosiologi. mahasiswa setelah melakukan kegiatan belajar. Hasil belajar merupakan patokan yang dapat digunakan untuk menentukan tingkat keberhasilan mahasiswa dalam menguasai materi pelajaran. Seseorang dikatakan berhasil dalam belajar apabila telah terjadi perubahan tingkah laku dalam dirinya baik dalam bentuk pengetahuan sikap dan keterampilan, misalnya dari tidak tahu menjadi tahu, sikap kurang sopan menjadi sopan, dan sebagainya Hamalik (2008:155) Sudjana (2009:22) menyatakan bahwa hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki mahasiswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya. Menurut Hamzah (2008:213) hasil belajar adalah perubahan perilaku yang relatif menetap dalam diri seseorang dengan lingkunganya. Sedangkan menurut Mulyasa (2010:212) hasil belajar merupakan prestasi belajar peserta didik secara keseluruhan yang menjadi indikator kompetensi dasar dan derajat perubahan perilaku yang bersangkutan. Fasilitas Belajar Menurut Gie (2003:27-29) dalam bukunya berjudul cara belajar yang efisien, untuk belajar yang baik hendaknya tersedia fasilitas 2

6 belajar yang memadai, antara lain ruang belajar yang baik, perabotan belajar yang tepat, perlengkapan belajar yang efisien. Jadi prinsipnya fasilitas belajar adalah segala sesuatu yang memudahkan untuk belajar, peralatan belajar yang khusus berkaitan dengan proses belajar mengajar peralatan kantor perlu diperhatikan pemeliharaan dan pengawasan terhadap : a) Ruang belajar, b) ruang perpustakaan, c) ruang keteramapilan atau prakter. Bafadal (2011:2) mendefenisiskan sarana atau fasilitas belajar adalah semua perangkat peralatan, bahan, dan perabot yang secara langsung digunakan dalam proses belajar. Dari pengertian tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa fasilitas belajar adalah semua kebutuhan yang diperlukan oleh peserta didik dalam rangka untuk memudahkan, melancarkan, dan menunjang pelaksanaan kegiatan belajar. Kebiasaan Belajar Menurut Djaali (2008:128), Kebiasaan Belajar merupakan cara atau teknik yang menetap pada diri mahasiswa pada waktu menerima pelajaran, membaca buku, mengerjakan tugas, dan pengaturan waktu untuk menyelesaikan kegiatan. Sedangkan menurut Syah (2008:12) Kebiasaan Belajar adalah proses penyusutan kecenderungan respon dengan menggunakan stimulasi yang berulang-ulang. Usman Barat dalam Munawir Yusuf (2007:22) memberikan penjelasan pengertian Kebiasaan Belajar yaitu pengulangan Kebiasaan Belajar yang memberikan rasa nyaman kepada si pelajar. Kebiasaan Belajar terbentuk melalui proses belajar. Kebiasaan belajar adalah suatu tingkah laku yang dilakukan oleh mahasiswa secara teratur dan berulang-ulang dalam kegiatan belajar untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Motivasi belajar Pengertian motivasi di dalam Kamus Bahasa Indonesia Depdiknas (2002:756) disebutkan bahwa: Dorongan yang timbul pada diri seseorang secara sadar atau tidak sadar untuk melakukan sesuatu tindakan yang dengan tujuan tertentu. Motivasi juga diartikan merupakan usaha-usaha yang menyebabkan seseorang atau kelompok orang tertentu tergerak melakukan sesuatu karena ingin mencapai tujuan yang dikehendaki atau mendapat kepuasan dengan perbuatannya. Kata motif diartikan sebagai daya upaya yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu. Menurut Sardiman (2011:97) yang mengatakan motivasi belajar adalah merupakan faktor psikis yang bersifat non intelektual. Peranannya yang khas adalah dalam hal penumbuhan gairah, merasa senang dan bersemangat untuk belajar.qin dalam Peipei Li & Guirong Pan (2009:90) juga mengatakan bahwa motivasi belajar mempengaruhi kemampuan belajar mandiri, dan menentukan percaya diri para peserta didik dalam mengatasi kesulitan pembelajaran. Dari segi taksonomi, motivasi berasal dari kata Movere dalam bahasa Latin yang artinya bergerak. Berbagai hal yang biasa terkandung dalam berbagai definisi tentang motivasi antara lain adalah 3

7 keinginan, harapan, kebutuhan, tujuan, sasaran, dorongan dan insensif. Sedangkan menurut Woodwort dalam Sanjaya, (2008:250) Motivasi adalah suatu set yang dapat membuat individu melakukan kegiatan-kegiatan tertentu untuk mencapai tujuan. Hipotesis Berdasarkan kajian teori kerangka konseptual diatas, maka dapat dirumuskan hipotesis penelitian sebagai berikut : 1. Diduga fasilitas belajar berpengaruh signifikan terhadap prestasi belajar mahasiswa prodi pendidikan ekonomi pada STKIP PGRI Sumbar 2. Diduga kebiasaan Belajar berpengaruh signifikan terhadap prestasi belajar mahasiswa prodi pendidikan ekonomi pada STKIP PGRI Sumbar. 3. Diduga motivasi belajar berpengaruh signifikan terhadap prestasi belajar mahasiswa prodi pendidikan ekonomi pada STKIP PGRI Sumbar. 4. Diduga fasilitas belajar, kebiasaan belajar dan motivasi belajar secara berasama-sama berpengaruh signifikan terhadap prestasi belajar prodi pendidikan ekonomi pada STKIP PGRI Sumbar METODE PENELITIAN Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dan asosiatif. Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa ekonomi BP dan 2015, dimana yang jumlahnya 706 orang, dan jumlah sampel dalam penelitian ini adalah sebanyak 100 responden. Adapun variabel dalam penelitian ini adalah variabel prestasi belajar sebagai variabel terikat (Y), fasilitas belajar (X1) kebiasaan belajar (X2) motivasi belajar (X3) sebagai variabel bebasnya. Teknik analisis data yang digunakan untuk menguji hipotesis adalah analisis regresi linear berganda. HASIL PENELITIAN Deskripsi Variabel Prestasi Belajar (Y) Dapat diketahui bahwa variabel prestasi belajar diperoleh rata-rata 2,82 atau berada pada IPK 2,82. Median dari variabel prestasi belajar adalah 2,87, modus 2,98, nilai minimum sebesar 2,18 dan nilai maksimum sebesar 3,27. Selanjutnya standar deviasinya sebesar 0,19031 Deskripsi Variabel Fasilitas belajar (X1) Dapat diketahui bahwa variabel Fasilitas belajar diperoleh rata-rata skor sebesar 3,18 dengan tingkat pencapaian responden (TCR) 63,57% yang berada pada kategori cukup. Hal ini menunjukkan bahwa fasilitas belajar sudah dalam kategori cukup. Tanggapan responden yang tertinggi terdapat pada indikator sarana skor sebesar 3,29 dengan TCR 65,47% berada pada kategori cukup, artinya mahasiswa sudah cukup terhadap sarana belajar yang didapatinya. Sedangkan tanggapan yang terendah berada pada indikator prasarana dengan rata-rata skor 3,08 dan TCR sebesar 61,67% berada pada kategori rendah, artinya 4

8 mahasiswa belum mendapatkan prasarana pada saat belajar Deskripsi Variabel Kebiasaan belajar (X2) Dapat diketahui bahwa variabel kebiasaan belajar diperoleh rata-rata skor sebesar 3,45 dengan tingkat pencapaian responden (TCR) 68,91% yang berada pada kategori cukup. Hal ini menunjukkan bahwa kebiasaan belajar sudah dalam kategori cukup. Tanggapan responden yang tertinggi terdapat pada indikator konsentrasi skor sebesar 3,56 dengan TCR 71,13% berada pada kategori cukup, artinya mahasiswa memiliki konsentrasi yang cukup dalam kebiasaan belajar dan tergolong pada kategori cukup, sedangkan tanggapan responden yang terendah berada pada indikator mengerkan tugas dengan rata-rata skor 3,26 dan TCR sebesar 65,20% berada pada kategori cukup, artinya kesadaran mahasiswa masih kurang dalam kesiapan belajar dan berada paa kategori cukup. rata-rata skor sebesar 3,85 dengan tingkat pencapaian 77,02% yang berada pada kategori cukup, artinya motivasi belajar berada pada kategori cukup. Tanggapan responden yang tertinggi berada pada indikator adanya harapan dan cita-cita masa depan dengan rata-rata skor sebesar 3,95 dan TCR sebesar 79,00% berada pada kategori baik, artinya mahasiswa mempunyai harapan dan cita-cita masa depan yang. Tanggapan responden yang terendah berada pada indikator adanya lingkungan belajar yang kondusif dengan rata-rata skor sebesar 3,58 dan TCR sebesar 71,50% berada pada kategori cukup, artinya lingkungan belajar yang kondusif masih berada pada kategori cukup Tabel 1. Hasil Analisis Regresi Linear Berganda Deskripsi Variabel Motivasi belajar (X3) Dapat diketahui bahwa variabel motivasi belajar diperoleh Nilai konstanta sebesar 3,919 berarti tanpa adanya pengaruh dari variabel bebas maka nilai variabel terikat nilainya hanya sebesar 3,919 satuan. Hal ini berarti bahwa apabila variabel bebas nilainya nol (fasilitas belajar, kebiasaan belajar dan motivasi belajar) maka nilai variabel prestasi belajar hanya sebesar 3,919. Koefisien regresi variabel fasilitas belajar (X 1 ) sebesar -0,020 yang bertanda negatif. Hal ini berarti adanya pengaruh negatif fasilitas belajar terhadap prestasi belajar mahasiswa, apabila nilai variabel fasilitas belajar menurun sebesar satu satuan maka akan menaikkan prestasi belajar sebesar 0,020 dan sebaliknya 5

9 apabila fasilitas belajar meningkat sebesar satu satuan maka akan menurunkan prestasi belajar sebesar 0,020 dalam setiap satuannya. Dengan asumsi variabel lain tidak mengalami perubahan atau konstan. Koefisien regresi variabel kebiasaan belajar (X 2 ) sebesar -0,010 yang bertanda negatif. Hal ini berarti adanya pengaruh negatif kebiasaan belajar terhadap prestasi belajar mahasiswa, apabila nilai variabel kebiasaan belajar menurun sebesar satu satuan maka akan menaikkan prestasi belajar sebesar 0,010 dan sebaliknya apabila kebiasaan belajar meningkat sebesar satu satuan maka akan menurunkan prestasi belajar sebesar 0,010 dalam setiap satuannya. Dengan asumsi variabel lain tidak mengalami perubahan atau konstan. Koefisien regresi variabel motivasi belajar (X 3 ) sebesar -0,004 yang bertanda negatif. Hal ini berarti adanya pengaruh negatif motivasi belajar terhadap prestasi belajar mahasiswa, apabila nilai variabel motivasi belajar menurun sebesar satu satuan maka akan menaikkan prestasi belajar sebesar 0,004 dan sebaliknya apabila motivasi belajar meningkat dalam setiap satuan maka akan menurunkan prestasi belajar sebesar 0,004 dalam setiap satuannya. Dengan asumsi variabel lain tidak mengalami perubahan atau konstan. Tabel.2 Hasil Uji Koefisien Determinasi Berdasarkan hasil pada tabel 29 diatas hasil pengolahan data yang dapat dilihat pada tabel model summary diperoleh hasil nilair square sebesar 0,616 yang artinya 61,60% perubahan pada variabel dependen (prestasi belajar) dapat dijelaskan oleh variabel independen (fasilitas belajar, kebiasaan belajar dan motivasi belajar) sedangkan sisanya sebesar 38,40% dipengaruhi Berdasarkan tabel hasil analisa uji t dapat ditarik kesimpulan tentang pengaruh masing-masing variabel bebas secara individu terhadap variabel terikat. a) Hipotesis 1, terdapat pengaruh negatif antara fasilitas belajar (X 1 ) terhadap prestasi belajar (Y). Untuk variabel fasilitas belajardiperoleh nilai t hitung sebesar - 6,247< t tabel sebesar 1,985 dengan oleh variabel lain yang tidak termasuk dalam penelitian ini Uji Hipotesis Tabel.3 Hasil Uji t nilai signifikan 0,000 < = 0,05, berarti H a diterima dan H 0 ditolak dengan demikian dapat dikatakan bahwa tidak terdapat pengaruh positif dan signifikan antara fasilitas belajar terhadap prestasi belajar mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi STKIP PGRI Sumatera Barat. Hal ini berarti semakin rendah fasilitas belajar, maka akan semakin tinggi prestasi 6

10 belajar mahasiswa dan sebaliknya semakin tinggi fasilitas belajar, maka akan semakin rendah prestasi belajar mahasiswa. b) Hipotesis 2, terdapat pengaruh negatif antara kebiasaan belajar (X 2 ) terhadap prestasi belajar (Y). Untuk variabel kebiasaan belajar diperoleh nilai t hitung sebesar -5,606 < t tabel sebesar 1,985 dengan nilai signifikan 0,000 < = 0,05, berarti H a diterima dan H 0 ditolak dengan demikian dapat dikatakan bahwa tidak terdapat pengaruh positif dan signifikan antara kebiasaan belajar terhadap prestasi belajar mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi STKIP PGRI Sumatera Barat. Hal ini berarti semakin rendah kebiasaan belajar, maka akan semakin tinggi prestasi belajar mahasiswa dan sebaliknya semakin tinggi kebiasaan Tabel 4. Hasil Uji F belajar, maka akan semakin rendah prestasi belajar mahasiswa. c) Hipotesis 3, terdapat pengaruh negatif antara motivasi belajar (X 3 ) terhadap prestasi belajar (Y). Untuk variabel motivasi belajar diperoleh nilai t hitung sebesar - 2,827< t tabel sebesar 1,985 dengan nilai signifikan 0,000 < = 0,05, berarti H a diterima dan H 0 ditolak dengan demikian dapat dikatakan bahwa tidak terdapat pengaruh positif dan signifikan antara motivasi belajar terhadap prestasi belajar mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi STKIP PGRI Sumatera Barat. Hal ini berarti semakin rendah motivasi belajar, maka akan semakin tinggi prestasi belajar mahasiswa dan sebaliknya semakin tinggi motivasi belajar, maka akan semakin rendah prestasi belajar. program studi Pendidikan Ekonomi STKIP PGRI Sumatera Barat. PENUTUP Kesimpulan Berdasarkan Dari hasil pengolahan data dengan menggunakan program SPSS versi 16.0, dapat dilihat pada tabel 32 di atas menunjukkan bahwa nilai F hitung 51,773 > F tabel 2,70 dan nilai signifikan 0,000 < = 0,05. Hal ini berarti H 0 ditolak dan H a diterima. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa fasilitas belajar, kebiasaan belajar, dan motivasi belajar berpengaruh signifikan terhadap prestasi belajar mahasiswa Berdasarkan hasil analisis data yang telah dilakukan dapat diambil kesimpulkan sebagai berikut: 1. Fasilitas belajar berpengaruh negatif terhadap prestasi belajar mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi STKIP PGRI Sumatera Barat. Hal ini ditunjukkan oleh nilai koefisien sebesar -0,020. Nilai koefisien ini signifikan karena nilai t hitung sebesar -6,247 < t tabel sebesar 1,985. Artinya apabila fasilitas belajar menurun sebesar satu satuan, maka prestasi belajar 7

11 akan naik sebesar 0,020 dalam setiap satuannya. 2. Kebiasaan belajar berpengaruh negatif terhadap prestasi belajar mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi STKIP PGRI Sumatera Barat. Hal ini ditunjukkan oleh nilai koefisien sebesar -0,010. Nilai koefisien ini signifikan karena nilai t hitung sebesar -5,606 < t tabel sebesar 1,985. Artinya apabila kebiasaan belajarmenurun sebesar satu satuan, maka prestasi belajar akan naik sebesar 0,010 dalam setiap satuannya. 3. Motivasi belajar berpengaruh negatif terhadap prestasi belajar mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi STKIP PGRI Sumatera Barat. Hal ini ditunjukkan oleh nilai koefisien sebesar -0,004. Nilai koefisien ini signifikan karena nilai t hitung sebesar -2,827 < t tabel sebesar 1,985. Artinya apabila motivasi belajar menurun sebesar satu satuan, maka prestasi belajar akan naik sebesar 0,004 dalam setiap satuannya. Fasilitas belajar, kebiasaan belajar, dan motivasi belajar secara bersama-sama berpengaruh positif dansignifikan terhadap prestasi belajar mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi STKIP PGRI Sumatera Barat. Dari hasil penelitian diperoleh nilai F hitung 51,403 > F tabel 2,70 dengan taraf signifikansi sebesar 0,000 < α = 0,05. Hal ini berarti H a diterima dan H 0 ditolak. Saran Berdasarkan kesimpulan diatas maka penulis dapat memberikan saran atau masukan sebagai berikut: 1. Variabel fasilitas belajar, dimana tingkat capaian responden paling rendah yaitu pada indikator prasarana. Prasarana pada fasilitas belajar tidak hanya dari kampus saja melainkan juga dari disediakan oleh orang tua, sebaiknya prasaran belajar seperti kelengkapan alat belajar harus ditingkatkan sehingga dapat meningkatkan prestasi belajar. 2. Variabel motivasi belajar, tingkat capaian responden paling rendah yaitu pada indikator kebiasaan belajar, kepada mahasiswa agar lebih meningkat kesadaran diri dalam pembelajaran karena apabila mahasiswa tersebut memiliki kesadaran diri dalam belajar maka proses pembelajaran akan lebih lancar dan juga mempengaruhi prestasi belajar mahasiswa. 3. Variabel motivasi belajar, tingkat capaian responden paling rendah yaitu pada indikator adanya lingkungan belajar yang kondusif, sebaiknya mahasiswa lebih meningkatkan motivasi belajar seperti lebih belajar dengan baik lagi melalui pengaruh lingkungan belajar yang kondusif, dengan demikian mahasiswa mampu mengatasi kesulitan atau masalah dalam belajar. 8

12 Penelitian selanjutnya, diharapkan prestasi belajar ini dapat menjadi referensi peneliti selanjutnya yang akan membahas hal yang sama pada tempat lain. Selanjutnya, bagi peneliti yang ingin meneliti tentang prestasi belajar mahasiswa pada tempat yang sama disarankan mengaitkan variabel yang lain dari variabel fasilitas belajar, kebiasaan belajar, dan motivasi belajar. Daftar Pustaka Abdullah, M. I. (2008). Prestasi Belajar. Bandung: Prenada Media Group.. Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta. Bafadal. (2011). Belajar dan Pembelajaran. Semarang: IKIP Semarang Press. Dalyono. (2007). Psikologi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta. Dimyati dan Mudjiono. (2006). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT. Rineka Cipta. Djaali. (2008). Psikologi Pendidikan. Jakarta: PT. Bumi Aksara. Ghozali, I. ( 2011). Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program IBM SPSS 19 (edisi kelima.). Semarang: Universitas Diponegoro. Ghozali, I. (2012). Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program IBM SPSS 19. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Gie. (2003). Cara Belajar yang Efisien. Yogyakarta: Liberty. Hamalik, O. (2008). Proses Belajar Mengajar. Bandung: Bumi Aksara. Hamzah, B. (2008). Menciptakan Proses Belajar Mengajar yang Kreatif dan Efektif. Jakarta: Bumi Aksara. Hasbullah. (2005). Dasar Ilmu Pendidikan. Jakarta: PT. Raja Grasindo. Irianto, A. (2010). Statistika Konsep, Dasar, Aplikasi, dan Pengembangannya. Jakarta: Kencana Prenada Media Group. Kriyantono, R. (2008). Teknik Praktis Riset Komunikas. Jakarta: Kencana.Prenada. MEdia Group. Mulyasa, E. (2010). Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Nashar. (2004). Peranan Motivasi dan Kemampuan Awal dalam Kegiatan Pembelajaran. Jakarta: Delia Press. Nasrun. (2000). Prestasi BElajar. Jakarta: Rineka Cipta. Purwanto, N. (2003). Administrasi dan Supervisi Pendidikan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Riduwan. (2005). Prosedur 9

13 Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT. Rineka Cipta. Rusman. (2012). Manajemen Kurikulum. Bandung: Rajawali Pers. Sanjaya, W. (2008). Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Prenada Media Group. Sardiman, M. A. (2011). Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Siregar, S. (2013). Statistik Parametrik Untuk Penelitian Kuantitatif. Jakarta: PT. Bumi Aksara. Siregar, S. (2014). Stastistika Deskriptif Untuk Penelitian: Dilengkapi Perhitungan Manual dan Aplikasi SPSS Versi. Jakarta: Rajawali Pers. Slameto. (2013). Belajar dan Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta. 10