BAB 2 LANDASAN TEORI. telah diproses atau data yang memiliki makna. dirancang untuk memenuhi kebutuhan informasi perusahaan atau organisasi.

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB 2 LANDASAN TEORI. telah diproses atau data yang memiliki makna. dirancang untuk memenuhi kebutuhan informasi perusahaan atau organisasi."

Transkripsi

1 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Teori-Teori Umum Pengertian Data Menurut O Brien (2005,p38)data adalah fakta atau observasi mentah yang biasanya mengenai transaksi bisnis Pengertian Informasi Menurut McLeod and Schell (2001,p12), informasi merupakan data yang telah diproses atau data yang memiliki makna Pengertian Database Menurut Connoly dan Begg (2005,p15), database adalah kumpulan data-data yang saling berhubungan satu sama lain yang digunakan secara bersama-sama dan dirancang untuk memenuhi kebutuhan informasi perusahaan atau organisasi Pemodelan Entity Relationship Menurut Connoly dan Begg (2005,p342), pemodelan ER adalah pendekatan dari atas ke bawah untuk merancang database yang dimulai dengan mengidentifikasi data yang penting yang dikenal dengan sebutan entitas dan hubungan antara data harus diperlihatkan dalam model ini. Konsep dasar dari pemodelan ER antara lain: a) Entitas (Entity) Menurut Connoly dan Begg (2005,p343), entity type adalah sekumpulan objek dengan properti yang sama, dimana diidentifikasikan oleh perusahaan karena mempunyai keadaan bebas. Menurut Connoly dan Begg (2005,

2 p333), entity occurence adalah objek yang didefinisikan secara unik dari entity type. Entity type digambarkan dalam bentuk bujur sangkar dengan diberi nama entitas, yang umumnya adalah kata benda tunggal, dapat dilihat pada gambar 2.1 Gambar 2.1 Diagram dari Entity Type Branch dan Staff (Sumber : Connoly dan Begg, 2005, p345) b) Hubungan (Relationship) Menurut Connoly dan Begg (2005, p346), relationship type adalah sekumpulan asosiasi berarti antara entity types. Setiap relationship type digambarkan dengan garis yang menghubungkan entity type, dan diberi nama hubungannya seperti pada gambar 2.2 Pada umumnya, hubungannya menggunakan kata kerja atau frase pendek yang mengandung kata kerja. Jika memungkinkan, nama hubungannya harus bersifat unik. Secara umum, nama hubungan hanya mempunyai arti untuk satu arah saja. Contohnya : pada gambar dibawah ini menyatakan bahwa Branch memilliki Staff.

3 Gambar 2.2 Diagram dari Relationship Type Branch mempunyai Staff (Sumber : Connoly dan Begg,2005, p347) c) Atribut (Attribute) Menurut Connoly dan Begg (2005, p350), atribut adalah properti dari sebuah entitas atau relationship type. Contohnya, Staff memiliki atribut StaffNo, nama, posisi, dan gaji. d) Multiplicity Menurut Connoly dan Begg (2005, p356), multiplicity adalah sejumlah kemunculan yang mungkin ada dalam sebuah entitas yang berhubungan dengan kemunculan tunggal dari entitas yang berhubungan dengannya. Tiga tipe hubungan multiplicity adalah :

4 1:1 (One-to-One) Contoh dari hubungan ini ádalah : Gambar 2.3 Multiplicity hubungan satu ke satu dari staff yang mengatur Branch (Sumber : Connoly dan Begg,2005, p358) Artinya, seorang staff dapat mengatur nol atau satu cabang dan masing-masing cabang di atur oleh satu staff. 1:* (One-to-Many) Contoh dari hubungan ini adalah : Gambar 2.4 Multiplicity hubungan satu ke banyak dari staff yang mengawasi property for rent (Sumber : Connoly dan Begg, 2005, p359)

5 Artinya, seorang staff dapat mengawasi nol atau lebih properti yang akan disewa dan sebuah properti yang akan disewa diawasi oleh nol atau satu staff. *:* (Many-to-Many) Contoh dari hubungan ini adalah : Gambar 2.5 Multiplicity hubungan banyak ke banyak dari newspaper yang mengiklankan property for rent (Sumber : Connoly dan Begg, 2005, p360) Artinya, satu koran mengiklankan satu atau lebih properti yang akan disewa dan satu properti yang akan disewa diiklankan oleh nol atau lebih koran Konsep Data warehouse Pengertian Data Warehouse Menurut Inmon (2005,p29), data warehouse merupakan kumpulan dari database yang memiliki sifat berorientasi subjek, terintegrasi, yang dirancang untuk dapat mendukung pengambilan keputusan dalam organisasi, dimana tiap datanya berhubungan dengan suatu kejadian yang terjadi pada suatu waktu tertentu.

6 Karakteristik Data Warehouse Menurut Inmon (2005,p29), sebuah data warehouse memiliki karakteristik sebagai berikut : 1. Subject Oriented Data warehouse bersifat subject oriented berarti bahwa data warehouse bukan berorientasikan pada proses atau fungsi aplikasi tertentu, melainkan pada subyek-subyek tertentu dalam perusahaan, yang mana biasanya memiliki subyek-subyek yang unik untuk tiap perusahaannya. Misalnya : untuk perusahaan asuransi subyeknya adalah pelanggan, kebijakan, premi, dan keluhan; dalam pabrik subyeknya adalah produk, pesanan, vendor, tagihan material, bahan baku; dan sebagainya. Gambar 2.6 Aspek Subject Oriented dari Data Warehouse (Sumber : Inmon, 2005, p30)

7 2. Integrated Karakteristik integrasi ini dapat dikatakan merupakan aspek terpenting dari data warehouse. Integrasi disini dimaksudkan bahwa data dalam data warehouse memiliki satu bentuk tunggal fisikal yang sama dan konsisten walau berasal dari sumber yang berbeda-beda. Termasuk juga konsistensi pada aplikasi yang mengaksesnya, aturan pengentrian data, aturan penamaan atribut, dan karakteristik fisikal data lainnya. Jadi pengkodean pada data warehouse dilakukan secara konsisten tanpa terpengaruh pada metode maupun sumber aplikasinya berjalan seperti bagaimanapun. Gambar 2.7 Integrasi Data Warehouse (Sumber : Inmon, 2005, p31)

8 3. Time Variant Variasi waktu disini diartikan bahwa data di dalam sebuah data warehouse berhubungan dengan suatu titik atau point dalam suatu periode waktu tertentu. Misalnya semester, kwartalan, tahun fiskal, atau periode pembayaran. Sebagai contoh, data yang menunjukkan penjualan produk yang terlaris per tahun, jumlah pembelian per kwartal, dan sebagainya. Tabel 2.1 Perbandingan time variant antara data opersional dan data warehouse (Inmon, 2005, p32) Data Operasional Mempunyai time horizon hari Data Warehouse Mempunyai time horizon 5-10 tahun Data atau record dapat di-update Key structure dapat termasuk atau tidak termasuk elemen waktu Data atau record tidak dapat diupdate Key structure termasuk elemen waktu 4. Nonvolatile (Tidak dapat berubah) Karakteristik data warehouse nonvolatile dapat diartikan bahwa ketika data sudah disimpan ke dalam sebuah data warehouse, data harus tidak boleh berubah atau tidak boleh ada perubahan didalamnya.

9 Gambar 2.8 Aspek Non-Volatile dari Data Warehouse (Sumber : Inmon, 2005, p32) Struktur Data Warehouse Data warehouse mempunyai struktur yang spesifik dan mempunyai perbedaan dalam tingkatan ringkasan (summary) dan detail data serta perbedaan dalam tingkatan umur data. Menurut Inmon(2005,p33) terdapat beberapa level of detail yang berbeda dalam dalam data warehouse, yaitu : Current detail data (data detail saat ini) Old detail data (data detail historis) Lightly summarized data (data ringkasan level menengah) Highly summarized data (data ringkasan level tinggi)

10 M E T A D A T A Current Detail Highly Summarized Lightly Summarized (Data Mart) Operational Transformation Old Detail Gambar 2.9 Struktur Data Warehouse (Sumber : Inmon, 2005, p34) 1. Current detailed data Pada bagian ini current detail data disimpan dalam skema database. Data ini tidak disimpan secara langsung, tetapi data ini ditambahkan dalam warehouse untuk melengkapi data yang terkumpul. Data ini menjadi berguna saat detil data terkumpul pada tahap berikutnya. 2. Old detailed data Old detailed data merupakan data detil dan ringkas yang berguna untuk arsip dan back up. Meskipun ringkasan data atau summary didapat dari current detailed data, tetapi masih memungkinkan untuk menyimpan ringkasan data tersebut secara langsung jika data berada diluar periode current detailed data. Data disimpan dalam sebuah penyimpanan seperti magnetic tape atau optical disk.

11 3. Lightly summarized data Lightly summarized data merupakan data ringkasan atau summary dari current detailed data. Pada tingkat ini, data hasil ringkasan masih belum dapat digunakan dalam proses pengambilan keputusan karena belum bersifat total summary dan menjadi bersifat rinci. Lightly summarized data biasanya sering digunakan untuk gambaran dari keadaan yang sedang berlangsung dan sudah berlangsung. 4. Highly summarized data Highly summarized data merupakan hasil proses summary yang bersifat totalitas. Data pada highly summarized ini sangat mudah diakses. Data pada tingkat inilah yang pada akhirnya digunakan untuk mendukung pengambilan keputusan terutama dikalangan eksekutif dalam dunia bisnis. Hal ini disebabkan karena data pada tingkat ini dianggap sudah cukup representative dan ringkas. Akan tetapi tetap dapat merepresentasikan keadaan data secara keseluruhan. Hal ini tentu saja sangat memudahkan kalangan pimpinan atau eksekutif karena tidak perlu lagi membaca dan melakukan analisis data untuk waktu yang cukup lama.

12 Keuntungan Data Warehouse Menurut Connolly dan Begg (2005, p1152), keuntungan data warehouse adalah: 1. Potensial ROI (Returns on Investment) yang tinggi. Organisasi harus menjalankan jumlah yang besar dari sumber untuk menjamin kesuksesan implementasi dari data warehouse dan biaya yang sangat besar bagi solusi technical support yang tersedia. Penyelidikan dari International Data Corporation (IDC) pada tahun 1996 menjalankan rata-rata ROI dalam 2 tahun dengan data warehousing mencapai 401%, diatas 90% perusahaan yang disurvei mencapai diatas 160% ROI, dan seperempatnya lebih dari 600% ROI. 2. Competitive Advantage. ROI yang besar bagi perusahaanperusahaan diperoleh dari kesuksesan data warehouse merupakan fakta bahwa competitive advantage yang besar menyertai teknologi ini. Competitive advantage diperoleh dengan menyediakan akses pembuatan keputusan ke data yang dapat mengungkapkan ketidaksediaan, ketidakpahaman, dan ketidakterbukaan informasi sebelumnya, sebagai contoh customer, trend, dan permintaan. 3. Meningkatkan produktivitas pembuatan keputusan perusahaan. Data warehouse meningkatkan produktivitas pembuatan keputusan perusahaan dengan menciptakan integrasi database yang konsisten, subject-oriented, data historikal.

13 Komponen Data Warehouse Komponen data warehouse terdiri atas: 1. Operational Data Source Sumber data untuk data warehouse didapat dari main frame operasional data, data tiap departemen, data pribadi, dan dari sistem eksternal seperti internet. 2. Operational Data Store Merupakan tempat menyimpan current data dan data operasional dan terintegrasi untuk dianalisa. 3. Load Manager (Frontend Component) Melakukan semua operasi yang berhubungan dengan pengekstrakan dan pemuatan data ke data warehouse. 4. Warehouse Manager Warehouse manager berupa: Melakukan analisa data untuk menjaga konsistensi data. Melakukan transformasi dan penggabungan sumber data dari penyimpanan sementara ke dalam tabel-tabel data warehouse Menciptakan index dan view pada base tables Melakukan denormalisasai (jika diperlukan) Melakukan agregasi (jika diperlukan) Melakukan back-up dan archive / back-up data

14 5. Query Manager Query manager melakukan semua operasi yang berhubungan dengan management user queries. Kemampuan ini dibangun dengan menggunakan vendor end-user data access tools, data warehouse monitoring tools, falisilitas basis data, dan custom build-in program. Kompleksitas queries manager ditentukan oleh fasilitas yang disediakan oleh end-user access tools dan basis data. Operasi yang dilakukan komponen ini berupa pengarahan query pada tabel-tabel yang tepat dan penjadwalan eksekusi query. 6. Detailed Data Komponen ini menyimpan semua data detil dalam skema basis data. Pada umumnya beberapa data tidak disimpan secara fisik tetapi dapat dilakukan dengan cara agregasi. Secara periodik data detil ditambahkan ke data warehouse untuk mendukung agregasi data. 7. Lightly and Highly Summarized Data Komponen ini menyimpan semua data yang diringkas oleh warehouse manager. Data perlu diringkas dengan tujuan untuk mempercepat performa query. Rangkuman data turut diperlukan seiring dengan adanya data yang baru yang masuk ke dalam data warehouse.

15 8. Archive / Back-up Data Komponen ini menyimpan data detil dan ringkasan data dengan tujuan untuk menyimpan dan back-up data. Walaupun ringkasan yang diperoleh dari data mendetil, ringkasan perlu di back-up juga apabila data tersebut disimpan melampaui periode penyimpanan data detil. Data kemudian digunakan ke media penyimpanan seperti magnetic tape atau optical disc. 9. Metadata Komponen ini menyimpan semua definisi metadata (informasi mengenai data) yang digunakan dalam proses dalam data warehouse. Metadata digunakan untuk berbagai tujuan, antara lain: Proses extracting dan loading, metadata digunakan untuk menentukan sumber data dalam warehouse. Proses manajemen warehouse, metadata digunakan untuk menghasilkan tabel ringkasan. Sebagai bagian dari proses manajemen query, metadata digunakan untuk mengarahkan sebuah query pada sumber data yang tepat. 10. End-user Access Tools Tujuan utama dari data warehouse adalah menyediakan informasi bagi pengguna untuk pembuatan keputusan yang strategis dalam berbisnis. Para pengguna berinteraksi dengan data

16 warehouse menggunakan end-user access tools. Berdasarkan kegunaan data warehouse, terdapat lima kategori end-user access tools, yaitu: Reporting and Query Tools Reporting tools meliputi production reporting tools dan report writers. Production reporting tools digunakan untuk menghasilkan laporan operasional secara berkala. Query Tools untuk relasional data warehouse dirancang untuk menerima SQL, dan proses query data yang tersimpan di warehouse. Application Development Tools Application Development Tools menggunakan graphical data access tools yang dirancang khusus untuk lingkungan client-server. Beberapa aplikasi tersebut diintegrasikan dengan OLAP tools, dan dapat mengakses semua sistem basis data utama. Executive Information System (EIS) Tools EIS sering dikenal sebagai everyone s information system (sistem informasi setiap orang). Awalnya dikembangkan untuk mendukung pembuatan kebutuhan top-level yang strategis. Akan tetapi, kemudian meluas untuk mendukung semua tingkat manajemen. EIS tools pada awalnya

17 berhubungan dengan mainframes yang memungkinkan para pengguna untuk membangun aplikasi pendukung keputusan yang bersifat grafik untuk menyediakan sebuah overview mengenai data perusahaan dan akses pada sumber data eksternal. Kini, EIS banyak dilengkapi dengan fasilitas query dan menyediakan custom-build applications untuk area bisnis seperti penjualan, pemasaran dan keuangan. Online Analytical Processing (OLAP) Tools OLAP tools didasarkan pada konsep basis data yang bersifat multi-dimensional dan memperbolehkan pengguna untuk menganalisis data dari sudut pandang yang kompleks dan multi-dimensi. Alat Bantu ini mengasumsikan bahwa data diatur dengan model multi-dimensi yang khusus (MDDB) atau oleh sebuah relational basis data yang dirancang untuk memungkinkan query multi dimensi. Data Mining Tools Data mining adalah proses menemukan korelasi, pola dan tren yang baru, yaitu dengan melakukan penggalian sejumlah data menggunakan teknik statistik, matematis, dan artificial intelligent (AI). Data mining memiliki potensi untuk menggatikan kemampuan OLAP tools.

18 OLTP (Online Transaction Processing) Menurut Connoly dan Begg (2005, p1153), Online Transaction Processing (OLTP) is the systems that have been designed to handle high transaction throughput, with transactions typically making small changes to the organization s operational data, that is, data that the organization requires to handle its day-to-day operations, yang berarti OLTP adalah suatu sistem yang telah dirancang untuk menangani jumlah hasil transaksi yang tinggi, dengan transaksi yang pada umumnya membuat perubahan yang kecil bagi data operasional organisasi. Oleh karena itu, data organisasi memerlukan penanganan operasinya setiap hari. Data pada database operasional bersifat volatile, dirancang untuk membuat perubahan baru dan termutakhir terhadap data didalamnya, menjaga integrasi data dan melaksanakan transaksi data secepat mungkin. Pemakai dapat melihat informasi, mungkin memanipulasi informasi tersebut pada layar komputer, tetapi pemakai tidak dapat merubah isi data dari data yang ada pada database analisis. Sedangkan database analisis dirancang untuk sejumlah besar data yang bersifat read only serta menyediakan informasi yang digunakan untuk membuat keputusan. Pada pemerosesan database analisis, tidak terdapat pemerosesan data secara satuan record setiap kali terjadi perubahan isi record. Perubahan pada database analisis dilakukan sesuai jadwal yang sudah ditentukan. Karena organisasi menggunakan banyak aplikasi piranti lunak dan banyak database, maka data warehouse digunakan untuk mengumpulkan dan

19 mengatur data yang diperoleh dari aplikasi-aplikasi bertahun-tahun dalam suatu tempat Perbandingan antara OLTP dan Data Warehouse Tabel 2.2 Perbandingan antara OLTP dengan Data Warehouse (Connoly dan Begg, 2005, p1153) 3. TABEL OLTP DATA WAREHOUSE Tujuan Menjalankan operasi sehari-hari Mengambil dan menganalisa informasi Management database RDBMS RDBMS Metode Pemodelan Data Normalisasi Skema Bintang Akses SQL SQL ditambah dengan kemampuan analisa data Kegunaan data Digunakan untuk menjalankan kegiatan bisnis harian Digunakan untuk menganalisa dan menyiasati strategi bisnis OLAP (Online Analytical Processing) Menurut Connoly dan Begg (2005,p1205), OLAP adalah sintesis dinamis, analisis dan konsolidasi dari sekumpulan besar data multidimensi. OLAP merupakan proses departmental untuk lingkungan data mart. OLAP mendeskripsikan sebuah teknologi yang menggunakan view multi-dimensi dari sekumpulan data untuk menyediakan akses yang

20 cepat ke informasi strategis untuk analisis lebih lanjut. Aplikasi OLAP tergantung dengan data warehouse dan system OLTP untuk merefresh source level data. OLAP adalah teknologi yang memperbolehkan para user untuk menganalisa basis data yang besar untuk mendapatkan sistem informasi yang lebih spesifik. Basis data untuk sistem OLAP disusun terstruktur agar lebih efisien dalam penyimpanan data statis. Karena penyimpanan OLAP adalah multidimensi, biasa disebut cube, yang berlawanan dengan tabel. Yang membuat OLAP unik adalah kemampuannya untuk menyimpan kumpulan data secara hirarki. Dimensi-dimensi memberikan informasi secara kontekstual dalam bentuk bilangan atau perhitungan yang lebih teliti Perbandingan OLAP dan OLTP Tabel 2.3 Perbandingan OLAP dan OLTP (Connoly dan Begg, 2005,p1153 ) OLAP Digunakan untuk mendukung kegiatan analisis Menggunakan view multi dimensi Mendukung keputusan untuk masa OLTP Digunakan untuk mendukung kegiatan transaksi sehari-hari Menggunakan view single Mendukung keputusan per hari depan Bergantung pada data yang tesimpan Tidak bergantung pada OLAP pada OLTP

21 Melayani manajerial user Operasi query-nya lebih rumit, adhoc dan tidak melibatkan operasi data Melayani operasional user Operasi query-nya sederhana dan berulang-ulang update Memakai data yang terangkum dalam Memakai data sehari-hari data cube Perbandingan OLAP dan Data Warehouse Tabel 2.4 Perbandingan OLAP dan Data Warehouse (Connoly dan Begg,2005,p1049) OLAP Merupakan end-user access tools dari data sederhana DATA WAREHOUSE Merupakan basis data untuk menyimpan data syarat dan menyediakan data cube yang akan digunakan untuk OLAP Mendukung manajerial user dan analytical Mendukung manajerial user user Bergantung pada data yang tersimpan pada data warehouse Menggunakan teknologi data warehouse dalam penggunaannya Tidak bergantung pada OLAP dalam penyediaan datanya Menyediakan teknologi yang digunakan untuk melakukan OLAP

22 Metodologi Perancangan Data Warehouse Menurut Connolly dan Begg (2005,p ), metodologi yang dikemukakan oleh Kimball dalam membangun data warehouse ada 9 tahapan, yang dikenal dengan Nine-step Methodology. Sembilan tahap tersebut adalah : 1. Memilih Proses ( choosing the process ) Proses (fungsi) merujuk pada subjek masalah dari data mart tertentu. Datamart yang akan dibangun harus sesuai anggaran dan dapat menjawab masalah-masalah yang penting. 2. Memilih Grain ( choosing the grain ) Memilih grain berarti menentukan hal yang sebenarnya dihadirkan oleh tabel fakta. Setelah menentukan grain-grain tabel fakta, dimensidimensi untuk setiap fakta dapat diidentifikasi. 3. Mengidentifikasi dan Membuat Dimensi yang Sesuai ( Identifying and Comforming the Dimentions ) Mengidentifikasi dimensi disertai deskripsi detail yang secukupnya. Ketika table dimensi berada pada dua atau lebih data mart maka tabel dimensi tersebut harus mempunyai dimensi yang sama atau salah satu merupakan subset dari yang lainnya. Jika suatu tabel dimensi digunakan oleh lebih dari satu data mart, maka dimensinya harus disesuaikan. 4. Memilih Fakta ( Choosing the Facts ) Memilih fakta yang akan digunakan dalam data mart. Semua fakta harus ditampilkan pada tingkat yang diterapkan oleh grain dan fakta juga harus numerik dan aditif.

23 5. Menyimpan pre- kalkulasi salam tabel Fakta ( Storing pre-calculation in the Fact Table ) Ketika fakta telah dipilih, maka setiap fakta tersebut harus diuji apakah ada fakta yang dapat menggunakan pre-kalkulasi, setelah itu lakukan penyimpanan pada tabel fakta. 6. Melengkapi Tabel Dimensi ( Rounding Out the Dimension Table ) Menambahkan sebanyak mungkin deskripsi teks pada tabel dimensi. Deskripsi tersebut harus intuitif dan dapat dimengerti oleh user. 7. Memilih Durasi Dari Database ( Choosing the Duration of the Database ) Menentukan batas waktu dari umur data yang diambil dan akan dipindahkan ke dalam tabel fakta. Misalnya, data perusahaan dua tahun lalu atau lebih diambil dan dimasukkan ke dalam tabel fakta. 8. Melacak Perubahan Dari Dimensi Secara Perlahan ( Tracking Slowly Changing Dimensions ) Perubahan dimensi yang lambat menjadi sebuah masalah ada tiga tipe dasar dari perubahan dimensi yang lambat, yakni : a. Perubahan atribut dimensi yang ditulis ulang (overwrite). b. Perubahan atribut dimensi yang mengakibatkan pembuatan suatu record dimensi baru. c. Perubahan atribut dimensi yang mengakibatkan sebuah atribut alternative dibuat, sehingga kedua atribut tersebut yakni atribut yang lama dan yang baru dapat diakses secara bersamaan dalam sebuah dimensi yang sama.

24 9. Memutuskan Prioritas dan cara Query ( Deciding the Query Priorities and the Query Modes) Mempertimbangkan pengaruh dari perancangan fisikal yang akan mempengaruhi persepsi user terhadap datamart. Selain itu, perancangan fisikal ini akan mempengaruhi masalah administrasi, backup, kinerja pengideksan dan keamanan Konsep Pemodelan Data Warehouse Menurut Connoly dan Begg (2005, p1187), merancang data warehouse merupakan suatu pekerjaan yang sangat kompleks. Untuk memulai sesuatu proyek data warehouse mula-mula perlu dilakukan pengumpulan analisis kebutuhan pengguna, yang bisa dilakukan dengan cara melakukan wawancara terhadap anggota yang sesuai, contohnya pengguna dibidang pemasaran, keuangan, penjualan, operasional, dan manajemen untuk mengidentifikasi satu set kebutuhan yang terprioritaskan bagi perusahaan yang harus dipenuhi oleh data warehouse. Hasil wawancara menyediakan informasi yang penting bagi top-down view (kebutuhan pengguna ) dan bottom-up view (dimana sumber data tersedia) dari data warehouse. Dengan dua pandangan diatas proses merancang data warehouse sudah dapat dimulai. Salah satu komponen basis data dalam data warehouse dideskripsikan dengan menggunakan permodelan dimensionalitas (dimensionality modelling), yaitu suatu teknik desain secara logis yang bertujuan untuk menyajikan data dalam suatu bentuk standar dan intuitif yang memungkinkan akses dengan performansi tinggi. Konsep permodelan dimensionalitas menggunakan konsep

25 dari permodelan entity-relationship (ER) dengan beberapa pembatasan penting. Setiap model dimensionalitas terdiri dari satu tabel dengan satu composite primary key (PK) yang dikenal sebagai tabel fakta (fact tabel), serta satu lagi tabel yang lebih kecil yang dikenal sebagai tabel dimensi (dimension tabel). Setiap tabel dimensi memiliki satu primary key yang berkorespondensi dengan satu komponen dari composite key dalam tabel fakta. Dengan kata lain, primary key dari tabel fakta terdiri dari dua atau lebih foreign key. Karakteristik yang memiliki bentuk seperti bintang ini dikenal sebagai star schema atau star join atau skema bintang Skema Bintang (Star Schema) Menurut Connolly (2005, p1183), skema bintang adalah struktur logikal yang mempunyai sebuah tabel fakta yang berisi data fakta di tengah dan dikelilingi oleh tabel-tabel dimensi yang berisi data referensi atau keterangan yang biasanya dapat denormalisasi.

26 Gambar 2.10 Star Schema (Sumber : Connolly, 2005, p1184) Tabel Facta (Fact Table) Menurut Connolly dan Begg (2005, p1183), Every dimensional model (DM) is composed of one table with a composite primary key, called the fact table, yang berarti tabel fakta adalah suatu tabel pada Dimensional Model (DM) yang isinya composite primary key (PK). Jadi PK pada tabel fakta merupakan beberapa foreign key Tabel Dimensi (Dimenstion Table) Menurut Connolly dan Begg (2005, p1183), Dimensional table is a set of smaller tables called dimension tables, yang berarti tabel dimensi adalah sekumpulan tabel-tabel yang lebih

27 kecil dari tabel fakta pada dimensional model (DM). Setiap tabel dimensi mempunyai non-composite Primary Key Surrogate key Menurut http 1, A surrogate key is an artificially produced value, most often a system-managed, incrementing counter whose values can range from 1 to n, where n represents a table's maximum number of rows. In SQL Server, create a surrogate key by assigning an identity property to a column that has a number data type. A natural key is a naturally occurring descriptor of the data and one of a table's attributes that has no duplicate values. When use a natural key as a table's primary key, each of the table's rows is uniquely identified. Artinya, sebuah nilai yang dihasilkan secara buatan, sistem yang paling sering dikelola, penambahan nilai-nilai yang dapat berkisar dari 1 hingga n, dimana n merupakan jumlah angka maksimum dari baris yang ada pada tabel. Dalam SQL Server, membuat surrogate key dengan menetapkan identitas pada kolom yang memiliki sejumlah tipe data. Kunci yang secara alami menjadi deskripsi dari data dan salah satu atribut dari tabel tidak bernilai ganda. Ketika menggunakan kunci tersebut sebagai sebuah primary key dari tabel, masing-masing baris pada tabel secara unik teridentifikasi.

28 Keuntungan Skema Bintang Skema bintang memiliki keuntungan yang tidak didapat oleh skema relasional biasa. Keuntungan skema bintang, antara lain: Respon data yang lebih cepat dihasilkan dari perancangan database. Kemudahan dalam mengembangkan atau memodifikasi data yang terus berubah. End user dapat menyesuaikan cara berpikir dan menggunakan data, konsep ini dikenal juga dengan istilah pararel dalam perancangan database. Menyederhanakan pemahaman dan penelusuran metadata bagi pemakai dan pengembang Arsitektur Data Warehouse Centralized Data Warehouse Centralized data warehouse ini merupakan database fisikal tunggal yang memuat semua data untuk area fungsional yang khusus, departemen, divisi, atau perusahaan. Data warehouse ini digunakan ketika terdapat kebutuhan akan data informasional dan terdapat banyak end-user yang sudah terhubung ke komputer pusat atau jaringan. Bentuknya menyerupai functional data warehouse, akan tetapi sumber datanya lebih dahulu dikumpulkan atau diintegrasikan pada suatu tempat terpusat, baru kemudian data tersebut dibagi berdasarkan fungsifungsi yang dibutuhkan oleh perusahaan. Bentuk data warehouse terpusat

29 ini sering digunakan oleh perusahaan-perusahaan yang belum mempunyai jaringan eksternal. Keuntungan bentuk centralized data warehouse ini adalah data benar-benar terpadu karena konsistensi yang tinggi. Namun demikian membutuhkan waktu yang lama dan biaya yang mahal dalam membentuk data warehouse seperti ini. Gambar 2.11 Centralized Data Warehouse ETL (Extract,Transform,Loading) Menurut Silvers(2008,p150) ETL (Extract, Transform, Load) adalah proses-proses dalam data warehouse yang meliputi: Mengekstrak data dari sumber-sumber eksternal. Mentransformasikan data ke bentuk yang sesuai dengan keperluan bisnis. Memasukkan data ke target akhir, yaitu data warehouse. ETL merupakan proses yang sangat penting, dengan ETL data dapat dimasukkan ke dalam data warehouse. ETL juga dapat digunakan untuk mengintegrasikan data dengan sistem yang sudah ada sebelumnya.

30 Tujuan ETL adalah mengumpulkan, menyaring, mengolah, dan menggabungkan data yang relevan dari berbagai sumber untuk disimpan ke dalam data warehouse. Hasil dari proses ETL adalah dihasilkannya data yang memenuhi kriteria data warehouse seperti data historis, terpadu, terangkum, statis, dan memiliki struktur yang dirancang untuk keperluan proses analisis. Extract Langkah pertama pada proses ETL adalah mengekstrak data dari sumber-sumber data. Kebanyakan proyek data warehouse menggabungkan data dari sumber-sumber yang berbeda. Pada hakekatnya, proses ekstraksi adalah proses penguraian, pembersihan dari data yang diekstrak untuk mendapatkan struktur atau pola data yang diharapkan. Transform Tahapan transfomasi menggunakan serangkaian aturan atau fungsi untuk mengekstrak data dari sumber dan selanjutnya akan dimasukkan ke dalam data warehouse. Berikut adalah hal- hal yang dapat dilakukan dalam tahap transformasi : o Hanya memilih kolom tertentu saja untuk dimasukkan ke dalam data warehouse. o Menterjemahkan nilai-nilai yang berupa kode (contohnya apabila database sumber menyimpan nilai 1 untuk laki- laki dan nilai 2 untuk perempuan, tetapi data warehouse yang telah ada menyimpan M untuk laki-laki dan F untuk perempuan, ini disebut

31 dengan automated data cleansing, tidak ada pembersihan secara manual yang ditunjukkan selama proses ETL. o Mengkodekan nilai-nilai ke dalam bentuk bebas (contohnya memetakan Male, 1 dan Mr ke dalam M). o Melakukan perhitungan nilai-nilai baru (contohnya sale_amount = qty * unit_price). o o Menggabungkan data secara bersama-sama dari berbagai sumber. Membuat ringkasan dari sekumpulan baris data (contohnya total penjualan untuk setiap toko atau setiap bagian). Loading Fase load merupakan tahapan yang berfungsi untuk memasukkan data ke dalam target akhir, yang biasanya ke dalam suatu data warehouse. Jangka waktu proses ini tergantung pada kebutuhan organisasi. Beberapa data warehouse dapat setiap minggu menulis keseluruhan informasi yang ada secara kumulatif, data diubah, sementara data warehouse yang lain (atau bagian lain dari data warehouse yang sama) dapat menambahkan data baru dalam suatu bentuk historikal, contohnya setiap jam. Waktu dan jangkauan untuk mengganti atau menambah data tergantung dari perancangan data warehouse pada waktu menganalisis keperluan informasi.

32 Gambar 2.12 Extract, Transform, Load (ETL) (Sumber : Silvers, 2008, p152) Metadata Menurut Paulraj Ponniah(2001,p36), metadata dalam sebuah datawarehouse di bagi ke dalam 3 kategori utama : Operational Metadata Data untuk data warehouse berasal dari beberapa sistem operasional dari perusahaan. Sumber sistem ini mengandung struktur data yang berbeda. Elemen data yang dipilih untuk data warehouse mempunyai bermacam-macam field lengths dan tipe data. Dalam memilih data dari sumber sistem untuk data warehouse, record harus dipisahkan, menggabungkan bagian-bagian records dari sumber file yang berbeda dan membuat kesepakatan dengan skema pengkodingan ganda dan field lengths. Ketika informasi dikirim kepada end user, harus dapat menghubungkan kembali ke kumpulan sumber data yang asli. Operasional metadata mengandung semua informasi mengenai operasional sumber data. Extraction and Transformation Metadata Extraction dan Transformation Metadata mengandung data mengenai ekstraksi data dari sumber sistem, yakni ekstraksi frekuensi, ekstraksi metode dan aturan-aturan bisnis untuk ekstraksi data. Juga, kategori dari metadata ini mengandung informasi tentang semua transformasi data yang mengambil tempat dalam data staging area.

33 End-User Metadata End-User Metadata merupakan peta navigasi dari data warehouse. Hal ini memungkinkan end-user untuk menemukan informasi dari data warehouse. End-user metadata mengijinkan end-user untuk menggunakan terminologi bisnis milik mereka sendiri dan mencari informasi dalam cara itu dimana mereka secara normal berpikir mengenai bisnis Fact Finding Menurut Connolly dan Begg (2005, p ), fact finding adalah proses formal yang menggunakan teknik-teknik seperti wawancara dan kuesioner untuk mengumpulkan fakta-fakta mengenai sistem, persyaratan dan preferensi. Metode yang digunakan fact finding adalah : 1. Wawancara Wawancara adalah yang paling sering digunakan, dan biasanya paling berguna, teknik pencarian fakta. Kita dapat wawancara untuk mengumpulkan informasi dari individu melalui tatap muka. Ada beberapa tujuan dapat menggunakan wawancara, seperti mencari tahu fakta, memverifikasi fakta, mengklarifikasi fakta, menghasilkan antusiasme, mendapatkan pengguna akhir yang terlibat, mengidentifikasi kebutuhan, dan mengumpulkan ide - ide dan pendapat. Akan tetapi, dengan menggunakan teknik wawancara membutuhkan keterampilan komunikasi yang baik untuk berurusan secara efektif dengan orang - orang yang memiliki nilai yang berbeda, prioritas, opini, motivasi, dan kepribadian.

34 seperti fakta lain teknik wawancara tidak selalu merupakan metode terbaik untuk semua situasi. Terdapat dua macam tipe interview: tidak terstruktur dan terstruktur. Wawancara tidak terstruktur dilakukan hanya dengan tujuan umum dalam pikiran dan dengan sedikit, jika ada, pertanyaan - pertanyaan spesifik. Pewawancara menghitung pada orang yang diwawancara untuk menyediakan kerangka kerja dan arah untuk wawancara. Wawancara jenis ini sering kehilangan fokus, karena alasan ini, sering kali tidak berfungsi dengan baik untuk analisis dan desain database. Wawancara terstruktur, pewawancara memiliki serangkaian pertanyaan khusus untuk meminta diwawancarai. tergantung pada respon orang yang diwawancara, pewawancara akan langsung menambah pertanyaan-pertanyaan untuk mendapatkan klarifikasi atau ekspansi. Untuk memastikan kesuksesan wawancara meliputi memilih individu yang sesuai untuk wawancara, mempersiapkan secara ekstensif untuk wawancara, dan melakukan wawancara yang efisien dan efektif.

35 Tabel 2.5 Keuntungan dan Kelemahan Menggunakan Wawancara sebagai Teknik Fact Finding (Connolly dan Begg, 2005, p318) 2. Mengamati perusahaan beroperasi Pengamatan adalah salah satu yang paling efektif teknik pencarian fakta untuk memahami sebuah sistem. Dengan teknik ini, mungkin baik untuk berpartisipasi, atau menonton, orang yang melakukan kegiatan untuk belajar tentang sistem. Teknik ini terutama bermanfaat bila validitas data yang dikumpulkan melalui metode lain yang terkait atau ketika kompleksitas aspek-aspek tertentu dari sistem mencegah penjelasan yang jelas oleh pengguna akhir, seperti dengan fakta lain teknik, pengamatan yang sukses membutuhkan persiapan. Untuk memastikan bahwa pengamatan berhasil, sangat penting untuk mengetahui sebanyak mungkin tentang individu dan kegiatan yang harus diperhatikan mungkin.

36 Tabel 2.6 Keuntungan dan Kelemahan Menggunakan Observasi sebagai Teknik Fact Finding (Sumber : Connolly, 2005, p319) 2.2. Teori-teori khusus Sistem Penjualan Menurut Anita S. Hollander et al. (2000, p230), penjualan adalah kumpulan kejadian yang secara kolektif melayani untuk menarik pelanggan, membantu pelanggan untuk memilih barang dan layanan, mengantar barang dan layanan yang diminta, dan mengumpulkan pembayaran untuk barang dan layanan Sistem Pembelian Menurut Mulyadi (2001, p301), sistem pembelian digunakan dalam perusahaan untuk pengadaan barang yang diperlukan oleh perusahaan. Fungsi pembelian pada sistem pembelian bertanggung jawab untuk memperoleh informasi mengenai harga barang, menentukan pemasok yang dipilih dalam pengadaan barang, dan mengeluarkan order pembelian kepada pemasok yang dipilih.

37 Sistem Pemasaran Menurut Hendro, & Widhianto, C.W. (2006, p419), Pemasaran adalah proses kegiatan dalam perusahaan dan manajerial dimana individu, kelompok atau perusahaan mendapatkan apa yang mereka butuhkan atau harapkan melalui penciptaan, penawaran dan pertukaran segala sesuatu yang bernilai dengan orang lain atau kelompok yang lain.

BAB 2 LANDASAN TEORI. each unit of data is relevant to some moment in time, atau kurang lebih dapat

BAB 2 LANDASAN TEORI. each unit of data is relevant to some moment in time, atau kurang lebih dapat 7 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Data Warehouse Menurut Inmon (2002, p389), A data warehouse is a collection of integrated, subject oriented database designed to support the DSS function, where each

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Data adalah sesuatu yang mewakilkan objek dan peristiwa yang memiliki arti

BAB II LANDASAN TEORI. Data adalah sesuatu yang mewakilkan objek dan peristiwa yang memiliki arti BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Data Data adalah sesuatu yang mewakilkan objek dan peristiwa yang memiliki arti dan sangat penting bagi pemakai (Hoffer, Prescott dan McFadden,2007, p6). 2.2 Basis Data Basis

Lebih terperinci

BAB II. LANDASAN TEORIse. Menurut McLeod dan Schell (2004, p405), data warehouse adalah sebuah

BAB II. LANDASAN TEORIse. Menurut McLeod dan Schell (2004, p405), data warehouse adalah sebuah BAB II LANDASAN TEORIse 2.1 Data Warehouse Menurut McLeod dan Schell (2004, p405), data warehouse adalah sebuah tempat penyimpanan data dimana kapasitas penyimpanannya berskala besar; datanya diakumulasikan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Data Data adalah sebuah rekaman dari fakta-fakta, konsep-konsep, atau instruksiinstruksi pada media penyimpanan untuk komunikasi perolehan, dan pemrosesan dengan cara otomatis

Lebih terperinci

BAB 2 2 LANDASAN TEORI. Menurut Inmon (2002, p388), data adalah rekaman dari fakta-fakta, konsepkonsep,

BAB 2 2 LANDASAN TEORI. Menurut Inmon (2002, p388), data adalah rekaman dari fakta-fakta, konsepkonsep, BAB 2 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Data Menurut Inmon (2002, p388), data adalah rekaman dari fakta-fakta, konsepkonsep, atau instruksi-instruksi pada media penyimpanan untuk komunikasi, pengambilan,

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. berarti dan penting di lingkungan pemakai. (Hoffer, Prescott, dan McFadden, 2002, p5).

BAB 2 LANDASAN TEORI. berarti dan penting di lingkungan pemakai. (Hoffer, Prescott, dan McFadden, 2002, p5). BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Data Data adalah sebuah representasi dari obyek - obyek dan kejadian - kejadian yang berarti dan penting di lingkungan pemakai. (Hoffer, Prescott, dan McFadden, 2002, p5). Data

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memanfaatkan teknologi informasi, perusahaan dapat menjalankan proses bisnis dengan

BAB I PENDAHULUAN. memanfaatkan teknologi informasi, perusahaan dapat menjalankan proses bisnis dengan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini teknologi informasi telah berkembang dengan pesat, dengan memanfaatkan teknologi informasi, perusahaan dapat menjalankan proses bisnis dengan lebih cepat,

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. kebutuhan informasi suatu perusahaan. komputer secara sistematis. menggunakan database SQL Server 2000.

BAB 2 LANDASAN TEORI. kebutuhan informasi suatu perusahaan. komputer secara sistematis. menggunakan database SQL Server 2000. BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Database dan Data Warehouse 2.1.1 Pengertian Database Menurut Connolly dan Begg (2002, p14) database adalah kumpulan data yang berhubungan satu sama lain yang digunakan

Lebih terperinci

Universitas Putra Indonesia YPTK Padang Fakulas Ilmu Komputer Program Studi Teknik Informatika. Knowledge Discovery in Databases (KDD)

Universitas Putra Indonesia YPTK Padang Fakulas Ilmu Komputer Program Studi Teknik Informatika. Knowledge Discovery in Databases (KDD) Universitas Putra Indonesia YPTK Padang Fakulas Ilmu Komputer Program Studi Teknik Informatika Knowledge Discovery in Databases (KDD) Knowledge Discovery in Databases (KDD) Definisi Knowledge Discovery

Lebih terperinci

[Data Warehouse] [6/C2 & 6/D2]

[Data Warehouse] [6/C2 & 6/D2] [Data Warehouse] [6/C2 & 6/D2] [ Chapter 3] Arsitektur dan Struktur Data Warehouse Dedy Alamsyah, S.Kom, M.Kom [NIDN : 0410047807] Arsitektur Data Warehouse Menurut Poe, arsitektur adalah sekumpulan atau

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Berikut ini akan dijelaskan teori umum atau dasar yang digunakan, yaitu sebagai berikut:

BAB 2 LANDASAN TEORI. Berikut ini akan dijelaskan teori umum atau dasar yang digunakan, yaitu sebagai berikut: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum Berikut ini akan dijelaskan teori umum atau dasar yang digunakan, yaitu sebagai berikut: 2.1.1 Pengertian Data Menurut Hoffer & Venkataraman (2011: 5) menjelaskan bahwa

Lebih terperinci

BAB 2 LANDAS AN TEORI

BAB 2 LANDAS AN TEORI BAB 2 LANDAS AN TEORI 2.1 Data Warehouse Data warehouse adalah sebuah koleksi database yang terintegrasi, berorientasi subjek yang dirancang untuk mendukung fungsi DSS, dimana setiap unit data relevan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Teknologi informasi sekarang ini telah mengalami perkembangan yang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Teknologi informasi sekarang ini telah mengalami perkembangan yang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teknologi informasi sekarang ini telah mengalami perkembangan yang sangat pesat dalam waktu yang singkat. Teknologi informasi merupakan suatu keharusan yang harus ada

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. pokok untuk kelangsungan hidup perusahaan. perusahaan yang bergerak di bidang retail.

BAB 1 PENDAHULUAN. pokok untuk kelangsungan hidup perusahaan. perusahaan yang bergerak di bidang retail. 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini penggunaan teknologi informasi tidak dapat dipisahkan dengan kehidupan kita, terutama di dalam suatu perusahaan. Teknologi informasi yang telah diintegrasikan

Lebih terperinci

MEMBANGUN DATA WAREHOUSE

MEMBANGUN DATA WAREHOUSE MEMBANGUN DATA WAREHOUSE A. Menentukan Bentuk Data Warehouse Data warehouse memiliki berbagai macam bentuk yang sering digunakan. Jadi sebelum membangun suatu data warehouse kita harus memutuskan bentuk

Lebih terperinci

ANALISIS DAN PERANCANGAN DATA WAREHOUSE PENJUALAN, PEMBELIAN, DAN PERSEDIAAN UNTUK MENDUKUNG EKSEKUTIF DALAM PENGAMBILAN

ANALISIS DAN PERANCANGAN DATA WAREHOUSE PENJUALAN, PEMBELIAN, DAN PERSEDIAAN UNTUK MENDUKUNG EKSEKUTIF DALAM PENGAMBILAN ANALISIS DAN PERANCANGAN DATA WAREHOUSE PENJUALAN, PEMBELIAN, DAN PERSEDIAAN UNTUK MENDUKUNG EKSEKUTIF DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN PADA PT. PUSAKA KALI AGUNG Penulis : Rustam Steven Edwin Laurentino Palit

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Database adalah suatu koleksi / kumpulan dari data yang persistent, yaitu ada

BAB 2 LANDASAN TEORI. Database adalah suatu koleksi / kumpulan dari data yang persistent, yaitu ada BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Database Database adalah suatu koleksi / kumpulan dari data yang persistent, yaitu ada yang berbeda satu dengan yang lainnya dan biasanya merupakan data yang bersifat sementara

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum Teori umum adalah suatu pernyataan yang dianggap benar secara universal. Teori umum merupakan dasar untuk mengembangkan teori selanjutnya yang lebih khusus (spesifik).

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI. mengidentifikasi proses-proses bisnis utama dan entitas-entitas utama yang ada di SFI,

BAB III METODOLOGI. mengidentifikasi proses-proses bisnis utama dan entitas-entitas utama yang ada di SFI, BAB III METODOLOGI 3.1 Analisa masalah Langkah pertama yang dilakukan dalam proyek business intelligence pada PT Suzuki Finance Indonesia (SFI) adalah dengan melakukan analisa masalah. Yaitu dengan mengidentifikasi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Ruang Lingkup

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Ruang Lingkup BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kemajuan teknologi informasi yang amat sangat pesat saat ini baik di Indonesia maupun negara lain, mempengaruhi semua aspek yang ada di masyarakat. Kebutuhan akan teknologi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Memasuki era globalisasi pada saat ini, persaingan di dalam bisnis semakin ketat baik dalam industri barang atau jasa. Pada dasarnya perusahaan didirikan dengan melakukan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. 2.1 Teori Umum Pengertian Data

BAB 2 LANDASAN TEORI. 2.1 Teori Umum Pengertian Data BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Pengertian Data Menurut Connolly & Begg (2010, p70) data merupakan komponen yang paling penting dalam sebuah Database Management System (DBMS) dari sudut pandang

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 6 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Dasar Sistem Informasi Menurut Inmon (2002, p388), data adalah suatu pencatatan dari sekelompok fakta, konsep, atau instruksi dalam suatu media penyimpanan untuk komunikasi,

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi dan Program Studi

BAB III LANDASAN TEORI Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi dan Program Studi BAB III LANDASAN TEORI 3.1. Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi dan Program Studi Satu satunya badan akreditasi yang diakui oleh pemerintah adalah BAN-PT yang berdiri pada tahun 1994, berlandaskan UU

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Teori Umum 2.1.1 Pengertian Data Menurut Inmon (2005:493), data adalah sebuah rekaman dari fakta, konsep ataupun instruksi pada sebuah media penyimpanan untuk komunikasi, pengambilan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. bentuk yang dimengerti dan dapat digunakan.

BAB 2 LANDASAN TEORI. bentuk yang dimengerti dan dapat digunakan. BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Pengertian data Menurut Laudon (2006, p13), data adalah kumpulan fakta yang masih mentah yang menjelaskan aktivitas aktivitas yang terjadi dalam organisasi atau

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Dasar/Umum 2.1.1 Pengertian Data Menurut O Brien (2005, p38), data adalah fakta atau observasi mentah, yang biasanya mengenai fenomena fisik, atau transaksi bisnis.

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Pengertian Data Warehouse Menurut Connolly (2010, p1197), data warehouse adalah sekumpulan data yang bersifat subject-oriented, terintegrasi, timevariant, dan

Lebih terperinci

DATA WAREHOUSING AND ONLINE ANALYTICAL PROCESSING (OLAP)

DATA WAREHOUSING AND ONLINE ANALYTICAL PROCESSING (OLAP) DATA WAREHOUSING AND ONLINE ANALYTICAL PROCESSING (OLAP) Overview Data Warehouse dan OLAP merupakan elemen penting yang mendukung decision support. Terutama bagi perusahaan perusahaan besar dengan database

Lebih terperinci

http://www.brigidaarie.com Apa itu database? tempat penyimpanan data yang saling berhubungan secara logika Untuk apa database itu?? untuk mendapatkan suatu informasi yang diperlukan oleh suatu organisasi

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Pengertian Data Menurut (Inmon, 2005, p. 493) data merupakan kumpulan faktafakta, konsep-konsep dan instruksi-instruksi yang disimpan dalam media penyimpanan yang

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Menurut Thomas Connolly dan Carolyn Begg (2010, p65), database adalah

BAB 2 LANDASAN TEORI. Menurut Thomas Connolly dan Carolyn Begg (2010, p65), database adalah BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Teori Umum 2.1.1 Pengertian Database Menurut Thomas Connolly dan Carolyn Begg (2010, p65), database adalah koleksi dari berbagai data secara logis yang terkait, dan deskripsi

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Database 2.1.1 Pengertian Database Menurut Connolly dan Begg (2002, p15) database merupakan suatu kumpulan data logikal yang berhubungan satu sama lain dan deskripsi dari suatu

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 7 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Database 2.1.1 Pengertian Database Menurut Connolly dan Begg (2005, p15), database merupakan sebuah kumpulan data yang terhubung secara logika, dan deskripsi dari data tersebut,

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 7 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Data Warehouse 2.1.1 Pengertian Data dan Database Menurut James A. O Brien (1997, p166), Database is an integrated collection of logically related record of file,

Lebih terperinci

Business Intelligence. Data Warehousing, Data Acquisition, Data Mining, Business Analytics, and Visualization

Business Intelligence. Data Warehousing, Data Acquisition, Data Mining, Business Analytics, and Visualization Business Intelligence Data Warehousing, Data Acquisition, Data Mining, Business Analytics, and Visualization DEFINISI DATA WAREHOUSE Data warehouse adalah database yang saling bereaksi yang dapat digunakan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. tersebut dapat membantu dalam pengambilan keputusan yang tepat di waktu

BAB 1 PENDAHULUAN. tersebut dapat membantu dalam pengambilan keputusan yang tepat di waktu BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Informasi dan pengambilan keputusan adalah dua hal yang saling terkait dan tidak dapat dipisahkan. Dengan adanya informasi yang memadai, perusahaan dapat menganalisa

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. informasi yang mentah atau kumpulan dari fakta yang masih harus diproses agar

BAB 2 LANDASAN TEORI. informasi yang mentah atau kumpulan dari fakta yang masih harus diproses agar BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Data, Informasi, dan Knowledge Pengertian data ada bermacam-macam, salah satunya adalah data merupakan informasi yang mentah atau kumpulan dari fakta yang masih harus diproses

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. informasi adalah bagaimana data tersebut diartikan dan dimengerti oleh

BAB 2 LANDASAN TEORI. informasi adalah bagaimana data tersebut diartikan dan dimengerti oleh BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Basis Data Data adalah sesuatu yang disimpan di dalam database, sedangkan informasi adalah bagaimana data tersebut diartikan dan dimengerti oleh pengguna. Menurut Connoly

Lebih terperinci

Perancangan Basis Data

Perancangan Basis Data Modul ke: Perancangan Basis Data Fakultas FASILKOM DATA WAREHOUSE Program Studi Sistem Informasi www.mercubuana.ac.id Anita Ratnasari, S.Kom, M.Kom DATA WAREHOUSE Definisi Data Warehouse Salah satu efek

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. subject-oriented, integrated, time-variant, and non-volatile collection of data in

BAB 2 LANDASAN TEORI. subject-oriented, integrated, time-variant, and non-volatile collection of data in BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Pengertian Data Warehouse Berdasarkan Connoly dan Begg (2005, p1151), Data Warehouse is a subject-oriented, integrated, time-variant, and non-volatile collection

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Pengertian data warehouse menurut Inmon (2002, p31), a data warehouse is a

BAB II LANDASAN TEORI. Pengertian data warehouse menurut Inmon (2002, p31), a data warehouse is a BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Data Warehouse Pengertian data warehouse menurut Inmon (2002, p31), a data warehouse is a subject oriented, nonvolatile, time variant collection of data in support of management

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Data Menurut Inmon (2002, p388), Data adalah sebuah rekaman dari fakta, konsep ataupun instruksi pada sebuah media peyimpanan untuk komunikasi, pengambilan maupun

Lebih terperinci

LANDASAN TEORI. Sebelum dikenal database, penyimpanan data menggunakan pendekatan

LANDASAN TEORI. Sebelum dikenal database, penyimpanan data menggunakan pendekatan 7 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Database Sebelum dikenal database, penyimpanan data menggunakan pendekatan berbasis file. Namun pendekatan ini memiliki kelemahan dalam pengaksesan data dari dua atau lebih file

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Data dan Informasi W.H. Inmon pada bukunya Building the Data warehouse (2005,p.493) mendefinisikan data sebagai kumpulan fakta, konsep, dan instruksi yang disimpan pada media

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. data, DBMS, dan data mart, hal hal diatas dapat menjelaskan secara mendasar

BAB 2 LANDASAN TEORI. data, DBMS, dan data mart, hal hal diatas dapat menjelaskan secara mendasar 7 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Basis Data Karena data dan basis data merupakan elemen mendasar dan sumber utama pada sistem data wareouse, pada bagian ini akan dijelaskan mengenai pengertian data, basis data,

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Data Menurut Inmon (2002, p388), data adalah sebuah catatan dari fakta-fakta, konsep-konsep, atau instruksi-instruksi pada sebuah media penyimpanan untuk komunikasi,

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Teori Dasar / Umum 2.1.1 Data Pengertian data menurut James A. O Brien ( 2009, P 13 ) merupakan kumpulan dari datum, namun data juga mewakili baik sebagai datum maupun sebagai

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 7 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Data Warehouse 2.1.1 Pengertian Data dan Database Menurut Turban Rainer Potter (2001,p17), Data are raw facts or elementary descriptions of things, events, activities,

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-Teori Umum 2.1.1 Data Data adalah sebuah rekaman fakta, konsep, atau instruksi pada sebuah media penyimpanan untuk komunikasi, pencarian, dan pemrosesan secara otomatis dan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada masa seperti sekarang ini teknologi sudah berkembang dengan pesat. Seiring dengan perubahan zaman, teknologi tersebut dapat membantu dan memudahkan setiap kegiatan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Pengertian Data dan Informasi Menurut McLeod (Management Information Systems 9th, 2004, p18) data terdiri dari fakta-fakta dan angka yang secara relatif tidak

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Definisi Database Menurut Connolly dan Begg (2010, p65), Database adalah kumpulan data yang berhubungan satu dengan yang lainnya dan digunakan secara bersama-sama,

Lebih terperinci

[Data Warehouse] [6/C2 & 6/D2]

[Data Warehouse] [6/C2 & 6/D2] [Data Warehouse] [6/C2 & 6/D2] [ Chapter 2] Jenis dan Karakteristik Data Warehouse Dedy Alamsyah, S.Kom, M.Kom [NIDN : 0410047807] Jenis Data Warehouse 1. Functional Data Warehouse (Data Warehouse Fungsional)

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan Teknik Informatika Program Studi Database Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil tahun 2007/2008

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan Teknik Informatika Program Studi Database Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil tahun 2007/2008 v UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Jurusan Teknik Informatika Program Studi Database Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil tahun 2007/2008 ANALISIS DAN PERANCANGAN DATA WAREHOUSE PENJUALAN DAN PEMBELIAN PADA

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. saja media-media nirkabel seperti telepon selular, notebook dan masih banyak yang

BAB 1 PENDAHULUAN. saja media-media nirkabel seperti telepon selular, notebook dan masih banyak yang 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini media komunikasi sudah didukung oleh banyak kecanggihan, sebut saja media-media nirkabel seperti telepon selular, notebook dan masih banyak yang lainnya.

Lebih terperinci

[Data Warehouse] [6/C2 & 6/D2]

[Data Warehouse] [6/C2 & 6/D2] [Data Warehouse] [6/C2 & 6/D2] [ Chapter 6] Pemodelan Data Warehouse Dedy Alamsyah, S.Kom, M.Kom [NIDN : 0410047807] Pemodelan Data Ada dua pendekatan yang diterima sebagai best practice untuk memodelkan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. dapat dimengerti oleh manusia.

BAB 2 LANDASAN TEORI. dapat dimengerti oleh manusia. BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Data Menurut Inmon (2005), data adalah rekaman dari fakta, konsep, atau instruksi di dalam media penyimpanan untuk komunikasi, perolehan dan pemrosesan dengan cara otomatis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi informasi selalu dituntut untuk dapat memenuhi berbagai kebutuhan di segala bidang kehidupan yang semakin lama semakin meningkat dan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Menurut O Brien (2006, p696), data adalah fakta-fakta atau obeservasi

BAB 2 LANDASAN TEORI. Menurut O Brien (2006, p696), data adalah fakta-fakta atau obeservasi BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Dasar/Umum 2.1.1 Pengertian Data Menurut O Brien (2006, p696), data adalah fakta-fakta atau obeservasi mengenai fenomena fisik atau transaksi bisnis. Lebih khusus lagi,

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 8 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Pelaporan Penjualan dan Customer Profitability 2.1.1 Definisi sistem Sistem pada dasarnya adalah sekelompok elemen yang erat hubungan satu dengan yang lainnya, yang menyatu

Lebih terperinci

jumlah keluarga, dan jumlah rumah. Data diambil dari hasil sensus potensi desa yang dilakukan BPS tahun 1996, 1999, 2003, dan 2006.

jumlah keluarga, dan jumlah rumah. Data diambil dari hasil sensus potensi desa yang dilakukan BPS tahun 1996, 1999, 2003, dan 2006. 1 Latar Belakang PENDAHULUAN Kemajuan teknologi komputer semakin memudahkan proses penyimpanan dan pengolahan data berukuran besar. Namun demikian, seringkali data yang sudah tersimpan belum dimanfaatkan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Menurut Nugroho (2004), Modern Database Management. serta vedio yang bermanfaat di lingkup pengguna.

BAB 2 LANDASAN TEORI. Menurut Nugroho (2004), Modern Database Management. serta vedio yang bermanfaat di lingkup pengguna. BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Pengertian Data Warehouse Menurut Nugroho (2004), Modern Database Management Data adalah fakta tentang sesuatu di dunia nyata yang dapat direkam dan disimpan pada

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. banyaknya proses bisnis yang dilakukan tidak lagi secara manual melainkan telah

BAB 1 PENDAHULUAN. banyaknya proses bisnis yang dilakukan tidak lagi secara manual melainkan telah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Bel akan g Seiring dengan perkembangan zaman, komputer tidak hanya sebagai sarana untuk mengetik atau menghitung saja. Saat ini teknologi informasi telah berkembang pesat dalam

Lebih terperinci

6/26/2011. Menurut W.H. Inmon dan Richard D.H. Menurut Vidette Poe

6/26/2011. Menurut W.H. Inmon dan Richard D.H. Menurut Vidette Poe Menurut W.H. Inmon dan Richard D.H. koleksi data yang mempunyai sifat berorientasi subjek,terintegrasi,time-variant, dan bersifat tetap dari koleksi data dalam mendukung proses pengambilan keputusan management

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dengan semakin berkembangnya zaman, maka semakin berkembang pula

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dengan semakin berkembangnya zaman, maka semakin berkembang pula BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dengan semakin berkembangnya zaman, maka semakin berkembang pula teknologi informasi sekarang ini. Hampir seluruh aspek kehidupan manusia mulai dipengaruhi oleh teknologi

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI Pengertian Data, Informasi, dan Database

BAB 2 LANDASAN TEORI Pengertian Data, Informasi, dan Database BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Teori Teori Umum 2.1.1. Pengertian Data, Informasi, dan Database Menurut Turban Rainer Potter (2001,p17), Data are raw facts or elementary descriptions of things, events, activities,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. perusahaan. Dengan informasi, organisasi bisa berkembang dan menjadi lebih

BAB 1 PENDAHULUAN. perusahaan. Dengan informasi, organisasi bisa berkembang dan menjadi lebih BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Informasi menjadi kebutuhan penting dalam sebuah organisasi ataupun perusahaan. Dengan informasi, organisasi bisa berkembang dan menjadi lebih baik, karena informasi

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Teori Umum 2.1.1 Data dan Informasi Menurut Inmon (2005, p493), data adalah kumpulan dari fakta, konsep atau perintah pada sebuah media penyimpanan yang digunakan untuk komunikasi,

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teknologi Informasi Menurut Alter (2000, p42) teknologi informasi adalah perangkat keras dan piranti lunak yang digunakan dalam sistem informasi. Perangkat keras Mengarah pada

Lebih terperinci

ANALISIS DAN PERANCANGAN DATA WAREHOUSE PERPUSTAKAAN (STUDI KASUS: PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS BINADARMA PALEMBANG)

ANALISIS DAN PERANCANGAN DATA WAREHOUSE PERPUSTAKAAN (STUDI KASUS: PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS BINADARMA PALEMBANG) ANALISIS DAN PERANCANGAN DATA WAREHOUSE PERPUSTAKAAN (STUDI KASUS: PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS BINADARMA PALEMBANG) Andri 1), Baibul Tujni 2) 1,2) Program Studi Sistem Informasi Universitas Binadarma Jalan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. subject oriented, nonvolatile, time variant collection

BAB 2 LANDASAN TEORI. subject oriented, nonvolatile, time variant collection 8 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Dasar Data warehouse 2.1.1 Pengertian Data warehouse Pengertian data warehouse menurut Inmon (2002, p31), a data warehouse is a subject oriented, nonvolatile, time variant

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Data Menurut Inmon (2006: 493), data adalah suatu pencatatan dari fakta-fakta, konsep, ataupun instruksi yang berada di dalam suatu media penyimpanan untuk berkomunikasi, pencarian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terus mempertahankan dan mengembangkan eksistensinya agar dapat

BAB I PENDAHULUAN. terus mempertahankan dan mengembangkan eksistensinya agar dapat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada masa era globalisasi seperti sekarang ini, persaingan bisnis terus tumbuh dan berkembang pesat. Oleh karena itu suatu perusahaan berusaha untuk terus mempertahankan

Lebih terperinci

DATA WAREHOUSE PERTEMUAN I S1 TEKNIK INFORMATIKA TITUS KRISTANTO, S.KOM

DATA WAREHOUSE PERTEMUAN I S1 TEKNIK INFORMATIKA TITUS KRISTANTO, S.KOM DATA WAREHOUSE PERTEMUAN I 22032013 S1 TEKNIK INFORMATIKA TITUS KRISTANTO, S.KOM METODE PEMBELAJARAN Kuliah Diskusi Presentasi Latihan Tugas Quiz UTS UAS BUKU ACUAN Apress Building A Data Warehouse With

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. fakta, dengan sendirinya, secara relatif tidak ada artinya. kumpulan fakta yang merepresentasikan suatu objek atau kejadian yang

BAB 2 LANDASAN TEORI. fakta, dengan sendirinya, secara relatif tidak ada artinya. kumpulan fakta yang merepresentasikan suatu objek atau kejadian yang BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Umum 2.1.1 Pengertian Data Menurut Whitten et al. (2004, p23), data adalah fakta mentah mengenai orang, tempat, kejadian, dan hal-hal penting dalam organisasi. Tiap

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Teori Dasar / Umum 2.1.1 Pengertian Database Pengertian database menurut Date (2000, p10) A database is a collection of persistent data that is used by the application system

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI 2.1. Tinjauan Pustaka Pembuatan data warehouse telah banyak dilakukan oleh perusahaanperusahaan industri yang berorientasi profit. Data warehouse diharapkan mampu

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. berkembang.mereka semua berusaha meningkatkan bisnisnya agar tetap dapat bertahan

BAB 1 PENDAHULUAN. berkembang.mereka semua berusaha meningkatkan bisnisnya agar tetap dapat bertahan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini bisnis bertumbuh dengan pesat, perusahaan yang sudah ada terus berkembang.mereka semua berusaha meningkatkan bisnisnya agar tetap dapat bertahan dalam persaingan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Definisi Database Menurut Date (1990, p 10), database adalah suatu kumpulan dari data yang bersifat persistent (yaitu data yang berbeda satu dengan yang lainnya)

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum Agar dapat melakukan analisis dan perancangan data warehouse, maka pada sub bab ini akan menjelaskan beberapa konsep dasar data warehouse yang dijadikan acuan dan landasan.

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Sistem Informasi Sistem Informasi adalah suatu kumpulan dari komponen yang berinteraksi untuk menyelesaikan tugas bisnis. pendapat ini didukung dengan pendapat Satzinger, Jackson,

Lebih terperinci

PERANCANGAN STRUKTUR DAN APLIKASI DATAWAREHOUSE PADA PELAYANAN KESEHATAN SINT CAROLUS. Ervyn. Binus University, Jakarta, DKI Jakarta, Indonesia.

PERANCANGAN STRUKTUR DAN APLIKASI DATAWAREHOUSE PADA PELAYANAN KESEHATAN SINT CAROLUS. Ervyn. Binus University, Jakarta, DKI Jakarta, Indonesia. PERANCANGAN STRUKTUR DAN APLIKASI DATAWAREHOUSE PADA PELAYANAN KESEHATAN SINT CAROLUS Ervyn Binus University, Jakarta, DKI Jakarta, Indonesia Selvi Binus University, Jakarta, DKI Jakarta, Indonesia dan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Dasar Data Warehouse 2.1.1 Pengertian Data dan Informasi Pengertian data dan informasi menurut Turban, Rainer, dan Potter (2003,p15), data adalah fakta-fakta yang belum

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. untuk organisasi tersebut. Informasi tersebut dapat digunakan sebagai pengambilan

BAB 1 PENDAHULUAN. untuk organisasi tersebut. Informasi tersebut dapat digunakan sebagai pengambilan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan perkembangan teknologi informasi yang pesat, maka data sangat dibutuhkan oleh setiap organisasi karena dapat menghasilkan informasi yang diperlukan untuk

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil tahun 2005/ 2006

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil tahun 2005/ 2006 UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Jurusan Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil tahun 2005/ 2006 ANALISIS DAN PERANCANGAN APLIKASI DATA WAREHOUSE PADA PT. RICKY PUTRA GLOBALINDO TBK. STUDI

Lebih terperinci

MANFAAT DATA WAREHOUSE PADA PT ABC

MANFAAT DATA WAREHOUSE PADA PT ABC MANFAAT DATA WAREHOUSE PADA PT ABC Evaristus Didik M.; Dewi S.; Felisia L.; Winnie S. Information Systems Department, School of Information Systems, Binus University Jl. K.H. Syahdan No. 9, Palmerah, Jakarta

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Jurusan Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil Tahun 2006 / 2007 ANALISIS DAN PERANCANGAN DATAWAREHOUSE PADA PT ROY WESTON INDONESIA Jefferi Antony 0700700194

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan Teknik Informatika Program Studi Strata-1 Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil Tahun 2006/2007

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan Teknik Informatika Program Studi Strata-1 Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil Tahun 2006/2007 UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Jurusan Teknik Informatika Program Studi Strata-1 Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil Tahun 2006/2007 ANALISIS DAN PERANCANGAN DATA WAREHOUSE DEPARTEMEN MARKETING PT. RAHADICIPTA

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Berbagai aspek ilmu pengetahuan dan teknologi selalu berkembang dan mengalami kemajuan, sesuai dengan perkembangan cara berpikir manusia dan perkembangan zaman. Salah

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Data Warehouse 2.1.1 Definisi Database Menurut Thomas Connolly dan Carolyn Begg (2002, p14), Database is a shared collection of logically related data, and a description

Lebih terperinci

PERANCANGAN DATA WAREHOUSE PADA PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS NASIONAL

PERANCANGAN DATA WAREHOUSE PADA PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS NASIONAL PERANCANGAN DATA WAREHOUSE PADA PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS NASIONAL Heni Jusuf 1, Ariana Azimah 2 Jurusan Sistem Informasi, Fakultas Teknologi Komunikasi dan Informatika, Universitas Nasional Jl. Sawo Manila,

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 7 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Data dan Informasi Menurut Laudon (2006, p13), data adalah kumpulan fakta yang masih mentah yang menjelaskan aktivitas-aktivitas yang terjadi dalam organisasi atau lingkungan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Pengertian Data Menurut Turban (2005, p38), data adalah deskripsi dasar dari benda, peristiwa, aktivitas dan transaksi yang direkam, dikelompokkan, dan disimpan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini pangan merupakan salah satu masalah terbesar yang semakin sulit untuk ditangani dikarenakan jumlah manusia yang semakin banyak dari tahun ke tahun sehingga

Lebih terperinci

ANALISIS DAN PERANCANGAN DATAWAREHOUSE BAGIAN KEPENDUDUKAN PADA KEMENTERIAN DALAM NEGERI SKRIPSI. Oleh. Poltak Caesarrio Hutagaol

ANALISIS DAN PERANCANGAN DATAWAREHOUSE BAGIAN KEPENDUDUKAN PADA KEMENTERIAN DALAM NEGERI SKRIPSI. Oleh. Poltak Caesarrio Hutagaol ANALISIS DAN PERANCANGAN DATAWAREHOUSE BAGIAN KEPENDUDUKAN PADA KEMENTERIAN DALAM NEGERI SKRIPSI Oleh Poltak Caesarrio Hutagaol 1000861440 Febriwanto.MP.Hutagalung 1000883605 Lam Rejeki Purba 1000889792

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang. Pada era globalisasi yang diiringi dengan kemajuan teknologi yang semakin

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang. Pada era globalisasi yang diiringi dengan kemajuan teknologi yang semakin BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Pada era globalisasi yang diiringi dengan kemajuan teknologi yang semakin pesat ini, kebutuhan akan informasi yang cepat, lengkap, akurat dan relevan menjadi hal yang

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. 2.1 Data dan Informasi. Menurut Hoffer, Prescott dan Topi (2009, p46), data adalah sebuah

BAB 2 LANDASAN TEORI. 2.1 Data dan Informasi. Menurut Hoffer, Prescott dan Topi (2009, p46), data adalah sebuah 6 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Data dan Informasi Menurut Hoffer, Prescott dan Topi (2009, p46), data adalah sebuah representasi penyimpanan dari objek-objek dan kejadian-kejadian yang penting dan berarti

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Teori umum terdiri dari beberapa pengertian-pengertian sebagai berikut : elemen data yang secara logika saling berhubungan.

BAB 2 LANDASAN TEORI. Teori umum terdiri dari beberapa pengertian-pengertian sebagai berikut : elemen data yang secara logika saling berhubungan. BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum Teori umum terdiri dari beberapa pengertian-pengertian sebagai berikut : 2.1.1 Pengertian Database Menurut O brien (2005, p211), database adalah kumpulan terintegrasi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Data Warehouse Mohammed (2014) mengatakan bahwa data warehouse merupakan database relasional yang dirancang untuk melakukan query dan analisis. Data warehouse biasanya berisi

Lebih terperinci