BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Pengembangan bahan ajar berupa LKS yang dilaksanakan dalam penelitian ini

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Pengembangan bahan ajar berupa LKS yang dilaksanakan dalam penelitian ini"

Transkripsi

1 67 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN.1 Deskripsi Hasil Pengembangan Bahan Ajar Pengembangan bahan ajar berupa LKS yang dilaksanakan dalam penelitian ini menggunakan model pengembangan -D (Four-D Models) yang telah di modifikasi sehingga terdiri atas tiga tahap yaitu tahap pendefenisian (define), tahap perencanaan (design), dan tahap pengembangan (develop). Hasil penelitian yang diperoleh dari setiap tahap pengembangan dan analisis data dideskripsikan sebagai berikut : Hasil dari penelitian ini berupa (1) sebuah LKS berbasis pendekatan saintifik pada materi relasi dan fungsi, (2) penilaian evaluasi LKS dan desain LKS oleh ahli materi dan desain pembelajaran. () tanggapan guru dan siswa terhadap penggunaan LKS berbasis pendekatan saintifik dengan model probing-prompting yang telah dibuat, () hasil belajar siswa setelah penggunaan LKS berbasis pendekatan saintifik dengan model probing-prompting dengan memberikan post test kepada siswa kelas VIII B SMP Xaverius 2 K ota Jambi. Pada penelitian ini, LKS ini dikemas secara menarik dan memberikan variasi warna dan gambar, penggunaan bahasa yang mudah dipahami sehingga membuat siswa antusias dalam membaca dan mempelajarinya, sistematis dengan menyajikan materi sesuai dengan kemampuan pemahanan konsep yang dimiliki siswa. Pada tahap

2 68 ini peneliti mengembangkan produk berupa LKS berbasis pendekatan saintifik dengan model probing-prompting. Berikut ini disajikan uraian pelaksanaan dan hasil penelitian dan pengembangan dengan mengikuti tahapan model pengembangan D yang telah dimodifikasikan menjadi D sehingga terdiri atas tiga tahap yaitu tahap pendefinisian (define), tahap perencanaan (design), dan tahap pengembangan (develop) Tahap Pendefinisian (Define) Pada tahap ini yang dilakukan adalah menganalis masalah, siswa, tugas, konsep, dan perumusan tujuan pembelajaran Analisis Awal - Akhir SMP Xaverius 2 Kota Jambi melaksanakan pembelajaran dengan berorientasi kurikulum tingkat Satuan Pendidikan. Kegiatan pembelajaran matematika di SMP Xaverius 2 Kota Jambi tidak jauh berbeda dengan sekolah lainnya. Penggunaan media konvensional masih mendominasi. Siswa belajar hanya dengan membawa satu buku sumber. Sehingga kegiatan belajar mengajar kurang aktif karena mereka terlalu terpaku pada satu buku. Siswa hanya memiliki buku sumber yang sama dengan buku yang dipakai oleh gurunya, jarang sekali siswa yang membawa buku sumber lainnya Analisis Siswa Karakteristik siswa di SMP Xaverius 2 Kota Jambi memang berbeda-beda, namun sekolah mengambil kebijakan untuk tidak memisahkan siswa sesuai dengan karakter dan kemampuan akademisnya. Menurut wawancara peneliti dengan salah seorang guru matematika, siswa disekolah ini cenderung sulit untuk menyelesaiakan

3 69 soal-soal yang tidak rutin. Mereka terbiasa dengan soal-soal yang hanya dicontohkan oleh gurunya, jika soal dirubah cara penyelesaiannya maka siswa mengalami kesulitan. Hal ini menurut guru karena siswa terbiasa menghapal rumus tanpa mengetahui bagaimana rumus tersebut didapatkan. Peneliti juga mendapatkan data hasil ulangan matematika sebagai berikut: Tabel.1 Data Persentase Hasil Ulangan Harian Matematika Materi Relasi dan Fungsi Kelas VIII SMP Xaverius 2 Kota Jambi Kelas Jumlah Siswa yang Persentase Belum Jumlah Siswa yang Persentase Tuntas Belum Tuntas tuntas Tuntas ( 68) (< 68) (< 68) ( 68) VIII A 27 67,5% 1 2,5% VIII B 0 75% 10 25% VIII C 2 76,19% 10 2,81% Sumber : Guru Matematika Kelas VIII SMP Xaverius 2 Kota Jambi.1.1. Analisis Materi Pada tahap ini, peneliti mengidentifikasi secara sistematis konsep-konsep yang akan diajarkan yaitu sebagai berikut: A. Relasi 1) Menemukan konsep relasi 2) Menyebutkan aturan pada suatu relasi ) Memecahkan masalah yang berkaitan dengan relasi ) Menyatakan relasi dalam diagram panah 5) Menyatakan relasi dalam himpunan pasangan berurutan 6) Menyatakan relasi dalam diagram cartesius B. Fungsi 1) Menemukan konsep fungsi 2) Menentukan domain, kodomain, dan range fungsi

4 70 ) Menyatakan fungsi dalam diagram panah, himpunan pasangan berurutan, dan diagram cartesius ) Menetukan banyak fungsi atau pemetaan yang mungkin dua himpunan 5) Menghitung banyak korespodensi satu-satu yang mungkin terjadi C. Nilai Fungsi 1) Menghitung nilai fungsi 2) Menentukan bentuk fungsi dari data dan nilai fungsi yang diberikan ) Menghitung nilai perubahan fungsi jika nilai variabel berubah D. Grafik Fungsi 1) Menyusun tabel pasangan nilai peubah dan nilai fungsi aljabar 2) Menggambar sketsa grafik fungsi linear yang diketahui persamaan fungsi dan daerah asalnya pada koordinat Cartesius.1.1. Analisis Tugas Pada tahap ini, peneliti mengidentifikasikan tugas yang diperlukan dalam kegiatan pembelajaran. Tugas yang diberikan ada yang secara individu maupun kelompok. Tugas ini disusun berdasarkan kompetensi dasar dan indikator pencapaian hasil belajar pada materi relasi dan fungsi. Adapun kompetensi dasar pada materi relasi dan fungsi yaitu: 1. Memahami relasi dan fungsi 1. Menentukan nilai fungsi 1.5 Membuat sketsa grafik fungsi aljabar sederhana pada sistem koordinat cartesius Sedangkan indikator pencapaian pada materi relasi dan fungsi ini yaitu:

5 71 1) Menemukan konsep relasi dan fungsi 2) Menyebutkan aturan pada suatu relasi ) Memecahkan masalah yang berkaitan dengan relasi ) Menyatakan relasi dan fungsi dalam diagram panah, himpunan pasangan berurutan dan diagram cartesius 5) Menentukan domain, kodomain dan range fungsi 6) Menetukan banyak fungsi atau pemetaan yang mungkin dua himpunan 7) Menghitung banyak korespodensi satu-satu yang mungkin terjadi 8) Menghitung nilai fungsi 9) Menentukan bentuk fungsi dari data dan nilai fungsi yang diberikan 10) Menghitung nilai perubahan fungsi jika nilai variabel berubah 11) Menyusun tabel pasangan nilai peubah dan nilai fungsi aljabar 12) Menggambar sketsa grafik fungsi linear yang diketahui persamaan fungsi dan daerah asalnya pada koordinat Cartesius Spesifikasi Tujuan Pembelajaran Mengacu pada standar kompetensi yang digunakan, peneliti merumuskan tujuan pembelajaran yang sesuai dengan kompetensi dasar yang akan digunakan, yaitu: 1) Siswa dapat menemukan konsep relasi dan fungsi 2) Siswa dapat menyebutkan aturan pada suatu relasi ) Siswa dapat memecahkan masalah yang berkaitan dengan relasi

6 72 ) Siswa dapat menyatakan relasi dan fungsi dalam diagram panah, himpunan pasangan berurutan dan diagram cartesius 5) Siswa dapat menentukan domain, kodomain dan range fungsi 6) Siswa dapat menetukan banyak fungsi atau pemetaan yang mungkin dua himpunan 7) Siswa dapat menghitung banyak korespodensi satu-satu yang mungkin terjadi 8) Siswa dapat menghitung nilai fungsi 9) Siswa dapat menentukan bentuk fungsi dari data dan nilai fungsi yang diberikan 10) Siswa dapat menghitung nilai perubahan fungsi jika nilai variabel berubah 11) Siswa dapat menyusun tabel pasangan nilai peubah dan nilai fungsi aljabar 12) Siswa dapat menggambar sketsa grafik fungsi linear yang diketahui persamaan fungsi dan daerah asalnya pada koordinat Cartesius.1.2 Tahap Perancangan (Design) Setelah melakukan tahap pendefinisian (define) maka produk telah dapat disusun. Berdasarkan analisis awal-akhir, siswa, materi, tugas, dan spesifikasi tujuan pembelajaran, tersusunlah produk awal berupa modul berbasis pendekatan saintifik dengan model probing-prompting. Hasil dari tahap ini disebut dengan draft A Hasil Pemilihan Media Media pembelajaran yang diperlukan dalam pelaksanaan pembelajaran dengan pendekatan saintifik dengan model probing-prompting pada materi relasi dan fungsi di Kelas VIII SMP Xaverius 2 Kota Jambi dapat dilihat pada tabel.2 berikut ini:

7 7 Tabel.2 Media dan Alat yang digunakan dalam Pembelajaran No. Pertemuan ke ke- Bahan Ajar 1 1 (pertama) LKS (Kegiatan I) 2 2 (kedua) LKS (Kegiatan II) (ketiga) LKS (Kegiatan III) (keempat) LKS (Kegiatan IV) 5 5 (kelima) LKS (Kegiatan V) 6 6 (keenam) LKS (Kegiatan VI) 7 7 (ketujuh) LKS (Kegiatan VII) Alat White board, spidol, buku dan alat tulis White board, spidol, buku dan alat tulis White board, spidol, buku dan alat tulis White board, spidol, buku dan alat tulis White board, spidol, buku dan alat tulis White board, spidol, penggaris, buku dan alat tulis White board, spidol, penggaris, buku dan alat tulis Pemilihan Format Format dalam penyusunan LKS ini berdasarkan yang dikemukakan oleh Prastowo. Penyusunan LKS ini juga disesuaikan dengan prinsip dan karakteristik pendekatan saintifik dan model probing-prompting. LKS dibuat semenarik mungkin dengan variasi warna dan gambar agar siswa tertarik untuk mempelajarinya Perancangan Awal Rancangan awal LKS berbasis pendekatan saintifik dengan model probingprompting pada materi relasi dan fungsi dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel. Rancangan LKS No. (1) 1 Visual (2) Sampul LKS Keterangan () Cover LKS dibuat semenarik mungkin agar siswa tertarik menggunakannya sebelum melihat isi dari LKS tersebut. Pada cover terdapat judul LKS yaitu LKS Relasi dan Fungsi Untuk SMP berbasis pendekatan saintifik dengan model probingprompting.

8 7 (1) 2 (2) Petunjuk umum Standar kompetensi, kompetensi dasar dan Petunjuk penggunaan LKS () Petunjuk umum LKS terdiri dari standar kompetensi, kompetensi dasar, petunjuk penggunaan LKS, indikator dan tujuan pembelajaran pembelajaran. LKS 1 - ( Kompetensi Dasar, Indikator dan Tujuan pembelajaran) Referensi Pada referensi adalah sumbersumber sumber materi yang digunakan pada LKS. Materi LKS Materi pada LKS disajikan berdasarkan tahapan pendekatan saintifik dan model probingprompting yaitu mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, mengasosiasikan/ mengasosiasikan/mengolah informasi/menalar /menalar, mengkomunikasikan, menghadapkan pada permasalahan, merumuskan dan mengajukan pertanyaan.

9 75 (1) (2) () Ekspedisi Soal adalah soal latihan yang diberikan kepada siswa untuk latihan dirumah. Setiap LKS 1- dilengkapi dengan Ekspedisi Soal. Ekspedisi Soal Rangkuman Rangkuman adalah point-point penting yang perlu diingat oleh siswa pada materi yang tertuang pada LKS. Evaluasi Pada LKS disajikan soal-soal yang mencakup seluruh materi pada LKS. Tahap Pengembangan (Develop) Dalam tahap pengembangan (develop) terdapat dua kegiatan yang dilakukan yaitu validasi oleh tim ahli dan uji coba Validasi oleh Tim Ahli Draft A yang dihasilkan dari tahap sebelumnya (tahap pendefinisian dan tahap perancangan) divalidasi oleh para ahli untuk mengetahui validitas LKS yang dikembangkan dan mendapatkan masukan dan koreksi yang berguna sebagai dasar untuk melakukan revisi dan penyempurnaan LKS. LKS yang telah dinyatakan valid oleh validator kemudian disebut sebagai Draft B. Berikut adalah hasil penilaian dari segi materi oleh ahli materi Ibu Dewi Iriani, M.Pd.

10 76 Tabel. Hasil Penilaian oleh Ahli Materi No. Aspek yang Dinilai Ketercematan isi 1 LKS selaras dengan nilai-nilai pada norma yang ada 2 Isi LKS sesuai dengan konsep yang berlaku dalam bidang ilmu Ketepatan Cakupan Isi Keluasan materi LKS sesuai dengan indikator pencapaian kompetensi Kedalaman materi LKS sesuai dengan indikator pencapaian kompetensi 5 Keutuhan konsep Ketercernaan Bahan Ajar 6 LKS dipaparkan secara jelas 7 LKS disajikan secara sistematis 8 Format isi LKS tertib dan konsisten 9 Topik dalam LKS memiliki keterkaitan Penggunaan Bahasa 10 Ragam bahasa yang digunakan komunikatif 11 Penggunaan kata singkat dan lugas 12 Penggunaan kalimat efektif Perwajahan 1 Narasi tidak terlalu padat 1 Petunjuk penggunaan dan keterangan pada LKS jelas 15 Penggunaan huruf menarik dari jenis, ukuran, dan warna 16 Penggunaan huruf tidak membingungkan, tepat dan mudah dibaca Ilustrasi 17 Ilustrasi menarik 18 Ilustrasi komunikatif Kelengkapan komponen 19 LKS terdapat uraian 20 LKS terdapat latihan Jumlah Penilaian 67 Berdasarkan tabel. hasil validasi ahli materi LKS diatas, maka diperoleh jumlah skor penilaian adalah 67 dengan rata-rata nilai (dalam %) adalah 8,75% dengan kriteria sangat valid. Namun ada sedikit komentar untuk perbaikan LKS ini. Adapun komentar dan saran validator ahli materi adalah sebagai berikut:

11 77 Gambar.1 Komentar dan Saran Ahli Materi a Tambahkan logo Unja pada cover LKS b Ganti gambar pada halaman francis yang sesuai dengan materi relasi dan fungsi c Cari gambar pada permasalahan mengamati agar memudahkan siswa dalam mengamati permasalahan yang ada pada LKS Selanjutnya penilaian dari validator ahli desain terhadap desain LKS oleh Bapak Drs. Gugun M. Simatupang, M.Si Tabel.5 Hasil Validasi oleh Ahli Desain No. Aspek yang Dinilai PERWAJAHAN 1 Narasi tidak terlalu padat Penilaian 2 Ada bagian kosong Kalimat pendek Gambar bermakna 5 Penomoran benar dan konsisten 6 Huruf menarik

12 78 7 Huruf tidak membingungkan ILUSTRASI 8 Ada ilustrasi 9 Ilustrasi menarik 10 Ilustrasi komunikatif KELENGKAPAN KOMPONEN 11 Ada uraian 12 Ada latihan 1 Ada umpan balik 1 Ada penguatan Jumlah 55 Berdasarkan tabel.5 hasil validasi ahli desain LKS diatas, diatas maka diperoleh jumlah skor penilaian adalah 55 dengan rata-rata rata nilai (dalam %) adalah 98,21 % dengan kriteria sangat valid. Namun ada sedikit komentar untuk perbaikan LKS ini. Adapun komentar dan saran validator ahlii materi adalah sebagai berikut : Gambar.2 Komentar dan Saran Ahli Desain

13 79 a. Lengkapi semua komponen LKS sesuai dengan yang dijelaskan pada Kajian Pustaka. b. Perbaiki penomoran pada LKS. c. Perbaiki gambar diagram cartesius dan arah panah diagram lingkaran pada relasi dan fungsi sesuai dengan aturannya. d. Perbaiki jenis font yang digunakan ketika menggunakan simbol-simbol dalam matematika. Rata-rata validator memberikan penilaian sangat valid terhadap LKS Draft A. Dengan demikian Draft A dapat digunakan dengan revisi sehingga menghasilkan Draft B untuk uji coba Revisi Desain Sebelum LKS diimplementasikan, peneliti melakukan perbaikan terlebih dahulu terhadap LKS yang sudah melalui tahap validasi. Revisi dilakukan peneliti berdasarkan pendapat dan penilaian tim ahli terhadap materi dan desain LKS yang telah dibuat. Pada tahap ini dilakukan perbaikan LKS berdasarkan saran dan komentar dari tim ahli atau validator tersebut. Berikut merupakan bagian-bagian dari LKS yang direvisi oleh validator ahli desain :

14 80 1. Perbaikan cover LKS dengan menambahkan logo Unja di bagian bawah cover. Gambar. LKS sebelum revisi

15 81 Gambar. LKS sesudah revisi

16 82 2. Perbaiki penggunaan jenis font yang ada di dalam LKS dengan menggunakan jenis Times New Roman. Sebelum revisi seluruh isi LKS menggunakan font Comic Sans MS. Gambar.5 LKS sebelum revisi

17 8 Gambar.6 LKS sesudah revisi

18 8. Dalam penyajian diagram cartesius harus sesuai dengan aturan diagram. Gambar.7 LKS sebelum revisi

19 85 Gambar.8 LKS sesudah revisi

20 86. Perbaikan pada pengunaan jenis colour yang digunakan di dalam LKS sebaiknya colour yang digunakan tidak membeda-bedakan huruf. Gambar.9. LKS sebelum revisi

21 87 Gambar.10. LKS sesudah revisi

22 88 Berikut merupakan bagian-bagian dari LKS yang direvisi oleh validator ahli materi : 1 Dalam bagian mengamati harus terkandung gambar yang sesuai dengan permasalahan mengamati dan pada bagian atas LKS 1 di desain dengan semenarik mungkin. Gambar.11 LKS sebelum revisi

23 89 Gambar.12 LKS sesudah revisi

24 90 2 Dalam LKS bagian menanya harus sesuai dengan pendekatan saintifik. Gambar.1 LKS sebelum revisi

25 91 Gambar.1 LKS sesudah revisi

26 92 Gambar yang digunakan harus sesuai dengan materi pembelajaran. Gambar.8 LKS seudah revisi Gambar.15 LKS sebelum revisi

27 9 Gambar.16 LKS sesudah revisi

28 9.1.. Tahap Uji Coba Uji Coba Perorangan Setelah selesai divalidasi oleh tim ahli, selanjutnya LKS tersebut diberikan kepada guru matematika. Hasil evaluasi perorangan tersebut digunakan untuk merevisi LKS yang telah dikembangkan. Teknik pelaksanaannya adalah dengan meminta tanggapan dari guru yang bersangkutan dalam mengajarkan matematika di kelas VIII SMP Xaverius 2 Kota Jambi mengenai LKS melalui angket tanggapan guru yang diberikan. Dalam penelitian ini, yang menjadi responden adalah bapak A. Himawan Nugroho, S.Pd. Penilaian angket uji coba produk mengenai tanggapan guru matematika terhadap keefektifan penggunaan LKS berbasis pendekatan saintifik dengan model probing-prompting terihat seperti tabel dibawah ini : Tabel.6 Hasil penilaian oleh guru matematika terhadap LKS No Pernyataan (1) (2) 1. KELAYAKAN ISI 1. Materi pada LKS sesuai dengan standar kompetensi. 2. Materi pada LKS sesuai dengan kompetensi dasar.. Materi pada LKS sesuai dengan indikator pencapaian kompetensi.. Materi pada LKS sesuai dengan tujuan pembelajaran. 5. Materi pada LKS disusun secara berurutan. 6. Materi pada LKS membantu kebutuhan belajar siswa dalam proses pembelajaran. Penilaian () KEBAHASAAN 1. Penggunaan bahasa pada LKS sesuai dengan EYD. 2. Penggunaan bahasa pada LKS mudah dimengerti dan dipahami siswa.. Penggunaan bahasa pada LKS tidak menimbulkan makna ganda. 5 5

29 95 (1) (2). KEEFEKTIFAN PENGGUNAAN 1. LKS dapat menambah wawasan pengetahuan siswa. 2. LKS dapat menumbuhkan minat siswa untuk belajar.. LKS dapat memotivasi siswa dalam mempelajari materi relasi dan fungsi. () 5 5. KEGRAFISAN 1. Pemilihan ukuran, jenis huruf, dan spasi yang digunakan pada LKS mudah dipahami dan dibaca. 2. Kalimat yang digunakan pada LKS tepat dan jelas.. Tata letak tulisan dan gambar pada LKS seimbang.. Kombinasi antara ilustrasi dan gambar pada LKS tidak membuat siswa bingung. 5. Desain tampilan pada LKS menarik. Jumlah Tanggapan yang diberikan menjadi masukan untuk perbaikan LKS oleh peneliti dan segera merevisi Uji Coba Kelompok Kecil Teknik pelaksanaan pada uji kelompok kecil ini yaitu dengan mengumpulkan siswa SMP Xaverius 2 Kota Jambi non subjek. Uji coba produk terbatas untuk siswa sebanyak 12 yang berasal dari 6 orang dari kelas VIII-B yaitu Andreas julianto S, Astrid Valentina S, Bernadettoda Pope Leo S, Birgitta Arta Milawati, Deva Wahyu Natanael dan Putri Yohana dan 6 orang dari kelas VIII-C yaitu Aurora Karina, Ferrely Aurelia H, Herlin Carolina, Markus Yon Anderson, Monika Grace Mustikarini dan Peter Zoggy. Uji coba produk ini berlangsung selama 1 jam pelajaran yaitu 0 menit dengan memberikan gambaran umum dari materi, kegiatan siswa, dan penerapan LKS relasi dan fungsi pada proses pembelajaran tersebut. Setelah diujicobakan, peneliti meminta siswa mengisi angket tentang tanggapan siswa terhadap LKS dan siswa bebas mengemukakan pendapat tentang LKS tersebut. Berikut disajikan hasil dari tanggapan siswa tentang LKS.

30 96 Tabel.7 Hasil penilaian dari 12 orang siswa non subjek terhadap LKS NO PERNYATAAN PENILAIAN DARI SISWA 1 PENYAJIAN MATERI 1. Materi pada LKS disajikan secara berurutan.,5,,,5,5,,5,5,5,, 2. Materi pada LKS disajikan dengan jelas.,,,5,5,5,,,,5,5,. Penyajian materi relasi dan fungsi pada LKS,5,5,,,,,,2,,, mudah dipahami.. LKS ini dapat membuat siswa aktif dalam,,,,,5,5,,,5,5, mempelajari materi relasi dan fungsi. 5. Sebagian materi relasi dan fungsi pada LKS,5,2,,,,5,,,,, berkaitan dengan kehidupan sehari-hari. 6. Adanya informasi-informasi pendukung terkait,,,5,,5,,,,5,,5 materi relasi dan fungsi pada LKS dapat membantu siswa dalam proses pembelajaran. 2 TAMPILAN LKS 1. Tampilan penyajian LKS menarik 2. Pemilihan ukuran, jenis huruf dan spasi yang digunakan pada LKS mudah dipahami dan dibaca.. Gambar dapat dimengerti dan sesuai dengan isi materi.. Pemilihan gambar pada LKS sesuai dan menarik. 5. Tata letak gambar pada LKS tepat. 6. Petunjuk penggunaan dan keterangan pada LKS jelas. 7. Pertanyaan pada LKS jelas. 8. LKS ini dapat menumbuhkan minat siswa untuk belajar. 9. Kalimat yang digunakan pada LKS jelas sesuai EYD. KEBAHASAAN 1. Kalimat yang digunakan pada LKS mudah dimengerti. 2. Penggunaan bahasa pada LKS tidak menimbulkan makna ganda. PENGGUNAAN LKS DALAM PEMBELAJARAN 1. LKS ini dapat memotivasi siswa untuk mempelajari materi relasi dan fungsi. 2. LKS ini dapat membantu siswa dalam memahami materi relasi dan fungsi.. LKS ini dapat digunakan siswa dalam membantu menyelesaikan permasalahan mengenai materi relasi dan fungsi.. LKS ini menumbuhkan kepercayaan diri siswa ketika belajar. 5. Kegiatan belajar yang disajikan pada LKS sangat menyenangkan.,,2,5,5,5,,,5,,,5 5,,,,5,,5,5,5,,5,,,2,,,,,,5,,5,5,,2,5,,,5,,5,,5,5,,,,,,5,,,5,5,,,,,,,,,,5,5,5,,5,5,,,5,,,5,5,,,,,5,,5,,,5,5,,,2,,2,,,,5,,,,,,,2,,,,,,5,,,,5,,,,,,,5,5,,2,,5,5,,5,5,5,5,5,,,5,,5,,,,5,5,,5,,,,,5,,,,5,,,2,,5,,,,,5,5, 5,,,,5,5,,,,5,5,5 Tanggapan yang diberikan menjadi masukan untuk perbaikan LKS oleh peneliti dan segera merevisi.

31 97 Untuk hasil tanggapan siswa pada ujicoba perorangan ini selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 12. Sebelum uji lapangan dilakukan, peneliti melakukan analisis data ujicoba respon siswa yang melibatkan subjek 8 siswa atau satu kelas yaitu kelas VIII-B di SMP Xaverius 2 Kota Jambi. Uji coba produk ini berlangsung selama jam pelajaran dengan memberikan gambaran umum dari materi relasi dan fungsi, kegiatan siswa, dan penerapan LKS relasi dan fungsi pada proses pembelajaran tersebut. Setelah diujicobakan, peneliti meminta siswa untuk memberikan penilaian respon siswa dengan menggunakan angket yang terdiri dari 15 pertanyaan (lampiran 8). Sebelum siswa mengisi angket, diberikan penjelasan mengenai cara pengisian dan penjelasan mengenai isi masing-masing poin pada angket tersebut. Kemudia siswa dipersilakan mengisi angket dan bertanya pada peneliti jika ada yang perlu dipertanyakan mengenai pengisian angket. Analisis data ujicoba respon siswa ini bertujuan untuk melihat validitas dan realibilitas angket respon siswa sebelum digunakan pada ujicoba lapangan. Untuk perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 1,1,15 dan 16. Berikut akan diajabarkan hasil yang didapat dari seluruh analisis yang dilakukan. Tabel.8 Hasil Analisis Validitas Angket respon Siswa Harga Kriteria Pengukuran Nomor Pernyataan 0, Validitas tinggi 1 0, , , , , , , , , Validitas tinggi Validitas tinggi Validitas tinggi Validitas sangat tinggi Validitas tinggi Validitas cukup tinggi Validitas tinggi Validitas tinggi Validitas tinggi

32 98 0, Validitas tinggi 11 0,6907 Validitas tinggi 12 0, Validitas tinggi 1 0, Validitas cukup tinggi 1 0, Validitas cukup tinggi 15 Dari tabel terlihat bahwa pernyataan memiliki validitas sangat tinggi, validitas tinggi, dan validitas cukup tinggi. Setelah diketahui validitas dari masing-masing butir pernyataan angket respon, selanjutnya perlu juga disajikan hasil analisis reliablitas pernyataan. Hasil perhitungan untuk reliablitas sebesar 0,88 dan pada tingkat kesahihan 95% diperoleh soal diperoleh 0,20. Karena (0,88 0,20) maka dapat disimpulkan bahwa kelima belas butir pernyataan tersebut reliabel (perhitungan selengkapnya pada lampiran 16). Dari analisis uji coba instrumen angket respon siswa tersebut, maka disimpulkan bahwa kelima belas butir pernyataan tersebut dapat digunakan Uji Coba Lapangan Pada uji coba lapangan, dilakukan kegiatan pembelajaran menggunakan LKS berbasis pendekatan saintifk dengan model probing-prompting yang telah dikembangkan melalui tahapan validasi ahli, uji coba, dan revisi. Kegiatan ini dilakukan terhadap siswa kelas VIII A SMP Xaverius 2 Kota Jambi yang berjumlah 6 siswa. Uji coba terdiri dari 7 kali pertemuan dan 1 kali pertemuan untuk melakukan tes hasil belajar. Adapun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) terlampir (lampiran 0). Pertemuan pertama dilakukan pada hari rabu tanggal 0 september 2015 selama 1 jam pelajaran dengan membahas konsep relasi dan bagaimana cara

33 99 menyatakan relasi. Yang dimana akhir pembelajaran siswa ditugaskan dengan soal ekspedisi yang tertera pada akhir LKS 1. Pertemuan kedua dilakukan pada hari kamis tanggal 01 oktober 2015 berlangsung selama 2 jam pelajaran dengan membahas konsep fungsi, menentukan domain, kodomain dan range serta bagaimana cara menyatakan fungsi. Pertemuan ketiga dilakukan pada hari sabtu tanggal 0 oktober 2015 selama 1 jam pelajaran dengan membahas banyak fungsi yang mungkin antara dua himpunan dan korespodensi satu-satu dua himpunan. Yang dimana akhir pembelajaran siswa ditugaskan dengan soal ekspedisi yang tertera pada akhir LKS 2. Pertemuan keempat dilakukan pada hari rabu tanggal 07 oktober 2015 selama 1 jam pelajaran dengan membahas nilai fungsi dan bentuk fungsi jika nilai dan data fungsi diketahui. Pertemuan kelima dilakukan pada hari kamis tanggal 08 oktober 2015 selama 2 jam pelajaran dengan membahas nilai fungsi jika variabel berubah. Yang dimana akhir pembelajaran siswa ditugaskan dengan soal ekspedisi yang tertera pada akhir LKS. Pertemuan keenam dilakukan pada hari jumat tanggal 09 oktober 2015 selama 1 jam pelajaran dengan membahas menyusun tabel pasangan nilai peubah dan nilai fungsi aljabar pada grafik fungsi. Dan pertemuan terakhir adalah pertemuan ketujuh pada hari kamis tanggal 15 oktober 2015 dengan membahas menggambar grafik fungsi pada diagram cartesius. Yang dimana akhir pembelajaran siswa ditugaskan dengan soal ekspedisi yang tertera pada akhir LKS. Pada uji coba lapangan dini dilakukan observasi untuk melihat keaktifan siswa dalam belajar menggunkan LKS berbasis pendekatan saintifik dengan model probing-prompting. Pada saat kegiatan observasi, peneliti dibantu oleh satu orang

34 100 guru matematika di SMP Xaverius 2 Kota Jambi yaitu bapak A. Himawan Nugroho, S.Pd untuk melakukan pengamatan terhadap 6 orang siswa. Hasil observasi dapat dilihat pada tabel.9 berikut ini. Tabel.9 Persentase Hasil Observasi Terhadap Aktivitas Siswa dalam Pembelajaran Matematika Pertemuan (%) Rerata No Aspek yang dinilai Kategori (%) I II III IV V VI VII 1 Siswa mengamati 81, 85, 86, 8, 85, Sangat 82, ,10 masalah Baik Siswa merumuskan 2 pertanyaan88, 79, 82, 78, 8, 81, Sangat 82,8 82, pertanyaan tuntutan Baik yang diberikan guru Siswa menyimak pertanyaan dengan 78, 8, 7, 77, 76, 78, tingkat kesulitan 81,0 78,71 Baik lebih tinggi yang diajukan oleh guru Siswa menganalisis 81, 75, 80, 82, 8, 68, persoalan-persoalan 81,0 79,21 Baik yang ada pada LKS Siswa melakukan 5 pengamatan, merumuskan 72, 8, 76, 76, 76, 81, 81,0 78,21 Baik jawaban atau diskusi 7 kecil dalam merumuskannya Siswa mengaitkan 6 informasi yang didapatkan untuk 80, 71, 75, 75, 79, menyelesaikan 85, 69 76,68 Baik masalah dengan pertanyaanpertanyaan tuntutan Siswa menganalisis 7 8, 81, 75, 82, 8, 80, Sangat 81,9 81,5 persoalan-persoalan Baik Siswa memaparkan 8 88, 81, 77, 72, 7, pendapatnya/ 8, ,8 Baik argumennya Siswa lain 9 memberikan tanggapan pendapat 85, 77, 77, 76, 78, 79, 85, 79,91 Baik dari pertanyaan yang disajikan pada LKS Siswa menyimak 10 pertanyaan akhir 7, 77, 7, 80, 77, 81, 8,6 78, Baik yang diajukan oleh Guru/ LKS

35 Siswa berkolaborasi dengan guru atau teman dalam mengevaluasi hasil belajar 80,2 77, 8, 85, 6 86, 8 8, 7 86, 1 8, Sangat Baik 80,21 Sangat baik Rerata Persentase Aktivitas Siswa dalam Pembelajaran Matematika Dari hasil obersvasi selama kegiatan pembelajaran berlangsung, diperoleh persentase masing-masing aspek indikator, yakni :Siswa mengamati masalah ( 85,1%), Siswa merumuskan pertanyaan-pertanyaan tuntutan yang diberikan guru ( 82,%), Siswa menyimak pertanyaan dengan tingkat kesulitan lebih tinggi yang diajukan oleh guru (78,71%), Siswa menganalisis persoalan-persoalan yang ada pada LKS (79,21%), Siswa melakukan pengamatan, merumuskan jawaban atau diskusi kecil dalam merumuskannya (78,21%), Siswa mengaitkan informasi yang didapatkan untuk menyelesaikan masalah dengan pertanyaan-pertanyaan tuntutan (76,68%), Siswa menganalisis persoalan-persoalan (81,5%), Siswa memaparkan pendapatnya/argumennya (78,8%), Siswa lain memberikan tanggapan pendapat dari pertanyaan yang disajikan pada LKS (79,91%), Siswa menyimak pertanyaan akhir yang diajukan oleh Guru/ LKS (78,%), Siswa berkolaborasi dengan guru atau teman dalam mengevaluasi hasil belajar (8,%). Dari kelima aspek indikator yang diamati pada pertemuan pertama, kedua, ketiga, keempat, kelima, keenam dan ketujuh tampak bahwa aktifitas siswa dalam belajar sudah sangat baik dan persentase rata-rata aktivitas dari semua aspek penilaian (80,21%) termasuk dalam kategori baik atau aktif. Dan setelah seluruh kegiatan pembelajaran berakhir, pada hari jumat tanggal 16 oktober 2015 siswa diberi waktu

36 102 0 menit untuk mengerjakan soal tes hasil belajar (THB). Berikut hasil post-test siswa kelas VIII A Tabel.10 Hasil Tes Hasil Belajar (THB) Siswa Kelas VIII A SMP Xaverius 2 Kota Jambi NO. Persentase THB Jumlah Siswa Keterangan 1 89% 2 Tuntas 2 11% Belum Tuntas.2 Analisis Data.2.1 Analisis Data Uji Coba Produk Analisis Data dari Uji Coba Perorangan Setelah LKS yang telah dikembangkan selesai divalidasi oleh tim ahli, selanjutnya LKS ini akan diuji cobakan pada guru matematika yang bersangkutan yang mengajar di SMP Xaverius 2 Kota Jambi. Guru matematika tersebut sebagai responden yang akan mengamati dan menilai LKS yang telah direvisi. Kemudian responden diminta untuk memberikan penilaian dengan menggunakan angket tanggapan guru. Untuk hasil penilaiannya dapat dilihat pada tabel.6. Berdasarkan tanggapan guru matematika mengenai LKS yang telah dikembangkan diperoleh jumlah skor 79 dari skor tertinggi 85. Dengan rata-rata nilai adalah 92,9% dengan kriteria sangat baik. Berdasarkan penilaian guru tersebut, dapat disimpulkan bahwa LKS tersebut mendapat respon positif. Namun ada sedikit komentar untuk perbaikan bahan ajar yang dikembangkan. Adapun komentar dan saran dari guru matematika terhadap LKS tersebut yaitu:

37 10 1. Pada kata pengantar perlu dituliskan alasan mengapa metode probingprompting dijadikan pilihan untuk pendekatan dalam KBM. Dengan demikian, peneliti perlu melakukan revisi pada LKS sebelum dilakukannya uji kelompok kecil Analisis Data dari Uji Coba Kelompok Kecil Setelah ujicoba perorangan pada guru mata pelajaran matematika, selanjutnya peneliti meminta tanggapan dari 12 orang yang berasal dari kelas VIII B dan VIIIC. Uji coba produk ini berlangsung selama 1 jam pelajaran yaitu 0 menit dengan memberikan gambaran umum dari materi, kegiatan siswa, dan penerapan LKS relasi dan fungsi pada proses pembelajaran tersebut. Setelah diujicobakan, peneliti meminta siswa mengisi angket tentang tanggapan siswa terhadap LKS dan siswa bebas mengemukakan pendapat tentang LKS yang dimana angket terdiri dari 22 pertanyaan. Berdasarkan penilaian angket, diperoleh jumlah skor uji coba produk kelompok kecil mengenai tanggapan siswa terhadap LKS adalah 1057 dari skor total yaitu 120 atau skor uji coba produk terhadap tanggapan siswa adalah 80,08%. Berdasarkan penilaian responden, dapat disimpulkan tanggapan siswa tentang LKS yang dibuat memberikan respon positif, sehingga LKS ini dapat dikatakan menarik dan baik.

38 Revisi Berdasarkan hasil uji coba perorangan yaitu seorang guru matematika SMP Xaverius 2 Kota Jambi dan hasil uji coba kelompok kecil yaitu pada siswa non subjek sebanyak 12 siswa, LKS yang dikembangkan dikembangkan masuk dalam kategori sangat baik, namun ada beberapa komentar dan saran yang diberikan. Berdasarkan komentar dan saran yang diberikan, maka peneliti melakukan revisi. Menurut responden pada tahap uji coba perorangan LKS yang telah disusun sangatt menarik untuk digunakan dalam kegiatan pembelajaran. Namun responden juga menyarankan agar pada ada kata pengantar perlu dituliskan alasan mengapa metode probing-prompting dijadikan pilihan untuk pendekatan dalam KBM. Sedangkan komentar umum siswa mengatakan bahwa LKS sudah baik.. Berikut merupakan uraian revisi yang dilakukan : Gambar.19 LKS sebelum revisi

39 105 Gambar.20 LKS sesudah revisi.2. Analisis Data Uji Coba Lapangan Setelah melakukan revisi terhadap LKS berdasarkan pada komentar dan saran yang telah diberikan. Maka dilakukan uji coba lapangan terhadap LKS Relasi dan Fungsi dalam ruang lingkup yang lebih luas. luas. Uji coba pemakaian dilak dilakukan pada satu kelas yaitu VIII A yang y berjumlah 6 siswa. Dimana LKS digunakan siswa da dalam proses pembelajaran selama 09 jam pelajaran yang terdiri dari 7 pertemuan. Selama proses pembelajaran, pendekatan yang digunakan dalam membelajarkan siswa yaitu pendekatan saintifik dan model probing-prompting. Selanjutnya, pada akhir uji coba lapangan dilakukan tes hasil belajar untuk mengetahui hasil belajar siswa, tes hasil belajar dilaksanakan pada pertemuan ke 8.

40 106 Soal terdiri dari 15 soal pilihan ganda yang terdiri dari soal rutin maupun non rutin. Sebelum digunakan untuk melihat hasil belajar siswa, soal tersebut diuji cobakan terlebih dahulu kepada siswa kelas VIII B SMP Xaverius 2 Kota Jambi, hal ini untuk melihat validitas, daya beda, taraf kesukaran, dan reliabilitas soal. Soal yang nantinya digunakan adalah soal valid yang memiliki taraf kesukaran mudah, sedang, dan sukar, daya beda sedang, baik, dan sangat baik, serta reliabel Data Analisis Hasil Uji Coba Tes Hasil Belajar (THB) Uji coba Tes Hasil Belajar (THB) dilakukan pada satu kelas yaitu kelas VIII B yang terdiri dari 8 siswa. Sebelum diuji cobakan, ditanyakan pendapat guru bidang studi matematika yang mengajar di kelas VIII untuk mengetahui apakah soal-soal uji coba Test Hasil Belajar (THB) tersebut sudah sesuai dengan materi Dari soal ujicoba Tes Hasil Belajar (THB) di kelas VIII B akan dilihat validitas, taraf kesukaran, daya beda, dan reliabilitas dari soal tersebut. Perhitungan dapat dilihat pada lampiran 2, 2, 25, 26 dan 27. Berikut akan dijabarkan untuk hasil yang didapat dari seluruh analisis yang dilakukan. Dari hasil analisis validitas soal ujicoba Tes Hasil Belajar (THB) dapat dilihat bahwa ada 2 soal yang memiliki harga r-xy rendah, 1 soal yang memiliki harga r-xy sangat rendah dan 12 soal yang memiliki harga r-xy cukup. Karena dalam Tes Hasil Belajar (THB) hanya menggunakan harga r-xy cukup, tinggi dan sangat tinggi, maka soal digunakan dalam soal Tes Hasil Belajar (THB) adalah soal nomor 2,, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 12, 1, 1 dan 15.

41 107 Dan hasil analisis taraf kesukaran soal ujicoba Test Hasil Belajar (THB) dapat dilihat bahwa ada 2 soal yang memiliki taraf kesukaran sukar, 2 soal yang memiliki taraf kesukaran sedang dan 11 soal yang memiliki taraf kesukaran mudah. Karena dalam Tes Hasil Belajar (THB) menggunakan semua indeks taraf kesukaran, maka semua soal digunakan dalam soal Tes Hasil Belajar (THB). Selanjutnya perhitungan hasil analisis daya beda soal ujicoba Tes Hasil Belajar (THB) dapat dilihat bahwa ada daya beda yang jelek, sehingga hanya ada 12 soal dapat digunakan dalam Tes Hasil Belajar (THB) karena soal yang dipakai jika masuk kriteria daya beda cukup, baik, dan sangat baik. Maka soal yang digunakan untuk Tes Hasil Belajar (THB) berjumlah 12 yaitu soal nomor 2,, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 12, 1, 1 dan 15 dengan reliabilitas yang berarti memiliki reliabilitas sanngat tinggi. Dengan demikian pada tingkat kesahihan 95% atau 0,20 maka rhitung 1, rtabel 0,20 sehingga data tersebut reliabel. Setelah perhitungan validitas soal selesai dilakukan, maka soal yang telah layak digunakan langsung diujikan kepada siswa kelas VIII A. Dari tes hasil belajar siswa di kelas VIII B, menunjukkan 2,11% dari jumlah siswa mencapai ketuntasan pada tes yang diberikan. Dalam pelaksanaannya tes hasil belajar diikuti oleh 8 siswa. Nilai hasil tes hasil belajar siswa kelas VIII B dapat dilihat pada lampiran. Jumlah siswa yang belum tuntas adalah 22 siswa dengan persentase 58 % dan jumlah siswa yang tuntas adalah 16 siswa dengan persentase ketuntasan 2%. Dari syarat ketuntasan kelas yaitu 68% siswa mencapai KKM.

42 Data Analisis Tes Hasil Belajar (THB) Setelah soal pilihan ganda memenuhi kriteria validitas, daya pembeda, tingkat kesukaran dan reliabilitas yang diperoleh dari hasil analisis uji coba Tes Hasil Belajar (THB) yang dilakukan dikelas VIII B, selanjutnya dilakukan Tes Hasil Belajar (THB) di kelas VIII A untuk melihat hasil belajar siswa setelah diterapkannya LKS Relasi dan Fungsi yang telah dikembangkan. LKS dapat dikatakan bermanfaat jika hasil belajar siswa memenuhi KKM (Kriteria Ketuntasan Minimum) 68 dan lebih atau sama mencapai syarat ketuntasan kelas dengan 85% siswa tuntas. Berikut hasil Tes Hasil Belajar (THB) pada kelas uji coba lapangan dapat dilihat pada tabel.11. Tabel.11 Hasil Tes Hasil Belajar (THB) Siswa Kelas VIII A SMP Xaverius 2 Kota Jambi NO. Persentase THB Jumlah Siswa Keterangan 1 89% 2 Tuntas 2 11% Belum Tuntas Dalam pelaksanaannya Tes Hasil Belajar (THB) diikuti oleh 6 siswa. Dari hasil Tes Hasil Belajar (THB) dilakukan penghitungan nilai rata-rata dan persentase nilai siswa yang memenuhi KKM. Nilai hasil Tes Hasil Belajar (THB) siswa kelas VIII A dapat dilihat pada lampiran. Jumlah siswa yang belum tuntas adalah siswa dengan persentase 11% dan jumlah siswa yang tuntas adalah 2 siswa dengan persentase ketuntasan 89%. Dari hasil perhitungan, tampak bahwa pada kelas VIII A persentase siswa yang tuntas dengan KKM 68 adalah 89% serta mencapai syarat ketuntasan kelas yaitu 85% siswa mencapai KKM. Dari persentase tersebut maka dikatakan bahwa LKS sangat baik..2.. Data Analisis Hasil Uji Coba Respon Siswa

43 109 Setelah dilakukan THB, dilakukan uji coba angket respon yang terdiri dari 15 butir pertanyaan yang dilakukan pada satu kelas yaitu kelas VIII B yang terdiri dari 8 siswa. Dari angket ujicoba angket respon di kelas VIII B akan dilihat validitas dan reliablitas angket. Perhitungan dapat dilihat pada lampiran 1, 15 dan 16. Berikut akan dijabarkan untuk hasil yang didapat dari seluruh analisis yang dilakukan. Dari hasil analisis validitas dapat dilihat bahwa ada butir yang memiliki kriteria cukup tinggi, 11 butir yang memliki kriteria tinggi dan 1 butir yang memiliki kriteria sangat tinggi. Karena angket dikatakan valid atau dapat digunakan adalah yang koefisien korelasinya minimal cukup tinggi, tinggi atau sangat tinggi (lampiran 15). Selanjutnya perhitungan hasil analisis realibilitas angket persepsi siswa. Untuk hasilnya perhitungannya dapat dilihat pada lampiran 16. Sehingga, angket persepsi siswa yang digunakan untuk angket pesepsi siswa di uji lapangan adalah semua butir atau dengan kata lain 15 butir angket. Sehingga data yang diperoleh adalah pada tingkat kesahihan 95% atau 0,20 maka rhitung 0,85 rtabel 0,20 sehingga data tersebut reliabel. Setelah perhitungan validitas dan reliabelitas angket persepsi siswa dilakukan, maka angket layak digunakan langsung kepada siswa kelas VIII A..2.. Data Analisis Hasil Respon Siswa Setelah dilakukan uji coba angket persepsi di kelas VIII B, dilakukan pengisian angket respon yang terdiri dari 15 butir pertanyaan (lampiran 08). Angket

44 110 respon siswa kemudian dihitung persentasi untuk setiap kriteria respon siswanya agar dapat dilihat kelayakan LKS Relasi dan Fungsi tersebut. Dengan melihat hasil persentase dari respon siswa terhadap LKS Relasi dan Fungsi ini, maka dapat disimpulkan bahwa LKS ini mempunyai respon yang sangat baik atau positif dari siswa karena memiliki persentase positif yaitu 82,11%. Dengan demikian hasil angket persepsi siswa pada uji coba lapangan terhadap LKS termasuk dalam kategori 80% N 100% dengan kualitas Sangat baik. Berdasarkan penilaian responden, dapat disimpulkan bahwa LKS tersebut mendapat respon positif.. Pembahasan Hasil Penelitian..1 Hasil Pengembangan LKS Matematika Berbasis Pendekatan Saintifik dengan Model Probing-Prompting Penelitian pengembangan ini bertujuan untuk mengetahui efektifitas produk yang dikembangkan, yaitu berupa LKS melalui pendekatan saintifik dengan model probing-prompting pada materi relasi dan fungsi. Penelitian ini menggunakan model pengembangan -D, yaitu: define, design, develop, dran disseminate. Pada tahap define dilakukan analisis awal-akhir, analisis siswa, analisis materi, analisis tugas dan spesifikasi tujuan pembelajaran. Pada analisis awal peneliti melihat masalah yang dihadapi dalam pembelajaran matematika di SMP Xaverius 2 Kota Jambi, kemudian pada analisis siswa peneliti mencari tahu karakteristik siswa. Pada analisis materi peneliti mengindentifikasi, merinci dan menyusun secara sistematis konsep-konsep yang akan dipelajari siswa, lalu pada analisis tugas peneliti merincikan tugas/keterampilan utama yang diperlukan sesuai kurikulum KTSP dan

45 111 yang terakhir peneliti melakukan perumusan tujuan pembelajaran yang hendak diajarkan. Pada tahap design meliputi penyusunan LKS, pembuatan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), dan pembuatan soal Tes Hasil Belajar (THB) menggunakan soal pilihan ganda yang terdiri dari soal rutin maupun soal pemecahan masalah. Pada tahap develop telah dihasilkan LKS yang telah dicetak. Setelah itu dilakukan tahap evaluasi dengan tujuan untuk mendapatkan penilaian, komentar, dan saran dalam penyempurnaan LKS tersebut. Evaluasi terdiri atas validasi oleh tim ahli materi dan ahli desain serta uji coba produk. Hal ini sejalan dengan pendapat Sugiyono (201:1) bahwa validasi produk dapat dilakukan dengan cara menghadirkan beberapa pakar atau tenaga ahli yang sudah berpengalaman untuk menilai produk baru yang dirancang tersebut sehingga dapat diketahui kelemahan dan kekurangannya. Untuk penilaian oleh ahli materi terhadap LKS yang dikembangkan yaitu jumlah skor penilaian adalah 67 dengan rata-rata nilai (dalam %) adalah 8,75% dengan kriteria sangat valid. Adapun komentar umum dari tenaga ahli materi berupa perbaikan cover LKS, perbaikan halaman Francis, serta perbaiki penyajian materi pada bagian mengamati. Dengan demikian peneliti merevisi sesuai saran dan komentar ahli materi. Untuk penilaian terhadap desain oleh tenaga ahli desain pembelajaran yaitu jumlah diperoleh jumlah skor penilaian adalah 55 dengan rata-rata nilai (dalam %) adalah 98,21% dengan kriteria sangat valid. Adapun komentar umum dari ahli desain

46 112 seperti yang telah dipaparkan pada haman sebelumnya. Maka sesusai dengan saran dan komentar peneliti terlebih dahulu merevisi desain. Setelah media dihasilkan melalui validasi dan revisi, maka langkah selanjutnya mengujicobakan LKS tersebut. Terdapat tahap uji coba, yaitu uji coba perorangan, uji coba kelompok kecil dan uji coba lapangan. Uji coba perorangan yaitu satu orang guru mata pelajaran matematika SMP Xaverius 2 Kota Jambi. Kemudian uji coba kelompok kecil yaitu 12 siswa yang dipilih sesuai kriteria siswa dengan kemampuan tinggi, kemampuan sedang dan siswa kemampuan rendah dari tiap-tiap kelas non subjek yaitu kelas VIII B dan VIII A SMP Xaverius 2 Kota Jambi dan uji coba lapangan yaitu 6 siswa kelas VIII A SMP Xaverius 2 Kota Jambi. Pada uji coba perorangan dan uji coba kelompok kecil terdapat respon yang positif. Adapun beberapa saran dan komentar menjadi bahan untuk merevisi LKS yang dikembangkan. Tahap selanjutnya setelah direvisi peneliti melakukan uji coba lapangan pada siswa kelas VIII A SMP Xaverius 2 Kota Jambi. Pada uji coba lapangan dapat dilihat dari hasil belajar siswa melalui perhitungan soal Tes Hasil Belajar (THB) diperoleh persentase 89% siswa tuntas atau mencapai KKM. Ketuntasan belajar siswa dikatakan tuntas belajarnya apabila memperoleh nilai rata-rata 68 dan satu kelas dikatakan tuntas belajar apabila dikelas tersebut terdapat 85% siswa telah tuntas belajar. Dengan demikian siswa kelas VIII A telah memenuhi syarat ketuntasan kelas yang telah ditetapkan.

47 11..2 Efektivitas Bahan Ajar yang Dikembangkan Sesuai dengan yang telah dikemukakan pada bab III bahwa untuk menilai apakah LKS yang dikembangkan dalam penelitian ini sudah efektif untuk digunakan atau tidak maka perlu dilihat kriteria efektivitas yang meliputi pencapaian ketuntasan belajar, aktivitas siswa dalam pembelajaran dan respon siswa Pencapaian Ketuntasan Belajar Siswa Berdasarkan hasil penelitian pada uji coba lapangan, dari 6 orang siswa yang mengikuti tes terdapat 2 orang siswa (89%) yang tuntas atau mencapai KKM dan orang (11%) yang belum tuntas. Ketuntasan belajar siswa dikatakan tuntas belajarnya apabila memperoleh nilai rata-rata 68 (dalam skala 100) dan satu kelas dikatakan tuntas belajar apabila di kelas tersebut terdapat 85% siswa telah tuntas belajar. Dengan demikian kriteria efektivitas pertama yaitu ketuntasan belajar siswa telah terpenuhi Aktivitas Siswa dalam Pembelajaran Dari hasil obersvasi selama kegiatan pembelajaran berlangsung, diperoleh persentase masing-masing aspek indikator, yakni : Siswa mengamati masalah ( 85,1%), Siswa merumuskan pertanyaan-pertanyaan tuntutan yang diberikan guru ( 82,%), Siswa menyimak pertanyaan dengan tingkat kesulitan lebih tinggi yang diajukan oleh guru (78,71%), Siswa menganalisis persoalan-persoalan yang ada pada LKS (79,21%), Siswa melakukan pengamatan, merumuskan jawaban atau diskusi kecil dalam merumuskannya (78,21%), Siswa mengaitkan informasi yang didapatkan untuk menyelesaikan masalah dengan pertanyaan-pertanyaan tuntutan (76,68%),

48 11 Siswa menganalisis persoalan-persoalan (81,5%), Siswa memaparkan pendapatnya/argumennya (78,8%), Siswa lain memberikan tanggapan pendapat dari pertanyaan yang disajikan pada LKS (79,91%), Siswa menyimak pertanyaan akhir yang diajukan oleh Guru/ LKS (78,%), Siswa berkolaborasi dengan guru atau teman dalam mengevaluasi hasil belajar (8,%). Dari kelima aspek indikator yang diamati pada pertemuan pertama, kedua, ketiga, keempat, kelima, keenam dan ketujuh tampak bahwa aktifitas siswa dalam belajar sudah sangat baik dan persentase rata-rata aktivitas dari semua aspek penilaian (80,21%) termasuk dalam kategori baik atau aktif...2. Respon Siswa Terhadap LKS Berdasarkan penilaian angket oleh siswa mengenai respon siswa terhadap LKS jumlah skor kriterium diperoleh 82,11%. Dengan demikian hasil penilaian tanggapan siswa terhadap LKS termasuk dalam kategori 80% N 100% dengan kualitas Sangat baik. Berdasarkan penilaian responden, dapat disimpulkan respon siswa tentang LKS yang dibuat memberikan respon positif, sehingga LKS ini dapat dikatakan baik. Berdasarkan semua keterangan di atas, maka LKS ini dapat dikatakan efektif karena menurut Yamasari (2010:2) menyatakan bahwa untuk mengetahui keefektifan suatu bahan ajar yaitu dengan melakukan analisis ketuntasan belajar siswa yang ditunjukkan melalui Tes Hasil Belajar, melihat aktivitas siswa dalam pembelajaran melalui lembar observasi aktivitas siswa dan melakukan analisis terhadap respon siswa yang ditunjukkan melalui angket.

49 115 Ketiga indikator tersebut telah terpenuhi karena dari hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) tes terhadap hasil belajar siswa menunjukkan bahwa lebih dari 89% siswa memenuhi ketuntasan belajar, (2) adanya aktivitas siswa dalam pembelajaran sudah sangat baik dan termasuk aktif (lebih dari 80%) dan () adanya respon positif dari siswa terhadap LKS (lebih dari 80%). Karena ketiga indikator tersebut telah terpenuhi, maka dapat dikatakan bahwa LKS ini efektif untuk digunakan dalam pembelajaran.

BAB IV HASIL PENGEMBANGAN DAN PEMBAHASAN. Hasil dari penelitian ini berupa (1) sebuah LKS berbasis creative problem

BAB IV HASIL PENGEMBANGAN DAN PEMBAHASAN. Hasil dari penelitian ini berupa (1) sebuah LKS berbasis creative problem BAB IV HASIL PENGEMBANGAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Hasil Pengembangan Hasil dari penelitian ini berupa (1) sebuah LKS berbasis creative problem solving pada materi barisan dan deret tak hingga, (2)

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENGEMBANGAN DAN PEMBAHASAN. Hasil dari penelitian pengembangan ini berupa (1) sebuah LKS berbasis

BAB IV HASIL PENGEMBANGAN DAN PEMBAHASAN. Hasil dari penelitian pengembangan ini berupa (1) sebuah LKS berbasis Dicetak pada tanggal 2018-0-29 Id Doc: 589c95819dce119ed2 BAB IV HASIL PENGEMBANGAN DAN PEMBAHASAN.1 Penyajian Hasil Uji Coba Hasil dari penelitian pengembangan ini berupa (1) sebuah LKS berbasis pendekatan

Lebih terperinci

Adapun poin-poin atas saran dari validator ahli desain tersebut adalah sebagai

Adapun poin-poin atas saran dari validator ahli desain tersebut adalah sebagai berikut : Adapun poin-poin atas saran dari validator ahli desain tersebut adalah sebagai a. Pada gambar 4.12 saran dari validator adalah perlu direvisi pada covernya yaitu dengan menambahkan intansi pendidikan

Lebih terperinci

berupa LKS berbasis Creative Problem Solving (CPS) pada pokok bahasan fungsi. Model pengembangan perangkat pembelajaran yang digunakan

berupa LKS berbasis Creative Problem Solving (CPS) pada pokok bahasan fungsi. Model pengembangan perangkat pembelajaran yang digunakan BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan, penelitian ini termasuk penelitian pengembangan yang menghasilkan produk pengembangan berupa LKS berbasis

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. berdasarkan teori pembelajaran yang telah ada. Oleh karena itu, jenis penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN. berdasarkan teori pembelajaran yang telah ada. Oleh karena itu, jenis penelitian ini BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Pengembangan produk bahan pembelajaran merupakan serangakaian proses atau kegiatan yang dilakukan untuk menghasilkan suatu produk pembelajaran berdasarkan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENGEMBANGAN DAN PEMBAHASAN. Hasil dari penelitian ini berupa: (1) enam buah LKS mind map berbasis

BAB IV HASIL PENGEMBANGAN DAN PEMBAHASAN. Hasil dari penelitian ini berupa: (1) enam buah LKS mind map berbasis BAB IV HASIL PENGEMBANGAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Pengembangan Hasil dari penelitian ini berupa: (1) enam buah LKS mind map berbasis scientific pada materi bangun ruang sisi datar beraturan; (2) pengujian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian dan pengembangan (Research and

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian dan pengembangan (Research and BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian dan pengembangan (Research and Development) yang kemudian disingkat dengan R&D. Karena penelitian ini ditujukan untuk

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENGEMBANGAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENGEMBANGAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENGEMBANGAN DAN PEMBAHASAN A. Penyajian dan Analisis Data Hasil Penelitian 1. Penelitian dan Pengumpulan Data Penelitian dan pengumpulan data merupakan tahap awal dalam pengembangan media

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Modul 1. Pengertian Modul merupakan alat atau sarana pembelajaran yang berisi materi, metode, batasan-batasan dan cara mengevaluasi yang dirancang secara sistematis dan menarik

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan yang bertujuan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan yang bertujuan BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan yang bertujuan mengembangkan LKS berbasis masalah yang berorientasi pada kemampuan penalaran matematis siswa

Lebih terperinci

ARTIKEL ILMIAH PENGEMBANGAN HANDOUT MATEMATIKA BERBASIS LEARNING CYCLE-5E PADA MATERI BARISAN DAN DERET DI KELAS XI SMK NEGERI 1 KOTA JAMBI

ARTIKEL ILMIAH PENGEMBANGAN HANDOUT MATEMATIKA BERBASIS LEARNING CYCLE-5E PADA MATERI BARISAN DAN DERET DI KELAS XI SMK NEGERI 1 KOTA JAMBI ARTIKEL ILMIAH PENGEMBANGAN HANDOUT MATEMATIKA BERBASIS LEARNING CYCLE-5E PADA MATERI BARISAN DAN DERET DI KELAS XI SMK NEGERI 1 KOTA JAMBI OLEH SUSIARTUN NIM RRA1C209027 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini tergolong penelitian dan pengembangan atau Research and

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini tergolong penelitian dan pengembangan atau Research and BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Model Penelitian Penelitian ini tergolong penelitian dan pengembangan atau Research and Development. Menurut Borg and Gall dalam Sugiyono (2015) menjelaskan bahwa penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan, penelitian ini

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan, penelitian ini BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan, penelitian ini tergolong penelitian pengembangan modul pembelajaran pada pokok bahasan segi empat untuk

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENGEMBANGAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENGEMBANGAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENGEMBANGAN DAN PEMBAHASAN A. Penyajian Data Hasil Penelitian 1. Penelitian dan Pengumpulan Data Tahap awal dalam pengembangan media pembelajaran yaitu penelitian dan pengumpulan data. Penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pengembangan LKS berbasis masalah yang berorientasi pada kemampuan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pengembangan LKS berbasis masalah yang berorientasi pada kemampuan BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Pengembangan LKS berbasis masalah yang berorientasi pada kemampuan penalaran matematis siswa SMP kelas VII pada materi himpunan dilakukan dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian dan pengembangan (Research and Development) atau yang sering disebut penelitian R & D. Penelitian Pengembangan adalah metode

Lebih terperinci

ARTIKEL ILMIAH FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS JAMBI AGUSTUS, Euis Sugiarti : Mahasiswa FKIP Universitas Jambi Page 1

ARTIKEL ILMIAH FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS JAMBI AGUSTUS, Euis Sugiarti : Mahasiswa FKIP Universitas Jambi Page 1 ARTIKEL ILMIAH PENGEMBANGAN MODUL MENGGUNAKAN STRATEGI PEMBELAJARAN PDEODE (PREDICT-DISCUSS-EXPLAIN-OBSERVE-DISCUSS- EXPLAIN) DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK PADA MATERI PELUANG KELAS IX SMP N 12 TANJABTIM

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENGEMBANGAN. Dalam pengembangan LKS ini terdapat beberapa tahapan yaitu: (1) Analysis

BAB IV HASIL PENGEMBANGAN. Dalam pengembangan LKS ini terdapat beberapa tahapan yaitu: (1) Analysis BAB IV HASIL PENGEMBANGAN.1 Deskripsi Hasil Pengembangan LKS Dalam pengembangan LKS ini terdapat beberapa tahapan yaitu: (1) Analysis (Analisis), (2) Design (Perancangan), (3) Development (Pengembangan),

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Deskripsi Kegiatan Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di MTs Patra Mandiri Palembang terhitung mulai tanggal 18 Agustus 2015 s/d 28 Agustus

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian pada skripsi ini adalah penelitian pengembangan, model yang

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian pada skripsi ini adalah penelitian pengembangan, model yang BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian pada skripsi ini adalah penelitian pengembangan, model yang digunakan adalah model pengembangan atau Research and Development (R&D). Metode penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN. langkah pengembangan yaitu menganalisis kurikulum. digambarkan dalam bentuk bagan sebagai berikut.

BAB III METODE PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN. langkah pengembangan yaitu menganalisis kurikulum. digambarkan dalam bentuk bagan sebagai berikut. BAB III METODE PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN A. Model Penelitian dan Pengembangan Model penelitian pengembangan yang dipilih untuk pengembangan LKS yaitu model penelitian 4-D yang dikemukakan oleh Thiagarajan,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DESAIN DAN PEMBAHASAN. Hasil dari penelitian ini berupa (1) sebuah Handout matematika berbasis

BAB IV HASIL DESAIN DAN PEMBAHASAN. Hasil dari penelitian ini berupa (1) sebuah Handout matematika berbasis BAB IV HASIL DESAIN DAN PEMBAHASAN 4.1 Penyajian Hasil Uji Coba Hasil dari penelitian ini berupa (1) sebuah Handout matematika berbasis saintifik dan strategi inkuiri pada materi peluang di Kelas VII SMP

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. perangkat pembelajaran matematika realistik dengan langkah heuristik

BAB III METODE PENELITIAN. perangkat pembelajaran matematika realistik dengan langkah heuristik 69 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini termasuk penelitian pengembangan dan metode penelitian kuantitatif. Metode penelitian pengembangan digunakan untuk mengembangkan perangkat

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BERBASIS POE (Predict, Observe, Explain) PADA MATERI PROGRAM LINEAR KELAS XII SMA

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BERBASIS POE (Predict, Observe, Explain) PADA MATERI PROGRAM LINEAR KELAS XII SMA PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BERBASIS POE (Predict, Observe, Explain) PADA MATERI PROGRAM LINEAR KELAS XII SMA Oleh : Rizky Dezricha Fannie 1) & Rohati 2) Program Studi Pendidikan Matematika FKIP

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini termasuk jenis penelitian dan pengembangan atau dalam bahasa

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini termasuk jenis penelitian dan pengembangan atau dalam bahasa BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Model Pengembangan Penelitian ini termasuk jenis penelitian dan pengembangan atau dalam bahasa inggrisnya Research and Development. Metode penelitian dan pengembangan adalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 1.1 Model Pengembangan Sugiyono (2014) menjelaskan, metode penelitian dan pengembangan adalah penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu dan menguji keefektifan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian dan pengembangan. Produk yang dikembangkan berupa perangkat pembelajaran berupa Rancangan Pelaksanaan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian pengembangan. Penelitian pengembangan adalah suatu jenis penelitian yang bertujuan untuk mengembangkan dan menghasilkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pendidikan (educational research and development) menggunakan 4D

BAB III METODE PENELITIAN. pendidikan (educational research and development) menggunakan 4D 51 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Pengembangan bahan ajar khususnya Lembar Kegiatan Siswa (LKS) dalam penelitian ini menggunakan metode penelitian dan pengembangan pendidikan (educational

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. diuji kelayakannya dahulu sebelum diberikan kepada peserta didik.

BAB III METODE PENELITIAN. diuji kelayakannya dahulu sebelum diberikan kepada peserta didik. BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian dan pengembangan (Research and Development) yang berorientasi pada produk. Produk yang dikembangan dalam penelitian

Lebih terperinci

Program Studi Pendidikan Matematika, FKIP UMSurabaya I. Pendahuluan

Program Studi Pendidikan Matematika, FKIP UMSurabaya I. Pendahuluan PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) MATEMATIKA MATERI PRISMA KELAS VIII DENGAN PENDEKATAN SCIENTIFIC DI SMP DR. SOETOMO SURABAYA Artikel Penulis I : Musnidatul Millah Arief; Penulis II : Dra. Chusnal

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENGEMBANGAN DAN PEMBAHASAN. Berdasarkan pengembangan lembar kerja siswa berbasis proyek yang telah

BAB IV HASIL PENGEMBANGAN DAN PEMBAHASAN. Berdasarkan pengembangan lembar kerja siswa berbasis proyek yang telah 49 BAB IV HASIL PENGEMBANGAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Penyajian Hasil Pengembangan Berdasarkan pengembangan lembar kerja siswa berbasis proyek yang telah melalui serangkaian validasi dan uji coba kelompok kecil,

Lebih terperinci

Pengembangan LKM Dengan Pendekatan Quantum Learning untuk Meningkatkan Kompetensi Profesional Calon Guru

Pengembangan LKM Dengan Pendekatan Quantum Learning untuk Meningkatkan Kompetensi Profesional Calon Guru SEMINAR NASIONAL MATEMATIKA DAN PENDIDIKAN MATEMATIKA UNY 2016 PM - 25 Pengembangan LKM Dengan Pendekatan Quantum Learning untuk Meningkatkan Kompetensi Profesional Calon Guru Tri Andari Prodi Pendidikan

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian

METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat penelitian Penelitian dilaksanaan di SMP Negeri 1 Sragen yang beralamat Jalan Raya Sukowati No. 162 Sragen, Kabupaten Sragen. 2. Waktu penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. yang telah dilakukan, diperoleh hasil penelitian dan pembahasan masing-masing

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. yang telah dilakukan, diperoleh hasil penelitian dan pembahasan masing-masing BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Berdasarkan penelitian mengenai pengembangan perangkat pembelajaran kalkulus kelas XI semester genap dengan pendekatan saintifik Kurikulum 2013

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN DENGAN PENDEKATAN QUANTUM LEARNING PADA MATA KULIAH ALJABAR LINIER MATERI RUANG-n EUCLIDES.

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN DENGAN PENDEKATAN QUANTUM LEARNING PADA MATA KULIAH ALJABAR LINIER MATERI RUANG-n EUCLIDES. JPM IAIN Antasari Vol. 02 No. 2 Januari Juni 2015, h. 43-58 PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN DENGAN PENDEKATAN QUANTUM LEARNING PADA MATA KULIAH ALJABAR LINIER MATERI RUANG-n EUCLIDES Abstrak Penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. trigonometri. Tahap-tahap yang digunakan dalam pengembangan ini adalah

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. trigonometri. Tahap-tahap yang digunakan dalam pengembangan ini adalah A. Hasil Penelitian BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Jenis penelitian yang dilakukan merupakan jenis penelitian pengembangan. Produk yang dikembangkan adalah perangkat pembelajaran berupa RPP dan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Hasil utama dari penelitian dan pengembangan ini adalah modul berbantuan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Hasil utama dari penelitian dan pengembangan ini adalah modul berbantuan 37 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian dan Pembahasan Hasil utama dari penelitian dan pengembangan ini adalah modul berbantuan Al-Qur an materi himpunan. Penelitian dan pengembangan

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN. A. Proses Pengembangan Perangkat Pembelajaran. Semmel, dan Semmel (1974) 4-D yang meliputi kegiatan pendefinisian

BAB V PEMBAHASAN. A. Proses Pengembangan Perangkat Pembelajaran. Semmel, dan Semmel (1974) 4-D yang meliputi kegiatan pendefinisian BAB V PEMBAHASAN A. Proses Pengembangan Perangkat Pembelajaran Proses pengembangan perangkat pembelajaran dengan model investigasi kelompok mengacu pada model pengembangan pembelajaran Thiagarajan, Semmel,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), buku siswa, dan Lembar

BAB III METODE PENELITIAN. berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), buku siswa, dan Lembar 62 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini termasuk jenis penelitian pengembangan (development research) karena tujuannya untuk mengembangkan perangkat pembelajaran yang berupa Rencana

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. bagian tersebut akan diuraikan sebagai berikut.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. bagian tersebut akan diuraikan sebagai berikut. BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian A.1 Hasil Uji Validitas Validitas LKS ini dilakukan pada tiga bagian, yakni validitas materi, validitas konstruksi dan validitas bahasa. Adapun hasil validasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Pada bab ini akan dipaparkan mengenai model yang digunakan dalam penelitian dan pengembangan, prosedur dalam pengembangannya, subjek yang menjadi penelitian, teknik pengumpulan

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) MATEMATIKA MATERI PRISMA KELAS VIII DENGAN PENDEKATAN SCIENTIFIC DI SMP DR. SOETOMO SURABAYA

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) MATEMATIKA MATERI PRISMA KELAS VIII DENGAN PENDEKATAN SCIENTIFIC DI SMP DR. SOETOMO SURABAYA MUST: Journal of Mathematics Education, Science and Technology Vol. 1, No. 2, Desember 2016. Hal 72 83. PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) MATEMATIKA MATERI PRISMA KELAS VIII DENGAN PENDEKATAN SCIENTIFIC

Lebih terperinci

Ellan 1, Hobri 2, Nurcholif 3

Ellan 1, Hobri 2, Nurcholif 3 PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERNUANSA KARAKTER DENGAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) POKOK BAHASAN OPERASI BENTUK ALJABAR KELAS VII SMP NEGERI 1 PAKUSARI TAHUN

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN LKS BERBASIS PENDEKATAN SAINTIFIK DAN STRATEGI PEMBELAJARAN PQ4R PADA MATERI HIMPUNAN KELAS VII SMPN 11 KOTA JAMBI

PENGEMBANGAN LKS BERBASIS PENDEKATAN SAINTIFIK DAN STRATEGI PEMBELAJARAN PQ4R PADA MATERI HIMPUNAN KELAS VII SMPN 11 KOTA JAMBI PENGEMBANGAN LKS BERBASIS PENDEKATAN SAINTIFIK DAN STRATEGI PEMBELAJARAN PQ4R PADA MATERI HIMPUNAN KELAS VII SMPN 11 KOTA JAMBI 1) Eka Romiati 1), Roseli Theis 2) Alumni Program Studi Pendidikan Matematika

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. model pembelajaran Problem posing berbasis aktivitas belajar siswa dengan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. model pembelajaran Problem posing berbasis aktivitas belajar siswa dengan BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan, yaitu pengembangan model pembelajaran Problem posing berbasis aktivitas belajar siswa dengan pendekatan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Tahap Persiapan a. Validasi instrumen penelitian Sebelum diadakan penelitian, peneliti terlebih dahulu melakukan proses validasi untuk mengukur tingkat

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. untuk meningkatkan prestasi belajar matematika siswa SMP kelas VIII ini

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. untuk meningkatkan prestasi belajar matematika siswa SMP kelas VIII ini BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Pengembangan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) dan lembar kegiatan siswa (LKS) berbasis pendekatan saintifik pada materi lingkaran untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah Research Development (penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah Research Development (penelitian 52 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah Research Development (penelitian pengembangan) adalah metode yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu, dan menguji

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA HASIL PENELITIAN. A. Proses Pengembangan Perangkat Pembelajaran

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA HASIL PENELITIAN. A. Proses Pengembangan Perangkat Pembelajaran BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA HASIL PENELITIAN A. Proses Pengembangan Perangkat Pembelajaran 1. Deskripsi Waktu Pengembangan Perangkat Pembelajaran Perangkat pembelajaran yang dikembangkan dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan project based learning. Bahan ajar yang dikembangkan berupa RPP

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan project based learning. Bahan ajar yang dikembangkan berupa RPP BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan, yaitu suatu penelitian yang bertujuan untuk menghasilkan produk tertentu dan menguji kualitas produk tersebut.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENGEMBANGAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan (Research and

BAB III METODE PENGEMBANGAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan (Research and BAB III METODE PENGEMBANGAN 3.1 Model Pengembangan Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan (Research and Development). Langkah-langkah dalam membuat penelitian ini dilakukan dengan model pengembangan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Realistik (PMR) bagi siswa SMP kelas VIII sesuai Kurikulum 2013.

BAB III METODE PENELITIAN. Realistik (PMR) bagi siswa SMP kelas VIII sesuai Kurikulum 2013. BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan. Produk yang dihasilkan dari penelitian ini berupa Lembar Kegiatan Siswa (LKS) materi perbandingan dengan

Lebih terperinci

O X O Pretest Perlakuan Posttest

O X O Pretest Perlakuan Posttest 29 BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pada bab ini dipaparkan tentang metode dan desain penelitian, populasi dan sampel penelitian, prosedur penelitian dan instrumen penelitian serta teknik pengolahan data

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBASIS KARAKTER PADA PEMBELAJARAN QUANTUM POKOK BAHASAN PERSAMAAN GARIS LURUS SMP KELAS VIII

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBASIS KARAKTER PADA PEMBELAJARAN QUANTUM POKOK BAHASAN PERSAMAAN GARIS LURUS SMP KELAS VIII PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBASIS KARAKTER PADA PEMBELAJARAN QUANTUM POKOK BAHASAN PERSAMAAN GARIS LURUS SMP KELAS VIII Wicha 37, Dafik 38,Susanto 39 Abstract.QuantumTeachingis a

Lebih terperinci

Diana Ayu Putri: Mahasiswa FKIP Universitas Jambi Page 1

Diana Ayu Putri: Mahasiswa FKIP Universitas Jambi Page 1 Diana Ayu Putri: Mahasiswa FKIP Universitas Jambi Page 1 PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS REALISTIC MATHEMATICS EDUCATION (RME) PADA MATERI PERSAMAAN GARIS LURUS DI KELAS VIII SMP Oleh: Diana Ayu Putri 1),

Lebih terperinci

BAB IV. pengembangan ADDIE dengan langkah-langkah, (1) Analysis, (2) Design, (3) Development, (4) Implementation, dan (5) Evaluation.

BAB IV. pengembangan ADDIE dengan langkah-langkah, (1) Analysis, (2) Design, (3) Development, (4) Implementation, dan (5) Evaluation. BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Pembahasan Dalam mendesain LKS ini, peneliti menggunakan model pengembangan ADDIE dengan langkah-langkah, (1) Analysis, (2) Design, (3) Development, (4) Implementation,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. DESAIN PENELITIAN Penelitian ini menggunakan metode penelitian dan pengembangan. Metode penelitian dan pengembangan atau Research and Development adalah metode penelitian yang

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI PENGEMBANGAN DAN ANALISIS DATA PENELITIAN

BAB IV DESKRIPSI PENGEMBANGAN DAN ANALISIS DATA PENELITIAN BAB IV DESKRIPSI PENGEMBANGAN DAN ANALISIS DATA PENELITIAN A. Deskripsi Waktu Pengembangan Media Pengembangan media game pada pokok bahasan mata uang menggunakan model pengembangan yang dikemukakan oleh

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan untuk mengetahui peningkatan kemampuan kognitif dan keterampilan proses sains siswa pada pembelajaran

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Berdasarkan model pengembangan ADDIE yaitu tahap analysis (analisis),

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Berdasarkan model pengembangan ADDIE yaitu tahap analysis (analisis), BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Berdasarkan model pengembangan ADDIE yaitu tahap analysis (analisis), design (perancangan), development (pengembangan), implementation (implementasi),

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Sugiyono (2010: 297) menyatakan bahwa R&D adalah penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. Sugiyono (2010: 297) menyatakan bahwa R&D adalah penelitian yang BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitan ini merupakan desain Research and Development (R&D). Sugiyono (2010: 297) menyatakan bahwa R&D adalah penelitian yang digunakan untuk menghasilkan

Lebih terperinci

Saintifik pada materi himpunan kelas VII Semester Ganjil MTs GUPPI Sumberejo Tahun Pelajaran ?

Saintifik pada materi himpunan kelas VII Semester Ganjil MTs GUPPI Sumberejo Tahun Pelajaran ? PENDAHULUAN Tujuan utama dalam proses pembelajaran adalah tercapainya tujuan pembelajaran. Untuk mencapai tujuan pembelajaran, guru dituntut untuk merancang suatu pembelajaran yang efektif. Pembelajaran

Lebih terperinci

Agung Setiabudi et al., Pengembangan Perangkat Pembelajaran Matematika...

Agung Setiabudi et al., Pengembangan Perangkat Pembelajaran Matematika... 1 Pengembangan Perangkat Pembelajaran Matematika dengan Pendekatan Saintifik pada Sub Pokok Bahasan Tabung Kelas IX SMP (Development Mathematics Learning Devices With Scientific Approach In Sub Subject

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang dipergunakan dalam penelitian adalah Research and

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang dipergunakan dalam penelitian adalah Research and 35 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang dipergunakan dalam penelitian adalah Research and Development (penelitian dan pengembangan). Menurut Sukmadinata (2011: 167), dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan karena peneliti ingin mengembangkan perangkat pembelajaran matematika sesuai dengan kurikulum 2013 pada

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 46 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Tahap Persiapan a. Hasil Validasi Perangkat Pembelajaran Penelitian ini dilaksanakan di kelas VII SMP Nahdlatul Ulama Palembang pada tahun ajaran 2015/2016.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. B. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. B. Tempat dan Waktu Penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian yang dilaksanakan merupakan penelitian pengembangan. Penelitian dan pengembangan merupakan suatu proses untuk mengembangkan produk baru atau menyempurnakan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode pre experimental (Sugiyono, 2009).

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode pre experimental (Sugiyono, 2009). 48 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan metode pre experimental (Sugiyono, 2009). Desain yang digunakan adalah The One-Group Pretest-Posttest Design

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah Research And Development (R & D) atau

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah Research And Development (R & D) atau BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah Research And Development (R & D) atau penelitian dan pengembangan. Metode penelitian dan pengembangan adalah metode yang digunakan

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN. A. Proses Pengembangan Pembelajaran Terpadu Tipe Nested dengan Setting

BAB V PEMBAHASAN. A. Proses Pengembangan Pembelajaran Terpadu Tipe Nested dengan Setting 143 BAB V PEMBAHASAN A. Proses Pengembangan Pembelajaran Terpadu Tipe Nested dengan Setting Pembelajaran Berbasis Masalah Rangkaian proses pengembangan perangkat pembelajaran terpadu tipe nested dengan

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN LKS MATEMATIKA MENGGUNAKAN STRATEGI PEMECAHAN MASALAH POLYA MATERI KELILING DAN LUAS LINGKARAN KELAS VIII SEMESTER II SMP

PENGEMBANGAN LKS MATEMATIKA MENGGUNAKAN STRATEGI PEMECAHAN MASALAH POLYA MATERI KELILING DAN LUAS LINGKARAN KELAS VIII SEMESTER II SMP PENGEMBANGAN LKS MATEMATIKA MENGGUNAKAN STRATEGI PEMECAHAN MASALAH POLYA MATERI KELILING DAN LUAS LINGKARAN KELAS VIII SEMESTER II SMP Nurneyla Hadrotul Ula *, Cholis Sa dijah ** Universitas Negeri Malang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 43 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Deskripsi Kegiatan Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen yang terdiri dari dua kelas yaitu kelas eksperimen dan kelas

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Berdasarkan rumusan masalah di atas, penelitian ini termasuk penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Berdasarkan rumusan masalah di atas, penelitian ini termasuk penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Berdasarkan rumusan masalah di atas, penelitian ini termasuk penelitian pengembangan media pembelajaran dan instrumen penelitian. Media pembelajaran berupa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang bersifat analisis kebutuhan dan untuk mengkaji keefektifan

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang bersifat analisis kebutuhan dan untuk mengkaji keefektifan BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan (Research and Development, R&D). Borg & Gall (Sugiyono 2011: 47) menyatakan bahwa research and development

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pengumpulan data, dan teknik analisis data. Penjelasan dari masing-masing

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pengumpulan data, dan teknik analisis data. Penjelasan dari masing-masing BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pada bab ini akan dikemukakan mengenai metodologi penelitian yang digunakan meliputi metode dan desain penelitian, alur penelitian, subjek penelitian, instrumen penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dengan pendekatan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI) pada

BAB III METODE PENELITIAN. dengan pendekatan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI) pada BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan. Penelitian pengembangan ini bertujuan untuk menghasilkan suatu produk berupa perangkat pembelajaran. Perangkat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menghasilkan produk tertentu, dan menguji keektifan produk. Penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN. menghasilkan produk tertentu, dan menguji keektifan produk. Penelitian ini BAB III METODE PENELITIAN A. Model Pengembangan Penelitian ini merupakan desain Research and Development (R&D). Sugiyono (2009:407) menjelaskan bahwa, metode penelitian dan pengembangan adalah metode penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. mengembangkan perangkat pembelajaran matematika berupa RPP dan LKS pada

BAB III METODE PENELITIAN. mengembangkan perangkat pembelajaran matematika berupa RPP dan LKS pada A. Jenis Penelitian BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan yang bertujuan mengembangkan perangkat pembelajaran matematika berupa RPP dan LKS

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan produk bahan ajar berupa

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan produk bahan ajar berupa BAB III METODE PENELITIAN A. DESAIN PENELITIAN Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan produk bahan ajar berupa pocket book IPA berpendekatan authentic inquiry learning. Berdasarkan tujuan tersebut,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan model penelitian dan pengembangan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan model penelitian dan pengembangan BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan model penelitian dan pengembangan pendidikan (educational research and development) seperti yang dikembangkan oleh Thiagarajan

Lebih terperinci

ARTIKEL ILMIAH PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS STRATEGI PQ4R DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK PADA MATERI GEOMETRI KELAS X SMA

ARTIKEL ILMIAH PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS STRATEGI PQ4R DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK PADA MATERI GEOMETRI KELAS X SMA ARTIKEL ILMIAH PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS STRATEGI PQ4R DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK PADA MATERI GEOMETRI KELAS X SMA OLEH Asnidar NIM RRA1C210033 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS JAMBI

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA BERBASIS PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING UNTUK MEMFASILITASI KEMAMPUAN KONEKSI SISWA SMP/MTs

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA BERBASIS PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING UNTUK MEMFASILITASI KEMAMPUAN KONEKSI SISWA SMP/MTs PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA BERBASIS PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING UNTUK MEMFASILITASI KEMAMPUAN KONEKSI SISWA SMP/MTs Lussy Midani Rizki 1), Risnawati 2), Zubaidah Amir MZ 3) 1) UIN

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA POKOK BAHASAN ATURAN PANGKAT, AKAR, DAN LOGARITMA UNTUK SMA KELAS X DENGAN PENDEKATAN PENEMUAN TERBIMBING

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA POKOK BAHASAN ATURAN PANGKAT, AKAR, DAN LOGARITMA UNTUK SMA KELAS X DENGAN PENDEKATAN PENEMUAN TERBIMBING PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA POKOK BAHASAN ATURAN PANGKAT, AKAR, DAN LOGARITMA UNTUK SMA KELAS X DENGAN PENDEKATAN PENEMUAN TERBIMBING ARTIKEL ILMIAH OLEH FAHRUR ROZI HADIYANTO NIM 209311423325 UNIVERSITAS

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA HASIL PENGEMBANGAN. define, design, develop, dan disseminate. Namun dalam pelaksanaannya,

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA HASIL PENGEMBANGAN. define, design, develop, dan disseminate. Namun dalam pelaksanaannya, BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA HASIL PENGEMBANGAN A. Deskripsi dan Analisis Proses Pengembangan Perangkat Pembelajaran Matematika dengan Model Learning Cycle-5E Pengembangan perangkat pembelajaran

Lebih terperinci

BAB IV. Hasil dan Pembahasan

BAB IV. Hasil dan Pembahasan 37 BAB IV Hasil dan Pembahasan A. Hasil Penelitian 1. Tahap Persiapan a. Validasi Instrumen Penelitian Sebelum melakukan penelitian, peneliti terlebih dahulu melakukan validasi instrumen penelitian. Validasi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 51 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Proses Pelaksanaan Peneltian a. Tahap Persiapan Penelitian Sebelum peneliti melakukan penelitian, terlebih dahulu peneliti menyiapkan instrumen

Lebih terperinci

Pengembangan Perangkat Pembelajaran Matematika dengan Menggunakan Pendekatan Kontekstual pada Kelas VII 2 SMP Negeri 26 Makassar

Pengembangan Perangkat Pembelajaran Matematika dengan Menggunakan Pendekatan Kontekstual pada Kelas VII 2 SMP Negeri 26 Makassar JURNAL SAINTIFIK VOL 3 NO.1, JANUARI 2017 Pengembangan Perangkat Pembelajaran Matematika dengan Menggunakan Pendekatan Kontekstual pada Kelas VII 2 SMP Negeri 26 Makassar Munawarah STAIN Watampone e-mail:

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Jenis penelitian yang dilakukan adalah Research and Development (R&D)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Jenis penelitian yang dilakukan adalah Research and Development (R&D) BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Pengembangan Jenis penelitian yang dilakukan adalah Research and Development (R&D) dengan produk yang dikembangkan berupa perangkat pembelajaran berbasis

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. berpendekatan aunthentic inquiry learning ini merupakan desain Research

BAB III METODE PENELITIAN. berpendekatan aunthentic inquiry learning ini merupakan desain Research BAB III METODE PENELITIAN A. Model Pengembangan Model pengembangan Lembar Kegiatan Peserta Didik (LKPD) berpendekatan aunthentic inquiry learning ini merupakan desain Research and Development (R & D).

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Hasil Penerapan Alat Evaluasi Wondershare Quiz Creator Penelitian dilaksanakan berdasarkan metode yang dipilih oleh peneliti yaitu dengan menggunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Segitiga dan Segiempat untuk siswa SMP sekaligus mengetahui. kevalidan, keefektifan, dan kepraktisannya.

BAB III METODE PENELITIAN. Segitiga dan Segiempat untuk siswa SMP sekaligus mengetahui. kevalidan, keefektifan, dan kepraktisannya. BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan yang bertujuan untuk mengembangkan perangkat pembelajaran berupa RPP dan LKS matematika dengan menggunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. adalah penelitian dan pengembangan (Research and Development/ R&D).

BAB III METODE PENELITIAN. adalah penelitian dan pengembangan (Research and Development/ R&D). BAB III METODE PENELITIAN A. Model Pengembangan Model pengembangan produk yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian dan pengembangan (Research and Development/ R&D). Penelitian dan pengembangan

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BERBASIS PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK UNTUKMENINGKATKAN KEMAMPUAN REPRESENTASI MATEMATIK DAN SELF EFFICACY

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BERBASIS PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK UNTUKMENINGKATKAN KEMAMPUAN REPRESENTASI MATEMATIK DAN SELF EFFICACY PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BERBASIS PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK UNTUKMENINGKATKAN KEMAMPUAN REPRESENTASI MATEMATIK DAN SELF EFFICACY SISWA Nursahara Dosen Pendidikan Matematika Fakultas Keguruan

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI PROSES PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN. A. Deskripsi Waktu Pengembangan Perangkat Pembelajaran

BAB IV DESKRIPSI PROSES PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN. A. Deskripsi Waktu Pengembangan Perangkat Pembelajaran BAB IV DESKRIPSI PROSES PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN A. Deskripsi Waktu Pengembangan Perangkat Pembelajaran Dalam penelitian ini perangkat pembelajaran yang dikembangkan meliputi Rencana Pelaksanaan

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA. A. Deskripsi Waktu Pengembangan Film Pembelajaran

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA. A. Deskripsi Waktu Pengembangan Film Pembelajaran 54 BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA A. Deskripsi Waktu Pengembangan Film Pembelajaran Media pembelajaran yang dikembangkan dalam penelitian ini adalah film pembelajaran. Model pengembangan film pembelajaran

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dikembangkan adalah LKPD (Lembar Kerja Peserta Didik) berbasis

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dikembangkan adalah LKPD (Lembar Kerja Peserta Didik) berbasis 36 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan. Produk yang dikembangkan adalah LKPD (Lembar Kerja Peserta Didik) berbasis praktikum pada pembelajaran

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL BERMUATAN KARAKTER PADA MATERI JURNAL KHUSUS

PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL BERMUATAN KARAKTER PADA MATERI JURNAL KHUSUS PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL BERMUATAN KARAKTER PADA MATERI JURNAL KHUSUS Ike Evi Yunita Program Studi Pendidikan Akuntansi, Jurusan Pendidikan Ekonomi, Fakultas Ekonomi, Universitas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian pengembangan atau research and development. Metode ini digunakan

Lebih terperinci

O 1 X O 2 Pre-test Treatment Post-test

O 1 X O 2 Pre-test Treatment Post-test 24 A. Metode dan Desain Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakan suatu cara, alat, atau teknik tertentu yang digunakan dalam mengumpulkan data untuk suatu kepentingan penelitian.

Lebih terperinci