BAB 2 LANDASAN TEORI. diproses atau data yang mempunyai makna. Menurut Stephen Haag, Cummings, dan McCubbery ( 2005, p6 ), Data

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB 2 LANDASAN TEORI. diproses atau data yang mempunyai makna. Menurut Stephen Haag, Cummings, dan McCubbery ( 2005, p6 ), Data"

Transkripsi

1 7 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Data dan Informasi Menurut McLeod ( 2001, p12 ), Information is processed data or meaningful data, yang berarti bahwa Informasi merupakan data yang telah diproses atau data yang mempunyai makna. Menurut Stephen Haag, Cummings, dan McCubbery ( 2005, p6 ), Data are raw fact that describe a particular phenomenon, yang berarti bahwa Data adalah fakta mentah yang menggambarkan suatu fenomena. 2.2 Pengertian Database Menurut Thomas Connolly dan Carolyn Begg ( 2002, p14 ), Database is a shared collection of logically related data, and a description of this data, designed to meet the information needs of an organization, yang diartikan bahwa database adalah kumpulan data yang saling berhubungan satu sama lain yang digunakan secara bersama-sama dan kumpulan data ini didesain untuk memenuhi kebutuhan informasi suatu perusahaan.

2 8 2.3 Konsep Data Warehouse Pengertian Data Warehouse Menurut W.H Inmon ( 2002, p389 ), A data warehouse is a collection of integrated, subject oriented database designed to support the DSS function, where each unit of data is relevant to some moment in time atau artinya Data warehouse adalah kumpulan database yang mempunyai sifat berorientasi subjek, terintegrasi, mempunyai rentang waktu, yang dirancang untuk mendukung sistem pendukung keputusan dimana tiap data berhubungan dengan suatu kejadian pada suatu waktu. Menurut Vidette Poe (1996, p6), A Data warehouse is a read-only analytical database that is used as the foundation of a decision support system atau dapat diartikan bahwa Data warehouse merupakan database yang bersifat analisa dan hanya dapat dibaca saja serta digunakan sebagai dasar dari sistem pendukung keputusan. Jadi data warehouse adalah suatu database yang mempunyai sifat berorientasi objek, terintegrasi, mempunyai rentang waktu yang hanya dapat dibaca saja yang digunakan sebagai alat untuk mendukung pembuatan keputusan untuk manajemen. Istilah-istilah yang berkaitan dengan Data Warehouse antara lain : 1. DSS ( Decision Support System ) Menurut Vidette Poe ( 1996, p23 ), DSS merupakan sistem yang menyediakan informasi kepada pengguna yang menjelaskan bagaimana sistem ini dapat menganalisa situasi dan mendukung suatu keputusan yang baik.

3 9 2. Data Mart Menurut Connolly ( 2002, p1067 ), Data mart is a subset of a data warehouse that supports the requirements of a particular department or business function, artinya data mart adalah subset dari data warehouse yang mendukung kebutuhan informasi dari satu departemen atau fungsi bisnis tertentu. Karakteristik perbedaan data mart dan data warehouse, yaitu : a. Data mart hanya berfokus pada kebutuhan user yang berkaitan dengan satu departemen atau fungsi bisnis. b. Data mart tidak mengandung data operasional secara detil, tidak seperti data warehouse. c. Data yang ada di dalam data mart lebih sedikit daripada yang ada di dalam data warehouse, data mart juga lebih mudah dimengerti. 3. Data Mining Menurut Connolly (2002, p522), Data Mining is the process of extracting valid, previously unknown, comprehensible, and actionable information from large databases and using it to make crucial business decisions dapat diartikan bahwa data mining adalah suatu proses menggali kebenaran informasi yang belum didapatkan, pemahaman informasi serta penggunaan informasi dari database yang besar dan menggunakannya untuk membuat keputusan penting dalam bisnis.

4 10 4. OLAP ( On-Line Analytical Processing ) Menurut Mallach (2000, p531), OLAP adalah A category of software technology that enables analysts, managers, and executive to gain insight into data trough fast, consistent, interactive access to a wide variety of possible views of information that has been transformed from raw data to reflect the real dimensionality of the enterprise as understood by the user, yang artinya OLAP adalah kategori teknologi software yang memungkinkan analis, manager, dan eksekutif untuk melihat data yang ada dengan akses yang cepat, konsisten dan interaktif sehingga dapat melihat informasi yang sudah ditransformasi dari data mentah menjadi dimensi keadaan nyata yang dapat dimengerti dengan mudah oleh user. 5. OLTP ( On-Line Transaction Processing ) Merupakan pemrosesan penyimpanan data mengenai kegiatan operasional / transaksi perusahaan sehari-hari. OLTP dirancang untuk memungkinkan terjadinya pengaksesan secara bersamaan oleh beberapa user terhadap sumber data yang sama dan mengatur proses yang diperlukan. Transaksi yang dilakukan termasuk operasi insert, update, dan delete. Database OLTP biasanya bersifat relasional serta dalam bentuk normal ketiga. Dan yang terpenting, database OLTP dibangun untuk mampu menangani banyak transaksi dengan performa yang baik.

5 Karakteristik Data Warehouse Ditinjau dari definisi data warehouse menurut William H. Inmon (2002,p31), dapat diketahui bahwa sebuah data warehouse memiliki karakteristik sebagai berikut: 1. Subject Oriented (Berorientasi Subyek) Data warehouse bersifat subject oriented artinya data warehouse didesain untuk menganalisa data berdasarkan subyek-subyek tertentu dalam organisasi, bukan berorientasi pada proses atau fungsi aplikasi tertentu. Hal ini mempermudah user mendapatkan data yang dipergunakan untuk bahan analisa pengambilan keputusan. Secara garis besar perbedaan mendasar antara data operasional dan data warehouse antara lain sebagai berikut : Sistem OLTP Menangani current data Menyimpan detailed data Data Warehouse Menangani data histori Menyimpan detailed, lightly, dan highly summarized data. Data bersifat dinamis Pemrosesannya berulang Data berukuran besar bersifat statis Pemrosesan bersifat sementara, tidak terstruktur. Berorientasi pada aplikasi Mendukung keputusan tiap Berorientasi pada subyek Mendukung keputusan strategis hari Tabel 2.1 Perbandingan antara Data Warehouse dengan Sistem OLTP

6 12 Gambar 2.1 Contoh data yang berorientasi pada subjek (Inmon,p32) 2. Integrated (Terintegrasi) Data warehouse bersifat integrated yang artinya data warehouse harus menyimpan data-data yang berasal dari sumber-sumber yang terpisah ke dalam suatu format yang konsisten dan saling terintegrasi satu dengan yang lainnya. Dengan demikian data tidak bisa dipecah karena data yang ada merupakan suatu kesatuan yang menunjang keseluruhan konsep data warehouse itu sendiri. Data yang sama mungkin saja terdapat pada tabel yang berbeda, dengan maksud untuk memperjelas hubungan yang ada antara tabel satu dengan tabel yang lainnya (misalnya suatu field pada tabel A sebagai primary key dan muncul lagi pada tabel B sebagai foreign key). Hal ini

7 13 dimaksudkan untuk mempermudah perancangan sistem data warehouse selama proses perancangan terjadi. Gambar 2.2 Persoalan dalam integrasi (Inmon,p33) 3. Time Variant (Variasi Waktu) Data warehouse berisikan record-record yang bersifat history. Record dalam data warehouse berjangka 5-10 tahun, sehingga record-record yang lama tetap akan ada di dalam sistem. Hal ini digunakan sebagai bahan untuk analisa pengambilan keputusan dalam menentukan trend bisnis yang ada di masa lalu. Namun record yang terlalu lama juga tidak baik disimpan, sebab bisa memberikan hasil analisa yang kurang tepat. Dalam OLTP, recordnya

8 14 merupakan record yang terbaru. OLTP tidak menyimpan data yang lama, dengan maksud untuk mempercepat proses. Semakin sedikit data yang disimpan maka waktu yang diperlukan untuk pemrosesan data semakin kecil. Data dalam data warehouse berhubungan dengan suatu titik atau point dalam suatu periode tertentu ( semester, kuartal, tahun fiskal ). Data tersebut merupakan data hasil summary. Hal ini membantu dalam menentukan performa data warehouse query serta dalam membentuk pengertian bisnis. Gambar 2.3 Persoalan dalam variasi waktu (Inmon,p35) 4. Non volatile Data warehouse bersifat read-only, pengguna tidak dapat mengubah data. Tidak seperti sistem database operasional yang bersifat untuk mengumpulkan data (data capture), data warehouse berfungsi untuk mendukung system reporting. Pada sistem database operasional terdapat tiga operasi, yaitu insert, update, dan delete. Sedangkan pada data warehouse terdapat dua operasi, yaitu loading data dan akses data (query data). Artinya

9 15 user hanya boleh melakukan proses read, bukan write. Tujuannya adalah untuk menjaga keaslian dan integrasi data di dalam sistem, dan juga sifat ini membedakan data warehouse dengan OLTP Gambar2.4 Persoalan dalam non volatile (Inmon,p34) Arsitektur dan Infrastruktur Data Warehouse Arsitektur data warehouse adalah sekumpulan aturan dari suatu struktur yang memberikan kerangka suatu rancangan sistem. Arsitektur data untuk data warehouse mempunyai komponen utama yaitu database yang dapat dibaca ( Poe, 1996, p24 ). Karakteristik arsitektur data warehouse ( Poe, 1996, p41 ): 1. Data diambil dari sistem informasi yang ada ( sistem asal ), database dan file 2. Data dari sistem asal diintegrasikan dan ditransformasikan sebelum di-load ke dalam data warehouse.

10 16 3. Data warehouse merupakan sebuah database terpisah bersifat hanya dapat dibaca yang dibuat khusus untuk mendukung pengambilan keputusan. 4. Pemakai mengakses data warehouse melalui front end tool / aplikasi. Gambar 2.5 Arsitektur Data Warehouse (Inmon, p41) Infrastruktur data warehouse adalah software, hardware, pelatihan dan komponen-komponen lainnya yang memberikan dukungan yang dibutuhkan untuk mengimplementasikan arsitektur data warehouse ( Poe, 1996, p54 ). Salah satu instrumen yang mempengaruhi keberhasilan pengembangan data warehouse adalah pengidentifikasian arsitektur mana yang terbaik dan infrastruktur apa yang dibutuhkan. Arsitektur dan infrastruktur sangat erat hubungannya. Arsitektur yang sama mungkin akan membutuhkan infrastruktur yang berbeda, tergantung pada lingkungan perusahaan ataupun organisasi.

11 Struktur Data Warehouse Menurut Inmon ( 2002, p35 ), data mengalir dari lingkungan operasional ke dalam data warehouse dimana data mengalami transformasi dari tingkatan operasional ke tingkatan data warehouse. Pada perumuran data, data disampaikan dari current detail data ke older detail. Setelah data diringkas, data tersebut disampaikan dari current detail ke lightly summarized data, kemudian dari lightly summarized data ke highly summarized data. Gambar 2.6 Struktur Data Warehouse (Inmon, p36) Menurut Mukti ( 1997, pp ) Data warehouse memiliki komponen sebagai berikut: 1. Current Detail Data Current detail data adalah data detil yang aktif sekarang, mencerminkan keadaan yang sedang berjalan dan merupakan level terendah dalam data

12 18 warehouse. Current detail data ini biasanya memerlukan media penyimpanan data yang cukup besar. Berikut merupakan alasan mengapa current detail data memerlukan perhatian utama: a. Menggambarkan kejadian yang baru terjadi dan selalu menjadi perhatian utama. b. Hampir selalu disimpan di media penyimpanan karena cepat diakses tetapi mahal dan kompleks dalam pengaturannya. c. Dapat digunakan dalam membuat rekapitulasi sehingga current detail data harus akurat. d. Jumlahnya sangat banyak dan disimpan pada tingkat penyimpanan terendah. 2. Old Detail Data Old detail data merupakan data historis, yang dapat berupa hasil backup yang disimpan dalam media penyimpanan yang terpisah dan pada saat tertentu dapat diakses kembali. Data ini jarang diakses sehingga biasanya disimpan dalam media penyimpanan alternatif seperti tape disk. Penyusunan direktori untuk data ini harus menggambarkan umur dari data agar memudahkan untuk pengaksesan kembali.

13 19 3. Lightly Summarized Data Lightly Summarized Data ( rangkuman data secara khusus ) merupakan ringkasan dari detail data, tetapi belum bersifat total summary. Data-data ini memiliki tingkatan detail yang lebih tinggi dan mendukung kebutuhan data warehouse pada tingkatan departemen. Tingkatan data ini disebut juga data mart. Akses terhadap data jenis ini banyak digunakan untuk view dari suatu kondisi yang sedang dan sudah berjalan. 4. Highly Summarized Data Highly summarized data ( rangkuman data secara umum ) merupakan hasil proses ringkasan yang bersifat total, solid, serta mudah diakses. Dilakukan untuk melakukan analisa perbandingan data berdasarkan urutan waktu dan analisa yang menggunakan data multi dimensi.. Database multi dimensi adalah suatu teknologi software komputer yang dirancang untuk meningkatkan efisiensi dalam mencari table ( query ) sehingga menjadi media penyimpanan yang lebih baik, serta mempermudah pengambilan data dalam jumlah besar. 5. Metadata Metadata bukan merupakan hasil kegiatan operasional seperti keempat jenis data di atas. Metadata memuat informasi yang penting mengenai data dalam data warehouse yang berfungsi sebagai:

14 20 a. Direktori yang akan dipakai oleh user dalam mencari lokasi dalam data warehouse b. Merupakan penuntun pemetaan ( mapping ) dalam proses transformasi dari operasional ke data warehouse. c. Suatu panduan untuk proses summary data dari detail data menjadi lightly summarized data dan kemudian menjadi highly summarized data Metadata merupakan bentuk suatu jaringan yang sangat penting bagi pengguna data warehouse. Data yang tersedia harus dapat digunakan oleh user dengan istilah yang sesuai dengan cara user dalam melakukan pekerjaannya. Karena data warehouse harus melayani banyak fungsi, maka metadata penting untuk menjawab kebutuhan dari suatu fungsi tertentu. Karena setiap departemen biasanya menggambarkan struktur data yang spesifik meskipun asal datanya sama.

15 Jenis Arsitektur Data Warehouse 1. Arsitektur two tier Pada arsitektur two tier ini, operasional data ditransformasikan dan ditransfer ke data warehouse untuk membantu proses transformasi, sebuah Enterprise Data Model dibuat. Enterprise data warehouse ini menjelaskan tentang struktur data warehouse dan berisi metadata yang dibutuhkan untuk menempatkan dan mengakses database yang dihasilkan dari sumber data eksternal. Arsitektur twotier biasanya akan menemui kesulitan performance bilamana data warehouse berukuran besar. Gambar 2.7 Arsitektur two-tier

16 22 2. Arsitektur three-tier Organisasi yang menemui kesulitan dalam menerapkan arsitektur two-tier pada umumnya akan beralih ke arsitektur three-tier. User pada departemen pada umumnya hanya mengakses sebagian kecil dari porsi data warehouse. Oleh karena itu digunakanlah data mart. Pada umumnya data mart ini memiliki server yang terpisah dengan data warehouse, dimana masing-masing departemen bertanggung jawab untuk mengawasi data mart departemennya. Gambar 2.8 Arsitektur three-tier

17 23 3. Arsitektur bottom-up Pada arsitektur bottom-up, data dimodelkan dalam satu fungsi atau proses dalam satu waktu dan disimpan di data mart yang terpisah. Bilamana waktunya tiba, data baru disintesis, disaring, dan di merge ke dalam data mart yang tersedia atau dapat juga dengan membangun ke data mart yang baru. Gambar 2.9 Arsitektur bottom-up

18 Tahapan Pengembangan Data Warehouse Menurut Poe( 1996, p65), fase-fase dari Decision Support Life Cycle(DSLC) adalah sebagai berikut : 1. Perencanaan Mendefinisikan ruang lingkup proyek, membuat perencanaan proyek, mendefinisikan kebutuhan sumber daya, mendefinisikan tugas dan perkiraan waktu dalam suatu proyek. 2. Mendapatkan kebutuhan data dan pemodelan Fase ini dipusatkan pada pemahaman kebutuhan bisnis dan kebutuhan data dari user yang menggunakan sistem, juga termasuk memodelkan kebutuhan tersebut. 3. Perancangan dan pengembangan fisik database Dalam fase ini dilakukan perancangan database termasuk tabel-tabel fakta, hubungan diantara tabel dan deskripsi dari tabel. Selain itu juga dilakukan denormalisasi terhadap data. 4. Pemetaan dan transformasi data Mendefinisikan sistem awal, melakukan transformasi terhadap data serta pemetaan sumber asal ke data yang dituju. 5. Penempatan ke dalam data warehouse Pada fase ini dilakukan proses extracting, transformating, dan loading data ke dalam database yang dituju dengan suatu teknologi transformasi data 6. Mengotomastiskan prosedur manajemen data Fase ini dipusatkan pada mengotomatiskan extracting, transformating, dan loading dari data warehouse.

19 25 7. Pengembangan aplikasi Mengembangkan aplikasi data warehouse, mengembangkan laporan serta mendokumentasikan aplikasi. 8. Validasi dan pengujian data Melakukan validasi data dengan menggunakan sekumpulan laporan serta pemrosesan yang standar. 9. Training Membuat program pelatihan untuk user yang akan menggunakan aplikasi data warehouse. 10. Rollout Pemasangan infrastruktur fisik untuk semua user, menyebarkan aplikasi data warehouse Perancangan Data Warehouse dengan Skema Bintang Menurut Poe ( 1996, p120 ), alat yang digunakan untuk merancang data warehouse adalah skema bintang (star schema). Skema bintang merupakan struktur sederhana dengan tabel-tabel yang relatif sedikit dan hubungan antar tabel yang jelas. Rancangan ini mampu melakukan query dengan cepat serta mudah dimengerti bahkan oleh analis dan pengguna akhir atau orang awam yang tidak mengerti struktur database. Dengan menggunakan skema bintang ini akan menghasilkan waktu respon yang lebih cepat dalam query data dibanding dengan proses transaksional yang menggunakan struktur normalisasi. Selain itu skema bintang ini

20 26 memudahkan end user untuk memahami struktur database pada data warehouse yang dirancang. Menggunakan skema bintang memberikan beberapa keuntungan yang tidak terdapat pada struktur relasional yang biasa. Skema bintang merupakan standar rancangan database data warehouse karena ( Poe, 1996, p121 ): 1. Membentuk rancangan database yang memberikan waktu respon yang cepat. 2. Menghasilkan rancangan yang dapat dimodifikasi dengan mudah atau ditambahkan sesuai dengan perkembangan dan pertumbuhan data warehouse. 3. Paralel dalam rancangan database, bagaimana user biasa memandang dan menggunakan data. 4. Mempermudah pemahaman dan navigasi metadata baik untuk perancang maupun pemakai. 5. Memperluas pilihan software akses data ( front end data access tools ), sebagai beberapa produk yang memerlukan rancangan skema bintang. Perancangan skema bintang menurut Poe( 1996, p121 ), Skema bintang terdiri dari dua macam tabel, yaitu tabel fakta ( fact table ) dan tabel dimensi ( dimension table ). a. Tabel Fakta Tabel fakta, sering disebut major table merupakan inti dari skema bintang dan berisi data aktual yang akan dianalisis. Field-field di tabel fakta disebut measure dan biasanya berupa numerik. Selalu berisi foreign key dari masing-masing tabel dimensi.

21 27 b. Tabel Dimensi Tabel Dimensi, disebut juga minor table merupakan tabel dari skema bintang yang menyediakan cara pandang perspektif terhadap data. Tabel dimensi mempunyai field-field dari level hirarki tabel dimensi. Nama dari fields biasanya digunakan nama dari level dalam suatu hirarki. Menurut Poe( 1996, p122), Adapun ketentuan dalam pembacaan skema bintang adalah sebagai berikut: Bagian yang ada di bawah judul tabel adalah kolom-kolom dari tabel. Primary key dan Foreign key diberi kotak. Primary key diarsir, sedangkan Foreign key yang bukan primary key tidak diarsir. Foreign key yang berhubungan ditunjukkan dengan garis yang menghubungkan tabel. Kolom yang bukan key disebut kolom data pada tabel fakta dan atribut tabel dimensi. Menurut Poe ( 1996, p124 ), Ada beberapa jenis skema bintang, yaitu : 1. Skema Bintang Sederhana Dalam skema bintang sederhana setiap tabel harus mempunyai primary key ( field key ) yang dapat terdiri dari satu kolom atau lebih. Primary key tersebut membuat masing-masing baris menjadi unik. Disini primary key dari tabel fakta terdiri dari satu atau lebih foreign key.

22 28 Foreign key adalah kolom pada suatu tabel yang nilainya didefinisikan oleh primary key di tabel yang lain. Gambar 2.10 Skema Bintang Sederhana (Prabowo, 1999, p16) 2. Skema Bintang dengan banyak tabel fakta Skema bintang juga dapat terdiri dari banyak tabel fakta. Hal ini terjadi karena mereka berisi kenyataan yang tidak saling berhubungan atau karena perbedaan waktu pemuatan data, disamping itu juga dapat meningkatkan penampilan. Terutama jika data tersebut dalam jumlah besar. Kegunaan lain dari tabel fakta adalah untuk mendefinisikan hubungan many to many dari suatu tabel dimensi tertentu. Bentuk tabel seperti ini biasanya disebut tabel asosiasi. Tabel ini dibuat untuk menyelaraskan hubungan many to many diantara dimensi yang berbeda. Tabel dimensi mungkin juga mengandung foreign key yang mereferensi primary key pada tabel lain. Tabel yang dijadikan referensi ini disebut tabel dimensi tambahan ( tabel outboard ).

23 Agregasi Gambar 2.11 Skema Bintang dengan tabel dimensi tambahan ( Prabowo, 1999, p18 ) Agregasi adalah proses penghubungan data fakta selama pendefinisian atribut. Sebagai contoh : Jumlah mahasiswa berdasarkan jurusan dan program studi dengan menghitung jumlah mahasiswa dari data transaksi yang terjadi. Agregasi dapat dibuat selama proses transformasi dan pencatatan data ke dalam data warehouse. Menurut Poe (1996, p136), faktor yang mendorong pembuatan agregasi: Meningkatkan penampilan pencarian (searching) Mengurangi jumlah penggunaan kode produksi universal Suatu agregasi yang baik dapat dibuat untuk digunakan oleh 300 user dalam 1 hari, karena akan lebih bermanfaat jika dibandingkan dengan membuat agregasi yang membutuhkan waktu 2 jam tetapi hanya digunakan sekali dalam setahun oleh satu user saja. Salah satu teknik yang harus didapat adalah saat

24 30 pencatatan data warehouse. Kita tetap membutuhkan teknik database klasik seperti partisi tabel secara fisik Denormalisasi Denormalisasi adalah penggabungan field-field dari beberapa tabel untuk meningkatkan penampilan yang ada. Ini adalah sebuah proses yang bertolak belakang dengan bentuk normal dalam proses normalisasi. Alasan utama untuk melakukan hal ini (Poe 1996 p139): Mengurangi jumlah hubungan yang terjadi antara tabel tabel yang harus mengalami proses pada waktu dilakukan pencarian. Dengan inilah penampilan database dapat ditingkatkan. Untuk membuat struktur fisik dari database yang semakin mendekati model dimensi dari pemakai. Membuat struktur tabel sesuai dengan yang ingin ditayangkan oleh pemakai, memungkinkan terjadinya akses langsung, yang sekali lagi akan meningkatkan penampilan. 2.4 Pemasaran Menurut Jerome ( 1996,p8 ), pemasaran berarti sejumlah kegiatan yang dilakukan oleh organisasi dan sekaligus merupakan proses sosial. Dengan kata lain pemasaran ada pada tingkat makro dan mikro. Menurut Jerome ( 1996,p9 ) bahwa pemasaran makro adalah pelaksanaan sejumlah kegiatan yang dilakukan untuk mencapai tujuan organisasi, dengan mengantisipasi kebutuhan pelanggan atau klien, serta mengarahkan arus barang

25 31 dan jasa yang dibutuhkan dari produsen ke pelanggan atau klien. Sedangkan pemasaran mikro adalah proses sosial yang mengarahkan arus ekonomi barang dan jasa dari produsen ke konsumen, yang secara efektif menyesuaikan penawaran dan permintaan serta mencapai tujuan masyarakat. Menurut Kotler dan Armstrong (2001, p7), pemasaran adalah suatu proses sosial dan manajerial yang membuat individu dan kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan lewat penciptaan dan pertukaran timbalbalik produk dan nilai dengan orang lain. Menurut Rangkuti ( 2004, p48 ), Unsur-unsur utama pemasaran dapat diklasifikasikan menjadi tiga unsur utama, yaitu: 1. Unsur strategi persaingan Unsur strategi persaingan dapat dikelompokkan menjadi tiga, yaitu : a. Segmentasi Pasar Segmentasi pasar adalah tindakan mengidentifikasi dan membentuk kelompok pembeli atau konsumen secara terpisah. Masing-masing segmen konsumen ini memiliki karakteristik, kebutuhan produk, dan bauran pemasaran tersendiri. b. Targeting Targeting adalah suatu tindakan memilih satu atau lebih segmen pasar yang akan dimasuki. c. Positioning Positioning adalah penetapan posisi pasar. Tujuan positioning ini adalah untuk membangun dan mengkomunikasikan keunggulan bersaing produk yang ada di pasar ke dalam benak konsumen.

26 32 2. Unsur Taktik Pemasaran Terdapat dua unsur taktik pemasaran, yaitu : a. Diferensiasi, yang berkaitan dengan cara membangun strategi pemasaran dalam berbagai aspek di perusahaan. Kegiatan membangun strategi pemasaran inilah yang membedakan diferensiasi yang dilakukan suatu perusahaan dengan yang dilakukan oleh perusahaan lain. b. Bauran pemasaran, yang berkaitan dengan kegiatan-kegiatan mengenai produk, harga, promosi dan tempat. Menurut Kotler dan Armstrong (2001, p71), bauran pemasaran (marketing mix) adalah seperangkat alat pemasaran taktis dan terkontrol yang dipadukan oleh perusahaan untuk menghasilkan respon yang diinginkan sasaran pasar. Kotler dan Armstrong mempopulerkan penggolongan 4 faktor atau yang lebih dikenal dengan 4P : Product merupakan penawaran berwujud perusahaan kepada pasar, yang meliputi kualitas produk, desain ciri (features), jenis (brunding), dan pengemasan (packaging). Price merupakan sejumlah uang yang pelanggan bayar untuk pembelian produk. Place meliputi beragam aktivitas yang perusahaan jalankan agar produk dapat diterima dan tersedia untuk pelanggan.

27 33 Promotion meliputi semua aktivitas yang perusahaan jalankan untuk mengkomunikasikan dan mempromosikan produk kepada pasar sasaran. 3. Unsur Nilai Pemasaran Nilai pemasaran dapat dikelompokkan menjadi tiga, yaitu : a. Merek atau brand, yaitu nilai yang berkaitan dengan nama atau nilai yang dimiliki dan melekat pada suatu perusahaan. Sebaiknya perusahaan senantiasa berusaha meningkatkan brand equity-nya. b. Pelayanan atau service, yaitu nilai yang berkaitan dengan pemberian jasa pelayanan kepada konsumen. Kualitas pelayanan kepada konsumen ini perlu terus-menerus ditingkatkan. c. Proses, yaitu nilai yang berkaitan dengan prinsip perusahaan untuk membuat setiap karyawan terlibat dan memiliki rasa tanggung jawab dalam proses memuaskan konsumen, baik secara langsung maupun tidak langsung. Kotler dan Armstrong (2001, p23) berpendapat bahwa untuk mencapai tujuan-tujuan organisasi tergantung pada penentuan kebutuhan dan keinginan pasar sasaran (target market) dan memuaskan pelanggan secara lebih efektif dan efisien daripada yang dilakukan pesaing. Menurut Kotler dan Armstrong (2001, p23), konsep pemasaran berdasarkan pada empat pilar, yaitu:

28 34 1. Pangsa pasar sasaran Perusahaan tidak dapat beroperasi di semua pasar dan memuaskan semua kebutuhan pelanggan, maka dari itu perusahaan harus menentukan target pasarnya secara seksama. Perusahaan akan sukses apabila mempersiapkan program pemasaran untuk setiap target pasarnya. 2. Kebutuhan pelanggan Pelanggan memiliki bermacam-macam kebutuhan. Produsen diharapkan dapat memenuhi permintaan pelanggan dengan menyediakan apa yang mereka butuhkan. 3. Pemasaran terpadu Pemasaran terpadu berjalan dalam dua tahap, yaitu: a. Berbagai fungsi pemasaran diantaranya: tenaga penjual, periklanan, dan manajemen produk di dalam departemen pemasaran harus dapat bekerja sama dengan baik. b. Pemasaran harus dikoordinasikan dengan baik dengan bagian lain dalam perusahaan, sebab pemasaran tidak akan berjalan dengan baik apabila hanya didukung oleh divisi pemasaran saja. 4. Profitabilitas Tujuan utama konsep pemasaran adalah membantu organisasi mencapai tujuan mereka, berfokus pada kebutuhan pelanggan, mengkoordinasikan semua aktifitas pemasaran yang mempengaruhi pelanggan, dan memperoleh laba dengan menciptakan hubungan jangka panjang dengan pelanggan berdasarkan nilai dan kepuasan pelanggan.

29 Penjualan Menurut Mulyadi ( 2001, p202 ), Kegiatan penjualan terdiri dari transaksi penjualan barang atau jasa, baik secara kredit maupun tunai. Menurut Hollander( 2000, p230 ), Penjualan adalah rangkaian dari proses operasi yang secara bersamaan juga berguna untuk menarik pelanggan, membantu pelanggan menentukan barang yang diinginkan serta melayaninya. Ditinjau dari pembayaran yang dilakukan pembeli, maka jenis penjualan dibedakan menjadi dua, yaitu : 1. Penjualan tunai Menurut Mulyadi (2001, p455), Penjualan tunai dilaksanakan oleh perusahaan dengan cara mewajibkan pembeli melakukan pembayaran harga barang lebih dahulu sebelum barang diserahkan oleh perusahaan kepada pembeli. Setelah uang diterima oleh perusahaan, barang kemudian diserahkan kepada pembeli dan transaksi penjualan tunai kemudian dicatat oleh perusahaan. 2. Penjualan kredit Menurut Mulyadi (2001, p210), Penjualan kredit dilaksanakan oleh perusahaan dengan cara mengirimkan barang sesuai dengan order yang diterima dari pembeli untuk jangka waktu tertentu perusahaan mempunyai tagihan kepada pembeli tersebut.

30 36 Ditinjau dari cara penyediaan barang ke konsumen, maka penjualan dibedakan menjadi beberapa macam, yaitu : 1. Penjualan eceran ( retail sales ) Menyediakan pelayanan barang yang efisien sesuai dengan kebutuhan permintaan konsumen di daerah sekitarnya ( lokal ), biasanya dengan harga yang lebih mahal dan jumlah yang sedikit ( eceran ). 2. Penjualan partai ( grosir ) Barang yang dijual biasanya dalam jumlah yang lebih besar dan harganya biasanya lebih murah dibandingkan dengan penjualan eceran. 3. Penjualan supermarket Barang yang disediakan untuk dijual lebih beraneka ragam. Pembeli mengambil atau mencari barang yang dibutuhkan sendiri ( self service ), jumlah pembelian konsumen bervariasi dengan harga yang tetap, tidak tergantung banyaknya pembelian. 4. Penjualan dari pintu ke pintu Barang ditawarkan oleh pramuniaga kepada konsumen secara langsung dari rumah ke rumah. 5. Penjualan konsinyasi Penjualan dilakukan dengan cara menitipkan barang yang akan dijual kepada penjual atau toko tertentu. 6. Penjualan canvasser Barang yang ditawarkan oleh salesman kepada pelanggan dari toko ke toko ( biasanya di daerah luar kota ).

31 Retur Penjualan Menurut Mulyadi (2001, p226), transaksi retur penjualan terjadi jika perusahaan menerima pengembalian barang dari pelanggan. Pengembalian barang dari pelanggan harus diotorisasi oleh fungsi penjualan dan diterima oleh fungsi penerimaan. 2.7 Persediaan Menurut Smith and Skousen ( 2000, p425 ), persediaan adalah barangbarang yang dimiliki untuk dijual dalam kegiatan normal perusahaan, serta untuk perusahaan manufaktur, barang-barang yang tengah diproduksi atau ditempatkan dalam produksi. Menurut Mulyadi ( 2001, p553 ), dalam perusahaan manufaktur, persediaan terdiri dari : persediaan produk jadi, persediaan produk dalam proses, persediaan baan baku, persediaan barang penolong, persediaan bahan habis pakai pabrik, persediaan suku cadang. Dalam perusahaan dagang, persediaan hanya terdiri dari persediaan barang dagangan, yang merupakan barang yang dibeli untuk tujuan dijual kembali. Jadi dapat disimpulkan bahwa persediaan adalah bahan baku, barang setengah jadi, dan barang jadi yang berada dalam kendali perusahaan pada suatu waktu akan digunakan untuk memenuhi permintaan yang akan datang. Persediaan sangat penting bagi perusahaan dagang dan perusahaan manufaktur. Persediaan diperlukan dalam rangka menciptakan penjualan, dan penjualan diperlukan untuk menghasilkan laba. Manfaat utama dari pembentukan persediaan adalah terlindungnya perusahaan dari kejadian dan gangguan yang

32 38 tidak terduga dalam bisnis. Perusahaan yang tergantung pada pemasok luar negeri cenderung sangat rentan terhadap gangguan-gangguan yang disebabkan oleh krisis dan kejadian internasional. Penumpukan persediaan juga memungkinkan perusahaan untuk memenuhi kenaikan permintaan secara tibatiba. Manajemen persediaan melibatkan tugas dalam menyeimbangkan manfaat pembentukan persediaan dengan biayanya. (Niswonger, p362) 2.8 Pembelian Menurut Mulyadi( 2001, p299 ), Pembelian digunakan dalam perusahaan untuk pengadaan barang yang diperlukan perusahaan. Transaksi pembelian dapat digolongkan menjadi dua: pembelian lokal dan impor. Pembelian lokal adalah pembelian dari pemasok dalam negeri, sedangkan impor adalah pembelian dari pemasok luar negeri. Menurut Mulyadi ( 2001, p300 ), Fungsi pembelian bertanggung jawab untuk memperoleh informasi mengenai harga barang., menentukan pemasok yang dipilih dalam pengadaan barang, dan mengeluarkan order pembelian kepada pemasok yang dipilih dalam pengadaan barang, dan mengeluarkan order pembelian kepada pemasok yang dipilih.

33 Analisa Critical Success Factor ( CSF ) Menurut Laudon ( 2004, p380 ), CSF adalah sejumlah kecil tujuan operasional yang dapat diidentifikasi, dibentuk oleh industri, perusahaan, manajer, dan lingkungan lebih luas yang dipercaya untuk memastikan sukses tidaknya sebuah organisasi. Digunakan untuk menentukan kebutuhan informasi dari sebuah organisasi. Menurut McLeod ( 2001, p109 ), sebuah CSF adalah satu dari aktivitas perusahaan yang mempunyai pengaruh kuat terhadap kemampuan perusahaan untuk memenuhi tujuannya. Sebuah perusahaan umumnya mempunyai banyak CSF. Kekuatan dari metode CSF adalah bahwa CSF menghasilkan kumpulan data yang lebih kecil untuk dianalisa daripada analisa perusahaan ( enterprise analysis ) secara keseluruhan. Hanya manajer tingkat atas yang diwawancarai, dan pertanyaan berfokus pada sejumlah kecil CSF daripada pertanyaan yang luas sehingga mendapat informasi apa yang dibutuhkan. Ini khususnya sesuai untuk manajer tingkat atas dan pembangunan DSS dan EIS Analisa SWOT Menurut Rangkuti ( 2004, p18 ), analisis SWOT adalah identifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk merumuskan strategi perusahaan. Analisa ini didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan (Strengths ) dan peluang (Opportunities), namun secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan (Weaknesses) dan ancaman (Threaths).

34 40 BERBAGAI PELUANG KELEMAHAN INTERNAL 3.Mendukung Strategi Turn-Around. 4.Mendukung Strategi Defensif. 1.Mendukung Strategi Agresif. KEKUATAN INTERNAL 2.Mendukung Strategi Diversifikasi. BERBAGAI ANCAMAN Gambar 2.12 Analisa SWOT ( Sumber : Rangkuti, 2004, p19 ) Kuadran I : Ini merupakan situasi yang sangat menguntungkan. Perusahaan tersebut memiliki peluang dan kekuatan sehingga dapat memanfaatkan peluang yang ada. Strategi yang harus diterapkan dalam kondisi ini adalah mendukung kebijakan pertumbuhan yang agresif (Growth Oriented Strategy). Kuadran II : Meskipun menghadapi berbagai ancaman, perusahaan ini masih memiliki kekuatan dari segi internal. Strategi yang harus diterapkan adalah menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang jangka panjang dengan cara strategi diversifikasi (produk/pasar). Kuadran III : Perusahaan menghadapi peluang pasar yang sangat besar, tetapi di lain pihak perusahaan menghadapi beberapa kendala internal. Strategi yang harus diterapkan adalah meminimalkan masalah-masalah internal perusahaan.

35 41 Kuadran IV: Ini merupakan situasi yang sangat tidak menguntungkan, perusahaan menghadapi berbagai ancaman dan kelemahan internal. 1. Strategi SO Strategi ini dibuat berdasarkan jalan pikiran perusahaan, yaitu dengan memanfaatkan seluruh kekuatan untuk merebut dan memanfaatkan peluang sebesar-besarnya. 2. Strategi ST Ini adalah strategi dalam menggunakan kekuatan yang dimiliki perusahaan untuk mengatasi ancaman. 3. Strategi WO Strategi ini diterapkan berdasarkan pemanfaatan peluang yang ada dengan cara meminimalkan kelemahan yang ada. 4. Strategi WT Strategi ini didasarkan pada kegiatan yang bersifat defensif dan berusaha meminimalkan kelemahan yang ada serta menghindari ancaman.

36 Analisis Matriks Terdapat empat prosedur yang digunakan dalam membuat analisis matriks clustering, yaitu : 1. Membuat analisa top level dari data perusahaan a. Menentukan subjek data b. Dijabarkan ke dalam bentuk entitas c. Membuat diagram awal hubungan antar entitas d. Membuat matriks fungsi bisnis versus entitas e. Membuat matriks unit organisasi versus entitas 2. Menentukan enterprise model dan entity relationship diagram a. Wawancara dengan pihak manajemen untuk menentukan enterprise model b. Membuat presentasi kepada pihak manajemen tentang enterprise model yang sudah diperbaiki. c. Membuat ERD ( Entity Relationship Diagram ) d. Menentukan matriks entitas versus fungsi bisnis. e. Menentukan matriks entitas versus unit organisasi f. Meminta persetujuan enterprise model.

37 43 3. Mengelompokkan matriks fungsi / entitas a. Menggunakan algoritma clustering. b. Mengumpulkan ke depan semua fungsi create dalam entitas. c. Memasukkan fungsi-fungsi yang lain dan entitas ke dalam cluster. d. Mengelompokkan secara manual untuk mengetahui sistem yang ada. e. Menentukan alur data dari sistem yang satu ke sistem yang lain. f. Membuat diagram hubungan yang menunjukkan hubungan antar sistem. g. Menyusun kelompok-kelompok tersebut utnuk menyederhanakan interaksi antar sistem. 4. Mengelompokkan matriks fungsi / entitas untuk menunjukkan area bisnis sebenarnya a. Mengatur matriks fungsi / entitas yang telah dikelompokkan ke dalam bentuk batasan-batasan analisa bisnis. b. Menempatkan semua fungsi ke dalam area bisnis. c. Menentukan lokasi geografis untuk setiap area bisnis. d. Mengatur area bisnis sehingga area-area tersebut saling berhubungan

BAB 2 LANDASAN TEORI. kebutuhan informasi suatu perusahaan. komputer secara sistematis. menggunakan database SQL Server 2000.

BAB 2 LANDASAN TEORI. kebutuhan informasi suatu perusahaan. komputer secara sistematis. menggunakan database SQL Server 2000. BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Database dan Data Warehouse 2.1.1 Pengertian Database Menurut Connolly dan Begg (2002, p14) database adalah kumpulan data yang berhubungan satu sama lain yang digunakan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 6 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Dasar Sistem Informasi Menurut Inmon (2002, p388), data adalah suatu pencatatan dari sekelompok fakta, konsep, atau instruksi dalam suatu media penyimpanan untuk komunikasi,

Lebih terperinci

MEMBANGUN DATA WAREHOUSE

MEMBANGUN DATA WAREHOUSE MEMBANGUN DATA WAREHOUSE A. Menentukan Bentuk Data Warehouse Data warehouse memiliki berbagai macam bentuk yang sering digunakan. Jadi sebelum membangun suatu data warehouse kita harus memutuskan bentuk

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Data Warehouse 2.1.1 Definisi Database Menurut Thomas Connolly dan Carolyn Begg (2002, p14), Database is a shared collection of logically related data, and a description

Lebih terperinci

Universitas Putra Indonesia YPTK Padang Fakulas Ilmu Komputer Program Studi Teknik Informatika. Knowledge Discovery in Databases (KDD)

Universitas Putra Indonesia YPTK Padang Fakulas Ilmu Komputer Program Studi Teknik Informatika. Knowledge Discovery in Databases (KDD) Universitas Putra Indonesia YPTK Padang Fakulas Ilmu Komputer Program Studi Teknik Informatika Knowledge Discovery in Databases (KDD) Knowledge Discovery in Databases (KDD) Definisi Knowledge Discovery

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 6 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Database 2.1.1 Definisi Database Menurut W.H Inmon(2002, p3), database diartikan sebagai suatu koleksi dari penyimpanan data yang terhubung yang sering digunakan dan mengurangi

Lebih terperinci

DATA WAREHOUSE PERTEMUAN I S1 TEKNIK INFORMATIKA TITUS KRISTANTO, S.KOM

DATA WAREHOUSE PERTEMUAN I S1 TEKNIK INFORMATIKA TITUS KRISTANTO, S.KOM DATA WAREHOUSE PERTEMUAN I 22032013 S1 TEKNIK INFORMATIKA TITUS KRISTANTO, S.KOM METODE PEMBELAJARAN Kuliah Diskusi Presentasi Latihan Tugas Quiz UTS UAS BUKU ACUAN Apress Building A Data Warehouse With

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Teori Dasar / Umum 2.1.1 Pengertian Database Pengertian database menurut Date (2000, p10) A database is a collection of persistent data that is used by the application system

Lebih terperinci

[Data Warehouse] [6/C2 & 6/D2]

[Data Warehouse] [6/C2 & 6/D2] [Data Warehouse] [6/C2 & 6/D2] [ Chapter 3] Arsitektur dan Struktur Data Warehouse Dedy Alamsyah, S.Kom, M.Kom [NIDN : 0410047807] Arsitektur Data Warehouse Menurut Poe, arsitektur adalah sekumpulan atau

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan Sistem Informasi Skripsi Sarjana Komputer Semester Genap 2004 / 2005

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan Sistem Informasi Skripsi Sarjana Komputer Semester Genap 2004 / 2005 UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Jurusan Sistem Informasi Skripsi Sarjana Komputer Semester Genap 2004 / 2005 ANALISIS DAN PERANCANGAN DATA WAREHOUSE PADA PT PPG Eddy Sugianto 0400512343 Ainierti 0400513863

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teknologi Informasi Menurut Alter (2000, p42) teknologi informasi adalah perangkat keras dan piranti lunak yang digunakan dalam sistem informasi. Perangkat keras Mengarah pada

Lebih terperinci

6/26/2011. Menurut W.H. Inmon dan Richard D.H. Menurut Vidette Poe

6/26/2011. Menurut W.H. Inmon dan Richard D.H. Menurut Vidette Poe Menurut W.H. Inmon dan Richard D.H. koleksi data yang mempunyai sifat berorientasi subjek,terintegrasi,time-variant, dan bersifat tetap dari koleksi data dalam mendukung proses pengambilan keputusan management

Lebih terperinci

http://www.brigidaarie.com Apa itu database? tempat penyimpanan data yang saling berhubungan secara logika Untuk apa database itu?? untuk mendapatkan suatu informasi yang diperlukan oleh suatu organisasi

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 7 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Data Warehouse 2.1.1 Pengertian Data dan Database Menurut James A. O Brien (1997, p166), Database is an integrated collection of logically related record of file,

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. dan piranti lunak yang digunakan dalam sistem informasi. Perangkat keras. Piranti Lunak

BAB 2 LANDASAN TEORI. dan piranti lunak yang digunakan dalam sistem informasi. Perangkat keras. Piranti Lunak 5 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teknologi Informasi Menurut Alter (1999, p42) teknologi informasi adalah perangkat keras dan piranti lunak yang digunakan dalam sistem informasi. Perangkat keras Mengarah pada

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. informasi yang mentah atau kumpulan dari fakta yang masih harus diproses agar

BAB 2 LANDASAN TEORI. informasi yang mentah atau kumpulan dari fakta yang masih harus diproses agar BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Data, Informasi, dan Knowledge Pengertian data ada bermacam-macam, salah satunya adalah data merupakan informasi yang mentah atau kumpulan dari fakta yang masih harus diproses

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Dasar Data Warehouse 2.1.1 Pengertian Data dan Informasi Pengertian data dan informasi menurut Turban, Rainer, dan Potter (2003,p15), data adalah fakta-fakta yang belum

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Data Data adalah sebuah rekaman dari fakta-fakta, konsep-konsep, atau instruksiinstruksi pada media penyimpanan untuk komunikasi perolehan, dan pemrosesan dengan cara otomatis

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. each unit of data is relevant to some moment in time, atau kurang lebih dapat

BAB 2 LANDASAN TEORI. each unit of data is relevant to some moment in time, atau kurang lebih dapat 7 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Data Warehouse Menurut Inmon (2002, p389), A data warehouse is a collection of integrated, subject oriented database designed to support the DSS function, where each

Lebih terperinci

DATA WAREHOUSING AND ONLINE ANALYTICAL PROCESSING (OLAP)

DATA WAREHOUSING AND ONLINE ANALYTICAL PROCESSING (OLAP) DATA WAREHOUSING AND ONLINE ANALYTICAL PROCESSING (OLAP) Overview Data Warehouse dan OLAP merupakan elemen penting yang mendukung decision support. Terutama bagi perusahaan perusahaan besar dengan database

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Konsep Strategi Strategi merupakan alat untuk mencapai tujuan. Dalam perkembangannya, konsep strategi terus berkembang. Hal ini dapat ditunjukkan oleh adanya perbedaan konsep

Lebih terperinci

[Data Warehouse] [6/C2 & 6/D2]

[Data Warehouse] [6/C2 & 6/D2] [Data Warehouse] [6/C2 & 6/D2] [ Chapter 2] Jenis dan Karakteristik Data Warehouse Dedy Alamsyah, S.Kom, M.Kom [NIDN : 0410047807] Jenis Data Warehouse 1. Functional Data Warehouse (Data Warehouse Fungsional)

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Konsep Strategi Menurut Kotler (2008:58), strategi pemasaran adalah logika pemasaran dimana perusahaan berharap untuk menciptakan nilai pelanggan dan mencapai hubungan yang

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. berarti dan penting di lingkungan pemakai. (Hoffer, Prescott, dan McFadden, 2002, p5).

BAB 2 LANDASAN TEORI. berarti dan penting di lingkungan pemakai. (Hoffer, Prescott, dan McFadden, 2002, p5). BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Data Data adalah sebuah representasi dari obyek - obyek dan kejadian - kejadian yang berarti dan penting di lingkungan pemakai. (Hoffer, Prescott, dan McFadden, 2002, p5). Data

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. informasi adalah bagaimana data tersebut diartikan dan dimengerti oleh

BAB 2 LANDASAN TEORI. informasi adalah bagaimana data tersebut diartikan dan dimengerti oleh BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Basis Data Data adalah sesuatu yang disimpan di dalam database, sedangkan informasi adalah bagaimana data tersebut diartikan dan dimengerti oleh pengguna. Menurut Connoly

Lebih terperinci

BAB II KONSEP DATA WAREHOUSING

BAB II KONSEP DATA WAREHOUSING BAB II KONSEP DATA WAREHOUSING Komptensi yang diharapkan: Peserta pembelajaran memahami konsep-konsep, berbagai istilah, karakteristik, manfaat, tujuan, tugas-tugas data warehouseing. A. Pengertian Beberapa

Lebih terperinci

Bab 2 LANDASAN TEORI

Bab 2 LANDASAN TEORI Bab 2 LANDASAN TEORI 2.1 Dasar Dasar Data warehouse 2.1.1 Pengertian Sistem Informasi Menurut pendapat Steven Alter (1999, p4), An information system is a work system that use information technology to

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teknologi Informasi Menurut Whitten (2004, p12) Information Technology is a contemporary term that describes the combination of computer technology (hardware and software) with

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 7 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teknologi Informasi Menurut Steven Alter (1999,p42), teknologi informasi adalah perangkat keras dan piranti lunak yang digunakan dalam sistem informasi. Pengelolaan informasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan saling bersaing dalam meningkatkan produktivitas dan kinerja dari

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan saling bersaing dalam meningkatkan produktivitas dan kinerja dari BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini teknologi informasi telah berkembang sangat pesat. Setiap perusahaan saling bersaing dalam meningkatkan produktivitas dan kinerja dari perusahaan mereka.

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Sistem Informasi Sistem Informasi adalah suatu kumpulan dari komponen yang berinteraksi untuk menyelesaikan tugas bisnis. pendapat ini didukung dengan pendapat Satzinger, Jackson,

Lebih terperinci

LANDASAN TEORI. Sebelum dikenal database, penyimpanan data menggunakan pendekatan

LANDASAN TEORI. Sebelum dikenal database, penyimpanan data menggunakan pendekatan 7 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Database Sebelum dikenal database, penyimpanan data menggunakan pendekatan berbasis file. Namun pendekatan ini memiliki kelemahan dalam pengaksesan data dari dua atau lebih file

Lebih terperinci

BAB II. LANDASAN TEORIse. Menurut McLeod dan Schell (2004, p405), data warehouse adalah sebuah

BAB II. LANDASAN TEORIse. Menurut McLeod dan Schell (2004, p405), data warehouse adalah sebuah BAB II LANDASAN TEORIse 2.1 Data Warehouse Menurut McLeod dan Schell (2004, p405), data warehouse adalah sebuah tempat penyimpanan data dimana kapasitas penyimpanannya berskala besar; datanya diakumulasikan

Lebih terperinci

KARAKTERISTIK DATA WAREHOUSE

KARAKTERISTIK DATA WAREHOUSE KARAKTERISTIK DATA WAREHOUSE Karakteristik data warehouse menurut Inmon, yaitu : 1. Subject Oriented (Berorientasi subject) Data warehouse berorientasi subject artinya data warehouse didesain untuk menganalisa

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 7 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Database Menurut W.H Inmon (2002, p3), database didefinisikan sebagai suatu koleksi dari penyimpanan data yang terhubung yang sering digunakan dan mengurangi redudansi-perulangan-

Lebih terperinci

BAB 2 2 LANDASAN TEORI. Menurut Inmon (2002, p388), data adalah rekaman dari fakta-fakta, konsepkonsep,

BAB 2 2 LANDASAN TEORI. Menurut Inmon (2002, p388), data adalah rekaman dari fakta-fakta, konsepkonsep, BAB 2 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Data Menurut Inmon (2002, p388), data adalah rekaman dari fakta-fakta, konsepkonsep, atau instruksi-instruksi pada media penyimpanan untuk komunikasi, pengambilan,

Lebih terperinci

Business Intelligence. Data Warehousing, Data Acquisition, Data Mining, Business Analytics, and Visualization

Business Intelligence. Data Warehousing, Data Acquisition, Data Mining, Business Analytics, and Visualization Business Intelligence Data Warehousing, Data Acquisition, Data Mining, Business Analytics, and Visualization DEFINISI DATA WAREHOUSE Data warehouse adalah database yang saling bereaksi yang dapat digunakan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Database adalah suatu koleksi / kumpulan dari data yang persistent, yaitu ada

BAB 2 LANDASAN TEORI. Database adalah suatu koleksi / kumpulan dari data yang persistent, yaitu ada BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Database Database adalah suatu koleksi / kumpulan dari data yang persistent, yaitu ada yang berbeda satu dengan yang lainnya dan biasanya merupakan data yang bersifat sementara

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil tahun 2005/ 2006

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil tahun 2005/ 2006 UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Jurusan Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil tahun 2005/ 2006 ANALISIS DAN PERANCANGAN APLIKASI DATA WAREHOUSE PADA PT. RICKY PUTRA GLOBALINDO TBK. STUDI

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Data adalah sesuatu yang mewakilkan objek dan peristiwa yang memiliki arti

BAB II LANDASAN TEORI. Data adalah sesuatu yang mewakilkan objek dan peristiwa yang memiliki arti BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Data Data adalah sesuatu yang mewakilkan objek dan peristiwa yang memiliki arti dan sangat penting bagi pemakai (Hoffer, Prescott dan McFadden,2007, p6). 2.2 Basis Data Basis

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI Dalam bab ini akan dijelaskan tentang beberapa konsep tentang supra desa, business intelligence, data warehouse, staging area, ETL, OLAP, ROLAP, Pentaho Data Integration, dan PHP.

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Dasar Data Warehouse 2.1.1 Pengertian Database Menurut James A. O Brien (2002, p166), Database is an integrated collection of logically related record of file, yang artinya

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Pengertian Data dan Informasi Menurut McLeod (Management Information Systems 9th, 2004, p18) data terdiri dari fakta-fakta dan angka yang secara relatif tidak

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan Sistem Informasi Skripsi Sarjana Komputer Semester Genap tahun 2003/2004

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan Sistem Informasi Skripsi Sarjana Komputer Semester Genap tahun 2003/2004 UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Jurusan Sistem Informasi Skripsi Sarjana Komputer Semester Genap tahun 2003/2004 ANALISIS DAN PERANCANGAN DATA WAREHOUSE PADA JOB PERTAMINA TALISMAN Abstrak Adi Kurniawan 0400527811

Lebih terperinci

Perancangan Basis Data

Perancangan Basis Data Modul ke: Perancangan Basis Data Fakultas FASILKOM DATA WAREHOUSE Program Studi Sistem Informasi www.mercubuana.ac.id Anita Ratnasari, S.Kom, M.Kom DATA WAREHOUSE Definisi Data Warehouse Salah satu efek

Lebih terperinci

+++ BAB 1 PENDAHULUAN. dalam berbagai bidang. Perusahaan harus pandai dalam memanfaatkan sumber daya

+++ BAB 1 PENDAHULUAN. dalam berbagai bidang. Perusahaan harus pandai dalam memanfaatkan sumber daya +++ BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini, peranan teknologi informasi sangat penting bagi banyak perusahaan dalam berbagai bidang. Perusahaan harus pandai dalam memanfaatkan sumber daya yang

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. bentuk yang dimengerti dan dapat digunakan.

BAB 2 LANDASAN TEORI. bentuk yang dimengerti dan dapat digunakan. BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Pengertian data Menurut Laudon (2006, p13), data adalah kumpulan fakta yang masih mentah yang menjelaskan aktivitas aktivitas yang terjadi dalam organisasi atau

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Berikut ini akan dijelaskan teori umum atau dasar yang digunakan, yaitu sebagai berikut:

BAB 2 LANDASAN TEORI. Berikut ini akan dijelaskan teori umum atau dasar yang digunakan, yaitu sebagai berikut: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum Berikut ini akan dijelaskan teori umum atau dasar yang digunakan, yaitu sebagai berikut: 2.1.1 Pengertian Data Menurut Hoffer & Venkataraman (2011: 5) menjelaskan bahwa

Lebih terperinci

Data Warehouse dan Decision Support System. Arif Basofi

Data Warehouse dan Decision Support System. Arif Basofi Data Warehouse dan Decision Support System Arif Basofi Referensi Data Warehouse, STMIK Global Informatika MDP. M. Syukri Mustafa,S.Si., MMSI, Sistem Basis Data II (Data Warehouse), 2008. Hanim MA, Data

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Jurusan Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil Tahun 2006 / 2007 ANALISIS DAN PERANCANGAN DATAWAREHOUSE PADA PT ROY WESTON INDONESIA Jefferi Antony 0700700194

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Genap tahun 2005/2006

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Genap tahun 2005/2006 UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Jurusan Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Genap tahun 2005/2006 ANALISIS DAN PERANCANGAN KHASANAH DATA PADA P.T. ANCOL TERANG METAL PRINTING Embrik Singh (0600615715)

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. berkembang dengan sangat cepat dan pesat, terutama pada bidang teknologi

BAB 1 PENDAHULUAN. berkembang dengan sangat cepat dan pesat, terutama pada bidang teknologi BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di era globalisasi yang semakin maju ini, ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang dengan sangat cepat dan pesat, terutama pada bidang teknologi informasi. Kebutuhan

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Fakultas Ilmu Komputer Jurusan Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil tahun 2005/2006

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Fakultas Ilmu Komputer Jurusan Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil tahun 2005/2006 UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Fakultas Ilmu Komputer Jurusan Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil tahun 2005/2006 ANALISIS DAN PERANCANGAN DATA WAREHOUSE PT. CIPTA TERAS ADI BUSANA

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. perkembangan teknologi informasi, dunia bisnis yang didukungnya juga turut

BAB 1 PENDAHULUAN. perkembangan teknologi informasi, dunia bisnis yang didukungnya juga turut 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini teknologi informasi berkembang dengan sangat pesat. Hampir semua aspek kehidupan saat ini tidak dapat dilepaskan dari peranan teknologi informasi. Hal

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dibutuhkan perusahaan dalam menghadapi era globalisasi yang kian terus

BAB 1 PENDAHULUAN. dibutuhkan perusahaan dalam menghadapi era globalisasi yang kian terus BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi dewasa ini yang begitu pesat menyebabkan semakin bertambahnya ketergantungan manusia terhadap teknologi. Salah satunya adalah perkembangan teknologi

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 7 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Definisi Efektivitas Kegiatan Promosi Beberapa definisi dari efektivitas, kegiatan, dan promosi dari beberapa sumber dapat dilihat berikut ini. 2.1.1 Definisi Efektivitas Menurut

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. data, DBMS, dan data mart, hal hal diatas dapat menjelaskan secara mendasar

BAB 2 LANDASAN TEORI. data, DBMS, dan data mart, hal hal diatas dapat menjelaskan secara mendasar 7 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Basis Data Karena data dan basis data merupakan elemen mendasar dan sumber utama pada sistem data wareouse, pada bagian ini akan dijelaskan mengenai pengertian data, basis data,

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Pengertian Data Menurut (Inmon, 2005, p. 493) data merupakan kumpulan faktafakta, konsep-konsep dan instruksi-instruksi yang disimpan dalam media penyimpanan yang

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Pengertian data warehouse menurut Inmon (2002, p31), a data warehouse is a

BAB II LANDASAN TEORI. Pengertian data warehouse menurut Inmon (2002, p31), a data warehouse is a BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Data Warehouse Pengertian data warehouse menurut Inmon (2002, p31), a data warehouse is a subject oriented, nonvolatile, time variant collection of data in support of management

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan Teknik Informatika Program Studi Strata-1 Skripsi Sarjana Komputer Semester Genap Tahun 2005/2006

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan Teknik Informatika Program Studi Strata-1 Skripsi Sarjana Komputer Semester Genap Tahun 2005/2006 UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Jurusan Teknik Informatika Program Studi Strata-1 Skripsi Sarjana Komputer Semester Genap Tahun 2005/2006 ANALISIS DAN PERANCANGAN DATA WAREHOUSE PADA PT. CRONOS MANDIRI UTAMA

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. subject-oriented, integrated, time-variant, and non-volatile collection of data in

BAB 2 LANDASAN TEORI. subject-oriented, integrated, time-variant, and non-volatile collection of data in BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Pengertian Data Warehouse Berdasarkan Connoly dan Begg (2005, p1151), Data Warehouse is a subject-oriented, integrated, time-variant, and non-volatile collection

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memanfaatkan teknologi informasi, perusahaan dapat menjalankan proses bisnis dengan

BAB I PENDAHULUAN. memanfaatkan teknologi informasi, perusahaan dapat menjalankan proses bisnis dengan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini teknologi informasi telah berkembang dengan pesat, dengan memanfaatkan teknologi informasi, perusahaan dapat menjalankan proses bisnis dengan lebih cepat,

Lebih terperinci

ANALISIS DAN PERANCANGAN DATAWAREHOUSE BAGIAN KEPENDUDUKAN PADA KEMENTERIAN DALAM NEGERI SKRIPSI. Oleh. Poltak Caesarrio Hutagaol

ANALISIS DAN PERANCANGAN DATAWAREHOUSE BAGIAN KEPENDUDUKAN PADA KEMENTERIAN DALAM NEGERI SKRIPSI. Oleh. Poltak Caesarrio Hutagaol ANALISIS DAN PERANCANGAN DATAWAREHOUSE BAGIAN KEPENDUDUKAN PADA KEMENTERIAN DALAM NEGERI SKRIPSI Oleh Poltak Caesarrio Hutagaol 1000861440 Febriwanto.MP.Hutagalung 1000883605 Lam Rejeki Purba 1000889792

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Fakultas Ilmu Komputer Jurusan Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil Tahun 2007 / 2008

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Fakultas Ilmu Komputer Jurusan Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil Tahun 2007 / 2008 UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Fakultas Ilmu Komputer Jurusan Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil Tahun 2007 / 2008 ANALISIS DAN PERANCANGAN APLIKASI DATA WAREHOUSE UNTUK MENDUKUNG

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum Teori umum adalah suatu pernyataan yang dianggap benar secara universal. Teori umum merupakan dasar untuk mengembangkan teori selanjutnya yang lebih khusus (spesifik).

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI 2.1. Tinjauan Pustaka Pembuatan data warehouse telah banyak dilakukan oleh perusahaanperusahaan industri yang berorientasi profit. Data warehouse diharapkan mampu

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN Referensi : 1. Management Information Systems : A Managerial End User Perspective, James A. O'Brien 2. Management Information Systems, Raymond McLeod, Jr. Sistem Informasi dan

Lebih terperinci

ANALISA DAN PERANCANGAN DATA WAREHOUSE PADA PT. PARIT PADANG

ANALISA DAN PERANCANGAN DATA WAREHOUSE PADA PT. PARIT PADANG UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Jurusan Sistem Informasi Fakultas Ilmu Komputer Skripsi Strata 1 Semester Ganjil Tahun 2005/2006 ANALISA DAN PERANCANGAN DATA WAREHOUSE PADA PT. PARIT PADANG Lucky Budiman Wijaya

Lebih terperinci

MENGENAL DATA WAREHOUSE

MENGENAL DATA WAREHOUSE MENGENAL DATA WAREHOUSE Kusumawardani wardhanik24@gmail.com :: http://ilmuti.org/author/kusumawardani/ Abstrak Tentu setiap orang kenal dengan yang namanya data, karena segala aktifitas sudah pasti merangkum

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. membantu mengambil keputusan di lingkungan perusahaan.

BAB 2 LANDASAN TEORI. membantu mengambil keputusan di lingkungan perusahaan. 7 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Dasar Data Warehouse Model Perancangan database terus berkembang dari waktu ke waktu. Dari perkembangan tersebut maka terbentuklah data warehouse yang berisi data historis

Lebih terperinci

Basis Data Oracle - Business Intelligence System. Ramos Somya, M.Cs.

Basis Data Oracle - Business Intelligence System. Ramos Somya, M.Cs. Basis Data Oracle - Business Intelligence System Ramos Somya, M.Cs. Menurut W.H. Inmon dan Richard D.H., data warehousing adalah koleksi data yang mempunyai sifat berorientasi subjek, terintegrasi, time-variant,

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Definisi Database Menurut Connolly dan Begg (2010, p65), Database adalah kumpulan data yang berhubungan satu dengan yang lainnya dan digunakan secara bersama-sama,

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 7 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Data Warehouse 2.1.1 Pengertian Data dan Database Menurut Turban Rainer Potter (2001,p17), Data are raw facts or elementary descriptions of things, events, activities,

Lebih terperinci

Data Warehouse, Data Mart, OLAP, dan Data Mining CHAPTER 6

Data Warehouse, Data Mart, OLAP, dan Data Mining CHAPTER 6 1 Data Warehouse, Data Mart, OLAP, dan Data Mining CHAPTER 6 Data Warehouse 2 Data warehouse adalah basis data yang menyimpan data sekarang dan data masa lalu yang berasal dari berbagai sistem operasional

Lebih terperinci

jumlah keluarga, dan jumlah rumah. Data diambil dari hasil sensus potensi desa yang dilakukan BPS tahun 1996, 1999, 2003, dan 2006.

jumlah keluarga, dan jumlah rumah. Data diambil dari hasil sensus potensi desa yang dilakukan BPS tahun 1996, 1999, 2003, dan 2006. 1 Latar Belakang PENDAHULUAN Kemajuan teknologi komputer semakin memudahkan proses penyimpanan dan pengolahan data berukuran besar. Namun demikian, seringkali data yang sudah tersimpan belum dimanfaatkan

Lebih terperinci

OLAP - PERTEMUAN 8 OLAP

OLAP - PERTEMUAN 8 OLAP OLAP - PERTEMUAN 8 OLAP OLTP & OLAP (1) OLTP adalah singkatan dari On Line Transaction Processing. OLTP sering kita jumpai di sekitar kita seperti toko atau swalayan contohnya database pada sistem informasi

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Database 2.1.1 Pengertian Database Menurut Connolly dan Begg (2002, p15) database merupakan suatu kumpulan data logikal yang berhubungan satu sama lain dan deskripsi dari suatu

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Jurusan Teknik Informatika Program Studi Ilmu Komputer Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil tahun 2005/2006 ANALISIS DAN PERANCANGAN DATA WAREHOUSE PEMASARAN PADA PT. RIMO

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Database 2.1.1 Definisi Database Menurut Thomas Connolly dan Carolyn Begg, pengertian dari database adalah a shared collection of logically related data, and a description

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Berbagai aspek ilmu pengetahuan dan teknologi selalu berkembang dan mengalami kemajuan, sesuai dengan perkembangan cara berpikir manusia dan perkembangan zaman. Salah

Lebih terperinci

PERTEMUAN 14 DATA WAREHOUSE

PERTEMUAN 14 DATA WAREHOUSE PERTEMUAN 14 DATA WAREHOUSE Data Warehouse Definisi : Data Warehouse adalah Pusat repositori informasi yang mampu memberikan database berorientasi subyek untuk informasi yang bersifat historis yang mendukung

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Piramida Sistem Informasi Pada kondisi sekarang ini, hampir seluruh pekerjaan yang ada telah disusun secara sistem. Sistem adalah suatu hal yang menghubungkan suatu hal dengan

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS KEBUTUHAN DATA WAREHOUSE. Untuk melakukan analisis dan perancangan pada data warehouse terdapat dua

BAB 3 ANALISIS KEBUTUHAN DATA WAREHOUSE. Untuk melakukan analisis dan perancangan pada data warehouse terdapat dua BAB 3 ANALISIS KEBUTUHAN DATA WAEHOUSE 3.1 Metode Analisis dan Perancangan Untuk melakukan analisis dan perancangan pada data warehouse terdapat dua metode yang dapat digunakan. Kedua metode tersebut adalah

Lebih terperinci

BAB 4 PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI

BAB 4 PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI BAB 4 PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI 4.1 Arsitektur Data Warehouse Pelaksanaan perancangan data warehouse dimulai dari perumusan permasalahan yang dihadapi oleh perusahaan kemudian dilanjutkan dengan pencarian

Lebih terperinci

ANALISA DATA TRANSAKSIONAL PADA E-COMMERCE DENGAN TEKNOLOGI OLAP (ON-LINE ANALYTICAL PROCESS)

ANALISA DATA TRANSAKSIONAL PADA E-COMMERCE DENGAN TEKNOLOGI OLAP (ON-LINE ANALYTICAL PROCESS) ANALISA DATA TRANSAKSIONAL PADA E-COMMERCE DENGAN TEKNOLOGI OLAP (ON-LINE ANALYTICAL PROCESS) Budi Santosa 1), Dessyanto Boedi P 2), Markus Priharjanto 3) 1,2,3) Jurusan Teknik Informatika UPN "Veteran"

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA ANALISIS DAN PERANCANGAN DATA WAREHOUSE PEMBELIAN DAN PENJUALAN PADA PT. SINAR MEADOW INTERNATIONAL INDONESIA

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA ANALISIS DAN PERANCANGAN DATA WAREHOUSE PEMBELIAN DAN PENJUALAN PADA PT. SINAR MEADOW INTERNATIONAL INDONESIA UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Jurusan Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil Tahun 2005/2006 ANALISIS DAN PERANCANGAN DATA WAREHOUSE PEMBELIAN DAN PENJUALAN PADA PT. SINAR MEADOW INTERNATIONAL

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Database 2.1.1 Definisi Data Menurut Inmon (2002, p388), data adalah sebuah rekaman fakta, konsep, atau instruksi pada sebuah media penyimpanan untuk komunikasi, pencarian,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI. mengidentifikasi proses-proses bisnis utama dan entitas-entitas utama yang ada di SFI,

BAB III METODOLOGI. mengidentifikasi proses-proses bisnis utama dan entitas-entitas utama yang ada di SFI, BAB III METODOLOGI 3.1 Analisa masalah Langkah pertama yang dilakukan dalam proyek business intelligence pada PT Suzuki Finance Indonesia (SFI) adalah dengan melakukan analisa masalah. Yaitu dengan mengidentifikasi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Teori Umum 2.1.1 Pengertian Data Menurut Inmon (2005:493), data adalah sebuah rekaman dari fakta, konsep ataupun instruksi pada sebuah media penyimpanan untuk komunikasi, pengambilan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 8 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Pelaporan Penjualan dan Customer Profitability 2.1.1 Definisi sistem Sistem pada dasarnya adalah sekelompok elemen yang erat hubungan satu dengan yang lainnya, yang menyatu

Lebih terperinci

Pemodelan Data Warehouse

Pemodelan Data Warehouse Pemodelan Data Warehouse Budi Susanto Teknik Informatika Universitas Kristen Duta Wacana Yogyakarta 10/31/11 budi susanto 1 Tujuan Memahami konsep dasar data warehouse Memahami pemodelan berbasis dimensi

Lebih terperinci

Analisa dan Perancangan Data Warehouse Pada PT Nutricia Indonesia Sejahtera

Analisa dan Perancangan Data Warehouse Pada PT Nutricia Indonesia Sejahtera UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Jurusan Sistem Informasi Program Studi Sistem Informasi Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil tahun 2005/2006 Analisa dan Perancangan Data Warehouse Pada PT Nutricia Indonesia

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. konsep mengenai strategi terus berkembang. Hal ini dapat ditujukkan oleh adanya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. konsep mengenai strategi terus berkembang. Hal ini dapat ditujukkan oleh adanya BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Uraian Teoritis 2.1.1. Konsep Strategis Strategi merupakan alat untuk mencapai tujuan dan dalam perkembangannya konsep mengenai strategi terus berkembang. Hal ini dapat ditujukkan

Lebih terperinci

Jurnal String Vol. 1 No. 1 Tahun 2016 ISSN: PERANCANGAN DATA WAREHOUSE PADA PERPUSTAKAAN YAYASAN LENTERA INSAN

Jurnal String Vol. 1 No. 1 Tahun 2016 ISSN: PERANCANGAN DATA WAREHOUSE PADA PERPUSTAKAAN YAYASAN LENTERA INSAN PERANCANGAN DATA WAREHOUSE PADA PERPUSTAKAAN YAYASAN LENTERA INSAN Aulia Paramita Program Studi Teknik Informatika, Universitas Indraprasta PGRI Email: aulia.pps@gmail.com Abstrak Data merupakan suatu

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. 2.1 Teori Umum Pengertian Data

BAB 2 LANDASAN TEORI. 2.1 Teori Umum Pengertian Data BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Pengertian Data Menurut Connolly & Begg (2010, p70) data merupakan komponen yang paling penting dalam sebuah Database Management System (DBMS) dari sudut pandang

Lebih terperinci

PERANCANGAN DATA WAREHOUSE CALON MAHASISWA BARU POLITEKNIK NEGERI LHOKSEUMAWE

PERANCANGAN DATA WAREHOUSE CALON MAHASISWA BARU POLITEKNIK NEGERI LHOKSEUMAWE PERANCANGAN DATA WAREHOUSE CALON MAHASISWA BARU POLITEKNIK NEGERI LHOKSEUMAWE Nanang Prihatin 1 1 Dosen Politeknik Negeri Lhokseumawe ABSTRAK Bagi sebuah perguruan tinggi, penerimaan calon mahasiswa merupakan

Lebih terperinci

PERANCANGAN DATA WAREHOUSE PADA PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS NASIONAL

PERANCANGAN DATA WAREHOUSE PADA PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS NASIONAL PERANCANGAN DATA WAREHOUSE PADA PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS NASIONAL Heni Jusuf 1, Ariana Azimah 2 Jurusan Sistem Informasi, Fakultas Teknologi Komunikasi dan Informatika, Universitas Nasional Jl. Sawo Manila,

Lebih terperinci

SIE/nts/TIUAJMks 9/26/2013

SIE/nts/TIUAJMks 9/26/2013 N. Tri Suswanto Saptadi 1 Data warehouse adalah basis data yang menyimpan data sekarang dan data masa lalu yang berasal dari berbagai sistem operasional dan sumber yang lain (sumber eksternal) yang menjadi

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 7 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Database 2.1.1 Pengertian Database Menurut Connolly dan Begg (2005, p15), database merupakan sebuah kumpulan data yang terhubung secara logika, dan deskripsi dari data tersebut,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi informasi selalu dituntut untuk dapat memenuhi berbagai kebutuhan di segala bidang kehidupan yang semakin lama semakin meningkat dan

Lebih terperinci