Kompetensi Kunci Audit Internal

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Kompetensi Kunci Audit Internal"

Transkripsi

1 Kompetensi Kunci Audit Internal Pada Bab 8 kita belajar tentang standar professional audit internal, Bab 16 tentang mendokumentasikan hasilnya melalui kertas kerja yang efektif, dan Bab 20 tentang cybersecurity dan pengendalian privasi. Masing-masing bab ini menyajikan gambaran dari area subyek dan poin untuk konsep dan isu-isu di mana auditor internal dapat memperoleh pemahaman yang lebih baik melalui studi tambahan, pengalaman, dan kegiatan audit internal. Namun, selain pemahaman yang lebih baik dari banyak daerah audit internal khusus, semua auditor internal juga harus membangun beberapa kompetensi kunci profesional, seperti kemampuan untuk melakukan wawancara audit yang efektif dan beroperasi secara profesional dan kredibel ketika melakukan audit internal mereka. Banyak bidang kompetensi kunci yang mencakup hal-hal yang harus dipelajari auditor internal dengan baik sebelum memulai karir dan bahkan ketika mereka masih memperoleh pendidikan dasar. Bab ini tidak bisa benar-benar menjelaskan bagaimana auditor internal harus melakukan wawancara auditee, misalnya, sebuah wawancara tergantung pada individu auditor internal dan keadaan sekitar. Namun, tujuan dari bab ini adalah untuk mengingatkan auditor internal tentang subjek dan area yang secara profesional penting untuk praktek audit internal yang modern. Bab ini akan memberikan beberapa bimbingan praktek terbaik untuk membantu auditor internal membangun area ini sebagai kompetensi kunci audit internal Pentingnya Kompetensi Kuci Audit Internal Internal auditor harus memiliki etika pribadi dan komitmen yang kuat sehubungan dengan pekerjaannya. Artinya, ketika dikirim ke beberapa lokasi untuk melakukan review, auditor internal harus mempertahankan sikap profesional dan melakukan pekerjaan nya dengan cara yang jujur dan etis. Hal-hal ini benar-benar mendasar dan perlu untuk membangun satu set kompetensi utama auditor internal. Kami telah mendefinisikan kompetensi kunci audit internal sebagai keterampilan yang diperlukan untuk melakukan audit internal yang efektif. Sementara beberapa profesional mungkin melihat pilihan ini berbeda, menambahkan atau menghapus beberapa, rekomendasi kami untuk kompetensi kunci audit internal meliputi:

2 Keterampilan wawancara. ketika mewawancarai seorang manajer unit atau anggota staf dalam sebuah sistem produksi, internal auditor harus dapat bertemu dengan orang-orang, mengajukan pertanyaan yang tepat, dan mendapatkan informasi yang diinginkan. Keterampilan Analisis. Seorang auditor internal harus memiliki kemampuan untuk melihat serangkaian peristiwa dan data yang kadang-kadang terputus dan dapat menarik beberapa kesimpulan awal dari materi itu. Keterampilan Pengujian dan analisis. Terkait dengan kemampuan analisis, internal auditor harus dapat meninjau beberapa peristiwa atau populasi data untuk melakukan tes yang akan menentukan jika tujuan audit sudah efektif. Keterampilan Dokumentasi. Seorang auditor internal harus dapat mengambil hasil pengamatan audit dan pengujian data serta dokumen tersebut, secara lisan dan grafis, menggambarkan lingkungan yang telah diobservasi. Merekomendasikan hasil dan tindakan korektif. Berdasarkan pengujian dokumen dan hasil analisis, auditor internal harus dapat mengembangkan rekomendasi yang efektif untuk tindakan perbaikan. Keterampilan komunikasi. Seorang auditor internal harus dapat mengkomunikasikan hasil pekerjaan audit beserta dengan rekomendasi tindakan korektif untuk staf yang menjadi subjek audit dan manajemen senior. Keterampilan Negosiasi. Karena selalu bisa ada perbedaan pendapat pada temuan audit internal dan rekomendasi, auditor internal harus mampu menegosiasikan hasil akhir yang sukses. Komitmen untuk belajar. Auditor internal selalu dihadapkan pada perubahan dan bahan yang baru dalam operasi perusahaan dan profesi mereka, sehingga mereka harus memiliki gairah untuk belajar dan melanjutkan pendidikan. Hal di atas mewakili beberapa kompetensi kunci dan keterampilan yang diperlukan untuk melakukan audit internal yang efektif, tidak peduli apa industri, wilayah geografis, atau jenis audit internal. Bagian berikutnya membahas kompetensi kunci secara lebih rinci.

3 13.2 Keterampilan Wawancara Auditor Internal Wawancara auditor internal dengan anggota manajemen auditee dan staf merupakan langkah pertama yang penting dalam proses audit internal. Berdasarkan penilaian risiko secara keseluruhan dan ruang lingkup audit yang ditetapkan, seperti dibahas dalam Bab 10, fungsi audit internal berencana untuk melakukan review dari beberapa daerah, apakah menyangkut penilaian pengendalian internal, review proses operasional, atau salah satu dari banyak jenis lain audit internal. Fungsi audit internal menyusun beberapa rencana awal untuk audit internal tersebut, termasuk mengidentifikasi tujuan audit, waktu, dan sumber daya audit internal yang akan dilakukan. Langkah-langkah ini dibahas dalam Bab 15. Sebagai bagian penting dari keterampilan wawancara ini, internal auditor yang ditugaskan kemudian bertemu dengan anggota yang ditunjuk organisasi auditee untuk wawancara awal audit internal. EXHIBIT 13.1 Checklist Wawancara Awal Auditee Auditor Internal 1. Setelah perkenalan secara menyeluruh, audit internal harus menetapkan waktu dan tujuan dari audit internal yang direncanakan. 2. Perkenalkan auditor internal yang akan melakukan review aktual serta peserta auditee yang diharapkan. 3. Jika ini adalah audit pertama yang direncanakan di daerah ini atau jika telah ada perubahan signifikan sejak kajian terakhir, selenggarakan peninjauan area operasi secara keseluruhan. 4. Jika telah ada audit internal yang lalu di daerah ini, periksa status temuan dan rekomendasi yang lalu serta perubahan sistem sejak saat itu. 5. kemukakan waktu yang direncanakan dalam langkah pemeriksaan audit. 6. meminta atau membuat pengaturan untuk bahan audit, termasuk.: a. hak akses ke file dan sumber daya sistem TI b. Sandi sementara, hak akses ke file kunci, dan perpustakaan fisik c. Ruang kerja Audit internal dan sambungan telekomunikasi d. parkir Plant, lencana meja penjaga, dan isu-isu akses fasilitas lainnya 7. Untuk perpanjangan periode waktu review, jadwalkan pertemuan status secara berkala. 8. Jadwalkan penyelesaian audit yang direncanakan serta pertemuan wrap-up awal. 9. Buatlah pengaturan untuk sumber daya yang tersedia untuk menyelesaikan pertanyaan atau masalah selama pemeriksaan.

4 10. Jelaskan proses audit internal yang diharapkan, termasuk draft laporan yang direncanakan, waktu respon yang diharapkan untuk rekomendasi audit, dan pengiriman laporan akhir. 11. Sepanjang wawancara berikan waktu yang cukup untuk pertanyaan. 12. Tindak lanjuti wawancara dengan ringkasan memo yang rinci uraikan waktu audit yang potensial dan hal-hal apa pun yang harus diselesaikan. wawancara auditee yang buruk atau tidak terorganisir dapat membuat audit internal keluar jalur sehingga mungkin sulit untuk menyelesaikan audit seperti yang direncanakan. Semua pertemuan wawancara audit internal, baik dengan manajemen auditee atau tim asosiasi, harus didasarkan pada beberapa perencanaan dan persiapan sebelum meluncurkan pertemuan audit internal. Setelah wawancara auditee telah dijadwalkan, auditor harus mulai fokus pada persiapan wawancara. Tujuan auditor internal harus menunjukkan objektifitas dari tinjauan yang terencana serta pengetahuan dan kualifikasinya terhadap audit internal yang telah direncanakan. Persiapan yang memadai adalah kuncinya. Exhibit 13.1 adalah daftar uraian isu-isu yang perlu dipertimbangkan ketika meluncurkan audit internal baru di beberapa daerah yang mungkin telah ditinjau dalam periode masa lalu. Catatan ini disusun seolah-olah manajemen di kedua sisi adalah peserta baru dalam ulasan ini, dan dengan demikian diperlukan perkenalan dan penjelasan menyeluruh. Keterampilan dan kompetensi yang sebenarnya butuhkan di sini adalah bahwa auditor internal harus hati-hati merencanakan tujuan dan hasil yang diharapkan dari sesi tersebut dan harus dilakukan secara terencana dan teratur. Hal terakhir yang harus lakukan seorang internal auditor profesional adalah untuk bertemu manajer auditee tanpa adanya peringatan dan langsung mengemukakan beberapa kekhawatiran Keterampilan Analitis Mengadopsi definisi dari sumber Web Wikipedia, kemampuan analisis mengacu pada kemampuan untuk memvisualisasikan, mengartikulasikan, dan memecahkan masalah yang kompleks dan konsep dan untuk membuat keputusan yang masuk akal berdasarkan informasi yang tersedia. Keterampilan tersebut termasuk demonstrasi kemampuan auditor internal untuk menerapkan pemikiran logis untuk mengumpulkan dan menganalisis informasi, merancang dan menguji solusi untuk masalah, dan merumuskan rencana. Untuk menguji kemampuan analisis, internal auditor dapat diminta untuk mencari inkonsistensi dalam beberapa laporan produksi, untuk menempatkan serangkaian acara dalam urutan yang benar, atau untuk secara kritis membaca laporan status proyek

5 dan mengidentifikasi potensi kesalahan. Review analitis biasanya mengharuskan auditor internal untuk meninjau beberapa bahan bukti audit dan kemudian menggunakan logika untuk memilih masalah kemudian mengemukakan solusi. Auditor internal wajib untuk menggunakan proses analisis tersebut secara teratur selama audit mereka. Idenya adalah untuk memecah unsur data atau serangkaian peristiwa yang sedang dianalisa untuk mencapai kesimpulan. Agar benar-benar analitis, auditor internal perlu memikirkan tentang semua faktor yang terlibat dalam situasi dan kemudian mengevaluasi plus dan minus dalam rangka untuk mengembangkan solusi yang direkomendasikan. Auditor internal harus mengembangkan membangun beberapa kriteria dokumentasi yang memadai / tidak. Auditor harus meninjau semua atau sampel yang representatif (lihat Bab 9) atas dasar kriteria yang untuk menilai kecukupan dokumentasi. Keputusan audit internal harus dilakukan secara konsisten dan terorganisir. Untuk alasan ini auditor internal harus melihat kemampuan analisis sebagai kompetensi kunci. Auditor Internal harus menggunakan pendekatan analitis untuk menggambarkan penggunaan dokumentasi mereka, proses yang masuk akal, untuk sampai pada keputusan dalam kegiatan audit internal mereka Pengujian dan Analisis Keterampilan Sementara auditor internal harus mengembangkan pendekatan keputusan awal mereka secara analitis, tantangan dan kompetensi kunci yang diperlukan berikutnya adalah memiliki kemampuan untuk menguji, review, dan menilai bahan. Bab 9 membahas sampling audit, dengan penekanan pada statistik dan juga pada penilaian sampel. Sebagai kompetensi kunci audit internal, pengujian atau pengambilan sampel harus dilihat dalam perspektif yang lebih luas. Peraga 13.2 menjelaskan beberapa alternatif pendekatan pengujian audit. EXHIBIT 13.2 Pendekatan Pengujian Audit Pengamatan Fisik Pendekatan pengujian digunakan untuk proses yang secara formal sulit untuk didokumentasikan atau dikontrol. Sebagai contoh, analisis masalah IT service desk, kebersihan gudang, atau praktek-praktek layanan pelanggan penting bagi citra perusahaan itu tetapi biasanya tidak secara formal dikendalikan. Faktor-faktor ini bisa jadi sangat penting untuk keberhasilan organisasi ketika dipertimbangkan dalam konteks yang lebih luas, seperti penilaian terhadap semangat kerja karyawan

6 atau pola professional sebuah kantor. Karena area ini agak subyektif, mengembangkan rekomendasi audit internal bisa menjadi sulit. Evaluasi Independen Konfirmasi Audit adalah contoh konfirmasi independen. Walaupun Teknik ini lebih umum digunakan auditor eksternal, auditor internal kadang-kadang merasa berguna untuk memakainya juga. Untuk Misalnya, surat konfirmasi dapat dikirim ke vendor perusahaan untuk memverifikasi kepatuhan mereka dengan beberapa materi. Pengujian Kepatuhan Pengujian kepatuhan membantu menentukan apakah kontrol berfungsi sebagaimana dimaksud. Ketika melakukan uji kepatuhan, auditor internal sering menggunakan satu sampel yang luas untuk menguji beberapa item secara bersamaan. Namun, beberapa sampel kadang-kadang sangat efektif. Sebagai contoh, untuk pengujian pencairan, auditor dapat menggunakan satu sampel untuk uji dokumentasi dan persetujuan pencairan, yang lain untuk menilai persetujuan kontrak dan perjanjian untuk pembayaran, dan yang ketiga untuk menguji penggantian personal.tes ditargetkan tersebut dapat menghasilkan hasil yang jauh lebih jelas daripada menggunakan satu sampel untuk menguji ketiga item. Pengecualian atau Pengujian Defisiensi Jika sistem pelaporan menunjukkan kinerja defisiensi, pengecualian dapat ditinjau secara rinci untuk memahami akar penyebab dan menentukan resolusi yang memungkinkan. Banyak perbaikan proses memerlukan koordinasi dengan departemen atau orang yang terlibat dalam proses yang lain, Keterlibatan audit internal dalam resolusi defisiensi sering memfasilitasi koordinasi tersebut. Pengujian Akurasi Pengujian akurasi membantu menentukan apakah proses review telah mengukur atau menilai hal yang benar dan menghitung hasil dengan benar. Sebagian besar laporan hari ini mengandung unsur kotak hitam yang signifikan, di mana perhitungan yang mendasari tertanam dalam program komputer dan file intermediate. Dengan menggunakan prosedur CAATT dan memperoleh pemahaman tentang tujuan pelaporan, auditor internal secara efektif dapat memverifikasi keakuratan sistem pelaporan. Tidak peduli metode apa yang dipilih, auditor internal harus selalu mengambil langkah-langkah yang sesuai untuk memastikan bahwa sampel yang diuji mewakili keseluruhan populasi yang mereka analisa. Pemahaman tentang proses pengambilan sampel dan pengujian harus menjadi kunci kompetensi CBOK audit internal.

7 Persyaratan yang terkait untuk kompetensi kunci audit internal ini adalah analisis dari hasil tes. Setelah auditor internal memilih sampel dan melakukan tes internal audit, hasilnya harus dianalisis. Setelah melakukan penetapan sampel tujuan audit, auditor internal harus meninjau hasil untuk setiap kemungkinan kesalahan terdeteksi dalam sampel untuk menentukan apakah mereka benar-benar kesalahan dan sifat serta penyebab kesalahan. Kemungkinan kesalahan yang terdeteksi dalam sampel harus dikaji untuk menentukan apakah mereka benar-benar kesalahan. Auditor internal harus mempertimbangkan aspek kualitatif dari kesalahan, termasuk sifat dan penyebab kesalahan dan efeknya mungkin pada fase lain dari audit. Auditor internal harus juga menyadari bahwa kesalahan yang merupakan hasil dari kerusakan proses teknologi informasi (TI) biasanya memiliki implikasi yang lebih luas untuk tingkat kesalahan daripada kesalahan manusia. Auditor internal harus selalu berhati-hati untuk menganalisis dan mendokumentasikan hasil tes sampel mereka. Mereka harus mencurahkan segala upaya untuk memastikan bahwa hasil tes mewakili populasi secara keseluruhan dari item yang direview. Proses pembentukan tujuan audit, menarik sampel item yang menarik untuk memastikan apakah tujuan audit terpenuhi, dan kemudian melaporkan hasil ini adalah kompetensi kunci audit internal. 13,5 Keterampilan Dokumentasi Auditor Internal Auditor internal memiliki tantangan besar dalam mempersiapkan dokumentasi bermakna yang mencakup seluruh pekerjaan mereka, baik itu catatan informal dari pertemuan, mengaudit kertas kerja, sampai laporan akhir audit yang dikeluarkan. Auditor internal harus mengembangkan keterampilan dokumentasi pekerjaan audit yang kuat secara terus menerus. Bagian berikutnya membahas mendokumentasikan hasil dalam kertas kerja, dan Bab 16 dan 17, masing-masing, membahas pengembangan kertas kerja yang efektif dan laporan audit internal. Dalam dunia elektronik pengolah kata dan sistem database yang kuat, dokumentasi kadang-kadang bisa menjadi tak terkendali. Dokumentasi menjadi tantangan ketika lampiran pendukung pertama memiliki lampiran sendiri, beberapa di antaranya memiliki lampiran bahkan lebih, dan seterusnya. Mungkin jenis aliran dokumen yang dilampirkan memberikan informasi yang diperlukan dan mendukung, tapi jejak lampiran seperti itu menyebabkan ambiguitas dan masalah. Fungsi audit internal harus menetapkan beberapa standar praktik terbaik untuk dokumentasi elektronik internalnya sendiri. Dalam beberapa kasus, perangkat lunak utama otomatisasi kantor seperti Microsoft Office akan membuat ini mudah, tetapi dalam situasi lain, ada kebutuhan untuk bekerja di sekitar perangkat lunak dari

8 vendor.misalnya, paket spreadsheet Excel Microsoft saat ini tidak memiliki fasilitas kontrol revisi yang kuat, dan auditor internal perlu untuk menetapkan proses kontrol revisi mereka sendiri. Exhibit 13.3 menjelaskan beberapa praktik dokumentasi e-office audit internal terbaik. EXHIBIT 13,3 Internal Audit e-office Dokumentasi Best Practices Sebagian besar audit internal membuat dokumentasi pendukung dan kegiatan lainnya pada sistem komputer, apakah laptop auditor, mesin desktop yang terhubung ke sebuah kantor audit jaringan area lokal (LAN), atau bahkan terminal yang terhubung ke prosesor server pusat. Semua ini terdiri dari e- Office-penggunaan , pengolah kata, spreadsheet, database, grafik, dan alat-alat lainnya. Berikut ini adalah beberapa praktik terbaik yang audit internal harus dipertimbangkan ketika menerapkan audit internal e-office yang efektif: Menetapkan standar hardware dan software. Apakah audit internal itu terletak di daerah terpencil, negara berkembang atau di kantor pusat perusahaan, seluruh anggota audit internal harus menggunakan hardware umum yang sama dan produk software suite. Gunakan aturan keamanan berbasis password dengan update reguler. Karena informasi yang audit internal temukan sangat sensitif, kontrol password, dengan persyaratan untuk perubahan yang sering, harus diterapkan pada semua system bahkan di laptop pribadi auditor sekalipun. Membangun kesadaran keamanan. Seluruh anggota tim audit harus diinstruksikan dalam sifat sensitif dari dokumen audit. Sebagai contoh, ketika dokumen dicetak pada printer kantor yang berada jauh, ditetapkan aturan bahwa inisiator harus hadir selama proses pencetakan. Bahkan lebih baik, menghindari pencetakan dokumen audit internal di lokasi yang jauh. Backup, backup dan backup. Prosedur yang kuat harus ditetapkan untuk setidaknya 100% backup harian dari file folder audit internal. Putaran aliran dari beberapa siklus backup harus ditetapkan.

9 Menetapkan prosedur kontrol revisi file. Melalui penggunaan konvensi penamaan file atau sistem kontrol perangkat lunak, konvensi harus ditetapkan untuk mengidentifikasi semua dokumen dengan tanggal dibuat dan nomor revisi. Membangun template dan menetapkan protokol model. Semua memo, program audit, rencana audit, dan dokumen penting audit internal lainnya harus menggunakan format umum yang sama. Menetapkan aturan model . Meskipun ada banyak kebutuhan dan persyaratan untuk pesan , beberapa aturan gaya umum harus ditetapkan. Selain itu, mendefinisikan dan mengakui daerah yang harus dirilis sebagai dokumen terkontrol daripada pesan tunduk forwarding. Menetapkan aturan lampiran . Melampirkan dokumen adalah cara mudah untuk menyampaikan informasi, namun proses bisa menjadi tidak terkendali jika lampiran melekat pada lampiran lain dan seterusnya. Aturan Bimbingan harus didirikan di sini. Aktif melaksanakan dan memantau antivirus dan alat firewall. Perangkat lunak yang efektif harus dipasang, diperbarui secara berkala, dan dipantau pelanggarannya sebagaimana mestinya. Pembatasan Penggunaan pribadi. Apakah laptop itu dibawa ke rumah auditor, download file musik, atau tugas malam sekolah ditulis di kantor, penggunaan pribadi sumber daya e- office harus dibatasi, jika tidak dilarang. Menetapkan kunci dan aturan keamanan untuk mesin portabel. Semua mesin laptop auditor harus dikonfigurasi dengan penguncian perangkat serta pedoman dalam penggunaannya.selain itu, bimbingan audit keamanan harus ditetapkan untuk semua mesin portabel. Memantau penyesuaian. Seorang anggota tim audit internal harus secara berkala meninjau dan memantau penyesuaian dengan prosedur e-office auditor. Proses dan perbaikan kinerja harus dipasang dengan sesuai. Semua auditor internal harus mengembangkan keterampilan dan kompetensi yang kuat dalam mendokumentasikan setiap aspek pekerjaan mereka. Exhibit 13.4 berisi beberapa standar praktik

10 terbaik untuk dokumentasi. Auditor internal harus selalu ingat bahwa dokumentasi mereka, di semua tingkatan, dapat menjadi subjek untuk pengungkapan dan penilaian lain. Apakah itu adalah permintaan dari anggota komite audit, auditor eksternal, perintah pengadilan, atau bahkan tindakan pemerintah, dokumentasi yang tidak akurat atau buruk bisa mempermalukan atau bahkan membahayakan perusahaan dan secara profesional merusak baik fungsi audit internal maupun individu auditor internal. EXHIBIT 13,4 Traktik Terbaik Dokumentasi Audit Internal Praktik terbaik untuk meningkatkan kualitas dokumentasi audit internal: Menulis Narasi dan Deskripsi Jelaskan semua pekerjaan dalam sebuah narasi yang sedemikian rupa sehingga orang luar dapat meninjau beberapa bahan di sini dan memahami kegiatan atau proses. Dokumen konsep audit diamati atau dilakukan tetapi tidak menggambarkan asumsi atau gagasan spekulatif. Menghasilkan sistem yang berhubungan dengan dokumentasi dengan menggunakan hyperlink yang sesuai. Penyederhanaan Buat dokumentasi cukup sederhana namun tidak terlalu sederhana, ini sering menjadi tantangan audit internal. Tulis dokumen yang paling sedikit dengan sedikit overlap. Masukkan informasi di tempat-yang paling tepat, agar memungkinkan pembaca untuk memahami unsur-unsur utama dari paket dokumentasi dengan cepat tanpa harus melalui beberapa addendum. Menampilkan informasi kunci publik dengan memasukkan ringkasan dan deskripsi singkat. Gunakan papan tulis, corkboard, atau situs Web internal apapun yang diperlukan untuk mempromosikan transfer informasi dengan komunikasi. Menentukan Apa yang harus menjadi Dokumen Dokumen dengan tujuan. Sebagai contoh, dokumentasi yang menggambarkan hasil tes akan memiliki fokus yang berbeda secara keseluruhan dan konten dari bahan yang dirancang untuk staf audit.

11 Fokus pada kebutuhan pengguna actual dari dokumentasi yang akan menentukan kecukupan nya. Menentukan Kapan menjadi Dokumen Ambil pendekatan (iteratif dan inkremental) terbaru untuk mendapatkan umpan balik untuk bahan yang dimiliki. Cari cara yang lebih baik untuk berkomunikasi, mengakui bahwa dokumentasi mendukung transfer pengetahuan tetapi hanya satu yang tersedia dari beberapa pilihan. Buat dokumentasi yang aktual. Bahan yang ketinggalan jaman menjadi nilai yang sangat kecil bagi sebagian besar pengguna. Perbaharui dokumentasi secara teratur tetapi hanya ketika sudah merugikan. Artinya, sumber daya persiapan dokumentasi harus diimbangi dengan kegiatan utama audit internal lainnya. Umum Selalu mengakui dokumentasi itu adalah suatu kebutuhan. Ini tidak boleh ditunda sebagai aktivitas yang dilakukan ketika ada waktu yang tersedia. Mengharuskan pengguna untuk menyesuaikan permintaan dokumentasi. Proses Check-out dan back-in harus ditetapkan. Membangun pengakuan dalam audit internal terhadap kebutuhan dokumentasi pendukung yang kuat. Menyediakan pelatihan persiapan dokumentasi untuk semua anggota tim audit internal Merekomendasikan Hasil dan Tindakan korektif Peran yang paling penting dari internal auditor adalah melaporkan hasil audit dan mengembangkan dan membuat rekomendasi yang kuat untuk tindakan korektif yang sesuai. Auditor internal melalui latihan ini melalui laporan audit mereka, seperti dibahas dalam Bab 17, atau ketika melayani konsultan internal perusahaan, seperti dibahas dalam Bab 28 Dalam semua kasus, auditor internal perlu memiliki keterampilan kunci untuk merangkum hasil pekerjaan audit, untuk mendiskusikan apa yang salah, dan untuk mengembangkan beberapa rekomendasi untuk tindakan korektif yang efektif. Sementara laporan audit dan rekomendasi mereka sering hanya merupakan tanggung jawab dari senior, auditor internal yan ditugaskan atau kepala eksekutif pemeriksaan, semua anggota tim audit harus dapat menggambarkan temuan audit dan membuat rekomendasi untuk perbaikan. Dalam beberapa kasus, auditor staf akan melakukan tugas ini hanya sebagai bagian dari catatan telaah kertas

12 kerja, tetapi semua auditor internal harus memikirkan pekerjaan audit mereka dalam hal pertanyaanpertanyaan ini: Apa tujuan audit atau tugas ini? Apa yang ditemukan? Mengapa hasil temuan audit tersebut salah atau tidak sesuai? Apa yang dapat dilakukan untuk memperbaiki kesalahan atau kerusakan kontrol ini? Apa rekomendasi audit internal sebagai tindakan korektif? Proses ini merupakan bagian besar dari audit internal. Auditor internal di semua tingkatan harus mengembangkan kompetensi untuk memikirkan pekerjaan mereka di sepanjang jalur tersebut. Tentu saja, penting bagi auditor internal untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan ini dengan jelas dan cukup sederhana sehingga penerima dapat memahami masalah dan sifat tindakan korektif yang disarankan. Meninjau bukti dan membuat rekomendasi audit yang tepat bisa menjadi sangat sulit jika temuan audit mencakup area yang kompleks atau tidak jelas. Sebagai contoh, banyak orang akan merasa sulit untuk memahami temuan audit yang menggambarkan kelemahan pengendalian internal yang disebabkan oleh pengaturan yang salah dalam sebuah perangkat lunak sistem operasi IT perpustakaan. Menggunakan analogi atau mekanisme lain, auditor internal harus berusaha untuk mempersiapkan temuan dan rekomendasi dengan cara yang dapat dengan mudah dipahami. 13,7 Keterampilan Komunikasi Auditor Internal Penyusunan laporan audit internal yang efektif, dengan temuan bermakna dan rekomendasi, merupakan area kompetensi yang sangat penting bagi semua auditor internal. Auditor internal di semua tingkatan harus mengembangkan keterampilan untuk membahas dan menyajikan temuan audit dan terkait rekomendasi audit internal. Komunikasi ini dapat terjadi pada semua tingkatan di tempat kerja. Auditor internal biasanya menerima, menilai, dan memiliki akses ke sejumlah besar informasi rahasia yang berpotensi. Untuk alasan itu, sangat penting bahwa kontrol keamanan yang kuat ditempatkan di semua file dan data audit internal yang disimpan. Namun, auditor internal di semua tingkatan harus mengembangkan keterampilan dan kemampuan untuk berkomunikasi dengan orang lain dalam perusahaan tentang pekerjaan mereka untuk membantu orang lain untuk memahami nilai audit internal.

13 Apakah mempresentasikan hasil audit internal untuk manajemen lokal atau berhubungan dengan orang lain dalam kegiatan sehari-hari, semua auditor internal harus mengembangkan keterampilan komunikasi yang kuat. Ini adalah kompetensi kunci audit internal lainnya. 13,8 Keterampilan Negosiasi Auditor Internal Auditor harus berhati-hati terhadap sikap yang menyatakan saya benar karena saya auditor. Auditor internal sering mengalami perbedaan pendapat pada saat melakukan review, auditor kadangkadang bisa salah, tetapi mereka harus selalu memiliki latar belakang dan dukungan untuk menjelaskan temuan audit yang diajukan. Negosiasi adalah sesuatu yang kita lakukan sepanjang waktu, tidak hanya untuk bisnis atau keperluan audit internal. Sebagai contoh, kita menggunakan negosiasi dalam kehidupan sosial kita saat menentukan waktu untuk bertemu atau ke mana harus pergi pada saat musim hujan. Negosiasi biasanya sebagai metode kompromi untuk menyelesaikan argumen atau masalah. Auditor Internal harus berkomunikasi dalam rangka untuk menegosiasikan masalah / argumen, apakah tatap muka, di telepon, atau secara tertulis. Namun, di semua tingkatan auditor internal harus mengakui bahwa negosiasi tidak selalu antara dua orang, Ini dapat melibatkan internal auditor dengan beberapa anggota kelompok auditee. Auditor internal di semua tingkatan harus belajar keterampilan negosiasi karena mereka menyelesaikan laporan audit dan menyiapkan rekomendasi. Auditor Internal harus menyadari bahwa semua jenis temuan audit, tidak peduli seberapa tampaknya itu tidak penting, dapat dilihat sebagai kritik oleh manajemen auditee. Kadang-kadang internal auditor akan menghadapi situasi di mana manajemen auditee ingin melawan audit internal pada setiap titik, tidak peduli seberapa sepele atau seberapa padat temuan audit. Auditor Internal harus mengembangkan keterampilan untuk bernegosiasi dan kompromi pada beberapa item atau daerah tetapi harus selalu berhak untuk mengatakan bahwa ada sesuatu yang salah dan perlu dilaporkan. Jika auditee tidak setuju, dapat tercakup dalam tanggapan terhadap laporan audit dan interaksi dengan komite audit jika diperlukan. Exhibit 13.5 menguraikan beberapa elemen dari proses negosiasi. Meskipun peraga ini menjelaskan proses negosiasi secara keseluruhan dengan cara yang sangat umum, auditor internal harus memperhatikan proses ini ketika meninjau temuan audit dan rekomendasi yang disengketakan. Banyak poin dalam peraga ini menggambarkan jenis masalah yang auditor internal harus perhatikan ketika menyajikan draft laporan audit dan menyelesaikan semuanya. Sebagai catatan penting, ketika auditor internal setuju untuk mengubah rekomendasi yang diajukan atau bahkan

14 menyingkirkan temuan audit, masalah ini harus selalu didokumentasikan serinci mungkin dan dengan penekanan pada mengapa auditor internal memutuskan untuk mengubah masalah yang disengketakan. EXHIBIT 13,5 Elemen Kunci Proses Negosiasi Tahap I: Memulai Negosiasi Pre-negosiasi 1. Informasi. Pelajari sebanyak mungkin mengenai isu audit atau masalah yang akan dibahas. Informasi apa yang Anda butuhkan dari sisi lain? 2. Mengevaluasi Pengaruh. Evaluasi pengaruh anda atau daya negosiasi relatif dan pengaruh pihak lain di awal. Hal ini penting karena mungkin ada beberapa hal yang dapat Anda lakukan untuk meningkatkan atau mengurangi pengaruh sisi lain. Apa yang akan Anda lakukan untuk meningkatkan pengaruh anda? 3. Analysis. Apa masalahnya? Hal ini sangat penting pada saat memulai review dari apa yang mungkin menjadi laporan audit yang diperdebatkan. 4. Hubungan. Menjalin hubungan dengan auditee dan lawan. Audit internal perlu menentukan apakah lawan akan bekerja sama atau tidak, jika tidak, pertimbangkan untuk mempekerjakan seorang anggota senior manajemen sebagai mediator sesegera mungkin. 5. Tujuan dan harapan. Tujuan adalah satu hal; harapan adalah sesuatu yang lain. Apa yang audit internal harapkan untuk keluar dari situasi? 6. Tipe negosiasi. Apa jenis negosiasi yang Anda harapkan? Apakah ini akan sangat kompetitif, koperasi, atau sesuatu yang tidak biasa? Apakah Anda akan melakukan negosiasi tatap muka, melalui fax, melalui mediator, atau dalam beberapa cara lain? 7. Anggaran. Setiap negosiasi memiliki biaya. Audit internal mungkin harus mengalihkan waktu staf dan manajemen yang bisa digunakan pada upaya audit lainnya untuk bertemu dan bernegosiasi. 8. Rencana. Mengembangkan rencana negosiasi yang bersifat sementara. Tahap II: Tahap Perundingan 1. Logistik. Kapan, di mana, dan bagaimana Anda akan bernegosiasi? Ini menjadi sangat penting ketika melibatkan beberapa unit atau lokasi dalam prosesnya. 2. Membuka penawaran. Apa tawaran terbaik yang dapat anda berikan? Misalnya, haruskah anda memodifikasi atau mengemukakan salah satu dari beberapa rekomendasi audit yang disengketakan? haruskah Anda membuatnya, atau menunggu untuk membiarkan pihak lain yang memulai?

15 3. Penawaran yang tak terduga. Bagaimana seharusnya Anda menyesuaikan rencana negosiasi anda saat menanggapi langkah tak terduga oleh lawan Anda? 4. Taktik. taktik seperti apa yang akan Anda terapkan? taktik seperti apa yang lawan gunakan pada Anda? 5. Kelonggaran. Kelonggaran apa yang akan Anda lakukan? Bagaimana Anda akan membuatnya? 6. Resolusi. Apa cara terbaik untuk menyelesaikan masalah? Apakah ada solusi elegan? kewaspadaan yang konstan untuk kompromi dan solusi kreatif. Tahap III: Tahap Penutupan 1. Logistik. Bagaimana dan kapan Anda akan menutup pertemuan negosiasi? Pada pertemuan ini, atau nanti pada saat audit internal menyajikan konsep dokumen yang direvisi? 2. Dokumentasi. Siapkan dokumentasi rinci yang menggambarkan sesi, dengan penekanan pada perubahan perencanaan dan perjanjian oleh kedua belah pihak. 3. Penutupan secara emosional. Di penghujung pertemuan, penting untuk mengatasi kepentingan dan kebutuhan dari pihak-pihak yang mendasarinya. Jika Anda mengabaikannya, perjanjian tersebut mungkin tidak akan bertahan. 4. Implementasi. Apakah audit internal setuju untuk membuat beberapa perubahan dalam draft laporan audit dan auditee setuju untuk mengubah beberapa praktik yang disengketakan, perjanjian yang dinegosiasikan bernilai kecil kecuali masalah di implementasikan pada waktunya. 13,9 Komitmen Belajar Auditor Internal Sebuah kompetensi kunci auditor internal yang sangat signifikan yang auditor internal harus kembangkan adalah komitmen yang kuat untuk belajar melebihi 40 jam syarat pengajaran bagi auditor internal bersertifikat seperti diuraikan dalam Bab 27. Bisnis dan teknologi selalu berubah, seperti halnya iklim politik dan peraturan di mana perusahaan beroperasi. Semua auditor internal harus menganut komitmen ini untuk belajar secara terus-menerus dan berkelanjutan. Topik-topik dalam bab dari buku ini akan membantu memperluas komitmen internal auditor untuk belajar. Dua contoh dapat menjelaskan hal ini. Bab 18, "IT Kontrol Umum dan ITIL Best

16 Practices," dan Bab 33 memperkenalkan standar pelaporan keuangan internasional yang menjadi pengganti prinsip akuntansi yang berbasis di AS yang berlaku umum (GAAP) Pentingnya Kompetensi Inti Auditor Internal Bab ini telah memperkenalkan beberapa kompetensi auditor internal yang penting melebihi standar audit internal untuk merencanakan dan melakukan audit internal yang efektif. Ini adalah aea CBOK yang auditor internal perlukan untuk beroperasi dengan sukses. Kompetensi ini sangat penting untuk semua auditor internal. Sementara topik-topik seperti keterampilan komunikasi yang baik atau komitmen untuk belajar adalah bidang pengetahuan yang kurang daripada praktek yang baik, keakraban yang kuat dan penggunaan kompetensi kunci audit internal yang dibahas di sini harus memenuhi setiap CBOK auditor internal.

RESUME CHAPTER 13 INTERNAL AUDIT KEY COMPETENCIES. (untuk memenuhi tugas dalam mata kuliah Internal Audit) Di susun oleh : Kelompok 10

RESUME CHAPTER 13 INTERNAL AUDIT KEY COMPETENCIES. (untuk memenuhi tugas dalam mata kuliah Internal Audit) Di susun oleh : Kelompok 10 RESUME CHAPTER 13 INTERNAL AUDIT KEY COMPETENCIES (untuk memenuhi tugas dalam mata kuliah Internal Audit) Di susun oleh : Kelompok 10 Damar Sasi Elsza Puspita 041411331190 Danik Astutik 041411331200 DEPARTEMEN

Lebih terperinci

Standar Audit SA 300. Perencanaan Suatu Audit atas Laporan Keuangan

Standar Audit SA 300. Perencanaan Suatu Audit atas Laporan Keuangan SA 00 Perencanaan Suatu Audit atas Laporan Keuangan SA Paket 00.indb //0 ::0 AM STANDAR AUDIT 00 PERENCANAAN SUATU AUDIT ATAS LAPORAN KEUANGAN (Berlaku efektif untuk audit atas laporan keuangan untuk periode

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Penelitian Kerangka penelitian ini adalah langkah demi langkah dalam penyusunan Tugas Akhir mulai dari tahap persiapan penelitian hingga pembuatan dokumentasi

Lebih terperinci

Standar Audit SA 620. Penggunaan Pekerjaan Pakar Auditor

Standar Audit SA 620. Penggunaan Pekerjaan Pakar Auditor SA 0 Penggunaan Pekerjaan Pakar Auditor SA Paket 00.indb //0 :: AM STANDAR AUDIT 0 penggunaan PEKERJAAN PAKAR AUDITOR (Berlaku efektif untuk audit atas laporan keuangan untuk periode yang dimulai pada

Lebih terperinci

CHAPTER 12 INTERNAL AUDIT CHARTER AND BUILDING THE INTERNAL AUDIT FUNCTION

CHAPTER 12 INTERNAL AUDIT CHARTER AND BUILDING THE INTERNAL AUDIT FUNCTION CHAPTER 12 INTERNAL AUDIT CHARTER AND BUILDING THE INTERNAL AUDIT FUNCTION Materi ini memperkenalkan beberapa praktek yang diperlukan untuk membangun fungsi audit internal yang efektif, dimulai dengan

Lebih terperinci

STANDAR PERIKATAN AUDIT

STANDAR PERIKATAN AUDIT EXPOSURE DRAFT EXPOSURE DRAFT STANDAR PERIKATAN AUDIT ( SPA ) 300 PERENCANAAN SUATU AUDIT ATAS LAPORAN KEUANGAN Exposure draft ini diterbitkan oleh Dewan Standar Profesi Institut Akuntan Publik Indonesia

Lebih terperinci

RINGKASAN CHAPTER 23 (BRINK S): BOARD AUDIT COMMITTEE COMMUNICATIONS

RINGKASAN CHAPTER 23 (BRINK S): BOARD AUDIT COMMITTEE COMMUNICATIONS RINGKASAN CHAPTER 23 (BRINK S): BOARD AUDIT COMMITTEE COMMUNICATIONS Hubungan auditor internal dengan board of audit committee menjadi tantangan tersendiri bagi tim auditor internal. Auditor internal bertanggungjawab

Lebih terperinci

Tujuan Review Kontrak. Dibagi menjadi 2, yaitu: Tujuan Review Draft Proposal Tujuan Review Draft Kontrak

Tujuan Review Kontrak. Dibagi menjadi 2, yaitu: Tujuan Review Draft Proposal Tujuan Review Draft Kontrak Tujuan Review Kontrak Dibagi menjadi 2, yaitu: Tujuan Review Draft Proposal Tujuan Review Draft Kontrak Tujuan Review Draft Proposal Tujuan review draft proposal adalah untuk memastikan agar aktivitas-aktivitas

Lebih terperinci

Muhlis Tahir PTIK A 09 UNM

Muhlis Tahir PTIK A 09 UNM Muhlis Tahir PTIK A 09 UNM BAB 4 Manajemen proyek Pengorganisasian, perencanaan dan penjadwalan proyek perangkat lunak Tujuan Untuk memperkenalkan perangkat lunak manajemen proyek dan menggambarkan karakteristik

Lebih terperinci

Catatan informasi klien

Catatan informasi klien Catatan informasi klien Ikhtisar Untuk semua asesmen yang dilakukan oleh LRQA, tujuan audit ini adalah: penentuan ketaatan sistem manajemen klien, atau bagian darinya, dengan kriteria audit; penentuan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI CHAPTER 5

DAFTAR ISI CHAPTER 5 DAFTAR ISI DAFTAR ISI 2 CHAPTER 5 ANOTHER INTERNAL CONTROL FRAMEWORK : CobiT 5.1 Pengantar COBIT... 3 5.2 Kerangka COBIT 4 5.3 Menggunakan COBIT untuk Menilai Pengendalian Intern... 6 5.4 Langkah-langkah

Lebih terperinci

KEBIJAKAN ANTI PENCUCIAN UANG FXPRIMUS

KEBIJAKAN ANTI PENCUCIAN UANG FXPRIMUS KEBIJAKAN ANTI PENCUCIAN UANG FXPRIMUS PERNYATAAN DAN PRINSIP KEBIJAKAN Sesuai dengan Undang-undang Intelijen Keuangan dan Anti Pencucian Uang 2002 (FIAMLA 2002), Undang-undang Pencegahan Korupsi 2002

Lebih terperinci

Standar Audit SA 230. Dokumentasi Audit

Standar Audit SA 230. Dokumentasi Audit SA 0 Dokumentasi Audit SA Paket 00.indb STANDAR AUDIT 0 DOKUMENTASI AUDIT (Berlaku efektif untuk audit atas laporan keuangan untuk periode yang dimulai pada atau setelah tanggal: (i) Januari 0 (untuk Emiten),

Lebih terperinci

INTERNAL AUDIT. Planning and Performing Internal Audit

INTERNAL AUDIT. Planning and Performing Internal Audit RMK PENGAUDITAN INTERNAL INTERNAL AUDIT Planning and Performing Internal Audit ANDI SYAHRUL CIBU ( A31111311 ) MUHAMMAD HIDAYAT ( A31111280 ) A. MUHAMMAD ATTHARIQ ( A31111902 ) FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

Lebih terperinci

COSO ERM (Enterprise Risk Management)

COSO ERM (Enterprise Risk Management) Audit Internal (Pertemuan ke-4) Oleh: Bonny Adhisaputra & Herbayu Nugroho Sumber: Brink's Modern Internal Auditing 7 th Edition COSO ERM (Enterprise Risk Management) COSO Enterprise Risk Management adalah

Lebih terperinci

KEBIJAKAN ANTIKORUPSI

KEBIJAKAN ANTIKORUPSI Kebijakan Kepatuhan Global Maret 2017 Freeport-McMoRan Inc. PENDAHULUAN Tujuan Tujuan dari Kebijakan Antikorupsi ini ("Kebijakan") adalah untuk membantu memastikan kepatuhan oleh Freeport-McMoRan Inc ("FCX")

Lebih terperinci

Pencarian Bilangan Pecahan

Pencarian Bilangan Pecahan Pencarian Bilangan Pecahan Ringkasan Unit Siswa ditugaskan sebuah profesi yang menggunakan pecahan bilangan dalam pekerjaannya. Mereka meneliti, meringkas, menarik kesimpulan, dan mempresentasikan penemuan

Lebih terperinci

Bab 10 Manajemen Komunikasi Proyek

Bab 10 Manajemen Komunikasi Proyek Bab 10 Manajemen Komunikasi Proyek (Sumber : Buku PMBOK, 2000) Manajemen Komunikasi Proyek termasuk proses yang diperlukan untuk memastikan bahwa informasi dalam proyek dibuat dengan tepat dan cepat, baik

Lebih terperinci

SPR Reviu atas Informasi Keuangan Interim yang Dilaksanakan oleh Auditor Independen Entitas

SPR Reviu atas Informasi Keuangan Interim yang Dilaksanakan oleh Auditor Independen Entitas SPR 0 Reviu atas Informasi Keuangan Interim yang Dilaksanakan oleh Auditor Independen Entitas SA Paket 000.indb //0 0:: AM STANDAR PERIKATAN REVIU 0 REVIU ATAS INFORMASI KEUANGAN INTERIM YANG DILAKSANAKAN

Lebih terperinci

KUESIONER. Nama Responden. Bagian/Jabatan

KUESIONER. Nama Responden. Bagian/Jabatan KUESIONER EVALUASI SISTEM INFORMASI AKUNTANSI KEMITRAAN PETERNAKAN INTI RAKYAT (PIR) MENGGUNAKAN FRAMEWORK COBIT DOMAIN KE- (DELIVERY AND SUPPORT): STUDI KASUS PADA PT. CEMERLANG UNGGAS LESTARI SEMARANG

Lebih terperinci

Lihat https://acrobat.adobe.com/sea/en/how-to/pdf-to-word-doc-converter.html untuk informasi lebih lanjut. LAMPIRAN 3

Lihat https://acrobat.adobe.com/sea/en/how-to/pdf-to-word-doc-converter.html untuk informasi lebih lanjut. LAMPIRAN 3 Untuk mengedit teks ini: Buka file ini pada Adobe Acrobat Klik 'Export PDF tool' pada bagian kanan Pilih Microsoft Word' untuk formatnya kemudian pilih Word Document Klik Export. Simpan file dengan memberikan

Lebih terperinci

KEBIJAKAN PRIVASI KEBIJAKAN PRIVASI

KEBIJAKAN PRIVASI KEBIJAKAN PRIVASI KEBIJAKAN PRIVASI Terakhir diperbaharui: 1 April 2018 Kami di Klola Indonesia menghormati privasi dan keamanan data dari setiap pengunjung situs web maupun pengguna layanan dan produk kami. Untuk itu,

Lebih terperinci

2. Pelaksanaan Unit Kompetensi ini berpedoman pada Kode Etik Humas/Public Relations Indonesia yang berlaku.

2. Pelaksanaan Unit Kompetensi ini berpedoman pada Kode Etik Humas/Public Relations Indonesia yang berlaku. KODE UNIT : KOM.PR01.005.01 JUDUL UNIT : Menyampaikan Presentasi Lisan Dalam Bahasa Inggris DESKRIPSI UNIT : Unit ini berhubungan dengan pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang dibutuhkan profesi humas

Lebih terperinci

PIAGAM DIREKSI PT UNILEVER INDONESIA Tbk ( Piagam )

PIAGAM DIREKSI PT UNILEVER INDONESIA Tbk ( Piagam ) PIAGAM DIREKSI PT UNILEVER INDONESIA Tbk ( Piagam ) DAFTAR ISI I. DASAR HUKUM II. TUGAS, TANGGUNG JAWAB DAN WEWENANG III. ATURAN BISNIS IV. JAM KERJA V. RAPAT VI. LAPORAN DAN TANGGUNG JAWAB VII. KEBERLAKUAN

Lebih terperinci

BAB 4 EVALUASI PENGENDALIAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN PADA PT. BANGUNAN JAYA. kematangan penerapan sistem informasi pada PT. Bangunan Jaya.

BAB 4 EVALUASI PENGENDALIAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN PADA PT. BANGUNAN JAYA. kematangan penerapan sistem informasi pada PT. Bangunan Jaya. BAB 4 EVALUASI PENGENDALIAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN PADA PT. BANGUNAN JAYA 4.1 Prosedur Evaluasi Evaluasi terhadap sistem informasi penjualan pada PT. Bangunan Jaya adalah merupakan suatu proses evaluasi

Lebih terperinci

Komponen-komponen dari Sistem Penjaminan Kualitas Software

Komponen-komponen dari Sistem Penjaminan Kualitas Software Komponen-komponen dari Sistem Penjaminan Kualitas Software 4.1 Sistem SQA - Arsitektur SQA Sebuah sistem SQA selalu menggabungkan berbagai komponen SQA, yang semuanya digunakan untuk menantang sumber-sumber

Lebih terperinci

Piagam Audit Internal. PT Astra International Tbk

Piagam Audit Internal. PT Astra International Tbk PT Astra International Tbk Agustus 2016 PIAGAM AUDIT INTERNAL I. Visi & Misi Visi Misi Visi 2020 Menjadi Kebanggaan Bangsa Grup Astra diakui memiliki standar kelas dunia dalam hal tata kelola perusahaan,

Lebih terperinci

Standar Audit SA 240. Tanggung Jawab Auditor Terkait dengan Kecurangan dalam Suatu Audit atas Laporan Keuangan

Standar Audit SA 240. Tanggung Jawab Auditor Terkait dengan Kecurangan dalam Suatu Audit atas Laporan Keuangan SA 0 Tanggung Jawab Auditor Terkait dengan Kecurangan dalam Suatu Audit atas Laporan Keuangan SA Paket 00.indb //0 0:0: AM STANDAR AUDIT 0 TANGGUNG JAWAB AUDITOR TERKAIT DENGAN KECURANGAN DALAM SUATU AUDIT

Lebih terperinci

Chapter 6. Development and quality plans

Chapter 6. Development and quality plans Chapter 6 Development and quality plans 6.1 Sasaran Rencana Pengembangan dan Kualitas Perencanaan, sebagai suatu proses, memiliki beberapa tujuan, yang dimaksudkan untuk mempersiapkan landasan yang kuat

Lebih terperinci

SOP-6 PENELAAHAN MUTU. Halaman 1 dari 12

SOP-6 PENELAAHAN MUTU. Halaman 1 dari 12 SOP-6 PENELAAHAN MUTU Halaman 1 dari 12 Histori Tanggal Versi Pengkinian Oleh Catatan 00 Halaman 2 dari 12 KETENTUAN 1.1 Penelaahan Mutu dilakukan untuk memastikan pelaksanaan kerja oleh Penilai telah

Lebih terperinci

PEDOMAN KERJA KOMITE AUDIT

PEDOMAN KERJA KOMITE AUDIT PT Wintermar Offshore Marine Tbk ( Perseroan ) PEDOMAN KERJA KOMITE AUDIT Pasal 1 Tujuan 1. Komite Audit dibentuk berdasarkan Peraturan Bapepam dan LK No. IX.1.5 dengan merujuk pada Lampiran Keputusan

Lebih terperinci

PANDUAN KERJA 1 IMPLEMENTASI PROGRAM INDUKSI BAGI KEPALA SEKOLAH

PANDUAN KERJA 1 IMPLEMENTASI PROGRAM INDUKSI BAGI KEPALA SEKOLAH PANDUAN KERJA 1 IMPLEMENTASI PROGRAM INDUKSI BAGI KEPALA SEKOLAH 1. Pendahuluan Induksi merupakan tahap penting dalam Pengembangan Profesional Berkelanjutan (PPB) bagi seorang guru. Program Induksi Guru

Lebih terperinci

PERATURAN DEPARTEMEN AUDIT INTERNAL

PERATURAN DEPARTEMEN AUDIT INTERNAL PERATURAN DEPARTEMEN AUDIT INTERNAL Bab I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Tujuan Peraturan ini dibuat dengan tujuan menjalankan fungsi pengendalian internal terhadap kegiatan perusahaan dengan sasaran utama keandalan

Lebih terperinci

2. Bagaimana Kami Menggunakan Informasi Anda

2. Bagaimana Kami Menggunakan Informasi Anda KEBIJAKAN PRIVASI Penidago.com dimiliki dan dioperasikan oleh Grup Perusahaan Penidago ("Penidago" atau "Kami"). Kebijakan Privasi ini menjelaskan bagaimana kami mengumpulkan, menggunakan, menyingkapkan,

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN PENGUKURAN RISIKO TI

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN PENGUKURAN RISIKO TI BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN PENGUKURAN RISIKO TI 4.1 Latar Belakang Pembahasan Dalam pengukuran risiko yang dilakukan pada PT Informasi Komersial Bisnis, kami mengolah data berdasarkan wawancara kepada

Lebih terperinci

1. Melakukan pendekatan terhadap peluang pendanaan dari donatur potensial. 2. Menyerahkan proposal pendanaan. 3. Memenuhi persyaratan kontrak

1. Melakukan pendekatan terhadap peluang pendanaan dari donatur potensial. 2. Menyerahkan proposal pendanaan. 3. Memenuhi persyaratan kontrak KODE UNIT : O.842340.006.01 JUDUL UNIT : MemastikanPendanaan PenanggulanganBencana DESKRIPSIUNIT : Unit kompetensi ini menjelaskan keterampilan pengetahuan, dan sikap yang dipersyaratkan untukmengidentifikasi

Lebih terperinci

Kebijakan Privasi (Privacy Policy)

Kebijakan Privasi (Privacy Policy) Halaman 1 Kebijakan Privasi (Privacy Policy) Tanggal perubahan terakhir: 18 Mei 2017 Mitrateladan.org merupakan layanan yang memberikan informasi secara umum dan khusus kepada anggota, dan menjadi aset

Lebih terperinci

LAMPIRAN A KUESIONER. Menetapkan Dan Mengatur Tingkatan Layanan (DS1)

LAMPIRAN A KUESIONER. Menetapkan Dan Mengatur Tingkatan Layanan (DS1) L1 LAMPIRAN A KUESIONER Menetapkan Dan Mengatur Tingkatan Layanan (DS1) 1 Setiap penggunaan sistem informasi harus melaksanakan aturan yang ditetapkan perusahaan 2 Pimpinan masing-masing unit organisasi

Lebih terperinci

TABEL 1 DAFTAR PERTANYAAN EFEKTIVITAS AUDIT INTERNAL

TABEL 1 DAFTAR PERTANYAAN EFEKTIVITAS AUDIT INTERNAL NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 TABEL 1 DAFTAR EFEKTIVITAS AUDIT INTERNAL Indepedensi Auditor Internal Apakah auditor internal yang ada pada perusahaan merupakan fungsi yang terpisah dari fungsi operasional

Lebih terperinci

Berikut adalah beberapa contoh data yang disimpan oleh TRAVIAN GAMES:

Berikut adalah beberapa contoh data yang disimpan oleh TRAVIAN GAMES: Kebijakan Privasi Travian Games GmbH Dokumen ini adalah Kebijakan Privasi Travian Games GmbH, Wilhelm-Wagenfeld-Str. 22, 80807 Munich, Jerman (selanjutnya: TRAVIAN GAMES ). Kebijakan Privasi ini berlaku

Lebih terperinci

- 1 - LAMPIRAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 7 /SEOJK.03/2016 TENTANG STANDAR PELAKSANAAN FUNGSI AUDIT INTERN BANK PERKREDITAN RAKYAT

- 1 - LAMPIRAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 7 /SEOJK.03/2016 TENTANG STANDAR PELAKSANAAN FUNGSI AUDIT INTERN BANK PERKREDITAN RAKYAT - 1 - LAMPIRAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 7 /SEOJK.03/2016 TENTANG STANDAR PELAKSANAAN FUNGSI AUDIT INTERN BANK PERKREDITAN RAKYAT - 2 - PEDOMAN STANDAR PELAKSANAAN FUNGSI AUDIT INTERN BANK

Lebih terperinci

LAMPIRAN 6. PERJANJIAN KERJASAMA UNTUK MELAKSANAKAN CSR DALAM MENDUKUNG PENGEMBANGAN MASYARAKAT DI INDONESIA (Versi Ringkas)

LAMPIRAN 6. PERJANJIAN KERJASAMA UNTUK MELAKSANAKAN CSR DALAM MENDUKUNG PENGEMBANGAN MASYARAKAT DI INDONESIA (Versi Ringkas) LAMPIRAN 6 PERJANJIAN KERJASAMA UNTUK MELAKSANAKAN CSR DALAM MENDUKUNG PENGEMBANGAN MASYARAKAT DI INDONESIA (Versi Ringkas) Pihak Pertama Nama: Perwakilan yang Berwenang: Rincian Kontak: Pihak Kedua Nama:

Lebih terperinci

Waktu yang lebih efisien. Lebih Aman. Memahami dan Memilih Tool Manajemen Network

Waktu yang lebih efisien. Lebih Aman. Memahami dan Memilih Tool Manajemen Network Memahami dan Memilih Tool Manajemen Network Mengapa memahami dan memilih Tool Manajemen network begitu penting? antara pemakaian dan performa berbagai macam tool manajemen network dalam grafik ditunjukkan

Lebih terperinci

Bab 4 Hasil dan Pembahasan

Bab 4 Hasil dan Pembahasan Bab 4 Hasil dan Pembahasan Setelah membuat metode penelitian pada bab sebelumnya, maka pada bab ini akan ditampilkan hasil dari analisis yang dilakukan pada RSUD kota Salatiga. 4.1 Analisis Maturity Level

Lebih terperinci

BAB 4 EVALUASI SISTEM INFORMASI DISTRIBUSI PADA PT PRIMA CIPTA INSTRUMENT

BAB 4 EVALUASI SISTEM INFORMASI DISTRIBUSI PADA PT PRIMA CIPTA INSTRUMENT BAB 4 EVALUASI SISTEM INFORMASI DISTRIBUSI PADA PT PRIMA CIPTA INSTRUMENT 4.1 Prosedur Evaluasi Evaluasi terhadap sistem informasi distribusi pada PT Prima Cipta Instrument merupakan suatu proses evaluasi

Lebih terperinci

Tentang EthicsPoint. Tentang EthicsPoint Pelaporan Umum Keamanan & Kerahasiaan Pelaporan Kiat-kiat dan Praktik-praktik Terbaik

Tentang EthicsPoint. Tentang EthicsPoint Pelaporan Umum Keamanan & Kerahasiaan Pelaporan Kiat-kiat dan Praktik-praktik Terbaik Tentang EthicsPoint Pelaporan Umum Keamanan & Kerahasiaan Pelaporan Kiat-kiat dan Praktik-praktik Terbaik Tentang EthicsPoint Apa itu EthicsPoint? EthicsPoint adalah alat bantu pelaporan yang komprehensif

Lebih terperinci

Standar Audit SA 501. Bukti Audit - Pertimbangan Spesifik atas Unsur Pilihan

Standar Audit SA 501. Bukti Audit - Pertimbangan Spesifik atas Unsur Pilihan SA 0 Bukti Audit - Pertimbangan Spesifik atas Unsur Pilihan SA paket 00.indb STANDAR AUDIT 0 BUKTI AUDIT PERTIMBANGAN SPESIFIK ATAS UNSUR PILIHAN (Berlaku efektif untuk audit atas laporan keuangan untuk

Lebih terperinci

PT. JABABEKA TBK Piagam Komite Audit

PT. JABABEKA TBK Piagam Komite Audit Tujuan Komite Audit adalah komite yang dibentuk oleh Komisaris. Fungsi utamanya adalah untuk membantu Komisaris dalam memenuhi tanggung jawab pengawasannya, yang meliputi penelaahan atas laporan tahunan

Lebih terperinci

PT LIPPO KARAWACI Tbk Piagam Audit Internal

PT LIPPO KARAWACI Tbk Piagam Audit Internal PT LIPPO KARAWACI Tbk Piagam Audit Internal PIAGAM AUDIT INTERNAL PT LIPPO KARAWACI TBK I. LANDASAN HUKUM Landasan pembentukan Internal Audit berdasarkan kepada Peraturan Nomor IX.I.7, Lampiran Keputusan

Lebih terperinci

Chapter 5. Contract Review

Chapter 5. Contract Review Chapter 5 Contract Review 5.2 Review kontrak proses dan tahapannya Beberapa situasi dapat memimpin perusahaan perangkat lunak ("pemasok") untuk menandatangani kontrak dengan pelanggan. Yang paling umum

Lebih terperinci

Infrastruktur = prasarana, yaitu segala sesuatu yg merupakan penunjang utama terselenggaranya suatu proses. Kebutuhan dasar pengorganisasian sistem

Infrastruktur = prasarana, yaitu segala sesuatu yg merupakan penunjang utama terselenggaranya suatu proses. Kebutuhan dasar pengorganisasian sistem 1 Infrastruktur = prasarana, yaitu segala sesuatu yg merupakan penunjang utama terselenggaranya suatu proses. Kebutuhan dasar pengorganisasian sistem sebagai layanan dan fasilitas yang diperlukan agar

Lebih terperinci

PEDOMAN SISTIM PENGENDALIAN INTERN

PEDOMAN SISTIM PENGENDALIAN INTERN PEDOMAN SISTIM PENGENDALIAN INTERN DANA PENSIUN PERHUTANI 2007 DAFTAR ISI I. PENDAHULUAN... 1 II. MAKSUD DAN TUJUAN... 2 III. RUANG LINGKUP... 2 3.1 Pihak Yang Berkepentingan... 3 3.2 Lingkungan Pengendalian

Lebih terperinci

PROSES AUDIT. Titien S. Sukamto

PROSES AUDIT. Titien S. Sukamto PROSES AUDIT Titien S. Sukamto TAHAPAN AUDIT Proses audit terdiri dari tahapan berikut : 1. Planning (Perencanaan) 2. Fieldwork and documentation (Kunjungan langsung ke lapangan dan Dokumentasi) 3. Issue

Lebih terperinci

Kode etik bisnis Direvisi Februari 2017

Kode etik bisnis Direvisi Februari 2017 Kode etik bisnis Direvisi Februari 2017 Kode etik bisnis Kode etik bisnis ini berlaku pada semua bisnis dan karyawan Smiths Group di seluruh dunia. Kepatuhan kepada Kode ini membantu menjaga dan meningkatkan

Lebih terperinci

Etika Profesional Komputer

Etika Profesional Komputer Kode Etik Profesional Komputer Dua Asosiasi besar komputer telah merumuskan kode etik bagi para profesional bidangnya IEEE (Institute of Electrical and Electronics Engineers) dan ACM (Association for Computing

Lebih terperinci

Tulisan ini bersumber dari : WikiPedia dan penulis mencoba menambahkan

Tulisan ini bersumber dari : WikiPedia dan penulis mencoba menambahkan Tulisan ini bersumber dari : WikiPedia dan penulis mencoba menambahkan Control Objectives for Information and related Technology (COBIT) adalah seperangkat praktik terbaik (kerangka) untuk teknologi informasi

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN PENGUKURAN RISIKO TI

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN PENGUKURAN RISIKO TI BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN PENGUKURAN RISIKO TI 4.1 Latar Belakang Pembahasan Dalam pengukuran risiko yang dilakukan pada PT National Label, kami telah mengumpulkan dan mengolah data berdasarkan kuisioner

Lebih terperinci

Epidemiologi Lapangan Tingkat Dasar. Pedoman Fasilitator. Tentang pedoman ini

Epidemiologi Lapangan Tingkat Dasar. Pedoman Fasilitator. Tentang pedoman ini Epidemiologi Lapangan Tingkat Dasar Pedoman Fasilitator Tentang pedoman ini Pedoman ini memuat informasi untuk membantu fasilitator mempersiapkan dan menyampaikan pelatihan mengenai Epidemiologi Lapangan

Lebih terperinci

PERSIAPAN RENCANA PEMANTAUAN KINERJA

PERSIAPAN RENCANA PEMANTAUAN KINERJA PERSIAPAN RENCANA PEMANTAUAN KINERJA Apa itu Rencana Pemantauan Kinerja? Sistem pemantauan kinerja rencana (PMP) adalah unit alat operasi USAID gunakan untuk merencanakan dan mengelola pengumpulan data

Lebih terperinci

Chapter 1 The software quality challenge

Chapter 1 The software quality challenge Chapter 1 The software quality challenge 1.1 The uniqueness of software quality assurance Pemeriksaan jaminan yang ditawarkan oleh pengembang perangkat lunak umumnya mengungkapkan pola yang sama. Pengembang

Lebih terperinci

KEBIJAKAN PRIBADI SILAKAN BACA PERSYARATAN PENGGUNAAN INI (-"KETENTUAN") dengan HATI-HATI SEBELUM MENGGUNAKAN DAN/ATAU BROWSING SITUS WEB INI (SITUS "INI"). Istilah-istilah ini menjelaskan dan menubuhkan

Lebih terperinci

BAB VI AUDIT SISTEM INFORMASI BERBASIS KOMPUTER

BAB VI AUDIT SISTEM INFORMASI BERBASIS KOMPUTER BAB VI AUDIT SISTEM INFORMASI BERBASIS KOMPUTER A. Sifat Audit Asosiasi akuntansi Amerika mendefinisikan auditing sebagai berikut : Auditing adalah sebuah proses sistemeatis untuk secara obyektif mendapatkan

Lebih terperinci

Standar audit Sa 500. Bukti audit

Standar audit Sa 500. Bukti audit Standar audit Sa 500 Bukti audit SA paket 500.indb 1 Standar Audit Standar audit 500 BuKti audit (Berlaku efektif untuk audit atas laporan keuangan untuk dimulai pada atau setelah tanggal: (i) 1 Januari

Lebih terperinci

FR-APL-02 ASESMEN MANDIRI

FR-APL-02 ASESMEN MANDIRI FR-APL-02 ASESMEN MANDIRI Nama Peserta : Dedi Mulyadi Tanggal : 11 Februari 2016 Nama Asesor : 1. Abdullah TUK : 2. Sewaktu / Tempat Kerja / Mandiri *) *) coret yang tidak sesuai Gedung LAN Pada bagian

Lebih terperinci

AFP SMART Strategi Advokasi Berbasis Bukti (bagian 2)

AFP SMART Strategi Advokasi Berbasis Bukti (bagian 2) AFP SMART Strategi Advokasi Berbasis Bukti (bagian 2) Ada sembilan langkah dalam AFP SMART yang terbagi kedalam tiga fase atau tahapan sebagai berikut: Langkah 1. Buat sasaran yang SMART Langkah 4. Tinjau

Lebih terperinci

II. PERAN DAN TANGGUNG JAWAB DIREKSI

II. PERAN DAN TANGGUNG JAWAB DIREKSI Yth. 1. Penyelenggara Layanan Pinjam Meminjam Uang Berbasis Teknologi Informasi; dan 2. Pengguna Layanan Pinjam Meminjam Uang Berbasis Teknologi Informasi, di tempat. SALINAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA

Lebih terperinci

Chapter 10 MANAJEMEN KOMUNIKASI PROYEK

Chapter 10 MANAJEMEN KOMUNIKASI PROYEK Chapter 10 MANAJEMEN KOMUNIKASI PROYEK Tujuan Memahami proses-proses yang dilakukan dalam Manajemen Komunikasi Mengerti manfaat melakukan Manajemen Komunikasi dalam MPTI Memahami dokumen-dokumen apa saja

Lebih terperinci

1. Mana di bawah ini yang bukan termasuk dalam kelompok pengendalian umum:

1. Mana di bawah ini yang bukan termasuk dalam kelompok pengendalian umum: Latihan Soal 1 1. Mana di bawah ini yang bukan termasuk dalam kelompok pengendalian umum: 1 a. Pengendalian organisasi. b. Pengendalian administrative. c. Pengendalian substantive d. Pengendalian hardware

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN PENGUKURAN RISIKO TI. Sebagaimana individu, perusahaan, dan ekonomi semakin bergantung pada sistem

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN PENGUKURAN RISIKO TI. Sebagaimana individu, perusahaan, dan ekonomi semakin bergantung pada sistem BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN PENGUKURAN RISIKO TI 4.1 Latar Belakang Pembahasan Sebagaimana individu, perusahaan, dan ekonomi semakin bergantung pada sistem IT dan internet, maka risiko dalam sistem-sistem

Lebih terperinci

AUDIT SISTEM INFORMASI BERBASIS KOMPUTER

AUDIT SISTEM INFORMASI BERBASIS KOMPUTER AUDIT SISTEM INFORMASI BERBASIS KOMPUTER N. Tri Suswanto Saptadi 5/11/2016 nts/sia 1 Sifat Pemeriksaan Asosiasi akuntansi Amerika mendefinisikan auditing sebagai berikut : Auditing adalah sebuah proses

Lebih terperinci

INTERNAL AUDIT CHARTER 2016 PT ELNUSA TBK

INTERNAL AUDIT CHARTER 2016 PT ELNUSA TBK 2016 PT ELNUSA TBK PIAGAM AUDIT INTERNAL (Internal Audit Charter) Internal Audit 2016 Daftar Isi Bab I PENDAHULUAN Halaman A. Pengertian 1 B. Visi,Misi, dan Strategi 1 C. Maksud dan Tujuan 3 Bab II ORGANISASI

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Data Perusahaan 2.1.1 Identitas Perusahaan Gambar 2.1 Logo PT Mindreach Consulting Sumber: www.mindreachconsulting.com Mindreach Consulting adalah perusahaan yang dinamis,

Lebih terperinci

MODUL 11: PRAKTIK TERBAIK UNTUK DESAIN PROYEK. USAID Adapt Asia-Pacific

MODUL 11: PRAKTIK TERBAIK UNTUK DESAIN PROYEK. USAID Adapt Asia-Pacific MODUL 11: PRAKTIK TERBAIK UNTUK DESAIN PROYEK University of Hawaii at Manoa Institut Teknologi Bandung Siklus Proyek Policy & Strategy Pre-project discussion & activities Project Identification Pre-feasibility

Lebih terperinci

Piagam Audit Internal. PT Astra International Tbk

Piagam Audit Internal. PT Astra International Tbk Piagam Audit Internal PT Astra International Tbk Desember 2010 PIAGAM AUDIT INTERNAL 1. Visi dan Misi Visi Mempertahankan keunggulan PT Astra International Tbk dan perusahaanperusahaan utama afiliasinya

Lebih terperinci

Virtual Office Semester Ganjil 2014 Fak. Teknik Jurusan Teknik Informatika. caca.e.supriana@unpas.ac.id

Virtual Office Semester Ganjil 2014 Fak. Teknik Jurusan Teknik Informatika. caca.e.supriana@unpas.ac.id Virtual Office Semester Ganjil 2014 Fak. Teknik Jurusan Teknik Informatika Universitas i Pasundan Caca E Supriana S Si MT Caca E. Supriana, S.Si., MT. caca.e.supriana@unpas.ac.id Kantor virtual 2 Kantor

Lebih terperinci

BAB V ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB V ANALISA DAN PEMBAHASAN BAB V ANALISA DAN PEMBAHASAN 5.1 Audit Internal Audit ini meliputi semua departemen. Coordinator audit/ketua tim audit ditentukan oleh Manajemen Representative dan kemudian ketua tim audit menunjuk tim

Lebih terperinci

Mengenal lebih dekat Microsoft 365 Business. Ciptakan hasil kerja terbaik dengan solusi keamanan, manajemen, dan produktivitas terpadu

Mengenal lebih dekat Microsoft 365 Business. Ciptakan hasil kerja terbaik dengan solusi keamanan, manajemen, dan produktivitas terpadu Mengenal lebih dekat Microsoft 365 Business Ciptakan hasil kerja terbaik dengan solusi keamanan, manajemen, dan produktivitas terpadu Pendahuluan Anda memahami bahwa pertumbuhan bisnis bergantung pada

Lebih terperinci

PIAGAM KOMITE AUDIT DAN RISIKO USAHA (BUSINESS RISK AND AUDIT COMMITTEES CHARTER) PT WIJAYA KARYA BETON Tbk. BAGIAN I

PIAGAM KOMITE AUDIT DAN RISIKO USAHA (BUSINESS RISK AND AUDIT COMMITTEES CHARTER) PT WIJAYA KARYA BETON Tbk. BAGIAN I PIAGAM KOMITE AUDIT DAN RISIKO USAHA (BUSINESS RISK AND AUDIT COMMITTEES CHARTER) PT WIJAYA KARYA BETON Tbk. BAGIAN I 1.1. Pengertian Komite Audit dan Risiko Usaha adalah komite yang dibentuk oleh dan

Lebih terperinci

Chapter 11 Assuring the quality of software maintenance components

Chapter 11 Assuring the quality of software maintenance components Chapter 11 Assuring the quality of software maintenance components Bagian utama dari siklus hidup perangkat lunak adalah periode operasional, biasanya berlangsung selama 5 sampai 10 tahun, meskipun beberapa

Lebih terperinci

INFRASTRUCTURE SECURITY

INFRASTRUCTURE SECURITY INFRASTRUCTURE SECURITY 1 WHAT S INFRASTRUCTURE?? Infrastruktur = prasarana, yaitu segala sesuatu yg merupakan penunjang utama terselenggaranya suatu proses. Kebutuhan dasar pengorganisasian sistem sebagai

Lebih terperinci

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DAA 4.1 ahap Persiapan Pada tahap persiapan ini, perusahaan telah membentuk tim ISO dan mengadakan pelatihan-pelatihan yang bersifat umum untuk memahami konsep dasar sistem

Lebih terperinci

PT Wintermar Offshore Marine Tbk

PT Wintermar Offshore Marine Tbk PT Wintermar Offshore Marine Tbk ( Perusahaan ) Piagam Audit Internal I. Pembukaan Sebagaimana yang telah diatur oleh peraturan, yaitu Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 56/POJK.04/2015 yang ditetapkan

Lebih terperinci

KODE PERILAKU ETIK APACMED DALAM INTERAKSI DENGAN TENAGA KESEHATAN PROFESIONAL

KODE PERILAKU ETIK APACMED DALAM INTERAKSI DENGAN TENAGA KESEHATAN PROFESIONAL KODE PERILAKU ETIK APACMED DALAM INTERAKSI DENGAN TENAGA KESEHATAN PROFESIONAL MISI APACMED: Misi kami adalah meningkatkan standar perawatan melalui kolaborasi inovatif di kalangan pemangku kepentingan

Lebih terperinci

SOSIALISASI Market Code of Conduct (CoC) Edisi Kedua. Bagian V : Back Office 08 Desember 2016

SOSIALISASI Market Code of Conduct (CoC) Edisi Kedua. Bagian V : Back Office 08 Desember 2016 SOSIALISASI Edisi Kedua Bagian V : Back Office 08 Desember 2016 Bagian V : Back Office V. Back Office X. Pengaturan Umum 54. Kompetensi Inti 55. Kesadaran terhadap Risiko Operasional 56. Standar Proses

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Kualitas Pelaksanaan Audit Internal Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) menyatakan bahwa audit yang dilakukan auditor dikatakan berkualitas, jika memenuhi standar

Lebih terperinci

MANAJEMEN LAYANAN SISTEM INFORMASI SERVIS STRATEGI & DESIGN 2KA30

MANAJEMEN LAYANAN SISTEM INFORMASI SERVIS STRATEGI & DESIGN 2KA30 MANAJEMEN LAYANAN SISTEM INFORMASI SERVIS STRATEGI & DESIGN 2KA30 Disusun oleh: Mukhamad Arif Kurniawan (17114619) Richart Wirianto (19114247) Indra Oktamara (15114300) FAKULTAS ILMU KOMPUTER DAN INFORMASI

Lebih terperinci

AUDIT MUTU INTERNAL SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN IMMI SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN IMMI

AUDIT MUTU INTERNAL SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN IMMI SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN IMMI AUDIT MUTU INTERNAL AUDIT MUTU INTERNAL SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN IMMI SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN IMMI JL. RAYA TANJUNG BARAT NO. 11 PS. MINGGU JAKARTA SELATAN TELP. 021 781 7823, 781 5142 FAX. -21 781 5144

Lebih terperinci

Standar Audit SA 500. Bukti Audit

Standar Audit SA 500. Bukti Audit SA 00 Bukti Audit SA paket 00.indb //0 :: AM STANDAR AUDIT 00 BUKTI AUDIT (Berlaku efektif untuk audit atas laporan keuangan untuk periode yang dimulai pada atau setelah tanggal: (i) Januari 0 (untuk Emiten),

Lebih terperinci

CODES OF PRACTICE. Dokumen: Codes of Practice Edisi / Rev: 1 / 2 Tanggal: 03 April 2017 Hal : Hal 1 dari 7

CODES OF PRACTICE. Dokumen: Codes of Practice Edisi / Rev: 1 / 2 Tanggal: 03 April 2017 Hal : Hal 1 dari 7 1. Pendahuluan Codes of Practice ini telah ditulis sesuai dengan persyaratan badan akreditasi nasional dan dengan persetujuan PT AJA Sertifikasi Indonesia yang saat ini beroperasi. PT. AJA Sertifikasi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Kemajuan teknologi informasi yang terintegrasi telah banyak memberikan kontribusi kepada perkembangan bisnis saat ini. Semua proses bisnis dalam suatu organisasi

Lebih terperinci

Kebijakan Privasi. Cakupan. Jenis Data dan Metode Pengumpulan

Kebijakan Privasi. Cakupan. Jenis Data dan Metode Pengumpulan Kebijakan Privasi Dalam Kebijakan Privasi ( Kebijakan ) ini, kami, Qualcomm Incorporated dan anak perusahaan kami (secara bersama-sama disebut kami, kami, atau milik kami ), memberikan informasi mengenai

Lebih terperinci

LAMPIRAN 5. PENJELASAN ATAS PRESEDEN PERJANJIAN KERJA SAMA PELAKSANAAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT YANG DIDUKUNG CSR (versi lengkap)

LAMPIRAN 5. PENJELASAN ATAS PRESEDEN PERJANJIAN KERJA SAMA PELAKSANAAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT YANG DIDUKUNG CSR (versi lengkap) LAMPIRAN 5 PENJELASAN ATAS PRESEDEN PERJANJIAN KERJA SAMA PELAKSANAAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT YANG DIDUKUNG CSR (versi lengkap) 125 Pendahuluan Ulasan berikut ini menjelaskan secara ringkas cara menggunakan

Lebih terperinci

Pedoman Perilaku dan Etika Bisnis

Pedoman Perilaku dan Etika Bisnis Pedoman Perilaku dan Etika Bisnis Tanggal Mulai Berlaku: 2/28/08 Menggantikan: 10/26/04 Disetujui Oleh: Dewan Direksi TUJUAN PEDOMAN Memastikan bahwa praktik bisnis Perusahaan Mine Safety Appliances ("MSA")

Lebih terperinci

LAMPIRAN 3 NOTA KESEPAKATAN (MOU) UNTUK MERENCANAKAN CSR DALAM MENDUKUNG PENGEMBANGAN MASYARAKAT DI INDONESIA. (Versi Ringkas)

LAMPIRAN 3 NOTA KESEPAKATAN (MOU) UNTUK MERENCANAKAN CSR DALAM MENDUKUNG PENGEMBANGAN MASYARAKAT DI INDONESIA. (Versi Ringkas) LAMPIRAN 3 NOTA KESEPAKATAN (MOU) UNTUK MERENCANAKAN CSR DALAM MENDUKUNG PENGEMBANGAN MASYARAKAT DI INDONESIA (Versi Ringkas) Pihak Pertama Nama: Perwakilan yang Berwenang: Rincian Kontak: Pihak Kedua

Lebih terperinci

Tentang Generali Group Compliance Helpline (EthicsPoint)

Tentang Generali Group Compliance Helpline (EthicsPoint) Tentang Generali Group Compliance Helpline (EthicsPoint) Pelaporan Umum Keamanan Pelaporan Kerahasiaan & perlindungan data Tentang Generali Group Compliance Helpline (EthicsPoint) Apa Itu Generali Group

Lebih terperinci

Project Integration Management. Binsar Parulian Nababan Sutrisno Diphda Antaresada Adrian Kosasih

Project Integration Management. Binsar Parulian Nababan Sutrisno Diphda Antaresada Adrian Kosasih Project Integration Management Binsar Parulian Nababan 201381156 Sutrisno 201381129 Diphda Antaresada 201581294 Adrian Kosasih 201581301 Kunci Sukses Proyek Keseluruhan: Manajemen Integrasi Proyek yang

Lebih terperinci

1. TAHAP PERENCANAAN SISTEM

1. TAHAP PERENCANAAN SISTEM 1. TAHAP PERENCANAAN SISTEM Menetapkan suatu kerangka kerja strategi menyeluruh untuk memenuhi kebutuhan informasi pemakai Melibatkan Manajer senior, pemakai senior dan profesional sistem Proyek yang diusulkan

Lebih terperinci

JUDUL UNIT : Membuat dan Merealisasikan Rancangan Pencahayaan

JUDUL UNIT : Membuat dan Merealisasikan Rancangan Pencahayaan KODE UNIT : TIK.MM02.017.01 JUDUL UNIT : Membuat dan Merealisasikan Rancangan Pencahayaan DESKRIPSI UNIT : Unit ini mendeskripsikan tentang kemampuan dan pengetahuan yang diperlukan untuk menjalankan proses

Lebih terperinci

Layanan Pengoptimalan Cepat Dell Compellent Keterangan

Layanan Pengoptimalan Cepat Dell Compellent Keterangan Layanan Pengoptimalan Cepat Dell Compellent Keterangan Ikhtisar Layanan Keterangan Layanan ini ("Keterangan Layanan") ditujukan untuk Anda, yakni pelanggan ("Anda" atau "Pelanggan") dan pihak Dell yang

Lebih terperinci

PERATURAN DEPARTEMEN AUDIT INTERNAL. Bab I KETENTUAN UMUM. Pasal 1 Tujuan

PERATURAN DEPARTEMEN AUDIT INTERNAL. Bab I KETENTUAN UMUM. Pasal 1 Tujuan PERATURAN DEPARTEMEN AUDIT INTERNAL Bab I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Tujuan Peraturan ini dibuat dengan tujuan menjalankan fungsi pengendalian internal terhadap kegiatan perusahaan dengan sasaran utama keandalan

Lebih terperinci