MATERI UJIAN BELADIRI POLRI -INKANAS DAN PELAKSANAANNYA.

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "MATERI UJIAN BELADIRI POLRI -INKANAS DAN PELAKSANAANNYA."

Transkripsi

1 MATERI UJIAN BELADIRI POLRI -INKANAS DAN PELAKSANAANNYA. ( Hasil Rujukan dan Modifikasi dari Rumusan terbaru thn 2012 dari Komisi Kurikulum di Dojo Umum / S Rene S dkk, yang sudah disesuaikan dengan Kebutuhan Sabhara/Brimob Polri dilapangan). Beberapa Catatan Umum yang penting mengenai Ujian Kenaikan SABUK serta DAN : 1. Ujian Kenaikan Sabuk Putih Hijau Biru Coklat diadakan tiap 3 bulan sekali dengan frekwensi Latihan di Dojo Polri rata-rata 3x 2 jam, diwilayah Polda/Pengda Inkanas masing2, dikota yang ditetapkan dan dikoordinasikan oleh Pengda & Polda. 2. Penguji : MSH Senior yang sudah memiliki Kompetensi yang ditunjuk oleh Ketua MSH Pengda dan berkoordinasi dengan Dewan Guru dan Kapolda setempat. Penguji dari kalangan Karateka Inkanas anggota POLRI, Karateka Umum maupun anggota TNI 3. Sabuk yang dipakai dalam Latihan dan dalam Ujian adalah : Mulai dari tingkatan PUTIH, HIJAU, BIRU dan COKELAT. Selanjutnya HITAM (DAN I, II, III dst). Karate-gi atau Baju Karate adalah Warna Cokelat khas Polri. Ijazah/Sertifikat Ujian Kyu : Ditandatangani oleh Ketua MSH Pengda, Ketua Umum atau Ket Harian dan Kapolda. Ijazah Sabuk Hitam : Ditandatangani oleh Ketua Dewan Guru, Ketua Umum PB Inkanas dan Kapolri atau Kalemdikpol a/n Kapolri. 4. Pelaksanaan Ujian kenaikan Sabuk diadakan di tiap Pengprov Inkanas dan berkoordinasi dengan Polda atau SPN setempat. Ketentuan Adminitrasi (seperti Uang Ujian dll), akan diatur tersendiri oleh PB Inkanas dan Polri.

2 5. Pada dasarnya, materi DASAR KIHON, KUMITE dan KATA, antara Dojo Umum dengan Dojo Polri adalah SAMA, seperti yang telah disusun oleh Komisi Kurikulum PB Inkanas/ S Rene Soepardi dkk. Hanya ada pengurangan/penambahan sedikit. Materi Latihan dan Ujian yang membedakan bagi Dojo Polri adalah ditambah dengan Pengayaan & kombinasi materi pada Tehnik sesuai kebutuhan di Polri saat ini yaitu : a. Ishodori (Tehnik Beladiri Praktis) : Merupakan Tehnik kombinasi Karate dengan Kuncian, patahan, lipatan, cekikan, bantingan, tehnik Combat, tehnik Unit, tehnik membawa tahanan, Aplikasi Tongfa/tongkat T dan Tameng dll). Ini semua merupakan Tehnik yang Relevan dengan Basic/fondasi yang sudah dimiliki Karateka Shotokan Inkanas. b. Aplikasi Tongfa (Tongkat T), tameng dan borgol (opsional). 6. Seluruh Materi Latihan dan Ujian yang dibutuhkan, sudah dimuat pada KONSEP Buku Hanjar (Bahan Pelajaran) Beladiri Karate Polri /Edisi Perdana, dan Buku dengan judul : Mengenal Beladiri Karate Polri sudah disiapkan serta dapat dipakai sebagai Panduan Latihan. Namun dalam Penataran Cl Pelatih Polri tgl 4 8 Februari 2013, diadakan PENGHALUSAN materi tsb, untuk diberikan kepad Satuan Sabhara & Brimob saja. Tiap 3-6 bln, materi Latihan & materi Ujian tsb dimungkinkan untuk disempurnakan terus setelah melalui Proses Monitoring dan Evaluasi, sesuai dengan perkembangan dan kebutuhan Institusi Kepolisian Republik Indonesia.

3 A. Sabuk PUTIH I. K I H O N : Untuk Satuan Inti : Brimob dan Dalmas sbb : 1. Ditempat : Gedan Barai (kaki kanan mundur). 2. Maju 3x : Oi Zuki Chudan. Hadap belakang. Maju 3x Oi Zuki Jodan. 3. Maju 3x : Oi Zuki Chudan + Gedan Barai (tangan yang sama) + Gyaku Zuki Chudan. Mundur 3x : Gedan Barai + Gyaku Zuki Chudan. Ditempat : Gedan Barai. 4.. Maju 3x : Oi Zuki Jodan + Ude Uke (tangan yang sama) + Gyaku Zuki Jodan. Mundur 3x : Ude Uke + Gyaku Zuki Jodan. Ditempat : Gedan Barai. 5. Maju 3x : Oi Zuki Chudan. Mundur 3x : Shuto Uke. Ditempat : Gedan Barai..Kamaete. 6. Maju 3x : Mae Geri Chudan, balik belakang : Gedan Barai, Kamaete. Maju 3x : Mae Geri Jodan, balik belakang : Gedan Barai.

4 7. Y A M E. Catatan khusus KIHON dan turunannya : Materi Ujian KIHON di Dojo Polri, bobotnya hampir sama dengan di Dojo Umum. Untuk Karateka Polri yang sudah berusia lanjut, misalnya diatas 40 thn, diberikan special tehnik KIHON yang dikurangi porsinya dan bisa diikuti sesuai usianya dan kemampuan fisiknya, yang nanti dikompensasikan dgn Tehnik lain yg Sangat relevan, misalnya : Tehnik pernafasan yg ditingkatkan, utk kebugaran fisik. Hal diatas dimuat pada Daftar Kurikulum Latihan dan pada Lembar Metode Percepatan/akselerasi yang disesuaikan dengan Level (1 s/d 10) serta Kepangkatan di Polri (aturannya dari Baharkam menyusul). Karena ada beberapa factor yang berpengaruh, misalnya USIA yang tidak merata di satu Dojo, maka Para Pelatih di Dojo ybt dapat mengatur dan menyesuaikan Materi Latihan Kihon dan turunannya (Kumite, Kata, Ishodori dll) dengan kondisi dan kebutuhan setempat dalam batas Koridor Tehnik serta Pengayaannya. Semua akan terlihat dan perlu penyesuaian pada saatnya nanti dalam Melaksanakan Materi Ujian ini. II. K U M I T E : 1. Gohon Kumite : Oi Zuki Chudan, Tangkisan : Ude Uke 1x, (balasan : Jodan Zuki). 2. Gohon Kumite : Oi Zuki Jodan, Tangkisan : Agi Uke 1x (balasan : Chudan Zuki) III. K A T A : 1. Heian Shodan (Kata 1).

5 IV. I S H O D O R I : Pd dasarnya, materi Sabuk Putih pada Tehnik Kuncian, patahan dll yang diberikan dalam Latihan Cukup banyak, namun Materi dalam Ujian Putih hanya dipilih 3 jenis Tehnik saja. Posisi : Berpasangan / Berhadapan dan sifatnya Statis 1x serangan, langsung dilumpuhkan. (dalam Latihan harus dilengkapi dengan petunjuk2 rangkaian FOTO). Materi Ujian Ishodori ini pada bulan ke 3 Latihan sudah diberitahukan mana yang akan diuji, hanya 4 gerakan tehnik. Rangkaian Materi Ujian Ishodori : 1. Pegangan krah baju dari depan dengan tangan kanan. Penyelesaian : Pegang telapak tangannya dan pijit. Putar telapak tangannya. Lalu sikutnya di Shuto dgn tangan kiri kita, sampai lawan tersungkur. 2. Pundak kanan kita dipeluk dari sebelah kiri. Penyelesaian : Tangan kiri kita putar dari belakang mengunci tangan kanannya. Lawan dorong kebawah sampai tersungkur. 3. Rambut dijambak dari belakang. Penyelesaian : Pegang tangan lawan, lalu tangan nya diputar seiring dgn badan kita diputar berhadapan.

6 Berikan tendangan maigeri kearah ulu hati. Sampai lawan terjengkang. 4. Dekapan pinggang dari belakang. Penyelesaian : Pukul tangannya (pungung telapak) dgn tangan kita. Kunci sikutnya dgn tangan kiri kita, putar kebelakang sampai menunduk. Timpa dgn Enpi tangan kanan arah punggungnya sampai tersugkur. Tangan kirinya dipanjangkan dan dikunci sambil ditindih pangkal lengannya. V. APLIKASI TONGFA (TONGKAT T) : OPSIONAL. 1. Berpasangan : Sikap Siap. Serangan lawan dengan tangan kanan (tangan kosong). Serangan lawan Tangan Kosong : ditangkis dgn Tongfa dan dilumpuhkan dengan Kuncian Tongfa Serangan lawan Bertongkat : ditangkis dgn Tongfa dan dilumpuhkan dengan Kuncian Tongfa Serangan lawan dengan ayunan senjata tajam : ditangkis dengan Tongfa dan dilumpuhkan dengan kuncian Tongfa. Diteruskan dgn Tehnik Tongfa dalam membawa Tahanan/penjahat ke mobil tahanan. 2. Bergantian : Gerakan yang sama. Catatan: Materi KIHON, KUMITE & KATA pada Ujian Sabuk Hijau di Dojo Polri, bobotnya hampir sama dengan Sabuk Hijau dan Biru di Dojo Umum. Kalau di Dojo Umum, diarahkan ke Pertandingan dgn menciptakan Atlit2 Prestasi. Kalau di Dojo Polri menciptakan Karateka yg mahir Beladiri Praktis, sesuai dengan tugasnya dilapangan (bukan Atlit Prestasi). Namun tidak tertutup kemungkinan ada juga nanti Atlit2 dari Dojo Polri yang dapat diarahkan menjadi Atlit Prestasi. Hal ini akan di evaluasi sambil berjalan.

7 B. Sabuk HIJAU I. K I H O N : 1. Ditempat : Gedan Barai (kaki kanan mundur) 2. Maju 3x : Oi Zuki Chudan, hadap belakang. Maju 3x : Oi Zuki Jodan. 3. Maju 3x : Oi Zuki Chudan + Age Uke (tangan yang sama) + Gyaku Zuki. Mundur 3x : Age Uke + Gyaku Zuki Chudan. Ditempat : Gedan Barai. 4. Maju 3x : Oi Zuki Jodan + Ude Uke (tangan yang sama) + Gyaku Zuki Jodan Mundur 3x : Ude Uke+ Gyaku Zuki Jodan. Ditempat : Gedan Barai. 5. Maju 3x : Oi Zuki Chudan. Mundur 3x : Shuto Uke. Ditempat : Gedan Barai, Kamaete. 6. Maju 3x : Mai Geri Chudan, balik belakang, Gedan Barai, Kamaete. Maju 3x : Mai Geri Jodan, balik belakang, Geda Barai. Maju 3x : balik belakang, Gedan Barai.

8 7. Ditempat : Zenkutsu Dachi, Kamaete. Maju 3x : Yoko Geri Kiage, Hadap sebaliknya, Kamaete. Maju 3x : hadap sebaliknya, kamaete. 8. Maju 3x : Yoko Geri Kekomi, hadap sebaliknya, kamaete. Maju 3x, Balik belakang Gedan Barai. 12, Y A M E. Catatan : Materi Ujian KIHON utk Sabuk Hijau di Dojo Polri, hampir sama dengan di Dojo Umum. I. K U M I T E : Kaeshi Kihon : Ippon Kumite (kiri/kanan & berpasangan). Maju 1x, balas dan Bergantian. 1. Jodan Zuki 2. Chudan Zuki 3. Mae geri Chudan 4. Yoko geri Kekomi 5. Mawashi geri. II. K A T A : Heian Nidan (Kata-2).

9 III. I S H O D O R I : Posisi : Berhadapan. Serangan tangan kanan dengan tangan kosong 1x, maju kaki kanan. 1. Serangan Jodan Zuki. Penyelesaian : Tangkis dgn Agi Uke kiri. Shuto Uchi dgn tangan kanan. Kunci siku tangan kanan (menengadah) dgn putaran tangan kanan kita dibawah sikut lawan. Pergelangan tangan kanannya dipegang erat dgn tangan kiri kita. 2. Serangan Chudan Zuki. Penyelesaian : Tangkis Ude Uke + Uraken Gyaku Zuki chudan De Ashi Harai dengan kaki kanan Kuncian bawah (bisa kuncian ketiak atau leher). 3. Serangan Maigeri kaki kanan. Penyelesaian : Tangkis dgn Gedan Barai tangan kanan dgn kaki geser kekiri Langsung di dorong + Lipatan dan jatuhan.

10 4. Serangan Maigeri kaki kanan. Penyelesaian : Diblok dengan Jizu Uke (kiri kanan) Counter maigeri Kuncian lutut bawah, lawan telungkup. IV. APLIKASI TONGFA : OPSIONAL. 1. Sama dengan Materi Sabuk Putih 2. Ditambah dengan Aplikasi Gabungan Tehnik Dasar Tongfa tangkisan dan serangan ditempat.

11 C. Sabuk BIRU I. KIHON. 1. Ditempat : Gedan Barai (kaki kanan mundur). 2. Maju 3x : Oi Zuki Chudan + Gedan Barai (tangan yg sama) + Gyaku Zuki Chudan. Mundur 3x : Gedan Barai + Gyaku Zuki Chudan. Ditempat : Gedan Barai. 3. Maju 3x : Oi Zuki Jodan + Ude Uke + Yoko Enpi Uchi (tangan yang sama) + Gyaku Zuki Jodan. Mundur 3x : Ude Uke + Yoko Enpi Uchi. Ditempat : Gedan Barai. 4. Maju 3x : Shuto Uke + Nukite. Mundur 3x : Shuto Uke + Nukite. Ditempat : Gedan Barai. Kamaete. 5. Maju 3x : Sanbon Zuki. Mundur 3x : Gedan Barai + Gyaku Zuki Sanbon Zuki. Ditempat : Gedan Barai. Kamaete. 6. Maju 3x : Ren Geri (Mae geri Chudan + Mae Geri Jodan), balik belakang Gedan Barai. Kamaete. Maju 3x : Balik Belakang Gedan Barai. Kamaete.

12 7. Ditempat : Zenkutsu Zachi, kamaete. Maju 3x : Yoko Geri Keage. Balik Belakang Gedan Barai. Kamaete. 8. Maju 3x : Ren Geri ( Yoko Geri Keage + Yoko Geri Kekomi ), Balik Belakang Gedan Barai. Kamaete. Maju 3x : Balik Belakang Gedan Barai. Kamaete. 9. Maju 3x : Mawashi Geri, balik belakang Gedan Barai. Maju 3x Balik Belakang ; Gedan Barai. 10. Y A M E. II. KUMITE Kaeshi Kihon Ippon Kumite (Kiri/Kanan). Maju : 1x balas. Bergantian. 1. Jodan Zuki 2. Mae Geri Chudan 3. Mawashi Geri III. K A T A 1. Heian Sandan (Kata-3).

13 IV. I S H O D O R I. 1. Tehnik Idori (sambil duduk) : diserang oleh 1 penjahat dgn tangan kosong tanpa senjata tajam. Lumpuhkan dengan 2 jenis Tehnik Counter Attack. 2. Tehnik Hapo Kumite : sikap kamaete, diserang oleh 2 orang penjahat tanpa senjata tajam. Lumpuhkan dengan 2 jeis Tehnik Counter Attack. 3. Tehnik Combat : Membalas serangan lawan 1 orang (bersenjata tajam), diasumsikan TERORIS dalam beberapa detik harus dapat dilumpuhkan dan dibawa ke mobl tahanan. Tehnik Combat : Ditodong dgn Pistol dari samping. Penjahat berhasil dilumpuhkan. 4. Tehnik Unit : 3 orang berhasil meringkus penjahat /teroris bersenjata tajam yg menyerangnya. Berhasil diringkus. Bagaimana posisi ke 3 tim tsb dalam meringkus. V. APLIKASI TONGFA (TONGKAT T) DAN TAMENG : 1. Untuk Sabuk Biru Tidak diberikan lagi.

14 D.Sabuk COKELAT I. K I H O N. 1. Ditempat : Gedan Barai. 2. Maju 3x : Oi Zuki Chudan + Age Uke (tangan yang sama) + Gyaku ZukiChudan. Mundur 3x : Age Uke + Gyaku Zuki Chudan. Ditempat : Gedan Barai. 3. Maju 3x : Oi Zuki Jodan + Ude Uke + Yoko Empi Uchi + Uraken Uchi (tangan yang sama) + Gyaku Zuki Jodan. Mundur 3x : Ude Uke + Yoko Epi Uchi + Uraken Uchi. Ditempat : Gedan Barai. 4. Maju 3x : Oi Zuki Jodan + Uchi Uke + Kizami Zuki (tangan yang sama) + Gyaku Zuki Joda. Mundur 3x : Uchi Uke + Kizami Zuki + Gyaku Zuki Chudan. Ditempat : Gedan Barai. 5. Maju 3x : Oi Zuki Chudan + Shuto Uke + Mae Ashi Geri + Nukite. Mundur 3x : Shuto + Mae Ashi Geri + Nukite. Ditempat : Gedan Barai, Kamaete. 6. Maju 3x : Sanbon Zuki, Mundur : Gedan Barai + Gyaku Sanbon Zuki (Gyaku Zuki Chudan, Oi Zuki Jodan, Gyaku Zuki Chudan), Uchi Uke + Gyaku Sanbon Zuki + Age Uke Gyaku Sanbon Zuki. Ditempat : Gedan Barai, Kamaete. 7. Maju 3x : Mae geri Chudan, balik belakang Gedan Barai, Kamaete. Maju 3x : ae Geri Jodan, balik belakang Gedan Barai, kamaete.

15 8. Maju 3x : Ren Geri (Yoko Geri Kiage + Yoko Geri Kekomi), balik belakang Gedan Barai, kamaete. Maju 3x : balk belakang Gedan Barai, kamaete. 9. Maju 3x : Mawashi Geri, balik belakang Gedan Barai. Maju 3x : Balik belakang Gedan Barai. 10. Maju 3x : Ren Geri (Mae Geri Chudan + Mawashi Geri), hadap sebaliknya. Maju 3x : Balik Belakang Gedan Barai. 11. Y A M E. II. K U M I T E. a. Okuri Jiyu Ippon Kumite (Kiri/Kanan) :. 1. Chudan Zuki. 2. Mae Geri Chudan. 3. Mawashi Geri. b. Kumite Dojo : berpasangan (2 menit) III. K A T A. Heian Yondan & Heian Godan, ditambah Bassai Dai

16 IV. I S H O D O R I. Dengan Skenario sehari-hari, bagaimana Polisi dengan cerdas, tangkas dan mahir beladiri waktu bertindak dalam tugasnya. Nuansanya ada Tehnik Combat & Unit yang ditopang oleh kemahiran Beladiri. SOP (Standard Operation Procedure) yang berlaku Umum dalam Beladiri Polri : Penjahat dilumpuhkan dengan Tehnik Karate Dilanjut dengan penguncian Dilanjut dengan pemborgolan Bawa tahanan tersebut ke Mobil tahanan untuk diproses secara Hukum berikutnya. 1. Contoh : Model Penyelamatan Pejabat / tamu VVIP : Diserang oleh 1 orang tdk dikenal dgn senjata tajam. Penjahat berhasil dilumpuhkan dgn Tehnik Karate dan dikunci (kuncian ketiak, kuncian kaki atau pilihan lain), Peragakan secara berpasangan. 2. Contoh :Model Patroli : Menemukan seorang wanita yang berteriak minta tolong dan akan diperkosa oleh 1 orang didalam Angkot. Bagaimana Karateka Polri berupaya meringkus penjahat tersebut. Peragakan secara berpasangan. 3. Contoh : Melerai pengeroyokan 1 orang oleh 3 orang Geng Motor : Orang yang dikeroyok berhasil diselamatkan dan 1 orang pengeroyok dilumpuhkan dan ditahan serta 1 senjata tajam dirampas. Peragakan oleh 4 orang secara bergantian.

17 MATERI UJIAN SABUK HITAM / DAN DALAM BELADIRI KARATE POLRI. A. KIHON TINGKAT : DAN I NAMA TEHNIK MAJU MUNDUR Gedan Barai ditempat 1. Gedan Barai + Gyaku Zuki 3 x 3 x 2. Sanbon Zuki (Jodan + Chudan + Chudan) 3 x 3 x 3. Age Uke + Gyaku Zuki 3 x 3 x 4. Ude Uke + Gyaku Zuki 3 x 3 x 5. Ude Uke + Empi + Uraken 3 x 3 x 6. Uchi Uke + Kizami Zuki + Gyaku Zuki 3 x 3 x 7. Shuto Uke + Mae Geri + Nukite 3 x 3 x Gedan Barai ditempat 8. Mae Geri Jodan 3 x Balik blkg 9. Mae Geri Chudan 3 x gerakan 10. Ren Geri (Chudan + Jodan) : 2 kai 3 x sama Kiba Dachi menghadap Kiri / kanan 11. Yoko Geri Keage 3 x Balik blkg 12. Yoko Geri kekomi 3 x gerakan 13. Ren Geri (Keage + Kekomi) : 2 kaki 3 x sama Gedan Barai ditempat 14. Mawashi Geri 3 x Balik blkg 15. Ren Geri (Mawashi + Kekomi ) : 2 kaki 3 x gerakan sama

18 B. K U M I T E Jiyu Ippon Kumite (maju 1x, tangkis, balas dan bergantian) Oi Zuki Jodan Oi Zuki Chudan Mae Geri Chudan Yoko Geri Kekomi Dilakukan dengan memberikan aba-aba terlebih dulu. Serangan dan tangkisan dilakukan dengan benar, kecepatan tinggi dan kekuatan yang besar. A. K A T A : Bassai Dai (atau Kata pilihan yang lain) B. I S H O D O R I (Disiapkan terpisah)

19 A. K I H O N TINGKAT : DAN II Nama Tehnik Maju Mundur Gedan Barai ditempat 1. Gedan Barai + Gyaku Zuki 3 x 3 x 2. Sanbon Zuki (Jodan + Chudan + Chudan) 3 x 3 x 3. Ude Uke + Gedan Barai + Gyaku Zuki 3 x 3 x 4. Ude Uke + Enpi + Uraken 3 x 3 x 5. Uchi Uke + Kizami Zuki + Gedan Barai + Nukite 3 x 3 x 6. Age Uke + Gedan Barai + Gyaku Zuki 3 x 3 x 7. Shuto Uke + Mae Geri +Gedan Barai + Nukite 3 x 3 x Gedan Barai ditempat 8. Mae Geri Chudan 3 x Balik belakang, gerakan sama 9. Mae Geri Jodan 3 x 10. Ren Geri (Chudan + Jodan + Chudan) : 2 kaki 3 x 11. Mae geri Chudan + Jodan : 1 kaki 3 x Kiba Dachi menghadap kiri / kanan 12. Yoko Geri Kiage 3 x Balik 13. Yoo Geri Kekomi 3 x belakang 14. Ren Geri (Keage + Kekomi) : 2 kaki 3 x gerakan 15. Yoko Geri Kiage + Kekomi : 1 kaki 3 x sama Gedan Barai ditempat 16. Mawashi Geri 3 x Balik blkg 17. Ren Gri (Mawashi + Kekomi) : 2 kaki 3 x 18. Mawashi Geri + Kekomi : 1 kaki 3 x gerakan sama

20 B. UJIAN KEMANTAPAN TEHNIK PUKULAN. Penguji memegang sebuah benda tajam (pisau atau garpu) dan peserta Ujian melakukan Tehnik Pukulan Kearah benda tersebut dengan kecepatan & kekuatan penuh disertai kontroljarak terhadap benda tersebut. Benda tersebut digerakkan sesuai dengan keinginan penguji, pukulan dilakukan dengan tangan kanan atau kiri. C. K U M I T E Jiyu Kumite (perkelahian bebas selama 2menit ). Babak I : Jiyu Kumite dengan sesama DAN II Babak II : Jiyu Kumite dengan DAN yang lebih tinggi Masing-masing selama 2 menit. D. K A T A Peserta Ujian dapat MEMILIH KATA, antara lain : Enpi, Jion, Kanku Dai, Hangetsu, Tekki Nidan dan lain2. E. I S H O D O R I (Disiapkan terpisah)

21 A. K I H O N TINGKAT : DAN III Nama Tehnik Maju Mundur Gedan Barai ditempat 3 x 3 x 1. Gedan Barai+ Gyaku Zuki 3 x 3 x 2. Sanbon Zuki (Jodan + Chudan + Chudan) 3 x 3 x 3. Ude Uke + Gedan Barai + Gyaku Zuki + Oi Zuki 3 x 3 x 4. Ude Uke + Empi +Uraken + Gyaku Zuki 3 x 3 x 5. Uchi Uke + Kizami Zuki +Gedan Barai + Gyaku Zuki +Oi Zuki 3 x 3 x 6. Age Uke + Gedan Barai + Gyaku Zuki + OiZuki 3 x 3 x 7. Shuto Uke + Kizami Zuki + Mae Geri + Gedan Barai + Nukite 3 x 3 x Gedan Barai ditempat. 8. Mae Geri Chudan 3 x Balik blkg 9. Mae Geri Jodan 3 x Gerakan 10. Ren Geri 3 x sama 11. Mae geri Chudan + Jodan : 2 kaki 3 x Kiba Dachi menghadap Kiri/kanan 12. Yoko Geri kiage 3 x Balik blkg 13. Yoko Geri Kekomi 3 x gerakan 14. Ren Geri (Keage + Kekomi) : 2 kaki. 3 x sama 15. Yoko Geri Keage + Kekomi : 1 kaki 3 x Gedan Barai ditempat 16. Mawashi Geri 3 x Balik blkg 17. Ren Geri (Mawashi + Kekomi) : 2 kaki. 3 x 18. Mawashi Geri + Kekomi : 1 kaki 3 x gerakan sama

22 B. Ujian kemantapan Tehnik Pukulan dan Tendangan. Penguji memegang sebuah benda tajam dan Peserta Ujian melakukan tehnik Pukulan / tendangan kearah benda tersebut dengan kecepatan & kekuatan penuh disertai control jarak terhadap benda tersebut. Benda tersebut digerakan sesuai dengan keinginan Penguji.Pukulan dilakukan dengan tangan kanan maupun kiri. C. KUMITE Jiyu Kumite (perkelahian bebas), selama 3 menit. Babak I : Jiyu Kumite dengan sesama DAN III. Babak II : Jiyu Kumite dengan dewan Guru. Masing2 selama 2x3 menit. Pada saat menghadapi dewan Guru, Dewan Guru menggunakan Kumite Dojo dan Peserta Ujian tidak diperkenankan melakukan serangan balasan. D. K A T A Peserta Ujian harus menampilkan KATA Kelas A yang terdiri dari : Jion, Kanku-dai, Kanku-Sho, Basai-Sho, Sochin, Nijushiho, Gojushiho-Sho, Gojushi-Dai, Unsu. E. ISHODORI (Disiapkan terpisah)

23 TINGKAT : DAN IV & DAN V Materi Ujian : 1. Kihon & Kata : Pilihan & ditentukan Tim penguji/dewan Penguji 2. Ada tidaknya Ujian Kumite ditentukan oleh Tim/Dewan Penguji. 3. Menjawab pertanyaan & menjabarkan contoh 2 gerakan seputar Beladiri Polri 4. Menjawab pertanyaan dan memberikan contoh tentang Tehnik Pernafasan E-Max (jenis taisho pernafasan & manfaat yang dirasakan). Untuk DAN V ditambahkan : 5. Menjawab pertanyaan & menjabarkan tentang Manajemen Beladiri Polri 6. Peserta Ujian : > Membuat makalah mengenai satu bentuk Tehnik karate atau Ishodori Polri (minimal 5 halaman) > Menjabarkan gerakan Tehnik tersebut, sebagai penjabaran dari makalah yg diajukan. Bandung, JANUARI DEWAN GURU PB INKANAS.

I N K A I KRITERIA PENILAIAN. KYU 8 KYU 7 (Ke KUNING) KIHON :

I N K A I KRITERIA PENILAIAN. KYU 8 KYU 7 (Ke KUNING) KIHON : KYU 8 KYU 7 (Ke KUNING) KIHON : 2. Maju Oi Zuki Chudan 5 kali; 3. Mundur Age Uke 5 kali; 4. Maju Soto Uke 5 kali; 5. Mundur Uchi Uke 5 kali; 6. Maju Shuto Uke 5 kali, balik belakang Gedan Barai; 7. Kamaite

Lebih terperinci

1. ICHI AGE ZUKI REN HAN KO Penyerang : Hidari Chudan gamae (-) Gyaku jodan zuki Bertahan : Hidari chudan gamae (+) Gyaku uchi age uke, jun chudan

1. ICHI AGE ZUKI REN HAN KO Penyerang : Hidari Chudan gamae (-) Gyaku jodan zuki Bertahan : Hidari chudan gamae (+) Gyaku uchi age uke, jun chudan 1. ICHI AGE ZUKI REN HAN KO Penyerang : Hidari Chudan gamae (-) Gyaku jodan zuki (+) Gyaku uchi age uke, jun chudan zuki 2. ICHI AGE GERI REN HAN KO (-) Gyaku jodan zuki Bertahan : Migi judan gamae (+)

Lebih terperinci

(-) Memegang tangan kanan lawan seperti Gyaku Gote Sewaktu hendak di-gyaku Gote, dorong tangan lawan

(-) Memegang tangan kanan lawan seperti Gyaku Gote Sewaktu hendak di-gyaku Gote, dorong tangan lawan 1. GEDAN GAESHI REN HAN KO Penyerang : Hidari ichiji gamae (-) Sashi komi ashi, jun mawashi geri : Migi ichiji gamae (+) Jun harai uke, jun geri, ren han ko 2. HARAI UKE DAN ZUKI REN HAN KO Penyerang :

Lebih terperinci

(+) Kashin gyaku soto uke, jun gyaku chudan zuki ren han ko. (+) Kashin gyaku soto uke, gyaku geri komi, ren han ko

(+) Kashin gyaku soto uke, jun gyaku chudan zuki ren han ko. (+) Kashin gyaku soto uke, gyaku geri komi, ren han ko 1.SOTO UKE ZUKI REN HAN KO (-) Gyaku jodan zuki (+) Kashin gyaku soto uke, jun gyaku chudan zuki ren han ko 2.SOTO UKE GERI REN HAN KO (-) Gyaku jodan zuki (+) Kashin gyaku soto uke, gyaku geri komi, ren

Lebih terperinci

PEMBELAJARAN KIHON DALAM OLAHRAGA BELADIRI KARATE. Pangondian Hotliber Purba *

PEMBELAJARAN KIHON DALAM OLAHRAGA BELADIRI KARATE. Pangondian Hotliber Purba * Volume 14 Nomor 2, Juli Desember 2015: 57-64 PEMBELAJARAN KIHON DALAM OLAHRAGA BELADIRI KARATE Pangondian Hotliber Purba * Abstrak: Keberadaan sarana kompetisi olahraga beladiri karate pencetak karakter

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Karate merupakan olahraga bela diri yang mempunyai ciri khas yang dapat

BAB I PENDAHULUAN. Karate merupakan olahraga bela diri yang mempunyai ciri khas yang dapat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Karate merupakan olahraga bela diri yang mempunyai ciri khas yang dapat dibedakan dari jenis olahraga bela diri lainnya seperti Silat, Judo, Kung Fu, Kempo dan bela

Lebih terperinci

KARATE OLIMPIADE BRAWIJAYA 2014

KARATE OLIMPIADE BRAWIJAYA 2014 KARATE OLIMPIADE BRAWIJAYA 2014 I. NOMOR PERTANDINGAN Putra : 1. Kata Perseorangan Putra 2. Kumite Perseorangan 60 kg Putra 3. Kumite Perseorangan + 60 kg Putra Putri : 1. Kata Perseorangan Putri 2. Kumite

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mempertahankan diri dari serangan luar. Oleh karena itu manusia perlu beladiri

BAB I PENDAHULUAN. mempertahankan diri dari serangan luar. Oleh karena itu manusia perlu beladiri BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia mempunyai kebutuhan yang sangat kompleks dalam kehidupannya. Pada dasarnya manusia mempunyai kelebihan dari mahkluk lain meliputi cipta, rasa dan karsa

Lebih terperinci

KIHON (Gerakan Dasar)

KIHON (Gerakan Dasar) KIHON (Gerakan Dasar) A. DACHI WAZA ( Teknik Kuda-kuda ) : 1. Shizen-tai ( Posisi Netral/Alami) Posisi berdiri netral/alami dimana badan tetap rileks/santai namun tetap waspada. Dalam posisi ini berpotensi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sesuai dengan cabang olahraga yang didalami.

BAB I PENDAHULUAN. sesuai dengan cabang olahraga yang didalami. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Untuk mendapatkan prestasi yang setinggi-tingginya diperlukan yang namanya usaha dan kerja keras yang latihannya sudah terencana dan terukur yang sesuai dengan

Lebih terperinci

2015 KONTRIBUSI PANJANG TUNGKAI DAN FLEKSIBILITAS SENDI PANGGUL TERHADAP HASIL TENDANGAN USHIRO GERI DALAM KARATE

2015 KONTRIBUSI PANJANG TUNGKAI DAN FLEKSIBILITAS SENDI PANGGUL TERHADAP HASIL TENDANGAN USHIRO GERI DALAM KARATE BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Karate adalah seni beladiri yang berasal dari Jepang pada tahun 1869 di Okinawa yang pertama kalinya memperagakan Tea atau Okinawa-Te. Pada tahun 1929 banyak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. melalui pembinaan di usia dini baik dari kemapuan tehnik taktik dan strategi serta

BAB I PENDAHULUAN. melalui pembinaan di usia dini baik dari kemapuan tehnik taktik dan strategi serta 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Olahraga merupakan sebuah akivitas fisik yang mana bertujuan olahraga untuk mencapai prestasi setinggi tingginya dengan semaksimal mungkin baik yang individu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN (Nakayama, 1966). Karate berasal dari dua huruf Kanji; kara berarti kosong,

BAB I PENDAHULUAN (Nakayama, 1966). Karate berasal dari dua huruf Kanji; kara berarti kosong, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Karate merupakan seni beladiri yang dikembangkan di Jepang pada tahun 1922 (Nakayama, 1966). Karate berasal dari dua huruf Kanji; kara berarti kosong, sedangkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1. Kihon (gerakan dasar) yang mencakup antara lain : a) Dachi (kudakuda) b) Uke (Tangkisan) c) Tsuki (pukulan) d) Geri (tendangan)

BAB I PENDAHULUAN. 1. Kihon (gerakan dasar) yang mencakup antara lain : a) Dachi (kudakuda) b) Uke (Tangkisan) c) Tsuki (pukulan) d) Geri (tendangan) BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Olahraga semakin digemari semua lapisan masyarakat, bahkan olahraga telah menjadi salah satu kebutuhan hidup bagi manusia dalam mencapai kesehatan jasmani setiap

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Olahraga semakin digemari semua lapisan masyarakat, bahkan olahraga

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Olahraga semakin digemari semua lapisan masyarakat, bahkan olahraga BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Olahraga semakin digemari semua lapisan masyarakat, bahkan olahraga telah menjadi salah satu kebutuhan hidup bagi manusia dalam mencapai kesehatan jasmani. Setiap

Lebih terperinci

FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA SILABUS KETERAMPILAN DASAR KARATE SILABUS MATA KULIAH

FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA SILABUS KETERAMPILAN DASAR KARATE SILABUS MATA KULIAH FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA SILABUS KETERAMPILAN DASAR KARATE No. SIL/PKO /15 REVISI : 00 Tgl : Semester - X Pertemuan SILABUS MATA KULIAH Fakultas : Ilmu Keolahragaan Program

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. (kosong) dan lainnya te (tangan). Kata kosong berarti teknik beladiri karate tidak

BAB II KAJIAN PUSTAKA. (kosong) dan lainnya te (tangan). Kata kosong berarti teknik beladiri karate tidak BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Karate Kata karate dibentuk oleh dua karakter, yang pertama adalah kara (kosong) dan lainnya te (tangan). Kata kosong berarti teknik beladiri karate tidak memerlukan senjata,

Lebih terperinci

2015 DAMPAK LATIHAN KELINCAHAN TERHADAP PENINGKATKAN SERANGAN TENDANGAN TEKNIK MAWASHI GERI PADA CABANG OLAHRAGA KARATE

2015 DAMPAK LATIHAN KELINCAHAN TERHADAP PENINGKATKAN SERANGAN TENDANGAN TEKNIK MAWASHI GERI PADA CABANG OLAHRAGA KARATE BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Karate atau karate-do merupakan salah satu seni bela diri dari timur. Pada umumnya, karate lebih digambarkan dengan gerakan serangan dan tangkisan kaki dan tangan

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. aktivitas jasmani dan pembiasaan perilaku hidup sehat sehari-hari. Tujuan yang

II. TINJAUAN PUSTAKA. aktivitas jasmani dan pembiasaan perilaku hidup sehat sehari-hari. Tujuan yang 11 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Hakikat Pendidikan Jasmani Pendidikan jasmani merupakan salah satu mata pelajaran dalam kurikulum di sekolah, mata pelajaran ini beroreantasi pada pelaksanaan misi pendidikan

Lebih terperinci

PERATURAN PERTANDINGAN CABANG OLAHRAGA KARATE DALAM RANGKA PEKAN OLAHRAGA PELAJAR SMA (POPSMA)

PERATURAN PERTANDINGAN CABANG OLAHRAGA KARATE DALAM RANGKA PEKAN OLAHRAGA PELAJAR SMA (POPSMA) PERATURAN PERTANDINGAN CABANG OLAHRAGA KARATE DALAM RANGKA PEKAN OLAHRAGA PELAJAR SMA (POPSMA) PENGURUS BESAR FEDERASI OLAHRAGA KARATE-DO INDONESIA PERATURAN PERTANDINGAN CABANG OLAHRAGA KARATE DALAM RANGKA

Lebih terperinci

GERAKAN DASAR. I. 10 GERAKAN TANGAN SERANGAN (GTS) hitungan 3, 2, 1,

GERAKAN DASAR. I. 10 GERAKAN TANGAN SERANGAN (GTS) hitungan 3, 2, 1, GERAKAN DASAR I. 10 GERAKAN TANGAN SERANGAN (GTS) hitungan 3, 2, 1, 1. -Pukulan Datar (sasaran ulu hati) 2. -Pukulan Silang (sasaran tulang rusuk) 3. -Sodokan Datar (sasaran ulu hati) 4. -Sodokan Silang

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI, KELENTUKAN PINGGUL DAN KESEIMBANGAN TERHADAP DAYA LEDAK TENDANGAN JODAN MAWASHI GERI.

HUBUNGAN ANTARA DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI, KELENTUKAN PINGGUL DAN KESEIMBANGAN TERHADAP DAYA LEDAK TENDANGAN JODAN MAWASHI GERI. HUBUNGAN ANTARA DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI, KELENTUKAN PINGGUL DAN KESEIMBANGAN TERHADAP DAYA LEDAK TENDANGAN JODAN MAWASHI GERI Khavisa Pranata 1 Abstrak Penelitian ini tergolong dalam metode survey dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ada dua yaitu, Kumite dan Kata. Kumite adalah nomor yang mempertandingkan

BAB I PENDAHULUAN. ada dua yaitu, Kumite dan Kata. Kumite adalah nomor yang mempertandingkan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Selain sebagai olahraga beladiri Karate juga merupakan salah satu cabang olahraga prestasi. Adapun nomor yang dipertandingkan dalam olahraga Karate ada dua

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menjadi status sosial dalam beberapa komunitas. Karate juga merupakan suatu

BAB I PENDAHULUAN. menjadi status sosial dalam beberapa komunitas. Karate juga merupakan suatu BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Karate merupakan cabang olahraga beladiri yang cukup lama berkembang di Indonesia. Perkembangan itu terus terjadi sejak karate diperkenalkan oleh mahasiswa-mahasiswa

Lebih terperinci

PEDOMAN PERTANDINGAN CABANG OLAHRAGA KARATE SISWA SEKOLAH DASAR (SD) TINGKAT NASIONAL

PEDOMAN PERTANDINGAN CABANG OLAHRAGA KARATE SISWA SEKOLAH DASAR (SD) TINGKAT NASIONAL PEDOMAN PERTANDINGAN CABANG OLAHRAGA KARATE SISWA SEKOLAH DASAR (SD) TINGKAT NASIONAL BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Olahraga selain untuk menjadikan pelajar menjadi sehat sehingga dapat menuntut

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI, KERANGKA BERPIKIR, DAN HIPOTESIS. media untuk mendorong pertumbuhan fisik, perkembangan psikis, keterampilan

BAB II LANDASAN TEORI, KERANGKA BERPIKIR, DAN HIPOTESIS. media untuk mendorong pertumbuhan fisik, perkembangan psikis, keterampilan BAB II LANDASAN TEORI, KERANGKA BERPIKIR, DAN HIPOTESIS 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Hakikat Pembelajaran dalam Penjasorkes Pembelajaran dalam pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan adalah upaya untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. apabila kondisi fisik baik, maka ia akan cepat menguasai teknik-teknik gerakan

BAB I PENDAHULUAN. apabila kondisi fisik baik, maka ia akan cepat menguasai teknik-teknik gerakan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Prestasi olahraga yang tertinggi tentu selalu didambakan oleh setiap atlet, terutama bagi atlet atau mereka yang menekuninya dengan baik secara individu atau

Lebih terperinci

BAB III DATA PENUNJANG

BAB III DATA PENUNJANG BAB III DATA PENUNJANG 3.1 Data Objek Perancangan 3.1.1 Tentang Karate Karate adalah seni bela diri yang berasal dari Jepang. Seni bela diri karate dibawa masuk ke Jepang lewat Okinawa. Seni bela diri

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. salah satu cabang olahraga yang berpotensi menyumbangkan medali di setiap

BAB I PENDAHULUAN. salah satu cabang olahraga yang berpotensi menyumbangkan medali di setiap BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Saat ini di Indonesia karate berkembang dengan baik, bahkan merupakan salah satu cabang olahraga yang berpotensi menyumbangkan medali di setiap kejuaran ditingkat

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. tangan. Kedua kanji tersebut bermakna tangan kosong (pinyin : segi fisik tidak ada artinya (Sujoto J.B, 1996 : 1).

II. TINJAUAN PUSTAKA. tangan. Kedua kanji tersebut bermakna tangan kosong (pinyin : segi fisik tidak ada artinya (Sujoto J.B, 1996 : 1). 9 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Karate a. Pengertian Karate Karate adalah seni bela diri yang berasal dari Jepang. Karate terdiri dari atas dua kanji, yaitu Kara yang berarti kosong, dan te yang berarti tangan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kedalam kesadaran di seluruh dunia serta perkembangan kebudayaan manusia.

BAB I PENDAHULUAN. kedalam kesadaran di seluruh dunia serta perkembangan kebudayaan manusia. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan yang dinamis dan penyebaran yang semakin luas dan fenomena olahraga selama puluhan tahun terakhir ini telah membawa olahraga menjadi lembaga yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. apabila kondisi fisik baik, maka ia akan cepat menguasai teknik-teknik gerakan

BAB I PENDAHULUAN. apabila kondisi fisik baik, maka ia akan cepat menguasai teknik-teknik gerakan BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Masalah Prestasi olahraga yang tertinggi tentu selalu didambakan oleh setiap atlet, terutama bagi atlet atau mereka yang menekuninya dengan baik secara individu atau

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Cabang olahraga beladiri, khususnya karate yang berasal dari Jepang sangat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Cabang olahraga beladiri, khususnya karate yang berasal dari Jepang sangat 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Cabang olahraga beladiri, khususnya karate yang berasal dari Jepang sangat pesat perkembangannya di Indonesia hal ini ditandai dengan banyaknya berdiri perkumpulan-perkumpulan

Lebih terperinci

PENGARUH LATIHAN BOX SKIP TERHADAP POWER OTOT TUNGKAI SISWA PESERTA EKSTRAKURIKULER KARATE DI SMP N 1 KALASAN SLEMAN SKRIPSI

PENGARUH LATIHAN BOX SKIP TERHADAP POWER OTOT TUNGKAI SISWA PESERTA EKSTRAKURIKULER KARATE DI SMP N 1 KALASAN SLEMAN SKRIPSI PENGARUH LATIHAN BOX SKIP TERHADAP POWER OTOT TUNGKAI SISWA PESERTA EKSTRAKURIKULER KARATE DI SMP N 1 KALASAN SLEMAN SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Yogyakarta untuk

Lebih terperinci

meningkatkan prestasi dalam pertandingan kumite dan kata. Kata adalah jurus

meningkatkan prestasi dalam pertandingan kumite dan kata. Kata adalah jurus BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perubahan kebudayaan masyarakat pada masa sekarang ini telah beralih ke arah teknologi industri yang semakin modern. Perubahan tersebut tentu membawa perubahan

Lebih terperinci

KATA Oleh : Danardono

KATA Oleh : Danardono KATA Oleh : Danardono Kata, secara harfiah berarti bentuk, rupa, potongan atau corak. Dalam budo, kata lebih diartikan sebagai bentuk latihan khusus yang menjadi intisari sebuah jenis seni beladiri yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. fisik karena kemampuan kondisi fisik yang prima sangat menentukan tinggi

BAB I PENDAHULUAN. fisik karena kemampuan kondisi fisik yang prima sangat menentukan tinggi 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Untuk meningkatkan prestasi cabang olahraga khususnya dalam cabang karate diperlukan latihan yang dapat meningkatkan seluruh komponen kondisi fisik karena

Lebih terperinci

Olahraga Karate Indonesia ) yang beranggotakan pengurus pengurus karate. FORKI

Olahraga Karate Indonesia ) yang beranggotakan pengurus pengurus karate. FORKI Jepang dalam rangka penyelesaian studinya. Salah seorang yang berhasil menyelesaikan studinya di Jepang dan juga mendapat pendidikan karate dan sabuk hitam adalah Drs. Baud A.D. Adikusumo. Setibanya di

Lebih terperinci

PROPOSAL INSTITUT KARATE DO NASIONAL PENDAHULUAN

PROPOSAL INSTITUT KARATE DO NASIONAL PENDAHULUAN PENDAHULUAN Institut Karate-Do Nasional (INKANAS) adalah perguruan karate anggota Federasi Olah Raga Karate-Do Indonesia (FORKI) dan telah diresmikan serta diumumkan oleh PB.FORKI kepada seluruh anggota

Lebih terperinci

NILAI ZEN BUDDHISME DALAM SENI BELADIRI KARATE SKRIPSI

NILAI ZEN BUDDHISME DALAM SENI BELADIRI KARATE SKRIPSI UNIVERSITAS INDONESIA NILAI ZEN BUDDHISME DALAM SENI BELADIRI KARATE SKRIPSI MARCELLA W.T. MAMENGKO 0806394583 FAKULTAS ILMU PENGETAHUAN BUDAYA PROGRAM STUDI JEPANG DEPOK JULI 2012 UNIVERSITAS INDONESIA

Lebih terperinci

KOMPILASI KATA KARATE SHOTOKAN

KOMPILASI KATA KARATE SHOTOKAN KOMPILASI KATA KARATE SHOTOKAN & (DIAGRAM KATA) Oleh: Team Karate Inkai Daar el Salaam KATA adalah bagian-bagian dari sebuah tehnik dasar, menengah dan lanjutan yang disusun kedalam kesatuan aturan gerak

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA PENGUASAAN KATA TERHADAP PRESTASI KUMITE PUTRA KELAS -55 KG DAN -60 KG PADA PORKAB KUDUS TAHUN 2015

HUBUNGAN ANTARA PENGUASAAN KATA TERHADAP PRESTASI KUMITE PUTRA KELAS -55 KG DAN -60 KG PADA PORKAB KUDUS TAHUN 2015 HUBUNGAN ANTARA PENGUASAAN KATA TERHADAP PRESTASI KUMITE PUTRA KELAS -55 KG DAN -60 KG PADA PORKAB KUDUS TAHUN 2015 SKRIPSI diajukan dalam rangka menyelesaikan studi Srata 1 untuk memperoleh gelar Sarjana

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. usaha yang dapat mendorong membangkitkan, mengembangkan dan membina

I. PENDAHULUAN. usaha yang dapat mendorong membangkitkan, mengembangkan dan membina 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Olahraga adalah proses sistematis yang berupa segala bentuk kegiatan atau usaha yang dapat mendorong membangkitkan, mengembangkan dan membina potensi jasmani

Lebih terperinci

A. NOMOR-NOMOR PERTANDINGAN CABOR KARATE

A. NOMOR-NOMOR PERTANDINGAN CABOR KARATE A. NOMOR-NOMOR PERTANDINGAN CABOR KARATE Berdasarkan peraturan terbaru yang dikeluarkan WKF (World Karate-do Federation), nomor-nomor yang dapat dipertandingkan pada kejuaraan cabang olahraga karate dibagi

Lebih terperinci

Tutur Jatmiko, S.Pd, M.Kes

Tutur Jatmiko, S.Pd, M.Kes PENGARUH LATIHAN WALKING LUNGES TERHADAP TENDANGAN MAWASHI GERI PADA CABANG OLAHRAGA KARATE PADA ANAK USIA 11-14 TAHUN DI DOJO ASPOL KPPP BENOWO SURABAYA (Studi Pada Atlet di Dojo ASPOL KPPP Benowo Surabaya)

Lebih terperinci

PENGARUH LATIHAN KARET DAN LATIHAN BEBAN TERHADAP PENINGKATAN POWER LENGAN DAN KECEPATAN PUKULAN GYAKU TSUKI CHUDAN

PENGARUH LATIHAN KARET DAN LATIHAN BEBAN TERHADAP PENINGKATAN POWER LENGAN DAN KECEPATAN PUKULAN GYAKU TSUKI CHUDAN PENGARUH LATIHAN KARET DAN LATIHAN BEBAN TERHADAP PENINGKATAN POWER LENGAN DAN KECEPATAN PUKULAN GYAKU TSUKI CHUDAN Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan Universitas Pendidikan Indonesia, Jl. Dr.

Lebih terperinci

KONTRIBUSI LATIHAN BACK-UP

KONTRIBUSI LATIHAN BACK-UP KONTRIBUSI LATIHAN BACK-UP DAN DECLINE PUSH-UP TERHADAP KECEPATAN PUKULAN GYAKU TSUKI CHUDAN PADA ATLET KARATEKA PUTERA KEI SHIN KAN DOJO HKBP SIDORAME MEDAN Irwansyah Siregar Abstrak Penelitian ini bertujuan

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN 46 BAB III METODELOGI PENELITIAN Proses penelitian station (learning centers) dan intratask variations dalam pembelajaran pendidikan jasmani pada pembelajaran beladiri terhadap peningkatan motivasi belajar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Shella Abdillah Sunjaya, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Shella Abdillah Sunjaya, 2013 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Gulat merupakan salah satu cabang olahraga beladiri individu yang mempunyai ciri khas yang saling berhadapan dengan menggunakan anggota tubuh untuk menjatuhkan

Lebih terperinci

Jurnal Ilmu Keolahragaan Vol. 13 (1) Januari Juni 2014: 23-33

Jurnal Ilmu Keolahragaan Vol. 13 (1) Januari Juni 2014: 23-33 PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN DECLINE PUSH-UP DENGAN LATIHAN STALL BARS HOPS TERHADAP POWER OTOT LENGAN DAN KECEPATAN PUKULAN GYAKU TSUKI CHUDAN PADA ATLET PUTRA KARATEKA WADOKAI DOJO UNIMED TAHUN 2013 Pangondian

Lebih terperinci

S. Ompi ABSTRAK. panduan mata pelaj aran pendidikan j asmani, pengamatan penulis bahwa kegiatan berlatih. melatih guru karate di SMP Negeri 3 Tataaran

S. Ompi ABSTRAK. panduan mata pelaj aran pendidikan j asmani, pengamatan penulis bahwa kegiatan berlatih. melatih guru karate di SMP Negeri 3 Tataaran BERLATH MELATH CABANG OLAHRAGA KARATE D SMP NEGER 3 TATAARAN S. Ompi Dosen FK Universitas Negeri Manado ABSTRAK Setiap cabang olahraga mempunyai ciri khas tersendiri dan mempunyai asalusulnya. Menurut

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terarah dan berkesinambungan. Karate adalah satu dari sekian banyak olahraga

BAB I PENDAHULUAN. terarah dan berkesinambungan. Karate adalah satu dari sekian banyak olahraga BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap cabang olahraga yang sifatnya kompetitif tentu mengharapkan tercapainya prestasi yang menekuninya baik secara individu maupun kelompok atau tim, itu artinya

Lebih terperinci

HUBUNGAN KELENTUKAN DAN KELINCAHAN TERHADAP KECEPATAN TENDANGAN MAWASHI GERY CHUDAN PADA KARATEKA PERGURUAN WADOKAI DOJO UNIMED

HUBUNGAN KELENTUKAN DAN KELINCAHAN TERHADAP KECEPATAN TENDANGAN MAWASHI GERY CHUDAN PADA KARATEKA PERGURUAN WADOKAI DOJO UNIMED HUBUNGAN KELENTUKAN DAN KELINCAHAN TERHADAP KECEPATAN TENDANGAN MAWASHI GERY CHUDAN PADA KARATEKA PERGURUAN WADOKAI DOJO UNIMED Pangondian Hotliber Purba Fakultas Ilmu Keolahragaan, Universitas Negeri

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA 1 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Hakikat Olahraga Karate Karate adalah seni beladiri yang berasal dari Jepang pada tahun 1869 di Okinawa yang pertama kalinya memperagakan Tea atau Okinawa-Te. Pada tahun 1929

Lebih terperinci

SIKAP HORMAT DAN TEGAK

SIKAP HORMAT DAN TEGAK SIKAP HORMAT DAN TEGAK Sikap tegak yang digunakan untuk menghormati kawan maupun lawan. Posisi sikap hormat adalah badan tegap, kaki rapat tangan di depan dada terbuka dan rapat dengan jari-jari tangan

Lebih terperinci

KEJUARAAN KARATE TERBUKA ANTAR PELAJAR SE-JAWA TENGAH DEKAN CUP FAKULTAS PETERNAKAN UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN TAHUN 2012

KEJUARAAN KARATE TERBUKA ANTAR PELAJAR SE-JAWA TENGAH DEKAN CUP FAKULTAS PETERNAKAN UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN TAHUN 2012 I. PENDAHULUAN Beberapa tahun kebelakang ini prestasi atlet Indonesia dicabang olahraga beladiri karate mengalami peningkatan. Hal ini ditandai dengan prestasi tim nasional karate Indonesia di ajang SEA

Lebih terperinci

HUBUNGAN POWER OTOT TUNGKAI TERHADAP KECEPATAN MAWASHI GERY CHUDAN PADA KARATEKA DOJO CAPITAL KARATE CLUB TAHUN Rahman Situmeang.

HUBUNGAN POWER OTOT TUNGKAI TERHADAP KECEPATAN MAWASHI GERY CHUDAN PADA KARATEKA DOJO CAPITAL KARATE CLUB TAHUN Rahman Situmeang. 17 HUBUNGAN POWER OTOT TUNGKAI TERHADAP KECEPATAN MAWASHI GERY CHUDAN PADA KARATEKA DOJO CAPITAL KARATE CLUB TAHUN 2015 Rahman Situmeang Abstrak Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara power

Lebih terperinci

BAB IV BELA DIRI. 108 Kelas X SMA/MA/SMK/MAK

BAB IV BELA DIRI. 108 Kelas X SMA/MA/SMK/MAK BAB IV BELA DIRI 108 Kelas X SMA/MA/SMK/MAK Pencak Silat Olahraga bela diri pencak silat merupakan salah satu alat pembelajaran Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan, juga merupakan upaya melestarikan

Lebih terperinci

DOJO BKC Se-Jakarta dan Sekitarnya mengundang para karateka

DOJO BKC Se-Jakarta dan Sekitarnya mengundang para karateka No : 003/SI/PANPEL-SKAD/XI/09 Jakarta, 3 November 2009 Lamp : 1 (satu) Proposal Perihal : Undangan Kepada Yth, Pengurus BKC DKI Jakarta, Depok, Tangerang, dan Bekasi. Di Tempat. Dengan hormat; Puji syukur

Lebih terperinci

TEKNIS PELAKSANAAN PERTANDINGAN KEJUARAAN NASIONAL KARATE ANTAR MAHASISWA SEBELAS MARET CUP VIII UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA

TEKNIS PELAKSANAAN PERTANDINGAN KEJUARAAN NASIONAL KARATE ANTAR MAHASISWA SEBELAS MARET CUP VIII UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA I. PENDAHULUAN TEKNIS PELAKSANAAN PERTANDINGAN KEJUARAAN NASIONAL KARATE ANTAR MAHASISWA SEBELAS MARET CUP VIII UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA Unit Kegiatan Mahasiswa Institut Karate-Do Indonesia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. olahraga prestasi yang dipertandingkan baik di tingkat nasional maupun

BAB I PENDAHULUAN. olahraga prestasi yang dipertandingkan baik di tingkat nasional maupun BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Karate adalah satu dari sekian banyak olahraga khususnya beladiri yang cukup lama berkembang di Indonesia. Karate juga merupakan suatu cabang olahraga prestasi

Lebih terperinci

BAB VIII RENANG. 150 Kelas X SMA/MA/SMK/MAK

BAB VIII RENANG. 150 Kelas X SMA/MA/SMK/MAK BAB VIII RENANG 150 Kelas X SMA/MA/SMK/MAK Olahraga renang merupakan alat pembelajaran Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan, juga merupakan upaya mempelajari manusia bergerak. Pilih salah satu gaya

Lebih terperinci

JATI AIKIDO CLUB (JAC) UJIAN KENAIKAN TINGKAT

JATI AIKIDO CLUB (JAC) UJIAN KENAIKAN TINGKAT Kyu 10 1. Aihanmi Katate dori Ikkyo 1. Tenkan 1. Choku Tsuki 1. Shomen Uchi-Tsuki Ashi (White Belt) 2. Hipodashi Kaiten 2. Kaeshi Tsuki 2. Shomen Uchi-Ayumi Ashi 30 times practice 3. Ikkyo Undo 3. Ushiro

Lebih terperinci

A. Daya Tahan dan Kekuatan Otot

A. Daya Tahan dan Kekuatan Otot Kebugaran jasmani harus dipenuhi oleh setiap orang. Kebugaran jasmani merupakan pendukung keberhasilan dalam melakukan kegiatan sehari-hari. Latihan kebugaran jasmani meliputi daya tahan, kekuatan, kelenturan,

Lebih terperinci

PROPOSAL KEGIATAN GASHUKU SABUK COKLAT, DAN I & DAN II UJIAN PENURUNAN KYU SABUK COKELAT WILAYAH JAWA BARAT TAHUN 2017

PROPOSAL KEGIATAN GASHUKU SABUK COKLAT, DAN I & DAN II UJIAN PENURUNAN KYU SABUK COKELAT WILAYAH JAWA BARAT TAHUN 2017 PROPOSAL KEGIATAN GASHUKU SABUK COKLAT, DAN I & DAN II UJIAN PENURUNAN KYU SABUK COKELAT WILAYAH JAWA BARAT TAHUN 2017 PENGURUS CABANG INKANAS KOTA CIMAHI TANGGAL 17-19 NOVEMBER 2017 PUSDIKJAS KODIKLAT

Lebih terperinci

HUBUNGAN REAKSI DAN KEKUATAN OTOT LENGAN DENGAN KECEPATAN PUKULAN CHUDAN TSUKI PADA SISWA ESTRAKURIKULER KARATE SMP IT PERMATA BUNDA BANDAR LAMPUNG

HUBUNGAN REAKSI DAN KEKUATAN OTOT LENGAN DENGAN KECEPATAN PUKULAN CHUDAN TSUKI PADA SISWA ESTRAKURIKULER KARATE SMP IT PERMATA BUNDA BANDAR LAMPUNG HUBUNGAN REAKSI DAN KEKUATAN OTOT LENGAN DENGAN KECEPATAN PUKULAN CHUDAN TSUKI PADA SISWA ESTRAKURIKULER KARATE SMP IT PERMATA BUNDA BANDAR LAMPUNG (Skripsi) OLEH SENA DWI LAKSONO FAKULTAS KEGURUAN DAN

Lebih terperinci

2015 PROFIL BANTINGAN LENGAN, BANTINGAN KEPALA DAN TARIKAN LENGAN PADA GAYA ROMAWI- YUNANI CABANG OLAHRAGA GULAT

2015 PROFIL BANTINGAN LENGAN, BANTINGAN KEPALA DAN TARIKAN LENGAN PADA GAYA ROMAWI- YUNANI CABANG OLAHRAGA GULAT A. Latar belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Olahraga gulat sudah dikenal sejak lama oleh masyarakat Indonesia, pada masa setelah perang dunia ke dua olahraga gulat dibawa oleh tentara Belanda yang pada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat disetiap kegiatan-kegiatan olahraga. Persaingan olahraga saat ini

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat disetiap kegiatan-kegiatan olahraga. Persaingan olahraga saat ini 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Masalah Olahraga sekarang ini telah menjadi kebutuhan setiap individu karena melakukan olahraga yang baik dan benar serta berkesinambungan dapat meningkatkan derajat

Lebih terperinci

PENGARUH METODE LATIHAN DAN POWER LENGAN TERHADAP KECEPATAN PUKULAN GYAKU TSUKI CHUDAN PADA CABANG OLAHRAGA KARATE DOJO KHUSUS UNIMED

PENGARUH METODE LATIHAN DAN POWER LENGAN TERHADAP KECEPATAN PUKULAN GYAKU TSUKI CHUDAN PADA CABANG OLAHRAGA KARATE DOJO KHUSUS UNIMED JPES 3 (2) (2014) JOURNAL OF PHYSICAL EDUCATION AND SPORTS http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/jpes PENGARUH METODE LATIHAN DAN POWER LENGAN TERHADAP KECEPATAN PUKULAN GYAKU TSUKI CHUDAN PADA CABANG

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. kesempatan bagi atlet yang menunjukkan prestasi dan pembinaan atlet, baik

BAB 1 PENDAHULUAN. kesempatan bagi atlet yang menunjukkan prestasi dan pembinaan atlet, baik 1 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Olahraga Judo merupakan olahraga kompetitif yang memberikan kesempatan bagi atlet yang menunjukkan prestasi dan pembinaan atlet, baik melalui latihan di klub-klub,

Lebih terperinci

NEVER ENDING SPIRIT OF KARATE STUDENT

NEVER ENDING SPIRIT OF KARATE STUDENT I. PENDAHULUAN TEKNIS PELAKSANAAN PERTANDINGAN KEJUARAAN NASIONAL KARATE ANTAR MAHASISWA SEBELAS MARET CUP VIII UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA Unit Kegiatan Mahasiswa Institut Karate-Do Indonesia

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara LAMPIRAN LAMPIRAN 1. SURAT IJIN PENELITIAN LAMPIRAN 2. SURAT KETERANGAN SELESAI PENELITIAN LAMPIRAN 3 KUESIONER PENELITIAN KELUHAN MUSKULOSKELETAL PADA PETANI PEMETIK KOPI DI DUSUN BANUA TAHUN 2015 Karakteristik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. secara bebas memilih aktivitas cabang olahraga sesuai dengan minatnya.

BAB I PENDAHULUAN. secara bebas memilih aktivitas cabang olahraga sesuai dengan minatnya. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Hidup yang sehat tidak hanya dengan makan makanan sehat, bergizi, dan penuh serat, ataupun dengan menjaga kebersihan diri dan lingkungan. Olahraga merupakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pencapaian prestasi maksimal seorang atlet harus memeliki kemampuan

BAB I PENDAHULUAN. Pencapaian prestasi maksimal seorang atlet harus memeliki kemampuan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pencapaian prestasi maksimal seorang atlet harus memeliki kemampuan dan fisik, tehnik, taktik dan mental, tetapi dari keempat aspek penting tersebut, aspek fisik

Lebih terperinci

MELATIH SIKAP DAN GERAK DASAR PENCAK SILAT BAGI PESILAT PEMULA. Oleh: Agung Nugroho, A.M. Dosen Jurusan Pendidikan Kepelatihan FIK UNY

MELATIH SIKAP DAN GERAK DASAR PENCAK SILAT BAGI PESILAT PEMULA. Oleh: Agung Nugroho, A.M. Dosen Jurusan Pendidikan Kepelatihan FIK UNY MELATIH SIKAP DAN GERAK DASAR PENCAK SILAT BAGI PESILAT PEMULA Oleh: Agung Nugroho, A.M. Dosen Jurusan Pendidikan Kepelatihan FIK UNY ABSTRAK Ajaran dalam pencak silat meliputi empat aspek, yaitu aspek

Lebih terperinci

d. Pembelajaran Menahan Siku Lawan di Atas Pundak Cara melakukannya adalah sebagai berikut.

d. Pembelajaran Menahan Siku Lawan di Atas Pundak Cara melakukannya adalah sebagai berikut. A B A B A B Gambar 4.16 Pembelajaran mengunci lawan dengan menahan serangan siku lawan d. Pembelajaran Menahan Siku Lawan di Atas Pundak 1) Peserta didik A melancarkan pukulan dengan tangan kanan lurus

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Gulat merupakan salah satu cabang olahraga beladiri yang mempunyai ciri khas dimana terdapat dua pegulat yang saling berhadapan satu sama lain dan menggunakan

Lebih terperinci

JUJUR GUNAWAN MANULLANG

JUJUR GUNAWAN MANULLANG HUBUNGAN POWER OTOT TUNGKAI TERHADAP KECEPATAN MAWASHI GERY CHUDAN PADA KARATEKA WADOKAI DOJO SMK GAJAH MADA PALEMBANG JUJUR GUNAWAN MANULLANG Pendidikan Olahraga Universitas PGRI Palembang Email :jujurgm@yahoo.co.id

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PERKULIAHAN

SATUAN ACARA PERKULIAHAN : Sejarah Olahraga Judo : Mahasiswa memahami dan dapat menjelaskan sejarah lahirnya judo dan Perkembangannya. 1. 1.1. Mahasiswa mampu menjelaskan sejarah dan perkembangan judodi dunia dan di Indonesia.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode adalah suatu cara atau jalan yang ditempuh untuk mencapai suatu tujuan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengungkapkan, menggambarkan dan mengumpulkan

Lebih terperinci

PANGONDIAN HOTLIBER PURBA Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Medan ABSTRAK

PANGONDIAN HOTLIBER PURBA Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Medan  ABSTRAK HUBUNGAN ANTARA DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI TERHADAP KECEPATAN TENDANGAN MAWASHI GERI PADA ATLET KARATEKA WADOKAI DOJO KHUSUS UNIMED PANGONDIAN HOTLIBER PURBA Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Gambar 1. Pakaian Karate-Do (Uwagi dan Zubon) Gambar 2. Dojo sebagai tempat latihan. Universitas Sumatera Utara

LAMPIRAN. Gambar 1. Pakaian Karate-Do (Uwagi dan Zubon) Gambar 2. Dojo sebagai tempat latihan. Universitas Sumatera Utara LAMPIRAN Gambar 1. Pakaian Karate-Do (Uwagi dan Zubon) Gambar 2. Dojo sebagai tempat latihan 54 Gambar 3. Rei-Shiki (upacara penghormatan) Gambar 4. Posisi duduk Sei-Za 55 Gambar 5. Kihon pada Dachi Waza

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR PENDUKUNG PELAKSANAAN LATIHAN UKM KARATE INKAI UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA SKRIPSI

FAKTOR-FAKTOR PENDUKUNG PELAKSANAAN LATIHAN UKM KARATE INKAI UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA SKRIPSI FAKTOR-FAKTOR PENDUKUNG PELAKSANAAN LATIHAN UKM KARATE INKAI UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Yogyakarta untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan

Lebih terperinci

PROPOSAL KEJUARAAN DAERAH JAWA BARAT INSTITUT KARATE-DO NASIONAL PIALA KAPOLDA JAWA BARAT TAHUN

PROPOSAL KEJUARAAN DAERAH JAWA BARAT INSTITUT KARATE-DO NASIONAL PIALA KAPOLDA JAWA BARAT TAHUN A. PENDAHULUAN Perguruan INKANAS adalah salah satu perguruan yang berada dibawah naungan Federasi Olahraga Karate-Do Indonesia (FORKI). Merupakan perguruan terbesar di Indonesia dan juga perguruan yang

Lebih terperinci

PENGERTIAN Cara yg digunakan untuk mempelajari suatu keterampilan motorik sangat berpengaruh terhadap kualitas keterampilan yg dipelajari. Meskipun se

PENGERTIAN Cara yg digunakan untuk mempelajari suatu keterampilan motorik sangat berpengaruh terhadap kualitas keterampilan yg dipelajari. Meskipun se CARA MEMPELAJARI KETERAMPILAN MOTORIK PENGERTIAN Cara yg digunakan untuk mempelajari suatu keterampilan motorik sangat berpengaruh terhadap kualitas keterampilan yg dipelajari. Meskipun semua cara mampu

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Nama Sekolah : SMPN 43 BANDUNG Mata Pelajaran : Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan Kelas/Semester : XII / 1 Pertemuan : 1 kali pertemuan (2,4,6,8,10,12) Alokasi

Lebih terperinci

TINJAUAN TINGKAT KONDISI FISIK ATLET KARATE SMA NEGERI 1 KECAMATAN SULIKI KABUPATEN 50 KOTA SKRIPSI

TINJAUAN TINGKAT KONDISI FISIK ATLET KARATE SMA NEGERI 1 KECAMATAN SULIKI KABUPATEN 50 KOTA SKRIPSI TINJAUAN TINGKAT KONDISI FISIK ATLET KARATE SMA NEGERI 1 KECAMATAN SULIKI KABUPATEN 50 KOTA SKRIPSI Diajukan Kepada Tim Penguji Skripsi Jurusan Pendidikan Kepelatihan Olahraga Sebagai Salah Satu Persyaratan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan melalui pembinaan di usia dini baik dari kemampuan tehnik taktik dan

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan melalui pembinaan di usia dini baik dari kemampuan tehnik taktik dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Olahraga merupakan sebuah akivitas fisik yang mana bertujuan olahraga adalah mencapai prestasi setinggi tingginya dengan semaksimal mungkin bagi atlet, baik

Lebih terperinci

Makalah Penjaskes Pencak Silat

Makalah Penjaskes Pencak Silat Makalah Penjaskes Pencak Silat KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Allah SWT karena berkat limpahan rahmat dan karunia-nya penulis dapat menyusunn makalah tentang Pencak Silat. Dengan adanya makalah ini,

Lebih terperinci

MODEL SILABUS. Standar Kompetensi : 1. Memahami gambaran konsep tubuh dengan benar berikut lokasi, dan fungsi serta gerakannya.

MODEL SILABUS. Standar Kompetensi : 1. Memahami gambaran konsep tubuh dengan benar berikut lokasi, dan fungsi serta gerakannya. MODEL SILABUS Satuan Pendidikan : Sekolah Dasar Luar Biasa Tunanetra (SDLB-A) Mata Pelajaran : Orientasi dan Mobilitas Standar Kompetensi : 1. Memahami gambaran konsep tubuh dengan benar berikut lokasi,

Lebih terperinci

, 2015 HASIL BANTINGAN TEKNIK TSURI GHOSI DIKAITKAN DENGAN KEKUATAN OTOT PUNGGUNG DAN OTOT TUNGKAI PADA CABANG OLAHRAGA JUDO

, 2015 HASIL BANTINGAN TEKNIK TSURI GHOSI DIKAITKAN DENGAN KEKUATAN OTOT PUNGGUNG DAN OTOT TUNGKAI PADA CABANG OLAHRAGA JUDO BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam era globalisasi yang penuh dengan perkembangan teknologi dan segala bentuk persaingan persaingan yang sangat ketat. Kita disuguhkan dengan kondisi kondisi

Lebih terperinci

PERATURAN LOMBA Desember Diselenggarakan oleh : MONASTANA Speed Skating Club - Jakarta

PERATURAN LOMBA Desember Diselenggarakan oleh : MONASTANA Speed Skating Club - Jakarta PERATURAN LOMBA 26-27 Desember 2015 Diselenggarakan oleh : MONASTANA Speed Skating Club - Jakarta Bekerjasama dengan : DISORDA DKI JAKARTA PENGPROV SEPATU RODA DKI JAKARTA Peraturan lomba JAKARTA ANTAR

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1. INSTRUMEN PENELITIAN Test of Gross Motor Development 2 (TGMD-2)

LAMPIRAN 1. INSTRUMEN PENELITIAN Test of Gross Motor Development 2 (TGMD-2) LAMPIRAN 1 INSTRUMEN PENELITIAN Test of Gross Motor Development 2 (TGMD-2) Tes ini memiliki total 12 keterampilan. Untuk 6 keterampilan pertama saya akan meminta anak untuk berpindahdarisatutempatketempat

Lebih terperinci

Lampiran 1. A. Kuesioner Nordic Body Map Nama : Umur : Pendidikan terakhir : Masa kerja :...tahun

Lampiran 1. A. Kuesioner Nordic Body Map Nama : Umur : Pendidikan terakhir : Masa kerja :...tahun Lampiran 1 KUESIONER GAMBARAN KELUHAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA PADA PEKERJA PANDAI BESI DITINJAU DARI SIKAP KERJA DAN ALAT PELINDUNG DIRI DI KUALA BEGUMIT KECAMATAN BINJAI KABUPATEN LANGKAT TAHUN

Lebih terperinci

kyu 2 application gakka kyu 2 kihon techniques kamoku kumi embu

kyu 2 application gakka kyu 2 kihon techniques kamoku kumi embu kyu 2 gakka kyu 2 1. distinguishing characteristics if shorinji kempo (shu shu ko ju, fusatsu katsu nin) 2. in chinkon practice 3. on mind, ki and strength 4. history and foundation of shorinji kempo techniques

Lebih terperinci

PERATURAN LOMBA 2 3 SEPTEMBER 2016

PERATURAN LOMBA 2 3 SEPTEMBER 2016 PERATURAN LOMBA 2 3 SEPTEMBER 2016 Peraturan lomba MONASTANA JAKARTA OPEN 2016 di adopsi dari peraturan yang sudah sering digunakan pada kejuaraan di Indonesia dan FIRS (Federation Internationale de Roller

Lebih terperinci

Pangondian Hotliber Purba *

Pangondian Hotliber Purba * MENINGKATKAN KETERAMPILAN DASAR SISWA DALAM MELAKUKAN TENDANGAN MAE GERI BELADIRI KARATE MELALUI TEKNIK FADING PADA SISWAKELAS VIII SMP NEGERI 1 SIDIKALANG Pangondian Hotliber Purba * Abstrak: Tujuan dari

Lebih terperinci

: M. DEDY WIJAYA OPERASI : - SADAR RENCONG NAD TAHUN CINTA MEUNASAH NAD TAHUN HOBBY : OLAH RAGA MOTTO : IKHLAS SEMANGAT TUNTAS

: M. DEDY WIJAYA OPERASI : - SADAR RENCONG NAD TAHUN CINTA MEUNASAH NAD TAHUN HOBBY : OLAH RAGA MOTTO : IKHLAS SEMANGAT TUNTAS NAMA : M. DEDY WIJAYA TEMPAT LAHIR : PALEMBANG TANGGAL LAHIR : 29 DESEMBER 1977 ALAMAT : - JL. SRIJAYA NEGARA ASRAMA BRIMOB GANG MOUSER BLOK I NO. 5 BUKIT BESAR PALEMBANG - JL. MUSI RAYA BARAT LR.KETAPANG

Lebih terperinci

PERATURAN BARIS BERBARIS

PERATURAN BARIS BERBARIS PERATURAN BARIS BERBARIS 1. Pengertian Baris Berbaris Suatu wujud fisik yang diperlukan untuk menanamkan kebiasaan tata cara hidup suatu organisasi masyarakat yang diarahkan kepada terbentuknya perwatakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. gerak yang dipertandingkan yaitu kata dan kumite. Menurut Nakayama

BAB I PENDAHULUAN. gerak yang dipertandingkan yaitu kata dan kumite. Menurut Nakayama BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Karate adalah salah satu olahraga khususnya cabang olahraga beladiri yang cukup berkembang lama di Indonesia. Karate juga merupakan suatu cabang olahraga prestasi

Lebih terperinci