Sikap Masyarakat terhadap Fungsi RTH Pekarangan untuk Mereduksi Dampak Partikel Debu (Studi Kasus Di Desa Gunung Putri Kecamatan Gunung Putri, Bogor)

Transkripsi

1 LAMPIRAN 69

2 70 Lampiran 1 Lembar pernyataan Tanggal pengisian: Jarak dari titik acuan: Kriteria vegetasi pekarangan: Sikap Masyarakat terhadap Fungsi RTH Pekarangan untuk Mereduksi Dampak Partikel Debu (Studi Kasus Di Desa Gunung Putri Kecamatan Gunung Putri, Bogor) Saya, Merzyta Septiyani, mahasiswa Jurusan Konservasi Sumberdaya Hutan dan Ekowisata, Fakultas Kehutanan, Institut Pertanian Bogor (IPB) sedang melakukan penelitian dalam rangka memenuhi tugas penyelesaian skripsi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan kepada instansi terkait sebagai bahan acuan dalam usaha penanggulangan pencemaran udara akibat partikel debu. Untuk itu, saya mohon bantuan Bapak/Ibu/Saudara untuk mengisi lembar pernyataan ini secara teliti, sehingga jawaban yang diberikan merupakan gambaran yang sebenar-benarnya. Bapak/Ibu/Saudara tidak perlu mencantumkan identitas diri. Informasi yang diberikan melalui lembar pernyataan ini bersifat rahasia dan hanya digunakan untuk kepentingan penelitian. Atas kerjasamanya, saya ucapkan terimakasih. A. Berikan tanda ceklis ( ) pada kotak jawaban yang dianggap benar 1. Umur tahun tahun tahun > 55 tahun 2. Tingkat Pendidikan Tamat SD Tamat SMP Tamat SMU Tamat Perguruan Tinggi/Akademi 3. Jenis Pekerjaan Pelajar/Mahasiswa Swasta Wiraswasta Pegawai Negeri TNI/ABRI/POLRI Ibu rumahtangga Tidak/belum bekerja Lainnya Lama tinggal sampai saat ini < 5 tahun 5-24 tahun > 24 tahun

3 B. Berikan tanggapan Bapak/Ibu/Saudara terhadap pernyataan-pernyataan berikut ini dengan membubuhkan tanda ceklis ( ) pada kolom jawaban yang dianggap benar No. Pernyataan Tanggapan SS S R TS STS Sikap responden terhadap permasalahan lingkungan 1. Salah satu permasalahan lingkungan di Kec. Gunung Putri Bogor adalah menurunnya kualitas fisik lingkungan 2. Suhu udara di Kec. Gunung Putri Bogor setiap tahunnya mengalami kenaikan sehingga dirasakan tidak nyaman 3. Polusi udara yang diakibatkan oleh kegiatan industri, transportasi dan aktivitas penduduk lainnya dirasakan sangat memperihatinkan 4. Sumber zat pencemar di udara berupa gas dan debu dapat dihasilkan dari buangan limbah industri dan kegiatan transportasi Sikap responden terhadap keberadaan Ruang Terbuka Hijau (RTH) 5. Salah satu penyebab kerusakan lingkungan di Kec. Gunung Putri Bogor adalah pembangunan kawasan industri yang kurang memperhatikan aspek kelestarian lingkungan 6. Pembangunan kota telah mengorbankan sejumlah kawasan hijau 7. Pemerintah daerah setempat harus secepatnya mencari jalan keluar dalam mengatasi kerusakan lingkungan yang terjadi 8. RTH adalah bagian dari ruang terbuka kota yang pemanfaatannya lebih bersifat pada penghijauan tanaman secara alami/buatan 9. Hutan kota, taman kota, jalur hijau, dan halaman/pekarangan rumah adalah contoh bentuk (kategori) dari RTH 10. Rumput, perdu dan pohon adalah beberapa komponen penyusun terbentuknya RTH 11. Selain menciptakan keserasian lingkungan hidup, pembangunan dan pemeliharaan RTH merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan kualitas kesehatan lingkungan hidup Sikap responden terhadap kondisi kesehatan akibat debu pencemar 12. RTH juga bermanfaat sebagai pengaman lingkungan dari pencemaran udara, misalnya RTH dapat menurunkan kadar debu di udara 13. Tingginya kadar debu di udara menyebabkan kondisi kesehatan masyarakat cenderung menurun 14. Debu pencemar yang beterbangan di udara bebas dapat menyebabkan iritasi pada mata dan menimbulkan sesak napas 15. Penyakit yang paling sering dialami masyarakat antara lain penyakit pernafasan, misalnya Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) dan Pneumokoniosis. 16. Tingginya kandungan debu di udara dapat juga disebabkan oleh limbah dari pabrik-pabrik di sekitar kawasan serta padatnya transportasi yang menyebabkan debu tanah beterbangan 17. Vegetasi yang terdapat di dalam RTH dapat mereduksi (mengurangi) kandungan debu di udara Sikap responden terhadap RTH (tipe pekarangan) bagi kesehatan 18. Untuk meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pembangunan serta pemeliharaan RTH, pemerintah daerah setempat perlu melakukan berbagai kegiatan yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas SDM 19. Karena merupakan salah satu kategori RTH, sebaiknya masyarakat memiliki halaman/pekarangan rumah yang hijau 20. Semakin hijau pekarangan rumah maka akan semakin besar kemungkinan terhindar dari penyakit yang disebabkan oleh debu 71 Keterangan: SS = Sangat Setuju S = Setuju R = Ragu-ragu TS = Tidak Setuju STS = Sangat Tidak Setju

4 Lampiran 2 Rekapitulasi hasil inventarisasi vegetasi pekarangan TSP Kontrol 500 m = 925,51 µg/nm³ Jarak dari Plot TSP DBH Luas Tajuk Tinggi No. Nama Lokal Nama ilmiah LAI titik acuan contoh (µg/nm³) (cm) (m²) Pohon (m) 500 m SR 368,64 1 Kelengkeng Dimocarpus longan 63,69 173,09 0,93 13,00 2 Jambu air Syzygium samarangense 44,59 157,00 1,24 12,00 3 Nyamplung Canophyllum inophyllum 12,74 100,48 0,45 6,00 4 Meranti Shorea Leprosula 10,51 39,25 1,93 5,00 5 Mangga Mangifera indica 26,75 100,48 1,52 6,00 6 Melinjo Gnetum gnemon 12,74 25,12 1,24 7,00 7 Kersen Muntingia calabura 11,15 47,49 0,66 8,00 8 Jati Tectona grandis 15,92 39,25 0,34 8,00 9 Sengon Paraserianthes falcataria 26,43 47,49 0,43 14,00 10 Kedondong Spondias dulcis 28,34 35,42 0,09 18,00 Jarak dari Plot TSP DBH Luas Tajuk Tinggi No. Nama Lokal Nama ilmiah LAI titik acuan contoh (µg/nm³) (cm) (m²) Pohon (m) 500 m R 398,86 1 Jambu Biji Psidium guajava 10,00 51,91 0,59 5,00 2 Mangga Mangifera indica 28,66 100,48 1,48 8,50 3 Jambu air Syzygium samarangense 25,48 56,52 0,49 9,00 Jarak dari Plot TSP DBH Luas Tajuk Tinggi No. Nama Lokal Nama ilmiah LAI titik acuan contoh (µg/nm³) (cm) (m²) Pohon (m) 500 m TR 544,78 1 Rambutan Nephelium lappaceum 28,66 106,86 1,22 8,00 2 Belimbing wuluh Averrhoa bilimbi 22,29 47,49 0,81 6,00 72

5 TSP Kontrol 1000 m = 3194,74 µg/nm³ Jarak dari Plot TSP DBH Luas Tajuk Tinggi No. Nama Lokal Nama ilmiah LAI titik acuan contoh (µg/nm³) (cm) (m²) Pohon (m) 1000 m SR 124,93 1 Rambutan Nephelium lappaceum 47,77 100,48 1,66 14,00 2 Jambu air Syzygium samarangense 38,85 157,00 1,37 12,00 Jarak dari Plot TSP DBH Luas Tajuk Tinggi No. Nama Lokal Nama ilmiah LAI titik acuan contoh (µg/nm³) (cm) (m²) Pohon (m) 1000 m R 230,24 1 Mangga Mangifera indica 28,03 71,53 1,04 9,00 2 Mangga Mangifera indica 10,55 28,36 0,97 6,50 3 Rambutan Nephelium lappaceum 12,42 82,52 0,80 5,50 4 Rambutan Nephelium lappaceum 10,60 76,93 0,16 6,50 Jarak dari Plot TSP DBH Luas Tajuk Tinggi No. Nama Lokal Nama ilmiah LAI titik acuan contoh (µg/nm³) (cm) (m²) Pohon (m) 1000 m TR 337,57 1 Rambutan Nephelium lappaceum 28,66 94,30 0,51 5,00 2 Mangga Mangifera indica 17,83 25,12 0,69 4,00 3 Dadap Erythrina variegata 8,92 4,81 0,40 8,00 Keterangan : TSP = Total Suspended Particle matter (µg/nm³) DBH = Diameter setinggi dada (cm) LAI = Leaf Area Index (Indeks area daun) Plot Contoh : SR = Sangat Rindang R = Rindang TR = Tidak rindang 73

6 Lampiran 3 Tabel data profil tajuk pohon a. Plot contoh Sangat Rindang pada jarak 500 m dari titik acuan No. Nama Lokal Nama Ilmiah Posisi Pohon Tinggi Pohon Proyeksi Tajuk X (m) Y (m) Tt (m) Tbc (m) U-S (m) U-S ( ) T-B (m) T-B ( ) 1 Kelengkeng Dimocarpus longan Jambu air Syzygium samarangense Nyamplung Canophyllum inophyllum Meranti Shorea Leprosula Mangga Mangifera indica , Melinjo Gnetum gnemon , Kersen Muntingia calabura Jati Tectona grandis , Sengon Paraserianthes falcataria Kedondong Spondias dulcis , b. Pohon plot contoh Rindang pada jarak 500 m dari titik acuan No. Nama Lokal Nama Ilmiah Posisi Pohon Tinggi Pohon Proyeksi Tajuk X (m) Y (m) Tt (m) Tbc (m) U-S (m) U-S ( ) T-B (m) T-B ( ) 1 Jambu Biji Psidium guajava , , Mangga Mangifera indica 2,5 7 8,5 2, Jambu air Syzygium samarangense 4 1, , , c. Plot contoh Tidak Rindang pada jarak 500 m dari titik acuan No. Nama Lokal Nama Ilmiah Posisi Pohon Tinggi Pohon Proyeksi Tajuk X (m) Y (m) Tt (m) Tbc (m) U-S (m) U-S ( ) T-B (m) T-B ( ) 1 Rambutan Nephelium lappaceum 6 2, , Belimbing wuluh Averrhoa bilimbi 1 7,2 6 2,

7 d. Plot contoh Sangat Rindang pada jarak 1000 m dari titik acuan No. Nama Lokal Nama Ilmiah Posisi Pohon Tinggi Pohon Proyeksi Tajuk X (m) Y (m) Tt (m) Tbc (m) U-S (m) U-S ( ) T-B (m) T-B ( ) 1 Rambutan Nephelium lappaceum 3 1,5 14 2,5 7, , Jambu air Syzygium samarangense , e. Plot contoh Rindang pada jarak 1000 m dari titik acuan No. Nama Lokal Nama Ilmiah Posisi Pohon Tinggi Pohon Proyeksi Tajuk X (m) Y (m) Tt (m) Tbc (m) U-S (m) U-S ( ) T-B (m) T-B ( ) 1 Mangga Mangifera indica 10 0,5 9 2,5 7, Mangga Mangifera indica ,5 2 4, Rambutan Nephelium lappaceum , , Rambutan Nephelium lappaceum ,5 2, f. Plot contoh Tidak Rindang pada jarak 1000 m dari titik acuan No. Nama Lokal Nama Ilmiah Posisi Pohon Tinggi Pohon Proyeksi Tajuk X (m) Y (m) Tt (m) Tbc (m) U-S (m) U-S ( ) T-B (m) T-B ( ) 1 Rambutan Nephelium lappaceum , Mangga Mangifera indica Dadap Erythrina variegata , Keterangan: Tt = Tinggi total Tbc = Tinggi bebas cabang U-S (m) = Panjang proyeksi tajuk Utara ke Selatan T-B (m) = Panjang proyeksi tajuk Timur ke Barat U-S ( ) = Arah proyeksi tajuk Utara ke Selatan T-B ( ) = Arah proyeksi tajuk Timur ke Barat 75

8 76 Lampiran 4 Diagram profil vertikal dan horizontal vegetasi pekarangan 1. Plot contoh Sangat Rindang (SR) pada jarak 500 m dari titik acuan Keterangan: 1. Dimocarpus longan 6. Gnetum gnemon 2. Syzygium samarangense 7. Muntingia calabura 3. Canophyllum inophyllum 8. Tectona grandis 4. Shorea Leprosula 9. Paraserianthes falcataria 5. Mangifera indica 10. Spondias dulcis

9 77 2. Plot contoh Rindang (R) pada jarak 500 m dari titik acuan Keterangan: 1. Psidium guajava 2. Mangifera indica 3. Syzygium samarangense

10 78 3. Plot contoh Tidak Rindang pada jarak 500 m dari titik acuan Keterangan: 1. Nephelium lappaceum 2. Averrhoa bilimbi

11 79 4. Plot contoh Sangat Rindang (SR) pada jarak 1000 m dari titik acuan Keterangan: 1. Nephelium lappaceum 2. Syzygium samarangense

12 80 5. Plot contoh Rindang pada jarak 1000 m dari titik acuan Keterangan: 1 dan 2 = Mangifera indica 3 dan 4 = Nephelium lappaceum

13 81 6. Plot contoh Tidak Rindang pada jarak 1000 m dari titik acuan Keterangan: 1. Nephelium lappaceum 2. Mangifera indica 3. Erythrina variegata

14 82 Lampiran 5 Hasil uji korelasi Pearson dan analisis regresi linear sederhana A. Hasil uji korelasi Pearson antara jarak pengukuran dengan nilai konsentrasi partikel debu (TSP) di udara JARAK TSP JARAK Pearson Correlation 1,218 Significance(2-tailed).,604 N 8 8 TSP Pearson Correlation,218 1 Significance(2-tailed),604. N 8 8 B. Hasil uji korelasi Pearson antara luas proyeksi tajuk (L_TAJUK) dengan konsentrasi partikel debu (TSP) di udara 1. Jarak pengukuran 500 m TSP L_TAJUK TSP Pearson Correlation Significance(2-tailed)..291 L_TAJUK Pearson Correlation Significance(2-tailed) Jarak pengukuran 1000 m TSP L_TAJUK TSP Pearson Correlation Significance(2-tailed)..115 L_TAJUK Pearson Correlation Significance(2-tailed).115.

15 83 C. Hasil uji korelasi Pearson dan analisis regresi linear sederhana terhadap nilai Leaf Area Index (LAI) dengan konsentrasi partikel debu (TSP) di udara 1. Jarak pengukuran 500 m TSP LAI TSP Pearson Correlation Significance(2-tailed)..274 LAI Pearson Correlation Significance(2-tailed) Jarak pengukuran 1000 m TSP LAI TSP Pearson Correlation (*) Significance(2-tailed)..092 LAI Pearson Correlation Significance(2-tailed).092. * Correlation at 0.1(2-tailed) Regression (1000 m) ANOVA(b) Model Sum of Squares df Mean Square F Significance 1 Regression , ,007 9,410,092(a) Residual , ,970 Total ,947 3 a Predictors: (constant) LAI... b Dependent Variable: TSP Unstandardized Coefficients Coefficients(a) Standardized Coefficients Model t Significance B Std. Error Beta 1 (Constant) 2762, ,828 3,964,058 LAI -944, ,028 -,908-3,068,092 a Dependent Variable: TSP

16 84 D. Hasil uji korelasi Pearson dan analisis regresi linear sederhana terhadap tinggi total pohon (TT) dengan konsentrasi partikel debu (TSP) di udara 1. Jarak pengukuran 500 m TSP TT TSP Pearson Correlation (*) Significance(2-tailed)..021 TT Pearson Correlation -.979(*) 1 Significance(2-tailed).021. * Correlation at 0.1(2-tailed) 2. Jarak pengukuran 1000 m TSP TT TSP Pearson Correlation Significance(2-tailed)..170 TT Pearson Correlation Significance(2-tailed).170. Regression (500 m) ANOVA(b) Model Sum of Squares df Mean Square F Significance 1 Regression , ,426 47,071,021(a) Residual 8005, ,655 Total ,737 3 a Predictors: (constant) TT... b Dependent Variable: TSP Unstandardized Coefficients Coefficients(a) Standardized Coefficients Model t Significance B Std. Error Beta 1 (Constant) 920,403 61,389 14,993,004 TT -59,662 8,696 -,979-6,861,021 a Dependent Variable: TSP

17 85 Lampiran 6 Karakteristik dan sikap responden No. Jarak Usia Lama Pekerjaan Pendidikan Sikap (m) Tinggal > 24 Industri Perguruan Tinggi Baik > 55 > 24 Industri Perguruan Tinggi Baik > 24 Wiraswasta Perguruan Tinggi Baik > 24 Ibu rumah tangga SD Baik > 24 Industri SMU Sedang < 5 Industri SMP Sedang < 5 Industri SMP Baik < 5 Wiraswasta SMU Sedang > 55 > 24 Tidak bekerja SMP Baik > 24 PNS SMU Baik Ibu rumah tangga SMP Sedang Ibu rumah tangga SMU Baik > 24 Industri SMU Sedang > 24 Wiraswasta SMU Baik > 24 Industri Perguruan Tinggi Sedang < 5 Industri SMU Baik Wiraswasta SMP Baik > 24 Ibu rumah tangga SMP Baik > 55 > 24 Wiraswasta SD Baik > 24 Ibu rumah tangga SD Baik > 24 Tidak bekerja SMP Baik > 55 > 24 Wiraswasta SMU Baik > 24 Industri SMU Sedang < 5 Wiraswasta SMP Sedang Wiraswsata SMP Baik Industri SMP Sedang < 5 Wiraswasta SMP Sedang > 55 > 24 Ibu rumah tangga SD Baik > 24 Ibu rumah tangga SMU Baik > 55 > 24 Ibu rumah tangga SD Baik > 24 Ibu rumah tangga SD Baik POLRI SMU Baik > 55 > 24 PNS SMU Baik > 55 > 24 PNS SMU Baik > 55 > 24 PNS SMU Baik > 55 > 24 PNS SMU Baik > 55 > 24 PNS SMU Baik > 55 > 24 Ibu rumah tangga SD Baik > 24 PNS SMU Baik > 24 Ibu rumah tangga SMU Baik Pelajar SMP Baik > 24 PNS SMU Baik > 24 Wiraswasta SD Baik

18 86 Lampiran 7 Hasil uji korelasi Spearman A. Hasil uji korelasi Spearman antara kelas umur responden dengan sikap yang terbentuk terhadap RTH pekarangan Non Parametric Correlation SIKAP UMUR Spearman's rho SIKAP Correlation Coefficient 1,000,371(*) Significance (2-tailed).,014 N * Corr. is significant at.10 level 2-tail... UMUR Correlation Coefficient,371(*) 1,000 Significance (2-tailed),014. N B. Hasil uji korelasi Spearman antara lama tinggal responden dengan sikap yang terbentuk terhadap RTH pekarangan Non Parametric SIKAP LM_TGL Spearman's rho SIKAP Correlation Coefficient 1,000,395(**) Significance (2-tailed).,009 N LM_TGL Correlation Coefficient,395(**) 1,000 Significance (2-tailed),009. N ** Corr. is significant at.10 level 2-tail... C. Hasil uji korelasi Spearman antara pekerjaan responden dengan sikap yang terbentuk terhadap RTH pekarangan Non Parametric SIKAP PKERJAAN Spearman's rho SIKAP Correlation Coefficient 1,000,475(**) Significance (2-tailed).,001 N PKERJAAN Correlation Coefficient,475(**) 1,000 Significance (2-tailed),001. N ** Corr. is significant at.10 level 2-tail...

19 87 D. Hasil uji korelasi Spearman antara pendidikan formal responden dengan sikap yang terbentuk terhadap RTH pekarangan Non Parametric SIKAP PNDIDIKN Spearman's rho SIKAP Correlation Coefficient 1,000 -,033 Significance (2-tailed).,832 N PNDIDIKN Correlation Coefficient -,033 1,000 Significance (2-tailed),832. N 43 43

20 Lampiran 8 Peta lokasi pengambilan sampel 88

21 Lampiran 9 Hasil analisis sampel partikel debu pada setiap plot contoh A. Hasil analisis sampel partikel debu pada jarak pengukuran 500 m Plot Nomor W 1 W 2 W 2 -W 1 Q 1 Q 2 Q1+Q2 Contoh Contoh (gram) (gram) (gram) (m 3 ) (m 3 P T T+273 V (m ) 2 TSP ) F,K (µg/nm 3 ) K ,6567 0,7058 0,0491 0,930 0,930 0, ,5 305,5 53, ,51 TR ,6511 0,6709 0,197 0,930 0,930 0, , ,34 R ,6475 0,6691 0,0216 0,930 0,930 0, ,5 302,5 54, ,86 SR ,6405 0,6695 0,0290 0,930 0,930 0, ,5 305,5 53, ,78 B. Hasil analisis sampel partikel debu pada jarak pengukuran 1000 m Plot Nomor W 1 W 2 W 2 -W 1 Q 1 Q 2 Q1+Q2 Contoh Contoh (gram) (gram) (gram) (m 3 ) (m 3 P T T+273 V (m ) 2 TSP ) F,K (µg/nm 3 ) K ,6421 0,8122 0,1701 0,930 0,930 0, , ,74 TR ,6418 0,6542 0,0124 0,930 0,930 0, ,5 303,5 53, ,26 R ,6461 0,6528 0,0067 0,930 0,930 0, , ,93 SR ,6424 0,6605 0,0181 0,930 0,930 0, , ,57 Keterangan: K = Kontrol (Tanpa vegetasi) TR = Tidak Rindang R = Rindang SR = Sangat Rindang W = Berat filter (gram) Q = Laju alir volume (m 3 /menit) P = Tekanan barometik (Pa) V = Volume udara (m 3 ) T = Temperatur (ºC) T+273 = Temperatur (K) TSP = Konsentrasi partikel debu (µg/nm 3 ) 89