Analisis kualitas soal pada ujian fisiologi kedokteran
|
|
- Glenna Jayadi
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Rosaria & Razi, Analisis kualitas soal Analisis kualitas soal pada ujian fisiologi kedokteran Rosaria Indah & Razi S. Siregar Abstrak. Ada banyak format soal yang digunakan dalam ujian tertulis: soal essei tertutup, essei terbuka, benarsalah, benar salah ganda, menjodohkan, soal kasus dan soal pilihan ganda. Setiap penguji harus menyadari kelebihan dan kekurangan tiap bentuk soal. Soal pilihan ganda yang baik memiliki beberapa kualitas seperti adanya ambiguitas ekstrinsik, menghindari sisipan dan lain-lain. Kualitas sebuah soal dapat diukur dengan menggunakan 2 indikator: tingkat kesulitan (p) dan tingkat diskriminasi (D). Tulisan ini membahas tentang 23 soal terkait pembelajaran fisiologi pada ujian dengan 100 soal di blok "The Cells" yang dilaksanakan pada Maret Setelah memeriksa kualitas soal kami merekomendasikan untuk mengganti 4 soal yang memiliki tingkat diskiminasi rendah, mengganti I kunci jarvaban untuk I soal, memperbaiki 8 soal dan tetap menggunakan 10 soal yang memiliki tingkat diskriminasi tinggl (JKS 2008; I:13-17) Kata kunci : analisis soal, ujian, fisiologi Abstract: There are many question format used these days in written examination: Short-Awwer open- ended questio4 essqt question, simple true-false questions,multiple true-false question, extended matching queslion (EMq, key-feature approach question and most popular format is multiple-choice question (MCQ). Every examiners have to be aware on benefits and weaknesses of exam questions format. Good MCQ questions have certain qualities such as extrinsic ambiguity, avoiding fillers, etc. The quality of a question can be measured by examining 2 indicators: difficulties level(p) and discrimination level(d). This paper examines 23 questions related with physiology in 100-questions examination on "The Cell's" block, conducted on March After examining we recommend to substitute 4 questions which had low discriminations level, change a key answer to I question, improve 8 questions and reuse other l0 questions which have high discrimination level. (IKS 2008; 1: Ii-l 7) Keyword : item analysis, final, physiologt t : i Pendahuluan Ujian tertulis adalah format ujian yang paling sering digunakan untuk menilai sejauh mana pencapaian pembelajaran mahasiswa. Kelebihannya adalah lebih mudah disusun dan relatif lebih murah jika dibandingkan dengan ujian keterampilan (skiq. Namun sudah dipahami bersama bahwa untuk menguji kompetensi kedokteran diperlukan kedua fomat ini (verbal/tertulis dan non verbal). Harus disadari pula bahwa keputusan lulus/tidak lulus seharusnya tidak hanya bersandar pada skor multiple-choice question(mcq) semata.r Ada berbagai bentuk soal tertulis, antara lain essei tertutup (Short-Answer open-ended question), essei terbuka (essay question), saal benar-salah sederhana (simple true-false questions), soal benar salah ganda (multiple truefalse question), soal menjodohkan berulang Rosaria Indah adalah anggota Medical Education Unit Fakultas Kedokteran Uniyersitas Syiah Kuala & Ra:i S. Siregar Dosen Bagian Fisiologi Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kual a. extended matching question (EMQ), soal kasus (eey-feature approach question) dan terakhir adalah MCQ atau pilihan ganda yakni format yang paling populer di antaru format yang lain.tentu saja tiap format memiliki kelebihan dan kekurangan. Yang terpenting penyusun soal benar-benar menyadari kelebihan dan kekurangan bentuk soal, indikasi dan kontraindikasinya, juga kaidah-kaidah penyusunan soal yang benar. Misalkan MCQ punya kelebihan yakni murah, mudah dijawab, mudah diperiksa dan reliabilitasnya relatif sangat baik. Kekurangannya relatif lebih sulit disusun (dengan mempertimbangkan syarat-syarat pertanyaan yang baik), lebih cocok jika bahan belajarnya sangat banyak dan jumlah peserta uji juga tidak sedikit.' MCQ juga tidak dapat digunakan untuk mengukur pedormance skill mahasiswa. Objective Structured Clinical Examination (OSCE) dalam hal ini jauh lebih sesuai dari pada ujian tertulis. 13
2 JURNAL KEDOKTERAN SylAll KUALA Volume 8 Nomor I April2008 i l Kaidah penyusunan MCQ Kaidah-kaidah menyusun MCQ yang baik antara lain: 1. Memiliki ambiguitas ekstrinsik, bukan ambiguitas intrinsik. Soal harus mampu membedakan antara mahasiswa yang benarbenar memaharni konsep dan mahasiswa yang cuma memahami sebagian dari konsep (ambiguitas ekstrinsik). Soal tidak boleh "menjebak" (triclry) misalkan dengan katakata yang salah sebagian hurufnya, juga tidak mengundang interpretpsi yang berbeda-beda (ambiguitas intrinsik).' 2. Memiliki hanya satu jawaban yang paling benar. Pilihan jawaban yang lain haruslah menjadi pengalih perhatian yang juga sederajat (equat) dan masuk akal (plausible), bukan sama sekali berbeda, terlalu panjang atau terlalu pendek jika dibandingkan jawaban yang benar.a 3. Menghindari pemakaian sisipan (fillers) misalkan ABC benar, bukan salah satu di atas (BSSD) dan lain-lain. 4. Menghindari kerumitan tambahan yang tidak perlu, misalkan tidak menggunakan bentuk l, 2, 3 benar. Mahasiswa sering terjebak saat memilih kombinasi jawaban, dan juga tidak ada hubungan dengan kompetensi dokter. Kadang bentuk ini memberi "petunjuk jawaban" misalkan jika I benar maka 3 sudah pasti benar. Soal menjadi tidak mampu membedakan antata mahasiswa yang memahami konsep dan -mahasiswa yang pandai memanfaatkan trik. 5 Tingkat kesulitan dan tingkat diskriminasi soal Kualitas soal dapat dinilai dari tingkat kesulitannya (p) dan kemampuan soal dalam membedakan/mendiskrim inasi antara mahasi swa yang benar-benar memahami pelajaran dengan mahasiswa yang memahami secara belum sempurna (faulty grasp) yang disebut dengan tingkat diskriminasi (D). Penentuan tingkat kesulitan dan tingkat diskriminasi ini dilakukan dalam Item Analysls soal. Item Analysis sebaiknya dilakukan secara berkesinambungan. Saat ini Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala (FK Unsyiah) memiliki Medical Education Unit yang bekerja sama t4 dengan Tim Assessment dan Tim Quality Assurance dalam menjaga kualitas penilaian terhadap mahasiswa. Metode Item soal diambil pada blok 4 The Cell pada kurikulum FK Unsyiah angkatan 2006 pada tahun akademik yang diujikan pada bulan Maret 2008 sebagai sampel. Ada 23 soal yang sangat terkait dengan fisiologi kedokteran di antara 100 soal. Langkah-langkah item analysis: I. Hitung lembar jawaban seluruh mahasiswa jumlahnya 254 (N:254). 2. Urutkan skor total tiap mahasiswa dari nilai tertinggi hingga terendah. Jika ada skor yang sama urutkan sesuai abjad dari nama mahasisrva. 3. Hitung jumlah mahasiswa dengan nilai tinggi dengan mengalikan N dengan 0.27: N x 0.27:68.8 dibulatkan menjadi Ambil dari urutan skor 69 lembar jawaban dengan nilaitertinggi: ini adalah kelompok mahasiswa dengan nilai tinggi (high scorer). 5. Ambil dari urutan skor 69 atau 68 lembar jawaban dengan nilai terendah: ini adalah kelompok mahasiswa dengan nilai rendah (ow scorer). 6. Hitung jawaban yang benar dari masingmasing kelompok. 7. Untuk mengetahui tingkat kesulitan (p) soal pertama-tama dicari jumlah jawaban benar untuk tiap soal bagi tiap kelompok. ph = jumlah jawaban benar 69 untuk kelompok high score pl : jumlah jawaban benar 68 untuk kelompok low score 8. Kemudian dicari rata-ratanya (p) dengan menj umlahkan (ph+pl)/2. 9. Tingkat kemampuan soal mendiskriminasi/ membedakan antara mahasiswa "pandai" dan "kurang pandai" didapat dari nilai D= (ph-pl). Bentuk soal yang digunakan dalam menguji pemahaman tentang fisiologi sel :
3 Rosaria & Razi, Analisis kulaitas soal. 16 dari 23 soal berbentuk EMQ. 3 dari 23 soal berbentuk benar-salah (menjodohkan dengan pilihan yang boleh sedemaha (simple true-false question). digunakan berulang). ' 4 dari 23 soal berbentuk MCQ. Tabel 1. Itent Analysls Soal Fisiologi Kedokteran Blok 4 The Cells TA No Soal Jenis Soal Topik ph pl D p Interpretasi Rekomendasi 1 EN,lQ SS I Mudah, diskriminasi rendah Ganti soal lain 2 EMQ SS I Mudah, diskriminasi sedang Perbaiki 3 EN4Q SS I Mudah, diskiminasi sedang Perbaiki 4 EMQ SS Mudah, diskriminasi rendah Ganti soal lain 5 EMQ SS Mudsh, diskiminasi sedang Perbaiki 6 TFQ SS Sedang, diskriminasi sedang Perbaiki 7 TFQ SS Mudah, diskiminasi tinggi Tetap digunakan 8 'TFQ SS Sedang, diskriminasi tinggi Tetap digunakan 9 EMQ SS Sedang, diskriminasi sangat tinggi Tetap digunakan 10 EMQ SS I Mudah, diskiminasi sedang Perbaiki 11 EMQ SS Mudah, diskiminasi tinggi Tetap digunakan 12 EMQ SS Sedang, diskiminasi sedang Perbaiki l3 EMQ SS Sedang, diskiminasi tinggi Tetap digunakan l4 EMQ SS Sedang, diskriminasi sangat tinggi Tetap digunakan 1s EMQ SS Sedang, diskriminasi rendah Ganti soal lain 61 MCQ KS Sedang, diskriminasi sedang Perbaiki 62 MCQ KS Sedang, diskriminasi sangat tinggi Tetap digunakan 63 MCQ KS Miskeyed atau kunci double/salah Ganti/ perbaiki kunci 64 MCQ KS Sulit, diskriminasi sedang Perbaiki 66 EMQ HH Mudah, diskiminasi sangat rendah Ganti soal lain 67 EMQ HH Sedang, diskriminasi tinggi Teiap digunakan 68 EMQ HH Mudah, diskriminasi tinggi Tetap digunakan 69 EMQ HH Sedang, diskriminasi tinggi Tetap digunakan Topik: SS:struktur sel, KS:komunikasi sel, HH:homeostasis dan hormon Ilasil DariZ3 soal sampel didapatkan beberapa tingkat kesulitan soal: Dipandang dari tingkat diskriminasi soal:. 4 soal memiliki tingkat D yang rendah (D<0.2) l0 soal relatif mudah (p>0.75). 8 soal memiliki tingkat D yang sedang I I soal relatif sedang (0.25<p<0.75) (0.2<D<0.35) I soal relatif sulit (p<0.25). 7 soal memiliki tingkat D yang tinggi. 1 soal miskeyed/salah memberipilihan.(p (0.35<p<0.5). mendekati 0). 3 soal memiliki tingkat D yang sangat tinggi (p>0.s1). l5
4 JURNAL KEDOKTEMN SYIAH KUALA Yolume 8 Nomor I April soal /salah member pilihan (miskeyed) (D< 0 atau minus). Dengan analysis item tersebut maka direkomendasikan untuk:. Mengganti 4 buah soal yang memiliki diskriminasi rendah.. Mengganti kunci/mengganti soal yang salah kunci/kunci ganda.. Memperbaiki 8 soal yang memiliki diskriminasi sedang agar menjadi lebih tinggi.. Tetap menggunakan 10 soal yang telah tinggi tingkat diskriminasinya. Perbaikan soal Contoh: Soal No I sampai dengan 5, bentuk EMQ. Jawablah soal No.1-5 di bawah ini dengan menjodohkannya dengan jawaban di sebelah kanan. Pilihan jawaban boleh digunakan lebih dari satu kali. Pilihan jawaban: A. Sel Eukariotik l B. Sel Prokariotik Tipe nukleus: Nucleoid region ( No real nucleus). Kunci B. Tidak mempunyai histon. Kunci B. Dijumpai pada organisme multiseluler. Kunci A Sel dengan ukuran l-10 pm. Kunci B. Nukleus dengan double membran. Kunci A. Soal nomor ldi atas hanya menguji pengetahuan sangat mendasar yang pada taksonomi Bloom berada pada tingkat 1 menghafal (memorizing) sehingga hampir semua mahasiswa (229 dari254 mahasiswa) mampu menjawab dengan benar. Soal ini perlu diganti dengan soal yang lebih menggali pada pemahaman atau aplikasi pengetahuan. Selain itu soal-soal tersebut hanya memiliki 2 pilihan jawaban, sehingga memberi menunjukkan jawaban (cutng fficts) yang cukup besar, sehingga sulit membedakan atfiara mahasiswa yang benar-benar paham dengan mahasiswa yang "menebak". Pembuat soal dapat menambahkan pilihan jawaban yang lebih banyak (2 atau 3 pilihan tambahan) untuk mengurangi "cuing effects" tersebut. Tenfu saja dengan juga mengubah pernyataan soal karena tidak mungkin menambah jenis sel selain eukariotik dan prokariotik yang niutlak cuma terdiri atas 2 jenis. Contoh : SoalNo. 63, bentuk MCQ D:-0.014, p: Zat yang masuk ke dalam sel dengan cara pinositosis adalah: a. Bakteri. b. Jaringan mati. c. Zatlarut yang tidak tampak di bawah mikroskop d. Leukosit. e. Bahan padat yang tampak di bawah mikroskop. Kunci E. Dari pilihan jawaban tidak ada yang paling tepat karena pinositosis adalah pengambilan secara terus menerus dan tidak spesifik cairan ekstrasel melalui vesikel-vesikel yang relatif kecil dan pada saat yang sama molekul-molekul besar maupun kecil yang terlarut ikut terhisap ke dalam sel (despapoulos halaman 12). Kesimpulan l. Penilaian mahasiswa memerlukan perhatian dan pengetahuan tentang prinsip-prinsip assessment untuk memperoleh metode penilaian yang berkualitas tinggi. 2. Salah satu usaha untuk memperbaiki kualitas soal dalam ujian tertulis adalah melakukan analysis item. Metoda ini relatif sangat mudah, murah dan tidak memakan banyak waktu. 3. Perlu ada tim khusus yang bertanggungjawab melakukan analysis item secara berkesinambungan dan memberi umpan balik (feedback) kepada pembuat soal demi perbaikan kualitas ujian. 4. Ada banyak bentuk soal selain MCQ yang mampu memberi objektivitas yang tinggi seperti EMQ dan multiple True-False question. Untuk topik-topik yang berada pada domain klinis lebih disarankan menggunakan key-feature approach question sehingga mampu menguji kemampuan diagnosis, tidak cuma pengetahuan faktual saja. 16
5 Rosaria & Razi, Analisis kulaitos soal Daftar pustaka 1. Schurvirth, L.W.T. and van der Vleuten, C.P.M. A Plea for New Psychometric models in Educational Assessment. Medical Teacher 20A6, 40; Van der Vieuten, C.P.M. The Assessment of Professional Competence: Development, Research and Practical Implications. Advances in Health Sciences Education 1996,1: Hopkins, K.D, Stanley, J.C, and Hopkins, B.R. Educational and Psy'chological Measurement and Evaluation. Massachusetts: Allyn and Bacon, Linn, R.L and Miller, M.D. Measurement and Assessment in Teaching. New Jersey: Pearson Education, Dent, John A", and Harden, Ronald M. A Practical Guide for Medical Teachers. Philadelphia: Elsevier Churchill Livingstone, t7
BAB I PENDAHULUAN I.A.
BAB I PENDAHULUAN I.A. Latar Belakang Masalah Penggunaan multiple choice question (MCQ soal pilihan berganda) sebagai metode untuk menguji pencapaian hasil akhir belajar saat ini sudah sangat luas. Mulai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Ujian merupakan suatu rangkaian persoalan, pertanyaan-pertanyaan,
1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Ujian merupakan suatu rangkaian persoalan, pertanyaan-pertanyaan, latihan-latihan untuk menentukan tingkat pengetahuan, kemampuan, bakat atau kualifikasi seseorang
Lebih terperinciMODUL PELATIHAN PELATIH PASIEN STANDAR
MODUL PELATIHAN PELATIH PASIEN STANDAR A. LATAR BELAKANG Dasar hukum kegiatan ini adalah : 1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
Lebih terperinciBAB I. PENDAHULUAN. Yogyakarta (FKIK UMY) telah menggunakan beberapa metode pembelajaran
BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (FKIK UMY) telah menggunakan beberapa metode pembelajaran sejak berdiri tahun 1993.
Lebih terperinciALAT-ALAT PENILAIAN PENDIDIKAN
Pertemuan ke 5 ALAT-ALAT PENILAIAN PENDIDIKAN ALAT PENILAIAN TEKNIK NON TES TEKNIK TES Rating Scale Questionnaire Check list Interview Observation Curiculum vitae Tes diagnostik Tes formatif Tes sumatif
Lebih terperinciPERKULIAHAN 4: EVALUASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA ALAT EVALUASI (LANJUTAN)
PERKULIAHAN 4: EVALUASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA ALAT EVALUASI (LANJUTAN) 3. Pembuatan Alat Evaluasi Ditinjau dari pembuatnya, alat evaluasi dapat digolongkan menjadi dua jenis, yaitu alat evaluasi buatan
Lebih terperinciEvaluasi pembelajaran fisika FI SKS
Evaluasi pembelajaran fisika FI 462 2 SKS Apakah yang dimaksud dengan PENILAIAN Penilaian adalah proses penentuan informasi yang diperlukan, pengumpulan serta penggunaan informasi tersebut untuk melakukan
Lebih terperinciTIPS MEMBUAT SOAL YANG BAIK
TIPS MEMBUAT SOAL YANG BAIK A. PENDAHULUAN Sebagai guru, kita dihadapkan pada persoalan bagaimana kita mengajar, bagaimana kita menguji dan bagaimana kita mengevaluasi/menilai kemampuan siswa. Namun ada
Lebih terperinciANALISIS BUTIR SOAL UJIAN TENGAH SEMESTER MATA KULIAH BIOLOGI UMUM DI UNIVERSITAS PAPUA
Prosiding Seminar Nasional Volume 02, Nomor 1 ISSN 2443-1109 ANALISIS BUTIR SOAL UJIAN TENGAH SEMESTER MATA KULIAH BIOLOGI UMUM DI UNIVERSITAS PAPUA Insar Damopolii 1 Universitas Papua 1 i.damopoli@unipa.ac.id
Lebih terperinciEVALUASI & REMEDIASI
EVALUASI & REMEDIASI TES Tes adalah suatu pertanyaan atau (seperangkat) tugas yang direncanakan untuk memperoleh informasi tentang atribut pendidikan atau psikologik yang setiap butir pertanyaan atau tugas
Lebih terperinciBAB VI SIFAT,TEKNIK DAN RAGAM ALAT EVALUASI PENDIDIKAN
BAB VI SIFAT,TEKNIK DAN RAGAM ALAT EVALUASI PENDIDIKAN A.SIFAT SIFAT EVALUASI PENDIDIKAN ISLAM Sifat-sifat evaluasi yang dapat diterapkan dalam pendidikan Islam adalah sebagai berikut (Muhaimin, 1993:
Lebih terperinciANALISIS VALIDITAS MATERI UJI MULTIPLE CHOISE QUESTION DENGAN LEARNING OBJECTIVES BLOK ENDOKRIN. Irma Suswati*
14 Vol. 7 No. 5 Desember 2011 ANALISIS VALIDITAS MATERI UJI MULTIPLE CHOISE QUESTION DENGAN LEARNING OBJECTIVES BLOK ENDOKRIN Irma Suswati* Abstract The evaluation of block learning process uses multiple
Lebih terperinciPeran MCQ Sebagai Instrumen Evaluasi Dalam Pendidikan Kedokteran
Peran MCQ Sebagai Instrumen Evaluasi Dalam Pendidikan Kedokteran Nyimas Natasha Ayu Shafira 1 1 Bagian Pendidikan Kedokteran, Bioetika dan Humaniora Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Jambi
Lebih terperinci1
Importance of Item Analysis Item Analysis Arti & Pemanfaatannya Strength and weakness of question item Specification of question item Problem in question item Revision Sl Selection Dripa Sjabana Director
Lebih terperinciIdentifikasi Pemahaman Siswa Terhadap Konsep Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan dengan Menggunakan Tes Diagnostik Three-Tier Multiple Choice
JURNAL EDUKASI KIMIA e-issn: 2548-7825 p-issn: 2548-4303 Identifikasi Pemahaman Siswa Terhadap Konsep Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan dengan Menggunakan Tes Diagnostik Three-Tier Multiple Choice Zulfadli
Lebih terperinciBENTUK-BENTUK TES fungsinya
Penggolongan tes berdasarkan fungsinya sebagai alat pengukur perkembangan kemajuan belajar siswa maka tes terdiri atas: 1) tes seleksi (ujian saringan) 2) tes awal (pre-test) 3) tes akhir (post-test) 4)
Lebih terperinciHikmah Muktamiroh. Mila Citrawati. Anisah. Dipresentasikan pada. The 8th Jakarta Meeting on Medical Education,
Evaluasi terhadap analisa pertanyaan MCQ OSPE berdasar Digital Mark Reader (DMR): Suatu upaya untuk mengetahui kemampuan dosen membuat soal dan kemampuan mahasiswa menjawab soal Hikmah Muktamiroh Mila
Lebih terperinciKomponen 2 HPEQ Project: Standarisasi Lulusan Profesi Kesehatan dengan Ujian Nasional
Komponen 2 HPEQ Project: Standarisasi Lulusan Profesi Kesehatan dengan Ujian Nasional Workshop Nasional Kesepakatan Sistem Ujian Kedokteran & Kedokteran Gigi Health Professional Education Quality Project
Lebih terperinciPERSEPSI DAMPAK UJIAN DENGAN MCQ TERHADAP PROSES BELAJAR MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN
PERSEPSI DAMPAK UJIAN DENGAN MCQ TERHADAP PROSES BELAJAR MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN Irwin Aras*, Gandes Retno Rahayu**, Yayi Suryo Prabandari** * Mahasiswa S2 Ilmu Pendidikan Kedokteran, Fakultas Kedokteran
Lebih terperinciIDENTIFIKASI PERAN STAF EDUKASI YANG DIBUTUHKAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS RIAU DALAM RANGKA PELAKSANAAN KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI
IDENTIFIKASI PERAN STAF EDUKASI YANG DIBUTUHKAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS RIAU DALAM RANGKA PELAKSANAAN KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI Zulharman Staf pengajar FK Unri Mahasiswa S2 Ilmu Pendidikan
Lebih terperinciMerancang Kegiatan Promosi Kesehatan Dengan Menilai Keterampilan Manajerial Mahasiswa Melalui Performance Based Assessment
Promotif, Vol.4 No.1, Okt 2014 Hal 61-71 Merancang Kegiatan Promosi Kesehatan Dengan Menilai Keterampilan Manajerial Mahasiswa Melalui Performance Based Assessment Herman Kurniawan Bagian Promosi Kesehatan
Lebih terperinciPENYUSUNAN ALAT PENILAIAN HASIL BELAJAR *) Oleh: Ali Muhson, M.Pd. **)
PENYUSUNAN ALAT PENILAIAN HASIL BELAJAR *) Oleh: Ali Muhson, M.Pd. **) A. Pengertian Penilaian Kelas Penilaian kelas adalah suatu bentuk kegiatan guru yang terkait dengan pengambilan keputusan tentang
Lebih terperinciPEDOMAN AKADEMIK PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER GIGI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA BAB V EVALUASI KEBERHASILAN
BAB V EVALUASI KEBERHASILAN Evaluasi dalam kurikulum berbasis kompetensi dengan metode PBL ini meliputi elemen hasil pembelajaran yaitu pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh oleh mahasiswa), proses
Lebih terperinciDASAR-DASAR PEMILIHAN ASSESSMENT DI PENDIDIKAN KEDOKTERAN
DASAR-DASAR PEMILIHAN ASSESSMENT DI PENDIDIKAN KEDOKTERAN Rika Lisiswanti Bagian Pendidikan Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Lampung Abstract Assessment can not be separated from learning. Assessment
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. afektif. Kompetensi kognitif, keterampilan, dan afektif harus diuji dengan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan kedokteran yang berdasarkan pada kompetensi mencakup tiga ranah (domain) yang saling terintegrasi yaitu kognitif, keterampilan, dan afektif. Kompetensi
Lebih terperinciPENILAIAN HASIL BELAJAR. Dr. Wuri Wuryandani,M.Pd. Jurusan PGSD Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta
PENILAIAN HASIL BELAJAR Dr. Wuri Wuryandani,M.Pd. Jurusan PGSD Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta Penilaian Proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk mengukur pencapaian hasil
Lebih terperinciANALISIS BUTIR TES Oleh: Rufi i *
ANALISIS BUTIR TES Oleh: Rufi i * Abstrak Hasil belajar melalui menyusun kisi-kisi sesuai dengan rencana pelajaran yang telah kita tetapkan, menulis soal disesuaikan dengan taksonomi Bloom: ranah kognitif,
Lebih terperinciPENGARUH PENGGUNAAN MATCHING EXERCISE
Prosiding Seminar Nasional Penelitian, Pendidikan dan Penerapan MIPA, Fakultas MIPA, Universitas Negeri Yogyakarta, 14 Mei 2011 PENGARUH PENGGUNAAN MATCHING EXERCISE TIPE SCRAMBLE DAN TIPE WORD SQUARE
Lebih terperinciBab II TINJAUAN PUSTAKA
Bab II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Pustaka 1. Interprofessional Education (IPE) a. Definisi IPE Menurut the Center for the Advancement of Interprofessional Education (CAIPE, 1997), IPE adalah dua atau
Lebih terperinciRika L, Dwita O, Merry, Arif Yudho l Perbedeaan Nilai sebelum dan sesudah Bimbingan Metode Small Group Learning dalam Persiapan UKMPPD Nasional
Perbedaan Sebelum dan Sesudah Bimbingan Metode Small Group Learning dalam Persiapan Fakultas Kedokteran Universitas Lampung Rika Lisiswanti 1, Dwita Oktaria 1, Merry Indah Sari 1, Arif Yudho Prabowo 1
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Deskripsi Teori 1. Perangkat Evaluasi a. Evaluasi Evaluasi merupakan program yang dilaksanakan untuk mengetahui tujuan yang dicapai. Tayibnapis (2008:189-190) mengatakan bahwa
Lebih terperinciAbstrak. Abstract. Wijayanti, et al., Analisis Butir Soal Objektif UAS...
1 ANALISIS BUTIR SOAL BJEKTIF UAS SEMESTER GENAP KELAS VII PADA MATA PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL (IPS) TAHUN PELAJARAN 2013/2014 DI SMP NEGERI 3 BALUNG Hani Wijayanti, Bambang Hari, Hety Mustika
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ilmu pengetahuan kedokteran terus berkembang diikuti oleh perkembangan dalam pendidikan kedokteran. Mahasiswa diharapkan mampu memecahkan masalah kesehatan serta
Lebih terperinciMENGEMBANGKAN ALAT PENILAIAN HASIL BELAJAR
MENGEMBANGKAN ALAT PENILAIAN HASIL BELAJAR Dasar-Dasar Penyusunan Tes Hasil Belajar: Jenis THB (Tes dan Non tes) Macam-Macam Alat Penilaian (Tes) Keunggulan dan Kelemahan Jenis Tes Mengembangkan Alat Penilaian
Lebih terperinciKegiatan Belajar. Mengembangkan tes. A. TES OBJEKTIF 1. Benar-salah 2. Menjodohkan 3. Pilihan ganda
Kegiatan Belajar Mengembangkan tes A. TES OBJEKTIF 1. Benar-salah 2. Menjodohkan 3. Pilihan ganda B. TES URAIAN 1. Uraian terbatas (Restricted Question) 2. Uraian terbuka (Open Ended Question) A. TES BENAR-SALAH
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. pasien dengan gangguan saluran perkemihan. Kateter sendiri mengganggu
3 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pemasangan kateter merupakan salah satu intervensi yang diberikan kepada pasien dengan gangguan saluran perkemihan. Kateter sendiri mengganggu pertahanan alami dari
Lebih terperinciE-LEARNING MANAGEMEN SYSTEM
KPL070 Materi Diklat : Tujuan : Setelah mempelajari materi ini diharapkan peserta dapat: Memahami Konsep Penilaian, Pengujian dan evaluasi dalam e-learning Waktu : 2 jam Isi Materi : 1. Konsep Penilaian
Lebih terperinciANALISIS KUALITAS SOAL MULTIPLE-CHOICE PADA MATA AJAR KEPERAWATAN JIWA DI PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN UNIVERSITAS RIAU
ANALISIS KUALITAS SOAL MULTIPLE-CHOICE PADA MATA AJAR KEPERAWATAN JIWA DI PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN UNIVERSITAS RIAU Veny Elita 1, Riri Novayelinda 2, Sri Wahyuni 3 Abstrak Penelitian ini bertujuan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang Masalah. Ujian selalu menjadi agenda penting dalam pendidikan ( Schuwirth dan
1 BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah Ujian selalu menjadi agenda penting dalam pendidikan ( Schuwirth dan Van der Vleuten, 2011). Bagi institusi, ujian menjadi gambaran kualitas keseluruhan
Lebih terperinciSKRIPSI Diajukan ke Fakultas Kedokteran Universitas Andalas sebagai pemenuhan salah satu syarat untuk mendapatkan gelar Sarjana Kedokteran.
HUBUNGAN TINGKAT KECEMASAN DALAM MENGHADAPI OBJECTIVE STRUCTURED CLINICAL EXAMINATION (OSCE) DENGAN NILAI OSCE MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ANDALAS SKRIPSI Diajukan ke Fakultas Kedokteran
Lebih terperinciPembelajaran di Fakultas Kedokteran : Pengenalan bagi Mahasiswa Baru
Pembelajaran di Fakultas Kedokteran : Pengenalan bagi Mahasiswa Baru Merry Indah Sari, Rika Lisiswanti, Dwita Oktaria Bagian Pendidikan Kedokteran, Fakultas Kedokteran, Universitas Lampung Abstrak Metode
Lebih terperinciTabel Tinjauan Penelitian Terdahulu. Tabel 3.1. Daftar Camat Yang Digunakan Sebagai Responden..
Tabel. 2.1. Tinjauan Penelitian Terdahulu. Tabel 3.1. Daftar Camat Yang Digunakan Sebagai Responden.. Tabel 3.2. Daftar Jumlah Sampel Masing-Masing Kecamatan Tabel 3.3. Hasil Uji Validitas Variabel Kepuasan
Lebih terperinciEVALUASI SOAL UJIAN TULIS BLOK 5 TAHUN AJARAN 2007/2008
ARTIKEL PENELITIAN EVALUASI SOAL UJIAN TULIS BLOK 5 TAHUN AJARAN 2007/2008 Juzral Jivai Medical Education Unit FK Unand (Bagian Kimia Kedokteran, Fakultas Kedokteran Universitas Andalas) E-mail : majalahkedokteranandalas@gmail.com
Lebih terperinciAnalisis Tingkat Kesukaran dan Daya Pembeda Butir Soal Ujian Pelatihan Radiografi Tingkat 1 [Bagiyono] ISSN
Analisis Tingkat Kesukaran dan Daya Pembeda Butir Soal Ujian Pelatihan Radiografi Tingkat 1 [Bagiyono] ISSN 1410-5357 Analisis Tingkat Kesukaran dan Daya Pembeda Butir Soal Ujian Pelatihan Radiografi Tingkat
Lebih terperinciPROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS RIAU SEBAGAI BENTUK STUDENT SUPPORT
PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS RIAU SEBAGAI BENTUK STUDENT SUPPORT Zulharman Staf Pengajar FK Unri Mahasiswa S2 Ilmu Pendidikan Kedokteran FK UGM PENDAHULUAN Para mahasiswa
Lebih terperinciPENGEMBANGAN SOAL PILIHAN GANDA SISTEMIK PADA MATA PELAJARAN KIMIA SMA/MA KELAS XI SEMESTER 2
PENGEMBANGAN SOAL PILIHAN GANDA SISTEMIK PADA MATA PELAJARAN KIMIA SMA/MA KELAS XI SEMESTER 2 Erfan Priyambodo dan Marfuatun Jurusan Pendidikan Kimia FMIPA Universitas Negeri Yogyakarta, erfan@uny.ac.id
Lebih terperinciProblem Based Learning (PBL) dalam KBK dan Pencapaian Prestasi Akademik: Evaluasi Implementasi PBL
30 Vol. 4, No. 1, Januari - Juni 2012 Problem Based Learning (PBL) dalam KBK dan Pencapaian Prestasi Akademik: Evaluasi Implementasi PBL Problem Based Learning (PBL) in Competence Based Curriculum and
Lebih terperinciPENILAIAN AUTENTIK DI SEKOLAH DASAR Oleh: Wuri Wuryandani Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Yogyakarta
Pendahuluan PENILAIAN AUTENTIK DI SEKOLAH DASAR Oleh: Wuri Wuryandani Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Yogyakarta Penilaian merupakan salah satu proses yang harus dilakukan guru dalam PBM.
Lebih terperinciBEBERAPA KRITERIA EMPIRIK PADA ANALISIS BUTIR. Oleh Dali S. Naga
BEBERAPA KRITERIA EMPIRIK PADA ANALISIS BUTIR Oleh Dali S. Naga Abstract. Aside of the theoretical framework, item analysis has established several empirical criteria for the determination of the quality
Lebih terperinciPeta Kompetensi Mata Kuliah Evaluasi Pembelajaran Biologi
Peta Kompetensi Mata Kuliah Evaluasi Pembelajaran Biologi Menjelaskan karakteristik Bidang Studi Biologi Kemampuan Prasyarat Merumuskan Tujuan Pembelajaran Membedakan berbagai Jenjang Berfikir Menjelaskan
Lebih terperinciTHE BENEFIT AND WEAKNESS OF ORAL EXAMINATION IN MEDICAL EDUCATION
[ REVIEW ARTICLE ] THE BENEFIT AND WEAKNESS OF ORAL EXAMINATION IN MEDICAL EDUCATION Rika Lisiswanti Department of Medical Education, Faculty of Medicine, Universitas Lampung Abstract Oral examination
Lebih terperinciPENILAIAN BERBASIS KELAS UNTUK PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN IPA BIOLOGI SMP
PENILAIAN BERBASIS KELAS UNTUK PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN IPA BIOLOGI SMP Arnetis, Mariani Natalina dan Sri Ayuni Program Studi Pendidikan Biologi Jurusan PMIPA FKIP Universitas Riau Pekanbaru
Lebih terperinciLAPORAN WORKSHOP ITEM REVIEW OSCE KEDOKTERAN
LAPORAN WORKSHOP ITEM REVIEW OSCE KEDOKTERAN Sheraton Mustika Yogyakarta, 22 23 Agustus 2011 Direktorat Akademik Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan Nasional WORKSHOP KOMPONEN
Lebih terperinciKEMAMPUAN CLINICAL REASONING PADA UJIAN OSCE MAHASISWA KEDOKTERAN TAHUN KETIGA
KEMAMPUAN CLINICAL REASONING PADA UJIAN OSCE MAHASISWA KEDOKTERAN TAHUN KETIGA Diani Puspa Wijaya 1 1 Fakultas Kedokteran Universitas Islam Indonesia E-mail: dianipuspa@yahoo.com Abstract Background: Clinical
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE ASSURANCE, RELEVANCE, INTEREST, ASSESSMENT, SATISFACTION
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE ASSURANCE, RELEVANCE, INTEREST, ASSESSMENT, SATISFACTION (ARIAS) PADA KONSEP KEANEKARAGAMAN MAKHLUK HIDUP DI KELAS VII SMP NEGERI 3 CIBALONG KABUPATEN TASIKMALAYA
Lebih terperinciSILABI. Pokok Bahasan Sub Pokok Bahasan dan Sasaran Belajar Cara Pengajaran. : memahami dan menjelaskan definisi pengukuran
SILABI 1. Fakultas / Program Studi : FMIPA / Pendidikan Fisika 2. Mata Kuliah & Kode : Teori dan Teknik Pengukuran Pendidikan / 3. Jumlah SKS : Teori 2 SKS 4. Semester dan Waktu : VIII / 100 menit 5. Kompetensi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mengajar. Namun biasanya penilaian ini lebih ditujukan hanya untuk mengetahui
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam proses belajar mengajar tentu diperlukan evaluasi atau penilaian dengan tujuan untuk mengetahui keberhasilan siswa pada saat proses belajar mengajar. Namun biasanya
Lebih terperinciItem Development and Review
Item Development and Review LATAR BELAKANG Era perdagangan bebas barang & jasa Dampak ganda: kesempatan kerja yang luas dan persaingan yang semakin ketat TANTANGAN MENINGKATKAN DAYA SAING & KEUNGGULAN
Lebih terperinciKEMAMPUAN GURU MATA PELAJARAN IPA DALAM PEMBUATAN SOAL HOT (HIGHER ORDER THINKING) DAN KESESUAIAN PENULISAN SOAL DI SMP NEGERI 1 KRAGAN REMBANG
KEMAMPUAN GURU MATA PELAJARAN IPA DALAM PEMBUATAN SOAL HOT (HIGHER ORDER THINKING) DAN KESESUAIAN PENULISAN SOAL DI SMP NEGERI 1 KRAGAN REMBANG Skripsi Disusun untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Lebih terperinciS I L A B I EVALUASI PEMBELAJARAN ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS (KD 501)
S I L A B I EVALUASI PEMBELAJARAN ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS (KD 501) JURUSAN PENDIDIKAN LUAR BIASA FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2010 DESKRIPSI MATA KULIAH KD. 501 Evaluasi Pembelajaran
Lebih terperinciSATUAN ACARA PERKULIAHAN
: Orientasi kuliah : Mahasiswa mampu menjelaskan tujuan, gambaran umum perkuliahan, dan rencana pembelajaran matakuliah psikologi eksperimen. Media & buku sumber 1 1.1 Mahasiswa memahami tujuan, arah,
Lebih terperinciKEMAMPUAN MENDENGARKAN LAGU BERBAHASA INGGRIS PADA SISWA KELAS X SMA ISLAMIC CENTRE DEMAK PADA TAHUN AJARAN 2006/2007
KEMAMPUAN MENDENGARKAN LAGU BERBAHASA INGGRIS PADA SISWA KELAS X SMA ISLAMIC CENTRE DEMAK PADA TAHUN AJARAN 2006/2007 Oleh SRI SUMARMI NIM: 2000-32-104 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN JURUSAN PENDIDIKAN
Lebih terperinciPERBANDINGAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL MAHASISWA TAHUN II DAN TAHUN IV DI SKILLS LABORATORY PROGRAM STUDI KEDOKTERAN UNIVERSITAS TADULAKO
PERBANDINGAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL MAHASISWA TAHUN II DAN TAHUN IV DI SKILLS LABORATORY PROGRAM STUDI KEDOKTERAN UNIVERSITAS TADULAKO Indah Puspasari Kiay Demak* * Dosen pada Fakultas Kedokteran
Lebih terperinciObjective Test. Multiple choices untuk pengukuran yang lebih efektif dan efisien. 27 Maret Evaluasi Pembelajaran Komputer. Taufik Ikhsan Slamet
Objective Test Multiple choices untuk pengukuran yang lebih efektif dan efisien 27 Maret 2015 Concept Tes objektif disebut sebagai tes dikotomi (dichotomously scored item) karena jawabannya antara benar
Lebih terperinciABSTRACT
CORRELATION BETWEEN PROGRESS TESTING SCORE ON PROFESSION STAGE WITH CUMULATIVE GRADE POINT ACADEMIC OF GRADUATED DENTISTRY STUDENT OF UNIVERSITY OF MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA HUBUNGAN ANTARA NILAI PROGRESS
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang lebih luas yaitu rasional dan obyektif (Sudaryanto, 2008).
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ilmu kedokteran merupakan bidang ilmu terapan, di mana pengetahuan kompleks digunakan untuk memecahkan satu masalah sama. Hal ini berbeda dengan ilmu murni dimana
Lebih terperinciTEKNIK MENYUSUN ALAT EVALUASI BELAJAR MATA PELAJARAN AL-ISLAM DAN BAHASA ARAB 1 Oleh: Hujair AH. Sanaky 2 1. EVALUASI HASIL BELAJAR
TEKNIK MENYUSUN ALAT EVALUASI BELAJAR MATA PELAJARAN AL-ISLAM DAN BAHASA ARAB 1 Oleh: Hujair AH. Sanaky 2 1. EVALUASI HASIL BELAJAR Mengukur : Membandingkan sesuatu dengan satu ukuran [kuantitatif] - mengetahui
Lebih terperinciRencana Pelaksanaan Perkuliahan
No. Dokumen Revisi : 00 Tgl. berlaku Hal 1 dari 5 Rencana Pelaksanaan Perkuliahan Nama Mata Kuliah : Asesmen Pembelajaran Matematika Kode Mata Kuliah : PMA 8207 SKS : 2 Dosen : Dr. Jailani Program Studi
Lebih terperinciMENGANALISIS BUTIR SOAL. Revoltje O.W. Kaunang Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Gorontalo
MENGANALISIS BUTIR SOAL Revoltje OW Kaunang Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Gorontalo Abstrak: Salah satu tujuan dari analisis butir soal adalah untuk mengadakan identifikasi soal-soal yang baik,
Lebih terperinciPeran PS dalam OSCE. HPEQ Project Komite Bersama Uji Kompetensi Dokter Indonesia
Peran PS dalam OSCE HPEQ Project Komite Bersama Uji Kompetensi Dokter Indonesia Tim Pelatih PS 1. Sri Julyani - FK Universitas Muslim Indonesia - Makasaar 2. Christina Olly Lada - FK Universitas Nusa Cendana
Lebih terperinciKORELASI NILAI UJIAN KOMPETENSI LOKAL DAN UJIAN KOMPETENSI NASIONAL MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER UNIVERSITAS LAMPUNG
KORELASI NILAI UJIAN KOMPETENSI LOKAL DAN UJIAN KOMPETENSI NASIONAL MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER UNIVERSITAS LAMPUNG Rika Lisiswanti, Asep Sukohar, Merry Indah Sari, Dwita Oktaria, Bagian
Lebih terperinciPELAKSANAAN TEKNIK READING ASSESSMENT PADA PEMBELAJARAN MEMBACA BAHASA INGGRIS DI KELAS V SEKOLAH DASAR
PELAKSANAAN TEKNIK READING ASSESSMENT PADA PEMBELAJARAN MEMBACA BAHASA INGGRIS DI KELAS V SEKOLAH DASAR Atin Pertamasari, Desiani Natalina, Elan. Program S-1 PGSD Universitas Pendidikan Indonesia Kampus
Lebih terperinciPENGARUH METODE PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF MAHASISWA PRODI SI KEPERAWATAN STIKES BANYUWANGI TESIS UKHTUL IZZAH
PENGARUH METODE PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF MAHASISWA PRODI SI KEPERAWATAN STIKES BANYUWANGI TESIS UKHTUL IZZAH 20141050063 PROGRAM MAGISTER KEPERAWATAN PROGRAM PASCA SARJANA UNIVERSITAS
Lebih terperinciBEBERAPA UPAYA UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS TES PEMBELAJARAN BAHASA BENTUK URAIAN
BEBERAPA UPAYA UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS TES PEMBELAJARAN BAHASA BENTUK URAIAN ABSTRAK SRI SUKARNI Dosen Univ. Nusa Tenggara Barat Untuk mengetahui seberapa jauh pengalaman belajar bahasa siswa, dilakukan
Lebih terperinciTEKNIK TES DAN NONTES SEBAGAI ALAT EVALUASI HASIL BELAJAR MAKALAH. Diajukan untuk memenuhi tugas. Mata Kuliah: Evaluasi Pembelajaran PAI
TEKNIK TES DAN NONTES SEBAGAI ALAT EVALUASI HASIL BELAJAR MAKALAH Diajukan untuk memenuhi tugas Mata Kuliah: Evaluasi Pembelajaran PAI Dosen Pengampu: Eka Diana, M. Pd. I Penyusun:Lailatur Rizqiyah (1530304667)
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Tuntutan dan kebutuhan masyarakat serta perkembangan dunia kesehatan di masa kini dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Tuntutan dan kebutuhan masyarakat serta perkembangan dunia kesehatan di masa kini dan masa mendatang meningkat dengan pesat. Masalah kesehatan telah menjadi
Lebih terperinciMata Kuliah/Kode/ SKS : Evaluasi Pembelajaran TE/ EL501/2(dua) Semester/Program Studi : Teknik Tenaga Elektrik (TTE) : Dra. Tuti Suartini, M.
Mata Kuliah/Kode/ SKS : Evaluasi Pembelajaran TE/ EL501/2(dua) Semester/Program Studi : Teknik Tenaga Elektrik (TTE) Dosen : Dra. Tuti Suartini, M.Pd 1. Pengukuran Pengantar tentang Definisi Pengukuran,
Lebih terperinci1) Prodi Pendidikan IPA, Sekolah Pascasarjana, Universitas Pendidikan Indonesia. FPMIPA, Universitas Pendidikan Indonesia
Proseding Seminar Nasional Fisika dan Aplikasinya Sabtu, 19 November 2016 Bale SawalaKampus Universitas Padjadjaran, Jatinangor INVESTIGASI KEMAMPUAN GURU FISIKA SMA DALAM MENGIDENTIFIKASI INDIKATOR ASPEK
Lebih terperinciPENGEMBANGAN EVALUASI PEMBELAJARAN BERBASIS KOMPETENSI. Oleh Abdussakir, M.Pd
PENGEMBANGAN EVALUASI PEMBELAJARAN BERBASIS KOMPETENSI Oleh Abdussakir, M.Pd Pada makalah ini, penulis akan menjelaskan mengenai pengembangan penilaian (evaluasi) sesuai kurikulum berbasis kompetensi.
Lebih terperinciKualitas Tes dan Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas VIII SMP Negeri 9 Banda Aceh Tahun Pelajaran 2011/2012. Oleh Suryawati 1, dan Yulfikar 2
Jurnal Peluang, Volume 1, Nomor 1, Oktober 2012, ISSN: 2302-5158 Kualitas Tes dan Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas VIII SMP Negeri 9 Banda Aceh Tahun Pelajaran 2011/2012 Oleh Suryawati 1, dan Yulfikar
Lebih terperinciAnalisis Soal Pilihan Ganda pada Mata Pelajaran PKn Buatan Guru Sekolah Dasar
p-issn: 2477-3859 e-issn: 2477-3581 JURNAL INOVASI PENDIDIKAN DASAR The Journal of Innovation in Elementary Education http://jipd.uhamka.ac.id Volume 3 Number 1 November 2017 9-14 Analisis Soal Pilihan
Lebih terperinciANALISIS SOAL ULANGAN HARIAN BUATAN GURU BIOLOGI SMA MUHAMMADIYAH 1 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2015/2016 DITINJAU DARI TINGKAT TAKSONOMI BLOOM
ANALISIS SOAL ULANGAN HARIAN BUATAN GURU BIOLOGI SMA MUHAMMADIYAH 1 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2015/2016 DITINJAU DARI TINGKAT TAKSONOMI BLOOM Skripsi Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. merupakan penilaian pada aspek pengetahuan (Khalidatunnur dkk, 2008).
BAB 1 PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Objective Structured Clinical Examination (OSCE) dan Multiple Choice Question (MCQ) merupakan bentuk ujian pada mahasiswa kedokteran untuk menilai hasil belajar yang
Lebih terperinciSILABUS. : Penilaian &Evaluasi Pembelajaran Sains/
KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN IPA Alamat: Karangmalang, Yogyakarta Kode Pos 55281 Telp: (0274) 586168, Pswt. 229 & 285; (0274) 550835, 520326 Faxs:
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Definisi Operasional Penjelasan definisi operasional dalam penelitian diuraikan sebagai berikut: 1. Asesmen alternatif elektronik yang dimaksud adalah software yang dapat menilai
Lebih terperinciSub-komponen pada Komponen 2
Komponen 2 HPEQ Project: Standarisasi Lulusan Profesi Kesehatan dengan Ujian Nasional Health Professional Education Quality Project Bandung, 14 September 2011 Sub-komponen pada Komponen 2 Sub-Komponen
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. 1. Kemampuan Eksplorasi yang Dilatihkan dengan Kuis Interaktif Fill In The Blank
6 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Kerangka Teoritis 1. Kemampuan Eksplorasi yang Dilatihkan dengan Kuis Interaktif Fill In The Blank Salah satu tuntutan pembelajaran dewasa ini adalah pembelajaran yang aktif,
Lebih terperinciANALISIS SOAL UJIAN SEMESTER II MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X DI SMA NEGERI 1 SOLOK SELATAN TAHUN PELAJARAN 2013/2014
ANALISIS SOAL UJIAN SEMESTER II MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X DI SMA NEGERI 1 SOLOK SELATAN TAHUN PELAJARAN 2013/2014 Muhar Mizawati, Siska Nerita, Liza Yulia Sari Program Studi Pendidikan Biologi Sekolah
Lebih terperinciKata Kunci: diskusi problem-based learning (PBL), multiple choice questions (MCQ), ujian lisan, ujian esai, ujian praktikum
Korelasi Nilai Multiple Choice Questions (MCQ) dengan Nilai Ujian Lisan, Esai dan Diskusi Problem-Based Learning (PBL) Fakultas Kedokteran Universitas Lampung Rika Lisiswanti 1, Merry Indah Sari 1, Dwita
Lebih terperinciAnalisis Pemahaman Konsep Biologi Menggunakan Pilihan Ganda Beralasan Dalam Materi Pokok Sel Pada Siswa Kelas XI IPA SMA Negeri 1 Dampal Selatan.
Analisis Pemahaman Konsep Biologi Menggunakan Pilihan Ganda Beralasan Dalam Materi Pokok Sel Pada Siswa Kelas XI IPA SMA Negeri 1 Dampal Selatan. The Analysis of Conceptual Understanding in Biology Subject
Lebih terperinciAbstrak. Abstract PENDAHULUAN. Tika Dwi R dkk, Analisis Tingkat Kesukaran dan Daya Beda Soal...
39 Analisis Tingkat Kesukaran dan Daya Beda Pada Soal Ujian Tengah Semester Ganjil Bentuk Pilihan Ganda Mata Pelajaran Ekonomi Kelas X di SMA Negeri 5 Jember Tahun Ajaran 2012-2013 (The Analysis of Difficulties
Lebih terperinciTEORI RESPON ITEM DENGAN PENDEKATAN MODEL LOGISTIK SATU PARAMETER
TEORI RESPON ITEM DENGAN PENDEKATAN MODEL LOGISTIK SATU PARAMETER SKRIPSI Oleh: VITARIA NUGRAHENI J2E 006 038 PROGRAM STUDI STATISTIKA JURUSAN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS
Lebih terperinciBAB II MODUL DOSEN. Gambar 1.1 Halaman utama Cyber Learning Unissula
BAB I PENDAHULUAN Cyber Learning adalah suatu lingkungan pembelajaran online berpusat pada peserta didik yang dikembangkan Universitas Islam Sultan Agung, untuk memfasilitasi kegiatan e- learning/distance
Lebih terperinciANALISIS BUTIR SOAL ULANGAN HARIAN PADA MATA PELAJARAN EKONOMI KD 3.1 PENDAPATAN NASIONAL KELAS XI IPS 1 DI SMA NEGERI 1 GRESIK.
ANALISIS BUTIR SOAL ULANGAN HARIAN PADA MATA PELAJARAN EKONOMI KD 3.1 PENDAPATAN NASIONAL KELAS XI IPS 1 DI SMA NEGERI 1 GRESIK Miftakhul Ulum S1 Pendidikan Ekonomi, Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri
Lebih terperinciGAYA BELAJAR DAN KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU DAN DAMPAKNYA TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA
Jurnal Penelitian dan Pendidikan IPS (JPPI) Volume 10 No 3 (2016) 373-378 ISSN (Print) : 1858-4985 http://ejournal.unikama.ac.id/index.php/jppi GAYA BELAJAR DAN KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU DAN DAMPAKNYA
Lebih terperinci(Difference of Students Achievement Using Double Loop Problem Solving Model and Problem Based Learning Model on The Human Respiration System)
PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA YANG PROSES PEMBELAJARANNYA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN DOUBLE LOOP PROBLEM SOLVING (DLPS) DAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PADA MATERI SISTEM PRNAPASAN PADA MANUSIA (Studi
Lebih terperinci09Ilmu. Penelitian Evaluasi. Sri Wahyuning Astuti, S.Psi. M,Ikom
Modul ke: Penelitian Evaluasi Pengertian Penelitian Evaluasi, format penelitian evaluasi, Jenis data dan analisis data penelitian evaluasi Fakultas 09Ilmu Komunikasi Sri Wahyuning Astuti, S.Psi. M,Ikom
Lebih terperinciABSTRAK. Kata kunci : Kompetensi Pedagogik, Kompetensi Profesional, dan Hasil Belajar
ABSTRAK Skripsi dengan judul Pengaruh Kompetensi Pedagogik dan Kompetensi Profesional Guru PAI terhadap Hasil Belajar PAI Siswa Kelas XII di SMAN 1 Campurdarat Tulungagung ini ditulis oleh Abdul Rohman
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tenaga kesehatan profesional termasuk perawat perlu memiliki kemampuan komprehensif yang meliputi tiga ranah, yaitu afektif, kognitif, dan psikomotor (Susanti, 2010).
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pendidikan pada hakikatnya merupakan proses pembebasan peserta didik
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan pada hakikatnya merupakan proses pembebasan peserta didik dari ketidaktahuan, ketidakmampuan, ketidakberdayaan, ketidakbenaran, ketidakjujuran, dan
Lebih terperinci