Lampiran 1 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Mata pelajaran : IPS Kelas / semester : XII / 5 Alokasi waktu : 3 x 45 menit ( 2x pertemuan)

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Lampiran 1 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Mata pelajaran : IPS Kelas / semester : XII / 5 Alokasi waktu : 3 x 45 menit ( 2x pertemuan)"

Transkripsi

1 62 Lampiran 1 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Mata pelajaran : IPS Kelas / semester : XII / 5 Alokasi waktu : 3 x 45 menit ( 2x pertemuan) I. Standar kompetensi Mendeskripsikan kelompok sosial dalam masyarakat multikultural II. Kompetensi dasar Mendeskripsikan berbagai kelompok sosial dalam masyarakat multikultural III. Indikator a. Menjelaskan pengertian kelompok sosial b. Mendeskripsikan pengertian masyarakat multikultural c. Mendeskripsikan hubungan antara kelompok sosial dan masyarakat multikultural IV. Tujuan pembelajaran a. Siswa dapat memahami pengertian dari kelompok sosial b. Siswa dapat menjelaskan pengertian kelompok sosial disekitar tempat tinggal c. Siswa dapat memahami pengertian masyarakat multikultural d. Siswa dapat memahami makna multukulturalisme e. Siswa dapat menghubungkan antara kelompok sosial dan masyarakat multikultural V. Materi ajar (terlampir) a. Pengertian kelompok sosial b. Pengertian masyarakat multikultural c. Hubungan antara kelompok sosial dan masyarakat multikultural VI. Metode pembelajaran Metode PAKEM VII. Skenario Pembelajaran Pertemuan I : 2 x 45menit

2 63 Alokasi Kegiatan Interaksi Waktu Pembelajaran Guru Siswa 10 menit Kegiatan Awal: Membuka Pelajaran apersepsi Salam Presensi kehadiran siswa dan mengecek kesiapan siswa emberikan pertanyaan lisan untuk mengingat kembali pelajaran lalu yang masih ada kaitannya dengan pelajaran sekarang apa yang dimaksud dengan masyarakat individual? apa yang dimaksud dengan masyarakat sosial? Menyampaikan tujuan pembelajaran Menjawab Mendengarkan dan menjawab Menyimak apersepsi dari guru dan menjawab 65 menit Kegiatan Inti: enuliskan topik pembelajaran enjelaskan materi tentang kelompok sosial Memperhatikan tujuan pembelajaran dari guru endengar dan mencatat materi dari guru endengarkan penjelasan dari guru

3 64 Pengertian kelompok sosial, masyarakat multikultural, dan hubungan antara kelompok sosial dan masyarakat multikultural engajak tanya jawab embagi siswa dalam kelompok yang sudah ditentukan enjelaskan pembelajaran model PAKEM embagikan lembar kerja emfasilitatori, membimbing dan memotivasi siswa Membimbing siswa menyusun kesimpulan enjawab pertanyaan uduk dengan tim masing-masing endengarkan penjelasan dari guru Mendapatkan lembar kerja tim Mengerjakan lembar kerja tim, berdiskusi dan mempresentasikan Menyusun kesimpulan bersama guru 15 menit Kegiatan ahir: embubarkan kelompok diskusi emberikan tindak lanjut pembelajaran selanjunya Kembali ke tempat duduk masing-masing

4 65 Pertemuan II: 1 x 45 menit Alokasi Kegiatan Interaksi Waktu Pembelajaran Guru Siswa 10 Menit Kegiatan Awal: Membuka pelajaran 30 menit Kegiatan inti alam resensi kehadiran siswa dan mengecek kesiapan siswa persepsi mengenai pelajaran yang sudah diajarkan emberikan petunjuk test formatif embagikan lembar kuis individu enjawab Salam endengarkan dan Menjawab enyimak apersepsi dari guru dan menjawab Menyimak petunjuk test dari guru Mengerjakan kuis secara individu tanpa bekerjasama engawasi jalannya proses kuis individu engumpulkan lembar jawaban siswa 5 menit Kegiatan akhir emberikan sesi tanya jawab engungkapkan tentang permasalahan yang kesulitan-kesulitan didapat selama kuis dalam mengerjakan

5 66 individu VIII. Alat / bahan / sumber a. Spidol b. Whiteboard c. d. Buku Paket IX. Penilaian (terlampir ) a. Tes tertulis b. Pengamatan / observasi Salatiga, November 2011 Mengetahui, Observer I Observer II Guru Mata Pelajaran Ratna Dwi Hastuti R. Singgih Pujiyanto H. Sumarsono, S. Pd NIM: NIP. NIP Kepala SMK Pelita Salatiga Drs. Sutikno, M.Pd NIP

6 67 MATERI AJAR A. Kelompok Sosial Dalam masyarakat terdapat bermacam-macam kelompok sosial (social group). Secara sederhana, kelompok sosial sering diartikan sebagai himpunan atau kesatuan-kesatuan manusia yang hidup bersama. Hubungan tersebut bisa berkaitan dengan hubungan timbal balik yang saling memengaruhi atau karena kesadaran untuk saling menolong. Pengertian ini menyisakan pertanyaan, apakah setiap himpunan manusia dapat diartikan sebagai kelompok sosial? Pengertian kelompok sosial lainnya yang lebih spesifik adalah setiap kumpulan manusia yang memiliki kesadaran bersama akan keanggotaannya dan mereka saling berinteraksi. Dengan pengertian ini, sekumpulan orang yang sedang mengantre tiket tidak bisa disebut sebagai kelompok sosial. Namun, jika mereka saling berinteraksi seperti saling berkenalan atau bertengkar, kumpulan orang tersebut berubah menjadi kelompok sosial. B. Terbentuknya Kelompok Sosial Terbentuknya kelompok sosial dilatarbelakangi oleh naluri manusia yang selalu ingin hidup dengan orang lain (gregariousness). Sejak lahir, manusia sudah memiliki dua hasrat atau keinginan pokok, yaitu keinginan untuk menjadi satu dengan manusia lain di sekitarnya (masyarakat) dan keinginan untuk menjadi satu dengan alam di sekitarnya. Kelompok sosial dibentuk oleh masyarakat atau anggota-anggotanya. Pembentukan kelompok sosial bisa karena kebetulan atau tidak disengaja dan bisa juga karena sengaja dibentuk untuk memenuhi tujuan atau kepentingan tertentu.

7 68 Sekelompok manusia bisa dikatakan kelompok sosial jika memenuhi beberapa persyaratan, antara lain sebagai berikut: 1. Adanya kesadaran dari para anggotanya sebagai bagian dari kelompok tersebut. 2. Adanya hubungan timbal-balik dari para anggotanya. 3. Adanya suatu faktor yang dimiliki bersama yang menyebabkan hubungannya semakin erat. Misalnya, nasib yang sama, kepentingan yang sama, atau pandangan politik yang sama. 4. Adanya struktur, kaidah, dan pola perilaku. 5. Adanya sistem dan proses. Kelompok sosial selalu mengalami perkembangan serta mengalami perubahanperubahan, baik dalam kegiatan maupun bentuknya. Jadi, kelompok sosial cenderung dinamis. C. Tipe Kelompok Sosial Ada faktor-faktor yang kadang kala menjadi dasar untuk membedakan tipe kelompokkelompok sosial, yaitu sebagai berikut 1. adanya kesadaran akan jenis yang sama, 2. adanya hubungan sosial, dan 3. adanya orientasi pada tujuan yang sudah ditentukan. D. Syarat-syarat kelompok sosial Menurut Robert K Merton 1. Memiliki pola interaksi

8 69 2. Pihak yang berinteraksi mendefinisikan dirinya sebagai anggota kelompok 3. Pihak yang berinteraksi di definisikan orang laoin sebagi anggota kelompok Menurut Soerjono Soekarto 1. Adanya kesadaran sebagi anggota kelompok yang bersangkutan 2. Adanya hubungan timbale bali antara anggota dengan anggota yang lainnya dalam kelompok tersebut 3. Adanya factor pengikat yang dimiliki bersama misalnya kepebtibgan yang sama, tujuan yang sama, ideology politik yang sama, dll. 4. Memiliki struktur, kaidah, dan pola prilaku yang sama 5. Bersistem dan berproses. E. Tipe-tipe kelompok social di klasifikasikan dari berbagai sudut a. Besar kecilnya jumlah anggota b. Derajat interaksi social c. Kepentingn dan wilayah d. Berlangsungnya suatu kepentingan e. Derajat organisasi f. Kesadaran akan jenis, hubungan social dan tujuan yang sama F. Jenis-jenis kelompok sosial a. In group : kelompok social dimana individunya mengidentivikasikan dirinya b. Out group : kelompok social yang oleh individunya diartikan sebagai lawan in group c. Kelompok primer (primary group) atau face to face group adalah kelompok social yang paling sederhana, anggotanya salinh mnegenal dan ada kerjasama yang erat.

9 70 d. Kelompok sekunder (secondary group) adalah kelompok yang terdiri dari banyak orang. e. Paguyuban (gemein schaft) : bentuk kehidupan bersama yang anggotanya diikat oleh hubungan batin yang murni bersifat alamiah dan kekal, dasar hubungan rasa cinta dan ras persatuan. f. Patembayan (gesell schaft) ikatan lahir yangt bersifat pokok dan biasanya untuk jangka waktu pendek. g. Formal group : kelompok yang punya aturan tegas dan sengaja diciptakan oleh anggota untuk mengatur hubungan antar sesama. h. Informal Group : tidak mempunyai struktur dan organisasi i. Dalam hubungan antar kelompok juga terdapat berbagai macam dimensi, diantaranya adalah dimensi demografi, dimensi sikap, dimensi institusi, dimensi garakan social dan dimensi tipe utama hubungan antar kelompok. j. Banton mengumukakan bahwa terdapat berbagai kemungkinan pola hubungan antarkelompok ras. Diantaranya adalah alkulturasi, dominasi, paternalisasi, dan intergrasi. G. Masyarakat Multikultural Tuhan menciptakan manusia beraneka ragam bentuk fisik, warna kulit, bahasa dan budayanya. Jika perbedaan itu disikapi dengan positif ketika berdampingan sebagai masyarakat multikultural, akan bermanfaat sekali karena tiap kelompok masyarakat memiliki kelebihan dan kekurangan. Ada yang memiliki keramahan, ketegasan, jiwa dagang, dan

10 71 kelebihan lain yang jika dikolaborasikan akan bermanfaat untuk menciptakan kesejahteraan semua kelompok masyarakat. Pada dasarnya, masyarakat akan selalu hidup dalam multikultural meskipun tinggal di daerah asalnya sejak dilahirkan sampai sekarang karena kebudayaan selalu berubah-ubah mengikuti perkembangan zaman. Sementara masyarakat memiliki perbedaan dalam menyikapi perkembangan, ada yang langsung menerima, menunggu sampai kebanyakan orang mengikuti perkembangan, atau justru menolak sama sekali. Perbedaan sikap ini akan berpengaruh terhadap kebudayaan masing-masing kelompok masyarakat. H. Ciri Masyarakat Kultural Para sosiolog menjelaskan ciri-ciri masyarakat kultural dengan mengindentifikasi sebab dan memprediksikan akibatnya berdasarkan kebiasaan yang terjadi dalam kehidupan seharihari. Adapun ciri-ciri masyarakat kultural yaitu: Primordial, meskipun kelihatannya masyarakat bersatu di daerahnya masing-masing dan berinteraksi, tapi lingkungan pergaulan yang lebih akrab akan lebih sering dengan orang-orang yang berasal dari daerah yang sama karena memiliki ikatan batin/kaitan emosional, memiliki banyak kesamaan, dan lebih mudah berkomunikasi. Mempunyai pemimpin tradisional, lembaga resmi dan formal seringkali mengalami kesulitasn ketika mengatur masyarakat multikultural karena terdapat lembaga non sruktural yang mengatur masyarakat, jadi ada semacam pemimpin tradisional yang justru lebih ditaati dan dihormati karena faktor kedekatan (proximity).

11 72 Sulit mendapatkan kesepakatan, untuk mengatur masyarakat secara umum diperlukan aturan yang disetujui oleh berbagai pihak demi menciptakan rasa memiliki dan keuntungan bersama, sayangnya karena masyarakat multikultural berbedaan persepsi, pengalaman, dan pengetahuan, kesepakatan itu menjadi sulit didapatkan. Rawan konflik, masih berkaitan dengan kesulitan mendapatkan sekepakatan, tak jarang pula perbedaan persepsi tadi bisa menciptakan konflik karena kesalahpahaman atau hal sepele seperti bahasa dan nada suara. Setelah terjadi konflik, bukan hal yang mudah untuk menyatukan kembali kedua pihak yang telah berseteru. Dominasi politik salah satu kelompok masyarakat, ketika terdapat kelompok masyarakat yang mendominasi, secara psikologis terdapat keinginan untuk memaksakan kebijakan politik demi keuntungan kelompoknya. Dengan kata lain, praktek politik menjadi tidak demokratis lagi sebab tidak ada kelompok lain yang berani menempatkan diri sebagai pemberi saran dan pengkritik kebijakan politik. I. Faktor Multikultural Multikultural atau beraneka budaya tentu tidak terjadi dengan sendirinya (taken for granted) tapi ada penyebabnya yang mengakibatkan masyarakat seperti dipisah-pisahkan oleh kebudayaan yang unik. Faktor multikultural yang dimaksud adalah: Letak geografis, geografis mempunyai pengaruh yang besar dalam pembentukan kebudayaan, misalnya masyarakat yang tinggal di pegunungan cenderung ramah sementara masyarakat yang tinggal di pantai cenderung keras. Kondisi iklim, bukan saja geografis yang mempengaruhi kebudayaan suatu masyarakat, iklim pun mempunyai pengaruh yang sama, masih mengambil contoh

12 73 seperti di atas, iklim pegunungan yang sejuk mempengaruhi masyarakat menjadi ramah. Sementara iklim pantai yang panas menyengat bisa mempengaruhi kontrol emosi. Budaya asing, globalisasi mempunyai peranan yang cukup banyak dalam merubah kebudayaan masyarakat manapun meskipun tidak mutlak apalagi kebudayaan luar negeri begitu mudahnya diakses karena kemajuan teknologi informasi. Kebudayaan asing akan dipraktekan oleh sebagian masyarakat meskipun sering terdapat benturan dengan kebudayaan lokal. J. Sebab Terjadinya Multikulturalisme 1. Factor geografis,faktor ini sangat mempengarudi apa dan bagaimana kebiasaan sua tu masyarakat. Maka dalam suatu daera yang memiliki kondisi geografis yang berbeda maka akan terdapat perbedaan dalam masyarakat( multikultural). 2. Pengaruh budaya asing, mengapa budaya asing menjadi penyebab terjadinya multikultural, karena masyarakat yang sudah mengetahui budaya-budaya asing kemungkinan akan terpengaruh mind set mereka dan menjadkan perbedaan antara 3. Kondisi iklim yang berbeda, maksudnya hampir sama denga perbedaan letak geografis suatu daerah. K. Bentuk Masyarakat Multikultural INTERSEKSI 1. Konsep Interseksi merupakan suatu titik potong atau pertemuan. Dalam sosiologi, interseksi dikenal sebagai suatu golongan etnik yang majemuk.

13 74 2. Definisi Dalam Sosiologi, interseksi adalah persilangan atau pertemuan keanggotaan suatu kelompok sosial dari berbagai seksi. Baik berupa suku, agama, jenis kelamin, kelas sosial, dan lain-lain dalam suatu masyarakat majemuk. Suatu interseksi terbentuk melalui interaksi sosial atau pergaulan yang intensif dari anggota-anggotanya melalui sarana pergaulan dalam kebudayaan manusia, antara lain bahasa, kesenian, sarana transportasi, pasar, sekolah. Dalam memanfaatkan sarana-sarana interseksi sosial itu, anggota masyarakat dari latar belakang ras, agama, suku, jenis kelamin, tingkat ekonomi, pendidikan, atau keturunan berbedabeda dapat bersama-sama menjadi anggota suatu kelompok sosial tertentu atau menjadi penganut agama tertentu. KONSOLIDASI 1. Konsep Suatu proses penguatan pemikiran atas kepercayaan yang telah diyakini agar kepercayaan akan sesuatu yang diyakini semakin kuat. Yang mana hal ini dilakukan oleh orang yang lebih mengerti akan kepercayaan yang dianut. 2. Definisi Konsolidasi adalah suatu proses penguatan yang dilakukan untuk memberikan tambahan keimanan atas apa yang telah seseorang yakini, yang biasanya dilakukan oleh orang yang sudah mencapai tingkatan tertenatu. 3. Penjelasan definisi Jadi, yang dimaksud dengan konsolidasi adalah suatu penguatan atas apa yang telah melekat pada dirinya.

14 75 Lampiran 2 Lembar Observasi Kesiapan Siswa Menerima Pelajaran Pertemuan : Hari/ tanggal: No Aspek Yang Diamati Ya Tidak 1. Membawa buku paket 2. Membawa buku catatan 3. Membawa kelengkapan alat tulis Jumlah Presentase % %

15 76 Lampiran 3 Kisi-Kisi Lembar Observasi Unsur-unsur PAKEM Keaktifan Siswa Hasil belajar Indikator Siswa berdikusi dan bekerja sama dalam pembelajaran, mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru dan berkomunikasi dengan siswa lain. Siswa meningkatkan nilai dalam pembelajaran dan memahami materi yang disampaikan oleh guru.

16 77 Lampiran 4 LEMBAR OBSERVASI TERHADAP SISWA DENGAN MODEL PAKEM Petunjuk pengisian Bubuhkan tanda cek (v) pada kolom yang sesuai dengan keadaan yang anda amati Nama sekolah : Nama Pengamat : Kelas : Pertemuan : Hari / Tanggal : No Kriteria / indikator Kegiatan 1 Presentasi Menyimak dan menjawab apersepsi dari guru materi Memperhatikan motivasi yang disampaikan oleh guru Memperhatikan tujuan pembelajaran yang disampaikan guru Memperhatikan langkah-langkah pembelajaran PAKEM Memperhatikan penjelasan materi yang disampaikan guru Menulis (mencatat) materi yang penting Menjawab pertanyaan dari guru 2 Tim Memperhatikan penjelasan lembar kerja tim Skala penilaian

17 78 Duduk dengan tim masing-masing Mendapatkan lembar kerja tim Mengerjakan lembar kerja tim masing-masing Diskusi dan bekerjasama dalam tim Menerima siswa lain sebagai rekan dalam bekerja Membangun kerja sama tim Bekerja sama dengan siswa lain Berpendapat menerima pendapat siswa lain Memberi dukungan kepada siswa lain dalam pembelajaran Mempresentasikan hasil kerja tim Aktif pada saat presentasi 3 Kuis Menerima lembar kuis individu Mengerjakan kuis individu tanpa kerjasama Mengungkapkan kesulitan yang didapat selama mengerjakan kuis 4 Skor kemajuan Memperhatikan pengumuman guru tentang skor kemajuan individu Memperhatikan motivasi guru dalam meningkatkan skor kemajuan individu Penilaian 0 : Aktivitas yang dilakukan siswa tidak muncul 1 : Aktivitas yang dilakukan siswa 20% 2 : Aktivitas yang dilakukan siswa antara > 20% - 40% 3 : Aktivitas yang dilakukan siswa antara > 40% - 60% 4 : Aktivitas yang dilakukan siswa antara > 60% - 80% 5: Aktivitas yang dilakukan siswa antara > 80% - 100% Komentar

18 79 Lampiran 5 LEMBAR OBSERVASI TERHADAP GURU DENGAN MODEL PAKEM Petunjuk pengisian Bubuhkan tanda cek (v) pada kolom yang sesuai dengan keadaan yang anda amati Nama sekolah : Nama Pengamat : Kelas : Pertemuan : Hari / Tanggal : No Kriteria / indikator Kegiatan 1 Presentasi Mengabsen siswa materi Memberi apersesi di awal pembelajaran Memotivasi siswa di awal pembelajaran Menyampaikan tujuan pembelajaran Menyampaikan langkah-langkah pembelajaran PAKEM Menuliskan topik pembelajaran Menjelaskan materi pelajaran Mengajak tanya jawab dengan siswa 2 Tim Menjelaskan langkah-langkah lembar kerja tim Membangun pengertian dan semangat tentang tim Skala penilaian

19 80 Membagi siswa ke dalam beberapa tim Membagi lembar kerja tim dan identitas tim Menjadi fasilitator saat tim bekerja dalam tim masingmasing Membimbing dan mendukung siswa untuk berperan serta aktif dalam kerja tim Menjadi fasilitator saat presentasi dikelas berlangsung Memberi dukungan kepada siswa untuk ikut berperan serta aktif dalam presentasi kelas Membimbing siswa menyusun kesimpulan Menjelaskan kegiatan selanjutnya 3 Kuis Membagi lembar kuis individu kepada siswa Mengawasi jalannya proses kuis individu 4 Skor kemajuan Menegur siswa yang bekerjasama dalam kuis individu Memberikan sesi tanya jawab dengan siswa mengenai permasalahan yang didapat selama mengerjakan kuis Mengumumkan skor kemajuan individual Memberi motivasi kepada siswa untuk meningkatkan skor kemajuan Penilaian : 0 : Aktivitas yang dilakukan guru tidak muncul 1 : Aktivitas yang dilakukan guru 20% 2 : Aktivitas yang dilakukan guru antara > 20% - 40% 3 : Aktivitas yang dilakukan guru antara > 40% - 60% 4 : Aktivitas yang dilakukan guru antara > 60% - 80% 5: Aktivitas yang dilakukan guru antara > 80% - 100% Komentar :

20 81 Lampiran 6 Kisi - Kisi Wawancara No. Pertanyaan Ya Tidak 1. Apakah anda menyukai pembelajaran dengan metode PAKEM? 2. Apakah anda suka belajar dengan diskusi kelompok? 3. Apakah anda suka jika guru membimbing dalam kerja kelompok? 4. Apakah anda berperan dalam diskusi kelompok? 5. Apakah anda setuju bila dalam pembelajaran selanjutnya menggunakan metode PAKEM? Jumlah Presentase % %

21 82 Lampiran 7 ANGKET TANGGAPAN SISWA Nama Sekolah : Nama Siswa : Hari/Tanggal : Petunjuk Pengisian : Berikan tanda silang pada jawaban yang anda pilih jika ada komentar tuliskan pada tempat yang telah disediakan 1. Apakah anda menyukai pembelajaran dengan menggunakan metode PAKEM? a. Ya b. Tidak Komentar: Jika dibandingkan dengan pembelajaran sebelumnya (tanpa menggunakan metode pembelajaran PAKEM), bagaimana setelah menggunakan metode pembelajaran PAKEM?

22 83 Komentar: Apakah dengan menggunakan metode pembelajaran PAKEM anda dapat belajar lebih baik? a. Ya b. Tidak Komentar: Apakah dengan menggunakan metode pembelajaran PAKEM anda dapat lebih mudah mempelajari dan memahami materi yang diajarkan? a. Ya b. Tidak Komentar: Lampiran 8 Daftar Nama Kelompok Kelompok 1 Aditya Putra Pratama Yasinta Yulia Fatmawati Kelompok 2 Faizal Arif Laksana Indah Wahyuningsih Tutut Yuniarsari Tri Yulianti Kelompok 3 Kelompok 4

23 84 Resza Setiya Pranata Susana Dian Kumala Putri Wulandari Ridwan Saputra Nurul Aprilia Rahmawati Nur Setiani Ayu Rahma Agustin Kelompok 5 Robertus Bambang Prasetya Munawaroh Lia Sulistyowati Chichilia Andriani Kelompok 6 Saefudin Alfi Isma Alfiana Fahmi Diah Retno Yulianti R Wiwik Setyanto Lampiran 9 Lembar Kerja Tim Pertemuan Pertama Siklus I 1. Apa yang dimaksud dengan kelompok sosial? (jelaskan!) 2. Jelaskan syarat terbentuknya kelompok sosial?

24 85 3. Sebutkan jenis-jenis kelompok sosial! Dan carilah contoh satu jenis kelompok sosial yang pernah anda temui dilingkungan sekitar anda! 4. Apa yang dimaksud dengan masyarakat multikultural? 5. Apa saja ciri-ciri masyarakat multikultural? Jelaskan! 6. Jelaskan sebab terjadinya multikulturalisme! Lampiran 10 Kunci Jawaban Lembar Kerja Tim Pertemuan Pertama Siklus I

25 86 1. Dalam masyarakat terdapat bermacam-macam kelompok sosial (social group). Secara sederhana, kelompok sosial sering diartikan sebagai himpunan atau kesatuan-kesatuan manusia yang hidup bersama. 2. Sekelompok manusia bisa dikatakan kelompok sosial jika memenuhi beberapa persyaratan, antara lain sebagai berikut: Adanya kesadaran dari para anggotanya sebagai bagian dari kelompok tersebut. Adanya hubungan timbal-balik dari para anggotanya. Adanya suatu faktor yang dimiliki bersama yang menyebabkan hubungannya semakin erat. Misalnya, nasib yang sama, kepentingan yang sama, atau pandangan politik yang sama. Adanya struktur, kaidah, dan pola perilaku. Adanya sistem dan proses. 3. Jenis-jenis kelompok sosial a. In group : kelompok social dimana individunya mengidentivikasikan dirinya b. Out group : kelompok social yang oleh individunya diartikan sebagai lawan in group c. Kelompok primer (primary group) atau face to face group adalah kelompok social yang paling sederhana, anggotanya salinh mnegenal dan ada kerjasama yang erat. d. Kelompok sekunder (secondary group) adalah kelompok yang terdiri dari banyak orang. e. Paguyuban (gemein schaft) : bentuk kehidupan bersama yang anggotanya diikat oleh hubungan batin yang murni bersifat alamiah dan kekal, dasar hubungan rasa cinta dan ras persatuan. f. Patembayan (gesell schaft) ikatan lahir yangt bersifat pokok dan biasanya untuk jangka waktu pendek.

26 87 g. Formal group : kelompok yang punya aturan tegas dan sengaja diciptakan oleh anggota untuk mengatur hubungan antar sesama. h. Informal Group : tidak mempunyai struktur dan organisasi 4. Tuhan menciptakan manusia beraneka ragam bentuk fisik, warna kulit, bahasa dan budayanya. Jika perbedaan itu disikapi dengan positif ketika berdampingan sebagai masyarakat multikultural, akan bermanfaat sekali karena tiap kelompok masyarakat memiliki kelebihan dan kekurangan. Ada yang memiliki keramahan, ketegasan, jiwa dagang, dan kelebihan lain yang jika dikolaborasikan akan bermanfaat untuk menciptakan kesejahteraan semua kelompok masyarakat. 5. Ciri-ciri masyarakat multikultural Primordial, meskipun kelihatannya masyarakat bersatu di daerahnya masing-masing dan berinteraksi Mempunyai pemimpin tradisional, lembaga resmi dan formal seringkali mengalami kesulitasn ketika mengatur masyarakat multikultural karena terdapat lembaga non sruktural yang mengatur masyarakat Sulit mendapatkan kesepakatan, untuk mengatur masyarakat secara umum diperlukan aturan yang disetujui oleh berbagai pihak demi menciptakan rasa memiliki dan keuntungan bersama Rawan konflik, masih berkaitan dengan kesulitan mendapatkan sekepakatan Dominasi politik salah satu kelompok masyarakat

27 Faktor geografis,faktor ini sangat mempengarudi apa dan bagaimana kebiasaan sua tu masyarakat. -Pengaruh budaya asing, mengapa budaya asing menjadi penyebab terjadinya multikultural, karena masyarakat yang sudah mengetahui budaya-budaya asing kemungkinan akan terpengaruh mind set mereka dan menjadkan perbedaan antara -Kondisi iklim yang berbeda, maksudnya hampir sama denga perbedaan letak geografis suatu daerah. Lampiran 11

28 89 Kuis Siklus I Nama : Kelas : Kelompok : Tanggal : 1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan masyarakat sosial! Beri contoh! 2. Sebutkan syarat kelompok sosial menurut Robert K. Merton dan menurut Soerjono Soekarto! 3. Jelaskan ciri-ciri masyarakat multikultural! 4. Masyarakat memiliki kebudayaan yang unik ditiap-tiap wilayah. Faktor apa saja yang mempengaruhi kebudayaan tersebut?

29 90 Lampiran 12 Kunci Jawaban Kuis Siklus I 1. Pengertian kelompok sosial secara lebih spesifik adalah setiap kumpulan manusia yang memiliki kesadaran bersama akan keanggotaannya dan mereka saling berinteraksi. Dengan pengertian ini, sekumpulan orang yang sedang mengantre tiket tidak bisa disebut sebagai kelompok sosial. Namun, jika mereka saling berinteraksi seperti saling berkenalan atau bertengkar, kumpulan orang tersebut berubah menjadi kelompok sosial. 2. Menurut Robert K Merton 4. Memiliki pola interaksi 5. Pihak yang berinteraksi mendefinisikan dirinya sebagai anggota kelompok 6. Pihak yang berinteraksi di definisikan orang laoin sebagi anggota kelompok Menurut Soerjono Soekarto 1. Adanya kesadaran sebagi anggota kelompok yang bersangkutan 2. Adanya hubungan timbale bali antara anggota dengan anggota yang lainnya dalam kelompok tersebut 3. Adanya factor pengikat yang dimiliki bersama misalnya kepebtibgan yang sama, tujuan yang sama, ideology politik yang sama, dll. 4. Memiliki struktur, kaidah, dan pola prilaku yang sama 5. Bersistem dan berproses.

30 91 3.Ciri masyarakat multikultural Primordial, meskipun kelihatannya masyarakat bersatu di daerahnya masing-masing dan berinteraksi, Mempunyai pemimpin tradisional, lembaga resmi dan formal seringkali mengalami kesulitasn ketika mengatur masyarakat multikultural karena terdapat lembaga non sruktural yang mengatur masyarakat, Sulit mendapatkan kesepakatan, untuk mengatur masyarakat secara umum diperlukan aturan yang disetujui oleh berbagai pihak demi menciptakan rasa memiliki dan keuntungan bersama, Rawan konflik, masih berkaitan dengan kesulitan mendapatkan sekepakatan, Dominasi politik salah satu kelompok masyarakat, ketika terdapat kelompok masyarakat yang mendominasi. 4.Faktor yang mempengaruhi multikulturalisme Letak geografis, geografis mempunyai pengaruh yang besar dalam pembentukan kebudayaan, misalnya masyarakat yang tinggal di pegunungan cenderung ramah sementara masyarakat yang tinggal di pantai cenderung keras. Kondisi iklim, bukan saja geografis yang mempengaruhi kebudayaan suatu masyarakat, iklim pun mempunyai pengaruh yang sama, masih mengambil contoh seperti di atas, Budaya asing, globalisasi mempunyai peranan yang cukup banyak dalam merubah kebudayaan masyarakat manapun meskipun tidak mutlak apalagi kebudayaan luar negeri begitu mudahnya diakses karena kemajuan teknologi informasi. Kebudayaan

31 92 asing akan dipraktekan oleh sebagian masyarakat meskipun sering terdapat benturan dengan kebudayaan local. Lampiran 13 Penilaian kuis siklus I Soal Skor Jumlah 50 Nilai = jumlah skor (jumlah benar) x = 50 x 2

32 93 Lampiran 14 Lembar Observasi Kesiapan Siswa Dalam Menerima Pelajaran Siklus I Pertemuan : 1 dan 2 Hari tanggal: Sabtu, 5 November 2011 Jum at, 11 November 2011 Pertemuan 1 No Aspek Yang Diamati Ya Tidak 1. Membawa buku penunjang 18* 4 2. Membawa buku catatan Membawa kelengkapan alat tulis 21 1 Jumlah 61 5 Presentase 92,50% 7,80% Pertemuan 2 No Aspek Yang Diamati Ya Tidak 1. Membawa buku penunjang Membawa buku catatan Membawa kelengkapan alat tulis 20 2 Jumlah 62 4 Presentase 93,90% 6,10% *satu siswa tidak berangkat tanpa ijin

33 94 Lampiran 15 HASIL OBSERVASI TERHADAP SISWA DENGAN MODEL PAKEM PADA SIKLUS I Pertemuan :I (pertama) Hari / Tanggal :Sabtu, 5 November 2011 No Kriteria / indikator Kegiatan Skor Kategori 1 Presentasi Menyimak dan menjawab apersepsi dari guru 4 Baik materi Memperhatikan motivasi yang disampaikan oleh guru 4 Baik Memperhatikan tujuan pembelajaran yang 3 cukup disampaikan guru Memperhatikan langkah-langkah pembelajaran 3 Cukup PAKEM Memperhatikan penjelasan materi yang disampaikan 3 Cukup guru Menulis (mencatat) materi yang penting 3 Cukup Menjawab pertanyaan dari guru 3 Cukup 2 Tim Memperhatikan penjelasan lembar kerja tim 3 Cukup

34 95 Duduk dengan tim masing-masing 4 Baik Mendapatkan lembar kerja tim 4 Baik Mengerjakan lembar kerja tim masing-masing 4 Baik Diskusi dan bekerjasama dalam tim 4 Baik Menerima siswa lain sebagai rekan dalam bekerja 3 Cukup Membangun kerja sama tim 4 Baik Bekerja sama dengan siswa lain 4 Baik Berpendapat menerima pendapat siswa lain 3 Cukup Memberi dukungan kepada siswa lain dalam 3 Cukup pembelajaran Mempresentasikan hasil kerja tim 4 Baik Aktif pada saat presentasi 3 Cukup Lampiran 16 HASIL OBSERVASI TERHADAP SISWA DENGAN MODEL PAKEM PADA SIKLUS I Pertemuan :II (kedua) Hari / Tanggal :Jum at, 11 November 2011 No Kriteria / indikator Kegiatan Skor Kategori 3 Kuis Menerima lembar kuis individu 3 Cukup Mengerjakan kuis individu tanpa kerjasama 4 Baik Mengungkapkan kesulitan yang didapat selama 3 Cukup mengerjakan kuis 4 Skor Memperhatikan pengumuman guru tentang skor 3 Cukup kemajuan kemajuan individu Memperhatikan motivasi guru dalam meningkatkan skor kemajuan individu 4 Baik

35 96 Hasil observasi aktivitas siswa siklus I = 83 x 100% = 69,20% 120 Lampiran 17 HASIL OBSERVASI TERHADAP GURU DENGAN MODEL PAKEM PADA SIKLUS I Pertemuan :I (pertama) Hari / Tanggal :Sabtu, 5 November 2011 No Kriteria / indikator Kegiatan Skor Kategori 1 Presentasi Mengabsen siswa 3 Cukup materi Memberi apersesi di awal pembelajaran 4 Baik Memotivasi siswa di awal pembelajaran 3 Cukup Menyampaikan tujuan pembelajaran 2 Kurang Menyampaikan langkah-langkah pembelajaran PAKEM 4 Baik Menuliskan topik pembelajaran 4 Baik Menjelaskan materi pelajaran 4 Baik Mengajak tanya jawab dengan siswa 4 Baik 2 Tim Menjelaskan langkah-langkah lembar kerja tim 4 Baik

36 97 Membangun pengertian dan semangat tentang tim 3 Cukup Membagi siswa ke dalam beberapa tim 4 Baik Membagi lembar kerja tim dan identitas tim 3 Cukup Menjadi fasilitator saat tim bekerja dalam tim masingmasing 4 Baik Membimbing dan mendukung siswa untuk berperan serta 4 Baik aktif dalam kerja tim Menjadi fasilitator saat presentasi dikelas berlangsung 4 Baik Memberi dukungan kepada siswa untuk ikut berperan serta 4 Baik aktif dalam presentasi kelas Membimbing siswa menyusun kesimpulan 4 Baik Menjelaskan kegiatan selanjutnya 4 Baik Lampiran 18 HASIL OBSERVASI TERHADAP GURU DENGAN MODEL PAKEM PADA SIKLUS I Pertemuan :II (kedua) Hari / Tanggal :Jum at, 11 November 2011 No Kriteria / indikator Kegiatan Skor Kategori 3 Kuis Membagi lembar kuis individu kepada siswa 3 Cukup Mengawasi jalannya proses kuis individu 4 Baik 4 Skor kemajuan Menegur siswa yang bekerjasama dalam kuis individu 4 Baik Memberikan sesi tanya jawab dengan siswa mengenai permasalahan yang didapat selama mengerjakan kuis 5 Sangat Baik Mengumumkan skor kemajuan individual 4 Baik Memberi motivasi kepada siswa untuk meningkatkan skor 4 Baik

37 98 kemajuan Hasil observasi aktivitas guru siklus I = 90 x 100% = 75% 120 Lampiran 19 A. Hasil Observasi Keaktifan Siswa Siklus I Kegiatan Skor Bekerja sama dengan siswa lain 4 Berpendapat menerima pendapat siswa lain 3 Memberi dukungan kepada siswa lain dalam pembelajaran 3 Mempresentasikan hasil kerja tim 4 Aktif pada saat presentasi 3 Kesimpulan : Berdasarkan hasil dari keseluruhan skor maka dapat disimpulkan bahwa, keaktifan siswa pada siklus I menunjukkan nilai tiga atau kategori cukup.

38 99 B. Hasil Observasi Hasil Belajar Siswa Siklus I Kegiatan Skor No. Pertanyaan Komentar Mengerjakan kuis individu tanpa kerjasama 4 Mengungkapkan kesulitan yang didapat selama mengerjakan 3 kuis Memperhatikan pengumuman guru tentang skor kemajuan 3 individu Kesimpulan : Berdasarkan hasil dari keseluruhan skor maka dapat disimpulkan bahwa, hasil belajar pada siklus I menunjukkan nilai tiga atau kategori cukup. Lampiran 20

39 Apakah anda menyukai pembelajaran dengan metode PAKEM? 2. Apakah anda suka belajar dengan diskusi kelompok? 3. Apakah kesulitan atau kendala yang anda hadapi selama diskusi kelompok? 22 siswa menjawab ya 21 siswa menjawab ya Satu siswa menjawab ada rekannya yang sulit untuk diajak bekerjasama dalam mengerjakan soal kelompok. Ha sil Wa wa nca ra Sik lus I

40 101 Lampiran 21 ANALISIS HASIL TES DAN PERKEMBANGAN INDIVIDU SISWA KELAS XII/C PROGRAM KEAHLIAN AKOMODASI PERHOTELAN SEMESTER I TAHUN AJARAN 2011/2012 Tim Nama Sebelum Tindakan Siklus I keterangan I Aditya Putra Pratama 71 TT 90 T Kenaikan 19 Yasinta 65 TT 70 T Kenaikan 5 Yulia Fatmawati 66 TT 100 T Kenaikan 34 II Faizal Arif Laksana 73 TT 70 T Penurunan 3 Indah Wahyuningsih 70 TT 75 T Kenaikan 5 Tutut Yuniarsari 73 TT 80 T Kenaikan 7 Tri Yulianti 73 TT 90 T Kenaikan 17 III Resza Setiya Pranata 48 TT 70 T Kenaikan 22 Susana Dian Kumala 64 TT 75 T Kenaikan 11 Putri Wulandari 60 TT 75 T Kenaikan 15

41 102 Ayu Rahma Agustin 71 TT 95 T Kenaikan 24 IV Ridwan Saputra 63 TT 95 T Kenaikan 32 Nurul Aprilia R. 56 TT 100 T Kenaikan 44 Nur Setiani 56 TT 90 T Kenaikan 34 V Robertus Bambang P. 66 TT 80 T Kenaikan 14 Munawaroh 72 TT 90 T Kenaikan 18 Lia Listyowati 71 TT 85 T Kenaikan 14 Chichilia Andriani 65 TT 100 T Kenaikan 35 VI Saefudin Alfi 40 TT 0 - Tidak Masuk Isma Alfiana Fahmi 35 TT 80 T Kenaikan 45 Diah Retno Yulianti R. 49 TT 80 T Kenaikan 31 Wiwik Setyanto 67 TT 85 T Kenaikan 18 Rata-rata 62,46% 80,69% Presentase Ketuntasan 36,36% 95,46% Ket : T = Tuntas TT = Tidak Tuntas * = Hasil diperoleh dari ( Nilai siklus I Nilai sebelum Tindakan)

42 103 Lampiran 22 LEMBAR PENILAIAN KELOMPOK SIKLUS I KELAS XII/3C PROGRAM KEAHLIAN AKOMODASI PERHOTELAN SEMESTER I TAHUN AJARAN 2011/2012 Kel. Rose Mary Skor Awal Tugas 1 Kuis Poin perkembangan Aditya Putra Pratama Yasinta Yulia Fatmawati Jumlah Rata-rata 67,34 26,67 Kel. Perhotelan Skor Awal Tugas 1 Kuis Poin perkembangan Faizal Arif Laksana Indah Wahyuningsih Tutut Yuniarsari Tri Yulianti Jumlah Rata-rata 72,25 20

43 104 Kel. Pring Ring Skor Awal Tugas 1 Kuis Poin perkembangan Resza Setiya Pranata Susana Dian Kumala Putri Wulandari Ayu Rahma Agustin Jumlah Rata-rata 60,75 30 Kel. Roda Mas Skor Awal Tugas 1 Kuis Poin perkembangan Ridwan Saputra Nurul Aprilia R Nur Setiani Jumlah Rata-rata 58,34 30 Kel. Icik-icik Ehem Skor Awal Tugas 1 Kuis Poin perkembangan Robertus Bambang P Munawaroh Lia Listyowati Chichilia Andriani Jumlah Rata-rata 68,5 30 Kel. Kopi Marai Ngeleh Skor Awal Tugas 1 Kuis Poin perkembangan Saefudin Alfi Isma Alfiana Fahmi Diah Retno Yulianti R Wiwik Setyanto Jumlah Rata-rata 47,75 22,5

44 105 Lampiran 23 ANALISIS PERKEMBANGAN KELOMPOK SIKLUS I KELAS XII/3C PROGRAM KEAHLIAN AKOMODASI PERHOTELAN SEMESTER I TAHUN AJARAN 2011/2012 Rangking pertama ditempati oleh kelompok Pring Ring yang terdiri dari Resza Setiya Pranata, Susana Dian Kumala, Putri Wulandari, Ayu Rahma Agustin dan Icik-icik Ehem yang terdiri dari Robertus Bambang P., Munawaroh, Lia Listyowati, Chichilia Andriani. Adapun urutan rangkin pada siklus I, sebagai berikut: Rangking Nama Tim Skor Keseluruhan Skor Kelompok

45 106 1 Pring Ring Icik-icik Ehem Roda Mas Rose Mary 80 26,67 5 Kopi Marai Ngeleh 90 22,5 6 Perhotelan Lampiran 24 Lembar Kerja Tim Pertemuan Pertama Siklus II Bagaimana kelompok sosial itu dapat terbentuk?jelaskan! Interseksi dan konsolidasi adalah bentuk dari masyarakat multikultural, apa yang dimaksud dengan interseksi dan konsolidasi dalam masyarakat multikultural?

46 107 Lampiran 25 Kunci Jawaban Lembar Kerja Tim Pertemuan Pertama Siklus II Jawaban No.1 Terbentuknya kelompok sosial dilatarbelakangi oleh naluri manusia yang selalu ingin hidup dengan orang lain (gregariousness). Sejak lahir, manusia sudah memiliki dua hasrat atau keinginan pokok, yaitu keinginan untuk menjadi satu dengan manusia lain di sekitarnya (masyarakat) dan keinginan untuk menjadi satu dengan alam di sekitarnya.

47 108 Kelompok sosial dibentuk oleh masyarakat atau anggota-anggotanya. Pembentukan kelompok sosial bisa karena kebetulan atau tidak disengaja dan bisa juga karena sengaja dibentuk untuk memenuhi tujuan atau kepentingan tertentu. Sekelompok manusia bisa dikatakan kelompok sosial jika memenuhi beberapa persyaratan, antara lain sebagai berikut: 6. Adanya kesadaran dari para anggotanya sebagai bagian dari kelompok tersebut. 7. Adanya hubungan timbal-balik dari para anggotanya. 8. Adanya suatu faktor yang dimiliki bersama yang menyebabkan hubungannya semakin erat. Misalnya, nasib yang sama, kepentingan yang sama, atau pandangan politik yang sama. 9. Adanya struktur, kaidah, dan pola perilaku. 10. Adanya sistem dan proses. Kelompok sosial selalu mengalami perkembangan serta mengalami perubahanperubahan, baik dalam kegiatan maupun bentuknya. Jadi, kelompok sosial cenderung dinamis. Jawaban No.2 INTERSEKSI Konsep Interseksi merupakan suatu titik potong atau pertemuan. Dalam sosiologi, interseksi dikenal sebagai suatu golongan etnik yang majemuk. Definisi Dalam Sosiologi, interseksi adalah persilangan atau pertemuan keanggotaan suatu kelompok sosial dari berbagai seksi. Baik berupa suku, agama, jenis kelamin, kelas sosial, dan lain-lain dalam suatu masyarakat majemuk. Suatu interseksi terbentuk melalui interaksi sosial atau pergaulan yang intensif dari anggota-anggotanya melalui sarana pergaulan dalam kebudayaan

48 109 manusia, antara lain bahasa, kesenian, sarana transportasi, pasar, sekolah. Dalam memanfaatkan sarana-sarana interseksi sosial itu, anggota masyarakat dari latar belakang ras, agama, suku, jenis kelamin, tingkat ekonomi, pendidikan, atau keturunan berbeda-beda dapat bersama-sama menjadi anggota suatu kelompok sosial tertentu atau menjadi penganut agama tertentu. KONSOLIDASI Konsep Suatu proses penguatan pemikiran atas kepercayaan yang telah diyakini agar kepercayaan akan sesuatu yang diyakini semakin kuat. Yang mana hal ini dilakukan oleh orang yang lebih mengerti akan kepercayaan yang dianut. Definisi Konsolidasi adalah suatu proses penguatan yang dilakukan untuk memberikan tambahan keimanan atas apa yang telah seseorang yakini, yang biasanya dilakukan oleh orang yang sudah mencapai tingkatan tertenatu. Lampiran 26 Kuis Siklus II Nama : Waktu :45 menit Kelas : Tanggal : Tin :

49 Apa yang dimaksud masyarakat sosial? 2. Sebutkan tipe-tipe kelompok sosial berdasarkan klasifikasinya? 3. Jelaskan sebab terjadinya multikulturalisme! 4. Apa yang dimaksud interseksi dalam masyarakat multikultural? Lampiran 27 Kunci Jawaban Kuis Siklus II 1. Pengertian kelompok sosial lainnya yang lebih spesifik adalah setiap kumpulan manusia yang memiliki kesadaran bersama akan keanggotaannya dan mereka saling

50 111 berinteraksi. Dengan pengertian ini, sekumpulan orang yang sedang mengantre tiket tidak bisa disebut sebagai kelompok sosial. Namun, jika mereka saling berinteraksi seperti saling berkenalan atau bertengkar, kumpulan orang tersebut berubah menjadi kelompok sosial 2. a. Besar kecilnya jumlah anggota b. Derajat interaksi social c. Kepentingn dan wilayah d. Berlangsungnya suatu kepentingan e. Derajat organisasi f. Kesadaran akan jenis, hubungan social dan tujuan yang sama Factor geografis,faktor ini sangat mempengarudi apa dan bagaimana kebiasaan sua tu masyarakat. Maka dalam suatu daera yang memiliki kondisi geografis yang berbeda maka akan terdapat perbedaan dalam masyarakat( multikultural). 5. Pengaruh budaya asing, mengapa budaya asing menjadi penyebab terjadinya multikultural, karena masyarakat yang sudah mengetahui budaya-budaya asing kemungkinan akan terpengaruh mind set mereka dan menjadkan perbedaan antara 6. Kondisi iklim yang berbeda, maksudnya hampir sama denga perbedaan letak geografis suatu daerah. 4. Definisi Dalam Sosiologi, interseksi adalah persilangan atau pertemuan keanggotaan suatu kelompok sosial dari berbagai seksi. Baik berupa suku, agama, jenis kelamin, kelas sosial, dan lain-lain dalam suatu masyarakat majemuk. Suatu interseksi terbentuk melalui interaksi sosial atau pergaulan yang intensif dari anggota-anggotanya melalui

51 112 sarana pergaulan dalam kebudayaan manusia, antara lain bahasa, kesenian, sarana transportasi, pasar, sekolah. Dalam memanfaatkan sarana-sarana interseksi sosial itu, anggota masyarakat dari latar belakang ras, agama, suku, jenis kelamin, tingkat ekonomi, pendidikan, atau keturunan berbeda-beda dapat bersama-sama menjadi anggota suatu kelompok sosial tertentu atau menjadi penganut agama tertentu. Lampiran 28 Penilaian Kuis Siklus II

52 113 Soal Skor Jumlah 50 Nilai = jumlah skor (jumlah benar) x = 50 x 2 Lampiran 29 Lembar Observasi Kesiapan Siswa Dalam Menerima Pelajaran Siklus II

53 114 Pertemuan : 1 dan 2 Hari tanggal: Sabtu, 12 November 2011 Jum at, 18 November 2011 Pertemuan 1 No Aspek Yang Diamati Ya Tidak 1. Membawa buku penunjang Membawa buku catatan Membawa kelengkapan alat tulis 22 0 Jumlah 65 1 Presentase 98,49% 1,5% Pertemuan 2 No Aspek Yang Diamati Ya Tidak 1. Membawa buku penunjang 22* 0 2. Membawa buku catatan Membawa kelengkapan alat tulis 22 0 Jumlah 66 0 Presentase 100% 0% *satu siswa tidak berangkat karena sakit

54 115 Lampiran 30 HASIL OBSERVASI TERHADAP SISWA DENGAN MODEL PAKEM PADA SIKLUS II Pertemuan :I (pertama) Hari / Tanggal :Sabtu, 12 November 2011 No Kriteria / indikator Kegiatan Skor Kategori 1 Presentasi Menyimak dan menjawab apersepsi dari guru 5 Sangat Baik materi Memperhatikan motivasi yang disampaikan oleh guru 5 Sangat Baik Memperhatikan tujuan pembelajaran yang 5 Sangat Baik disampaikan guru Memperhatikan langkah-langkah pembelajaran 4 Baik PAKEM Memperhatikan penjelasan materi yang disampaikan 4 Baik guru Menulis (mencatat) materi yang penting 5 Sangat Baik Menjawab pertanyaan dari guru 4 Baik 2 Tim Memperhatikan penjelasan lembar kerja tim 4 Baik Duduk dengan tim masing-masing 5 Sangat Baik Mendapatkan lembar kerja tim 5 Sangat Baik Mengerjakan lembar kerja tim masing-masing 5 Sangat Baik Diskusi dan bekerjasama dalam tim 5 Sangat Baik Menerima siswa lain sebagai rekan dalam bekerja 5 Sangat Baik Membangun kerja sama tim 5 Sangat Baik Bekerja sama dengan siswa lain 4 Baik Berpendapat menerima pendapat siswa lain 4 Baik

55 116 Memberi dukungan kepada siswa lain dalam 3 Cukup pembelajaran Mempresentasikan hasil kerja tim 5 Sangat Baik Aktif pada saat presentasi 4 Baik Lampiran 31 HASIL OBSERVASI TERHADAP SISWA DENGAN MODEL PAKEM PADA SIKLUS II Pertemuan :II (kedua) Hari / Tanggal :Jum at, 18 November 2011 No Kriteria / indikator Kegiatan Skor Kategori 3 Kuis Menerima lembar kuis individu 4 Baik Mengerjakan kuis individu tanpa kerjasama 5 Sangat Baik Mengungkapkan kesulitan yang didapat selama 4 Baik mengerjakan kuis 4 Skor Memperhatikan pengumuman guru tentang skor 5 Sangat Baik kemajuan kemajuan individu Memperhatikan motivasi guru dalam meningkatkan skor kemajuan individu 5 Sangat Baik Hasil observasi aktivitas siswa siklus I = 97 x 100% = 80,84% 120

56 117 Lampiran 32 HASIL OBSERVASI TERHADAP GURU DENGAN MODEL PAKEM PADA SIKLUS II Pertemuan :I (pertama) Hari / Tanggal :Sabtu, 12 November 2011 No Kriteria / indikator Kegiatan Skor Kategori 1 Presentasi Mengabsen siswa 5 Sangat Baik materi Memberi apersesi di awal pembelajaran 5 Sangat Baik Memotivasi siswa di awal pembelajaran 4 Baik Menyampaikan tujuan pembelajaran 4 Baik Menyampaikan langkah-langkah pembelajaran PAKEM 4 Baik Menuliskan topik pembelajaran 5 Sangat Baik Menjelaskan materi pelajaran 5 Sangat Baik Mengajak tanya jawab dengan siswa 5 Sangat Baik 2 Tim Menjelaskan langkah-langkah lembar kerja tim 5 Sangat Baik Membangun pengertian dan semangat tentang tim 4 Baik Membagi siswa ke dalam beberapa tim 5 Sangat Baik Membagi lembar kerja tim dan identitas tim 5 Sangat Baik Menjadi fasilitator saat tim bekerja dalam tim masingmasing 5 Sangat Baik Membimbing dan mendukung siswa untuk berperan serta 5 Sangat Baik aktif dalam kerja tim Menjadi fasilitator saat presentasi dikelas berlangsung 5 Sangat Baik Memberi dukungan kepada siswa untuk ikut berperan serta aktif dalam presentasi kelas 5 Sangat Baik

57 118 Membimbing siswa menyusun kesimpulan 5 Sangat Baik Menjelaskan kegiatan selanjutnya 5 Sangat Baik Lampiran 33 HASIL OBSERVASI TERHADAP GURU DENGAN MODEL PAKEM PADA SIKLUS II Pertemuan :II (kedua) Hari / Tanggal :Jum at, 18 November 2011 No Kriteria / indikator Kegiatan Skor Kategori 3 Kuis Membagi lembar kuis individu kepada siswa 5 Sangat Baik Mengawasi jalannya proses kuis individu 5 Sangat Baik 4 Skor kemajuan Menegur siswa yang bekerjasama dalam kuis individu 5 Sangat Baik Memberikan sesi tanya jawab dengan siswa mengenai permasalahan yang didapat selama mengerjakan kuis 5 Sangat Baik Mengumumkan skor kemajuan individual 5 Sangat Baik Memberi motivasi kepada siswa untuk meningkatkan skor 5 Sangat Baik kemajuan Hasil observasi aktivitas guru siklus I = 116 x 100% = 96,67% 120

58 119 Lampiran 34 A. Hasil Observasi Keaktifan Siswa Siklus II Kegiatan Skor Bekerja sama dengan siswa lain 5 Berpendapat menerima pendapat siswa lain 4 Memberi dukungan kepada siswa lain dalam pembelajaran 4 Mempresentasikan hasil kerja tim 3 Aktif pada saat presentasi 5 Kesimpulan : Berdasarkan hasil dari keseluruhan skor maka dapat disimpulkan bahwa, keaktifan siswa pada siklus II menunjukkan nilai lima atau kategori sangat baik. B. Hasil Observasi Hasil Belajar Siswa Siklus I Kegiatan Skor Mengerjakan kuis individu tanpa kerjasama 4 Mengungkapkan kesulitan yang didapat selama mengerjakan 5 kuis Memperhatikan pengumuman guru tentang skor kemajuan 4 individu

59 120 Kesimpulan : Berdasarkan hasil dari keseluruhan skor maka dapat disimpulkan bahwa, hasil belajar pada No. Pertanyaan Komentar sikl us I me nun juk kan nila i em pat ata u kat ego ri bai k. Lampiran 35

60 Apakah anda menyukai pembelajaran dengan metode PAKEM? 2. Apakah anda suka belajar dengan diskusi kelompok? 3. Apakah kesulitan atau kendala yang anda hadapi selama diskusi kelompok? 4. Mengapa anda menyukai pembelajaran dengan metode PAKEM? Semua siswa menjawab ya Semua siswa menjawab ya Satu siswa menjawab ada rekannya yang sulit untuk diajak bekerjasama dalam mengerjakan soal kelompok. 6 siswa menjawab lebih mudah memahami materi, 4 siswa menjawab tidak membosankan pada saat pelajaran, 12 siswa menjawab tugas lebih cepat diselesaikan. Ha sil Wa wa nca ra Sik lus II 5. Apakah anda berperan dalam diskusi kelompok? Semua siswa menjawab ya 6. Kendala apa yang anda hadapi ketika pembelajaran menggunakan metode PAKEM pada siklus II? 7. Apakah anda setuju bila dalam pembelajaran selanjutnya menggunakan metode PAKEM? Semua siswa menjawab tidak ada Semua siswa menjawab ya

61 122 Lampiran 36 ANALISIS HASIL TES DAN PERKEMBANGAN INDIVIDU SIKLUS II SISWA KELAS XII/C PROGRAM KEAHLIAN AKOMODASI PERHOTELAN SEMESTER I TAHUN AJARAN 2011/2012 Tim Nama Sebelum Tindakan Siklus II keterangan I Aditya Putra Pratama 71 TT 95 T Kenaikan 24 Yasinta 65 TT 80 T Kenaikan 15 Yulia Fatmawati 66 TT 100 T Kenaikan 34 II Faizal Arif Laksana 73 TT 85 T Kenaikan 12 Indah Wahyuningsih 70 TT 95 T Kenaikan 25 Tutut Yuniarsari 73 TT 75 T Kenaikan 2 Tri Yulianti 73 TT 100 T Kenaikan 27 III Resza Setiya Pranata 48 TT 85 T Kenaikan 37 Susana Dian Kumala 64 TT 95 T Kenaikan 31 Putri Wulandari 60 TT 90 T Kenaikan 30 Ayu Rahma Agustin 71 TT 95 T Kenaikan 24 IV Ridwan Saputra 63 TT 90 T Kenaikan 27

62 123 Nurul Aprilia R. 56 TT 95 T Kenaikan 39 Nur Setiani 56 TT 90 T Kenaikan 34 V Robertus Bambang P. 66 TT 95 T Kenaikan 29 Munawaroh 72 TT 100 T Kenaikan 28 Lia Listyowati 71 TT 90 T Kenaikan 19 Chichilia Andriani 65 TT 100 T Kenaikan 35 VI Saefudin Alfi 40 TT 90 T Kenaikan 50 Isma Alfiana Fahmi 35 TT 90 T Kenaikan 55 Diah Retno Yulianti R. 49 TT 95 T Kenaikan 46 Wiwik Setyanto 67 TT 95 T Kenaikan 28 Rata-rata 62,46 92,05 Presentase Ketuntasan 36,36% 100% Ket : T = Tuntas TT = Tidak Tuntas * = Hasil diperoleh dari ( Nilai siklus II Nilai sebelum Tindakan)

63 124 Lampiran 37 LEMBAR PENILAIAN KELOMPOK SIKLUS II KELAS XII/3C PROGRAM KEAHLIAN AKOMODASI PERHOTELAN SEMESTER I TAHUN AJARAN 2011/2012 Kel. Rose Mary Skor Awal Tugas 1 Kuis Poin perkembangan Aditya Putra Pratama Yasinta Yulia Fatmawati Jumlah Rata-rata 67,34 30 Kel. Perhotelan Skor Awal Tugas 1 Kuis Poin perkembangan Faizal Arif Laksana Indah Wahyuningsih Tutut Yuniarsari Tri Yulianti Jumlah Rata-rata 72,25 30

64 125 Kel. Pring Ring Skor Awal Tugas 1 Kuis Poin perkembangan Resza Setiya Pranata Susana Dian Kumala Putri Wulandari Ayu Rahma Agustin Jumlah Rata-rata 60,75 30 Kel. Roda Mas Skor Awal Tugas 1 Kuis Poin perkembangan Ridwan Saputra Nurul Aprilia R Nur Setiani Jumlah Rata-rata 58,34 30 Kel. Icik-icik Ehem Skor Awal Tugas 1 Kuis Poin perkembangan Robertus Bambang P Munawaroh Lia Listyowati Chichilia Andriani Jumlah Rata-rata 68,5 30 Kel. Kopi Marai Ngeleh Skor Awal Tugas 1 Kuis Poin perkembangan Saefudin Alfi Isma Alfiana Fahmi Diah Retno Yulianti R Wiwik Setyanto Jumlah Rata-rata 47,75 30

65 126 Lampiran 38 ANALISIS PERKEMBANGAN KELOMPOK SIKLUS I KELAS XII/3C PROGRAM KEAHLIAN AKOMODASI PERHOTELAN SEMESTER I TAHUN AJARAN 2011/2012 Rangking pertama ditempati oleh kelompok Icik-icik Ehem yang terdiri dari Robertus Bambang P., Munawaroh, Lia Listyowati, Chichilia Andriani. Adapun urutan rangkin pada siklus I, sebagai berikut: Rangking Nama Tim Skor Keseluruhan Skor Kelompok 1 Pring Ring Icik-icik Ehem

66 127 3 Roda Mas Rose Mary Kopi Marai Ngeleh Perhotelan *Dikarenakan skor tiap kelompok sama, maka pemberian rangking pertama didasarkan pada keaktifan siswa pada saat proses pembelajaran siklus II. Lampiran 39 Tanggapan Siswa Terhadap Model Pembelajaran PAKEM No Pertanyaan Jumlah siswa yang memberikan komentar dari 22 siswa (100%) menjawab ya,2 siswa menjawab tugas bisa cepat diselesaikan, 12 siswa menjawab metode PAKEM membuat suasana tidak membosankan dan tidak monoton, 8 siswa menjawab materi lebih mudah dipahami dan diingat dari 22 siswa (100%) menjawab ya, karena materi lebih mudah dipahami dan belajar tidak membosankan dari 22 siswa (100%) berpendapat bahwa lebih senang karena dapat bertukar pikiran dan lebih serius dalam pembelajaran dari 22 siswa (100%) mengatakan bahwa pembelajaran PAKEM

67 128 REKAPITULASI HASIL BELAJAR IPS SEBELUM DAN SESUDAH TINDAKAN SIKLUS I DAN SIKLUS II KELAS XII PROGRAM KEAHLIAN AKOMODASI PERHOTELAN SMK PELITA SALATIGA SEMESTER 1 TAHUN PELAJARAN 2011/2012 berbeda dengan pembelajaran sebelumnya sehingga belajar menjadi lebih menyenangkan. Lampiran 40 No. Nama Sebelum Tindakan Siklus I Siklus II 1. Aditya Putra Pratama Yasinta Yulia Fatmawati Faizal Arif Laksana

68 Indah Wahyuningsih Tutut Yuniarsari Tri Yulianti Resza Setiya Pranata Susana Dian Kumala Putri Wulandari Ayu Rahma Agustin Ridwan Saputra Nurul Aprilia R Nur Setiani Robertus Bambang P Munawaroh Lia Listyowati Chichilia Andriani Saefudin Alfi Isma Alfiana Fahmi Diah Retno Yulianti R Wiwik Setyanto Jumlah Rata-rata 62,46 80,69 92,05 Nilai min Nilai max

69 130 Lampiran 41 Identitas Kelompok

70 131 Lampiran 42 Proses Belajar Mengajar Siklus I

71 132 Presentasi Guru Pembagian Kelompok Diskusi Guru Sebagai Fasilitator Presentasi Siswa Kuis

72 133 Lampiran 43 Proses Belajar Mengajar Siklus II Presentasi Guru Pembagian Kelompok Diskusi Guru Sebagai Fasilitator Presentasi Siswa Kuis

73 134 Lampiran 44 Hasil Kuis Siklus I

BAB II KAJIAN TEORI Pengertian Belajar menurut Teori Konstruktivisme

BAB II KAJIAN TEORI Pengertian Belajar menurut Teori Konstruktivisme 6 BAB II KAJIAN TEORI 2.1. Pengertian Belajar menurut Teori Konstruktivisme Salah satu pendekatan konstruktivistik dalam belajar dan pembelajaran adalah upaya untuk membangun pengetahuan. Dasar dari pembelajaran

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN. Merencanakan Usaha kecil atau mikro. Menganalisis peluang usaha. a. Menjelaskan pengertian kewirausahaan

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN. Merencanakan Usaha kecil atau mikro. Menganalisis peluang usaha. a. Menjelaskan pengertian kewirausahaan 64 Lampiran 1 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Mata pelajaran Kelas / semester Alokasi waktu : Kewirausahaan : X / I : 4 x 45 menit I. Standar kompetensi Merencanakan Usaha kecil atau mikro II. Kompetensi

Lebih terperinci

Model Pembelajaran kooperatif dengan tipe Group Investigation ini masih. asing bagi siswa kelas XI 6 Program Keahlian Multi Media SMK Kristen BM

Model Pembelajaran kooperatif dengan tipe Group Investigation ini masih. asing bagi siswa kelas XI 6 Program Keahlian Multi Media SMK Kristen BM 32 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian Model Pembelajaran kooperatif dengan tipe Group Investigation ini masih asing bagi siswa kelas XI 6 Program Keahlian Multi Media SMK Kristen

Lebih terperinci

Kelopok Sosial. Fitri dwi lestari

Kelopok Sosial. Fitri dwi lestari Kelopok Sosial Fitri dwi lestari 2 HASRAT MANUSIA SEJAK LAHIR 1. Keinginan untuk menjadi satu dengan manusia lain di sekelilingnya 2. Keinginan untuk menjadi satu dengan suasana alam di sekelilingnya.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Administrasi Perkantoran SMK Kristen Salatiga, peneliti berhasil

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Administrasi Perkantoran SMK Kristen Salatiga, peneliti berhasil 31 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian Hasil observasi awal yang dilakukan di kelas X.3 Program Keahlian Administrasi Perkantoran SMK Kristen Salatiga, peneliti berhasil mengidentifikasi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian Hasil observasi awal dilakukan di kelas VII F SMP N 2 Susukan semester 2 tahun ajaran 2013 / 2014 pada kompetensi dasar mendiskripsikan Potensi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian Hasil observasi awal dilakukan di kelas VIII E SMP N 2 Susukan semester I tahun ajaran 2012 / 2013 pada kompetensi dasar mendiskripsikan hubungan

Lebih terperinci

Lampiran 1 : Refleksi Pembelajaran Pra Siklus REFLEKSI PEMBELAJARAN PRA SIKLUS

Lampiran 1 : Refleksi Pembelajaran Pra Siklus REFLEKSI PEMBELAJARAN PRA SIKLUS Lampiran 1 : Refleksi Pembelajaran Pra Siklus REFLEKSI PEMBELAJARAN PRA SIKLUS Mata Pelajaran Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Kelas / Semester : Matematika : Memahami dan menggunakan sifat-sifat operasi

Lebih terperinci

KELOMPOK SOSIAL OLEH : LIA AULIA FACHRIAL, M. SI

KELOMPOK SOSIAL OLEH : LIA AULIA FACHRIAL, M. SI KELOMPOK SOSIAL OLEH : LIA AULIA FACHRIAL, M. SI Pendahuluan Manusia pada dasarnya adalah makhluk sosial, memiliki naluri untuk hidup dengan orang lain. Naluri manusia untuk sellau hidup dengan orang lain

Lebih terperinci

Pert. 6 KELOMPOK-KELOMPOK SOSIAL DAN KEHIDUPAN MASYARAKAT

Pert. 6 KELOMPOK-KELOMPOK SOSIAL DAN KEHIDUPAN MASYARAKAT Pert. 6 KELOMPOK-KELOMPOK SOSIAL DAN KEHIDUPAN MASYARAKAT Manusia pada umumnya dilahikan seorang diri akan tetapi dia adalah mahluk yang telah mempunyai naluri untuk hidup dengan manusia-manusia lainnya,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Profil Sekolah Tempat penelitian ini adalah MI Cepiring yang beralamatkan Desa Cepiring RT 10/RW 04 Cepiring Kabupaten Kendal. Ditinjau dari tenaga pengajarnya,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 52 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian Hasil observasi awal yang dilakukan di kelas X Kompetensi Keahlian 2 SMK Negeri 1 Salatiga, peneliti berhasil mengidentifikasi permasalahan

Lebih terperinci

3. Menurut Mac Iver dan Charles H. Page Kelompok sosial merupakan himpunan atau kesatuan-kesatuan manusia yang hidup bersama.

3. Menurut Mac Iver dan Charles H. Page Kelompok sosial merupakan himpunan atau kesatuan-kesatuan manusia yang hidup bersama. A. Pengertian Kelompok Sosial Kelompok sosial adalah kumpulan individu yang saling memiliki hubungan dan saling berinteraksi sehingga mengakibatkan tumbuhnya rasa kebersamaan dan dan rasa memiliki. Kelompok

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMP 2 SUSUKAN kelas VII F semester 2 tahun pelajaran 2013/2014, dengan jumlah siswa sebanyak 28 siswa, terdiri dari siswa

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 41 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Hasil Penelitian Pra Siklus Berdasarkan hasil penelitian pada siswa kelas IV SDN Randuacir 01 Salatiga semester 2 tahun 2013/2014 nampak

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian tindakan kelas atau PTK (Classroom Action Research). Reason &

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian tindakan kelas atau PTK (Classroom Action Research). Reason & 37 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Desain dan Jenis Penelitian Desain atau jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas atau PTK (Classroom Action Research).

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. mengenai proses pembelajaran pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial yang

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. mengenai proses pembelajaran pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial yang BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil 1. Deskripsi Awal Untuk memperoleh data awal sebelum melaksanakan penelitian, terlebih dahulu dilakukan orientasi dan observasi terhadap guru kelas mengenai proses

Lebih terperinci

KELOMPOK SOSIAL DALAM MASYARAKAT

KELOMPOK SOSIAL DALAM MASYARAKAT KELOMPOK SOSIAL DALAM MASYARAKAT Oleh: Suyatno,, Ir., MKes. Contact: E-mail : suyatnofkmundip@gmail.com Blog : suyatno.blog.undip.ac.id Hp/Telp : 08122815730 / 024-70251915 Pendahuluan Tugas seorang tenaga

Lebih terperinci

SKRIPSI. Disusun dan Diajukan Untuk Melengkapi Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Pada Program Studi Pendidikan Ekonomi

SKRIPSI. Disusun dan Diajukan Untuk Melengkapi Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Pada Program Studi Pendidikan Ekonomi i UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR DENGAN MODEL PEMBELAJARAN PAKEM MATA PELAJARAN IPS POKOK BAHASAN MENDESKRIPSIKAN KELOMPOK SOSIAL DALAM MASYARAKAT MULTIKULTURAL KELAS XII PROGRAM KEAHLIAN

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Negeri Tlahap cenderung bersifat konvensional ceramah yang berpusat pada guru.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Negeri Tlahap cenderung bersifat konvensional ceramah yang berpusat pada guru. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian Observasi awal yang dilakukan di kelas IIIA SD Negeri Tlahap, peneliti berhasil menemukan beberapa permasalahan yang terjadi di dalam proses

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Hasil observasi awal yang dilakukan di kelas XI IPS2 SMA NEGERI 1

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Hasil observasi awal yang dilakukan di kelas XI IPS2 SMA NEGERI 1 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian Hasil observasi awal yang dilakukan di kelas XI IPS2 SMA NEGERI 1 GROBOGAN semester II tahun ajaran 2013-2014 pada kompetensi dasar mengenal

Lebih terperinci

Lampiran 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran : SMK KRISTEN (BM) SALATIGA. : 4 45 menit (2 kali pertemuan) : Pemilihan Tempat Usaha

Lampiran 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran : SMK KRISTEN (BM) SALATIGA. : 4 45 menit (2 kali pertemuan) : Pemilihan Tempat Usaha 91 Lampiran 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Nama Sekolah Kompetensi Keahlian Mata Pelajaran Kelas/Semester Alokasi Waktu Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Materi : SMK KRISTEN (BM) SALATIGA : Pemasaran

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 33 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Pra Siklus Sebelum melaksanakan proses penelitian, terlebih dahulu peneliti melakukan kegiatan observasi dengan tujuan untuk mengetahui

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Pelaksanaan Tindakan Dalam pelaksanaan tindakan penelitian ini akan menguraikan antara lain: (1) kondisi awal, (2) siklus I, (3) siklus II, dan (4) pembahasan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian Hasil observasi awal yang dilakukan di kelas IVB pada mata pelajaran matematika kompetensi dasar menjumlahkan bilangan bulat SD Negeri Tlahap

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 44 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Deskripsi Kondisi Awal (Pra Siklus) Kondisi awal adalah kondisi belajar siswa sebelum penelitian tindakan kelas dilakukan. Berdasarkan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 25 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Pra Siklus Sebelum penelitian dilakukan, dalam kegiatan pembelajaran IPS di Kelas 4 guru masih menggunakan metode pembelajaran tradisional.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Ngabean yang menjadi subjek

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Ngabean yang menjadi subjek 22 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Ngabean yang menjadi subjek penelitian adalah kelas VI yang berjumlah 28 siswa.

Lebih terperinci

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN 50 BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Penelitian yang dilakukan di SMA Swasta Cerdas Murni ini menerapkan metode pembelajaran diskusi kelompok dengan penggunaan media grafis pada materi pedosfer

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 42 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1.Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada Sekolah Dasar Negeri Mangunsari 02 Salatiga dengan jumlah siswa 17 siswa. Sebelum dilakukan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum SDN 1 Krobokan Kecamatan Juwangi Kabupaten Boyolali Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilakukan di SDN 1 Krobokan Kecamatan Juwangi Kabupaten

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang lebih dikenal dengan multikultural yang terdiri dari keragaman ataupun

BAB I PENDAHULUAN. yang lebih dikenal dengan multikultural yang terdiri dari keragaman ataupun BAB I PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang Indonesia merupakan sebuah negara kepulauan yang dicirikan oleh adanya keragaman budaya. Keragaman tersebut antara lain terlihat dari perbedaan bahasa, etnis dan agama.

Lebih terperinci

KONSEP-KONSEP POKOK DALAM SOSIOLOGI: KELOMPOK DAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN

KONSEP-KONSEP POKOK DALAM SOSIOLOGI: KELOMPOK DAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN KONSEP-KONSEP POKOK DALAM SOSIOLOGI: KELOMPOK DAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN Oleh: Suyatno, Ir., MKes. Pendahuluan Tugas seorang tanaga kesehatan sebagai : membantu penyembuhan penyakit meningkatkan derajat

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Akuntansi Sekolah Menengah Kejuruan Pelita Salatiga, peneliti berhasil

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Akuntansi Sekolah Menengah Kejuruan Pelita Salatiga, peneliti berhasil BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Kondisi Awal 4.1.1. Aktivitas Belajar Hasil observasi awal yang dilakukan di kelas XI Program Keahlian Akuntansi Sekolah Menengah Kejuruan Pelita Salatiga,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 32 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Penelitian 4.1.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SD Negeri Tejosari yang terletak di Kelurahan Tejosari,

Lebih terperinci

Sebelum pelaksanaan penelitian dengan Pendekatan Kooperatif Learning. NO Indikator Keterangan

Sebelum pelaksanaan penelitian dengan Pendekatan Kooperatif Learning. NO Indikator Keterangan 31 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1.Deskripsi Kondisi awal Sebelum pelaksanaan penelitian dengan Pendekatan Kooperatif Learning Tipe STAD diketahui ketuntasan hasil belajar IPA semester I kelas

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Harjobinangun, Kecamatan Pakem, Sleman, Yogyakarta. Lokasi cukup

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Harjobinangun, Kecamatan Pakem, Sleman, Yogyakarta. Lokasi cukup BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Deskripsi Lokasi Penelitian SMP Negeri 3 Pakem berlokasi di Dusun Pojok, Desa Harjobinangun, Kecamatan Pakem, Sleman, Yogyakarta. Lokasi cukup

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Kondisi Awal Penelitian dilakukan di kelas 4 SD Negeri Ujung-Ujung 03 Kecamatan Pabelan Kabupaten Semarang pada semester II tahun pelajaran 2012/2013

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. ruang kepala sekolah, 1 ruang guru, 1 mushola, 1 ruang perpustakaan, 1 lab

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. ruang kepala sekolah, 1 ruang guru, 1 mushola, 1 ruang perpustakaan, 1 lab BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Deskripsi Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di SD Negeri Kenaran 2 Prambanan yang terletak di Jl. Watubalik, Sumberharjo, Prambanan,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 25 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Pra Siklus Proses pembelajaran IPS di kelas 5 SD Negeri Tondokerto Kecamatan Jakenan Kabupaten Pati Tahun Ajaran 2013/2014 sebelum diadakan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pada bab ini akan diuraikan secara rinci mengenai hasil penelitian yang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pada bab ini akan diuraikan secara rinci mengenai hasil penelitian yang 45 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan diuraikan secara rinci mengenai hasil penelitian yang meliputi temuan-temuan dari seluruh kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan. Sedangkan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Deskripsi Pelaksanaan Siklus 1 Pelaksanaan siklus 1 dengan kompetensi dasar mengenal aktivitas ekonomi yang berkaitan dengan sumber

Lebih terperinci

METODE PEMBELAJARAN MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

METODE PEMBELAJARAN MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA METODE PEMBELAJARAN MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA WANDY Guru SMP Negeri 3 Tapung wandy6779@gmail.com ABSTRAK Penelitian bertujuan untuk mengetahui

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Observasi Awal Sebelum melakukan tindakan pada siklus I, peneliti melakukan observasi awal di kelas IX MTs Ma arif NU 1 Karanglewas Kabupaten Banyumas. Pada

Lebih terperinci

PEDOMAN OBSERVASI PENDAHULUAN PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE (TAI) TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION UNTUK MENINGKATKAN

PEDOMAN OBSERVASI PENDAHULUAN PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE (TAI) TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION UNTUK MENINGKATKAN Lampiran 1 84 Lampiran 2 85 86 Lampiran 3 PEDOMAN OBSERVASI PENDAHULUAN PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE (TAI) TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR MATEMATIKA

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Pra Siklus (Kondisi Awal) Sebelum pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini, di SD Negeri Ujung- Ujung 02 kecamatan Pabelan kabupaten Semarang khususnya

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Deskripsi Kondisi Prasiklus Gambaran yang dijadikan pangkal menentukan permasalahan upaya peningkatan hasil belajar IPA di kelas V SD menggunakan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jeruklegi tahun ajaran 2011/2012 sebanyak 34 siswa yang terdiri dari 16

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jeruklegi tahun ajaran 2011/2012 sebanyak 34 siswa yang terdiri dari 16 27 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Subyek Penelitian Subyek penelitian ini adalah siswa kelas VII A SMP Negeri 1 Jeruklegi tahun ajaran 2011/2012 sebanyak 34 siswa yang terdiri dari 16 siswa putra dan

Lebih terperinci

No. Variable Indikator Sumber data

No. Variable Indikator Sumber data Lampiran 1 KISI-KISI INSTRUMEN PENELITIAN Judul Penelitian : Mengembangkan Aktivitas Belajar Siswa dalam Mata Pelajaran IPS tentang Peta dengan Memanfaatkan Aplikasi Google Maps pada Siswa Kelas IV SD

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 16 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Kondisi Awal Sebelum pelaksanaan siklus I dan siklus II penulis terlebih dahulu melakukan observasi awal dengan tujuan mengetahui tingkat hasil

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. sebuah kelompok yang dibentuk oleh kepentingan bersama. Durkheim membagi

BAB II KAJIAN PUSTAKA. sebuah kelompok yang dibentuk oleh kepentingan bersama. Durkheim membagi BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Solidaritas Sosial Pengertian solidaritas sosial berasal dari dua pemaknaan kata yaitu solidaritas dan sosial. Solidaritas sosial merupakan perasaan atau ungkapan dalam sebuah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Proses pembelajaran merupakan suatu kegiatan yang dilaksanakan oleh guru, ketika menyampaikan materi yang diajarkan kepada siswa dalam suatu lembaga pendidikan agar

Lebih terperinci

Ciri dan Syarat Kelompok Sosial

Ciri dan Syarat Kelompok Sosial KELOMPOK SOSIAL Rahayu Ginintasasi Pengertian Kelompok Sosial Manusia adalah makhluk individu yang tidak dapat melepaskan diri dari hubungan dengan manusia lain. Sebagai akibat kemudian lahirlah kelompok-

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 1.1. Metode penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas Peneliti disini sebagai observer yang membantu guru melaksanakan Penelitian Tindaan Kelas.

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Lampung pada semester genap tahun pelajaran 2012/2013. Kelas yang dijadikan

III. METODE PENELITIAN. Lampung pada semester genap tahun pelajaran 2012/2013. Kelas yang dijadikan III. METODE PENELITIAN A. Setting Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas VIIIB SMP Pelita Bangsa yang terletak di Jalan Pangeran Emir M. Noer no. 33 Palapa, Tanjung Karang, Bandar Lampung

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Pra Siklus (Kondisi Awal) Dalam pelaksanaan proses Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) IPS di SD Negeri Beji 2 Ungaran Timur Kabupaten semarang sebelum

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan Pendidikan : SMA Kelas/Semester : X/Ganjil Mata Pelajaran : Matematika-Wajib Topik : Sistem Persamaan Linier Dua Variabel Waktu : 2 45 menit A. Kompetensi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 43 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Kondisi Prasiklus (Kondisi Awal) Pembelajaran pada prasiklus ini, penulis menggunakan metode pembelajaran konvensional yaitu dengan metode ceramah. Guru mengawali

Lebih terperinci

HANDOUT. Tujuan : Mahasiswa memiliki sejumlah pengetahuan dan pemahaman tentang konsep dan teori yang berhubungan dengan struktur sosial.

HANDOUT. Tujuan : Mahasiswa memiliki sejumlah pengetahuan dan pemahaman tentang konsep dan teori yang berhubungan dengan struktur sosial. HANDOUT Jurusan/Jenjang : Pendidikan Sejarah/S-1 Mata Kuliah/Kode : Struktur dan Proses Sosial/Sej. 561 Semester/Bobot : 4/ 2 SKS Dosen/Kode : Didin saripudin, S.Pd. M.Si. Drs. Syarief Moeis Pokok Bahasan

Lebih terperinci

Kata Kunci: Metode Diskusi Kelompok, Hasil Belajar, Pembelajaran PKn.

Kata Kunci: Metode Diskusi Kelompok, Hasil Belajar, Pembelajaran PKn. 1 MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN PKN MELALUI METODE DISKUSI KELOMPOK DI KELAS VIIA SMP NEGERI 10 PALU Norma Deysi Mawarni 1 Dahlia Syuaib 2 Asep Mahfudz 3 Program Studi PPKn, Jurusan

Lebih terperinci

Sosiologi. Kelompok & Organisasi Sosial MODUL PERKULIAHAN. Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh 07

Sosiologi. Kelompok & Organisasi Sosial MODUL PERKULIAHAN. Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh 07 MODUL PERKULIAHAN Kelompok & Organisasi Sosial Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh Psikologi Psikologi 07 MK61004 Nurwidiana, SKM MPH Abstract Mata kuliah ini merupakan pengantar bagi

Lebih terperinci

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR PADA BIDANG STUDI IPS MATERI BENUA AFRIKA DENGAN PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR PADA BIDANG STUDI IPS MATERI BENUA AFRIKA DENGAN PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION Indayani, Peningkatan Prestasi Belajar pada Bidang Studi IPS... 67 PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR PADA BIDANG STUDI IPS MATERI BENUA AFRIKA DENGAN PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION PADA SISWA KELAS VI SDN

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian 4.1.1. Pra Siklus (Kondisi Awal) Kondisi awal sebelum diadakannya tindakan di SD N Gajahkumpul kelas 5 semester 1 tahun 2013/2014 pada mata

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Kondisi awal hasil observasi penelitian diketahui bahwa hasil belajar matematika siswa kelas enam SD Negeri Simpar masih rendah. Hal tersebut

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Pra Tindakan

BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Pra Tindakan BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Pra Tindakan Penelitian di kelas X 3 di SMA Negeri Kebakkramat dimulai dengan melakukan wawancara dan observasi sebleum pelaksanaan model pembelajaran Think Pair Share

Lebih terperinci

PEDOMAN WAWANCARA DIALOG AWAL IMPLEMENTASI PENDEKATAN KONTEKSTUAL DENGAN METODE RESITASI UNTUK MENINGKATKAN KARAKTER KEMANDIRIAN DAN TANGGUNG JAWAB

PEDOMAN WAWANCARA DIALOG AWAL IMPLEMENTASI PENDEKATAN KONTEKSTUAL DENGAN METODE RESITASI UNTUK MENINGKATKAN KARAKTER KEMANDIRIAN DAN TANGGUNG JAWAB 92 Lampiran 1 PEDOMAN WAWANCARA DIALOG AWAL IMPLEMENTASI PENDEKATAN KONTEKSTUAL DENGAN METODE RESITASI UNTUK MENINGKATKAN KARAKTER KEMANDIRIAN DAN TANGGUNG JAWAB SISWA BELAJAR MATEMATIKA (PTK Kelas VIII

Lebih terperinci

SURAT PERNYATAAN. : Pernyataan Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) Kepada Yth. Kaprogdi PSKGJ-S1 PGSD UKSW Salatiga Di Salatiga

SURAT PERNYATAAN. : Pernyataan Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) Kepada Yth. Kaprogdi PSKGJ-S1 PGSD UKSW Salatiga Di Salatiga Nomor : / /VIII/2013 Hal PEMERINTAH KABUPATEN BATANG DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA UPT DISDIKPORA KECAMATAN WONOTUNGGAL SEKOLAH DASAR NEGERI WONOTUNGGAL 03 Alamat : Jl. Raya Wonotunggal-Warungasem

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Gendongan 01 yang terletak di Jl. Margorejo No.580 Kecamatan Tingkir Kota Salatiga. Siswa

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN BANTUL

PEMERINTAH KABUPATEN BANTUL PEMERINTAH KABUPATEN BANTUL DINAS PENDIDIKAN MENENGAH DAN NON FORMAL SMA NEGERI 1 BANGUNTAPAN Ngentak Baturetno Banguntapan Bantul Yogyakarta 55197 Telepon (0274) 4436140 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 53 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab ini dipaparkan hasil Penelitian Tindakan Kelas dengan judul Peningkatan Pemahaman Materi Perjuangan Melawan Penjajah Jepang Melalui Metode Pembelajaran

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) MATA PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL KELAS VII

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) MATA PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL KELAS VII RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) MATA PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL KELAS VII SMP N 2 PIYUNGAN JALAN WONOSARI KM. 10,5 SAMPAKAN SITIMULYO PIYUNGAN BANTUL 2016 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Hasil penelitian yang dilakukan dengan menerapkan pendekatan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Hasil penelitian yang dilakukan dengan menerapkan pendekatan BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Hasil penelitian yang dilakukan dengan menerapkan pendekatan kooperatif tipe group investigation (GI) pada mata pelajaran IPS dengan materi Perjuangan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian tindakan kelas tentang peningkatan pemahaman materi jenisjenis

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian tindakan kelas tentang peningkatan pemahaman materi jenisjenis BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Penelitian tindakan kelas tentang peningkatan pemahaman materi jenisjenis pekerjaan pada mata pelajaran IPS melalui metode Course Review Horray di kelas III MI Miftahul

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 39 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil A. Paparan Data Pra Tindakan Observasi awal dilakukan pada hari Senin, 18 Januari 2010. Tindakan tersebut dengan mengadakan pertemuan dengan wakil kepala sekolah

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Sekolah Mata Pelajaran : SMPN 4 Wates : IPS Kelas/Semester : VII / 1 Alokasi Waktu : 2 x 40 menit A. Kompetensi Inti 1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang

Lebih terperinci

BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN. Madrasah tempat berlangsungnya penelitian terletak di Jalan Basuki

BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN. Madrasah tempat berlangsungnya penelitian terletak di Jalan Basuki BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian Madrasah tempat berlangsungnya penelitian terletak di Jalan Basuki Rahmat No.46 Tajau Pecah Kecamatan Batu Ampar Kabupaten Tanah Laut

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum SDN Mangunsari 06 Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilaksanakan di SDN Mangunsari 06 Salatiga Semester II Tahun Pelajaran 2013/2014. Alamat

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A Hasil Penelitian Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berupa soal pilihan ganda sebagai post test. Sebelum digunakan untuk mengukur hasil belajar instrumen

Lebih terperinci

SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Pada Program Studi Pendidikan Biologi FKIP UNP Kediri

SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Pada Program Studi Pendidikan Biologi FKIP UNP Kediri PENERAPAN MODEL STAD DENGAN PERMAINAN KUIS MAKE A MATCH PADA MATERI SISTEM GERAK TUMBUHAN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIII J SMPN 2 NGUNUT SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Setting Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilakukan di MTs Kebun Bunga Banjarmasin Tahun Pelajaran 2013/2014. Subjek penelitian ini adalah Guru

Lebih terperinci

Tabel 4.1 Distribusi Ketuntasan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas 4 SD Negeri Tunggulsari Semester I/ Pra Siklus

Tabel 4.1 Distribusi Ketuntasan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas 4 SD Negeri Tunggulsari Semester I/ Pra Siklus BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1.1. Pelaksanaan Tindakan 1.1.1. Deskripsi Kondisi Awal Berdasarkan hasil pengamatan yang sudah dilakukan saat pembelajaran IPA, siswa terlihat kurang semangat dan

Lebih terperinci

Lampiran 1 RENCANA PERBAIKAN PEMBELAJARAN SIKLUS I

Lampiran 1 RENCANA PERBAIKAN PEMBELAJARAN SIKLUS I 37 Lampiran 1 RENCANA PERBAIKAN PEMBELAJARAN SIKLUS I Mata Pelajaran Kelas Semester Alokasi Waktu : Ilmu Pengetahuan Sosial : IV (Empat) : 1 (Satu) : 3 x 35 menit I. Standar Kompetensi Mengenal sumber

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN A. KOMPETENSI INTI, KOMPETENSI DASAR, DAN INDIKATOR PEMBELAJARAN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN A. KOMPETENSI INTI, KOMPETENSI DASAR, DAN INDIKATOR PEMBELAJARAN Nama Sekolah : SMPN CIBEBER Mata Pelajaran : Matematika Kelas/Semester : VII / I Alokasi Waktu : 2 40 menit Materi Pokok : Himpunan Pertemuan Ke- : RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN A. KOMPETENSI INTI,

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 50 BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Berdasarkan hasil penelitian yang dilaksanakan di SMP Negeri 9 Langsa diperoleh data mengenai pembelajaran dengan menggunakan media Smart Globe

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 22 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Kondisi Prasiklus (Kondisi Awal) Pembelajaran pada prasiklus ini, penulis menggunakan metode Student Teams Achievmet Division (STAD). Guru mengawali pembelajaran

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Penelitian ini dilakukan di SDN 1 Baleharjo Kecamatan Eromoko Kabupaten Wonogiri. SDN 1 Baleharjo terletak di lingkungan pedesaan yang jauh

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN DAN DISKUSI HASIL PENELITIAN

BAB V PEMBAHASAN DAN DISKUSI HASIL PENELITIAN 79 BAB V PEMBAHASAN DAN DISKUSI HASIL PENELITIAN A. Pembahasan Data hasil yang diperoleh dalam penelitian ini digunakan untuk menjawab pertanyaan penelitian pada bab I. Adapun deskriptif data hasil penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. berjumlah 16 orang siswa yang terdiri dari 6 orang laki-laki dan 10 orang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. berjumlah 16 orang siswa yang terdiri dari 6 orang laki-laki dan 10 orang BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Setting Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksankan pada MIN Pasungkan Kabupaten Hulu Sungai Selatan Kelas III A semester I tahun ajaran 2013/2014

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Penelitian tindakan kelas melalui model pembelajaran langsung dengan permainan balok pecahan pada mata pelajaran matematika materi pecahan ini

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ` BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Kondisi Awal Pra Siklus Penelitian Tindakan Kelas dilaksanakan di SMP Negeri 8 Salatiga pada kelas VIII B Semester II Tahun Ajaran 2011/2012. Kelas yang akan digunakan

Lebih terperinci

BAB V MODEL BERBASIS MULTIKULTURAL DAN PEMBELAJARANYA DALAM MASYARAKAT DWIBAHASAWAN

BAB V MODEL BERBASIS MULTIKULTURAL DAN PEMBELAJARANYA DALAM MASYARAKAT DWIBAHASAWAN 189 BAB V MODEL BERBASIS MULTIKULTURAL DAN PEMBELAJARANYA DALAM MASYARAKAT DWIBAHASAWAN Implementasi pendidikan multikultural di sekolah perlu diperjelas dan dipertegas. Bentuk nyata pembelajaran untuk

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran SDN Samban 02 Penelitian ini dilakukan di SDN Samban 02 Kecamatan Bawen Kabupaten Semarang. Dilihat dari letak geografisnya SDN Samban 02 terletak di

Lebih terperinci

siswa kurang memahami materi yang disampaikan guru,

siswa kurang memahami materi yang disampaikan guru, BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Penelitian ini dilakukan dengan melihat kondisi awal hasil belajar matematika pada siswa kelas 3 SD Negeri Kaliwungu 03, Kecamatan Kaliwungu,

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN A. Simpulan Berdasarkan hasil penelitian tentang penerapan model pembelajaran Learning Cycle 7E untuk meningkatkan respon positif siswa terhadap materi prisma dan limas

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian 4.1.1. Pelaksanaan Tindakan Pada bagian pelaksanaan tindakan, akan diuraikan empat subbab yaitu kondisi awal, siklus 1, siklus 2 dan pembahasan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. guru mata pelajaran IPS kelas III di MI Nurul Huda I Kepatihan Gresik. Selain proses

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. guru mata pelajaran IPS kelas III di MI Nurul Huda I Kepatihan Gresik. Selain proses BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Kondisi Sebelum Penelitian Pada penelitian ini dilakukan oleh peneliti melalui proses wawancara terhadap guru mata pelajaran IPS kelas III di MI Nurul Huda I Kepatihan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Sebelum dilaksanakan proses pembelajaran siklus I, melalui pembelajaran

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Sebelum dilaksanakan proses pembelajaran siklus I, melalui pembelajaran BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 1.Siklus I a. Perencanaan Tindakan Sebelum dilaksanakan proses pembelajaran siklus I, melalui pembelajaran kooperatif tipe STAD di kelas VI Sekolah

Lebih terperinci

Bab IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Bab IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Diskripsi Siklus 1 1) Perencanaan Tindakan Bab IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Perencanaan tindakan didasarkan pada hasil studi pendahuluan yang bertujuan untuk mengetahui

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian Hasil Penelitian Hasil observasi awal yang dilakukan di kelas X Pemasaran-1 SMK Negeri 1 Salatiga, peneliti menemukan permasalahan pembelajaran

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Kondisi Awal Berdasarkan observasi yang telah dilakukan peneliti terhadap hasil belajar siswa kelas 5 SDN Karangduren 04 sebelum dilaksanakan penelitian

Lebih terperinci