Identifikasi Pemahaman Siswa Terhadap Konsep Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan dengan Menggunakan Tes Diagnostik Three-Tier Multiple Choice
|
|
- Widyawati Kusuma
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 JURNAL EDUKASI KIMIA e-issn: p-issn: Identifikasi Pemahaman Siswa Terhadap Konsep Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan dengan Menggunakan Tes Diagnostik Three-Tier Multiple Choice Zulfadli 1 * dan Iffah Munawwarah 1 1 Program Studi Pendidikan Kimia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh, 23111, Aceh-Indonesia. * Korespondensi: zoelfadli_my@yahoo.com Abstrak: Telah dilakukan penelitian identifikasi pemahaman siswa terhadap konsep kelarutan dan hasil kali kelarutan dengan menggunakan tes diagnostik three-tier multiple choice. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat pemahaman dan tanggapan siswa pada tes diagnostik threetier multiple choice pada konsep kelarutan dan hasil kali kelarutan. Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif dengan pendekatan kualitatif dan kuantitatif. Subjek penelitian yaitu siswa kelas XI IPA 5 SMAN 8 Banda Aceh yang dipilih secara simple random sampling dengan jumlah siswa 24 orang. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan tes diagnostik threetier multiple choice dan angket tanggapan siswa. Hasil penelitian menunjukkan tingkat pemahaman siswa terhadap konsep kelarutan dan hasil kali kelarutan dikategorikan gagal dengan nilai rata-rata 14,58% siswa paham konsep, 42,23% tidak paham konsep, 42,2% miskonsepsi, dan 0,83% error, serta tanggapan siswa terhadap penggunaan tes diagnostik three-tier multiple choice diperoleh rerata skor 77,34% dengan kriteria baik. Jadi dapat disimpulkan bahwa tingkat pemahaman siswa dianggap gagal berdasarkan kriteria pendeskripsian tingkat pemahaman konsep siswa karena skor persentase nilai siswa yang paham konsep berada di bawah 45%-30% dari total keseluruhan siswa dan soal tes diagnostik three-tier multiple choice baik digunakan untuk mengidentifikasi tingkat pemahaman konsep siswa pada materi kelarutan dan hasil kali kelarutan. Kata Kunci: Tes Diagnostik, Three-Tier Multiple Choice, Pemahaman Konsep, Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan PENDAHULUAN Ilmu kimia terdiri dari konsep yang bersifat abstrak dan kompleks sehingga untuk menguasainya diperlukan pemahaman konsep yang bertahap dan mendalam. Hasil belajar yang rendah menunjukkan rendahnya pemahaman siswa terhadap suatu konsep kimia. Johnstone (dalam Chittleborough, 2004), berpendapat bahwa untuk dapat memahami konsep kimia dengan benar, siswa harus bisa mendeskripsikan dan mengkaitkan aspek makroskopik (eksperimen), mikroskopik (atom, molekul, ion), dan simbolik (simbol, rumus, perhitungan) sehingga hal ini menyebabkan mata pelajaran kimia menjadi sangat kompleks. Kenyataan di sekolah siswa hanya menghafal konsep dan kurang mampu mengaitkan konsep tersebut dengan konsep lainnya yang saling berhubungan, serta kurang mampu mengaitkan konsep tersebut dengan kehidupan sehari-hari. Kurangnya pemahaman konsep siswa disebabkan oleh dua faktor, yaitu (1) siswa salah menginterpretasikan gejala atau peristiwa yang dijumpai dalam kehidupannya; dan (2) pembelajaran yang dilakukan guru kurang terarah sehingga siswa salah dalam 32 ojs.serambimkekkah.ac.id/index.php/jek
2 menginterpretasikan suatu konsep (Mentari, dkk., 2014). Hal ini dapat menimbulkan kesalahan konsep dan kesulitan siswa dalam menyelesaikan soal dikarenakan kurangnya pemahaman siswa terhadap materi tersebut. Berbagai macam cara telah dilakukan untuk menggali pemahaman konsep pada siswa, diantaranya wawancara semi-terstruktur, tes pilihan ganda, tes essay, tes two-tier multiple choice dan tes three-tier multiple choice. Menurut Dindar dan Geban, (2011), penggunaan instrumen three-tier multiple choice dapat mengidentifikasi pemahaman konsep peserta didik dengan mudah dan tidak membutuhkan banyak waktu. Selain itu dapat pula membedakan antara peserta didik yang menjawab salah karena mengalami miskonsepsi atau kurang memahami materi. Tes pilihan ganda tiga tingkat (three-tier multiple choice) merupakan perluasan atau pengembangan dari tes pilhan ganda dua tingkat (two-tier multiple choice). Menurut Bunawan dan Agus (2013), tes pilihan ganda dua tingkat digunakan untuk mendeteksi kemampuan pemahaman atas suatu konsep dan alasan yang mendasari kenapa memilih suatu jawaban tersebut. Tes pilihan ganda tiga tingkat dilengkapi dengan skala tingkat keyakinan untuk mengukur tingkat keyakinan terhadap jawaban dan alasan yang dipilih untuk satu butir soal. Mengingat pentingnya pemahaman konsep siswa dalam pembelajaran maka sebaiknya perlu adanya perbaikan bentuk instrumen tes dalam mengindentifikasi pemahaman konsep siswa. Oleh karena itu pada penelitian ini dilakukan penyusunan instrumen tes berupa tes diagnostik three-tier multiple choice dengan tujuan untuk mengetahui sejauh mana tingkat pemahaman konsep siswa terhadap materi tertentu. Materi yang ditanyakan dalam tes diagnostik pada umumnya ditekankan pada materi yang sulit menurut pengalaman siswa sehingga tes diagnostik ini digunakan pada materi kelarutan dan hasil kali kelarutan. Berdasarkan data nilai ulangan harian pada materi kelarutan dan hasil kali kelarutan siswa SMA Negeri 8 Banda Aceh kelas XI IPA 3 tahun pelajaran 2013/2014 diketahui hanya 62% siswa yang mendapat nilai di atas kriteria ketuntasan minimal (KKM). KKM sekolah tersebut untuk mata pelajaran kimia adalah 75. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa pada konsep kelarutan dan hasil kali kelarutan dengan menggunakan tes diagnostik three-tier multiple choice; dan untuk mengetahui tanggapan siswa terhadap penggunaan tes diagnostik three-tier multiple choice untuk mengetahui tingkat pemahaman konsep kelarutan dan hasil kali kelarutan. ojs.serambimkekkah.ac.id/index.php/jek 33
3 METODE PENELITIAN Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dan kuantitatif, dan jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian deskriptif. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa Kelas XI IPA 5 SMA Negeri 8 Banda Aceh tahun pelajaran 2014/2015. Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan tes dan angket. Tes yang digunakan berupa soal pilihan ganda beralasan (three-tier multiple choice). Tes ini digunakan untuk mengindentifikasi pemahaman konsep siswa dan tingkat pemahaman konsep. Angket yang digunakan pada penelitian ini terdiri dari 8 pertanyaan dimana pertanyaan-pertanyaannya berisi jawaban Ya atau Tidak yang disertai alasan yang diajukan oleh peneliti kepada siswa untuk mengetahui tanggapannya terhadap bentuk tes yang digunakan. Selanjutnya data yang diperoleh kemudian dianalisis dengan rumus persentase. Data berupa lembar jawaban siswa setelah mengikuti evaluasi pembelajaran kelarutan dan hasil kali kelarutan, selanjutnya dilakukan penskoran. Jika jawaban siswa pada soal tingkat pertama benar, jawaban pada soal tingkat kedua juga benar, dan siswa yakin terhadap jawaban pada kedua tingkat soal tersebut atau skala Confidence Rating Index yang dipilih siswa lebih dari 2,5 (CRI > 2,5 dari skala 0-5), maka siswa diberi skor 1 dan siswa dianggap sudah memahami konsep. Data berupa skor yang diperoleh oleh setiap siswa selanjutnya digunakan untuk menganalisis setiap butir soal tersebut secara kuantitatif yang mencakup validitas dan reliabilitas. Untuk menganalisis kombinasi jawaban pemahaman konsep siswa dalam penelitian ini peneliti mengadaptasi teknik menganalisis kombinasi jawaban yang digunakan oleh Kaltakci dan Nilufer (2007). Kombinasi jawaban untuk menganalisis pemahaman konsep siswa terangkum dalam Tabel 1. Analisis Tingkat Soal Three-tier Kategori Paham konsep Tidak paham konsep Error Miskonsepsi Tipe Jawaban Jawaban benar + alasan benar + yakin Jawaban benar + alasan benar + tidak yakin Jawaban salah + alasan benar + tidak yakin Jawaban benar + alasan salah + tidak yakin Jawaban salah + alasan salah + tidak yakin Jawaban salah + alasan benar + yakin Jawaban benar + alasan salah + tidak yakin Jawaban salah + alasan salah + yakin Tabel 1. Analisis Kombinasi Jawaban pada One-Tier, Two-Tier, dan Three-Tier (Kaltakci dan Nilufer, 2007). ojs.serambimkekkah.ac.id/index.php/jek 34
4 Berdasarkan Tabel 1 opsi tingkat keyakinan yang digunakan dalam three-tier multiple choice hanya dua yaitu yakin dan tidak yakin. Akan tetapi dalam penelitian ini menggunakan Confidence Rating Index (CRI) dengan 6 pilihan jawaban atau skala 0-5 seperti yang digunakan oleh (Tresnasih, dkk., 2013) dalam penelitiannya yang berjudul Analisis Konsepsi Mahasiswa Terhadap Materi Elektrolisis Menggunakan Instrumen Tes Three Tier Multiple Choice CRI Kriteria 0 Totally guessed answer (menebak) 1 Almost guessed (hampir menebak) 2 Not sure (tidak yakin) 3 Sure (yakin) 4 Almost certain (hampir pasti) 5 Certain (pasti) Tabel 2. Skala Tingkat Keyakinan (Confidence Rating Index) dan Kriterianya (Tresnasih, dkk., 2013). Teknik analisis kombinasi jawaban untuk mengidentifikasi pemahaman konsep siswa dalam penelitian ini merupakan gabungan dari teknik analisis pada Tabel 1 dan Tabel 2 yang dirangkum dalam Tabel 3. Kategori Tipe Jawaban Tingkat satu Tingkat dua Tingkat tiga Paham konsep Benar Benar CRI >2,5 Benar Benar CRI 2,5 Benar Salah CRI 2,5 Salah Benar CRI 2,5 Salah Salah CRI 2,5 Error Salah Benar CRI > 2,5 Tidak paham konsep Benar Salah CRI > 2,5 Salah Salah CRI > 2,5 miskonsepsi Tabel 3. Analisis Kombinasi Jawaban Tes Diagnostik Three-Tier Multiple Choice (Sumber: Kaltakci dan Nilufer, 2007; Tresnasih, dkk., 2013). Setiap kemungkinan jawaban siswa tersebut selanjutnya dihitung dalam bentuk persentase untuk mengetahui persentase siswa pada masing-masing kategori paham, tidak paham, error, dan miskonsepsi dalam setiap konsep dengan menggunakan rumus: P = f N x 100% Keterangan: P = persentase (% kelompok) f = frekuensi (jumlah) pada setiap kelompok N = jumlah seluruh siswa (Sudijono, 2009). ojs.serambimkekkah.ac.id/index.php/jek 35
5 Selanjutnya pendeskripsian data tingkat pemahaman konsep siswa menurut (Sudijono, 2009), yaitu: Persentase Kriteria 80% - 100% Tingkat pemahaman baik sekali 66% - 79% Tingkat pemahaman baik 56% - 65% Tingkat pemahaman cukup 46% - 55% Tingkat pemahaman kurang 45%- 30% Tingkat pemahaman gagal Tabel 4. Pendeskripsian Data Tingkat Pemahaman Konsep (Sudijono, 2009). Untuk menganalisis data angket siswa digunakan rumus persentase seperti pada persamaan diatas. Selanjutnya pendeskripsian data angket siswa menurut (Sudijono, 2009), yaitu seperti yang tertera pada tabel 5: Persentase Kriteria 80% - 100% Baik sekali 66% - 79% Baik 56% - 65% Cukup 46% - 55% Kurang 45%- 30% Sangat kurang Tabel 5. Pendeskripsian Data Angket Siswa (Sudijono, 2009). HASIL DAN PEMBAHASAN Tingkat Pemahaman Konsep dengan Tes Diagnostik Three-Tier Multiple Choice Berdasarkan data yang diperoeh dari hasil analisis jawaban siswa dapat diketahui bahwa tingkat pemahaman yang dimiliki siswa pada materi kelarutan dan hasil kali kelarutan pada masing-masing indikator soal yang diberikan menunjukkan hasil yang berbeda-beda. Siswa dikatakan paham konsep terhadap materi kelarutan dan hasil kali kelarutan apabila jawaban siswa pada soal tingkat pertama benar, jawaban pada soal tingkat kedua juga benar, dan siswa yakin terhadap jawaban pada kedua tingkat soal tersebut atau skala Confidence Rating Index (CRI) yang dipilih siswa lebih dari 2,5 (CRI > 2,5), maka siswa diberi skor 1. Akan tetapi untuk mengetahui apakah siswa benar-benar sudah memahami konsep pada materi tersebut dapat dilihat pada konsisten atau tidaknya terhadap pilihan jawaban benar yang diberikan pada soal yang memiliki konseptual yang sama atau soal yang memiliki indikator yang sama. Apabila jawaban siswa tidak konsisten terhadap soal yang memiliki konseptual yang sama maka siswa tidak dapat dikatakan sudah paham konsep melainkan siswa tersebut tidak paham terhadap konsep atau siswa tersebut mengalami miskonsepsi bahkan error terhadap pilihan jawabannya. Hal ini dapat dianalisis dengan melihat kombinasi jawaban yang diberikan oleh siswa. ojs.serambimkekkah.ac.id/index.php/jek 36
6 Data yang diperoleh dari hasil penelitian tentang tingkat pemahaman konsep siswa pada konsep materi kelarutan dan hasil kali kelarutan secara rata-rata dapat dirincikan sebagai berikut: 15,26% siswa paham konsep, 42,23% siswa tidak paham konsep, 41,64% siswa mengalami miskonsepsi, dan 0,88% siswa error dalam menjawab soal tes diagnostik three-tier multiple choice. Berdasarkan pendeskripsian data pada Tabel 4 tentang tingkat pemahaman siswa, maka tingkat pemahaman siswa dianggap gagal karena skor persentase yang diperoleh berada di bawah 45%-30% dari total keseluruhan siswa. Tingkat pemahaman siswa yang gagal pada materi kelarutan dan hasil kali kelarutan ini merupakan akibat dari beberapa faktor, baik itu kesulitan siswa dalam memaham soal, ketidaktercapaian siswa karena soal terlalu banyak, siswa salah atau kurang tepat dalam memahami konsep pada suatu materi sehingga terjadi miskonsepsi, maupun materi yang sulit dipahami karena memerlukan daya imajinasi (seperti submikroskopik dalam kimia). Untuk lebih jelas dapat dilihat pada tabel di bawah ini mengenai tingkat pemahaman konsep siswa pada materi kelarutan dan hasil kali kelarutan. No Konsep Nomor Soal 1 Menentukan kelarutan, hasil kali kelarutan dan hubungan keduanya 2 Menjelaskan kesetimbangan dalam larutan jenuh atau larutan garam yang sukar larut 3 Menjelaskan hubungan tetapan hasil kali kelarutan dengan tingkat kelarutan atau pengendapan 4 Menghitung hubungan tetapan hasil kali kelarutan dengan tingkat kelarutan atau pengendapan 5 Menjelaskan pengaruh ion senama dalam larutan 6 Menentukn ph dari harga Ksp-nya Jumlah Siswa Paham Konsep Persenta se Jumlah Siswa Tidak Paham Konsep Persenta se ,83% 13 54,16% ,6% 7 29,16% ,5% 15 62,5% ,5% 12 50% ,16% 10 41,6% % 4 16,66% 15 Rata-rata (%) 15,26% 42,34% Tabel 6. Tingkat Pemahaman siswa Berdasarkan Persentase Jumlah Siswa yang Paham Konsep, Tidak Paham Konsep dengan Tes Diagnostik Three-Tier Multiple Choice. ojs.serambimkekkah.ac.id/index.php/jek 37
7 No Konsep Nomor Soal 1 Menentukan kelarutan, hasil kali kelarutan dan hubungan keduanya 2 Menjelaskan kesetimbangan dalam larutan jenuh atau larutan garam yang sukar larut Jumlah Siswa Miskonsepsi Persenta se Jumlah Siswa Error Persenta se ,01% 0 0% ,16% 0 0% 5 3 Menjelaskan hubungan tetapan hasil kali kelarutan dengan tingkat kelarutan atau pengendapan 4 Menghitung hubungan tetapan hasil kali kelarutan dengan tingkat kelarutan atau pengendapan 5 Menjelaskan pengaruh ion senama dalam larutan 6 Menentukn ph dari harga Ksp-nya % 0 0% ,5% 0 0% % 1 4,16% ,18% 1 4,16% 15 Rata-rata (%) 41,64% 0,88% Tabel 7. Tingkat Pemahaman siswa Berdasarkan Persentase Jumlah Siswa yang Miskonsepsi dan Error dengan Tes Diagnostik Three-Tier Multiple Choice. Tanggapan Siswa terhadap Penggunaan Tes Diagnostik Three-Tier Multiple Choice Angket tanggapan siswa terdiri atas delapan pertanyaan. Angket tanggapan siswa diisi setelah siswa selesai mengerjakan soal-soal tes diagnostik three-tier multiple choice. Tanggapan siswa terhadap penggunaan tes diagnostik three-tier multiple choice adalah positif yang dilihat dari jawaban pada angket siswa. Berdasarkan data yang diperoleh 77,34% siswa memberi tanggapan positif terhadap tes yang digunakan sehingga bentuk tes ini dikategorikan cukup untuk memenuhi bentuk tes yang bisa digunakan untuk mengidentifikasi tingkat pemahaman konsep siswa. Hal ini sesuai dengan pendeskripsian data untuk penilaian angket tanggapan siswa yaitu jika nilai tanggapan siswa terhadap tes berada antara 66% - 79% maka bentuk tes tersebut dikategorikan baik. ojs.serambimkekkah.ac.id/index.php/jek 38
8 No Ya Persentase Tidak Persentase 1 Apakah Anda pernah menjawab soal bentuk tes diagnostik three-tier multiple choice sebelumnya? 7 29,16% 17 70,84% 2 Apakah Anda menyukai bentuk tes 16 66,66% 8 33,34% diagnostik three-tier multiple choice? 3 Apakah alasan tes diagnostik three-tier 15 62,5% 9 37,5% multiple choice yang disajikan memudahkan Anda untuk menjawab soal? 4 Apakah Anda mengalami kesulitan dalam 20 83,33% 4 16,67% menjawab soal dengan menggunakan tes diagnostik three-tier multiple choice? 5 Apakah bentuk tes diagnostik three-tier 16 66,66% 8 33,34% multiple choice yang disajikan menarik dan memudahkan Anda dalam menjawab soal? 6 Apakah Anda lebih mudah memahami 18 75% 6 25% konsep kelarutan dan hasil kali kelarutan dengan tes diagnostik three-tier multiple choice? 7 Setelah menjawab soal tes diagnostik three-tier multiple choice apakah Anda 14 58,3% 10 41,67% lebih menyukai bentuk tes diagnostik three-tier multiple choice daripada bentuk tes multiple choice biasa? 8 Apakah bahasa yang digunakan dalam tes % 0 0% diagnostik three-tier multiple choice yang disajikan mudah dipahami? Rata-Rata (%) 77,34% 22,66% Tabel 8. Tanggapan Siswa Terhadap Penggunaan Tes Diagnostik Three-Tier Multiple Choice. SIMPULAN Persentase tingkat pemahaman konsep siswa pada materi kelarutan dan hasil kelarutan rata-rata 14,58% yang dikategorikan gagal karena kesulitan siswa dalam memahami konsep dan ketidaktercapaian siswa karena soal terlalu banyak. Tanggapan siswa positif terhadap penggunaan tes diagnostik three-tier multiple choice sebesar 77,34%. Berdasarkan persentase yang diperoleh tes diagnostik three-tier multiple choice dikategorikan baik untuk digunakan dalam mengindentifikasi tingkat pemahaman konsep siswa pada materi kelarutan dan hasil kali kelarutan. ojs.serambimkekkah.ac.id/index.php/jek 39
9 DAFTAR PUSTAKA Bunawan, W dan Agus, S Menganalisis Pengetahuan Inkuiri Sains Calon Guru Fisika dengan Menggunakan Instrumen Tes Esensi Inkuiri Sains Optika Geometri. Jurnal Online Pendidikan Fisika, 2 (1): Chittleborough, G. D The Role of Teaching Models and Chemical Representations in Developing students Metal Models of Chemical Phenomena. Curtin University of Technology. Dindar, A. C dan Geban, O Development Of a Three-Tier Test to Asses High School Students Understanding Of Acids and Bases, Procedia Social and Behavioral Science 15: Kaltakci, D dan Nilufer, D Identifikasi of Pre-Service Physics Teacher s Misconceptions on Gravity Concept: A Study with a 3-Tier Misconception Test. Sixth International Conference of The Balkan Physical Union: American Institute of Physics. Mentari, L., Nyoman, S., Wayan, S Analisis Miskonsepsi Siswa SMA pada Pembelajaran Kimia untuk Materi Larutan Penyangga. E-Journal Kimia Visvitalis Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Pendidikan Kimia, 2 (1): Sudijono, A Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Rajagrafindo Persada. Tresnasih, N., Ida, F., dan Ratih, P Analisis Konsepsi Mahasiswa Terhadap Materi Elektrolisis Menggunakan Instrumen Tes Three Tier Multiple Choice. Prosiding Simposium Nasional Inovasi dan Pembelajaran Sains: ojs.serambimkekkah.ac.id/index.php/jek 40
IDENTIFIKASI MISKONSEPSI SISWA PADA POKOK BAHASAN RANGKAIAN ARUS SEARAH DI KELAS XII MAN 1 JEMBER. Risalatun Nur Rohmah
IDENTIFIKASI MISKONSEPSI SISWA PADA POKOK BAHASAN RANGKAIAN ARUS SEARAH DI KELAS XII MAN 1 JEMBER Risalatun Nur Rohmah Program Studi Pendidikan Fisika, FKIP, UNIVERSITAS JEMBER ririsrisa12@gmail.com Albertus
Lebih terperinciKeyword: four-tier multiple choice, level of understanding, chemical bonding.
Menganalisis Tingkat Pemahaman Siswa pada Materi Ikatan Kimia Menggunakan Instrumen Penilaian Four-Tier Multiple Choice (Studi Kasus pada Siswa Kelas X SMA Negeri 4 Banda Aceh) Malik Yakubi *, Zulfadli,
Lebih terperinciKata kunci: tes diagnostik, three-tier multiple choice, kesulitan pemahaman, sifat koligatif larutan
Analisis Kesulitan Pemahaman Siswa pada Materi Sifat Koligatif Larutan dengan Menggunakan Three-Tier Multiple Choice Diagnostic test di Kelas XII IPA 2 SMA Negeri 5 Banda Aceh Aida Auliyani, Latifah Hanum,
Lebih terperinciLEMBAR PENGESAHAN JURNAL
LEMBAR PENGESAHAN JURNAL IDENTIFIKASI PEMAHAMAN KONSEP SISWA TERHADAP MATERI KESETIMBANGAN KIMIA MENGGUNAKAN INSTRUMEN TES THREE-TIER MULTIPLE CHOICE DIAGNOSTIC OLEH Ira Ekawati Hasrat 441 407 027 Telah
Lebih terperinciKetika konsepsi siswa ada yang berbeda dari yang biasa diterima, dalam Tan (2005) hal itu disebut alternative frameworks, misconceptions, student
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembelajaran yang efektif adalah pembelajaran yang dapat mengkondisikan siswa mencapai kemajuan secara maksimal sesuai dengan kemampuan yang dimilikinya. Seorang guru
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
31 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian Penelitian dilaksanakan di tiga SMA Negeri dan satu SMA Swasta di Kota Bandung. Subjek pada penelitian ini adalah instrumen tes diagnostik yang
Lebih terperinciJurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Kimia (JIMPK)-Vol 2. No.1 ( 35-44)
Identifikasi Kesulitan Siswa dalam Memahami Materi Termokimia dengan Menggunakan Three-Tier Multiple Choice Diagnostic Instrument di Kelas XI MIA 5 MAN MODEL Banda Aceh Aswita, Rusman, Ratu Fazlia Inda
Lebih terperinciMENGGALI PEMAHAMAN SISWA SMA PADA KONSEP KELARUTAN DAN HASIL KALI KELARUTAN DENGAN MENGGUNAKAN TES DIAGNOSTIK TWO-TIER
MENGGALI PEMAHAMAN SISWA SMA PADA KONSEP KELARUTAN DAN HASIL KALI KELARUTAN DENGAN MENGGUNAKAN TES DIAGNOSTIK TWO-TIER Tri Yunita Maharani, Prayitno, Yahmin Universitas Negeri Malang E-mail: menik.chant@yahoo.com
Lebih terperinciAlumni Program Studi Pendidikan Kimia FKIP Universitas Mataram 2
ISSN 1907-1744 ANALISIS TINGKAT PEMAHAMAN KONSEP SISWA KELAS XI IPA SMAN 3 MATARAM MENGGUNAKAN ONE TIER DAN TWO TIER TEST MATERI KELARUTAN DAN HASIL KALI KELARUTAN Nabilah 1, Yayuk Andayani 2, Dwi Laksmiwati
Lebih terperinciUNESA Journal of Chemical Education ISSN: Vol. 2, No. 2, pp , May 2013
IMPLEMENTASI MODEL LEARNING CYCLE 7-E UNTUK MEREDUKSI MISKONSEPSI LEVEL SUB-MIKROSKOPIK SISWA PADA MATERI HIDROLISIS GARAM DI SMAN 1 TARIK SIDOARJO IMPLEMENTATION OF 7-E LEARNING CYCLE MODEL TO REDUCE
Lebih terperinciPENGEMBANGAN SOFTWARE PENDETEKSI MISKONSEPSI KIMIA SOFTWARE DEVELOPMENT FOR DETECTING CHEMICAL MISCONCEPTIONS. Abstract
PENGEMBANGAN SOFTWARE PENDETEKSI MISKONSEPSI KIMIA SOFTWARE DEVELOPMENT FOR DETECTING CHEMICAL MISCONCEPTIONS Wilda Ulin Nuha dan Sukarmin Jurusan Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam,
Lebih terperinci2015 ID ENTIFIKASI MISKONSEPSI SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA PAD A MATERI TEKANAN MENGGUNAKAN THREE-TIER TEST
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Miskonsepsi masih menjadi salah satu masalah dalam pembelajaran fisika di sekolah. Banyak penelitian telah dilakukan dalam bidang pendidikan dengan hasil
Lebih terperinci2014 PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES DIAGNOSTIK TWO-TIER MULTIPLE CHOICE UNTUK MENDETEKSI MISKONSEPSI SISWA SMA PADA MATERI HIDROLISIS GARAM
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Kimia merupakan mata pelajaran yang sarat dengan konsep, mulai dari konsep yang sederhana sampai konsep yang lebih kompleks dan dari konsep yang konkret sampai
Lebih terperinciKemampuan Siswa Menghubungkan Tiga Level Representasi Melalui Model MORE (Model-Observe-Reflect-Explain)
Kemampuan Siswa Menghubungkan Tiga Level Representasi Melalui Model MORE (Model-Observe-Reflect-Explain) Neng Tresna Umi Culsum*, Ida Farida dan Imelda Helsy Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pre-experimental design. Alasan penggunaan metode ini adalah karena adanya variabel luar yang
Lebih terperinciANALISIS MISKONSEPSI SISWA PADA MATERI HIDROLISIS GARAM MENGGUNAKAN TEKNIK CRI (CERTAINTY OF RESPONSE INDEX) TERMODIFIKASI
ANALISIS MISKONSEPSI SISWA PADA MATERI HIDROLISIS GARAM MENGGUNAKAN TEKNIK CRI (CERTAINTY OF RESPONSE INDEX) TERMODIFIKASI Dhika Amelia, Marheni dan Nurbaity Prodi Pendidikan Kimia, Fakultas Matematika
Lebih terperinciYusria Izzatul Ulva, Santosa, Parlan Jurusan Kimia, FMIPA Universitas Negeri Malang Abstrak
IDENTIFIKASI TINGKAT PEMAHAMAN KONSEP LARUTAN PENYANGGA ASPEK MAKROSKOPIK, SUBMIKROSKOPIK, DAN SIMBOLIK PADA SISWA KELAS XI IPA SMAN 3 MALANG TAHUN AJARAN 2013/ 2014 Yusria Izzatul Ulva, Santosa, Parlan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
34 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di salah satu SMA Swasta di Kota Bandung, yaitu di SMA Laboratorium Percontohan UPI Bandung. Pemilihan lokasi
Lebih terperinciPROFIL MISKONSEPSI SISWA SMA KELAS XI MENGGUNAKAN INSTRUMEN TES DIAGNOSTIK TWO TIER MULTIPLE CHOICE PADA MATERI ASAM-BASA
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Penelitian yang dilakukan oleh Lestari (2014), telah dikembangkan instrumen tes diagnostik two tier multiple choice pada materi asam basa. Instrumen ini mencakup
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SMA YP Unila Bandar Lampung dengan kelas XI
20 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Subyek Penelitian Penelitian ini dilakukan di SMA YP Unila Bandar Lampung dengan kelas XI yang berjumlah 5 kelas. Penentuan subjek penelitian didasarkan pada pertimbangan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Pengembangan (Research and Development/ R & D). Penelitian dan
29 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan yaitu metode Penelitian dan Pengembangan (Research and Development/ R & D). Penelitian dan pengembangan adalah suatu proses
Lebih terperinciPenerapan Instrumen Three-Tier Test untuk Mengidentifikasi Miskonsepsi Siswa SMA pada Materi Keseimbangan Benda Tegar
Phenomenon, 217, Vol. 7 (No. 2), pp. 88-98 JURNAL PHENOMENON http://phenomenon@walisongo.ac.id Penerapan Instrumen Three-Tier Test untuk Mengidentifikasi Miskonsepsi Siswa SMA pada Materi Keseimbangan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian Penelitian dilaksanakan di salah satu SMA Negeri di Kota Bandung. Subjek penelitian berupa instrumen tes diagnostik yang dikembangkan. Subjek ini
Lebih terperinciIDENTIFIKASI KESULITAN PESERTA DIDIK DALAM MEMAHAMI KESETIMBANGAN KIMIA
Jurnal Pembelajaran Vol. 2, No. 1, Juni 2017, hal. 9-13 OJS Universitas Negeri Malang IDENTIFIKASI KESULITAN PESERTA DIDIK DALAM MEMAHAMI KESETIMBANGAN KIMIA Aninda Indriani a, Ida Bagus Suryadharma b,
Lebih terperinciLEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING
LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING Jurnal yang berjudul : Identifikasi Kemampuan Siswa Menyelesaikan Soal Persamaan Reaksi dan Perhitungan Kimia Menggunakan Three-Tier Multiple Choice Diagnostic Instrument
Lebih terperinciMENGGALI PEMAHAMAN AWAL MAHASISWA TINGKAT I PADA MATERI LAJU REAKSI MENGGUNAKAN INSTRUMEN TWO TIER
P-ISSN : 2337-9820 E-ISSN : 2579-8464 DESEMBER 2017 Wacana Didaktika Jurnal Pemikiran, Penelitian Pendidikan dan Sains MENGGALI PEMAHAMAN AWAL MAHASISWA TINGKAT I PADA MATERI LAJU REAKSI MENGGUNAKAN INSTRUMEN
Lebih terperinciANALISIS MISKONSEPSI SISWA MENGGUNAKAN TES DIAGNOSTIC MULTIPLE CHOICE BERBANTUAN CRI (CERTAINTY OF RESPONSE INDEX)
2108 Jurnal Inovasi Pendidikan Kimia, Vol 12, No. 1, 2018, halaman 2108 2117 ANALISIS MISKONSEPSI SISWA MENGGUNAKAN TES DIAGNOSTIC MULTIPLE CHOICE BERBANTUAN CRI (CERTAINTY OF RESPONSE INDEX) Qurrota A
Lebih terperinciPENGGUNAAN TWO-TIER MULTIPLE CHOICE DIAGNOSTIC TEST DISERTAI CRI UNTUK MENGANALISIS MISKONSEPSI SISWA
PENGGUNAAN TWO-TIER MULTIPLE CHOICE DIAGNOSTIC TEST DISERTAI CRI UNTUK MENGANALISIS MISKONSEPSI SISWA Elvira Noprianti 1 dan Lisa Utami 1 1. Program Studi Pendidikan Kimia, Fakultas Tarbiyah dan Keguruan,
Lebih terperinciMEREMEDIASI MISKONSEPSI SISWA YANG MEMILIKI GAYA BELAJAR VISUAL-VERBAL SEIMBANG MENGGUNAKAN CONCEPTUAL CHANGE PADA KONSEP IKATAN KIMIA
MEREMEDIASI MISKONSEPSI SISWA YANG MEMILIKI GAYA BELAJAR VISUAL-VERBAL SEIMBANG MENGGUNAKAN CONCEPTUAL CHANGE PADA KONSEP IKATAN KIMIA REMEDIATION STUDENT S MISCONCEPTION WHO HAVE LEARNING STYLE VISUAL-VERBAL
Lebih terperinciIDENTIFIKASI PEMAMAHAN KONSEP FISIKA TERHADAP POKOK BAHASAN TERMODINAMIKA PADA SISWA SMA. Mohammad Khairul Yaqin
IDENTIFIKASI PEMAMAHAN KONSEP FISIKA TERHADAP POKOK BAHASAN TERMODINAMIKA PADA SISWA SMA Mohammad Khairul Yaqin Program Studi Pendidikan Fisika, FKIP, UNIVERSITAS JEMBER yaqinspc12@gmail.com Sri Handono
Lebih terperinciDAFTAR ISI PERNYATAAN... KATA PENGANTAR... UCAPAN TERIMA KASIH... ABSTRAK... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN...
DAFTAR ISI PERNYATAAN... KATA PENGANTAR... UCAPAN TERIMA KASIH... ABSTRAK... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN... BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian... 1 B. Identifikasi
Lebih terperinciPengetahuan Alam, Pembimbing I: Dr. Astin lukum, M.Si; Pembimbing II: La Ode Aman, M.Si
1 Identifikasi Pemahaman Siswa Pada Konsep Atom, Ion, Dan Molekul Menggunakan Two-Tier Test Multiple Choice. Norma, Astin lukum 1, La Ode Aman 2 Jurusan Pendidikan Kimia Fakultas MIPA, Universitas Nageri
Lebih terperinciSeminar Nasional Evaluasi Pendidikan Tahun 2014
Seminar Nasional Evaluasi Pendidikan Tahun 4 MENGEMBANGKAN TES DIAGNOSTIK PILIHAN GANDA TIGA TINGKAT SEBAGAI ALAT EVALUASI MISKONSEPSI MATERI OPTIK Sri Lestari Handayani, Ani Rusilowati dan Sugianto Program
Lebih terperinciKELAYAKAN INSTRUMEN DIAGNOSTIK PADA MATERI ASAM- BASA DAN KESETIMBANGAN KELARUTAN
SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN SAINS Strategi Pengembangan Pembelajaran dan Penelitian Sains untuk Mengasah Keterampilan Abad 21 (Creativity and Universitas Sebelas Maret Surakarta, 26 Oktober 2017 KELAYAKAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Nur Esa Fauziah, 2013
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Konsep kimia merupakan salah satu materi yang dianggap sulit oleh siswa dengan berbagai alasan, diantaranya karena konsep kimia bersifat kompleks dan abstrak.
Lebih terperinciG 1 G 2 O 1 O 2 O 3 O 4
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan pada penelitian ini quasi experimental, dengan desain penelitian nonequivalen control group design, pada desain penelitian ini menggunakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Nur Komala Eka Sari, 2013
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pembelajaran adalah serangkaian aktivitas yang sengaja diciptakan untuk memudahkan terjadinya proses belajar. Setelah pembelajaran dilakukan, guru perlu mengetahui
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Kimia merupakan cabang ilmu yang paling penting dan dianggap sebagai pelajaran yang sulit untuk siswa oleh guru kimia, peneliti, dan pendidik pada umumnya.
Lebih terperinciIDENTIFIKASI PEMAHAMAN KONSEP SISWA SMP/MTs PADA MATERI GERAK MENGGUNAKAN THREE-TIER TEST. Fita Fatimah 1)
IDENTIFIKASI PEMAHAMAN KONSEP SISWA SMP/MTs PADA MATERI GERAK MENGGUNAKAN THREE-TIER TEST Fita Fatimah 1) 1) IKIP PGRI Jember fita.fatimah88@gmail.com ABSTRAK: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
Lebih terperinciDESKRIPSI MISKONSEPSI SISWA SMA SEKECAMATAN KAPUAS TENTANG GERAK MELINGKAR BERATURAN MENGGUNAKAN THREE-TIER TEST
DESKRIPSI MISKONSEPSI SISWA SMA SEKECAMATAN KAPUAS TENTANG GERAK MELINGKAR BERATURAN MENGGUNAKAN THREE-TIER TEST ARTIKEL PENELITIAN Oleh: DESFHIE YOLENTA NIM F03110031 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA JURUSAN
Lebih terperinciDAFTAR ISI HALAMAN JUDUL LEMBARAN PENGESAHAN... PERNYATAAN.. ABSTRAK... KATA PENGANTAR.. DAFTAR ISI... DAFTAR LAMPIRAN
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL LEMBARAN PENGESAHAN... PERNYATAAN.. ABSTRAK... KATA PENGANTAR.. DAFTAR ISI.... DAFTAR GAMBAR DAFTAR TABEL DAFTAR LAMPIRAN i ii iv v vi ix xii xiii xiv BAB I PENDAHULUAN.. 1 A.
Lebih terperinciANALISIS PENGARUH GENDER TERHADAP MISKONSEPSI SISWA SMAN DI KOTA DEPOK DENGAN MENGGUNAKAN TES DIAGNOSTIK TWO-TIER
ANALISIS PENGARUH GENDER TERHADAP MISKONSEPSI SISWA SMAN DI KOTA DEPOK DENGAN MENGGUNAKAN TES DIAGNOSTIK TWO-TIER Rizky Dayu Utami 1, Salamah Agung 1, Evi Sapinatul Bahriah 1 1 Pendidikan Kimia Fakultas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Proses belajar mengajar merupakan serangkaian aktivitas yang terdiri dari
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Proses belajar mengajar merupakan serangkaian aktivitas yang terdiri dari persiapan, pelaksanaan, dan evaluasi pembelajaran. Ketiga hal tersebut tidak dapat dipisahkan
Lebih terperinci*Korespondensi, tel : ,
Jurnal Pendidikan Kimia, Vol. 1 No. 1 Tahun 2012 Program Studi Pendidikan Kimia Universitas Sebelas Maret PENERAPAN SIKLUS BELAJAR 5E (LEARNING CYCLE 5E) DISERTAI PETA KONSEP UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS
Lebih terperinciDESKRIPSI MISKONSEPSI SISWA PADA MATERI ATOM, MOLEKUL, DAN ION DI SMP NEGERI 21 PONTIANAK
DESKRIPSI MISKONSEPSI SISWA PADA MATERI ATOM, MOLEKUL, DAN ION DI SMP NEGERI 21 PONTIANAK Vanny Anggraeni, Eny Enawaty, Rahmat Rasmawan Program Studi Pendidikan Kimia FKIP UNTAN Email : vannyahardini@yahoo.com
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Ilmu kimia adalah ilmu yang mempelajari tentang struktur, susunan, sifat,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ilmu kimia adalah ilmu yang mempelajari tentang struktur, susunan, sifat, perubahan materi, serta energi yang menyertainya (Departemen Pendidikan Nasional, 2004). Sebagai
Lebih terperinciANALISIS KESULITAN BELAJAR KIMIA SISWA SMA DALAM MEMAHAMI MATERI LARUTAN PENYANGGA DENGAN MENGGUNAKAN TWO-TIER MULTIPLE CHOICE DIAGNOSTIC INSTRUMENT
512 Jurnal Inovasi Pendidikan Kimia, Vol. 4, No.1, 2010, hlm 512-520 ANALISIS KESULITAN BELAJAR KIMIA SISWA SMA DALAM MEMAHAMI MATERI LARUTAN PENYANGGA DENGAN MENGGUNAKAN TWO-TIER MULTIPLE CHOICE DIAGNOSTIC
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Penelitian yang dilakukan adalah penelitian deskriptif-eksploratif dengan pendekatan non-eksperimen. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Ilmu kimia merupakan cabang dari Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) yang mengkaji zat dari segi sifat, komposisi, struktur, ikatan, perubahan, dan pembuatannya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mengajar. Namun biasanya penilaian ini lebih ditujukan hanya untuk mengetahui
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam proses belajar mengajar tentu diperlukan evaluasi atau penilaian dengan tujuan untuk mengetahui keberhasilan siswa pada saat proses belajar mengajar. Namun biasanya
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode Development and Validation, yaitu metode penelitian yang digunakan untuk mengembangkan Conceptual Change Text (CCT)
Lebih terperinciANALISIS BAHAN AJAR KIMIA SMA PADA MATERI KESETIMBANGAN KELARUTAN BERDASARKAN SINTAKS MODEL POE (PREDICT, OBSERVE, EXPLAIN)
SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN SAINS Strategi Pengembangan Pembelajaran dan Penelitian Sains untuk Mengasah Keterampilan Abad 21 (Creativity and Universitas Sebelas Maret Surakarta, 26 Oktober 2017 ANALISIS
Lebih terperinci*keperluan korespondensi, telp/fax: ,
Jurnal Pendidikan Kimia (JPK), Vol. 5 No. 4 Tahun 2016 Program Studi Pendidikan Kimia Universitas Sebelas Maret Hal. 1-7 ISSN 2337-9995 http://jurnal.fkip.uns.ac.id/index.php/kimia PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN
Lebih terperinciC. Prosedur Penelitian Secara garis besar, alur penelitian yang dilakukan dapat dilihat sebagaimana ditunjukkan pada gambar 3.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi dan Objek Penelitian Penelitian dilaksanakan di salah satu SMA Negeri di kota Bandung. Objek yang dijadikan sebagai bahan dalam penelitian ini adalah tes diagnostik
Lebih terperinciPendidikan Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam 1,2. Universitas Negeri Papua Abstract
EFEKTIVITAS STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF LEARNING START WITH QUESTION (LSQ) TERHADAP HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK PADA MATERI POKOK KELARUTAN DAN HASIL KALI KELARUTAN EFFECTIVENESS OF LEARNING STRATEGIES
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Intan Fitriyani, 2014 Profil model mental siswa pada materi termokimia dengan menggunakan TIM_POE
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Kimia adalah ilmu yang mempelajari materi dan sifatnya, perubahan materi dan energi yang menyertai perubahan tersebut (Whitten dkk., 2004). Johnstone (dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indah Rizki Anugrah, Mengungkap Miskonsepsi Topik Stoikiometri Pada Siswa Kelas X Melalui Tes Diagnostik Two-Tier
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pembelajaran yang efektif adalah pembelajaran yang dapat mengkondisikan siswa mencapai kemajuan secara maksimal sesuai dengan kemampuan yang dimilikinya (Depdiknas,
Lebih terperinciLEMBAR PERNYATAAN ABSTRAK KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN BAB I PENDAHULUAN
vi DAFTAR ISI LEMBAR PERNYATAAN... i ABSTRAK... ii KATA PENGANTAR... iv DAFTAR ISI... vi DAFTAR TABEL... viii DAFTAR GAMBAR... ix DAFTAR LAMPIRAN... x BAB I PENDAHULUAN... 1 A. Latar Belakang... 1 B. Rumusan
Lebih terperinciANALISIS KEMAMPUAN PEMAHAMAN GRAFIK KINEMATIKA SISWA SEKOLAH MENENGAH ATAS. Oleh Surya Gumilar
ANALISIS KEMAMPUAN PEMAHAMAN GRAFIK KINEMATIKA SISWA SEKOLAH MENENGAH ATAS Oleh Surya Gumilar ABSTRACT This research is aimed to know understanding graph of kinematic student with using Criteria Respon
Lebih terperinciKeywords: Concepts, Misconceptions, Certainty Response Indeks (CRI).
272 Jurnal Ilmiah Mahasiswa (JIM) Pendidikan Fisika. Vol. 2 No.2 April 2017, 272-276 IDENTIFIKASI MISKONSEPSI SISWA DENGAN MENGGUNAKAN METODE INDEKS RESPON KEPASTIAN (IRK) PADA MATERI IMPULS DAN MOMENTUM
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode quasi. eksperimen dengan one group pre-test and post-test design.
BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode quasi eksperimen dengan one group pre-test and post-test design. Pada metode ini diperlukan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Metodologi penelitian merupakan alat bantu untuk memecahkan permasalahan supaya diperoleh hasil sesuai dengan tujuan yang diharapkan. Metodologi
Lebih terperinci1. BAB III METODE PENELITIAN
1. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Berdasarkan tujuan yang hendak dicapai yaitu peneliti ingin melihat peningkatan pemahaman konsep dan penurunan kuantitas siswa yang miskonsepsi pada suatu
Lebih terperinciUniversitas Muhammadiyah Purwokerto ABSTRAK
PENGEMBANGAN TWO-TIER MULTIPLE CHOICE QUESTION DISERTAI TEKNIK CRI (CERTAINTY OF RESPONSE INDEX) SEBAGAI INSTRUMEN DIAGNOSTIK MISKONSEPSI MATERI GENETIKA Mufida Nofiana 1), Teguh Julianto 2), Arum Adita
Lebih terperinciMENGGALI PEMAHAMAN SISWA SMA PADA KONSEP LARUTAN PENYANGGA MENGGUNAKAN INSTRUMEN DIAGNOSTIK TWO-TIER
MENGGALI PEMAHAMAN SISWA SMA PADA KONSEP LARUTAN PENYANGGA MENGGUNAKAN INSTRUMEN DIAGNOSTIK TWO-TIER Muhammad Ali Kurniawan, Prayitno, Yahmin Universitas Negeri Malang Email: muhammadalikurniawan@rocketmail.com
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Ilmu kimia merupakan bagian dari Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) yaitu
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ilmu kimia merupakan bagian dari Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) yaitu mempelajari gejala alam. Dalam mempelajari gejala alam, ilmu kimia mengkhususkan pembahasannya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Ilmu kimia merupakan ilmu yang berkenaan dengan karakterisasi, komposisi dan transformasi materi (Motimer dalam Ashadi,2009). Menurut Kean dan Middlecamp
Lebih terperinciTHE EFFECT OF THE READING REFUTATION TEXT TO STUDENT S MISCONCEPTIONS REMEDIATION OF ACID BASE CONCEPT IN XI SCIENCES CLASS SMA NEGERI 4 PONTIANAK
154 Jurnal Pendidikan Matematika dan Sains Tahun II, No. 2, Desember 2014 PENGARUH PENYEDIAAN BACAAN BERBENTUK REFUTATION TEXT UNTUK MEREMEDIASI MISKONSEPSI SISWA TENTANG KONSEP ASAM BASA DI KELAS XI IPA
Lebih terperinciPENGEMBANGAN INSTRUMEN COMPUTERIZED TWO TIER MULTIPLE CHOICE (CTTMC) UNTUK MENDETEKSI MISKONSEPSI SISWA PADA MATERI KESETIMBANGAN KIMIA
SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN SAINS Strategi Pengembangan Pembelajaran dan Penelitian Sains untuk Mengasah Keterampilan Abad 21 (Creativity and Universitas Sebelas Maret Surakarta, 26 Oktober 2017 PENGEMBANGAN
Lebih terperinciAnalisa kesulitan Pemahaman Konsep Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan Pada Siswa SMA Inshafuddin Tahun Ajaran 2015/2016
Analisa kesulitan Pemahaman Konsep Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan Pada Siswa SMA Inshafuddin Tahun Ajaran 2015/2016 Tya Ulfah, Rusman, Ibnu Khaldun Prodi Kimia FKIP Universitas Syiah Kuala, Darussalam
Lebih terperinciMENGANALISIS PENGETAHUAN INKUIRI SAINS CALON GURU FISIKA DENGAN MENGGUNAKAN INSTRUMEN TES ESENSI INKUIRI SAINS OPTIKA GEOMETRI
MENGANALISIS PENGETAHUAN INKUIRI SAINS CALON GURU FISIKA DENGAN MENGGUNAKAN INSTRUMEN TES ESENSI INKUIRI SAINS OPTIKA GEOMETRI Wawan Bunawan dan Agus Setiawan Jurusan Pendidikan Fisika Unimed (Mahasiswa
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA
DAFTAR ISI PERNYATAAN... i ABSTRAK... ii KATA PENGANTAR... iii UCAPAN TERIMAKASIH... iv DAFTAR ISI... v DAFTAR TABEL... vii DAFTAR GAMBAR... viii DAFTAR LAMPIRAN... x BAB I PENDAHULUAN... A. Latar Belakang
Lebih terperinci2015 PROFIL MODEL MENTAL SISWA PADA SUB-MATERI ASAM BASA DENGAN MENGGUNAKAN TES DIAGNOSTIK MODEL MENTAL PREDICT-OBSERVE-EXPLAIN (TDM-POE)
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pemahaman konsep merupakan suatu kemampuan mengkonstruksi makna atau pengertian suatu konsep berdasarkan pengetahuan awal yang dimiliki atau mengintegrasikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Beberapa penelitian terhadap pembelajaran kimia menunjukkan bahwa
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Beberapa penelitian terhadap pembelajaran kimia menunjukkan bahwa sebagian besar siswa SMA mengalami kesulitan dalam memahami konsep-kosep kimia. Salah satu penelitian
Lebih terperinciINSTRUMEN PENILAIAN TWO-TIER TEST ASPEK PENGETAHUAN UNTUK MENGUKUR KETERAMPILAN PROSES SAINS (KPS) PADA PEMBELAJARAN KIMIA UNTUK SISWA SMA/MA KELAS X
Jurnal Pendidikan Kimia (JPK), Vol. 4 No. 4 Tahun 2015 Program Studi Pendidikan Kimia Universitas Sebelas Maret Hal. 156-162 ISSN 2337-9995 http://jurnal.fkip.uns.ac.id/index.php/kimia INSTRUMEN PENILAIAN
Lebih terperinciDESKRIPSI PEMAHAMAN KONSEP SISWA PADA MATERI KELARUTAN DAN HASIL KALI KELARUTAN KELAS IX IPA SMA
DESKRIPSI PEMAHAMAN KONSEP SISWA PADA MATERI KELARUTAN DAN HASIL KALI KELARUTAN KELAS IX IPA SMA Agus Arianto, Rachmat Sahputra, Rody Putra Sartika Program Studi Pendidikan Kimia FKIP Untan Email: aagyus@gmail.com
Lebih terperinciOLEH Ni Nyoman Widiantari Telah diperiksa dan disetujui oleh NIP NIP
LEMBAR PENGESAHAN JURNAL EFEKTIVITAS SAJIAN BAHAN AJAR MENGGUNAKAN ANALOGI DAN SUBMIKROSKOPIK DALAM MEREDUKSI MISKONSEPSI ASAM BASA PADA SISWA SMA KELAS XI DI GORONTALO OLEH Ni Nyoman Widiantari 441411048
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Bab ini membahas mengenai hal-hal yang berkaitan dengan metode dan
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Bab ini membahas mengenai hal-hal yang berkaitan dengan metode dan desain penelitian, lokasi dan subjek penelitian, instrumen penelitian, teknik analisis instrumen, teknik
Lebih terperinciUnesa Journal of Chemical Education ISSN: Vol. 2 No. 3 pp September 2013
PENERAPAN STRATEGI KONFLIK KOGNITIF UNTUK MEREDUKSI MISKONSEPSI LEVEL SUB-MIKROSKOPIK PADA MATERI LARUTAN PENYANGGA DI SMA NEGERI 1 SUMBERREJO BOJONEGORO APPLIYING OF CONFLICT COGNITIVE STRATEGY TO REDUCE
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. peningkatan penguasaan konsep dan keterampilan generik sains pada
BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian 1. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah quasi experiment dan metode deskriptif. Metode quasi experiment digunakan untuk mengetahui
Lebih terperinciPEMAHAMAN KONSEP MATERI LARUTAN PENYANGGA MENGGUNAKAN TWO-TIER MULTIPLE CHOICE DIAGNOSTIC INSTRUMENT DI SMA
PEMAHAMAN KONSEP MATERI LARUTAN PENYANGGA MENGGUNAKAN TWO-TIER MULTIPLE CHOICE DIAGNOSTIC INSTRUMENT DI SMA Isnaini, Masriani, Rody Putra Sartika Program Studi Pendidikan Kimia FKIP Untan Pontianak Email:
Lebih terperinciTINJAUAN PEMAHAMAN KONSEP LARUTAN ASAM DAN BASA PADA TINGKAT MAKROSKOPIK DAN TINGKAT MIKROSKOPIK SISWA KELAS XI IPA SMA NEGERI 1 BATU
p-issn: 2088-6991 Jurnal Tarbiyah (Jurnal Ilmiah Kependidikan) e-issn: 2548-8376 (1-6) November 2016 TINJAUAN PEMAHAMAN KONSEP LARUTAN ASAM DAN BASA PADA TINGKAT MAKROSKOPIK DAN TINGKAT MIKROSKOPIK SISWA
Lebih terperinciSEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN FISIKA 2018
IDENTIFIKASI MISKONSEPSI MATERI MEDAN MAGNET MENGGUNAKAN THREE TIER TEST PADA SISWA KELAS XII SMA DI JEMBER Eri Setyaningsih Program Studi Pendidikan Fisika, FKIP, UNIVERSITAS JEMBER eri.setyaningsih@yahoo.com
Lebih terperinciKAJIAN KEMAMPUAN MEMAHAMI TEORI ASAM BASA PADA SISWA KELAS XI IPA SMA NEGERI 1 LIMBOTO
KAJIAN KEMAMPUAN MEMAHAMI TEORI ASAM BASA PADA SISWA KELAS XI IPA SMA NEGERI 1 LIMBOTO Ira K. Dali, Mardjan Paputungan, Rakhmawaty A. Asui Jurusan Pendidikan Kimia Faklutas Matematika dan IPA Universitas
Lebih terperinciANALISIS PEMAHAMAN KONSEP SPEKTRUM CAHAYA PADA SISWA SMA KELAS XII. Yeri Suhartin
ISSN : 2527 5917, Vol.2 SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN FISIKA 2017 Peran Pendidikan, Sains, dan Teknologi untuk Mengembangkan Budaya Ilmiah dan Inovasi terbarukan dalam mendukung Sustainable Development Goals
Lebih terperinci2014 PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES DIAGNOSTIK PILIHAN GANDA DUA TINGKAT UNTUK MENGIDENTIFIKASI MISKONSEPSI SISWA PADA MATERI IKATAN KIMIA
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembelajaran merupakan suatu proses atau kegiatan yang bersifat sistematis, interaktif dan komunikatif antara pendidik (guru) dengan peserta didik, sumber belajar dan
Lebih terperinciPERBANDINGAN MISKONSEPSI MAHASISWA PGSD UHAMKA MATERI OPTIK GEOMETRI
PERBANDINGAN MISKONSEPSI MAHASISWA PGSD UHAMKA MATERI OPTIK GEOMETRI Sri Lestari Handayani ), Diki Rukmana 2) srilestarih@uhamka.ac.id ) Prodi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, FKIP, UHAMKA ABSTRAK Tujuan
Lebih terperinciModel Pembelajaran Problem Based Learning untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep Kalor Siswa SMA
Model Pembelajaran Problem Based Learning untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep Kalor Siswa SMA Rahmawati 1, A.Halim 2, Yusrizal 2 1 Mahasiswa dan 2 Dosen Program Studi Pendidikan IPA, PPs Unsyiah, Aceh
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN Pada bab ini akan dikemukakan mengenai metode penelitian yang digunakan meliputi lokasi dan subjek penelitian, desain penelitian, instrumen penelitian, proses pengembangan instrumen,
Lebih terperinciPENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA FISIKA BERBASIS MODEL EMPIRICAL INDUCTIVE LEARNING CYCLE DI SMA
PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA FISIKA BERBASIS MODEL EMPIRICAL INDUCTIVE LEARNING CYCLE DI SMA 1) Hawin Marlistya, 2) Albertus Djoko Lesmono, 2) Sri Wahyuni, 2) Maryani 1) Maahasiswa Program Studi
Lebih terperinciMENGGALI PEMAHAMAN SISWA SMA PADA KONSEP LAJU REAKSI DENGAN MENGGUNAKAN INSTRUMEN DIAGNOSTIK TWO-TIER
MENGGALI PEMAHAMAN SISWA SMA PADA KONSEP LAJU REAKSI DENGAN MENGGUNAKAN INSTRUMEN DIAGNOSTIK TWO-TIER Oscar Prananda Pajaindo, Prayitno, Fauziatul Fajaroh Universitas Negeri Malang E-mail: o5c4r.prananda@gmail.com
Lebih terperinciUnesa Journal of Chemical Education ISSN: Vol. 3, No. 02, pp.88-98, May 2014
PENERAPAN STRATEGI KONSTRUKTIVIS UNTUK MEREDUKSI MISKONSEPSI LEVEL SUB-MIKROSKOPIK SISWA PADA MATERI KESETIMBANGAN KIMIA KELAS XI SMA HANG TUAH 2 SIDOARJO IMPLEMENTATION OF CONSTRUCTIVIST STRATEGY TO REDUCE
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. sekarang (Arikunto, 2010:245). Hal yang digambarkan pada penelitian ini
45 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif eksploratif yang bertujuan menggambarkan suatu gejala, peristiwa, dan kejadian yang terjadi pada
Lebih terperinciPENGEMBANGAN THREE TIER TEST SEBAGAI INSTRUMEN UNTUK MENGUNGKAP MISKONSEPSI MAHASISWA PADA KONSEP OPTIK. Hebron Pardede
JURNAL Suluh Pendidikan FKIP-UHN Halaman 148-153 PENGEMBANGAN THREE TIER TEST SEBAGAI INSTRUMEN UNTUK MENGUNGKAP MISKONSEPSI MAHASISWA PADA KONSEP OPTIK Hebron Pardede Prodi Pendidikan Fisika, FKIP, Universitas
Lebih terperinciIDENTIFIKASI MISKONSEPSI DAN PENYEBABNYA PADA SISWA KELAS XI MIA SMA NEGERI 1 SUKOHARJO TAHUN PELAJARAN 2015/2016 PADA MATERI POKOK STOIKIOMETRI
Jurnal Pendidikan Kimia (JPK), Vol. 5 No. 2 Tahun 2016 Program Studi Pendidikan Kimia Universitas Sebelas Maret Hal. 10-17 ISSN 2337-9995 http://jurnal.fkip.uns.ac.id/index.php/kimia IDENTIFIKASI MISKONSEPSI
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. 1. Identifikasi miskonsepsi adalah suatu upaya penyelidikan yang dilakukan
29 BAB III METODE PENELITIAN A. Definisi Operasional 1. Identifikasi miskonsepsi adalah suatu upaya penyelidikan yang dilakukan untuk mengetahui miskonsepsi yang terjadi pada siswa dengan menggunakan tes
Lebih terperinciMISKONSEPSI PADA PENYELESAIAN SOAL ALJABAR SISWA KELAS VIII BERDASARKAN PROSES BERPIKIR MASON
Tersedia secara online EISSN: 2502-471X Jurnal Pendidikan: Teori, Penelitian, dan Pengembangan Volume: 1 Nomor: 10 Bulan Oktober Tahun 2016 Halaman: 1917 1925 MISKONSEPSI PADA PENYELESAIAN SOAL ALJABAR
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Mata Pelajaran Kimia merupakan salah satu mata pelajaran pokok di Sekolah Menengah Atas yang cukup sulit untuk dipahami siswa, karena menyangkut reaksi reaksi kimia
Lebih terperinciPENGEMBANGAN INSTRUMEN IDENTIFIKASI MISKONSEPSI FISIKA PADA MATERI LISTRIK DINAMIS MELALUI CRI (CERTAINTY OF RESPONSE INDEX) BERBASIS WEB
PENGEMBANGAN INSTRUMEN IDENTIFIKASI MISKONSEPSI FISIKA PADA MATERI LISTRIK DINAMIS MELALUI CRI (CERTAINTY OF RESPONSE INDEX) BERBASIS WEB Wiricha Annisak 1), Astalini ), Haerul Pathoni 3) 1 Mahasiswa S1
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Definisi Operasional Berikut ini diuraikan beberapa definisi operasional dari istilah yang terkait dalam permasalahan penelitian ini, di antaranya: 1. Pengembangan tes tertulis
Lebih terperinci