Psikologi Perkembangan 1
|
|
- Erlin Hadiman
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 MODUL PERKULIAHAN Psikologi Perkembangan 1 Erikson Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh Fakultas Psikologi Psikologi 04 Abstract Penjelasan tentang Teori Erikson dalam perkembangan Kompetensi Mahasiswa diharapkan mampu untuk memahami Teori Erikson dan dapat menggunakan dalam aplikasi/kasus
2 Biografi Bernama lengkap Erik Homberger Erikson, lahir pada tahun 1902 didekat Frankurt, Jerman. Sebelum Erik lahir, orangtuanya berpisah dan ibunya meninggalkan Denmark untuk tinggal di Jerman. Disana ia membesarkan Erikson sendiri sampai berusia 3 tahun lalu menikah dengan dokter setempat, dr. Homberger. Erikson kecil bukanlah orang yang pandai. Meskipun bagus di pelajaran tertentu yaitu sejarah dan seni, namun ia tidak suka dengan atmosfer formal sekolah. Ketika lulus sekolah menengah atas, ia merasa kacau dan tidak tahu pasti dengan rencana masa depannya. Erikson lebih banyak mengembara dengan berkeliling Eropa. Erikson menemukan panggilan hidupnya ketika berusia 25 tahun dimana ia menerima undangan untuk mengajar anak-anak pada sebuah sekolah baru di Wina yang didirikan Anna Freud dan Dorothy Burlingham. Saat tidak mengajar, Erikson mempelajari psikoanalisa anak bersama Anna Freud. Pada saat pindah ke San Fransisco, Erikson memulai praktik klinisnya terhadap anak-anak dan berpartisipasi didalam studi longitudinal Universitas California terhadap anak-anak normal. Karya terpenting Erikson adalah Childhood and society (1950). Dalam buku ini ia memetakan delapan tahap kehidupan dan menunjukkan bagaimana tahap-tahap ini bekerja dengan cara yang berbeda-beda didalam budaya yang berbeda-beda pula (Crain, 2007). 2
3 Teori Psikososial Erikson Erikson memodifikasi dan mengembangkan teori Freud dengan menekankan pengaruh masyarakat terhadap perkembangan kepribadian. Ia menentang pendapat Freud yang menyatakan bahwa pengalaman-pengalaman masa kanak-kanak awal membentuk kepribadian secara permanen. Erikson beranggapan bahwa perkembangan ego adalah sepanjang hidup. Dalam teori Erikson, delapan tahap perkembangan terbentang ketika kita melampaui siklus kehidupan. Masing-masing tahap terdiri dari tugas perkembangan yang khas yang menghadapkan individu dengan suatu krisis yang akan dihadapi (Papalia, 2008). Teori Perkembangan Sosial (Psychososial Development) Erikson mencakup 8 tahapan sepanjang rentang kehidupan (Crain, 2007; Monks, 2002 & Santrock, 2002), yaitu sbb: 1. Basic trust vs mistrust (dari lahir sampai bulan) Bayi mengembangkan kesadaran apakah dunia merupakan tempat yang baik dan aman. Kekuatan: harapan Mistrust diperlukan untuk mendeteksi bahaya dan keadaan yang tidak menyenangkan serta untuk membedakan orang yang jujur dan tidak jujur Jika mistrust berlebihan frustrasi, menarik diri, curiga, kurang percaya diri. Saat bayi menangis karena lapar, harus cepat diberi minum Tahapan ini berhasil bila: Ibu sumber afeksi/kasih sayang Ibu memenuhi kebutuhan anak Ibu selalu ada saat dibutuhkan Ibu sebagai figur dipercaya & diandalkan Anak akan mengembangkan kepercayaan kepada orang lain & dirinya, serta belajar memperoleh & memberi Tahapan ini gagal bila: Ibu menarik diri Ibu tidak ada saat dibutuhkan Ibu terlalu dini/mendadak menyapih/meninggalkan anak Ibu membentak, memaki, memukul 3
4 Ibu menelantarkan anak Anak mengembangkan ketakutan akan isolasi; kecemasan kehilangan ibu, kecemasan kebutuhan tidak terpenuhi, kecurigaan, ketidakpercayaan kepada diri dan lingkungan 2. Autonomy vs Shame and doubt (12-18 bulan sampai 3 tahun) Anak mengembangkan keseimbangan antara kemandirian serta kemampuan mencukupi kebutuhan diri dengan rasa malu dan ragu. Kekuatan: kehendak Secara fisik dan psikologis anak lebih mandiri Terdapat kerawanan baru kecemasan bila berpisah dengan orang tua, kegagalan kontrol anal dan hilangnya self esteem bila mendapat kegagalan Shame & Doubt muncul bila basic trust tidak terbentuk, toilet training terlalu dini/keras atau keinginan anak dipatahkan oleh ortu. Anak menjumpai aturan-aturan tidak semua keinginan harus dipenuhi (misal: kapan boleh menonton TV) Anak belajar melepaskan diri dari orang tercinta Anak mengembangkan kesanggupan berdiri sendiri/otonomi Sikap orang tua yg diharapkan: Tegas tapi melindungi Mendukung dan memberi kesempatan keinginan otonomi Melindungi dari keraguan dan rasa salah Berhasil: Mengembangkan otonomi Memandang diri sebagai pribadi yg terpisah dari orang tua tetapi masih bergantung Gagal: Mengembangkan rasa malu dan ragu Merasa diri tidak mampu Meragukan diri sendiri Enggan belajar keterampilan dasar seperti berjalan dan bicara Ingin menyembunyikan ketidakmampuannya 3. Initiative vs Guilt (3 tahun 6 tahun) Anak mengembangkan inisiatif ketika mencoba berbagai kegiatan baru dan tidak diliputi rasa bersalah. Kekuatan: tujuan 4
5 Identifikasi dengan ortu yang berjenis kelamin sama Guilt disebabkan oleh conscience (kata hati) yang berlebihan jadi kadangkadang peraturan boleh dilanggar Masa eksplorasi lingkungan (menjelajah, memahami informasi melalui bahasa, pengembangan imajinasi) Mengembangkan pemahaman peran sesuai identitas seksual (identifikasi terhadap org tua) Berhasil : Mengembangkan inisiatif Kaya imajinasi Memiliki keinginan untuk selalu menguji kenyataan Meniru orang dewasa Berusaha mendapat peranan (role) Gagal : Mengembangkan rasa bersalah Tidak ada spontanitas Iri yang kekanak-kanakan Curiga Mengindar/mengelak Hambatan mendapat peranan (role) 4. Industry vs Inferiority (6 tahun pubertas) Anak harus belajar berbagai keterampilan budaya atau menghadapi berbagai perasaan tidak mampu. Kekuatan: keterampilan Keinginan anak untuk masuk dunia pengetahuan dan pekerjaan Pengalaman keberhasilan menghasilkan sense of industry, perasaan kompeten dan menguasai Kegagalan menimbulkan perasaan tidak adekuat dan inferior Merupakan tahap yang lebih tenang Hobi mulai terbentuk Mengembangkan pengetahuan keterampilan Mengembangkan pengakuan lingkungan Mengembangkan upaya mencapai prestasi Orang tua diharapkan memberi dorongan dan penghargaan Erikson juga yakin bahwa guru memiliki tanggung jawab khusus bagi perkembangan ketekunan anak-anak Guru seharusnya secara lembut pati 5
6 tegas memaksa anak-anak ke dalam pengembaraan untuk menemukan bahwa seseorang dapat belajar mencapai sesuatu yang tidak pernah ia pikirkan sendiri Berhasil (ketekunan) : Memiliki kemampuan sosial Motivasi berkarya/berprestasi akademis Melaksanakan tugas-tugas nyata Mengenal dunia perkakas Memiliki identifikasi tugas Menempatkan fantasi dan permainan pada perspektif yang lebih baik Gagal (rendah diri) : Menghindari persaingan Tidak termotivasi berprestasi Kebiasaan kerja buruk Merasa tidak akan ada perubahan Terlena arus pubertas Merasa tidak berguna Bersikap seperti budak 5. Identity vs Identity confusion (pubertas dewasa muda) Remaja harus menentukan kediriannya sendiri ( siapakah saya? ) atau mengalami kebingungan mengenai berbagai peran. Trust, autonomy, initiative dan industry memberi sumbangan pada identitas anak dari orang yang memberi arti (misal: group band, tokoh2) Tugas remaja adalah mengintegrasikan bermacam-macam identifikasi yang dibawa dari masa anak-anak hingga memperoleh identitas yang lebih lengkap. Identity diffusion muncul karena anak gagal mengintegrasikan identitas Transisi dari masa anak ke masa dewasa Perubahan fisik dan psikologis yang cepat Pencarian identitas diri Perlu dukungan dalam memenuhi tugas perkembangan. Berhasil : Terbentuk identitas diri Memiliki sikap dan perspektif mantap tentang masa depan 6
7 Memiliki keyakinan diri Berani mencoba peran Mau belajar sesuatu yang baru Mampu berperan sesuai identitas seksual Mampu membina hubungan heteroseksual Gagal : Memiliki kebimbangan peran Merasa tidak mampu melakukan suatu pekerjaan Kebimbangan peran sesuai identitas seks Kebimbangan otoritas Kebimbangan dlm hubungan heteroseksual 6. Intimacy vs Isolation (dewasa muda) Berusaha membuat komitmen dengan orang lain; jika tidak berhasil, bisa menderita keterasingan dan hanya tertarik pada diri dan kegiatannya sendiri. Kekuatan: cinta Intimasi (kedekatan) psikologis dengan orang lain dan diri sendiri dimungkinkan bila identitas terintegrasi dengan baik Remaja yang takut kehilangan dirinya karena kebersamaan dengan orang lain tidak dapat melebur identitasnya dengan orang lain Satu aspek dari intimasi adalah perasaan solidaritas kami dan mempertahankan terhadap mereka Jika usaha untuk intimasi gagal, seseorang akan mengasingkan diri. Hubungan sosial menjadi dingin dan hampa Berhasil : Tumbuh rasa persatuan dan kasih sayang Mampu berhubungan dengan orang lain Mampu membina hubungan intim dengan lawan jenis. Bercinta dan bekerja Melakukan hubungan seksual dg pasangan Gagal : Menghindari keakraban Berganti-ganti pasangan Penyangkalan Menyendiri Menghindari hubungan intim dengan lawan jenis 7
8 7. Generativity vs Stagnation (dewasa tengah) Orang dewasa yang matang peduli dengan kemapanan dan membimbing generasi berikutnya atau merasa lemah secara pribadi. Kekuatan: kepedulian Generativity minat dalam mengembangkan dan membimbing generasi berikutnya melalu usaha pengasuhan anak atau usaha produktif dan kreatif Menyediakan mekanisme untuk kelanjutnan masyarakat dari generasi ke generasi. Kurangnya generativity diekspresikan dalam stagnasi, kebosanan, dan kurangnya pertumbuhan psikologis. Adanya kekhawatiran sebagai orang tua apakah harus menyediakan rumah bagi anak2nya, biaya perkawinan anak, dll Berhasil : Mengembangkan kepuasan hidup Melihat hidup sebagai suatu langkah maju yang berharga Produktif dan kreatif bagi diri sendiri maupun orang lain Memberi rasa bangga dan bahagia pada orang tua Dewasa Membangun dan membimbing generasi muda Gagal : Menimbulkan stagnasi bahkan regresi Egosentris Tidak produktif Belum-belum sudah merasa tidak mampu Cinta diri yang berlebihan Pemiskinan pribadi Mengasihani diri 8. Integrity vs Despair (dewasa akhir) Lansia mencapai penerimaan hidupnya sendiri, membuatnya dapat menerima kematian, atau putus asa atas ketidakmampuannya dalam menghidupkan kembali kehidupan. Kekuatan: Kebijaksanaan Integrity penerimaan terhadap keterbatasan hidup, perasaan menjadi bagian dari sejarah yang melibatkan generasi sebelumnya, perasaan memiliki kearifan karena usianya, dan integrasi dari semua tahapan sebelumnya. 8
9 Despair penyesalan apa yang sudah atau tidak dilakukan dalam hidupnya, ketakutan akan datangnya kematian, dan perasaan jijik dengan diri sendiri. Berhasil : Memiliki Integritas Rasa berarti dalam hidup Bahagia Toleransi yang mendalam Menumbuhkan kebijaksanaan Menghargai kontinuitas masa lampau, sekarang dan yang akan datang Gagal : Rasa tidak berarti dalam hidup Merasa putus asa Menyesali diri Muak dan tidak dapat menerima kehidupannya Kehilangan kepercayaan pada diri sendiri maupun org lain Menginginkan kesempatan untuk mengulangi kembali hidup Takut kematian Tidak memiliki rasa spiritual Stage (age) Psychosocial crisis Significant relations Psychosocial modalities Psychosocial virtues Maladaptations and malignancies 1 (0-1) - infant 2 (2-3) - toddler 3 (3-6) - preschooler 4 (7-12 or so) - schoolage child trust mistrust v mother autonomy v parents shame and doubt initiative guilt industry inferiority 5 (12-18 or ego-identity v so) - role-confusion adolescence 6 (the 20s) - young adult intimacy isolation 7 (late 20s generativity v to 50's) - selfabsorption middle adult 8 (50s and beyond) - old adult integrity despair v v v v to get, to give in return hope, faith to hold on, to let go will, determination family to go after, to play purpose, courage neighbourhood and school peer groups, role models partners, friends household, workmates mankind "my kind" or to complete, to make things together to be oneself, to share oneself to lose and find oneself in a another to make be, to take care of to be, through having been, to face not being wisdom sensory distortion - withdrawal impulsivity - compulsion ruthlessness - inhibition competence narrow virtuosity - inertia fidelity, loyalty fanaticism - repudiation love promiscuity - exclusivity care overextension - rejectivity wisdom presumption - despair 9
10 Masing-masing tahapan tersebut melibatkan apa yang Erikson pada awalnya Erikson sebut sebagai suatu krisis dalam hal kepribadian pokok pikiran psikososial yang terutama penting pada masanya dan akan tetap menjadi sebuah persoalan pada kadar tertentu sepanjang sisa hidup. Persoalan-persoalan ini timbul berdasarkan jadwal kematangan, harus diselesaikan secara memuaskan untuk perkembangan ego yang sehat. Bagi Erikson, krisis ini bukanlah suatu bencana, tetapi suatu titik balik peningkatan kerentanan (vulnerability) dan peningkatan potensi. Semakin berhasil individu mengatasi krisis, akan semakin sehat perkembangan mereka. Namun kemudian Erikson mengganti istilah krisis ini dengan kecenderungan berkonflik atau bersaing. Tiap-tiap tahapan menuntut keseimbangan suatu kecenderungan positif dan menyesuaikan dengan yang negatif. Kualitas positif memang yang paling penting, namun pada kadar negatif tertentu juga diperlukan. Tema kritis pada masa bayi misalnya, adalah basic trust vs mistrust kita perlu mempercayai dunia dan orang-orang yang berada didalamnya atau mereka akan macet dalam ketidakpercayaan. Namun demikian, mereka juga memerlukan beberapa ketidakpercayaan untuk melindungi diri mereka dari bahaya. Hasil dari masing-masing tahapan yang berhasil adalah perkembangan dengan kekuatan khusus yaitu kekuatan harapan (Monks, 2002) Evaluasi Teori Kelebihan: Teori Erikson lebih kuat dibandingkan teori Freud, terutama penekanannya pada pentingnya pengaruh sosial dan budaya serta pada perkembangan diluar remaja Kekurangan: Beberapa konsep Erikson, sama halnya juga dengan konsep dari Freud, tidak dapat diuji secara empiris 10
11 Daftar Pustaka Crain, William. (2007). Teori perkembangan: Konsep dan aplikasi Edisi ketiga. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Monks, F.J., Knoers, A.M.P., Haditomo, S.R. (2002). Psikologi perkembangan: Pengantar dalam berbagai bagiannya. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press. Papalia, D.E., Old, S.W., Feldman, R.D. (2008). Human development 9th ed. Jakarta: Kencana Santrock, J.W. (2002). Life-span development 5h ed. Jakarta: Erlangga 11
Erikson. Rizki Dawanti, M.Psi., Psikolog. 8 tahap psikososial. Daftar Pustaka. Modul ke: Fakultas PSIKOLOGI. Program Studi PSIKOLOGI
Modul ke: Erikson Fakultas PSIKOLOGI Rizki Dawanti, M.Psi., Psikolog. Program Studi PSIKOLOGI Biografi Evaluasi Teori 8 tahap psikososial Daftar Pustaka Biografi Bernama lengkap Erik Homberger Erikson,
Lebih terperinciErikson berpendapat bahwa perkembangan manusia melalui tahap tahap. psikososial dan tahap tahap perkembangan tersebut terus berlanjut sampai
Teori Psikososial, Erik Erikson ( 1902-1994 ) Erikson berpendapat bahwa perkembangan manusia melalui tahap tahap psikososial dan tahap tahap perkembangan tersebut terus berlanjut sampai manusia tersebut
Lebih terperinciPERKEMBANGAN PSIKOSOSIAL
Psikologi Umum 1 PERKEMBANGAN PSIKOSOSIAL Erik Homburger Erikson Ursa majorsy Teori perkembangan Erikson sangat dipengaruhi oleh psikoanalisa Freud. Erikson berpendapat bahwa pandangan-pandangannya sesuai
Lebih terperinciPerkembangan Anak dan Remaja. Dra. Riza Sarasvita MSi, MHS, PhD, Psikolog Direktur PLRIP BNN
Perkembangan Anak dan Remaja Dra. Riza Sarasvita MSi, MHS, PhD, Psikolog Direktur PLRIP BNN Latar Belakang Proses Perkembangan Kognitif Tokohnya adalah Piaget (1936) Perkembangan kognitif memiliki 4 aspek:
Lebih terperinci- keluarga besar. Faktor-faktor yang Berpengaruh terhadap perbedaan Individual
Faktor-faktor yang Berpengaruh terhadap perbedaan Individual Faktor Hereditas (keturunan) --> melalui kromosom Faktor Lingkungan. Perubahan pd masa kanak-kanak berkaitan dg. kematangan --> perbedaan individual
Lebih terperinciPOLA ASUH & TUMBUH KEMBANG ANAK: Membangun Komunikasi dgn Keluarga Pengganti
POLA ASUH & TUMBUH KEMBANG ANAK: Membangun Komunikasi dgn Keluarga Pengganti Anita Lie Program Pascasarjana Unika Widya Mandala Surabaya www.anitalie.com 1 www.anitalie.com Komunikasi Keluarga Pengganti
Lebih terperinciRentang Perkembangan Manusia UMBY
Rentang Perkembangan Manusia UMBY 1. Infancy & Early Childhood (masa bayi dan kanak-kanak awal) Belajar berjalan, mengambil makanan padat Belajar bicara Belajar mengontrol eliminasi (urin & fekal) Belajar
Lebih terperinciTeori Perkembangan Psikososial. Oleh : Yulia Ayriza
Teori Perkembangan Psikososial Oleh : Yulia Ayriza Teori Perkembangan Psikososial (Menurut Erik Erikson) Erikson (1950, 1968 ) mengatakan bahwa manusia lebih berkembang dalam tahap psikososial daripada
Lebih terperinciPsikologi Kepribadian I
MODUL PERKULIAHAN Psikologi Kepribadian I Psikologi Kepribadian I Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh Psikologi Psikologi 13 61101 Agustini, M.Psi., Psikolog Abstract Dalam perkuliahan
Lebih terperinciPARENTING in the 21st Century. Anita Lie Unika Widya Mandala Surabaya
PARENTING in the 21st Century Anita Lie Unika Widya Mandala Surabaya www.anitalie.com 1 Tahapan Perkembangan Emosional Anak Konteks Jaman Menjadi Orang Tua Bijak 2 Tahapan Perkembangan Emosional Anak Konteks
Lebih terperinciPENGEMBANGAN AFEKSI ANAK SD. Oleh : Yulia Ayriza
PENGEMBANGAN AFEKSI ANAK SD Oleh : Yulia Ayriza Pengertian Pengembangan Afeksi (What?) Afeksi merupakan hal yang sama dengan sosial-emosional. Perkembangan emosi merupakan perkembangan yang mengarah pada
Lebih terperinciFormatio Iman dalam Keluarga Katolik: Perspektif Pendidikan. Anita Lie Unika Widya Mandala Surabaya
Formatio Iman dalam Keluarga Katolik: Perspektif Pendidikan Anita Lie Unika Widya Mandala Surabaya www.anitalie.com 1 2 Media Literacy 4R Intellectual Capital Financial Literacy Social Capital Spiritual
Lebih terperincidasar peran 1. Kepercayaan dasar >< Ketidakpercayaan
1. Kepercayaan dasar >< Ketidakpercayaan dasar 2. Otonomi >< Rasa malu dan ragu-ragu 3. Inisiatif >< Rasa bersalah 4. Industri (kerajinan) >< inferioritas 5. Mencapai identitas diri >< Kebingungan peran
Lebih terperinciPerkembangan Sepanjang Hayat
Modul ke: Perkembangan Sepanjang Hayat Memahami Masa Perkembangan Remaja dalam Aspek Psikososial Fakultas PSIKOLOGI Hanifah, M.Psi, Psikolog Program Studi Psikologi http://mercubuana.ac.id Memahami Masa
Lebih terperinciPerkembangan Sepanjang Hayat
MODUL PERKULIAHAN Perkembangan Sepanjang Hayat Adolescence: Perkembangan Psikososial Fakultas Program Studi TatapMuka Kode MK DisusunOleh Psikologi Psikologi 03 61095 Abstract Kompetensi Masa remaja merupakan
Lebih terperinciTeori Etologi. Rizki Dawanti, M.Psi., Psikolog. Teori etologi Bowlby. Darwin dan Teori Evolusi. Etologi Modern. Evaluasi Teori.
Modul ke: Teori Etologi Fakultas PSIKOLOGI Program Studi PSIKOLOGI Rizki Dawanti, M.Psi., Psikolog. Darwin dan Teori Evolusi Etologi Modern Teori etologi Bowlby Evaluasi Teori Eksperimen Lorenz Daftar
Lebih terperinciPERTUMBUHAN & PERKEMBANGAN. disampaikan dalam kuliah IKD 2 oleh nurul aini
PERTUMBUHAN & PERKEMBANGAN disampaikan dalam kuliah IKD 2 oleh nurul aini Definisi Pertumbuhan: Bertambahnya ukuran : tulang, otot, syaraf Proses yang tdk normal akan berpengaruh pada perkembangan Bisa
Lebih terperinciPSIKOLOGI SEPANJANG HAYAT
Modul ke: PSIKOLOGI SEPANJANG HAYAT Perkembangan Remaja Fakultas Psikologi Tenny Septiani Rachman, M. Psi, Psi Program Studi Psikologi http://www.mercubuana.ac.id Preface Masa remaja sering disebut sebagai
Lebih terperinciTahapan Perkem Perk bang an Kognitif
Tahapan Perkembangan Kognitif Psikologi pendidikan Sensori motorik Tahap perkembangan kognitif Piaget Usia Kemampuan 0-1.5 tahun Belum memiliki konsep permanensi objek (kecakapan psikis untuk mengerti
Lebih terperinciPerkembangan Sepanjang Hayat: Pengantar
Modul ke: Perkembangan Sepanjang Hayat: Pengantar Karisma Riskinanti, M.Psi., Psi Fakultas PSIKOLOGI Program Studi PSIKOLOGI http://www.mercubuana.ac.id Definisi Teori Syarat-syarat Teori Macam Teori Perkembangan
Lebih terperinciKELUARGA DAN PERKEMBANGAN ANAK BALITA. Dr. Ir. Herien Puspitawati, M.Sc., M.SC
KELUARGA DAN PERKEMBANGAN ANAK BALITA Dr. Ir. Herien Puspitawati, M.Sc., M.SC Latar Belakang Perkembangan Anak Ilmu yang mempelajari perkembangan anak atau child development telah dipelajari oleh banyak
Lebih terperinciTeori Perkembangan. Rizki Dawanti, M.Psi., Psikolog. Luh Mea Tegawati, M.Psi., Psikolog. Perkembangan. Definisi Teori.
Modul ke: Teori Perkembangan Fakultas PSIKOLOGI Rizki Dawanti, M.Psi., Psikolog. Luh Mea Tegawati, M.Psi., Psikolog. Program Studi PSIKOLOGI Definisi Teori Syarat syarat Teori Macam Teori Perkembangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan Anak Usia Dini ( PAUD) merupakan pendidikan yang paling
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan Anak Usia Dini ( PAUD) merupakan pendidikan yang paling fundamental karena perkembangan anak di masa selanjutnya akan sangat ditentukan oleh berbagai
Lebih terperinciCHILD DEVELOPMENT. Presented by: Lius Iman Santoso C., SE., B.Ed, M.Pd
CHILD DEVELOPMENT Presented by: Lius Iman Santoso C., SE., B.Ed, M.Pd Area of Development 1. Otak 2. Kognitif 3. Sosial 4. Moral 5..(Spiritual) 2 BASIC UNDERSTANDING OF CHILD O Anak adalah ciptaan Tuhan
Lebih terperinciPsychological and Sociological Understanding About Human Being. Lecturer: Rudi Zalukhu, M.Th
Psychological and Sociological Understanding About Human Being Lecturer: Rudi Zalukhu, M.Th BGA : Markus 1:9-15 Ke: 1 2 3 APA YANG KUBACA? (Observasi: Tokoh, Peristiwa) APA YANG KUDAPAT? (Penafsiran: Pelajaran,
Lebih terperinciTeori-Teori Perkembangan
Slide 1 Perkembangan Peserta Didik BAB 2 Teori-Teori Perkembangan Slide 2 Definisi Teori seperangkat gagasan yang saling berkaitan yang menolong untuk menerangkan data, serta membuat ramalan Hipotesis
Lebih terperinciProses Keperawatan pada Remaja dan Dewasa. mira asmirajanti
Proses Keperawatan pada Remaja dan Dewasa Faktor-faktor yang mempengaruhi Tumbuh Kembang 1. Faktor Genetik. 2. Faktor Eksternal a. Keluarga b. Kelompok teman sebaya c. Pengalaman hidup d. Kesehatan e.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tersebut terbentang dari masa bayi, kanak-kanak, remaja, dewasa, hingga masa
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sepanjang rentang kehidupannya individu mempunyai serangkaian tugas perkembangan yang harus dijalani untuk tiap masanya. Tugas perkembangan tersebut terbentang
Lebih terperinciKONSEP HOSPITALISASI. BY: NUR ASNAH, S.Kep.Ns.M.Kep
KONSEP HOSPITALISASI BY: NUR ASNAH, S.Kep.Ns.M.Kep SAKIT & DIRAWAT DI RUMAH SAKIT MERUPAKAN KRISIS DI DALAM HIDUP ANAK. DI RAWAT DI RUMAH SAKIT BERARTI ANAK HARUS BERURUSAN DENGAN LINGKUNGAN YANG ASING,
Lebih terperinciPSIKOLOGI SEPANJANG HAYAT
Modul ke: PSIKOLOGI SEPANJANG HAYAT Review Teori Perkembangan Fakultas Psikologi Tenny Septiani Rachman, M. Psi, Psi Program Studi Psikologi http://www.mercubuana.ac.id Perkembangan Psikoseksual Freud
Lebih terperinciBAB II PERKEMBANGAN PSIKO-SOSIAL REMAJA DARI PERSPEKTIF ERIK ERIKSON
BAB II PERKEMBANGAN PSIKO-SOSIAL REMAJA DARI PERSPEKTIF ERIK ERIKSON Dalam bab ini, penulis akan memaparkan: bibiografi Erik Erikson, pengertian perkembangan psikososial remaja, melihat aspek-aspek dan
Lebih terperinciPerkembangan Sepanjang Hayat
Modul ke: Perkembangan Sepanjang Hayat Pengantar Memahami Teori Perkembangan Fakultas PSIKOLOGI Hanifah, M.Psi, Psikolog Program Studi Psikologi http://mercubuana.ac.id Kajian Perkembangan Manusia Apa
Lebih terperinciPerkembangan Kepribadian Pada Tokoh Utama Dalam Novelet Babalik Pikir Karya Samsoedi
Perkembangan Kepribadian Pada Tokoh Utama Dalam Novelet Babalik Pikir Karya Samsoedi Oleh Mutia Ratnasari* Abstrak Karya tulis ini berjudul Perkembangan Kepribadian pada Tokoh Utama dalam Novel Babalik
Lebih terperinciPeran Orang Tua dalam Menanamkan Keagamaan pada Anak Usia Dini Afitria Rizkiana, Pendahuluan Usia dini merupakan masa yang sangat
Peran Orang Tua dalam Menanamkan Keagamaan pada Anak Usia Dini Afitria Rizkiana, 125120307111008 Pendahuluan Usia dini merupakan masa yang sangat penting sepanjang hidup, karena pada masa ini adalah masa
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Perkembangan Kemandirian Anak Usia Dini 1. Pengertian Kemandirian Anak Usia Dini Menurut Sitti Hartinah (2011:36) perkembangan sosial mengandung makna pencapaian suatu kemampuan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Manusia tidak dapat hidup seorang diri karena manusia merupakan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Manusia tidak dapat hidup seorang diri karena manusia merupakan makhluk sosial yang membutuhkan kehadiran individu lain dalam kehidupannya. Tanpa kehadiran
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. saling mengasihi, saling mengenal, dan juga merupakan sebuah aktifitas sosial dimana dua
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pacaran merupakan sebuah konsep "membina" hubungan dengan orang lain dengan saling mengasihi, saling mengenal, dan juga merupakan sebuah aktifitas sosial dimana
Lebih terperinciPerkembangan Sepanjang Hayat
Modul ke: Perkembangan Sepanjang Hayat Memahami Masa Perkembangan Dewasa Madya dalam Aspek Psikososial Fakultas PSIKOLOGI Hanifah, M.Psi, Psikolog Program Studi Psikologi www.mercubuana.ac.id Setiap fase
Lebih terperinciRENCANA PELAKSANAAN PERKULIAHAN (RPP) Mata Kuliah PSIKOLOGI PERKEMBANGAN
(RPP) Mata Kuliah PSIKOLOGI PERKEMBANGAN Oleh : Dra. Dwi Hardiyanti, M.Pd. JURUSAN PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI Fakultas Ilmu Pendidikan IKIP VETERAN SEMARANG Mata Kuliah : Psikologi Perkembangan
Lebih terperinciPerkembangan Sepanjang Hayat
Modul ke: Perkembangan Sepanjang Hayat Memahami Masa Perkembangan Dewasa Awal dalam Aspek Psikososial Fakultas PSIKOLOGI Hanifah, M.Psi, Psikolog Program Studi Psikologi http://mercubuana.ac.id Masa Dewasa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Tujuan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menurut Havighurst, tugas perkembangan merupakan tugas yang muncul apabila pada saat atau sekitar periode tertentu dari kehidupan individu. Apabila individu mampu melaksanakan
Lebih terperinciMODUL KE - 3 PSIKOLOGI PERKEMBANGAN. Teori Psikososial. Materi yang akan di bahas:
1 Psikologi Perkembangan 1. ErnaMultahada, S.HI., S.Psi., M.Si MODUL KE - 3 PSIKOLOGI PERKEMBANGAN Teori Psikososial Materi yang akan di bahas: a. Mengetahui dan memahami deskripsi tahapan b. Mengetahui
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang ditandai dengan adanya perubahan-perubahan fisik, kognitif, dan psikososial
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Remaja merupakan masa transisi antara masa anak-anak dan masa dewasa yang ditandai dengan adanya perubahan-perubahan fisik, kognitif, dan psikososial (Papalia,
Lebih terperinciTeori-Teori Perkembangan
Perkembangan Peserta Didik 1 BAB 2 Teori-Teori Perkembangan 2 Definisi Teoriseperangkat gagasan yang saling berkaitan yang menolong untuk menerangkan data, serta membuat ramalan HipotesisPernyataan atau
Lebih terperinciTIU : Agar mahasiswa memahami ciri-ciri dan beberapa issue utama pada tahapan perkembangan remaja sampai dengan akhir kehidupan
Minggu Pokok ke Bahasan 1 Masa Remaja 2 Perkemba fisik seksual remaja Sub Pokok Bahasan Sasaran Belajar A. Definisi Remaja Pubertas Agar mahasiswa memahami dapat menjelaskan mengenai remaja serta pubertas
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA Keluarga Nilai Anak
7 TINJAUAN PUSTAKA Keluarga Keluarga merupakan tempat pertama dan utama dimana seorang anak dididik dan dibesarkan. Berdasarkan Undang-undang nomor 52 tahun 2009, keluarga adalah unit terkecil dalam masyarakat
Lebih terperinciDisusun oleh Ari Pratiwi, M.Psi., Psikolog & Unita Werdi Rahajeng, M.Psi., Psikolog
PELATIHAN PSIKOLOGI DAN KONSELING BAGI DOSEN PEMBIMBING AKADEMIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA Disusun oleh Ari Pratiwi, M.Psi., Psikolog & Unita Werdi Rahajeng, M.Psi., Psikolog MAHASISWA Remaja Akhir 11 20 tahun,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara majemuk yang terdiri atas berbagai macam
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan negara majemuk yang terdiri atas berbagai macam suku, ras dan agama, hal ini yang memungkinkan terjadinya perkawinan antar suku, ras
Lebih terperinciPERKEMBANGAN REMAJA DAN PERMASALAHANNYA UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
PERKEMBANGAN REMAJA DAN PERMASALAHANNYA UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA APA DAN SIAPA REMAJA? Individu yang berada pada periode perkembangan yang terentang sejak berakhirnya masa anak sampai datangnya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masa kanak-kanak awal biasanya dikenal dengan masa prasekolah. Pada usia ini, anak mulai belajar memisahkan diri dari keluarga dan orangtuanya untuk masuk dalam lingkungan
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Normative Social Influence 2.1.1 Definisi Normative Social Influence Pada awalnya, Solomon Asch (1952, dalam Hogg & Vaughan, 2005) meyakini bahwa konformitas merefleksikan sebuah
Lebih terperinciDr. J anprasetyo, SpKJ (K)
Dr. J anprasetyo, SpKJ (K) Infancy 0-1 th Trust Vs Mistrust I am what hope I have and give Toddler 1-3 th Autonomy Vs Shame& doubt Early Childhood Middle childhood 3-6 th Initiatif Vs Guilty 6-12th Industry
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. Harga diri merupakan evaluasi individu terhadap dirinya sendiri baik secara
BAB II LANDASAN TEORI A. Harga Diri 1. Definisi harga diri Harga diri merupakan evaluasi individu terhadap dirinya sendiri baik secara positif atau negatif (Santrock, 1998). Hal senada diungkapkan oleh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Masa remaja adalah suatu masa peralihan dari masa kanak-kanak menuju masa
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Masa remaja adalah suatu masa peralihan dari masa kanak-kanak menuju masa dewasa. Di masa remaja, individu mengalami peningkatan drastis terhadap berbagai fungsi
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN TEORI TERKAIT. di bedakan menjadi sebagai berikut: (Sarwono, 2009)
BAB II TINJAUAN TEORI TERKAIT A. Teori Terkait i. Teori Para Ahli Oleh para ahli, tahap tahap perkembangan anak di bedakan menjadi sebagai berikut: a. Perkembangan Emosi (John Piaget ) (Sarwono, 2009)
Lebih terperinciKritik Terhadap Teori Piaget, Teori Perkembangan Sosial Vygotsky, dan Tahap Perkembangan Psikososial Erikson
Kritik Terhadap Teori Piaget, Teori Perkembangan Sosial Vygotsky, dan Tahap Perkembangan Psikososial Erikson Kelompok 1: MUCHAMAD TAUFIQ ANWAR 702012109 PRADNYA PARAMITA DEWI 702012004 ARDHITYAN KRISTANTOMI
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. Pada bab ini akan dibahas mengenai teori-teori yang menguraikan tahap
7 BAB II LANDASAN TEORI Pada bab ini akan dibahas mengenai teori-teori yang menguraikan tahap perkembangan khususnya pada tahapan dewasa muda, hubungan romantis, attachment dan tipe attachment. 2.1 Dewasa
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA Remaja
TINJAUAN PUSTAKA Remaja Istilah remaja berasal dari bahasa latin yaitu adolescence yang berarti tumbuh menjadi dewasa. Namun saat ini adolescence memiliki arti yang lebih luas mencakup kematangan mental,
Lebih terperinciPERKEMBANGAN SOSIAL. Siti Nuraeni M.Pd
PERKEMBANGAN SOSIAL Siti Nuraeni M.Pd Pengertian Perkembangan Sosial Hurlock : Pemelorehan kemampuan berprilaku yang sesuai dengan tuntutan sosial. Menjadi orang yang mampu bermasyarakat (sozialized) memerlukan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sepanjang rentang kehidupan, manusia berkembang mengikuti tahap
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sepanjang rentang kehidupan, manusia berkembang mengikuti tahap perkembangannya, dari masa anak, remaja, dewasa, hingga lanjut usia. Dari masing-masing tahap tersebut,
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Identitas Ego 2.1.1 Definisi Identitas Ego Untuk dapat memenuhi semua tugas perkembangan remaja harus dapat mencapai kejelasan identitas (sense of identity) yang berkaitan dengan
Lebih terperinciPERKEMBANGAN SOSIO-EMOSIONAL PADA MASA DEWASA AWAL
PSIKOLOGI PERKEMBANGAN DEWASA DAN LANSIA PERKEMBANGAN SOSIO-EMOSIONAL PADA MASA DEWASA AWAL Oleh: Dr. Rita Eka Izzaty, M.Si Yulia Ayriza, Ph.D STABILITAS DAN PERUBAHAN ANAK-DEWASA TEMPERAMEN Stabilitas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berbeda dengan keadaan yang nyaman dalam perut ibunya. Dalam kondisi ini,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Manusia merupakan mahluk sosial yang tidak dapat hidup sendiri tanpa kehadiran manusia lainnya. Kehidupan menjadi lebih bermakna dan berarti dengan kehadiran
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. hingga masa awal dewasa, dimulai pada saat terjadinya kematangan seksual.
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masa remaja merupakan suatu periode transisi dari masa anak-anak hingga masa awal dewasa, dimulai pada saat terjadinya kematangan seksual. Remaja tidak mempunyai tempat
Lebih terperinciMASA KANAK-KANAK AWAL. Masa ini dialami pada usia Masa Usia Pra Sekolah : 2-4 th Play group atau TK : 4 5,6 th
MASA KANAK-KANAK AWAL By FH Masa ini dialami pada usia Masa Usia Pra Sekolah : 2-4 th Play group atau TK : 4 5,6 th 1 Tugas Perkembangan Kanak-kanak Awal a) Belajar perbedaan dan aturan-aturan jenis kelamin.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sebagai mahluk sosial, manusia senantiasa hidup bersama dalam sebuah
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Sebagai mahluk sosial, manusia senantiasa hidup bersama dalam sebuah masyarakat. Manusia senantiasa berhubungan dengan manusia lain untuk memenuhi berbagai
Lebih terperinciPAUD yang Selaras dengan Prinsip Tumbuh Kembang Anak. Nurul Malika
PAUD yang Selaras dengan Prinsip Tumbuh Kembang Anak Nurul Malika 125120307111070 Pendahuluan Pemerintah Indonesia sudah pasti mempunyai ketetapan tersendiri pada bidang pendidikan. Pendidikan adalah bidang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah termasuk negara yang memasuki era penduduk
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia adalah termasuk negara yang memasuki era penduduk berstruktur lanjut usia (aging structured population) karena dari tahun ke tahun, jumlah penduduk Indonesia
Lebih terperinciJadwal Perkuliahan Psikologi Perkembangan KKNI. Pertemuan ke- Materi Kegiatan A 16/02 B 15/02 C 17/02 D 16/02 E 16/02
Jadwal Perkuliahan Psikologi Perkembangan KKNI Pertemuan ke- Materi Kegiatan A 16/02 B 15/02 C 17/02 D 16/02 E 16/02 1 Pengantar & Kontrak Perkuliahan Penjelasan tugas dan pembagian kelompok A 17/02 B
Lebih terperinciOrang Tua dalam Pendidikan Anak Usia Dini Anasya Firdha Intan P
Orang Tua dalam Pendidikan Anak Usia Dini Anasya Firdha Intan P. 125120307111011 PENDAHULUAN Pendidikan adalah suatu usaha individu untuk membina kepribadian agar sesuai dengan norma atau aturan yang berlaku
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. muncul melalui proses evaluasi masing-masing individu terhadap kehidupannya
1 BAB I PENDAHULUAN Bab ini membahas mengenai latar belakang masalah, rumusan permasalahan penelitian, tujuan penelitian, signifikansi penelitian, isu etis, cakupan penelitian, dan sistematika penelitian.
Lebih terperinciPsikologi Kepribadian I Teori Interpersonal Harry Stack Sullivan
Modul ke: Fakultas Psikologi Psikologi Kepribadian I Teori Interpersonal Harry Stack Sullivan Agustini, M.Psi., Psikolog Program Studi Psikologi www.mercubuana.ac.id Struktur Kepribadian Dinamisme (the
Lebih terperinciLaporan Magang. Gambaran Kemandirian Pada Anak Kelompok Kepompong (Toddlerhood) dan Kupukupu (Early Childhood) di TPA Makara UI
Laporan Magang Gambaran Kemandirian Pada Anak Kelompok Kepompong (Toddlerhood) dan Kupukupu (Early Childhood) di TPA Makara UI Nova Rina Simbolon 1006689271 Fakultas Psikologi Universitas Indonesia Depok,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Masa remaja merupakan periode yang penting, walaupun semua periode
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Masa remaja merupakan periode yang penting, walaupun semua periode dalam rentang kehidupan adalah penting namun kadar kepentingannya berbedabeda. Kadar kepentingan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Manusia adalah makhluk hidup yang senantiasa berkembang dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Manusia adalah makhluk hidup yang senantiasa berkembang dan mengalami perubahan-perubahan bertahap dalam hidupnya. Sepanjang rentang kehidupannya tersebut,
Lebih terperinciBAB VI PENUTUP. diketahui bahwa ketiga subjek mengalami self blaming. Kemudian. secara mendalam peneliti membahas mengenai self blaming pada
144 BAB VI PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, dapat diketahui bahwa ketiga subjek mengalami self blaming. Kemudian secara mendalam peneliti membahas mengenai self
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. (Undang-undang No. 1 Tahun 1974 pasal 1). Menurut hukum adat, atau merupakan salah satu cara untuk menjalankan upacara-upacara yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pernikahan adalah ikatan lahir batin antara seorang pria dengan seorang wanita sebagai seorang suami-istri dengan tujuan membentuk keluarga (rumahtangga) yang bahagia
Lebih terperinciPsikologi Perkembangan 1
Psikologi Perkembangan 1 Modul ke: PIAGET Fakultas PSIKOLOGI Rizki Dawanti, M.Psi., Psikolog. Program Studi PSIKOLOGI Biografi Tahapan Kognitif Sumbangsih Kritik Poin penting teori Daftar Pustaka Biografi
Lebih terperinciSelamat Membaca dan Memahami Materi Perkembangan Kepribadian Rentang Perkembangan Manusia II
Selamat Membaca dan Memahami Materi Perkembangan Kepribadian Rentang Perkembangan Manusia II PERKEMBANGAN KEPRIBADIAN oleh Dr Triana Noor Edwina DS, M.Si Fak Psikologi UMBY DIRI Pemahaman Diri Pemahaman
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pada masa transisi yang terjadi di kalangan masyarakat, secara khusus
16 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada masa transisi yang terjadi di kalangan masyarakat, secara khusus remaja seakan-akan merasa terjepit antara norma-norma yang baru dimana secara sosiologis, remaja
Lebih terperinciBAB II. Tinjauan Pustaka
BAB II Tinjauan Pustaka Dalam bab ini peneliti akan membahas tentang tinjauan pustaka, dimana dalam bab ini peneliti akan menjelaskan lebih dalam mengenai body image dan harga diri sesuai dengan teori-teori
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Masa remaja merupakan saat yang penting dalam mempersiapkan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Masalah Masa remaja merupakan saat yang penting dalam mempersiapkan seseorang memasuki masa dewasa. Masa ini merupakan, masa transisi dari masa anak-anak menuju dewasa.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Masa remaja merupakan masa yang penting dalam kehidupan seseorang,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Masa remaja merupakan masa yang penting dalam kehidupan seseorang, karena pada masa ini remaja mengalami perkembangan fisik yang cepat dan perkembangan psikis
Lebih terperinciDESKRIPSI DAN SILABI MATA KULIAH
DESKRIPSI DAN SILABI MATA KULIAH 1. IDENTIFIKASI MATA KULIAH a. Nama Mata Kuliah : Perkembangan Peserta Didik (PPD) b. Kode Mata Kuliah : MDK 2104 c. Jumlah SKS : 2 SKS d. Program Studi : Psikologi Pendidikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dalam menunjukkan bahwa permasalahan prestasi tersebut disebabkan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Permasalahan terbesar yang dihadapi siswa adalah masalah yang berkaitan dengan prestasi, baik akademis maupun non akademis. Hasil diskusi kelompok terarah yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dasar perilaku perkembangan sikap dan nilai kehidupan dari keluarga. Salah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keluarga merupakan lingkungan sosial pertama bagi anak yang memberi dasar perilaku perkembangan sikap dan nilai kehidupan dari keluarga. Salah satunya adalah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kehidupan manusia yang paling unik, penuh dinamika, sekaligus penuh tantangan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Masa remaja merupakan salah satu tahap perkembangan sepanjang rentang kehidupan manusia yang paling unik, penuh dinamika, sekaligus penuh tantangan dan harapan.
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Kesepian atau loneliness didefinisikan sebagai perasaan kehilangan dan
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Loneliness 2.1.1 Definisi Loneliness Kesepian atau loneliness didefinisikan sebagai perasaan kehilangan dan ketidakpuasan yang dihasilkan oleh ketidaksesuaian antara jenis hubungan
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kemandirian 2.1.1 Definisi Kemandirian Kemandirian menurut Erikson adalah usaha untuk melepaskan diri dari orangtua dengan maksud untuk menemukan dirinya melalui proses mencari
Lebih terperinciPsikologi Kepribadian I Teori Psikososial Erik Erikson
Modul ke: Fakultas Psikologi Psikologi Kepribadian I Teori Psikososial Erik Erikson Agustini, M.Psi., Psikolog Program Studi Psikologi www.mercubuana.ac.id Struktur Kepribadian Ego Kreatif Ego kreatif:
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. Keintiman berasal dari bahasa latin intimus yang artinya terdalam. Erikson
BAB II LANDASAN TEORI A. Keintiman 1. Pengertian Keintiman Keintiman berasal dari bahasa latin intimus yang artinya terdalam. Erikson (dalam Kroger, 2001) mendefinisikan keintiman mengacu pada perasaan
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORETIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN. meilai kita.sehingga kita mampu menghadapi situasi apapun. Kepercayaan diri
8 BAB II KAJIAN TEORETIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN 2.1 Kajian Teoretis 2.1.1 Pengertian Percaya Diri Rasa percaya diri adalah sikap yang dapat di tumbuhkan dari sikap sanggup berdiri sndiri, sanggup menguasai
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. pengaruhi oleh kematangan emosi baik dari suami maupun istri. dengan tanggungjawab dan pemenuhan peran masing-masing pihak yang
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pernikahan bagi manusia merupakan hal yang penting, karena dengan menikah seseorang akan memperoleh keseimbangan hidup baik secara biologis, psikologis maupun secara
Lebih terperinciPENDAHULUAN Latar Belakang Masalah
PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Masa remaja merupakan masa yang penuh konflik. Pada masa ini remaja tumbuh dan berkembang baik secara fisik maupun psikis, perubahan terhadap pola perilaku dan juga
Lebih terperinciIlmu Perkembangan Anak Universitas Negeri Yogyakarta. Oleh : Yulia Ayriza
Ilmu Perkembangan Anak Universitas Negeri Yogyakarta Oleh : Yulia Ayriza TUMBUH KEMBANG ANAK PERTUMBUHAN Berkaitan dengan masalah perubahan dalam besar, jumlah, ukuran organ individu dan hal ini dapat
Lebih terperinciPERKEMBANGAN MORAL PADA MASA REMAJA
PERKEMBANGAN MORAL PADA MASA REMAJA Menurut Santrock (1999), moral development adalah tahap perkembangan yang menekankan pada aturan dan nilai-nilai tentang apa yang harus dilakukan oleh individu pada
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Self-Esteem 2.1.1 Pengertian Self-Esteem Menurut Rosenberg (dalam Mruk, 2006), Self-Esteem merupakan bentuk evaluasi dari sikap yang di dasarkan pada perasaan menghargai diri
Lebih terperinciRENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA SEMESTER GENAP 2016/2017
1 RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA SEMESTER GENAP 2016/2017 PROGRAM STUDI : PSIKOLOGI A. IDENTITAS MATA KULIAH 1. an 2. Kode Kuliah PSI1205 3. Beban
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. manusia pun yang dapat hidup sendiri tanpa membutuhkan kehadiran manusia lain
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Manusia adalah makhluk sosial. Dalam kehidupan, belum ada seorang manusia pun yang dapat hidup sendiri tanpa membutuhkan kehadiran manusia lain (www.wikipedia.com).
Lebih terperinciMASA KANAK-KANAK AWAL. Masa ini dialami pada usia : 2 tahun 5/6 th Masa Usia Pra Sekolah : Play group atau TK
MASA KANAK-KANAK AWAL Masa ini dialami pada usia : 2 tahun 5/6 th Masa Usia Pra Sekolah : Play group atau TK 1 Tugas Perkembangan Kanak-kanak Awal a)belajar perbedaan dan aturan-aturan jenis kelamin. b)kontak
Lebih terperinci