BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Tujuan

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Tujuan"

Transkripsi

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menurut Havighurst, tugas perkembangan merupakan tugas yang muncul apabila pada saat atau sekitar periode tertentu dari kehidupan individu. Apabila individu mampu melaksanakan tugas dengan berhasil, maka akan menimbulkan rasa bahagia dan membawa kearah keberhasilan dalam melaksanakan tugas- tugas berikutnya. Sebaliknya, apabila mengalami kegagalan, maka akan menimbulkan perasaan tidak bahagia dan mengalami kesulitan dalam menghadapi tugas- tugas berikutnya. Beberapa tugas perkembangan yang dilakukan oleh individu muncul sebagai akibat dari kematangan fisik, misalnya berjalan, melompat, lari, dan sebagian lain berkembang dari adanya tekanan- tekanan dari budaya dan masyarakat, seperti belajar membaca, dan sebagian lainnya karena adanya nilai- nilai dan aspirasi individu, seperti memilih dan mempersiapkan pekerjaan. Namun pada umumnya kemunculan tugastugas perkembangan itu disebabkan oleh adanya ketiga kekuatan tersebut secara serempak.pada manusia perkembangan fisik dan mental setiap kali mencapai kematangan terjadi pada waktu dan tempo yang berbeda. Ada yang cepat dan ada yang lambat. Setiap individu yang normal akan mengalami tahapan atau fase perkembangan, hal ini berarti bahwa dalam menjalani hidupnya yang normal dan berusia panjang individu akan mengalami fase-fase perkembangan : bayi,kanak kanak,anak,remaja,dewasa,dan masa tua. Fase perkembangan dapat di artikan sebagai tahapan atau pembentukan tentang perjalanan kehidupan individu yang di warnai ciri ciri khusus atau pola pola tingkah laku tertentu. Untuk lebih mengerti tentang karakteristik dan tugas-tugas perkembangan. B. Tujuan 1. Utuk mengetahui konsep pertumbuhan dan perkembangan 2. Untuk mengetahui tahap pertumbuhan dan perkembangan 3. Untuk mengetahui teori teori dan tugas tumbuh kembang manusia

2 C. Manfaat Kita dapat mengetahui konsep dan tahap pertumbuhan dan perkembangan serta teoriteori dan tugas tumbuh kembang manusia.

3 BAB II TINJAUAN TEORI A. Konsep Pertumbuhan dan Perkembangan Pertumbuhan : Pertumbuhan (growth) berkaitan dengan masalah perubahan dalam besar jumlah, ukuran atau dimensi tingkat sel, organ maupun individu, yang bisa diukur dengan ukuran berat (gram, pound, kilogram), ukuran panjang (cm,meter), umur tulang dan keseimbangan metabolik (retensi kalsium dan nitrogen tubuh). a. Perubahan fisik b. Peningkatan jumlah sel c. Ukuran d. Kuantitatif e. Tinggi badan, berat badan, ukuran tulang, gigi f. Pola bervariasi. Perkembangan : Perkembangan (development) adalah bertambahnya kemampuan (skill) dalam struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam pola yang teratur dan dapat diramalkan, sebagai hasil dari proses pematangan. a. Kualitatif b. Maturation c. Sistematis, progresif dan berkesinambungan. Tugas perkembangan adalah tugas yang muncul pada periode tertentu atau disekitar periode tertentu dalam kehidupan individu. B. Tahap pertumbuhan dan perkembangan ( Barbara koizer, 2011) Tahap Usia Karakteristik Penting Implikasi Keperawatan Neonatus Bayi Lahir - 28 hari 1 bulan 1 tahun Perilaku hampir seluruhnya bersifat refleks dan berkembang menjadi lebih terarah. Pertumbuhan fisik berlangsung cepat. Bantu orang tua untuk mengidentifikasi dan memenuhi kebutuhan yang belum terpenuhi Kontor lingkungan di sekitar bayi agar kebutuhan fisik dan psikologisnya terpenuhi.

4 Tahap pertumbuhan dan perkembangan Tahap Usia Karakteristik penting Implikasi keperawatan Toodler 1 3 tahun Perkembangan motorik Strategi yang aman dan memungkinkan peningkatan yang berisiko harus otonomi fisik. Ketrampilan seimbang, untuk psikososial meningkat. mendukung pertumbuhan. Prasekolah 3 6 tahun Dunia prasekolah semakin luas. Pengalaman baru dan peran sosial anak usia prasekolah dipraktikan selama bermain. Pertumbuhan fisik berlangsung lambat. Beri kesempatan untuk bermain dan melakukan kegiatan sosial. Usia sekolah 6 12 tahun Tahap ini meliputi periode praremaja (10-12 tahun),. Kelompok teman sebaya (pee group ) sangat memengaruhi perilaku anak. Perkembangan fisik, kognitif, dan sosial meningkat dan keterampilan komunikasi semakin baik. Beri kesempatan anak untuk meluangkan waktu dan tenaga untuk melakukan hobi dan kegiatan sekolah. Kenali dan dukung presentasi anak. Remaja tahun Konsep diri berubah sejalan dengan perkembangan biologis. Nilai-nilai dipraktikkan. Pertumbuhan fisik berlangsung semakin cepat. Stress meningkat, terutama saat menghadapi konflik. Damping remaja untuk mengembangkan perilaku koping. Bantu remaja mengembangkan strategi guna mengatasi konflik. Dewasa muda tahun Gaya hidup pribadi berkembang. Individu membentuk hubungna dengan individu lain yang berarti baginya dan membangun komitmen terhadap sesuatu. Terima gaya hidup yang dipilih oleh individu dewasa dan bantu dalam penyesuaian yang penting terkait kesehatan. Kenali komitmen individu. Dukung perubahan yang penting bagi kesehatan.

5 Lansia Lansia muda Tahap pertumbuhan dan perkembangan Tahap Usia Karekteristik penting Implikasi keperawatan Dewasa menengah tahun Gaya hidup berubah akibat perubahan dalam hal lain; sebagai contoh, anak meninggalkan rumah, tujuan okupasional perubah tahun Adaptasi terhadap masa pension dan perubahan kemampuan fisik seringkali penting untuk dilakukan. Penyakit kronik dapat muncul. Bantu klien membuat perencanaan dalam perubahan hidup yang telah diperkirankan, mengenali faktor resiko yang berhubungan dengan kesehatan, dan berfokus pada kekuatan, bukan kelemahan. Bantu klien untuk tetap aktif secara fisik maupun sosial, dan untuk memelihara interaksi dengan teman sebaya. Lansia menengah Lansia akhir tahun 85 tahun atau lebih Adaptasi terhadap penurunan kecepatan pergerakan, waktu untuk bereaksi, dan peningkatan ketergantungan terhadap individu lain mungkin penting untuk dilakukan. Masalah-masalah fisik mungkin meningkat. Bantu klien untuk menghadapi kehilangan ( mis., pendengaran, kemampuan sensorik dan penglihatan, kematian orang yang dicintai). Beri tindakan pengamanan yang penting. Bantu perawatan diri klien sesuai kebutuhan dengan mempertahankan kemandirian sebisa mungkin. ( Barbara koizer, 2011)

6 C. Perkembangan utama yang umum dalam delapan periode perkembangan manusia Periode Usia Periode Pranatal (Pembuahan -Kelahiran) Perkembangan Fisik Perkembangan Kognitif Perkembangan Psikososial Kehamilan terjadi melalui pembuahan normal atau arti lain. Gen secara abadi berinteraksi dengan lingkungan yang memengaruhi dari awal. Struktur tubuh dasar dan bentuk organ, pertumbuhan otak dimulai percepatan. Pertumbuhan fisik adalah yang paling cepat dalam rentang kehidupan. Kerentanan terhadap lingkungan berpengaruh besar. Kemampuan untuk belajar dan mengingat dan untuk merespon stimulus sensori berkembang. Fetus merespon suara ibu dan mengembangkan keinginan akan hal tersebut. Bayi dan Balita (Lahir-usia 3 tahun) Semua indera dan sistem tubuh beroperasi saat kelahiran untuk berbagai tingkatan. Otak tumbuh dalam kompleksitas dan sangat sensitive terhadap lingkungan yang mempengaruhi. Pertumbuhan fisik dan perkembangan keterampilan motorik sangat cepat. Kemampuan untuk belajar dan mengingat telah muncul bahkan di minggu-minggu awal. Menggunakan symbol dan kemampuan untuk menyelesaikan masalah berkembang di akhir tahun kedua. Komprehensif dan penggunaan bahasa berkembang secara cepat. Bentuk kelekatan dengan orang tua dan orang lain. Kesadaran diri berkembang. Perpindahan terjadi dari tergantung menjadi otonomi. Ketertarikan pada anak lain meningkat.

7 Perkembangan utama yang umum dalam delapan periode perkembangan manusia Periode usia Perkembangan fisik Perkembangan kognitif Perkembangan psikososial Awal masa anak (3-6 tahun) Pertengahan masa anak (usia 6-11 tahun) Remaja (usia tahun) Pertumbuhan menetap; penampilan lebih langsing dan proporsi lebih matang. Nafsu makan berkurang dan masalah tidur merupakan hal biasa. Muncul dominasi penggunaan tangan kiri atau kanan; keterampilan motorik halus dan kasar meningkat. Pertumbuhan melambat. Kekuatan dan ketrampilan atletik meningkat. Sakit pernapasan hal yang biasa, tetapi kesehatan secara umum lebih baik daripada waktu lain dalam rentang kehidupan. Pertumbuhan fisik dan lainnya berubah dengan cepat dan mendalam. Kematangan reproduksi terjadi. Resiko kesehatan utama muncul dari isu-isu perilaku, gangguan makan dan penggunaan narkoba. Pemikiran terkadang egosentriss, tetapi tumbuh pemahaman terhadap perspektif orang lain. Kognitif yang belum matang menghasilkan ideide yang tidak masuk akal mengenai dunia. Memori dan bahasa meningkat. Intelegensi menjadi lebih bisa diperkirakan. Pengalaman prasekolah. Egosentris berkurang. Anak mulai berpikir logis, tapi konkret. Memori dan kemampuan bahasa meningkat. Pencapaian kognitif mengizinkan anak-anak mendapat manfaat dari sekolah formal. Beberapa anak-anak menunjukkan kebutuhan pendidikan khusus dan dorongan. Kemampuan berpikir abstrak dan penggunaan penalaran ilmiah berkembang. Pemikiran yang belum matang bertahan di beberapa sikap dan perilaku. Focus pendidikan pada persiapan memasuki perguruan tinggi atau dunia kerja. Konsep diri dan pemahaman tentang mendaji lebih kompleks; harga diri bersifat global. Kemandirian, inisiatif, dan control diri meningkat. Identitas gender terbentuk. Bermain menjadi lebih imajinatif,lebih kolaboratif, dan biasanya lebih sosial. Altruism, agresi, merasakan respon takut adalah hal yang umum. Keluarga masih merupakan pusat dari kehidupan sosial, tapi keberadaan anak lain menjadi penting. Konsep diri menjadi lebih kompleks, berdampak pada harga diri. Peraturan pendamping merefleksikan peralihan terhadap control dari orang tua ke anak. Sebaya dianggap penting. Pencapaian identitas, termasuk pencapaian identital seksual menjadi penting. Hubungan dengan orang tua secara umum baik. Kelompok sebaya mungkin memaksakan pengaruh positif maupun negatif.

8 Perkembangan utama yang umum dalam delapan periode Perkembangan Manusia Periode usia Peralihan dan dewasa muda (usia tahun) Pertengah an masa dewasa/pa ruh baya (usia tahun) Dewasa akhir/lanju t usia (usia 65 ke atas) Perkembangan fisik Perkembangan kognitif Perkembangan psikososial Kondisi fisik berada di puncak kemudian menurun perlahan. Pilihan gaya hidup memengaruhi kesehatan. Penurunan secara berlahan kemampuan sensori, kesehatan, stamina, dan kekuatan mungkin telah dimulai, tetapi perbedaan individu sangatlah luas. Perempun mengalami menopause. Sebagian besar orang sehat dan aktif walaupun kemampuan fisik dan kesehatan menurun. Waktu reaksi melambat berdampak pada beberapa aspek fungsi. Pemikiran dan pertimbangan moral menjadi lebih kompleks. Pilihan pendidikan dan pekerjaan dibuat, kadangkadang setelah melalui periode eksplorasi. Kemampuan mental di puncak, pengalaman ketrampilan praktis penyelesaian masalah tinggi. Hasil kreatif mungkin menurun, tetapi meningkat di aspek kualitas. Untuk beberapa orang, sukses dalam karier dan dipuncak kekuasaan; bagi yang lain burnout atau perubahan karier mungkin terjadi. Sebagian besar orang secara mental waspada. Walaupun intelegensi dan memori mungkin memburuk di beberapa area, hampir semua orang menemukan cara untuk menebusnya. Sifat kepribadian dan gaya menjadi relative stabil, tetapi perubahan kepribadian mungkin dipengaruhi oleh tahap dan kejadian dalam kehidupan. Hubungan intim dan gaya hidup pribadi terbentuk, tetapi mungkin tidak untuk selamanya. Hampir semua orang menikah dan menjadi orang tua. Kesadaran akan identitas terus berkembang; transisi paruh baya mungkin terjadi. Dua tanggung jawab perawatan anak dan orang tua mungkin menyebabkan stres. Merasakan anak meninggalkan sarang yang kosong. Pensiun dari dunia kerja mungkin terjadi dan mungkin menawarkan pilihan baru dalam penggunaan waktu. Individu mengmbangkan strategi yang lebih fleksibel untuk mengatasi rasa kehilangan dan kematian yang akan terjadi. Hubungan dengan keluarga dan teman dekat dapat menyediakan dukungan penting. Mencari makna hidup menjadi penting. (Diane E. Papalia, 2014)

9 D. Teori teori Tumbuh Kembang Manusia 1. Development task theory (Robert Havighurst) stages 1) Infancy & Early Childhood (masa bayi dan kanak-kanak awal) a. Belajar berjalan, mengambil makanan padat b. Belajar bicara c. Belajar mengontrol eliminasi (urin & fekal) d. Belajar tentang perbedaan jenis kelamin e. Membentuk konsep-konsep sederhana mengenai kenyataan sosial dan fisik f. Belajar membedakan mana yang benar dan mana yang salah, mengembangkan hati nurani g. Belajar mengadakan hubungan emosi 2) Middle childhood (masa sekolah) a. Membangun perilaku yang sehat b. Belajar ketrampilan fisik yang diperlukan untuk permainan-permainan yang luar biasa c. Belajar bergaul dengan teman sebaya d. Belajar peran sosial terkait dengan maskulinitas dan feminitas e. Mengembangkan ketrampilan dasar seperti membaca, menulis dan berhitung f. Mengembangkan konsep-konsep yang dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari g. Membangun moralitas, hati nurani dan nilai-nilai h. Pencapaian kemandirian i. Membangun perilaku dalam kelompok sosial maupun institusi (sekolah) 3) Adolescence (remaja ) a. Membina hubungan baru yang lebih dewasa dengan teman sebaya baik laki maupun perempuan b. Pencapaian peran sosial maskulinitas atau feminitas c. Pencapaian kemandirian emosi dari orang tua, orang lain

10 d. Pencapaian kemandirian dalam mengatur keuangan e. Menerima keadaan fisiknya dan menggunakan secara efektif f. Memilih dan mempersiapkan pekerjaan g. Mempersiapkan pernikahan dan kehidupan keluarga h. Membangun ketrampilan dan konsep-konsep intelektual yang perlu bagi warga Negara i. Pencapaian tanggungjawab sosial j. Memperolah nilai-nilai dan system etik sebagai penuntun dalam berperilaku 4) Early Adulthood (dewasa muda) a. Memilih pasangan b. Belajar hidup bersama orang lain sebagai pasangan c. Mulai berkeluarga d. Membesarkan anak e. Mengatur rumah tangga f. Mulai bekerja g. Mendapat tanggungjawab sebagai warga negara h. Menemukan kelompok sosial yang cocok 5) Middle-age (dewasa lanjut) a. Mendapat tanggungjawab sosial dan sebagai warga negara b. Membangun dan mempertahankan standard ekonomi keluarga c. Membimbing anak dan remaja untuk menjadi dewasa yang bertanggungjawab dan menyenangkan d. Mengembangkan kegiatan-kegiatan di waktu luang e. Membina hubungan dengan pasangannya sebagai individu f. Mengalami dan menyesuaikan diri dengan beberapa perubahan fisik g. Menyesuaikan diri dengan kehidupan sebagai orang tua yang bertambah tua

11 6) Later maturity (usia lanjut) a. Menyesuaikan diri dengan penurunan kekuatan fisik dan kesehatan b. Menyesuaikan diri dengan situasi pensiun dan penghasilan yang semakin berkurang c. Menyesuaikan diri dengan keadaan kehilangan pasangan (suami/istri) d. Membina hubungan dengan teman sesama usia lanjut e. Melakukan pertemuan-pertemuan sosial f. Membangun kepuasan kehidupan g. Kesiapan menghadapi kematian 2. Teori perkembangan Psikososial (Erik H Erickson ) 1) Trust vs mistrust bayi (lahir 18 bulan) a. Indikator positif : belajar percaya pada orang lain b. Indikator negatif : tidak percaya, menarik diri dari lingkungan masyarakat, pengasingan. c. Pemenuhan kepuasan untuk makan dan mengisap, rasa hangat dan nyaman, cinta dan rasa aman akan menghasilkan kepercayaan. d. Pada saat kebutuhan dasar tidak terpenuhi secara adekuat kemudian bayi menjadi curiga, penuh rasa takut, dan tidak percaya. Hal ini ditandai dengan perilaku makan, tidur dan eliminasi yang buruk. 2) Otonomi vs ragu-ragu dan malu (autonomy vs shame & doubt) toodler (18 bulan- 3 tahun) a. Indikator positif : kontrol diri tanpa kehilangan harga diri b. Indikator negatif : terpaksa membatasi diri atau terpaksa mengalah c. Anak mulai mengembangkan kemandirian membuka dan memakai baju, berjalan, mengambil, makan sendiri, dan ke toilet. Mulai terbentuk kontrol diri. d. Jika kemandirian todler tidak didukung oleh orang tua, mungkin anak memiliki kepribadian yang ragu-ragu

12 e. Jika anak dibuat merasa buruk pada saat melakukan kegagalan, anak akan menjadi pemalu. 3) Inisiatif vs merasa bersalah (initiative vs guilt) pra sekolah ( 3-5 tahun) a. Indikator positif : mempelajari tingkat ketegasan dan tujuan mempengaruhi lingkungan. Mulai mengevaluasi kebiasaan (perilaku) diri sendiri. b. Indikator negatif : kurang percaya diri, pesimis, takut salah. Pembatasan dan kontrol yang berlebihan terhadap aktivitas pribadi c. Inisiatif, mencoba hal-hal baru, perilaku kuat, imajinatif dan intrusif, perkembangan perasaan bersalah dan identifikasi dengan orang tua yang berjenis kelamin sama. d. Pembatasan e. Rasa bersalah mungkin muncul pada saat melakukan aktivitas yang berlawanan dengan orang tua. f. Anak perlu belajar untuk memulai aktivitas tanpa merusak hak-hak orang lain. 4) Industri vs inferior (industry vs inferiority) usia sekolah (6-12 tahun) a. Indikator positif : mulai kreatif, berkembang, manipulasi. Membangun rasa bersaing dan ketekunan. b. Indikator negatif : hilang harapan, merasa cukup, menarik diri dari sekolah dan teman sebaya. c. Anak mendapatkan pengenalan melalui demonstrasi ketrampilan dan produksi benda-benda serta mengembangkan harga diri melalui pencapaian d. Anak dipengaruhi oleh guru dan sekolah. 5) Identitas vs bingung peran (identity vs role confusion) remaja (12-20 tahun) a. Indikator positif : menghubungkan sesuatu dengan perasaan diri, merencanakan aktualisasi diri b. Indikator negatif : kebingungan, ragu-ragu, dan tidak mampu menemukan identitas diri c. Teman sebaya mempunyai pengaruh yang kuat terhadap perilaku.

13 d. Kebingungan peran, yang sering muncul dari perasaan tidak adekuat, isolasi dan keragu-raguan. 6) Intimasi vs isolasi (intimacy vs isolation) dewasa muda (20-45 tahun) a. indikator positif : berhubungan intim dengan orang lain. Mempunyai komitmen dalam bekerja dan berhubungan dengan orang lain. b. Indikator negatif : menghindari suatu hubungan, komitmen gaya hidup atau karir c. Individu mengembangkan kedekatan dan berbagi hubungan dengan orang lain, yang mungkin termasuk pasangan seksual. d. Seseorang tidak bersedia atau tidak mampu berbagi mengenai diri sendiri, akan merasa sendiri. 7) Generativitas vs stagnasi atau absorpsi diri dewasa tengah (45 65 tahun) a. Indikator positif : kreatifitas, produktivitas dan perhatian dengan orang lain b. Indikator negatif : perhatian terhadap diri sendiri, kurang merasa nyaman c. Mengekspresikan kepedulian pada dunia di masa yang akan datang d. Perenungan diri sendiri mengarah pada stagnasi kehidupan. 8) Integritas ego vs putus asa -- dewasa akhir (65 tahun keatas) a. Indikator positif : penerimaan kehidupan pribadi sebagai sesuatu yang berharga dan unik. Siap menerima kematian b. Indikator negatif : perasaan kehilangan, jijik terhadap orang lain. c. Masa lansia dapat melihat ke belakang dengan rasa puas dan penerimaan hidup dan kematian. d. Resolusi (pencapaian) yang tidak berhasil dalam krisis ini bisa menghasilkan perasaan putus asa karena individu melihat kehidupan sebagai bagian dari ketidakberuntungan, kekecewaan dan kegagalan.

14 3. Teori perkembangan Kognitif Piaget (1952) a. Fase sensorimotor (lahir 2 tahun) Tahap 1 : Penggunaan aktivitas refleks (lahir 1 bulan) Sebagian besar tindakan bersifat refleks Tahap 2 : reaksi sirkular primer (1-4 bulan) Persepsi mengenai berbagai kejadian terpusat pada tubuh. Objek merupakan ekstensi diri. Tahap 3 : reaksi sirkular sekunder (4-8 bulan) Mengenali lingkungan eksternal. Membuat perubahan secara aktif di dalam lingkungan. Tahap 4 : koordinasi dari skema sekunder (8-12 bulan) Dapat membedakan tujuan dari cara pencapaian tujuan tersebut. Tahap 5 : reaksi sirkular tersier (12-18 bulan) Mencoba dan menemukan tujuan serta cara baru untuk mencapai tujuan. Ritual merupakan hal penting. Tahap 6 : intervensi dari arti baru (18-24 bulan) Menginterpretasi lingkungan dengan kesan mental. Melakukan permainan imajinasi dan imitasi. b. fase pre konseptual (2-4 tahun) menggunakan pendekatan egosentrik untuk mengakomodasi tuntutan lingkungan. Semua hal bermakna dan berkaitan dengan aku. c. Tahap intuituf (4-7 tahun) Egosentris anak mulai berkurang, Klasifikasi sesuatu dengan satu atribut biasanya warna atau bentuk d. Fase konkret operasional (7-11 tahun) Memecahkan masalah konkret. mulai mengerti tentang suatu hubungan misalnya ukuran, mengerti kanan dan kiri. Anak dapat membuat alasan mengenai apa itu, tapi tidak dapat membuat hipotesa mengenai apa kemungkinannya dan dengan demikian tidak dapat berpikir mengenai masalah ke depan.

15 e. Fase formal operasional (11-15 tahun) Pemikiran rasional, bersifat keakanan. Kemampuan untuk berperilaku yang abstrak, dan muncul pemikiran ilmiah. Menyadari masalah moral dan politik dari berbagai pandangan yang ada. ( Barbara koizer, 2011)

16 BAB IV PENUTUP Dari hasil pembelajaran penulis selama melaksanakan penyusunan makalah ini, penulis dapat menarik kesimpulan dan saran yang diharapkan memberi manfaat dalam pembelajaran sebagai berikut : A. Kesimpulan Pertumbuhan : Pertumbuhan (growth) berkaitan dengan masalah perubahan dalam besar jumlah, ukuran atau dimensi tingkat sel, organ maupun individu, yang bisa diukur dengan ukuran berat (gram, pound, kilogram), ukuran panjang (cm,meter), umur tulang dan keseimbangan metabolik (retensi kalsium dan nitrogen tubuh). Perkembangan : Perkembangan (development) adalah bertambahnya kemampuan (skill) dalam struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam pola yang teratur dan dapat diramalkan, sebagai hasil dari proses pematangan. Tugas perkembangan adalah tugas yang muncul pada periode tertentu atau disekitar periode tertentu dalam kehidupan individu. Tahap-tahap perkembangan pada manusia terdiri dari: dalam kandungan/sebelum di lahirkan, bayi dan balita, anak-anak, remaja, dewasa.pembagian tugas-tugas perkembangan untuk masing-masing fase dari sejak masa bayi sampai usia lanjut yang dikemukakan oleh Havighurst. B. Saran Dengan membaca makalah ini dan mengetahui tahap-tahap dan tugas-tugas perkembangan manusia, diharapkan agar pembaca mendapat pengetahuan tentang tahaptahap dan tugas-tugas perkembangan manusia yang dapat membantu bersosialisasi dengan lingkungan sekitarnya dan membantu agar pembaca lebih memahami tugas-tugas individu, dan menghargainya.

Rentang Perkembangan Manusia UMBY

Rentang Perkembangan Manusia UMBY Rentang Perkembangan Manusia UMBY 1. Infancy & Early Childhood (masa bayi dan kanak-kanak awal) Belajar berjalan, mengambil makanan padat Belajar bicara Belajar mengontrol eliminasi (urin & fekal) Belajar

Lebih terperinci

Proses Keperawatan pada Remaja dan Dewasa. mira asmirajanti

Proses Keperawatan pada Remaja dan Dewasa. mira asmirajanti Proses Keperawatan pada Remaja dan Dewasa Faktor-faktor yang mempengaruhi Tumbuh Kembang 1. Faktor Genetik. 2. Faktor Eksternal a. Keluarga b. Kelompok teman sebaya c. Pengalaman hidup d. Kesehatan e.

Lebih terperinci

Erikson berpendapat bahwa perkembangan manusia melalui tahap tahap. psikososial dan tahap tahap perkembangan tersebut terus berlanjut sampai

Erikson berpendapat bahwa perkembangan manusia melalui tahap tahap. psikososial dan tahap tahap perkembangan tersebut terus berlanjut sampai Teori Psikososial, Erik Erikson ( 1902-1994 ) Erikson berpendapat bahwa perkembangan manusia melalui tahap tahap psikososial dan tahap tahap perkembangan tersebut terus berlanjut sampai manusia tersebut

Lebih terperinci

TAHAPAN PERKEMBANGAN MANUSIA

TAHAPAN PERKEMBANGAN MANUSIA TAHAPAN PERKEMBANGAN MANUSIA 1 Tahapan Perkembangan Manusia (Hurlock) Periode prenatal Periode Infancy : 0 akhir pekan 2 Periode Bayi : akhir pekan kedua 2 tahun Periode Awal Masa Kanak-kanak : 2-6 tahun

Lebih terperinci

Perkembangan Anak dan Remaja. Dra. Riza Sarasvita MSi, MHS, PhD, Psikolog Direktur PLRIP BNN

Perkembangan Anak dan Remaja. Dra. Riza Sarasvita MSi, MHS, PhD, Psikolog Direktur PLRIP BNN Perkembangan Anak dan Remaja Dra. Riza Sarasvita MSi, MHS, PhD, Psikolog Direktur PLRIP BNN Latar Belakang Proses Perkembangan Kognitif Tokohnya adalah Piaget (1936) Perkembangan kognitif memiliki 4 aspek:

Lebih terperinci

Tahap-tahap Tumbuh Kembang Manusia

Tahap-tahap Tumbuh Kembang Manusia Tahap-tahap Tumbuh Kembang Manusia Rentang Perkembangan Manusia UMBY 1. Neonatus (lahir 28 hari) Pada tahap ini, perkembangan neonatus sangat memungkinkan untuk dikembangkan sesuai keinginan. 2. Bayi (1

Lebih terperinci

Perkembangan Sepanjang Hayat

Perkembangan Sepanjang Hayat Modul ke: Perkembangan Sepanjang Hayat Memahami Masa Perkembangan Dewasa Awal dalam Aspek Psikososial Fakultas PSIKOLOGI Hanifah, M.Psi, Psikolog Program Studi Psikologi http://mercubuana.ac.id Masa Dewasa

Lebih terperinci

- keluarga besar. Faktor-faktor yang Berpengaruh terhadap perbedaan Individual

- keluarga besar. Faktor-faktor yang Berpengaruh terhadap perbedaan Individual Faktor-faktor yang Berpengaruh terhadap perbedaan Individual Faktor Hereditas (keturunan) --> melalui kromosom Faktor Lingkungan. Perubahan pd masa kanak-kanak berkaitan dg. kematangan --> perbedaan individual

Lebih terperinci

Erikson. Rizki Dawanti, M.Psi., Psikolog. 8 tahap psikososial. Daftar Pustaka. Modul ke: Fakultas PSIKOLOGI. Program Studi PSIKOLOGI

Erikson. Rizki Dawanti, M.Psi., Psikolog. 8 tahap psikososial. Daftar Pustaka. Modul ke: Fakultas PSIKOLOGI. Program Studi PSIKOLOGI Modul ke: Erikson Fakultas PSIKOLOGI Rizki Dawanti, M.Psi., Psikolog. Program Studi PSIKOLOGI Biografi Evaluasi Teori 8 tahap psikososial Daftar Pustaka Biografi Bernama lengkap Erik Homberger Erikson,

Lebih terperinci

Perkembangan Sepanjang Hayat

Perkembangan Sepanjang Hayat Modul ke: Perkembangan Sepanjang Hayat Memahami Masa Perkembangan Remaja dalam Aspek Psikososial Fakultas PSIKOLOGI Hanifah, M.Psi, Psikolog Program Studi Psikologi http://mercubuana.ac.id Memahami Masa

Lebih terperinci

Tahapan Perkem Perk bang an Kognitif

Tahapan Perkem Perk bang an Kognitif Tahapan Perkembangan Kognitif Psikologi pendidikan Sensori motorik Tahap perkembangan kognitif Piaget Usia Kemampuan 0-1.5 tahun Belum memiliki konsep permanensi objek (kecakapan psikis untuk mengerti

Lebih terperinci

MASA KANAK-KANAK AWAL. Masa ini dialami pada usia : 2 tahun 5/6 th Masa Usia Pra Sekolah : Play group atau TK

MASA KANAK-KANAK AWAL. Masa ini dialami pada usia : 2 tahun 5/6 th Masa Usia Pra Sekolah : Play group atau TK MASA KANAK-KANAK AWAL Masa ini dialami pada usia : 2 tahun 5/6 th Masa Usia Pra Sekolah : Play group atau TK 1 Tugas Perkembangan Kanak-kanak Awal a)belajar perbedaan dan aturan-aturan jenis kelamin. b)kontak

Lebih terperinci

KARAKTERISTIK ANAK USIA SD Oleh : Sugiyanto

KARAKTERISTIK ANAK USIA SD Oleh : Sugiyanto KARAKTERISTIK ANAK USIA SD Oleh : Sugiyanto Ada beberapa karakteristik anak di usia Sekolah Dasar yang perlu diketahui para guru, agar lebih mengetahui keadaan peserta didik khususnya ditingkat Sekolah

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA Keluarga Nilai Anak

TINJAUAN PUSTAKA Keluarga Nilai Anak 7 TINJAUAN PUSTAKA Keluarga Keluarga merupakan tempat pertama dan utama dimana seorang anak dididik dan dibesarkan. Berdasarkan Undang-undang nomor 52 tahun 2009, keluarga adalah unit terkecil dalam masyarakat

Lebih terperinci

Perkembangan Individu

Perkembangan Individu Perkembangan Individu oleh : Akhmad Sudrajat sumber : http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/01/24/perkembangan-individu/ 1. Apa perkembangan individu itu? Perkembangan dapat diartikan sebagai perubahan

Lebih terperinci

PERTUMBUHAN & PERKEMBANGAN. disampaikan dalam kuliah IKD 2 oleh nurul aini

PERTUMBUHAN & PERKEMBANGAN. disampaikan dalam kuliah IKD 2 oleh nurul aini PERTUMBUHAN & PERKEMBANGAN disampaikan dalam kuliah IKD 2 oleh nurul aini Definisi Pertumbuhan: Bertambahnya ukuran : tulang, otot, syaraf Proses yang tdk normal akan berpengaruh pada perkembangan Bisa

Lebih terperinci

PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN oleh: Dr. Lismadiana,M.Pd

PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN oleh: Dr. Lismadiana,M.Pd PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN oleh: Dr. Lismadiana,M.Pd Pertumbuhan : Perubahan fisiologis sebagai hasil dari proses pematangan fungsi-fungsi fisik yang berjalan normal pada anak yang sehat dalam perjalanan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Valentina, 2013). Menurut Papalia dan Olds (dalam Liem, 2013) yang dimaksud

BAB I PENDAHULUAN. Valentina, 2013). Menurut Papalia dan Olds (dalam Liem, 2013) yang dimaksud BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masa remaja merupakan periode transisi perkembangan yang terjadi antara masa kanak-kanak dan masa dewasa, yang melibatkan perubahan-perubahan baik itu secara biologis

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN PSIKOSOSIAL

PERKEMBANGAN PSIKOSOSIAL Psikologi Umum 1 PERKEMBANGAN PSIKOSOSIAL Erik Homburger Erikson Ursa majorsy Teori perkembangan Erikson sangat dipengaruhi oleh psikoanalisa Freud. Erikson berpendapat bahwa pandangan-pandangannya sesuai

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN REMAJA DAN PERMASALAHANNYA UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

PERKEMBANGAN REMAJA DAN PERMASALAHANNYA UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA PERKEMBANGAN REMAJA DAN PERMASALAHANNYA UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA APA DAN SIAPA REMAJA? Individu yang berada pada periode perkembangan yang terentang sejak berakhirnya masa anak sampai datangnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berlainan akan tetapi keduanya saling berkaitan. Pertumbuhan (growth)

BAB I PENDAHULUAN. berlainan akan tetapi keduanya saling berkaitan. Pertumbuhan (growth) BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Tumbuh kembang anak pada dasarnya merupakan dua peristiwa yang berlainan akan tetapi keduanya saling berkaitan. Pertumbuhan (growth) merupakan perubahan dalam ukuran

Lebih terperinci

Perkembangan Sepanjang Hayat

Perkembangan Sepanjang Hayat MODUL PERKULIAHAN Perkembangan Sepanjang Hayat Adolescence: Perkembangan Psikososial Fakultas Program Studi TatapMuka Kode MK DisusunOleh Psikologi Psikologi 03 61095 Abstract Kompetensi Masa remaja merupakan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Identity Achievement. (Kartono dan Gulo, 2003). Panuju dan Umami (2005) menjelaskan bahwa

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Identity Achievement. (Kartono dan Gulo, 2003). Panuju dan Umami (2005) menjelaskan bahwa BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Identity Achievement 1. Definisi Identity Achievement Identitas merupakan prinsip kesatuan yang membedakan diri seseorang dengan orang lain. Individu harus memutuskan siapakah

Lebih terperinci

Periodisasi Perkembangan Peserta Didik

Periodisasi Perkembangan Peserta Didik Periodisasi Perkembangan Peserta Didik Afid Burhanuddin Kompetensi Dasar Mahasiswa mampu menjelaskan tentang periodisasi perkembangan peserta didik Indikator Mahasiswa mampu menjelaskan periodisasi perkembangan

Lebih terperinci

Teori Perkembangan Psikososial. Oleh : Yulia Ayriza

Teori Perkembangan Psikososial. Oleh : Yulia Ayriza Teori Perkembangan Psikososial Oleh : Yulia Ayriza Teori Perkembangan Psikososial (Menurut Erik Erikson) Erikson (1950, 1968 ) mengatakan bahwa manusia lebih berkembang dalam tahap psikososial daripada

Lebih terperinci

MASA KANAK-KANAK AWAL. Masa ini dialami pada usia Masa Usia Pra Sekolah : 2-4 th Play group atau TK : 4 5,6 th

MASA KANAK-KANAK AWAL. Masa ini dialami pada usia Masa Usia Pra Sekolah : 2-4 th Play group atau TK : 4 5,6 th MASA KANAK-KANAK AWAL By FH Masa ini dialami pada usia Masa Usia Pra Sekolah : 2-4 th Play group atau TK : 4 5,6 th 1 Tugas Perkembangan Kanak-kanak Awal a) Belajar perbedaan dan aturan-aturan jenis kelamin.

Lebih terperinci

Peran Orang Tua dalam Menanamkan Keagamaan pada Anak Usia Dini Afitria Rizkiana, Pendahuluan Usia dini merupakan masa yang sangat

Peran Orang Tua dalam Menanamkan Keagamaan pada Anak Usia Dini Afitria Rizkiana, Pendahuluan Usia dini merupakan masa yang sangat Peran Orang Tua dalam Menanamkan Keagamaan pada Anak Usia Dini Afitria Rizkiana, 125120307111008 Pendahuluan Usia dini merupakan masa yang sangat penting sepanjang hidup, karena pada masa ini adalah masa

Lebih terperinci

TAHAP PERKEMBANGAN ANAK USIA 12-17 TAHUN

TAHAP PERKEMBANGAN ANAK USIA 12-17 TAHUN TAHAP PERKEMBANGAN ANAK USIA 12-17 TAHUN LATAR BELAKANG Lerner dan Hultsch (1983) menyatakan bahwa istilah perkembangan sering diperdebatkan dalam sains. Walaupun demikian, terdapat konsensus bahwa yang

Lebih terperinci

PENGERTIAN TUGAS-TUGAS PERKEMBANGAN adalah tugas - tugas yang harus dilakukan oleh seseorang dalam masa-masa tertentu sesuai dengan norma-norma masyar

PENGERTIAN TUGAS-TUGAS PERKEMBANGAN adalah tugas - tugas yang harus dilakukan oleh seseorang dalam masa-masa tertentu sesuai dengan norma-norma masyar TUGAS TUGAS PERKEMBANGAN (Developmental Task) PENGERTIAN TUGAS-TUGAS PERKEMBANGAN adalah tugas - tugas yang harus dilakukan oleh seseorang dalam masa-masa tertentu sesuai dengan norma-norma masyarakat

Lebih terperinci

Ilmu Perkembangan Anak Universitas Negeri Yogyakarta. Oleh : Yulia Ayriza

Ilmu Perkembangan Anak Universitas Negeri Yogyakarta. Oleh : Yulia Ayriza Ilmu Perkembangan Anak Universitas Negeri Yogyakarta Oleh : Yulia Ayriza TUMBUH KEMBANG ANAK PERTUMBUHAN Berkaitan dengan masalah perubahan dalam besar, jumlah, ukuran organ individu dan hal ini dapat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masa kanak-kanak awal biasanya dikenal dengan masa prasekolah. Pada usia ini, anak mulai belajar memisahkan diri dari keluarga dan orangtuanya untuk masuk dalam lingkungan

Lebih terperinci

PSIKOLOGI SEPANJANG HAYAT

PSIKOLOGI SEPANJANG HAYAT Modul ke: PSIKOLOGI SEPANJANG HAYAT Perkembangan Remaja Fakultas Psikologi Tenny Septiani Rachman, M. Psi, Psi Program Studi Psikologi http://www.mercubuana.ac.id Preface Masa remaja sering disebut sebagai

Lebih terperinci

Disusun oleh Ari Pratiwi, M.Psi., Psikolog & Unita Werdi Rahajeng, M.Psi., Psikolog

Disusun oleh Ari Pratiwi, M.Psi., Psikolog & Unita Werdi Rahajeng, M.Psi., Psikolog PELATIHAN PSIKOLOGI DAN KONSELING BAGI DOSEN PEMBIMBING AKADEMIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA Disusun oleh Ari Pratiwi, M.Psi., Psikolog & Unita Werdi Rahajeng, M.Psi., Psikolog MAHASISWA Remaja Akhir 11 20 tahun,

Lebih terperinci

PSIKOLOGI SEPANJANG HAYAT

PSIKOLOGI SEPANJANG HAYAT Modul ke: PSIKOLOGI SEPANJANG HAYAT Review Teori Perkembangan Fakultas Psikologi Tenny Septiani Rachman, M. Psi, Psi Program Studi Psikologi http://www.mercubuana.ac.id Perkembangan Psikoseksual Freud

Lebih terperinci

SPESIALISASI UTAMA DALAM PSIKOLOGI

SPESIALISASI UTAMA DALAM PSIKOLOGI Psikologi Umum 1 SPESIALISASI UTAMA DALAM PSIKOLOGI Ursa Majorsy C A B A N G F O K U S U T A M A Psikologi Klinis Psikologi Konseling Psikologi Perkembangan Psikologi Pendidikan Psikologi eksperimen Psikologi

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Perkembangan Kemandirian Anak Usia Dini 1. Pengertian Kemandirian Anak Usia Dini Menurut Sitti Hartinah (2011:36) perkembangan sosial mengandung makna pencapaian suatu kemampuan

Lebih terperinci

Perkembangan Sepanjang Hayat

Perkembangan Sepanjang Hayat Modul ke: Perkembangan Sepanjang Hayat Pengantar Memahami Teori Perkembangan Fakultas PSIKOLOGI Hanifah, M.Psi, Psikolog Program Studi Psikologi http://mercubuana.ac.id Kajian Perkembangan Manusia Apa

Lebih terperinci

Setelah akhir dari perkuliahan ini, mahasiswa mampu mengembangkan lingkungan pendidikan yang dapat merangsang perkembangan potensi-potensi peserta

Setelah akhir dari perkuliahan ini, mahasiswa mampu mengembangkan lingkungan pendidikan yang dapat merangsang perkembangan potensi-potensi peserta Setelah akhir dari perkuliahan ini, mahasiswa mampu mengembangkan lingkungan pendidikan yang dapat merangsang perkembangan potensi-potensi peserta didik atas dasar pemahaman yang baik dan benar terhadap

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan Anak Usia Dini ( PAUD) merupakan pendidikan yang paling

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan Anak Usia Dini ( PAUD) merupakan pendidikan yang paling 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan Anak Usia Dini ( PAUD) merupakan pendidikan yang paling fundamental karena perkembangan anak di masa selanjutnya akan sangat ditentukan oleh berbagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Masa remaja adalah masa transisi dari anak-anak ke fase remaja. Menurut

BAB I PENDAHULUAN. Masa remaja adalah masa transisi dari anak-anak ke fase remaja. Menurut BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masa remaja adalah masa transisi dari anak-anak ke fase remaja. Menurut Papalia et, al (2008) adalah masa transisi perkembangan antara masa kanak-kanak dan masa dewasa

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN AFEKSI ANAK SD. Oleh : Yulia Ayriza

PENGEMBANGAN AFEKSI ANAK SD. Oleh : Yulia Ayriza PENGEMBANGAN AFEKSI ANAK SD Oleh : Yulia Ayriza Pengertian Pengembangan Afeksi (What?) Afeksi merupakan hal yang sama dengan sosial-emosional. Perkembangan emosi merupakan perkembangan yang mengarah pada

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. tersebut mempelajari keadaan sekelilingnya. Perubahan fisik, kognitif dan peranan

BAB II LANDASAN TEORI. tersebut mempelajari keadaan sekelilingnya. Perubahan fisik, kognitif dan peranan BAB II LANDASAN TEORI A. KEMANDIRIAN REMAJA 1. Definisi Kemandirian Remaja Kemandirian remaja adalah usaha remaja untuk dapat menjelaskan dan melakukan sesuatu yang sesuai dengan keinginannya sendiri setelah

Lebih terperinci

FASE PRASEKOLAH (USIA TK) Usia 2-6 tahun Kesadaran sebagai pria atau wanita Dapat mengatur dlm buang air (toilet training) Mengenal beberapa hal yg di

FASE PRASEKOLAH (USIA TK) Usia 2-6 tahun Kesadaran sebagai pria atau wanita Dapat mengatur dlm buang air (toilet training) Mengenal beberapa hal yg di KARAKTERISTIK PERKEMBANGAN FASE PRASEKOLAH (TAMAN KANAK-KANAK) KANAK) FASE PRASEKOLAH (USIA TK) Usia 2-6 tahun Kesadaran sebagai pria atau wanita Dapat mengatur dlm buang air (toilet training) Mengenal

Lebih terperinci

KONSEP HOSPITALISASI. BY: NUR ASNAH, S.Kep.Ns.M.Kep

KONSEP HOSPITALISASI. BY: NUR ASNAH, S.Kep.Ns.M.Kep KONSEP HOSPITALISASI BY: NUR ASNAH, S.Kep.Ns.M.Kep SAKIT & DIRAWAT DI RUMAH SAKIT MERUPAKAN KRISIS DI DALAM HIDUP ANAK. DI RAWAT DI RUMAH SAKIT BERARTI ANAK HARUS BERURUSAN DENGAN LINGKUNGAN YANG ASING,

Lebih terperinci

SEX EDUCATION. Editor : Nurul Misbah, SKM

SEX EDUCATION. Editor : Nurul Misbah, SKM SEX EDUCATION Editor : Nurul Misbah, SKM ISU-ISU SEKSUALITAS : Pembicaraan mengenai seksualitas seringkali dianggap sebagai hal yang tabu tidak pantas dibicarakan dalam komunitas umum bersifat pribadi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mencakup 2 peristiwa yang sifatnya berbeda, tetapi saling berkaitan dan

BAB I PENDAHULUAN. mencakup 2 peristiwa yang sifatnya berbeda, tetapi saling berkaitan dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menurut Soetjiningsih (2008) Istilah tumbuh kembang sebenarnya mencakup 2 peristiwa yang sifatnya berbeda, tetapi saling berkaitan dan sulit dipisahkan, yaitu pertumbuhan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai mahluk sosial, manusia senantiasa hidup bersama dalam sebuah

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai mahluk sosial, manusia senantiasa hidup bersama dalam sebuah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Sebagai mahluk sosial, manusia senantiasa hidup bersama dalam sebuah masyarakat. Manusia senantiasa berhubungan dengan manusia lain untuk memenuhi berbagai

Lebih terperinci

TUMBUH KEMBANG ANAK. By. Nur Asnah,S.S.Kep.Ns.M.Kep

TUMBUH KEMBANG ANAK. By. Nur Asnah,S.S.Kep.Ns.M.Kep TUMBUH KEMBANG ANAK By. Nur Asnah,S.S.Kep.Ns.M.Kep TUMBUH KEMBANG TUMBUH : BERTAMBAHNYA SEL-SEL TUBUH/ UKURAN TUBUH BERTAMBAH BERKAITAN DENGAN HAL FISIK YANG TERLIHAT TINGGI BADAN & BERAT BADAN Pertumbuhan

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN TUMBUH KEMBANG ANAK. OLEH: Rinkaning Nurul Wati.E

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN TUMBUH KEMBANG ANAK. OLEH: Rinkaning Nurul Wati.E RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN TUMBUH KEMBANG ANAK OLEH: Rinkaning Nurul Wati.E. 1211011066 PRODI S1 KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JEMBER 2015 RENCANA PROSES PEMBELAJARAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Istilah tumbuh kembang mencangkup 2 peristiwa yang sifatnya berbeda, tetapi saling berkaitan dan sulit dipisahkan, yaitu pertumbuhan dan perkembangan. Pertumbuhan (growth)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Mahasiswa adalah status yang disandang oleh seseorang karena

BAB I PENDAHULUAN. Mahasiswa adalah status yang disandang oleh seseorang karena BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Mahasiswa adalah status yang disandang oleh seseorang karena hubungannya dengan perguruan tinggi yang diharapkan dapat menjadi caloncalon intelektual. Mahasiswa

Lebih terperinci

dasar peran 1. Kepercayaan dasar >< Ketidakpercayaan

dasar peran 1. Kepercayaan dasar >< Ketidakpercayaan 1. Kepercayaan dasar >< Ketidakpercayaan dasar 2. Otonomi >< Rasa malu dan ragu-ragu 3. Inisiatif >< Rasa bersalah 4. Industri (kerajinan) >< inferioritas 5. Mencapai identitas diri >< Kebingungan peran

Lebih terperinci

Teori-Teori Perkembangan

Teori-Teori Perkembangan Slide 1 Perkembangan Peserta Didik BAB 2 Teori-Teori Perkembangan Slide 2 Definisi Teori seperangkat gagasan yang saling berkaitan yang menolong untuk menerangkan data, serta membuat ramalan Hipotesis

Lebih terperinci

Peran Guru dalam Melatih Kemandirian Anak Usia Dini Vanya Maulitha Carissa

Peran Guru dalam Melatih Kemandirian Anak Usia Dini Vanya Maulitha Carissa Peran Guru dalam Melatih Kemandirian Anak Usia Dini Vanya Maulitha Carissa 125120307111012 Pendahuluan Kemandirian merupakan salah satu aspek terpenting yang harus dimiliki setiap individu dan anak. Karena

Lebih terperinci

MASA KANAK-KANAK AWAL

MASA KANAK-KANAK AWAL MASA KANAK-KANAK AWAL Oleh: Prof.Dr. Siti Partini Suardiman Drs. Hiryanto, M.Si Yulia Ayriza, M.Si, Ph.D Dra. Purwandari, M.Si Dr. Rita Eka Izzaty, M.Si Rosita Endang Kusmaryani, M.Si yulia_ayriza@uny.ac.id

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS 8 BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS 2.1. Kajian Pustaka 2.1.1. Penyesuaian Diri Penyesuaian berarti adaptasi yang dapat mempertahankan eksistensinya atau bisa bertahan serta memperoleh

Lebih terperinci

AJI SARAS WANTO ( ENO RINAWATI ( ) MEGA AYU SETYANA ( ) RAHARDHIKA ADHI N ( )

AJI SARAS WANTO ( ENO RINAWATI ( ) MEGA AYU SETYANA ( ) RAHARDHIKA ADHI N ( ) AJI SARAS WANTO (14144600 ENO RINAWATI (14144600194) MEGA AYU SETYANA (14144600211) RAHARDHIKA ADHI N (14144600182) Menurut erik h. Erikson perkembangan psikososial itu adalah teori perkembangan terbaik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bertambahnya jaringan intraseluler. Sedangkan yang dimaksud dengan

BAB I PENDAHULUAN. bertambahnya jaringan intraseluler. Sedangkan yang dimaksud dengan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Konsep tumbuh kembang merupakan suatu hal yang mutlak pada anak, maksudnya tumbuh adalah proses bertambah besarnya sel sel serta bertambahnya jaringan intraseluler.

Lebih terperinci

TUGAS-TUGAS PERKEMBANGAN SISWA SMP

TUGAS-TUGAS PERKEMBANGAN SISWA SMP TUGAS-TUGAS PERKEMBANGAN SISWA SMP Dra. Aas Saomah, M.Si JURUSAN PSIKOLOGI PENDIDIKAN DAN BIMBINGAN FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA TUGAS-TUGAS PERKEMBANGAN SISWA SMP A. Pengertian

Lebih terperinci

TUGAS-TUGAS PERKEMBANGAN

TUGAS-TUGAS PERKEMBANGAN TUGAS-TUGAS PERKEMBANGAN Menurut Havighurst, tugas perkembangan adalah tugas-tugas yang harus diselesaikan individu pada fase-fase atau periode kehidupan tertentu; dan apabila berhasil mencapainya mereka

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. 1. Pengertian Perilaku Seksual Pranikah

BAB II KAJIAN PUSTAKA. 1. Pengertian Perilaku Seksual Pranikah BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Perilaku Seksual Pranikah 1. Pengertian Perilaku Seksual Pranikah Menurut Sarwono (2005) perilaku seksual pranikah adalah segala tingkah laku yang didorong oleh hasrat seksual

Lebih terperinci

BAB II. Tinjauan Pustaka

BAB II. Tinjauan Pustaka BAB II Tinjauan Pustaka Dalam bab ini peneliti akan membahas tentang tinjauan pustaka, dimana dalam bab ini peneliti akan menjelaskan lebih dalam mengenai body image dan harga diri sesuai dengan teori-teori

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. disebut sebagai masa keemasan karena pada masa itu keadaan fisik maupun segala

BAB I PENDAHULUAN. disebut sebagai masa keemasan karena pada masa itu keadaan fisik maupun segala 1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Masa 5 tahun pertama pertumbuhan dan perkembangan anak sering disebut sebagai masa keemasan karena pada masa itu keadaan fisik maupun segala kemampuan anak sedang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pada masa remaja, salah satunya adalah problematika seksual. Sebagian besar

BAB I PENDAHULUAN. pada masa remaja, salah satunya adalah problematika seksual. Sebagian besar BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dewasa ini, masalah-masalah yang muncul dalam kehidupan remaja sering menimbulkan berbagai tantangan bagi para orang dewasa. Banyak hal yang timbul pada masa remaja,

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Identitas Ego 2.1.1 Definisi Identitas Ego Untuk dapat memenuhi semua tugas perkembangan remaja harus dapat mencapai kejelasan identitas (sense of identity) yang berkaitan dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Manusia tidak dapat hidup seorang diri karena manusia merupakan

BAB I PENDAHULUAN. Manusia tidak dapat hidup seorang diri karena manusia merupakan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Manusia tidak dapat hidup seorang diri karena manusia merupakan makhluk sosial yang membutuhkan kehadiran individu lain dalam kehidupannya. Tanpa kehadiran

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI. A. Landasan Teori. 1. Proses Pembelajaran. Belajar adalah suatu kegiatan untuk menambah pengetahuan.

BAB II KAJIAN TEORI. A. Landasan Teori. 1. Proses Pembelajaran. Belajar adalah suatu kegiatan untuk menambah pengetahuan. BAB II KAJIAN TEORI A. Landasan Teori 1. Proses Pembelajaran Belajar adalah suatu kegiatan untuk menambah pengetahuan. Suyono dan Hariyanto (2014) mengatakan belajar adalah suatu aktivitas atau suatu proses

Lebih terperinci

Perkembangan Sepanjang Hayat

Perkembangan Sepanjang Hayat Modul ke: Perkembangan Sepanjang Hayat Memahami Masa Perkembangan Dewasa Madya dalam Aspek Psikososial Fakultas PSIKOLOGI Hanifah, M.Psi, Psikolog Program Studi Psikologi www.mercubuana.ac.id Setiap fase

Lebih terperinci

CHILD DEVELOPMENT. Presented by: Lius Iman Santoso C., SE., B.Ed, M.Pd

CHILD DEVELOPMENT. Presented by: Lius Iman Santoso C., SE., B.Ed, M.Pd CHILD DEVELOPMENT Presented by: Lius Iman Santoso C., SE., B.Ed, M.Pd Area of Development 1. Otak 2. Kognitif 3. Sosial 4. Moral 5..(Spiritual) 2 BASIC UNDERSTANDING OF CHILD O Anak adalah ciptaan Tuhan

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Remaja 2.1.1 Pengertian Remaja Pada umumnya remaja didefiniskan sebagai masa peralihan atau transisi dari masa anak-anak menuju masa dewasa yang berjalan antara umur 12 tahun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Remaja adalah masa transisi antara masa anak-anak dan dewasa, di mana terjadi pacu tumbuh, timbul ciri-ciri seks sekunder, tercapainya fertilitas, dan terjadi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN TEORITIS

BAB II TINJAUAN TEORITIS BAB II TINJAUAN TEORITIS 2.1 Remaja 2.1.1 Definisi Remaja Masa remaja adalah periode transisi perkembangan antara masa kanak-kanak dengan masa dewasa, yang melibatkan perubahan biologis, kognitif, dan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI II. A. DUKUNGAN SOSIAL II. A. 1. Definisi Dukungan Sosial Menurut Orford (1992), dukungan sosial adalah kenyamanan, perhatian, dan penghargaan yang diandalkan pada saat individu mengalami

Lebih terperinci

KONSEP KENDIRI (Part 5)

KONSEP KENDIRI (Part 5) Azizi Yahya / Konsep Kendiri (Part 5). 2011 10 KONSEP KENDIRI (Part 5) Azizi Hj Yahaya Definisi Remaja Dan Pembentukan Konsep Kendiri Konsep kendiri adalah terdiri daripada gabungan di antara penilaian

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Normative Social Influence 2.1.1 Definisi Normative Social Influence Pada awalnya, Solomon Asch (1952, dalam Hogg & Vaughan, 2005) meyakini bahwa konformitas merefleksikan sebuah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Anak adalah individu unik yang mempunyai kebutuhan sesuai dengan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Anak adalah individu unik yang mempunyai kebutuhan sesuai dengan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Anak adalah individu unik yang mempunyai kebutuhan sesuai dengan tahap perkembangan. Sebagai individu yang unik anak memiliki berbagai kebutuhan yang berbeda

Lebih terperinci

Mendidik Anak Usia Dini dengan Permainan

Mendidik Anak Usia Dini dengan Permainan Mendidik Anak Usia Dini dengan Permainan Pendidikan Anak Usia Dini yang Selaras dengan Tumbuh Kembang Sebagai bahan Ujian Tengah Semester Mata Kuliah Pendidikan Anak Usia Dini Dosen Pengampu : Unita Werdi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. baik secara ukuran (pertumbuhan) maupun secara perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. baik secara ukuran (pertumbuhan) maupun secara perkembangan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Setiap individu hidup akan melalui tahapan pertumbuhan dan perkembangan, yaitu sejak masa embrio sampai akhir hayatnya mengalami perubahan ke arah peningkatan baik secara

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORITIS

BAB II LANDASAN TEORITIS BAB II LANDASAN TEORITIS A. KEMATANGAN KARIR 1. Pengertian Kematangan Karir Crites (dalam Salami, 2008) menyatakan bahwa kematangan karir sebagai sejauh mana individu dapat menguasai tugas-tugas perkembangan

Lebih terperinci

1/27/2012 PENDAHULUAN. Untuk apa mempelajari Perkembangan Peserta Didik?

1/27/2012 PENDAHULUAN. Untuk apa mempelajari Perkembangan Peserta Didik? PENDAHULUAN Untuk apa mempelajari Perkembangan Peserta Didik? 1 Tujuan : 1. Agar mempunyai ekspektasi yang nyata tentang peserta didik 2. Dapat merespon perilaku peserta didik secara tepat 3. Membantu

Lebih terperinci

EARLY CHILDHOOD (ANAK USIA DINI) Psikologi Perkembangan Unita Werdi Rahajeng

EARLY CHILDHOOD (ANAK USIA DINI) Psikologi Perkembangan Unita Werdi Rahajeng EARLY CHILDHOOD (ANAK USIA DINI) Psikologi Perkembangan Unita Werdi Rahajeng www.unita.lecture.ub.ac.id FISIK ANAK USIA DINI PERKEMBANGAN FISIK Perkembangan fisik mulai melambat Tampak lebih kurus (atletis

Lebih terperinci

PENERIMAAN DIRI PADA WANITA BEKERJA USIA DEWASA DINI DITINJAU DARI STATUS PERNIKAHAN

PENERIMAAN DIRI PADA WANITA BEKERJA USIA DEWASA DINI DITINJAU DARI STATUS PERNIKAHAN PENERIMAAN DIRI PADA WANITA BEKERJA USIA DEWASA DINI DITINJAU DARI STATUS PERNIKAHAN Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA Perkembangan Kognitif

TINJAUAN PUSTAKA Perkembangan Kognitif TINJAUAN PUSTAKA Perkembangan Kognitif Kognitif adalah kemampuan yang berkaitan dengan penguasaan ilmu pengetahuan (Fatimah 2006). Apabila diperlukan, pengetahuan yang dimiliki dapat dipergunakan. Banyak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara majemuk yang terdiri atas berbagai macam

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara majemuk yang terdiri atas berbagai macam 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan negara majemuk yang terdiri atas berbagai macam suku, ras dan agama, hal ini yang memungkinkan terjadinya perkawinan antar suku, ras

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. anak diri anak yang bersangkutan dan lingkungan sekitaranya. Perkembangan anak

BAB I PENDAHULUAN. anak diri anak yang bersangkutan dan lingkungan sekitaranya. Perkembangan anak BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan anak merupakan proses yang kompleks, terbentuk dari potensi anak diri anak yang bersangkutan dan lingkungan sekitaranya. Perkembangan anak berlangsung

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berbeda dengan keadaan yang nyaman dalam perut ibunya. Dalam kondisi ini,

BAB I PENDAHULUAN. berbeda dengan keadaan yang nyaman dalam perut ibunya. Dalam kondisi ini, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Manusia merupakan mahluk sosial yang tidak dapat hidup sendiri tanpa kehadiran manusia lainnya. Kehidupan menjadi lebih bermakna dan berarti dengan kehadiran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Masa remaja merupakan masa yang penting dalam kehidupan seseorang,

BAB I PENDAHULUAN. Masa remaja merupakan masa yang penting dalam kehidupan seseorang, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Masa remaja merupakan masa yang penting dalam kehidupan seseorang, karena pada masa ini remaja mengalami perkembangan fisik yang cepat dan perkembangan psikis

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN SOSIO-EMOSIONAL PADA MASA DEWASA AWAL

PERKEMBANGAN SOSIO-EMOSIONAL PADA MASA DEWASA AWAL PSIKOLOGI PERKEMBANGAN DEWASA DAN LANSIA PERKEMBANGAN SOSIO-EMOSIONAL PADA MASA DEWASA AWAL Oleh: Dr. Rita Eka Izzaty, M.Si Yulia Ayriza, Ph.D STABILITAS DAN PERUBAHAN ANAK-DEWASA TEMPERAMEN Stabilitas

Lebih terperinci

MASA KANAK-KANAK AKHIR

MASA KANAK-KANAK AKHIR MASA KANAK-KANAK AKHIR Masa ini dialami pd usia : 6 tahun 11-13 tahun. Masa Usia Sekolah atau masa SD à anak sudah siap masuk sekolah. GAmbar by FH CIRI KHAS ANAK USIA SD GAmbar by FH Konformitas pd teman

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI. dibaca dalam media massa. Menurut Walgito, (2000) perkawinan

BAB II KAJIAN TEORI. dibaca dalam media massa. Menurut Walgito, (2000) perkawinan 6 BAB II KAJIAN TEORI 2.1. Pernikahan 2.1.1. Pengertian Pernikahan Pernikahan merupakan suatu istilah yang tiap hari didengar atau dibaca dalam media massa. Menurut Walgito, (2000) perkawinan adalah nikah,

Lebih terperinci

MASA KANAK-KANAK AKHIR

MASA KANAK-KANAK AKHIR MASA KANAK-KANAK AKHIR Masa ini dialami pada usia : 6 tahun 11-13 tahun. Masa Usia Sekolah atau masa Sekolah Dasar anak sudah siap masuk sekolah. GAmbar by HR Tujuan Instruksional : Mahasiswa diharapkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Setiap manusia akan melalui tahap perkembangan dari masa bayi hingga

BAB I PENDAHULUAN. Setiap manusia akan melalui tahap perkembangan dari masa bayi hingga BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG MASALAH Setiap manusia akan melalui tahap perkembangan dari masa bayi hingga masa dewasa. Perkembangan yang dilalui tersebut merupakan suatu perubahan yang kontinu

Lebih terperinci

Psychological and Sociological Understanding About Human Being. Lecturer: Rudi Zalukhu, M.Th

Psychological and Sociological Understanding About Human Being. Lecturer: Rudi Zalukhu, M.Th Psychological and Sociological Understanding About Human Being Lecturer: Rudi Zalukhu, M.Th BGA : Markus 1:9-15 Ke: 1 2 3 APA YANG KUBACA? (Observasi: Tokoh, Peristiwa) APA YANG KUDAPAT? (Penafsiran: Pelajaran,

Lebih terperinci

Teori-Teori Perkembangan

Teori-Teori Perkembangan Perkembangan Peserta Didik 1 BAB 2 Teori-Teori Perkembangan 2 Definisi Teoriseperangkat gagasan yang saling berkaitan yang menolong untuk menerangkan data, serta membuat ramalan HipotesisPernyataan atau

Lebih terperinci

Orang Tua dalam Pendidikan Anak Usia Dini Anasya Firdha Intan P

Orang Tua dalam Pendidikan Anak Usia Dini Anasya Firdha Intan P Orang Tua dalam Pendidikan Anak Usia Dini Anasya Firdha Intan P. 125120307111011 PENDAHULUAN Pendidikan adalah suatu usaha individu untuk membina kepribadian agar sesuai dengan norma atau aturan yang berlaku

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI Pengertian Tugas-tugas Perkembangan Remaja. Menurut Havighurst (dalam Syaodih : 161) mengatakan bahwa:

BAB II KAJIAN TEORI Pengertian Tugas-tugas Perkembangan Remaja. Menurut Havighurst (dalam Syaodih : 161) mengatakan bahwa: BAB II KAJIAN TEORI 2.1. Kajian Teori 2.1.1. Pengertian Tugas-tugas Perkembangan Remaja Menurut Havighurst (dalam Syaodih. 2009.: 161) mengatakan bahwa: Definisi tugas perkembangan adalah suatu tugas yang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. mencapai kedewasaan sesuai dengan norma-norma yang ada dalam

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. mencapai kedewasaan sesuai dengan norma-norma yang ada dalam BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pola Asuh Orangtua Pola asuh orangtua merupakan interaksi antara anak dan orangtua selama mengadakan kegiatan pengasuhan. Pengasuhan ini berarti orangtua mendidik, membimbing,

Lebih terperinci

UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pernikahan adalah tahap yang penting bagi hampir semua orang yang memasuki masa dewasa awal. Individu yang memasuki masa dewasa awal memfokuskan relasi interpersonal

Lebih terperinci

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU - PAUD JURUSAN PEDAGOGIK FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU - PAUD JURUSAN PEDAGOGIK FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA HAND OUT MATA KULIAH KONSEP DASAR PENDIDIKAN ANAK USIA DINI KODE MK/SKS : UD 100/3 SKS Oleh : Nining Sriningsih, M.Pd NIP. 197912112006042001 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU - PAUD JURUSAN PEDAGOGIK FAKULTAS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dalam kehidupan remaja, karena remaja tidak lagi hanya berinteraksi dengan keluarga

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dalam kehidupan remaja, karena remaja tidak lagi hanya berinteraksi dengan keluarga BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Lingkungan sering menilai seseorang berdasarkan pakaian, cara bicara, cara berjalan, dan bentuk tubuh. Lingkungan mempunyai pengaruh yang sangat besar dalam

Lebih terperinci