Hikmah Muktamiroh. Mila Citrawati. Anisah. Dipresentasikan pada. The 8th Jakarta Meeting on Medical Education,

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Hikmah Muktamiroh. Mila Citrawati. Anisah. Dipresentasikan pada. The 8th Jakarta Meeting on Medical Education,"

Transkripsi

1 Evaluasi terhadap analisa pertanyaan MCQ OSPE berdasar Digital Mark Reader (DMR): Suatu upaya untuk mengetahui kemampuan dosen membuat soal dan kemampuan mahasiswa menjawab soal Hikmah Muktamiroh Mila Citrawati Anisah Dipresentasikan pada The 8th Jakarta Meeting on Medical Education, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia 14-15th Nopember 2015 Fakultas Kedokteran Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta 2015 i

2 DAFTAR ISI Halaman Halaman Judul i Daftar Isi ii Abstrak iii BAB I Pendahuluan... 1 BAB II Teori. 3 BAB III Metode... 5 BAB IV Hasil dan Pembahasan... 6 BAB V Penutup.. 9 Daftar Pustaka... 9 Lampiran : Arsip presentasi ii

3 Evaluation on MCQ OSPE question analysis based on Digital Mark Reader (DMR) as ameans to ascertain lecturer ability to create MCQ and student ability answering question Hikmah Muktamiroh, Mila Citrawati, Anisah Faculty of Medical Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta Background: Laboratory activity (Lab Act) was done to sustain tutorial and lecture learning methods. Those activity was done from semester 1 until semester 7 in accordance with the running block. Assessment was done by MCQ (Multiple Choice Question) on OSPE (Objective Srtuctured Practical Examination) which is done integrated by departement involved in the block. On those assessment result, evaluation must be done to ascertain student ability answering MCQ and lecturer ability to create MCQ. Lecturer ability to create MCQ and student ability answering MCQ needed to know so lecturer could make an effort to follow up. Objective: Knowing student ability answering MCQ on OSPE, knowing lecturer ability to create MCQ s distinguishing power and determine follow up from evaluation result. Methods: Student s MCQ answer will be evaluated using Digital Mark Reader (DMR) software. Evaluation was done individually dan comprehensively. Based on student answer comprehensively on a goal, item difficulty level will be known. Item difficulty level based on DMR evaluation was compared to item difficulty level according to lecturer evaluation result. Item difficulty level and distinguishing power evaluation result will determined learning follow up. Evaluation carried out in the 2 nd. 4 th and 6 th semester 2014/2015. Result: Based on DMR, there was some less distinguish power of MCQ. There was few item with difficulty level based on DMR which has suitability with item difficulty level based on lecturer assessment. On contrast, there was few item with difficulty level based on DMR which has no suitability with item difficulty level based on lecturer assessment. There was effort plan to follow up on those evaluation result iii

4 Conclusion: Evaluation on analysis of MCQ OSPE question based on Digital Mark Reader (DMR) needed to be compared with item dfficulty level based on lecturer assessment and with distinguishing power. Evaluation by this means is further illustrate lecturer ability to create MCQ and the end, student ability answering item. Key words: Assessment, evaluation, difficulty level, distinguishing power, Digital Mark Reader (DMR), lecturer perception iv

5 Evaluasi terhadap analisa pertanyaan MCQ OSPE berdasar Digital Mark Reader (DMR) sebagai upaya untuk mengetahui kemampuan mahasiswa menjawab soal Hikmah Muktamiroh, Mila Citrawati, Anisah Bahaswan FK UPN Veteran Jakarta Contact person: LatarBelakang: Kegiatan Laboratorium Activity (Lab Act) dilakukan untuk menopang metode pembelajaran tutorial dan kuliah. Kegiatan tersebut dilakukan dari semester 1 hingga semester 7, sesuai dengan blok berjalan. Assessment kegiatan tersebut dilakukan dengan MCQ (Multiple Choice Question) pada OSPE (Objective Structured Practical Examination) yang dilakukan secara terintegrasi oleh departemen yang terlibat dalam blok. Terhadap hasil assessment tersebut harus dilakukan evaluasi untuk mengetahui kemampuan mahasiswa menjawab soal MCQ. Kemampuan mahasiswa menjawab soal MCQ perlu diketahui agar dosen dapat membuat upaya tindak lanjut. Tujuan: Mengetahui kemampuan mahasiswa menjawab soal MCQ pada OSPE dan menentukan tindak lanjut hasil evaluasi. Metode: Jawaban MCQ mahasiswa akan dievaluasi menggunakan soft ware Digital Mark Reader (DMR). Evaluasi dilakukan secara individu dan secara keseluruhan. Berdasar jawaban mahasiswa secara keseluruhan terhadap suatu soal akan diketahui tingkat kesukaran soal. Tingkat kesukaran soal berdasar hasil evaluasi DMR dibandingkan dengan tingkat kesukaran soal bagi mahasiswa menurut hasil evaluasi staf pengajar. Hasil Evaluasi tingkat kesukaran soal oleh mahasiswa akan menentukan tindak lanjut pembelajaran. Hasil: Terdapat beberapa soal dengan tingkat kesukaran soal berdasar DMR yang memiliki kesesuaian dengan tingkat kesukaran soal berdasar penilaian staf pengajar. Sebaliknya, v

6 terdapat pula beberapa soal dengan tingkat kesukaran soal berdasar DMR yang tidak sesuai dengan tingkat kesukaran soal berdasar penilaian staf pengajar. Didapatkan rencana upaya tindak lanjut terhadap hasil evaluasi tersebut. Kesimpulan: Evaluasi terhadap analisa pertanyaan MCQ OSPE berdasar Digital Mark Reader (DMR) perlu dibandingkan dengan tingkat kesukaran soal berdasar penilaian staf pengajar. Evaluasi dengan cara ini ini dapat lebih menggambarkan kemampuan mahasiswa menjawab soal. Kata kunci: Assessment, evaluasi, tingkat kesukaran, Digital Mark Reader (DMR), persepsi staf pengajar vi

7 BAB I PENDAHULUAN Sejak 2006, Fakultas Kedokteran Universitas Pembangunan Nasional telah melakukan Kurikulum Berbasis Kompetensi. Kurikulum tersebut memuat pembelajaran ilmu kedokteran yang terbagi dalam blok sistem yang ditunjang dengan praktikum (Laboratorium Activity/ Lab Act) di departemen untuk memperkuat retensi pembelajaran materi ilmu dasar dan kegiatan ketrampilan klinik untuk seawall mungkin mahasiswa memiliki ketrampilan klinis. Pengaturan kegiatan Laboratorium Activity yang digunakan untuk menopang metode pembelajaran tutorial dan kuliah tersebut dilakukan dari semester 1 hingga semester 7, sesuai dengan blok berjalan. Misalnya pada blok Gastrointestinal system (Sistem pencernaan) maka: 1) Departemen Anatomi akan menyampaikan fisiologi saluran pencernaan; 2) Departemen Fisiologi akan menyampaikan fisiologi sistem pencernaan; 3) Departemen Histologi akan menyampaikan materi jaringan sakit sistem pencernaan; 4) Departemen Patologi Anatomi akan menyampaikan materi jaringan sakit sistem pencernaan; 5) Departemen Mikrobiologi akan menunjukkan aneka bakteri dan virus di sistem pencernaan; 6) Departemen Parasit akan menunjukkan aneka bakteri dan virus di sistem pencernaan; 7) Departemen Patologi Klinik akan menunjukkan beberapa pemeriksaan laboratorium pada darah, urin dan lainnya yang berkaitan dengan gangguan pada sistem pencernaan; 8) Departemen Farmakologi akan menunjukkan beberapa jenis obat berikut cara metabolism dan cara kerja obat di tubuh, cara ekskresi obat, waktu mulai kerja obat (onset of action), lama kerja obat (duration of action), cara pemberian obat efek sampingnya terhadap tubuh dan lain sebagainya. 1 Terhadap semua pembelajaran tersebut di atas, tak berbeda dengan kurikulum konvensional, pada kurikulum berbasis kompetensi, juga dilakukan asesmen terhadap pembelajaran. Asesmen tersebut meliputi ujian SOCA (Structural Objective Case Analyzed) yaitu ujian lisan, OSPE (Objective Structured Practical Examination), MDE (Multiple Discipline Examination), dan OSCE (Objective Structured Clinial Examination) yang merupakan ujian untuk menguji ketrampilan klinis. Secara khusus, asesmen pembelajaran di lab act adalah MDE dan OSPE, meskipun pada beberapa ujian yang lain, pembelajaran di lab act yang berkaitan dengan ketrampilan klinik juga diujikan di OSCE. MDE (dengan soal Multiple Choice Question MCQ atau pilihan ganda) dan OSPE dilakukan secara terintegrasi oleh departemen yang terlibat dalam blok. 2 1

8 Ujian MDE dan OSPE dilakukan berbasis paper, dengan memberikan tanda silang di lembar kertas jawaban yang telah didesain untuk dikoreksi dengan komputer yang telah diprogram dengan program tertentu, dengan melalui tahap scanning jawaban dahulu. Demi terlaksananya peningkatan proses pembelajaran, asesmen yang dilakukan terhadap mahasiswa perlu di evaluasi agar kita mengetahui valid tidaknya asesmen yang dilakukan, untuk mengetahui kemampuan dosen membuat soal dan kemampuan mahasiswa menjawab soal. Makalah ini merupakan makalah hasil peninjauan evaluasi terhadap analisa pertanyaan MCQ OSPE berdasar Digital Mark Reader (DMR) sebagai upaya untuk mengetahui kemampuan mahasiswa menjawab soal. 2 2

9 BAB II TEORI Asesmen merupakan cara untuk mendorong mahasiswa agar belajar lebih baik. Asesmen yang baik adalah asesmen yang drive learning. 3,4 Kegiatan evaluasi pembelajaran mahasiswa di Lab Activity dilakukan dengan MDE dan OSPE. Baik MDE maupun OSPE, keduanya menggunakan soal pilihan ganda (soal MCQ). Soal MCQ ini terdiri dari pokok soal (stem) dan pilihan jawaban. Pilihan jawaban meliputi 1 option kunci jawaban dan 4 jawaban pengecoh (distraktor). Jawaban mahasiswa terhadap soal akan dievaluasi oleh piranti lunak Digital Mark Reader. Evaluasi dilakukan secara individu dan secara keseluruhan. Berdasar jawaban mahasiswa secara keseluruhan terhadap suatu soal akan diketahui tingkat kesukaran soal. Tingkat kesukaran soal : P = B/Jx P = indeks kesukaran, B = banyaknya siswa yang menjawab soal dengan benar, Jx = jumlah seluruh siswa peserta tes. Hasil: P Klasifikasi Soal 0,00 0,30 Soal sukar 0,31 0,70 Soal sedang 0,71 1,00 Soal Mudah. Berdasar keseluruhan jawaban mahasiswa terhadap suatu soal akan diketahui daya pembeda soal. Daya pembeda soal adalah kemampuan suatu soal untuk membedakan siswa yang berkemampuan tinggi dengan siswa yang berkemampuan rendah. 3

10 Daya pembeda soal: 5 DB = (Ba/Ja )- (Bb/Jb) DB = Daya Pembeda B a = banyaknya peserta tes kelompok atas yang menjawab soal dengan benar Ja = banyaknya peserta tes kelompok atas B b = banyaknya peserta tes kelompok bawah yang menjawab soal dengan benar Jb = banyaknya peserta tes kelompok bawah Hasil: P Klasifikasi Soal Negatif 0,09 Soal Kurang 0,31 0,70 Soal Cukup 0,71 1,00 Soal Baik Kisaran angka untuk daya pembeda mulai dari -1,00 sampai 1,00, dengan perincian sebagai berikut: a. Nilai minus (-) : daya pembeda sangat jelek, mahasiswa yang kurang secara akademik dapat menjawab benar, sementara mahasiswa yang pintar menjawab salah b. 0,00 0,20 : daya pembeda jelek c. 0,21 0,40 : daya pembeda cukup d. 0,41 0,70 : daya pembeda baik e. 0,71 1,00 : daya pembeda sangat baik Dari kedua penilaian tersebut di atas, maka soal dapat dikategorikan menjadi baik, cukup dan kurang. 4

11 BAB III METODE Penelitian ini terdiri dari 2 tahap, yaitu: 1. Tahap 1 : merupakan tahapan penelitian kualitatif, dengan pertanyaan tertutup dan terbuka yang diberikan kepada responden. 2. Tahap 2: tahapan penelitian kuantitatif dengan analisis deskriptif, dengan melakukan analisa terhadap jawaban MCQ mahasiwa. Jawaban MCQ mahasiswa akan dievaluasi menggunakan piranti lunak Digital Mark Reader (DMR). Evaluasi dilakukan secara individu dan secara keseluruhan. Berdasar jawaban mahasiswa secara keseluruhan terhadap suatu soal akan diketahui tingkat kesukaran soal. 3. Tahap 3: Tingkat kesukaran soal berdasar hasil evaluasi DMR dibandingkan dengan tingkat kesukaran soal bagi mahasiswa menurut hasil evaluasi staf pengajar. Sampel pada penelitian ini meliputi semua jawaban mahasiswa pada blok dengan kelangkapan arsip yang lengkap, yang terdiri dari: 1) Kelengkapan arsip soal dan jawaban ; 2) Kelengkapan arsip catatan urutan soal berdasar departemen pada ujian blok tersebut; 3) Kelengkapan arsip soal dan jawabannya; 4) Kelengkapan arsip analisa DMR. Disamping syarat tersebut di atas, juga diperlukan kesediaan dosen pembuat soal/tim departemen dengan kesamaan penguasaan ilmu untuk menjawab pertanyaan. Bila ada dosen/ tim departemen dengan kesamaan penguasaan ilmu yang tidak bersedia, maka tidak dilakukan analisa terhadap soal pada departemen yang bersangkutan. Adapun hasil yang akan dicari berdasar tiga tahapan yang telah disebutkan, akan didapatkan: hasil analisa DMR, hasil evaluasi soal oleh dosen sebagai responden, hasil evaluasi DMR dibandingkan dengan tingkat kesukaran soal bagi mahasiswa menurut hasil evaluasi staf pengajar 5

12 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Berdasar persyaratan yang telah disebutkan pada bab 3, blok yang memenuhi syarat untuk dievaluasi adalah: Blok Spesial Sensory System (SSS), Blok Gastrointestinal System (GIS), blok Dermatomusculosceletal System (DMS), blok blok Genitourinary System, blok Cardiovascular system (CVS). Tabel 1 menunjukkan bahwa berdasar hasil analisa DMR yang ditampilkan, blok CVS merupakan blok yang memiliki tingkat kesukaran tertinggi. Sedangkan blok SSS adalah blok dengan persentase soal yang dianggap mudah terbesar. Tabel 1 Gambaran tingkat kesukaran soal menurut analisa DMR Tabel 2 menunjukkan bahwa berdasar hasil analisa DMR, blok GUS merupakan blok yang memiliki soal dengan daya pembeda baik terbanyak. 40% soal pada blok GUS dapat digunakan untuk membedakan mahasiswa yang mengerti tentang soal yang diberikan dan mahasiswa yang tidak mengerti. Hal sebaliknya terjadi pada soal-soal di blok SSS. Sebanyak 24 soal di blok SSS kurang dapat membedakan mahasiswa mahasiswa yang mengerti tentang soal yang diberikan dan mahasiswa yang tidak mengerti. Demikian pula yang terjadi pada blok SSS. 6

13 Tabel 2 Gambaran kriteria soal berdasar daya pembeda Tingkat kesukaran soal menurut analisa DMR dibandingkan dengan hasil evaluasi staf pengajar dapat dilihat pada tabel 3. Tabel ini menunjukkan bahwa soal-soal pada blok GUS dan CVS memiliki ketidak sesuaian analisa DMR paling sedikit dibanding 3 blok yang lain. Tabel 3 Tingkat kesesuaian antara tingkat kesukaran soal menurut analisa DMR dibandingkan dengan hasil evaluasi staf pengajar 7

14 Tabel 4 menunjukkan bahwa berdasar persepsi pembuat soal/ tim di departemen yang berkaitan, blok GUS merupakan blok yang memiliki tingkat kesukaran terendah. Sedangkan blok GIS adalah blok dengan persentase soal yang dianggap sukar terbesar. Tabel 4 Gambaran tingkat kesukaran soal menurut persepsi dosen pembuat soal Tabel 5 menunjukkan bahwa menurut pembuat soal/ tim di departemen yang berkaitan, blok SSS merupakan blok yang memiliki kebutuhan klarifikasi konsep pembelajaran yang berkaitan dengan soal yang digunakan pada ujian OSPE. Sedangkan blok DMS adalah blok dengan jumlah soal yang yang membutuhkan klarifikasi stem soal terbesar. Kebutuhan klarifikasi konsep dapat dilakukan melalui kuliah review materi, sedangkan kebutuhan klarifikasi stem soal dan item soal dilakukan dengan revisi soal. Tabel 5 Gambaran tindak lanjut perlakuan terhadap soal Klarifikasi konsep Klarifikasi stem Klarifikasi item Total SSS GIS DMS GUS CVS

15 BAB V PENUTUP Kesimpulan: Evaluasi terhadap analisa pertanyaan MCQ OSPE berdasar Digital Mark Reader (DMR) perlu dibandingkan dengan tingkat kesukaran soal berdasar penilaian staf pengajar. Evaluasi dengan cara ini ini dapat lebih menggambarkan kemampuan mahasiswa menjawab soal. Saran: Dengan hasil evaluasi pertanyaan MCQ OSPE berdasar Digital Mark Reader (DMR) dan penilaian oleh dosen, perlu dipertimbangkan penentuan batas lulus nilai tidak menggunakan nilai patokan, tetapi berdasar review dosen. Hal ini tentu mebutuhkan daya upaya yang besar di tahap awal, tetapi bila dilakukan secara terus menerus dan berkesinambungan akan didapat kan kualitas evaluasi dan kualitas pembelajaran yang makin meningkat. DAFTAR PUSTAKA 1. Kurikulum FK UPN Veteran Jakarta, MEU FK UPN Veteran Jakarta 2. Panduan Medical Assessment Unit FK UPN Veteran Jakarta 3. Amin Z, Seng CY, Eng KH, A Practical Guide to Medical Student Assessment, World Scientific Singapore. ISBN: Dent A, Harden RM, Practical Guide for Medical Teacher, ISBN Ramdani Y, Jurnal Penelitian Pendidikan, Vol. 13 No. 1, April

16 LAMPIRAN 1 Yth. Ka Dep dan Rekan-rekan Di Departemen... FK UPN Veteran Jakarta Assalamu alaikum WrWb Dengan hormat, Bersama surat ini, tim evaluasi MCQ OSPE meminta kesediaan Bapak Ibu untuk berkenan melakukan evaluasi soal berdasar jawaban mahasiswa yang terdokumentasikan oleh scanner. Evaluasi ini berguna untuk: 1. Melihat kemampuan pembuat soal dalam membuat stem soal, option soal termasuk distraktor soal. 2. Melihat kemampuan mahasiswa menjawab soal berdasar eavaluasi tingkat kesukaran soal. 3. Menentukan tindak lanjut. Berikut sekilas refreshing materi yang diharapkan dapat memfasilitasi Bapak Ibu saat melakukan evaluasi. Kegiatan evaluasi pembelajaran mahasiswa di Lab Activity dilakukan dengan soal MCQ. Soal MCQ ini terdiri dari pokok soal (stem) dan pilihan jawaban. Pilihan jawaban meliputi 1 option kunci jawaban dan 4 jawaban pengecoh (distraktor). Jawaban mahasiswa terhadap soal akan dievaluasi oleh software Digital Mark Reader. Evaluasi dilakukan secara individu dan secara keseluruhan. Berdasar jawaban mahasiswa secara keseluruhan terhadap suatu soal akan diketahui tingkat kesukaran soal. Tingkat kesukaran soal : P = B/Jx P = indeks kesukaran, B = banyaknya siswa yang menjawab soal dengan benar, Jx = jumlah seluruh siswa peserta tes. 10

17 Hasil: P Klasifikasi Soal 0,00 0,30 Soal sukar 0,31 0,70 Soal sedang 0,71 1,00 Soal Mudah. Berdasar keseluruhan jawaban mahasiswa terhadap suatu soal akan diketahui daya pembeda soal. Daya pembeda soal adalah kemampuan suatu soal untuk membedakan siswa yang berkemampuan tinggi dengan siswa yang berkemampuan rendah. Daya pembeda soal: DB = (Ba/Ja )- (Bb/Jb) DB = Daya Pembeda B a = banyaknya peserta tes kelompok atas yang menjawab soal dengan benar Ja = banyaknya peserta tes kelompok atas B b = banyaknya peserta tes kelompok bawah yang menjawab soal dengan benar Jb = banyaknya peserta tes kelompok bawah Kisaran angka untuk daya pembeda mulai dari -1,00 sampai 1,00, dengan perincian sebagai berikut: a. Nilai minus (-) : daya pembeda sangat jelek, mahasiswa yang kurang secara akademik dapat menjawab benar, sementara mahasiswa yang pintar menjawab salah b. 0,00 0,20 : daya pembeda jelek c. 0,21 0,40 : daya pembeda cukup d. 0,41 0,70 : daya pembeda baik e. 0,71 1,00 : daya pembeda sangat baik Dari kedua penilaian tersebut di atas, maka soal dapat dikategorikan menjadi baik, cukup dan kurang (dapat dilihat pada kolom keterangan di hasil analisis soal yang kami sertakan). Terimakasih Tim Evaluasi OSPE 11

18 Selanjutnya, tugas Bapak Ibu adalah sebagai berikut: Evaluasi Departemen... pada blok... UTS/UAS (Coret yg tidak perlu) 1. Evaluasi terhadap soal secara keseluruhan. Adakah soal yang tidak merupakan learning objektif pembelajaran pada blok yang diujikan. Bila ada, soal no berapa sajakah? Evaluasi terhadap soal secara satu persatu. Adakah jawaban salah yang dominan? Jika ada, no berapa? Apakah ada kekeliruan kunci? No soal Kunci Pilihan jawaban yang dominan Ada kekeliruan kunci/ tidak Ada / Tidak Ada / Tidak Ada / Tidak Jika pada jawaban dominan tidak ditemukan kekeliruan kunci, berarti diperlukan tindak lanjut klarifikasi konsep, misalnya dengan kuliah panel. 3. Evaluasi terhadap soal secara satu persatu. Adakah kriteria soal sudah sesuai dengan penilaian Bapak Ibu? Adakah kriteria soal sukar yang menurut Bapak Ibu tidak sukar? Bila ada soal yang dinilai sukar tetapi menurut bapak Ibu tidak sukar, tindak lanjut apa yang tepat menurut Bapak Ibu, misalnya klarifikasi di lab Act? Kuliah Panel? (Lihat kolom isian di halaman selanjutnya) 4. Evaluasi terhadap soal secara satu persatu. Adakah kriteria soal kurang pada soal yang digunakan pada OSPE? Bila ada, apa tanggapan Bapak Ibu? Misal: 1) Perlu revisi option pilihan jawaban 2) Sulit membuat distraktor (pengecoh) (Lihat kolom isian di halaman selanjutnya) 12

19 LAMPIRAN 2 CONTOH HASIL ANALISA DMR 13

20 LAMPIRAN 3 Contoh Rekapan analisa DMR dan Dosen 14

21 LAMPIRAN 4 PRESENTASI 15

22 16

23 17

24 18

25 19

26 20

IDENTIFIKASI PERAN STAF EDUKASI YANG DIBUTUHKAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS RIAU DALAM RANGKA PELAKSANAAN KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI

IDENTIFIKASI PERAN STAF EDUKASI YANG DIBUTUHKAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS RIAU DALAM RANGKA PELAKSANAAN KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI IDENTIFIKASI PERAN STAF EDUKASI YANG DIBUTUHKAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS RIAU DALAM RANGKA PELAKSANAAN KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI Zulharman Staf pengajar FK Unri Mahasiswa S2 Ilmu Pendidikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I.A.

BAB I PENDAHULUAN I.A. BAB I PENDAHULUAN I.A. Latar Belakang Masalah Penggunaan multiple choice question (MCQ soal pilihan berganda) sebagai metode untuk menguji pencapaian hasil akhir belajar saat ini sudah sangat luas. Mulai

Lebih terperinci

Prodi kedokteran FK UNS Oktober 2016

Prodi kedokteran FK UNS Oktober 2016 Prodi kedokteran FK UNS Oktober 2016 Pimpinan Fakultas Pengelola Program Studi Kedokteran VISI Prodi Kedokteran Menjadi Prodi Kedokteran Sebagai Pusat Pengembangan IPTEK Kedokteran bereputasi Internasional,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang. Pendidikan keterampilan klinik di Laboratorium. Keterampilan Klinik (Skills laboratory atau disingkat

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang. Pendidikan keterampilan klinik di Laboratorium. Keterampilan Klinik (Skills laboratory atau disingkat BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Pendidikan keterampilan klinik di Laboratorium Keterampilan Klinik (Skills laboratory atau disingkat Skills lab) memiliki peran penting untuk melatih mahasiswa S1

Lebih terperinci

PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS RIAU SEBAGAI BENTUK STUDENT SUPPORT

PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS RIAU SEBAGAI BENTUK STUDENT SUPPORT PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS RIAU SEBAGAI BENTUK STUDENT SUPPORT Zulharman Staf Pengajar FK Unri Mahasiswa S2 Ilmu Pendidikan Kedokteran FK UGM PENDAHULUAN Para mahasiswa

Lebih terperinci

ANALISIS SOAL UJIAN KELAS X SEMESTER II MATA PELAJARAN BIOLOGI MAN I PADANG TAHUN PELAJARAN 2014/2015 ARTIKEL E-JURNAL

ANALISIS SOAL UJIAN KELAS X SEMESTER II MATA PELAJARAN BIOLOGI MAN I PADANG TAHUN PELAJARAN 2014/2015 ARTIKEL E-JURNAL ANALISIS SOAL UJIAN KELAS X SEMESTER II MATA PELAJARAN BIOLOGI MAN I PADANG TAHUN PELAJARAN 2014/2015 ARTIKEL E-JURNAL Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (STRATA

Lebih terperinci

Problem Based Learning (PBL) dalam KBK dan Pencapaian Prestasi Akademik: Evaluasi Implementasi PBL

Problem Based Learning (PBL) dalam KBK dan Pencapaian Prestasi Akademik: Evaluasi Implementasi PBL 30 Vol. 4, No. 1, Januari - Juni 2012 Problem Based Learning (PBL) dalam KBK dan Pencapaian Prestasi Akademik: Evaluasi Implementasi PBL Problem Based Learning (PBL) in Competence Based Curriculum and

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Ujian merupakan suatu rangkaian persoalan, pertanyaan-pertanyaan,

BAB I PENDAHULUAN. Ujian merupakan suatu rangkaian persoalan, pertanyaan-pertanyaan, 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Ujian merupakan suatu rangkaian persoalan, pertanyaan-pertanyaan, latihan-latihan untuk menentukan tingkat pengetahuan, kemampuan, bakat atau kualifikasi seseorang

Lebih terperinci

ANALISIS VALIDITAS, RELIABILITAS, DAN BUTIR SOAL LATIHAN UJIAN NASIONAL EKONOMI AKUNTANSI DI MAN MAGUWOHARJO

ANALISIS VALIDITAS, RELIABILITAS, DAN BUTIR SOAL LATIHAN UJIAN NASIONAL EKONOMI AKUNTANSI DI MAN MAGUWOHARJO Analisis Validitas, Reliabilitas (Atik Fitriatun) 1 ANALISIS VALIDITAS, RELIABILITAS, DAN BUTIR SOAL LATIHAN UJIAN NASIONAL EKONOMI AKUNTANSI DI MAN MAGUWOHARJO THE ANALYSIS OF VALIDITY, RELIABILITY, AND

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada (FK UGM) merupakan Fakultas Kedokteran tertua di Indonesia yang berdiri pada tanggal 5 maret 1946. Memiliki visi dan misi

Lebih terperinci

PEDOMAN AKADEMIK PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER GIGI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA BAB V EVALUASI KEBERHASILAN

PEDOMAN AKADEMIK PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER GIGI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA BAB V EVALUASI KEBERHASILAN BAB V EVALUASI KEBERHASILAN Evaluasi dalam kurikulum berbasis kompetensi dengan metode PBL ini meliputi elemen hasil pembelajaran yaitu pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh oleh mahasiswa), proses

Lebih terperinci

ANALISIS BUTIR SOAL ULANGAN AKHIR SEMESTER GENAP KELAS X BIOLOGI TAHUN AJARAN 2015/2016

ANALISIS BUTIR SOAL ULANGAN AKHIR SEMESTER GENAP KELAS X BIOLOGI TAHUN AJARAN 2015/2016 10 Jurnal Pendidikan Biologi Vol 5 No8 Tahun 2016 ANALISIS BUTIR SOAL ULANGAN AKHIR SEMESTER GENAP KELAS X BIOLOGI TAHUN AJARAN 2015/2016 ITEM ANALYSIS OF EVEN SEMESTER TEST CLASS X BIOLOGY 2015/2016 Oleh:

Lebih terperinci

Naskah Publikasi Disusun Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Derajat Sarjana Keperawatan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta SRI MUHARNI

Naskah Publikasi Disusun Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Derajat Sarjana Keperawatan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta SRI MUHARNI PERSEPSI MAHASISWA TERHADAP PERAN TUTOR DALAM PELAKSANAAN SEVEN JUMPS PADA DISKUSI TUTORIAL MAHASISWA PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH Naskah Publikasi Disusun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kedokteran dengan sistem integrasi berbagai multidisiplin ilmu dalam sebuah

BAB I PENDAHULUAN. kedokteran dengan sistem integrasi berbagai multidisiplin ilmu dalam sebuah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Problem Based Learning (PBL) telah populer di pendidikan kedokteran dengan sistem integrasi berbagai multidisiplin ilmu dalam sebuah kasus (Barral dan Buck, 2013). Problem

Lebih terperinci

EVALUASI SOAL UJIAN TULIS BLOK 5 TAHUN AJARAN 2007/2008

EVALUASI SOAL UJIAN TULIS BLOK 5 TAHUN AJARAN 2007/2008 ARTIKEL PENELITIAN EVALUASI SOAL UJIAN TULIS BLOK 5 TAHUN AJARAN 2007/2008 Juzral Jivai Medical Education Unit FK Unand (Bagian Kimia Kedokteran, Fakultas Kedokteran Universitas Andalas) E-mail : majalahkedokteranandalas@gmail.com

Lebih terperinci

PENGUKURAN DAYA PEMBEDA, TARAF KESUKARAN, DAN POLA JAWABAN TES (Analisis Butir Soal) Syamsudin*

PENGUKURAN DAYA PEMBEDA, TARAF KESUKARAN, DAN POLA JAWABAN TES (Analisis Butir Soal) Syamsudin* Jurnal At-Tajdid PENGUKURAN DAYA PEMBEDA, TARAF KESUKARAN, DAN POLA JAWABAN TES (Analisis Butir Soal) Syamsudin* Abstract : Test is important property in doing teaching and learning activity. Good result

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ilmu pengetahuan kedokteran terus berkembang diikuti oleh perkembangan dalam pendidikan kedokteran. Mahasiswa diharapkan mampu memecahkan masalah kesehatan serta

Lebih terperinci

ANALISIS BUTIR SOAL UJIAN AKHIR MATA PELAJARAN EKONOMI AKUNTANSI

ANALISIS BUTIR SOAL UJIAN AKHIR MATA PELAJARAN EKONOMI AKUNTANSI Analisis Butir Soal (Oktawuri Prihantiwi dan M. Djazari, M.Pd) 1 ANALISIS BUTIR SOAL UJIAN AKHIR MATA PELAJARAN EKONOMI AKUNTANSI AN ANALYSIS OF THE FINAL EXAMINATION ITEMS OF ACCOUNTING ECONOMIC Oleh:

Lebih terperinci

PEDOMAN AKADEMIK PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER GIGI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA BAB IV PENYELENGGARAAN PEMBELAJARAN

PEDOMAN AKADEMIK PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER GIGI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA BAB IV PENYELENGGARAAN PEMBELAJARAN BAB IV PENYELENGGARAAN PEMBELAJARAN Kegiatan pembelajaran di Program Studi Pendidikan Dokter Gigi Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya menerapkan Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) dengan menekankan

Lebih terperinci

Student perception towards sanctions of academic integrity violation, a case study. Hikmah Muktamiroh, Sri Wahyuningsih

Student perception towards sanctions of academic integrity violation, a case study. Hikmah Muktamiroh, Sri Wahyuningsih Student perception towards sanctions of academic integrity violation, a case study Hikmah Muktamiroh, Sri Wahyuningsih Dipresentasikan pada UnJani Medical Up Date, Fakultas Kedokteran Universitas Ahmad

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tuntutan dan kebutuhan masyarakat serta perkembangan dunia kesehatan di masa kini dan

BAB I PENDAHULUAN. Tuntutan dan kebutuhan masyarakat serta perkembangan dunia kesehatan di masa kini dan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Tuntutan dan kebutuhan masyarakat serta perkembangan dunia kesehatan di masa kini dan masa mendatang meningkat dengan pesat. Masalah kesehatan telah menjadi

Lebih terperinci

BAB I. PENDAHULUAN. Yogyakarta (FKIK UMY) telah menggunakan beberapa metode pembelajaran

BAB I. PENDAHULUAN. Yogyakarta (FKIK UMY) telah menggunakan beberapa metode pembelajaran BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (FKIK UMY) telah menggunakan beberapa metode pembelajaran sejak berdiri tahun 1993.

Lebih terperinci

Analisis Tingkat Kesukaran dan Daya Pembeda Butir Soal Ujian Pelatihan Radiografi Tingkat 1 [Bagiyono] ISSN

Analisis Tingkat Kesukaran dan Daya Pembeda Butir Soal Ujian Pelatihan Radiografi Tingkat 1 [Bagiyono] ISSN Analisis Tingkat Kesukaran dan Daya Pembeda Butir Soal Ujian Pelatihan Radiografi Tingkat 1 [Bagiyono] ISSN 1410-5357 Analisis Tingkat Kesukaran dan Daya Pembeda Butir Soal Ujian Pelatihan Radiografi Tingkat

Lebih terperinci

SKRIPSI Diajukan ke Fakultas Kedokteran Universitas Andalas sebagai pemenuhan salah satu syarat untuk mendapatkan gelar Sarjana Kedokteran.

SKRIPSI Diajukan ke Fakultas Kedokteran Universitas Andalas sebagai pemenuhan salah satu syarat untuk mendapatkan gelar Sarjana Kedokteran. HUBUNGAN TINGKAT KECEMASAN DALAM MENGHADAPI OBJECTIVE STRUCTURED CLINICAL EXAMINATION (OSCE) DENGAN NILAI OSCE MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ANDALAS SKRIPSI Diajukan ke Fakultas Kedokteran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan zaman, berbagai aspek bidang kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan zaman, berbagai aspek bidang kehidupan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring dengan perkembangan zaman, berbagai aspek bidang kehidupan seperti ekonomi, teknologi, pendidikan mengalami peningkatan yang cukup pesat. Untuk dapat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang Masalah. Ujian selalu menjadi agenda penting dalam pendidikan ( Schuwirth dan

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang Masalah. Ujian selalu menjadi agenda penting dalam pendidikan ( Schuwirth dan 1 BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah Ujian selalu menjadi agenda penting dalam pendidikan ( Schuwirth dan Van der Vleuten, 2011). Bagi institusi, ujian menjadi gambaran kualitas keseluruhan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektifitas suatu perlakuan tertentu sebagai variabel bebas, terhadap hal yang lain sebagai variabel terikat. Variabel

Lebih terperinci

JUNIOR HIGH SCHOOL STUDENTS IN ALL DISTRICTS OF TUMIJAJAR, ACADEMIC YEAR

JUNIOR HIGH SCHOOL STUDENTS IN ALL DISTRICTS OF TUMIJAJAR, ACADEMIC YEAR ANALISIS BUTIR SOAL UAS GANJIL MAPEL PENJASORKES KELAS VII SMPN SE- KECAMATAN TUMIJAJAR TA 2016/2017 ANALYSIS OF THE FINAL SEMESTER EXAM QUESTIONS ON THE SUBJECT OF PHYSICAL EDUCATION, SPORTS, AND HEALTH

Lebih terperinci

PERBEDAAN NILAI RESPONSI PATOLOGI ANATOMI PADA PRAKTIKUM HISTOLOGI-PATOLOGI ANATOMI GABUNGAN DAN TERPISAH DI FAKULTAS KEDOKTERAN UNS SKRIPSI

PERBEDAAN NILAI RESPONSI PATOLOGI ANATOMI PADA PRAKTIKUM HISTOLOGI-PATOLOGI ANATOMI GABUNGAN DAN TERPISAH DI FAKULTAS KEDOKTERAN UNS SKRIPSI PERBEDAAN NILAI RESPONSI PATOLOGI ANATOMI PADA PRAKTIKUM HISTOLOGI-PATOLOGI ANATOMI GABUNGAN DAN TERPISAH DI FAKULTAS KEDOKTERAN UNS SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran

Lebih terperinci

PERBEDAAN METODE PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) DAN CERAMAH TERHADAP HASIL BELAJAR MAHASISWA D III KEBIDANAN STIKES AISYIYAH SURAKARTA

PERBEDAAN METODE PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) DAN CERAMAH TERHADAP HASIL BELAJAR MAHASISWA D III KEBIDANAN STIKES AISYIYAH SURAKARTA PERBEDAAN METODE PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) DAN CERAMAH TERHADAP HASIL BELAJAR MAHASISWA D III KEBIDANAN STIKES AISYIYAH SURAKARTA KARYA TULIS ILMIAH Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan

Lebih terperinci

PENGUASAAN MATERI PESERTA DAN KUALITAS SOAL OLIMPIADE BIOLOGI SMA TINGKAT KABUPATEN PESISIR SELATAN TAHUN 2015 E-JURNAL RINA SEPTIYANI NIM.

PENGUASAAN MATERI PESERTA DAN KUALITAS SOAL OLIMPIADE BIOLOGI SMA TINGKAT KABUPATEN PESISIR SELATAN TAHUN 2015 E-JURNAL RINA SEPTIYANI NIM. PENGUASAAN MATERI PESERTA DAN KUALITAS SOAL OLIMPIADE BIOLOGI SMA TINGKAT KABUPATEN PESISIR SELATAN TAHUN 2015 E-JURNAL RINA SEPTIYANI NIM. 10010191 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI SEKOLAH TINGGI KEGURUAN

Lebih terperinci

PENGUASAAN GURU BIOLOGI SMA SWASTA KABUPATEN JEMBER TENTANG ASESMEN PORTOFOLIO DALAM UPAYA PEMBERDAYAAN KETERAMPILAN BERPIKIR KREATIF

PENGUASAAN GURU BIOLOGI SMA SWASTA KABUPATEN JEMBER TENTANG ASESMEN PORTOFOLIO DALAM UPAYA PEMBERDAYAAN KETERAMPILAN BERPIKIR KREATIF PENGUASAAN GURU BIOLOGI SMA SWASTA KABUPATEN JEMBER TENTANG ASESMEN PORTOFOLIO DALAM UPAYA PEMBERDAYAAN KETERAMPILAN BERPIKIR KREATIF Paramitha Cahyani 1, Suratno 2, Slamet Hariyadi 3 Abstract : The purpose

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. merupakan penilaian pada aspek pengetahuan (Khalidatunnur dkk, 2008).

BAB 1 PENDAHULUAN. merupakan penilaian pada aspek pengetahuan (Khalidatunnur dkk, 2008). BAB 1 PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Objective Structured Clinical Examination (OSCE) dan Multiple Choice Question (MCQ) merupakan bentuk ujian pada mahasiswa kedokteran untuk menilai hasil belajar yang

Lebih terperinci

ANALISIS BUTIR SOAL UJIAN TENGAH SEMESTER MATA KULIAH BIOLOGI UMUM DI UNIVERSITAS PAPUA

ANALISIS BUTIR SOAL UJIAN TENGAH SEMESTER MATA KULIAH BIOLOGI UMUM DI UNIVERSITAS PAPUA Prosiding Seminar Nasional Volume 02, Nomor 1 ISSN 2443-1109 ANALISIS BUTIR SOAL UJIAN TENGAH SEMESTER MATA KULIAH BIOLOGI UMUM DI UNIVERSITAS PAPUA Insar Damopolii 1 Universitas Papua 1 i.damopoli@unipa.ac.id

Lebih terperinci

PUBLIKASI ILMIAH. Oleh: DESI FITRIANI A

PUBLIKASI ILMIAH. Oleh: DESI FITRIANI A ANALISIS BUTIR SOAL IPS UTS SEMESTER GENAP PADA SISWA KELAS IX SMP MUHAMMADIYAH 10 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2015/2016 PUBLIKASI ILMIAH Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Definisi Operasional 1. Pembelajaran mekanisme evolusi berbantuan praktikum menggunakan simulasi kegiatan praktikum (virtual lab) jenis virtual hibrida (hybrid virtual

Lebih terperinci

KUALITAS SOAL TRY OUT UJIAN SEKOLAH SD DI KECAMATAN BRUNO MATA PELAJARAN MATEMATIKA

KUALITAS SOAL TRY OUT UJIAN SEKOLAH SD DI KECAMATAN BRUNO MATA PELAJARAN MATEMATIKA KUALITAS SOAL TRY OUT UJIAN SEKOLAH SD DI KECAMATAN BRUNO MATA PELAJARAN MATEMATIKA Dede Awan Aprianto* SD Negeri Rowopanjang, UPT Dikpora Kec. Bruno, Dindikpora Kab. Purworejo *Korespondensi: dedeawanap@gmail.com

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif merupakan penelitian yang berusaha mendeskripsikan suatu gejala, peristiwa, kejadian yang

Lebih terperinci

PEMBELAJARAN ILMU FARMASI KEDOKTERAN DI FK UNIVERSITAS TARUMANAGARA DENGAN KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI. Oentarini Tjandra

PEMBELAJARAN ILMU FARMASI KEDOKTERAN DI FK UNIVERSITAS TARUMANAGARA DENGAN KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI. Oentarini Tjandra PEMBELAJARAN ILMU FARMASI KEDOKTERAN DI FK UNIVERSITAS TARUMANAGARA DENGAN KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI Oentarini Tjandra Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara ABSTRAK Seiring dengan diterapkannya

Lebih terperinci

Komponen 2 HPEQ Project: Standarisasi Lulusan Profesi Kesehatan dengan Ujian Nasional

Komponen 2 HPEQ Project: Standarisasi Lulusan Profesi Kesehatan dengan Ujian Nasional Komponen 2 HPEQ Project: Standarisasi Lulusan Profesi Kesehatan dengan Ujian Nasional Workshop Nasional Kesepakatan Sistem Ujian Kedokteran & Kedokteran Gigi Health Professional Education Quality Project

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Definisi Operasional Definisi operasional diperlukan untuk menghindari kekeliruan mengenai maksud dan tujuan yang ingin dicapai dengan menyamakan persepsi istilah yang digunakan

Lebih terperinci

KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIKA SISWA MAN 2 JEMBER YANG MEMILIKI GAYA BELAJAR VISUAL

KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIKA SISWA MAN 2 JEMBER YANG MEMILIKI GAYA BELAJAR VISUAL Jurnal Gammath, Volume I Nomor 2, September 2016 KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIKA SISWA MAN 2 JEMBER YANG MEMILIKI GAYA BELAJAR VISUAL Mohammad Jupri 1, Zulfa Anggraini R 2, Christine Wulandari S 3 1 Universitas

Lebih terperinci

Abstrak. Abstract. Wijayanti, et al., Analisis Butir Soal Objektif UAS...

Abstrak. Abstract. Wijayanti, et al., Analisis Butir Soal Objektif UAS... 1 ANALISIS BUTIR SOAL BJEKTIF UAS SEMESTER GENAP KELAS VII PADA MATA PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL (IPS) TAHUN PELAJARAN 2013/2014 DI SMP NEGERI 3 BALUNG Hani Wijayanti, Bambang Hari, Hety Mustika

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. afektif. Kompetensi kognitif, keterampilan, dan afektif harus diuji dengan

BAB I PENDAHULUAN. afektif. Kompetensi kognitif, keterampilan, dan afektif harus diuji dengan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan kedokteran yang berdasarkan pada kompetensi mencakup tiga ranah (domain) yang saling terintegrasi yaitu kognitif, keterampilan, dan afektif. Kompetensi

Lebih terperinci

MEDIKA TADULAKO, Jurnal Ilmiah Kedokteran, Vol.1 No.3 September 2014

MEDIKA TADULAKO, Jurnal Ilmiah Kedokteran, Vol.1 No.3 September 2014 HUBUNGAN PERSEPSI MAHASISWA TERHADAP PERAN TUTOR PADA TUTORIAL DENGAN PRESTASI BELAJAR DI PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS TADULAKO Indah Puspasari Kiay

Lebih terperinci

ANALISIS SOAL UJIAN KELAS VII SEMESTER GANJIL MATA PELAJARAN IPA TERPADU SMP NEGERI 12 PADANG TAHUN PELAJARAN 2014/2015 JURNAL

ANALISIS SOAL UJIAN KELAS VII SEMESTER GANJIL MATA PELAJARAN IPA TERPADU SMP NEGERI 12 PADANG TAHUN PELAJARAN 2014/2015 JURNAL ANALISIS SOAL UJIAN KELAS VII SEMESTER GANJIL MATA PELAJARAN IPA TERPADU SMP NEGERI 12 PADANG TAHUN PELAJARAN 2014/2015 JURNAL DELVI NURFITRIANI NIM.10010070 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI SEKOLAH TINGGI

Lebih terperinci

THE QUALITY OF TRYOUTS ITEM ANALYSIS FOR EVERY SENIOR HIGH SCHOOL CLASS XII IN PEKANBARU BY USING ITEM ANALYSIS PROGRAM

THE QUALITY OF TRYOUTS ITEM ANALYSIS FOR EVERY SENIOR HIGH SCHOOL CLASS XII IN PEKANBARU BY USING ITEM ANALYSIS PROGRAM 1 THE QUALITY OF TRYOUTS ITEM ANALYSIS FOR EVERY SENIOR HIGH SCHOOL CLASS XII IN PEKANBARU BY USING ITEM ANALYSIS PROGRAM Jenlifita Marla Putri 1, Muhammad Nasir 2, Azhar 3 Email:jenlifitamarlap.utie@gmail.com

Lebih terperinci

ANALISIS BUTIR SOAL ULANGAN HARIAN PADA MATA PELAJARAN EKONOMI KD 3.1 PENDAPATAN NASIONAL KELAS XI IPS 1 DI SMA NEGERI 1 GRESIK.

ANALISIS BUTIR SOAL ULANGAN HARIAN PADA MATA PELAJARAN EKONOMI KD 3.1 PENDAPATAN NASIONAL KELAS XI IPS 1 DI SMA NEGERI 1 GRESIK. ANALISIS BUTIR SOAL ULANGAN HARIAN PADA MATA PELAJARAN EKONOMI KD 3.1 PENDAPATAN NASIONAL KELAS XI IPS 1 DI SMA NEGERI 1 GRESIK Miftakhul Ulum S1 Pendidikan Ekonomi, Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 32 BAB III METODE PENELITIAN A. Definisi Operasional 1. Asesmen portofolio Asesmen portofolio merupakan bentuk penilaian terhadap sekumpulan karya peserta didik yang tersusun secara sistematis dan terorganisasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Sampel Penelitian Penelitian ini berlokasi di SMP Negeri 19 Bandung dan sampel penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII SMP Negeri 19

Lebih terperinci

Pelaksanaan Pembelajaran Mandiri Menurut Persepsi Mahasiswa Angkatan 2012 di PSPD, FKIK UNJA ABSTRAK

Pelaksanaan Pembelajaran Mandiri Menurut Persepsi Mahasiswa Angkatan 2012 di PSPD, FKIK UNJA ABSTRAK Pelaksanaan Pembelajaran Mandiri Menurut Persepsi Mahasiswa Angkatan 2012 di PSPD, FKIK UNJA Novvi Fitria Ayu 1, Adriani 2 dan Amelia Dwi Fitri 2 1 Mahasiswa Program Studi Pendidikan Dokter, Fakultas Kedokteran

Lebih terperinci

ANALISIS SOAL UJIAN SEMESTER II IPA/BIOLOGI KELAS VIII MTsN KOTA SOLOK TAHUN PELAJARAN 2012/2013

ANALISIS SOAL UJIAN SEMESTER II IPA/BIOLOGI KELAS VIII MTsN KOTA SOLOK TAHUN PELAJARAN 2012/2013 ANALISIS SOAL UJIAN SEMESTER II IPA/BIOLOGI KELAS VIII MTsN KOTA SOLOK TAHUN PELAJARAN 2012/2013 E - JURNAL Oleh: SILVIA NELFITA NIM: 08010169 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. I. 1. Latar Belakang. Pada beberapa tahun terakhir ini terjadi inovasi. di dalam sistem pendidikan kedokteran di Indonesia,

BAB I PENDAHULUAN. I. 1. Latar Belakang. Pada beberapa tahun terakhir ini terjadi inovasi. di dalam sistem pendidikan kedokteran di Indonesia, BAB I PENDAHULUAN I. 1. Latar Belakang Pada beberapa tahun terakhir ini terjadi inovasi di dalam sistem pendidikan kedokteran di Indonesia, yang sebelumnya pembelajaran berbasis pengajar (teacher-centered

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mahasiswa ilmu keperawatan. Lulus dari ujian merupakan keharusan dan

BAB I PENDAHULUAN. mahasiswa ilmu keperawatan. Lulus dari ujian merupakan keharusan dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Evaluasi program sarjana merupakan komponen utama dalam menilai kemampuan peserta didik pada pendidikan tinggi ilmu keperawatan. Pengujian klinik lapangan merupakan

Lebih terperinci

(Difference of Students Achievement Using Double Loop Problem Solving Model and Problem Based Learning Model on The Human Respiration System)

(Difference of Students Achievement Using Double Loop Problem Solving Model and Problem Based Learning Model on The Human Respiration System) PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA YANG PROSES PEMBELAJARANNYA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN DOUBLE LOOP PROBLEM SOLVING (DLPS) DAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PADA MATERI SISTEM PRNAPASAN PADA MANUSIA (Studi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Prestasi akademik merupakan kajian yang menarik dalam berbagai penelitian pendidikan. Prestasi akademik merupakan salah satu indikator keberhasilan seseorang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mengumpulkan bukti-bukti atau karya-karya hasil belajar siswa meliputi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mengumpulkan bukti-bukti atau karya-karya hasil belajar siswa meliputi BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Definisi Operasional Agar tidak menimbulkan penafsiran yang berbeda maka dibuat definisi operasional sebagai berikut: 1. Asesmen portofolio Asesmen portofolio adalah penilaian

Lebih terperinci

HUBUNGAN PERSEPSI MAHASISWA TENTANG ASISTENSI LABORATORIUM ANATOMI TERHADAP PENCAPAIAN TUJUAN PEMBELAJARAN MAHASISWA KEDOKTERAN UNS SKRIPSI

HUBUNGAN PERSEPSI MAHASISWA TENTANG ASISTENSI LABORATORIUM ANATOMI TERHADAP PENCAPAIAN TUJUAN PEMBELAJARAN MAHASISWA KEDOKTERAN UNS SKRIPSI HUBUNGAN PERSEPSI MAHASISWA TENTANG ASISTENSI LABORATORIUM ANATOMI TERHADAP PENCAPAIAN TUJUAN PEMBELAJARAN MAHASISWA KEDOKTERAN UNS SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tuntutan global akan mutu lulusan pendidikan dan sistem Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. Tuntutan global akan mutu lulusan pendidikan dan sistem Pendidikan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tuntutan global akan mutu lulusan pendidikan dan sistem Pendidikan Tinggi (PT) saat ini membawa konsekuensi untuk memperkuat penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Agar tidak menimbulkan penafsiran yang berbeda maka beberapa istilah yang

BAB III METODE PENELITIAN. Agar tidak menimbulkan penafsiran yang berbeda maka beberapa istilah yang BAB III METODE PENELITIAN A. Definisi Operasional Agar tidak menimbulkan penafsiran yang berbeda maka beberapa istilah yang digunakan dalam penelitian ini dijelaskan sebagai berikut: 1. Kesulitan belajar

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Sampel Penelitian Penelitian dilakukan di SMAN 4 Bandung, yang berlokasi di Jl. Gardujati No. 20 Bandung. Waktu penelitian dilakukan selama berlangsungnya pembelajaran

Lebih terperinci

Kata kunci: analisis butir soal, mata pelajaran geografi,

Kata kunci: analisis butir soal, mata pelajaran geografi, 0 ANALISIS BUTIR SOAL UJIAN SEMESTER GENAP MATA PELAJARAN GEOGRAFI KELAS X SMA NEGERI 1 NATAR Rima Melati 1, Drs. Hi. Sudarmi, M.Si. 2 Drs. Zulkarnain, M.Si. 3 The objective of the research was to analyze

Lebih terperinci

ABSTRACT

ABSTRACT CORRELATION BETWEEN PROGRESS TESTING SCORE ON PROFESSION STAGE WITH CUMULATIVE GRADE POINT ACADEMIC OF GRADUATED DENTISTRY STUDENT OF UNIVERSITY OF MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA HUBUNGAN ANTARA NILAI PROGRESS

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BERBASIS PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK POKOK BAHASAN KUBUS DAN BALOK

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BERBASIS PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK POKOK BAHASAN KUBUS DAN BALOK PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BERBASIS PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK POKOK BAHASAN KUBUS DAN BALOK Raifi Wulandari 37, Sunardi 38, Arika Indah K 39 Abstract. The research aims to know the process

Lebih terperinci

Kata Kunci: Dasar Hukum implementasi KBK, Implementasi KBK.

Kata Kunci: Dasar Hukum implementasi KBK, Implementasi KBK. GASTER, Vol. 8, No. 2 Austus 2011 (721-730) (PEMIKIRAN) IMPLEMENTASI KBK DI FAKULTAS KEDOKTERAN (Studi Pustaka tentang KBK) Satimin Hadiwidjaja Laboratorium Anatomi Fakultas Kedokteran UNS Abstrak :Latar

Lebih terperinci

MANUAL PROSEDUR PELAKSANAAN EVALUASI PEMBELAJARAN (UJIAN MCQ) DI LABORATORIUM PARASITOLOGI

MANUAL PROSEDUR PELAKSANAAN EVALUASI PEMBELAJARAN (UJIAN MCQ) DI LABORATORIUM PARASITOLOGI MANUAL PROSEDUR PELAKSANAAN EVALUASI PEMBELAJARAN (UJIAN MCQ) DI LABORATORIUM PARASITOLOGI JURUSAN KEDOKTERAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG 2013 MANUAL PROSEDUR PELAKSANAAN EVALUASI

Lebih terperinci

ANALISIS BUTIR SOAL UJIAN AKHIR SEMESTER GENAP MATA PELAJARAN KOMPUTER AKUNTANSI KELAS XI AKUNTANSI

ANALISIS BUTIR SOAL UJIAN AKHIR SEMESTER GENAP MATA PELAJARAN KOMPUTER AKUNTANSI KELAS XI AKUNTANSI Analisis Butir Soal...(Dewa Ayu Putri Arumsari ) ANALISIS BUTIR SOAL UJIAN AKHIR SEMESTER GENAP MATA PELAJARAN KOMPUTER AKUNTANSI KELAS XI AKUNTANSI AN ANALYSIS OF SECOND SEMESTER FINAL EXAM QUESTION OF

Lebih terperinci

PERSEPSI MAHASISWA TENTANG KOMPETENSI MENGAJAR DOSEN PENGAMPU PADA MATA KULIAH STRUKTUR ALJABAR

PERSEPSI MAHASISWA TENTANG KOMPETENSI MENGAJAR DOSEN PENGAMPU PADA MATA KULIAH STRUKTUR ALJABAR PERSEPSI MAHASISWA TENTANG KOMPETENSI MENGAJAR DOSEN PENGAMPU PADA MATA KULIAH STRUKTUR ALJABAR Naning Sutriningsih Pendidikan Matematika, STKIP Muhammadiyah Pringsewu Lampung email: naning.sutriningsih@yahoo.com

Lebih terperinci

Analisis Soal Pilihan Ganda pada Mata Pelajaran PKn Buatan Guru Sekolah Dasar

Analisis Soal Pilihan Ganda pada Mata Pelajaran PKn Buatan Guru Sekolah Dasar p-issn: 2477-3859 e-issn: 2477-3581 JURNAL INOVASI PENDIDIKAN DASAR The Journal of Innovation in Elementary Education http://jipd.uhamka.ac.id Volume 3 Number 1 November 2017 9-14 Analisis Soal Pilihan

Lebih terperinci

JADWAL BLOK NUTRISI & SISTEM DIGESTI

JADWAL BLOK NUTRISI & SISTEM DIGESTI JADWAL BLOK NUTRISI & SISTEM DIGESTI Kode : 71105635 Semester / SKS : IV / 8 Tahun Akademik : 2010/2011 Ruang : Gedung Prof. Dr. Sardjito Lantai 3 UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA Minggu I Senin 21 Mar Selasa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan merupakan hal yang terpenting bagi kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan merupakan hal yang terpenting bagi kehidupan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan hal yang terpenting bagi kehidupan manusia. Melalui pendidikan maka akan membantu kemajuan bangsa dan Negara dalam berbagai hal. Kemajuan suatu

Lebih terperinci

ANALISIS PENGETAHUAN DAN KESULITAN BELAJAR SISWA TENTANG VIRUS DI KELAS X SMA NEGERI 2 TANJUNGBALAI TAHUN PEMBELAJARAN 2015/2016

ANALISIS PENGETAHUAN DAN KESULITAN BELAJAR SISWA TENTANG VIRUS DI KELAS X SMA NEGERI 2 TANJUNGBALAI TAHUN PEMBELAJARAN 2015/2016 ANALISIS PENGETAHUAN DAN KESULITAN BELAJAR SISWA TENTANG VIRUS DI KELAS X SMA NEGERI 2 TANJUNGBALAI TAHUN PEMBELAJARAN 2015/2016 ANALYSIS OF STUDENTS KNOWLEDGE AND LEARNING DIFFICULTIES OF VIRUS IN CLASS

Lebih terperinci

MANUAL PROSEDUR PELAKSANAAN EVALUASI UJIAN MCQ DI LABORATORIUM PATOLOGI KLINIK

MANUAL PROSEDUR PELAKSANAAN EVALUASI UJIAN MCQ DI LABORATORIUM PATOLOGI KLINIK MANUAL PROSEDUR PELAKSANAAN EVALUASI UJIAN MCQ DI LABORATORIUM PATOLOGI KLINIK JURUSAN KEDOKTERAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG 2013 MANUAL PROSEDUR PELAKSANAAN EVALUASI UJIAN MCQ DI

Lebih terperinci

Peran MCQ Sebagai Instrumen Evaluasi Dalam Pendidikan Kedokteran

Peran MCQ Sebagai Instrumen Evaluasi Dalam Pendidikan Kedokteran Peran MCQ Sebagai Instrumen Evaluasi Dalam Pendidikan Kedokteran Nyimas Natasha Ayu Shafira 1 1 Bagian Pendidikan Kedokteran, Bioetika dan Humaniora Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Jambi

Lebih terperinci

ABSTRAK. viii Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. viii Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Tujuan penelitian, mengetahui kontribusi ketiga determinan intention serta determinan yang memberikan kontribusi paling besar terhadap intention untuk membaca textbook pada mahasiswa angkatan 2013

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING DENGAN MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

HUBUNGAN ANTARA PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING DENGAN MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN 40 JURNAL KEPERAWATAN NOTOKUSUMO VOL. IV, NO. 1, AGUSTUS 2016 HUBUNGAN ANTARA PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING DENGAN MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN Fika Nur

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN APTITUDE TREATMENT INTERACTION

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN APTITUDE TREATMENT INTERACTION PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN APTITUDE TREATMENT INTERACTION (ATI) UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA SUB POKOK BAHASAN TEOREMA PYTHAGORAS KELAS VIII-B SMP NEGERI 3 PANARUKAN TAHUN

Lebih terperinci

MINGGU I Senin, 25 April Selasa, 26 April Rabu, 27 April Kamis, 28 April Jumat, 29 April Sabtu, 30 April Biokimia :

MINGGU I Senin, 25 April Selasa, 26 April Rabu, 27 April Kamis, 28 April Jumat, 29 April Sabtu, 30 April Biokimia : JADWAL BLOK DARAH Kode : 71104935 Semester / SKS : II / 5 Tahun Akademik : 2010/2011 Ruang : Gedung Prof. Dr. Sardjito Lantai 1 Timur UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA MINGGU I Senin, 25 April Selasa, 26 April

Lebih terperinci

ANALISIS VALIDITAS MATERI UJI MULTIPLE CHOISE QUESTION DENGAN LEARNING OBJECTIVES BLOK ENDOKRIN. Irma Suswati*

ANALISIS VALIDITAS MATERI UJI MULTIPLE CHOISE QUESTION DENGAN LEARNING OBJECTIVES BLOK ENDOKRIN. Irma Suswati* 14 Vol. 7 No. 5 Desember 2011 ANALISIS VALIDITAS MATERI UJI MULTIPLE CHOISE QUESTION DENGAN LEARNING OBJECTIVES BLOK ENDOKRIN Irma Suswati* Abstract The evaluation of block learning process uses multiple

Lebih terperinci

HUBUNGAN ASISTENSI SKILLS LAB DENGAN NILAI OBJECTIVE STRUCTURED CLINICAL EXAMINATION (OSCE) DI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SKRIPSI

HUBUNGAN ASISTENSI SKILLS LAB DENGAN NILAI OBJECTIVE STRUCTURED CLINICAL EXAMINATION (OSCE) DI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SKRIPSI HUBUNGAN ASISTENSI SKILLS LAB DENGAN NILAI OBJECTIVE STRUCTURED CLINICAL EXAMINATION (OSCE) DI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana

Lebih terperinci

Analisis Kualitas Butir pada Tes Formatif KD3.1, KD 3.2 dan KD 3.3 Mata Pelajaran Geografi Semester Gasal Kelas X SMA Negeri 1 Manyar

Analisis Kualitas Butir pada Tes Formatif KD3.1, KD 3.2 dan KD 3.3 Mata Pelajaran Geografi Semester Gasal Kelas X SMA Negeri 1 Manyar Analisis Kualitas Butir pada Tes Formatif KD., KD. dan KD. Mata Pelajaran Geografi Semester Gasal Kelas X SMA Negeri Manyar ANALISIS KUALITAS BUTIR SOAL PADA TES FORMATIF KD., KD., DAN KD. MATA PELAJARAN

Lebih terperinci

JURNAL RISET FISIKA EDUKASI DAN SAINS

JURNAL RISET FISIKA EDUKASI DAN SAINS JURNAL RISET FISIKA EDUKASI DAN SAINS Education and Science Physics Journal E- ISSN : 2503-3425 JRFES Vol 2, No 1 (2015) 9-14 ISSN : 2407-3563 http://ejournal.stkip-pgri-sumbar.ac.id/index.php/jrfes PENGARUH

Lebih terperinci

BAB I. Pendahuluan. lebih kompetitif (http://www.depdiknas.go.id). Pemerintah Indonesia khususnya

BAB I. Pendahuluan. lebih kompetitif (http://www.depdiknas.go.id). Pemerintah Indonesia khususnya BAB I Pendahuluan 1.2 Latar Belakang Masalah Dalam rangka meningkatkan kualitas pendidikan, maka standarisasi pendidikan nasional menjadi lebih tinggi, mutu dan daya saing bangsa menjadi lebih kompetitif

Lebih terperinci

Jurnal Pendidikan Akuntansi Indonesia, Vol. XIII, No.1, Tahun 2015 Wika Sevi Oktanin & Sukirno 35-44

Jurnal Pendidikan Akuntansi Indonesia, Vol. XIII, No.1, Tahun 2015 Wika Sevi Oktanin & Sukirno 35-44 ANALISIS BUTIR SOAL UJIAN AKHIR MATA PELAJARAN EKONOMI AKUNTANSI TEST ITEM ANALYSIS OF FINAL EXAMINATION IN ECONOMIC ACCOUNTING SUBJECT Oleh: Wika Sevi Oktanin Pendidikan Akuntansi Universitas Negeri Yogyakarta

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Metode Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif yakni pendekatan yang menggunakan rancangan penelitian berdasarkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembelajaran dengan teman sebaya (Peer-Assisted Learning; selanjutnya disingkat PAL) sudah cukup populer dan sejak lama digunakan dalam pendidikan kedokteran. Jika

Lebih terperinci

Bab II TINJAUAN PUSTAKA

Bab II TINJAUAN PUSTAKA Bab II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Pustaka 1. Interprofessional Education (IPE) a. Definisi IPE Menurut the Center for the Advancement of Interprofessional Education (CAIPE, 1997), IPE adalah dua atau

Lebih terperinci

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran RIZQI AHMAD NUR DWIYONO G FAKULTAS KEDOKTERAN

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran RIZQI AHMAD NUR DWIYONO G FAKULTAS KEDOKTERAN HUBUNGAN KULIAH PENUNJANG DENGAN PENCAPAIAN LEARNING OBJECTIVES BLOK HEMATOLOGI MAHASISWA PENDIDIKAN DOKTER FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Lebih terperinci

BPM BLOK ILMU KEDOKTERAN GIGI DASAR 2 SEMESTER II BUKU PANDUAN MAHASISWA TAHUN AKADEMIK PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER GIGI

BPM BLOK ILMU KEDOKTERAN GIGI DASAR 2 SEMESTER II BUKU PANDUAN MAHASISWA TAHUN AKADEMIK PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER GIGI BPM BUKU PANDUAN MAHASISWA ILMU KEDOKTERAN GIGI DASAR 2 SEMESTER II TAHUN AKADEMIK 2012-2013 BLOK 1.2.4 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER GIGI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA 1 BUKU PANDUAN MAHASISWA

Lebih terperinci

TINGKAT KESULITAN DAN DAYA BEDA SOAL TES SUMATIF BAHASA INDONESIA BERDASARKAN KURIKULUM 2013 SMP

TINGKAT KESULITAN DAN DAYA BEDA SOAL TES SUMATIF BAHASA INDONESIA BERDASARKAN KURIKULUM 2013 SMP TINGKAT KESULITAN DAN DAYA BEDA SOAL TES SUMATIF BAHASA INDONESIA BERDASARKAN KURIKULUM 2013 SMP Main Sufanti, Luqmanul Hakim, Reska Luckiyanti Universitas Muhammadiyah Surakarta E-mail: Main.Sufanti@ums.ac.id

Lebih terperinci

Komentar dan Rekomendasi

Komentar dan Rekomendasi Komentar dan Rekomendasi Nama Perguruan Tinggi Skema Reviewer : FK Universitas Sam Ratulangi (UNSRAT) :.Non Grantee : 1. Pratiwi Sudarmono 2. Hemma Yulfi 1. Komentar Umum Pada tanggal 2-3 Juni 2014 telah

Lebih terperinci

Febriani, RRP. Megahati S, Novi Program Studi Pendidikan Biologi STKIP PGRI Sumatra Barat

Febriani, RRP. Megahati S, Novi Program Studi Pendidikan Biologi STKIP PGRI Sumatra Barat PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG (DIRECT INSTRUCTION) DENGAN METODE EKSPERIMEN TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VII SMPN 1 GUNUNG TALANG Febriani, RRP. Megahati S, Novi Program Studi Pendidikan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Definisi Operasional Berikut ini diuraikan beberapa definisi operasional dari istilah yang terkait dalam permasalahan penelitian ini, di antaranya: 1. Pengembangan tes tertulis

Lebih terperinci

JADWAL BLOK UROPOETIKA

JADWAL BLOK UROPOETIKA JADWAL BLOK UROPOETIKA Kode : 71105535 Semester / SKS : IV / 6 Tahun Akademik : 2010/2011 Ruang : Gedung Prof. Dr. Sardjito Lantai 3 UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA MINGGU I : Modul Diuresis dan Keseimbangan

Lebih terperinci

HUBUNGAN SELF-ASSESSMENT DALAM KELOMPOK TUTORIAL DENGAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA 2011 PSPD UNJA

HUBUNGAN SELF-ASSESSMENT DALAM KELOMPOK TUTORIAL DENGAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA 2011 PSPD UNJA HUBUNGAN SELF-ASSESSMENT DALAM KELOMPOK TUTORIAL DENGAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA 2011 PSPD UNJA Yoshanda Krisna Paddiansyah *, Solha Elrifda ** dan Amelia Dwi Fitri ** * ** Mahasiswa Program Studi Pendidikan

Lebih terperinci

Kata Kunci: diskusi problem-based learning (PBL), multiple choice questions (MCQ), ujian lisan, ujian esai, ujian praktikum

Kata Kunci: diskusi problem-based learning (PBL), multiple choice questions (MCQ), ujian lisan, ujian esai, ujian praktikum Korelasi Nilai Multiple Choice Questions (MCQ) dengan Nilai Ujian Lisan, Esai dan Diskusi Problem-Based Learning (PBL) Fakultas Kedokteran Universitas Lampung Rika Lisiswanti 1, Merry Indah Sari 1, Dwita

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. O X O Pretes Perlakuan Postes

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. O X O Pretes Perlakuan Postes A. Metode dan Desain Penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah eksperimen dengan tipe weak experiment. Penerapan penggunaan asesmen portofolio

Lebih terperinci

PROBLEM BASED LEARNING (PBL)

PROBLEM BASED LEARNING (PBL) Instruksi Kerja PROSES BELAJAR MENGAJAR METODE PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PROGRAM STUDI ILMU GIZI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA Universitas Brawijaya, 2012 All Rights Reserved Instruksi Kerja

Lebih terperinci

PERSEPSI MENGENAI PEMBELAJARAN KIMIA PADA MAHASISWA KEPERAWATAN

PERSEPSI MENGENAI PEMBELAJARAN KIMIA PADA MAHASISWA KEPERAWATAN Pendidikan ISBN : 979-498-467-1 PERSEPSI MENGENAI PEMBELAJARAN KIMIA PADA MAHASISWA KEPERAWATAN Agus Sudaryanto& Okti Sri Purwanti Jurusan Keperawatan Fak Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Surakarta

Lebih terperinci

JADWAL BLOK RESPIRASI

JADWAL BLOK RESPIRASI JADWAL BLOK RESPIRASI Kode : 71105435 Semester / SKS : III / 7 Tahun Akademik : 2010/2011 Ruang : Gedung Prof. Sardjito Lantai 3 UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA Minggu I Senin, 13 Des Selasa, 14 Des Rabu,

Lebih terperinci