BAB II LANDASAN TEORI. bidang dari manajemen umum dimana meliputi perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan pengendalian. Menurut Rivai (2004),

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB II LANDASAN TEORI. bidang dari manajemen umum dimana meliputi perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan pengendalian. Menurut Rivai (2004),"

Transkripsi

1 7 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen Sumber Daya Manusia Manajemen sumber daya manusia (MSDM) merupakan salah satu bidang dari manajemen umum dimana meliputi perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan pengendalian. Menurut Rivai (2004), manajemen sumber daya manusia merupakan sistem yang terdiri dari banyak aktivitas yang interdependen (saling terkait antara satu sama lain). Menurut Dessler (2003), manajemen sumber daya manusia adalah proses memperoleh, melatih, menilai dan memberikan kompensasi kepada karyawan, memperhatikan hubungan kerja mereka, kesehatan dan keamanan, serta masalah keadilan. Adapun menurut Flippo (1992) manajemen sumber daya manusia atau dulu dikenal dengan manajemen personalia, adalah merupakan perencana, pengorganisasian, pengarahan dan pengendalian atas pengadaan tenaga kerja, pengembangan, kompensasi, integrasi dan pemutusan hubungan kerja dengan sumber daya manusia.

2 Fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia Menurut Rivai (2004), manajemen sumber daya manusia memiliki 2 fungsi, antara lain: 1. Fungsi Manajerial Dalam fungsi ini, Rivai mengkategorikan menjadi beberapa unsur, diantaranya: a. Perencanaan (Planning) Bagi manajer sumber daya manusia, perencanaan adalah berarti penentuan program sumber daya manusia yang akan membantu tercapaianya suatu sasaran yang telah disusun pada suatu perusahaan. b. Pengorganisasian (Organizing) Pengorganisasian berarti adalah merancang struktur hubungan antara pekerjaan, personalia dan faktor-faktor yang bersifat fisik. c. Pengarahan (Directing) Pengarahan berarti adalah memberikan panduan atau petunjuk kepada karyawan/pekerja supaya bersedia melakukan kegiatan kerja secara efektif dan efisien. d. Pengendalian (Controlling) Pengendalian adalah merupakan fungsi manajerial yang berhubungan dengan pengaturan suatu kegiatan agar sesuai dengan perencanaan/planning yang telah dirumuskan bersama berdasarkan analisa terhadap tujuan/sasaran dasar organisasi atau perusahaan.

3 9 2. Fungsi Operasional Dalan fungsi ini, Rivai menuangkannya dalam beberapa tahap, diantaranya: a. Pengadaan (Procurement) Suatu fungsi operasional yang berupa usaha untuk memperoleh jenis dan jumlah yang tepat daripada sumber daya manusia sesuai dengan keperluan dan kebutuhan akan organisasi/perusahaan guna tercapainya sasaran. b. Pengembangan (Development and Training) Pengembangan adalah bentuk dari usaha peningkatan akan keterampilan tenaga kerja melalui pelatihan-pelatihan yang dirasa perlu, guna menambah pengalaman dan prestasi kerja dikemudian hari. c. Kompensasi (Compensation) Fungsi ini dirumuskan sebagai bentuk balas jasa (imbalan) pihak perusahaan kepada tenaga kerja/karyawan, atas bantuan serta kontribusi mereka akan tercapainya tujuan keberhasilan perusahaan. d. Pengintegrasian (Integration) Adalah merupakan fungsi yang bertujuan menghasilkan suatu rekonsiliasi (kecocokan) yang layak atas dasar kepentingankepentingan baik itu perorangan (individu), organisasi/perusahaan maupun masyarakat umum.

4 10 e. Pemeliharaan (Maintenance) Pemeliharaan merupakan suatu usaha guna mengabadikan segala sesuatu (situasi dan kondisi) yang sudah tercapai dengan baik diperusahaan, sehingga dapat terus berlanjut dan menjadi budaya positif dimasa-masa mendatang. f. Pemutusan Hubungan Kerja (Separation) Fungsi ini adalah merupakan operasional terakhir yang bertujuan untuk memutuskan hubungan kerja antara kedua belah pihak berikut segala hak dan tanggung jawabnya, sekaligus mengembalikan orang tersebut kepada masyarakat Kegiatan Manajemen Sumber Daya Manusia Beberapa aktivitas spesifik yang terlibat dalam setiap fungsi manajemen sumber daya manusia, diantaranya meliputi (Dessler 2004): 1. Perencanaan: Menentukan sasaran dan standar-standar, membuat aturan dan prosedur, menyusun rencana-rencana serta membuat perkiraan. 2. Pengorganisasian: Memberikan tugas spesifik kepada setiap karyawan, membuat divisidivisi, mendelegasikan wewenang kepada karyawan, membuat jalur wewenang dan komunikasi serta mengkoordinasikan pekerjaan kepada seluruh karyawan.

5 11 3. Penyusunan Staff: Menyeleksi dan merekrut calon karyawan, menentukan tipe karyawan yang dipekerjakan, menetapkan standar prestasi, memberikan konseling kepada karyawan, memberikan kompensasi kepada karyawan, mengevaluasi prestasi karyawan, serta melatih dan mengembangkan potensi diri karyawan. 4. Kepemimpinan: Memberikan teladan serta mendorong karyawan guna menjalankan setiap tanggung jawab dalam pekerjaan, mempertahankan semangat dan prestasi kerja serta memotivasi karyawan untuk lebih berprestasi dalam bekerja. 5. Pengendalian: Menetapkan standar seperti kuota pemasaran, standar kualitas atau tingkat produksi, melakukan evaluasi terhadap hasil kerja guna mengetahui prestasi yang telah dicapai untuk selanjutnya dibandingkan dengan standar yang ada, serta melakukan koreksi jika memang diperlukan. 2.2 Kompensasi Kompensasi merupakan sesuatu yang diterima oleh karyawan sebagai penukar atas kontribusi jasa mereka kepada perusahaan (Keith Davis dan Werther W.B., 1996). Jika dikelola dengan baik, kompensasi membantu perusahaan untuk mencapai tujuan dan memperoleh, memelihara dan menjaga karyawan dengan baik. Sebaliknya, tanpa kompensasi yang cukup,

6 12 karyawan yang ada sangat mungkin meninggalkan perusahaan, dan untuk melakukan penempatan kembali tidaklah mudah. Akibat dari ketidakpuasan dalam pembayaran bisa jadi akan mengurangi kinerja, meningkatkan keluhankeluhan, penyebab mogok kerja dan mengarah kepada tindakan-tindakan fisik dan psikologis, seperti meningkatnya derajat ketidakhadiran dan perputaran karyawan, yang pada gilirannya akan meningkatkan kesehatan jiwa karyawan yang parah. Begitupun sebaliknya, apabila terjadi kelebihan dalam pembayaran, juga akan menyebabkan perusahaan dan individual berkurang daya kompetensinya dan menyebabkan kegelisahan, perasaan bersalah, dan suasana tidak nyaman dikalangan karyawan. Sehubungan dengan itu, menurut Cassio F.W. (1990), untuk menjembatani jurang antara tujuan dan harapan perusahaan, serta aspirasi individual perlu disediakan yang dinamakan penghargaan. Agar selektif, sistem penghargaan perusahaan hendaknya menyediakan empat hal, yaitu: (1) Tingkat penghargaan yang cukup untuk memenuhi kebutuhan dasar (2) Keadilan dengan pasar kerja eksternal (3) Keadilan dalam perusahaan (4) Perlakuan individu perusahaan yang terkait dengan kebutuhan mereka. Jadi, dalam sisi yang lebih luas, sistem penghargaan financial (upah pembayaran) dirancang agar mampu menarik perhatian, mempertahankan, dan mendorong karyawan agar bekerja lebih produktif. Oleh karena itu, kompensasi harus dikelola seoptimal mungkin. Menurut Long (1998) dan Esthywati, sistem kompensasi yang paling efektif tidak didasari pada anggapan yang paling anda sukai melainkan apa yang sekiranya paling sesuai. Sehingga sistem kompensasi akan disebut

7 13 sangat efektif bila dapat memberi nilai tambah bagi organisasi setelah mempetimbangkan segi dana yang tersedia. Maka berarti bahwa sistem kompensasi yang dijalankan pada suatu perusahaan satu dengan perusahaan lainya tidak akan sama, dimana tergantung dari situasi dan kondisi perusahaan yang bersangkutan. Long (1998) dan Esthywati menyatakan bahwa panduan untuk menuju kompensasi yang efekrif hendaknya melalui langkah-langkah (road map) sebagai berikut: a. Memahami situasi intern organisasi dan personel yang ada. b. Memahami berbagai pilihan sistem kompensasi yang ada. c. Merumuskan strategi reward dan strategi kompensasi. d. Mengerjakan detail teknis yaitu membuat rincian sistem kompensasi. e. Pelaksanaan (implementation), pengelolaan (management), evaluasi (evaluation) dan adaptasi sistem kompensasi. Selain itu, agar sistem kompensasi yang dilakukan dapat berjalan efektif maka kompensasi yang diberikan harus bersifat adil. Hal ini harus dilakukan perusahaan karena dengan pemberian kompensasi yang adil, akan didapat kepuasan karyawan terhadap kompensasi yang diberikan. Adapun keuntungan yang didapat dengan pemberian kompensasi yang adil antara lain: 1. Mendorong karyawan untuk memberikan kinerja melebihi standar normal yang ada. 2. Membantu proses evaluasi jabatan yang lebih realistis dan dapat dicapai seluruh karyawan.

8 14 3. Sistem kompensasi tersebut mampu diaplikasikan kedalam setiap tingkat jabatan didalam organisasi/perusahaan. 4. Sistem memberikan keseimbangan kerja dan dalam kehidupan. 5. Sistem tidak memberikan hukuman kepada karyawan untuk sesuatu yang diluar kendali dan juga tidak akan mengeksploitasi karyawan. 6. Meningkatkan moral kerja karyawan, produktivitas dan kerjasama antar karyawan. 7. Membantu manajemen dalam memenuhi dan menghadapi aksi karyawan. 8. Membantu penyelesaian yang memuaskan kedua belah pihak apabila terjadi perselisihan antara serikat pekerja dan manajemen. 9. Memberikan dorongan dan kesempatan bagi karyawan untuk berkerja dan berkreasi menjadi lebih baik lagi. Sebagai karyawan, memahami peranan kompensasi adalah sangat penting, dimana untuk dan dalam rangka mencapai tujuan mereka, yaitu kesejahteraan saat ini dan dimasa mendatang. Sementara bagi perusahaan, adalah dalam rangka mencapai tujuan efisiensi serta memaksimalkan keuntungan (profit) Tujuan Manajemen Kompensasi Menurut Keith Davis dan Werther W.B. (1996), secara umum tujuan manajemen kompensasi adalah untuk membantu perusahaan mencapai tujuan keberhasilan strategis perusahaan dan menjamin terjadinya keadilan

9 15 internal dan eksternal. Keadilan ekternal menjamin bahwa pekerjaanpekerjaan yang dikompensasi secara adil dengan membandingkan pekerjaan yang sama dipasar kerja. Kadang-kadang tujuan ini menjadi konflik satu dengan yang lain-nya, dan trade-offs harus terjadi. Misalnya, untuk mempertahankan para karyawan dan menjamin keadilan, analisis upah dan gaji merekomendasi pembayaran jumlah yang sama untuk pekerjaanpekerjaan yang sama. Akan tetapi, perekrut pekerja mungkin menginginkan untuk menawarkan upah seperti biasanya, yaitu upah tinggi untuk menarik pekerja yang berkualifikasi. Maka terjadilah trade-offs antara tujuan rekrutmen dan konsistensi tujuan dari manajemen kompensasi. Sementara keadilan internal menjamin bahwa permintaan posisi yang lebih tinggi dan orang yang lebih berkualifikasi dalam perusahaan akan diberi pembayaran yang lebih tinggi. Dengan demikian, ada beberapa prinsip yang diterapkan dalam manajemen kompensasi, antara lain sebagai berikut: a. Terdapatnya rasa keadilan dan pemerataan pendapatan dalam perusahaan. b. Setiap pekerjaan dinilai melalui proses evaluasi pekerjaan dan kinerja. c. Mempertimbangkan keuangan perusahaan. d. Nilai rupiah dalam sistem penggajian mampu bersaing dengan harga pasar tenaga kerja yang sejenis. e. Sistem penggajian yang baru dapat membedakan orang yang berprestasi baik dan tidak dalam golongan yang sama.

10 16 f. Sistem penggajian yang baru harus dikaitkan dengan penilaian kerja karyawan. Secara khusus, Keith Davis dan Werther W.B. (1996), menguraikan tujuan manajemen kompensasi efektif, meliputi hal-hal berikut: 1. Memperoleh Personil yang Berkualifikasi Kompensasi yang cukup sangat dibutuhkan untuk memberi daya tarik kepada para pelamar. Tingkat pembayaran harus responsive terhadap suplai dan permintaan pasar kerja, karena para pengusaha berkompetisi untuk mendapatkan karyawan yang diharapkan. 2. Mempertahankan Karyawan yang ada Para karyawan dapat keluar jika besaran kompensasi tidak kompetitif dan akibatnya akan menimbulkan perputaran karyawan yang semakin tinggi. 3. Menjamin Keadilan Manajemen kompensasi berupaya keras agar keadilan internal dan eksternal bisa terwujud. Keadilan internal mensyaratkan bahwa pembayaran dikaitkan dengan nilai relative sebuah pekerjaan, sehingga pekerjaan yang sama dibayar dengan besaran yang sama. Keadilan eksternal berarti pembayaran terhadap pekerja dimana dapat dibandingkan dengan perusahaan lain dipasar kerja. 4. Penghargaan terhadap Perilaku yang Diinginkan Pembayaran hendaknya memperkuat perilaku yang diinginkan dan bertindak sebagai insentif untuk perbaikan perilaku dimasa depan,

11 17 rencana kompensasi efektif, menghargai kinerja, ketaatan, pengalaman, tanggung jawab dan perilaku-perilaku lainya. 5. Mengendalikan Biaya Sistem kompensasi yang rasional membantu perusahaan memperoleh dan mempertahankan para karyawan dengan biaya yang beralasan. Tanpa manajemen kompensasi efektif, bisa jadi karyawan dibayar dibawah atau diatas standar. 6. Mengikuti Aturan Standar Sistem upah dan gaji yang sehat mempertimbangkan faktor-faktor legal yang dikeluarkan pemerintah dan menjamin pemenuhan kebutuhan karyawan. 7. Memfasilitasi Pengertian Sistem manajemen kompensasi hendaknya dengan mudah dipahami oleh spesialis SDM, manajer operasi dan para karyawan. 8. Meningkatkan Efisiensi Administrasi Program pengupahan dan penggajihan hendaknya dirancang untuk dapat dikelola dengan efisien, membuat sistem informasi SDM optimal, meskipun tujuan ini hendaknya sebagai pertimbangan sekunder dibandingkan dengan tujuan-tujuan lain. Untuk memenuhi tujuan-tujuan tersebut diatas, perlu dilakukan tahapan-tahapan manajemen kompensasi yang meliputi antara lain sebagai berikut:

12 18 Fase 1: Mengevaluasi tiap pekerjaan, dengan menggunakan informasi analisis pekerjaan, untuk menjamin keadilan internal yang didasarkan pada nilai relatif setiap pekerjaan. Fase 2: Melakukan survei upah dan gaji untuk menentukan keadilan eksternal yang didasarkan pada upah pembayaran dipasar kerja. Fase 3: Menilai harga tiap pekerjaan untuk menentukan upah pembayaran yang didasarkan pada keadilan internal dan eksternal. Fase 1 Identifikasi dan Studi Pekerjaan Deskripsi Jabatan Fase 2 Deskripsi Keadilan Internal Deskripsi Pekerjaan Deskripsi Standar Jabatan Deskripsi Peringkat Pekerjaan Pengkelasan Pekerjaan Perbandingan Faktor Sistem Poin Fase 3 Keadilan Eksternal Survei Gaji dan Upah Departemen Tenaga Kerja Fase 4 Kesepadanan Nilai Internal - Eksternal Kantor Penempatan TK Nilai Evaluasi Pekerjaan Asosiasi Karyawan Menentukan Nilai Pekerjaan = Kesepadanan = Asosiasi Profesional Nilai Pasar Kerja Survei Diri Range Tingkat Harga untuk Tiap Pekerjaan Gambar Fase Pokok Manajemen Kompensasi (Keith Davis dan Werther W.B., 1996)

13 Jenis-jenis Kompensasi Dalam perkembangannya, sistem kompensasi mempunyai 3 komponen dasar, antara lain: a. Upah Dasar (based-pay), merupakan komponen upah dasar (fondasi) bagi kebanyakkan karyawan, dan pada umumnya berdasarkan hitungan waktu, seperti jam, hari, minggu, bulan atau per-tahun. b. Upah berdasar kinerja (performance related-pay), berkaitan dengan monetary reward dengan basis ukuran, atau upah yang didasarkan pada ukuran kinerja individu, kelompok atau organisasi. c. Upah tidak langsung (indirect pay), atau dikenal dengan istilah employee benefit keuntungan bagi karyawan dimana terdiri dari barang-barang jasa non cash item atau services yang secara langsung memuaskan sejumlah kebutuhan spesifik karyawan, seperti jaminan keamanan pendapatan (income security) termasuk asuransi jiwa, perlindungan kesehatan (health protection) termasuk medical dan dental plan serta dana pensiun (retirement income). Suatu kompensasi dapat bersifat finasial maupun non-finansial, walaupun pada umumnya istilah kompensasi tersebut dipakai sebagai atau dalam pengertian proses pengadministrasian gaji dan upah. Kompensasi finansial terdiri dari kompensasi langsung dan tidak langsung. Kompensasi langsung meliputi pembayaran dalam bentuk upah, gaji, bonus dan komisi. Kompensasi tidak langsung atau benefit terdiri atas semua pembayaran yang tidak tercakup dalam kompensasi finansial langsung seperti liburan,

14 20 berbagai macam asuransi, jasa perawatan anak atau kepedulian keagamaan dan sebagainya. Penghargaan non-finansial seperti pujian, penghargaan terhadap diri sendiri serta pengakuan, yang dapat mempengaruhi motivasi kerja karyawan, produktivitas dan kepuasan kerja. Kompensasi Finansial Non-Finansial Langsung Pembayaran Pokok Pembayaran Prestasi Gaji Upah Tidak Langsung Proteksi Asuransi Pesangon Karir Aman pada Jabatan Peluang Promosi Pengakuan Karya Pembayaran Insentif Sekolah Anak Temuan Baru Komisi Pensiun Prestasi Istimewa Bonus Komp. Luar Jam Kerja Lingkungan Kerja Bagian Keuntungan a Opsi Saham Lembur Hari Besar Dapat Pujian Bersahabat Pembayaran Tertangguh Cuti Sakit Cuti Hamil Nyaman Bertugas Menyenangkan Tabungan Hari Tua Fasilitas Kondusif Saham Kumulatif Rumah Kendaraan Gambar Jenis-jenis Kompensasi (Rivai, 2004)

15 Faktor-faktor Kompensasi Walaupun dalam penentuan kompensasi melibatkan sejumlah besar negosiasi serta dugaan, namun ada faktor-faktor tertentu yang diakui sangat mempengaruhi keputusan akhir mengenai kompensasi. Faktor-faktor tersebut antara lain sebagai berikut (Rivai, 2004): 1. Pasar tenaga kerja Pasar tenaga kerja mempengaruhi desain kompensasi dalam 2 cara; Pertama, tingkat persaingan tenaga kerja sebagian menentukan batas rendah atau floor tingkat pembayaran. Kedua, pada saat bersamaan mereka menekan pengusaha untuk mencari alternatif, seperti penyediaan tenaga kerja asing, yang harganya mungkin lebih rendah atau teknologi yang mengurangi kebutuhan akan tenaga kerja. 2. Kondisi ekonomi Kondisi ini (keuangan) mempengaruhi kesanggupan perusahaan untuk membayar karyawan dengan harga tinggi. 3. Peraturan Pemerintah (PP) Pemerintah secara langsung mempengaruhi tingkat kompensasi melalui pengendalian upah dan petunjuk yang melarang penigkatan dalam kompensasi untuk para pekerja tertentu pada waktu tertentu dan hukum yang menentukan tingkat tarif minimum, gaji, pengaturan jam kerja dan mencegah diskriminasi. 4. Serikat Pekerja Serikat pekerja dapat mempengaruhi kompensasi pada umunya, dengan mencoba untuk mempengaruhi penawaran tenaga kerja.

16 22 5. Anggaran tenaga kerja Secara normal/logika, anggaran tenaga kerja identik dengan jumlah uang yang tersedia untuk kompensasi tenaga kerja tahunan. 6. Siapa yang membuat keputusan kompensasi Manajemen puncak membuat keputusan yang menentukan total jumlah anggaran perusahaan yang diperuntukkan membayar (waktu kerja dan upah insentif) dan kebijakan upah lainnya. Adapun menurut Flippo (1992), faktor-faktor yang mempengaruhi kompensasi antara lain: 1. Permintaan dan penawaran Adanya permintaan dan penawaran terhadap tenaga kerja akan mempengaruhi pemberian kompensasi. 2. Serikat Buruh Serikat buruh dapat mempengaruhi penawaran terhadap tenaga kerja yang akan berpengaruh terhadap kompensasi. 3. Kemampuan untuk membayar Kemampuan suatu perusahaan untuk membayar adalah seberapa besar kemampuan perusahaan untuk membayar kompensasi kepada karyawannya. 4. Produktivitas Kemampuan karyawan dalam bekerja juga akan mempengaruhi kompensasi.

17 23 5. Biaya hidup Besarnya kebutuhan hidup para karyawan sangat dipengaruhi oleh keadaan ekonomi suatu negara. Kompensasi yang diberikan diharapkan dapat memenuhi biaya hidup karyawannya. 6. Pemerintah Pemerintah sangat memepengaruhi kompensasi dengan membuat peraturan-peraturan yang mengatur besaran upah yang diberikan perusahaan kepada masing-masing karyawannya. 2.3 Kepuasan Kompensasi Manusia sebagai makhluk sosial memiliki tingkat kebutuhan yang beraneka ragam, baik jenis maupun jumlahnya, bahkan manusia cenderung memiliki kebutuhan yang tak terbatas (unlimited). Artinya, kebutuhan hidup manusia selalu bertambah dari waktu ke waktu dan manusia selalu berusaha untuk memenuhi atau memuaskan kebutuhan tersebut. Kebutuhan manusia diartikan sebagai segala sesuatu yang ingin dimiliki, dicapai serta dinikmati. Kepuasan pada dasarnya merupakan sesuatu yang bersifat individual, sesuai dengan kondisi atau status sosial dimasyarakat. Setiap individu memiliki tingkat kepuasan yang berbeda-beda, sesuai dengan sistem nilai yang berlaku pada dirinya. Semakin tinggi penilaian terhadap kegiatan yang dirasakan oleh individu, maka semakin tinggi pula rasa kepuasan terhadap kegiatan tersebut. Dengan demikian, kepuasan merupakan evaluasi yang menggambarkan sesorang atas perasaan sikapnya baik senang atau tidak senang, puas atau tidak puas dalam bekerja atau melakukan sesuatu.

18 24 Menurut teori keadilan (equity theory) Rivai (2004), orang akan merasa puas atau tidak puas, adalah tergantung pada ada atau tidaknya keadilan dalam suatu situasi, khususnya situasi kerja. Komponen utama dalam teori keadilan adalah input, hasil, keadilan dan ketidakadilan. Input adalah faktor bernilai bagi karyawan yang dianggap mendukung pekerjaannya, seperti pendidikan, pengalaman, kecakapan, jumlah tugas dan perlatan yang digunakan untuk melaksanakan tugasnya. Hasilnya adalah berupa sesuatu yang dianggap bernilai oleh seorang karyawan akan hasil pekerjaannya, seperti halnya gaji/upah, keuntungan sampingan, simbol, status, penghargaan dan kesempatan untuk berhasil atau aktualisasi diri. Terdapat pula orang yang selalu membandingkan, akan apa yang kini ia dapatkan dengan apa yang pernah ia raih dimasa lalu atau ditempat lain. Menurut teori ini, setiap karyawan akan membandingkan rasio input hasil dirinya dengan rasio input orang lain. Bila perbandingan itu dianggap cukup adil, maka karyawan akan meras puas. Namun jika perbandingan itu dianggap tidak seimbang akan tetapi cenderung menguntungkan, hal tersebut bisa saja menimbulkan kepuasan, tetapi bisa juga tidak. Yang pasti, jika terdapat ketidak-seimbangan perbandingan, dimana itu kurang, sudah tentu akan timbul ketidakpuasan. Inti dari teori keadilan ini adalah menyangkut perihal kepuasan dan ketidakpuasan dalam hal pembayaran. Perbedaan antara jumlah yang diterima dengan jumlah yang dipersepsikan karyawan, adalah merupakan penyebab utama terhadap rasa ketidakpuasan. Untuk itu, terdapat 3 dasar tingkatan karyawan, antara lain sebagai berikut:

19 25 1. Memenuhi kebutuhan dasar karyawan 2. Memenuhi harapan karyawan sedemikian rupa, sehingga timbul sejahtera dan kecintaan pada perusahaan tempat bekerja. 3. Memenuhi keinginan karyawan, dengan tujuan mendapatkan hasil lebih dari apa yang diharapkan. Menurut Rivai (2004), kepuasan bisa mengacu pada kompensasi yang diberikan oleh pengusaha, seperti gaji, imbalan dan fasilitas kerja lainya. Dalam hal ini, konteks puas dapat ditinjau dari dua sisi, dimana individu akan merasa puas apabila: 1. Hasil atau imbalan yang diterima sesuai dengan harapan. 2. Hasil atau imbalan yang didapat, lebih besar daripada standar yang berlaku.

II. TINJAUAN PUSTAKA Konsep Manajemen Sumberdaya Manusia

II. TINJAUAN PUSTAKA Konsep Manajemen Sumberdaya Manusia II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Konsep Manajemen Sumberdaya Manusia 2.1.1. Manajemen Sumberdaya Manusia Penilaian kualitas terhadap sumberdaya manusia dimaksudkan agar menjadi sumberdaya manusia yang professional,

Lebih terperinci

BAB II TINJUAN PUSTAKA

BAB II TINJUAN PUSTAKA BAB II TINJUAN PUSTAKA 2. 1. Manajemen Secara Umum Keberhasilan suatu produk sangat ditunjang dengan bagaimana organisasi melakukan manajemennya dengan baik. Oleh karena itu penulis akan menjelaskan tentang

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kompensasi

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kompensasi II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kompensasi Kompensasi dapat didefinisikan sebagai sesuatu yang diterima karyawan sebagai balas jasa untuk kerja mereka. Sebelum kompensasi diberikan, terlebih dahulu dilakukan

Lebih terperinci

Oleh. Dr. Zainuddin Iba, SE., M.M 27 November 2017 BAHAN AJAR M S D M. Bagian-2 KOMPENSASI DAN BALAS JASA

Oleh. Dr. Zainuddin Iba, SE., M.M 27 November 2017 BAHAN AJAR M S D M. Bagian-2 KOMPENSASI DAN BALAS JASA BAHAN AJAR M S D M Oleh Dr. Zainuddin Iba, SE., M.M 27 November 2017 Bagian-2 KOMPENSASI DAN BALAS JASA 1 A. KOMPENSASI 1. Pengertian Kompensasi Kompensasi merupakan sesuatu yang diterima karyawan sebagai

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen Sumber Daya Manusia 2.1.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia Hasibuan (2012:10) mengatakan bahwa, manajemen sumber daya manusia adalah ilmu dan seni mengatur hubungan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 6 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia Telah kita ketahui bersama bahwa manusia selalu berperan aktif dan dominan dalam kegiatan suatu organisasi, karena manusia sebagai perencana,

Lebih terperinci

SISTEM KOMPENSASI PEGAWAI

SISTEM KOMPENSASI PEGAWAI SISTEM KOMPENSASI PEGAWAI 1. Latar Belakang Salah satu tujuan utama seorang menncari pekerjaaan adalah untuk mendapat sejumlah nominal penghasilan yang akan dibayarkan oleh perusahaan atau yang kita kenal

Lebih terperinci

KOMPENSASI Pengertian Kompensasi Kompensasi merupakan sesuatu yang diterima karyawan sebagai pengganti kontribusi jasa mereka pada perusahaan.

KOMPENSASI Pengertian Kompensasi Kompensasi merupakan sesuatu yang diterima karyawan sebagai pengganti kontribusi jasa mereka pada perusahaan. KOMPENSASI Pengertian Kompensasi Kompensasi merupakan sesuatu yang diterima karyawan sebagai pengganti kontribusi jasa mereka pada perusahaan. Pemberian kompensasi merupakan salah satu pelaksanaan fungsi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kompensasi 2.1.1 Pengertian Kompensasi Menurut Rachmawati (2007:146) kompensasi adalah keseluruhan balas jasa yang diterima oleh karyawan sebagai balas jasa dari pelaksanaan

Lebih terperinci

Intoduction: Manajemen Sumber Daya Manusia

Intoduction: Manajemen Sumber Daya Manusia MSDM Materi 1 Intoduction: Manajemen Sumber Daya Manusia http://deden08m.com 1 Pengertian Manajemen SDM Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) adalah pemafaatan para individu untuk mencapai tujuan-tujuan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pengertian performance sebagai hasil kerja atau prestasi kerja. Namun,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pengertian performance sebagai hasil kerja atau prestasi kerja. Namun, BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kinerja 2.1.1 Defenisi Kinerja Kinerja berasal dari pengertian performance. Ada pula yang memberikan pengertian performance sebagai hasil kerja atau prestasi kerja. Namun, sebenarnya

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Manajemen Manajemen merupakan ilmu dan seni mengatur proses pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber-sumber daya lainnya secara efektif dan efisien untuk mencapai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Di jaman sekarang ini banyak perusahaan yang berusaha untuk memenangkan

BAB I PENDAHULUAN. Di jaman sekarang ini banyak perusahaan yang berusaha untuk memenangkan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Di jaman sekarang ini banyak perusahaan yang berusaha untuk memenangkan persaingan dengan perusahaan-perusahaan yang bergerak di bidang yang sejenis. Banyak

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. 2.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia. Sebelum memberikan pengertian tentang Manajemen Sumber Daya

BAB II LANDASAN TEORI. 2.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia. Sebelum memberikan pengertian tentang Manajemen Sumber Daya BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia Sebelum memberikan pengertian tentang Manajemen Sumber Daya Manusia alangkah baiknya apabila diketahui terlebih dahulu pengertian Manajemen

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. sumber daya manusia dan sumber daya yang lainnya secara efektif dan efisien. untuk mencapai suatu tujuan tertentu.

BAB II LANDASAN TEORI. sumber daya manusia dan sumber daya yang lainnya secara efektif dan efisien. untuk mencapai suatu tujuan tertentu. BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen Sumber Daya Manusia Manajemen merupakan ilmu dan seni mengatur proses pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber daya yang lainnya secara efektif dan efisien untuk mencapai

Lebih terperinci

Intoduction: Manajemen Sumber Daya Manusia

Intoduction: Manajemen Sumber Daya Manusia MSDM Materi1 Intoduction: Manajemen Sumber Daya Manusia http://deden08m.com 1 Pengertian Manajemen SDM Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) adalah pemafaatan para individuuntuk mencapai tujuan-tujuan organisasi.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Manajemen 2.1.1 Pengertian Manajemen Keberhasilan perusahaan dalam pencapaian tujuannya tidak terlepas dari adanya proses manajemen. Tanpa manajemen jelas berbagai aktivitas

Lebih terperinci

Kompensasi Finansial Langsung

Kompensasi Finansial Langsung MSDM Materi 10 Kompensasi Finansial Langsung http://deden08m.com 1 Pengertian Kompensasi Kompensasi adalah total dari seluruh imbalan yang diterima para karyawan sebagai pengganti atas layanan mereka.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Manajemen Secara Umum Keberhasilan suatu produk sangat ditunjang dengan bagaimana organisasi melakukan manajemennya dengan baik. Manajemen berasal dari bahasa inggris yaitu

Lebih terperinci

Kompensasi Finansial Langsung

Kompensasi Finansial Langsung Kompensasi Finansial Langsung Pengertian Kompensasi Kompensasi adalah total dari seluruh imbalan yang diterima para karyawan sebagai pengganti atas layanan mereka. Tujuan umum pemberian kompensasi adalah

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Manajemen Management berasal dari kata to manage yang berarti mengatur. Dalam hal mengatur akan timbul masalah, mengapa harus diatur, dan apa tujuan pengaturan tersebut.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN TEORI. 1. Angga Putra Samudra dengan judul Pengaruh Kompensasi Finansial

BAB II TINJAUAN TEORI. 1. Angga Putra Samudra dengan judul Pengaruh Kompensasi Finansial BAB II TINJAUAN TEORI A. Penelitian Terdahulu. 1. Angga Putra Samudra dengan judul Pengaruh Kompensasi Finansial Terhadap Kinerja (Studi pada Karyawan PT. Bank Jatim Cabang Malang) tahun 2014. Hasil penelitian

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian dan Fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia Sebelum kita lebih jauh mengupas masalah kompensasi dan motivasi, ada perlunya kita mengetahui terlebih dahulu pengertian dari

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS PENELITIAN. karyawan sebagai pengganti kontribusi jasa mereka pada perusahaan. Sedangkan menurut

BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS PENELITIAN. karyawan sebagai pengganti kontribusi jasa mereka pada perusahaan. Sedangkan menurut BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Konsep Kompensasi. Menurut Rivai & Jauvani (2009 : 741), kompensasi adalah sesuatu yang diterima karyawan sebagai pengganti kontribusi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Manajemen Manajemen berperan dalam mengkombinasikan faktor-faktor produksi, proses manajemen terdiri dari kegiatan-kegiatan utama yang disebut dengan fungsi-fungsi

Lebih terperinci

Pengantar Manajemen Sumber Daya Manusia

Pengantar Manajemen Sumber Daya Manusia Pengantar Manajemen Sumber Daya Manusia Pengertian Manajemen SDM Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) adalah pemafaatan para individu untuk mencapai tujuan-tujuan organisasi. (Mondy 2008) Tujuan manajemen

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Manajemen berasal dari kata To Manage yang berarti mengatur,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Manajemen berasal dari kata To Manage yang berarti mengatur, BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Manajemen Manajemen berasal dari kata To Manage yang berarti mengatur, mengurus, melaksanakan, dan mengelola. Manajemen dalam bahasa ingris berarti mengatur. Dalam

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia Menurut Hasibuan (2013:10), manajemen sumber daya manusia adalah ilmu dan seni mengatur hubungan dan peranan tenaga kerja agar efektif

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Manajemen Manajemen berasal dari kata to manage yang artinya mengatur. Pengaturan dilakukan melalui proses dan diatur berdasarkan urutan dari fungsifungsi manajemen

Lebih terperinci

Pertemuan Kedua Ketiga Manajemen Sumber Daya Manusia

Pertemuan Kedua Ketiga Manajemen Sumber Daya Manusia Pertemuan Kedua Ketiga Manajemen Sumber Daya Manusia Persamaan MSDM dan Manajeen Personalia adalah keduanya merupakan ilmu yang mengatur unsur manusia dalam suatu organisasi, agar mendukung terwujudnya

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Adapun pengertian kompensasi menurut para ahli sebagai berikut:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Adapun pengertian kompensasi menurut para ahli sebagai berikut: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Kompensasi Kompensasi finansial terdiri dari kompensasi tidak langsung dan kompensasi langsung. Kompensasi langsung terdiri dari pembayaran karyawan dalam bentuk

Lebih terperinci

B AB I I KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. a. Pengertian Sumber Daya Manusia. kerja untuk mencapai tujuan organisasi (Bangun, 2012).

B AB I I KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. a. Pengertian Sumber Daya Manusia. kerja untuk mencapai tujuan organisasi (Bangun, 2012). B AB I I KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS A. Kajian Pustaka 1. Sumber Daya Manusia a. Pengertian Sumber Daya Manusia Manajemen Sumber Daya Manusia dapat difenisikan sebagai suatu proses

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mampu memanfaatkan sumberdaya- sumberdaya lainnya. Beberapa hal yang perlu diantisipasi adalah kondisi yang tidak didukung

BAB I PENDAHULUAN. mampu memanfaatkan sumberdaya- sumberdaya lainnya. Beberapa hal yang perlu diantisipasi adalah kondisi yang tidak didukung BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dunia bisnis sekarang dituntut menciptakan kinerja karyawan yang tinggi untuk pengembangan perusahaan. Perusahaan harus mampu membangun dan meningkatkan kinerja dalam

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN TEORI

BAB II TINJAUAN TEORI BAB II TINJAUAN TEORI 2.1. Pengertian Manajemen Manajemen terdapat dalam semua kegiatan manusia baik dalam rumah tangga, sekolah, pemerintah, perusahaan, dan sebagainya. Manajemen berasal dari kata to

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Landasan Teori dan Konsep 2.1.1 Teori keadilan (equity theory) Penelitian ini berpatokan pada teori keadilan yang dikembangkan oleh Adams pada tahun 1963.

Lebih terperinci

Motivasi Karyawan (Bab 10) Meningkatkan kepuasan Kerja Karyawan. Meningkatkan Kinerja Karyawan. Meningkatka n Kinerja Perusahaan

Motivasi Karyawan (Bab 10) Meningkatkan kepuasan Kerja Karyawan. Meningkatkan Kinerja Karyawan. Meningkatka n Kinerja Perusahaan Motivasi Karyawan (Bab 10) Meningkatkan kepuasan Kerja Karyawan Merekrut, Melatih dan Mengevaluasi Karyawan (Bab 11) Perekrutan Karyawan yang sesuai Pelatihan Karyawan yangh Sesuai Evaluasi Karyawan yang

Lebih terperinci

ANALISIS KINERJA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI WATER BASE PT.CAT TUNGGAL DJAJA INDAH

ANALISIS KINERJA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI WATER BASE PT.CAT TUNGGAL DJAJA INDAH ANALISIS KINERJA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI WATER BASE PT.CAT TUNGGAL DJAJA INDAH Dina Lestari dan Sulastri Irbayuni Alumni Progdi Manajemen Dosen Progdi Manajemen FEB Email : lastree27@ymail.com ABSTRAK

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Robbins & Coulter, (2010) mengatakan bahwa manajemen sumber daya manusia (MSDM)

BAB I PENDAHULUAN. Robbins & Coulter, (2010) mengatakan bahwa manajemen sumber daya manusia (MSDM) BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada dasarnya, setiap perusahaan bertujuan untuk mendapatkan profit yang maksimum dari produk yang dihasilkannya. Hal ini tentunya menuntut seluruh bagian di dalam

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Manajemen Banyak para ahli berusaha untuk memberikan pengertian tentang manajemen, walaupun definisi yang dikemukakan mereka berbeda satu sama lainnya, namun pada

Lebih terperinci

Subsistem Kompensasi

Subsistem Kompensasi Subsistem Kompensasi Pengertian Kompensasi Kompensasi merupakan balas jasa yang diberikan oleh organisasi / perusahaan kepada karyawan, yang dapat bersifat finansial maupun non finansial, pada periode

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Manajemen Sumber Daya Manusia

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Manajemen Sumber Daya Manusia II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Manajemen Sumber Daya Manusia Sumber daya manusia atau human recources mengandung dua pengertian. Pertama, sumber daya manusia (SDM) mengandung pengertian usaha kerja atau jasa

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Manajemen Manajemen berasal dari kata to manage yang artinya mengatur. Pengaturan dilakukan melalui proses dan diatur berdasarkan urutan dari fungsi-fungsi manajemen

Lebih terperinci

KOMPENSASI. Pengertian. Tujuan Administrasi Kompensasi 23/12/2014

KOMPENSASI. Pengertian. Tujuan Administrasi Kompensasi 23/12/2014 KOMPENSASI Disajikan oleh: Nur Hasanah, SE, MSc Pengertian Kompensasi adalah segala sesuatu yang diterima para karyawan sebagai balas jasa untuk kerja mereka. Tujuan Administrasi Kompensasi Memperoleh

Lebih terperinci

Teknik Yogyakarta menyimpulkan bahwa ada pengaruh yang positif dan. signifikan antara faktor kompensasi material, kompensasi sosial, kompensasi

Teknik Yogyakarta menyimpulkan bahwa ada pengaruh yang positif dan. signifikan antara faktor kompensasi material, kompensasi sosial, kompensasi BAB II KAJIAN PISSTAKA A. Penelitian Terdahulu Adi (2001:60) dalam penelitiannya tentang Pengaruh Kompensasi terhadap Kinerja Karvawan (Studi pada Mitra Kerja AJB Bumiputra 1912 Kantor Cabang Malang) diperoieh

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Manajemen dapat diartikan sebagai sistem kerja, maksudnya adalah bahwa di

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Manajemen dapat diartikan sebagai sistem kerja, maksudnya adalah bahwa di BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Manajemen Manajemen dapat diartikan sebagai sistem kerja, maksudnya adalah bahwa di dalam setiap aktifitas suatu organisasi perlu memiliki kerjasama harmonis, melalui

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Retensi Perawat 1. Pengertian Retensi adalah tindakan penahan dimana ini merupakan kemampuan untuk melanjutkan kerja individu yang berkualitas, yaitu perawat dan/penyedia layanan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Manajemen Sumber Daya Manusia 2.1.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia Peran Manajemen Sumber Daya Manusia sangat penting bagi suatu organisasi, sebesar atau sekecil

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia Ada berberapa pendapat para ahli mengenai pengertian manajemen sumber daya manusia seperti: Menurut Hasibuan (2013:10), Manajemen Sumber

Lebih terperinci

KAJIAN PUSTAKA. Manajemen adalah ilmu dan seni mengatur proses pemanfaatan sumber daya

KAJIAN PUSTAKA. Manajemen adalah ilmu dan seni mengatur proses pemanfaatan sumber daya II. KAJIAN PUSTAKA 2.1 Definisi Manajemen Manajemen adalah ilmu dan seni mengatur proses pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber-sumber lainnya secara efektif dan efisien untuk mencapai suatu tujuan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Manajemen Pada masa sekarang ini, manajemen bukan lagi merupakan istilah yang asing bagi kita. Istilah manajemen telah digunakan sejak dulu, berasal dari bahasa

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. 2.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) dengan baik dan maksimal apabila tidak ada pelaksanaannya yakni sumber

BAB II LANDASAN TEORI. 2.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) dengan baik dan maksimal apabila tidak ada pelaksanaannya yakni sumber BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) Sumber daya manusia sangat penting bagi pelaksanaan operasional perusahaan. Sumber daya yang ada pada perusahaan tidah dapat berfungsi

Lebih terperinci

IMBALAN/KOMPENSASI. Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Manajemen Kinerja & Kompensasi. disusun oleh: Hendarto Rizki Nugroho ( )

IMBALAN/KOMPENSASI. Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Manajemen Kinerja & Kompensasi. disusun oleh: Hendarto Rizki Nugroho ( ) IMBALAN/KOMPENSASI Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Manajemen Kinerja & Kompensasi disusun oleh: Hendarto Rizki Nugroho (125030207111014) Zulfahmi Septian Dwi P (125030207111018) Bryan Hana Putra

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kompensasi 2.1.1 Pengertian Kompensasi Pada dasarnya manusia bekerja juga ingin memperoleh uang untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Untuk itulah seorang karyawan mulai menghargai

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Manajemen 2.1.1 Pengertian Manajemen Keberhasilan perusahaan dalam pencapaian tujuannya tidak terlepas dengan adanya proses manajemen. Tanpa adanya manajemen maka proses aktivitas-aktivitas

Lebih terperinci

MENETAPKAN UPAH STRATEGIS I K A R U H A N A

MENETAPKAN UPAH STRATEGIS I K A R U H A N A MENETAPKAN UPAH STRATEGIS I K A R U H A N A KOMPENSASI PENGERTIAN Kompensasi adalah segala sesuatu yg diterima para karyawan sebagai balas jasa /imbalan atas tenaga dan pikiran yg telah mereka sumbangkan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pegawai Honorer Menurut Peraturan Pemerintahan Republik Indonesia Nomor 48 Tahun 2005 dalam Diantari (2013:51) menyebutkan bahwa tenaga honorer adalah Seseorang yang diangkat

Lebih terperinci

Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia, Ruang lingkup dan Fungsi MSDM. Rachmasari Pramita W, ST, MM

Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia, Ruang lingkup dan Fungsi MSDM. Rachmasari Pramita W, ST, MM Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia, Ruang lingkup dan Fungsi MSDM. Rachmasari Pramita W, ST, MM Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia Secara Makro : Manajemen Sumber Daya Manusia merupakan keseluruhan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. karyawan yang tinggi untuk pengembangan perusahaan. Perusahaan harus mampu

BAB I PENDAHULUAN. karyawan yang tinggi untuk pengembangan perusahaan. Perusahaan harus mampu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menghadapi era globalisasi, banyak tantangan yang harus dihadapi oleh perusahaan dalam rangka memenangkan persaingan. Salah satu faktor yang dapat dijadikan pegangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. merupakan perusahaan asuransi jiwa yang pertama kali berdiri di Indonesia. PT

BAB I PENDAHULUAN. merupakan perusahaan asuransi jiwa yang pertama kali berdiri di Indonesia. PT BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah PT Asuransi Jiwasraya (Persero) atau yang lebih dikenal dengan Jiwasraya merupakan perusahaan asuransi jiwa yang pertama kali berdiri di Indonesia. PT Asuransi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi Manajemen Manajemen adalah suatu proses yang terdiri dari serangkaian kegiatan seperti perencanaan, pengendalian/pengawasan, yang dilakukan untuk menentukan dan mencapai

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Manajemen Manajemen berperan dalam mengkombinasikan faktor-faktor produksi, proses manajemen terdiri dari kegiatan-kegiatan utama yang disebut dengan fungsi-fungsi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pernah dilakukan sebelumnya untuk semakin memperkuat kebenaran empiris

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pernah dilakukan sebelumnya untuk semakin memperkuat kebenaran empiris BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori Bab ini menguraikan tentang beberapa teori yang digunakan sebagai landasan dalam penelitian. Selain itu akan disertakan pula penelitian terdahulu yang pernah

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. 2.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia. untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Unsur manusia ini berkembang

BAB II LANDASAN TEORI. 2.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia. untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Unsur manusia ini berkembang BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia Manajemen adalah ilmu dan seni mengatur proses pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber-sumber daya lainnya secara efektif dan efisien

Lebih terperinci

Bab II LANDASAN TEORI. dapat digunakan guna memenuhi kebutuhan itu sendiri. Tugas manajemen yang paling

Bab II LANDASAN TEORI. dapat digunakan guna memenuhi kebutuhan itu sendiri. Tugas manajemen yang paling Bab II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia Manajemen Sumber Daya Manusia dapat diartikan sebagai suatu kegiatan yang melalui perencanaan, pengarahan dan pengendalian semua unsur

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen Sumber Daya Manusia Manajemen sumber daya manusia sangat penting bagi perusahaan dalam mengelola, mengatur, dan memanfaatkan pegawai sehingga dapat berfungsi secara

Lebih terperinci

BAB I. Pendahuluan. Pada masa sekarang ini perekonomian bangsa Indonesia telah memasuki era

BAB I. Pendahuluan. Pada masa sekarang ini perekonomian bangsa Indonesia telah memasuki era BAB I Pendahuluan 1.1. Latar belakang Pada masa sekarang ini perekonomian bangsa Indonesia telah memasuki era perdagangan bebas, sehingga setiap perusahaan atau organisasi membutuhkan banyak tenaga ahli

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. ini adalah kajian dari hasil-hasil karya tulis yang relevan dangan penelitian ini.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. ini adalah kajian dari hasil-hasil karya tulis yang relevan dangan penelitian ini. 1 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Telaah Hasil Penelitian Sebelumnya Tinjauan hasil penelitian sebelumnya yang dimaksud dalam penelitian ini adalah kajian dari hasil-hasil karya tulis yang relevan dangan penelitian

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. kumpulan pengetahuan tentang bagaimana seharusnya memanage. dengan pencapaian sasaran, organisasi secara efektif dan efisien.

BAB II LANDASAN TEORI. kumpulan pengetahuan tentang bagaimana seharusnya memanage. dengan pencapaian sasaran, organisasi secara efektif dan efisien. 8 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Manajemen Menurut Malayu Hasibuan (2007: 9), Manajemen adalah ilmu dan seni mengatur proses pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber-sumber lainnya secara efektif

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. karyawan yaitu dengan jalan memberikan kompensasi. Salah satu cara manajemen

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. karyawan yaitu dengan jalan memberikan kompensasi. Salah satu cara manajemen BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kompensasi 2.1.1 Pengertian Kompensasi Pada dasarnya manusia bekerja ingin memperoleh uang untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Untuk itulah seorang karyawan mulai menghargai

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia. yang menitik beratkan perhatiannya terhadap masalah yang berhubungan

BAB II LANDASAN TEORI Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia. yang menitik beratkan perhatiannya terhadap masalah yang berhubungan BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen Sumber Daya Manusia 2.1.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia Manajemen sumber daya manusia merupakan salah satu manajemen yang menitik beratkan perhatiannya terhadap

Lebih terperinci

MSDM. Performance Management and Appraisal. Peran Strategis MSDM. Peluang yang sama dan Hukum. Mengelola Karir. Menetapkan rencana upah strategis

MSDM. Performance Management and Appraisal. Peran Strategis MSDM. Peluang yang sama dan Hukum. Mengelola Karir. Menetapkan rencana upah strategis Peran Strategis MSDM Peluang yang sama dan Hukum Performance Management and Appraisal Mengelola Karir Job Analysis (Analisis Pekerjaan) Menetapkan rencana upah strategis Perencanaan Personil dan Perekrutan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Manajemen Untuk lebih memahami manajemen Sumber daya Manusia, sebaliknya meninjau terlebih dahulu pengertian manajemen itu sendiri. Manajemen berasal dari kata to

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Pengertian dan fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Pengertian dan fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian dan fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia Manajemen (management) merupakan bahan baku dan sumber daya manusia untuk mencapai tujuan yang ditetapkan. Proses ini melibatkan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Kompensasi Veithzal Rivai dan Ella Jauvani Sagala (2009) kompensasi merupakan sesuatu yang diterima karyawan sebagai pengganti kontribusi jasa mereka pada organisasi.

Lebih terperinci

kebutuhan yang diinginkan sehingga melalui bekerja dan pertumbuhan pengalaman,

kebutuhan yang diinginkan sehingga melalui bekerja dan pertumbuhan pengalaman, kebutuhan yang diinginkan sehingga melalui bekerja dan pertumbuhan pengalaman, seseorang akan memperoleh kemajuan dalam hidupnya. Seseorang dapat dilihat bagaimana kinerjanya adalah dalam proses bekerja

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen Sumber Daya Manusia 2.1.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia Setelah mengemukakan latar belakang penelitian yang diantaranya memuat rumusan masalah dan ruang lingkup

Lebih terperinci

LATAR BELAKANG. Sistem balas jasa memberikan rasa aman fisik Indikator dari motivasi karyawan dalam. Performance Related Pay Penggajian yang dinamis

LATAR BELAKANG. Sistem balas jasa memberikan rasa aman fisik Indikator dari motivasi karyawan dalam. Performance Related Pay Penggajian yang dinamis BALAS JASA LATAR BELAKANG Sistem balas jasa memberikan rasa aman fisik Indikator dari motivasi karyawan dalam bekerja Performance Related Pay Penggajian yang dinamis Dimana Peranan Psikologi dalam Sistem

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perusahaan yang siap untuk berkompetisi harus memiliki manajemen yang efektif dalam meningkatkan kinerja karyawan. Dalam hal ini diperlukan dukungan karyawan yang cakap

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia. manusia melibatkan semua keputusan dan praktik manajemen yang

BAB II LANDASAN TEORI Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia. manusia melibatkan semua keputusan dan praktik manajemen yang BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen Sumber Daya Manusia 2.1.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia Manajemen sumber daya manusia menyangkut desain sistem perencanaan, penyusunan karyawan, pengembangan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS.

BAB II KAJIAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS. BAB II KAJIAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS. 2.1. Konsep Kompensasi. 2.1.1. Pengertian kompensasi. Menurut Handoko(2000:155) kompensasi adalah segala sesuatu yang diterima para karyayawan sebagai balas

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kompensasi Kompensasi adalah segala sesuatu yang diterima para karyawan sebagai balas jasa untuk kerja mereka (Handoko, 2001:155). Masalah kompensasi merupakan fungsi manajemen

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. sumber daya manusia dan sumber sumber daya lainnya secara efektif dan efisien

BAB II LANDASAN TEORI. sumber daya manusia dan sumber sumber daya lainnya secara efektif dan efisien BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen 2.1.1 Pengertian Manajemen Manajemen adalah ilmu atau seni yang mengatur proses pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber sumber daya lainnya secara efektif dan efisien

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia. lainnya yang diikutsertakan dalam proses produksi.

BAB II LANDASAN TEORI Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia. lainnya yang diikutsertakan dalam proses produksi. BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen Sumber Daya Manusia 2.1.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia Manusia sebagai tenaga kerja merupakan modal utama bagi setiap usaha karena manusialah yang akan menentukan

Lebih terperinci

BAB II KERANGKA TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB II KERANGKA TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS BAB II KERANGKA TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Model Penelitian Terdahulu Tanveer et al., (2011) melakukan penelitian tentang hubungan antara praktek sumber daya manusia dan kinerja karyawan pada

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. pekerjaan yang dijabarkan ke dalam Job Description. SDM dalam jangka waktu 3 tahun kedepan yang meliputi:

BAB V PENUTUP. pekerjaan yang dijabarkan ke dalam Job Description. SDM dalam jangka waktu 3 tahun kedepan yang meliputi: BAB V PENUTUP Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan mengenai Pengelolaan Sumber Daya Manusia Pada PT Mulyareksa Jayasakti Semarang, penulis dapat menarik beberapa kesimpulan dari setiap variabel

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Teori Two Factor Theory yang dikemukakan oleh Frederick Herzberg mengusulkan bahwa

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Teori Two Factor Theory yang dikemukakan oleh Frederick Herzberg mengusulkan bahwa 2.1 Landasan Teori BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN Teori Two Factor Theory yang dikemukakan oleh Frederick Herzberg mengusulkan bahwa faktor-faktor intrinsik terkait dengan kepuasan kerja,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Program Pelayanan Kesejahteran Karyawan. step. Artinya: Program adalah sebuah rencana yang mencakup serangkaian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Program Pelayanan Kesejahteran Karyawan. step. Artinya: Program adalah sebuah rencana yang mencakup serangkaian BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Uraian Teoritis 2.1.1. Program Pelayanan Kesejahteran Karyawan Menurut Stoner dan Edwar (2001:296) pengertian program adalah: Program is a single use plan that covers a relativity

Lebih terperinci

Pengantar Manajemen Sumber Daya Manusia

Pengantar Manajemen Sumber Daya Manusia Pengantar Manajemen Sumber Daya Manusia Pengertian Manajemen SDM Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) adalah pemafaatan para individu untuk mencapai tujuan-tujuan organisasi. (Mondy 2008) Tujuan manajemen

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Penelitian yang dilakukan Akbal Lizar (2011) dengan judul Pengaruh

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Penelitian yang dilakukan Akbal Lizar (2011) dengan judul Pengaruh BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Teori Pada kajian teori ini, peneliti akan menjelaskan tentang teori-teori yang berkaitan dengan penelitian yang akan dilakukan. Adapun kajian teori dalam penelitian ini

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kompensasi Setiap orang karyawan yang bekerja dengan serius bukan sekedar bertujuan untuk mendapatkan prestasi dan menunjukan kemampuan yang dimiliki saja tetapi, alasan lainnya

Lebih terperinci

Strategic Human Resource Management

Strategic Human Resource Management Modul ke: Strategic Human Resource Management Pengertian Strategic Human Resource Management (HRM) dan Perkembangan Pemikiran tentang HRM Fakultas Pascasarjana Program Studi Magister Manajemen www.mercubuana.ac.id

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Manajemen pada dasarnya dibutuhkan oleh semua perusahaan. atau organisasi, karena tanpa semua usaha ataupun kegiatan untuk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Manajemen pada dasarnya dibutuhkan oleh semua perusahaan. atau organisasi, karena tanpa semua usaha ataupun kegiatan untuk BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Manajemen Manajemen pada dasarnya dibutuhkan oleh semua perusahaan atau organisasi, karena tanpa semua usaha ataupun kegiatan untuk mencapai tujuan akan sia-sia.

Lebih terperinci

MAKALAH MATA KULIAH MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA MERENCANAKAN STRATEGI PAYMENT

MAKALAH MATA KULIAH MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA MERENCANAKAN STRATEGI PAYMENT MAKALAH MATA KULIAH MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA MERENCANAKAN STRATEGI PAYMENT DISUSUN OLEH: KELOMPOK 6 1. YULIARTA KURNIA PRAMAI SELLA (145030400111018) 2. HUVROTUL FENTI MAULANI (145030401111009) 3.

Lebih terperinci

SEJARAH DAN PENGERTIAN

SEJARAH DAN PENGERTIAN SEJARAH DAN PENGERTIAN HRM mulai berkembang dan populer di tahun 1980an Konsep HRM berkembang di Amerika Serikat, sebagai reaksi terhadap : - sistem manajemen Jepang yang sangat kompetitif. - studi yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Meningkatnya perkembangan dunia usaha yang selaras dengan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Meningkatnya perkembangan dunia usaha yang selaras dengan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Meningkatnya perkembangan dunia usaha yang selaras dengan peningkatan kondisi perekonomian di Indonesia menuntut adanya persaingan yang ketat di dalamnya. Perusahaan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 17 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) Manajemen sumber daya manusia sangat penting bagi perusahaan dalam mengelola, mengatur, dan memanfaatkan pegawai sehingga dapat berproduksi

Lebih terperinci

II. LANDASAN TEORI. 2.1 Manajemen Pengertian. Setiap perusahaan memerlukan sistem manajemen yang baik dan sesuai dengan

II. LANDASAN TEORI. 2.1 Manajemen Pengertian. Setiap perusahaan memerlukan sistem manajemen yang baik dan sesuai dengan II. LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen 2.1.1 Pengertian Setiap perusahaan memerlukan sistem manajemen yang baik dan sesuai dengan kondisi perusahaannya agar dapat menjalankan kegiatan usaha secara maksimal.

Lebih terperinci

BAB II URAIAN TEORITIS. judul penelitian Pengaruh Deskripsi Kerja dan Kompensasi Terhadap Prestasi

BAB II URAIAN TEORITIS. judul penelitian Pengaruh Deskripsi Kerja dan Kompensasi Terhadap Prestasi BAB II URAIAN TEORITIS A. Penelitian Terdahulu Penelitian tentang kompensasi telah dilakukan oleh Nurmala (2003) dengan judul penelitian Pengaruh Deskripsi Kerja dan Kompensasi Terhadap Prestasi Kerja

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Pengertian dan Fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia 2.1.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia tidak terlepas dari pengertian Manajemen,

Lebih terperinci

BAB II URAIAN TEORITIS

BAB II URAIAN TEORITIS BAB II URAIAN TEORITIS A. Penelitian Terdahulu 1. Agung (2006) melakukan penelitian dengan judul Hubungan Kompensasi Terhadap Kualitas Kerja Karyawan Pada PT Barisan Baja Perkasa Medan. Hasil penelitiannya

Lebih terperinci