BAB 2 LANDASAN TEORI

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB 2 LANDASAN TEORI"

Transkripsi

1 7 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Data Warehouse Pengertian Data dan Database Menurut James A. O Brien (1997, p166), Database is an integrated collection of logically related record of file, yang artinya bahwa Database merupakan suatu koleksi terintegrasi dari record file yang berhubungan secara logika. Menurut Turban Rainer Potter (2001, p17), Data are raw facts or elementary descriptions of things, events, activities, and transactions, that are captured, recorded, stored, and classified, but not organized to convey any specific meaning, yang artinya data merupakan fakta mentah atau deskripsi awal daripada barang, kegiatan, dan transaksi yang ditangkap, disimpan, dan diklasifikasikan, namun tidak diorganisasikan untuk memiliki arti spesifik. Jadi, dapat disimpulkan bahwa data merupakan suatu bentuk keterangan dalam teks maupun numerik yang belum diolah atau dimanipulasi menjadi informasi. Data suatu perusahaan pada umumnya didapat dari hasil kegiatan operasional sehari-hari atau hasil transaksi. Sedangkan Database merupakan kumpulan data yang hampir tidak mengalami perubahan, serta digunakan oleh sistem aplikasi beberapa perusahaan.

2 Pengertian Data Warehouse Dari perkembangan model rancangan database muncul apa yang disebut dengan data warehouse. Menurut Vidette Poe (1996, p24), data warehouse merupakan database analisa yang digunakan sebagai dasar sistem pembuatan keputusan, serta didesain untuk menampung data dalam jumlah besar yang hanya dapat dibaca (read only), serta memiliki kemampuan akses informasi yang cepat dan mudah sehingga dapat memudahkan serta meningkatkan kualitas pembuatan keputusan. Menurut Inmon dan Hackathorn (1994, p1), data warehouse mempunyai nilai penting bagi arsitektur dari proses informasi untuk sistem komputer modern. Data warehouse mendukung pemrosesan informasi dengan cara menyediakan data yang terintegrasi secara cepat dan akurat, sehingga membantu pihak eksekutif dalam melakukan analisis manajemen. Data warehouse terdiri dari beberapa proses yang terbagi dalam beberapa tahap, antara lain - Proses penggabungan data - Proses mentransformasikan data - Proses pendistribusian data - Proses pemakaian data Proses pembangunan dan pengembangan data warehouse dikenal dengan istilah data warehousing. Data warehousing adalah suatu proses pengintegrasian seluruh data-data perusahaan ke dalam suatu tempat penyimpanan tunggal di mana end-user dapat dengan mudah membuat query

3 9 data (menyaring dan memilah data sesuai kebutuhan), membuat laporan dan menganalisa laporan tersebut. Jadi, dapat disimpulkan bahwa data warehouse merupakan suatu metode baru dalam perancangan database untuk menunjang pengembangan aplikasi DSS (Decision Support System) dan EIS (Executive Information System). Kunci dari konsep data warehouse adalah mengintegrasikan data dari seluruh sumber data yang relevan dengan kegiatan bisnis dan operasional perusahaan Kegunaan Data Warehouse Menurut Williams (1998, p533), data warehouse biasanya digunakan untuk melakukan empat tugas berbeda, antara lain - Pembuatan laporan Penggunaan query sederhana dalam data warehouse dapat menghasilkan informasi per beberapa periode tertentu, seperti per tahun, per bulan, per minggu, ataupun per hari. - Online Analytical Processing (OLAP) Data warehouse digunakan untuk melakukan analisa bisnis guna menyelidiki kecenderungan pasar dan faktor penyebabnya. Dalam kegunaannya ini data warehouse merupakan tool yang handal untuk menganalisa data yang kompleks. - Data Mining

4 10 Penggunaan data warehouse dalam pencarian pola dan hubungan data, dengan tujuan untuk membuat keputusan bisnis. Dalam hal ini software dirancang untuk pola statistik dalam data untuk mengetahui kecenderungan yang ada. - Proses informasi Eksekutif Data warehouse digunakan untuk mencari informasi summary kunci yang penting, dengan tujuan untuk membuat keputusan bisnis, tanpa harus menjelajahi atau menganalisa keseluruhan data yang ada Karakteristik Data Warehouse Menurut Mallach (2000, p467), data warehouse memiliki karakteristik sebagai berikut Subject Oriented Berdasarkan karakteristik subject oriented ini, dapat dijelaskan perbedaan antara data warehouse dengan data operasional, antara lain data warehouse berorientasi pada subjek, hanya berisi data yang digunakan untuk proses DSS (Decision Support System) atau tidak, serta dihubungkan pada apa yang tepat, relevan, serta berhubungan dengan bisnis saat ini. Data warehouse juga hanya berorientasi pada subyek-subyek utama perusahaan. Sebaliknya OLTP (Online Transaction Processing) berorientasi pada fungsi / proses. Contoh dalam dunia perbankan data warehouse akan berorientasi pada subjek utama antara lain customer,

5 11 vendor, dan produk. OLTP berorientasi pada proses / fungsiya, seperti tabungan, peminjaman dan kartu kredit. Integrated Integrated artinya data akan diintegrasikan untuk memenuhi berbagai kebutuhan informasi dalam organisasi. Integrasi data warehouse ditunjukkan dengan berbagai cara seperti konsistensi dalam penggunaan variabel, pengukuran variabel, pengkodean struktur, atribut fisik, dan lain-lain. Seperti misalnya dalam beberapa database yang berbeda digunakan beberapa satuan ukuran seperti dollar, yen, atau ringgit, maka satuan-satuan tersebut akan diintegrasikan terlebih dahulu, misalnya dengan menggunakan satuan rupiah untuk seluruh data. Time Variant Time Variant artinya seluruh data pada data warehouse akan akurat pada saat data tersebut disimpan. Berdasarkan karakteristik timevariant ini, dapat dilihat bahwa pada data operasional hanya akurat pada beberapa waktu pengaksesan. Time variant pada data warehouse dapat ditunjukkan pada beberapa cara, yaitu a. Dengan adanya data yang akurat selama jangka waktu tertentu, yaitu 5 10 tahun. Jangka waktu pada data operasional cukup singkat, berkisar antara hari. b. Struktur key, baik secara eksplisit maupun implisit memiliki elemen waktu, seperti hari, minggu, bulan, dan tahun. Elemen

6 12 waktu ini biasanya terletak di bawah key pada data warehouse. Pada data warehouse, struktur key tersebut dapat berisi elemen waktu atau tidak. c. Tidak dapat di-update setelah selesai dibuat. Pada data operasional, karena bersifat akurat pada beberapa waktu pengaksesan, dapat di-update bila perlu. Non Volatile Non volatile dapat diartikan bahwa data tidak dapat mengalami perubahan. Dalam data operasional dapat dilakukan perubahan (update), hapus (delete), dan penambahan (insert) yang mengubah isi dalam database. Sedangkan dalam data warehouse hanya terdapat dua kegiatan manipulasi data, antara lain loading data dan access data. Loading data adalah proses pengambilan data yang dibutuhkan dari data warehouse. Sedangkan access data adalah proses pengaksesan data warehouse, seperti melakukan query atau menampilkan laporan yang dibutuhkan Anatomi Data Warehouse Berikut ini adalah tiga jenis dasar sistem anatomi data warehouse menurut Prabowo (1996) 1. Data warehouse fungsional Data warehouse fungsional menggunakan pendekatan kebutuhan dari tiap bagian dari fungsi bisnis yang ada. Misalnya departemen atau

7 13 divisi, untuk mendefinisikan jenis data yang ditampung oleh sistem. Setiap unit fungsi dapat memiliki gambaran data masing-masing. Pendekatan ini banyak digunakan karena sistem memberikan solusi yang mudah untuk dibangun dengan biaya investasi yang relatif rendah dan dapat memberikan kemampuan sistem pengumpulan data yang terbatas kepada kelompok user. Penerapan jenis sistem pengumpulan data seperti ini beresiko kehilangan konsistensi data di luar lingkungan fungsi bisnis yang bersangkutan. Bila lingkup pendekatan ini diperbesar dari lingkungan fungsional menjadi lingkup perusahaan, konsistensi data perusahaan tidak lagi terjamin. Source Functional data warehouse Workstation Source Source Functional data warehouse Workstation Gambar 2.1 Data Warehouse Fungsional

8 14 2. Data warehouse terpusat Data warehouse terpusat adalah pendekatan yang paling baik digunakan. Hal ini dikarenakan oleh keterbiasaan user dengan lingkungan mainframe terpusat. Data diambil dari seluruh sistem operasional dan disimpan dalam pusat penyimpanan data, user kemudian menggunakan data yang telah terkumpul tersebut untuk membangun data warehouse fungsional, masing-masing sesuai dengan kebutuhannya. Keuntungan sistem ini dibanding dengan data warehouse fungsional adalah bahwa data benar-benar terintegrasi. Sistem ini mengharuskan data dikirim tepat pada waktunya, agar tetap konsisten dengan pemasok data lainnya. Di samping itu, user hanya dapat mengambil data dari pusat pengumpulan saja dan tidak dapat berhubungan secara langsung dengan pemasok datanya sendiri. Penerapan sistem ini membutuhkan biaya pemeliharaan yang tinggi atas sistem pengumpulan data yang besar. Selain itu diperlukan waktu yang lama untuk membangun sistem tersebut.

9 15 Source Functional DW Workstation Source Source Centralized Data Warehouse Functional DW Workstation Gambar 2.2 Data Warehouse Terpusat 3. Data warehouse terdistribusi Data warehouse terdistribusi dikembangkan berdasarkan konsep gateway data warehouse, sehingga memungkinkan user dapat langsung berhubungan dengan sumber data atau pemasok data maupun dengan pusat pengumpulan data lainnya. Pendekatan ini menggunakan teknologi client-server untuk mengambil data dari berbagai sumber, sehingga memungkinkan tiap departemen atau divisi untuk membangun sistem operasionalnya sendiri serta dapat membangun pengumpulan data fungsionalnya masing-masing dan menggabungkan bagian-bagian tersebut dengan teknologi client-server. Pendekatan ini akan menjadi sangat efektif bila data yang tersedia dalam bentuk yang konsisten dan user dapat menambah data tersebut dengan informasi baru apabila ingin membangun gambaran baru atas informasi. Pendekatan data warehouse terdistribusi ini

10 16 memerlukan biaya sangat besar karena setiap pengumpulan data fungsional dan sistem operasinya dikelola secara terpisah. Selain itu agar berguna bagi perusahaan, data yang ada harus disinkronisasikan untuk memelihara keterpaduan data. Source Data Warehouse Gateway Workstation Source Workstation Source Gambar 2.3 Data Warehouse Terdistribusi Struktur Data Warehouse Data warehouse memiliki struktur yang terdiri atas komponen-komponen sebagai berikut, yaitu 1. Current Detail Data Menggambarkan keadaan data yang sedang berjalan, data ini merupakan level data terendah dari data warehouse, cepat diakses dan memerlukan storage (tempat penyimpanan) yang besar, sehingga sulit diatur, karena data yang kompleks.

11 17 2. Older Detail Data Merupakan hasil backup yang disimpan dalam storage (tempat penyimpanan) yang terpisah, dan pada saat tertentu dapat diakses kembali bilamana dibutuhkan. 3. Highly Summary Data Highly Summary Data adalah suatu hasil data yang bersifat total summary, data ini tersusun rapi dan mudah diakses terutama untuk melakukan analisa perbandingan data berdasarkan urutan waktu dan analisa yang menggunakan data multi dimensi. Sumber data tersebut dapat berasal dari data yang sedang aktif ataupun di luar data warehouse. 4. Lightly Summary Data Lightly Summary Data adalah ringkasan dari data tingkat rendah yang ada pada data detail yang sedang aktif tetapi belum bersifat total summary. Data ini banyak ditampilkan dalam bentuk view dari kondisi yang sedang berjalan atau sudah berjalan. 5. Metadata Metadata bukan merupakan data-data hasil kegitan operasional. Metadata merupakan jenis data yang memuat informasi penting dalam data warehouse yang dapat digunakan dalam banyak fungsi, seperti - Sebagai sebuah direktori yang dipakai oleh user data warehouse dalam mencari letak / lokasi data dalam data warehouse.

12 18 - Sebagai panduan untuk melakukan proses summary data dari detail data menjadi lightly summary data dan dari lightly summary data menjadi highly summary data. - Sebagai panduan pemetaan dalam proses transformasi dari data operasional ke data warehouse. Metadata dibuat untuk menjawab struktur data yang spesifik, walaupun asal datanya sama. Metadata juga menyediakan catatan asal data yang dipergunakan dalam proses transformasi. Catatan ini memberikan referensi kepada pengguna akhir sistem, seperti juga keabsahan data bagi sistem pengumpulan data perusahaan. Highly Summarized Lightly Summarized Current Detail Data Older Detail Data Gambar 2.4 Struktur Data Warehouse

13 Arsitektur Data Warehouse Menurut Poe (1996, p24) arsitektur data warehouse adalah sekumpulan aturan dan struktur yang memberikan kerangka untuk keseluruhan rancangan suatu sistem atau produk. Arsitektur data menyediakan kerangka dengan mengidentifikasikan dan memahami bagaimana data akan pindah melalui sistem dan digunakan dalam perusahaan. Arsitektur data warehouse mempunyai komponen utama yaitu database yang hanya dapat dibaca. Karakteristik arsitektur data warehouse (Poe,1996, p40-41) 1. Data diambil dari sistem asal (sistem informasi yang ada), database, dan file. 2. Data dari sistem asal diintegrasikan dan ditransformasi sebelum disimpan ke dalam data warehouse. 3. Data warehouse adalah jenis database read-only yang diciptakan untuk mengambil keputusan. 4. Untuk mengakses data warehouse melalui front-end tool atau aplikasi. Terdapat beragam jenis arsitektur data warehouse diantaranya adalah 1. Arsitektur two-tier 2. Arsitektur three-tier 3. Arsitektur bottom-up

14 Arsitektur Two-Tier Pada arsitektur two-tier ini, data operasional ditransformasikan dan ditransfer ke data warehouse. Untuk membantu proses transformasi, sebuah Enterprise Data Model (EDM) dibuat. Enterprise Data Model (EDM) ini menjelaskan tentang struktur data warehouse dan berisi metadata yang dibutuhkan untuk menempatkan dan mengakses database yang dihasilkan dan sumber data eksternal. Arsitektur two-tier biasanya akan menemukan kesulitan performance bilamana data warehouse berukuran besar. Operational Database User Department Operational Database Server data warehouse Operational Database Transformasi User Department Summarized Data Gambar 2.5 Arsitektur Two-Tier Data Warehouse

15 Arsitektur Three-Tier Organisasi yang menemukan kesulitan dalam menerapkan arsitektur twotier pada umumnya akan beralih ke arsitektur three-tier. User pada departemen pada umumnya hanya mengakses sebagian kecil dari porsi data warehouse. Oleh karena itu digunakanlah data mart. Pada umumnya data mart ini memiliki server yang terpisah dengan data warehouse, yang bertujuan untuk performance / kinerja yang lebih baik dan fault tolerance. Masing-masing departemen bertanggung jawab untuk mengawasi data mart departemennya. Data Mart Tier Operational Database Server data warehouse Data Mart User Department Operational Database Data Mart Tier Operational Database Summarized Data Data Mart User Department Gambar 2.6 Arsitektur Three-Tier Data Warehouse

16 Arsitektur Bottom-Up Pada arsitektur bottom-up, data dimodelkan dalam satu function atau proses dalam satu waktu dan disimpan dalam data mart yang terpisah. Bilamana waktunya tiba, data baru disintesis, disaring (dibersihkan), dan dimerge ke dalam data mart yang telah tersedia dan dapat juga dengan membangun ke data mart yang baru. User Department Operational Database Data Mart - Tier Data Mart Operational Database User Department External data source Data Mart - Tier User Department Data Mart Gambar 2.7 Arsitektur Bottom-Up Data Warehouse

17 Kegiatan Inti Data Warehouse Untuk melakukan penganalisaan dan pelaporan informasi bagi pihakpihak pengambil keputusan, maka dalam merancang data warehouse terdapat kegiatan-kegiatan yang harus ada di dalamnya, kegiatannya antara lain - Memperoleh data dan menggabungkan data Mendapatkan data dari berbagai sumber dan melakukan penggabungan pada suatu tempat tertentu, data-data yag digabung adalah data-data yang akan membantu dalam pembuatan laporan, karena data tersebut merupakan bentuk suatu kesatuan. - Transformasi data Pengolahan data dari awal ke bentuk data yang telah disepakati, dengan mengalami pemrosesan dan pengolahan terlebih dahulu yang sama artinya dengan pengubahan ke bentuk yang diharapkan. - Pendistribusian data Data-data yang akan kita gunakan dalam data warehouse berkaitan dengan lingkungan kerja dalam perusahaan. Bagi perusahaan yang terhubung dengan jaringan, pemakaian data warehouse mendukung kegiatan ini. Di mana pengguna dapat menggunakan data warehouse secara lebih fleksibel dan merata pada masing-masing bagian yang ada dalam perusahaan. - Penggunaan data

18 24 Data yang telah disaring akan menghasilkan ringkasan-ringkasan yang dapat memudahkan pengguna dalam mengambil suatu keputusan. Di sini kegiatan pemakaian data akan menjadi lebih sering misalnya jika para pengambil keputusan ingin menganalisa produk yang telah dipasarkan pada masyarakat Tahapan Membangun Data Warehouse Berdasarkan kutipan dalam Connoly dan Begg (2002, p1083), metodologi yang dikemukakan oleh Kimball dalam membangun data warehouse ada 9 tahapan, dikenal sebagai Nine-Step Methodology. Sembilan tahapan tersebut adalah 1. Memilih proses (choosing the process) Pilihlah subyek dari permasalahan yang sedang dihadapi, kemudian identifikasi proses bisnisnya. Data Mart adalah bagian dari data warehouse yang membuat laporan dan melakukan analisis data pada satu unit / bagian serta operasi pada perusahaan. 2. Memilih detilnya (choosing the grain) Pada tahap ini ditentukan tabel fakta, serta dilakukan identifikasi dimensi dari sebuah tabel fakta. Tabel fakta adalah tabel yang mengandung angka dan data history di mana key yang dihasilkan sangat unik karena merupakan kumpulan foreign key dari primary key yang ada pada masing-masing tabel dimensi yang berhubungan. Sedangkan tabel dimensi adalah tabel yang berisi kategori dengan ringkasan data detail

19 25 yang dapat dilaporkan, seperti laporan keuntungan pada tabel fakta sebagai / berdasarkan dimensi waktu (per bulan, per kuartal, atau per tahun). 3. Mengidentifikasikan dan menyesuaikan dimensi dimensi (identifying and conforming the dimensions) Identifikasi dimensi dalam detail yang secukupnya untuk mendeskripsikan sesuatu. Ketika suatu tabel dimensi ada pada dua atau lebih data mart, maka tabel dimensi tersebut harus mempunyai dimensi yang sama atau salah satu merupakan subset dari yang lainnya. Apabila suatu tabel dimensi digunakan oleh lebih dari satu data mart, maka dimensinya harus disesuaikan. 4. Memilih fakta (choosing the fact) Tentukan fakta-fakta dari tabel fakta yang akan digunakan pada data mart. Fakta-fakta tersebut harus numerik dan dapat ditambah. 5.Menyimpan perhitungan awal dalam sebuah tabel fakta (storing pre calculations in the fact table) Setelah fakta-fakta dipilih maka dilakukan pengkajian ulang untuk menentukan apakah terdapat fakta-fakta yang dapat dikalkulasi, lalu dilakukan penyimpanan pada tabel fakta. 6. Mengumpulkan tabel tabel dimensi (rounding out the dimension tables) Pada tahap ini, kita kembali berfokus pada tabel dimensi dan menambahkan keterangan-keterangan yang memungkinkan ke tabel dimensi sehingga dapat mudah dimengerti oleh user.. 7. Memilih durasi dari database (choosing the duration of the database)

20 26 Pada tahap ini, ditentukan waktu dari pembatasan data yang diambil dan dipindahkan ke dalam tabel fakta. Seperti data perusahaan 3 tahun lalu atau lebih yang diambil dan dimasukkan ke dalam tabel fakta. 8. Menelusuri secara perlahan dimensi dimensi yang mengalami perubahan (tracking slowly the changing dimension) Amati perubahan dari dimensi-dimensi pada tabel dimensi. Ada 3 tipe dasar dari perubahan dimensi, antara lain a. Perubahan atribut dimensi ditulis ulang (over-write). b. Perubahan atribut dimensi mengakibatkan pembuatan suatu dimensi baru. c. Perubahan atribut dimensi mengakibatkan sebuah atribut alternatif dibuat, jadi antara atribut yang lama dan baru diakses secara bersama-sama. 9. Menentukan prioritas Query dan model Query (deciding the query priority and the query modes) Pertimbangkan pengaruh dari perancangan fisikal, seperti keberadaan dari ringkasan (summaries) dan penjumlahan (aggregate). Selain itu, masalah administrasi, backup, kinerja indeks, serta keamanan juga merupakan faktor-faktor yang harus diperhatikan. 2.2 Perancangan Data Warehouse dengan Skema Bintang Star schema (skema bintang) (Poe, 1996, p33) adalah sebuah desain database yang digunakan untuk mendukung proses analisis dan memiliki sekumpulan tabel

21 27 yang telah berada dalam bentuk normalisasi. Rancangan skema bintang adalah sebuah struktur sederhana yang terdiri dari beberapa tabel yang relatif sedikit dimana hubungan antar tabelnya tergambar dengan jelas. Perancangan database ini dibandingkan dengan struktur normalisasi yang digunakan untuk database proses transaksi, menghasilkan respon waktu query yang lebih cepat. Skema yang sederhana ini mudah dipahami oleh sistem analis dan end-user walaupun tidak terbiasa dengan struktur database Keuntungan Menggunakan Skema Bintang Skema bintang memberikan keuntungan yang tidak terdapat pada struktur relasional biasa. Skema bintang menjadi standar perancangan database karena memiliki keuntungan sebagai berikut Dapat membuat perancangan database dengan respon waktu yang cepat. Dapat menyediakan suatu rancangan yang dapat dimodifikasi dengan mudah atau dapat ditingkatkan dengan pengembangan yang berkesinambungan dan sesuai dengan perkembangan data warehouse. Dapat menyederhanakan pemahaman dan penelusuran metadata bagi end-user. Paralel dalam perancangan database, bagaimana end-user dapat menyesuaikan cara berpikir dan menggunakan data.

22 Perancangan Skema Bintang Sebuah skema bintang terdiri dari 2 jenis tabel (Poe, 1996, p ) yaitu tabel fakta dan tabel dimensi. Tabel fakta terdiri dari data kuantitatif atau data fakta mengenai bisnis, serta informasi yang akan di-query. Informasi sering berupa pengumpulan numerik dan terdiri dari banyak kolom dan jutaan baris, sedangkan tabel dimensi lebih kecil dan menunjang data deskriptif yang mencerminkan dimensi dari baris. Query SQL kemudian digunakan untuk pendefinisian awal dan digunakan sebagai jalur penghubung antara tabel fakta dan dimensi, dengan batasan pada data untuk mengembalikan informasi yang terpilih Skema Bintang Sederhana Pada skema bintang sederhana, setiap tabel harus mempunyai primary key yang terdiri atas satu kolom atau lebih. Primary key dari tabel fakta terdiri dari satu atau lebih foreign key. Foreign key merupakan kolom pada suatu tabel yang nilainya didefinisikan oleh primary key yang ada pada tabel lain. Hubungan antara tabel fakta dan tabel dimensi dapat dilihat pada gambar 2.8 dimana terdapat suatu tabel fakta dan 3 tabel dimensi. Terlihat bahwa tabel fakta memiliki primary key yang terdiri dari 3 foreign key, yaitu key_1, key _2, key _3 yang masing-masing merupakan primary key pada tabel dimensi. Terjadi hubungan many- to- one foreign key pada tabel fakta dengan primary key pada tabel dimensi.

23 29 Tabel dimensi Key_1 Tabel fakta Key_1 Key_2 Key_3 Kolom data Kolom data Tabel dimensi Key_3 Tabel dimensi Key_2 Gambar 2.8 Skema Bintang Sederhana Skema Bintang dengan Beberapa Tabel Fakta Skema bintang juga dapat terdiri dari beberapa tabel fakta. Hal ini terjadi karena pada tabel fakta berisi kenyataan yang tidak saling berhubungan atau dikarenakan perbedaan waktu pembuatan data. Skema bintang juga dapat meningkatkan penampilan terutama jika data tersebut berada dalam jumlah banyak. Skema bintang dengan banyak tabel fakta terlihat seperti pada gambar 2.9 dibawah ini

24 30 Tabel dimensi Key_1 Tabel dimensi Tabel fakta Key_1 Key_2 Key_3 Kolom data Kolom data Key_2 Tabel fakta Key_1 Key_2 Key_3 Kolom data Kolom data Tabel dimensi Key_3 Gambar 2.9 Skema Bintang dengan Beberapa Tabel Fakta Skema Bintang Majemuk Dalam skema bintang sederhana, primary key dalam tabel fakta dibentuk oleh rangkaian kolom foreign key. Dalam berbagai aplikasi, rangkaian foreign key tidak menyediakan indentifikasi yang unik untuk setiap barisnya dalam tabel fakta.

25 31 Pada skema bintang majemuk, tabel fakta mempunyai sekumpulan foreign key yang menunjuk pada tabel dimensi dan sebuah primary key yang terdiri dari satu atau lebih kolom yang menyediakan identifikasi unik bagi setiap barisnya. Perbedaan antara skema bintang majemuk dengan skema bintang sederhana adalah primary key tidak sama dalam skema bintang majemuk. Tabel dimensi PKey_1 Tabel fakta FKey_1 FKey_2 FKey_3 Key_1 Key_2 Tabel dimensi PKey_2 Tabel dimensi PKey_3 Gambar 2.10 Skema Bintang Majemuk Pada gambar 2.10 terlihat bahwa dalam tabel fakta terdapat fkey 1, 2, 3 sebagai foreign key, masing-masing juga merupakan primary key pada tabel

26 32 dimensi. Tidak seperti pada skema bintang sederhana kolom-kolom ini tidak membentuk primary key pada tabel fakta, sebaliknya kolom key_1 dan key_2 tidak menunjuk tabel dimensi manapun dan fkey_1 adalah rangkaian pembentukan primary key, primary key dapat terdiri dari beberapaa kombinasi dari foreign key dan kolom lainnya dalam skema bintang majemuk. Kolom yang bukan merupakan kunci pada tabel dimensi disebut sebagai atribut. Tampilan data harus memungkinkan user untuk menganalisis data dalam berbagai tingkat untuk memperoleh jawaban yang diinginkan. Tampilan data dari tingkat yang lebih tinggi ke tingkat dibawahnya agar dapat memperoleh data yang lebih detail disebut drilling down, sebaliknya tampilan dari tingkat yang lebih rendah ke yang lebih tinggi disebut rolling up Skema Snowflake Skema snowflake merupakan variasi dari skema bintang dimana struktur tabel dimensinya berada dalam bentuk normalisasi ke 3, sedangkan struktur tabel fakta tetap. Alasan utama digunakannya skema snowflake menurut Poe (1996, p128) adalah Berkembangnya advanced decision support yang mendukung struktur snowflake. Banyaknya departeman MIS yang lebih menyukai struktur normalisasi bentuk ke 3.

27 33 Outboard table adalah tabel dimensi yang memiliki foreign key yang mengacu pada primary key yang terdapat pada tabel dimensi lain, terlihat pada gambar 2.11 dibawah ini. Tabel waktu Kode_waktu Tanggal Bulan Tahun Tabel penjualan Kode_waktu Kode_produk Kode_wilayah Jumlah Harga Diskon B_Kirim Total_jual Tabel wilayah Kode_wilayah Nama_wilayah Propinsi Tabel produk Kode_produk Kode_group Kode_tipe Nama_produk Satuan Gambar 2.11 Skema Bintang dengan Outboard Table Pada gambar 2.12 berikut ini akan menunjukan hasil pembentukan skema snowflake dari skema bintang dengan outboard table pada gambar 2.11 diatas.

28 34 Tabel bulan Bulan Tabel tahun Tahun Tabel waktu Kode_waktu Tanggal Bulan Tahun Tabel penjualan Kode_waktu Kode_produk Kode_wilayah Jumlah Harga Diskon B_Kirim Total_jual Tabel wilayah Kode_wilayah Nama_wilayah Propinsi Tabel group Kode_group Nama_group Tabel produk Kode_produk Kode_group Kode_group Kode_tipe Tabel tipe Kode_tipe Nama_produk Satuan Tabel satuan Satuan Nama_tipe Gambar 2.12 Skema Snowflake Kelemahan penggunaan skema snowflake adalah bila terdapat percabangan dalam tabel dimensi, misalnya untuk tabel pelanggan yang terdiri dari 300 orang, adalah tidak efektif untuk membuat tabel terpisah sebanyak jumlah tabel pelanggan tersebut.

29 Pengertian OLTP OLTP (Online Transaction Processing) menggambarkan kebutuhan sistem dalam ruang lingkup operasional dan merupakan proses yang mendukung operasi bisnis sehari-hari. OLTP dirancang untuk memungkinkan terjadinya pengaksesan secara bersamaan oleh beberapa user terhadap sumber data yang sama dan mengatur proses yang diperlukan. (Veiera, Professional SQL Server 7.0 Programming, 1999, p680). Sesuai dengan namanya OLTP mengijinkan transaksi untuk mengakses langsung ke database. Transaksi yang dilakukan termasuk operasi insert, update, dan delete. Database OLTP biasanya bersifat relasional dan dalam bentuk normal ketiga. Dan yang terpenting, database OLTP dibangun untuk mampu menangani banyak transaksi dengan performa yang tinggi. (Veiera, Professional SQL Server 7.0 Programming, 1999, p680) Data Warehouse Versus OLTP Database yang disediakan pada lingkungan data warehouse berbeda dengan database pada lingkungan operasional yang mendukung OLTP (Online Transaction Processing). Perbedaan itu adalah bahwa database pada data warehouse adalah database analisis, sedangkan database pada lingkungan operasional yang mendukung OLTP adalah database operasional. OLTP dirancang untuk menangkap informasi dan memutakhirkan isi data dengan sangat cepat. Karakteristik OLTP (Poe, 1996, p119) - Rata-rata transaksi adalah tinggi

30 36 - Pemutakhiran data secara teratur setiap kali terjadi perubahan - Tidak terjadi redudansi perulangan untuk menjaga integritas data Tabel 2.1 Tabel Data Warehouse Versus OLTP Tabel OLTP Data Warehouse Tujuan Menjalankan operasi sehari-hari Mangambil dan menganalisa informasi Manajemen Database RDBMS RDBMS Metode pemodelan data Normalisasi Skema bintang / multidimensi Akses Kegunaan data SQL Digunakan untuk menjalankan kegiatan bisnis harian SQL ditambah dengan kemampuan menganalisa data Digunakan untuk menganalisa dan mengamati strategi bisnis 2.4 Denormalisasi Denormalisasi adalah mencatat data-data yang tidak bergantung pada kolom lain, meskipun pada akhirnya mengakibatkan banyak terjadi duplikasi data. Tujuannya adalah agar semua informasi yang diperlukan harus terkandung dalam tabel log itu sendiri dan tidak tergantung pada tabel lain. Denormalisasi adalah suatu proses yang mengubah bentuk denormalisasi dari database dengan cara penggabungan tabel dan merupakan sebuah proses yang secara sengaja dilakukan dengan melanggar peraaturan bentuk normal dari normalisasi dengan tujuan untuk meningkatkan kinerja pengaksesan data yang ada. Keuntungan melakukan proses denormalisasi adalah

31 37 1. Mengurangi jumlah relasi yang terjadi antar tabel-tabel yang harus mengalami proses pada waktu pencarian sehingga akan meningkatkan kecepatan proses query data. 2. Membuat struktur database agar lebih mudah untuk dimengerti menurut dimensi dari pemakai. Struktur tabel yang dibuat sesuai keinginan pemakai memungkinkan terjadinya akses langsung yang akan meningkatkan kinerja. Kelemahan melakukan denormalisasi adalah 1. Proses denormalisasi secara tidak langsung akan membuat redundasi data. 2. Proses denormalisasi memerlukan alokasi memory dan storage yang besar. 2.5 Definisi Pembelian, Persediaan, Pemasaran, dan Penjualan Pembelian Pembelian adalah sesuatu usaha pengadaan barang barang/ jasa melalui pertukaran untuk digunakan sebagai bahan baku dalam proses produksi maupun dijual kembali. Dalam perusahaan jasa seperti rumah makan, kepuasan konsumen adalah hal yang paling utama, karena ini fungsi pembelian dituntut untuk mendapatkan barang barang yang berkualitas sesuai dengan kebutuhan pelanggan, karena itu menyangkut investasi dana perusahaan dalam persediaan, maka diperlukan suatu pengawasan yang baik terhadap pelaksanaan fungsi ini.

32 38 Menurut Assauri (1993, p163), pembelian adalah kemampuan perusahaan untuk mengadakan bahan-bahan dengan biaya rendah dan sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai seperti kualitas, penyerahan, dan pelayanan atau servis yang diinginkan. Tanggung jawab pembelian adalah untuk mendapatkan kuantitas dan kualitas bahan-bahan yang tersedia pada waktu yang dibutuhkan dengan harga yang sesuai dengan harga pasar atau harga yang berlaku. Menurut Mulyadi (1993, p301), transaksi pembelian dapat digolongkan menjadi 2 yaitu 1. Pembeli lokal adalah pembelian dari pemasok dalam negri. 2. Pembeli import adalah pembelian dari pemasok luar negri Persediaan Persediaan berkaitan erat dengan penjualan, retur penjualan, pembelian, retur pembelian, dan akutansi biaya produksi. Persediaan di gudang selalu berubah-ubah dan dicatat dalam dalam sistem persediaan Metode pencatatan dibagi menjadi dua metode, yaitu metode mutasi persediaan (perpetual inventory method) dan metode persediaan fisik (physical inventory method). Dalam metode mutasi persediaan, setiap mutasi persediaan itu dicatat dalam kartu persediaan, sedangkan dalam metode persediaan fisik hanya tambahan persediaan dari pembelian saja yang dicatat dan mutasi, berkurangnya persediaan karena pemakaian tidak dicatat dalam kartu persediaan.

33 Pemasaran Pemasaran adalah suatu proses kegiatan uang dipengaruhi oleh berbagai faktor sosial, politik, ekonomi dan managerial. Akibat dari pengaruh berbagai faktor tersebut adalah masing masing individu maupun kelompok mendapatkan kebutuhan dan keinginan dengan menciptakan, menawarkan, dan menukarkan produk yang memiliki nilai komoditas. Terdapat 2 macam taktik pemasaran yaitu 1. Deferensiasi, yang berkaitan dengan cara membangun strategi pemasaran dalam berbagai aspek dalam perusahaan, kegiatan membangun strategi pemasaran inilah yang membedakan defirensiasi yang dilakukan suatu perusahaan untuk menghasilkan tanggapan yang diinginkan dalam pasar sasaran 2. Bauran pemasaran yaitu seperangkat strategi-strategi pemasaran produk, harga, promosi dan tempat yang dipadukan oleh perusahaan untuk menghasilkan tanggapan yang diingikan dalam pasar sasaran Penjualan Penjualan merupakan bagian penting dalam mewujudkan pencapaian keuntungan. Penjualan dapat ditingkatkan dengan 2 cara, yaitu 1. Price reduction, berdasarkan hukum permintaan pengurangan harga akan mempengaruhi tingkat permintaan terhadap produk, semakin rendah harga, semakin tinggi permintaan.

34 40 2. Non price competition, dengan cara melakukan beberapa strategi seperti, penjualan, promosi, diskon, dan kebijakan perusahaan lain.

BAB 2 LANDASAN TEORI. berarti dan penting di lingkungan pemakai. (Hoffer, Prescott, dan McFadden, 2002, p5).

BAB 2 LANDASAN TEORI. berarti dan penting di lingkungan pemakai. (Hoffer, Prescott, dan McFadden, 2002, p5). BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Data Data adalah sebuah representasi dari obyek - obyek dan kejadian - kejadian yang berarti dan penting di lingkungan pemakai. (Hoffer, Prescott, dan McFadden, 2002, p5). Data

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. kebutuhan informasi suatu perusahaan. komputer secara sistematis. menggunakan database SQL Server 2000.

BAB 2 LANDASAN TEORI. kebutuhan informasi suatu perusahaan. komputer secara sistematis. menggunakan database SQL Server 2000. BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Database dan Data Warehouse 2.1.1 Pengertian Database Menurut Connolly dan Begg (2002, p14) database adalah kumpulan data yang berhubungan satu sama lain yang digunakan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Data Data adalah sebuah rekaman dari fakta-fakta, konsep-konsep, atau instruksiinstruksi pada media penyimpanan untuk komunikasi perolehan, dan pemrosesan dengan cara otomatis

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. each unit of data is relevant to some moment in time, atau kurang lebih dapat

BAB 2 LANDASAN TEORI. each unit of data is relevant to some moment in time, atau kurang lebih dapat 7 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Data Warehouse Menurut Inmon (2002, p389), A data warehouse is a collection of integrated, subject oriented database designed to support the DSS function, where each

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 6 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Dasar Sistem Informasi Menurut Inmon (2002, p388), data adalah suatu pencatatan dari sekelompok fakta, konsep, atau instruksi dalam suatu media penyimpanan untuk komunikasi,

Lebih terperinci

BAB II. LANDASAN TEORIse. Menurut McLeod dan Schell (2004, p405), data warehouse adalah sebuah

BAB II. LANDASAN TEORIse. Menurut McLeod dan Schell (2004, p405), data warehouse adalah sebuah BAB II LANDASAN TEORIse 2.1 Data Warehouse Menurut McLeod dan Schell (2004, p405), data warehouse adalah sebuah tempat penyimpanan data dimana kapasitas penyimpanannya berskala besar; datanya diakumulasikan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teknologi Informasi Menurut Alter (2000, p42) teknologi informasi adalah perangkat keras dan piranti lunak yang digunakan dalam sistem informasi. Perangkat keras Mengarah pada

Lebih terperinci

MEMBANGUN DATA WAREHOUSE

MEMBANGUN DATA WAREHOUSE MEMBANGUN DATA WAREHOUSE A. Menentukan Bentuk Data Warehouse Data warehouse memiliki berbagai macam bentuk yang sering digunakan. Jadi sebelum membangun suatu data warehouse kita harus memutuskan bentuk

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. informasi yang mentah atau kumpulan dari fakta yang masih harus diproses agar

BAB 2 LANDASAN TEORI. informasi yang mentah atau kumpulan dari fakta yang masih harus diproses agar BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Data, Informasi, dan Knowledge Pengertian data ada bermacam-macam, salah satunya adalah data merupakan informasi yang mentah atau kumpulan dari fakta yang masih harus diproses

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Data adalah sesuatu yang mewakilkan objek dan peristiwa yang memiliki arti

BAB II LANDASAN TEORI. Data adalah sesuatu yang mewakilkan objek dan peristiwa yang memiliki arti BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Data Data adalah sesuatu yang mewakilkan objek dan peristiwa yang memiliki arti dan sangat penting bagi pemakai (Hoffer, Prescott dan McFadden,2007, p6). 2.2 Basis Data Basis

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Teknologi informasi sekarang ini telah mengalami perkembangan yang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Teknologi informasi sekarang ini telah mengalami perkembangan yang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teknologi informasi sekarang ini telah mengalami perkembangan yang sangat pesat dalam waktu yang singkat. Teknologi informasi merupakan suatu keharusan yang harus ada

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Dasar Data Warehouse 2.1.1 Pengertian Data dan Informasi Pengertian data dan informasi menurut Turban, Rainer, dan Potter (2003,p15), data adalah fakta-fakta yang belum

Lebih terperinci

[Data Warehouse] [6/C2 & 6/D2]

[Data Warehouse] [6/C2 & 6/D2] [Data Warehouse] [6/C2 & 6/D2] [ Chapter 3] Arsitektur dan Struktur Data Warehouse Dedy Alamsyah, S.Kom, M.Kom [NIDN : 0410047807] Arsitektur Data Warehouse Menurut Poe, arsitektur adalah sekumpulan atau

Lebih terperinci

ANALISIS DAN PERANCANGAN DATA WAREHOUSE PENJUALAN, PEMBELIAN, DAN PERSEDIAAN UNTUK MENDUKUNG EKSEKUTIF DALAM PENGAMBILAN

ANALISIS DAN PERANCANGAN DATA WAREHOUSE PENJUALAN, PEMBELIAN, DAN PERSEDIAAN UNTUK MENDUKUNG EKSEKUTIF DALAM PENGAMBILAN ANALISIS DAN PERANCANGAN DATA WAREHOUSE PENJUALAN, PEMBELIAN, DAN PERSEDIAAN UNTUK MENDUKUNG EKSEKUTIF DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN PADA PT. PUSAKA KALI AGUNG Penulis : Rustam Steven Edwin Laurentino Palit

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Pengertian Data dan Informasi Menurut McLeod (Management Information Systems 9th, 2004, p18) data terdiri dari fakta-fakta dan angka yang secara relatif tidak

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 6 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Database 2.1.1 Definisi Database Menurut W.H Inmon(2002, p3), database diartikan sebagai suatu koleksi dari penyimpanan data yang terhubung yang sering digunakan dan mengurangi

Lebih terperinci

DATA WAREHOUSING AND ONLINE ANALYTICAL PROCESSING (OLAP)

DATA WAREHOUSING AND ONLINE ANALYTICAL PROCESSING (OLAP) DATA WAREHOUSING AND ONLINE ANALYTICAL PROCESSING (OLAP) Overview Data Warehouse dan OLAP merupakan elemen penting yang mendukung decision support. Terutama bagi perusahaan perusahaan besar dengan database

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Data Warehouse 2.1.1 Definisi Database Menurut Thomas Connolly dan Carolyn Begg (2002, p14), Database is a shared collection of logically related data, and a description

Lebih terperinci

BAB II KONSEP DATA WAREHOUSING

BAB II KONSEP DATA WAREHOUSING BAB II KONSEP DATA WAREHOUSING Komptensi yang diharapkan: Peserta pembelajaran memahami konsep-konsep, berbagai istilah, karakteristik, manfaat, tujuan, tugas-tugas data warehouseing. A. Pengertian Beberapa

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. informasi adalah bagaimana data tersebut diartikan dan dimengerti oleh

BAB 2 LANDASAN TEORI. informasi adalah bagaimana data tersebut diartikan dan dimengerti oleh BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Basis Data Data adalah sesuatu yang disimpan di dalam database, sedangkan informasi adalah bagaimana data tersebut diartikan dan dimengerti oleh pengguna. Menurut Connoly

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI. mengidentifikasi proses-proses bisnis utama dan entitas-entitas utama yang ada di SFI,

BAB III METODOLOGI. mengidentifikasi proses-proses bisnis utama dan entitas-entitas utama yang ada di SFI, BAB III METODOLOGI 3.1 Analisa masalah Langkah pertama yang dilakukan dalam proyek business intelligence pada PT Suzuki Finance Indonesia (SFI) adalah dengan melakukan analisa masalah. Yaitu dengan mengidentifikasi

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. diproses atau data yang mempunyai makna. Menurut Stephen Haag, Cummings, dan McCubbery ( 2005, p6 ), Data

BAB 2 LANDASAN TEORI. diproses atau data yang mempunyai makna. Menurut Stephen Haag, Cummings, dan McCubbery ( 2005, p6 ), Data 7 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Data dan Informasi Menurut McLeod ( 2001, p12 ), Information is processed data or meaningful data, yang berarti bahwa Informasi merupakan data yang telah diproses

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Ruang Lingkup

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Ruang Lingkup BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kemajuan teknologi informasi yang amat sangat pesat saat ini baik di Indonesia maupun negara lain, mempengaruhi semua aspek yang ada di masyarakat. Kebutuhan akan teknologi

Lebih terperinci

Bab 2 LANDASAN TEORI

Bab 2 LANDASAN TEORI Bab 2 LANDASAN TEORI 2.1 Dasar Dasar Data warehouse 2.1.1 Pengertian Sistem Informasi Menurut pendapat Steven Alter (1999, p4), An information system is a work system that use information technology to

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. pokok untuk kelangsungan hidup perusahaan. perusahaan yang bergerak di bidang retail.

BAB 1 PENDAHULUAN. pokok untuk kelangsungan hidup perusahaan. perusahaan yang bergerak di bidang retail. 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini penggunaan teknologi informasi tidak dapat dipisahkan dengan kehidupan kita, terutama di dalam suatu perusahaan. Teknologi informasi yang telah diintegrasikan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Database adalah suatu koleksi / kumpulan dari data yang persistent, yaitu ada

BAB 2 LANDASAN TEORI. Database adalah suatu koleksi / kumpulan dari data yang persistent, yaitu ada BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Database Database adalah suatu koleksi / kumpulan dari data yang persistent, yaitu ada yang berbeda satu dengan yang lainnya dan biasanya merupakan data yang bersifat sementara

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. bentuk yang dimengerti dan dapat digunakan.

BAB 2 LANDASAN TEORI. bentuk yang dimengerti dan dapat digunakan. BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Pengertian data Menurut Laudon (2006, p13), data adalah kumpulan fakta yang masih mentah yang menjelaskan aktivitas aktivitas yang terjadi dalam organisasi atau

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 7 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Data Warehouse 2.1.1 Pengertian Data dan Database Menurut Turban Rainer Potter (2001,p17), Data are raw facts or elementary descriptions of things, events, activities,

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Teori Dasar / Umum 2.1.1 Pengertian Database Pengertian database menurut Date (2000, p10) A database is a collection of persistent data that is used by the application system

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Memasuki era globalisasi pada saat ini, persaingan di dalam bisnis semakin ketat baik dalam industri barang atau jasa. Pada dasarnya perusahaan didirikan dengan melakukan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Berikut ini akan dijelaskan teori umum atau dasar yang digunakan, yaitu sebagai berikut:

BAB 2 LANDASAN TEORI. Berikut ini akan dijelaskan teori umum atau dasar yang digunakan, yaitu sebagai berikut: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum Berikut ini akan dijelaskan teori umum atau dasar yang digunakan, yaitu sebagai berikut: 2.1.1 Pengertian Data Menurut Hoffer & Venkataraman (2011: 5) menjelaskan bahwa

Lebih terperinci

BAB 2 LANDAS AN TEORI

BAB 2 LANDAS AN TEORI BAB 2 LANDAS AN TEORI 2.1 Data Warehouse Data warehouse adalah sebuah koleksi database yang terintegrasi, berorientasi subjek yang dirancang untuk mendukung fungsi DSS, dimana setiap unit data relevan

Lebih terperinci

DATA WAREHOUSE PERTEMUAN I S1 TEKNIK INFORMATIKA TITUS KRISTANTO, S.KOM

DATA WAREHOUSE PERTEMUAN I S1 TEKNIK INFORMATIKA TITUS KRISTANTO, S.KOM DATA WAREHOUSE PERTEMUAN I 22032013 S1 TEKNIK INFORMATIKA TITUS KRISTANTO, S.KOM METODE PEMBELAJARAN Kuliah Diskusi Presentasi Latihan Tugas Quiz UTS UAS BUKU ACUAN Apress Building A Data Warehouse With

Lebih terperinci

Universitas Putra Indonesia YPTK Padang Fakulas Ilmu Komputer Program Studi Teknik Informatika. Knowledge Discovery in Databases (KDD)

Universitas Putra Indonesia YPTK Padang Fakulas Ilmu Komputer Program Studi Teknik Informatika. Knowledge Discovery in Databases (KDD) Universitas Putra Indonesia YPTK Padang Fakulas Ilmu Komputer Program Studi Teknik Informatika Knowledge Discovery in Databases (KDD) Knowledge Discovery in Databases (KDD) Definisi Knowledge Discovery

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 7 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Database Menurut W.H Inmon (2002, p3), database didefinisikan sebagai suatu koleksi dari penyimpanan data yang terhubung yang sering digunakan dan mengurangi redudansi-perulangan-

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 7 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teknologi Informasi Menurut Steven Alter (1999,p42), teknologi informasi adalah perangkat keras dan piranti lunak yang digunakan dalam sistem informasi. Pengelolaan informasi

Lebih terperinci

[Data Warehouse] [6/C2 & 6/D2]

[Data Warehouse] [6/C2 & 6/D2] [Data Warehouse] [6/C2 & 6/D2] [ Chapter 2] Jenis dan Karakteristik Data Warehouse Dedy Alamsyah, S.Kom, M.Kom [NIDN : 0410047807] Jenis Data Warehouse 1. Functional Data Warehouse (Data Warehouse Fungsional)

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. saja media-media nirkabel seperti telepon selular, notebook dan masih banyak yang

BAB 1 PENDAHULUAN. saja media-media nirkabel seperti telepon selular, notebook dan masih banyak yang 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini media komunikasi sudah didukung oleh banyak kecanggihan, sebut saja media-media nirkabel seperti telepon selular, notebook dan masih banyak yang lainnya.

Lebih terperinci

6/26/2011. Menurut W.H. Inmon dan Richard D.H. Menurut Vidette Poe

6/26/2011. Menurut W.H. Inmon dan Richard D.H. Menurut Vidette Poe Menurut W.H. Inmon dan Richard D.H. koleksi data yang mempunyai sifat berorientasi subjek,terintegrasi,time-variant, dan bersifat tetap dari koleksi data dalam mendukung proses pengambilan keputusan management

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di Indonesia perusahaan manufaktur merupakaan perusahaan yang cukup signifikan perkembangannya seperti industri kimia, industri perbankan dll. Perusahaan manufaktur

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Database 2.1.1 Pengertian Database Menurut Connolly dan Begg (2002, p15) database merupakan suatu kumpulan data logikal yang berhubungan satu sama lain dan deskripsi dari suatu

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Teori Umum 2.1.1 Pengertian Data Menurut Inmon (2005:493), data adalah sebuah rekaman dari fakta, konsep ataupun instruksi pada sebuah media penyimpanan untuk komunikasi, pengambilan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Data Menurut Inmon (2002, p388), Data adalah sebuah rekaman dari fakta, konsep ataupun instruksi pada sebuah media peyimpanan untuk komunikasi, pengambilan maupun

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. dan piranti lunak yang digunakan dalam sistem informasi. Perangkat keras. Piranti Lunak

BAB 2 LANDASAN TEORI. dan piranti lunak yang digunakan dalam sistem informasi. Perangkat keras. Piranti Lunak 5 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teknologi Informasi Menurut Alter (1999, p42) teknologi informasi adalah perangkat keras dan piranti lunak yang digunakan dalam sistem informasi. Perangkat keras Mengarah pada

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teknologi Informasi Menurut Whitten (2004, p12) Information Technology is a contemporary term that describes the combination of computer technology (hardware and software) with

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum Teori umum adalah suatu pernyataan yang dianggap benar secara universal. Teori umum merupakan dasar untuk mengembangkan teori selanjutnya yang lebih khusus (spesifik).

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. membantu mengambil keputusan di lingkungan perusahaan.

BAB 2 LANDASAN TEORI. membantu mengambil keputusan di lingkungan perusahaan. 7 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Dasar Data Warehouse Model Perancangan database terus berkembang dari waktu ke waktu. Dari perkembangan tersebut maka terbentuklah data warehouse yang berisi data historis

Lebih terperinci

http://www.brigidaarie.com Apa itu database? tempat penyimpanan data yang saling berhubungan secara logika Untuk apa database itu?? untuk mendapatkan suatu informasi yang diperlukan oleh suatu organisasi

Lebih terperinci

ANALISIS DAN PERANCANGAN DATA WAREHOUSE PERPUSTAKAAN (STUDI KASUS: PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS BINADARMA PALEMBANG)

ANALISIS DAN PERANCANGAN DATA WAREHOUSE PERPUSTAKAAN (STUDI KASUS: PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS BINADARMA PALEMBANG) ANALISIS DAN PERANCANGAN DATA WAREHOUSE PERPUSTAKAAN (STUDI KASUS: PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS BINADARMA PALEMBANG) Andri 1), Baibul Tujni 2) 1,2) Program Studi Sistem Informasi Universitas Binadarma Jalan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 7 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Definisi Efektivitas Kegiatan Promosi Beberapa definisi dari efektivitas, kegiatan, dan promosi dari beberapa sumber dapat dilihat berikut ini. 2.1.1 Definisi Efektivitas Menurut

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang. Pada era globalisasi yang diiringi dengan kemajuan teknologi yang semakin

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang. Pada era globalisasi yang diiringi dengan kemajuan teknologi yang semakin BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Pada era globalisasi yang diiringi dengan kemajuan teknologi yang semakin pesat ini, kebutuhan akan informasi yang cepat, lengkap, akurat dan relevan menjadi hal yang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. tersebut dapat membantu dalam pengambilan keputusan yang tepat di waktu

BAB 1 PENDAHULUAN. tersebut dapat membantu dalam pengambilan keputusan yang tepat di waktu BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Informasi dan pengambilan keputusan adalah dua hal yang saling terkait dan tidak dapat dipisahkan. Dengan adanya informasi yang memadai, perusahaan dapat menganalisa

Lebih terperinci

[Data Warehouse] [6/C2 & 6/D2]

[Data Warehouse] [6/C2 & 6/D2] [Data Warehouse] [6/C2 & 6/D2] [ Chapter 6] Pemodelan Data Warehouse Dedy Alamsyah, S.Kom, M.Kom [NIDN : 0410047807] Pemodelan Data Ada dua pendekatan yang diterima sebagai best practice untuk memodelkan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 7 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Database 2.1.1 Pengertian Database Menurut Connolly dan Begg (2005, p15), database merupakan sebuah kumpulan data yang terhubung secara logika, dan deskripsi dari data tersebut,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. berkembang.mereka semua berusaha meningkatkan bisnisnya agar tetap dapat bertahan

BAB 1 PENDAHULUAN. berkembang.mereka semua berusaha meningkatkan bisnisnya agar tetap dapat bertahan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini bisnis bertumbuh dengan pesat, perusahaan yang sudah ada terus berkembang.mereka semua berusaha meningkatkan bisnisnya agar tetap dapat bertahan dalam persaingan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memanfaatkan teknologi informasi, perusahaan dapat menjalankan proses bisnis dengan

BAB I PENDAHULUAN. memanfaatkan teknologi informasi, perusahaan dapat menjalankan proses bisnis dengan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini teknologi informasi telah berkembang dengan pesat, dengan memanfaatkan teknologi informasi, perusahaan dapat menjalankan proses bisnis dengan lebih cepat,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dengan semakin berkembangnya zaman, maka semakin berkembang pula

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dengan semakin berkembangnya zaman, maka semakin berkembang pula BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dengan semakin berkembangnya zaman, maka semakin berkembang pula teknologi informasi sekarang ini. Hampir seluruh aspek kehidupan manusia mulai dipengaruhi oleh teknologi

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 8 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Pelaporan Penjualan dan Customer Profitability 2.1.1 Definisi sistem Sistem pada dasarnya adalah sekelompok elemen yang erat hubungan satu dengan yang lainnya, yang menyatu

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. 2.1 Data dan Informasi. Menurut Hoffer, Prescott dan Topi (2009, p46), data adalah sebuah

BAB 2 LANDASAN TEORI. 2.1 Data dan Informasi. Menurut Hoffer, Prescott dan Topi (2009, p46), data adalah sebuah 6 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Data dan Informasi Menurut Hoffer, Prescott dan Topi (2009, p46), data adalah sebuah representasi penyimpanan dari objek-objek dan kejadian-kejadian yang penting dan berarti

Lebih terperinci

Basis Data Oracle - Business Intelligence System. Ramos Somya, M.Cs.

Basis Data Oracle - Business Intelligence System. Ramos Somya, M.Cs. Basis Data Oracle - Business Intelligence System Ramos Somya, M.Cs. Menurut W.H. Inmon dan Richard D.H., data warehousing adalah koleksi data yang mempunyai sifat berorientasi subjek, terintegrasi, time-variant,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. perusahaan. Dengan informasi, organisasi bisa berkembang dan menjadi lebih

BAB 1 PENDAHULUAN. perusahaan. Dengan informasi, organisasi bisa berkembang dan menjadi lebih BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Informasi menjadi kebutuhan penting dalam sebuah organisasi ataupun perusahaan. Dengan informasi, organisasi bisa berkembang dan menjadi lebih baik, karena informasi

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan Sistem Informasi Skripsi Sarjana Komputer Semester Genap 2004 / 2005

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan Sistem Informasi Skripsi Sarjana Komputer Semester Genap 2004 / 2005 UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Jurusan Sistem Informasi Skripsi Sarjana Komputer Semester Genap 2004 / 2005 ANALISIS DAN PERANCANGAN DATA WAREHOUSE PADA PT PPG Eddy Sugianto 0400512343 Ainierti 0400513863

Lebih terperinci

Perancangan Basis Data

Perancangan Basis Data Modul ke: Perancangan Basis Data Fakultas FASILKOM DATA WAREHOUSE Program Studi Sistem Informasi www.mercubuana.ac.id Anita Ratnasari, S.Kom, M.Kom DATA WAREHOUSE Definisi Data Warehouse Salah satu efek

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. 2.1 Teori Umum Pengertian Data

BAB 2 LANDASAN TEORI. 2.1 Teori Umum Pengertian Data BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Pengertian Data Menurut Connolly & Begg (2010, p70) data merupakan komponen yang paling penting dalam sebuah Database Management System (DBMS) dari sudut pandang

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Dasar Data Warehouse 2.1.1 Pengertian Database Menurut James A. O Brien (2002, p166), Database is an integrated collection of logically related record of file, yang artinya

Lebih terperinci

Business Intelligence. Data Warehousing, Data Acquisition, Data Mining, Business Analytics, and Visualization

Business Intelligence. Data Warehousing, Data Acquisition, Data Mining, Business Analytics, and Visualization Business Intelligence Data Warehousing, Data Acquisition, Data Mining, Business Analytics, and Visualization DEFINISI DATA WAREHOUSE Data warehouse adalah database yang saling bereaksi yang dapat digunakan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada masa seperti sekarang ini teknologi sudah berkembang dengan pesat. Seiring dengan perubahan zaman, teknologi tersebut dapat membantu dan memudahkan setiap kegiatan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. untuk organisasi tersebut. Informasi tersebut dapat digunakan sebagai pengambilan

BAB 1 PENDAHULUAN. untuk organisasi tersebut. Informasi tersebut dapat digunakan sebagai pengambilan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan perkembangan teknologi informasi yang pesat, maka data sangat dibutuhkan oleh setiap organisasi karena dapat menghasilkan informasi yang diperlukan untuk

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 7 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Data dan Informasi Menurut Laudon (2006, p13), data adalah kumpulan fakta yang masih mentah yang menjelaskan aktivitas-aktivitas yang terjadi dalam organisasi atau lingkungan

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan Teknik Informatika Program Studi Database Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil tahun 2007/2008

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan Teknik Informatika Program Studi Database Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil tahun 2007/2008 v UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Jurusan Teknik Informatika Program Studi Database Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil tahun 2007/2008 ANALISIS DAN PERANCANGAN DATA WAREHOUSE PENJUALAN DAN PEMBELIAN PADA

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan Teknologi Informasi Skripsi Sarjana Komputer Semester Genap tahun 2005 / 2006

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan Teknologi Informasi Skripsi Sarjana Komputer Semester Genap tahun 2005 / 2006 UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Jurusan Teknologi Informasi Skripsi Sarjana Komputer Semester Genap tahun 2005 / 2006 ANALISIS DAN PERANCANGAN DATA WAREHOUSE PERENCANAAN ENERGI LISTRIK PADA P3TKKE - BPPT Paskalius

Lebih terperinci

LANDASAN TEORI. Sebelum dikenal database, penyimpanan data menggunakan pendekatan

LANDASAN TEORI. Sebelum dikenal database, penyimpanan data menggunakan pendekatan 7 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Database Sebelum dikenal database, penyimpanan data menggunakan pendekatan berbasis file. Namun pendekatan ini memiliki kelemahan dalam pengaksesan data dari dua atau lebih file

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. subject-oriented, integrated, time-variant, and non-volatile collection of data in

BAB 2 LANDASAN TEORI. subject-oriented, integrated, time-variant, and non-volatile collection of data in BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Pengertian Data Warehouse Berdasarkan Connoly dan Begg (2005, p1151), Data Warehouse is a subject-oriented, integrated, time-variant, and non-volatile collection

Lebih terperinci

KARAKTERISTIK DATA WAREHOUSE

KARAKTERISTIK DATA WAREHOUSE KARAKTERISTIK DATA WAREHOUSE Karakteristik data warehouse menurut Inmon, yaitu : 1. Subject Oriented (Berorientasi subject) Data warehouse berorientasi subject artinya data warehouse didesain untuk menganalisa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terus mempertahankan dan mengembangkan eksistensinya agar dapat

BAB I PENDAHULUAN. terus mempertahankan dan mengembangkan eksistensinya agar dapat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada masa era globalisasi seperti sekarang ini, persaingan bisnis terus tumbuh dan berkembang pesat. Oleh karena itu suatu perusahaan berusaha untuk terus mempertahankan

Lebih terperinci

Data Warehouse dan Decision Support System. Arif Basofi

Data Warehouse dan Decision Support System. Arif Basofi Data Warehouse dan Decision Support System Arif Basofi Referensi Data Warehouse, STMIK Global Informatika MDP. M. Syukri Mustafa,S.Si., MMSI, Sistem Basis Data II (Data Warehouse), 2008. Hanim MA, Data

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Berbagai aspek ilmu pengetahuan dan teknologi selalu berkembang dan mengalami kemajuan, sesuai dengan perkembangan cara berpikir manusia dan perkembangan zaman. Salah

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan Teknik Informatika Program Studi Strata-1 Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil Tahun 2006/2007

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan Teknik Informatika Program Studi Strata-1 Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil Tahun 2006/2007 UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Jurusan Teknik Informatika Program Studi Strata-1 Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil Tahun 2006/2007 ANALISIS DAN PERANCANGAN DATA WAREHOUSE DEPARTEMEN MARKETING PT. RAHADICIPTA

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. fakta, dengan sendirinya, secara relatif tidak ada artinya. kumpulan fakta yang merepresentasikan suatu objek atau kejadian yang

BAB 2 LANDASAN TEORI. fakta, dengan sendirinya, secara relatif tidak ada artinya. kumpulan fakta yang merepresentasikan suatu objek atau kejadian yang BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Umum 2.1.1 Pengertian Data Menurut Whitten et al. (2004, p23), data adalah fakta mentah mengenai orang, tempat, kejadian, dan hal-hal penting dalam organisasi. Tiap

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI Dalam bab ini akan dijelaskan tentang beberapa konsep tentang supra desa, business intelligence, data warehouse, staging area, ETL, OLAP, ROLAP, Pentaho Data Integration, dan PHP.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang. Kebutuhan perusahaan akan informasi yang cepat dan akurat semakin

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang. Kebutuhan perusahaan akan informasi yang cepat dan akurat semakin BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kebutuhan perusahaan akan informasi yang cepat dan akurat semakin meningkat seiring dengan tingkat kemajuan teknologi yang semakin pesat. Informasi tersebut dihasilkan

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil tahun 2005/ 2006

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil tahun 2005/ 2006 UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Jurusan Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil tahun 2005/ 2006 ANALISIS DAN PERANCANGAN APLIKASI DATA WAREHOUSE PADA PT. RICKY PUTRA GLOBALINDO TBK. STUDI

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. data, DBMS, dan data mart, hal hal diatas dapat menjelaskan secara mendasar

BAB 2 LANDASAN TEORI. data, DBMS, dan data mart, hal hal diatas dapat menjelaskan secara mendasar 7 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Basis Data Karena data dan basis data merupakan elemen mendasar dan sumber utama pada sistem data wareouse, pada bagian ini akan dijelaskan mengenai pengertian data, basis data,

Lebih terperinci

BAB 2 2 LANDASAN TEORI. Menurut Inmon (2002, p388), data adalah rekaman dari fakta-fakta, konsepkonsep,

BAB 2 2 LANDASAN TEORI. Menurut Inmon (2002, p388), data adalah rekaman dari fakta-fakta, konsepkonsep, BAB 2 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Data Menurut Inmon (2002, p388), data adalah rekaman dari fakta-fakta, konsepkonsep, atau instruksi-instruksi pada media penyimpanan untuk komunikasi, pengambilan,

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. subject oriented, nonvolatile, time variant collection

BAB 2 LANDASAN TEORI. subject oriented, nonvolatile, time variant collection 8 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Dasar Data warehouse 2.1.1 Pengertian Data warehouse Pengertian data warehouse menurut Inmon (2002, p31), a data warehouse is a subject oriented, nonvolatile, time variant

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI Pengertian Data, Informasi, dan Database

BAB 2 LANDASAN TEORI Pengertian Data, Informasi, dan Database BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Teori Teori Umum 2.1.1. Pengertian Data, Informasi, dan Database Menurut Turban Rainer Potter (2001,p17), Data are raw facts or elementary descriptions of things, events, activities,

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Fakultas Ilmu Komputer Jurusan Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil tahun 2005/2006

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Fakultas Ilmu Komputer Jurusan Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil tahun 2005/2006 UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Fakultas Ilmu Komputer Jurusan Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil tahun 2005/2006 ANALISIS DAN PERANCANGAN DATA WAREHOUSE PT. CIPTA TERAS ADI BUSANA

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI. Economic Data warehouse terbukti dapat mempermudah end user dalam

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI. Economic Data warehouse terbukti dapat mempermudah end user dalam BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI A. Tinjauan Pustaka Berdasarkan Penelitian dan studi kasus yang pernah dilakukan Computer Economic 2008. Data warehouse terbukti dapat mempermudah end user dalam

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini pangan merupakan salah satu masalah terbesar yang semakin sulit untuk ditangani dikarenakan jumlah manusia yang semakin banyak dari tahun ke tahun sehingga

Lebih terperinci

MANFAAT DATA WAREHOUSE PADA PT ABC

MANFAAT DATA WAREHOUSE PADA PT ABC MANFAAT DATA WAREHOUSE PADA PT ABC Evaristus Didik M.; Dewi S.; Felisia L.; Winnie S. Information Systems Department, School of Information Systems, Binus University Jl. K.H. Syahdan No. 9, Palmerah, Jakarta

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Data Warehouse Mohammed (2014) mengatakan bahwa data warehouse merupakan database relasional yang dirancang untuk melakukan query dan analisis. Data warehouse biasanya berisi

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 7 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Data Data merupakan fakta mentah atau deskripsi dasar suatu benda, kejadian, aktifitas dan transaksi yang ditangkap, direkam, disimpan, dan diklasifikasi tapi tidak terorganisir

Lebih terperinci

PERANCANGAN DATA WAREHOUSE PADA RUMAH SAKIT (STUDI KASUS: BLUD RSU KOTA BANJAR)

PERANCANGAN DATA WAREHOUSE PADA RUMAH SAKIT (STUDI KASUS: BLUD RSU KOTA BANJAR) PERANCANGAN DATA WAREHOUSE PADA RUMAH SAKIT (STUDI KASUS: BLUD RSU KOTA BANJAR) Rianto 1), Cucu Hadis 2) 1,2, Jurusan Teknik Informatika Fakultas Teknik Universitas Siliwangi Tasikmalaya e-mail: rianto@unsil.ac.id

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi dan Program Studi

BAB III LANDASAN TEORI Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi dan Program Studi BAB III LANDASAN TEORI 3.1. Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi dan Program Studi Satu satunya badan akreditasi yang diakui oleh pemerintah adalah BAN-PT yang berdiri pada tahun 1994, berlandaskan UU

Lebih terperinci

PERANCANGAN STRUKTUR DAN APLIKASI DATAWAREHOUSE PADA PELAYANAN KESEHATAN SINT CAROLUS. Ervyn. Binus University, Jakarta, DKI Jakarta, Indonesia.

PERANCANGAN STRUKTUR DAN APLIKASI DATAWAREHOUSE PADA PELAYANAN KESEHATAN SINT CAROLUS. Ervyn. Binus University, Jakarta, DKI Jakarta, Indonesia. PERANCANGAN STRUKTUR DAN APLIKASI DATAWAREHOUSE PADA PELAYANAN KESEHATAN SINT CAROLUS Ervyn Binus University, Jakarta, DKI Jakarta, Indonesia Selvi Binus University, Jakarta, DKI Jakarta, Indonesia dan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Definisi Database Menurut Connolly dan Begg (2010, p65), Database adalah kumpulan data yang berhubungan satu dengan yang lainnya dan digunakan secara bersama-sama,

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Data dan Informasi W.H. Inmon pada bukunya Building the Data warehouse (2005,p.493) mendefinisikan data sebagai kumpulan fakta, konsep, dan instruksi yang disimpan pada media

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Pengertian Data Menurut (Inmon, 2005, p. 493) data merupakan kumpulan faktafakta, konsep-konsep dan instruksi-instruksi yang disimpan dalam media penyimpanan yang

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Database 2.1.1 Definisi Data Menurut Inmon (2002, p388), data adalah sebuah rekaman fakta, konsep, atau instruksi pada sebuah media penyimpanan untuk komunikasi, pencarian,

Lebih terperinci

Data Warehousing dan Decision Support

Data Warehousing dan Decision Support Bab 9 Data Warehousing dan Decision Support POKOK BAHASAN: Hubungan antara Data Warehouse dan Decision Support Model Data Multidimensi Online Analytical Processing (OLAP) Arsitektur Data Warehouse Implementasi

Lebih terperinci