BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tertentu dan dimaksudkan untuk melaksanakan tugas yang sasarannya telah

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tertentu dan dimaksudkan untuk melaksanakan tugas yang sasarannya telah"

Transkripsi

1 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Proyek Konstruksi Definisi kegiatan proyek dapat diartikan sebagai suatu kegiatan sementara yang berlangsung dalam jangka waktu terbatas, dengan alokasi sumber daya tertentu dan dimaksudkan untuk melaksanakan tugas yang sasarannya telah ditetapkan dengan jelas (Iman Soeharto, 1999). Sementara kinerja proyek dapat diartikan sebagai suatu usaha atau cara kerja proyek untuk melaksanakan kegiatan proyeknya secara tepat dengan tolak ukur keberhasilan proyek yang dilihat dari indikator utamanya yaitu keselamatan kerja, biaya, mutu dan waktu. Dari pengertian diatas maka ciri pokok proyek adalah sebagai berikut : a) Bertujuan menghasilkan produk akhir atau hasil kerja akhir. b) Untuk mencapai tujuan diatas ditentukan jumlah biaya, sasaran jadwal serta kriteria mutu dalam prosesnya. c) Titik awal dan titik akhir ditentukan dengan jelas, dalam arti bersifat sementara yang umurnya dibatasi oleh selesainya tugas. d) Jenis dan intensitas kegiatan berubah sepanjang proyek berlangsung Manajemen Proyek Manajemen proyek adalah merencanakan, menyusun organisasi, memimpin dan mengendalikan sumber daya perusahaan untuk mencapai sasaran jangka pendek yang telah ditentukan (Kerzner, 2001). Lebih jauh lagi manajemen proyek merupakan kegiatan merencanakan, mengendalikan dan mengawasi berbagai sumber daya yang terhimpun dalam suatu organisasi untuk melakukan 53

2 kegiatan yang telah ditetapkan sebelumnya agar mencapai sasaran dan tujuan dalam jangka waktu yang telah ditentukan. Menurut Iman Soeharto terdapat tiga hal pokok dalam proses pengerjaan suatu proyek, yaitu : a) Perencanaan Perencanaan adalah suatu proses meletakkan dasar tujuan dan sasaran termasuk menyiapkan segala sumber daya untuk mencapainya (Iman, Soeharto 1999). Tujuan dari adanya perencanaan ini yaitu agar proyek memenuhi persyaratan ketentuan waktu, biaya, kualitas dan keselamatan tiap pekerja. Dalam membuat perencanaan proyek perlu dilakukan studi kelayakan, rekayasa nilai, dan studi perencanaan area manajemen proyek yang didalamnya memuat perencanaan biaya, waktu, kualitas, keselamatan kerja, sumber daya dan risiko. b) Penjadwalan Penjadwalan adalah proses untuk menentukan aktivitas yang diperlukan untuk menyelesaikan suatu proyek dalam urutan serta kerangka waktu tertentu, yang mana setiap aktivitas harus dilaksanakan agar proyek selesai tepat waktu dengan biaya yang ekonomis (Callahan, 1992). c) Pengendalian Proyek R.J Mockler, 1972, dalam Iman Soeharto (1999) memberikan pengertian tentang pengendalian. Menurutnya, pengendalian adalah usaha sistematis untuk menentukan standar yang sesuai dengan sasaran perencanaan, merancang sistem informasi, membandingkan pelaksanaan dengan standar, menganalisis kemungkinan terjadinya penyimpangan dalam 54

3 pelaksanaan, dan mengambil tindakan yang diperlukan dalam rangka mencapai sasaran dan tujuan proyek Risiko Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) definisi risiko adalah akibat yang kurang menyenangkan (merugikan, membahayakan) dari suatu tindakan atau kegiatan. Risiko bisa juga didefinisikan dengan berbagai sudut pandang. Dari sudut pandang hasil atau keluaran, risiko adalah sebuah hasil atau keluaran-keluaran yang tidak dapat diprediksikan dengan pasti, yang tidak disukai karena akan menjadi kontra-produktif. Sedangkan dari sudut pandang proses, risiko adalah faktor-faktor yang dapat mempengaruhi pencapaian tujuan, sehingga terjadinya konsekuensi yang tidak diinginkan (Alijoyo, 2006). Dari definisi tersebut dapat disimpulkan risiko adalah suatu kondisi atau peristiwa tidak pasti yang jika terjadi mempunyai efek negatif terhadap sasaran dan tujuan proyek. Sebuah risiko mempunyai penyebab dan jika risiko itu terjadi, akan ada konsekuensi. Jika yang terjadi adalah peristiwa yang tidak pasti, maka dampaknya adalah pada biaya, waktu dan kualitas proyek. Risiko mengacu pada kegiatan-kegiatan atau faktor yang apabila terjadi akan mempengaruhi tujuan dari proyek baik dari segi waktu, biaya, dan performa (Kerzner, 2001). Menurut Kerzner, 2001, risiko mempunyai dua komponen, antara lain yaitu : a) Probabilitas atau kemungkinan dalam suatu periode waktu dari suatu risiko tersebut akan muncul (likelyhood). 55

4 b) Impact (dampak, akibat), yaitu kerugian berdasarkan waktu, biaya, dan tingkat kesulitan dalam memperbaiki kerusakan akibat dampak yang terjadi. Sumber: Gambar 2.1 Sumber Risiko Risiko merupakan kemungkinan terjadinya hal-hal yang akan berdampak negatif terhadap sasaran. Risiko diukur dengan melihat akibat yang mungkin terjadi dan besarnya probabilitas terjadinya risiko tersebut (Australia/NZS, ). Secara ilmiah, risiko didefinisikan sebagai kombinasi fungsi dari frekuensi kejadian, probabilitas, dan konsekuensi dari bahaya risiko yang terjadi. Frekuensi kejadian dengan tingkat pengulangan yang tinggi akan memperbesar probabilitas atau kemungkinan kejadiannya. Frekuensi kejadian boleh tidak dipakai seperti perumusan diatas, karena itu risiko dapat dituliskan sebagai fungsi probabilitas dan konsekuensi saja, dengan asumsi frekuensi telah termasuk kedalam probabilitas Manajemen Risiko Manajemen risiko merupakan suatu proses yang logis dan sistematis dalam mengidentifikasi, menganalisa, mengevaluasi, mengendalikan, mengawasi, 56

5 dan mengkomunikasikan risiko yang berhubungan dengan segala aktivitas, fungsi atau proses dengan tujuan perusahaan mampu meminimasi kerugian dan memaksimumkan kesempatan. Implementasi dari manajemen risiko ini membantu perusahaan dalam mengidentifikasi risiko sejak awal dan membantu membuat keputusan untuk mengatasi risiko tersebut (Australia/NZS, ). Risiko dapat bermunculan dimana-mana, dapat muncul kapan saja, dan sulit untuk dihindari. Jika risiko tersebut menimpa suatu proyek, maka proyek tersebut bisa mengalami kerugian yang signifikan. Dalam beberapa situasi, risiko tersebut bisa mengakibatkan terbengkalainya proyek tersebut. Karena itu risiko penting untuk dikelola. Manajemen risiko bertujuan untuk mengelola risiko sehingga proyek tersebut dapat bertahan, atau barangkali mengoptimalkan risiko (Hanafi,2006). Menurut C. Duffield & B. Trigunarsyah, 1999, manajemen risiko adalah suatu sistem pengelolaan risiko yang digunakan di dalam suatu organisasi atau perusahaan yang pada dasarnya merupakan suatu proses atau rangkaian kegiatan yang dilakukan terus-menerus untuk mengendalikan kemungkinan timbulnya risiko yang membawa konsekuensi merugikan bagi organisasi atau perusahaan yang bersangkutan, termasuk di dalam suatu proyek. Manajemen risiko merupakan suatu proses yang sistematis dan terorganisir mulai dari identifikasi risiko, analisa risiko, pengurangan atau peniadaan risiko secara efektif untuk mencapai sasaran/tujuan. Secara objektif, manajemen risiko proyek adalah bagaimana meningkatkan kemungkinan dan dampak dari kegiatan positif dan mengurangi kemungkinan dan 57

6 dampak dari sesuatu yang merugikan. Manajemen risiko pada dasarnya dilakukan melalui proses-proses tersebut dibawah ini, yaitu : (PMBOK, 2004) 1. Rencana manajemen risiko (risk management planning) Merencanakan pengelolaan risiko, yaitu proses pendefinisian bagaimana manajemen risiko akan diterapkan di proyek. 2. Identifikasi risiko (risk identification) Mengidentifikasi risiko, yaitu proses penentuan risiko-risiko yang dapat memengaruhi proyek serta pendokumentasian karakteristiknya. 3. Analisa risiko secara kualitatif (qualitative risk analysis) Melakukan analisis risiko kualitatif, yaitu proses pembuatan prioritas risiko untuk kepentingan analisis atau tindakan selanjutnya dengan menilai dan mengombinasikan kemungkinan dan dampaknya. 4. Analisa risiko secara kuantitatif (quantitative risk analysis) Melakukan analisis risiko kuantitatif, yaitu proses analisis secara numerik terkait dampak dari risiko yang teridentifikasi menyangkut tujuan proyek secara keseluruhan. 5. Rencana respon risiko (risk response planning) Membuat rencana respons, yaitu proses menghasilkan pilihan tindakan untuk memperbesar peluang dan mengurangi hambatan terkait pencapaian tujuan proyek. 6. Pengawasan dan kontrol risiko (risk monitoring and control) Mengawasi dan mengendalikan risiko, yaitu proses pelaksanaan rencana respons, pelacakan risiko yang teridentifikasi, pengawasan risiko residual, 58

7 pengidentifikasian risiko baru, dan pengevaluasian efektivitas respons risiko selama berlangsungnya proyek. Sumber: PMBOK 2004 Gambar 2.2 Proyek Manajemen Risiko Mirip dengan PMBOK, menurut Grey and Larson (2000), komponen utama dari proses manajemen risiko adalah: Sumber: Grey and Larson Gambar 2.3 Proses Manajemen Risko 59

8 Adapun yang menjadi tujuan manajemen risiko adalah sebagai berikut (C. Duffield & B. Trigunarsyah, 1999): 1. Membatasi kemungkinan-kemungkinan dari ketidakpastian. 2. Membuat langkah-langkah yang lebih mengarah pada tindakan proaktif dibandingkan reaktif dalam memandang kemungkinan ancaman dan kerugian yang besar. 3. Membatasi kerugian dan ketidakpastian pada stake holder 4. Menjaga kesinambungan program operasi, sehingga tidak terganggu dengan kejadian-kejadian yang belum terantisipasi sebelumnya. 5. Menjalankan program manajemen risiko secara efektif sehingga mempunyai pengaruh yang menguntungkan dan bukan menimbulkan biaya baru. Kegunaan manajemen risiko dalam tahap tender antara lain : 1. Mengidentifikasi risiko yang mungkin dapat terjadi dengan mengacu kepada pengalaman-pengalaman sebelumnya. 2. Membuat rencana penanggulangan apabila risiko yang diidentifikasi tersebut benar-benar terjadi. 3. Menghitung efek biaya yang perlu dimasukkan dalam harga tender. 4. Memberikan petunjuk (guidance) kepada tim proyek yang akan melaksanakan tugasnya untuk membuat perencanaan terhadap penanggulangan risiko Identifikasi Risiko (Risk Identification) Menurut Iman Soeharto, 1999, identifikasi risiko adalah suatu proses pengkajian risiko dan ketidakpastian yang dilakukan secara sistematis dan terus 60

9 menerus. Agar risiko dapat dikelola secara efektif maka langkah pertama adalah mengidentifikasi jenis risiko, yaitu mana yang bersifat risiko usaha (business risk) dari mana yang bersifat risiko murni, kemudian diidentifikasikan lagi berdasarkan potensi sumber risiko atau dapat pula berdasarkan dampak terhadap sasaran proyek. Sumber risiko dapat diartikan sebagai faktor yang dapat menimbulkan kejadian yang bersifat positif atau negatif. Dalam tahap ini, yang dilakukan adalah mengenali, menemukan dan mengidentifikasi resiko apa yang mungkin dihadapi. Resiko dapat diidentifikasi melalui dampak kerugian yang ditimbulkannya. Berdasarkan dampak tersebut dapat dinilai resiko apa saja yang berpotensi besar dalam menimbulkan kerugian. Identifikasi resiko dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu : Persepsi terhadap suatu resiko, merupakan kemampuan untuk menyadari bahwa ada suatu tingkat resiko atau exposure. Identifikasi dari penyebab atau bahaya-bahaya yang ada dikaitkan dengan kemungkinan akibatnya. Secara garis besar tahapan identifikasi risiko adalah merinci risiko-risiko yang ada sampai level yang detail dan kemudian menentukan signifikansinya (potensinya) dan penyebabnya, melalui program survei dan penyelidikan terhadap masalah-masalah yang ada. Risiko-risiko yang telah dirinci ini kemudian digolongkan dalam kategori-kategori. Proses identifikasi risiko melibatkan banyak disiplin dalam setiap level manajemen proyek (Gray dan Larson, 2000). Pada dasarnya identifikasi risiko diawali dengan menyusun daftar kejadian-kejadian yang tidak diharapkan di proyek yang mungkin menyebabkan 61

10 kegagalan dalam mencapai sasaran proyek. Sumbernya adalah sebagai berikut (Kerzner, 2001): a. Sumber yang obyektif Yaitu kejadian pada proyek-proyek sebelumnya yang tercatat dalam rekord-rekord proyek. Dapat juga dilakukan melalui analisa terhadap kontrak-kontrak yang telah dibuat (Djojosoedarso, 1999). b. Sumber yang subyektif Yaitu pengalaman para pakar terkait yang dapat diperoleh melalui wawancara. Ketepatan identifikasi didukung oleh keterampilan pihak yang melakukan identifikasi dalam menentukannya atau memberikan judgement. Cara ini dapat ditempuh melalui Panel Group atau pendataan pengalaman pribadi. Gray dan Larson (2000) menambahkan bahwa: "Penyusunan identifikasi risiko dapat berasal dari "opini para pakar" (expert opinion) atau dari estimasi berdasarkan "perasaan" (good feeling) para pakar berdasarkan pengalamannya. Untuk membantu proses ini dan meyakinkan bahwa sudah seluruh aspek tercakup dalam daftar tersebut maka dapat digunakan daftar isian, daftar pertanyaan / kuesioner atau cheklist. Cara ini dapat ditempuh melalui (Cooper dan Chapman, 1993): 1. Panel group Sejumlah praktisi dan spesialis dalam proyek dikumpulkan dalam suatu diskusi panel untuk mengadakan brainstorming. Setiap panelis mendaftar 62

11 seluruh risiko risiko yang secara teoritis dapat muncul. Setelah itu seluruh anggota panel-group memutuskan bersama risiko-risiko yang termasuk dalam risiko yang diidentifikasi. 2. Pengalaman individual Individu yang bersangkutan diminta untuk mendaftar seluruh risiko yang relevan dalam lingkup keahlian mereka. 3. Inspeksi langsung Inspeksi langsung di tempat terjadinya aktivitas perusahaan (Djojosoedarso, 1999). Untuk keperluan identifikasi dan mengelola risiko yang dapat menyebabkan sebuah pengembangan melampaui batas waktu dan biaya yang sudah dialokasikan maka perlu diidentifikasikan tiga tipe risiko yang ada yaitu: 1. Risiko yang disebabkan karena kesulitan melakukan estimasi. 2. Risiko yang disebabkan karena asumsi yang dibuat selama proses perencanaan. 3. Risiko yang disebabkan adanya even yang tidak terlihat (atau tidak direncanakan). Dan beberapa kategori faktor yang perlu dipertimbangkan adalah sebagai berikut: 1. Application Factor Sesuatu yang alami dari aplikasi baik aplikasi pengolahan data yang sederhana, sebuah sistem kritis yang aman maupun sistem terdistribusi yang besar dengan elemen real time terlihat menjadi sebuah faktor kritis. Ukuran yang diharapkan dari aplikasi juga sesuatu yang penting sistem 63

12 yang lebih besar, lebih besar dari masalah error, komunikasi dan manajemennya. 2. Staff Factor Pengalaman dan kemampuan staf yang terlibat merupakan faktor utama seorang programer yang berpengalaman, diharapkan akan sedikit melakukan kesalahan dibandingkan dengan programer yang sedikit pengalamannya. Akan tetapi kita harus juga mempertimbangkan ketepatan pengalaman tersebut- pengalaman membuat modul dengan Cobol bisa mempunyai nilai kecil jika kita akan mengembangkan sistem kendali realtime yang komplek dengan mempergunakan C++. Beberapa faktor seperti tingkat kepuasan staf dan tingkat pergantian dari staf juga penting untuk keberhasilan, pengembangan staf yang tidak termotivasi atau person utama keluar dapat menyebabkan kegagalan pengembangan. 3. Project Factor Merupakan hal yang penting bahwa pengembangan dan obyektifnya terdefinisi dengan baik dan diketahui secara jelas oleh semua anggota tim dan semua stakeholder utama. Jika hal ini tidak terlaksana dapat muncul risiko yang berkaitan dengan keberhasilan pengembangan tersebut. Dengan cara serupa, perencanaan kualitas yang formal dan telah disepakati harus dipahami oleh semua partisipan. Jika perencanaan kualitas kurang baik dan tidak tersosialisasi maka dapat mengakibatkan gangguan pada pengembangan tersebut. 64

13 4. Project Methods Dengan mempergunakan spefikasi dan metode terstruktur yang baik pada manajemen pengembangan dan pengembangan sistem akan mengurangi risiko penyerahan sistem yang tidak memuaskan atau terlambat. Akan tetapi penggunaan metode tersebut untuk pertama kali dapat mengakibatkan problem dan delay. 5. Hardware/software Factor Sebuah pengembangan yang memerlukan hardware baru untuk pengembangan mempunyai risiko yang lebih tinggi dibandingkan dengan software yang dapat dibangun pada hardware yang sudah ada (dan familiar). Sebuah sistem yang dikembangkan untuk satu jenis hardware atau software platform tertentu jika dipergunakan pada hardware atau software platform lainnya bisa menimbulkan risiko tambahan (dan tinggi) pada saat instalasi. 6. Changeover Factor Kebutuhan perubahan all-in-one kedalam suatu sistem baru mempunyai risiko tertentu. Perubahan secara bertahap atau gradual akan meminimisasi risiko akan tetapi cara tersebut tidak praktis. Menjalankan secara paralel dapat memberikan solusi yang aman akan tetapi biasanya tidak mungkin atau terlalu mahal. 7. Supplier Factor Suatu pengembangan yang melibatkan organisasi eksternal yang tidak dapat dikendalikan secara langsung dapat mempengaruhi keberhasilan pengembangan. Misal tertundanya instalasi jalur telpon atau pengiriman 65

14 peralatan yang sulit dihindari- dapat berpengaruh terhadap keberhasilan pengembangan. 8. Environment Factor Perubahan pada lingkungan dapat mempengaruhi keberhasilan pengembangan. Misal terjadi perubahan regulasi pajak, akan mempunyai dampak yang cukup serius pada pengembangan aplikasi penggajian. 9. Health and Safety Factor Ada satu isu utama yaitu faktor kesehatan dan keamanan dari partisipan yang terlibat dalam pengembangan software walaupun tidak umum (dibandingkan dengan pengembangan teknik sipil) yang dapat mempengaruhi aktifitas pengembangan Jenis Risiko Risiko beragam jenisnya, mulai dari risiko kecelakaan, kebakaran, risiko kerugian, fluktuasi kurs, perubahan tingkat bunga, dan lainnya. Salah satu cara untuk mengelompokkan risiko adalah dengan melihat tipe-tipe risiko. Berdasarkan pada karakterisitk dasar, risiko dibagi menjadi risiko murni dan risiko spekulatif. (Alijoyo, 2006). 1. Risiko Murni Risiko murni mengacu pada risiko yang dapat diamati dan diukur secara fisik, tidak terbantahkan dan umumnya disebabkan oleh penyebab alami, seperti gempa bumi, kebakaran, banjir, dan sejenisnya. Asuransi biasanya lebih banyak berurusan dengan risiko murni. 2. Risiko Spekulatif Risiko spekulatif mengacu pada risiko yang tidak dapat diamati dan diukur 66

15 seca fisik. Dimana risiko spekulatif ini kita mengharapkan terjadinya kerugian dan juga keuntungan. Potensi kerugian dan keuntungan dibicarakan dalam jenis risiko ini. Contoh tipe risiko ini adalah usaha bisnis. Dalam kegiatan bisnis, kita mengharapkan keuntungan, meskipun ada potensi kerugian. Kerugian akibat risiko spekulatif akan merugikan individu tertentu, tetapi akan menguntungkan individu lainnya. Gambar 2.3 Kategorisasi Risiko (Hanafi, 2006) Sumber : Hanafi, 2006 Gambar 2.4 Kategorisasi Risiko Di samping kategorisasi murni dan spekulatif, (Hanafi, 2006) juga membedakan risiko kedalam kategori dinamis dan statis. a. Risiko Statis Risiko statis muncul dari kondisi keseimbangan tertentu. Sebagai contoh, risiko terkena petir merupakan risiko yang muncul dari kondisi alam yang tertentu. Karakteristik risiko ini praktis tidak berubah dari waktu ke waktu. b. Risiko Dinamis Risiko dinamis muncul dari perubahan kondisi tertentu. Sebagai contoh, perubahan kondisi masyarakat, perubahan teknologi, memunculkan jenis-jenis risiko baru. Misal, jika masyarakat semakin kritis, sadar akan haknya, maka 67

16 risiko hukum (legal risk) yang muncul karena masyarakat lebih berani mengajukan gugatan hukum terhadap perusahaan, akan semakin besar. Lebih jauh lagi (Hanafi, 2006) juga menjelaskan risiko yang bersifat subyektif dan obyektif, yaitu : a. Risiko Obyektif Risiko obyektif adalah risiko yang didasarkan pada observasi parameter yang obyektif. b. Risiko Subyektif Risiko subyektif berkaitan dengan persepsi seseorang terhadap risiko. Dengan kata lain, kondisi mental seseorang akan menentukan kesimpulan tinggi rendahnya risiko tertentu Risiko-risiko dalam Project Management Body of Knowledge, PMBOK (Project Management Institute, PMI) Berikut ini adalah risiko-risiko yang diidentifikasi menurut PMBOK, yaitu : 1. Risiko eksternal tidak dapat diprediksi a. Perubahan peraturan perundang-undangan & Campur tangan pemerintah. b. Bahaya dari alam (acts of God) c. Vandalisme (perusakan) dan Sabotase. d. Efek samping yang tidak diharapkan e. Kegagalan penyelesaian pekerjaan 2. Risiko eksternal dapat diprediksi secara tidak pasti a. - Risiko pasar - Perubahan-perubahan besar b. Operasional 68

17 c. Dampak lingkungan d. Dampak sosial e. - Perubahan nilai tukar mata uang - Inflasi - Perpajakan f. Perubahan suku bunga pinjaman g. Ketersediaan material mentah 3. Risiko internal non-teknis a. Keterlambatan dari jadwal b. Pemberhentian pekerjaan oleh tenaga kerja c. Cost overruns d. Rencana manfaat/benefit proyek e. Kemacetan cash flow/arus kas 4. Risiko teknis a. Perubahan teknologi -Masalah sehubungan dengan kinerja operasional dan pemeliharaan b. Teknologi proyek yang khusus c. Perubahan dan penyesuaian - Perubahan kondisi proyek secara gl.obal/makro - Masalah sehubungan dengan desain 5. Risiko legal a. Lisensi b. Hak paten c. Kegagalan kontrak 69

18 d. Tuntutan hukum e. Force Majeure f. Kinerja subkontraktor. Risiko eksternal adalah risiko yang berada di luar proyek dan sudah ada sebelum proyek dicanangkan dan mempengaruhi jalannya kegiatan. Risiko internal adalah risiko yang berada di dalam lingkup proyek dan berasal dari keputusan yang diambil. Risiko internal merupakan ketidakpastian yang dapat dikontrol oleh pengelola kegiatan Risiko-risiko dalam Proyek Menurut Soemarno Risiko-risiko dalam pembangunan proyek adalah (Soemarno, 2007) : 1. Risiko yang dapat diasuransikan (insurable) a. Kerusakan langsung pada peralatan dan pelengkapan 1) Kebakaran 2) Kecelakaan 3) Kerusakan/kehilangan material, peralatan, dan perlengkapan proyek b. Kerugian tidak langsung (yang menyangkut aktivitas pihak ke tiga) 1) Penggantian peralatan 2) Pembuangan reruntuhan/sampah (debris removal) c. Tanggung jawab hukum 1) Desain produk yang buruk 2) Kesalahan desain 3) Tanggung jawab terhadap produk kegiatan pengelolaan 4) Kegagalan performance kegiatan. d. Sumber daya manusia, contohnya antara lain: 70

19 1) Cedera badan pada tenaga kerja 2) Tidak berfungsinya tenaga kerja inti 3) Biaya penggantian tenaga kerja inti. 2. Risiko-risiko pada tahap konstruksi a. Tenaga kerja yang tidak terampil b. Ketersediaan material c. Pemogokan d. Cuaca e. Perubalian lingkup pekerjaan f. Perubahan jadwal pelaksanaan pekerjaan g. Persyaratan peraturan perundangan h. Tidak ada sistem kontrol di lokasi kegiatan i. Kualitas pekerjaan yang buruk j. Tidak diterimanya pekerjaan oleh pemberi kerja k. Perubahan konstruksi yang telah jadi l. Masalah pada arus kas m. Keterlambatan pengiriman material Proyek merupakan salah satu bentuk usaha bisnis. Untuk itu di samping mempelajari risiko-risiko dalam konteks proyek, perlu dikaji pula risiko-risiko dalam konteks lainnya. Risiko pada berbagai bidang pembangunan dapat dianalisis dengan pendekatan finansial sebagai berikut (Soemarno, 2007) : a. Risiko sumber daya manusia 1) Stress pada tenaga kerja 2) Kesehatan tenaga kerja yang buruk 71

20 3) Ketidakpuasan pekerja yang menyebabkan pemogokan 4) Suksesi 5) Kepindahan pekerja inti/senior yang potensial 6) Bocornya rahasia perusahaan 7) Perselisihan pekerja b. Risiko kesehatan dan keselamatan kerja 1) Mesin-mesin berbahaya 2) Suara bising 3) Getaran 4) Bahaya akibat listrik 5) Bahan yang membahayakan kesehatan 6) Luka-luka fisik dan stress 7) Terpeleset, terjatuh, tersandung 8) Tertimpa barang akibat pengangkatan dan penangan barang yang buruk 9) Radiasi 10) Terbakar 11) Luka-luka akibat kendaraan 12) Mesin bertekanan tinggi c. Risiko kejahatan 1) Pencurian barang-barang 2) Pencurian data dan informasi 3) Intelijen bisnis 4) Perampokan 5) Perusakan dan penghancuran 72

21 d. Risiko kecurangan 1) Pemalsuan data 2) Menjual informasi 3) Pengesahan faktur-faktur palsu e. Risiko lingkungan 1) Polusi lingkungan (polusi udara, limbah cair, limbah padat, bahan beracun, degradasi lahan, pencemaran tanah) 2) Munculnya biaya pencegahan akibat polusi (mis. penghijauan) f. Risiko kebakaran g. Risiko kerusakan komputer/ komunikasi h. Risiko pemasaran i. Risiko kualitas dan daya saing produk Risiko-risiko dalam proyek menurut Iman Soeharto Pengelompokkan risiko berdasarkan potensi sumber risikonya adalah (Iman Soeharto, 2001) : a. Risiko yang berkaitan dengan bidang manajemen 1) Kurang tepatnya perencanaan lingkup pekerjaan, biaya, jadwal, dan mutu 2) Ketepatan penentuan struktur organisasi 3) Ketelitian pemilihan personil 4) Kekaburan kebijakan dan prosedur 5) Koordinasi pelaksanaan b. Risiko yang berkaitan dengan bidang teknis dan implementasi 1) Ketepatan pekerjaan dan produk desain-engineering 73

22 2) Ketepatan pengadaan material dan peralatan (volume, jadwal, harga, dan kualitas) 3) Ketepatan pekerjaan konstruksi (jadwal dan kualitas) 4) Tersedianya tenaga ahli dan penyelia 5) Tersedianya tenaga kerja lapangan 6) Variasi dalam produktivitas kerja 7) Kondisi lokasi dan site 8) Ditemukannya teknologi baru (peralatan dan metode) dalamproses konstruksi dan produksi. c. Risiko yang berkaitan dengan bidang kontrak dan hukum 1) Pasal-pasal yang kurang lengkap, kurang jelas, dan menimbulkan perbedaan interpretasi 2) Pengaturan pembayaran, change order, dan klaim 3) Masalah jaminan, guarantee, dan warranty 4) Lisensi dan hak paten 5) Force majeure. d. Risiko yang berkaitan dengan situasi ekonomi, sosial, dan politik 1) Peraturan perpajakan dan pungutan 2) Perizinan 3) Pelestarian lingkungan 4) Situasi pasar (persediaan dan penawaran material dan peralatan) 5) Ketidakstabilan moneter/devaluasi 6) Aliran kas. 74

23 Risiko-risiko dalam Asuransi Contractor's All Risk (CAR) Asuransi CAR berfungsi untuk memberikan perlindungan komprehensif atas proyek konstruksi terhadap risiko kerusakan pada fisik dan material yang diasuransikan serta kerugian yang menimpa pihak ke tiga. Dalam prakteknya standar Asuransi CAR yang digunakan adalah Standar CAR Munich Re yang berasal dari Jerman. Obyek dan subyek pertanggungan dalam Asuransi CAR adalah: 1. Obyek pertanggungan: a. Proyek teknik sipil (bangunan transportasi, bangunan air, bangunan gedung) b. Proyek dengan harga kontrak pekerjaan sipil lebih dari 50% dari harga kontrak total c. Peralatan dan mesin yang digunakan untuk pelaksanaan proyek. 2. Subyek pertanggungan: a. Kontraktor utama b. Subkontraktor c. Pemilik proyek (owner). Risiko-risiko yang termasuk dalam jaminan pokok Asuransi CAR sebagaimana disebutkan dalam underwriting Asuransi CAR Munich Re Standart, adalah sebagai berikut : 1. Disambar petir 2. Tsunami 3. Angin ribut 4. Tanah longsor 75

24 5. Keruntuhan struktur (collapse), 6. Kecelakaan kerja terhadap fisik proyek, 7. Akibat dari defective material (workmanship), 8. Kebakaran, 9. Ledakan, 10. Kejatuhan pesawat terbang, 11. Pencurian dan perampokan. Risiko-risiko yang termasuk dalam jaminan tambahan adalah: 1. Gempa bumi 2. Banjir 3. Letusan gunung berapi 4. Erosi dan longsor 5. Penurunan muka air tanah 6. Penurunan, penyusutan, pengembangan tanah 7. Pemogokan dan kerusuhan 8. Cross liability (kerugian yang menimpa sub-sektor lainnya) 9. Risiko selama masa pemeliharaan 10. Risiko pada saat pengetesan komponen mekanikal dan elektrikal 11. Risiko bagian kontrak kerja yang telah diserahterimakan 12. Vibrasi, bergerak, atau melemahnya daya dukung tanah 13. Transportasi properti yang dipertanggungkan 14. Risiko terhadap propperti yang menjadi milik tertanggung atau berada di bawah tanggungannya 15. Kerusakan tanaman, hutan, benda seni, dan budaya 76

25 16. Kerugian pihak ketiga (cacat/meininggal dan kerugian materi) akibat kecelakaan kerja 17. Biaya tambahan untuk kerja lembur dan pengangkutan cepat (express freight) 18. Kerusakan pada sistem dewatering 19. Serial losses akibat defective material atau workmanship 20. Kegagalan pengecoran pada daerah batuan dan/atau tanah lunak 21. Kerusakan pada pipa/jaringan bawah tanah yang sudah ada 22. Kerusakan peralatan/mesin konstruksi dan elektrikal 23. Keretakan dan kebocoran 24. Kerugian terhadap kesalahan desain item pada pekerjaan lain yang tidak mengalami kesalahan desain 2.6. Analisa Risiko (Risk Analysis) Setelah melakukan identifikasi maka langkah selanjutnya adalah melakukan analisis dan penilaian risiko dengan tujuan mengetahui ukuran atau bobot dalam hubungannya dengan jenis risiko, dampak yang ditimbulkannya, dan kemungkinan terjadinya risiko tersebut. Analisis dan penilaian di atas berguna bagi hal-hal berikut : (Soeharto, 2001) a) Mendorong penggalian informasi lebih lanjut. b) Meningkatkan pengertian terhadap risiko yang timbul. c) Mengidentifikasi alternatif untuk menghadapinya atau menanggapinya Pengukuran Potensi Risiko Risiko yang potensial adalah risiko yang perlu diperhatikan karena memiliki probabilitas terjadi yang tinggi dan memiliki konsekuensi negatif yang 77

26 besar dan terjadinya risiko ditandai dengan adanya error pada estimasi waktu, estimasi biaya, atau teknologi desain (Soemarno, 2007). Menurut Williams (1993), ada dua buah kriteria penting untuk mengukur risiko, yaitu : 1. Kemungkinan (Probability), adalah kemungkinan dari suatu kejadian yang tidak diinginkan. 2. Dampak (Impact), adalah tingkat pengaruh atau ukuran dampak pada aktivitas lain, jika peristiwa yang tidak diinginkan terjadi. Untuk mengukur risiko digunakan rumus : R = P x I Dimana: R = Tingkat risiko P = Kemungkinan (Probability) risiko yang terjadi I = Tingkat dampak (Impact) risiko yang terjadi Proses pengukuran risiko dilakukan dengan cara memperkirakan kemungkinan terjadinya suatu risiko dan dampak dari risiko. Skala yang digunakan dalam mengukur potensi risiko terhadap kemungkinan dan dampak risiko adalah skala likert dengan menggunakan rentang angka 1 sampai dengan 5. Pengukuran kemungkinan (probability) risiko : 1 = Sangat jarang 2 = Jarang 3 = Cukup 4 = Sering 5 = Sangat sering 78

27 Pengukuran dampak (impact) risiko 1 = Sangat rendah 2 = Rendah 3 = Sedang 4 = Tinggi 5 = Sangat tinggi Setelah mengetahui skala peniliaian probability dan impact dari suatu risiko, Probability and Impact Matrix digunakan untuk mengukur tingkat risiko. Tingkat risiko merupakan perkalian dari skor probability dan skor impact yang didapat dari responden (PMBOK Guide, 2004) kemudian hasil perkalian tersebut dapat diplotkan pada Probability and Impact Matrix untuk mengetahui tingkat risiko dan strategi mengahadapi risiko tersebut. Sumber : PMBOK 2004 Gambar 2.5 Matriks Probabilitas dan Dampak 79

28 Selanjutnya, karena dalam penelitian ini data yang dibutuhkan yaitu nilai P (Probability) dan I (Impact) dari setiap variabel risiko didapatkan melalui kuesioner dengan lebih dari satu responden, maka perlu dilakukan penggabungan terhadap hasil jawaban responden tersebut dengan metode Severity Index Metode Severity Index (SI) Metode Severity Index adalah salah satu metode yang digunakan untuk mendapatkan data nilai P (Probability) dan I (Impact) yang mewakili dari seluruh responden dalam menghitung tingkat risiko. Keunggulan konsep severity index adalah dapat mempermudah pengklasifikasian (Al-Hammad, 1996). Severity Index (SI) dihitung dengan rumus berikut : Dimana, ai = Konstanta penilaian xi = Frekuensi responden i = 0, 1, 2, 3, 4,..., n Dengan, x 0, x 1, x 2, x 3, x 4 adalah respon frekuensi responden a 0 = 0; a 1 = 1 ; a 2 = 2 ; a 3 = 3 ; a 4 = 4 Maka, x 0 = Frekuensi responden sangat jarang/sangat kecil dari survey, maka a 0 = 0 x 1 = Frekuensi responden jarang/kecil dari survey, maka a 1 = 1 x 2 = Frekuensi responden cukup/sedang dari survey, maka a 2 = 2 x 3 = Frekuensi responden sering/besar dari survey, maka a 3 = 3 x 4 = Frekuensi responden sangat sering/sangat besar dari survey, maka a 4 = 4 80

29 Selanjutnya nilai SI ini dikoversikan terhadap skala penilaian Probabilitas dan Dampak sebagai berikut : (Majid and McCaffer, 1997) Sangat Jarang/Rendah (SJ/SR) = 0,00 < SI < 12,5 Jarang/Rendah (J/R) = 12,5 < SI < 37,5 Cukup/Sedang (C/S) = 37,5 < SI < 62,5 Sering/Tinggi (S/T) = 62,5 < SI < 87,5 Sangat Sering/Tinggi (SS/ST) = 87,5 < SI < Respon Risiko (Risk Respons) Perencanaan respon risiko yaitu proses mengembangkan pilihan dan menentukan tindakan untuk meningkatkan kesempatan dan mengurangi ancaman terhadap tujuan proyek. Tersedia beberapa macam strategi dalam menentukan respon risiko. Berikut ini adalah beberapa strategi untuk menghadapi risiko-risiko negatif atau ancaman : (PMBOK,2004) 1. Menghindari Risiko (Risk Avoidance) Penghindaran risiko melibatkan perubahan rencana manajemen untuk menghilangkan ancaman oleh risiko merugikan, mengisolasi tujuan proyek dari dampak risiko, atau mengendurkan tujuan yang dalam bahaya. 2. Memindahkan Risiko (Risk Transfer) Pemindahan risiko mensyaratkan penggantian penerima dampak negatif dari pemilik ke pihak ketiga. Strategi ini dilakukan apabila perusahaan dianggap akan sangat kesulitan dalam mengantisipasi risiko yang mungkin terjadi baik dampak maupun kemungkinannya. Strategi ini dilakukan dengan cara kontraktual pada klausa kontraknya dan jaminan atau bank 81

30 garansi serta dengan asuransi. 3. Mengurangi Risiko (Risk Reducing) Strategi ini dilakukan apabila risiko diketahui dimana biaya penanganan risiko masih lebih rendah dari risiko itu sendiri. Tindakan mitigasi lebih diarahkan untuk mengurangi dampak risiko. Caranya dengan pendekatan alternatif seperti mengusulkan perubahan lingkup pekerjaan, perubahan metode, mutu, atau schedulenya. Pada strategi ini, diyakini perusahaan mampu mengendalikan dengan suatu perencanaan yang matang. 4. Menerima Risiko (Risk Retaining) Strategi ini dilakukan apabila risiko diketahui dimana biaya penanganan lebih besar dari pada risiko itu sendiri dan perusahaan dianggap mampu untuk menangani. Penanganan dengan allowance (kebijakan perusahaan / cabang / divisi / proyek) dengan risk contigency yang layak. 5. Membagi Risiko (Risk Sharing). Strategi ini dilakukan apabila biaya penanganan risiko dan dampak risiko hampir sama besarnya. Pembagian risiko yang mendistribusikan risiko yang ada ke pihak yang dianggap lebih mampu akan membuat biaya penanganan risiko akan lebih kecil sehingga lebih layak untuk diterima. 6. Mengabaikan Risiko (Risk Ignoring). Tindakan strategi ini apabila risiko diketahui dimana dampak dan frekuensi risiko kecil atau sangat kecil dimana organisasi dan prosedur yang ada diyakini akan dapat mengeliminir risiko ini. 82

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi Proyek dan Proyek Konstruksi Menurut Soeharto (1999), kegiatan proyek adalah suatu kegiatan sementara yang berlangsung dalam jangka waktu terbatas, dengan alokasi sumber

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1.2. Perumusan Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1.2. Perumusan Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembangunan apartemen adalah salah satu pembangunan yang menimbulkan risiko tinggi bagi proyek tersebut maupun lingkungan sekitarnya dibandingkan dengan pembangunan

Lebih terperinci

ANALISA RISIKO KONSTRUKSI PADA PROYEK RUSUNAMI KEBAGUSAN CITY JAKARTA

ANALISA RISIKO KONSTRUKSI PADA PROYEK RUSUNAMI KEBAGUSAN CITY JAKARTA TUGAS AKHIR RC 091380 ANALISA RISIKO KONSTRUKSI PADA PROYEK RUSUNAMI KEBAGUSAN CITY JAKARTA RENDY KURNIA DEWANTA NRP 3106100038 DOSEN PEMBIMBING M. Arif Rohman, ST., MSc Ir. I Putu Artama Wiguna, MT.,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi Dan Terminologi Proyek (Soeharto, 1999) mendefinisikan kegiatan proyek adalah suatu kegiatan sementara yang berlangsung dalam jangka waktu terbatas, dengan alokasi

Lebih terperinci

Asraf Ali Hamidi JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA 2013

Asraf Ali Hamidi JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA 2013 IDENTIFIKASI DAN RESPON RISIKO PADA PROYEK PEMBANGUNAN JEMBATAN PENGHUBUNG TERMINAL MULTIPURPOSE TELUK LAMONG PELABUHAN TANJUNG PERAK SURABAYA PAKET C DARI PERSEPSI KONTRAKTOR Asraf Ali Hamidi 3106 100

Lebih terperinci

ANALISA RISIKO PADA PELAKSANAAN PROYEK BOX CULVERT DI SURABAYA

ANALISA RISIKO PADA PELAKSANAAN PROYEK BOX CULVERT DI SURABAYA TUGAS AKHIR ANALISA RISIKO PADA PELAKSANAAN PROYEK BOX CULVERT DI SURABAYA OLEH : Eka Sari Dewi 31.07.100.003 PENDAHULUAN Latar Belakang : 1. Perkembangan jumlah penduduk yang semakin pesat di Surabaya

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Pembahasan dalam bab 5 ini dibagi menjadi dua bagian yaitu kesimpulan dan saran. Kesimpulan disini merupakan hasil penelitian secara keseluruhan, sedangkan saran yang dimaksud

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Kata Kunci : identifikasi risiko, matriks probabilitasdampak, respon risiko, severity indeks. I. PENDAHULUAN

II. TINJAUAN PUSTAKA. Kata Kunci : identifikasi risiko, matriks probabilitasdampak, respon risiko, severity indeks. I. PENDAHULUAN 1 IDENTIFIKASI DAN RESPON RISIKO PADA PROYEK PEMBANGUNAN JEMBATAN PENGHUBUNG TERMINAL MULTIPURPOSE TELUK LAMONG PELABUHAN TANJUNG PERAK SURABAYA PAKET C DARI PERSEPSI KONTRAKTOR Asraf Ali Hamidi, Yusroniya

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. proses konstruksi untuk merusak proyek (Faber, 1979). yang diperkirakan (Lifson & Shaifer, 1982).

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. proses konstruksi untuk merusak proyek (Faber, 1979). yang diperkirakan (Lifson & Shaifer, 1982). 4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Definisi Definisi resiko: 1. Kejadian yang sering terjadi pada event tertentu atau faktor yang terjad selama proses konstruksi untuk merusak proyek (Faber, 1979). 2. Hubungan

Lebih terperinci

ANALISA RISIKO KONSTRUKSI PADA PROYEK PEMBANGUNAN APARTEMEN PETRA SQUARE SURABAYA

ANALISA RISIKO KONSTRUKSI PADA PROYEK PEMBANGUNAN APARTEMEN PETRA SQUARE SURABAYA ANALISA RISIKO KONSTRUKSI PADA PROYEK PEMBANGUNAN APARTEMEN PETRA SQUARE SURABAYA MAKALAH TUGAS AKHIR - RC09 1380 ANALISA RISIKO KONSTRUKSI PADA PEMBANGUNAN APARTEMEN PETRA SURABAYA BAGUS YUNTAR KURNIAWAN

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. memiliki suatu keahlian atau kecakapan khusus.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. memiliki suatu keahlian atau kecakapan khusus. BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kualifikasi Dalam kamus besar Bahasa Indonesia (2001), definisi kualifikasi adalah keahlian yang diperlukan untuk melakukan sesuatu, atau menduduki jabatan tertentu. Jadi, kualifikasi

Lebih terperinci

ANALISA risiko PADA PELAKSANAAN PEKERJAAN PROYEK APARTEMEN TRILLIUM OFFICE AND RESIDENCE-SURABAYA

ANALISA risiko PADA PELAKSANAAN PEKERJAAN PROYEK APARTEMEN TRILLIUM OFFICE AND RESIDENCE-SURABAYA ANALISA risiko PADA PELAKSANAAN PEKERJAAN PROYEK APARTEMEN TRILLIUM OFFICE AND RESIDENCE-SURABAYA ANGGI BELLIAWAN 3106.100.090 Dosen Pembimbing : I Putu Artama Wiguna, Ir, MT, Ph.D Cahyono Bintang Burcahyo,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengetahuan Pengetahuan adalah merupakan hasil dari Tahu dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Penginderaan terjadi melalui panca

Lebih terperinci

IDENTIFIKASI DAN ANALISIS RISIKO DALAM MASA PEMELIHARAAN PROYEK PADA PROYEK KONSTRUKSI DI KOTA SURAKARTA

IDENTIFIKASI DAN ANALISIS RISIKO DALAM MASA PEMELIHARAAN PROYEK PADA PROYEK KONSTRUKSI DI KOTA SURAKARTA perpustakaan.uns.ac.id IDENTIFIKASI DAN ANALISIS RISIKO DALAM MASA PEMELIHARAAN PROYEK PADA PROYEK KONSTRUKSI DI KOTA SURAKARTA Risk Identification and Analysis Method in Maintenance Period on Construction

Lebih terperinci

PENGANTAR MANAJEMEN RESIKO

PENGANTAR MANAJEMEN RESIKO PENGANTAR MANAJEMEN RESIKO Risiko merupakan kata yang sudah kita dengar hampir setiap hari. Biasanya kata tersebut mempunyai konotasi yang negatif, sesuatu yang tidak kita sukai, sesuatu yang ingin kita

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kegagalan pencapaian tujuan/sasaran proyek pada umumnya.

BAB I PENDAHULUAN. kegagalan pencapaian tujuan/sasaran proyek pada umumnya. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Proyek konstruksi merupakan suatu rangkaian kegiatan yang berkaitan dengan upaya pembangunan suatu bangunan infrastruktur. Faktor-faktor ketidakpastian dan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Soeharto (1999), kegiatan proyek adalah suatu kegiatan sementara

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Soeharto (1999), kegiatan proyek adalah suatu kegiatan sementara BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Definisi Proyek Menurut Soeharto (1999), kegiatan proyek adalah suatu kegiatan sementara yang berlangsung dalam jangka waktu terbatas, dengan alokasi sumber daya tertentu dan

Lebih terperinci

REKAYASA RESIKO PENGEMBANGAN PERANGKAT LUNAK

REKAYASA RESIKO PENGEMBANGAN PERANGKAT LUNAK REKAYASA RESIKO PENGEMBANGAN PERANGKAT LUNAK Khakim Ghozali Program Studi Sistem Informasi Fakultas Teknologi Informasi, Institut Teknologi Sepuluh Nopember Kampus ITS, Jl. Raya ITS, Sukolilo Surabaya

Lebih terperinci

IDENTIFIKASI DAN ANALISA RISIKO KONSTRUKSI PADA PROYEK PEMBANGUNAN HOTEL SAKA MEDAN

IDENTIFIKASI DAN ANALISA RISIKO KONSTRUKSI PADA PROYEK PEMBANGUNAN HOTEL SAKA MEDAN IDENTIFIKASI DAN ANALISA RISIKO KONSTRUKSI PADA PROYEK PEMBANGUNAN HOTEL SAKA MEDAN TUGAS AKHIR Diajukan untuk melengkapi tugas-tugas dan memenuhi syarat untuk menjadi Sarjana Teknik Sipil Disusun Oleh

Lebih terperinci

STRATEGI PENANGANAN RISIKO PADA PROYEK KONSTRUKSI DI KOTA JAYAPURA (STUDI KASUS PROYEK JALAN)

STRATEGI PENANGANAN RISIKO PADA PROYEK KONSTRUKSI DI KOTA JAYAPURA (STUDI KASUS PROYEK JALAN) STRATEGI PENANGANAN RISIKO PADA PROYEK KONSTRUKSI DI KOTA JAYAPURA (STUDI KASUS PROYEK JALAN) Irianto 1, Didik S. S. Mabui 2 1,2 Teknik Sipil, Fakultas Teknik dan Sistem Informasi, Universitas Yapis Papua

Lebih terperinci

ANALISA RISIKO PELAKSANAAN PROYEK APARTEMEN PUNCAK KERTAJAYA SURABAYA

ANALISA RISIKO PELAKSANAAN PROYEK APARTEMEN PUNCAK KERTAJAYA SURABAYA ANALISA RISIKO PELAKSANAAN PROYEK APARTEMEN PUNCAK KERTAJAYA SURABAYA Bagus Prasetyo Budi 3108100042 Dosen Pembimbing Ir. I Putu Artama Wiguna, MT, Ph.D. JURUSAN TEKNIK SIPIL Fakultas Teknik Sipil dan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Risiko dalam proyek konstruksi merupakan probabilitas kejadian yang muncul

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Risiko dalam proyek konstruksi merupakan probabilitas kejadian yang muncul 5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Manajemen Risiko Pada manajemen proyek, yang sangat berpengaruh dari risiko ialah kegagalan mempertahankan biaya, waktu dan mencapai kualitas serta keselamatan kerja. Risiko

Lebih terperinci

ANALISA RISIKO KONSTRUKSI PADA PROYEK PEMBANGUNAN APARTEMEN PETRA SQUARE SURABAYA

ANALISA RISIKO KONSTRUKSI PADA PROYEK PEMBANGUNAN APARTEMEN PETRA SQUARE SURABAYA MAKALAH TUGAS AKHIR - RC09 1380 ANALISA RISIKO KONSTRUKSI PADA PROYEK PEMBANGUNAN APARTEMEN PETRA SQUARE SURABAYA BAGUS YUNTAR KURNIAWAN 3108 100 613 Dosen Pembimbing : Cahyono Bintang Nurcahyo, ST, MT.

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Frekuensi risiko pada industri konstruksi di Yogyakarta yaitu : kenaikan harga material.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Frekuensi risiko pada industri konstruksi di Yogyakarta yaitu : kenaikan harga material. 67 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Identifikasi manajemen risiko pada industri konstruksi yang telah dilakukan pada bab analisis data dan pembahasan, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Frekuensi risiko yang paling dominan terjadi dalam pembangunan proyekproyek. konstruksi di Yogyakarta, yaitu:

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Frekuensi risiko yang paling dominan terjadi dalam pembangunan proyekproyek. konstruksi di Yogyakarta, yaitu: BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil pembahasan pada bab sebelumnya, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut : 1. Frekuensi risiko yang paling dominan terjadi dalam

Lebih terperinci

MANAJEMEN RESIKO PROYEK PENGEMBANGAN PERANGKAT LUNAK MYBIZ 2 DI SOFTWARE HOUSE ABC

MANAJEMEN RESIKO PROYEK PENGEMBANGAN PERANGKAT LUNAK MYBIZ 2 DI SOFTWARE HOUSE ABC MANAJEMEN RESIKO PROYEK PENGEMBANGAN PERANGKAT LUNAK MYBIZ 2 DI SOFTWARE HOUSE ABC Yulianto, Aris Tjahyanto Bidang Keahlian Manajemen Teknologi Informasi Program Studi Magister Manajemen Teknologi Institut

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. RISIKO DALAM PROYEK KONSTRUKSI MERUPAKAN PROBABILITAS KEJADIAN YANG MUNCUL

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. RISIKO DALAM PROYEK KONSTRUKSI MERUPAKAN PROBABILITAS KEJADIAN YANG MUNCUL BAB II TINJAUAN PUTAKA. RIIKO DALAM PROYEK KONTRUKI MERUPAKAN PROBABILITA KEJADIAN YANG MUNCUL 5 BAB II TINJAUAN PUTAKA 2.1 Manajemen Risiko Pada manajemen proyek, yang sangat berpengaruh dari risiko

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Definisi Faktor Sukses, Kontraktor dan Perumahan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Definisi Faktor Sukses, Kontraktor dan Perumahan BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Definisi Faktor Sukses, Kontraktor dan Perumahan Faktor sukses adalah suatu bagian penting, dimana prestasi yang memuaskan diperlukan untuk suatu organisasi agar dapat mencapai

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian 2.1.1. Klaim Konstruksi Klaim secara umum didefinisikan sebagai sebuah permintaan atau permohonan (Nazarkhan Yasin, 2008), di Indonesia hampir semua batasan yang

Lebih terperinci

Manajemen Resiko Proyek Sistem Informasi Pangkalan Data Sekolah dan Siswa (PDSS)

Manajemen Resiko Proyek Sistem Informasi Pangkalan Data Sekolah dan Siswa (PDSS) Manajemen Resiko Proyek Sistem Informasi Pangkalan Data Sekolah dan Siswa (PDSS) 1. Identifikasi Resiko Karakteristik Resiko Uncertainty : tidak ada resiko yang 100% pasti muncul, sehingga tetap harus

Lebih terperinci

PENGAMBILAN RESIKO. Kode Mata Kuliah : OLEH Endah Sulistiawati, S.T., M.T. Irma Atika Sari, S.T., M.Eng.

PENGAMBILAN RESIKO. Kode Mata Kuliah : OLEH Endah Sulistiawati, S.T., M.T. Irma Atika Sari, S.T., M.Eng. PENGAMBILAN RESIKO Kode Mata Kuliah : 0040520 Bobot : 2 SKS OLEH Endah Sulistiawati, S.T., M.T. Irma Atika Sari, S.T., M.Eng. PENDAHULUAN Konsep resiko selalu dikaitkan dengan adanya ketidakpastian pada

Lebih terperinci

Pengambilan Risiko. Widi Wahyudi,S.Kom, SE, MM. Modul ke: Fakultas Desain & Teknik Kreatif. Program Studi Desain Produk.

Pengambilan Risiko. Widi Wahyudi,S.Kom, SE, MM. Modul ke: Fakultas Desain & Teknik Kreatif. Program Studi Desain Produk. Modul ke: Pengambilan Risiko Widi Wahyudi,S.Kom, SE, MM. Fakultas Desain & Teknik Kreatif Program Studi Desain Produk www.mercubuana.ac.id Tujuan Pembelajaran : Setelah mempelajari bab ini, para mahasiswa

Lebih terperinci

III KERANGKA PEMIKIRAN

III KERANGKA PEMIKIRAN III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Konseptual 3.1.1 Risiko Risiko (risk) menurut Robinson dan Barry (1987) adalah peluang terjadinya suatu kejadian yang dapat diketahui oleh pelaku bisnis sebagai

Lebih terperinci

PENILAIAN PERSEPSI RISIKO MANAJEMEN RANTAI PASOK PADA PROYEK KONSTRUKSI GEDUNG DI SURABAYA. Disampaikan Oleh: Hendro Sutowijoyo (

PENILAIAN PERSEPSI RISIKO MANAJEMEN RANTAI PASOK PADA PROYEK KONSTRUKSI GEDUNG DI SURABAYA. Disampaikan Oleh: Hendro Sutowijoyo ( PENILAIAN PERSEPSI RISIKO MANAJEMEN RANTAI PASOK PADA PROYEK KONSTRUKSI GEDUNG DI SURABAYA Disampaikan Oleh: Hendro Sutowijoyo (3107.203.002) 1. Pendahuluan Latar Belakang Perumusan Masalah Batasan Masalah

Lebih terperinci

Analisis Risiko Rantai Pasok pada Proyek Pembangunan Apartemen di Surabaya

Analisis Risiko Rantai Pasok pada Proyek Pembangunan Apartemen di Surabaya 1 Analisis Rantai Pasok pada Proyek Pembangunan Apartemen di Surabaya Shelly Atma Devinta, I Putu Artama Wiguna, Cahyono Bintang Nurcahyo Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Institut

Lebih terperinci

Disampaikan Oleh : Amanda Oktariyani, SE.,M.Si,Ak

Disampaikan Oleh : Amanda Oktariyani, SE.,M.Si,Ak Disampaikan Oleh : Amanda Oktariyani, SE.,M.Si,Ak Kerugian yang tidak diharapkan Risiko Penyimpangan dari yang diharapkan Kejadian yang tidak menguntungkan Menurut Emmaett J. Vaughan dan Curtis M. Elliott

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Manajemen Proyek Konstruksi Suatu proyek konstruksi biasanya merupakan suatu rangkaian kegiatan yang hanya satu kali dilaksanakan dan umumnya berjangka waktu pendek. Selain

Lebih terperinci

Analisa Risiko pada Proyek Pembangunan. Underpass di simpang Dewa Ruci Kuta

Analisa Risiko pada Proyek Pembangunan. Underpass di simpang Dewa Ruci Kuta JURNAL EKNIK POMIS Vol. 2, No. 2, (213) ISSN: 2337-3539 (231-9271 Print) C-72 Analisa Risiko pada Proyek Pembangunan Underpass di Simpang Dewa Ruci Kuta Bali Ayunita Indria Dewi dan Cahyono Bintang Nurcahyo

Lebih terperinci

BAB IX ASURANSI ANEKA

BAB IX ASURANSI ANEKA BAB IX ASURANSI ANEKA Jika di depan telah dipaparkan tentang asuransi jiwa dan asuransi kerugian secara panjang lebar, berikut ini akan dipaparkan asuransi aneka. Uraian-uraian berikut ini mencakup macam-macam

Lebih terperinci

SHELLY ATMA DEVINTA

SHELLY ATMA DEVINTA SHELLY ATMA DEVINTA 3110100036 DOSEN PEMBIMBING: Cahyono Bintang Nurcahyo ST, MT Ir. I Putu Artama Wiguna, MT, Ph.D Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Institut Teknologi Sepuluh

Lebih terperinci

PROJECT MANAGEMENT BODY OF KNOWLEDGE (PMBOK) PMBOK dikembangkan oleh Project Management. Institute (PMI) sebuah organisasi di Amerika yang

PROJECT MANAGEMENT BODY OF KNOWLEDGE (PMBOK) PMBOK dikembangkan oleh Project Management. Institute (PMI) sebuah organisasi di Amerika yang PROJECT MANAGEMENT BODY OF KNOWLEDGE (PMBOK) PMBOK dikembangkan oleh Project Management Institute (PMI) sebuah organisasi di Amerika yang mengkhususkan diri pada pengembangan manajemen proyek. PMBOK merupakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Penelitian Proyek konstruksi merupakan salah satu jenis proyek yang memiliki potensi risiko relatif tinggi akibat uncertain events yaitu peristiwa-peristiwa tidak pasti

Lebih terperinci

BAB 5 TEMUAN DAN PEMBAHASAN

BAB 5 TEMUAN DAN PEMBAHASAN 104 BAB 5 TEMUAN DAN PEMBAHASAN 5.1. Temuan Dari pelaksanaan penelitian yang telah dilakukan maka ditemukan 3 faktor risiko dominan yang paling berpengaruh terhadap kinerja kualitas pelaksanaan konstruksi,

Lebih terperinci

5/25/16 Manajemen Proyek IT - Universitas Mercu Buana Yogyakarta

5/25/16 Manajemen Proyek IT - Universitas Mercu Buana Yogyakarta Dosen Pengampu: Anief Fauzan Rozi, S.Kom., M.Eng. Phone/WA: 0856 4384 6541 PIN BB: 29543EC4 Email: anief.umby@gmail.com Website: http://anief.mercubuana- yogya.ac.id 5/25/16 Manajemen Proyek IT - Universitas

Lebih terperinci

Secara garis besar disintesis menjadi 4 tahap. (Hallowel dkk, 2013)

Secara garis besar disintesis menjadi 4 tahap. (Hallowel dkk, 2013) 2.2 Manajemen Risiko Manajemen risiko harus dilakukan di seluruh siklus proyek dari tahap awal sampai akhir proyek (Project Risk Management Handbook, 2007). Ketidakpastian ini tidak dapat sepenuhnya dihilangkan

Lebih terperinci

Analisa Risiko Pelaksanaan Proyek Apartemen Puncak Kertajaya Surabaya

Analisa Risiko Pelaksanaan Proyek Apartemen Puncak Kertajaya Surabaya JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2013) 1-6 1 Analisa Risiko Pelaksanaan Proyek Apartemen Puncak Kertajaya Surabaya Bagus Prasetyo Budi dan I Putu Artama Wiguna Jurusan Teknik Sipil, FTSP, Institut

Lebih terperinci

BAB IV RISIKO DALAM ASURANSI

BAB IV RISIKO DALAM ASURANSI BAB IV RISIKO DALAM ASURANSI A. Definisi Risiko RISIKO adalah : a. Risiko adalah kans kerugian b. Risiko adalah kemungkinan kerugian c. Risiko adalah ketidak pastian d. Risiko adalah penyimpangan kenyataan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Proyek Konstruksi Menurut Mulyani (2006), proyek konstruksi adalah suatu rangkaian kegiatan proyek yang berkaitan dengan bidang konstruksi (pembangunan) yang mempunyai dimensi

Lebih terperinci

PERENCANAAN MANAJEMEN RESIKO

PERENCANAAN MANAJEMEN RESIKO PERENCANAAN MANAJEMEN RESIKO 1. Pengertian Manajemen Resiko Menurut Wikipedia bahasa Indonesia menyebutkan bahwa manajemen resiko adalah suatu pendekatan terstruktur/metodologi dalam mengelola ketidakpastian

Lebih terperinci

Penetapan Konteks Komunikasi dan Konsultasi. Identifikasi Risiko. Analisis Risiko. Evaluasi Risiko. Penanganan Risiko

Penetapan Konteks Komunikasi dan Konsultasi. Identifikasi Risiko. Analisis Risiko. Evaluasi Risiko. Penanganan Risiko - 11 - LAMPIRAN PERATURAN KEPALA BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN 2017 TENTANG MANAJEMEN RISIKO DI LINGKUNGAN BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL A. Proses Manajemen Proses

Lebih terperinci

ANALISIS FREKUENSI, DAMPAK, DAN JENIS KETERLAMBATAN PADA PROYEK KONSTRUKSI

ANALISIS FREKUENSI, DAMPAK, DAN JENIS KETERLAMBATAN PADA PROYEK KONSTRUKSI ANALISIS FREKUENSI, DAMPAK, DAN JENIS KETERLAMBATAN PADA PROYEK KONSTRUKSI Theresia Monica Sudarsono 1, Olivia Christie 2 and Andi 3 ABSTRAK: Dalam proyek konstruksi terdapat beberapa kemungkinan terjadinya

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Dari hasil evaluasi penerapan manajemen pengendalian proyek South

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Dari hasil evaluasi penerapan manajemen pengendalian proyek South BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1. Simpulan Dari hasil evaluasi penerapan manajemen pengendalian proyek South Sumatra NGL Project PT. Tripatra dapat dilihat dari aspek lingkungan pengendalian dan proses pengendalian.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Keselamatan dan Kesehatan Kerja. subkontraktor, serta safety professionals.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Keselamatan dan Kesehatan Kerja. subkontraktor, serta safety professionals. BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Keselamatan dan Kesehatan Kerja Area dari keselamatan kerja dalam dunia rekayasa mencakup keterlibatan manusia baik para pekerja, klien, maupun pemilik perusahaan. Menurut Goetsch

Lebih terperinci

ESTIMASI BIAYA PROYEK KONSTRUKSI

ESTIMASI BIAYA PROYEK KONSTRUKSI ESTIMASI BIAYA PROYEK KONSTRUKSI 1. Pendahuluan adalah seni memperkirakan kemungkinan jumlah biaya yang diperlukan untuk suatu kegiatan yang didasarkan pada informasi yang tersedia pada waktu itu (Iman

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Proyek Konstruksi Konstruksi merupakan suatu kegiatan membangun sarana maupun prasarana. Dalam sebuah bidang arsitektur atau teknik sipil, sebuah konstruksi juga dikenal sebagai

Lebih terperinci

Risiko Yang Mempengaruhi Public Private Partnership Pada Proyek Pembangunan Pasar di Surabaya. Carla Widha P

Risiko Yang Mempengaruhi Public Private Partnership Pada Proyek Pembangunan Pasar di Surabaya. Carla Widha P Risiko Yang Mempengaruhi Public Private Partnership Pada Proyek Pembangunan Pasar di Surabaya Carla Widha P. 3109203010 Latar Belakang Permumusan, Manfaat dan Tujuan Penelitian Perumusan Masalah 1. Risiko

Lebih terperinci

MANAJEMEN PROYEK KONTEKS & PROSES PERTEMUAN 2

MANAJEMEN PROYEK KONTEKS & PROSES PERTEMUAN 2 MANAJEMEN PROYEK KONTEKS & PROSES PERTEMUAN 2 DEFINISI PROYEK Proyek adalah serangkaian aktifitas temporer dalam usaha melakukan dan mencapai tujuan tertentu (Schwalbe K, 2002). DEFINISI MANAJEMEN PROYEK

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI digilib.uns.ac.id BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI 2.1. Tinjauan Pustaka Beberapa penelitian terdahulu yang telah mengaplikasi konsep Manajemen Risiko dengan metode Analytic Hierarchy Process

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. tahapan dari perancangan dan model operasional Tugas Akhir ini.

BAB III METODE PENELITIAN. tahapan dari perancangan dan model operasional Tugas Akhir ini. Bab III MetodePenelitian BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian ini berisi pembahasan tentang metode yang digunakan dalam penelitian ini. Selain itu berisi tentang bagan alir penelitian beserta uraian

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Manajemen Proyek Menurut Ir. Abrar Husen, MT., Manajemen Proyek adalah penerapan ilmu pengetahuan, keahlian dan keterampilan, cara teknis yang terbaik dan dengan sumber daya

Lebih terperinci

BAB IV DATA ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV DATA ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB IV DATA ANALISIS DAN PEMBAHASAN Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji risiko-risiko yang dihadapi dalam operasional jalan tol terhadap luas jaminan produk asuransi CECR yang dapat bermanfaat bagi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. panjang dan di dalamnya dijumpai banyak masalah yang harus diselesaikan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. panjang dan di dalamnya dijumpai banyak masalah yang harus diselesaikan. BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Proyek Konstruksi Kegiatan konstruksi adalah kegiatan yang harus melalui suatu proses yang panjang dan di dalamnya dijumpai banyak masalah yang harus diselesaikan. Dengan banyaknya

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA II.1. Tinjauan Umum Proyek dengan segala ilmu pengetahuan dan teknologi yang dilibatkan didalamnya merupakan salah satu upaya manusia dalam membangun kehidupannya. Suatu proyek

Lebih terperinci

KAJIAN MENGENAI PERUBAHAN PEKERJAAN KONSTRUKSI SEBAGAI PENYEBAB TERJADINYA PERUBAHAN DALAM KONTRAK

KAJIAN MENGENAI PERUBAHAN PEKERJAAN KONSTRUKSI SEBAGAI PENYEBAB TERJADINYA PERUBAHAN DALAM KONTRAK KAJIAN MENGENAI PERUBAHAN PEKERJAAN KONSTRUKSI SEBAGAI PENYEBAB TERJADINYA PERUBAHAN DALAM KONTRAK Syamsul Wathan Abstrak Syamsul Wathan, Manajemen proyek adalah sebuah disiplin keilmuan dalam hal perencanaan,

Lebih terperinci

III KERANGKA PEMIKIRAN

III KERANGKA PEMIKIRAN III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis Kerangka pemikiran teoritis yang digunakan dalam penelitian ini berasal dari penulusuran teori-teori yang relevan dengan masalah penelitian. Adapun

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS PENGGUNAAN SOFTWARE ESTIMASI BIAYA PADA PROYEK KONSTRUKSI DI INDONESIA

BAB 4 ANALISIS PENGGUNAAN SOFTWARE ESTIMASI BIAYA PADA PROYEK KONSTRUKSI DI INDONESIA BAB 4 ANALISIS PENGGUNAAN SOFTWARE ESTIMASI BIA PADA PROYEK KONSTRUKSI DI INDONESIA 4.1 UMUM Pada bab ini akan dibahas mengenai hasil perbandingan antara data yang didapat dari literatur dengan data dari

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pendahuluan Bab ini akan membahas mengenai dasar teori yang berkenaan dengan judul penelitian ini. Pada bab ini, akan dijelaskan mengenai pengertian proyek konstruksi, selanjutnya

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Memiliki tujuan khusus, produk akhir atau hasil kerja akhir. ditentukan atau mempunyai jangka waktu tertentu.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Memiliki tujuan khusus, produk akhir atau hasil kerja akhir. ditentukan atau mempunyai jangka waktu tertentu. BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Proyek Konstruksi Proyek konstruksi merupakan suatu kegiatan yang berlangsung dalam waktu yang terbatas dengan sumber daya tertentu untuk mendapatkan hasil konstruksi yang baik

Lebih terperinci

ANALISA RESIKO OPERASIONAL PENGELOLAAN GEDUNG PUSAT PERBELANJAAN DI SURABAYA

ANALISA RESIKO OPERASIONAL PENGELOLAAN GEDUNG PUSAT PERBELANJAAN DI SURABAYA ANALISA RESIKO OPERASIONAL PENGELOLAAN GEDUNG PUSAT PERBELANJAAN DI SURABAYA Aris Windarko Saputro dan I Putu Artama W Bidang Keahlian Manajemen Proyek Program Studi Magister Manajemen Teknologi Institut

Lebih terperinci

IDENTIFIKASI DAN ALOKASI RISIKO-RISIKO PADA PROYEK SUPERBLOK DI SURABAYA

IDENTIFIKASI DAN ALOKASI RISIKO-RISIKO PADA PROYEK SUPERBLOK DI SURABAYA IDENTIFIKASI DAN ALOKASI RISIKO-RISIKO PADA PROYEK SUPERBLOK DI SURABAYA Jeffry Gunawan 1,William Surono 2, Andi 3 ABSTRAK : Setiap proyek konstruksi selalu dihadapkan pada kemungkinan terjadinya berbagai

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Proyek Menurut Yamit (2000), setiap pekerjaan yang memiliki kegiatan awal dan memiliki kegiatan akhir, dengan kata lain setiap pekerjaan yang dimulai pada waktu tertentu

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tinjauan Umum BAB II TINJAUAN PUSTAKA Dalam bab ini akan dibahas mengenai teori yang menjadi landasan atau dasar dalam penyusunan Tugas Akhir ini. Dari pembahasan bab ini nantinya diharapkan dapat

Lebih terperinci

Manajemen Resiko Nia Saurina 811

Manajemen Resiko Nia Saurina 811 E-Government, yang di implementasikan dalam Sistem Informasi Manajemen Daerah (SIMDA), adalah salah satu upaya dalam rangka memenuhi kebutuhan informasi secara cepat, tepat, lengkap, akurat dan terpadu

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil pembahasan pada bab sebelumnya, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut : 1. Frekuensi risiko yang paling dominan terjadi dalam

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terkait Dari topik yang akan penulis ambil untuk penelitian ini, penulis mencari beberapa penelitian sebelumnya yang pernah dilakukan untuk dijadikan referensi. Diharapkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering mendengar mengenai orang sakit

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering mendengar mengenai orang sakit 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering mendengar mengenai orang sakit atau terluka atau bahkan meninggal dunia karena suatu kecelakaan. Bangunan atau pabrik yang

Lebih terperinci

APRESIASI KONTRAKTOR DALAM PENGGUNAAN ASURANSI PADA PEMBANGUNAN KONSTRUKSI DI MALANG

APRESIASI KONTRAKTOR DALAM PENGGUNAAN ASURANSI PADA PEMBANGUNAN KONSTRUKSI DI MALANG Widya Teknika Vol.20 No.1; Maret 2012 ISSN 1411 0660 : 31-38 APRESIASI KONTRAKTOR DALAM PENGGUNAAN ASURANSI PADA PEMBANGUNAN KONSTRUKSI DI MALANG Dafid Irawan 1), Riman 2) ABSTRAK Konstruksi merupakan

Lebih terperinci

Universitas Indonesia. Pengaruh proses perencanaan..., Leonard, FT UI, 2009

Universitas Indonesia. Pengaruh proses perencanaan..., Leonard, FT UI, 2009 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam suatu proyek, perencanaan biasanya dilakukan untuk memastikan bahwa suatu pekerjaan dilakukan sesuai dengan kualitas yang diinginkan; dalam jangka waktu yang

Lebih terperinci

ANALISA RESIKO TEKNIS YANG MEMPENGARUHI KINERJA WAKTU PROYEK PEMBANGUNAN PENGAMAN PANTAI DI PROVINSI SULAWESI BARAT

ANALISA RESIKO TEKNIS YANG MEMPENGARUHI KINERJA WAKTU PROYEK PEMBANGUNAN PENGAMAN PANTAI DI PROVINSI SULAWESI BARAT ANALISA RESIKO TEKNIS YANG MEMPENGARUHI KINERJA WAKTU PROYEK PEMBANGUNAN PENGAMAN PANTAI DI PROVINSI SULAWESI BARAT Anwar 1) dan Tri Joko Wahyu Adi 2) 1) Program Studi Magister Manajemen Teknologi, Institut

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Usaha Jasa Pelaksana Konstruksi adalah jenis usaha jasa konstruksi yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Usaha Jasa Pelaksana Konstruksi adalah jenis usaha jasa konstruksi yang BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Jasa Konstruksi Usaha Jasa Pelaksana Konstruksi adalah jenis usaha jasa konstruksi yang menyediakan layanan jasa pelaksanaan pekerjaan konstruksi, yang dibedakan menurut bentuk

Lebih terperinci

KODE UNIT : O JUDUL UNIT

KODE UNIT : O JUDUL UNIT KODE UNIT : O.842340.038.01 JUDUL UNIT : MengoordinasikanSumber Daya dalam Operasi Tanggap Darurat Gabungan DESKRIPSIUNIT : Unit ini mencakup pengetahuan, keterampilan, dan Sikap kerja yang diperlukan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian Asuransi Kerugian Dalam perkembangan dunia usaha tidak seorang pun yang dapat meramalkan apa yang akan terjadi di masa yang akan datang secara tepat, setiap ramalan

Lebih terperinci

Manajemen Proyek Minggu 2

Manajemen Proyek Minggu 2 Project Management Process Manajemen Proyek Minggu 2 Danny Kriestanto, S.Kom., M.Eng Initiating / Requirement :...awal siklus! Planning : perencanaan... Executing : Lakukan! Monitoring and Controlling

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kegagalan pada Proyek Konstruksi Kegagalan konstruksi merupakan kegagalan yang bersifat teknis dan non teknis. Kegagalan pekerjaan konstruksi adalah keadaan hasil pekerjaan

Lebih terperinci

MITIGASI RISIKO KEAMANAN SISTEM INFORMASI

MITIGASI RISIKO KEAMANAN SISTEM INFORMASI MITIGASI RISIKO KEAMANAN SISTEM INFORMASI Pengertian Risiko Sesuatu yang buruk (tidak diinginkan), baik yang sudah diperhitungkan maupun yang belum diperhitungkan, yang merupakan suatu akibat dari suatu

Lebih terperinci

ANALISIS RISIKO INVESTASI PROYEK KERETA CEPAT JAKARTA- BANDUNG

ANALISIS RISIKO INVESTASI PROYEK KERETA CEPAT JAKARTA- BANDUNG JURNAL KARYA TEKNIK SIPIL, Volume 6, Nomor 1, Tahun 2017, Halaman 324 334 Online di: http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkts ANALISIS RISIKO INVESTASI PROYEK KERETA CEPAT JAKARTA- BANDUNG Desi Marantika,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Indonesia. Risiko pada..., Arya Nugraha, FT UI., 2008.

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Indonesia. Risiko pada..., Arya Nugraha, FT UI., 2008. 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pengembangan wilayah negara kesatuan Republik Indonesia merupakan wewenang dan tanggung jawab pemerintah khususnya pemerintah pada daerah yang terkait. Adanya keterbatasan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Faktor-Faktor penghambat yang terjadi pada proyek konstruksi

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Faktor-Faktor penghambat yang terjadi pada proyek konstruksi BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan data kuesioner yang diberikan kepada 50 responden, penelitian tentang studi mengenai faktor-faktor penghambat pelaksanaan proyek konstruksi di Timor-Leste

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tersebut dibuat (Arditi and Patel, 1989)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tersebut dibuat (Arditi and Patel, 1989) BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Teori Penjadwalan Kunci utama keberhasilan melaksanakan proyek tepat waktu adalah perencanaan dan penjadwalan proyek yang lengkap dan tepat. Keterlambatan dapat dianggap sebagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Wayu Hidayat. Faktor-faktor risiko,... FT UI., 2007.

BAB I PENDAHULUAN. Wayu Hidayat. Faktor-faktor risiko,... FT UI., 2007. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pemahaman tentang konstruksi dapat dibagi menjadi dua kelompok, yaitu: teknologi konstruksi (construction technology) dan manajemen konstruksi (construction

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Indonesia. Pengelolaan risiko..., Budi Suanda, FT UI, 2008

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Indonesia. Pengelolaan risiko..., Budi Suanda, FT UI, 2008 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Industri jasa konstruksi merupakan industri yang memiliki karakteristikkarakteristik khusus yang sulit untuk diantisipasi karena unik, sumber daya yang berfluktuasi,

Lebih terperinci

PENILAIAN BIAYA DAMPAK RISIKO PADA PELAKSANAAN PROYEK JALAN DAN JEMBATAN STUDI KASUS DI PT.WIJAYA KARYA DSU-1

PENILAIAN BIAYA DAMPAK RISIKO PADA PELAKSANAAN PROYEK JALAN DAN JEMBATAN STUDI KASUS DI PT.WIJAYA KARYA DSU-1 PENILAIAN BIAYA DAMPAK RISIKO PADA PELAKSANAAN PROYEK JALAN DAN JEMBATAN STUDI KASUS DI PT.WIJAYA KARYA DSU-1 Wawan Setiawan Diono, I Putu Artama Wiguna Manajemen Proyek Magister Manajemen Teknologi Institut

Lebih terperinci

Bab 4. Hasil dan Pembahasan Pengukuran Risiko Manajemen Proyek

Bab 4. Hasil dan Pembahasan Pengukuran Risiko Manajemen Proyek Bab 4 Hasil dan Pembahasan Pengukuran Risiko Manajemen Proyek 4.1 Latar Belakang Pembahasan Dalam mengumpulkan data data yang dibutuhkan pada penelitian ini, maka telah dilakukan wawancara dengan pihak

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Pengelolaan risiko..., Mohamad Taufik H.A., FT UI, Universitas Indonesia

BAB 1 PENDAHULUAN. Pengelolaan risiko..., Mohamad Taufik H.A., FT UI, Universitas Indonesia 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kelangsungan hidup perusahaan atau organisasi seringkali ditentukan oleh suatu keputusan penting dalam rangka mengambil peluang (opportunity) yang jarang terjadi

Lebih terperinci

IDENTIFIKASI DAN ANALISIS PENGARUH RISIKO DALAM TAHAP KONSTRUKSI TERHADAP KINERJA BIAYA PROYEK JALAN ASPHALT HOTMIX DI PROVINSI SULAWESI UTARA

IDENTIFIKASI DAN ANALISIS PENGARUH RISIKO DALAM TAHAP KONSTRUKSI TERHADAP KINERJA BIAYA PROYEK JALAN ASPHALT HOTMIX DI PROVINSI SULAWESI UTARA Sabua Vol.5, No.3: 157-161, Oktober 2013 ISSN 2085-7020 HASIL PENELITIAN IDENTIFIKASI DAN ANALISIS PENGARUH RISIKO DALAM TAHAP KONSTRUKSI TERHADAP KINERJA BIAYA PROYEK JALAN ASPHALT HOTMIX DI PROVINSI

Lebih terperinci

PROJECT PLANNING AND CONTROLLING GEDUNG RUSUNAWA UNIVERSITAS INDONESIA DENGAN MS.PROJECT

PROJECT PLANNING AND CONTROLLING GEDUNG RUSUNAWA UNIVERSITAS INDONESIA DENGAN MS.PROJECT Ethos (Jurnal Penelitian dan Pengabdian Masyarakat): 181-190 PROJECT PLANNING AND CONTROLLING GEDUNG RUSUNAWA UNIVERSITAS INDONESIA DENGAN MS.PROJECT 1 Sanny Stephanie dan 2 Dwi Dinariana 1 Program S1

Lebih terperinci

DASAR-DASAR ASURANSI. Inhouse Training Jakarta, 10 November 2015

DASAR-DASAR ASURANSI. Inhouse Training Jakarta, 10 November 2015 DASAR-DASAR ASURANSI Inhouse Training Jakarta, 10 November 2015 RESIKO & PERIL Resiko adalah : Sesuatu yang datangnya tidak terduga dan berdampak pada timbulnya suatu kerugian. Peril adalah : Penyebab

Lebih terperinci

TEKNIK-TEKNIK MANAJEMEN RISIKO

TEKNIK-TEKNIK MANAJEMEN RISIKO TEKNIK-TEKNIK MANAJEMEN RISIKO OLEH : MELIANA KURNIAWATI CAHYADI 1315251106 29 FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS UDAYANA PROGRAM EKSTENSI 2015 Beberapa alternatif yang bisa dipilih untuk mengelola

Lebih terperinci

PANDANGAN KONTRAKTOR TERHADAP KLAUSUL-KLAUSUL KONTRAK PADA PROYEK KONSTRUKSI Theodorus Bryan 1, Yosua S. Sidarta 2, Andi 3

PANDANGAN KONTRAKTOR TERHADAP KLAUSUL-KLAUSUL KONTRAK PADA PROYEK KONSTRUKSI Theodorus Bryan 1, Yosua S. Sidarta 2, Andi 3 PANDANGAN KONTRAKTOR TERHADAP KLAUSUL-KLAUSUL KONTRAK PADA PROYEK KONSTRUKSI Theodorus Bryan 1, Yosua S. Sidarta 2, Andi 3 ABSTRAK : Pada proyek konstruksi yang berfokus pada bangunan high-rise, atau dengan

Lebih terperinci

III KERANGKA PEMIKIRAN

III KERANGKA PEMIKIRAN III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1 Konsep Risiko Risiko menunjukkan situasi, dimana terdapat lebih dari satu kemungkinan dari suatu keputusan dan peluang dari kemungkinan-kemungkinan

Lebih terperinci