MN232 - Manajemen Proyek Piranti Lunak Pertemuan : 12 PENJADWALAN

Transkripsi

1 Pokok Bahasan Penjadwalan yang optimis. Mengatasi penjadwalan yang optimis. PENJADWALAN Penjadwalan yang optimis. Jadwal yang terlalu optimis telah menjadi bahan diskusi selama lebih 20 tahun,tetapi tetap saja terjadi. Merupakan jadwal yang membuat stres tim pengembang. 50% dari proyek menetapkan jadwal proyek sebelum keputusan kebutuhan sebenarnya ditetapkan. Contoh : Microsoft Word for Windows 1.0 ditetapkan dibuat : 395 hari. Padahal lintasan kritisnya 460 hari. Sasarannya : 1. Membuat pengolah kata terbaik di dunia. 2. Dibuat dalam 12 bulan. Report Estimated Estimated Actual Days Relative Date Ship Date Days to Ship to Ship Error Sep-84 Sep * 81% Jun-85 Jul % Jan-86 Nov % Jun-86 May % Jan-87 Dec % Jun-87 Feb % Jan-88 Jun % Jun-88 Oct % Aug-88 Jan % Oct-88 Feb % Jan-89 May % Jun-89 Sep % Jul-89 Oct % Aug-89 Nov % Nov-89 Nov % Tabel 9.1 Kenyataan: 5 tahun, 660 man-months, baris program. Proyek mengalami banyak turn-over (dari 4 orang pimpro: 2 mengundurkan diri dan 1 mundur karena alasan kesehatan). Karena jadwal ketat, tim pengembang merubah kemampuannya, kualitasnya jadi rendah dan tidak lengkap.

2 Sebab-sebab penjadwalan optimis: Pengaruh luar : - Adanya pameran - Perubahan pajak - Hari raya Manajer & pelanggan enggan memakai suatu estimasi rangkuman sehingga memakai estimasi tunggal. Manajer & tim menganggap ringan atau memang ingin bekerja di bawah tekanan. Pimpinan mengira bila jadwalnya ketat maka tim akan bekerja lebih keras. Pimpinan, bagian pemasaran atau pelanggan menginginkan tanggal tertentu sedangkan pimpro tidak bisa berbuat apa-apa. Proyek di estimasi dengan buruk. Pengaruh dari jadwal yang optimis. Akurasi jadwal. Schedule based on developers' normal, optimistic estimates Probability of Completing Exactly on the Scheduled Date Scheduled Completion Date Gambar 9.1 Probability of Completing Exactly on the Scheduled Date Typical optimistic Scheduled Completion Date Gambar 9.2

3 Kualitas perencanaan proyek. Berakibat pada perencanaan-perencanaan lainnya seperti personel, pemilihan staf, modul yang harus dibuat, dokumentasi, integrasi, pengujian. Proyek berjalan tanpa rencana yang jelas. Waktu yang digunakan analisis dan perancangan menjadi lebih sedikit. Terlalu fokus pada kemajuan proyek ketimbang kualitas kegiatannya sendiri. Mengurangi tingkat kepercayaan pelanggan. Penggabungan modul dipercepat sehingga proses debugging lebih sedikit. Hilangnya wibawa pimpro dimata stafnya. On-time project High-quality product Accurate Other inputs Software project with accurate Happines and satisfaction loyalty Greater individual development skills Increased respect among developers, managers, customers, marketers, and other project stakeholders Experience releasing software on time Gambar 9.5 Late project Overly optimistic Schedule pressure Other inputs Software project with overly optimistic Low-quality product Stress Disgruntled, crynical developers Higher turnover; reduced royalty Strained realtions among developers, managers, customers, marketers, and other project stakeholders Weakened capacity to develop the next product Gambar 9.6

4 Mengatasi jadwal yang optimis. Jadwal optimis tidak dapat dipecahkan oleh pengembang secara cepat, kecuali dipecahkan lebih dulu masalah ketatnya jadwal. schedul pressur schedul slips stress mistake Gambar faktor yang dapat memunculkan masalah pada penjadwalan : 1. Terlalu banyak berharap. - Ingin dapat uang secepatnya. - Terlalu ambisius. 2. Mengabaikan atau belum pernah dengar cerita tentang estimasi pembuatan perangkat lunak atau pengaruh sesungguhnya dari jadwal yang ketat. 3. Lemahnya kemampuan saat negosiasi. - Pengembangnya introvert. - Kalah bernegosiasi dengan pihak pimpinan atau pihak marketing. - Pengembang tidak suka bernegosiasi. Karena itu ketiga faktor tersebut harus dapat diatasi oleh tim pengembang. Faktor 1 dan 2 sudah dibahas pada pertemuan-pertemuan sebelumnya. Strategi negosiasi. Terdiri dari 4 bagian : 1. Pisahkan faktor manusia dengan faktor masalah. Bila kepribadian negosiator (pengembang vs pemasaran) berbeda jauh maka negosiasi akan sulit mendapatkan titik temu.karena itu kemampuan untuk memahami pihak lawan sangat penting. - Perbaiki hubungan dengan pelanggan dengan membuka kerja sama. - Jangan emosi saat bernegosiasi. 2. Fokuskan pada minat, bukan posisi. Dengan menempatkan diri pada posisi, maka kondisi negosiasi adalah kalahmenang. Seharusnya pada posisi menang-menang. - Tunjukkan kelebihan pengembang secara cepat. - Tunjukkan meningkatnya peluang keberhasilan. - Tunjukkan keberhasilan pengalaman perusahaan.

5 3. Temukan pilihan-pilihan untuk mendapatkan manfaat bersama. Ada 3 hal yang bisa dinegosiasikan : jadwal, biaya dan produk. Galilah dari 3 hal tersebut, faktor yang dapat dibuat pilihan negosiasi. 4. Minta ketegasan terhadap kriteria obyektif. - Jangan negosiasi tentang estimasi. - Bila perlu minta estimasi dilakukan oleh pakar. - Minta alasan prosedur estimasi.