BAB IV HASIL PENGEMBANGAN. Dalam pengembangan LKS ini terdapat beberapa tahapan yaitu: (1) Analysis

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV HASIL PENGEMBANGAN. Dalam pengembangan LKS ini terdapat beberapa tahapan yaitu: (1) Analysis"

Transkripsi

1 BAB IV HASIL PENGEMBANGAN.1 Deskripsi Hasil Pengembangan LKS Dalam pengembangan LKS ini terdapat beberapa tahapan yaitu: (1) Analysis (Analisis), (2) Design (Perancangan), (3) Development (Pengembangan), () Implementation (Implementasi), dan (5) Evaluation (Evaluasi)..1.1 Tahap Analysis (Analisis) Tahap analisis adalah tahap awal dalam mengembangkan LKS ini.pada tahap analisis ini yang dilakukan adalah terdiri dari memvalidasi kesenjangan pelaksanaan, menetapkan tujuan, menganalisis peserta didik, dan memeriksa sumber daya yang tersedia Memvalidasi kesenjangan pelaksanaan Dengan memvalidasi kesenjangan pelaksanaan ini diperoleh bahwa di MTS Raudhatul Hasanah tingkat belajar siswa tergolong rendah karena terhambat dengan kurang adanya buku yang memadai dalam proses pembelajaran matematika. Sehingga hasil belajar siswa pada mata pelajaran matematika kurang memuaskan, kemampuan representasi matematisnya pun masih kurang, serta tingkat keaktifan siswapun kurang.selain itu, guru juga kurang memiliki pengetahuan yang cukup mengenai model, pendekatan, taktik ataupun strategi pembelajaran yang semakin berkembang di dunia pembelajaran. Sehingga guru kurang memiliki kemampuan 97

2 98 untuk merancang sumber belajar lain yang sesuai untuk digunakan dalam pembelajaran Menetapkan tujuan Dalam menetapkan tujuan, peneliti menetapkan prioritas tindakan yaitu mengembangkan LKS matematika berbasis strategi Think-Talk-Write (TTW) dan pembelajaran Math-tainment untuk melihat persepsi serta hasil belajar dengan menggunakan LKS matematika dengan strategi Think-Talk-Write (TTW) dan pembelajaran Math-tainment Menganalisis peserta didik Dengan menganalisis peserta didik ini diperoleh beberapa jenis data.pertama yaitu jumlah siswa.jumlah siswa MTS Raudhatul Hasanah seluruhnya adalah 18 orang.dengan siswa kelas VII berjumlah 78 orang, kelas VIII berjumlah 52 orang dan kelas IX berjumlah 5 orang.dan disini peneliti mengambil kelas VII.A dengan jumlah siswa 25 orang untuk proses penelitian yang akan dilakukan. Selanjutnya yaitu lokasi siswa. Dimana lokasi siswa yaitu di MTS Raudhatul Hasanah yang beralamat Kelurahan Nibung Putih RT 0 RW 02 Dusun Talang Asai Kec.Muara Sabak Barat Kab. Tanjab Timur. Kemudian dalam tingkat pengalaman diperoleh bahwa siswa kurang memiliki pengalaman dalam bidang mata pelajaran matematika.karena masih banyak siswa yang kurang memahami aplikasi-aplikasi matematika dalam kehidupan di luar pembelajaran. Selanjutnya sikap siswa. Pada dasarnya karakter siswa berbeda-beda begitu juga siswa di MTS Raudhatul Hasanah khususnya di kelas VII.A, dari tahap ini

3 99 diperoleh bahwa siswa kelas VII.A masih banyak yang tidak menyukai pelajaran matematika karena banyak siswa yang beranggapan bahwa pelajaran matematika itu sulit, mungkin ini dikarenakan kemampuan representasi siswa yang kurang dalam memahami hal-hal yang abstrak. Selain itu tingkat keberanian siswa dalam berpendapat sangatlah kurang, siswa cenderung merasa takut dan malu jika diminta untuk berbicara di dalam kelas baik dalam hal bertanya maupun memberikan pendapat. Minat siswa pada umumnya senang dengan olah raga, karena sebagian besar siswa penggemar olah raga.mereka senang berkumpul dengan rekan sebaya untuk melakukan kegiatan bersama.dalam belajar siswa senang apabila dibagikan dalam kelompok. Terakhir yaitu keterampilan yang berdampak potensial untuk sukses dalam lingkungan belajar.dalam tahap ini yang diperoleh adalah sebagian besar siswa belum memiliki keterampilan yang berdampak potensial untuk sukses dalam lingkungan belajar Memeriksa sumber daya yang tersedia Ada jenis sumber daya, yaitu pertama sumber daya isi (konten) diperoleh bahwa di MTS Raudhatul Hasanah memiliki buku guru yang digunakan guru saat menyampaikan pelajaran matematika, namun belum adanya buku siswa.sehingga siswa kesulitan dalam belajar.yang kedua yaitu sumber daya teknologi. Diperoleh bahwa sumber daya teknologi di MTS Raudhatul Hasanah masih minim. Ketiga yaitu fasilitas pengajaran.diperoleh bahwa fasilitas pengajaran cukup memadai, seperti kelas, siswa dan jadwal mata pelajaran matematika.yang terakhir yaitu

4 100 sumber daya manusia.disini sumber daya manusia yaitu guru matematika, masih kurang memadai Hasil Analisis Evaluasi pada tahap analisis terdapat 2 point yang peneliti simpulkan, yaitu; 1. Guru dan siswa ingin melihat dan tertarik menggunakan LKS berbasis strategi Think-Talk-Write dan pembelajaran Math-Tainment pada materi aritmatika sosial di kelas VII MTS. 2. Walaupun guru memiliki keinginan untuk menggunakan suatu media pembelajaran sekolah tidak memiliki sumber daya pendukung untuk dapat menggunakan media yang lebih canggih, seperti infokus yang terbatas, arus listrik dan fasilitas lainnya sehingga perlu adanya media pembelajaran inovatif yang sesuai dengan karakteristik sekolah..1.2 Tahap Design (Perancangan) Menurut Branch (2009:61) pada tahap ini semua hal yang dibutuhkan akan dibuat sesuai dengan yang ada pada tahap analisis. Semua mulai di realisasikan untuk menghasilkan sebuah produk yang dapat digunakan dalam kegiatan pembelajaran Rancangan Sampul LKS Dalam merancang sampul LKS Peneliti mencari informasi dari berbagai sumber terkait dengan cara membuat sampul LKS. Melihat dari contoh sampul buku atau contoh sampul LKS lainnya yang telah ada, sehingga peneliti bisa menghasilkan rancangan yang terlihat lebih bagus dan terlihat lebih menarik dengan kombinasi warna dan gambar yang sesuai sehingga siswa tertarik untuk menggunakan LKS

5 101 sebelum melihat isi LKS tersebut. Langkah-langkah pembuatan sampul LKS sebagai berikut: 1. Pemilihan background Gambar.2 pemilihan background sampul 2. Pemilihan gambar yang berhubungan dengan materi, karena aritmatika sosial berhubungang erat dengan proses jual beli maka dipilih gambar pasar. Gambar.3 Pemilihan Gambar untuk Sampul 3. Agar dapat membedakan LKS berbasis strategi TTW dan pembelajaran mathtainment dengan LKS lain maka perlu di beri keterangan pada sampul. Gambar. keterangan pada sampul. LKS harus memuat kolom untuk identitas siswa.

6 102 Gambar.5 kolom identitas pada sampul 5. Agar lebih menarik, LKS ditambahkan gambar-gambar pendukung. 6. Hasil akhir desain sampul LKS Gambar.6 Hasil akhir desain sampul Rancangan Isi LKS Penjelasan dari bagan rancangan desain produk bahan ajar berupa LKS diatas adalah sebagai berikut 1. Menentukan Judul LKS pada cover Judul LKS yang akan dibuat lebih spesifik dari LKS atau buku teks yang telah ada. LKS ini diberi judul LKS ARITMATIKA SOSIAL BERBASIS STRATEGI THINK- TALK- WRITE DAN PEMBELAJARAN MATH- TAINMENT. 2. Daftar Isi

7 103 Daftar isi sangat dibutuhkan agar para siswa tidak kesulitan mencari halaman yang diinginkan 3. Petunjuk Belajar Petunjuk belajar pada LKS disajikan dalam bentuk kalimat-kalimat perintah dan petunjuk-petunjuk dalam menyelesaikan soal-soal yang ada di LKS. Hal ini dimaksudkan agar siswa lebih mudah dalam menyelesaikan dan memahami masalah dengan mengikuti perintah tersebut hingga siswa dapat menarik kesimpulan dari materi yang telah dipelajari.. Kompetensi yang Akan Dicapai Standar Kompetensi kelas VII adalah Menggunakan bentuk aljabar, persamaan dan pertidaksamaan linear satu variabel, dan perbandingan dalam pemecahan masalah. Kompetensi Dasar pada materi ini adalah Menggunakan konsep aljabar dalam pemecahan masalah aritmetika sosial yang sederhana. Tujuan pembelajaran diturunkan dari kompetensi dasar yaitu 1) siswa dapat Siswa dapat melakukan simulasi aritmatika sosial tentang kegiatan ekonomi sehari-hari, 2) Siswa dapat menghitung nilai keseluruhan,nilai per unit dan nilai sebagian, 3) Siswa dapat menentukan besar dan presentase laba,rugi,harga jual, harga beli, rabat, netto, pajak, bunga tunggal dalam kegiatan ekonomi. 5. Pengalaman belajar Berisi hal-hal yang diharapkan diperoleh siswa setelah belajar menggunakan LKS ini.

8 10 6. Informasi Pendukung Informasi pendukung yang dimaksud terkait dengan materi dan konsep mengenai aritmatika sosial. Untuk merancang informasi pendukung yang nantinya akan dibuat pada tahap pembuatan LKS, peneliti mencari informasi dari berbagai sumber, dan informasi informasi tersebut disesuaikan dengan materi pada LKS yang akan dibuat. 7. Content atau isi materi pembelajaran Desain LKS matematika berbasis strategi Think-Talk-Write (TTW) dan pembelajaran Math-tainment dibuat berdasarkan pada setiap materi per sub bab dan bertujuan membantu siswa untuk mempermudah meningkatkan kemampuan membangun atau mengkonstruk konsep matematika dan memecahkan masalah sehari-hari yang berkaitan dengan Aritmatika Sosial. Uraian materi Aritmatika Sosial ini dibagi menjadi 7 sub bab untuk 5 kali pertemuan yang meliputi: 1) Pertemuan pertama (Materi 1 dan 2) Tujuan pembelajaran pada pertemuan ini adalah siswa dapat menunjukkan rasa ingin tahu selama mengikuti pembelajaran, siswa dapat bertanggung jawab terhadap kelompoknya dalam menyelesaikan tugas, siswa dapat mendeskripsikan konsep nilai suatu barang serta untung dan rugi, siswa dapat menggunakan prinsip untung dan rugi dalam menyelesaikan masalah nyata berkaitan dengan untung dan rugi. Siswa diberikan suatu gambaran berupa cerita yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari mengenai materi pada sub bab ini.materi yang dibahas pada pertemuan ini mengenai nilai suatu barang serta untung dan rugi.

9 105 2) Pertemuan kedua (Materi 3 dan ) Tujuan pembelajaran pada pertemuan ini adalah siswa dapat menunjukkan rasa ingin tahu selama mengikuti pembelajaran, siswa dapat bertanggung jawab terhadap kelompoknya dalam menyelesaikan tugas, siswa dapat mendeskripsikan harga penjualan dan harga pembelian, serta persentase untung dan rugi, siswa dapat menggunakan prinsip aritmatika sosial dalam menyelesaikan masalah nyata berkaitan dengan harga penjualan dan persentase untung dan rugi. Siswa diberikan suatu gambaran berupa cerita yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari mengenai materi pada sub bab ini. Materi yang dibahas pada pertemuan ini mengenai harga penjualan dan harga pembelian, serta persentase untung dan rugi. 3) Pertemuan ketiga (Materi 5) Tujuan pembelajaran pada pertemuan ini adalah siswa dapat menunjukkan rasa ingin tahu selama mengikuti pembelajaran, siswa dapat bertanggung jawab terhadap kelompoknya dalam menyelesaikan tugas, siswa dapat mendeskripsikan konsep Rabat, Bruto, Tara dan Neto siswa dapat menggunakan prinsip Aritmatika Sosial dalam menyelesaikan masalah nyata berkaitan dengan Rabat, Bruto, Tara dan Neto. Siswa diberikan suatu gambaran berupa cerita yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari mengenai materi pada sub bab ini. Materi yang dibahas pada pertemuan ini mengenai Rabat, Bruto, Tara dan Neto.

10 106 ) Pertemuan keempat (Materi 6 dan 7) Tujuan pembelajaran pada pertemuan ini adalah siswa dapat menunjukkan rasa ingin tahu selama mengikuti pembelajaran, siswa dapat bertanggung jawab terhadap kelompoknya dalam menyelesaikan tugas, siswa dapat mendeskripsikan konsep Bunga tabungan dan pajak, siswa dapat menggunakan prinsip aritmatika sosial dalam menyelesaikan masalah nyata berkaitan dengan Bunga Tabungan dan Pajak. Siswa diberikan suatu gambaran berupa cerita yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari mengenai materi pada sub bab ini. Materi yang dibahas pada pertemuan ini mengenai Bunga Tabungan dan Pajak. 5) Pertemuan kelima Pertemuan terakhir ini dijadikan latihan atau kilas balik materi,siswa diberikan permainan TTS dan teka-teki angka yang pertanyaaan nya merupakan rangkuman dari materi aritmatika sosial. 6) Penilaian Merancang instrumen penilaian yang akan digunakan pada akhir setelah penggunaan LKS. Penilaian pada LKS tersebut berupa soal post-test. Langkah langkah kerja siswa pada setiap pertemuan yaitu Pada bagian awal LKS, dijelaskan terlebih dahulu SK, KD, Indikator dan Tujuan pembelajaran yang akan dicapai. Pada isi materi LKS akan disusun berdasarkan tahap-tahap strategi Think-Talk-write dan pembelajaran math-tainment. yaitu:

11 107 a. Think (Berpikir) Langkah-langkah yang dilakukan pada tahap Think (Berpikir) ini yang dilakukan siswa adalah membaca masalah yang diberikan pada LKS dan mulai memikirkan penyelesaian dari masalah tersebut. b. Talk (Berbicara) Langkah-langkah pada tahap Talk (Berbicara) yang dilakukan siswa yaitu mendiskusikan cara penyelesaian yang mereka pikirkan dalam kelompok. c. Write (menulis) Langkah-langkah pada tahap Write (menulis) siswa menuliskan hasil diskusi mereka Menyusun Tujuan Pelaksanaan atau Pengembangan Adapun tujuan pengembangan yang dilakukan oleh peneliti adalah memvalidasi Lembar Kerja Siswa (LKS) dan menentukan efektifitas untuk melihat persepsi dan pencapaian siswa melalui hasil belajar. Setelah Lembar Kerja Siswa (LKS) selesai didesain, maka langkah selanjutnya adalah produk yang telah didesain divalidasi. 1) Validasi oleh tim ahli Pada tahap ini, dilakukan validasi LKS yang telah dibuat melalui pertimbangan ahli untuk mendapatkan data tentang hasil produk LKS dengan strategi think-talk-write dan pembelajaran math-tainment. Dipilih tiga orang dosen Universitas Jambi yang berpengalaman sebagai tim ahli atau validator. Validasi yang dilakukan oleh tim ahli adalah validasi instrumen dan validasi produk. Pada validasi instrumen,validator akan memvalidasi beberapa angket yaitu angket guru untuk uji

12 108 coba perorangan dan angket siswa pada uji coba kelompok kecil dan kelompok besar. Sedangkan pada validasi produk adalah penilaian materi yang dilihat ada beberapa kriteria yaitu ketercematan isi, ketepatan cakupan isi, ketercernaan bahan ajar, penggunaan bahasa, perwajahan, ilustrasi, dan kelengkapan komponen, selanjutnya validasi desain media dan kemudian validasi desain LKS dengan strategi think-talk-write dan pembelajaran math-tainment. Validasi ini dilakukan dengan mendatangi langsung ahli untuk menilai dan memvalidasi instrumen dan produk yang dibuat dengan memperlihatkan rancangan desain, para ahli diminta untuk menilainya dengan cara mengisi angket validasi yang sudah disediakan sehingga selanjutnya dapat diketahui kelemahan dan kekuatannya. Hasil validasi dari ahli yang berupa saran dan komentar digunakan untuk merevisi LKS yang telah dibuat. a. Validasi Instrumen Tim Ahli terhadap Angket Penilaian Guru dan Angket Penilaian Siswa serta Lembar Observasi Aktifitas siswa. Pada validasi materi ini dipilih satu orang dosen yaitu Bapak Drs.Gugun M. Simatupang M.Si untuk menilai apakah angket layak untuk digunakan. Hasil dari validasi ini yaitu semua angket layak untuk digunakan tanpa harus dilakukan revisi, namun ada satu saran dari validator yaitu untuk lembar observasi aktifitas siswa dalam penggunaanya di lapangan penilaian dilakukan oleh orang lain bukan peneliti yang menilai secara langsung.

13 109 b. Validasi Materi Tim Ahli terhadap LKS Matematika Berbasis Strategi Think-Talk-Write dan Pembelajaran Math-tainment pada Materi Aritmatika Sosial Pada validasi materi ini dipilih satu orang dosen yaitu Bapak Drs. Zaimi Effendi M.Pd untuk menilai materi pada LKS tersebut.sebelumnya peneliti memberikan angket penilaian validasi materi kepada validator.setelah itu validator tersebut melihat LKS yang peneliti desain, barulah tenaga ahli menilai.dan peneliti menyediakan bagian kosong pada angket validasi yang dapat digunakan oleh validator tersebut untuk menuliskan saran yang ingin mereka sampaikan mengenai LKS tersebut. Hasil dari validasi materi ini yaitu diperoleh bahwa LKS dikategorikan baik dan cukup menarik, dan tidak perlu dilakukan revisi. c. Validasi Desain Media Tim Ahli terhadap LKS Matematika Berbasis Strategi Think-Talk-Write dan Pembelajaran Math-tainment pada Materi Aritmatika Sosial Pada validasi desain ini dipilih satu orang dosen yaitu Bapak Dr.Syaiful M.Pd untuk menilai desain pada LKS tersebut.sebelumnya peneliti memberikan angket penilaian validasi desain kepada validator.setelah itu validator tersebut melihat LKS yang peneliti desain, barulah tenaga ahli menilai.dan peneliti menyediakan bagian kosong pada angket validasi yang dapat digunakan oleh validator tersebut untuk menuliskan saran yang ingin mereka sampaikan mengenai LKS tersebut.

14 110 Hasil dari validasi desain ini yaitu diperoleh bahwa LKS dikategorikan baik dari penilaian validator. Dan terdapat komentar dari validator, yaitu: 1. Gambar pensil kurang jelas. 2. Gambar tempe kurang jelas. 3. Harga yang tertera pada soal kurang relevan.. Kesalahan cara penulisan % (persen) 5. Salah penulisan simbol (kali) Evaluasi Formatif Design Revisi dilakukan peneliti berdasarkan pendapat dan penilaian tim ahli terhadap desain LKS yang telah dibuat. Pada tahap ini dilakukan perbaikan LKS berdasarkan saran dan komentar dari tim ahli atau validator tersebut.adapun tampilan yang direvisi adalah sebagai berikut: 1. Gambar pensil kurang jelas Gambar.7 Gambar Pensil Sebelum Revisi

15 111 Gambar.8 Gambar pensil Sesudah Revisi Pada tampilan gambar sesudah dilakukan perbaikan atau revisi, penulis mengikut saran dari validator yaitu mengubah gambar pensil sehingga lebih jelas. 2. Gambar Tempe kurang jelas jelas terlihat. Gambar.9 Gambar Tempe Sebelum Revisi Validator memberikan saran untuk merubah Gambar Tempe sehingga lebih

16 112 Gambar.10 Gambar Tempe Sesudah Revisi Pada tampilan gambar sesudah dilakukan perbaikan atau revisi, penulis mengikut saran dari validator yaitu merubah Gambar Tempe. 3. Harga yang tertera pada soal atau permasalahan tidak relevan Gambar.11 Harga yang tertera pada soal Sebelum Revisi Validator memberikan saran untuk merubah harga yang tertera pada soal sehingga lebih realistis.

17 113 Gambar.12 Harga yang tertera pada soal Sesudah Revisi Pada tampilan gambar sesudah dilakukan perbaikan atau revisi, penulis mengikuti saran dari validator dalam menuliskan harga suatu barang harus disesuaikan dengan kenyataan yang ada.. Kesalahan cara penulisan % (persen) Gambar.13 cara penulisan % Sebelum Revisi Validator memberikan saran untuk memperbaiki penulisann 20%.

18 11 Gambar.1 cara penulisan % Sesudah Revisi Pada tampilan gambar sesudah dilakukan perbaikan atau revisi, penulis mengikuti saran dari validator dalam penulisan % harus dirapatkan dengan angka. 5. Kesalahan penulisan simbol kali Gambar.15 simbol kali Sebelum Revisi Gambar.16 simbol kali Sesudah Revisi

19 115 Setelah direvisi, maka peneliti mendatangi para ahli untuk memeriksa kembali produk. Setelah itu, didapatkan hasil bahwa produk dikatakan valid dan dapat diujicobakan..1.3 Tahap Development (Pengembangan) Tahapan berikutnya yaitu tahap development (pengembangan), pada tahap ini peneliti mengembangkan LKS berdasarkan saran yang diberikan oleh tim ahli. Setelah pembuatan produk selesai, kemudian produk divalidasi oleh tim ahli dan dinyatakan valid. Dan langkah selanjutnya yang akan dilakukan pada tahap ini adalah uji coba perorangan, uji coba kelompok kecil dan uji coba lapangan Uji Coba Perorangan Setelah melakukan validasi dengan tim ahli, selanjutnya peneliti meminta tanggapan dari guru MTS Raudhatul Hasanah. Pada uji coba perorangan ini dilakukan terhadap satu guru matematika yang bukan merupakan guru kelas yang akan di ujicobakan. Peneliti meminta kepada responden untuk mengamati LKS, kemudian mengisi angket tanggapan yang telah diberikan. Untuk tanggapan guru matematika terdapat 1 pernyataan. Berdasarkan penilaian angket diperoleh jumlah skor adalah 66, sehingga diperoleh skor kriterium (N) yaitu,71. Dengan demikian hasil penilaian ujicoba tanggapan guru terhadap LKS ini termasuk dalam kategori,20 N 5,00 : sangat baik. Berdasarkan penilaian responden, dapat disimpulkan bahwa LKS yang dibuat memberikan respon positif, sehingga LKS ini dapat dikatakan menarik dan baik.

20 Uji Coba Kelompok Kecil Selanjutnya dilakukan uji coba kelompok kecil. Pada uji coba kelompok kecil ini dilakukan terhadap siswa sebanyak 9 siswa yang mana siswa tersebut berasal dari siswa-siswa non kelas yang akan diujicobakan.peneliti meminta kepada responden untuk mengamati LKS, kemudian mengisi angket tanggapan yang telah diberikan. Angket yang diberikan terdiri dari 16 pernyataan. Sebelum siswa mengisi angket, diberikan penjelasan mengenai cara pengisian dan penjelasan mengenai isi masing-masing poin pada angket. Berdasarkan penilaian angket diperoleh jumlah skor adalah 661, sehingga diperoleh skor kriterium (N) yaitu,59. Dengan demikian hasil penilaian ujicoba tanggapan guru terhadap modul ini termasuk dalam kategori,20 N 5,00 : sangat baik. Berdasarkan penilaian responden, dapat disimpulkan bahwa LKS yang dibuat memberikan respon positif, sehingga LKS ini dapat dikatakan menarik dan sangat baik Uji Coba Kelompok Besar Pada uji coba lapangan ini dilakukan terhadap siswa sebanyak 22 siswa yang mana siswa tersebut berasal dari siswa-siswa non kelas yang akan diujicobakan. Uji coba produk ini berlangsung selama kurang lebih 2 jam pelajaran dengan memberikan gambaran umum dari materi, kegiatan siswa dan latihan pada LKS tersebut. Setelah diujicobakan, peneliti meminta siswa tersebut memberikan penilaian berupa tanggapan siswa dengan menggunakan angket yang terdiri dari 16 pernyataan. Sebelum siswa mengisi angket, diberikan penjelasan mengenai cara pengisian dan penjelasan mengenai isi masing-masing poin pada angket.

21 117 Berdasarkan penilaian angket diperoleh jumlah skor adalah 102, sehingga diperoleh skor kriterium (N) yaitu 3,98. Dengan demikian hasil penilaian ujicoba tanggapan guru terhadap LKS ini termasuk dalam kategori 3,0 N,19 : baik. Berdasarkan penilaian responden, dapat disimpulkan bahwa LKS yang dibuat memberikan respon positif, sehingga LKS ini dapat dikatakan menarik dan baik..1. Tahap Implementation (Implementasi) Pada tahap implementasi, LKS matematika dengan strategi Think-Talk-Write (TTW) dan pembelajaran Math-tainment diimplementasikan di kelas sesungguhnya oleh peneliti sendiri, yaitu pada saat penelitian diterapkan di kelas VII.A MTS Raudhatul Hasanah yang berjumlah 25 orang siswa.kegiatan pembelajaran dilakukan selama 5 kali pertemuan. Pada pertemuan pertama, materi yang dipelajari adalah menemukan konsep nilai suatu barang dan menemukan untung dan rugi.langkah-langkah kegiatan pembelajaran yang dilakukanadalah sebagai berikut. 1. Sebelum pelaksanaan pembelajaran peneliti mempersiapkan RPP terlebih dahulu (lampiran 10). 2. Pada kegiatan pendahuluan yang dilakukan peneliti adalah mengkondisikan kelas, doa dan salam serta menyampaikan relevansi dan memberikan gambaran tentang aplikasi dalam kehidupan sehari-hari, selanjutnya menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai. 3. Siswa dibagi dalam beberapa kelompok. Dalam satu kelompok terdiri dari 3- orang siswa. Pembelajaran ini dilaksanakan secara berkelompok.

22 118. Pada kegiatan inti dengan menggunakan LKS matematika dengan strategi Think- Talk-Write (TTW) dan pembelajaran Math-tainment, dimana nantinya setiap tahapan strategi TTW akan diterapkan dalam upaya menemukan konsep dari materi yang akan dipelajari. Pada tahap think disajikan permasalahan sehari-hari yang mengarahkan pada materi yang akan dipelajari sehingga siswa dapat mengamati dan memikirkan bagaimana penyelesaian dari masalah tersebut. Kemudian tahapan selanjutnya, siswa diberikan kesempatan untuk talk, siswa berdiskusi dalam kelompok dipandu oleh guru untuk bernalar menemukan sendiri konsep pembelajaran sehingga terjadi dialog dan siswa dapat berfikir kritis diantara anggota kelompok untuk memperoleh bagaimana penyelesaian yang sesuai dengan permasalahan tersebut. Tahapan terakhir yaitu Write, setelah memperoleh kesepakatan didalam kelompok maka selanjutnya menuliskan jawaban mereka pada kolom kosong yang telah disediakan pada LKS. 5. Setelah selesai berdiskusi membahas permasalahan tersebut siswa mengerjakan soal-soal latihan yang telah disajikan pada LKS tersebut. Soal tersebut berbentuk esai dan dikerjakan secara berkelompok kemudian salah satu dari anggota kelompok ditunjuk secara acak untuk mempresentasikan hasil dari pekerjaannya sedangkan kelompok lain menanggapi sehingga ada umpan balik antar siswa dan guru. Pada pertemuan kedua, materi yang dipelajari yaitu menemukan konsep harga penjualan, pembelian dan persentase untung dan rugi. Adapun langkahlangkah kegiatan pembelajaran yang dilakukan sama dengan pertemuan pertama. Begitu juga untuk pertemuan ketiga dan keempat. Sedangkan untuk pertemuan

23 119 kelima di terapkan tahap math-tainment yaitu untuk evaluasi atas pembelajaran yang telah dilakukan, siswa diminta untuk mengerjakan teka-teki silang dan teka-teki angka yang telah diberikan dalam LKS. Setelah itu baru diadakan posttest untuk mengetahui hasil belajar siswa selama menggunakan LKS dalam proses pembelajaran..1.5 Tahap Evaluation (Evaluasi) Produk akhir dalam bentuk LKS matematika ini merupakan produk hasil revisi yang telah divalidasi oleh tim ahli dan hasil uji coba tanggapan guru dan siswa. Setelah itu dilakukan tahap implementasi yaitu LKS matematika dengan strategi Think-Talk-Write (TTW) dan pembelajaran Math-Tainment pada kelas sesungguhnya yaitu kelas VII.A, selanjutnya dilakukan post-test untuk melihat hasil belajar siswa setelah menggunakan LKS matematika dengan strategi Think-Talk-Write (TTW) dan pembelajaran Math-tainment. Namun, sebelum melakukan post-test, untuk mendapatkan data mengenai hasil belajar matematika siswa kelas VII.A, maka disusunlah seperangkat soal-soal tes dalam bentuk soal pilihan ganda yang memenuhi kriteris validitas, daya pembeda, tingkat kesukaran dan reliabilitas. Uji coba post-test dilakukan pada satu kelas yaitu kelas VII.B yang terdiri dari 30 siswa.sebelum diujicobakan, ditanyakan pendapat guru bidang studi matematika yang mengajar di kelas VII untuk mengetahui apakah soal-soal uji coba post-test tersebut sudah sesuai dengan materi. Dari uji coba post-test di kelas VII.B akan dilihat validitas, daya beda,taraf kesukaran dan reliabilitas dari soal tersebut.

24 120 Untuk melihat validitas soal uji coba post-test, dapat dilihat perhitungan lengkapnya pada lampiran 15, sedangkan untuk hasilnya dapat dilihat pada tabel.1 berikut: Tabel.1 Hasil Analisis Validitas Soal Uji Coba Post-test Kriteria Pengukuran Nomor Soal Tidak Valid 7 Valid 1, 2, 3,, 5, 6, 8, 9, 10, 11, 12, 13,1,15 Dari tabel.1 dapat dilihat bahwa ada 1 soal yang tidak valid.karena soal pada post-test hanya menggunakan soal yang valid, maka 1 soal tersebut tidak digunakan dalam post-test. Selanjutnya perhitungan hasil analisis daya beda soal uji coba post-test. Perhitungan lengkapnya dapat dilihat pada lampiran 16. Untuk hasilnya dapat dilihat pada tabel.2 berikut: Tabel.2 Hasil Analisis Daya Beda Soal Uji Coba Posttest Harga D Kriteria Pengukuran Nomor Soal D Negatif Jelek Sekali 13,15 0,00 D < 0,20 Jelek 7 0,20 D < 0,0 Cukup 1,2,,5,6,8,9,11,1 0,0 D < 0,70 Baik 3,10, 12 0,70 D 1,00 Sangat Baik - Dari tabel.2 dapat dilihat bahwa ada 2 soal yang daya bedanya jelek sekali dan 1 soal yang daya bedanya jelek. Karena soal pada post-test hanya menggunakan soal yang daya bedanya cukup, baik dan sangat baik, maka 3 soal tersebut tidak digunakan dalam post-test.

25 121 Selanjutnya perhitungan hasil analisis taraf kesukaran soal uji coba posttest.perhitungan lengkapnya dapat dilihat pada lampiran17. Untuk hasilnya dapat dilihat pada tabel.3 berikut: Tabel.3 Hasil Analisis Taraf Kesukaran Soal Uji Coba Post test Harga P Kriteria Pengukuran Nomor Soal 0,00 P < 0,30 Sukar 7, 9, 13, 15 0,30 P < 0,70 Sedang 3, 5, 6, 8, 10, 11, 12, 1 0,70 P 1,00 Mudah 1, 2, Dari tabel.3 dapat dilihat bahwa ada soal yang memiliki taraf kesukaran sukar, 8 soal yang memiliki taraf kesukaran sedang dan 3 soal yang memiliki taraf kesukaran mudah. Karena dalam post-test menggunakan semua indeks taraf kesukaran, maka semua soal digunakan dalam soal post-test. Berdasarkan tabel.1, tabel.2 dan tabel.3, maka soal yang digunakan untuk post-test berjumlah 12 soal yaitu soal 1, 2, 3,, 5, 6, 8, 9, 10, 11, 12 dan 1 dengan reliabilitas 1, yang berarti memiliki reliabilitas sangat tinggi (perhitungan dapat dilihat pada lampiran 18). Setelah soal pilihan ganda memenuhi kriteria validitas, daya beda, taraf kesukaran dan reliabilitas yang diperoleh dari hasil analisis uji coba post-test yang dilakukan di kelas VII.C, selanjutnya dilakukan post-test di kelas VII.A untuk melihat hasil belajar siswa setelah diterapkannya LKS matematika berbasis strategi Think-Talk-Write dan pembeajaran Math-Tainment.

26 122.2 Analisis Data.2.1 Analisis Data Validasi Materi LKS Matematika Berbasis Strategi Think- Talk- Write dan Pembelajaran Math-Tainment Pada validasi materi ini peneliti dipilih satu orang dosen untuk menjadi validator. Setelah tim ahli tersebut melihat LKS yang peneliti desain, barulah validator menilai angket. Adapun komponen validasi materi ini terbagi menjadi tujuh bagian yaitu ketercermatan isi, ketepatan cakupan isi, ketercernaan bahan ajar, penggunaan bahasa, perwajahan, ilustrasi dan kelengkapan komponen.klasifikasi validasi materi tersebut dipaparkan sebagai berikut: 1. Ketercermatan isi Jumlah seluruh soal pada validasi isi ini adalah 3 soal. Berikut tabel validasi berdasarkan ketercermatan isi. Tabel. Hasil Validasi Berdasarkan Ketercermatan isi No Aspek yang dinilai Sangat Kurang Tidak Baik Cukup baik baik baik (1) (2) (3) () (5) (6) (7) 1 LKS mengacu pada kebenaran isi secara keilmuan 2 LKS selaras dengan nilai-nilai pada norma yang ada 3 Isi LKS sesuai dengan jonsep yang berlaku dalam bidang ilmu Jumlah 12 Berdasarkan tabel. diperoleh jumlah skor validasi keseluruhan validator adalah 12, dengan jumlah pertanyaan adalah 3, dan dengan jumlah validator adalah 1.

27 123 Jumlah skor kriterium (N) ( ),0 ( ) Dan hasil jumlah krinerium (N) adalah,0. Jadi, dari hasil penilaian termasuk dalam kategori 3,0 N,19 : baik. Jadi, untuk desain LKS berdasarkan ketercermatan isi sudah baik. 2. Ketepatan Cakupan Isi Jumlah seluruh soal pada validasi ketepatan cakupan isi ini adalah 3 soal.berikut tabel validasi berdasarkan ketepatan cakupan isi. Tabel.5 Hasil Validasi Berdasarkan Ketepatan cakupan isi No Aspek yang dinilai Sangat baik Baik Cukup Kurang (1) (2) (3) () (5) (6) (7) 1 2 Keluasan materi LKS sesuai indikator kompetensi 5 Kedalaman materi LKS sesuai dengan indikator pencapaian kompetensi 3 Keutuhan konsep Jumlah 13 baik Tidak baik Berdasarkan tabel.5 diperoleh jumlah skor validasi keseluruhan validator adalah 13, dengan jumlah pertanyaan adalah 3, dan dengan jumlah validator adalah 1. Jumlah skor kriterium (N) ( ),33 ( ) Dan hasil jumlah krinerium (N) adalah,33. Jadi, dari hasil penilaian termasuk dalam kategori,20 N 5,0 : sangat baik.

28 12 3. Ketercernaan Bahan Ajar Jumlah seluruh soal pada validasi ini adalah 5 soal.berikut tabel validasi berdasarkan ketercernaan bahan ajar. Tabel.6 Hasil Validasi Berdasarkan Ketercernaan Bahan Ajar No Aspek yang dinilai Sangat Kurang Tidak Baik Cukup baik baik baik (1) (2) (3) () (5) (6) (7) 1 LKS dipaparkan secara logis dari umum ke khusus atau sebaliknya 2 LKS disajikan secara sistematis 3 LKS enyajikan cukup contoh dan uraian dalam pemahaman konsep 5 Format isi LKS tertib dan konsisten 5 Topik dalam LKS memiliki keterkaitan 3 Jumlah 20 Berdasarkan tabel.6 diperoleh jumlah skor validasi keseluruhan validator adalah 20, dengan jumlah pertanyaan adalah 5, dan dengan jumlah validator adalah 1. Jumlah skor kriterium (N) ( ),0 ( ) Dan hasil jumlah krinerium (N) adalah,0. Jadi, dari hasil penilaian termasuk dalam kategori 3,0 N,19 : baik.. Penggunaan Bahasa Jumlah seluruh soal pada validasi ini adalah soal.berikut tabel validasi berdasarkan penggunaan bahasa.

29 125 Tabel.7 Hasil Validasi Berdasarkan Penggunaan Bahasa No Aspek yang dinilai Sangat Kurang Tidak Baik Cukup baik baik baik (1) (2) (3) () (5) (6) (7) 1 Ragam bahasa yang digunakan komunikatif 3 2 Penggunaan kata singkat dan lugas 3 3 Penggunaan kalimat efektif Setiap paragraf memiliki gagasan utama Jumlah 1 Berdasarkan tabel.7 diperoleh jumlah skor validasi keseluruhan validator adalah 1, dengan jumlah pertanyaan adalah, dan dengan jumlah validator adalah 1. Jumlah skor kriterium (N) ( ) 3,5 ( ) Dan hasil jumlah krinerium (N) adalah 3,50. Jadi, dari hasil penilaian termasuk dalam kategori 3,0 N,19 : baik. Dalam upaya meningkatkan kualitas LKS menjadi lebih baik atau sangat baik maka dilakukan revisi, bahasa yang digunakan harus lebih komunikatif,singkat dan lugas misalnya dalam pemberian kalimat perintah pada LKS, dibuat lebih sederhana sehingga mudah dipahami oleh siswa. 5. Perwajahan Jumlah seluruh soal pada validasi ini adalah 7 soal.berikut tabel validasi berdasarkan perwajahan.

30 126 Tabel.8 Hasil Validasi Berdasarkan perwajahan No Aspek yang dinilai Sangat Kurang Tidak Baik Cukup baik baik baik (1) (2) (3) () (5) (6) (7) 1 Narasi tidak terlalu padat 3 2 Terdapat bagian kosong yang dapat 3 digunakan siswa membuat catatan kecil 3 Kalimat penjelasan yang digunakan pendek dan tepat 3 LKS memadukan gambar bermakna yang dibutuhkan dalam pemahaman konsep 5 5 LKS menggunakan sistem penomoran yang benar dan konsisten 6 Penggunaan huruf menarik dari jenis,ukuran dan warna 7 Penggunaan huruf tidak membingungkan 3 Jumlah 25 Berdasarkan tabel.8 diperoleh jumlah skor validasi keseluruhan validator adalah 25, dengan jumlah pertanyaan adalah 7, dan dengan jumlah validator adalah 1. Jumlah skor kriterium (N) ( ) 3,57 ( ) Dan hasil jumlah krinerium (N) adalah 3,57. Jadi, dari hasil penilaian termasuk dalam kategori 3,0 N,19 : baik. Berdasarkan tabel dapat dilihat bahwa poin 1,2,3,7 masih dinilai cukup, untuk itu dilakukan revisi yaitu dengan memasukkan narasi yang tidak terlalu padat namun tetap mengacu pada konsep, kemudian ditambahkan lagi kolom tempat siswa membuat catatan kecil, serta memperbaiki beberapa penulisan huruf yang membingungkan.

31 Ilustrasi Jumlah seluruh soal pada validasi ini adalah 2 soal.berikut tabel validasi berdasarkan ketercernaan bahan ajar. Tabel.9 Hasil Validasi Berdasarkan Ilustrasi No Aspek yang dinilai Sangat Kurang Tidak Baik Cukup baik baik baik (1) (2) (3) () (5) (6) (7) 1 Penggunaan ilustrasi untuk memperjelas 3 pesan atau informasi 2 Ilustrasi menarik dan komunikatif 3 Jumlah 6 Berdasarkan tabel.9 diperoleh jumlah skor validasi keseluruhan validator adalah 6, dengan jumlah pertanyaan adalah 2, dan dengan jumlah validator adalah 1. Jumlah skor kriterium (N) ( ) ( ) 3,0 Dan hasil jumlah krinerium (N) adalah 3,0. Jadi, dari hasil penilaian termasuk dalam kategori 2,60 N 3,39: cukup. Kemudian dilakukan revisi yaitu menambahkan ilustrasi yang menarik dalam bentuk soal-soal. 7. Kelengkapan komponen Jumlah seluruh soal pada validasi ini adalah soal.berikut tabel validasi berdasarkan perwajahan.

32 128 Tabel.10 Hasil Validasi Berdasarkan kelengkapan komponen No Aspek yang dinilai Sangat Kurang Tidak Baik Cukup baik baik baik (1) (2) (3) () (5) (6) (7) 1 LKS terdapat uraian 3 2 LKS terdapat latihan 3 3 LKS terdapat umpan balik LKS terdapat penguatan Jumlah 1 Berdasarkan tabel.10 diperoleh jumlah skor validasi keseluruhan validator adalah 25, dengan jumlah pertanyaan adalah, dan dengan jumlah validator adalah 1. Jumlah skor kriterium (N) ( ) 3,5 ( ) Dan hasil jumlah krinerium (N) adalah 3,5. Jadi, dari hasil penilaian termasuk dalam kategori 3,0 N,19 : baik. Jadi, untuk desain LKS sudah baik dan sesuai dengan beberapa revisi.angket ahli materi yang telah divalidasi dapat dilihat pada lampiran Analisis Data Validasi Desain Media LKS Pada validasi desain media pembelajaran ini peneliti memilih satu orang dosen untuk menilai desain media LKS tersebut.setelah tenaga ahli tersebut melihat LKS yang peneliti desain, barulah validator menilai angket tersebut.hasil penilaian dapat dilihat pada tabel berikut.

33 129 Tabel.11 Hasil Validasi Desain Media Lks No Aspek yang dinilai Sangat Kurang Tidak Baik Cukup baik baik baik (1) (2) (3) () (5) (6) (7) 1 Ukuran 1. Ukuran huruf penulisan judul LKS 2. Ukuran huruf pada subjudul 3. Ukuran Huruf pada tulisan di LKS. Ukuran gambar 5. Kesesuaian ukuran kertas dengan ukuran huruf 6. Kesesuaian penggunaan huruf kapital 2 Kepadatan halaman 1. Halaman tidak terlalu dipadati dengan tulisan 2. Tampilan LKS menarik untuk dipelajari 3 3. Kesesuaian format dari halaman ke halaman. Kesesuaian dalam jarak spasi 5. Kesesuaian spasi antarbaris atau antarparagraf 3 Penomoran 1. Kesesuaian penomoran antara judul, subjudul dan anak subjudul 2. Penomoran pada LKS mudah dipahami 3 Kejelasan 1. Kejelasan tulisan 2. Kejelasan istruksi pada LKS 3 3. Kesesuaian gambar dangan background. Kombinasi warna tulisan dengan background Jumlah 65

34 130 Berdasarkan tabel.11 diperoleh jumlah skor validasi keseluruhan validator adalah 65, dengan jumlah pertanyaan adalah 17, dan dengan jumlah validator adalah 1. Jumlah skor kriterium (N) ( ) 3,82 ( ) Dan hasil jumlah krinerium (N) adalah 3,82. Jadi, dari hasil penilaian termasuk dalam kategori 3,0 N,19 : baik. Jadi, untuk desain LKS sudah baik..angket ahli desain yang telah divalidasi dapat dilihat pada lampiran Analisis Data Validasi Desain LKS Matematika Berbasis Strategi Think- Talk- Write dan Pembelajaran Math-Tainment Pada validasi desain ini peneliti memilih satu orang dosen untuk menilai desain LKS tersebut.setelah tenaga ahli tersebut melihat LKS yang peneliti desain, barulah validator menilai angket tersebut.hasil penilaian dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel.12 Hasil Validasi Desain LKS Matematika Berbasis Strategi Think- Talk- Write dan Pembelajaran Math-Tainment No Aspek yang dinilai Sangat baik Baik Cukup Kurang baik Tidak baik (1) (2) (3) () (5) (6) (7) 1 Think 1. Lembar Kerja Siswa (LKS) mengarahkan siswa mengamati masalah-masalah dalam kehidupan sehari-hari yang berkaitan dengan materi.

35 131 (1) (2) (3) () (5) (6) (7) 2. Lembar Kerja Siswa (LKS) mengarahkan siswa untuk berpikir bagaimana cara penyelesaian masalah. 3. Lembar Kerja Siswa (LKS) mengarahkan siswa mendapatkan gambaran umum dari materi yang akan dipelajari 2 Talk. Lembar Kerja Siswa (LKS) memberi kesempatan kepada siswa untuk menerapkan pengetahuan yang telah diperoleh pada proses sebelumnya dengan cara menyelesaikan isu-isu yang ada dalam masyarakat tentang materi yang berhubungan dengan konsep matematika dengan cara berdiskusi dengan anggota kelompok 5. Lembar Kerja Siswa (LKS) mengarahkan siswa untuk bernalar dengan menarik kesimpulan dari fenomena umum menuju pada hal yang bersifat khusus. 3 write 6. Lembar Kerja Siswa (LKS) mengarah kan siswa untuk mampu menuliskan konsep yang mereka dapat setelah mereka melakukan diskusi. Math-tainment 7. Lembar Kerja Siswa (LKS) menyediakan hiburan dalam bentuk permainan TTS. 8. Lembar Kerja Siswa (LKS) membuat siswa tertarik dalam menyelesaikan latihan dalam bentuk permainan. Berdasarkan tabel.12 diperoleh jumlah skor validasi keseluruhan validator adalah 32, dengan jumlah pertanyaan adalah 8, dan dengan jumlah validator adalah 1.

36 132 Jumlah skor kriterium (N) ( ),0 ( ) Dan hasil jumlah krinerium (N) adalah,0. Jadi, dari hasil penilaian termasuk dalam kategori 3,0 N,19 : baik. Jadi, untuk desain LKS sudah baik dan sesuai dengan beberapa revisi.angket ahli desain yang telah divalidasi dapat dilihat pada lampiran Analisis Data Uji Coba Perorangan Uji coba ini dilakukan dengan maksud memberikan masukan kepada peneliti terhadap LKS yang dikembangkan. Pada uji coba perorangan ini dilakukan terhadap satu orang guru matematika berasal dari non kelas yang akan diujicobakan. Peneliti memberikan gambaran umum dari materi, kegiatan siswa dan latihan pada LKS tersebut. peneliti meminta guru tersebut memberikan penilaian berupa tanggapan guru dengan menggunakan angket yang terdiri dari 1 pernyataan. Sebelum guru mengisi angket, diberikan penjelasan mengenai cara pengisian dan penjelasan mengenai isi masing-masing poin pada angket. Tabel.13 Hasil Tanggapan Guru Uji Coba Perorangan No. Aspek yang dinilai Sangat baik Baik Cukup Baik Kurang Baik Tidak baik (2) (3) () (5) (6) (7) 1 Kesesuaian materi dengan SK-KD-Indikator 2 Kesesuaian materi dengan kebutuhan siswa 3 Kesesuaian materi dengan kebutuhan Bahan ajar

37 133 (1) (2) (3) () (5) (6) (7) Kebenaran substansi materi pada LKS 5 Manfaat untuk penambahan wawasan pengetahuan 6 LKS ditulis dan disajikan dengan baik 7 Pemilihan kata, konteksnya mudah dipahami siswa 8 Penggunaan bahasa secara efektif dan efisien 5 9 Kesesuaian materi LKS dengan tujuan Pembelajaran 10 Alur materi pada LKS sistematik, runtut, dan jelas 11 Kelengkapan Informasi dalam LKS membantu Pemahaman konsep siswa 12 Penggunaan font (jenis dan ukuran) pada LKS menarik 13 Tata Letak tulisan, gambar di setiap halaman LKS 1 Desain tampilan LKS menarik Jumlah 66 Berdasarkan tabel.13 diperoleh jumlah skor validasi keseluruhan validator adalah 66, dengan jumlah pertanyaan adalah 1, dan dengan jumlah responden adalah 1 orang. Jumlah skor kriterium (N) ( ),71 ( ) Dan hasil jumlah krinerium (N) adalah,71. Jadi, dari hasil penilaian termasuk dalam kategori,20 N 5,0 : sangat baik.

38 Analisis Data Uji Coba Kelompok Kecil Setelah melakukan revisi berdasarkan penilaian responden pada uji coba perorangan, selanjutnya dilakukan uji coba kelompok kecil. Pada uji coba kelompok kecil ini dilakukan terhadap siswa sebanyak 9 siswa yang mana siswa tersebut berasal dari siswa-siswa non kelas yang akan diujicobakan. Peneliti memberikan gambaran umum dari materi, kegiatan siswa dan latihan pada modul tersebut.setelah diujicobakan, peneliti meminta siswa tersebut memberikan penilaian berupa tanggapan siswa dengan menggunakan angket yang terdiri dari 16 pernyataan.sebelum siswa mengisi angket, diberikan penjelasan mengenai cara pengisian dan penjelasan mengenai isi masing-masing poin pada angket. Tabel.1 Hasil Tanggapan Siswa Uji Coba Kelompok Kecil No. Aspek yang dinilai Sangat baik Baik Cukup Baik Kurang Baik Tidak baik (2) (3) () (5) (6) (7) 1 Judul pada LKS sesuai dengan materi di dalamnya 2 Materi pada LKS disajikan secara berurutan 3 Materi pada LKS disajikan secara masuk akal Materi pada LKS disajikan secara sederhana 5 Materi pada LKS disajikan secara jelas 6 LKS membuat siswa untuk ikut aktif belajar

39 135 (1) (2) (3) () (5) (6) (7) 7 Tampilan LKS disajikan secara sederhana 8 LKS disajikan secara jelas 9 Penyajian materi pada LKS mudah dipahami 10 Gambar pada LKS sesuai dengan konsepnya 11 Tata letak gambar pada LKS tepat 12 Tata letak pertanyaan pada LKS tepat 13 Judul pada LKS jelas 1 Keterangan pada LKS jelas 15 Pertanyaan pada LKS jelas 16 LKS mengembangkan minat siswa dalam pembelajaran matematika Jumlah 661 Berdasarkan tabel.1 diperoleh jumlah skor validasi keseluruhan validator adalah 661, dengan jumlah pertanyaan adalah 16, dan dengan jumlah responden adalah 9 orang. Jumlah skor kriterium (N) ( ),59 ( ) Dan hasil jumlah krinerium (N) adalah,59. Jadi, dari hasil penilaian termasuk dalam kategori,20 N 5,0 : sangat baik. Jadi, untuk desain LKS sudah sangat baik sehingga tidak diperlukan beberapa revisi.

40 Analisis Data Uji Coba Lapangan Setelah uji coba kelompok kecil, selanjutnya dilakukan uji coba lapangan. Pada uji coba lapangan ini dilakukan terhadap siswa sebanyak 22 siswa yang mana siswa tersebut berasal dari siswa-siswa non kelas yang akan diujicobakan. Uji coba produk ini berlangsung selama kurang lebih 2 jam pelajaran dengan memberikan gambaran umum dari materi, kegiatan siswa dan latihan pada LKS tersebut. Setelah diujicobakan, peneliti meminta siswa tersebut memberikan penilaian berupa tanggapan siswa dengan menggunakan angket yang terdiri dari 16 pernyataan. Sebelum siswa mengisi angket, diberikan penjelasan mengenai cara pengisian dan penjelasan mengenai isi masing-masing poin pada angket. Tabel.15 Hasil Tanggapan Siswa Uji Coba Lapangan No. Aspek yang dinilai San gat baik Baik Cukup Baik Kurang Baik Tidak baik (2) (3) () (5) (6) (7) 1 Judul pada LKS sesuai dengan materi di dalamnya 2 Materi pada LKS disajikan secara berurutan Materi pada LKS disajikan secara masuk akal Materi pada LKS disajikan secara sederhana 5 Materi pada LKS disajikan secara jelas 6 LKS membuat siswa untuk ikut aktif belajar

41 137 (1) (2) (3) () (5) (6) (7) 7 Tampilan LKS disajikan secara sederhana 8 LKS disajikan secara jelas 9 Penyajian materi pada LKS mudah dipahami 10 Gambar pada LKS sesuai dengan konsepnya 11 Tata letak gambar pada LKS tepat 12 Tata letak pertanyaan pada LKS tepat 13 Judul pada LKS jelas 1 Keterangan pada LKS jelas 15 Pertanyaan pada LKS jelas 16 LKS mengembangkan minat siswa dalam pembelajaran matematika Jumlah 102 Berdasarkan tabel.15 diperoleh jumlah skor validasi keseluruhan validator adalah 102, dengan jumlah pertanyaan adalah 16, dan dengan jumlah responden adalah 22 orang. Jumlah skor kriterium (N) ( ) 3,98 ( ) Dan hasil jumlah krinerium (N) adalah 3,98. Jadi, dari hasil penilaian termasuk dalam kategori 3,0 N,19 : baik. Jadi, untuk desain LKS sudah baik, namun masih diperlukan beberapa revisi.

42 Analisis Data Tes Hasil Belajar Siswa (Post-test) Pada tahap implementasi, peneliti menerapkan penggunaan LKS berbasis strategi TTW dan Pembelajaran math-tainment pada keadaan sesungguhnya di kelas VII.A.Implementasi dilakukan sebanyak 5 kali pertemuan termasuk post-test.setelah semua materi disampaikan, maka diadakan post-test untuk mengetahui hasil belajar siswa. KKM (Kriteria Ketuntasan Minimum) 65 dan lebih atau sama mencapai syarat ketuntasan kelas dengan 75% siswa tuntas. Dalam pelaksanaannya post-test diikuti oleh 25 siswa.dari hasil post-test dilakukan perhitungan nilai rata-rata dan persentase nilai siswa yang memenuhi KKM.Nilai hasil post-test siswa kelas VII.A dapat dilihat pada lampiran 22. Jumlah siswa yang belum tuntas adalah 5 siswa dengan persentase 20% dan jumlah siswa yang tuntas adalah 19 siswa dengan persentase 80%. Dari hasil perhitungan, tampak bahwa pada kelas.a persentase siswa yang tuntas dengan SKM 65 adalah 80% serta mencapai syarat ketuntasan kelas yaitu 75% siswa mencapai KKM. Dengan melihat hasil persentase dari hasil belajar siswa terhadap LKS ini tidak perlu lagi direvisi.jadi dapat disimpulkan bahwa LKS materi Aritmatika Sosial ini memiliki efektifitas yang tinggi terhadap hasil belajar siswa..2.8 Analisis Lembar Aktifitas Siswa Pada tahap implementasi juga dilakukan observasi untuk melihat keaktifan siswa dalam belajar menggunakan LKS berbasis strategi think-talk-write dan pembelajaran math-tainment. Observasi dilakukan saat proses pembelajaran berlangsung. Observasi dilakukan pada pertemuan pertama sampai pertemuan

43 139 keempat dan lembaran observasi terdiri dari 8 indikator yang mengacu pada pembelajaran berbasis strategi think-talk-write dan pembelajaran math-tainment (lampiran 23). Pada saat kegiatan observasi, peneliti dibantu oleh satu orang guru matematika yaitu Ibu Sulis Setiowati, S.Pd untuk melakukan pengamatan terhadap 25 orang siswa. Hasil observasi setiap aspek aktivitas siswa saat proses pembelajaran berlangsung, dinyatakan dalam bentuk persentase, yang hasilnya dapat dilihat pada tabel.11 berikut ini. Tabel.1 Persentase Hasil Obsevasi Aktivitas siswa No Aspek yang dinilai Pertemuan Rerata I II III IV (%) Kategori Antusias mengikuti pembelajaran dengan berusaha memikirkan penyelesaian dari suatu masalah Baik 2. Mampu membuat catatan kecil tentang ideide pokok yang terdapat pada masalah sangat Baik Mendiskusikan apa yang telah mereka 3. pikirkan di dalam kelompok atau berada dalam tugas Baik. Berpartisipasi dalam tugas yaitu mengambil giliran dan berbagi tugas Baik 5. Memberi motivasi pada teman sekelompok Baik 6 Mendengarkan dengan aktif Baik 7 Berani bertanya Baik 8 Ikut berpartisipasi membuat kesimpulan dan menuliskan konsep yang telah ditemukan Baik

44 10 Dari kedelapan aspek indikator yang diamati pada pertemuan pertama, kedua, ketiga, keempat tampak bahwa aktifitas siswa dalam belajar sudah baik dan persentase rata-rata aktivitas dari semua aspek penilaian meningkat sehingga termasuk dalam kategori baik atau aktif..3 Pembahasan.3.1 Hasil pengembangan LKS matematika berbasis strategi Think-Talk-Write (TTW) dan pembelajaran Math-tainment Setelah melalui proses penelitian dan pengembangan yang tahapannya meliputi analysis, design, development, implementation dan evaluation. Dalam hal ini, tahapan pertama yaitu analysis (analisis), yang pertama memvalidasi kesenjangan pelaksanaan berguna untuk menghasilkan sebuah pernyataan yang berkaitan dengan sebuah masalah, mencari tahu penyebabnya dan terakhir mencari solusi dari kesenjangan atau masalah yang timbul.yang kedua menetapkan tujuan berguna untuk menghasilkan sesuatu yang merespon kesenjangan pelaksanaan yang disebabkan oleh kurangnya pengetahuan dan keterampilan. Yang ketiga analisis peserta didik, karena setiap siswa memiliki tingkat kemampuan, latar belakang pengetahuan dan motivasi belajar yang berbeda-beda dalam proses pembelajaran. Yang terakhir memeriksa sumber daya yang tersedia, karena sumber daya dapat mempengaruhi keberhasilan proses pembelajaran. Dari setiap tahapan yang telah dilakukan, maka dilakukan evaluasi yaitu dapat disimpulkan bahwa peneliti perlu membuat LKS matematika berbasis strategi Think-Talk-Write (TTW) dan pembelajaran Math-tainment khususnya materi Aritmatika Sosial.

45 11 Pada tahapan kedua, peneliti merancang LKS matematika berbasis strategi Think-Talk-Write (TTW) dan pembelajaran Math-tainment khususnya materi Aritmatika Sosial. Desain LKS mengacu pada langkah-langkah strategi TTW yaitu: Think,Talk,Write dipadukan dengan pembelajaran math-tainment yaitu diberikan evaluasi berupa permainan sebagai tahap evaluasi sebelum diberikan post test. Pada tahapan ini peneliti merancang sampul LKS, peneliti mencari informasi dari berbagai sumber terkait dengan cara membuat sampul LKS. Melihat dari contoh sampul buku atau contoh sampul LKS lainnya yang telah ada, sehingga peneliti bisa menghasilkan rancangan yang terlihat lebih bagus dan terlihat menarik dengan kombinasi warna dan gambar yang sesuai sehingga siswa tertarik untuk menggunakan LKS sebelum melihat isi dari LKS tersebut.kemudian rancangan isi, pada rancangan isi pemilihan dan penentuan dimaksudkan untuk memenuhi salah satu kriteria bahwa LKS harus menarik, dapat membantu siswa untuk mencapai kompetensi. Sehingga LKS dibuat sesuai dengan kebutuhan dan kecocokan dengan kompetensi dasar yang akan diraih oleh peserta didik. Dalam hal ini penulis memilih LKS matematika berbasis strategi Think-Talk-Write (TTW) dan pembelajaran Mathtainment. Berbeda dengan LKS atau buku teks biasanya, LKS ini dikemas lebih menarik dengan variasi warna dan gambar, penggunaan bahasanya yang mudah dipahami siswa dalam membaca dan mempelajarinya, sistematis dengan menyajikan permasalahan pada awal tiap sub bab sehingga dapat mempermudah siswa dalam memahami suatu konsep atau memantapkan suatu konsep karena LKS tersebut dapat membangun dan mempermudah siswa dalam menyelesaikan soal karena disusun

BAB IV HASIL PENGEMBANGAN DAN PEMBAHASAN. Hasil dari penelitian pengembangan ini berupa (1) sebuah LKS berbasis

BAB IV HASIL PENGEMBANGAN DAN PEMBAHASAN. Hasil dari penelitian pengembangan ini berupa (1) sebuah LKS berbasis Dicetak pada tanggal 2018-0-29 Id Doc: 589c95819dce119ed2 BAB IV HASIL PENGEMBANGAN DAN PEMBAHASAN.1 Penyajian Hasil Uji Coba Hasil dari penelitian pengembangan ini berupa (1) sebuah LKS berbasis pendekatan

Lebih terperinci

Adapun poin-poin atas saran dari validator ahli desain tersebut adalah sebagai

Adapun poin-poin atas saran dari validator ahli desain tersebut adalah sebagai berikut : Adapun poin-poin atas saran dari validator ahli desain tersebut adalah sebagai a. Pada gambar 4.12 saran dari validator adalah perlu direvisi pada covernya yaitu dengan menambahkan intansi pendidikan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENGEMBANGAN DAN PEMBAHASAN. Hasil dari penelitian ini berupa (1) sebuah LKS berbasis creative problem

BAB IV HASIL PENGEMBANGAN DAN PEMBAHASAN. Hasil dari penelitian ini berupa (1) sebuah LKS berbasis creative problem BAB IV HASIL PENGEMBANGAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Hasil Pengembangan Hasil dari penelitian ini berupa (1) sebuah LKS berbasis creative problem solving pada materi barisan dan deret tak hingga, (2)

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. berdasarkan teori pembelajaran yang telah ada. Oleh karena itu, jenis penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN. berdasarkan teori pembelajaran yang telah ada. Oleh karena itu, jenis penelitian ini BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Pengembangan produk bahan pembelajaran merupakan serangakaian proses atau kegiatan yang dilakukan untuk menghasilkan suatu produk pembelajaran berdasarkan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENGEMBANGAN DAN PEMBAHASAN. Hasil dari penelitian ini berupa: (1) enam buah LKS mind map berbasis

BAB IV HASIL PENGEMBANGAN DAN PEMBAHASAN. Hasil dari penelitian ini berupa: (1) enam buah LKS mind map berbasis BAB IV HASIL PENGEMBANGAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Pengembangan Hasil dari penelitian ini berupa: (1) enam buah LKS mind map berbasis scientific pada materi bangun ruang sisi datar beraturan; (2) pengujian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. bagian tersebut akan diuraikan sebagai berikut.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. bagian tersebut akan diuraikan sebagai berikut. BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian A.1 Hasil Uji Validitas Validitas LKS ini dilakukan pada tiga bagian, yakni validitas materi, validitas konstruksi dan validitas bahasa. Adapun hasil validasi

Lebih terperinci

LEMBAR VALIDASI AHLI MATERI

LEMBAR VALIDASI AHLI MATERI 30 LEMBAR VALIDASI AHLI MATERI Judul Program : Pengembangan Modul Pembelajaran Matematika Kelas VII SMP/MTs pada Materi Aritmatika Sosial dengan Menggunakan Pendekatan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DESAIN DAN PEMBAHASAN. Hasil dari penelitian ini berupa (1) sebuah Handout matematika berbasis

BAB IV HASIL DESAIN DAN PEMBAHASAN. Hasil dari penelitian ini berupa (1) sebuah Handout matematika berbasis BAB IV HASIL DESAIN DAN PEMBAHASAN 4.1 Penyajian Hasil Uji Coba Hasil dari penelitian ini berupa (1) sebuah Handout matematika berbasis saintifik dan strategi inkuiri pada materi peluang di Kelas VII SMP

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Pengembangan bahan ajar berupa LKS yang dilaksanakan dalam penelitian ini

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Pengembangan bahan ajar berupa LKS yang dilaksanakan dalam penelitian ini 67 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN.1 Deskripsi Hasil Pengembangan Bahan Ajar Pengembangan bahan ajar berupa LKS yang dilaksanakan dalam penelitian ini menggunakan model pengembangan -D (Four-D Models) yang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENGEMBANGAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENGEMBANGAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENGEMBANGAN DAN PEMBAHASAN A. Penyajian dan Analisis Data Hasil Penelitian 1. Penelitian dan Pengumpulan Data Penelitian dan pengumpulan data merupakan tahap awal dalam pengembangan media

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan atau Research and

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan atau Research and BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan atau Research and Development (R&D). Penelitian dan pengembangan menurut Sugiyono (2013: 297) merupakan penelitian

Lebih terperinci

BAB IV. pengembangan ADDIE dengan langkah-langkah, (1) Analysis, (2) Design, (3) Development, (4) Implementation, dan (5) Evaluation.

BAB IV. pengembangan ADDIE dengan langkah-langkah, (1) Analysis, (2) Design, (3) Development, (4) Implementation, dan (5) Evaluation. BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Pembahasan Dalam mendesain LKS ini, peneliti menggunakan model pengembangan ADDIE dengan langkah-langkah, (1) Analysis, (2) Design, (3) Development, (4) Implementation,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini termasuk jenis penelitian dan pengembangan atau dalam bahasa

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini termasuk jenis penelitian dan pengembangan atau dalam bahasa BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Model Pengembangan Penelitian ini termasuk jenis penelitian dan pengembangan atau dalam bahasa inggrisnya Research and Development. Metode penelitian dan pengembangan adalah

Lebih terperinci

ARTIKEL ILMIAH PENGEMBANGAN HANDOUT MATEMATIKA BERBASIS LEARNING CYCLE-5E PADA MATERI BARISAN DAN DERET DI KELAS XI SMK NEGERI 1 KOTA JAMBI

ARTIKEL ILMIAH PENGEMBANGAN HANDOUT MATEMATIKA BERBASIS LEARNING CYCLE-5E PADA MATERI BARISAN DAN DERET DI KELAS XI SMK NEGERI 1 KOTA JAMBI ARTIKEL ILMIAH PENGEMBANGAN HANDOUT MATEMATIKA BERBASIS LEARNING CYCLE-5E PADA MATERI BARISAN DAN DERET DI KELAS XI SMK NEGERI 1 KOTA JAMBI OLEH SUSIARTUN NIM RRA1C209027 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. segi empat dengan pendekatan problem solving (pemecahan masalah) yang telah

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. segi empat dengan pendekatan problem solving (pemecahan masalah) yang telah BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Berdasarkan penelitian mengenai pengembangan modul matematika materi segi empat dengan pendekatan problem solving (pemecahan masalah) yang telah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENGEMBANGAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENGEMBANGAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENGEMBANGAN DAN PEMBAHASAN A. Penyajian Data Hasil Penelitian 1. Penelitian dan Pengumpulan Data Tahap awal dalam pengembangan media pembelajaran yaitu penelitian dan pengumpulan data. Penelitian

Lebih terperinci

ARTIKEL ILMIAH FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS JAMBI AGUSTUS, Euis Sugiarti : Mahasiswa FKIP Universitas Jambi Page 1

ARTIKEL ILMIAH FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS JAMBI AGUSTUS, Euis Sugiarti : Mahasiswa FKIP Universitas Jambi Page 1 ARTIKEL ILMIAH PENGEMBANGAN MODUL MENGGUNAKAN STRATEGI PEMBELAJARAN PDEODE (PREDICT-DISCUSS-EXPLAIN-OBSERVE-DISCUSS- EXPLAIN) DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK PADA MATERI PELUANG KELAS IX SMP N 12 TANJABTIM

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA BERBASIS PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING UNTUK MEMFASILITASI KEMAMPUAN KONEKSI SISWA SMP/MTs

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA BERBASIS PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING UNTUK MEMFASILITASI KEMAMPUAN KONEKSI SISWA SMP/MTs PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA BERBASIS PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING UNTUK MEMFASILITASI KEMAMPUAN KONEKSI SISWA SMP/MTs Lussy Midani Rizki 1), Risnawati 2), Zubaidah Amir MZ 3) 1) UIN

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan project based learning. Bahan ajar yang dikembangkan berupa RPP

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan project based learning. Bahan ajar yang dikembangkan berupa RPP BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan, yaitu suatu penelitian yang bertujuan untuk menghasilkan produk tertentu dan menguji kualitas produk tersebut.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Deskripsi Kegiatan Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di MTs Patra Mandiri Palembang terhitung mulai tanggal 18 Agustus 2015 s/d 28 Agustus

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. hasil dari masing-masing analisis yang telah dilakukan.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. hasil dari masing-masing analisis yang telah dilakukan. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Tahap Analisis (Analysis) Pada tahap ini terdapat tiga analisis yang dilakukan, yaitu analisis kebutuhan, analisis kurikulum, dan analisis

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENGEMBANGAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENGEMBANGAN DAN PEMBAHASAN 1 BAB IV HASIL PENGEMBANGAN DAN PEMBAHASAN A. Penyajian Hasil Penelitian dan Pengembangan 1. Penelitian dan Pengumpulan Data Awal Tahap pertama dalam prosedur penelitian dan pengembangan adalah melakukan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. trigonometri. Tahap-tahap yang digunakan dalam pengembangan ini adalah

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. trigonometri. Tahap-tahap yang digunakan dalam pengembangan ini adalah A. Hasil Penelitian BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Jenis penelitian yang dilakukan merupakan jenis penelitian pengembangan. Produk yang dikembangkan adalah perangkat pembelajaran berupa RPP dan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. untuk meningkatkan prestasi belajar matematika siswa SMP kelas VIII ini

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. untuk meningkatkan prestasi belajar matematika siswa SMP kelas VIII ini BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Pengembangan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) dan lembar kegiatan siswa (LKS) berbasis pendekatan saintifik pada materi lingkaran untuk

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN Pada bab ini akan diuraikan tentang hasil dan analisis dari pengembangan perangkat pembelajaran materi geometri dengan hands on activity. Penelitian ini dilakukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan atau Research and

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan atau Research and BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan atau Research and Development (R&D) dengan menggunakan metode pengembangan model ADDIE (Assume, Design, Development,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Hasil Penerapan Alat Evaluasi Wondershare Quiz Creator Penelitian dilaksanakan berdasarkan metode yang dipilih oleh peneliti yaitu dengan menggunakan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Produk yang dikembangkan adalah perangkat pembelajaran berupa LKS berbasis

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Produk yang dikembangkan adalah perangkat pembelajaran berupa LKS berbasis BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan merupakan jenis penelitian pengembangan. Produk yang dikembangkan adalah perangkat pembelajaran berupa LKS berbasis

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Hasil Penelitian Prosedur pengembangan LKS materi Bangun Ruang Sisi Datar yang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Hasil Penelitian Prosedur pengembangan LKS materi Bangun Ruang Sisi Datar yang BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Prosedur pengembangan LKS materi Bangun Ruang Sisi Datar yang menggunakan pendekatan kontekstual dan berorientasi pada kemampuan berpikir kritis

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Berdasarkan penelitian pengembangan yang telah dilakukan, diperoleh hasil

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Berdasarkan penelitian pengembangan yang telah dilakukan, diperoleh hasil A. Hasil Penelitian BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Berdasarkan penelitian pengembangan yang telah dilakukan, diperoleh hasil penelitian untuk setiap langkah sebagai berikut. 1. Analysis (Analisis)

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. tahapan yaitu Analysis (Analisis), Design (Perancangan), Development

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. tahapan yaitu Analysis (Analisis), Design (Perancangan), Development BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Pengembangan perangkat pembelajaran matematika realistik pada materi aritmatika sosial untuk meningkatkan kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN. langkah pengembangan yaitu menganalisis kurikulum. digambarkan dalam bentuk bagan sebagai berikut.

BAB III METODE PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN. langkah pengembangan yaitu menganalisis kurikulum. digambarkan dalam bentuk bagan sebagai berikut. BAB III METODE PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN A. Model Penelitian dan Pengembangan Model penelitian pengembangan yang dipilih untuk pengembangan LKS yaitu model penelitian 4-D yang dikemukakan oleh Thiagarajan,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan, penelitian ini

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan, penelitian ini BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan, penelitian ini tergolong penelitian pengembangan modul pembelajaran pada pokok bahasan segi empat untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian dan pengembangan (Research and

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian dan pengembangan (Research and BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian dan pengembangan (Research and Development) yang kemudian disingkat dengan R&D. Karena penelitian ini ditujukan untuk

Lebih terperinci

Lampiran A. Lampiran A.1. Kisi Kisi Lembar Penilaian RPP untuk Dosen Ahli. Lampiran A.2. Deskripsi Lembar Penilaian RPP untuk Dosen Ahli

Lampiran A. Lampiran A.1. Kisi Kisi Lembar Penilaian RPP untuk Dosen Ahli. Lampiran A.2. Deskripsi Lembar Penilaian RPP untuk Dosen Ahli LAMPIRAN 106 Lampiran A Lampiran A.1. Kisi Kisi Lembar Penilaian RPP untuk Dosen Ahli Lampiran A.2. Deskripsi Lembar Penilaian RPP untuk Dosen Ahli Lampiran A.3. Lembar Penilaian RPP untuk Dosen Ahli 107

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Lokasi Penelitian 3.1.1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMKN 1 Cidaun pada mata pelajaran produktif, standar kompetensi menggunakan mikroorganisme dalam

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. terdiri dari lima tahap yaitu Analysis (Analisis), Design (Perancangan),

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. terdiri dari lima tahap yaitu Analysis (Analisis), Design (Perancangan), BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Pengembangan perangkat pembelajaran matematika materi Bangun Ruang Sisi Lengkung dengan pendekatan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia telah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. yang telah dilakukan, diperoleh hasil penelitian dan pembahasan masing-masing

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. yang telah dilakukan, diperoleh hasil penelitian dan pembahasan masing-masing BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Berdasarkan penelitian mengenai pengembangan perangkat pembelajaran kalkulus kelas XI semester genap dengan pendekatan saintifik Kurikulum 2013

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BERBASIS POE (Predict, Observe, Explain) PADA MATERI PROGRAM LINEAR KELAS XII SMA

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BERBASIS POE (Predict, Observe, Explain) PADA MATERI PROGRAM LINEAR KELAS XII SMA PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BERBASIS POE (Predict, Observe, Explain) PADA MATERI PROGRAM LINEAR KELAS XII SMA Oleh : Rizky Dezricha Fannie 1) & Rohati 2) Program Studi Pendidikan Matematika FKIP

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA HASIL PENELITIAN. A. Proses Pengembangan Perangkat Pembelajaran

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA HASIL PENELITIAN. A. Proses Pengembangan Perangkat Pembelajaran BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA HASIL PENELITIAN A. Proses Pengembangan Perangkat Pembelajaran 1. Deskripsi Waktu Pengembangan Perangkat Pembelajaran Perangkat pembelajaran yang dikembangkan dalam penelitian

Lebih terperinci

Ningrum Oktaviawati: Mahasiswa FKIP Universitas jambi Page 1

Ningrum Oktaviawati: Mahasiswa FKIP Universitas jambi Page 1 PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MATEMATIKA BERBASIS SAINTIFIK PADAMATERI SISTEM PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL DI KELAS VIII SMP Oleh: Ningrum Oktaviawati (Pendidikan Matematika Jurusan PMIPA FKIP Universitas Jambi)

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN DAN DISKUSI HASIL PENELITIAN

BAB V PEMBAHASAN DAN DISKUSI HASIL PENELITIAN 79 BAB V PEMBAHASAN DAN DISKUSI HASIL PENELITIAN A. Pembahasan Data hasil yang diperoleh dalam penelitian ini digunakan untuk menjawab pertanyaan penelitian pada bab I. Adapun deskriptif data hasil penelitian

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Modul 1. Pengertian Modul merupakan alat atau sarana pembelajaran yang berisi materi, metode, batasan-batasan dan cara mengevaluasi yang dirancang secara sistematis dan menarik

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. perangkat pembelajaran matematika realistik dengan langkah heuristik

BAB III METODE PENELITIAN. perangkat pembelajaran matematika realistik dengan langkah heuristik 69 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini termasuk penelitian pengembangan dan metode penelitian kuantitatif. Metode penelitian pengembangan digunakan untuk mengembangkan perangkat

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. SMA mencakup beberapa prosedur pengembangan. Langkah-langkah. pengembangan bahan ajar adalah sebagai berikut:

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. SMA mencakup beberapa prosedur pengembangan. Langkah-langkah. pengembangan bahan ajar adalah sebagai berikut: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Cara Pengembangan Penelitian pengembangan modul Hidrosfer sebagai Sumber Kehidupan dengan pendekatan saintifik untuk pembelajaran geografi

Lebih terperinci

ARTIKEL ILMIAH PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS STRATEGI PQ4R DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK PADA MATERI GEOMETRI KELAS X SMA

ARTIKEL ILMIAH PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS STRATEGI PQ4R DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK PADA MATERI GEOMETRI KELAS X SMA ARTIKEL ILMIAH PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS STRATEGI PQ4R DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK PADA MATERI GEOMETRI KELAS X SMA OLEH Asnidar NIM RRA1C210033 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS JAMBI

Lebih terperinci

BAB III METODE PENGEMBANGAN. Penelitian ini tergolong ke dalam penelitian dan pengembangan (Research &

BAB III METODE PENGEMBANGAN. Penelitian ini tergolong ke dalam penelitian dan pengembangan (Research & BAB III METODE PENGEMBANGAN 3.1 Model Pengembangan Penelitian ini tergolong ke dalam penelitian dan pengembangan (Research & Development). Menurut Setyosari (2012:214) penelitian pendidikan dan pengembangan

Lebih terperinci

berupa LKS berbasis Creative Problem Solving (CPS) pada pokok bahasan fungsi. Model pengembangan perangkat pembelajaran yang digunakan

berupa LKS berbasis Creative Problem Solving (CPS) pada pokok bahasan fungsi. Model pengembangan perangkat pembelajaran yang digunakan BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan, penelitian ini termasuk penelitian pengembangan yang menghasilkan produk pengembangan berupa LKS berbasis

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Bab ini akan membahas tentang jenis penelitian yang digunakan, subyek penelitian, desain pengembangan, sumber data, teknik dan instrument pengumpulan data, serta analisis data.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Jenis penelitian yang dilakukan adalah Research and Development (R&D)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Jenis penelitian yang dilakukan adalah Research and Development (R&D) BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Pengembangan Jenis penelitian yang dilakukan adalah Research and Development (R&D) dengan produk yang dikembangkan berupa perangkat pembelajaran berbasis

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian dan pengembangan (Research and Development) atau yang sering disebut penelitian R & D. Penelitian Pengembangan adalah metode

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), buku siswa, dan Lembar

BAB III METODE PENELITIAN. berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), buku siswa, dan Lembar 62 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini termasuk jenis penelitian pengembangan (development research) karena tujuannya untuk mengembangkan perangkat pembelajaran yang berupa Rencana

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. representasi kimia ini adalah metode penelitian dan pengembangan (Research

III. METODOLOGI PENELITIAN. representasi kimia ini adalah metode penelitian dan pengembangan (Research 31 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam pengembangan buku ajar kimia berbasis representasi kimia ini adalah metode penelitian dan pengembangan (Research

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Realistik (PMR) bagi siswa SMP kelas VIII sesuai Kurikulum 2013.

BAB III METODE PENELITIAN. Realistik (PMR) bagi siswa SMP kelas VIII sesuai Kurikulum 2013. BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan. Produk yang dihasilkan dari penelitian ini berupa Lembar Kegiatan Siswa (LKS) materi perbandingan dengan

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA A. Deskripsi Prototipe Produk 1. Pengumpulan Data Awal a. Analisis Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) Analisis KBM dilakukan dengan melakukan wawancara kepada guru kimia

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Bab ini akan membahas tentang jenis penelitian yang digunakan, subjek penelitian, desain pengembangan yang dilakukan, teknik dan instrumen pengumpulan data, serta teknik analisis

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII semester ganjil SMP

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII semester ganjil SMP III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII semester ganjil SMP Negeri 0 Bandar Lampung tahun pelajaran 01/014, terdiri dari 6 siswa yang

Lebih terperinci

LAMPIRAN A. A3. Surat Permohonan Izin Validasi Perangkat Pembelajaran. A4. Surat Keterangan Validasi Perangkat Pembelajaran

LAMPIRAN A. A3. Surat Permohonan Izin Validasi Perangkat Pembelajaran. A4. Surat Keterangan Validasi Perangkat Pembelajaran LAMPIRAN A A1. Surat Permohonan Izin Validasi Instrumen A2. Surat Keterangan Validasi Instrumen A3. Surat Permohonan Izin Validasi Perangkat Pembelajaran A4. Surat Keterangan Validasi Perangkat Pembelajaran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dihasilkan berupa software pembelajaran matematika melalui media Macromedia Flash

BAB III METODE PENELITIAN. dihasilkan berupa software pembelajaran matematika melalui media Macromedia Flash BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitan Penelitian ini merupakan jenis penelitian pengembangan yang berorientasi pada pengembangan dan mengimplementasikan produk yang dihasilkan. Produk yang dihasilkan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. LKS (Lembar Kerja Siswa) berbasis etnomatematika pada kompetensi segitiga.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. LKS (Lembar Kerja Siswa) berbasis etnomatematika pada kompetensi segitiga. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil penelitian Produk yang dikembangkan dalam penelitian ini adalah bahan ajar berupa LKS (Lembar Kerja Siswa) berbasis etnomatematika pada kompetensi segitiga.

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN. mengaitkan komponen pembelajaran berbasis masalah untuk melatihkan

BAB V PEMBAHASAN. mengaitkan komponen pembelajaran berbasis masalah untuk melatihkan 113 BAB V PEMBAHASAN A. Kevalidan Perangkat Pembelajaran Langkah-langkah pembelajaran di dalam RPP dirancang untuk mengaitkan komponen pembelajaran berbasis masalah untuk melatihkan penalaran induktif

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN 55 BAB IV HASIL PENELIIAN Hasil dan Analisis Data Penelitian Hasil dan analisis data ini dibuat berdasarkan data yang telah diperoleh dari penelitian yang telah dilaksanakan dikelas V11-D SMP NEGERI AMAN

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan Van den Akker (1999:3-5) tujuan penelitian pengembangan bisa

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan Van den Akker (1999:3-5) tujuan penelitian pengembangan bisa BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian pengembangan. Berdasarkan Van den Akker (1999:3-5) tujuan penelitian pengembangan bisa dilihat dari berbagai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Tempat penelitian yang digunakan untuk judul Pengembangan Permainan Simulasi Untuk Meningkatkan Perencanaan Karier Peserta Didik Kelas

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA. A. Deskripsi Waktu Pengembangan Film Pembelajaran

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA. A. Deskripsi Waktu Pengembangan Film Pembelajaran 54 BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA A. Deskripsi Waktu Pengembangan Film Pembelajaran Media pembelajaran yang dikembangkan dalam penelitian ini adalah film pembelajaran. Model pengembangan film pembelajaran

Lebih terperinci

research and development untuk mengembangkan perangkat pembelajaran berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan Lembar Kegiatan Siswa (LKS)

research and development untuk mengembangkan perangkat pembelajaran berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan Lembar Kegiatan Siswa (LKS) BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini merupakan jenis penelitian pengembangan atau research and development untuk mengembangkan perangkat pembelajaran

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN. A. Proses Pengembangan Perangkat Pembelajaran. Semmel, dan Semmel (1974) 4-D yang meliputi kegiatan pendefinisian

BAB V PEMBAHASAN. A. Proses Pengembangan Perangkat Pembelajaran. Semmel, dan Semmel (1974) 4-D yang meliputi kegiatan pendefinisian BAB V PEMBAHASAN A. Proses Pengembangan Perangkat Pembelajaran Proses pengembangan perangkat pembelajaran dengan model investigasi kelompok mengacu pada model pengembangan pembelajaran Thiagarajan, Semmel,

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN LKS BERBASIS PENDEKATAN SAINTIFIK DAN STRATEGI PEMBELAJARAN PQ4R PADA MATERI HIMPUNAN KELAS VII SMPN 11 KOTA JAMBI

PENGEMBANGAN LKS BERBASIS PENDEKATAN SAINTIFIK DAN STRATEGI PEMBELAJARAN PQ4R PADA MATERI HIMPUNAN KELAS VII SMPN 11 KOTA JAMBI PENGEMBANGAN LKS BERBASIS PENDEKATAN SAINTIFIK DAN STRATEGI PEMBELAJARAN PQ4R PADA MATERI HIMPUNAN KELAS VII SMPN 11 KOTA JAMBI 1) Eka Romiati 1), Roseli Theis 2) Alumni Program Studi Pendidikan Matematika

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Bab ini akan membahas tentang jenis penelitian yang digunakan, subjek penelitian, desain pengembangan yang dilakukan, sumber data, teknik dan instrumen pengumpulan data, serta

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN BAB IV HASIL PENELITIAN A. Pengembangan Kotak dan Kartu Misterius (KOKAMI) Penelitian ini menghasilkan produk permainan pembelajaran dalam bentuk Kotak dan Kartu Misterius (KOKAMI) pada materi Tekanan

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN. A. Proses Pengembangan Pembelajaran Terpadu Tipe Nested dengan Setting

BAB V PEMBAHASAN. A. Proses Pengembangan Pembelajaran Terpadu Tipe Nested dengan Setting 143 BAB V PEMBAHASAN A. Proses Pengembangan Pembelajaran Terpadu Tipe Nested dengan Setting Pembelajaran Berbasis Masalah Rangkaian proses pengembangan perangkat pembelajaran terpadu tipe nested dengan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian 4.1.1. Pelaksanaan Tindakan Pada bagian pelaksanaan tindakan, akan diuraikan empat subbab yaitu kondisi awal, siklus 1, siklus 2 dan pembahasan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan di MTs. Ubudiyah Kec. Bati-

BAB IV HASIL PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan di MTs. Ubudiyah Kec. Bati- BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Setting Penelitian Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan di MTs. Ubudiyah Kec. Bati- Bati. Subjek penelitian adalah siswa kelas VII yang berjumlah 31 siswa. Adapun

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini merupakan penelitian pengembangan atau Research and Development dengan model ADDIE (Analysis, Design, Development, Implementation, dan

Lebih terperinci

LAMPIRAN A. A1. Kurikulum KTSP A2. Prosedur Pengembangan RPP dan LKS A3. Hasil Wawancara Pra-Penelitian dengan Guru A4.

LAMPIRAN A. A1. Kurikulum KTSP A2. Prosedur Pengembangan RPP dan LKS A3. Hasil Wawancara Pra-Penelitian dengan Guru A4. LAMPIRAN 51 52 LAMPIRAN A A1. Kurikulum KTSP A2. Prosedur Pengembangan RPP dan LKS A3. Hasil Wawancara Pra-Penelitian dengan Guru A4. Tahap Analisis 53 ANALISIS KURIKULUM (KTSP) (ANALISIS STANDAR KOMPETENSI

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENGEMBANGAN DAN PEMBAHASAN. Berdasarkan pengembangan lembar kerja siswa berbasis proyek yang telah

BAB IV HASIL PENGEMBANGAN DAN PEMBAHASAN. Berdasarkan pengembangan lembar kerja siswa berbasis proyek yang telah 49 BAB IV HASIL PENGEMBANGAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Penyajian Hasil Pengembangan Berdasarkan pengembangan lembar kerja siswa berbasis proyek yang telah melalui serangkaian validasi dan uji coba kelompok kecil,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Tahap Persiapan a. Validasi instrumen penelitian Sebelum diadakan penelitian, peneliti terlebih dahulu melakukan proses validasi untuk mengukur tingkat

Lebih terperinci

EFEKTIVITAS MODUL ANALISIS KOMPLEKS DENGAN PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES PADA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA DI STKIP PGRI SUMATERA BARAT

EFEKTIVITAS MODUL ANALISIS KOMPLEKS DENGAN PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES PADA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA DI STKIP PGRI SUMATERA BARAT EFEKTIVITAS MODUL ANALISIS KOMPLEKS DENGAN PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES PADA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA DI STKIP PGRI SUMATERA BARAT Merina Pratiwi Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENGEMBANGAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan. Pada pengembangan ini

BAB III METODE PENGEMBANGAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan. Pada pengembangan ini 34 BAB III METODE PENGEMBANGAN 3.1 Jenis Pengembangan Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan. Pada pengembangan ini menggunakan model pengembangan prosedural desain pembelajaran dari ADDIE

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian dan pengembangan. Produk yang dikembangkan berupa perangkat pembelajaran berupa Rancangan Pelaksanaan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENGEMBANGAN. ADDIE (Analysis-Design-Development-Implementation-Evaluation). Model

BAB III METODE PENGEMBANGAN. ADDIE (Analysis-Design-Development-Implementation-Evaluation). Model 3.1 Model Pengembangan BAB III METODE PENGEMBANGAN Model pengembangan yang akan peneliti gunakan adalah model ADDIE (Analysis-Design-Development-Implementation-Evaluation). Model ini dikembangkan oleh

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dihasilkan berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan Lembar Kegiatan

BAB III METODE PENELITIAN. dihasilkan berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan Lembar Kegiatan BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan. Produk yang dihasilkan berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan Lembar Kegiatan Siswa (LKS) berbasis

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian pengembangan. Penelitian pengembangan adalah suatu jenis penelitian yang bertujuan untuk mengembangkan dan menghasilkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan (Research and Development).

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan (Research and Development). BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitain Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan (Research and Development). Penelitian pengembangan (Research and Development) adalah suatu jenis penelitian

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. dikembangkan, dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Pengembangan modul himpunan dengan pendekatan Pendidikan

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. dikembangkan, dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Pengembangan modul himpunan dengan pendekatan Pendidikan 134 BAB V SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan terhadap modul yang dikembangkan, dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Pengembangan modul himpunan dengan pendekatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dengan pendekatan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI) pada

BAB III METODE PENELITIAN. dengan pendekatan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI) pada BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan. Penelitian pengembangan ini bertujuan untuk menghasilkan suatu produk berupa perangkat pembelajaran. Perangkat

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Bab ini akan membahas tentang hasil penelitian dan pembahasan. Hasil penelitian membahas bagaimana cara mengembangkan media papan kartun bilangan dengan model sistem

Lebih terperinci

PRAKTIKALITAS PERANGKAT PEMBELAJARAN BERORIENTASI CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) DALAM MATERI SUHU DAN KALOR DI KELAS X SMA ADABIAH 2 PADANG

PRAKTIKALITAS PERANGKAT PEMBELAJARAN BERORIENTASI CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) DALAM MATERI SUHU DAN KALOR DI KELAS X SMA ADABIAH 2 PADANG PRAKTIKALITAS PERANGKAT PEMBELAJARAN BERORIENTASI CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) DALAM MATERI SUHU DAN KALOR DI KELAS X SMA ADABIAH 2 PADANG Megasyani anaperta (1) Farida (2) (1) Prodi Pendidikan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini tergolong penelitian dan pengembangan atau Research and

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini tergolong penelitian dan pengembangan atau Research and BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Model Penelitian Penelitian ini tergolong penelitian dan pengembangan atau Research and Development. Menurut Borg and Gall dalam Sugiyono (2015) menjelaskan bahwa penelitian

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA A. Proses Pengembangan Media Berupa Alat Peraga Pengembangan media berupa alat peraga aliran listrik pada pokok bahasan Logika Matematika menggunakan model pengembangan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 1.1 Model Pengembangan Sugiyono (2014) menjelaskan, metode penelitian dan pengembangan adalah penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu dan menguji keefektifan

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian dan

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian dan 31 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian dan pengembangan atau Research and Development. Menurut Borg, W.R & Gall, M.D.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Deskripsi Kondisi Awal Berdasarkan tes uji kompetensi matematika pada pokok bahasan pecahan ternyata hasilnya kurang memuaskan. Begitu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pengembangan (R&D). Produk yang disusun dalam penelitian ini adalah bahan

BAB III METODE PENELITIAN. pengembangan (R&D). Produk yang disusun dalam penelitian ini adalah bahan BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini secara keseluruhan adalah jenis penelitian dan pengembangan (R&D). Produk yang disusun dalam penelitian ini adalah bahan ajar berbentuk LKPD

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. model pembelajaran Problem posing berbasis aktivitas belajar siswa dengan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. model pembelajaran Problem posing berbasis aktivitas belajar siswa dengan BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan, yaitu pengembangan model pembelajaran Problem posing berbasis aktivitas belajar siswa dengan pendekatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pengembangan. Penelitian ini menggunakan metode campuran (mixed methods)

BAB III METODE PENELITIAN. pengembangan. Penelitian ini menggunakan metode campuran (mixed methods) BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian pengembangan. Penelitian ini menggunakan metode campuran (mixed methods) dengan embedded

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di kelas II SD Kutowinangun 08. Penelitian tindakan kelas ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan modul fisika berbasis inkuiri pada materi listrik dinamis untuk siswa SMA/MA. Metode yang digunakan dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini termasuk penelitian pengembangan yang menghasilkan produk. Produk pengembangan berupa RPP dan LKS dengan pendekatan saintifik berbasis problem

Lebih terperinci

METODE PENGEMBANGAN. Metode penelitian yang digunakan yaitu research and development atau

METODE PENGEMBANGAN. Metode penelitian yang digunakan yaitu research and development atau 24 III. METODE PENGEMBANGAN A. Model Pengembangan Metode penelitian yang digunakan yaitu research and development atau penelitian dan pengembangan. Desain pengembangan dilaksanakan dengan memodifikasi

Lebih terperinci