KEGIATAN BELAJAR ANALISIS DATA SECARA DESKRIPTIF UNTUK DATA NUMERIK. Dr. Heru Santoso Wahito Nugroho, CPMC

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "KEGIATAN BELAJAR ANALISIS DATA SECARA DESKRIPTIF UNTUK DATA NUMERIK. Dr. Heru Santoso Wahito Nugroho, CPMC"

Transkripsi

1 KEGIATAN BELAJAR ANALISIS DATA SECARA DESKRIPTIF UNTUK DATA NUMERIK Dr. Heru Santoso Wahito Nugroho, CPMC Published by: Forum Ilmiah Kesehatan (Forikes) Ponorogo, Indonesia

2 DESKRIPSI MATERI KEGIATAN BELAJAR Materi kegiatan belajar ini berfokus pada langkah-langkah yang akan kita lakukan untuk menganalisis data numerik, khususnya untuk analisis data secara deskriptif atau bertujuan hanya untuk menggambarkan saja. CAPAIAN PEMBELAJARAN KEGIATAN BELAJAR Kemampuan akhir yang diharapkan setelah menempuh kegiatan belajar ini adalah mahasiswa mampu melakukan analisis data secara deskriptif bagi data berskala interval dan rasio. KRITERIA PENILAIAN KEGIATAN BELAJAR Kriteria penilaian pada kegiatan belajar tahap ini adalah ketepatan pemilihan metode analisis data, ketepatan langkah-langkah analisis data, serta ketepatan penyimpulan hasil analisis data. 2

3 MATERI KEGIATAN BELAJAR Sekilas tentang analisis data Sebelum mempelajari lebih lanjut Kegiatan Belajar ini, terlebih dahulu bentuklah small group (maksimal beranggotakan 4 orang), lalu pelajari bersama materi berikut ini, serta berusahalah untuk melaksanakan seluruh petunjuk dan latihan yang disajikan! Baiklah kita mulai saja. Pada kegiatan belajar sebelumnya kita telah belajar bersama tentang analisis data secara deskriptif untuk data kategorik, baik untuk data berskala nominal maupun ordinal. Semoga Saudara masih dapat mengingatnya dengan baik. Ada baiknya kita lakukan review secara sekilas. Coba lakukan brain storming (curah pendapat) secara bergantian dalam small group kalian masing-masing: Untuk data berskala nominal analisis deskriptif manakah yang sesuai? Untuk data berskala ordinal analisis deskriptif manakah yang sesuai? Untuk data berskala interval analisis deskriptif manakah yang sesuai? Untuk data berskala rasio analisis deskriptif manakah yang sesuai? Konfirmasikan dengan kelompok lain atau dengan pembimbing jika kalian mengalami kesulitan. Kalian juga sangat disarankan untuk melihat kembali gambar tentang klasifikasi statistika (bisa melihat tulisan Nugroho (2017) tentang Analisis Data Secara Deskriptif untuk Data Kategorik. Nah agar lebih mantap, cobalah kalian isi diagram klasifikasi metode statistika berikut: STATISTIKA Gambar 1. Diagram Buta tentang Klasifikasi Metode Statistika 3

4 Masih dalam lingkup small group, coba diskusikan pula hasil belajar yang lalu tentang perbedaan metode statistika deskriptif dan metode statistika inferensial, lalu isikan hasilnya pada tabel buta berikut: Statistika deskriptif Statistika inferensial Tujuan Nominal Ordinal Jenis metode yang diterapkan, menurut jenis skala data Interval Rasio 4

5 Jika kalian sudah bisa mengisi diagram buta dan tabel buta di atas, berarti kalian telah siap untuk mempelajari bagian berikutnya. Nah, sebenarnya hal-hal akan kita pelajari ke depan adalah apa saja yang telah kalian isikan ke dalam diagram buta dan tabel buta di atas. Oh ya, salah satu dari isi tabel buta telah kita pelajari pada bagian akhir kegiatan belajar 6 yang lalu lo. Saya yakin sebagian besar dari kalian masih ingat, tidak lain adalah Distribusi Frekuensi, termasuk yang telah dikembangkan menjadi distribusi frekuensi relatif dan distribusi frekuensi kumulatif. Sebelum kita lanjutkan, ada baiknya tengoklah secara sekilas tentang materi tersebut. Nilai-nilai pemusatan Seperti halnya distribusi frekuensi, nilai-nilai pemusatan bukanlah sesuatu yang asing bagi kalian, karena bagian dari statistika deskriptif ini sudah pernah kalian pelajari dalam bidang studi matematika di SMA, SMP, bahkan sebagian telah dipelajari di bangku SD. Nah mari kita mulai saja materi inti ini. Menurut bahasa sederhana (bahasa penulis modul ini), nilai-nilai pemusatan adalah nilai yang bisa mencerminkan kondisi yang umum dari suatu himpunan, bisa himpunan mahasiswa sebuah kampus, himpunan balita di posyandu A, ibu hamil di Kabupaten A dan sebagainya. Kadang-kadang kita mendengar orang berkata: Pada umumnya tekanan darah orang dewasa sehat adalah 120 mmhg. Sering pula kita mendengar: Anak-anak SMAN 1 Ponorogo umumnya bernilai bagus, berkisar sembilan puluhan begitulah. Tidak jarang kita mendengar: Biasanya mahasiswa Prodi Kebidanan Magetan lulus dengan nilai baik dalam uji kompetensi di MTKP Provinsi Jawa Timur. Sekarang ganti giliran kalian, untuk memberikan 4 contoh peristiwa umum yang mewakili kondisi umum di suatu himpunan. Caranya adalah dengan mengisi tabel buta berikut: Himpunan Kondisi Umum Jika tabel buta di atas telah kalian isi, sekarang lihatlah kembali contoh-contoh yang telah disajikan di atas (tekanan darah, nilai siswa, dan kelulusan dalam uji 5

6 kompetensi), juga lihatlah kembali isi tabel buta buah karya kalian. Kemudian, berdiskusilah dalam small group, untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut secara lisan saja: 1. Berapakah nilai tekanan darah paling rendah yang pernah kalian dengar? Berapakah nilai tekanan darah paling tinggi yang pernah kalian dengar? Coba bikinlah garis bilangan mulai dari tekanan darah terendah hingga tertinggi! Tekanan darah yang paling umum (120 mmhg) berada pada posisi mana dari garis bilangan? Bagian ujung kiri, ujung kanan ataukah tengah? Tekanan darah terendah:. Tekanan darah tertinggi : Tekanan darah yang paling umum : Garis bilangan tekanan darah:. Posisi tekanan darah yang paling umum : Berapakah nilai siswa SMAN 1 Ponorogo paling rendah? Berapakah nilai siswa SMAN 1 Ponorogo yang paling tinggi? Buatlah garis bilangan mulai dari nilai terendah hingga tertinggi! Nilai yang paling umum berada pada posisi mana dari garis bilangan? Ujung kiri, ujung kanan ataukah tengah? Nilai ujian terendah :. Nilai ujian tertinggi : Nilai ujian yang paling umum : Garis bilangan nilai siswa SMAN 1 Ponorogo:. Posisi nilai siswa yang paling umum : 6

7 3. Coba buatlah hal yang sama untuk contoh nilai uji kompetensi, serta 4 contoh lain yang telah kalian buat di atas! 7

8 Jelaslah sekarang bahwa nilai-nilai keumuman di atas selalu dalam posisi di tengah. Itulah sebabnya maka nilai-nilai keumuman (istilah menurut penulis) tersebut dinamakan nilai-nilai pemusatan atau tendensi sentral. Telah disinggung di atas bahwa mean, median, modus, mid-range dan mid-hinge adalah jenis-jenis nilai pemusatan. Maka nilai-nilai tersebut selalu berada di tengah. Untuk membuktikannya, marilah kita pelajari lebih jauh mengenai nilai-nilai pemusatan ini. Setiap penelitian selalu berkaitan dengan sekelompok data. Dalam penelitian akan didapatkan sekelompok data dari variabel tertentu. Misalnya akan didapatkan sekelompok data tentang variabel kompetensi psikomotorik KDPK dari populasi mahasiswa Tingkat I Akademi Kebidanan A sebesar 20 orang, sebagai berikut: 60, 70, 60, 70, 80, 60, 70, 60, 30, 60, 50, 40, 60, 60, 50, 30, 80, 50, 70, 50 Prinsip dasar untuk menjelaskan tentang kelompok yang diteliti adalah bahwa penjelasan yang diberikan harus benar-benar mewakili seluruh kelompok yang diteliti. Berarti pada contoh di atas, penjelasan tentang data kompetensi psikomotorik KDPK harus benar-benar mewakili seluruh kelompok mahasiswa Tingkat I Akademi Kebidanan A tersebut. Salah satu teknik untuk mendeskripsikan data kelompok adalah berupa gejala pemusatan yaitu mean, median, dan modus. Jadi boleh dikatakan bahwa mean, median, modus merupakan nilai kondisi keumuman yang ada pada suatu himpunan (bisa berupa populasi maupun sampel atau bagian dari populasi). 1. Mean Mean merupakan teknik penjelasan kelompok yang didasarkan atas nilai rata-rata dari data kelompok tersebut. Mean diperoleh dengan cara menjumlahkan data seluruh anggota kelompok, kemudian dibagi dengan jumlah anggota kelompok. Formula untuk menghitung mean adalah: Me = Xi N Me = Mean = Jumlah Xi = Nilai X ke-i sampai dengan ke-n N = Jumlah anggota kelompok Mean merupakan wakil dari keseluruhan nilai kelompok yang bersifat sangat dipengaruhi nilai ekstrim baik ekstrim kecil maupun ekstrim besar, sehingga hanya cocok untuk data terdistribusi normal (tidak ada nilai ekstrim). Pada contoh di atas, nilai mean kelompok adalah: =

9 Jika ada nilai ekstrim kecil (ada nilai sangat kecil yang jauh dari nilai-nilai lain yang ada) maka nilai mean akan mudah berubah. Sebagai contoh ada 2 mahasiswa yang memiliki nilai nol, maka mean adalah: = Coba berikan sebuah contoh populasi dilengkapi dengan besar populasi, sebuah variabel dari populasi tersebut dengan skala interverval atau rasio, teknik dan instrumen pengumpulan data, hasil pengumpulan data, lalu hitunglah nilai mean. Gunakan tabel buta berikut untuk menuliskan hasil kerja yang kalian lakukan. Populasi Besar populasi Variabel dan skalanya Teknik dan instrumen pengumpulan data Hasil pengumpulan data Mean 2. Median Median adalah salah satu teknik penjelasan kelompok data yang didasarkan atas nilai tengah dari kelompok data yang telah disusun urutannya dari yang terkecil hingga yang terbesar atau sebaliknya dari yang terbesar hingga yang terkecil. 9

10 Pada contoh kelompok data kompetensi psikomotorik KDPK di atas, untuk mencari median data harus diurutkan sebagai berikut: 30, 30, 40, 50, 50, 50, 50, 60, 60, 60, 60, 60, 60, 60, 70, 70, 70, 70, 80, 80 Karena kelompok data tersebut berjumlah genap yaitu 20, maka nilai tengah dari kelompok data tersebut adalah pada urutan antara ke-10 dan ke-11, yaitu 60 dan 60. Maka median adalah (60+60):2 = 60. Jadi untuk data berjumlah genap, posisi nilai tengah adalah posisi 1 2 N + (1 2 N + 1) 2 Pada contoh di atas (N=20) adalah: ( ) = 2 Jadi median = = 60 (contoh di atas) Jika kelompok data berjumlah ganjil misalnya berjumlah 19 orang sebagai berikut: 30, 30, 40, 50, 50, 50, 50, 60, 60, 60, 60, 60, 60, 60, 70, 70, 70, 70, 80 Maka maka nilai tengah dari kelompok data tersebut adalah pada urutan antara ke- 10 yaitu 60. Maka median adalah 60. Kesimpulannya, untuk data berjumlah ganjil, posisi nilai tengah adalah Pada contoh di atas (N=19) adalah: N N+1 = 19+1 = 10, Jadi median pada posisi ke-10 = 60 (contoh di atas). 2 2 Kelebihan median adalah tidak terpengaruh oleh nilai ekstrim. Jadi ada ataupun tak ada nilai ekstrim (baik ekstrim kecil maupun besar), nilai median tidak akan berubah. Sebagai contoh, bandingkan median dari 2 kelompok data berikut: Kompetensi psikomotorik KDPK mahasiswa Akademi Kebidanan A (Pre-test): 0, 0, 30, 30, 40, 50, 50, 50, 50, 60, 60, 60, 60, 60, 60, 70, 70, 70, 70, 80 10

11 Kompetensi psikomotorik KDPK mahasiswa Akademi Kebidanan A (Post-test): 30, 30, 40, 50, 50, 50, 50, 60, 60, 60, 60, 60, 60, 60, 70, 70, 70, 70, 80, 80 Meskipun saat pre-test terdapat nilai ekstrim yaitu nol, namun nilai median pre-test dan post-test sama yaitu 60. Bandingkan dengan mean yang berbeda antara pre-test dan post-test yaitu 51 dan 58. Tugas tantangan: Coba carilah formula untuk posisi median yang bisa digunakan untuk data berjumlah ganjil maupun genap, lalu isikan pada tabel buta berikut! Formula Contoh penghitungan untuk data berjumlah ganjil Data: Contoh penghitungan untuk data berjumlah ganjil Data: 11

12 3. Modus Modus adalah teknik penjelasan kelompok yang didasarkan atas nilai yang sedang popular (yang sedang jadi mode) atau nilai yang paling sering muncul dalam kelompok tersebut. Pada contoh kelompok data kompetensi psikomotorik KDPK di atas, maka modus adalah 60 karena nilai inilah yang paling sering muncul yaitu 7 kali (lihat Tabel 1). Tabel 1. Kompetensi Psikomotorik KDPK Mahasiswa Tingkat I Akademi Kebidanan A Kompetensi Psikomotorik KDPK Jumlah Jumlah 20 Berdasarkan penjelasan mean, median, dan modus di atas maka jelaslah bahwa cara penggunaan dari ketiga teknik tersebut harus disesuaikan dengan kondisi. Digunakan modus jika peneliti ingin cepat memberikan penjelasan mengenai kelompok, dengan hanya mempunyai data yang populer pada kelompok itu, sehingga teknik ini kurang teliti. Digunakan median jika terdapat data yang ekstrim di dalam kelompok. Sedangkan mean digunakan jika data di dalam kelompok cenderung merata (tak ada nilai ekstrim). Jika peneliti ragu-ragu untuk memilih teknik yang sesuai, maka sebaiknya ketiga teknik tersebut digunakan secara bersama-sama, Data yang merata akan memiliki nilai mean, median, dan modus yang hampir sama. Data dengan nilai ekstrim, akan menyebabkan nilai mean akan bergeser menjauh ke kanan atau ke kiri dari nilai median dan modus. Nah, sekarang berikan contoh pengitungan modus untuk data nominal, ordinal dan interval atau rasio, lalu masukkan hasilnya ke dalam tabel buta berikut: Skala Data Modus Nominal Ordinal Interval/ rasio (coret yang tidak perlu) 12

13 Selesailah sudah kita mempelajari mean, median, serta modus. Coba kita cermati bersama bahwa angka-angka tersebut cenderung berada di posisi tengah dalam distribusi data secara keseluruhan. Oleh karena itulah maka pada bagian atas kita bahas bahwa nilai-nilai di atas lazim disebut sebagai pemusatan atau tendensi sentral. Kedua istilah tersebut sama saja sebab pusat selalu berada di tengah, sedangkan sentral artinya juga di tengah. Sebelum berlanjut ke bahasan mengenai penyebaran, perlu kalian ketahui bahwa selain mean, median, dan modus masih ada lagi mid-range dan mid-hinge yang juga merupakan nilai-nilai pemusatan. Tugas tantangan: Masih dalam small group, lakukan browsing di internet tentang cara menghitung mid-range dan mid-hinge, lalu berlatihlah menghitung dengan contoh kalian sendiri! 13

14 Nilai-nilai penyebaran Selain menggunakan nilai-nilai pemusatan, terdapat pula nilai-nilai penyebaran untuk menunjukkan besarnya variasi yang ada di dalam kelompok. Nilai-nilai penyebaran ini sering pula disebut sebagai dispersi. Dengan bahasa yang sederhana, mari kita pelajari bersama mengapa digunakan istilah penyebaran. Agar lebih mudah dimengerti, mari kita gunakan 2 kelompok data tentang keterampilan kader di Posyandu I dan Posyandu II sebagai berikut: Data I (keterampilan kader di Posyandu I): Data II (keterampilan kader di Posyandu II): Bandingkan Data I dan Data II! Cermatilah bahwa kedua data memiliki n yang sama yaitu 20. Sudah jelas? Setiap datum digambarkan sebagai satu bangun persegi berwarna gelap. Sudah jelas? Untuk memastikan, hitunglah jumlah persegi gelap pada Data I maupun Data II. Berapa jumlahnya masing-masing? Sama kan? Sekarang, mari kita cermati bahwa Data I melebar ke samping sejumlah 8 persegi, sedangkan Data II hanya 4 persegi. Mana yang lebih lebar? Jelas Data I. Maka dapat dikatakan bahwa Data I memiliki nilai penyebaran yang lebih besar daripada Data II. Mengapa? Karena variasinya lebih besar yaitu mulai dari 2 sebagai nilai terendah hingga 9 sebagai nilai tertinggi. Bandingkan dengan Data II yang lebih sempit, dengan 5 sebagai nilai terendah dan 8 sebagai nilai tertinggi. 14

15 Inilah yang dinamakan penyebaran atau dispersi. Jenis-jenis nilai penyebaran adalah range, varians, deviasi standar dan SIR. Sebelum berlanjut menuju pembahasan tentang keempat macam nilai penyebaran, simpulkan dalam lingkup small group posyandu manakah yang lebih sukses? Posyandu yang lebih sukses Alasan Nah mari kita gunakan data berikut untuk berlatih menghitung dan memahami nilainilai penyebaran. Data kompetensi psikomotorik KDPK dari populasi mahasiswa Tingkat I Akademi Kebidanan A sebesar 20 orang, sebagai berikut: 60, 70, 60, 70, 80, 60, 70, 60, 30, 60, 50, 40, 60, 60, 50, 30, 80, 50, 70, 50 (tanpa nilai ekstrim) 0, 0, 30, 30, 40, 50, 50, 50, 50, 60, 60, 60, 60, 60, 60, 70, 70, 70, 70, 80 (dengan nilai ekstrim) 15

16 1. Range Range atau rentang adalah jarak dari nilai terkecil hingga nilai terbesar sehingga dapat dihitung dengan selisih dari nilai terbesar dan terkecil. Maka formula untuk menghitung range adalah: R = Xt Xr R = Range Xt = Nilai tertinggi Xr = Nilai terendah Pada contoh di atas Range adalah = = 50 Jika terdapat nilai ekstrim, maka range akan lebih besar, pada contoh di atas range ketika ada nilai ekstrim nol adalah 80 0 = Varians Varians dapat digunakan untuk menjelaskan homogenitas dari data kelompok. Jika nilai antar anggota kelompok tak jauh berbeda, maka kelompok cenderung homogen. Varians adalah jumlah kuadrat dari semua deviasi nilai-nilai individual terhadap ratarata kelompok. Simbol dari varians untuk populasi adalah 2, sedangkan untuk sampel adalah s 2. Berikut ini adalah formula untuk menghitung varians untuk populasi. 2 = (X i ) 2 N Sedangkan berikut ini adalah formula untuk menghitung varians untuk sampel. s 2 = (X i ) 2 (n 1) Agar lebih mudah, untuk menghitung varians maka digunakan tabel penolong sebagaimana dicontohkan pada Tabel 2. 16

17 Tabel 2. Tabel Penolong Penghitungan Varians Untuk Kompetensi Psikomotorik KDPK No Kompetensi Psikomotorik KDPK (X) Simpangan (X i ) Simpangan Kuadrat (X i ) Jumlah Jika seandainya data di dalam tabel penolong di atas berasal dari populasi, maka dapat dihitung varians sebagai berikut. 2 = (X i ) 2 N = = 186 Jika seandainya data di dalam tabel penolong di atas berasal dari sampel, maka dapat dihitung varians sebagai berikut. s 2 = (X i ) 2 n 1 = = 195,79 17

18 3. Deviasi Standar Deviasi standar atau simpangan baku adalah akar dari varians. Deviasi standar untuk populasi diberi simbol, sedangkan untuk sampel adalah s. Berikut ini adalah formula untuk menghitung varians untuk populasi. = (X i ) 2 N Sedangkan berikut ini adalah formula untuk menghitung varians untuk sampel. s = (X i ) 2 (n 1) Karena simpangan baku adalah akar dari varians, maka Tabel di atas dapat juga digunakan untuk menghitung simpangan baku, yang selanjutnya hasil penghitungannya adalah sebagai berikut. Jika seandainya data di dalam tabel penolong di atas berasal dari populasi, maka dapat dihitung simpangan baku sebagai berikut. = (X i ) 2 N = = 13,64 Jika seandainya data di dalam tabel penolong di atas berasal dari sampel, maka dapat dihitung varians sebagai berikut. s = (X i ) 2 (n 1) = = 13,99 18

19 TUGAS KEGIATAN BELAJAR Setelah mempelajari materi Kegiatan Belajar dan melaksanakan beberapa latihan lisan di atas, saya ajak Saudara untuk berlatih menghubungkan konsep teori yang telah Anda pelajari tersebut dengan situasi nyata di lapangan. Model belajar seperti ini dinamakan contextual instruction. Baiklah, mari kita mulai saja. Lakukanlah tugas berikut dengan sebaikbaiknya: 1. Bergabunglah antar kelompok kecil sehingga di kelas kalian hanya ada 2 kelompok besar. Lalu masing-masing kelompok diharapkan melaksanakan tugas berikut. 2. Pilihlah kelompok lain dalam kelas ini sebagai unit populasi untuk latihan. 3. Kumpulkan data tentang usia saat menarche dari anggota populasi tersebut. Pastikan teknik pengumpulan data yang digunakan, juga instrumen pendukungnya. 4. Lakukan pengolahan data dengan tahap-tahap yang benar. 5. Hitung dan sajikan semua nilai-nilai pemusatan. 6. Hitung dan sajikan semua nilai-nilai penyebaran. 7. Tentukan apakah data usia menarche tersebut terdistribusi normal? LATIHAN KEGIATAN BELAJAR Soal Latihan Setelah Saudara pelajari Kegiatan Belajar di atas, pelajari juga referensi tambahan dari buku atau internet, lalu jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut! Usahakan agar tidak melihat kunci jawaban latihan! 1. Mengapa mean, median, dan modus disebut sebagai tendensi sentral? 2. Di antara mean, median, dan modus, manakah yang tidak terganggu oleh nilai ekstrim? 3. Mengapa range kurang bagus untuk menyatakan dispersi data? Kunci Jawaban Latihan 1. Jawaban soal ini ada di bagian awal Kegiatan Belajar 7 yaitu pada halaman Cobalah dengan contoh data berikut untuk membuktikannnya. Data tanpa nilai ekstrim: 6, 6, 6,7, 7, 7,7, 8, 9, 8, 7, 7, 7, 7, 5, 6, 8, 7, 8, 7 Data dengan nilai ekstrim: 6, 6, 6,7, 7, 7,7, 8, 1, 0, 7, 7, 7, 7, 5, 6, 8, 7, 8, 7 3. Jawabannya terkait dengan nilai ekstrim. 19

20 RANGKUMAN KEGIATAN BELAJAR 1. Analisis data menggunakan metode statistika deskriptif bertujuan untuk menggambarkan data populasi atau sampel apa adanya. 2. Analisis data menggunakan metode statistika inferensial bertujuan untuk menganalisis data sampel namun akan disimpulkan ke lingkup yang lebih besar (generalisasi) bagi populasi. 3. Metode statistika dapat berupa frekuensi, nilai-nilai pemusatan, dan nilai-nilai penyebaran. 4. Metode statistika inferensial terdiri atas statistika parametrik untuk data berskala interval dan rasio, serta statistika non parametrik untuk data berskala nominal dan ordinal. 5. Distribusi frekuensi cocok diterapkan untuk data berskala nominal dan ordinal. 6. Distribusi frekuensi dapat dikembangkan sesuai kebutuhan menjadi distribusi frekuensi relatif dan distribusi frekensi kumulatif. 20

21 TES FORMATIF KEGIATAN BELAJAR Pilihlah salah satu jawaban yang paling benar! 1. Pernyataan yang benar tentang sensus penduduk.. a. Merupakan aplikasi dari metode statistika inferensial b. Merupakan aplikasi dari metode statistika deskriptif c. Merupakan aplikasi dari metode statistika inferensial dan deskriptif d. Bukan merupakan aplikasi dari metode statistika, karena tidak jelas populasinya e. Bukan merupakan aplikasi dari metode statistika, karena bukan merupakan sutu kegiatan riset 2. Contoh kesimpulan dari metode statistika deskriptif dalam riset adalah a. Cakupan program SDIDTK adalah 80% b. Ada korelasi antara berat badan dan lingkar dada balita c. Metode konseling individual lebih efektif untuk meningkatkan partisipasi pria untuk mengikuti vasektomi daripada metode konseling kelompok d. Semakin lama jam belajar, prestasi mahasiswa kebidanan semakin meningkat e. Ada perbedaan lama Kala II persalinan antara posisi berbaring dan posisi jongkok 3. Disajikan 5 contoh penerapan statistika yaitu: 1) menganalisis perbedaan APGAR score antara sampel bayi yang dilahirkan oleh ibu dengan anemia dan tidak anemia, 2) menyajikan diagram garis tentang perubahan peserta KB vasektomi dalam 5 tahun terakhir, 3) menyajikan pengalaman pelatihan para kader posyandu di wilayah Kecamatan Sukorejo, 4) mengevaluasi dampak pelatihan APN terhadap kinerja bidan dalam menolong persalinan dalam suatu eksperimen, 5) menyajikan data SKDN Posyandu Melati. Dari 5 contoh di atas, manakah yang merupakan penerapan statistika inferensial? a. Contoh 1 dan 3 b. Contoh 1 dan 4 c. Contoh 2 dan 4 d. Contoh 3 dan 5 e. Contoh 4 dan 5 21

22 4. Disajikan 6 metode analisis data secara deskriptif yaitu: 1) frekuensi, 2) deviasi standar, 3) mean, 4) median, 5) range, 6) modus. Dari 6 contoh di atas, manakah yang cocok untuk analisis data berskala ordinal? a. Contoh 1, 2, dan 6 b. Contoh 1, 4 dan 6 c. Contoh 1, 3 dan 6 d. Contoh 1, 3 dan 4 e. Contoh 2, 3 dan 4 5. Distribusi frekuensi paling sesuai untuk data berskala a. nominal b. nominal dan ordinal c. nominal dan interval d. ordinal dan interval e. nominal, ordinal, dan interval UMPAN BALIK DAN TINDAK LANJUT KEGIATAN BELAJAR Cocokkan jawaban Saudara dengan kunci jawaban tes formatif yang terdapat pada bagian akhir Kegiatan Belajar 6, kemudian hitunglah jumlah jawaban yang benar! Jika jawaban yang benar adalah: 90% - 100% : baik sekali 80% - 89% : baik 70% -79% : cukup kurang dari 70% : kurang Kalau Saudara memiliki tingkat pencapaian 80% ke atas, maka hasil Saudara Bagus! Saudara dapat melanjutkan ke Kegiatan Belajar 7. Tetapi jika pencapaian Saudara kurang dari 80%, maka sebaiknya ulangilah Kegiatan Belajar 6, terutama bagian-bagian yang belum Saudara kuasai! 22

23 REFERENSI KEGIATAN BELAJAR Anonymous Statistics, Probability, and Survey Sampling. Anonymous Elementary Statistics and Probability Tutorials and Problems. Danapriatna Nana dan Setiawan Rony Pengantar Statistika. Yogyakarta: Graha Ilmu. Nugroho, Heru Santoso Wahito Analisis Data Secara Deskriptif untuk Data Kategorik. Ponorogo: Forum Ilmiah Kesehatan (Forikes). Tersedia di: Purwanto Heri Pengantar Statistik Keperawatan. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC. Sugiyono Statistika Untuk Penelitian. Bandung: Penerbit Alfabeta. KUNCI JAWABAN TES FORMATIF KEGIATAN BELAJAR 6 1. B 2. A 3. B 4. B 5. B 23

ANALISIS DATA SECARA DESKRIPTIF UNTUK DATA KATEGORIK

ANALISIS DATA SECARA DESKRIPTIF UNTUK DATA KATEGORIK ANALISIS DATA SECARA DESKRIPTIF UNTUK DATA KATEGORIK Dr. Heru Santoso Wahito Nugroho, CPMC Published by: Forum Ilmiah Kesehatan (Forikes) Ponorogo, Indonesia 014 1 DESKRIPSI MATERI KEGIATAN BELAJAR Materi

Lebih terperinci

Metode Penelitian Kuantitatif Aswad Analisis Deskriptif

Metode Penelitian Kuantitatif Aswad Analisis Deskriptif Analisis Deskriptif Tanpa mengurangi keterumuman, pembahasan analisis deskriptif kali ini difokuskan kepada pembahasan tentang Ukuran Pemusatan Data, dan Ukuran Penyebaran Data Terlebih dahulu penting

Lebih terperinci

BAB 3: NILAI RINGKASAN DATA

BAB 3: NILAI RINGKASAN DATA BAB 3: NILAI RINGKASAN DATA Penyajian data dalam bentuk tabel dan grafik memberikan kemudahan bagi kita untuk menggambarkan data dan membuat kesimpulan terhadap sifat data. Namun tabel dan grafik belum

Lebih terperinci

PENGUKURAN DESKRIPTIF

PENGUKURAN DESKRIPTIF PENGUKURAN DESKRIPTIF STATISTIK INDUSTRI I Jurusan Teknik Industri Universitas Brawijaya Malang 1 PENGUKURAN DESKRIPTIF Suatu pengukuran yang bertujuan untuk memberikan gambaran tentang data yang diperoleh

Lebih terperinci

Pengukuran Deskriptif

Pengukuran Deskriptif Pengukuran Deskriptif 2.2 Debrina Puspita Andriani E-mail : debrina.ub@gmail.com / debrina@ub.ac.id 2 Outline Pendahuluan Tendensi Sentral Ukuran Dispersi 3 Pendahuluan Pengukuran Deskriptif 4 Definisi

Lebih terperinci

dapat digunakan formulasi sebagai berikut : Letak Letak Letak

dapat digunakan formulasi sebagai berikut : Letak Letak Letak 1. Ukuran Letak Agar kita dapat mengetahui lebih jauh mengenai karakteristik data observasi dengan beberapa ukuran sentral, kita sebaiknya mengetahui beberapa ukuran lain, yaitu ukuran letak. Ada tiga

Lebih terperinci

Statistik Dasar. 1. Pendahuluan Persamaan Statistika Dalam Penelitian. 2. Penyusunan Data Dan Penyajian Data

Statistik Dasar. 1. Pendahuluan Persamaan Statistika Dalam Penelitian. 2. Penyusunan Data Dan Penyajian Data Statistik Dasar 1. Pendahuluan Persamaan Statistika Dalam Penelitian 2. Penyusunan Data Dan Penyajian Data 3. Ukuran Tendensi Sentral, Ukuran Penyimpangan 4. Momen Kemiringan 5. Distribusi Normal t Dan

Lebih terperinci

TKS 4209 PENELITIAN DAN STATISTIKA 4/1/2015

TKS 4209 PENELITIAN DAN STATISTIKA 4/1/2015 TKS 4209 Dr. AZ Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Brawijaya Penelitian adalah merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Berdasarkan pengertian tersebut

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian 4.1.1 Deskripsi Data Penelitian ini dilaksanakan pada bulan November tahun 2013 di SMP Negeri 1 Atinggola. Dimana kelas yang menjadi objek penelitian

Lebih terperinci

Pengukuran Deskriptif. Debrina Puspita Andriani /

Pengukuran Deskriptif. Debrina Puspita Andriani    / Pengukuran Deskriptif 3 Debrina Puspita Andriani E-mail : debrina.ub@gmail.com / debrina@ub.ac.id 2 Outline Pendahuluan Tendensi Sentral Ukuran Dispersi 3 Pendahuluan Pengukuran Deskriptif 4 Definisi Pengukuran

Lebih terperinci

Statistika Farmasi

Statistika Farmasi Bab 1:,, Statistika FMIPA Universitas Islam Indonesia Data Populasi dan Sampel Menurut Websters New World Dictionary, data berarti sesuatu yang diketahui atau dianggap. Dengan demikian, data dapat memberikan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Penelitian ini berusaha

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Penelitian ini berusaha BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Penelitian ini berusaha menjawab bagaimana perbedaan hasil belajar siswa yang diajar menggunakan strategi

Lebih terperinci

STATISTIKA -deskripsi data-

STATISTIKA -deskripsi data- STATISTIKA -deskripsi data- PERTEMUAN KE-3 Oleh: MUHAMMAD YUSUF AWALUDDIN 2 overview : Deskripsi data : Sering digunakan peneliti, khususnya dalam memperhatikan perilaku data dan penentuan dugaan-dugaan

Lebih terperinci

MENGHITUNG NILAI RATA-RATA SUATU DISTRIBUSI DATA

MENGHITUNG NILAI RATA-RATA SUATU DISTRIBUSI DATA MENGHITUNG NILAI RATA-RATA SUATU DISTRIBUSI DATA AMIYELLA ENDISTA SKG.MKM Email : amiyella.endista@yahoo.com Website : www.berandakami.wordpress.com Perhitungan Nilai Gejala Pusat Mean Median Modus Range

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. mendeskripsikan pengaruh pelatihan skipping terhadap lompat jauh gaya jongkok

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. mendeskripsikan pengaruh pelatihan skipping terhadap lompat jauh gaya jongkok BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Hasil penelitian Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini merupakan fakta empirik untuk mendeskripsikan pengaruh pelatihan skipping terhadap lompat

Lebih terperinci

Pengantar Statistik. Nanang Erma Gunawan

Pengantar Statistik. Nanang Erma Gunawan Pengantar Statistik Nanang Erma Gunawan nanang_eg@uny.ac.id Sekilas tentang sejarah Statistik Statistik: pada awal zaman Masehi, bangsa-bangsa mengumpulkan data untuk mendapatkan informasi mengenai pajak,

Lebih terperinci

TUGAS MANAJEMEN DATA MAKALAH ANALISIS DATA KUANTITATIF

TUGAS MANAJEMEN DATA MAKALAH ANALISIS DATA KUANTITATIF TUGAS MANAJEMEN DATA MAKALAH ANALISIS DATA KUANTITATIF OLEH ARFAN KAFTARU 1307012285 FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS NUSA CENDANA KUPANG 2017 i KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Tuhan Yang

Lebih terperinci

A. PENYAJIAN DATA. Nama Dwi Willi Nita Wulan Dani. Tabel 3.1

A. PENYAJIAN DATA. Nama Dwi Willi Nita Wulan Dani. Tabel 3.1 A. PENYAJIAN DATA 1. Pengertian Data dan Statistika Statistika sangat erat kaitannya dengan data. Oleh karena itu, sebelum membahas mengenaistatistika, akan dijelaskan terlebih dahulu mengenai data. Data

Lebih terperinci

UNIVERSITAS NEGERI MALANG FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN JURUSAN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT

UNIVERSITAS NEGERI MALANG FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN JURUSAN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT UKURAN PEMUSATAN MAKALAH UNTUK MEMENUHI TUGAS MATAKULIAH Dasar-dasar Biostatistik Deskriptif Yang dibina oleh Bapak Dr. Saichudin, M.Kes Ibu dr. Anindya, S.Ked Oleh : Derada Imanadani 130612607847/2013

Lebih terperinci

UKURAN NILAI SENTRAL&UKURAN PENYEBARAN. Tita Talitha, MT

UKURAN NILAI SENTRAL&UKURAN PENYEBARAN. Tita Talitha, MT UKURAN NILAI SENTRAL&UKURAN PENYEBARAN Tita Talitha, MT DISTRIBUSI FREKWENSI PENGERTIAN distribusi frekwensi adalah suatu tabel dimana banyaknya kejadian / frekwensi didistribusikan ke dalam kelas-kelas

Lebih terperinci

1.0 Distribusi Frekuensi dan Tabel Silang

1.0 Distribusi Frekuensi dan Tabel Silang ANALISIS DESKRIPTIF 1.0 Distribusi Frekuensi dan Tabel Silang 1.1 Pengantar Statistik deskriptif Statistika deskriptif adalah bidang statistika yang mempelajari tatacara penyusunan dan penyajian data yang

Lebih terperinci

Tabel 7-1 Rata-rata hitung hasil test mata kuliah statistik deskriptif kelompok A dan B. A B

Tabel 7-1 Rata-rata hitung hasil test mata kuliah statistik deskriptif kelompok A dan B. A B A. Pengukuran Penyebaran (Dispersi) 1. Pengertian Tentang Disperse. Digunakan untuk menunjukkan keadaan berikut : a. Gambaran variabilitas data Yang dimaksud dengan variabilitas data adalah suatu ukuran

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Data Data adalah bentuk jamak dari datum, yang dapat diartikan sebagai informasi yang diterima yang bentuknya dapat berupa angka, kata-kata, atau dalam bentuk lisan dan tulisan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Rancangan Penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN Rancangan penelitian ini penulis menggunakan desain praeksperimental dengan pola Randomized Control Group Only Design. Dalam rancangan ini sekelompok

Lebih terperinci

PENGANTAR STATISTIK SUGENG ENJANG...!!! Pengertian Statistik. Imam Gunawan. Arti sempit (data):

PENGANTAR STATISTIK SUGENG ENJANG...!!! Pengertian Statistik. Imam Gunawan. Arti sempit (data): SUGENG ENJANG...!!! PENGANTAR STATISTIK Imam Gunawan Pengertian Statistik Arti sempit (data): Semua fakta yang berwujud angka tentang sesuatu kejadian Ex: statistik pengalaman seorang petinju M D K = 35

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Mardalis (2009: 24) mengartikan metode sebagai:

BAB III METODE PENELITIAN. Mardalis (2009: 24) mengartikan metode sebagai: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Mardalis (2009: 24) mengartikan metode sebagai: Suatu cara atau teknis yang dilakukan dalam proses penelitian, sedangkan penelitian itu sendiri diartikan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini di laksanakan di SMP N 1 kabila Kab.Bonebolango

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini di laksanakan di SMP N 1 kabila Kab.Bonebolango BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini di laksanakan di SMP N kabila Kab.Bonebolango pada kelas VII semester genap tahun ajaran 0/03. Penelitian dilakukan selama ±

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakkan seluruh subjek dalam kelompok belajar untuk diberi perlakuan

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakkan seluruh subjek dalam kelompok belajar untuk diberi perlakuan BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Kuasi Eksperimen atau eksperimen semu. Pada penelititian kuasi eksperimen (eksperimen semu) menggunakkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMK Negeri Legon Kulon Kelas Jauh SMK

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMK Negeri Legon Kulon Kelas Jauh SMK 31 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subyek Sampel Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMK Negeri Legon Kulon Kelas Jauh SMK Negeri 2 Subang dengan subyek siswa kelas XI program keahlian Agribisnis

Lebih terperinci

Satatistik dan Probabilitas. Ir. I Nyoman Setiawan, MT. NIP HP

Satatistik dan Probabilitas. Ir. I Nyoman Setiawan, MT. NIP HP Satatistik dan Probabilitas Ir. I Nyoman Setiawan, MT. NIP. 19631229 199103 01 001 HP. 081338721408 setiawan@ee.unud.ac.id man_awan@yahoo.com Statistik Dan Probabilitas Pendahuluan Statistika adalah pengetahuan

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BRAWIJAYA FAKULTAS ILMU ADMINISTRASI JURUSAN ADMINISTRASI BISNIS

UNIVERSITAS BRAWIJAYA FAKULTAS ILMU ADMINISTRASI JURUSAN ADMINISTRASI BISNIS UNIVERSITAS BRAWIJAYA FAKULTAS ILMU ADMINISTRASI JURUSAN ADMINISTRASI BISNIS RENCANA PROGRAM & KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER(RPKPS) Nama Mata Kuliah Kode Mata Kuliah : Beban sks : 3 sks (1) (2) Minggu

Lebih terperinci

Kuliah 4. Ukuran Penyebaran Data

Kuliah 4. Ukuran Penyebaran Data Kuliah 4. Ukuran Penyebaran Data Mata Kuliah Statistika Dr. Ir. Rita Rostika MP. 21 Maret 2012 Prodi Perikanan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Padjadjaran Content Rentang Data Rentang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. suatu permasalahan (Azwar,2012:1). Desain penelitian dapat diartikan suatu

BAB III METODE PENELITIAN. suatu permasalahan (Azwar,2012:1). Desain penelitian dapat diartikan suatu BAB III METODE PENELITIAN 1.1 Desain Penelitian Penelitian merupakan suatu rangkaian kegiatan ilmiah dalam memecahkan suatu permasalahan (Azwar,2012:1). Desain penelitian dapat diartikan suatu rancangan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan di Sekolah Menengah Atas (SMA)

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan di Sekolah Menengah Atas (SMA) 17 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini telah dilaksanakan di Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 1 Rawalo Kabupaten Banyumas pada siswa kelas XI IPA semester genap tahun

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan dalam menyelesaikan masalah penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan dalam menyelesaikan masalah penelitian ini 50 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Metode Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam menyelesaikan masalah penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif dipilih penulis

Lebih terperinci

UKURAN PEMUSATAN DATA STATISTIK

UKURAN PEMUSATAN DATA STATISTIK UKURAN PEMUSATAN DATA STATISTIK Pengantar Dari setiap kumpulan data, terdapat tiga ukuran atau tiga nilai statistik yang dapat mewakili data tersebut, yaitu rataan (mean), median, dan modus. Ketiga nilai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Eksperimen ini menggunakan desain True Experimental tipe Randomized. Pretest-Posttest Conttrol Group Design.

BAB III METODE PENELITIAN. Eksperimen ini menggunakan desain True Experimental tipe Randomized. Pretest-Posttest Conttrol Group Design. BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain penelitian ini merupakan proses yang diperlukan dalam perencanaan dan pelaksanaan penelitian sesuai metode penelitianan Eksperimen ini menggunakan

Lebih terperinci

B. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMA N 1 Kaliwungu yang beralamat di Kecamatan Kaliwungu Kabupaten Kendal pada

B. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMA N 1 Kaliwungu yang beralamat di Kecamatan Kaliwungu Kabupaten Kendal pada BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis dan desain penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang berlandaskan pada filsafat

Lebih terperinci

62 Purwanti, Penerapan Pendekatan Keterampilan Proses untuk Meningkatkan Prestasi Belajar JURNAL PENDIDIKAN GEOGRAFI

62 Purwanti, Penerapan Pendekatan Keterampilan Proses untuk Meningkatkan Prestasi Belajar JURNAL PENDIDIKAN GEOGRAFI 6 Purwanti, Penerapan Pendekatan Keterampilan Proses untuk Meningkatkan Prestasi Belajar JURNAL PENDIDIKAN GEOGRAFI PENERAPAN PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 27 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah kuantitatif dengan metode penelitian true experimental design. Metode ini penelitian eksprimen

Lebih terperinci

STATISTIK DESKRIPTIF. Penyajian Data, ukuran Pemusatan Data, Ukuran Penyebaran Data

STATISTIK DESKRIPTIF. Penyajian Data, ukuran Pemusatan Data, Ukuran Penyebaran Data STATISTIK DESKRIPTIF Penyajian Data, ukuran Pemusatan Data, Ukuran Penyebaran Data 1. Statisitik Deskriptif 2. Penyajian Data 3. Ukuran Pemusatan Data 4. Ukuran Penyebaran Data Materi Pokok Indikator Setelah

Lebih terperinci

PENGANTAR STATISTIK Pusat Data dan Satistik Pendidikan-Kebudayaan Setjen, Kemdikbud 2014

PENGANTAR STATISTIK Pusat Data dan Satistik Pendidikan-Kebudayaan Setjen, Kemdikbud 2014 PENGANTAR STATISTIK Pusat Data dan Satistik Pendidikan-Kebudayaan Setjen, Kemdikbud 2014 Daftar Isi: 1. Definisi Statistik 2. Unit Analisis & Lingkup Analisis 3. Pengukuran Nilai Sentral 4. Pengukuran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian merupakan suatu cara yang digunakan oleh peneliti dalam memperoleh satu kesimpulan yang sesuai dengan permasalahan yang akan diteliti. Dalam

Lebih terperinci

Statistika Deskriptif & Distribusi Frekuensi

Statistika Deskriptif & Distribusi Frekuensi Statistika Deskriptif & Distribusi Frekuensi Oleh: Zulhan Widya Baskara FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN Mataram, September 2014 Statistika Statistika Deskriptif Statistika Inferensial Statistika Deskriptif

Lebih terperinci

PENGANTAR STATISTIK JR113. Drs. Setiawan, M.Pd. Pepen Permana, S.Pd. Deutschabteilung UPI Pertemuan 6

PENGANTAR STATISTIK JR113. Drs. Setiawan, M.Pd. Pepen Permana, S.Pd. Deutschabteilung UPI Pertemuan 6 PENGANTAR STATISTIK JR113 Drs. Setiawan, M.Pd. Pepen Permana, S.Pd. Deutschabteilung UPI 2008 Pertemuan 6 MODUS Modus (Mo) adalah sebuah ukuran untuk menyatakan fenomena yang paling banyak terjadi atau

Lebih terperinci

statistika untuk penelitian

statistika untuk penelitian statistika untuk penelitian Kelompok Ilmiah Remaja (KIR) Delayota Experiment Team (D Expert) 2013 Freeaninationwallpaper.blogspot.com Apa itu Statistika? Statistika adalah ilmu yang mempelajari cara pengumpulan,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. kemampuan peserta didik kelas X menulis cerpen menggunakan metode latihan terbimbing, (3)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. kemampuan peserta didik kelas X menulis cerpen menggunakan metode latihan terbimbing, (3) BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab IV ini dipaparkan hasil dan pembahasan penelitian, meliputi (1) kemampuan peserta didik kelas X menulis cerpen tanpa menggunakan metode latihan terbimbing,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Negeri 1 Rambah Kabupaten Rokan Hulu pada siswa kelas X. Adapun

BAB III METODE PENELITIAN. Negeri 1 Rambah Kabupaten Rokan Hulu pada siswa kelas X. Adapun 31 BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan penulis di Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 1 Rambah Kabupaten Rokan Hulu pada siswa kelas X. Adapun penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. diberikan gambaran dan analisis temuan temuan yang berkaitandengan pengaruh latihan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. diberikan gambaran dan analisis temuan temuan yang berkaitandengan pengaruh latihan 25 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Hasil Penelitian Data Hasil penelitian Berdasarkan hasil penelitian yang telah diperoleh di lapangan, maka dalam bab ini diberikan gambaran dan analisis

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 34 H 1 = Terdapat perbedaan hasil belajar siswa yang mendapatkan pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dengan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw. BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Dalam penelitian ini yang menjadi objek penelitian adalah kesulitan belajar yang dihadapi siswa dalam mata pelajaran ekonomi pada siswa kelas XI jurusan IPS

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini diarahkan sebagai penelitian Quasi Eksperimen, karena

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini diarahkan sebagai penelitian Quasi Eksperimen, karena BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Desain Penelitian Penelitian ini diarahkan sebagai penelitian Quasi Eksperimen, karena peneliti tidak mampu mengontrol semua variabel yang mungkin dapat mempengaruhi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Penelitian dilakukan di SMP Negeri 11 Kota Jambi. Terdapat 12 kelas paralel

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Penelitian dilakukan di SMP Negeri 11 Kota Jambi. Terdapat 12 kelas paralel BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Data Hasil Penelitian Penelitian dilakukan di SMP Negeri 11 Kota Jambi. Terdapat 12 kelas paralel dari kelas VII. Untuk mendapatkan kelas yang akan dijadikan sampel,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. sungguhan (true experimental research) dan semu (quasi experimental research).

BAB III METODE PENELITIAN. sungguhan (true experimental research) dan semu (quasi experimental research). BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode dan Desain Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Penelitian eksperimental dibagi menjadi dua, yakni penelitian eksperimental

Lebih terperinci

PENGARUH PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA

PENGARUH PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA PENGARUH PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA (Suatu Penelitian pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 3 Gorontalo pada Pokok Bahasan Luas Permukaan dan Volume

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kelompok eksperimen adalah siswa yang diberikan perlakuan (treatment) dengan

BAB III METODE PENELITIAN. kelompok eksperimen adalah siswa yang diberikan perlakuan (treatment) dengan BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Metode dan Desain Penelitian Metode merupakan suatu cara ilmiah yang digunakan untuk mencapai maksud dan tujuan tertentu. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah

Lebih terperinci

SATUAN ACARA TUTORIAL (SAT) Mata Kuliah : Statistika Dasar/PAMA 3226 SKS : 3 SKS Tutorial : ke-1 Nama Tutor : Adi Nur Cahyono, S.Pd., M.Pd.

SATUAN ACARA TUTORIAL (SAT) Mata Kuliah : Statistika Dasar/PAMA 3226 SKS : 3 SKS Tutorial : ke-1 Nama Tutor : Adi Nur Cahyono, S.Pd., M.Pd. Tutorial : ke-1 Nama Tutor : a. Menjelaskan pengertian statistik; b. Menjelaskan pengertian statistika; c. Menjelaskan pengertian data statistik; d. Menjelaskan contoh macam-macam data; e. Menjelaskan

Lebih terperinci

LEMBAR AKTIVITAS SISWA STATISTIKA 2 B. PENYAJIAN DATA

LEMBAR AKTIVITAS SISWA STATISTIKA 2 B. PENYAJIAN DATA Nama Siswa Kelas : : LEMBAR AKTIVITAS SISWA STATISTIKA 2 B. PENYAJIAN DATA Beberapa bentuk penyajian data, sebagai berikut: Kompetensi Dasar (KURIKULUM 2013): 3.15 Memahami dan menggunakan berbagai ukuran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kelamin dan pendekatan SAVI, Inkuiri, RME dengan setting pembelajaran. tanggal 7 September 2013 di SMP Buana.

BAB III METODE PENELITIAN. kelamin dan pendekatan SAVI, Inkuiri, RME dengan setting pembelajaran. tanggal 7 September 2013 di SMP Buana. 56 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis dari penelitian ini adalah penelitian kuantitatif, karena ingin mengetahui perbedaan hasil belajar matematika siswa yang ditinjau dari jenis kelamin

Lebih terperinci

Statistik Deskriptif: Central Tendency & Variation

Statistik Deskriptif: Central Tendency & Variation Statistik Deskriptif: Central Tendency & Variation Widya Rahmawati Central Tendency (Ukuran Pemusatan) dan Variation (Ukuran Simpangan) 1) Ukuran pemusatan atau ukuran lokasi adalah beberapa ukuran yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan di kelas VIII SMP Negeri 1

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan di kelas VIII SMP Negeri 1 25 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini telah dilaksanakan di kelas VIII SMP Negeri 1 Ajibarang kabupaten Banyumas pada semester genap bulan April tahun ajaran 2011/2012.

Lebih terperinci

REVIEW BIOSTATISTIK DESKRIPTIF

REVIEW BIOSTATISTIK DESKRIPTIF REVIEW BIOSTATISTIK DESKRIPTIF POKOK BAHASAN 1. Konsep statistik deskriptif 2. Data dan variabel 3. Nilai Tengah (Ukuran Pusat), posisi dan variasi) pada data tunggal dan kelompok 4. Penyajian data 5.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Sedangkan skor data post-test adalah skor yang diambil setelah melakukan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Sedangkan skor data post-test adalah skor yang diambil setelah melakukan BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Hasil Penelitian Skor data pre-test dalam penelitian ini adalah skor data yang diambil sebelum pelaksanaan adanya tindakan pada siswa yang menjadi sampel. Sedangkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Sebuah penelitian memerlukan metode pendekatan yang digunakan untuk

BAB III METODE PENELITIAN. Sebuah penelitian memerlukan metode pendekatan yang digunakan untuk BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Sebuah penelitian memerlukan metode pendekatan yang digunakan untuk memecahkan masalah yang akan diteliti serta untuk mencapai tujuan penelitian. Menurut

Lebih terperinci

UKURAN TENGAH DAN UKURAN DISPERSI

UKURAN TENGAH DAN UKURAN DISPERSI UKURAN TENGAH DAN UKURAN DISPERSI UKURAN TENGAH Ukuran tengah nilai tunggal yang representatif untuk keseluruhan nilai data. Ukuran tendensi sentral nilainya cenderung terletak di urutan paling tengah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. METODE PENELITIAN Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh dari strategi pembelajaran Tandur terhadap peningkatan hasil belajar siswa dalam mata pelajaran

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Campbell & Stanley dalam Arikunto (2006 : 84) mengelompokkan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Campbell & Stanley dalam Arikunto (2006 : 84) mengelompokkan BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Campbell & Stanley dalam Arikunto (2006 : 84) mengelompokkan rancangan penelitian menjadi dua kelompok yaitu, pre experimental design (eksperimen yang

Lebih terperinci

STATISTIKA. Created By : Aidah Murdikah SEMESTER 5 KELAS B3 UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH TANGERANG

STATISTIKA. Created By : Aidah Murdikah SEMESTER 5 KELAS B3 UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH TANGERANG STATISTIKA Created By : Aidah Murdikah SEMESTER 5 KELAS B3 UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH TANGERANG KATA PENGANTAR A. Latar Belakang Statistika adalah ilmu yang mempelajari cara pengumpulan, penyusunan, pengolahan,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode 38 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Penelitian ini memiliki tujuan untuk melihat pengaruh pembelajaran

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI 3.1 Metode Penelitian Kiki Pratama Nugraha, 2015

BAB III METODOLOGI 3.1 Metode Penelitian  Kiki Pratama Nugraha, 2015 21 BAB III METODOLOGI 3.1 Metode Penelitian Merujuk dari jenisnya, dapat dikemukakan bahwa yang termasuk dalam metode kuantitatif adalah metode penelitian eksperimen dan survey, sedangkan yang termasuk

Lebih terperinci

Pertemuan 8 UKURAN PENYEBARAN. A. Ukuran Penyebaran untuk Data yang tidak Dikelompokkan. Terdapat empat ukuran penyebaran absolut yang utama, yaitu:

Pertemuan 8 UKURAN PENYEBARAN. A. Ukuran Penyebaran untuk Data yang tidak Dikelompokkan. Terdapat empat ukuran penyebaran absolut yang utama, yaitu: Pertemuan 8 UKURA PEYEBARA 1. Pengertian Penyebaran (Dispersi) Penyebaran adalah perserakan data individual terhadap nilai rata-rata. Data homogen memiliki penyebaran (dispersi) yang kecil, sedangkan data

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen dengan pendekatan kuantitatif. Penelitian dengan pendekatan kuantitatif merupakan penelitian yang banyak

Lebih terperinci

Pengertian statistik Ruang lingkup statistik Pengertian & jenis data Variabel & skala pengukuran. Konsep Dasar Statistik - 2

Pengertian statistik Ruang lingkup statistik Pengertian & jenis data Variabel & skala pengukuran. Konsep Dasar Statistik - 2 Pengertian statistik Ruang lingkup statistik Pengertian & jenis data Variabel & skala pengukuran Konsep Dasar Statistik - 2 Statistik sebagai data Yaitu kumpulan bahan keterangan yang berupa angka / kumpulan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 TEMPAT DAN WAKTU PENELITIAN a. Tempat Tempat penelitian dilakukan dilapangan SMA Negeri 1 Bongomeme pada siswa kelas X. b. Waktu Waktu penelitian dilaksanakan selama 2

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan di SMK Negeri 1 Batudaa Kabupaten

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan di SMK Negeri 1 Batudaa Kabupaten 6 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan di SMK Negeri 1 Batudaa Kabupaten Gorontalo Provinsi Gorontalo Tahun Pelajaran 01/013. Penelitian ini akan

Lebih terperinci

STK 211 Metode statistika. Agus Mohamad Soleh

STK 211 Metode statistika. Agus Mohamad Soleh STK 211 Metode statistika Merupakan teknik penyajian dan peringkasan data sehingga menjadi informasi yang mudah dipahami Apa yang disajikan dan diringkas? --> PEUBAH Univariate vs Bivariate vs Multivariate

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 31 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian 1. Lokasi penelitian Lokasi pada penelitian ini bertempat di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 6 Bandung yang beralamat di Jl.

Lebih terperinci

Nama Penulis pungkyrahmatika@gmail.com http:/statistikapendidikan.com. Abstrak/Ringkasan. Pendahuluan. Lisensi Dokumen:

Nama Penulis pungkyrahmatika@gmail.com http:/statistikapendidikan.com. Abstrak/Ringkasan. Pendahuluan. Lisensi Dokumen: UKURAN NILAI PUSAT DAN UKURAN DISPERSI Nama Penulis pungkyrahmatika@gmail.com http:/statistikapendidikan.com Lisensi Dokumen: Seluruh dokumen di StatistikaPendidikan.Com dapat digunakan, dimodifikasi dan

Lebih terperinci

STATISTIKA. Standar kompetensi : Menggunakan aturan statistika, kaidah, pencacahan, dan sifatsifat peluang dalam pemecahan masalah

STATISTIKA. Standar kompetensi : Menggunakan aturan statistika, kaidah, pencacahan, dan sifatsifat peluang dalam pemecahan masalah 1 SMA SANTA ANGELA STATISTIKA Standar kompetensi : Menggunakan aturan statistika, kaidah, pencacahan, dan sifatsifat peluang dalam pemecahan masalah Kompetensi Dasar : Membaca data dalam bentuk tabel dan

Lebih terperinci

PENS. Probability and Random Process. Topik 2. Statistik Deskriptif. Prima Kristalina Maret 2016

PENS. Probability and Random Process. Topik 2. Statistik Deskriptif. Prima Kristalina Maret 2016 Program Pasca Sarjana Terapan Politeknik Elektronika Negeri Surabaya Probability and Random Process Topik 2. Statistik Deskriptif Prima Kristalina Maret 2016 1 Outline [2][1] 1. Penyajian Data o Tabel

Lebih terperinci

STATISTIK DESKRIPTIF DAN STATISTIK INFERENSIAL

STATISTIK DESKRIPTIF DAN STATISTIK INFERENSIAL STATISTIK DESKRIPTIF DAN STATISTIK INFERENSIAL 22:35 GENERAL 2 comments Dalam penelitian kuantitatif, analisis data merupakan kegiatan setelah data dikumpulkan dari seluruh responden. Kegiatan dalam analisis

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. learning cycle 7-E, learning cycle 5-E dan pembelajaran langsung. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif.

BAB III METODE PENELITIAN. learning cycle 7-E, learning cycle 5-E dan pembelajaran langsung. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif. BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian percobaan (experiment research), karena pada penelitian ini terdapat perlakuan khusus terhadap variabelvariabel yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Subjek Populasi/ Sampel, dan Waktu Penelitian 1. Lokasi Penelitian ini dilaksanakan di SMK Negeri 2 Cimahi, yang beralamat di Jl. Kamarung No. 69 Km 1,5 Cimahi Utara,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Objek atau variabel dalam penelitian ini adalah motivasi belajar siswa yang

BAB III METODE PENELITIAN. Objek atau variabel dalam penelitian ini adalah motivasi belajar siswa yang 57 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek dan Subjek Penelitian Objek atau variabel dalam penelitian ini adalah motivasi belajar siswa yang menggunakan Pendekatan Pembelajaran Kontekstual Melalui Metode Diskusi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 6 Bandung yang beralamat di Jl. Soekarno-Hatta (Riung Bandung), Jawa Barat.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 6 Bandung yang beralamat di Jl. Soekarno-Hatta (Riung Bandung), Jawa Barat. BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi, Populasi, dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian dilakukan di Program Keahlian Teknik Audio Video SMK Negeri 6 Bandung yang beralamat di Jl. Soekarno-Hatta

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. seminggu dan dilaksanakan sesuai dengan dikeluarkannya SK penelitian.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. seminggu dan dilaksanakan sesuai dengan dikeluarkannya SK penelitian. 17 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian 3.1.1 Tempat BAB III METODOLOGI PENELITIAN Penelitian ini dilakukan di lapangan bola voli SMP Negeri 1 Tapa pada siswa putra SMP Negeri 1 Tapa. 3.1.2 Waktu Penelitian

Lebih terperinci

PENGARUH TEKNIK SQ3R TERHADAP KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA

PENGARUH TEKNIK SQ3R TERHADAP KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA PENGARUH TEKNIK SQ3R TERHADAP KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA Elah Nurlaelah Sari, Reni Bakhraeni, Ade Rokhayati Program S-1 PGSD Universitas Pendidikan Indonesia Kampus Tasikmalaya 2014 Abstrak Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam menentukan desain penelitian maka hal tersebut sangatlah

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam menentukan desain penelitian maka hal tersebut sangatlah 46 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Dalam menentukan desain penelitian maka hal tersebut sangatlah tergantung pada tujuan dari penelitian itu sendiri, mendesain berarti menyusun perencanaan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan metode eksperimen. Penelitian kuantitatif merupakan penelitian dengan data berupa

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Dalam pelaksanaan kegiatan penelitian ini dilakukan pre-test atau tes awal

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Dalam pelaksanaan kegiatan penelitian ini dilakukan pre-test atau tes awal 28 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Deskripsi Hasil Penelitian a. Deskripsi Hasil Penelitian Variabel X 1 (Pre-Test) Dalam pelaksanaan kegiatan penelitian ini dilakukan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Deskripsi Hasil Belajar Siswa Deskripsi hasil belajar siswa dalam penelitian ini dipaparkan dalam bentuk mean (X), median (Me), modus (Mo),

Lebih terperinci

STK 211 Metode statistika. Materi 2 Statistika Deskriptif

STK 211 Metode statistika. Materi 2 Statistika Deskriptif STK 211 Metode statistika Materi 2 Statistika Deskriptif 1 Statistika Deskriptif Merupakan teknik penyajian dan peringkasan data sehingga menjadi informasi yang mudah dipahami Penyajian data dapat dilakukan

Lebih terperinci

ALAT UJI STATISTIK. Endang Sri Utami, S.E., M.Si., Ak., CA

ALAT UJI STATISTIK. Endang Sri Utami, S.E., M.Si., Ak., CA ALAT UJI STATISTIK Endang Sri Utami, S.E., M.Si., Ak., CA Penggunaan Statistik Statistik merupakan sekumpulan metode yang digunakan untuk menarik kesimpulan masuk akal dari suatu data. Statistik yang digunakan

Lebih terperinci

HARISON,S.Pd,M.Kom JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI INSTITUT TEKNOLOGI PADANG

HARISON,S.Pd,M.Kom JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI INSTITUT TEKNOLOGI PADANG HARISON,S.Pd,M.Kom JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI INSTITUT TEKNOLOGI PADANG HOMOGEN DAN HETEROGEN DATA I. 50,50,50,50,50 II. 30,40,50,60,70 III.0,30,50,70,80 Ketiga kelompok data

Lebih terperinci

PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA

PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL INSPEKTORAT JENDERAL DIKLAT METODOLOGI PENELITIAN SOSIAL PARUNG BOGOR, 25 27 MEI 2005 PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA Oleh: NUGRAHA SETIAWAN UNIVERSITAS PADJADJARAN PENGOLAHAN

Lebih terperinci

BESARAN STATISTIK (UKURAN TENGAH DAN UKURAN

BESARAN STATISTIK (UKURAN TENGAH DAN UKURAN BESARAN STATISTIK (UKURAN TENGAH DAN UKURAN DISPERSI) UKURAN TENGAH Ukuran tengah nilai tunggal yang representatif untuk keseluruhan nilai data. Ukuran tendensi sentral nilainya cenderung terletak di urutan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dengan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dengan 53 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif komparatif. Alasan menggunakan pendekatan komparatif

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. 49 Oleh karena itu dalam

BAB III METODE PENELITIAN. mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. 49 Oleh karena itu dalam BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. 49 Oleh karena itu dalam suatu penelitian, metode penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENGANTAR STATISTIK DAN ANALISIS DATA

BAB I PENGANTAR STATISTIK DAN ANALISIS DATA BAB I PENGANTAR STATISTIK DAN ANALISIS DATA 1.1. Pengertian: Statistik inferensial, Sampel, Populasi, Disain eksperimen Pada awal tahun 1980 dan berlanjut sampai abad 1, industri di Amerika menekankan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada penelitian ini penulis memaparkan hasil penelitian yang mencakup deskripsi data hasil penelitian, uji persyaratan, pengujian hipotesis, pembahasan dan keterbatasan

Lebih terperinci