ANALISA LIFE TIME TRACK ROLLER MENGGUNAKAN METODE DESKRIPTIF UNIT KOMATSU D375A-5 DI PT. PAMA PERSADA NUSANTARA SITE BATU KAJANG TUGAS AKHIR

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "ANALISA LIFE TIME TRACK ROLLER MENGGUNAKAN METODE DESKRIPTIF UNIT KOMATSU D375A-5 DI PT. PAMA PERSADA NUSANTARA SITE BATU KAJANG TUGAS AKHIR"

Transkripsi

1 ANALISA LIFE TIME TRACK ROLLER MENGGUNAKAN METODE DESKRIPTIF UNIT KOMATSU D375A-5 DI PT. PAMA PERSADA NUSANTARA SITE BATU KAJANG TUGAS AKHIR TEGUH PRASTYO NIM : PROGRAM STUDI ALAT BERAT JURUSAN TEKNIK MESIN POLITEKNIK NEGERI BALIKPAPAN 2017

2 ANALISA LIFE TIME TRACK ROLLER MENGGUNAKAN METODE DEKRIPTIF UNIT KOMATSU D375A-5 DI PT. PAMA PERSADA NUSANTARA SITE BATU KAJANG TUGAS AKHIR KARYA TULIS INI DIAJUKAN SEBAGAI SALAH SATU SYARAT UNTUK MEMPEROLEH GELAR AHLI MADYA DARI POLITEKNIK NEGERI BALIKPAPAN TEGUH PRASTYO NIM : PROGRAM STUDI ALAT BERAT JURUSAN TEKNIK MESIN POLITEKNIK NEGERI BALIKPAPAN 2017 i

3

4 iii

5 iv

6 Karya ilmiah ini kupersembahkan kepada ALLAH SWT Ayah dan Ibu tercinta Winoto dan Sundari Saudari-saudariku yang kusayang Teman-teman terbaik 3 TM Politeknik Negeri Balikpapan angkatan 2014 v

7 ABSTRACT Bulldozer is a heavy equipment unit that is operated in varieties of areas, such as in mining, construction, logging, and forestry, and then have some function to encouraging, displacing, and attract material. The unit move due to the engine by sending power to the final drive and then forwarding it to the undercarriage. There are several components on the undercarriage, one of them is track roller. The component has a function as a unit load divider to the track. The problem that is often occured on the track roller is the wear that exceeds the limit, causing reduced track roller function. If this component is damaged, it can cause a breakdown unit. The researcher is interested in doing research to determine life time track roller as an effort to a good planning in terms of preparing replacement parts, unit spare, mechanic, and maintenance unit cost. The research methodology that used descriptive method using secondary data of P2U D375A-5 from January to September After doing this research, therefore it is found the level of wear in hours (interval lower limit) = mm / hour, while (upper limit interval) = mm / hour, fastest life time = hours, while the longest life time = hours, and has a different life time result between calculation using statistic (4424 hours) with calculation using KUC (4634 hours). That is be affected by number of samples used and different working area in each unit operation. Keyword : Bulldozer, Breakdown, Track Roller, Planning, Life Time. vi

8 ABSTRAK Bulldozer merupakan unit alat berat yang beroperasi di berbagai area, seperti di pertambangan, konstruksi, logging dan perkebunan. Serta berfungsi melakukan pekerjaan mendorong, menggusur, dan menarik material. Unit bergerak karena adanya engine dengan cara mengirimkan tenaga ke final drive kemudian meneruskannya ke undercarriage. Terdapat beberapa komponen pada undercarriage, salah satunya track roller. Komponen tersebut berfungsi sebagai pembagi beban unit ke track. Permasalahan yang sering terjadi pada track roller adalah keausan yang melebihi batas sehingga menyebabkan berkurangnya fungsi track roller. Apabila komponen tersebut mengalami kerusakan, dapat menyebabkan unit breakdown. Oleh karena itu penulis tertarik melakukan penelitian untuk mengetahui life time track roller sebagai upaya perencanaan secara baik dalam hal mempersiapkan komponen pengganti, unit pengganti, mekanik, serta anggaran biaya perbaikan unit. Metode penelitian yang digunakan yaitu metode deskriptif dengan menggunakan data sekunder P2U D375A-5 dari bulan Januari sampai September Setelah dilakukan penelitian, maka ditemukan tingkat keausan perjam (interval lower limit) = mm/jam, sedangkan (interval upper limit) = mm/jam, life time tercepat =4424,56 jam, sedangkan life time terlama = 3665,07 jam, dan terdapat perbedaan selisih hasil life time antara perhitungan menggunakan statistik (4424 jam) dengan perhitungan KUC (4634 jam), hal ini dipengaruhi dari jumlah sampel yang digunakan serta pengaruh lingkungan kerja unit yang berbeda disetiap pengoperasiannya. Kata kunci : Bulldozer, Breakdown, Track Roller, Perencanaan, Life Time. vii

9 KATA PENGANTAR Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan karunianya, sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir yang berjudul Analisa Life Time Track Roller Menggunakan Metode Deskriptif Unit Komatsu D375A-5 di PT.Pama Persada Nusantara Site Batu Kajang. Pembuatan tugas akhir disusun sebagai salah satu syarat kelulusan pada program Diploma III Jurusan Teknik Mesin Program Studi Alat Berat di Politeknik Negeri Balikpapan. Pada saat penyusunan Tugas Akhir ini penulis bukan tanpa hambatan dan masalah, tetapi berkat dukungan, bantuan dan masukan-masukan dari berbagai semua pihak Tugas Akhir ini dapat diselesaikan dengan baik. Untuk itu penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada : 1. Bapak Ramli S.E., M.M.,selaku Direktur Politeknik Negeri Balikpapan. 2. Bapak Zulkifli, ST, MT. selaku Ketua Jurusan Teknik Mesin Alat Berat. 3. Bapak Drs. Syaeful Akbar, MT. selaku Dosen Pembimbing 1 atas bimbingan dan saran-sarannya. 4. Ibu Elisabeth Milaningrum, S.Pd., M.Pd. selaku Dosen Pembimbing 2 atas bimbingan dan saran-sarannya. 5. Seluruh Mahasiswa Politeknik Negeri Balikpapan terutama Jurusan Teknik Mesin Alat Berat atas seluruh bantuannya. 6. Kedua orang tua dan saudara-saudara ku tercinta atas doa dan motivasi. 7. Seluruh pihak yang tidak sempat penulis sebutkan namanya, terima kasih atas bantuannya. Penulis menyadari bahwa masih terdapat kekurangan pada tugas akhir ini. Mengingat kurangnya pengetahuan dan pengalaman penulis, oleh karena itu kritik dan saran yang membangun sangat diharapkan. Balikpapan, 17 Agustus 2017 Teguh Prastyo viii

10 DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL... i LEMBAR PENGESAHAN... ii SURAT PERNYATAAN... iii SURAT PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI... iv LEMBAR PERSEMBAHAN... v ABSTRACT... vi ABSTRAK... vii KATA PENGANTAR... viii DAFTAR ISI... ix DAFTAR GAMBAR... xi DAFTAR TABEL... xii DAFTAR LAMPIRAN... xiii BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rumusan Masalah Batasan Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Penulisan Sistematika Penulisan... 4 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Undercarriage Klasifikasi Undercarriage Rigid Type Semi Rigid Type Bogey Type Pengertian, Fungsi dan Cara Kerja Komponen Undercarriage Track Frame Track Roller Carrier Roller Front Idler Pin and Bushing Track Link Track Adjuster and Recoil Spring Track Shoe Guard Equalizing Beam Program Pemeriksaan Undercarriage Pengukuran Link Pitch Pengukuran Link Height Pengukuran Bushing O.D Pengukuran Grouser ix

11 2.4.5 Pengukuran Carrier Roller Pengukuran Idler Pengukuran Track Roller Pengukuran Sprocket Penyebab-Penyebab Keausan Pada Komponen Undercarriage Faktor Yang Mempengaruhi Umur Pakai Undercarriage Statistika dan Statistik Metode Statistika Data dan Jenis-Jenis Data Ukuran Pemusatan Data (Central Tendency ) Varian dan Standard Deviasi Standard Error of Mean Convidence Interval Perhitungan Life Time Perhitungan Life Time Menggunakan Metode KUC Perhitungan Keausan Komponen Undercarriage dengan Percent Worn Chart Perhitungan Tanpa Hour Left Chart BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Tempat dan Waktu Penelitian Metode Pengumpulan Data Diagram Alir Penelitian Pengumpulan Data Sekunder P2U Pemilahan Data Pengolahan Data Hasil dan Pembahasan Kesimpulan dan Saran BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Data Hasil Program pemeriksaan undercarriage Pengolahan Data Dengan Statistik Mencari mean, median, dan modus Variasi Standard error of mean, Interval Lower Limit & Upper Limit Perhitungan Life Time Perhitungan Life Time Menggunakan Metode KUC Perhitungan keausan komponen Undercarriage dengan Percent Worn Chart Perhitungan Tanpa Hour Left Chart BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Saran DAFTAR PUSTAKA x

12 DAFTAR GAMBAR Halaman Gambar 1.1 Populasi Unit di PT.PAMA Site Batu Kajang 1 Gambar 1.2 Biaya Perawatan Unit 2 Gambar 2.1 Undercarriage Rigid Type 6 Gambar 2.2Undercarriage Semi Rigid Type 7 Gambar 2.3Undercarriage Bogey Type 7 Gambar 2.4Track frame 8 Gambar 2.5Track Roller 9 Gambar 2.6 Single flange roller 10 Gambar 2.7 Double flange roller 10 Gambar 2.8 Inner parts track roller 11 Gambar 2.9 Tipe Center Flange 13 Gambar 2.10 Tipe Single Flange 13 Gambar 2.11 Tipe Flat Carrier Roller 14 Gambar 2.12 Struktur Carrier Roller 14 Gambar 2.13 Front Idler 15 Gambar 2.14 Pin Dan Bushing 15 Gambar 2.15 Sealed Lubricated dan Grease Sealed Tipe track 16 Gambar 2.16 Track Adjuster dan Recoil Spring 16 Gambar 2.17 Roller Guard Large Dozer 17 Gambar 2.18 Equalizing Beam 17 Gambar 2.19 Flow chart program pemeriksaan Undercarriage (PPU) 18 Gambar 2.20 Pengukuran Link Pitch 19 Gambar 2.21 Pengukuran Link Height 19 Gambar 2.22 Pengukuran Busing OD 20 Gambar 2.23 Pengukuran Grouser 20 Gambar 2.24 Pengukuran Carrier Roller 21 Gambar 2.25 Pengukuran Idler 21 Gambar 2.26 Pengukuran Track Roller 22 Gambar 2.27 Pengukuran Sprocket 22 Gambar 3.1 Diagram Alir Penelitian 34 Gambar 4.1 Contoh data P2U Unit D375A-5 37 xi

13 DAFTAR TABEL Halaman Tabel 2.1 Susunan Track Roller pada Bulldozer 12 Tabel 2.2 Factor yang Mempengaruhi Usia Pakai Undercarriage 23 Tabel 4.1 Contoh tabel data P2U track roller yang telah dipilah 38 xii

14 DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 Lampiran 2 Data Pengukuran P2U ( Program Pemeriksaan Undercarriage ) unit DZ453. Tabel hasil pemilahan dan pengolahan data xiii

15 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang PT Pamapersada Nusantara (PAMA) adalah perusahaan yang bergerak dalam bisnis mining & earthmoving contractor. Berawal dari divisi rental PT United Tractors Tbk. hingga pada tahun 1993 PAMA berdiri sendiri. Berbagai proyek penambangan (batubara, emas & quarry), proyek konstruksi, penyiapan lahan dan logging menjadi kompetensi yang dimiliki PAMA. PAMA memiliki cabang perusahaan diberbagai daerah di Indonesia, salah satunya PT.PAMA Site Kideco Batu Kajang, Terdapat berbagai jenis unit alat berat yang beroperasi di PT.PAMA Site Kideco Batu Kajang, seperti yang terlihat pada gambar dibawah ini merupakan populasi unit tipe crawler di PT.PAMA site Batu Kajang Populasi Unit Tipe Crawler di PT.PAMA Persada Nusantara Site Batu Kajang D155A6A D155A6R D375A-5 D375A-6R PC1250SP8 PC800SE-7 PC Gambar 1.1 Diagram Populasi Unit di PT.PAMA Site Batu Kajang Sumber : ( PT. United Tractors Tbk. : 2014 ) Bulldozer merupakan unit alat berat yang berfungsi untuk melakukan pekerjaan menggusur, mendorong tanah atau material, menarik beban dan ripping. Lingkungan kerja dari unit ini adalah di lingkungan pertambangan (mining), 1

16 2 konstruksi (construction), logging, dan perkebunan. Unit bergerak karena adanya engine dengan cara mengirimkan tenaga ke final drive lalu meneruskannya ke undercarriage. Undercarriage merupakan komponen bagian bawah unit bulldozer, dimana komponen tersebut berfungsi sebagai media penggerak unit untuk perpindahan dari tempat lainnya. Undercarriage juga berfungsi sebagai media penahan dan meneruskan berat dari unit bulldozer ketanah. Secara garis besar komponen utama undercarriage terdiri dari track shoe, track roller dan carrier roller, front dan rear idler, track frame, dan recoil spring. Dalam dunia alat berat biaya perawatan yang terbesar terletak pada bagian undercarriage yang mencapai hingga 60% dari total biaya perawatan, sehingga perlu diadakan pemantauan secara berkala pada setiap komponen. Terdapat salah satu komponen penting pada undercarriage, yaitu track roller. Gambar 1.2 Diagram Biaya Maintenance Sumber : ( PT.United Tractors : 2006 ) Track roller adalah komponen undercarriage yang berfungsi membagi beban unit ke track. Dimana beberapa track roller yang dipasang pada bagian bawah track frame akan menahan berat unit terhadap track link, sehingga dapat dikatakan track roller sebagai pembagi berat chassis terhadap track link. Terdapat beberapa permasalahan pada track roller contohnya keausan. Menurut definisi, Keausan adalah hilangnya sejumlah lapisan permukaan material karena adanya gesekan antara permukaan padatan dengan benda lain. Dari penjelasan diatas disimpulkan track roller merupakan komponen yang memiliki peranan penting dalam membagi beban unit ke track, sehingga apabila

17 3 komponen tersebut mengalami masalah dapat menyebabkan unit breakdown. Oleh karena itu penulis tertarik melakukan penelitian untuk mengetahui life time track roller sebagai upaya perencanaan secara baik dalam hal mempersiapkan komponen pengganti, unit pengganti, mekanik, serta anggaran biaya perbaikan unit. Oleh karena itu, penulis tertarik melakukan kajian lebih lanjut dengan judul : Analisa Life Time Track Roller Menggunakan Metode Deskriptif Unit Komatsu D375A-5 di PT. Pama Persada Nusantara Site Batu Kajang. 1.2 Rumusan Masalah Adapun rumusan masalah dalam tugas akhir ini adalah 1. Seberapa besar tingkat keausan perjam komponen track roller? 2. Berapa life time pada komponen track roller? 3. Apakah terdapat perbedaan perhitungan menggunakan statistik dengan perhitungan menggunakan KUC? 1.3 Batasan Masalah Adapun batasan masalah adalah 1. Menggunakan data P2U unit D375A-5 tahun Mengabaikan perilaku operator dalam mengoperasikan unit. 3. Tidak memperhatikan faktor tanah dan lingkungan operasi unit. 4. Tidak menguji kekerasan material komponen. 1.4 Tujuan Penelitian Adapun tujuan penelitian dalam tugas akhir ini adalah 1. Mengetahui langkah menghitung keausan pada komponen track roller. 2. Mengetahui life time pada komponen track roller. 3. Mengetahui perbedaan perhitungan life time antara perhitungan statistik dengan perhitungan KUC.

18 4 1.5 Manfaat Penelitian Adapun manfaat penelitian dalam tugas akhir ini adalah 1. Menambah pengalaman, pengetahuan, dan wawasan tentang track roller pada undercarriage. 2. Mengetahui langkah perhitungan keausan track roller berdasarkan data. 3. sebagai upaya perencanaan secara baik. 1.6 Sistematika Penulisan Untuk mempermudah pembaca dalam memahami isi dari tugas akhir ini, maka penulis menyusun tugas akhir ini menjadi lima bab. Berikut ini adalah penjelasan tentang isi dari bab-bab yang ada dalam tugas akhir : BAB I PENDAHULUAN Pada bagian ini terdiri dari latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, batasan masalah, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan. BAB II LANDASAN TEORI Pada bagian ini berisi uraian tentang teori dasar yang berhubungan dengan kajian topik yang sedang dibahas dalam tugas ini. BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pada bagian ini membahas tentang cara dan bagaimana data didapatkan. Data tersebut harus menunjang pada judul Tugas Akhir yang diambil oleh penulis. BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil dan Pembahasan merupakan rincian tentang hasil penelitian yang terdiri dari data pendukung dan pembahasan terhadap hasil setiap penelitian.

19 5 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Pada bab ini membahas kesimpulan dan saran-saran. Kesimpulan berisikan tentang rincian poin-poin hasil penelitian, sedangkan saran-saran merupakan suatu kajian tentang tujuan masalah, pada pelaksanaan penelitian ini agar penelitian lanjutan dapat diperbaiki dan disempurnakan. DAFTAR PUSTAKA tugas akhir. Memuat daftar daftar referensi yang digunakan penulis dalam menyusun

20 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Undercarriage Undercarriage merupakan kerangka bawah dari crawler tractor yang berfungsi sebagai pembawa dan pendukung unit. Undercarriage merupakan komponen bagian bawah unit bulldozer, dimana komponen tersebut berfungsi sebagai media penggerak unit tersebut untuk perpindahan dari tempat lainnya. Undercarriage tersebut juga berfungsi sebagai media penahan dan meneruskan berat dari unit bulldozer ketanah. Terdapat macam-macam klasifikasi undercarriage, diantaranya sebagai berikut. 2.2 Klasifikasi Undercarriage Rigid Type Type kerangka bawah ini front idler tidak dilengkapi rubber pad, final drive tidak memakai rubber bushing dan equalizing beam hanya duduk di duduk di atas frame utama (main frame). Contoh : D80/85 A, D155 A, D455 A. Gambar 2.1 Undercarriage Rigid Type Sumber : ( PT. United Tractors Tbk. : 2006 ) Keterangan : 1. Sprocket cover 6. Idler 2. Sprocket 7. Track frame 3. Recoil spring cover 8. Track roller 4. Carrier roller 9. Guiding guard 5. Track shoe 6

21 Semi Rigid Type Type kerangka bawah ini pada komponen sprocket diperlengkapi dengan rubber bushing dan front idler dilengkapi rubber pad dan equalizing beam dilock dengan pin pada frame utama ( main frame ). Contoh : D65E - 12, D275A -1, D375A - 1, D475A - 1. Gambar 2.2 Undercarriage Semi Rigid Type Sumber: ( PT. United Tractors Tbk. : 2006 ) Bogey Type Type kerangka bawah ini terdapat dua idler, track roller dapat bergerak flexible (Bogey) dan sprockets kedudukannya lebih tinggi dari rear idler. Gambar 2.3 Undercarriage Bogey Type Sumber: ( PT. United Tractors Tbk. : 2006 ) 2.3 Pengertian, Fungsi dan Cara Kerja Komponen Undercarriage Track Frame Track Frame merupakan tulang punggung dari pada undercarriage, track frame sebagai tumpuan chassis unit tehadap permukaan tanah dan tempat kedudukan komponen-komponen undercarriage. Track frame merupakan gabungan baja yang

22 8 dibentuk menyerupai konstruksi box yang saling menyilang dan dirakit dengan plat baja. Track Frame khusus di design mampu melawan beban kejut selama operasi berat atau ringan dari kondisi kerja unit. Pada unit bulldozer dibagian belakang track frame dihubungkan terhadap chasis menggunakan pivot shaft sedangkan bagian depannya dihubungkan dengan equalizer bar. Equalizer bar yang berfungsi seperti halnya system suspensi yang mengurangi kejutan yang terjadi karena ketidakrataan permukaan jalan (medan operasi). Sebagian besar track tetap kontak pada permukaan tanah sihingga mengurangi resiko unit terbalik. Track frame secara khusus dirancang mampu menerima beban kejut selama operasi. Gambar 2.4 Track Frame Sumber : ( PT. United Tractors Tbk. : 2006 ) Frame crawler tractors harus diperhatikan kondisi kelurusannya, apabila crawler tractors sudah dipakai operasi maka kemungkin posisi kelurusan dari frame berubah yang menyebabkan toe out menjadi berubah pula. Toe in adalah suatu keadaan perubahan kelurusan track frame kiri dan kanan ketika permukaan idler menuju kedalam mendekati center line of tractors. Sedangkan yang dimaksud toe out adalah suatu keadaan perubahan kelurusan track frame kiri dan kanan ketika permukaan idler menuju kedalam mendekati center line of tracktor. Sedangkan

23 9 yang dimaksud toe out adalah suatu keadaan perubahan kelurusan track frame kiri dan kanan ketika permukaan idler menuju keluar menjauhi center line of tractor.perubahan kelurusan pada kondisi idler dilihat dari sprocket. Track frame mengalami toe in atau toe out disebabkan karena : Posisi (pitch) track roller yang dalam pemasangan tidak memperhatikan ketentuan-ketentuan skala gambar. Terjadinya benturan antara batu dengsan permukaan bawah diagonal brace yang dapat merusak fisik diagonal brace. Unit yang sudah beroperasi dalam waktu lama sehingga dengan variasi beban dapat menyebabkan perubahan kelurusan track frame Track Roller Track roller adalah bagian dari komponen undercarriage yang berbentuk menyerupai roda besi yang berfungsi sebagai pembagi berat bulldozer ke track. Dimana beberapa track roller yang dipasang pada bagian bawah track frame akan menahan berat unit terhadap track link, sehingga dapat dikatakan track roller sebagai pembagi berat chasis terhadap track link seperti gambar berikut. Gambar 2.5 Track Roller Sumber : ( PT. United Tractors Tbk. : 2006 )

24 10 Pada unit bulldozer untuk track roller dibagi menjadi dua macam tipe yaitu : Single Flange Roller Gambar 2.6 Single Flange Roller Sumber : ( PT. United Tractors Tbk. : 2006 ) Double Flange Roller Gambar 2.7 Double Flange Roller Sumber : ( PT. United Tractors Tbk. : 2006 )

25 11 Gambar 2.8 Inner Parts Track Roller Sumber : ( PT. United Tractors Tbk. : 2006 ) Jumlah track roller yang dipasang pada bulldozer tergantung dari panjang track pada permukaan tanah yaitu jarak antara idler dengan sprocket. Pada posisi kesatu dan terakhir, pada umumnya dipasang track roller single flanget type, tujuannya agar keausan dapat dikurangi. Baik keausan pada track link dengan flange pada track roller disaat berputar atau belok. Seperti tabel dibawah Unit D85ESS-2 punya susunan track roller dari depan D D D D S D D S, Dimana D = Double dan S= Single.

26 12 Tabel 2.1 Susunan Track Roller pada Bulldozer Sumber : ( PT. United Tractors Tbk. : 2006 ) Unit D375A menggunakan track roller dengan type boigie, dimana track roller dapat berisolasi menyesuaikan permukaan tanah, sehingga daya cengkram tetap baik, walaupun bekerja dipermukaan tanah yang tidak rata. Tiap track roller dipasang pada masing-masing inner bogie dan outer bogie untuk menjamin track roller dan track link selalu bersentuhan. Rubber mounting digunakan untuk menyerap getaran yang disebabkan oleh permukaan tanah.

27 Carrier Roller Carrier roller merupakan salah satu komponen undercarriage yang berfungsi untuk : 1. Menahan gulungan bagian dari track shoe assembly agar tidak melentur ke bawah. 2. Menjaga kelurusan antara track shoe dengan idler. Jumlah carrier roller yang terpasang di tiap-tiap sisi track sangat tergantung pada panjang-pendeknya track.umumnya jumlah carrier roller yang terpasang adalah 1 atau 2 carrier roller pada tiap sisi. Terdapat 2 tipe carrier roller, yaitu tipe flange (flange type) dan tipe flat (flat type). Carrier roller tipe flange dibagi lagi menjadi 2 tipe, yaitu center flange dan single flage. 1. Center flange typepada umumnya digunakan pada unit hydrolic dozer ukuran kecil, dan dozer shovels. Bentuk center flange type ditunjukkan dalam gambar 2.9. Gambar 2.9 Tipe Center Flange Sumber: ( ) 2. Single flange type seperti ditunjukkan pada gambar 2.10 pada umumnya digunakan pada unit dozer dengan ukuran sedang sampai besar dan dozer shovels. Gambar 2.10 Tipe Single Flange Sumber: ( )

28 14 3. Carrier roller dengan tipe flat seperti yang ditunjukkan gambar 2.11 digunakan pada hydrolic excavator dengan ukuran kecil. Gambar 2.11 Tipe Flat Carrier Roller Sumber: ( ) 4. Struktur dari carrier roller seperti ditunjukkan dalam gambar 2.12 terlihat lebih sederhana jika dibandingkan dengan struktur track roller. Di dalam carrier roller juga terdapat oli pelumas untuk mengurangi terjadinya keausan antara bushing dengan shaft. Dan juga terdapat seal untuk mencegah terjadinya kebocoran oli ke luar dan sebaliknya mencegah kotoran agar jangan sampai masuk ke dalam komponen carrier roller Front Idler Gambar 2.12 Struktur Carrier Roller Sumber: ( ) Idler yang ditunjukkan pada Gambar 2.13 di pasang pada bagian depan dari track frame yang berfungsi sebagai pengarah (guide) track link assembly dan peredam kejut. Bagian dalam dari idler dilengkapi dengan bushing dan shaft serta oli yang berfungsi sebagai pelumas.

29 15 Gambar 2.13 Front Idler Sumber: ( ) Pin dan Bushing Pada Gambar 2.14, Pin dan Bushing menahan kedua sambungan (link) masing-masing bagian track secara bersama. Pin berfungsi sebagai engsel untuk menghubungkan kedua track link. Di dalam track yang di pasangin sekat,pin bersifat solid. Di dalam track yang di pasangi sekat dan di lumasi, pin berlubang sehingga area di antara pin dan bushing pada bagian track berikutnya dapat di lumasi. Gambar 2.14 Pin Dan Bushing Sumber : ( ) Track Link Track link seperti yang ditunjukkan pada Gambar 2.15 berfungsi sebagai merubah gerakan putar menjadi gulungan dan tempat tumpuan dari track roller sehinnga memungkinkan unit dapat berjalan. Track link terdiri dari dua tipe, yaitu sealed and lubricated type track dan grease sealed type track.

30 16 Gambar 2.15 Sealed Lubricated dan Grease Sealed Tipe Track Sumber: ( ) Track Adjuster dan Recoil Spring Recoil spring yang terdapat pada komponen undercarriage seperti yang ditunjukkan pada gambar 2.16 berfungsi untuk kejutan yang berasal dari front idler, sehingga hal ini akan dapat memperpanjang umur komponen dan menambah kenyamanan operator dalam mengoperasikan alat. Sedangkan track adjuster berfungsi agar kondisi kekencangan track shoe assembly tetap terjaga Track Shoe Gambar 2.16 Track Adjuster dan Recoil Spring Sumber: ( ) Track shoe merupakan papan baja yang diikat pada track link menggunakan baut, fungsi utama dari Track shoe adalah landasan yang bersentuhan langsung dengan tanah sehingga saat track di tarik oleh final drive mesin dapat bergerak Guard Guard seperti yang diperlihatkan pada gambar 2.17 berfungsi untuk melindungi komponen-komponen undercariage dari kerusakan yang diakibatkan oleh

31 17 gesekan atau benturan dari luar, seperti kayu, batu, dan material keras lainnya. Komponen-komponen yang dilindungi oleh guard diantaranya track roller dan final drive case. Gambar 2.17 Roller Guard Large Dozer Sumber: ( ) Equalizing Beam Equalizing beam seperti yang ditunjukan dalam gambar 2.18 berfungsi untuk menahan bagian depan unit ( bulldozer, dozer shovel ) yang diteruskan ke track frame tersebut dengan ditahan oleh bracket. Gambar 2.18 Equalizing Beam Sumber: ( )

32 Program Pemeriksaan Undercarriage (PPU) Tujuan dilakukan PPU adalah sebagai tindakan preventive maintenance. agar kita dapat mengetahui tingkat keausan pada undercarriage dan sebagai tolak ukur usia pakai komponen. Gambar 2.19 Flow Chart Program Pemeriksaan Undercarriage (PPU) Sumber: ( PT. United Tractors : 2011 ) PPU pada Bulldozer dilakukan pada setiap 500 hours meter. Prosedur pertama sebelum dilakukan pengukuran adalah 1. Bersihkan all component undercarriage. 2. Siapkan tools measurment. Semua prosedur sudah dilaksanakan, maka lakukan pada setiap komponen undercarriage sebagai berikut: Pengukuran Link Pitch Pada pengukuran link pitch, ukurlah panjang empat link dan hasil pengukuran di bagi empat, maka didapat hasil pengukuran yang akurat.

33 19 Gambar 2.20 Pengukuran Link Pitch Sumber: ( Komatsu : 2013 ) Pengukuran Link Height Untuk mendapatkan hasil pengukuran yang baik, ukurlah ketinggian link dari track shoe sampai link pitch tread pada tiga tempat, hasil pengukuran terkecil di ambil sebagai hasil pengukuran. Gambar 2.21 Pengukuran Link Height Sumber: ( Komatsu : 2013 ) Pengukuran Bushing O.D Untuk mengukur diameter luar bushing gunakan multi scale, ukur bushing pada tiga tempat sehingga didapatkan hasil pengukuran yang akurat.

34 20 Gambar 2.22 Pengukuran Bushing OD Sumber: ( Komatsu : 2013 ) Pengukuran Grouser Ukurlah ketinggian grouser dari ujung grouser sampai kepermukaan shoe menggunakan multiscale pada tiga tempat untuk mendapatan hasil yang akurat Gambar 2.23 Pengukuran Grouser Sumber: ( Komatsu : 2013 ) Pengukuran Carrier Roller Untuk mengukur carrier roller gunakan outside caliper, sebelum melakukan pengukuran bersihkan permukaan tread roller dari kotoran dan tanah yang menempel, setelah bersih ukur roller pada sekitar tread dengan benar sehingga mendapatkan hasil pengukuran terkecil.

35 21 Gambar 2.24 Pengukuran Carrier Roller Sumber: ( Komatsu : 2013 ) Pengukuran Idler Sebelum melakukan pengukuran pastikan idler dalam keadaan bersih, dalam melakukan pengukuran idler gunakan multiscale ukur kedalaman tread( tinggi flange dari tread ). Gambar 2.25 Pengukuran Idler Sumber: ( Komatsu : 2013 ) Pengukuran Track Roller Sebelum mengukur track roller bersihkan permukaan contact roller, untuk mengukur gunakan outside caliper pada contact roller dengan benar untuk mendapatkan hasil yang maksimal.

36 22 Gambar 2.26 Pengukuran Track Roller Sumber: ( Komatsu : 2013 ) Pengukuran Sprocket Sebelum melakukan pengukuran bersihkan sprocket dari kotoran, untuk mengukur sprocket digunakan alat khusus untuk mengukur keausan sprocket yaitu sprocket wear gauge yang sesuai dengan model unit yang di ukur, untuk mengukur sprocket garis bawah pada mal harus tepat pada sprocket.sehingga hasil pengukuran tepat. Gambar 2.27 Pengukuran Sprocket Sumber: ( Komatsu : 2013 ) 2.5 Penyebab-Penyebab Keausan Pada Komponen Undercarriage Keausan pada komponen undercarriage terbagi menjadi 2 yaitu normal limit dan impact limit.

37 23 Normal limit adalah batas keausan pada saat alat dioperasikan di daerah yang berpasir tanpa batu dan pada kondisi dimana tidak terdapat kejutan-kejutan yang terlalu besar dan sering pada undercarriage. Impact limit adalah batas pada saat alat dioperasikan di daerah yang berbatu dan pada kondisi di mana undercarriage banyak sekali kejutan. 2.6 Faktor Yang Mempengaruhi Umur Pakai Undercarriage Hal-hal yang menyebabkan panjangnya umur pakai undercarriage dapat di bagi dalam 3 kelompok : 1. Dikendalikan dari sisi perawatan undercarriage, termasuk track tension adjustment. 2. Dikendalikan oleh metode pengoperasian alat. 3. Hal-hal yang tidak bias dikendalikan, yaitu prngaruh lingkungan seperti kondisi tanah. Berikut ini adalah table sederhana yang menunjukan faktor-faktor yang mempengaruhi usia pakai undercarriage : Tabel 2.2 Factor yang Mempengaruhi Usia Pakai Undercarriage Sumber: ( Komatsu : 2011 )

38 24 Untuk mengantisipasi keausan yang berlebihan, perlu dilakukan program maintenance secara berkala seperti cleaning unit secara rutin dan adjust tension track apabila track link kendor, serta cek kebocoran oli setiap komponen undercarriage yang menggunakan pelumas termasuk shaft idler. 2.7 Statistika dan Statistik Statistika adalah ilmu pengetahuan yang berhubungan dengan cara-cara pengumpulan dan penyusunan data, pengolahan data, dan penganalisisan data, serta penyajian data berdasarkan kumpulan dan analisis data yang dilakukan. Salah satu ilmu yang mendasari dalam mempelajari statistika adalah peluang atau probabilitas. Somantri (2006:18) menyatakan statistik diartikan sebagai kumpulan fakta yang berbentuk angka-angka yang disusun dalam bentuk daftar atau tabel yang menggambarkan suatu persoalan Salah satu alasan diperlukannya statistik adalah generalisasi akan parameter suatu populasi yang dapat diambil dengan hanya meneliti sebagian kecil anggota populasi (sampel). Generalisasi ini bukan tanpa kesalahan, tetapi secara statistik, kesalahan generalisasi dan hal lain yang berhubungan dengan sampel, pengambilan data, rumus (perhitungan) dan lain-lain selalu dapat diprediksi Metode Statistika Metode statistika digolongkan menjadi dua yaitu Metode Statistika Deskriptif dan Metode Statistika Inferensia. Metode Statistika Deskriptif Somantri (2006:19) berpendapat bahwa statistika deskriptif membahas caracara pengumpulan data, penyederhanaan angka-angka pengamatan yang diperoleh (meringkas dan menyajikan), serta melakukan pengukuran pemusatan dan penyebaran data untuk memperoleh informasi yang lebih menarik, berguna dan mudah dipahami. Misal : ukuran tendensi sentral (central tendency),ukuran penyimpangan (standard deviasi), tabel persentase, analisis korelasi, dll

39 25 Metode Statistika Deskriptif Somantri (2006:19) menyatakan bahwa statistika inferensia membahas mengenai cara menganalisis data serta mengambil keputusan (berkaitan dengan estimasi parameter dan pengujian hipotesis. Misal : analisis chi square, analisis variance, analisis korelasi & regresi, analisis faktorial, dll Data dan Jenis-Jenis Data Menurut Somantri (2006:29), data merupakan sejumlah informasi yang dapat memberikan gambaran tentang suatu keadaan atau masalah, baik yang berbentuk angka maupun yang berbentuk kategori. a. Berdasarkan Sifatnya Data Kualitatif Data yang tidak berbentuk angka (bilangan). Contoh : penjualan merosot, mutu barang naik, karyawan resah, harga daging naik, dan sebagainya. Data Kuantitatif Data yang berbentuk angka (bilangan). Contoh : produksi 100 unit/hari, omset penjualan naik 20%, jumlah karyawan orang dan sebagainya. Berdasarkan nilainya, data kuantitatif dibagi lagi menjadi : Data Diskrit Data diskrit bersifat terkotak-kotak yaitu tidak dikonsepsikan adanya nilainilai diantara data (bilangan) yang satu dengan data (bilangan) lain yang terdekat (tidak ada angka desimal). Contoh : jumlah karyawan orang, penjualan 500 unit, dan sebagainya. Data Kontinu Berbeda dengan data diskrit, diantara dua data kontinu dikonsepsikan adanya sejumlah nilai dengan jumlah yang tidak terhingga (terdapat angka desimal). Contoh : tinggi badannya 165 cm, omset penjualan naik 20% dan sebagainya.

40 26 b. Berdasarkan Cara Memperolehnya 1. Data Primer Data primer adalah data yang dikumpulkan dan diolah sendiri oleh suatu perusahaan atau organisasi. Contoh : biro pusat statistik mengumpulkan harga sembilan bahan pokok langsung mendatangi pasar kemudian mengolahnya. 2. Data Sekunder Data sekunder adalah data yang diperoleh suatu organisasi atau perusahaan dalam bentuk yang sudah jadi dari pihak lain. Contoh : perusahaan memperoleh data penduduk, data pendapatan nasional, indeks harga konsumen, dan daya beli masyarakat dari Badan Pusat Statistik (BPS). c. Berdasarkan Sumbernya 1. Data Internal Data internal ialah data yang menggambarkan keadaan dalam suatu organisasi. Misalnya data internal perusahaan yang meliputi data pegawai, data keuangan, data peralatan, data produksi, data pemasaran, dan data hasil penjualan. Pada dasarnya data internal meliputi data input dan data output suatu organisasi. 2. Data Eksternal Data eksternal ialah data yang menggambarkan keadaan diluar organisasi. Misalnya data yang menggambarkan faktor-faktor yang mempengaruhi perusahaan, seperti daya beli masyarakat, selera masyarakat, saingan dari barang sejenis, perkembangan harga, keadaan ekonomi dan sebagainya. d. Berdasarkan Cara Penyusunannya atau Skalanya 1. Data Nominal Data nominal ialah data statistik yang memuat angka yang tidak mempunyai arti apa-apa.

41 27 Angka yang terdapat dalam data ini hanya merupakan tanda/simbol dari objek yang akan dianalisis. contohnya data yang berkaitan dengan jenis kelamin: laki-laki atau perempuan. Agar data tersebut dapat dianalisis dengan menggunakan statistik, data tersebut harus diubah menjadi angka, misalnya simbol laki-laki adalah angka 1 dan perempuan adalah angka Data Ordinal Data ordinal adalah data statistik yang mempunyai daya berjenjang, tetapi perbedaan antara angka yang satu dan angka yang lainnya tidak konstan atau tidak memiliki interval yang tetap. Contohnya hasil tes matematika dalam suatu kelompok belajar adalah sebagai berikut : Andri rangking ke-1; Budi rangking ke-2; Chica rangking ke-3 Angka satu diatas mempunyai nilai lebih tinggi daripada angka dua maupun angka tiga, tetapi data ini tidak bisa menunjukan perbedaan kemampuan antara Andri, Budi, Chica secara pasti. Rangking satu tidak berarti mempunyai kemampuan dua kali lipat dari rangking dua maupun mempunyai kemampuan tiga kali lipat dari rangking tiga. Perbedaan kemampuan antara rangking kesatu dengan ranging kedua mungkin tidak sama dengan perbedaan kemampuan antar rangking kedua dengan rangking ketiga. 3. Data Interval Data interval adalah data yang jarak antara yang satu dan lainnya sama dan telah ditetapkan sebelumnya. Data interval tidak memiliki titik nol dan titik maksimum yang sebenarnya. Nilai nol dan titik maksimum tidak mutlak. Misalnya jika suatu tes intelegensi menghasilkan nilai yang berkisar antara 0 sampai 200, nilai nol bukan menunjukan seseorang mempunyai kecerdasan yang minimal. nilai nol hanya menunjukkan tempat paling rendah dari prestasi pada tes tersebut dan nilai 200 menunjukkan tingkat tertinggi.

42 28 4. Data Rasio Data rasio adalah jenis data yang mempunyai tingkatan tertinggi.data ini selain mempunyai interval yang sama, juga mempunyai nilai nol (0) mutlak, Misalnya hasil pengukuran panjang, tinggi, dan berat. Dalam data rasio nilai 0 betul-betul tidak mempunyai nilai. Jadi, nol kilometer tidak mempunyai panjang dan nol kilogram tidak mempunyai berat. Dalam data rasio terdapat skala yang menunjukan kelipatan, misalnya 20 meter adalah 2 10 meter, 15 kg adalah 3 5 kg. contoh lain dari data rasio adalah luas, volume dan sebagainya Ukuran Pemusatan Data ( Central Tendency ) Ukuran pemusatan data merupakan salah satu pengukuran data dalam statistika. Yang termasuk dalam ukuran pemusatan data adalah rataan (Mean), Median, Modus. a. Mean Mean atau rata-rata hitung adalah nilai yang diperoleh dari jumlah sekelompok data dibagi dengan banyaknya data. Rata-rata disimbolkan dengan x. Keterangan : n i=1 X 1 = x = x = mean n i=1 x i n n = banyaknya data x i = nilai data ke-i... (2.1) penjumlahan semua nilai X i dalam sample b. Median Median adalah nilai data yang terletak di tengah setelah data diurutkan. Dengan demikian, median membagi data menjadi dua bagian yang sama besar. Median (nilai tengah) disimbolkan dengan Me.

43 29 1) Untuk data Genap Me = n+1... (2.2) 2 n = banyaknya data 2) Untuk data ganjil Langsung mencari nilai tengah dari data yang ada, dengan catatan harus mengurutkan data dari yang terkecil sampai yang terbesar. c. Modus Modus adalah data yang paling sering muncul atau memiliki frekuensi tertinggi. Modus dilambangkan dengan Mo Varian dan Standard Deviasi Selain ukuran pemusatan data, setiap data dapat ditandai dengan variasi dan bentuknya. Salah satu langkah sederhana variasi adalah rentang, perbedaan antara yang terbesar dan nilai-nilai terkecil. Lebih umum digunakan dalam statistik adalah standar deviasi dan variasi.meskipun jangkauan dan rentang interkuartil adalah ukuran variasi, mareka tidak mempertimbangkan bagaimana mendistribusikan nilainilai ekstrim. Dua langkah umun yang digunakan untuk memperhitungkan variasi adalah varian dan standar deviasi. Statistik ini mengukur rata-rata pencar disekitar nilai yang lebih besar berfluktuasi di atas dan nilai-nilai kecil dibawah. Salah satu langkah variasi yang berbeda dari data set ke kumpulan data perbedaan antara perbedaan antara setiap nilai dan rata-rata dan jumlah ini perbedaan kuadrat. Dalam statistic, jumlah ini disebut jumlah kuadrat (atau SS). Jumlah ini dibagi dengan jumlah minus 1 (untuk kemudian dibagi dengan jumlah nilai minus 1 (untuk data sampel) untuk mendapatkan variasi sampel (S 2 ). Akar kuadrat dari variasi sampel adalah deviasi standar sampel (S). Karena jumlah perbedaan kuadrat bawah dengan aturan aritmatika akan selalu non-negatif, tidak varians atau deviasi standar tidak dapat pernah menjadi negative. Untuk hampir semua data varians dan standar deviasi akan menjadi nilai

44 30 positif.untuk sampel yang mengandung n nilai-nilai, X 1, X 2, X 3,..., X n, sampel varians (disimbolkan dengan symbol S 2 ). Sample of varian : S 2 = (X 1 X ) 2 +(X 2 X ) 2 + +(X n X ) 2...(2.3) n 1 Standar deviasi : S = n i=1 (X 1 X ) 2...(2.4) n 1 Keterangan : S 2 = Sample Varians S = standar deviasi X = mean n = sample size X i = Nilai dari variabel X n i=1 (X 1 X ) 2 = ringkasan semua perbedaan kuadrat antara nilai X 1 dan X Standard Error of Mean Standard error yang ditampilkan sebagai output Excel (dalam menu descriptive statistics) adalah standard error dari rata-rata (Standard Error of Mean). Ini adalah pengukuran untuk mengukur seberapa jauh nilai rata-rata bervariasi dari satu sampel ke sampel lainnya yang diambil dari distribusi yang sama. Rumus untuk mencari standard error of mean adalah sebagai berikut : S M = S...(2.5) n Keterangan : S M = Standard Error of Mean S n = Standar Deviasi = Sample size

45 Convidence Interval Convidence Interval adalah salah satu parameter lain untuk mengukur seberapa akurat mean sebuah sample mewakili (mencakup) nilai mean populasi sesungguhnya. a. Interval Lower Limit Interval Lower Limit = x (t CL )(S M )... (2.6) b. Interval Upper Limit Interval Uper Limit = x + (t CL )(S M )... (2.7) Keterangan : x = mean t CL = tingkat kepercayaan yang digunakan S M = standard error of mean Catatan : untuk t CL digunakan 95% dan nilainya menjadi 1,96. Dapat ditemukan menggunakan kalkulator distribusi normal Perhitungan Life Time Untuk mencari life time komponen track roller menggunakan rumus sebagai berikut. a. Life time tecepat Life Time Tercepat = b. Life time terlama Life Time Terlama = Range Keausan (mm) Interval upper Limit ( mm jam ) Range Keausan (mm) Interval lower Limit ( mm jam ) Dimana diketahui Range keausan = Nominal measurement Rebuild limit

46 Perhitungan Life Time Menggunakan Metode KUC (Komatsu Undercarriage) Perhitungan Keausan Komponen Undercarriage dengan Percent Worn Chart Tingkat keausan normal berarti unit dioperasikan pada kondisi medan biasa. Tingkat keausan impact berarti unit dioperasikan pada kondisi medan yang sering mendapat beban kejut. Tingkat keausan normal atau impact ditujukan terhadap pengukuran bushing outside diameter (diameter luar bushing), dan link pitch. Sedangkan untuk komponen kerangka bawah lainnya tidak dibedakan tingkat keausan normal atau impact (hanya tercantum satu tingkat keausan). worn (wear rate) = standard value hasil pengukuran standard value Reapair limit x 100%... (2.8) Dari percent worn chart atau dari perhitungan selanjutnya dapat dipakai untuk menentukan sampai berapa lama lagi komponen undercarriage dapat dipakai Perhitungan Tanpa Hour Left Chart Service limit dapat dihitung dengan menggunakan perhitungan (rumus), tingkat ketelitian dengan menggunakan cara ini lebih akurat jika dibandingkan dengan menggunakan hour left chart. Persamaan yang dipakai sebagai berikut : y 1 = a 1. x 1 k... (2.9) keterangan : y = wear rate ( % ) x = operation hour (jam) k = faktor (untuk masing masing komponen tidak sama) a = konstanta, yang harus dicari terlebih dahulu Apabila keausannya 100%, maka x 2 = operating hoursnya adalah sebagai berikut: k y 2 = a 2. x 2...(2.10) dimana a 1 = a 2

47 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yang dilakukan melalui pengumpulan data dengan cara melakukan analisa data. Analisa berupa data P2U ( Program Pemeriksaan Undercarriage ) untuk menganalisa life time track roller Komatsu unit D375A-5 di PT. Pamapersada Nusantara Tbk. area tambang Batu Kajang. 3.2 Tempat dan Waktu Penelitian Tempat penelitian dilaksanakan di kawasan Politeknik Negeri Balikpapan, Kalimantan Timur. Waktu penelitian dimulai 1 Mei - 1 Juni Metode Pengumpulan Data Dalam menyusun tugas akhir, penulis mempelajari data berdasarkan teoriteori serta pembelajaran yang didapatkan selama duduk di bangku kuliah dan masa On the Job Training. Dalam pengumpulan data ini, ada beberapa teknik yang diterapkan oleh penulis, yaitu sebagai berikut : 1. Metode Literatur, peneliti memperoleh berbagai macam data yang bersumber dari : a. Buku : PT. United Tractors Basic Mechanic Course. Jakarta. : Yayasan Karya Bakti PT. United Tractors. PT. United Tractors. 2006, Sistem Final Drive dan Undercarriage. Jakarta : Yayasan Karya Bakti PT. United Tractors. a. Internet : Data untuk menambahkan referensi dan hal-hal lain yang bisa di jadikan bahan pertimbangan dalam menganalisa komponen-komponen pendukung serta teori kerjanya. Contoh website internet yaitu : b. Shop Manual : Sumber pedoman pada suatu unit untuk mengetahui serta menganalisis suatu masalah, dan juga mengetahui komponen-komponen 33

48 34 seperti track roller serta cara kerjanya. Shop manual yang digunakan penulis adalah Shop Manual unit Komatsu D375A-5. c. Data P2U (Program Pemeriksaan Undercarriage) : Termasuk data sekunder yang diperoleh dari PT. United Tractors bekerja sama dengan PT. Pamapersada Nusantara Tbk. Site Batu Kajang. Data yang diperoleh penulis menggunakan data P2U unit D375A-5 kode unit DZ453 dari bulan Januari September Diagram Alir Penelitian Mulai Identifikasi Masalah Rumusan Masalah Studi Literatur BukuReferensi Shop Manual Internet Pengumpulan Data Sekunder P2U D375A-5 (DZ453) Pemilahan Data Pengolahan Data Hasil dan Pembahasan Kesimpulan dan Saran Selesai Gambar 3.1 Diagram Alir Penelitian

49 Pengumpulan Data Sekunder P2U ( Program Pemeriksaan Undercarriage) Data report monitoring komponen undercarriage yang mencakup tingkat keausan, usia komponen undercarriage, dan tanggal replacement komponen. Data yang diperoleh penulis menggunakan data P2U unit D375A-5 dari bulan Januari September Penulis menggunakan data P2U pada kode unit DZ Pemilahan Data Berdasarkan data P2U yang ada, dilakukan pemilahan data berdasarkan tingkat keausan tiap pengukuran, durasi pakai unit, tingkat keausan perjam. Durasi pakai unit Durasi = HM Bulan Ke 4 (10-Apr-14) - HM BulanKe 3 (4-Mar-14) Tingkat keausan perjam Hasil Pengukuran Bulan Ke 3 (4 Mar 14) Hasil Pengukuran Bulan Ke 4 (10 Apr 14)(mm) Durasi(jam) Pengolahan Data Langkah selanjutnya adalah pengolahan data, dengan cara membuang data-data yang tidak digunakan agar tidak mengganggu perhitungan selanjutnya.. Data yang tidak dapat digunakan diantaranya adalah data hasil pengukuran yang di pengukuran pertama dan kedua hasilnya sama sedangkan HM / SMR bertambah, itu terjadi kemungkinan karena tidak melakukan pengukuran pada bulan selanjutnya. Dan juga data yang hasil pengukuran menunjukan angka 0 data tersebut juga tidak dapat digunakan karena tidak dapat digunakan sebagai angka perhitungan. Pengolahan data selanjutnya yaitu melakukan uji anova menggunakan program SPSS versi Uji anova digunakan bertujuan mengetahui apakah rata-rata keausan pada track roller dapat digeneralisasikan ke semua track roller yang diukur Hasil dan Pembahasan Berdasarkan data-data yang telah diperoleh, kemudian data-data tersebut diolah menggunakan perhitungan-perhitungan untuk mendapatkan tingkat

50 36 keausan perjam, life time komponen pada undercarriage terutama pada komponen track roller. Adapun data tersebut diolah dengan cara : 1. Measures of Central tendency ( mean, median, mode). 2. Variation ( sample of varian, standar deviasi ) 3. Standard error of mean, Interval Lower Limit & Interval Upper Limit Kesimpulan dan Saran Dari hasil-hasil yang sudah diolah dan kemudian dianalisa dapat ditarik kesimpulan dalam analisa keausan track roller seperti mengetahui life time, dan juga mengetahui keausan komponen micron perjamnya serta memberikan saran dan perbaikan kepada pembaca apabila akan meneliti tentang tugas akhir ini.

51 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Data Hasil Program Pemeriksaan Undercarriage Berdasarkan data hasil Program Pemeriksaan Undercarriage (P2U) komponen track roller tercantum pengukuran keausan komponen undercarriage RH dan LH, Schedule (SMR) unit, nominal measurement dan rebuild limit. Data unit yang dilakukan P2U ialah unit Komatsu D375A-5 dengan kode unit DZ453 : Dibawah ini merupakan contoh data P2U yang digunakan : Components Nominal Meas. Rebuild Limit Measurement % worn HM Install HM Install BRAND PARTS Life Time Life Time LH Replacement Plan on RH Replacement Plan on LH RH Left Right Left Right Left Right Left Right Left Right % 14% 07-Mei Mei Mar Mar Komatsu Komatsu % 13% 03-Mei Mei Mar Mar Komatsu Komatsu % 29% 22-Mar Mar Mar Mar Komatsu Komatsu % 29% 28-Mar Mar Mar Mar Komatsu Komatsu % 40% 16-Nop Nop Mar Mar Komatsu Komatsu % 46% 13-Nop Nop Mar Mar Komatsu Komatsu % 20% 21-Apr Apr Mar Mar Komatsu Komatsu % 33% 18-Nop Nop Mar Mar Komatsu Komatsu % 18% 23-Apr Apr Mar Mar Komatsu Komatsu % 18% 27-Apr Apr Mar Mar Komatsu Komatsu % 18% 30-Apr Apr Mar Mar Komatsu Komatsu % 17% 23-Apr Apr Mar Mar Komatsu Komatsu % 18% 30-Apr Apr Mar Mar Komatsu Komatsu % 17% 23-Apr Apr Mar Mar Komatsu Komatsu % 18% 23-Apr Apr Mar Mar Komatsu Komatsu Gambar 4.1 Contoh data P2U Unit D375A-5 Kemudian dibawah ini merupakan data P2U pada track roller yang telah dilakukan perhitungan berdasarkan keausan perjam. 37

52 38 Tabel 4.1 Tabel Data P2U Track Roller yang Telah Dipilah TRACK ROLLER HM saat pengukuran Hasil pengukuran (mm) Durasi (Jam) Tingkat Keausan (mm) Tingkat Keausan (mm)/jam LH RH LH RH LH RH TL1 TL2 TL3 TL

ANALISA UMUR PAKAI BUSHING PADA UNIT DOZER D375A-5 MENGGUNAKAN METODE DESKRIPTIF DI PT. PAMA PERSADA NUSANTARA SITE BATU KAJANG TUGAS AKHIR

ANALISA UMUR PAKAI BUSHING PADA UNIT DOZER D375A-5 MENGGUNAKAN METODE DESKRIPTIF DI PT. PAMA PERSADA NUSANTARA SITE BATU KAJANG TUGAS AKHIR ANALISA UMUR PAKAI BUSHING PADA UNIT DOZER D375A-5 MENGGUNAKAN METODE DESKRIPTIF DI PT. PAMA PERSADA NUSANTARA SITE BATU KAJANG TUGAS AKHIR KARYA TULIS INI DIAJUKAN SEBAGAI SALAH SATU SYARAT UNTUK MEMPEROLEH

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2. 1 Fungsi Undercarriage Undercarriage atau disebut juga sebagai kerangka bawah merupakan bagian dari sebuah crawler tractor yang berfungsi: untuk menopang dan meneruskan beban

Lebih terperinci

Undercarriage. Undercarriage atau disebut juga sebagai kerangka bawah merupakan bagian dari sebuah crawler tractor yang berfungsi:

Undercarriage. Undercarriage atau disebut juga sebagai kerangka bawah merupakan bagian dari sebuah crawler tractor yang berfungsi: Undercarriage Undercarriage atau disebut juga sebagai kerangka bawah merupakan bagian dari sebuah crawler tractor yang berfungsi: untuk menopang dan meneruskan beban unit ke tanah. bersama-sama dengan

Lebih terperinci

ANALISA KERUSAKAN KOMPONEN UNDERCARRIAGE EXCAVATOR HITACHI EX200 PADA PT. TAKABEYA PERKASA GROUP DENGAN METODE FMEA

ANALISA KERUSAKAN KOMPONEN UNDERCARRIAGE EXCAVATOR HITACHI EX200 PADA PT. TAKABEYA PERKASA GROUP DENGAN METODE FMEA ANALISA KERUSAKAN KOMPONEN UNDERCARRIAGE EXCAVATOR HITACHI EX200 PADA PT. TAKABEYA PERKASA GROUP DENGAN METODE FMEA Irfan Maulana 1, Akhyar Ibrahim 2, Darmein 2 2 Mahasiswa Prodi D-IV Teknik Mesin Produksi

Lebih terperinci

BAB I. Pengertian Dasar dalam Statistika. A. Statistika, Statistik, Statistika Deskriptif

BAB I. Pengertian Dasar dalam Statistika. A. Statistika, Statistik, Statistika Deskriptif BAB I Pengertian Dasar dalam Statistika A. Statistika, Statistik, Statistika Deskriptif 1. Pengertian Statistika Statistika adalah bagian dari matematika yang secara khusus membicarakan cara-cara pengumpulan,

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN SIMULASI UNDERCARRIAGE EXCAVATOR DENGAN SISTEM MEKANIK (PENGUJIAN)

RANCANG BANGUN SIMULASI UNDERCARRIAGE EXCAVATOR DENGAN SISTEM MEKANIK (PENGUJIAN) RANCANG BANGUN SIMULASI UNDERCARRIAGE EXCAVATOR DENGAN SISTEM MEKANIK (PENGUJIAN) LAPORAN AKHIR Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Menyelesaikan Pendidikan Diploma III pada Jurusan Teknik Mesin Konsentrasi

Lebih terperinci

Undercarriage and Tyre ( DTAB 2207, 2 SKS)

Undercarriage and Tyre ( DTAB 2207, 2 SKS) UNIVERSITAS GADJAH MADA SEKOLAH VOKASI DIPLOMA TEKNIK MESIN Jl. Yacaranda Sekip Unit IV, Yogyakarta RPKPM (Rencana Program dan Pembelajaran Mingguan) Modul Pembelajaran Pertemuan - 0 Undercarriage and

Lebih terperinci

PT. UNITED TRACTORS Tbk TC SANGATTA

PT. UNITED TRACTORS Tbk TC SANGATTA UNDERCARRIAGE PT. UNITED TRACTORS Tbk TC SANGATTA D A F T A R I S I KATA PENGANTAR PENDAHULUAN DAFTAR ISI BAB I. BAB II. FINAL DRIVE A. SINGLE REDUCTION ROTATED DRIVE SHAFT. I - 2-9 B. SINGLE REDUCTION

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG 1 1.1. LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN Semakin bertambahnya umur unit atau komponen, maka unit atau komponen tersebut mengalami penurunan performansi. Karena itu diperlukan tindak perawatan (maintenance).

Lebih terperinci

UNDER CARRIAGE MELAKSANAKAN PEKERJAAN DASAR KODE MODUL ABMR A

UNDER CARRIAGE MELAKSANAKAN PEKERJAAN DASAR KODE MODUL ABMR A KODE MODUL ABMR 011.21-1.A SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN BIDANG KEAHLIAN TEKNIK MESIN PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK ALAT BERAT MELAKSANAKAN PEKERJAAN DASAR UNDER CARRIAGE BAGIAN PROYEK PENGEMBANGAN KURIKULUM DIREKTORAT

Lebih terperinci

ANALISA UMUR PAKAI IDLER BARU DAN IDLER REKONDISI UNIT CAT D7G

ANALISA UMUR PAKAI IDLER BARU DAN IDLER REKONDISI UNIT CAT D7G Michael Davit Sambuari, Sadat N.S. Sidabutar (2017), TRANSMISI, Vol-13 Edisi-1/ Hal. 103-112 Abstraksi ANALISA UMUR PAKAI IDLER BARU DAN IDLER REKONDISI UNIT CAT D7G Michael Davit Sambuari 1, Sadat N.

Lebih terperinci

PENINGKATAN PERAWATAN KOMPONEN UNDERCARRIAGE ALAT BERAT SKRIPSI HIDAYAH JATI

PENINGKATAN PERAWATAN KOMPONEN UNDERCARRIAGE ALAT BERAT SKRIPSI HIDAYAH JATI PENINGKATAN PERAWATAN KOMPONEN UNDERCARRIAGE ALAT BERAT SKRIPSI HIDAYAH JATI 0706198581 FAKULTAS TEKNIK PROGRAM TEKNIK MESIN DEPOK JUNI 2011 i PENINGKATAN PERAWATAN KOMPONEN UNDERCARRIAGE ALAT BERAT SKRIPSI

Lebih terperinci

PERENCANAAN PERAWATAN PREVENTIVE DAN CORRECTIVE PADA KOMPONEN SISTEM HIDROLIK EXCAVATOR KOMATSU PC200-8

PERENCANAAN PERAWATAN PREVENTIVE DAN CORRECTIVE PADA KOMPONEN SISTEM HIDROLIK EXCAVATOR KOMATSU PC200-8 PERENCANAAN PERAWATAN PREVENTIVE DAN CORRECTIVE PADA KOMPONEN SISTEM HIDROLIK EXCAVATOR KOMATSU PC200-8 Aulia Firdaus 1, Turmizi 2, Ariefin 2 1 Mahasiswa Prodi D-IV Teknik Mesin Produksi dan Perawatan

Lebih terperinci

STATISTIK DESKRIPTIF. Abdul Rohman, S.E

STATISTIK DESKRIPTIF. Abdul Rohman, S.E LOGO STATISTIK DESKRIPTIF Konsep Statistika STATISTIKA : Kegiatan untuk : mengumpulkan data menyajikan data menganalisis data dengan metode tertentu menginterpretasikan hasil analisis KEGUNAAN? Melalui

Lebih terperinci

BAHAN AJAR (HAND OUT)

BAHAN AJAR (HAND OUT) BAHAN AJAR (HAND OUT) Matakuliah : Tenologi Alat Berat SKS : 3 SKS Sub Bahasan : Pengenalan komponen dan pengenalan sistem excavator Program Studi : Pendidikan Teknik Otomotif Kode : OTO 017 Pertemuan

Lebih terperinci

1.0 Distribusi Frekuensi dan Tabel Silang

1.0 Distribusi Frekuensi dan Tabel Silang ANALISIS DESKRIPTIF 1.0 Distribusi Frekuensi dan Tabel Silang 1.1 Pengantar Statistik deskriptif Statistika deskriptif adalah bidang statistika yang mempelajari tatacara penyusunan dan penyajian data yang

Lebih terperinci

TKS 4209 PENELITIAN DAN STATISTIKA 4/1/2015

TKS 4209 PENELITIAN DAN STATISTIKA 4/1/2015 TKS 4209 Dr. AZ Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Brawijaya Penelitian adalah merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Berdasarkan pengertian tersebut

Lebih terperinci

REVIEW BIOSTATISTIK DESKRIPTIF

REVIEW BIOSTATISTIK DESKRIPTIF REVIEW BIOSTATISTIK DESKRIPTIF POKOK BAHASAN 1. Konsep statistik deskriptif 2. Data dan variabel 3. Nilai Tengah (Ukuran Pusat), posisi dan variasi) pada data tunggal dan kelompok 4. Penyajian data 5.

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka Ada dua jenis tipe persediaan atau inventory, yang pertama adalah manufacturing inventory, yaitu penyediaan dari bahan baku atau komponen yang digunakan untuk

Lebih terperinci

Tabel I-1 Aktivitas operasional Alat Berat CV Kurnia Gemilang. Jenis Pekerjaan. Komatsu Type PC Sumber : CV Kurnia Gemilang

Tabel I-1 Aktivitas operasional Alat Berat CV Kurnia Gemilang. Jenis Pekerjaan. Komatsu Type PC Sumber : CV Kurnia Gemilang BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang CV Kurnia Gemilang merupakan perusahaan yang bergerak di bidang jasa penyediaan alat berat untuk pekerjaan penggalian material pasir dan batu atau pertambangan galian

Lebih terperinci

Metode Penelitian Kuantitatif Aswad Analisis Deskriptif

Metode Penelitian Kuantitatif Aswad Analisis Deskriptif Analisis Deskriptif Tanpa mengurangi keterumuman, pembahasan analisis deskriptif kali ini difokuskan kepada pembahasan tentang Ukuran Pemusatan Data, dan Ukuran Penyebaran Data Terlebih dahulu penting

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Data Data adalah bentuk jamak dari datum, yang dapat diartikan sebagai informasi yang diterima yang bentuknya dapat berupa angka, kata-kata, atau dalam bentuk lisan dan tulisan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Alat Berat Alat berat adalah peralatan mesin berukuran besar yang didesain untuk melaksanakan fungsi konstruksi seperti pengerjaan tanah (earthworking) dan memindahkan

Lebih terperinci

Statistik Dasar. 1. Pendahuluan Persamaan Statistika Dalam Penelitian. 2. Penyusunan Data Dan Penyajian Data

Statistik Dasar. 1. Pendahuluan Persamaan Statistika Dalam Penelitian. 2. Penyusunan Data Dan Penyajian Data Statistik Dasar 1. Pendahuluan Persamaan Statistika Dalam Penelitian 2. Penyusunan Data Dan Penyajian Data 3. Ukuran Tendensi Sentral, Ukuran Penyimpangan 4. Momen Kemiringan 5. Distribusi Normal t Dan

Lebih terperinci

Manfaat Metode Penelitian

Manfaat Metode Penelitian Metode Penelitian Pengertian Metodologi Penelitin: Merupakan suatu cabang ilmu pengetahuan yang membicarakan atau mempersoalkan cara-cara melaksanakan penelitian (yaitu meliputi kegiatan-kegiatan mencari,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. modern sehingga persaingan akan pasar menjadi semakin kompetitif, setiap

BAB I PENDAHULUAN. modern sehingga persaingan akan pasar menjadi semakin kompetitif, setiap BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam era global seperti saat ini dimana sektor industri semakin maju dan modern sehingga persaingan akan pasar menjadi semakin kompetitif, setiap pelaku bisnis yang

Lebih terperinci

MENGHITUNG NILAI RATA-RATA SUATU DISTRIBUSI DATA

MENGHITUNG NILAI RATA-RATA SUATU DISTRIBUSI DATA MENGHITUNG NILAI RATA-RATA SUATU DISTRIBUSI DATA AMIYELLA ENDISTA SKG.MKM Email : amiyella.endista@yahoo.com Website : www.berandakami.wordpress.com Perhitungan Nilai Gejala Pusat Mean Median Modus Range

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Alat Berat Alat berat adalah peralatan mesin berukuran besar yang didesain untuk melaksanakan fungsi konstruksi seperti pengerjaan tanah (earthworking) dan memindahkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. undercarriage

BAB I PENDAHULUAN. undercarriage BAB I PENDAHULUAN Excavator merupakan salah satu alat berat yang digunakan untuk memindahkan material dari satu tempat ke tempat yang lain. Tujuan penggunaan excavator adalah untuk membantu melakukan pekerjaan

Lebih terperinci

TINJAUAN ANALISIS JABATANPADA KARYAWAN PT PERKEBUNAN NUSANTARAIII MEDAN TUGAS AKHIR

TINJAUAN ANALISIS JABATANPADA KARYAWAN PT PERKEBUNAN NUSANTARAIII MEDAN TUGAS AKHIR TINJAUAN ANALISIS JABATANPADA KARYAWAN PT PERKEBUNAN NUSANTARAIII MEDAN TUGAS AKHIR DisusunSebagaiSyaratMenyelesaikan Pendidikan Program Diploma 3 Oleh: FETRA ROMASI SINURAT NIM 1105092095 PROGRAM STUDI

Lebih terperinci

PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN

PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN 37 BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN 4.1 ALUR PROSES Pada gambar 4.1 menggambarkan sebuah langkah dari proses pelayanan perawatan kendaraan yang dilakukan oleh menejemen Astrido Daihatsu Kebon Jeruk agar

Lebih terperinci

Sistem Suspensi pada Truck

Sistem Suspensi pada Truck Sistem Suspensi pada Truck Halaman 1 dari 4 Fungsi utama sistem suspensi pada kendaraan adalah mendukung berat kendaraan untuk diteruskan ke tanah (ground). Fungsi lain adalah melindungi badan kendaraan

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. c) Untuk mencari torsi dapat dirumuskan sebagai berikut:

BAB II DASAR TEORI. c) Untuk mencari torsi dapat dirumuskan sebagai berikut: BAB II DASAR TEORI 2.1 Daya Penggerak Secara umum daya diartikan sebagai suatu kemampuan yang dibutuhkan untuk melakukan sebuah kerja, yang dinyatakan dalam satuan Watt ataupun HP. Penentuan besar daya

Lebih terperinci

Satatistik dan Probabilitas. Ir. I Nyoman Setiawan, MT. NIP HP

Satatistik dan Probabilitas. Ir. I Nyoman Setiawan, MT. NIP HP Satatistik dan Probabilitas Ir. I Nyoman Setiawan, MT. NIP. 19631229 199103 01 001 HP. 081338721408 setiawan@ee.unud.ac.id man_awan@yahoo.com Statistik Dan Probabilitas Pendahuluan Statistika adalah pengetahuan

Lebih terperinci

DATA DAN PENYAJIAN DATA STATISTIKA PERTEMUAN KE-2. Oleh ; Muhammad Yusuf Awaluddin

DATA DAN PENYAJIAN DATA STATISTIKA PERTEMUAN KE-2. Oleh ; Muhammad Yusuf Awaluddin DATA DAN PENYAJIAN DATA STATISTIKA PERTEMUAN KE-2 Oleh ; Muhammad Yusuf Awaluddin OVERVIEW Statistic : Nilai yg dihitung dari sebuah sampel (mean, median, std.deviasi, dll) Statistics : Metode ilmiah untuk

Lebih terperinci

Skala dan Alat Analisa Data

Skala dan Alat Analisa Data MODUL PERKULIAHAN Skala dan Alat Analisa Data Tingkatan data (nominal, ordinal, interval, rasio. Jenis-jenis skala dan jenis alat analisis data Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh Ilmu

Lebih terperinci

DATA DAN PENYAJIAN DATA STATISTIKA PERTEMUAN KE-2. OLEH ; MUHAMMAD YUSUF AWALUDDIN

DATA DAN PENYAJIAN DATA STATISTIKA PERTEMUAN KE-2. OLEH ; MUHAMMAD YUSUF AWALUDDIN DATA DAN PENYAJIAN DATA STATISTIKA PERTEMUAN KE-2. OLEH ; MUHAMMAD YUSUF AWALUDDIN DATA DAN PENYAJIAN DATA STATISTIKA PERTEMUAN KE-2 Oleh ; Muhammad Yusuf Awaluddin OVERVIEW Statistic : Nilai yg dihitung

Lebih terperinci

ANALISA BEBAN MAKSIMUM YANG DAPAT DIANGKAT CRAWLER CRANE XCMG QUY55

ANALISA BEBAN MAKSIMUM YANG DAPAT DIANGKAT CRAWLER CRANE XCMG QUY55 ANALISA BEBAN MAKSIMUM YANG DAPAT DIANGKAT CRAWLER CRANE XCMG QUY55 Disusun Sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I Pada Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Oleh: HIDAYAT WIDYARSONO

Lebih terperinci

UKURAN PEMUSATAN DATA

UKURAN PEMUSATAN DATA Pertemuan ketiga UKURAN PEMUSATAN DATA Karakteristik suatu kumpulan data adalah : (1). Memusat pada nilai tertentu dari suatu distribusi, yang disebut nilai pusat (middle of data set), dan (2). Menyebar/berpencar

Lebih terperinci

A. PENYAJIAN DATA. Nama Dwi Willi Nita Wulan Dani. Tabel 3.1

A. PENYAJIAN DATA. Nama Dwi Willi Nita Wulan Dani. Tabel 3.1 A. PENYAJIAN DATA 1. Pengertian Data dan Statistika Statistika sangat erat kaitannya dengan data. Oleh karena itu, sebelum membahas mengenaistatistika, akan dijelaskan terlebih dahulu mengenai data. Data

Lebih terperinci

Konsep statistika. Didin Astriani Prasetyowati, M.Stat. Universitas Indo Global Mandiri Palembang

Konsep statistika. Didin Astriani Prasetyowati, M.Stat. Universitas Indo Global Mandiri Palembang Konsep statistika Didin Astriani Prasetyowati, M.Stat Universitas Indo Global Mandiri Palembang Statistik VS Statistika Statistik merupakan kumpulan dari data data yang sering dinyatakan atau disajikan

Lebih terperinci

STATISTIKA TERAPAN Disertai Contoh Aplikasi dengan SPSS

STATISTIKA TERAPAN Disertai Contoh Aplikasi dengan SPSS STATISTIKA TERAPAN Disertai Contoh Aplikasi dengan SPSS Penulis: Dr. Bambang Suharjo, M.Si. Edisi Pertama Cetakan Pertama, 2013 Hak Cipta 2013 pada penulis, Hak Cipta dilindungi undang-undang. Dilarang

Lebih terperinci

KEGIATAN BELAJAR ANALISIS DATA SECARA DESKRIPTIF UNTUK DATA NUMERIK. Dr. Heru Santoso Wahito Nugroho, CPMC

KEGIATAN BELAJAR ANALISIS DATA SECARA DESKRIPTIF UNTUK DATA NUMERIK. Dr. Heru Santoso Wahito Nugroho, CPMC KEGIATAN BELAJAR ANALISIS DATA SECARA DESKRIPTIF UNTUK DATA NUMERIK Dr. Heru Santoso Wahito Nugroho, CPMC Published by: Forum Ilmiah Kesehatan (Forikes) Ponorogo, Indonesia 2014 1 DESKRIPSI MATERI KEGIATAN

Lebih terperinci

ANALISIS PERAMALAN SUKU CADANG HYDRAULIC OIL FILTER KOMATSU DI PT KOMATSU MARKETING AND SUPPORT INDONESIA

ANALISIS PERAMALAN SUKU CADANG HYDRAULIC OIL FILTER KOMATSU DI PT KOMATSU MARKETING AND SUPPORT INDONESIA ANALISIS PERAMALAN SUKU CADANG HYDRAULIC OIL FILTER KOMATSU DI PT KOMATSU MARKETING AND SUPPORT INDONESIA NAMA MAHASISWA : Galih Trisno Saputra Instansi : -- Alamat : -- Telp : -- Email Penulis : galihtrisno@ymail.com

Lebih terperinci

SELAMAT BERJUMPA. Dengan Mata Kuliah STATISTIKA

SELAMAT BERJUMPA. Dengan Mata Kuliah STATISTIKA SELAMAT BERJUMPA Dengan Mata Kuliah STATISTIKA STATISTIKA STATISTICs atau STATISTIK STATISTIC Istilah statistik mengandung pengertian : 1. Data Statistik ; yaitu kumpulan bahan keterangan yang berupa angka

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN VALVE SPRING REMOVAL SPECIAL TOOL

RANCANG BANGUN VALVE SPRING REMOVAL SPECIAL TOOL RANCANG BANGUN VALVE SPRING REMOVAL SPECIAL TOOL LAPORAN AKHIR Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Menyelesaikan Pendidikan Diploma III Pada Jurusan Teknik Mesin Program Studi Alat Berat Politeknik Negeri Sriwijaya

Lebih terperinci

EVALUASI EFISIENSI MOTOR INDUKSI PENGGERAK DRIVE PULLEY CONVEYOR EXCAVATING (CE) 42 DI PT. BUKIT ASAM (PERSERO), TBK TANJUNG ENIM

EVALUASI EFISIENSI MOTOR INDUKSI PENGGERAK DRIVE PULLEY CONVEYOR EXCAVATING (CE) 42 DI PT. BUKIT ASAM (PERSERO), TBK TANJUNG ENIM EVALUASI EFISIENSI MOTOR INDUKSI PENGGERAK DRIVE PULLEY CONVEYOR EXCAVATING (CE) 42 DI PT. BUKIT ASAM (PERSERO), TBK TANJUNG ENIM Laporan ini disusun sebagai salah satu syarat Menyelesaikan Pendidikan

Lebih terperinci

Skala pengukuran dan Ukuran Pemusatan. Ukuran Pemusatan

Skala pengukuran dan Ukuran Pemusatan. Ukuran Pemusatan Skala Pengukuran Nominal (dapat dikelompokkan, tidak punya urutan) Ordinal (dapat dikelompokkan, dapat diurutkan, jarak antar nilai tidak tetap sehingga tidak dapat dijumlahkan) Interval (dapat dikelompokkan,

Lebih terperinci

Konstruksi CVT. Parts name

Konstruksi CVT. Parts name Konstruksi CVT C 3 D 4 E 5 6F 7 G B 2 8 H Parts name A 1 A. Crankshaft B. Primary sliding sheave (pulley bergerak) C. Weight / Pemberat D. Secondary fixed sheave(pulley tetap) E. Secondary sliding sheave

Lebih terperinci

Statistik Deskriptif dengan Microsoft Office Excel

Statistik Deskriptif dengan Microsoft Office Excel Statistik Deskriptif dengan Microsoft Office Excel Junaidi, Junaidi I. Prosedur Statistik Deskriptif pada Excel Statistik deskriptif adalah statistik yang bertujuan untuk mendeskripsikan atau menggambarkan

Lebih terperinci

BAB I STATISTIK, DATA DAN PENYAJIANNYA

BAB I STATISTIK, DATA DAN PENYAJIANNYA BAB I STATISTIK, DATA DAN PENYAJIANNYA A. Pengertian Statistik dan Statistika 1. Statistik (statistic) berasal dari kata state yang artinya Negara. Hal ini karena sejak dahulu kala statistik hanya digunakan

Lebih terperinci

Pengantar Pengolahan Data Statistik Menggunakan SPSS 22. Isram Rasal ST, MMSI, MSc

Pengantar Pengolahan Data Statistik Menggunakan SPSS 22. Isram Rasal ST, MMSI, MSc Pengantar Pengolahan Data Statistik Menggunakan SPSS 22 Isram Rasal ST, MMSI, MSc Statistika Statistika Statistika adalah ilmu yang mempelajari bagaimana merencanakan, mengumpulkan, menganalisis, menginterpretasi,

Lebih terperinci

Proses Removal Unit Bulldozer Tipe D85ESS-2A Pada Blade Straight di PT. United Tractors Tbk. Branch Jakarta

Proses Removal Unit Bulldozer Tipe D85ESS-2A Pada Blade Straight di PT. United Tractors Tbk. Branch Jakarta Proses Removal Unit Bulldozer Tipe D85ESS-2A Pada Blade Straight di PT. United Tractors Tbk. Branch Jakarta NAMA : Galang Oktaviano NPM : 22411992 KELAS : 4 IC 05 LATAR BELAKANG MASALAH PT. United Tractors

Lebih terperinci

STATISTIKA DESKRIPTIF

STATISTIKA DESKRIPTIF STATISTIKA DESKRIPTIF Ukuran Pusat (measure of center) Ukuran Penyebaran (measure of variability) Menurut Anda, bagaimana penampilan saya? Gambaran saya? Visualizing Telling Dapatkan Anda tentukan manakah

Lebih terperinci

Peranan Statistika. Disusun oleh Putriaji Hendikawati, S.Si., M.Pd., M.Sc. Dr. Scolastika Mariani, M.Si.

Peranan Statistika. Disusun oleh Putriaji Hendikawati, S.Si., M.Pd., M.Sc. Dr. Scolastika Mariani, M.Si. Peranan Statistika Disusun oleh Putriaji Hendikawati, S.Si., M.Pd., M.Sc. Dr. Scolastika Mariani, M.Si. 1. Pengertian Statistika Statistika banyak dimanfaatkan dalam berbagai aspek dan bidang kehidupan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. hasilnya, secara umum data yang di peroleh dari penelitian dapat di gunakan

BAB III METODE PENELITIAN. hasilnya, secara umum data yang di peroleh dari penelitian dapat di gunakan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode penelitian merupakan cara yang di gunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan penelitiannya. Melalui penelitian, manusia dapat menggunakan hasilnya,

Lebih terperinci

Statistika Deskriptif

Statistika Deskriptif Statistika Deskriptif Materi 2 - STK511 AnalisisStatistika September 26, 2017 Sep, 2017 1 Merupakan teknik penyajian dan peringkasan data sehingga menjadi informasi yang mudah dipahami Apa yang disajikan

Lebih terperinci

Probability and Random Process

Probability and Random Process Program Pasca Sarjana Terapan Politeknik Elektronika Negeri Surabaya Probability and Random Process Topik 1. Review Teori Statistika Prima Kristalina Maret 2016 2 Outline Pengertian Statistika Populasi,

Lebih terperinci

STK 211 Metode statistika. Agus Mohamad Soleh

STK 211 Metode statistika. Agus Mohamad Soleh STK 211 Metode statistika Merupakan teknik penyajian dan peringkasan data sehingga menjadi informasi yang mudah dipahami Apa yang disajikan dan diringkas? --> PEUBAH Univariate vs Bivariate vs Multivariate

Lebih terperinci

STATISTIKA DESKRIPTIF

STATISTIKA DESKRIPTIF STATISTIKA DESKRIPTIF 1 Statistika deskriptif berkaitan dengan penerapan metode statistika untuk mengumpulkan, mengolah, menyajikan dan menganalisis data kuantitatif secara deskriptif. Statistika inferensia

Lebih terperinci

ALAT UJI STATISTIK. Endang Sri Utami, S.E., M.Si., Ak., CA

ALAT UJI STATISTIK. Endang Sri Utami, S.E., M.Si., Ak., CA ALAT UJI STATISTIK Endang Sri Utami, S.E., M.Si., Ak., CA Penggunaan Statistik Statistik merupakan sekumpulan metode yang digunakan untuk menarik kesimpulan masuk akal dari suatu data. Statistik yang digunakan

Lebih terperinci

Resume Regresi Linear dan Korelasi

Resume Regresi Linear dan Korelasi Rendy Dwi Ardiansyah Putra 7410040018 / 2 D4 IT A Statistika Resume Regresi Linear dan Korelasi 1. Regresi Linear Regresi linear merupakan suatu metode analisis statistik yang mempelajari pola hubungan

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil 2005/2006

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil 2005/2006 UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Jurusan Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil 2005/2006 ANALISIS DAN PERANCANGAN PERANGKAT AJAR MOBIL DI PT. ASTRA INTERNATIONAL TBK. DIVISI ASTRA MOTOR

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Populasi dan Sampel Populasi adalah kelompok besar individu yang mempunyai karakteristik umum yang sama atau kumpulan dari individu dengan kualitas serta ciri-ciri yang telah ditetapkan.

Lebih terperinci

Statistik Deskriptif: Central Tendency & Variation

Statistik Deskriptif: Central Tendency & Variation Statistik Deskriptif: Central Tendency & Variation Widya Rahmawati Central Tendency (Ukuran Pemusatan) dan Variation (Ukuran Simpangan) 1) Ukuran pemusatan atau ukuran lokasi adalah beberapa ukuran yang

Lebih terperinci

MA2081 Statistika Dasar

MA2081 Statistika Dasar Catatan Kuliah MA2081 Statistika Dasar Orang Cerdas Belajar Statistika Dosen: Khreshna I.A. Syuhada, MSc. PhD. Kelompok Keilmuan Statistika - FMIPA Institut Teknologi Bandung 2015 1 Tentang MAK6281 Topik

Lebih terperinci

MELEPAS DAN MEMASANG PROPELLER SHAFT, AS RODA DAN GARDAN PADA MOBIL TOYOTA KIJANG 5K LAPORAN PRAKTIK AKHIR SEMESTER GENAP

MELEPAS DAN MEMASANG PROPELLER SHAFT, AS RODA DAN GARDAN PADA MOBIL TOYOTA KIJANG 5K LAPORAN PRAKTIK AKHIR SEMESTER GENAP MELEPAS DAN MEMASANG PROPELLER SHAFT, AS RODA DAN GARDAN PADA MOBIL TOYOTA KIJANG 5K LAPORAN PRAKTIK AKHIR SEMESTER GENAP diajukan untuk memenuhi nilai akhir semester dua disusun oleh : Arman Syah. S XI

Lebih terperinci

PENGARUH KETEBALAN KAMPAS REM TERHADAP GETARAN SISTEM REM CAKRAM PADA BERBAGAI KONDISI PENGEREMAN

PENGARUH KETEBALAN KAMPAS REM TERHADAP GETARAN SISTEM REM CAKRAM PADA BERBAGAI KONDISI PENGEREMAN PENGARUH KETEBALAN KAMPAS REM TERHADAP GETARAN SISTEM REM CAKRAM PADA BERBAGAI KONDISI PENGEREMAN SKRIPSI Diajukan sebagai salah satu syarat Untuk memperoleh gelar Sarjana Teknik Oleh : WAHYU UTOMO NIM.

Lebih terperinci

UKURAN NILAI SENTRAL&UKURAN PENYEBARAN. Tita Talitha, MT

UKURAN NILAI SENTRAL&UKURAN PENYEBARAN. Tita Talitha, MT UKURAN NILAI SENTRAL&UKURAN PENYEBARAN Tita Talitha, MT DISTRIBUSI FREKWENSI PENGERTIAN distribusi frekwensi adalah suatu tabel dimana banyaknya kejadian / frekwensi didistribusikan ke dalam kelas-kelas

Lebih terperinci

BAB1 PENgantar statistika

BAB1 PENgantar statistika BAB1 PENgantar statistika A. PENGERTIAN STATISTIK 1. Dalam arti sempit, Statistik merupakan sekumpulan angka-angka yang menerangkan sesuatu.. Dalam arti luas, Statistik merupakan kumpulan cara atau metode

Lebih terperinci

Oleh Azimmatul Ihwah

Oleh Azimmatul Ihwah Oleh Azimmatul Ihwah Kasus: Di 5 perusahaan sejenis di kota Malang, yaitu perusahaan A, B, C, D dan E, seorang manufacturer ingin mengetahui perusahaan mana dengan kinerja karyawan terbaik. Diambil 50

Lebih terperinci

Pengantar Statistik. Nanang Erma Gunawan

Pengantar Statistik. Nanang Erma Gunawan Pengantar Statistik Nanang Erma Gunawan nanang_eg@uny.ac.id Sekilas tentang sejarah Statistik Statistik: pada awal zaman Masehi, bangsa-bangsa mengumpulkan data untuk mendapatkan informasi mengenai pajak,

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS SISTEM SUSPENSI DEPAN

BAB III ANALISIS SISTEM SUSPENSI DEPAN 35 BAB III ANALISIS SISTEM SUSPENSI DEPAN 3.1. Daftar Spesifikasi Kendaraan 1) Spesifikasi Kendaraan Toyota Kijang Innova 2.0 V M/T Tahun 2004 Tabel 3.1. Spesifikasi Kendaraan Toyota Kijang Innova 2.0

Lebih terperinci

MESIN PENGADUK ADONAN MAKANAN (RANGKA)

MESIN PENGADUK ADONAN MAKANAN (RANGKA) MESIN PENGADUK ADONAN MAKANAN (RANGKA) PROYEK AKHIR Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Ahli Madya Disusun oleh: RIDWAN ARIYANTO NIM. I 8613030 PROGRAM DIPLOMA III TEKNIK MESIN OTOMOTIF

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1.Perencanaan Rancang Bangun Dalam merencanakan suatu alat bantu, terlebih dahulu kita harus memperhatikan faktor-faktor yang mendasari terlaksananya perencanaan alat bantu

Lebih terperinci

BAB III BAGIAN BAGIAN DASAR PADA EXCAVATOR TYPE JS 200

BAB III BAGIAN BAGIAN DASAR PADA EXCAVATOR TYPE JS 200 BAB III BAGIAN BAGIAN DASAR PADA EXCAVATOR TYPE JS 200 3.1 Definisi Excavator secara umum Excavator adalah alat berat yang dipergunakan untuk menggali dan mengangkut suatu material (tanah, batubara, dan

Lebih terperinci

SISTEM TRANSMISI OTOMATIS SEPEDA MOTOR

SISTEM TRANSMISI OTOMATIS SEPEDA MOTOR SISTEM TRANSMISI OTOMATIS SEPEDA MOTOR CVT (Continuous Variable Transmission) Modul ini disusun sebagai bahan ajar bagi siswa kelas XI TSM (Teknik Sepeda Motor) Disusun : Gunadi, S. Pd DINAS PENDIDIKAN

Lebih terperinci

STK511 Analisis Statistika. Pertemuan 2 Review Statistika Dasar

STK511 Analisis Statistika. Pertemuan 2 Review Statistika Dasar STK511 Analisis Statistika Pertemuan 2 Review Statistika Dasar Statistika Populasi Sampling Pendugaan Contoh Deskriptif Tingkat Keyakinan Statistika Deskriptif vs Statistika Inferensia Ilmu Peluang Parameter

Lebih terperinci

MAKALAH SISTEM PEMINDAH TENAGA PROPELLER SHAFT. Rian Alif Prabu ( ) Septian Dwi Saputra ( )

MAKALAH SISTEM PEMINDAH TENAGA PROPELLER SHAFT. Rian Alif Prabu ( ) Septian Dwi Saputra ( ) MAKALAH SISTEM PEMINDAH TENAGA PROPELLER SHAFT Rian Alif Prabu (12504244022) Septian Dwi Saputra (12504244032) Pendidikan Teknik Otomotif Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta 2016 BAB I PENDAHULUAN

Lebih terperinci

PENYEBAB PATAHNYA SHAFT WATER PUMP PADA COOLING SYSTEM HD PT. UNITED TRACTOR BATU KAJANG

PENYEBAB PATAHNYA SHAFT WATER PUMP PADA COOLING SYSTEM HD PT. UNITED TRACTOR BATU KAJANG PENYEBAB PATAHNYA SHAFT WATER PUMP PADA COOLING SYSTEM HD 785-5 PT. UNITED TRACTOR BATU KAJANG Ida Bagus Dharmawan, ST, M,Si Shendy Putra Yoga Program Studi Teknik Mesin Alat Berat Politeknik Balikpapan

Lebih terperinci

TIPE DATA DAN PEMILIHAN ANALISIS STATISTIK. https://www.google.co.id-7maret16-budi Murtiyasa Universitas Muhammadiyah Surakarta

TIPE DATA DAN PEMILIHAN ANALISIS STATISTIK. https://www.google.co.id-7maret16-budi Murtiyasa Universitas Muhammadiyah Surakarta TIPE DATA DAN PEMILIHAN ANALISIS STATISTIK https://www.google.co.id-7maret16-budi Murtiyasa Universitas Muhammadiyah Surakarta Pendahuluan Disain penelitian menentukan teknik statistik ; bukan sebaliknya

Lebih terperinci

POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA PALEMBANG 2016

POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA PALEMBANG 2016 RANCANG BANGUN MESIN PENGAYAK PASIR ( PENGUJIAN ) Laporan Akhir ini disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Pendidikan Diploma III pada Jurusan Teknik Mesin Program Studi Maintenance and Repair

Lebih terperinci

HARISON,S.Pd,M.Kom JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI INSTITUT TEKNOLOGI PADANG

HARISON,S.Pd,M.Kom JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI INSTITUT TEKNOLOGI PADANG HARISON,S.Pd,M.Kom JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI INSTITUT TEKNOLOGI PADANG HOMOGEN DAN HETEROGEN DATA I. 50,50,50,50,50 II. 30,40,50,60,70 III.0,30,50,70,80 Ketiga kelompok data

Lebih terperinci

PETUNJUK PEMASANGAN & PENGGUNAAN. dilengkapi dengan. Edisi Januari 2004

PETUNJUK PEMASANGAN & PENGGUNAAN. dilengkapi dengan. Edisi Januari 2004 PETUNJUK PEMASANGAN & PENGGUNAAN T r a k t o r Q U I C K dilengkapi dengan P A R T L I S T Edisi Januari 2004 2 TRAKTOR QUICK TL800 single speed KATA PENGANTAR Pengolahan lahan merupakan salah satu proses

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 17 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Spesifikasi pengembangan alat peraga real axle traktor head a. Differantial assy real axle b. Hose 8 mm c. Kompresor angin d. Motor bensin 5,5 pk e.v-belt f.pully g.roda

Lebih terperinci

AKTIFITAS UNTUK MENINGKATKAN EFISIENSI KEGIATAN PERAWATAN

AKTIFITAS UNTUK MENINGKATKAN EFISIENSI KEGIATAN PERAWATAN AKTIFITAS UNTUK MENINGKATKAN EFISIENSI KEGIATAN PERAWATAN Menekan Input 1.03-Planning & Budgeting-R0 1/18 MAINTENANCE PLANNING Maintenance Plan diperlukan untuk melakukan penyesuaian dengan Production

Lebih terperinci

Undercarriage and Tyre ( DTAB 2207, 2 SKS)

Undercarriage and Tyre ( DTAB 2207, 2 SKS) UNIVERSITAS GADJAH MADA SEKOLAH VOKASI DIPLOMA TEKNIK MESIN Jl. Yacaranda Sekip Unit IV, Yogyakarta RPKPM (Rencana Program dan Pembelajaran Mingguan) Modul Pembelajaran Pertemuan - 11 Undercarriage and

Lebih terperinci

ANALISA PERBEDAAN HARGA RAB DENGAN RAP UNTUK PEKERJAAN BETON BERTULANG PADA PROYEK ITC POLONIA MEDAN

ANALISA PERBEDAAN HARGA RAB DENGAN RAP UNTUK PEKERJAAN BETON BERTULANG PADA PROYEK ITC POLONIA MEDAN ANALISA PERBEDAAN HARGA RAB DENGAN RAP UNTUK PEKERJAAN BETON BERTULANG PADA PROYEK ITC POLONIA MEDAN LAPORAN Ditulis untuk Menyelesaikan Mata Kuliah Tugas Akhir Semester VI Pendidikan Program Diploma III

Lebih terperinci

TRAKTOR QUICK G600 single speed 3 KATA PENGANTAR

TRAKTOR QUICK G600 single speed 3 KATA PENGANTAR TRAKTOR QUICK G600 single speed 3 KATA PENGANTAR Pengolahan lahan merupakan salah satu proses yang sangat berpengaruh dalam menentukan produksi hasil pertanian. Maka perlu diupayakan penyempurnaan pengolahan

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN MESIN PEMOTONG UMBI SISTEM TRANSMISI PROYEK AKHIR

RANCANG BANGUN MESIN PEMOTONG UMBI SISTEM TRANSMISI PROYEK AKHIR RANCANG BANGUN MESIN PEMOTONG UMBI SISTEM TRANSMISI PROYEK AKHIR Diajukan guna memenuhi sebagian syarat untuk menyelesaikan studi dan mendapatkan gelar Ahli Madya Teknik Mesin Disusun Oleh: BAGAS NURDIYANSYAH

Lebih terperinci

PENGUKURAN DESKRIPTIF

PENGUKURAN DESKRIPTIF PENGUKURAN DESKRIPTIF STATISTIK INDUSTRI I Jurusan Teknik Industri Universitas Brawijaya Malang 1 PENGUKURAN DESKRIPTIF Suatu pengukuran yang bertujuan untuk memberikan gambaran tentang data yang diperoleh

Lebih terperinci

ELECTRIC TROLLEY CRANE DENGAN DAYA ANGKAT MANUAL (RANGKA) PROYEK AKHIR

ELECTRIC TROLLEY CRANE DENGAN DAYA ANGKAT MANUAL (RANGKA) PROYEK AKHIR ELECTRIC TROLLEY CRANE DENGAN DAYA ANGKAT MANUAL (RANGKA) PROYEK AKHIR Diajukan untuk memenuhi persyaratan guna memperoleh gelar Ahli Madya (A.Md) Program Studi D III Teknik Mesin Disusun oleh : SUKIYANTO

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. 2 TRAKTOR QUICK G1000 Boxer single speed

KATA PENGANTAR. 2 TRAKTOR QUICK G1000 Boxer single speed 2 TRAKTOR QUICK G1000 Boxer single speed KATA PENGANTAR Pengolahan lahan merupakan salah satu proses yang sangat berpengaruh dalam menentukan produksi hasil pertanian. Maka perlu diupayakan penyempurnaan

Lebih terperinci

BAB II TEORI DASAR. unloading. Berdasarkan sistem penggeraknya, excavator dibedakan menjadi. efisien dalam operasionalnya.

BAB II TEORI DASAR. unloading. Berdasarkan sistem penggeraknya, excavator dibedakan menjadi. efisien dalam operasionalnya. BAB II TEORI DASAR 2.1 Hydraulic Excavator Secara Umum. 2.1.1 Definisi Hydraulic Excavator. Excavator adalah alat berat yang digunakan untuk operasi loading dan unloading. Berdasarkan sistem penggeraknya,

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL... i. LEMBAR NOMOR POERSOALAN... ii. HALAMAN PENGESAHAN... iii. LEMBAR PERSEMBAHAN... iv. KATA PENGANTAR...

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL... i. LEMBAR NOMOR POERSOALAN... ii. HALAMAN PENGESAHAN... iii. LEMBAR PERSEMBAHAN... iv. KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i LEMBAR NOMOR POERSOALAN... ii HALAMAN PENGESAHAN... iii LEMBAR PERSEMBAHAN... iv KATA PENGANTAR... vi ABSTRACT... vii DAFTAR ISI... viii DAFTAR GAMBAR... xi DAFTAR TABEL...

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN ALAT PENGANGKAT DAN PEMINDAH DRUM ( PROSES PEMBUATAN )

RANCANG BANGUN ALAT PENGANGKAT DAN PEMINDAH DRUM ( PROSES PEMBUATAN ) RANCANG BANGUN ALAT PENGANGKAT DAN PEMINDAH DRUM ( PROSES PEMBUATAN ) Diajukan untuk Memenuhi Syarat Menyelesaikan Pendidikan Diploma III Jurusan Teknik Mesin Politeknik Negeri Sriwijaya Oleh: EKKY PRASSETYO

Lebih terperinci

STATISTIKA INDUSTRI I. Agustina Eunike, ST., MT., MBA.

STATISTIKA INDUSTRI I. Agustina Eunike, ST., MT., MBA. STATISTIKA INDUSTRI I Agustina Eunike, ST., MT., MBA. PERTEMUAN-1 DATA Data Hasil pengamatan pada suatu populasi Untuk mendapatkan informasi yang akurat Pengumpulan data Pengolahan data Penyajian data

Lebih terperinci

Langkah-Langkah Perhitungan Berikut diberikan data penjualan mobil Bima selama tahun 2000:

Langkah-Langkah Perhitungan Berikut diberikan data penjualan mobil Bima selama tahun 2000: BAB 1 STATISTIK DESKRIPTIF Statistik deskriptif lebih berhubungan dengan pengumpulan dan peringkatan data, serta penyajian hasil peringkasan tersebut. Data statistik yang bisa diperoleh dari hasil sensus,

Lebih terperinci

BAB I STATISTIK DESKRIPTIF

BAB I STATISTIK DESKRIPTIF ANALISIS DATA PENELITIAN (Menggunakan Program SPSS) BAB I STATISTIK DESKRIPTIF Analisis deskripsi merupakan analisis yang paling mendasar untuk menggambarkan keadaan data secara umum. Analisis deskripsi

Lebih terperinci

OVH SUSPENSION I.STRUCTURE & FUNCTION. 1.Rear suspension cylinder

OVH SUSPENSION I.STRUCTURE & FUNCTION. 1.Rear suspension cylinder OVH SUSPENSION I.STRUCTURE & FUNCTION 1.Rear suspension cylinder Hydro-pneumatic cylinder yang dipasang tegak pada bagian belakang unit, dimana bagian bawah cylinder dipasang dengan pin dan spherical bearing

Lebih terperinci