BAB V SIMPULAN DAN SARAN

Transkripsi

1 112 BAB V SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan Profil makanan tradisional Kotagede meliputi jenis-jenisnya, bahan dasar, teknik olah, rasa dan penyajian. 1. Jenis makanan besar dari keseluruhan jumlah makanan tradisional di Kotagede adalah sebanyak 2 macam makanan besar terdiri dari nasi ruwahan dan jenang suran, untuk jenis sayur sebanyak 3 macam sayur yaitu sayur lodeh, padamara dan bence, untuk jenis lauk pauk 5 macam yaitu asren, sambel kerni, tho-tho, peyek kedelai dan peyek kacang, untuk jenis minuman 4 macam yaitu rujak ceplus, semelak, setub jambu dan wedang secang dan untuk jenis kudapan atau jajanan tradisional sebanyak 21 macam yaitu legondho, legomoro, kipo, yangko, gandos, ledre intib, ukel, banjar, osak-asik, gompo, kembang waru, wajik kletik, jenang ngangrang, jenang sumsum, jenang lobe-lobe, nagasari, bengawan solo, enthok-enthok, jadah manten, kluwo dan telo bajingan. Pada makanan tradisional Kotagede jenis makanan yang paling banyak pada jenis kudapan atau jajanan tradisional yang paling sedikit pada jenis makanan besar.

2 Bahan dasar makanan tradisional Kota gede yang menggunakan bahan dasar beras adalah sebanyak 2 macam makanan yaitu jenang suran dan nasi ruwahan, tepung beras 7 macam makanan, untuk beras ketan 5 macam untuk tepung beras ketan 3 macam, untuk ketela pohon 4 macam makanan, untuk tepung ketela pohon 1 macam makanan, jagung 1 macam makanan, kelapa 1 macam makanan, sapi jerohan 1 macam makanan, daging sapi 1 macam makanan, tepung terigu 3 macam makanan, pace atau mengkudu 1 macam makanan, untuk jambu biji, mentimun dan pepaya 2 macam makanan, sayur dan kacang-kacangan 3 macam makanan, rempah-rempah dan secang sebanyak 1 macam makanan. Pada makanan tradisional Kotagede bahan dasar paling banyak digunakan adalah tepung beras. Paling sedikit rempah, pace, daging sapi, ssapi jerohan, kelapa dan jagung. 3. Teknik Olah yang digunakan untuk mengolah bahan dasar menjadi makanan tradisional Kota gede adalah dengan cara direbus sebanyak 6 macam makanan, dipanggang 6 macam makanan, dijenang 6 macam makanan, dikukus 6 macam makanan, diremas atau diperas 1 macam makanan, digoreng atau disaute 8 macam makanan dan teknik olah yang dihaluskan atau dipotong sebanyak 1 macam makanan. Pada makanan tradisional Kotagede paling banyak menggunakan teknik olah digoreng atau disaute. Paling sedikit adalah menggunakan teknik olah diperas.

3 Rasa yang terdapat dalam makanan kota gede yang lebih mendominasi pada umumnya adalah berasa manis, gurih, getir. Jumlah rasa gurih pada makanan tradisional Kotagede adalah sebanyak 19 macam jenis makanan yang terdiri dari 2 jenis makanan besar rasa gurih diperoleh dari rasa nasi dan makanan pelengkapnya, 3 jenis sayur rasa gurih diperoleh dari garam dan santan juga bumbu dari rempah-rempahan, 5 jenis lauk rasa gurih diperoleh dari garam dan rempah-rempah, 1 jenis jenang dan 8 jenis kudapan atau jajanan yang diperoleh dari garam dan santan. Untuk rasa manis sebanyak sebanyak 15 macam yang terdiri dari 3 jenis dari minuman diperoleh dari gula pasir dan gula jawa, 2 jenis jenang-jenangan dari gula jawa, 10 dari jenis kudapan yang diperoleh dari gula pasir dan gula jawa. Rasa lainya adalah pahit agak getir sebanyak 1 jenis makanan yaitu dari jenis minuman. Rasa yang paling banyak pada makanan tradisional kotagede adalah gurih yang diperoleh dari santan, garam, rempah-rempah dan bahan pangan itu sendiri. Untuk rasa yang paling sedikit adalah rasa pahit sedikit getir yang diperoleh dari pace atau mengkudu. 5. Penyajian atau pengemasan untuk makanan tradisional Kotagede yang menggunakan daun pisang adalah sebanyak 13 macam makanan yang terdiri dari 3 jenis jenang,1 jenis makanan besar, 9 jenis kudapan, yang menggunakan plastik atau kertas sebanyak 7 macam makanan, piring atau mangkuk 9 macam makanan, gelas 4 jenis minuman dan yang

4 115 menggunakan toples sebanyak 2 jenis makanan. Penyajian atau pengemasan paling banyak menggunakan daun pisang dan penyajian paling sedikit menggunakan toples Penelitian ini dilakukan pada periode makanan tradisional Kotagede yang keberadaanya masih bisa ditemukan adalah sebanyak 35 buah makanan yang terdiri dari 2 jenis makanan besar, 3 jenis sayur, 5 jenis lauk pauk, 4 jenis minuman dan 21 jenis kudapan atau jajanan. B. Saran 1. Untuk masyarakat Perlu menggali kembali makanan khas daerah yang selama ini sudah jarang keberadaanya dipasaran, terutama bagi generasi muda yang diharapkan dapat melestarikan makanan khas tersebut sebagai potensi budaya dan asset yang harus dijaga dan dilestarikan. Misalnya penggunaan kudapan seperti jadah manten, gompo, legondho, legomoro, kipo yangko ledre intib dan lain-lain sebagai makanan untuk perjamuan khusus yang digunakan sebagai makanan kecil atau snack. 2. Untuk Pemerintah a. Perlu menghimbau kepada masyarakat dan generasi muda untuk tetap melestarikan keberadaan makanan khas Kotagede. Sehingga eksistensinya di masa yang akan datang tetap dapat di kenal dan dinikmati oleh generasi generasi selanjutnya. Sehingga akan timbul kecintaan terhadap makanan khas Kotagede.

5 116 b. Perlu Memberikan kontribusi dalam pelestarian dan pengembangan makanan tradisional sekaligus sebagai pengembangan kepariwisataan yang berbasis potensi lokal. Dengan cara promosi dan mengadakan pameran untuk mensosialisasikan makanan tradisional dan potensi daerah terutama Kotagede.

6 117 DAFTAR PUSTAKA Htp// go.id/homepage BBKP/PKP/Potensi -makanan- Tradisional.htm. Kartika Bambang, Uji Mutu Pangan. Yogyakarta: PAU Pangan dan Gizi Universitas Gadjah Mada Pedoman Uji Inderawi Bahan Pangan. Yogyakarta: PAU Pangan dan Gizi Universitas Gadjah Mada. Koentjoroningrat. (1995). Antropologi dan Sejarah Pangan. Jakarta: Prosiding Widyakarya Nasional Kantor Menteri Urusan Pangan RI. Marwanti.( 2000). Pengetahuan Masakan Indonesia. Yogyakarta: Adicita Karya Nusantara. M. Harisudin.(1995). Upaya Pengembangan makanan Tradisional dalam Upaya Menunjang Program Penganekaragaman Indonesia.Bogor: DIT Bintab Masyarakat. Nani Ratnaningsih, Icda Chayati. (2001). Diktat Pengawetan Makanan. Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta. Purwo Darminto, WJS. ( 1976). Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: PN Balai Pustaka. Siti Hamidah. ( 1996). Diklat Kuliah Patiseri Yogyakart: Tata Boga Pendidikan Kesejahteraan Keluarga. Yogyakarta: IKIP. Suharsini Arikunto. ( 1996 ). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: PT RINEKA CIPTA. Sugiyono. ( 1994 ). Metodologi Penelitian Administrasi. Bandung: Alfabeta ( 1999 ). Penelitian Kualitatif Untuk Bisnis. Bandung: CV. Alfabeta. Sastrohadiningrat. (1995). Makanan Tradisional Posisi dan Penerapanya dalam Pengembangan dalam Kepariwisataan Yogyakarta. HUT IKA BOGA. Soediasih. (1994). Tata Hidang. Yogyakarta: IKIP.

7 118 Suharto. (1991). Teknologi Pengawetan Pangan. Jakarta: Rineka Cipta. Tati Nurmala. (1998). Serealia Sumber Karbohidrat utama cet. 1. Jakarta: Rineka Cipta. Winarno. F.G. ( 1987 ) Harapan.. Makanan Tradisional. Jakarta: Pustaka Sinar ,(1997). Kimia Pangan dan Gizi. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Harapan..