PROSES AUDIT. Titien S. Sukamto
|
|
- Shinta Darmali
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 PROSES AUDIT Titien S. Sukamto
2 TAHAPAN AUDIT Proses audit terdiri dari tahapan berikut : 1. Planning (Perencanaan) 2. Fieldwork and documentation (Kunjungan langsung ke lapangan dan Dokumentasi) 3. Issue discovery and validation (Penemuan masalah dan validasi) 4. Solution development (Pengembangan solusi) 5. Report drafting and issuance ( Penyusunan laporan) 6. Issue tracking (Pelacakan masalah)
3 1. PLANNING (PERENCANAAN) Sebelum memulai audit, tetapkan dulu apa yang direncanakan akan di tinjau. Jika proses perencanaan bisa berjalan efektif, tim Audit akan sukses dalam melaksanakan audit. Sebaliknya, jika Audit dilaksanakan tanpa perencanaan yang matang, Audit akan gagal. Tujuan proses perencanaan adalah untuk menetapkan sasaran dan ruang lingkup dari Audit. Ada serangkaian proses dalam tahapan ini yang perlu dilakukan untuk menentukan sasaran Audit. Proses perencanaan Audit ini membutuhkan research, pemikiran dan konsiderasi yang hati-hati untuk masing-masing Audit.
4 BAGIAN DALAM TAHAP PLANNING (PERENCANAAN) 1. Penyerahan dari Manajer Audit 2. Preliminary survey 3. Permintaan konsumen 4. Penyesuaian standard (Standard checklist) 5. Research (penelitian)
5 1.1 PENYERAHAN DARI MANAJER AUDIT 1.2 PRELIMINARY SURVEY 1.1. Jika audit dimasukkan ke dalam rencana audit, pasti ada alasannya. Manajer audit harus menyampaikan informasi yang merujuk kepada kegiatan Audit yang dijadwalkan. Termasuk di dalamnya informasi yang didapatkan dari komentar manajemen TI. Manajer audit harus dapat menyediakan kepada tim audit kunci-kunci utama dalam audit Tim audit harus menghabiskan waktu sebelum pelaksanaan audit (formal) untuk melaksanakan preliminary survey di lingkup area yang akan di review, untuk memahami apa yang akan di audit. Preliminary survey juga meliputi wawancara dengan konsumen audit/auditee untuk memahami fungsi dari sistem atau proses yang ditinjau/review. Tujuannya adalah untuk mendapatkan dasar dan memahami area yang akan di audit.
6 1.3 PERMINTAAN KONSUMEN 1.4 STANDARD CHECKLIST ; 1.5 RESEARCH 1.3. Proses audit haruslah kolaboratif dan kooperatif. Untuk mencapai hal ini, konsumen audit harus merasa bahwa mereka memiliki ownership dalam proses audit. Tim audit harus menanyakan kepada konsumen apa area yang mereka rasa perlu untuk di tinjau dan area apa yang mereka khawatirkan. Input ini nantinya akan digabungkan dengan hasil sasaran auditor untuk menentukan lingkup audit Departemen audit organisasi biasanya memiliki checklist untuk sistem dan proses standar di perusahaan Terakhir, bahan dari internet, buku dan pelatihan dapat dijadikan referensi dan digunakan untuk mendapatkan informasi atas area yang akan di audit.
7 PENILAIAN (ASSESSMENT) Setelah sumber daya siap, auditor harus menjalankan sebuah penilaian atas risiko dari area yang akan di review untuk mengidentifikasi langkah yang harus dilaksanakan selama audit. Auditor harus memahami tujuan bisnis dari area yang akan di audit, mempertimbangkan risiko dari tujuan bisnis tersebut, dan mengidentifikasi jika ada bentuk pengendalian internal untuk mitigasi risiko. Hasil kegiatan ini, akan menetapkan ruang lingkup audit, penyampaian ruang lingkup audit, dan penetapan langkah-langkah yang harus dilakukan dalam ruang lingkup tersebut. Langkah-langkah ini harus didokumentasi dengan rincian yang cukup untuk membantu auditor menjalankan audit dengan mengerti bahaya dan risiko dari setiap langkah.
8 PENJADWALAN DAN KICK-OFF MEETING Penjadwalan merupakan elemen penting dalam proses perencanaan. Penjadwalan audit harus mempertimbangkan kepentingan dan kenyamanan tim audit dan auditee. Diakhir proses perencanaan, kick-off meeting harus dilakukan dengan Auditee sehingga Auditor dapat menyampaikan apa ruang lingkup audit dan menerima masukan final. Selama pertemuan ini, Auditor harus terbuka dan fleksibel terhadap masukan Auditee.
9 2. FIELDWORK DAN DOKUMENTASI Fase sebelumnya telah menetapkan langkah-langkah yang harus dilakukan saat audit, pada fase ini tim Audit mulai mengeksekusi. Sekarang, tim Audit mulai mengumpulkan data dan menjalankan wawancara yang akan membantu untuk analisa risiko potensial dan menetapkan risiko mana yang tidak dimitigasi dengan baik. Dokumentasi juga merupakan bagian yang penting pada fase ini. Auditor harus membuat dokumentasi atas pekerjaan mereka, agar kesimpulan dapat dibuktikan. Setiap pekerjaan audit yang dilakukan harus didokumentasikan secara rinci sehingga penerima informasi dapat mengerti apa yang telah dilakukan dan mencapai kesimpulan yang sama dengan Auditor. Dokumen tersebut akan menceritakan, apa yang telah dilakukan Auditor, apa yang telah ditemukan, apa kesimpulan Auditor, dan mengapa dapat mencapai kesimpulan tersebut.
10 2. FIELDWORK DAN DOKUMENTASI CONT... Proses dokumentasi memang menjemukan tetapi merupakan hal yang penting. Pertama, hal ini merupakan standar profesional. Kedua, akan ada kemungkinan ke dapannya penemuan Audit akan dipertanyakan atau diragukan, dan Auditor yang melakukan Audit waktu itu tidak lagi bekerja di departemen/perusahaan yang sama, sehingga dengan adanya dokumen dapat menjelaskan kesimpulan Audit. Ketiga, jika akan dilakukan Audit lagi, dokumentasi audit sebelumnya akan membantu tim Audit selanjutnya untuk belajar dari pengalaman tim sebelumnya, dengan begitu akan menciptakan peluang improvement dan efisiensi.
11 2. FIELDWORK DAN DOKUMENTASI CONT... Pada fase perencanaan, Auditor dan organisasi mengembangkan checklist atas apa yang akan di tinjau saat Audit. Saat fieldwork, pastikan checklist tersebut tidak membuat Tim Audit kaku terhadap penilaian mereka. Tim Audit harus tetap fleksibel selama pelaksanaan Audit, dan siap untuk mengembangkan/menemukan sesuatu yang tidak dipersiapkan pada fase perencanaan. Auditor harus objektif dan tidak bergerak hanya berdasarkan script.
12 3. PENEMUAN ISU DAN VALIDASI Fase ini merupakan fase penting dalam proses Audit, dan Auditor harus menganalisa masalah/isu potensial untuk menjamin bahwa isu tersebut valid dan relevan. Auditor lebih baik berdiskusi dengan Auditee secepat mungkin, jangan tunggu sampai proses Audit selesai. Keuntungannya, 1) Auditee tidak akan menerima tumpukan masalah, 2) Auditor dapat memastikan bahwa informasi dan fakta yang mereka temukan valid. Auditor perlu melakukan validasi bahwa risiko yang muncul melalui isu cukup signifikan dan pantas untuk dilaporkan dan dibahas. Don t raise issues for the sake of raising issues. Pertimbangkan juga kendali mitigasi, dan pahami seluruhnya sebelum menetapkan apakah isu tersebut perlu dilaporkan atau tidak.
13 4. PENGEMBANGAN SOLUSI Setelah mengidentifikasi masalah/isu pada lingkup area yang di Audit dan telah memvalidasi fakta dan risiko, mulailah bersama dengan Auditee mengembangkan action plan untuk menyelesaikan isu. Penemuan masalah saja tidak cukup jika tidak dibahas dan diselesaikan. Terdapat beberapa pendekatan dalam menganalisa dan membahas isu yang muncul: 1. Pendekatan rekomendasi (The Recommendation Approach) 2. Pendekatan respon manajemen (The management-response approach) 3. Pendekatan solusi (The Solution Approach)
14 PENDEKATAN REKOMENDASI Merupakan pendekatan yang paling umum, dimana Auditor menampilkan isu disertai rekomendasi untuk penyelesaian. Kemudian, Auditor meminta persetujuan Auditee untuk rekomendasi yang diusulkan, jika iya maka akan dilakukan. Jenis pendekatan ini dapat dijalankan dengan baik oleh tim Audit yang knowledgeable. Sayagnya, Auditee menjadi merasa kurang dilibatkan dalam action plan, karena mereka hanya menjalankan apa yang diinformasikan oleh Auditor. Padahal sebenarnya yang paling mengenali area yang diaudit adalah Auditee, maka dari itu mereka punya hak untuk menentukan solusi atas masalah yang ada. Jika pendekatan ini digunakan, penting untuk meminta Auditee ikut melaksanakan brainstorming untuk memutuskan bagaimana penyelesaian masalah sebelum Auditor mendokumentasikan rekomendasinya. Bukan berarti Auditor tida bisa mengemukakan ide, mereka harus, tetapi pointnya adalah melibatkan Auditee.
15 PENDEKATAN RESPON MANAJEMEN Dengan pendekatan ini, Auditor mengembangkan serangkaian daftar isu dan kemudian memberikannya kepada Auditee untuk mendapatkan respon/tanggapan mereka dan action plan. Terkadang Auditor memberikan daftar isu bersamaan dengan rekomendasi, terkadang juga tidak. Melalui pendekatan ini, respon/tanggapan dari Auditee akan dimasukkan ke dalam laporan Audit. Cara kerja pendekatan ini adalah, Auditor melaporkan apa yang mereka temukan kepada Auditee, Auditee diharapkan memberikan tanggapan, entah berupa rekomendasi penyelesaian atau hanya mengakui adanya isu dan tidak memberikan langkah selanjutnya. Kemudian, apapun itu, dituliskan oleh Auditor ke dalam laporannya.
16 PENDEKATAN RESPON MANAJEMEN CONT... Jika ingin menggunakan pendekatan ini, usahakan sebelum mengirimkan daftar isu dan rekomendasi Auditor kepada Auditee, pikirkan solusi dimana akan membuat semua pihak yang terlibat nyaman. Minimal, minta persetujuan mereka.
17 PENDEKATAN SOLUSI Dengan pendekatan ini, Auditor bersama dengan Auditee mengembangkan sebuah solusi yang merupakan persetujuan atas action plan. Pendekatan ini merupakan kombinasi dari kedua pendekatan yang lain. Auditor mengemukakan rekomendasi berdasarkan pengetahuan mereka, dan Auditee mengemukakan ide rekomendasi berdasarkan pada pengalaman mereka di lapangan. Hasilnya berupa rekomendasi yang dimiliki oleh Auditee dan memuaskan Auditor. Karena merasa dilibatkan, Auditee akan lebih ingin untuk mengikuti rekomendasi yang ada. Pada pendekatan ini, pengembangan solusi harus benar-benar kolaboratif.
18 PANDUAN DALAM PENGEMBANGAN SOLUSI Apapun jenis pendekatan yang digunakan untuk mengembangkan solusi, hal yang perlu diperhatikan adalah menentukan siapa yang bertanggungjawab untuk eksekusi action plan dan penentuan deadline penyelesaiannya. Hal ini akan menjadi dasar follow-up activity. Penting bagi Auditor untuk bekerja sama dengan Auditee agar dapat fleksibel dalam menetapkan deadline penyelesaian masalah. Buatlah deadline yang realistis, dimana Auditee merasa nyaman. Tugas Auditor adalah mengidentifikasi risiko dan memastikan bahwa manajemen paham tentang risiko tersebut, sehingga keputusan dapat dibuat. Auditor harus dapat menentukan analisa risiko dilakukan oleh manajemen di level apa.
19 5. PENYUSUNAN DAN PENERBITAN LAPORAN Setelah penemuan isu, validasi isu, kembangkan solusi, kemudian Auditor mulai dapat menyusun laporan Audit. Fungsi laporan Audit : 1) bagi Auditor dan Auditee, merupakan catatan atas audit, hasilnya, dan action plan; 2) bagi manajemen senior dan komite aduit, sebagai report card dari area yang di audit. Elemen penting dalam Laporan Audit : Pernyataan ruang lingkup Audit : jelaskan dalam laporan apa yang termasuk dalam proses audit, bahkan bila perlu apa yang tidak, agar tidak terjadi kesalahpahaman. Executive Summary Daftar isu/masalah bersama dengan rencana penyelesaian
20 5. PENYUSUNAN DAN PENERBITAN LAPORAN CONT... Executive Summary : berisi sinopsis dari laporan audit, agar orang yang tidak memiliki waktu untuk membaca semua laporan sudah dapat memahami isi laporan melalui Executive Summary. Merupakan stand-alone dokumen informatif. Executive summary harus berisi informasi aktual, sehingga manajemen dapat mengerti fakta yang paling penting dan relevan Daftar Isu dan Action Plans : berisi perincian isu signifikan yang ditemukan selama proses audit dan apa yang harus dilakukan untuk memperbaiki isu tersebut. Bagian ini menunjukkan: 1) jenis isu, 2) risiko, 3) solusi, 4) orang/individu yang bertanggug jawab menyelesaikan, 5) deadline penyelesaian.
21 5. PENYUSUNAN DAN PENERBITAN LAPORAN CONT... Penambahan elemen lain dalam Laporan : pertimbangkan unuk menambahkan elemen lain ke dalam laporan Audit di luar ketiga elemen penting yang telah disebutkan Pengendalian utama : informasi mengenai adanya bentuk pengendalian yang baik, yang telah ditetrapkan dan dilakukan oleh Auditee di lingkup audit. Closed item : jika saat pelaksanaan audit, Auditee berhasil menyelesaikan masalah yang ada. Berisi daftar isu yang ditemukan dan telah diselesaikan. Minor issues : isu-isu kecil yang tidak berisiko tinggi.
22 5. PENYUSUNAN DAN PENERBITAN LAPORAN CONT... Distribusi Laporan Audit Setelah laporan disusun, biarkan Auditee me-review dan berkomentar sebelum disahkan. Auditor harus mau menerima perubahan kecil yang berasal dari masukan Auditee, selama tidak merubah intinya. Yang penting Auditee merasa nyaman dengan laporan Audit. Distribusikan laporan Audit kepada manajemen senior, komite audit, level manajemen lain dan Auditee lainnya yang perlu.
23 6. ISSUE TRACKING Hal yang biasa bagi Auditor untuk merasa bahwa audit telah selesai setelah penyerahan laporan. Namun, laporan audit saja tanpa adanya follow-up activity, tidak bernilai bagi oganisasi. Audit belum benar-benar selesai jika masalah yang ditemukan saat audit belum diselesaikan, diperbaiki atau dimengerti oleh level manajemen. Departemen audit organisasi harus mengembangkan proses dimana anggotanya dapat mengecek dan melanjutkan penyelesaian masalah sampai selesai. Akan lebih baik jika Auditor yang melaksanakan audit lah yang bertanggung jawab untuk mengikuti perkembangan aksi/tindakan yang dilakukan oleh Auditee setelah proses auditnya selesai. Auditor jangan menunggu deadline baru menghubungi Auditee, tapi secara teratur mencoba menghubungi dan menanyakan sejauh mana progress tindakan yang telah dilakukan.
24 6. ISSUE TRACKING CONT... Tujuannya : memudahkan Auditor untuk berkonsultasi dengan Auditee untuk langkah pengambilan keputusan Auditor dapat mengetahui jika solusi yang diterapkan tidak sesuai dengan yang diharapkan jika masalah/isu tidak terselesaikan, departemen audit dapat mencoba menganalisa masalah sebelum terlambat. Jika masalah tidak ditangani sesuai dengan yang disepakati, Auditor bertanggung hawab untuk meningkatkan prosedur yang dibutuhkan, tetapi tidak semua jenis masalah perlu untuk di-eskalasi sampai ke tingkat komite Audit. Auditor harus bisa menetapkan terlebih dahulu tingkat risiko dan tingkat manajemen apa yang perlu waspada terhadap risikonya. Proses eskalasi merupakan jalan terakhir, dan seharusnya bukan masalah teknis/mekanis. Jalan pertama adalah Auditor menemui Auditee yang berkepentingan dan mencari tahu apa alasan dari kegagalan solusi. Kedua, jika perlu pikirkan pemberian perpanjangan waktu deadline penyelesaian.
25 REFERENSI Chris Davis et.al. IT Auditing: Using Controls to protect Information Assets. 2nd Edition
THE RECOMMENDATION PHASE. Titien S. Sukamto
THE RECOMMENDATION PHASE Titien S. Sukamto THE RECOMMENDATION PHASE (FASE REKOMENDASI) Setelah arah SI jelas, penting untuk mendokumentasikan perincian Roadmap sebagai pedoman bagaimana mencapai kondisi
Lebih terperinciTHE DIRECTION PHASE. Titien S. Sukamto
THE DIRECTION PHASE Titien S. Sukamto THE DIRECTION PHASE Fase ini merupakan waktu untuk mengembangkan arah dari SI organisasi, identifikasi dimana SI berada di masa depan untuk memenuhi kebutuhan bisnis.
Lebih terperinciTHE ANALYSIS PHASE. Titien S. Sukamto
THE ANALYSIS PHASE Titien S. Sukamto THE ANALYSIS PHASE (FASE ANALISA) Setelah melalui fase dimana organisasi mendapat pemahaman mengenai bisnis dan arah bisnis, fase yang kedua dalam Proses Perencanaan
Lebih terperinciPENGENALAN AUDIT SISTEM INFORMASI. Titien S. Sukamto
PENGENALAN AUDIT SISTEM INFORMASI Titien S. Sukamto AUDIT SISTEM INFORMASI Menurut Ron Weber (1999) Merupakan proses pengumpulan dan penilaian bukti-bukti untuk menentukan apakah sistem komputer dapat
Lebih terperinciStandar Audit SA 300. Perencanaan Suatu Audit atas Laporan Keuangan
SA 00 Perencanaan Suatu Audit atas Laporan Keuangan SA Paket 00.indb //0 ::0 AM STANDAR AUDIT 00 PERENCANAAN SUATU AUDIT ATAS LAPORAN KEUANGAN (Berlaku efektif untuk audit atas laporan keuangan untuk periode
Lebih terperinci2. Apakah Laporan Hasil Pemeriksaan tepat waktu atau sesuai jadwal pemeriksaan? a. Selalu. b. Kadang-kadang. c. Tidak pernah.
LAMPIRAN - LAMPIRAN 101 A. Efektivitas Rekomendasi Internal Audit 1. Apakah Departemen Internal Audit menyusun Laporan Hasil Pemeriksaan setiap menyelesaikan tugas pemeriksaan? a. Selalu menyusun. b. Kadang-kadang
Lebih terperinciKERTAS KERJA DAN LAPORAN AUDIT MANAJEMEN
KERTAS KERJA DAN LAPORAN AUDIT MANAJEMEN Pola Relasi Pengendalian Internal dan Jenis Audit SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL JENIS DAN RUANG LINGKUP AUDIT untuk membangun dan memastikan Alat Manajemen untuk
Lebih terperinciMODUL-7 INTERNAL AUDITING
2007 MODUL-7 INTERNAL AUDITING Oleh : Muh. Arief Effendi,SE, MSi, Ak, QIA STIE TRISAKTI JAKARTA CH. 8 AUDIT FINDINGS THE NATURE OF AUDIT FINDINGS. APPROACH TO FINDING CONTRUCTION. ADDING VALUE. DEGREES
Lebih terperinciTEKNIK AUDIT DATA CENTER DAN DISASTER RECOVERY. Titien S. Sukamto
TEKNIK AUDIT DATA CENTER DAN DISASTER RECOVERY Titien S. Sukamto AUDIT DATA CENTER DAN DISASTER RECOVERY Audit terhadap fasilitas pengolahan TI, biasanya merujuk pada Data Center, yang merupakan inti dari
Lebih terperinciTujuan Penelitian. Manfaat
Tujuan Penelitian Membuat desain awal sistem manajemen pengetahuan yang sesuai untuk mendukung kegiatan audit TI serta mengetahui pengaruh sistem terhadap pengelolaan pengetahuan organisasi (studi kasus
Lebih terperinciSTANDAR PERIKATAN AUDIT
EXPOSURE DRAFT EXPOSURE DRAFT STANDAR PERIKATAN AUDIT ( SPA ) 300 PERENCANAAN SUATU AUDIT ATAS LAPORAN KEUANGAN Exposure draft ini diterbitkan oleh Dewan Standar Profesi Institut Akuntan Publik Indonesia
Lebih terperinciPROSES PERENCANAAN (PLANNING PROCESS) Titien S. Sukamto
PROSES PERENCANAAN (PLANNING PROCESS) Titien S. Sukamto KOMPONEN PERENCANAAN Komponen Perencanaan. Sumber: Cassidy (2006) PENGEMBANGAN PERENCANAAN 1. Rencana dimulai dari memahami visi bisnis dimasa depan,
Lebih terperinciMATERI LAPORAN AUDIT MANAJEMEN
MATERI LAPORAN AUDIT MANAJEMEN LAPORAN AUDIT : Merupakan ringkasan hasil pekerjaan audit yang menginformasikan kelemahan-kelemahan yang penting bagi manajemen dan menunjukkan cara untuk memperbaiki kelemahan
Lebih terperinciTujuan Review Kontrak. Dibagi menjadi 2, yaitu: Tujuan Review Draft Proposal Tujuan Review Draft Kontrak
Tujuan Review Kontrak Dibagi menjadi 2, yaitu: Tujuan Review Draft Proposal Tujuan Review Draft Kontrak Tujuan Review Draft Proposal Tujuan review draft proposal adalah untuk memastikan agar aktivitas-aktivitas
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Internal Audit 2.1.1 Pengertian internal audit Internal Auditing adalah penilaian yang dilakukan oleh pegawai perusahaan yang terlatih, mengenai keakuratan, dapat dipercaya,
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. terdokumentasi untuk menemukan suatu bukti-bukti (audit evidence) dan
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Audit Penggunaan istilah audit telah banyak dipakai di berbagai disiplin ilmu, mulai dari keuangan, pemerintahan hingga Teknologi Informasi (TI). Adapun definisi audit menurut
Lebih terperinciPertemuan 12 Manajemen Komunikasi
Pertemuan 12 Manajemen Komunikasi Tujuan Memahami proses-proses yang dilakukan dalam Manajemen Komunikasi. Mengerti manfaat melakukan Manajemen Komunikasi dalam proyek sistem informasi. Memahami dokumen-dokumen
Lebih terperinciPANDUAN AUDIT SISTEM INFORMASI
PANDUAN AUDIT SISTEM INFORMASI N. Tri Suswanto Saptadi POKOK BAHASAN 1. Pengertian Pengendalian Internal. 2. Metodologi Audit. 3. Jenis jenis Prosedur Audit. 4. Lapisan Pengendali Aplikasi. 5. Resiko Sistem
Lebih terperinciKEAMANAN OPERASIONAL SI. Titien S. Sukamto
KEAMANAN OPERASIONAL SI Titien S. Sukamto KEAMANAN OPERASIONAL SI Operasional sistem informasi termasuk di dalamnya adalah pengendalian internal pada fasilitas pengolahan data juga lingkungan pada end-user
Lebih terperinciKOMUNIKASI DENGAN MANAJEMEN
SA Seksi 360 KOMUNIKASI DENGAN MANAJEMEN Sumber : PSA No. 68 PENDAHULUAN 01 Beberapa pernyataan standar auditing telah memberikan panduan tentang hubungan antara auditor dengan manajemen. Seksi ini menguraikan,
Lebih terperinciTHE VISIONING PHASE. Titien S. Sukamto
THE VISIONING PHASE Titien S. Sukamto KOMPONEN PADA VISIONING PHASE 1. INISIASI DAN PENGELOLAAN PROYEK Penting untuk mengelola proyek perencanaan strategis sama seperti halnya proyek bisnis dan SI lainnya.
Lebih terperinciSOP AUDIT MUTU INTERNAL
UNIVERSITAS ISLAM MALANG SOP AUDIT MUTU INTERNAL UNIVERSITAS ISLAM MALANG Kode : UNISMA- PPM.03.05.15 Tanggal : 25 Mei 2015 Revisi : 1 Halaman : 1 dari 9 SOP AUDIT MUTU INTERNAL Proses Penanggungjawab
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. audit yang akan dilaksanakan. Dapat dilihat pada Gambar 3.1.
BAB III METODE PENELITIAN Pada Bab III akan dilakukan pembahasan dimulai dengan profil perusahaan, Gambaran struktur organisasi, dan dilanjutkan dengan tahapantahapan audit yang akan dilaksanakan. Dapat
Lebih terperinciSUMMARY CHAPTER 9-10
SUMMARY CHAPTER 9-10 Aloysius Aryayuda Kendratama I Gusti Ngurah Rayi Bhimantara W. Muhammad Naufal Z.R. Rayhan Baradi Yunita Orchideni Panuju FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS INDONESIA DEPOK 2016
Lebih terperinciStrategi Sukses Bisnis dengan Teknologi Informasi. Sistem Manajemen Keamanan Informasi (Riyanarto Sarno) Audit Sistem Informasi
Audit Sistem&Teknologi Informasi (Riyanarto Sarno) Strategi Sukses Bisnis dengan Teknologi Informasi (Riyanarto Sarno) Sistem Manajemen Keamanan Informasi (Riyanarto Sarno) Audit Sistem Informasi (Sanyoto
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Orang yang melaksanakan fungsi auditing dinamakan pemeriksa atau auditor. Pada mulanya
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis a. Pengertian Auditing dan Internal Auditing Istilah auditing dikenal berasal dari bahasa latin yaitu : audire, yang artinya mendengar. Orang yang melaksanakan
Lebih terperinciDESAIN MEKANISME PERENCANAAN AUDIT UNTUK MEMBENTUK REPOSITORI DATA DALAM MENDUKUNG MANAJEMEN PENGETAHUAN
DESAIN MEKANISME PERENCANAAN AUDIT UNTUK MEMBENTUK REPOSITORI DATA DALAM MENDUKUNG MANAJEMEN PENGETAHUAN Pratomo Hadi 1), Ahmad Affandi 2), Daniel Oranova S 3) 1) Teknik Elektro Telematika, Institut Teknologi
Lebih terperincitedi last 04/17 Pelaporan Hasil Audit Tindak Lanjut Audit
tedi last 04/17 Pelaporan Hasil Audit Tindak Lanjut Audit Laporan hasil audit : merupakan media yang digunakan oleh auditor internal untuk mengkomunikasikan hasil audit kepada pihak-pihak yang berkepentingan
Lebih terperinci8/29/2014. IS Audit Process. CDG4I3 / Audit Sistem Informasi. Angelina Prima K Gede Ary W. KK SIDE Agenda
IS Audit Process CDG4I3 / Audit Sistem Informasi Angelina Prima K Gede Ary W. KK SIDE - 2014 Agenda 1. Introduction to IS audit process 2. Risk analysis 3. Internal controls 4. Performing an IS audit 5.
Lebih terperinciProject Integration Management. Binsar Parulian Nababan Sutrisno Diphda Antaresada Adrian Kosasih
Project Integration Management Binsar Parulian Nababan 201381156 Sutrisno 201381129 Diphda Antaresada 201581294 Adrian Kosasih 201581301 Kunci Sukses Proyek Keseluruhan: Manajemen Integrasi Proyek yang
Lebih terperinciINTERNAL AUDIT CHARTER 2016 PT ELNUSA TBK
2016 PT ELNUSA TBK PIAGAM AUDIT INTERNAL (Internal Audit Charter) Internal Audit 2016 Daftar Isi Bab I PENDAHULUAN Halaman A. Pengertian 1 B. Visi,Misi, dan Strategi 1 C. Maksud dan Tujuan 3 Bab II ORGANISASI
Lebih terperinciAUDIT INTERNAL SNI ISO 9001:2015. Oleh: Ade Khaerudin Taufiq & Sik Sumaedi
AUDIT INTERNAL SNI ISO 9001:2015 Oleh: Ade Khaerudin Taufiq & Sik Sumaedi Topik Konsep dasar Audit Mutu Internal Perencanaan dan Persiapan Audit Mutu Internal Pelaksanaan Audit Mutu Internal Pelaporan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. komponen yang terlibat dalam proses bisnis organisasi tersebut ) peranan sistem informasi dalam bisnis, antara lain:
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Sistem informasi adalah kombinasi dari teknologi informasi dan aktivitas, yang menggunakan teknologi untuk mendukung kinerja, manajemen dan pembuatan keputusan
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian pada PT. PLN (Persero) serta pembahasan
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian pada PT. PLN (Persero) serta pembahasan yang telah dikemukakan pada bab-bab sebelumnya, penulis dapat menarik kesimpulan sebagai berikut
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. perusahaan, gambaran struktur organisasi, dan dilanjutkan dengan tahapantahapan
BAB III METODE PENELITIAN Pada Bab III akan dilakukan pembahasan dimulai dengan profil perusahaan, gambaran struktur organisasi, dan dilanjutkan dengan tahapantahapan audit yang akan dilaksanakan. Dapat
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Pada bab ini akan dibahas kesimpulan dari penulisan tesis ini dan juga akan dipaparkan beberapa saran yang berkaitan dengan kesuksesan penerapan Group Field Project ini di masa
Lebih terperinciPANDUAN KERJA 1 IMPLEMENTASI PROGRAM INDUKSI BAGI KEPALA SEKOLAH
PANDUAN KERJA 1 IMPLEMENTASI PROGRAM INDUKSI BAGI KEPALA SEKOLAH 1. Pendahuluan Induksi merupakan tahap penting dalam Pengembangan Profesional Berkelanjutan (PPB) bagi seorang guru. Program Induksi Guru
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pada subbab ini akan dibahas mengenai perencanaan dalam melaksanakan audit sistem dan teknologi informasi. Pembahasan mencakup semua aktivitas dari awal kegiatan hingga hasil
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi seperti sekarang ini, Indonesia dituntut untuk berperan serta
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Di era globalisasi seperti sekarang ini, Indonesia dituntut untuk berperan serta dalam pembangunan di segala bidang agar mampu bersaing dengan negaranegara
Lebih terperinciBAB IV. Audit Operasional Atas Fungsi Pengelolaan Persediaan Barang. Jadi Pada PT Aneka Medium Garment. IV.1. Survei Pendahuluan
BAB IV Audit Operasional Atas Fungsi Pengelolaan Persediaan Barang Jadi Pada PT Aneka Medium Garment IV.1. Survei Pendahuluan Kegiatan awal dalam melakukan audit operasional atas fungsi pengelolaan persediaan
Lebih terperinciDAFTAR ISI v. ABSTRAK i KATA PENGANTAR. ii. DAFTAR TABEL viii DAFTAR LAMPIRAN xiv
DAFTAR ISI ABSTRAK i KATA PENGANTAR. ii DAFTAR ISI v DAFTAR TABEL viii DAFTAR LAMPIRAN xiv BAB I PENDAHULUAN 1 Latar Belakang Penelitian. 1 2 Identifikasi Masalah.. 3 3 Maksud dan Tujuan Penelitian.. 4
Lebih terperinciLangkah-langkah Menuju Sekolah Adiwiyata
Langkah-langkah Menuju Sekolah Adiwiyata Panduan ini diberikan kepada sekolah dan Pembina dalam mewujudkan sebuah sekolah yang peduli dan berbudaya lingkungan. Tahapan tersebut menjadi sebuah rangkaian
Lebih terperinciFRAMEWORK, STANDAR, DAN REGULASI. Titien S. Sukamto
FRAMEWORK, STANDAR, DAN REGULASI Titien S. Sukamto FRAMEWORK COSO (COMMITTEE OF SPONSORING ORGANIZATIONS) COSO sangat diterima di USA sebagai pondasi dari pengendalian internal modern dan praktik manajemen
Lebih terperinciPROGRAM AUDIT SISTEM INFORMASI. Titien S. Sukamto
PROGRAM AUDIT SISTEM INFORMASI Titien S. Sukamto MANFAAT DAN PENTINGNYA PROGRAM AUDIT Program audit penting agar pelaksanaan audit dapat efektif dan efisien. Program berisi daftar pengujian yang harus
Lebih terperinciVAL IT SEBAGAI FRAMEWORK TATA KELOLA TI 2 Titien S. Sukamto
VAL IT SEBAGAI FRAMEWORK TATA KELOLA TI 2 Titien S. Sukamto Hubungan antara Val IT dan COBIT Val IT menyediakan perspektif pada level enterprise dalam penciptaan nilai bisnis. COBIT membantu Val IT dengan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN Pada Bab III ini akan membahas tentang perencanaan dalam melaksanakan audit keamanan sistem informasi. Pembahasan mencakup semua aktivitas auditor dari awal kegiatan hingga hasil
Lebih terperinciManajemen Risiko Proyek. Dr. Ir. Erizal, MAgr. Departemen Teknik Sipil dan Lingkungan
Manajemen Risiko Proyek Dr. Ir. Erizal, MAgr. Departemen Teknik Sipil dan Lingkungan Risiko Proyek Peristiwa tidak pasti yang bila terjadi memiliki pengaruh positif atau negatif terhadap minimal satu tujuan
Lebih terperinciChapter 4 SOFTWARE QUALITY ASSURANCE - REVIEW
Chapter 4 SOFTWARE QUALITY ASSURANCE - REVIEW Komponen Software quality assurance 1. Pre Project Component 2. Software Project life cycle Component 3. Infrastructure component for error prevention and
Lebih terperinciModul ke: TEMUAN AUDIT. 06Fakultas EKONOMI DAN BISNIS. Rosaria.SE.,MSi.,Ak.,CA.,CPAI. Program Studi AKUNTANSI
Modul ke: 06Fakultas Dewi EKONOMI DAN BISNIS TEMUAN AUDIT Rosaria.SE.,MSi.,Ak.,CA.,CPAI Program Studi AKUNTANSI Materi 1. Hakekat Temuan Audit 2. Elemen-elemen temuan audit 3. Review Pengawas 4. Pelaporan
Lebih terperinciQuality Assurance Office PELAKSANAAN AUDIT
PELAKSANAAN AUDIT AMI adalah Audit (tentang) Sistem Merupakan pemeriksaan yang mendalam terhadap sistem mutu untuk menentukan efektivitas dan kesesuaian terhadap standar Pemeriksaan ini bertujuan untuk
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Kualitas Pelaksanaan Audit Internal Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) menyatakan bahwa audit yang dilakukan auditor dikatakan berkualitas, jika memenuhi standar
Lebih terperinciBab IV Usulan Perencanaan Investasi Teknologi Informasi
Bab IV Usulan Perencanaan Investasi Teknologi Informasi IV.1 Usulan Perencanaan Investasi Teknologi Informasi dengan Val IT Perencanaan investasi TI yang dilakukan oleh Politeknik Caltex Riau yang dilakukan
Lebih terperinciPIAGAM AUDIT INTERNAL
PIAGAM AUDIT INTERNAL (INTERNAL AUDIT CHARTER) PT PERTAMINA INTERNASIONAL EKSPLORASI & PRODUKSI DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN... 3 1.1 Umum... 3 1.2 Visi, Misi, Dan Tujuan... 3 1.2.1 Visi Fungsi Audit Internal...
Lebih terperinciMAKALAH INTERNAL AUDITING
MAKALAH INTERNAL AUDITING SURVEY PENDAHULUAN (PRELIMINARY SURVEY) OLEH : KEVIANTO JESSICA ALAMANDA KWIK KIAN GIE SCHOOL OF BUSINESS 2014 PENDAHULUAN Kompleksitas operasi dalam perusahaan menuntut auditor
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN. Dalam bab ini penulis akan membahas mengenai kegiatan penanganan atas
BAB IV PEMBAHASAN Dalam bab ini penulis akan membahas mengenai kegiatan penanganan atas kredit bermasalah pada PT. Bank Mandiri studi kasus Regional Credit Recovery Jakarta Sudirman. Dalam melaksanakan
Lebih terperinciTEKNIK AUDIT. Titien S. Sukamto
TEKNIK AUDIT Titien S. Sukamto TEKNIK AUDIT 1. Audit Pengendalian Entity-level 2. Audit data centers dan disaster recovery 3. Audit switch, routers dan firewalls 4. Audit sistem operasi 5. Audit web server
Lebih terperinciPIAGAM (CHARTER) AUDIT SATUAN PENGAWASAN INTERN PT VIRAMA KARYA (Persero)
PIAGAM (CHARTER) AUDIT SATUAN PENGAWASAN INTERN PT VIRAMA KARYA (Persero) Jakarta, 17 Januari 2017 DAFTAR ISI Halaman A. PENDAHULUAN... 1 I. Latar Belakang... 1 II. Maksud dan Tujuan Charter Satuan Pengawasan
Lebih terperinciKEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN TINGGI UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT BADAN PENJAMINAN MUTU (BPM) PENGESAHAN
Halaman 1 dari 10 PENGESAHAN Dibuat Oleh Diperiksa Oleh Dr. H. Abdi Fitria, S.Hut. MP Nama Jabatan Tanda Tangan Ir. Hairil Ifansyah, MP Ketua Bidang Monev Wakil Manajemen Mutu Disahkan Oleh Dr.Ir.H.Rustam
Lebih terperinciDAFTAR ISI CHAPTER 5
DAFTAR ISI DAFTAR ISI 2 CHAPTER 5 ANOTHER INTERNAL CONTROL FRAMEWORK : CobiT 5.1 Pengantar COBIT... 3 5.2 Kerangka COBIT 4 5.3 Menggunakan COBIT untuk Menilai Pengendalian Intern... 6 5.4 Langkah-langkah
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI PENJUALAN KREDIT DAN PIUTANG USAHA PADA PT. GROOVY MUSTIKA SEJAHTERA
BAB IV PEMBAHASAN AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI PENJUALAN KREDIT DAN PIUTANG USAHA PADA PT. GROOVY MUSTIKA SEJAHTERA Audit operasional adalah audit yang dilaksanakan untuk menilai efisiensi, efektivitas,
Lebih terperinciPROSEDUR AUDIT INTERNAL SISTEM MUTU DAN SAFETY
PT. MEGA PERSADA INDONESIA Mechanical Electrical and HVAC Contractor SISTEM MUTU DAN SAFETY No. Dokumen No. Revisi 04 MPI-PM-03 Tanggal Berlaku 20-10-2014 Jabatan Nama Tanda Tangan Disusun Oleh Tim ISO
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dapat bersaing dalam mencapai tujuan. Sama halnya dengan sebuah organisasi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di zaman modern ini, kita di tuntut untuk dapat memberikan yang terbaik agar dapat bersaing dalam mencapai tujuan. Sama halnya dengan sebuah organisasi atau
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI II.1. Pengertian Audit dan Jenis-jenis Audit II.1.1. Pengertian Audit Perusahaan-perusahaan harus melakukan audit atas laporan keuangan maupun audit atas operasi dan audit atas ketaatan,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. pada Parahita Diagnostic Center. Agar lebih jelasnya tahapan-tahapan yang
BAB III METODE PENELITIAN Pada bab ini membahas tentang tahapan-tahapan yang digunakan dalam melakukan audit keamanan sistem informasi parahita berdasarkan ISO 27002:2005 pada Parahita Diagnostic Center.
Lebih terperinciTEKNIK FUNDRAISING - Bagian 4 dari 6 IV. TEKNIK MENULIS PROPOSAL. Pendahuluan
TEKNIK FUNDRAISING - Bagian 4 dari 6 IV. TEKNIK MENULIS PROPOSAL Pendahuluan Pengumpulan dana bisa jadi sangat lama, mahal, dan merupakan proses yang membuat frustasi, dan tiada jalan yang bisa memastikan
Lebih terperinciPELAKSANAAN AUDIT INTERNAL MUTU PERGURUAN TINGGI
PELAKSANAAN AUDIT INTERNAL MUTU PERGURUAN TINGGI 1 9 Evaluasi 1 Seleksi auditee 2 Persiapan penugasan 8 Monitoring tindak lanjut 7 Pelaporan hasil audit PROSES AUDIT 3 Survei Pendahuluan 4 Penyusunan Audit
Lebih terperinciAUDIT SML SML
No.Terbit: 01 Halaman: 1 / 7 SML-2.454.00-00 Nama: Disiapkan oleh Tanggal: Tanda-Tangan Jabatan: Sekretaris ISO Nama: Diperiksa oleh Tanggal: Tanda-Tangan Jabatan: Manajer Mutu Nama: Disetujui oleh Tanggal:
Lebih terperinciBAB IV SIMPULAN DAN SARAN
BAB IV SIMPULAN DAN SARAN 4.1 Simpulan Simpulan yang dapat diambil dari hasil analisis dari klausul akuisisi pengembangan dan pemeliharaan sistem informasi, manajemen insiden keamanan, manajemen keberlanjutan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI. proses penyusunan perencanaan strategi, terdapat beberapa komponen yang perlu. diperhatikan. Komponen-komponen tersebut adalah :
19 BAB III METODOLOGI 3.1. Komponen Sebuah Perencanaan Penyusunan sebuah perencanaan terdiri atas beberapa komponen. Pada proses penyusunan perencanaan strategi, terdapat beberapa komponen yang perlu diperhatikan.
Lebih terperinciBEST PRACTICES ITG di Perusahaan. Titien S. Sukamto
BEST PRACTICES ITG di Perusahaan Titien S. Sukamto Beberapa Best Practices Guideline untuk Tata Kelola TI 1. ITIL (The Infrastructure Library) ITIL dikembangkan oleh The Office of Government Commerce (OGC),
Lebih terperinciPT Wintermar Offshore Marine Tbk
PT Wintermar Offshore Marine Tbk ( Perusahaan ) Piagam Audit Internal I. Pembukaan Sebagaimana yang telah diatur oleh peraturan, yaitu Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 56/POJK.04/2015 yang ditetapkan
Lebih terperinciKRITERIA KEBERHASILAN SUATU PROYEK
KRITERIA KEBERHASILAN SUATU PROYEK MAKALAH MANAJEMEN PROYEK Diajukan untuk memenuhi persyaratan kelulusan Matakuliah TI-4806 Manajemen Proyek Disusun oleh: Nama: Andrian Irawan NIM: 1410003 DEPARTEMEN
Lebih terperinciAUDIT INTERNAL Kode. Dok Revisi Tgl Terbit Halaman LPM-POS-MNV Maret dari 9
LPM-POS-MNV.02 01 1 Maret 2016 1 dari 9 PENGESAHAN Nama Jabatan Tanda Tangan Dibuat Oleh Dr. H. Abdi Fithria, S.Hut., M.P Kabid Monevin Disahkan Oleh Dr. Ir. M. Ahsin Rifa i, M.Si Ketua LPM Status Distribusi
Lebih terperinciPENYUSUNAN LAPORAN SURVEI PENDAHULUAN DAN PROGRAM PEMERIKSAAN
PENYUSUNAN LAPORAN SURVEI PENDAHULUAN DAN PROGRAM PEMERIKSAAN Disusun untuk memenuhi tugas Audit Sektor Pemerintah Semester VIII DISUSUN OLEH: KELOMPOK 2 KELAS 8A ALIH PROGRAM ASRI DWI HATMINI 11 FAJAR
Lebih terperinciMANAJEMEN KUALITAS PROYEK
MANAJEMEN KUALITAS PROYEK 1. Manajemen Mutu Proyek Proyek Manajemen Mutu mencakup proses yang diperlukan untuk memastikan bahwa proyek akan memenuhi kebutuhan yang dilakukan. Ini mencakup "semua aktivitas
Lebih terperinciPiagam Komite Audit. PT Astra International Tbk
PT Astra International Tbk Juni 2015 PIAGAM KOMITE AUDIT 1. Maksud dan Tujuan Umum 1.1 Komite Audit ( KA ) perusahaan adalah komite independen yang dibentuk oleh dan bertanggung jawab kepada Dewan Komisaris.
Lebih terperinciPERATURAN TERKAIT PENGENDALIAN INTERNAL
REGULASI PERATURAN TERKAIT PENGENDALIAN INTERNAL Kondisi global teknologi dan bisnis memaksa adanya standar dan regulasi yang mengatur bagaimana perusahaan bekerja dan pembagian informasi. Baik nasional,
Lebih terperinciPENDAHULUAN SIKLUS HIDUP SISTEM. Tahap-tahap Siklus Hidup. Pengelolaan Siklus Hidup
DAFTAR ISI PENDAHULUAN... 2 SIKLUS HIDUP SISTEM... 2 Tahap-tahap Siklus Hidup... 2 Pengelolaan Siklus Hidup... 2 Tanggung Jawab Eksekutif... 3 Komite Pengarah SIM... 3 Kepemimpinan Proyek... 4 TAHAP PERENCANAAN...
Lebih terperinciRingkasan Chapter 12 Developing Business/ IT Solution
TUGAS SISTEM INFORMASI MANAJEMEN Dosen : Dr. Ir. Arif Imam Suroso, M.Sc Ringkasan Chapter 12 Developing Business/ IT Solution Oleh : Shelly Atriani Iskandar P056121981.50 KELAS R50 PROGRAM PASCA SARJANA
Lebih terperinciCOSO ERM (Enterprise Risk Management)
Audit Internal (Pertemuan ke-4) Oleh: Bonny Adhisaputra & Herbayu Nugroho Sumber: Brink's Modern Internal Auditing 7 th Edition COSO ERM (Enterprise Risk Management) COSO Enterprise Risk Management adalah
Lebih terperinciMANUAL PROSEDUR AUDIT MUTU AKADEMIK INTERNAL
MANUAL PROSEDUR AUDIT MUTU AKADEMIK INTERNAL POLITEKNIK LP3I JAKARTA TAHUN 2016 ii iii DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN... ii KATA PENGANTAR... iii DAFTAR ISI... iv Bab I Penjelasan Umum... 2 A. Definisi dan
Lebih terperinciMENGEMBANGKAN STRATEGI SI/TI Titien S. Sukamto
MENGEMBANGKAN STRATEGI SI/TI Titien S. Sukamto Pengembangan Strategi SI/TI Mengembangkan sebuah strategi SI/TI berarti berpikir secara strategis dan merencanakan manajemen yang efektif untuk jangka waktu
Lebih terperinciTulisan ini bersumber dari : WikiPedia dan penulis mencoba menambahkan
Tulisan ini bersumber dari : WikiPedia dan penulis mencoba menambahkan Control Objectives for Information and related Technology (COBIT) adalah seperangkat praktik terbaik (kerangka) untuk teknologi informasi
Lebih terperinciTEMUAN AUDIT DAN PERANCANGAN REKOMENDASI
TEMUAN AUDIT DAN PERANCANGAN REKOMENDASI Unsur Temuan Audit Rekomendasi Contoh Temuan Audit tedi last 04/17 Temuan Audit. Temuan audit : hal-hal yang berkaitan dengan pernyataan tentang fakta baik yang
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Penelitian Kerangka penelitian ini adalah langkah demi langkah dalam penyusunan Tugas Akhir mulai dari tahap persiapan penelitian hingga pembuatan dokumentasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dunia usaha dan keadaan ekonomi yang terus menerus mengalami perubahan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dalam era globalisasi ini, dimana semakin pesatnya laju perkembangan dunia usaha dan keadaan ekonomi yang terus menerus mengalami perubahan secara dinamis
Lebih terperinciDEPARTEMEN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI UNIVERSITAS HASANUDDIN FAKULTAS KEDOKTERAN
DEPARTEMEN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI UNIVERSITAS HASANUDDIN FAKULTAS KEDOKTERAN MANUAL PROSEDUR AUDIT MUTU AKADEMIK INTERNAL (AMAI) FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS HASANUDDIN Baru FAKULTAS
Lebih terperinciBAB 6 METODOLOGI SIKLUS HIDUP SISTEM
BAB 6 METODOLOGI SIKLUS HIDUP SISTEM Konsep siklus hidup cocok dengan segala sesuatu yang lahir, tumbuh berkembang menjadi matang dan akhirnya mati. Pola ini juga berlaku untuk berbasis komputer seperti
Lebih terperinciPIAGAM AUDIT INTERNAL
PIAGAM AUDIT INTERNAL MUKADIMAH Dalam melaksanakan fungsi audit internal yang efektif, Audit Internal berpedoman pada persyaratan dan tata cara sebagaimana diatur dalam Standar Pelaksanaan Fungsi Audit
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1. TEORI DASAR 2.1.1. Peranan COBIT dalam tata kelola TI COBIT adalah seperangkat pedoman umum (best practice) untuk manajemen teknologi informasi yang dibuat oleh sebuah lembaga
Lebih terperinciReviews. Chapter Tujuan Review
Chapter 8 Reviews Proses pengembangan sebuah produk perangkat lunak secara umum, terutama dalam fase analisis dan fase desain, adanya sebuah dokumen desain di mana kemajuan pekerjaan pembangunan yang dilakukan
Lebih terperinciB A B II TINJAUAN PUSTAKA. Perkembangan suatu perusahaan ditandai dengan semakin banyaknya unitunit
8 B A B II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Internal Auditing Perkembangan suatu perusahaan ditandai dengan semakin banyaknya unitunit operasi perusahaan, jenis usaha, meluasnya jaringan distribusi dan meningkatnya
Lebih terperinciMANUAL PROSEDUR TINDAKAN KOREKTIF DAN PENCEGAHAN
MANUAL PROSEDUR TINDAKAN KOREKTIF DAN PENCEGAHAN PUSAT PEMBINAAN AGAMA UNIVERSITAS BRAWIJAYA 00019 01 004. Revisi : 03 Tanggal : 4 Oktober 2011 Disetujui oleh : Ketua Pusat Pembinaan Agama Tanggal: 04-10-2011
Lebih terperinciProhibited action taken
LOKAKARYA PROSES DAN TEKNIK INTERNAL AUDIT INSTITUT PENDIDIKAN & PELATIHAN AUDIT DAN MANAJEMEN YAYASAN PENDIDIKAN INTERNAL AUDIT PENGERTIAN TEMUAN SAWYER & DITTENHOFER : Conditions identified by internal
Lebih terperinciPENGUKURAN TINGKAT MATURITY TATA KELOLA SISTEM INFORMASI RUMAH SAKIT DENGAN MENGGUNAKAN FRAMEWORK COBIT VERSI 4.1 (Studi Kasus : Rumah Sakit A )
Media Indormatika Vol. 8 No. 3 (2009) PENGUKURAN TINGKAT MATURITY TATA KELOLA SISTEM INFORMASI RUMAH SAKIT DENGAN MENGGUNAKAN FRAMEWORK COBIT VERSI 4.1 (Studi Kasus : Rumah Sakit A ) Hartanto Sekolah Tinggi
Lebih terperinciKONSEP STRATEGI BISNIS DAN IMPLIKASI STRATEGI SI/TI Titien S. Sukamto
KONSEP STRATEGI BISNIS DAN IMPLIKASI STRATEGI SI/TI Titien S. Sukamto Manajemen Strategi Bisnis Saat ini sebagian besar organisasi menyadari bahwa strategi sistem informasi harus dikembangkan dalam konteks
Lebih terperinciPengembangan Solusi Content Management. Pertemuan 3
Pengembangan Solusi Content Management Pertemuan 3 Tujuan Pembelajaran 1. Mahasiswa mampu menjelaskan tahapantahapan dalam pengembangan solusi content management (C2) Pendekatan Bertahap Needs Assessment
Lebih terperinciSURAT KEPUTUSAN BERSAMA DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI NO.SKB.003/SKB/I/2013
SURAT KEPUTUSAN BERSAMA DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI NO.SKB.003/SKB/I/2013 TENTANG INTERNAL AUDIT CHARTER (PIAGAM AUDIT INTERNAL) PT ASURANSI JASA INDONESIA (PERSERO) 1. VISI, MISI DAN STRUKTUR ORGANISASI
Lebih terperinciCHAPTER 12 INTERNAL AUDIT CHARTER AND BUILDING THE INTERNAL AUDIT FUNCTION
CHAPTER 12 INTERNAL AUDIT CHARTER AND BUILDING THE INTERNAL AUDIT FUNCTION Materi ini memperkenalkan beberapa praktek yang diperlukan untuk membangun fungsi audit internal yang efektif, dimulai dengan
Lebih terperinciPROSEDUR KERJA PENGENDALIAN DOKUMEN
SOP UMG I1.1 PENGENDALIAN DOKUMEN 1 dari 5 1.0 Tujuan Prosedur ini menjelaskan proses pengendalian dokumen untuk memastikan dokumen yang digunakan dikendalikan dengan baik dan benar. 2.0 Ruang Lingkup
Lebih terperinci