BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Ngabean yang menjadi subjek

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Ngabean yang menjadi subjek"

Transkripsi

1 22 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Ngabean yang menjadi subjek penelitian adalah kelas VI yang berjumlah 28 siswa. Terdiri dari 11 siswa putra dan 17 siswa putri. Kualitas prestasi di SD ini tidak terlalu mencolok dan minat belajar siswa rendah. SD ini berada di pedesaan yang masih sangat asri, begitu juga siswa di SD masih sangat menghormati guru. Dengan background sistem sosial yang masih terjaga ke jawaan nya maka peneliti memutuskan untuk mencoba menaikkan prestasi belajar pada mata pelajaran IPS dengan SK: 3. Memahami peranan Indonesia di era globalisasi, KD: 3.1 Menjelaskan peranan Indonesia pada era globalisasi dan dampak positif serta negatifnya terhadap kehidupan Bangsa Indonesia. Dengan menggunakan metode pemberian tugas kuis (pretest) yang diberikan pada awal pembelajaran. Diharapkan siswa dapat meningkat minat belajarnya dan meningkatkan nilai KKM yang telah ditetapkan. Pada pembelajaran IPS ini KKM yang ditetapkan adalah 60 walaupun KKM yang ditetapkan rendah siswa masih banyak sekali yang tidak tuntas sehingga harus diperlukan tindak lanjut remidial Pemahaman Belajar Pada awalnya siswa kelas VI, nilai rata-rata pelajaran IPS rendah khususnya pada materi Era Globalisasi. Hal ini disebabkan karena siswa diberikan pemahaman tentang materi Era Globalisasi melalui metode ceramah saja yang dilakukan oleh guru, sehingga anak hanya berangan-angan belaka dan tidak mempunyai semangat belajar yang lebih Proses Pembelajaran Proses pembelajaran pada pra siklus menunjukkan bahwa siswa masih pasif, karena tidak diberi respon yang menantang. Siswa masih bekerja secara 22

2 23 individual, tidak tampak kreatif siswa maupun gagasan yang muncul. Siswa terlihat jenuh dan bosan tanpa gairah karena pembelajaran selalu monoton. 4.2 Kondisi Pra Siklus Penelitian ini dilakukan di kelas VI SD Negeri Ngabean Kecamatan Secang, pada mata pelajaran IPS SK Era Globalisasi. Dengan jumlah 28 siswa terdiri dari 11 siswa laki laki dan 17 siswa perempuan. Penelitian ini menggunakan metode pembelajaran diskusi kelompok. Berdasarkan observasi yang dilakukan, sebagian nilai kelas VI pada mata pelajaran IPS masih di bawah KKM yang ditentukan sekolah yaitu 61. Jumlah siswa yang belum mencapai KKM ada 18 siswa dari 28 siswa dapat dilihat pada Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Nilai Test Pra Siklus berikut ini : Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Nilai Test Pra Siklus Belu No. Nilai Jumlah Siswa Persenta se (%) Tun tas m Tuntas Jum lah Rata rata 58, Sumber Data : Guru Kelas Dari data Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Nilai Test Pra Siklus di atas dapat diperjelas dengan Gambar 4.1 Diagram batang dibawah ini:

3 24 a 20 m18 b a r D 2 0 i a G Nilai Siswa Pra siklus Gambar 4.1 diagram batang Nilai Siswa Pra Siklus Dari tabel di atas dapat dilihat siswa yang memperoleh nilai ada 19 siswa dan yang memperoleh nilai hanya ada 9 siswa. Dari data tabel diatas maka dibuat Tabel 4.2 Ketuntasan Belajar Siswa Pra Siklus pada kondisi awal sebagai berikut: Tabel 4.2 Ketuntasan Belajar Siswa Pra Siklus Untuk mempermudah membaca data diatas peneliti menyajikan dalam bentuk diagram batang pada Gambar Diagram Batang 4.2 Ketuntasan Belajar Pra Siklus di berikut: No Nilai Kriteria 1 61 Tuntas Belum 2 <61 Tuntas Jumlah Siswa 9 19 Persentase % 32 68

4 tuntas Nilai Test Pra Siklus belum tuntas nilai test pra siklus Gambar 4.2 Diagram Batang Ketuntasan Belajar Pra Siklus Rendahnya prestasi siswa dipengaruhi oleh tingkat pemahaman siswa terhadap materi yang disajikan masih rendah dikarenakan guru kurang memiliki ketrampilan menciptakan suasana pembelajaran yang kondusif atau selalu menggunakan pembelajaran yang monoton yaitu ceramah bervariasi, dimana metode ceramah bervariasi masih mendominasi proses kegiatan pembelajaran, sehingga mengakibatkan pembelajaran kurang menarik yang berakibat tingkat pemahaman siswa menjadi rendah dan siswa pun kurang aktif dalam mengikuti proses pembelajaran, sehingga terjadi hambatan dalam transformasi ilmu pengetahuan yang menimbulkan pembelajaran berjalan kurang efektif. Berdasarkan data hasil belajar yang rendah dari siswa kelas VI di SD Negeri Ngabean Semester II Tahun Pelajaran 2011/2012, penulis akan melakukan sebuah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) sesuai dengan rancangan penelitian yang telah diuraikan pada BAB sebelumnya. Dalam penelitian ini penulis akan menggunakan metode pembelajaran pemberian tugas kuis (pretest) guna meningkatkan pemahaman belajar siswa yang akan dilakukan dalam dua siklus. Siklus I pembelajaran dilakukan dengan SK: Memahami peranan bangsa indonesia di era globalisasi, KD: menjelaskan peranan Indonesia pada era global dan dampak positif serta negatifnya terhadap kehidupan bangsa Indonesia, dan siklus II pembelajaran dilakukan sama dengan siklus I yaitu SK: Memahami peranan bangsa indonesia di era

5 26 globalisasi, KD: menjelaskan peranan Indonesia pada era global dan dampak positif serta negatifnya terhadap kehidupan bangsa Indonesia. 4.3 Siklus I Rencana Tindakan Perencanaan siklus I ini ada Tiga (3) pertemuan yaitu pertemuan I, pertemuan II, pertemuan III. a. Pertemuan I Setelah diperoleh informasi pada tahap observasi, maka dilakukan diskusi dengan guru kelas VI mengenai materi pembelajaran yang akan disajikan serta alat penunjang lain yang perlu digunakan. Sebelum mengajar pada pertemuan I, maka guru menyiapkan segala sesuatu yang menunjang proses pembelajaran. Guru merancang Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan pokok bahasan Era Globalisasi, kemudian menyajikan pengalaman belajar yang bersifat mengeksplor siswa yaitu dengan menggunakan metode pemberian tugas kuis atau (pretest) dengan selain itu, Guru juga mempersiapkan perlengkapan belajar yang diperlukan, misalnya lembar kerja siswa (LKS), buku pelajaran, serta alat peraga. Dan guru juga berencana membagi kelompok untuk siswa, dalam 1 kelompok terdiri dari 4 siswa, adanya diskusi hanya untuk melatih kerja sama siswa dengan teman sekelas tanpa memperhatikan jenis kelamin. Dengan menggunakan metode pemberian kuis atau (pretest) ini siswa dapat mengeksplor dirinya sendiri dengan hasil nilai pretest yang didapat oleh siswa. Belajar sebelum pembelajaran sangat penting bila menggunakan metode pemberian tugas kuis atau (pretest) ini, dan tidak kalah pentingnya dalam penelitian ini adalah persiapan fisik dan mental.kelebihan dari metode ini adalah siswa lebih aktif dalam pembelajaran yang akan dimulai karena menanyakan halhal yang dianggap sulit di saat menerima soal pretest. b. Petemuan II Perencanaan pembelajaran pada siklus I pertemuan II sebagai tindak lanjut dari hasil belajar siswa dan kekurangan/kelemahan pada pertemuan I. Perencanaan siklus I pertemuan II lokasi pengamatan/observasi akan

6 27 dilaksanakan di lapangan sekolah pada saat pertemuan I. Sebelum mengajar pada pertemuan II, maka guru menyiapkan segala sesuatu yang menunjang proses pembelajaran. Guru merancang Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan pokok bahasan Bukti-bukti Era Globalisasi, kemudian guru merencanakan menyajikan pengalaman yang bersifat memotivasi yaitu pembelajaran yang nyata dengan kenyataaan yang dialami siswa setelah motivasi siswa diberikan soal pretest. Guru juga mempersiapkan perlengkapan belajar yang diperlukan, misalnya lembar kerja siswa (LKS), buku pelajaran serta alat peraga. Dan guru juga berencana membagi kelompok untuk siswa, dalam 1 kelompok terdiri dari 4 siswa untuk berdiskusi. c. Pertemuan III Perencanaan pembelajaran pada siklus I pertemuan III sebagai penyempurnaan kekurangan dan tindak lanjut dari pertemuan I dan II. Pada pertemuan III. Guru merancang Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan pokok bahasan kerja sama yang pada era globalisasi, kemudian guru merencanakan menyajikan pengalaman yang bersifat memotivasi yaitu dengan menceritakan hal-hal yang dialami siswa secara nyata setelah itu memulai pembelajaran dengan metode pemberian tugas kuis pembelajaran diawali dengan pretest. Setelah pretest dikerjakan dan dikumpulkan dengan dibantu siswa, Guru memulai pembelajaran seperti biasa dan juga mempersiapkan perlengkapan belajar yang diperlukan, misalnya lembar diskusi, buku pelajaran serta alat peraga, dan test formatif. Guru juga berencana membagi kelompok untuk siswa, dalam 1 kelompok terdiri dari 4 siswa untuk melakukan diskusi Pelaksanaan, dan Observasi Tindakan Pelaksanaan dan observasi pada siklus I ini terdiri dari tiga pertemuan, yaitu pertemuan I, pertemuan II dan pertemuan III. Pertemuan I dan II berlangsung selama 70 menit (dua jam pelajaran) pertemuan III tetap 70 menit, yaitu 45 menit pertama penyampaian materi, dan 25 menit berikutnya

7 28 evaluasi. Pertemuan I, II dan III dilaksanakan pada tanggal 9, 11, dan 13 April ) Pertemuan I a. Kegiatan Awal Apersepsi Menceritakan peristiwa yang berhubungan dengan globalisasi yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari kemudian bertanya Anak-anak kalian sudah pernah melihat handphone? Handphone membuat kita mudah dalam berkomunikasi,bukan? Nah, sekarang jelaskan apa yang kalian ketahui tentang era globalisasi?. Motivasi Memberikan penjelasan jika globalisasi tidak ada maka kehidupan kita tidak akan ada tekhnologi seperti sekarang. b. Kegiatan Inti Teknik Pembelajaran Menjelaskan pembelajaran menggunakan metode pemberian tugas kuis atau (pretest): a. Mengkomunikasikan tujuan dan tema pemberian tugas untuk dikerjakan. b. Menjelaskan cara mengerjakan tugas kuis. c. Membagikan lembar tugas atau buku untuk mengerjakan. d. Membimbing dan mengawasi siswa mengerjakan tugas. e. Mengumpulkan hasil pekerjaan siswa tanpa dikoreksi terlebih dahulu. Eksplorasi Bertanya kepada peserta didik anak-anak apakah kalian pernah menggunakan escalator saat berbelanja di mall atau pusat perbelanjaan? Elaborasi a. Membentuk/ menyiapkan peserta didik menjadi 4 kelompok diskusi. b. Menjelaskan materi yang akan di diskusikan. c. Melalui diskusi kelompok dengan menggunakan contoh dari

8 29 kehidupan sehari-hari peserta didik diatas untuk mengenalkan konsep baru: Menjelaskan dampak positif dan negatif dari adanya globalisasi. d. Melalui diskusi kelompok dengan menggunakan contoh dari kehidupan sehari-hari peserta didik diatas untuk mengenalkan konsep baru: Menjelaskan perubahan sikap perilaku orang karena era globalisasi. e. Membimbing dan memberikan materi diskusi tiap-tiap kelompok diskusi untuk mengenal konsep baru yang ada pada tujuan pembelajaran 1, 2, 3, 4. Konfirmasi a. Menunjuk ketua kelompok untuk mewakili kelompok dalam menyampaikan hasil pekerjaannya. b. Memberikan penjelasan lebih lanjut. c. Kegiatan Akhir a. Melakukan Refleksi: Apakah yang kalian pelajari pada pembelajaran kali ini? b. Mengkoreksi hasil tugas kuis atau pretest. c. Memberikan tugas agar peserta didik mempelajari subtansi pokok bahasan selanjutnya. d. Mengucapkan salam penutup. d. Refleksi Pada hasil pertemuan I siklus I masih ada kekurangan yang terjadi baik saat pengerjaan soal pretest maupun pembelajaran. Itu disebabkan belum pernahnya siswa menerima metode yang digunakan peneliti. Sehingga suasana kelas sangat kacau karena ketidaktahuan mereka tentang soal yang diberikan guru. Setelah diberikan penjelasan lebih lanjut maka siswa pun tenang dalam mengerjakan soal pretest. Selesai mengerjakan soal siswa pun banyak yang menanyakan soal yang belum diketahui oleh mereka. Pembelajaran pun menjadi sangat menarik setelah diadakan diskusi yang

9 30 membuat suasana menjadi lebih hidup karena banyak sekali pertentangan pemikiran yang ada sehingga proses diskusi pun menjadi menarik. Peneliti pun mengkonfirmasi soal diskusi secara bersama-sama siswa, sehingga muncul komunikasi dua arah dalam pembelajaran yang dilakukan. Setelah proses konfirmasi maka, kegiatan selanjutnya adalah mencocokkan hasil pekerjaan pretest siswa. Dari hasil nilai pretest yang di peroleh siswa secara keseluruhan data nilai pretest I yang di sajikan pada Daftar Nilai Pretest Siklus I Pertemuan I sebagai berikut: (lampiran 7) Dari data nilai yang telah ditampilkan oleh peneliti dapat di identifikasi yaitu: nilai antara ada 1 siswa, nilai antara ada 15 siswa, nilai antara ada 18, tidak ada siswa yang mendapat nilai antara 81-90, dan nilai antara dari data tersebut atau jika ditampilkan dalam Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Nilai pretest Pertemuan I Siklus I sebagai berikut: Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Nilai pretest Pertemuan I Siklus I Jumlah No Nilai Siswa Persentase (%) Jumlah ratarata 69 Diatas adalah data nilai pretest masing-masing siswa dan rata-rata nilai semua siswa. Untuk lebih jelas dan mempermudah membaca data-data diatas. Peneliti menyajikan Gambar 4.3 Diagram Batang Nilai pretest Siklus I Pertemuan I dibawah:

10 Nilai Tabel Nilai Pre test Siklus I Pertemuan I Gambar 4.3 Diagram Batang Nilai Pretest Siklus I Pertemuan I Dalam pertemuan I terdapat satu siswa dari keseluruhan 28 siswa yang kurang aktif dalam pembelajaran. Nilai yang diterima dalam pretest pertama pun sangat kurang. Kemampuan cara bicara siswa tersebut pun sangat kurang. Dugaan yang ada pun kemungkinan siswa tersebut mengalami kemunduran dalam sisi mentalitas sehingga kesulitan dalam proses sosialisasi dengan teman sekelasnya maupun guru kelasnya. Kekurangan dari cara pengajaran yang ada pada lembar pengamatan adalah sitem komunikasi antara guru dan siswa terlalu dekat sehingga siswa pun menjadi kurang sopan. Adapun kekurangan yang lain adalah kurang bisa menguasai kelas. Dari kekurangan yang ada pada pertemuan I akan di perbaiki pada pertemuan II siklus I. 2) Pertemuan II a. Kegiatan Awal Apersepsi Menurut kalian bangga berbelanja di pasar tradisional atau di pusat perbelanjaan? Motivasi Memberikan penjelasan anak-anak sebagai bangsa indonesia kita tidak

11 32 boleh menghilangkan jati diri bangsa Indonesia. b. Kegiatan Inti Teknik Pembelajaran Menjelaskan pembelajaran menggunakan metode pemberian tugas kuis atau (pretest): a. Mengkomunikasikan tujuan dan tema metode pemberian tugas untuk dikerjakan. b. Menjelaskan cara mengerjakan tugas kuis. c. Membagikan lembar tugas atau buku untuk mengerjakan. d. Membimbing dan mengawasi siswa mengerjakan tugas. e. Mengumpulkan hasil pekerjaan siswa tanpa dikoreksi terlebih dahulu. Eksplorasi Bertanya kepada peserta didik anak-anak jika kita sedang berjalanjalan atau menonton televisi kita sering melihat iklan-iklan yang ditayangkan apakah iklan dapat menjadi acuan sebagai bukti adanya era globalisasi?. Elaborasi a. Membentuk/ menyiapkan peserta didik menjadi 4 kelompok diskusi. b. Menjelaskan materi yang akan di diskusikan. c. Melalui diskusi kelompok dengan menggunakan contoh dari kehidupan sehari- hari peserta didik diatas untuk mengenalkan konsep baru: Menjelaskan Sikap-sikap yang harus dimiliki oleh setiap orang terhadap adanya era globalisasi. d. Melalui diskusi kelompok dengan menggunakan contoh dari kehidupan sehari-hari peserta didik diatas untuk mengenalkan konsep baru: Menjelaskan peranan bangsa Indonesia terhadap era globalisasi. e. Membimbing dan memberikan materi diskusi tiap-tiap kelompok

12 33 diskusi untuk Mengenal konsep baru yang ada pada tujuan pembelajaran 5, 6, 7. Konfirmasi a. Menunjuk ketua kelompok untuk mewakili kelompok dalam menyampaikan hasil pekerjaannya. b. Memberikan penjelasan lebih lanjut. c. Kegiatan Akhir a. Melakukan Refleksi: Apakah yang kalian pelajari pada pembelajaran kali ini? b. Mengkoreksi hasil tugas kuis atau (pretest). c. Memberikan tugas agar peserta didik mempelajari subtansi pokok bahasan selanjutnya. d. Mengucapkan salam penutup. d. Refleksi Pada pertemuan II siswa lebih enjoy saat mengerjakan soal pretest yang diberikan. Itu dapat di simpulkan bahwa siswa lebih siap untuk menerima pembelajaran. Kekurangan pada pertemuan I pun dapat diatasi dan proses pembelajaran pun menjadi lebih baik dari sebelumnya. Tetapi permasalahan tentang siswa yang kurang aktif belum dapat diselesaikan oleh guru. Guru mencoba membuat rasa percaya diri anak agar lebih baik dengan cara menyuruh dirinya untuk mempresentasikan hasil diskusi dari kelompoknya. Akan tetapi siswa tersebut tidak mau maju untuk Mempresentasikan, upaya agar bisa membuat siswa tersebut mau mempresentasikan hasil diskusinya maka peneliti menyuruh salah satu teman dari kelompoknya untuk menemaninya mempresentasikan hasil dari diskusinya. Pada pertemuan II ini nilai pretest siswa naik. Daftar nilai pretest siswa pada pertemuan II ditampilkan pada Daftar Nilai Pretest Pertemuan II sebagai berikut: (lampiran 7) Dari data nilai pretest siswa dapat dibaca sebagai berikut : Ada 2 siswa masih mendapat nilai antara 50-60, 2 siswa mendapat nilai antara 61-70, 6 siswa mendapat nilai antara 71-80, tidak ada siswa yang mendapat nilai

13 34 antara 81-90, dan 18 siswa mendapat nilai Dengan rata-rata nilai kelas 88. Untuk memperjelas data yang diatas dapat di lihat pada Tabel 4.4 Distribusi Nilai pretest Pertemuan II Siklus I di bawah ini : Tabel 4.4 Distribusi Nilai pretest Pertemuan II Siklus I No. Nilai Jumlah Siswa Persentase (%) Jumlah Rata-rata 88 Dengan data Tabel 4.4 Distribusi Nilai pretest Pertemuan II Siklus I dapat dibaca yaitu 7% siswa mendapatkan nilai antara dan 61-70, 22% siswa mendapatkan nilai 71-80, 64% siswa mendapatkan nilai antara Rata-rata nilai anak pada pretest II pertemuan I mencapai rata-rata 88. Itu menunjukan bahwa pada pertemuan II siswa mulai bisa menerima metode yang digunakan oleh peneliti. Untuk mempertegas dan memudahkan membaca dari data diatas peneliti menampilkan dengan diagram batang yang ditampilkan pada Gambar Diagram Batang 4.4 sebagai berikut : Tabel Nilai Siklus I Pertemuan II Persentase (%) Tabel Nilai Siklus I Pertemuan II Jumlah Siswa Gambar 4.4 Diagram Batang Nilai pretest Siklus I pertemuan II

14 35 Dari keseluruhan nilai pretest yang didapat siswa menunjukan bahwa siswa lebih meningkat dibandingkan pada pertemuan pertama ditunjukkan bahwa sebagian besar siswa mendapat nilai 100 dan hanya 4 siswa yang di bawah standar KKM yang digunakan oleh peneliti. 3) Pertemuan III a. Kegiatan Awal Apersepsi Menurut kalian bangga berbelanja di pasar tradisional atau di pusat perbelanjaan? Motivasi Memberikan penjelasan anak-anak sebagai bangsa indonesia kita tidak boleh menghilangkan jati diri bangsa Indonesia. b. Kegiatan Inti Teknik Pembelajaran Menjelaskan pembelajaran menggunakan metode pemberian tugas kuis atau (pretest) : a. Mengkomunikasikan tujuan dan tema pemberian tugas untuk dikerjakan. b. Menjelaskan cara mengerjakan tugas kuis. c. Membagikan lembar tugas atau buku untuk mengerjakan. d. Membimbing dan mengawasi siswa mengerjakan tugas. e. Mengumpulkan hasil pekerjaan siswa tanpa dikoreksi terlebih dahulu. Eksplorasi Bertanya kepada peserta didik anak-anak apakah negara kita sudah bekerja sama dengan negara lain yang lebih maju daripada negara kita?cobalah berikan contohnya?. Elaborasi a. Membentuk/ menyiapkan peserta didik menjadi 4 kelompok diskusi. b. Menjelaskan materi yang akan di diskusikan.

15 36 c. Melalui diskusi kelompok dengan menggunakan contoh dari kehidupan sehari-hari peserta didik diatas untuk mengenalkan konsep baru: Menjelaskan faktor-faktor adanya perusahaan asing di Indonesia d. Melalui diskusi kelompok dengan menggunakan contoh dari kehidupan sehari-hari peserta didik diatas untuk mengenalkan konsep baru: Menjelaskan dampak positif dan negatif masuknya perusahaan asing di Indonesia. e. Membimbing dan memberikan materi diskusi tiap-tiap kelompok diskusi untuk mengenal konsep baru yang ada pada tujuan pembelajaran 8, 9, 10, 11. Konfirmasi a. Menunjuk ketua kelompok untuk mewakili kelompok dalam menyampaikan hasil pekerjaannya. b. Memberikan penjelasan lebih lanjut. c. Kegiatan Akhir a. Melakukan Refleksi: Apakah yang kalian pelajari pada pembelajaran kali ini? b. Mengkoreksi hasil tugas kuis atau pretest. c. Mengerjakan test formatif siklus I. d. Mengucapkan salam penutup. d. Refleksi Pertemuan III adalah tindak lanjut dari pertemuan I dan II yang masih kurang sempurna dalam hasil maupun proses pembelajaran. Siswa diantara pertemuan seblumnya lebih aktif pada pertemuan III karena siswa lebih mengenal karakter dari guru. Menurut observer yaitu guru kelas pun dianggap pertemuan III sudah lebih baik dari dua pertemuan sebelumnya. Pesan dalam proses pembelajaran pun mengena pada siswa. Pada pertemuan ini kesulitan dari guru adalah 1 siswa yang masih belum aktif dalam proses pembelajaran. Guru masih menggunakan hal yang sama yaitu memberikan

16 37 kepercayaan terhadap siswa yang kurang aktif tersebut. hasilnya siswa tersebut mengalami peningkatan pada nilai pretest dan test evaluasi atau test formatif yang diberikan usai proses konfirmasi yang diberikan oleh guru/peneliti. Secara umum peningkatan nilai pretest yang didapat siswa pun mengalami peningkatan yang signifikan. Penjelasan lebih lanjut dari peningkatan nilai pretest yang didapat siswa ditampilkan Pada Daftar Nilai pretest Siklus I pertemuan III sebagai berikut : (lampiran 7) Dari daftar nilai diatas peningkatan siswa terlihat dengan hanya 1 siswa yang mendapat nilai kurang akan tetapi itu sudah merupakan peningkatan dari nilai pretest sebelumnya yaitu jika menggunakan KKM yang digunakan sekolah maka siswa tersebut telah tuntas namun peneliti menetapkan KKM yaitu 70. Gambaran dari daftar nilai diatas yaitu: tidak ada siswa yang memperoleh nilai antara 50-60, 1 siswa memperoleh nilai antara 61-70, 5 siswa memperoleh nilai antara 71-80, 7 siswa mendapat nilai 81-90, 15 siswa mendapat nilai antara Dengan rata-rata nilai mencapai 92. Penjelasan di atas dipertegas oleh Tabel 4.5 Daftar Distribusi Frekuensi Nilai pretest III di bawah ini: Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Nilai pretest Pertemuan III Siklus I No. Nilai Jumlah Siswa Persentase (%) Jumlah Rata rata 92 Data yang dapat dibaca dari Tabel 4.5 Daftar Distribusi Frekuensi Nilai pretest Pertemuan III Siklus I, yaitu 1 siswa yang memperoleh nilai jika di presentasekan hanya 3%, 5 siswa memperoleh nilai jika dipersentasekan sebesar 20%, 7 siswa yang memperoleh nilai jika

17 38 dipersentasekan sebesar 23%, 15 siswa memperoleh nilai jika dipersentasekan sebesar 54%. Rata-rata nilai kelas pun meningkat menjadi 92. Agar data mudah dibaca dan dimengerti peneliti menyajikan dalam bentuk diagram batang pada Gambar 4.5 Diagram Batang Nilai pretest Siklus I Pertemuan III dalam bentuk diagram batang sebagai berikut ini: persentase % nilai Gambar 4.5 Nilai pretest Siklus I Pertemuan III Dari Gambar 4.5 Diagram Batang Nilai pretest Siklus I Pertemuan III ditunjukkan bahwa siswa sebagian besar mendapat nilai dan nilai terendah adalah Dapat disimpulkan juga bahwa metode yang digunakan oleh guru sudah dimengerti dan dikuasai oleh siswa pada umumnya. Setelah mengkonfirmasi pembelajaran siswa diberikan test evaluasi untuk mengukur keberhasilan metode pemberian tugas kuis (pretest) pembelajaran Perbandingan Nilai pretest siswa pada siklus I Dari tiga pertemuan pada siklus I ada tiga pretest yang diberikan kepada siswa. Guru yang menggunakan metode pemberian tugas kuis atau (pretest) yang diberikan kepada siswa dalam upaya meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS. Maka peneliti akan membandingkan nilai rata-rata siswa tiap pretest yang telah dilakukan tiga kali. Perbandingan nilai pada Daftar Nilai Tiap pretest Pada Siklus I yang diperoleh siswa adalah sebagai berikut: (lampiran 7) Dengan membaca daftar nilai di atas dapat disimpulkan bahwa nilai pretest tiap pertemuan pada siklus I meningkat. Untuk mempermudah dalam

18 39 membaca peningkatan nilai pretest pada tiap pertemuan peneliti membuat Gambar 4.6 peningkatan nilai pretest tiap pertemuan pada siklus I yang berbentuk diagram batang sebagai berikut: Nilai Pre test Siswa pre test 1 pre test 2 pre test 3 nilai pre test siswa Gambar 4.6 Peningkatan Nilai pretest Tiap Pertemuan Pada Siklus I Gambar 4.6 Peningkatan Nilai pretest Tiap Pertemuan Pada Siklus I menunjukkan bahwa peningkatan yang terjadi pada pertemuan II. Kemungkinan pada pertemuan I siswa masih bingung dalam mengerjakan pretest yang diberikan. Kemudian pada pertemuan II siswa lebih siap dalam mengerjakan pretest. Selanjutnya pada pertemuan III siswa sudah terbiasa dan sangat enjoy dalam pembelajaran menggunakan metode pemberian tugas kuis (pretest) sehingga nilai rata-rata pretest pada pertemuan III menjadi yang tertinggi Hasil Tindakan Hasil tindakan pembelajaran pada siklus I ini berupa hasil lembar observasi yang diterapkan oleh guru (lampiran 4). Penilaian observasi ini dilakukan oleh observer (guru kelas VI). Hasil tindakan proses pembelajaran dengan menggunakan metode pemberian tugas kuis (pretest) pada siklus I ini terdiri dari 3 pertemuan, pertemuan I, pertemuan II dan pertemuan III. a. Pertemuan I Penerapan pembelajaran dengan metode pemberian tugas kuis (pretest) pada siklus I pertemuan I ini dapat dilihat pada master sheet tabel 4.6 dibawah ini:

19 40 Tabel 4.6 Data Master Sheet Hasil Observasi Siklus I Pertemuan I Rata-rata Hasil Penilaian No Aspek Observasi guru dan siswa 1 Pra Pembelajaran 3,5 2 Kegiatan Awal Pembelajaran 3,5 3 Kegiatan Inti 4 4 Kegiatan Penutup 4 Keterangan: 1. Jika pernyataan tersebut dilakukan oleh guru dalam kategori sangat kurang. 2. Jika pernyataan tersebut dilakukan oleh guru dalam kategori kurang. 3. Jika pernyataan tersebut dilakukan oleh guru dalam kategori cukup. 4. Jika pernyataan tersebut dilakukan oleh guru dalam kategori baik. 5. Jika pernyataan tersebut dilakukan oleh guru dalam kategori sangat baik. Dari Tabel 4.6 Data Master Sheet Hasil Observasi Siklus I Pertemuan I pembelajaran metode pemberian tugas kuis (pretest) sudah diterapkan/ dilakukan oleh guru dengan menggunakan indikator keberhasilan 4 atau minimal baik, dari keseluruhan pengamatan kegiatan pembelajaran metode pemberian tugas kuis (pretest) dengan observer guru kelas. Lembar pengamatan pada siklus I terdiri dari 4 item yang dinilai, 2 item masih dibawah indikator keberhasilan yang digunakan dalam penelitian. Sehingga guru harus memperbaiki 2 item yang tidak berhasil pada pertemuan II dan guru tidak begitu saja puas dengan perolehan skor ratarata pada nilai 4 karena belum ada skor rata-rata item pada lembar pengamatan yang mencapai skor 5 atau kategori sangat baik. Demikian 2 item yang belum berhasil dalam kegiatan pembelajaran pada siklus I pertemuan I akan diperbaiki pada pertemuan II.

20 41 b. Pertemuan II Penerapan pembelajaran dengan metode pemberian tugas kuis (pretest) pada siklus I pertemuan II ini dapat dilihat pada master sheet tabel 4.7 di bawah ini: Tabel 4.7 Data Master Sheet Hasil Observasi Siklus I Pertemuan II Rata-rata Hasil Penilaian No Aspek Observasi guru dan siswa 1 Pra Pembelajaran 3 2 Kegiatan Awal Pembelajaran 4 3 Kegiatan Inti 4 4 Kegiatan Penutup 5 Dari Tabel 4.7 Data Master Sheet Hasil Observasi Siklus I Pertemuan II pembelajaran menggunakan metode pemberian tugas kuis (pretest) sudah diterapkan/ dilakukan oleh guru dengan observer yang masih sama yaitu guru kelas dan indikator keberhasilan yang sama yaitu 4 atau minimal baik. Pada Pertemuan I terdapat 2 item yang masih kurang dan pada pertemuan II sudah diperbaiki kekurangan kekurangan yang ada pada pertemuan I walaupun masih ada perbaikan lagi 1 item yaitu item pra pembelajaran namun secara keseluruhan 3 item dari 4 yang dinilai sudah mencapai indikator keberhasilan yang ditetapkan oleh peneliti. Pada pertemuan II sudah ada item yang mencapai skor 5 yaitu pada item kegiatan penutup. Walaupun sudah mencapai skor 5 dan sudah bisa memperbaiki kekurangan pada pertemuan I di pertemuan II namun guru harus meningkatkan dan memperbaiki 1 item yang belum berhasil pada pertemuan II di pertemuan selanutnya atau pertemuan III. c. Pertemuan III Penerapan pembelajaran dengan metode pemberian tugas kuis (pretest) pada siklus I pertemuan III ini dapat dilihat pada master sheet tabel 4.8 di bawah ini:

21 42 Tabel 4.8 Data Master Sheet Hasil Observasi Siklus I Pertemuan III Rata-rata Hasil Penilaian No Aspek Observasi guru dan siswa 1 Pra Pembelajaran 4 2 Kegiatan Awal Pembelajaran 4 3 Kegiatan Inti 4 4 Kegiatan Penutup 4 Dari Tabel 4.8 Data Master Sheet Hasil Observasi Siklus I Pertemuan III pembelajaran menggunakan metode pemberian tugas kuis (pretest) sudah diterapkan/ dilakukan oleh guru dengan indikator keberhasilan pembelajaran yaitu 4 atau minimal baik. dari data master sheet hasil observasi pembelajaran dengan observer guru kelas didapat rata-rata skor yang didapat oleh guru pada tiap item sudah berhasil. kekurangan pada pertemuan II siklus I dapat diperbaiki pada pertemuan III siklus I. Jadi, pada pertemuan III ini guru sudah berhasil pada proses pembelajaran pemberian tugas (pretest) yang diberikan pada awal kegiatan pembelajaran. Keberhasilan dari segi proses pembelajaran sudah dapat dikatakan sukses akan tetapi dalam hasil belajar siswa ditentukan dengan hasil nilai test formatif pada siklus I yang diberikan pada akhir pembelajaran pertemuan III Hasil Belajar Peserta Didik Aspek Kognitif Hasil belajar siswa pada aspek kognitif di dalam siklus I dengan menggunakan metode pemberian tugas kuis (pretest) mengalami peningkatan dibandingkan sebelum tindakan, khususnya tentang pemahaman siswa pada SK : Memahami peranan bangsa Indonesia di era global, KD : Menjelaskan peranan Indonesia pada era global dan dampak positif serta negatifnya terhadap kehidupan bangsa Indonesia. Hasil perolehan nilai sebelum tindakan yang mencapai kriteria ketuntasan belajar menggunakan KKM dari sekolah 61 sebanyak 28 siswa,

22 43 yang belum mencapai kriteria ketuntasan belajar sebanyak 19 siswa atau 62 %, dan yang tuntas 9 siswa atau 38% dengan nilai rata-rata 58, dan nilai tertinggi 70 sedangkan nilai terendahnya adalah 50. Hasil perolehan nilai siklus I KKM yang digunakan peneliti yaitu 70 yang mencapai kriteria ketuntasan belajar sebanyak 28 siswa atau 100%, yang belum mencapai kriteria ketuntasan belajar sebanyak 0 siswa atau tidak ada, dengan nilai rata 77 dan nilai tertinggi 95 sedangkan nilai terendahnya adalah 70. Dari data yang ada di atas tampak jelas peningkatan-peningkatan baik dari guru maupun siswa. Agar mempermudah membaca data di atas maka pada penulis menyajikan data dengan pada Gambar 4.7 Diagram Batang di bawah ini: Nilai Test Pra Siklus Nilai Test Siklus I 0 Nilai Test Pra Siklus Nilai Test Siklus I Gambar 4.7 Perbandingan Nilai Test Pra Siklus dan Nilai Test Siklus I Tampak peningkatan yang signifikan pada pembelajaran yang menggunakan metode pemberian tugas kuis (pretest) yang di berikan pada awal pembelajaran. Tidak hanya pada hasil belajar saja yang meningkat saat siswa pun tidak jenuh dengan pembelajaran sehingga proses pembelajaran yang menyenangkan dapat di aplikasikan pada kegiatan pembelajaran Refleksi Setelah melaksanakan kegiatan pembelajaran pada siklus I, selanjutnya diadakan refleksi atas kegiatan yang telah dilakukan berdasarkan pengamatan atau temuan dari observer pada siklus I. Berdasarkan pengamatan hasil tindakan proses pembelajaran dengan indikator keberhasilan 4 atau minimal baik. dari pertemuan I siklus I pada proses pembelajaran masih ada

23 44 kekurangan 2 item yaitu pra pembelajaran dan kegiatan awal pembelajaran dan diperbaiki pada pertemuan II. Pertemuan II kekurangan-kekurangan pada pertemuan I dapat diperbaiki walaupun masih ada item yang masih kurang dan belum dapat dinaikkan pada pertemuan II. Item yang masih kurang pada pertemuan II adalah item pra pembelajaran menurut pengamatan observer guru masih lemah dalam kegiatan pra pembelajaran. Kekurangan yang terjadi proses pembelajaran pertemuan II akan diperbaiki pada pertemuan III. Pertemuan III adalah perbaikan item-item yang masih kurang pada pertemuan II yaitu kelemahan pada pra pembelajaran. Hasil dari proses pembelajaran yang diamati oleh observer yaitu guru kelas menunjukkan guru telah berhasil dengan rata-rata skor 4 atau minimal baik pada tiap item yang dinilai. kekurangan atau kelemahan yang ada pada pertemuan II sudah diperbaiki pada pertemuan III. Namun, guru tidak harus cepat puas dengan skor nilai yang didapat tetapi harus bisa meningkatkan lagi pada siklus II. untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 4.10 Perbandingan Hasil Nilai Observasi di bawah ini:

24 45 N o Aspek Tabel 4.10 Perbandingan Hasil Nilai Observasi Indikator Hasil Penilaian Observasi Pertem uan I Pertemu an II Pra Pembelajaran 4 dari 3,5 3 4 keseluruhan kegiatan 3 Kegiatan Awal Pembelajaran Kegiatan Inti Pertemu an III pembelajaran dengan 3,5 4 4 menggunakan metode kuis (Pretest) dikatakan 4 Kegiatan Penutup pembelajaran baik atau minimal baik a. Pertemuan I Pada hasil pertemuan I siklus I pembelajaran menggunakan metode pemberian tugas kuis (pretest). Masih ada 2 item yang kurang atau belum memenuhi indikator keberhasilan yang digunakan peneliti. Itu disebabkan belum pernahnya siswa menerima metode yang digunakan guru. Sehingga suasana kelas sangat kacau karena ketidaktahuan mereka tentang soal yang diberikan peneliti. Setelah diberikan penjelasan lebih lanjut maka siswa pun tenang dalam mengerjakan soal pretest. Selesai mengerjakan soal siswa pun banyak yang menanyakan soal yang belum diketahui oleh mereka. Pembelajaran pun menjadi sangat menarik setelah diadakan diskusi yang membuat suasana menjadi lebih hidup karena banyak sekali pertentangan pemikiran yang ada sehingga proses diskusi pun menjadi menarik. Guru pun mengkonfirmasi soal diskusi secara bersama-sama siswa, sehingga muncul komunikasi dua arah dalam pembelajaran yang

25 46 dilakukan. Setelah proses konfirmasi maka, kegiatan selanjutnya adalah mencocokkan hasil pekerjaan pretest siswa. Dalam pertemuan I terdapat satu siswa dari keseluruhan 28 siswa yang kurang aktif dalam pembelajaran. Nilai yang diterima dalam pretest pertama pun sangat kurang. Kemampuan cara bicara siswa tersebut pun sangat kurang. Dugaan yang ada pun kemungkinan siswa tersebut mengalami kemunduraan dalam sisi mentalitas sehingga kesulitan dalam proses sosialisasi dengan teman sekelasnya maupun guru kelasnya. Kekurangan dari cara pengajaran yang ada pada lembar pengamatan adalah sitem komunikasi antara guru dan siswa terlalu dekat sehingga siswa pun menjadi kurang sopan. Adapun kekurangan yang lain adalah kurang bisa menguasai kelas. Dari kekurangan yang ada pada pertemuan I akan di perbaiki pada pertemuan II. b. Pertemuan II Pada hasil pertemuan I siklus II pembelajaran menggunakan metode pemberian tugas kuis (pretest) yang di terapkan item yang masih kurang atau lemah pada kegiatan pra pembelajaran. Guru belum dapat dikatakan berhasil karena masih ada item yang belum memenuhi indikator keberhasilan. Walaupun belum bisa dikatakan berhasil dalam kegiatan pembelajaran akan tetapi pertemuan II siswa lebih enjoy saat mengerjakan soal pretest yang diberikan. Itu dapat disimpulkan bahwa siswa lebih siap untuk menerima pembelajaran. Item kegiatan awal pembelajaran yang pada pertemuan I belum memenuhi kriteria keberhasilan pun dapat diatasi dan proses pembelajaran pun menjadi lebih baik dari sebelumnya. Tetapi permasalahan tentang siswa yang kurang aktif belum dapat diselesaikan oleh peneliti. Peneliti mencoba membuat rasa percaya diri anak agar lebih baik dengan cara menyuruh dirinya untuk mempresentasikan hasil diskusi dari kelompoknya. Akan tetapi siswa tersebut tidak mau maju untuk mempresentasikan. Upaya agar bisa membuat siswa tersebut mau mempresentasikan hasil diskusinya maka peneliti menyuruh salah satu

26 47 teman dari kelompoknya untuk menemaninya mempresentasikan hasil dari diskusinya. Pada pertemuan II ini nilai pretest siswa naik dari keseluruhan nilai pretest yang diperoleh siswa menunjukan bahwa siswa lebih meningkat dibandingkan pada pertemuan pertama ditunjukkan dari rata-rata nilai yang mencapai 88, juga sebagian besar siswa mendapat nilai 100 dan hanya 4 siswa yang di bawah standar KKM yang digunakan oleh peneliti. Kekurangan pada pertemuan II akan di perbaiki pada pertemuan III dan juga akan mengevaluasi siswa. c. Pertemuan III Hasil pengamatan proses pembelajaran pertemuan III mencapai keberhasilan skor rata-rata tiap item sudah mencapai skor 4 itu menunjukkan bahwa indikator keberhasilan telah tercapai dan pelaksanaan baik. kesimpulan indikator tercapai diambil dari penetapan indikator keberhasilan yaitu: 4 atau minimal baik pada pembelajaran. Pertemuan III adalah tindak lanjut dari pertemuan I dan II yang masih kurang sempurna dalam hasil maupun proses pembelajaran. Siswa diantara pertemuan sebelumnya lebih aktif pada pertemuan III karena siswa lebih mengenal karakter dari peneliti. Proses pembelajaran sangat hidup dilihat dari semua kegiatan pembelajaran yang telah direncanakan guru. Pesan dalam proses pembelajaran pun mengena pada siswa. Menurut observer yaitu guru kelas pun dianggap pertemuan III sudah lebih baik dari dua pertemuan sebelumnya. Permasalahan pada pertemuan III dari peneliti adalah 1 siswa yang masih belum aktif dalam proses pembelajaran. Peneliti masih menggunakan hal yang sama yaitu memberikan kepercayaan terhadap siswa yang kurang aktif tersebut. Dari nilai pretest yang didapat siswa pun mengalami peningkatan yang signifikan, ditunjukkan bahwa siswa sebagian besar mendapat nilai 100 dan nilai terendah adalah 65. Dapat disimpulkan juga bahwa metode yang digunakan oleh guru sudah dimengerti dan dikuasai oleh siswa pada umumnya. Setelah

27 48 mengkonfirmasi pembelajaran siswa diberikan test evaluasi untuk mengukur keberhasilan metode pemberian tugas kuis (pretest) pembelajaran. Hasil perolehan nilai siklus I (KKM=70) yang mencapai kriteria ketuntasan belajar sebanyak 28 siswa atau 100%, yang belum mencapai kriteria ketuntasan belajar sebanyak 0 siswa atau tidak ada, dengan nilai rata 77 dan nilai tertinggi 95 sedangkan nilai terendahnya adalah 70. Siswa yang kurang aktif dalam proses pembelajaran bisa memperoleh nilai yang tuntas dan mencapai KKM yang digunakan guru/peneliti. Untuk meningkatkan rata-rata hasil perolehan nilai siswa dan untuk memantapkan tingkat pemahaman siswa serta memperbaiki kekurangan dalam proses pembelajaran akan dilanjutkan ke siklus II. 4.4 Siklus II Rencana Tindakan Setelah melihat kekurangan dan keberhasilan dalam siklus I, Perencanaan pembelajaran pada siklus II ini sebagai penyempurnaan dan tindak lanjut dari kekurangan yang terjadi pada siklus I. Siklus II hanya akan dilaksanakan 2 kali pertemuan, kegiatan pembelajaran pada siklus II ini masih sama dengan siklus I tapi yang membedakan adalah teknik pengajarannya. Sebelum melakukan tindakan peneliti menyiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), soal pretest, Lembar Diskusi, Lembar Observasi, dan juga soal test formatif. a. Pertemuan I Setelah diperoleh nilai test formatif pada pertemuan III, maka dilakukan diskusi dengan guru kelas VI mengenai materi pembelajaran yang akan disajikan serta alat penunjang lain yang perlu digunakan. Sebelum mengajar pada pertemuan I siklus II, maka guru menyiapkan segala sesuatu yang menunjang proses pembelajaran. Guru merancang Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan pokok bahasan Era Globalisasi, kemudian menyajikan pengalaman belajar yang bersifat mengeksplor siswa yaitu dengan menggunakan metode kuis atau pretest.

28 49 Guru juga mempersiapkan perlengkapan belajar yang diperlukan, misalnya lembar kerja siswa (LKS), buku pelajaran, serta alat peraga. Dan guru juga berencana membagi kelompok untuk siswa, dalam 1 kelompok terdiri dari 4 siswa, adanya diskusi hanya untuk melatih kerja sama siswa dengan teman sekelas tanpa memperhatikan jenis kelamin. Dengan menggunakan metode pemberian tugas kuis atau (pretest) siswa dapat mengeksplor dirinya sendiri dengan hasil nilai pretest yang didapat oleh siswa. Belajar sebelum pembelajaran sangat penting bila menggunakan metode kuis atau (pretest), dan tidak kalah pentingnya dalam penelitian ini adalah persiapan fisik dan mental.kelebihan dari metode ini adalah siswa lebih aktif dalam pembelajaran yang akan dimulai karena menanyakan halhal yang dianggap sulit di saat menerima soal pretest. b. Pertemuan II Perencanaan pembelajaran pada siklus II pertemuan II sebagai penyempurnaan kekurangan dan tindak lanjut dari pertemuan I siklus II. Pada pertemuan II. Guru merancang Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan pokok bahasan kerja sama yang pada era globalisasi, kemudian guru merencanakan menyajikan pengalaman yang bersifat memotivasi yaitu dengan menceritakan hal-hal yang dialami siswa secara nyata setelah itu memulai pembelajaran dengan metode pemberian tugas kuis (pretest). Setelah pretest dikerjakan dan dikumpulkan dengan dibantu siswa, Guru memulai pembelajaran seperti biasa dan juga mempersiapkan perlengkapan belajar yang diperlukan, misalnya lembar diskusi, buku pelajaran serta alat peraga, dan test formatif. Guru juga berencana membagi kelompok untuk siswa, dalam 1 kelompok terdiri dari 4 siswa untuk melakukan diskusi Pelaksanaan dan Observasi Tindakan Siklus II adalah pemantapan dari siklus I. Siklus II diadakan pada tanggal 15, dan 16 april 2012.

29 50 1) Pertemuan I a. Kegiatan Awal Apersepsi Menceritakan peristiwa yang berhubungan dengan globalisasi yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari yang di alami peserta didik kemudian bertanya kepada peserta didik anak-anak apakah kita saat ini sudah melupakan budaya kita sendiri dan beralih pada kebudayaan barat? Motivasi anak-anak sebagai bangsa indonesia kita tidak boleh menghilangkan jati diri bangsa Indonesia dan harus meneruskan cita-cita bangsa Indonesia. b. Kegiatan Inti Teknik Pembelajaran Menjelaskan pembelajaran menggunakan metode pemberian kuis atau pretest : a. Mengkomunikasikan tujuan dan tema pemberian tugas untuk dikerjakan. b. Menjelaskan cara mengerjakan tugas kuis. c. Membagikan lembar tugas atau buku untuk mengerjakan. d. Membimbing dan mengawasi siswa mengerjakan tugas. e. Mengumpulkan hasil pekerjaan siswa tanpa dikoreksi terlebih dahulu. Eksplorasi Bertanya kepada peserta didik anak-anak dengan adanya globalisasi gaya hidup kita akan berubah?. Elaborasi a. Membentuk/ menyiapkan peserta didik menjadi 4 kelompok diskusi. b. Menjelaskan materi yang akan di diskusikan. c. Melalui diskusi kelompok dengan menggunakan contoh dari

30 51 kehidupan sehari-hari peserta didik diatas untuk mengenalkan konsep baru: Menjelaskan dampak positif dan negatif dari adanya globalisasi. d. Melalui diskusi kelompok dengan menggunakan contoh dari kehidupan sehari-hari peserta didik diatas untuk mengenalkan konsep baru: Menjelaskan perubahan sikap perilaku orang karena era globalisasi. Menjelaskan unsur dalam bukti-bukti globalisasi sesuai dengan kehidupan yang kongkret. Menyebutkan unsur sikap yang harus dikembangkan dalam menghadapi globalisasi dengan benar. Menjelaskan peranan Indonesia terhadap era globalisasi dengan baik. e. Membimbing dan memberikan materi diskusi tiap-tiap kelompok diskusi untuk mengenal konsep baru yang ada pada tujuan pembelajaran 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7. Konfirmasi a. Menunjuk ketua kelompok untuk mewakili kelompok dalam menyampaikan hasil pekerjaannya. b. Memberikan penjelasan lebih lanjut. c. Kegiatan Akhir a. Melakukan Refleksi: Apakah yang kalian pelajari pada pembelajaran kali ini? b. Mengkoreksi hasil tugas kuis atau pretest. c. Memberikan tugas agar peserta didik mempelajari subtansi pokok bahasan selanjutnya. d. Mengucapkan salam penutup. d. Refleksi Pertemuan I siklus II hanyalah memantapkan dari apa yang telah diterima pada siklus I. Pertemuan I siklus II siswa sudah sangat mengerti aturan-aturan yang ada di metode pemberian tugas kuis (Pretest) yang

31 52 digunakan. Namun karena sikap yang meremehkan dan menyepelekan materi nilai pretest pun mengalami penurunan. Padahal soal yang diberikan relatif sama. Untuk mengetahui nilai pretest yang ada pada pertemuan I siklus II, maka peneliti menyajikan daftar nilai pada Nilai pretest Pertemuan I Siklus II: (lampiran 7) Dari daftar nilai di atas menjelaskan bahwa rata-rata nilai yang diperoleh adalah 85. Untuk mempermudah membaca data nilai pretest peneliti menyajikan Tabel 4.11 Distribusi Frekuensi Nilai pretest I Siklus II: No. Tabel 4.11 Distribusi Frekuensi Nilai pretest I Siklus II Nilai Jumlah Siswa Persentas e (%) Jumlah Ratarata 85 Dapat dibaca bahwa nilai antara ada 3 siswa, nilai antara ada 11 siswa, nilai antara ada 8 siswa, dan nilai ada 6 siswa jika disajikan dalam bentuk diagram batang akan seperti Gambar 4.9 Diagram Batang

32 Pre test I Siklus II Nilai Siswa Gambar 4.9 Diagram Batang Nilai pretest I Siklus II Terbaca dari Gambar 4.9 bahwa sebagian besar siswa mendapat nilai antara Kekurangan yang terjadi pada pertemuan I akan diperbaiki lagi pada pertemuan II siklus II. 2) Pertemuan II a. Kegiatan Awal Apersepsi anak-anak seperti yanng kita ketahui bahwa di Indonesia banyak sekali kekayaan alam yang kita miliki tetapi belum dapat kita olah sendiri, nah sekarang apakah kita selama nya harus bergantung pada investor asing yang terus-terusan mengeksploitasi kekayaan alam yang ada di Indonesia? apakah kita hanya akan berdiam diri saja?. Motivasi Memberikan penjelasan anak-anak sebagai masa depan bangsa kita harus bisa menjaga kekayaan alam dan martabat bangsa Indonesia karena jika tidak, tidak akan ada lagi putra bangsa Indonesia yang bisa menjadi pemimpin di negara kita ini. b. Kegiatan Inti Teknik Pembelajaran Menjelaskan pembelajaran menggunakan metode pemberian kuis atau pretest :

33 54 a. Mengkomunikasikan tujuan dan tema pemberian tugas untuk dikerjakan. b. Menjelaskan cara mengerjakan tugas kuis. c. Membagikan lembar tugas atau buku untuk mengerjakan. d. Membimbing dan mengawasi siswa mengerjakan tugas. e. Mengumpulkan hasil pekerjaan siswa tanpa dikoreksi terlebih dahulu. Eksplorasi Bertanya kepada peserta didik anak-anak Indonesia sangat aktif dalam dunia internasional coba kalian sebutkan contoh dari organisasi yang Indonesia ikuti selama ini?. Elaborasi a. Membentuk/ menyiapkan peserta didik menjadi 4 kelompok diskusi. b. Menjelaskan materi yang akan di diskusikan. c. Melalui diskusi kelompok dengan menggunakan contoh dari kehidupan sehari-hari peserta didik diatas untuk mengenalkan konsep baru: Menjelaskan faktor-faktor adanya perusahaan asing di Indonesia. d. Melalui diskusi kelompok dengan menggunakan contoh dari kehidupan sehari-hari peserta didik diatas untuk mengenalkan konsep baru: Menjelaskan dampak positif dan negatif masuknya perusahaan asing di Indonesia. e. Membimbing dan memberikan materi diskusi tiap-tiap kelompok diskusi untuk mengenal konsep baru yang ada pada tujuan pembelajaran 8, 9, 10, 11. Konfirmasi a. Menunjuk ketua kelompok untuk mewakili kelompok dalam menyampaikan hasil pekerjaannya.

34 55 b. Memberikan penjelasan lebih lanjut. c. Kegiatan Akhir a. Melakukan Refleksi: Apakah yang kalian pelajari pada pembelajaran kali ini? b. Mengkoreksi hasil tugas kuis atau pretest. c. Melakukan Tes Formatif siklus II. d. Mengucapkan salam penutup. d. Refleksi Pertemuan II siklus II siswa diperingatkan agar dalam mengerjakan pretest tidak tergesa-gesa agar nilai yang didapat lebih maksimal tidak seperti pada pertemuan I yang bisa dianggap mengalami penurunan. Pengerjaan pretest siswa tidak tergesa-gesa dan memanfaatkan waktu yang diberikan oleh guru. siswa yang mengalami penurunan pada pretest pertemuan I di bimbing secara berkelanjutan agar memperoleh nilai maksimal yang dapat dicapai. Setelah pretest selesai siswa bertanya halhal yang tidak dimengerti pada soal pretest. Sampai pada kegiatan pembelajaran diskusi siswa lebih aktif dan menyanggah hasil dari kelompok lain. Dari situasi pembelajaran tersebut guru telah bisa membuat persaingan positif pada siswa. Selesai presentasi dari semua kelompok diskusi dilanjutkan oleh konfirmasi dan penjelasan lebih lanjut oleh guru. Proses konfirmasi selesai dilanjutkan dengan mengkoreksi hasil pretest dan hasil yang diperoleh siswa meningkat. Hasil pretest dapat dilihat pada Daftar Nilai pretest Pertemuan II ( Lampiran 7). Dari daftar nilai yang ada di atas dapat dilihat bahwa terjadi peningkatan yang signifikan. Pertemuan II pada memang sangat spesial karena di samping siswa yang sangat aktif juga nilai rata- rata (pretest)yang naik. Peneliti akan menyajikan data diatas dengan Tabel 4.12 Daftar Distribusi Frekuensi Nilai pretest Pertemuan II Siklus II sebagai berikut:

35 56 Tabel 4.12 Daftar Distribusi Frekuensi Nilai pretest Pertemuan II Siklus II No. Nilai Jumlah Siswa Persentase (%) Jumlah Rata rata 93 Dengan Tabel 4.12 Daftar Distribusi Frekuensi Nilai pretest Pertemuan II Siklus II dapat dibaca nilai antara hanya ada 1 siswa dengan persentase 4%, nilai antara ada 5 siswa dengan persentase 18%, nilai ada 4 siswa dengan persentase 14%, dan sebagian besar siswa memperoleh nilai antara yaitu 18 siswa dengan persentase 64%. data tersebut jika disajikan dengan diagram batang akan menjadi seperti Gambar 4.9 Diagram Batang Daftar Nilai pretest II Siklus II: 20 Pre test II Siklus II Nilai Siswa Gambar 4.9 Daftar Nilai pretest II Siklus II Dengan hasil yang memuaskan tersebut maka pertemuan II siklus II dianggap sudah baik dalam peningkatan hasil pretest.

36 Perbandingan Nilai pretest Pada Siklus II Peneliti akan membandingkan perolehan hasil pretest yang merupakan metode pembelajaran yang digunakan. Perbandingan ini bertujuan mengetahui peningkatan siswa pada pretest tiap pertemuan pada siklus II dan untuk mengetahui apakah nilai pretest yang meningkat mempengaruhi nilai test formatif siswa. Dengan metode pemberian tugas kuis (pretest) yang digunakan dalam pembelajaran tersebut diharapakan siswa dapat lebih aktif dalam pembelajaran dan juga tidak merasa bosan terhadap pembelajaran khususnya IPS. Agar lebih jelas peneliti menyajikan Daftar Nilai pretest Pada Siklus II untuk menunjukkan hasil pretest siklus II. (lampiran 7) Dari daftar nilai yang ditunjukkan bahwa rata-rata nilai pretest meningkat pada pertemuan II. Lebih jelasnya lagi perbandingan antara pretest I dan II pada siklus II ditunjukkan Gambar 4.10 Diagram Batang Perbandingan Nilai pretest Siklus II 95 Nilai Pre test Siklus pre test 1 pre test 2 Nilai Pre test Siklus II Gambar 4.10 Perbandingan Nilai pretest Siklus II Dari diagram batang tersebut terlihat lebih jelas peningkatan nilai pretest yang diperoleh siswa. pretest menunjukkan bahwa siswa akan lebih meningkatkan belajarnya karena termotivasi untuk mendapat nilai yang lebih baik lagi Hasil Tindakan Hasil tindakan pembelajaran pada siklus II ini berupa hasil lembar observasi yang diterapkan oleh guru (lampiran 4). Penilaian observasi ini

37 58 dilakukan oleh observer (guru kelas VI dan teman sejawat). Hasil tindakan proses pembelajaran dengan menggunakan metode pemberian tugas kuis (pretest) pada siklus II ini terdiri dari 2 pertemuan yaitu pertemuan I, dan pertemuan II. a. Pertemuan I Penerapan pembelajaran dengan metode pemberian tugas kuis (pretest) pada siklus I pertemuan I ini dapat dilihat pada master sheet tabel 4.13 dibawah ini: Tabel 4.13 Data Master Sheet Hasil Observasi Siklus II Pertemuan I Rata-rata Hasil Penilaian No Aspek Observasi guru dan siswa 1 Pra Pembelajaran 4,5 2 Kegiatan Awal Pembelajaran 4,5 3 Kegiatan Inti 3,5 4 Kegiatan Penutup 4 Keterangan: 1. Jika pernyataan tersebut dilakukan oleh guru dalam kategori sangat kurang. 2. Jika pernyataan tersebut dilakukan oleh guru dalam kategori kurang. 3. Jika pernyataan tersebut dilakukan oleh guru dalam kategori cukup. 4. Jika pernyataan tersebut dilakukan oleh guru dalam kategori baik. 5. Jika pernyataan tersebut dilakukan oleh guru dalam kategori sangat baik. Dari Tabel 4.13 Data Master Sheet Hasil Observasi Siklus II Pertemuan I pembelajaran metode pemberian tugas kuis (pretest) sudah diterapkan/ dilakukan oleh guru dengan indikator keberhasilan 4 atau minimal kategori baik, dari hasil penilaian observasi yang diisi oleh observer yaitu guru kelas dan teman sejawat agar dalam penilaian bersifat netral. Siklus II pertemuan I ini belum tercapai karena indikator kinerja yang diterapkan dalam penelitian ini adalah 4 dari keseluruhan kegiatan metode pemberian tugas kuis (pretest) diterapkan guru karena item kegiatan inti pembelajaran mendapat skor rata-rata kurang dari indikator keberhasilan

38 59 yang ditetapkan. perbaikan pada item yang belum memenuhi kriteria keberhasilan yang ditentukan maka tindakan untuk menyempurnakan atau meningkatkan pembelajaran dilaksanakan pada pertemuan II dengan metode pemberian tugas kuis (pretest) dan memberikan evaluasi kepada siswa. b. Pertemuan II Penerapan pembelajaran dengan metode pemberian tugas kuis (pretest) pada siklus I pertemuan II ini dapat dilihat pada master sheet tabel 4.14 di bawah ini: Tabel 4.14 Data Master Sheet Hasil Observasi Siklus II Pertemuan II Rata-rata Hasil Penilaian No Aspek Observasi guru dan siswa 1 Pra Pembelajaran 4,5 2 Kegiatan Awal Pembelajaran 4,5 3 Kegiatan Inti 5 4 Kegiatan Penutup 5 Dari Tabel 4.14 Data Master Sheet Hasil Observasi Siklus II Pertemuan II pembelajaran menggunakan metode pemberian tugas kuis (pretest) sudah diterapkan/ dilakukan oleh guru dengan indikator keberhasilan 4 atau minimal kategori baik. dari hasil pengamatan observer didapat bahwa pertemuan II siklus II merupakan proses pembelajaran yang sangat baik. Dari item-item yang dinilai semua memenuhi indikator keberhasilan yang ditentukan oleh peneliti. Sehingga kekurangan pada pertemuan I siklus II telah berhasil di perbaiki dan ditingkatkan oleh peneliti/guru Hasil Belajar Peserta Didik Aspek Kognitif Hasil belajar siswa pada aspek kognitif di dalam siklus II dengan menggunakan metode pemberian tugas kuis (pretest) mengalami peningkatan dibandingkan siklus I, khususnya tentang pemahaman siswa pada SK : Memahami peranan bangsa Indonesia di era global, KD : Menjelaskan peranan Indonesia pada era global dan dampak positif serta negatifnya terhadap kehidupan bangsa Indonesia.

39 60 Hasil perolehan nilai siklus I yang mencapai kriteria ketuntasan belajar (KKM=70) sebanyak 28 siswa, dan mencapai kriteria ketuntasan belajar sebanyak 28 siswa atau 100%, dengan nilai rata-rata 77 dan nilai tertinggi 95 sedangkan nilai terendahnya adalah 70. Hasil perolehan nilai siklus II (KKM=80) yang mencapai kriteria ketuntasan belajar sebanyak 28 siswa atau 100%, yang belum mencapai kriteria ketuntasan belajar sebanyak 0 siswa atau tidak ada, dengan nilai rata 87 dan nilai tertinggi 100 sedangkan nilai terendahnya adalah 80. Dari data yang ada di atas tampak jelas peningkatanpeningkatan baik dari guru maupun siswa. Agar mempermudah membaca data di atas maka pada penulis menyajikan data dengan pada Gambar 4.11 di bawah ini: Perbandingan Siklus I dan Siklus II Siklus I siklus II Siklus I siklus II Gambar 4.11 Perbandingan Nilai Test Siklus I dan Nilai Test Siklus Tampak peningkatan yang signifikan pada pembelajaran yang menggunakan metode pemberian tugas kuis (pretest) yang di berikan pada awal pembelajaran. Tidak hanya pada nilai saja yang meningkat saat siswa pun tidak jenuh dengan pembelajaran sehingga proses pembelajaran yang menyenangkan dapat di aplikasikan. Dengan Metode pemberian tugas kuis (pretest) menunjukkan peningkatan dalam nilai dan proses pembelajaran yang dinilai oleh observer Refleksi Setelah melaksanakan kegiatan pembelajaran pada siklus II, selanjutnya diadakan refleksi atas segala kegiatan yang telah dilakukan berdasarkan

40 61 pengamatan atau temuan dari observer pada siklus II. Berdasarkan pengamatan hasil tindakan oleh observer dan indikator kinerja yang telah ditetapkan oleh penulis maka didapatkan perbandingan hasil tindakan dan keterangan indikator kinerja, yang dapat dilihat pada tabel 4.15 dibawah ini: Tabel 4.15 Perbandingan Hasil Observasi siklus II No Aspek Indikator Hasil Penilaian Observasi Pertemuan Pertemuan I II 1 Pra Pembelajaran 4 dari 4 4 keseluruhan kegiatan 2 Kegiatan Awal Pembelajaran pembelajaran dengan Kegiatan Inti menggunakan metode pemberian tugas kuis (Pretest) 4 Kegiatan Penutup dikatakan 3,5 5 pembelajaran baik atau 4 5 minimal baik a. Pertemuan I Pada hasil pertemuan I siklus II pembelajaran menggunakan metode pemberian tugas kuis (pretest) yang di terapkan oleh guru/ peneliti mencapai 84%. Pembelajaran pun menjadi sangat menarik setelah diadakan diskusi yang membuat suasana menjadi lebih hidup karena banyak sekali pertentangan pemikiran yang ada sehingga proses diskusi pun menjadi menarik. Guru pun mengkonfirmasi tugas diskusi secara bersama-sama siswa, sehingga muncul komunikasi dua arah dalam pembelajaran yang dilakukan. Setelah proses konfirmasi maka, kegiatan selanjutnya adalah mencocokkan hasil pekerjaan pretest siswa. Dalam pertemuan I terdapat satu siswa dari

41 62 keseluruhan 28 siswa yang kurang aktif dalam pembelajaran. Nilai yang diterima dalam pretest I pun sangat kurang. Kemampuan cara bicara siswa tersebut pun sangat kurang. Dugaan yang ada pun kemungkinan siswa tersebut mengalami kemunduraan dalam sisi mentalitas sehingga kesulitan dalam proses sosialisasi dengan teman sekelasnya maupun guru kelasnya. Kekurangan dari cara pengajaran yang ada pada lembar pengamatan adalah sistem komunikasi antara guru dan siswa terlalu dekat sehingga siswa pun menjadi kurang sopan. Adapun kekurangan yang lain adalah kurang bisa menguasai kelas. Dari kekurangan yang ada pada pertemuan I akan di perbaiki pada pertemuan II siklus II. b. Pertemuan II Pada hasil pertemuan II siklus II pembelajaran menggunakan metode pemberian tugas kuis (pretest) yang di terapkan oleh guru/ peneliti sudah mencapai 89%. Dapat diartikan bahwa pembelajaran menggunakan metode pemberian tugas kuis (pretest) mencapai keberhasilan. Pertemuan II siswa lebih enjoy saat mengerjakan soal pretest yang diberikan. Itu dapat disimpulkan bahwa siswa lebih siap untuk menerima pembelajaran. Kekurangan pada pertemuan II pun dapat diatasi dan proses pembelajaran pun menjadi lebih baik dari sebelumnya. Permasalahan tentang siswa yang kurang aktif belum dapat diselesaikan oleh peneliti. Peneliti mencoba membuat rasa percaya diri anak agar lebih baik dengan cara menyuruh dirinya untuk mempresentasikan hasil diskusi dari kelompoknya. Pada pertemuan II ini nilai pretest siswa naik dari keseluruhan nilai pretest yang diperoleh siswa menunjukan bahwa siswa lebih meningkat dibandingkan pada pertemuan pertama ditunjukkan dari rata-rata nilai yang mencapai 93, dan juga sebagian besar siswa mendapat nilai 100. Setelah melakukan konfirmasi pembelajaran guru mengevaluasi siswa dengan test formatif.

42 Hasil Analisis Data Siklus I Analisis data pada siklus I pada pembelajaran menggunakan metode pemberian tugas kuis (pretest) diperoleh hasil belajar seperti pada Tabel 4.16 Rekapitulasi Data Nilai Siklus I di bawah ini : Tabel 4.16 Rekapitulasi Data Nilai Siklus I No. Nilai Siklus I Keterangan Jumlah siswa Persentase (%) Belum Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Jumlah Rata-rata 77 Nilai tertinggi 95 Nilai terendah 70 Penjelasan dari tabel 4.16 di atas adalah 0 siswa belum tuntas jika dibuat persentase 0%, dan 100% atau 28 siswa tuntas dengan KKM 70. Dengan rincian nilai antara ada 16 siswa, nilai antara ada 11 siswa, nilai antara ada 1 siswa, rata-rata nilai 77, nilai terendah 70, dan nilai tertinggi 95. Untuk memperjelas data diatas akan ditampilkan diagram pada Gambar 4.12 Rekapitulasi Nilai Test Siklus I di bawah:

43 Nilai Test Siklus I Jumlah siswa Gambar 4.12 Rekapitulasi Nilai Test Siklus I Berdasarkan data hasil perolehan nilai pada siklus I berdasarkan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM=70) dapat disajikan dalam bentuk Tabel 4.17 Ketuntasan Belajar Siswa di bawah: No Tabel 4.17 Ketuntasan Belajar Siswa Jumlah Siswa Jumlah Persentase Ketuntasan Belajar Siswa % Tuntas Belum Tuntas 0 0 Jumlah Dari data diatas akan ditampilkan dalam bentuk diagram lingkaran pada Gambar 4.13 Ketuntasan Belajar Siswa berikut: Ketuntasan Nilai Siklus I Tuntas Belum Tuntas Gambar 4.13 Ketuntasan Belajar Siswa

44 65 Berdasarkan pada gambar 4.13 dengan menggunakan pembelajaran Metode pemberian tugas kuis (pretest) siswa yang belum tuntas (KKM=70) adalah sebanyak 0 siswa atau ada 0% siswa yang mendapatkan nilai 70. Sedangkan siswa yang tuntas dalam belajarnya sebanyak 28 siswa atau 100% dari jumlah siswa mendapatkan nilai 70. Berarti peningkatan hasil belajar siswa dalam penelitian ini tercapai karena 100% dari jumlah siswa sudah mendapatkan nilai 70 dan dapat diartikan100% dari jumlah siswa memahami materi yang telah disajikan oleh guru. Berarti indikator kinerja pada penelitian pada siklus I berhasil tercapai. Dan untuk memperbaiki dari hasil siklus I ini akan dilanjutkan pada siklus II sebagai pemantapan Siklus II Analisis data pada siklus I pada pembelajaran menggunakan metode pemberian tugas kuis (pretest) diperoleh hasil belajar seperti pada Tabel 4.18 Rekapitulasi Data Nilai Siklus II di bawah ini : Tabel 4.18 Rekapitulasi Data Nilai Siklus II No. Nilai Siklus II Keterangan Jumlah siswa Persentase (%) Belum Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Jumlah Rata-rata 77 Nilai tertinggi 95 Nilai terendah 70 Penjelasan dari tabel 4.18 di atas adalah 0 siswa belum tuntas jika dibuat persentase 0%, dan 100% atau 28 siswa tuntas dengan KKM 80. Dengan rincian nilai antara ada 0 siswa, nilai antara ada 16 siswa atau 57%, nilai antara ada 12 siswa atau 43%, rata-rata nilai 87, nilai

45 66 terendah 80, dan nilai tertinggi 100. Untuk memperjelas data diatas akan ditampilkan diagram pada Gambar 4.14 Nilai Test Siklus II berikut: 20 Nilai Test Siklus II Jumlah siswa Gambar 4.14 Nilai Test Siklus II Berdasarkan data hasil perolehan nilai pada siklus I berdasarkan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM=80) dapat disajikan dalam bentuk Tabel 4.19 Ketuntasan Belajar Siswa No Tabel 4.19 Ketuntasan Belajar Siswa Jumlah Siswa Jumlah Persentase Ketuntasan Belajar Siswa % Tuntas Belum Tuntas 0 0 Jumlah Dari data diatas akan ditampilkan dalam bentuk diagram pada Gambar Diagram Lingkaran 4.15 Ketuntasan Belajar Siswa berikut:

46 67 Ketuntasan Nilai Siklus II Tuntas Belum Tuntas Gambar 4.15 Ketuntasan Belajar Siswa Berdasarkan pada gambar 4.15 dengan menggunakan pembelajaran Metode pemberian tugas kuis (pretest) siswa yang belum tuntas (KKM=80) adalah sebanyak 0 siswa atau ada 0% siswa yang mendapatkan nilai 80. Sedangkan siswa yang tuntas dalam belajarnya sebanyak 28 siswa atau 100% dari jumlah siswa mendapatkan nilai 80. Berarti peningkatan hasil belajar dalam penelitian ini tercapai karena 100% dari jumlah siswa sudah mendapatkan nilai 80 dan dapat diartikan100% dari jumlah siswa memahami materi yang telah disajikan oleh guru. Berarti indikator kinerja peningkatan hasil belajar pada penelitian pada siklus I berhasil tercapai. Hubungannya dari ketuntasan belajar siswa sebelum dan sesudah tindakan dapat ditunjukkan perbandingannya pada Tabel 4.20 Perbandingan Nilai Pra siklus, Siklus I, Siklus II berikut: Tabel 4.20 Perbandingan Nilai Pra siklus, Siklus I, dan Siklus II No. Nilai Sebelum Tindakan Siklus I Siklus II Jumlah Siswa Persentase % Jumlah Siswa Jumlah Siswa Persentase % 1 Tuntas Belum Tuntas Jumlah Dari tabel di atas dapat diklasifikasikan menjadi: Klasifikasi A nilai 70 artinya tuntas

47 68 Klasifikasi B nilai 70 artinya tidak tuntas Dari perbandingan nilai pra siklus, siklus I, siklus II dapat dilihat bahwa pada pra siklus atau tindakan hanya 9 siswa yang tuntas dalam pembelajaran IPS, Sedangkan pada siklus I dan II siswa yang tuntas mencapai 100%. Itu menunjukkan bahwa metode ceramah bervariasi sangat membosankan dan kurang bisa meningkatkan minat belajar siswa. Ini membuktikan bahwa metode pemberian tugas kuis (pretest) dapat meningkatkan nilai dan minat siswa dalam pembelajaran IPS pada khususnya. Ketuntasan belajar siswa dapat dilihat pada Gambar Ketuntasan Belajar Siswa berikut: Sebelum Tindakan Siklus I Siklus II Ketuntasan Belajar Siswa Gambar 4.16 Ketuntasan Belajar Siswa 4.6. Pembahasan Hasil observasi pada Kelas VI SD N Ngabean Kecamatan Secang Kabupaten Magelang ditemukan bahwa hasil dan minat belajar siswa rendah. Hal tersebut disebabkan karena metode yang digunakan guru pada pembelajaran IPS materi Era Globalisasi hanya ceramah saja. Itu menyebabkan siswa menjadi malas dalam menerima pembelajaran. Rata-rata nilai pada mata pelajaran IPS pun sangat rendah yaitu 58, Siswa yang tuntas sebelum/pra tindakan hanya 9 siswa dan 19 siswa belum tuntas. Dengan rincian 68% siswa belum lulus KKM dari sekolah yaitu 61, dan hanya 32% siswa yang tuntas dari KKM. Nilai tertinggi pada pembelajaran Pra siklus 70 dan nilai terendah 50. Sangat jauh sekali antara nilai siswa yang tuntas dan belum tuntas. Itu dikarenakan 9 siswa yang telah mencapai ketuntasan tersebut memang memiliki daya tangkap yang bagus walaupun

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Pelaksanaan Tindakan 4.1.1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di Sekolah Dasar Negeri 2 Tanggel Kecamatan Randublatung Kabupaten Blora Semester II Tahun

Lebih terperinci

BAB IV HASILPENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASILPENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASILPENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1Pelaksanaan Tindakan Tindakan yang dilaksanakan sesuai dengan rencana yaitu : a. Membuka pelajaran Guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam, mengabsen, mengatur

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Penelitian ini dilakukan di SDN Kalibeji 01 Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang yang terletak di lingkungan rumah warga dan jauh dari pasar

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian 4.1.1. Pra Siklus (Kondisi Awal) Kondisi awal sebelum diadakannya tindakan di SD N Gajahkumpul kelas 5 semester 1 tahun 2013/2014 pada mata

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 52 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilakukan di Sekolah Dasar Negeri 2 Panggang Kecamatan Jepara Kabupaten Jepara Semester II Tahun Pelajaran 2011/2012

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Pelaksanaan Tindakan Dalam pelaksanaan tindakan penelitian ini akan menguraikan antara lain: (1) kondisi awal, (2) siklus I, (3) siklus II, dan (4) pembahasan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Subjek Penelitian 4.1.1 Gambaran Sekolah Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 2 Bangsri Kecamatan Jepon Kabupaten Blora Semester Genap Tahun Pelajaran

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 23 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Dalam bab ini akan dipaparkan hasil penelitian dan pembahasan tematik tentang materi pengalaman melalui model Pembelajaran SQ3R pada siswa kelas III SD 2 Ngemplak

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Deskripsi Kondisi Prasiklus Gambaran yang dijadikan pangkal menentukan permasalahan upaya peningkatan hasil belajar IPA di kelas V SD menggunakan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Bagian ini, akan menguraikan tiga sub judul yaitu deskripsi prasiklus, deskripsi siklus I, deskripsi siklus II. Deskripsi pra siklus membahas

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Kondisi Prasiklus (Kondisi Awal) Penelitian ini dilaksanakan di kelas IV SDN 2 Pajerukan, Kecamatan Kalibagor, Kabupaten Banyumas. Pada semester II

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 35 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Proses perbaikan pembelajaran yang peneliti laksanakan dapat peneliti uraikan secara singkat tentang hasil-hasil yang diperoleh dari setiap

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 40 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Subyek Penelitian Sekolah Dasar Negeri 2 Kembaran Kecamatan Kalikajar Kabupaten Wonosobo terletak di Jln. Ronggolawe Dsn Kembaran, berdiri sejak

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Kondisi Awal Berdasarkan hasil angket dan observasi pada kondisi awal sebelum diadakan pembelajaran dengan menggunakan media pembelajaran power point

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Kondisi Awal Subjek Penelitian Penelitian tindakan kelas (PTK) ini dilakukan di kelas V yang berjumlah 29 siswa di SDN Lemahireng 2 Kecamatan Bawen tahun ajaran

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Kondisi Awal Penelitian dilakukan di kelas 4 SD Negeri Ujung-Ujung 03 Kecamatan Pabelan Kabupaten Semarang pada semester II tahun pelajaran 2012/2013

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Lokasi Penelitian Penelitian dilaksanakan di SD Negeri Tlogodalem. SD Negeri Tlogodalem terletak di Dusun Ngadisari, Desa Tlogodalem, Kecamatan Kertek, Kabupaten

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 43 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Kondisi Prasiklus (Kondisi Awal) Pembelajaran pada prasiklus ini, penulis menggunakan metode pembelajaran konvensional yaitu dengan metode ceramah. Guru mengawali

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 30 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Pra Siklus Kondisi awal merupakan keadaan siswa sebelum PTK dilakukan. Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan di kelas 2 SD

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Kondisi Awal Penelitian Pada pembelajaran yang guru lakukan sebagian besar materi disampaikan dengan metode ceramah. Pembelajaran hanya memberikan rumus dan media

Lebih terperinci

X f fx Jumlah Nilai rata-rata 61 Keterangan :

X f fx Jumlah Nilai rata-rata 61 Keterangan : 40 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Pra Siklus Penelitian tindakan kelas (PTK) ini dilaksanakan di SD Negeri Wringingintung 01 yang dilaksanakan dalam 2 siklus. Berdasarkan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Gambaran Sekolah Sebelum peneliti melaksanakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) terlebih dahulu peneliti melakukan observasi di kelas

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Bab ini membahas tentang hasil penelitian dan pembahasan yang memaparkan uraian masing-masing siklus, mulai dari kegiatan perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Kondisi Awal Penelitian dilakukan dikelas 4 SD Negeri Gumawang 03 Kecamatan Pecalungan Kabupaten Batang pada pada semester II tahun pelajaran 2012/2013 yang berjumlah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilakukan di SD Negeri 02 Getas, Kecamatan Kaloran, kabupaten Temanggung dengan Subyek Penelitian Siswa Kelas

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 38 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1Deskriptif Kondisi Awal Penelitian ini dilakukan di SD Negeri Plobangan Kecamatan Selomerto Kabupaten Wonosobo, dalam hal ini siswa

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 22 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Kondisi Prasiklus (Kondisi Awal) Pembelajaran pada prasiklus ini, penulis menggunakan metode Student Teams Achievmet Division (STAD). Guru mengawali pembelajaran

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Kondisi Sekolah SDN Banyubiru 05 berada di Desa Banyubiru Kecamatan Banyubiru Kabupaten Semarang. SD ini terletak cukup dekat dengan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 33 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Pra Siklus Sebelum melaksanakan proses penelitian, terlebih dahulu peneliti melakukan kegiatan observasi dengan tujuan untuk mengetahui

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Diskripsi Subyek Penelitian Penelitian dilakukan di SD Muhammadiyah Ambarketawang 3 yang beralamat di Gamping Kidul, Ambarketawang Gamping

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 25 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Pra Siklus Proses pembelajaran IPS di kelas 5 SD Negeri Tondokerto Kecamatan Jakenan Kabupaten Pati Tahun Ajaran 2013/2014 sebelum diadakan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri Sidorejo Lor 06. Alamat Jalan Imam Bonjol 24 Salatiga, Kecamatan Sidorejo

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Kondisi Awal (Pra Siklus) Hasil belajar IPS siswa kelas V SD Negeri 01 Ampel Kecamatan Ampel Kabupaten Boyolali sebelum diadakan penelitian hampir setengah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1. Deskripsi Siklus 1 4.1.1.1. Perencanaan Tindakan 1 Pada tahapan ini, kegiatan penyusunan rencana pembelajaran dilakukan setelah diperoleh

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. mengenai proses pembelajaran pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial yang

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. mengenai proses pembelajaran pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial yang BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil 1. Deskripsi Awal Untuk memperoleh data awal sebelum melaksanakan penelitian, terlebih dahulu dilakukan orientasi dan observasi terhadap guru kelas mengenai proses

Lebih terperinci

Tabel 4.1 Distribusi Ketuntasan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas 4 SD Negeri Tunggulsari Semester I/ Pra Siklus

Tabel 4.1 Distribusi Ketuntasan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas 4 SD Negeri Tunggulsari Semester I/ Pra Siklus BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1.1. Pelaksanaan Tindakan 1.1.1. Deskripsi Kondisi Awal Berdasarkan hasil pengamatan yang sudah dilakukan saat pembelajaran IPA, siswa terlihat kurang semangat dan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Pelaksanaan Tindakan Siklus I A. Tahap Perencanaan Setelah diperoleh informasi pada waktu observasi, maka peneliti melakukan diskusi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di kelas 4 SDN Gedangan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di kelas 4 SDN Gedangan BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di kelas 4 SDN Gedangan 01 semester II tahun pelajaran 2015/2016, yaitu sebuah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 42 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Subjek Penelitian Sekolah Dasar Negeri Tegowanuh Kecamatan Kaloran Kabupaten Temanggung terletak di Desa Tegowanuh Kecamatan Kaloran Kabupaten Temanggung.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Penelitian ini dilakukan di SD Negeri Padaan 02 Kecamatan Pabelan Kabupaten Semarang Semester II Tahun 2013/2014. Subjek penelitian adalah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Gendongan 01 yang terletak di Jl. Margorejo No.580 Kecamatan Tingkir Kota Salatiga. Siswa

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Tindakan Hasil penelitian yang dilakukan pada siswa kelas 5 SD Islam Arrahmah Suruh, semester 2 tahun pelajaran 2012/2013 terkait penerapan tutor sebaya

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Kondisi Pra Siklus Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan di kelas III Sekolah Dasar Negeri 1 Tleter Semester 2 Tahun ajaran

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum SDN Mangunsari 06 Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilaksanakan di SDN Mangunsari 06 Salatiga Semester II Tahun Pelajaran 2013/2014. Alamat

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1 Distribusi Ketuntasan Belajar IPA kelas IV Pada Prasiklus

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1 Distribusi Ketuntasan Belajar IPA kelas IV Pada Prasiklus 23 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1.Pelaksanaan Tindakan Proses perbaikan pembelajaran yang telah dilaksanakan dapat di uraikan secara singkat tentang hasil-hasil yang diperoleh dari setiap tahap

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Prasiklus Jumlah siswa Presentase (%) , ,33 JUMLAH

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Prasiklus Jumlah siswa Presentase (%) , ,33 JUMLAH 24 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Kondisi Prasiklus (Kondisi Awal) Kondisi awal merupakan keadaan siswa sebelum penelitian tindakan kelas dilakukan. Berdasarkan hasil observasi yang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1. Gambaran Sekolah Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Kopeng 03 Kecamatan Getasan Kabupaten Semarang. SD Negeri Kopeng 03 terletak

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 30 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian ini dilakukan dalam praktek pembelajaran di kelas IV SD Negeri 1 Dologan Kecamatan Karanggede Kabupaten Boyolali

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Sekolah Penelitian ini dilakukan di SD Negeri Gabahan Kecamatan Mlati Kabupaten Sleman Semester II Tahun Ajaran 2011/2012 dengan Subjek Penelitian Siswa

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN.1 Hasil Penelitian Pra Siklus Dari hasil observasi yang dilakukan di kelas V SD Negeri Dukuh 0 Salatiga, semester II tahun ajaran 01/01 dalam kegiatan pembelajaran

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Subjek Penelitan Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri Sidorejo Lor 01

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Subjek Penelitan Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri Sidorejo Lor 01 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Subjek Penelitan Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri Sidorejo Lor 01 kecamatan Sidorejo Kota Salatiga dengan Subjek Penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Pelaksanaan Siklus 1 Dalam Siklus 1 terdapat 3 kali pertemuan dengan rincian sebagai berikut: a. Perencanaan (Planning) Pada siklus

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. HASIL PENELITIAN 1. PRA SIKLUS Pembelajaran pra siklus dilaksanakan pada tanggal 18 Maret 2013 dengan alokasi waktu 3 x 35 menit, dengan materi ajar menggapi cerita

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Pra Siklus (Kondisi Awal) Berdasarkan hasil observasi di SD Negeri Jogosuran 68 Kecamatan Pasarkliwon Surakarta khususnya di kelas 5 pada mata pelajaran

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di kelas II SD Kutowinangun 08. Penelitian tindakan kelas ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Pelaksanaan Penelitian 4.1.1. Deskripsi Kondisi Awal ( Pra Siklus) Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan di kelas 5 SD Negeri Mrisi 2 Semester 2 Tahun

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di kelas IV SDN Sidorejo Lor 05 Kecamatan Sidorejo Kota Salatiga Provinsi Jawa Tengah. Penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Deskripsi Kondisi Awal Berdasarkan tes uji kompetensi matematika pada pokok bahasan pecahan ternyata hasilnya kurang memuaskan. Begitu

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 52 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Pelaksanaan Tindakan Pada bagian ini, akan menguraikan tiga sub judul yaitu deskripsi Kondisi awal, deskripsi siklus I, dan deskripsi siklus II. Deskripsi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 25 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Pra Siklus Sebelum penelitian dilakukan, dalam kegiatan pembelajaran IPS di Kelas 4 guru masih menggunakan metode pembelajaran tradisional.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Kondisi Awal BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Berdasarkan observasi hasil belajar kelas 4 SD Negeri 2 Wonocoyo sebelum dilaksanakan penelitian pada awal semester II Tahun pelajaran 2014/2015,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Penelitian Pelaksanaan tindakan dalam penelitian ini dilakukan sebanyak dua kali yaitu siklus satu dan siklus dua, masing-masing siklus tiga kali

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Subjek Penelitian SD N Ngrandah 1 yang terletak di desa Ngrandah, Kecamatan Toroh, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah. Tenaga pengajar yang ada di SD Negeri

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1.Pelaksanaan Tindakan Penelitian dilakukan di SD Negeri Dukuh 03 Salatiga. Subjek penelitian siswa kelas 1 SD dengan jumlah 29 siswa yang terdiri dari 15 siswa

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab IV ini akan dibahas mengenai hasil pelaksanaan penelitian, perbandingan hasil penelitian antar siklus, dan pembahasan hasil penelitian yang akan disajikan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Gambaran Umum Tempat Penelitan Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SD Negeri 2 Jepon yang terletak di Kelurahan Jepon, Kecamatan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Pelaksanaan Penelitian 4.1.1. Kondisi Awal Hasil belajar IPA siswa kelas 4 SD Negeri Ledok 07 sebelum tindakan masih banyak siswa yang hasil belajarnya belum

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum SD Negeri 01 Ampel Kecamatan Ampel Kabupaten Boyolali Penelitian ini dilakukan di SD Negeri 01 Ampel Kecamatan Ampel Kabupaten Boyolali Semester

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian 4.1.1 Setting Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri 03 Gumawang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1.Gambaran Sekolah SD Negeri Karanganyar 03 terletak di Desa Karanganyar Kecamatan Geyer Kabupaten Grobogan. Sekolah Dasar ini berdiri pada tahun 1985, pemerintah

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI DATA DAN ANALISIS DATA

BAB IV DESKRIPSI DATA DAN ANALISIS DATA BAB IV DESKRIPSI DATA DAN ANALISIS DATA A. Deskripsi Data Hasil penelitian ini menggambarkan tentang pengamatan dan tindakan pembelajaran pra siklus, tindakan pada siklus I yang dilaksanakan pada hari

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Ngajaran 03, yaitu sekolah dasar di desa Ngajaran Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum SDN 1 Krobokan Kecamatan Juwangi Kabupaten Boyolali Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilakukan di SDN 1 Krobokan Kecamatan Juwangi Kabupaten

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Proses perbaikan pembelajaran yang peneliti lakukan dapat diuraikan secara singkat tentang hasil-hasil yang diperoleh setiap siklus dari

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab IV ini akan dibahas tentang hasil penelitian meliputi deskripsi kondisi awal, deskripsi hasil siklus I, deskripsi hasil perbaikan pada siklus II, pembahasan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran dan Subyek Penelitian Sekolah Dasar Negeri Suruh 02 berlokasi di Desa Suruh, Kecamatan Suruh, Kabupaten Semarang, Provinsi Jawa Tengah. Subyek dalam

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Hasil Uji Validitas Instrumen, dan Tingkat Kesukaran 1. Instrumen soal Uji coba instrumen soal dilakukan pada 45 responden di SD Negeri

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bagian ini akan membahas hasil penelitian yang telah peneliti lakukan. Pembahasan hasil penelitian meliputi rencana tindakan, pelaksanaan tindakan dan observasi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 41 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Hasil Penelitian Pra Siklus Berdasarkan hasil penelitian pada siswa kelas IV SDN Randuacir 01 Salatiga semester 2 tahun 2013/2014 nampak

Lebih terperinci

A. Pelaksanaan Tindakan

A. Pelaksanaan Tindakan BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Pelaksanaan Tindakan Pada pelaksanaan tindakan dijabarkan tentang deskripsi siklus I dan siklus II. 1. Deskripsi Pra Siklus Pada deskripsi pra siklus diuraikan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Pelaksanaan Tindakan 1.1.1. Deskripsi Kondisi Awal Proses pembelajaran matematika pada pra siklus guru menggunakan metode pembelajaran konvensional, dimana guru

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Pra Siklus Kondisi pra siklus atau kondisi awal merupakan keadaan siswa sebelum PTK dilaksanakan. PTK dilakukan di kelas 5 SD Negeri Ketitang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL TINDAKAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL TINDAKAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL TINDAKAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Kondisi Awal Pada semester 2 tahun pelajaran 2011/2012 daya serap siswa kelas VI SDN 3 Karangjati untuk Mata Pelajaran Matematika tentang pecahan sangat

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri Salatiga 03. Alamat Jalan Margosari No. 03 Salatiga, Kecamatan Sidorejo, Kota

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Pra Siklus Dalam pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan pada siswa kelas IV SD Negeri Sidorejo Lor 06 Kecamatan Sidorejo Kota Sal atiga

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Bagian pelaksanaan tindakan ini akan menguraikan tiga sub judul yaitu deskripsi prasiklus/ kondisi awal, deskripsi siklus I, dan deskripsi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI Setting Penelitian 3.2 Subyek Penelitian 3.3 Sumber Data 3.4 Metode Pengumpulan Data

BAB III METODOLOGI Setting Penelitian  3.2 Subyek Penelitian 3.3 Sumber Data 3.4 Metode Pengumpulan Data 15 BAB III METODOLOGI 3.1 Setting Penelitian Tempat Penelitian Kelas VI SD Negeri Ngabean, Kecamatan Secang, Kabupaten Magelang. Penelitian ini dilakukan selama 3 (tiga) bulan pada semester II tahun ajaran

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 24 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Dari hasil observasi dan hasil tes, baik tes lesan maupun tes tertulis dapat disimpulkan dan dianalisa bahwa pembelajaran dengan menggunakan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Data Hasil Penelitian 1. Pra siklus Pada tahap pra siklus ini yang dilakukan oleh peneliti berupa pendokumentasian daftar nama, daftar nilai peserta didik, dan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Bagian ini, akan menguraikan tiga sub judul yaitu deskripsi Prasiklus/kondisi awal, deskripsi siklus I, dan deskripsi siklus II. Deskripsi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Kondisi Pra Siklus Kondisi awal sebelum diadakannya tindakan di SD N Ringin Harjo 01 kelas 4 Pada mata pelajaran IPS menunjukkan bahwa ppembelajaran

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 38 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Siklus I Siklus I dilaksanakan 2 kali pertemuan yaitu pada tanggal 2 September 2014 dilaksanakan observasi awal dan tanggal 4 September

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. yang berjumlah 29 siswa, terdiri dari 12 siswa laki-laki dan 17 siswa

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. yang berjumlah 29 siswa, terdiri dari 12 siswa laki-laki dan 17 siswa 47 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Pelaksanaan Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di MI Darus Salam Kalipang yang berada di Jalan masjid dusun Krikilan desa Kalipang,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Kondisi Awal Proses pembelajaran sebelum pelaksanaan tindakan kelas, guru mengajar secara konvensional atau hanya menggunakan ceramah saja. Guru cenderung mentransfer

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Diskripsi Kondisi Pra Siklus Penelitian ini dilaksanakan di SD Kanisius Jimbaran yang terletak di jalan Mawar 6 Desa Jimbaran Kecamatan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Kondisi Awal Berdasarkan pengamatan hasil belajar kelas I SD Negeri 4 Boloh pada awal semester 2 Tahun pelajaran 2011 / 2012, banyak siswa yang kurang aktif,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 49 4.1. Deskripsi Kondisi Awal BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Berdasarkan hasil observasi dan wawancara yang telah dilakukan di kelas 4 Sekolah Dasar Negeri 02 Katong semester II Tahun Pelajaran 2012/2013

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Harjobinangun, Kecamatan Pakem, Sleman, Yogyakarta. Lokasi cukup

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Harjobinangun, Kecamatan Pakem, Sleman, Yogyakarta. Lokasi cukup BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Deskripsi Lokasi Penelitian SMP Negeri 3 Pakem berlokasi di Dusun Pojok, Desa Harjobinangun, Kecamatan Pakem, Sleman, Yogyakarta. Lokasi cukup

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. penelitian dilakukan dalam 2 (dua) siklus. Setiap siklus terdiri dari tiga kali

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. penelitian dilakukan dalam 2 (dua) siklus. Setiap siklus terdiri dari tiga kali 41 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilakukan di kelas XI IPS 3 di SMA Muhammadiyah 5 Yogyakarta. Sebagaimana diuraikan pada bab III, tindakan penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Pelaksanaan Tindakan BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Sebelum diberikan pembelajaran dengan metode cooperative learning tipe STAD, langkah awal yang dilakukan adalah menguji instrument yang

Lebih terperinci