ABSTRAK. Kata kunci: Sistem Pakar, Kecerdasan buatan, Waris

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "ABSTRAK. Kata kunci: Sistem Pakar, Kecerdasan buatan, Waris"

Transkripsi

1 1 ABSTRAK Fadil, Umar Sistem Pakar Pembagian Waris Berbasis Web. Tugas UAS Jurusan Teknik Informatika. Fakultas Teknik. Universitas Islam Madura Pamekasan. Kata kunci: Sistem Pakar, Kecerdasan buatan, Waris Kemajuan teknologi komputer yang pesat dapat membantu kehidupan manusia bahkan di dalam bidang-bidang di luar disiplin ilmu komputer. Sistem pakar merupakan salah satu cabang kecerdasan buatan yang mempelajari bagaimana meniru cara berpikir seorang pakar dalam menyelesaikan suatu permasalahan, membuat keputusan maupun mengambil kesimpulan sejumlah fakta. Kajian pokok dalam sistem pakar adalah bagaimana mentransfer pengetahuan yang dimiliki oleh seorang pakar ke dalam komputer, dan bagaimana membuat keputusan atau mengambil kesimpulan berdasarkan pengetahuan itu. Dengan menyimpan informasi dan digabungkan dengan himpunan aturan penalaran yang memadai memungkinkan komputer memberikan kesimpulan atau mengambil keputusan seperti seorang pakar. Sistem Pakar Waris berbasis Web ini merupakan aplikasi web (menggunakan bahasa pemrograman PHP dan MySQL) yang membantu masyarakat untuk membagikan harta waris mereka. Dalam aplikasi ini masyarakat bisa menghitung pembagian waris dengan melihat dalilnya secara langsung. selain itu masyarakat juga bisa menghitung bagian harta dari pembagian yang dilakukan dan melihat hasil pembagian dalam bentuk diagram lingkaran. Proses-proses di atas dilakukan berdasarkan aturan-aturan(rule) yang berdasarkan Al-Qur an, hadist dan ijma ulama yang merupakan dasar dari hukum Islam. Sistem Pakar ini diharapkan dapat memudahkan masyarakat dalam melakukan pembagian waris menurut syari at Islam. Karena pembagian waris ini merupakan salah satu hukum yang diterangkan secara jelas dalam Al-Qur an.

2 2 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kemajuan teknologi komputer yang pesat dapat membantu kehidupan manusia bahkan di dalam bidang-bidang di luar disiplin ilmu komputer. Sistem pakar merupakan salah satu cabang kecerdasan buatan yang mempelajari bagaimana meniru cara berpikir seorang pakar dalam menyelesaikan suatu permasalahan, membuat keputusan maupun mengambil kesimpulan sejumlah fakta. Kajian pokok dalam sistem pakar adalah bagaimana mentransfer pengetahuan yang dimiliki oleh seorang pakar ke dalam komputer, dan bagaimana membuat keputusan atau mengambil kesimpulan berdasarkan pengetahuan itu. Dengan menyimpan informasi dan digabungkan dengan himpunan aturan penalaran yang memadai memungkinkan komputer memberikan kesimpulan atau mengambil keputusan seperti seorang pakar. Sistem Pakar Waris berbasis Web ini merupakan aplikasi web (menggunakan bahasa pemrograman PHP dan MySQL) yang membantu masyarakat untuk membagikan harta waris mereka. Dalam aplikasi ini masyarakat bisa menghitung pembagian waris dengan melihat dalilnya secara langsung. selain itu masyarakat juga bisa menghitung bagian harta dari pembagian yang dilakukan dan melihat hasil pembagian dalam bentuk diagram lingkaran. Proses-proses di atas dilakukan berdasarkan aturan-aturan(rule) yang berdasarkan Al-Qur an, hadist dan ijma ulama yang merupakan dasar dari hukum Islam. Sistem Pakar ini diharapkan dapat memudahkan masyarakat dalam melakukan pembagian waris menurut syari at Islam. Karena pembagian waris ini merupakan salah satu hukum yang diterangkan secara jelas dalam Al-Qur an :

3 3 Barang siapa tidak memutuskan perkara menurut apa yang diturunkan Allah (Al-Qur an), maka mereka itu adalah oran-orang yang fasik (QS. Al-Maidah : 47) Banyak sekali alasan mengapa orang Islam enggan memberikan harta warian mereka dengan cara yang telah ditentukan oleh syari at Islam diantaranya Kabanyakan orang Isla tidak memahami bagaimana cara pembagian warisan menurut islam Cara pembagian harta waris menurut islam yang cukup rumit. Jarang para ahli ilmu faraidh. Dengan latar belakang diatas, diharapkan program ini dapat bermanfaat bagi masyarakat luas, khususnya umat islam dalam pembagian harta waris yang sesuai dengan syari at islam sebagaimana dijelaskan dalam Al-Qur an dan Hadits Rumusan Masalah Dalam penelitian ini, masalah yang muncul dapat dirumuskan sebagai berikut : 1) Bagaimana sistem pembagian harta waris menurut islam? 2) Bagaimana mengaplikasikanpembagian harta waris kedalam sebuah sistem pakar berbasis web? 1.3. Batasan Masalah Dalam penelitian ini, pembahasan akan dibatasi dalam ruang lingkup Sebagai berikut : 1) Dalam pembuatan sistem ini Penulis menggunakan bahasa pemrograman PHP dan database MySQL.. 2) Output yang dihasilkan berupa bagian-bagian tiap ahli waris, bagian harta yang didapatkan, diagram dan dasar hukum (dalil) yang mendasarinya.

4 Tujuan dan Manfaat Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah merancang dan membuat sebuah Aplikasi sistem pakar waris berbasis web. Sehingga dihasilkan out put berupa bagian-bagian tiap ahli waris, jumlah harta yang didapat serta dalil-dalil yang sesuai dengannya. Dalam penelitian ini juga diharapkan dapat menghasilkan beberapa manfaat, diantaranya : 1) Bagi Masyarakat Sistem pakar ini nantinya di tujukan untuk masyarakat umum, khususnya umat Islam. Sistem ini bertujuan untuk menentukan pembagian harta waris, maka program ini nantinya dapat dimanfaatkan oleh seluruh masyarakat untuk menentukan pembagian harta waris mereka sesuai dengan syari at / hukum Islam. 2) Bagi Peneliti Diharapkan dapat menambah wawasan keilmuan, khususnya mengenai pembuatan sebuah sistem pakar dengan berbasis Web.

5 5 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Konsep Sistem Pakar Sistem Pakar (Expert System) merupakan sistem yang menggunakan pengetahuan manusis yang direpresentasikan dalam komputer yang kemudian dipergunakan untuk memecahkan masalah yang biasanya menggunakan kepakaran seseorang. Kepakaran merupakan suatu kebiasaan, pekerjaan spesifik yang menggunakan pengetahuan yang didapat dari pelatihan, membaca dan pengalaman. Pengetahuan yang dipergunakan sebagai kepakaran seseorang terdiri dari beberapa tipe : a) Pengetahuan tentang kenyataan dalam area permasalahan tertentu. b) Pengetahuan tentang teori sebuah permasalahan tertentu. c) Pengetahuan tentang aturan dan prosedur untuk area permasalahan secara umum. d) Pengetahuan tentang aturan dalam situasi khusus e) Pengetahuan tentang strategi global untuk memecahkan masalah Latar Belakang Sistem Pakar Sistem pakar mempunyai beberapa latar belakang yang mempengarihinya. Latar belakang tersebut adalah : a) Semakin berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi menyebabkan orang tidak mampu lagi menguasai banyak hal, sehingga kebutuhan terhadap orang yang ahli dibidangnya semakin meningkat. b) Para pakar biasanya jumlahnya sedikit dan terkonsentrasi di kota-kota besar oleh karena itu biasanya pakar mahal. c) Umur pakar terbatas sehingga jika palar tersebut tidak tersedia lagi (meninggal) maka kepakarannya pu ikut hilanga dan diperlukan waktu bertahun-tahun dengan biaya yang besar untuk menghasilkan pakar bidang tersebut.

6 Lingkungan Operasional Sistem Pakar a) On-Line Sistem pakar dapat langsung mengambil data dari sistem yang sedang didiagnosis. Sebagai contoh sistem pakar mendeteksi kerusakan pada komponen pada mobil atau komputer. b) Off-Line Sistem pakar dalam memperoleh informasi dilakukan melalui layar monitor dengan cara melakukan tanya jawab dengan user (client) Definisi Sistem Pakar Sistem pakar merupakan program komputer yang menggunakan strategi intelegensia buatan seperti srpresentasi simbolik, inferensi dan pencarian syaraf (Buchanna, 1995) untuk menjalankan tugas yang hanya mungkin dilakukan oleh pakar Definisi Waris Al-miirats, dalam bahasa Arab adalah bentuk mashdar (infinitif) dari kata waritsa-yaritsu-miiraatsan. Maknanya menurut bahasa ialah berpindahnya sesuatu dari seseorang kepada orang lain, atau dari suatu kaum ke kaum lain. Pengertian menurut bahasa ini tidaklah terbatas hanya pada hal-hal yang berkaitan dengan harta, tetapi mencakup harta benda dan non harta benda. Sedangkan makna al-miirats menurut istilah yang dikenal para ulama ialah berpindahnya hak kepemilikan dari seorang yang meninggal kepada ahli warisnya yang masih hidup, baik yang ditinggalkan itu berupa harta (uang), tanah, atau apa saja yang hak milik legal secara syar i Pengertian peninggalan Pengertian peninggalan yang dikenal dengan fuqaha ialah segala sesuatu yang ditinggalkan pewaris, baik berupa harta (uang) atau lainnya. Jadi, pada prinsipnya segala yang ditinggalkan oleh orang yang meninggal dinyatakan sebagai peninggalan. Termasuk didalamnya bersangkutan dengan hutang piutang. Baik piutang itu berkaitan dengan pokok hartanya, atau

7 7 piutang yang berkaitan dengan pribadi yang mesti ditunaikan (misalnya pembayaran kredit atau mahar yang belum diberikan kepada istrinya) Derajat Ahli Waris Antara ahli waris yang satu dengan yang lainnya ternyata mempunyai perbedaan deraja urutan. Berikut ini akan disebutkan berdasarkan urutran dan derajatnya : a) Ashabul furudh. Golongan inilah yang pertama diberi harta warisan. Mereka ialah orang-orang yang telah ditentukan bagiannya dalam Al-Qur an, As-Sunnah, dan ijma. b) Ashabah nasabiyah. Setelah ashabul furudh, barulah ashabat nasabiyah menerima bagian. Ashabat nasabiyah yaitu setiap kerabat pewaris yang menerima siswa harta warisan yang telah dibagikan. Bahkan, jika ternyata tidak ada ahli waris lainnya, ia berhak mengambil seluruh hartapeninggalan. Misalnya anak laki-laki pewaris, cucu dari anak laki-laki pewaris, sanudara kandung pewaris, paman kandung, dan seterusnya. c) penambahan bagi ashabul furudh sesuai bagian (kecuali suami istri). Apabila ahta warisan yang telah dibagikan kepada semua ahli warisnya masih juga tersisa, maka hendaknya dibagikan kepada ashabul furudh masing-msing sesuai dengan bagian yang telah ditentukan. Adapun suami atau istri tidak berhak mendapatkan tambahan bagian karena dihalangi oleh ikatan pernikahan. d) Mewariskan kepda kerabat. Yang dimaksud dengan kerabat disini ialah kerabat pewaris yang masih memiliki kaitan rahim dan tidak termasuk dalam ashabul furudh juga ashabah. Misalnya paman (saudara ibu), bibi (saudara ibu) dan sebagainya. Jadi jika pewaris mempunyai kerabat yang tidak termasuke ke dalam ashabul furudh dan tidak pula ashabah, maka mereka berhak mendapatkan warisan. e) Tambahan hak waris bagi suami atau istri. bila pewaris tidak mempunyai ahli waris yang termasuk dalam ashabul furudh dan ashabah, juga tidak ada kerabat yang memiliki ikatan rahim, maka harta

8 8 warisan tersebut seluruhnya menjadi hak suami atau istri. f) Ashabah karena sebab. yang dimaksud para ashabah karena sebab ialah orang yang memerdekakan budak. Misalnya, seorang bekas budak meninggal dan mempunyai harta warisan, maka orang yang pernah memerdekakannya termasuk salah satu ahli warisnya, dan sebagai ashabah. g) Orang yang diberi wasiat lebih sepertiga harta waris. Yang dimaksud disini ialah orang lain, artinya bukan salah seorang dari ahli waris. Misalnya seseorang maninggal dan mempunyai 4 anak, namun sebelum meninggal ia terlebih dahulu memberikan wasiat kepada semua anaknya untuk memberikan sejumlah hartanya kepada seorang yang bukan termasuk salah satu ahli warisnya. h) Baitul maal. Apabila seseorang yang meninggal tidak mempunyai ahli waris ataupun kerabat maka seluruh hartanya diserahkan kepada baitulmaal untuk kemaslahatan umat Rukun Waris Rukun waris ada tiga, yaitu : a) Pewaris, yakni orang yang meninggal dunia, dan ahli warisnya berhak untuk mewarisi pwninggalannya. b) Ahli Waris, yaitu mereka yang berhak menerima peninggalan pewaris dikarenakan adanya ikatan kekerabatan, pernikahan atau lainnya. c) Harta Warisan, yaitu segala jenis benda atau kepemilikan yang ditinggalkan pewaris, baik berupa uang atau peninggalan lainnya Syarat Waris a) Meninggalnya seseorang pewaris baik secara hakiki maupun secara hukum (misalkan dianggap sudah dianggap meninggal). Maksudnya meninggalnya pewaris -- baik secara hakiki ataupun secara hukum-- ialah bahwa seseorang telah meningal dan diketahui oleh seluruh ahli warisnya atau sebagian dari mereka, atau vonis yang ditetapkan oleh hakim terhadap seseorang yang tidak diketahui lagi keberadaanya.

9 9 Hal ini harus diketahui pasti, karena bagaimanapun keberadaannya. Manusia yang masih hidup tetap dianggap mempu untuk mengendalikan seluruh harta miliknya. Hak kepemilikannya tidak dapat diganggu gugat oleh siapa pun, kecuali setelah ia meninggal. b) Adanya ahliwaris yang hidup secara hakiki pada wktu pewaris meninggal dunia. Maksudnya, pemindahanhak kepemilikan dari pewaris harus kepada ahli waris yang secara syariat benar-benar masih hidup, sebab orang yang sudah mati tidak memiliki hak unti mewarisi. c) Seluruh ahli waris diketahui secara pasti, termasuk jumlah dan bagiannya masing- masing. Dalam hal ini posisi ahli waris hendaklah diketahui secara pasti, misalnya suami, istri, kerabat, dan sebaginya. Sehingga pembagi mengetahui dengan pasti jumlah bagian yang harus diberikan kepada masing-masing ahli waris Ahli Waris Dari Golongan Laki-laki Ahli waris dari kaum laki-laki ada lima belas : 1. Anak laki-laki 2. Cucu laki-laki (dari anak laki-laki) 3. Bapak 4. Kakek (dari pihak bapak) 5. Saudara kandung laki-laki 6. Saudara laki-laki seayah 7. Saudara laki-laki seibu 8. Anak laki-laki dari saudara kandung laki-laki 9. Anak laki-laki dari saudara kandung seibu 10. Paman (saudara kandung ayah) 11. Paman (saudara bapak seayah) 12. Anak laki-laki dari paman (saudara kandung ayah) 13. Anak laki-laki paman seayah 14. Suami

10 Laki-laki yang memerdekakan budak. Bagi cucu laki-laki yang disebut sebagai ahli waris didalamnya tercakup cicit (anak dari cucu) dan seterusnya, yang pentng laki-laki dan dari keturunan anak laki-laki. Begitu pula yang dimaksud dengan kakek, dan seterusnya Ahli Waris dari Golongan Wanita Adapun ahli waris dari kau wanita ada sepuluh : 1. Anak perempuan 2. Ibu 3. Anak perempuan (dari keturunan anak laki-laki) 4. Nenek (ibu dari ibu)] 5. Nenek (ibu dari bapak) 6. Saudara kandung perempuan 7. Saudara perempuan seayah 8. Saudara perempuan seibu 9. Istri 10. Perempuan yang memerdekakan budak Pembagian Waris Menurut Islam Jumlah bagian yang telah ditentukan Al-Qur an ada enam, yaitu setengah (1/2), seperempat (1/4), seperdelapan (1/8), dua per tiga (2/3), sepertiga (1/3), dan seper enam (1/6) Ashabul Furudh yang berhak mendapat setengah Ashabul Furudh yang mendapatkan separuh dari harta waris peninggalan pewaris ada lima, satu golongan laku-laki dan empat dari golongan perempuan. Kelima Ashabul Furudh tersebut ialah suami, anak perempuan, cucu perempuan keturunan akan laki-laki, saudara kandung perempuan, saudara perempuan seayah. a) Seorang suami berhak mendapat separuh dari harta warisan, dengan syarat apabila pewaris tidak mempunyai keturunan, baik laki-laki maupun perempuan, baik anak keturunan itu dari suami tersebut atau bukan.

11 11 b) Anak perempuan kandung mendapat bagian separuh dengan syarat : Pewaris tidak mempunyai anak laki-laki Apabila anak perempuan itu adalah anak tunggal. c) Cucu perempuan keturunan dari anak laki-laki mendapat bagian setengah dengan tiga syarat : Apabila ia tidak mempunyai saudara laki-laki (cucu laki-laki dari anak laki-laki) Apabila hanya seorang (cucu tunggal) Apabila pewaris tidak mempunyai anak perempuan ataupun anak laki-laki. d) Sudara kandung perempuan akan mendapaktah setengah dari harta warisan denga tiga syarat : Ia tidak mempunyai saudara kandung laki-laki Ia hanya seorang diri Pewaris tidak mempunyai ayah atau kakek, dan tidak mempunyai keturunan, baik keturunan laki-laki atau perempuan e) Saudara perempuan seayah akan mendaparkan bagian setengah dari pewaris dengan syarat : Apabila ia tidak mempunyai saudara laki-laki Apabila ia hanya seorang diri Pewaris tidak mempunyai saudara kandung perempuan Pewaris tidak mempunyai ayah atau kakak, dan pula anak, baik laki-laki maupun perempuan Ashabul Furudh yang berhak mendapat seperempat a) Seorang suami berhak mendapatkan bagian seperempat dari harta peninggalan istrinya denga satu syarat, yaitu jika sang istri mempunyai anak atau cucu laki-laki dari keturunan anak laki-lakinya, baik anak atau cucu tersebut dari darah dagingnya

12 12 atau denga suami lain (sebelumnya). b) Seorang istri akan mendapatkan bagian seperempat dari harta peninggalan suaminya dengan satu syarat, yatu apabila suami tidak mempunyai anak/cucu, baik anak tersebut lahir dari rahimnya atau dari rahim istri laninnya Ashabul Furudh yang berhak mendapat seperdelapan Dari sederetah Ashabul Furudh memperoleh bagian seperdelapan yaitu istri. Istri, baik seorang ataupun lebih akan mendapatkan seperdelapan bagian dari harta suaminya, bila suami mempunyai anak atau cucu, baik anak tersebut lahir dari rahimnya atau dari rahim istri yang lain Ashabul Furudh yang berhak mendapat dua per tiga Ashabul Furudh yang mendapat bagia dua per tiga dari harta peninggalan pewaris ada empat, dan semuanya terdiri dari wanita : a) Dua anak perempuan (kandung) atau lebih b) Dua orang cucu perempuan keturunan laki-laki atau lebih c) Dua orang saudara perempuan kandung atau lebih d) Dua orang saudara perempuan seayah atau seibu. Ketentuan tersebut terikat oleh syarat-syarat seperti berikut : a) Dua anak perempuan kandng atau lebih tidak mempunyai saudra laki-laki, yakni anak laki-laki dari pewaris. b) Dua orang cucu perempuan dari keturunan anak laki-laki mendapatkan 2/3 dengan persyaratan berikut : Pewaris tidak mempunyai anak kandung, baik laki-laki atau perempuan Pewaris tidak mempunyai dua orang anak kandung perempuan Dua cucu putri tersebut tidak mempunyai saudar laki-laki. c) Dua saudara kandung perempuan atau lebih akan mendapat

13 13 bagian 2/3 dengan persyaratan sebagai berikut : Bila pewaris tidak mempunyai anak (baik anak laki-laki atau perempuan), juga tidak mempunyai ayah atau kakek. Dua saudara kandung perempuan (ata lebih) itu tidak mempunyai saudara laki-laki sebagai ashabah. Pewaris tidak mempunyai anak perempuan, atau cucu perempuan dari keturunan anak laki-laki. d) Dua saudara perempuan seayah atau lebih akan mendapatkan bagian 2/3 dengan syarat : Bila pewaris tidak mempunyai anak, ayah atau kakek. Kedua saudara perempuan seayah itu tidak mempunyai sadara laki-laki. Pewaris tidak mempunyai anak perempuan atau cucu perempuan dari keturunan anak laki-laki, atau saudara kandung (baik laki-laki atau perempuan). Persyaratan yang harus dipenuhi bagi dua saudara perempuan seaayah untuk mendapatkan bagian 2/3 hampir sama dengan persyaratan dua saudara kandung perempuan, hanya disini (saudara seayah) ditambah dengan keharsan adanya saudara kandung (baik laki-laki atau perempuan) Ashabul Furudh yang berhak mendapat sepertiga Adapun Ashabul Furudh yang mendapatkan bagian sepertiga hanya dua bagian, yaitu ibu dan dua saudara (baik laki-laki atau perempuan) yang seibu. Seorang ibu berhak mendapatan bagian sepertiga dengan syarat : a) Pewaris tidak mempunyai anak atau cucu laki-laki keturunan anak laki-laki b) Pewaris tidak mempunyai dua orang saudara atau lebih (laki-laki maupun perempuan), baik saudara kandung atau seayah ataupun seibu.

14 Ashabul Furudh yang berhak mendapat seperenam Adapun Ashabul Furudh yang berhak mendapatkan bagian 1/6 ada tujuh orang. Ayah, kakek asli (bapak dari ayah), ibu, cucu perempuan keturunan anak laki-laki, saudara perempuan seayah, nenek asli, saudara perempuan seibu. a) Seorang ayah akan mendapatkan bagian 1/6 bila pewaris mempunyai anak, baik laki-laki atau perempuan. b) Seorang kakek (bapak dari ayah) akan mendapatkan 1/6 bila pewaris mempunyak anak laik-laki atau perempuan atau cucu laki laki dari keturunan anak -- dengan syarat pewaris tidak ada. c) Ibu akan memperoleh bagian 1/6 denga 2 syarat : Bila pewaris mempunyai anak laki-laki atau perempuan atau cucu laki-laki dari keturunan anak laki-laki. Bila pewaris mempunyai dua orang saudara atau lebih, baik laki-laki atau perempuan, baik kandung, seayah atau seibu. d) Cucu perempuan dari keturunan anak laki-laki seorang atau lebih akan mendapat bagian 1/6, apabila pewaris mempunyai satu anak perempuan. Dalam keadaan demikian, anak perempuan tersebut mendapat bagian 1/2, dan cucu perempuan dari keturunan laki-laki pewaris mendapat 1/6, sebagai pelengkap 2/3. e) Saudara perempuan seayah satu orang atau lebih akan mendapatkan bagian 1/6, apabila pewaris mempunyai seorang saudara kandung perempuan. Hal ini hukumnya sama dengan keadaan jika cucu perempuan keturunan anak laki-laki bersamaan dengan adanya anak perempuan. Jadi, bila seseorang meninggal dunia dan meninggalkan seudara perempuan sekandung dan saudara perempuan seayah atau lebih, maka saudara perempuan seayah mendapat bagian 1/6 sebagai penyempurna dari 2/3. Sebab jika saudara perempuan kandung memperoleh 1/2 bagian, maka tidak ada sisa kecuali 1/6 yang

15 15 memang merupakan hak saudara perempuan seayah. f) Saudara laki-laki atau perempuan seibu akan mendapat bagian masing-masing 1/6 bila mewarisi sendirian g) Nenek asli mendapat bagian 1/6 ketika pewaris tidak lagi mempunyai ibu. Ketentuan demikian baiknenek itu hanya satu ataupun lebih (dari jalur aygh maupun ibu) yang jelas 1/6 itu dibagikan secara rata kepada mereka.

16 16 BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1. Desain Tampilan Gambar 3.1 Desain Tampilan Sistem Dalam tamplan website diatas ada beberapa bagian yaitu : Header Header merupakan judul dari website ini Menu Atas Di menu atas berisikan beberapa link, diantaranya : Menu Home Menu Tentang Waris Menu Hitung Waris Menu Permasalahan Waris, dan Menu Tentang Saya Menu Navigasi Samping Pada bagian menu navigasi samping juga berisi kan link-link seperti

17 17 pada menu atas, jadi pada menu atas dan samping itu isin ya sama Footer Pada bagian ini terdapat keterangan tentang siapa si pengembang software di website ini Desain Sistem Pakar Gambar 3.2 Desain Sistem Pakar Waris Desain sistem diatas merupakan desain sistem secara kaseluruhan. Dalam desain sistem pakar diatas interaksi yang terjadi hanyalah user dengan sistem. Proses yang dilakukan oleh user sebagai pengguna antara lain: menginputkan tirkah, input tanggungan pewaris seperti hutang dan wasiatnya, kemudian menginputkan para ahli waris. Selain proses tersebut, pada desain sistem ini juga diatur apa saja yang diberikan sistem kepada user. Diantaranya hasil pembagian, laopram bagian harta, pengertian dari waris serta dalilnya, permasalahan-permasalahan dalam waris.

18 Flowchart Gambar 3.3 DFD Level 1 Proses User. Gambar 3.4 Flowchart proses perhitungan bagian

19 19 Dari flowchart diatas proses perhitungan bagian dilakukan dengan pertama menginputkan jumlah harta (tirkah), kemudian menginputkan tanggungan si mayit (meliputi tanggungan yang berkaitan dengan hartanya, seperti hutang, biaya pemakaman, serta wasiat dari si mayit jika ada). Setelah itu menginputkan para ahli waris yang masih hidup yang ada, setelah semua ahli waris diinputkan maka proses perhitungan berjalan. Setelah proses perhitungan selesai maka ditampilkan bagian tiap-tiap ahli waris beserta warisan yang didapatnya Perancangan Rule Rule-rule ini digunakan untuk memperoleh hasil akhir (goal) dari data-data yang telah dimasukkan kedalam sistem. Goal-goal yang dituju terdapat sembilan. Yaitu Yang mendapat bagian 1/2 : suami, anak perempuan, anak perempuan dari anak laki-laki, saudara perempuan seibu-sebapak, dan asudara perempuan sebapak Yang mendapat bagian 1/4 : suami dan istri Yang mendapat bagian 1/8 : istri Yang mendapat bagian 2/3 : anak perempuan, anak perempuan dari anak laki-laki (cucu perempuan), saudara perempuan seibu-sebapak, dan saudara perempuan sebapak Yang mendapat bagian 1/3 : saudara laki-laki seibu (lebih dari 1) dan saudara perempuan seibu (lebih dari 1) Yang mendapat bagian 1/6 : bapak, kakek dari pihak bapak, ibu, anak perempuan dari anak laki-laki (cucu perempuan), saudara perempuan sebagak (1 orang) dan nenek dari pihak bapak Ashabah bin al-nafsi (ABN) yaitu mengambill pembagian seorang diri saja. Diantaranya : anak laki-laki, cucu laki-laki, bapak, kakek, saudara laki-laki kandung, saudara laki-laki sebapak, anak laki-laki saudara laki-laki kandung, anak laki-laki saudara leki-laki sebapak, paman sekandung bapak, paman sebapak bapakanak laki-laki dari paman sekandung bapak dan anak laelaki dari paman sebapak bapak.

20 Ashabah bil ghair (ABG) yaitu mengambil sisa pembagian karena ia bersama ahli waris yang sederajat dan berbeda jenis : anak perempuan jika bersama anak laki-laki, cucu perempuan jika bersama cucu laki-laki, saudara perempuan kandung, jika ada saudara laki-laki kandung, saudara perempuan sebapak, jika ada saudara laki-laki kandung, serta saudara perempuan sebapak, jikaada saudara laki-laki Ashabah ma al ghair yaitu mengambil sisa pembagian karena dia bersama ahli waris yang sederajat dan sejenis, meliputi dua saudara perempuan atau lebih yang sekandung, dua saudara perempuan atau lebih yang sebapak, dan dua saudara perempuan atau lebih yang seibu.

21 21 BAB IV IMPLEMENTASI 4.1. Lingkungan Implementasi Lingkungan implementasi meliputi lingkungan perangketa keras dan lingkungan perangkat lunak Lingkungan Perangkat Keras Spesifikasi hardware minimal yang diperlukan saat implementasi adalah : Komputer Pentium 4 Spesifikasi harddisk minimal 1 GB Ram minimal 512 MB Monitor 800 x 600 pixel Lingkungan Perangkat Lunak Spesifikasi software yang digunakan untuk membangun sistem ini : Sistem operasi Ubuntu LTS Lampp server (linux apache2, mysql, php5 and phpmyadmin) Geany, atau gedit untuk text editor Implementasi Database Pada sistem pakar pendukung keputusan ppembagian warisan ini, digunakan satu database dengan tiga tabel tb_ahli Tabel ini berisikan kode ahli waris (kd_ahli), dantabel ahli waris (ahli_waris) tb_hak Gambar 4.1 Tabel Ahli Waris Tabel ini berisikan kode hak ahli waris (kd_hak) dan jumlah hak

22 22 yang diperoleh (jml_hak) Gambar 4.2 Tebel Hak Waris tb_relasi Tabel ini berisikan kode ahli waris (kd_ahli), kode hak ahli waris (kd_hak) dan syarat mendapatkan warisan (syarat) Gambar4.3 Tabelo Relasi Dari ketiga tabel tersebut terdapat relasi antar tabel yang digunakan pada saat menampilkan data ahli waris di sistem yang dibuat. Gambar 4.4 Relasi Antar Tabel 4.3. Struktur Program Halaman Home Halaman ini adalah halaman uatama, halaman yang pertama kali akan dibuka ketika aplikasi dijalankan. Pada halaman ini tidak terjadi proses, hanya menampilkan sedikit ulasan tentang program dan cara keterangan mengenai menu.

23 Menu Tentang Waris Pada menu tentang waris ini berisi sub menu lagi dimana submenu tersebut berisi : pengertian tentang waris (baik menurut bahasa maupun istilah), berisi dalil-dalil dari Al-Qur an dan Hadits mengenai waris, terdapar link pohon hubungan keluarga serta para ahli waris yang berhak mendapatkan bagian dari harta peninggalan si pewaris Halaman Hitung Waris Halaman ini adalah halaman utama sistem pakar. Pada halaman ini terdapat form inputan jumlah tarikah (harta peninggalan) yang akan diinputkan oleh user. Selai itu user juga diminta menginputkan tanggungan yang masih belum sempat dibayar oleh si pewaris semasa hidupnya serta user diminta untuk mengisi para ahli waris yang ada. Setelah user menginputkan yang diminta oleh sistem maka akan ditampilkan bagian perbagiann harta yang diperoleh para ahli waris Halaman Permasalahan Waris Pada halaman permasalahan waris ini juga masih dibagi menjadi beberapa sub menu, diantaranya permasalahan waris bagi seorang banci, bagi orang yang hilang, jann dalam kandungan, dzawil arham, nakak hasil zina dan li an, orang yang mati bersama serta masalah waris bagi saudara sesusu Halaman Tentang Saya Adapun pada bagian halaman tentang saya berisi sedikit tentang orang yang mengembangkan sistem ini,

24 24 BAB V PENGUJIAN SISTEM Berdasarkan perancangan dan pengimplementasian yang telah dibahas pada bab sebelumnya berikut adalah pengujian terhadap sistem. Pengujian dimulai dari halaman home yang merupakan halaman utama, dan kemudian dilanjutkan ke balaman berikutnya Halaman Home Halaman home ini merupakan halaman pertama yang akan dibuka ketika membuka website ini. Halaman ini berisi ucapan selamat datang dan sedkiit penjelasan tentang website ini dan penjelasan mengenai menu-menu yang ada. Gambar 5.1 Halaman Home 5.2. Halaman Definisi Halaman defini waris ini berisi pengertia mengenai waris menurut bahasa dan istilah,

25 25 Gambar 5.2 Halaman Definisi Waris 5.3. Halaman Dalil Waris dan Pohon Hubungan Keluarga Pada halaman dalil waris ini dijelaskan mengenai dalil-dalil dalam Al-Qur an dan hadits mengenai waris ini, serta pada pohon hubungan eluarga adalah pohon keluarga ahli waris. Gambar 5.3 Halaman Dalil-dalil tentang waris

26 26 Gambar 5.4 halaman Pohon Hubungan Keluarga 5.4. Halaman Tabel Ahli Waris Pada halaman ini ditampilken para ahli waris yang berhak mendapatkan bagian dari peninggalan si pewaris, Gambar 5.5 Tabel Para Ahli Waris 5.5. Halaman Hitung Waris Seperti yang telah dibahas pada bab sebelumnya bahwa halaman ini adalah halaman utama setelah home, karena pada halaman ini proses perhitungan warisan dilakukan. User diminta untuk menginputkan tarikah (harta peninggalan pewaris), jijka ada hutang yang berkaitan dengan harta

27 27 atau non harta dan wasiat hendaknya ditunaikan te3rlebih dahulu sebelum tarikah dibagikan. Setelah itu user diminta untuk menginputkan data para ahli waris yang ada dan berhak mendapatkan warisan. Setelah semua inputan sudah diinputan semua maka klik tombol hitung dan hasilnya akan ditampilkan dibawah. Masukkan Harta Peninggalan Jika mempunyai hutang (baik harta / non harta) Silahkan diisi disini Inputkan data para Ahli waris. Hasil Perhitungan waris Gamber 5.6 Halaman Perhitungan Waris.

28 Halaman Permasalahan Waris Pada halaman permasalahan waris ini dipaparkan para ahli waris yang bermasalah dengan ketentuan yang ada. Misalnya banci, orang yang hilang, janin yang masih ada di dalam kandungan, dzawil arham, anak dari hasil zine dan li an, orang yang mati bersama, serta saudara sesusu Halaman Tentang Saya Gambar 5.7 Halaman permasalahan waris Pada halaman ini berisi tentang pengembang dari software ini. Gambar 5.8 Halaman tentang saya

29 29 BAB VI PENUTUP 6.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis dan perancangan Sistem Pakar Pembagian Waris Berbasis Web ini maka dapat ditarik kesimpulan : Sistem Pakar Pembagian Waris Berbasis Web ini dapat mempermudah orang-orang dalam melakukan pembagian harta warisan dengan menggunakan tatacara islam ddengan cepat dan tepat. Sistem pakar ini sebagai implementasi dari pembangnunan sistem pakar untuk pendukunf keputusanharta waris dengan menggunakan hukum islam Tingkat kesulitan pengembangan sistem pakar ini menggunakan bahasa prosedural (php) ini cukup tinggi dibandingkan dengan bahasa intelegen. Namun rancangan yang telah dibuat ini mempunyai interface yang user friendly Saran Bahasa pemrograman yang digunakan untuk pengembangan sistem pakar ini masih menggunakan pemrograman prosedural, oleh karena itu untuk engembangan lebih lanjut diharapkan menggunakan bahasa pemrograman yang non prosedural (OOP) Untuk pengguna sistem yang masih kurang mengerti atau masih kurang mengetahui istilah-istilah dalam pembagian waris berdasarkan hukum Islam, diharapkan ditambahkan fasilitas yang menjelaskan teori pembagian waris secara terperinci..

30 30 DAFTAR PUSTAKA Ahmad, Idris. (1904). Fiqih Islam Menurut Madzhab Syafi i. Bandung : Karya Indah. Deef, Diggy, (2005). Laporan Tugas Akhir : Implementasi Sistem Pakar pada Undang-undang Pepublik Indonesia No. 19 Tahun 2002 Tentang Hak Cipta. Bandung : Universitas Widyatama. Kusrini, M.Kom. (2006). Sistem Pakar Teori dan Aplikasi. Yogyakarta : Andi Publisher. Rasjid, Sulaiman. H. (2007). Fiqih Islam. Bandung : Sinar Baru Algesindo. Setiawan, Ridwan. (2012). Modul Pelatihan Aplikasi Waris Islam (Faraid). Diakses tanggal 12 Desember (2014). Bagian-bagian Ahli Waris. Diakses tanggal 11 Januari (2013). Kalkulator Cerdas dengan PHP. n-php/. Diakses tanggal 22 Desember 2013.

Sistem Informasi Pengolahan Data Pembagian Harta Warisan Menurut Hukum Islam Pada Pengadilan Agama Kota Palopo

Sistem Informasi Pengolahan Data Pembagian Harta Warisan Menurut Hukum Islam Pada Pengadilan Agama Kota Palopo Sistem Informasi Pengolahan Data Pembagian Harta Warisan Menurut Hukum Islam Pada Pengadilan Agama Kota Palopo NIRSAL Dosen Universitas Cokroaminoto Palopo Email : nirsal_e@yahoo.co.id Abstrak: Banyak

Lebih terperinci

Pengertian Mawaris. Al-miirats, dalam bahasa Arab adalah bentuk mashdar (infinitif) dari kata waritsa-yaritsuirtsan-miiraatsan.

Pengertian Mawaris. Al-miirats, dalam bahasa Arab adalah bentuk mashdar (infinitif) dari kata waritsa-yaritsuirtsan-miiraatsan. Pengertian Mawaris Al-miirats, dalam bahasa Arab adalah bentuk mashdar (infinitif) dari kata waritsa-yaritsuirtsan-miiraatsan. Maknanya menurut bahasa ialah 'berpindahnya sesuatu dari seseorang kepada

Lebih terperinci

SISTEM PAKAR PENUNJANG KEPUTUSAN PEMBAGIAN HARTA WARIS MENURUT HUKUM ISLAM DENGAN METODE FORWARD CHAINING

SISTEM PAKAR PENUNJANG KEPUTUSAN PEMBAGIAN HARTA WARIS MENURUT HUKUM ISLAM DENGAN METODE FORWARD CHAINING SISTEM PAKAR PENUNJANG KEPUTUSAN PEMBAGIAN HARTA WARIS MENURUT HUKUM ISLAM DENGAN METODE FORWARD CHAINING SKRIPSI DiajukanUntuk Penulisan Skripsi Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 6 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sistem Pakar Sistem pakar adalah sistem perangkat lunak komputer yang menggunakan ilmu, fakta, dan teknik berpikir dalam pengambilan keputusan untuk menyelesaikan masalahmasalah

Lebih terperinci

APLIKASI SISTEM PAKAR ILMU FARAIDH MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING BERBASIS WEB

APLIKASI SISTEM PAKAR ILMU FARAIDH MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING BERBASIS WEB APLIKASI SISTEM PAKAR ILMU FARAIDH MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING BERBASIS WEB Nama : Tiara Lisya Ardhillah NPM : 17112372 Jurusan : Sistem Informasi Pembimbing : Dr. Novrina, S.Kom, MMSI Latar Belakang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI. penelitian terutama dari penelitian-penelitian sebelumnya.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI. penelitian terutama dari penelitian-penelitian sebelumnya. 3 BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka Penelitian ini mengggunakan referensi yang berhubungan dengan obyek penelitian terutama dari penelitian-penelitian sebelumnya. Raditya Arief

Lebih terperinci

PEMBAGIAN HARTA WARISAN DALAM PERKAWINAN POLIGAMI PERSPEKTIF HUKUM ISLAM

PEMBAGIAN HARTA WARISAN DALAM PERKAWINAN POLIGAMI PERSPEKTIF HUKUM ISLAM PEMBAGIAN HARTA WARISAN DALAM PERKAWINAN POLIGAMI PERSPEKTIF HUKUM ISLAM Vera Arum Septianingsih 1 Nurul Maghfiroh 2 Abstrak Kewarisan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari sebuah perkawinan. Islam

Lebih terperinci

PENGHALANG HAK WARIS (AL-HUJUB)

PENGHALANG HAK WARIS (AL-HUJUB) PENGHALANG HAK WARIS (AL-HUJUB) A. Definisi al-hujub Al-hujub dalam bahasa Arab bermakna 'penghalang' atau 'penggugur'. Dalam Al-Qur'an Allah SWT berfirman: "Sekali-kali tidak sesungguhnya mereka pada

Lebih terperinci

Standar Kompetensi : 7. Memahami hukum Islam tentang Waris Kompetensi Dasar: 7.1 Menjelaskan ketentuan-ketentuan hukum waris 7.2 Menjelaskan contoh

Standar Kompetensi : 7. Memahami hukum Islam tentang Waris Kompetensi Dasar: 7.1 Menjelaskan ketentuan-ketentuan hukum waris 7.2 Menjelaskan contoh Standar Kompetensi : 7. Memahami hukum Islam tentang Waris Kompetensi Dasar: 7.1 Menjelaskan ketentuan-ketentuan hukum waris 7.2 Menjelaskan contoh pelaksanaan hukum waris 1 A. Pembagian Warisan Dalam

Lebih terperinci

PERANCANGAN APLIKASI SISTEM PAKAR PEMBAGIAN HARTA WARIS MENURUT ISLAM MENGGUNAKAN METODE BACKWARD CHAINING

PERANCANGAN APLIKASI SISTEM PAKAR PEMBAGIAN HARTA WARIS MENURUT ISLAM MENGGUNAKAN METODE BACKWARD CHAINING PERANCANGAN APLIKASI SISTEM PAKAR PEMBAGIAN HARTA WARIS MENURUT ISLAM MENGGUNAKAN METODE BACKWARD CHAINING Evi Dewi Sri Mulyani 1), Teuku Mufizar 2), Indah Novianti 3) 1), 2, (3) Teknik Informatika STMIK

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PEMBAHASAN MASALAH

BAB III ANALISA DAN PEMBAHASAN MASALAH BAB III ANALISA DAN PEMBAHASAN MASALAH Untuk mendapatkan gambaran yang lebih nyata, maka pada bab ini akan di berikan contoh - contoh permasalahan pembagian warisan berdasarkan ketentuan ketentuan yang

Lebih terperinci

BAB II PEMBAGIAN WARISAN DALAM HAL TERJADINYA POLIGAMI MENURUT PERSPEKTIF HUKUM WARIS ISLAM

BAB II PEMBAGIAN WARISAN DALAM HAL TERJADINYA POLIGAMI MENURUT PERSPEKTIF HUKUM WARIS ISLAM 27 BAB II PEMBAGIAN WARISAN DALAM HAL TERJADINYA POLIGAMI MENURUT PERSPEKTIF HUKUM WARIS ISLAM A. Kerangka Dasar Hukum Kewarisan Islam Dalam literatur Indonesia sering menggunakan istilah kata waris atau

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Ilmu Faraidh Ilmu faraidh adalah ilmu tentang harta waris, menurut bahasa arab faraidh yaitu jamak dari lafadz alfaridhoti, jelasnya yaitu alfardhu artinya bagian. Sedangkan menurut

Lebih terperinci

SISTEM PAKAR UNTUK PEMBAGIAN HARTA WARIS BERDASARKAN ILMU FARAIDHBERBASIS WEB

SISTEM PAKAR UNTUK PEMBAGIAN HARTA WARIS BERDASARKAN ILMU FARAIDHBERBASIS WEB SISTEM PAKAR UNTUK PEMBAGIAN HARTA WARIS BERDASARKAN ILMU FARAIDHBERBASIS WEB Cepi Rahmat Hidayat 1, Dani Rohpandi 2, Ade Fahmi Hidayat 3 1,2,3 STMIK Tasikmalaya 1,2,3 Jl. RE. Martadinata No.272 A, Telp(0265)310830,Tasikmalaya,

Lebih terperinci

Jurnal : SISTEM PAKAR PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMBAGIAN HARTA WARISAN MENURUT HUKUM ISLAM MENGGUNAKAN VISUAL BASIC 6.0 Oleh : Afijal, S.

Jurnal : SISTEM PAKAR PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMBAGIAN HARTA WARISAN MENURUT HUKUM ISLAM MENGGUNAKAN VISUAL BASIC 6.0 Oleh : Afijal, S. Jurnal : SISTEM PAKAR PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMBAGIAN HARTA WARISAN MENURUT HUKUM ISLAM MENGGUNAKAN VISUAL BASIC 6.0 Oleh : Afijal, S.Kom Abstrak Membangun suatu sistem pakar untuk pendukung keputusan pembagian

Lebih terperinci

PERANCANGAN APLIKASI PEMBAGIAN HARTA WARIS DENGAN HUKUM ISLAM BERBASIS MOBILE

PERANCANGAN APLIKASI PEMBAGIAN HARTA WARIS DENGAN HUKUM ISLAM BERBASIS MOBILE PERANCANGAN APLIKASI PEMBAGIAN HARTA WARIS DENGAN HUKUM ISLAM BERBASIS MOBILE Muhammad Ilhamsyah Dhermawan 41513010039 PROGRAM STUDI INFORMATIKA FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS MERCU BUANA JAKARTA 2017

Lebih terperinci

MAKALAH PESERTA. Hukum Waris dalam Konsep Fiqh. Oleh: Zaenab, Lc, M.E.I

MAKALAH PESERTA. Hukum Waris dalam Konsep Fiqh. Oleh: Zaenab, Lc, M.E.I TRAINING TINGKAT LANJUT RULE OF LAW DAN HAK ASASI MANUSIA BAGI DOSEN HUKUM DAN HAM Jakarta, 3-6 Juni 2015 MAKALAH PESERTA Hukum Waris dalam Konsep Fiqh Oleh: Zaenab, Lc, M.E.I Hukum Waris dalam Konsep

Lebih terperinci

APLIKASI PEMBAGIAN HARTA WARIS BERDASARKAN HUKUM ISLAM BERBASIS WEB

APLIKASI PEMBAGIAN HARTA WARIS BERDASARKAN HUKUM ISLAM BERBASIS WEB APLIKASI PEMBAGIAN HARTA WARIS BERDASARKAN HUKUM ISLAM BERBASIS WEB HANIFURROHMAN 41512110085 PROGRAM STUDI INFORMATIKA FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS MERCU BUANA JAKARTA 2016 APLIKASI PEMBAGIAN HARTA

Lebih terperinci

SERIAL KAJIAN ULIL ALBAAB No. 22 By : Tri Hidayanda

SERIAL KAJIAN ULIL ALBAAB No. 22 By : Tri Hidayanda SERIAL KAJIAN ULIL ALBAAB No. 22 By : Tri Hidayanda ARTI FAROIDH FAROIDH adalah kata jamak dari FARIDHOH FARIDHOH diambil dari kata FARDH yg berari TAKDIR atau KETENTUAN. Syar I : Bagian yang sudah merupakan

Lebih terperinci

BAB IV PENUTUP. 1) Penafsiran QS. Al-Nisa :12 Imam Syafi i menafsirkan kata walad dalam

BAB IV PENUTUP. 1) Penafsiran QS. Al-Nisa :12 Imam Syafi i menafsirkan kata walad dalam 115 BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan pembahasan dari rumusan masalah ini, maka penyusun dapat menarik beberapa kesimpulan: 1) Penafsiran QS. Al-Nisa :12 Imam Syafi i menafsirkan kata walad dalam

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN. informasi yang diperoleh dari beberapa sumber, yaitu seorang pakar, dan

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN. informasi yang diperoleh dari beberapa sumber, yaitu seorang pakar, dan BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN 3.1 Analisis Permasalahan Dalam mengembangkan sistem pakar diperlukan pengetahuan dan informasi yang diperoleh dari beberapa sumber, yaitu seorang pakar, dan beberapa buku

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan komputer dewasa ini telah mengalami banyak perubahan yang sangat pesat, seiring dengan kebutuhan manusia yang semakin banyak dan kompleks. Komputer yang

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS PENDAPAT IMAM AL-SYAFI I TENTANG KEWARISAN KAKEK BERSAMA SAUDARA. A. Analisis Pendapat Imam al-syafi i Tentang Kewarisan Kakek Bersama

BAB IV ANALISIS PENDAPAT IMAM AL-SYAFI I TENTANG KEWARISAN KAKEK BERSAMA SAUDARA. A. Analisis Pendapat Imam al-syafi i Tentang Kewarisan Kakek Bersama 58 BAB IV ANALISIS PENDAPAT IMAM AL-SYAFI I TENTANG KEWARISAN KAKEK BERSAMA SAUDARA A. Analisis Pendapat Imam al-syafi i Tentang Kewarisan Kakek Bersama Saudara Dan Relevansinya Dengan Sistem Kewarisan

Lebih terperinci

BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN. Aplikasi yang akan dibangun merupakan aplikasi berbasis android yang

BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN. Aplikasi yang akan dibangun merupakan aplikasi berbasis android yang BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Sistem Aplikasi yang akan dibangun merupakan aplikasi berbasis android yang berfungsi sebagai alat bantu atau pemberi rekomendasi kepada pengguna dari proses pembagian

Lebih terperinci

BAB II PELAKSANAAN PEMBAGIAN WARIS MENURUT HUKUM ISLAM. yang memiliki beberapa arti yakni mengganti, memberi dan mewarisi. 15

BAB II PELAKSANAAN PEMBAGIAN WARIS MENURUT HUKUM ISLAM. yang memiliki beberapa arti yakni mengganti, memberi dan mewarisi. 15 BAB II PELAKSANAAN PEMBAGIAN WARIS MENURUT HUKUM ISLAM A. Pengertian Hukum Kewarisan Islam Secara bahasa, kata waratsa asal kata kewarisan digunakan dalam Al-quran yang memiliki beberapa arti yakni mengganti,

Lebih terperinci

HAK WARIS DZAWIL ARHAM

HAK WARIS DZAWIL ARHAM Nama Kelompok : M. FIQHI IBAD (19) M. ROZIQI FAIZIN (20) NADIA EKA PUTRI (21) NANDINI CHANDRIKA (22) NAUFAL AFIF AZFAR (23) NOER RIZKI HIDAYA (24) XII-IA1 HAK WARIS DZAWIL ARHAM A. Definisi Dzawil Arham

Lebih terperinci

HUKUM KEWARISAN ISLAM HUKUM WARIS PROGRAM MAGISTER KENOTARIATAN FHUI

HUKUM KEWARISAN ISLAM HUKUM WARIS PROGRAM MAGISTER KENOTARIATAN FHUI HUKUM KEWARISAN ISLAM HUKUM WARIS PROGRAM MAGISTER KENOTARIATAN FHUI DOSEN Dr. Yeni Salma Barlinti, SH, MH Neng Djubaedah, SH, MH, Ph.D Milly Karmila Sareal, SH, MKn. Winanto Wiryomartani, SH, MHum. POKOK

Lebih terperinci

Lex et Societatis, Vol. II/No. 8/Sep-Nov/2014. KEDUDUKAN DAN BAGIAN AHLI WARIS PENGGANTI DALAM HUKUM ISLAM 1 Oleh : Alhafiz Limbanadi 2

Lex et Societatis, Vol. II/No. 8/Sep-Nov/2014. KEDUDUKAN DAN BAGIAN AHLI WARIS PENGGANTI DALAM HUKUM ISLAM 1 Oleh : Alhafiz Limbanadi 2 KEDUDUKAN DAN BAGIAN AHLI WARIS PENGGANTI DALAM HUKUM ISLAM 1 Oleh : Alhafiz Limbanadi 2 A B S T R A K Seiring dengan perkembangan zaman juga pola pikir masyarakat, hal ini menghasilkan adanya berbagai

Lebih terperinci

PERANGKAT LUNAK BANTU PEMBAGIAN HARTA WARISAN BERDASARKAN ILMU FARAIDH SESUAI FIQIH ISLAM BERBASIS WEB

PERANGKAT LUNAK BANTU PEMBAGIAN HARTA WARISAN BERDASARKAN ILMU FARAIDH SESUAI FIQIH ISLAM BERBASIS WEB PERANGKAT LUNAK BANTU PEMBAGIAN HARTA WARISAN BERDASARKAN ILMU FARAIDH SESUAI FIQIH ISLAM BERBASIS WEB 1 Irman Hariman, 2 Addy Iswadi Zaelani 1 Program Studi Teknik Informatika STMIK LPKIA Jln. Soekarno

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN UMUM MUNASAKHAH. A. Munasakhah Dalam Pandangan Hukum Kewarisan Islam (Fiqh Mawaris) Dan Kompilasi Hukum Islam (KHI)

BAB II TINJAUAN UMUM MUNASAKHAH. A. Munasakhah Dalam Pandangan Hukum Kewarisan Islam (Fiqh Mawaris) Dan Kompilasi Hukum Islam (KHI) 29 BAB II TINJAUAN UMUM MUNASAKHAH A. Munasakhah Dalam Pandangan Hukum Kewarisan Islam (Fiqh Mawaris) Dan Kompilasi Hukum Islam (KHI) Hukum kewarisan Islam adalah hukum yang mengatur segala sesuatu yang

Lebih terperinci

KEDUDUKAN AHLI WARIS PENGGANTI DI TINJAU DARI KOMPILASI HUKUM ISLAM DAN FIQH WARIS. Keywords: substite heir, compilation of Islamic law, zawil arham

KEDUDUKAN AHLI WARIS PENGGANTI DI TINJAU DARI KOMPILASI HUKUM ISLAM DAN FIQH WARIS. Keywords: substite heir, compilation of Islamic law, zawil arham 1 KEDUDUKAN AHLI WARIS PENGGANTI DI TINJAU DARI KOMPILASI HUKUM ISLAM DAN FIQH WARIS Sarpika Datumula* Abstract Substitute heir is the development and progress of Islamic law that is intended to get mashlahah

Lebih terperinci

MEMBANGUN KELUARGA YANG ISLAMI BAB 9

MEMBANGUN KELUARGA YANG ISLAMI BAB 9 MEMBANGUN KELUARGA YANG ISLAMI BAB 9 A. KELUARGA Untuk membangun sebuah keluarga yang islami, harus dimulai sejak persiapan pernikahan, pelaksanaan pernikahan, sampai pada bagaimana seharusnya suami dan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Hasil Berikut ini dijelaskan tentang tampilan hasil dari analisa dan rancang bangun sistem pakar mendiagnosis kerusakan mesin pendingin ruangan (toshiba). Website ini terdiri

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA 75 BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Hasil Berikut ini dijelaskan tentang tampilan hasil dari analisa dan rancang bangun sistem pakar mendiagnosis kerusakan mesin hoisting crane. Website ini terdiri dari

Lebih terperinci

BAGIAN WARISAN YANG TELAH DI TENTUKAN DALAM AL-QURAN MENURUT FUQAHAK AHLI SUNAH

BAGIAN WARISAN YANG TELAH DI TENTUKAN DALAM AL-QURAN MENURUT FUQAHAK AHLI SUNAH BAGIAN WARIAN YANG TELAH DI TENTUKAN DALAM AL-QURAN MENURUT FUQAHAK AHLI UNAH I. ORANG-ORANG YANG BERHAK MENDAPAT BAGIAN ETENGAH (/) ADA GOLONGAN :. uami.. Cucu perempuan dari anak laki-laki (dan keterunan).

Lebih terperinci

BAB II HUKUM KEWARISAN DALAM ISLAM

BAB II HUKUM KEWARISAN DALAM ISLAM BAB II HUKUM KEWARISAN DALAM ISLAM A. Pengertian Hukum Kewarisan Islam Kata waris berasal dari bahasa Arab yaitu warasa-yurisu-warisan yang berarti berpindahnya harta seseorang kepada seseorang setelah

Lebih terperinci

bismillahirrahmanirrahim

bismillahirrahmanirrahim SALINAN PENETAPAN Nomor 112/ Pdt.P/ 2015/ PA Sit. bismillahirrahmanirrahim DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Agama Situbondo yang memeriksa dan mengadili perkara perkara tertentu

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS TERHADAP GUGATAN TIDAK DITERIMA DALAM PERKARA WARIS YANG TERJADI DI PENGADILAN AGAMA GRESIK. (Putusan Nomor : /Pdt.G/ /Pa.

BAB IV ANALISIS TERHADAP GUGATAN TIDAK DITERIMA DALAM PERKARA WARIS YANG TERJADI DI PENGADILAN AGAMA GRESIK. (Putusan Nomor : /Pdt.G/ /Pa. BAB IV ANALISIS TERHADAP GUGATAN TIDAK DITERIMA DALAM PERKARA WARIS YANG TERJADI DI PENGADILAN AGAMA GRESIK (Putusan Nomor : /Pdt.G/ /Pa.Gs) A. Analisis Tentang Dasar Hukum Hakim Tidak Menerima Gugatan

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 41 BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 4.1 Implementasi Sistem Implementasi adalah proses untuk menerapkan sistem informasi yang telah dibangun agar user yang menggunakannya menggantikan sistem informasi

Lebih terperinci

1. Pendahuluan. 1.1 Latar belakang

1. Pendahuluan. 1.1 Latar belakang 1.1 Latar belakang 1. Pendahuluan Agama Islam adalah agama yang di dalamnya mengatur semua aspek kehidupan. Mulai dari tatacara hubungan dengan sesama mahluk sampai hubungan dengan Sang Pencipta. Kesadaran

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. ( dalam hal ini adalah Hukum Perdata ), sering ditemukan beberapa praduga

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. ( dalam hal ini adalah Hukum Perdata ), sering ditemukan beberapa praduga BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Analisis Sistem Dalam menghadapi suatu masalah yang berhubungan dengan Hukum ( dalam hal ini adalah Hukum Perdata ), sering ditemukan beberapa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Islam mengajarkan berbagai macam hukum yang menjadikan aturanaturan

BAB I PENDAHULUAN. Islam mengajarkan berbagai macam hukum yang menjadikan aturanaturan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Islam mengajarkan berbagai macam hukum yang menjadikan aturanaturan bagi muslim dan muslimah, salah satunnya adalah hukum kewarisan. Yang mana hukum kewarisan

Lebih terperinci

BAB II AHLI WARIS MENURUT HUKUM ISLAM. ditinggalkan oleh orang yang meninggal 1. Sementara menurut definisi

BAB II AHLI WARIS MENURUT HUKUM ISLAM. ditinggalkan oleh orang yang meninggal 1. Sementara menurut definisi 16 BAB II AHLI WARIS MENURUT HUKUM ISLAM A. Pengertian dan Sumber Hukum 1. Pengertian Ahli waris adalah orang-orang yang berhak atas warisan yang ditinggalkan oleh orang yang meninggal 1. Sementara menurut

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Segi kehidupan manusia yang telah diatur Allah dapat dikelompokkan

BAB I PENDAHULUAN. Segi kehidupan manusia yang telah diatur Allah dapat dikelompokkan BAB I PENDAHULUAN Segi kehidupan manusia yang telah diatur Allah dapat dikelompokkan menjadi dua kelompok. Pertama, hal-hal yang berkaitan dengan hubungan manusia dengan Allah sebagai penciptanya. Aturan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Jurusan Ilmu Komputer Fakultas Matematika dan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Jurusan Ilmu Komputer Fakultas Matematika dan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Jurusan Ilmu Komputer Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Lampung. Waktu penelitian dilakukan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG HAK WARIS BAITUL MAL DALAM HUKUM ISLAM

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG HAK WARIS BAITUL MAL DALAM HUKUM ISLAM BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG HAK WARIS BAITUL MAL DALAM HUKUM ISLAM A. Pengertian Waris Kata waris berasal dari bahasa Arab, waris\a-yaris\u yang artinya mempusakai harta, 1 bentuk jamaknya adalah mawa>ris\,

Lebih terperinci

APLIKASI PEMBAGIAN HARTA WARIS BERBASIS ANDROID DENGAN METODE FORWARD CHAINING SKRIPSI

APLIKASI PEMBAGIAN HARTA WARIS BERBASIS ANDROID DENGAN METODE FORWARD CHAINING SKRIPSI APLIKASI PEMBAGIAN HARTA WARIS BERBASIS ANDROID DENGAN METODE FORWARD CHAINING SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Yogyakarta untuk Memenuhi Sebagian

Lebih terperinci

Nama: Nur Susilo Agung Prabowo NPM: Pembimbing: Prof. Dr. dr. Johan Harlan, SSi., MSc.

Nama: Nur Susilo Agung Prabowo NPM: Pembimbing: Prof. Dr. dr. Johan Harlan, SSi., MSc. APLIKASI SISTEM PAKAR BERBASIS WEB UNTUK MENENTUKAN JENIS KONTRASEPSI KB BAGI PASANGAN SUAMI ISTRI Nama: Nur Susilo Agung Prabowo NPM: 15112474 Pembimbing: Prof. Dr. dr. Johan Harlan, SSi., MSc. Latar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pesat terutama pada dunia komputer memberikan kita wawasan yang luas

BAB I PENDAHULUAN. pesat terutama pada dunia komputer memberikan kita wawasan yang luas BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Seiring perkembangan teknologi dan informasi yang semakin cepat dan pesat terutama pada dunia komputer memberikan kita wawasan yang luas sehingga kita dapat memperoleh

Lebih terperinci

BAB VIII SYARIAT ISLAM TENTANG PEWARISAN

BAB VIII SYARIAT ISLAM TENTANG PEWARISAN BAB VIII SYARIAT ISLAM TENTANG PEWARISAN Akibat pernikahan dan adanya keturunan diperlukan aturan atau hukum yang mengatur urusan pewarisan atau harta peninggalan. Syariat Islam menyediakan hukum waris

Lebih terperinci

BAB III PEMBAGIAN WARISAN DAN WASIAT DALAM PERSPEKTIF CLD KHI

BAB III PEMBAGIAN WARISAN DAN WASIAT DALAM PERSPEKTIF CLD KHI BAB III PEMBAGIAN WARISAN DAN WASIAT DALAM PERSPEKTIF CLD KHI A. Kewarisan dalam CLD KHI Dalam CLD KHI hukum kewarisan diatur pada buku II yang terdiri dari 42 pasal yaitu mulai Pasal 1 sampai dengan Pasal

Lebih terperinci

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMBAGIAN HARTA WARIS (FARAIDH) MENURUT HUKUM ISLAM.

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMBAGIAN HARTA WARIS (FARAIDH) MENURUT HUKUM ISLAM. Herri, Sistem Pendukung Keputusan...57 SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMBAGIAN HARTA WARIS (FARAIDH) MENURUT HUKUM ISLAM Herri Trisna Frianto 1, Reniwati Lubis 2, Irwansyah 2, Khairuddin 3 Politeknik Negeri

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. hidup menjadi lebih praktis dan efektif, apalagi dengan hadirnya perangkat

BAB I PENDAHULUAN. hidup menjadi lebih praktis dan efektif, apalagi dengan hadirnya perangkat BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Perkembangan teknologi yang begitu cepat, berbagai macam kebutuhan hidup menjadi lebih praktis dan efektif, apalagi dengan hadirnya perangkat elektronika rumah tangga

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Harta merupakan masalah penting dalam kehidupan masyarakat, baik

BAB I PENDAHULUAN. Harta merupakan masalah penting dalam kehidupan masyarakat, baik BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Maslah Harta merupakan masalah penting dalam kehidupan masyarakat, baik untuk memenuhi kebutuhan hidup maupun membantu orang lain. Dalam Islam harta memiliki beberapa

Lebih terperinci

HUKUM WARIS ISLAM DAN PERMASALAHANNYA

HUKUM WARIS ISLAM DAN PERMASALAHANNYA HUKUM WARIS ISLAM DAN PERMASALAHANNYA Dalam peradilan atau dalam hukum Indonesia juga terdapat hukum waris adat. Selama ini, khususnya sebelum munculnya UU No.7 Tahun 1989 tentang Peradilan Agama memang

Lebih terperinci

BAB II PEMBAGIAN WARISAN DAN WASIAT DALAM PERSPEKTIF KHI

BAB II PEMBAGIAN WARISAN DAN WASIAT DALAM PERSPEKTIF KHI BAB II PEMBAGIAN WARISAN DAN WASIAT DALAM PERSPEKTIF KHI A. Kewarisan dalam KHI Dalam KHI hukum kewarisan diatur pada buku II yang terdiri dari 43 pasal yaitu mulai Pasal 171 sampai dengan Pasal 214. 1.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. produksi secara keseluruhan sangat ditentukan oleh pemilihan jenis perlengkapan

BAB I PENDAHULUAN. produksi secara keseluruhan sangat ditentukan oleh pemilihan jenis perlengkapan 1 BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Perlengkapan penanganan bahan merupakan bagian terpadu perlengkapan mekanis dalam setiap usaha industri modern. Dalam setiap perusahaan proses produksi secara keseluruhan

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN FIQH MAWARITS DI MADRASAH ALIYAH

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN FIQH MAWARITS DI MADRASAH ALIYAH IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN FIQH MAWARITS DI MADRASAH ALIYAH Akh. Mufris 1 Abstrak: Fiqh Mawarits merupakan hal yang sangat penting untuk diajarkan di tingkat sekolah/madrasah, mengingat hukum mempelajarinya

Lebih terperinci

Lex Privatum, Vol.I/No.5/November/2013

Lex Privatum, Vol.I/No.5/November/2013 HAK MEWARIS DARI ORANG YANG HILANG MENURUT HUKUM WARIS ISLAM 1 Oleh : Gerry Hard Bachtiar 2 A B S T R A K Hasil penelitian menunjukkan bagaimana asas-asas kewarisan menurut hukum waris Islam serta Hak

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA HUKUM TERHADAP PUTUSAN PENGADILAN AGAMA. BANGIL NOMOR 538/Pdt.G/2004/PA.Bgl PERSPEKTIF FIQH INDONESIA

BAB IV ANALISA HUKUM TERHADAP PUTUSAN PENGADILAN AGAMA. BANGIL NOMOR 538/Pdt.G/2004/PA.Bgl PERSPEKTIF FIQH INDONESIA BAB IV ANALISA HUKUM TERHADAP PUTUSAN PENGADILAN AGAMA BANGIL NOMOR 538/Pdt.G/2004/PA.Bgl PERSPEKTIF FIQH INDONESIA A. Analisa Terhadap Pertimbangan Putusan Hakim Pengadilan Agama Bangil Kewenangan Pengadilan

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. agar sistem pakar ini dapat berjalan sebagaimana mestinya. Sistem pakar ini

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. agar sistem pakar ini dapat berjalan sebagaimana mestinya. Sistem pakar ini BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Spesifikasi Sistem Pakar Spesifikasi sistem (hardware dan software) sangat perlu diperhatikan agar sistem pakar ini dapat berjalan sebagaimana mestinya. Sistem pakar

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kewenangan Pengadilan Agama Lingkungan Peradilan Agama adalah salah satu lingkungan peradilan khusus, jangkauan fungsi kewenangan peradilan agama diatur dalam Pasal 2, Pasal

Lebih terperinci

BAB III ANALISA PEMBAHASAN MASALAH

BAB III ANALISA PEMBAHASAN MASALAH BAB III ANALISA PEMBAHASAN MASALAH 3.1 Analisa Aplikasi Dalam program yang penulis buat terdiri dari 7 buah form yaitu, form menu utama, form pilihan, form ciri-ciri anak aktif, form ciri-ciri anak hiperaktif,

Lebih terperinci

I l m u W a r i s Oleh : Abu Suhaib Salim Ali Ganim. Surabaya; 11/11/2013 M.

I l m u W a r i s Oleh : Abu Suhaib Salim Ali Ganim. Surabaya; 11/11/2013 M. بسم اهلل الرحمن الرحيم السالم عليكم ورحمة اهلل وبركاته I l m u W a r i s Oleh : Abu Suhaib Salim Ali Ganim. Surabaya; 11/11/2013 M. Email : abu.suhaib01@gmail.com Oleh : Abu Suhaib Salim Ali Ganim. Surabaya;

Lebih terperinci

Rancangan Layar Insert Berita Gambar 4.81 Rancangan Layar Insert Berita

Rancangan Layar Insert Berita Gambar 4.81 Rancangan Layar Insert Berita 261 4.4.47 Rancangan Layar Insert Berita Gambar 4.81 Rancangan Layar Insert Berita Halaman ini menampilkan form insert berita. Tersedia tombol Insert, dan Cancel. 262 4.4.48 Rancangan Layar Update Berita

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS PENGELOMPOKAN AHLI WARIS MENURUT FIQIH JA FARIYAH. A. Pengelompokan Ahli Waris Menurut Fiqih Ja fariyah

BAB III ANALISIS PENGELOMPOKAN AHLI WARIS MENURUT FIQIH JA FARIYAH. A. Pengelompokan Ahli Waris Menurut Fiqih Ja fariyah BAB III ANALISIS PENGELOMPOKAN AHLI WARIS MENURUT FIQIH JA FARIYAH A. Pengelompokan Ahli Waris Menurut Fiqih Ja fariyah Imam Ja far menolak adanya ahli waris secara ashabah dan tanpa membedakan kerabat

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG WARIS DAN ISTIMBATH HUKUM YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMAHAMAN TEKS AL-QUR AN

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG WARIS DAN ISTIMBATH HUKUM YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMAHAMAN TEKS AL-QUR AN BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG WARIS DAN ISTIMBATH HUKUM YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMAHAMAN TEKS AL-QUR AN A. Pengertian dan Dasar Hukum Waris 1. Pengertian Waris Secara etimologis, kata waris berasal dari

Lebih terperinci

BAB III PEMBAHASAN. Perancangan Antarmuka meliputi perancangan struktur menu dan perancangan tampilan pada tampilan user.

BAB III PEMBAHASAN. Perancangan Antarmuka meliputi perancangan struktur menu dan perancangan tampilan pada tampilan user. BAB III PEMBAHASAN 3.1 Perancangan Antarmuka Perancangan Antarmuka meliputi perancangan struktur menu dan perancangan tampilan pada tampilan user. 3.1.1 Perancangan Struktur Menu User Pembuatan Aplikasi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Tampilan Hasil 1. Tampilan Menu Utama Pada Halaman Menu Utama Sistem Informasi Geografis ini sebagai halaman pertama kali saat aplikasi ini dijalankan. Halaman ini berisi

Lebih terperinci

TAKARIR. data atau informasi dan transformasi data yang bergerak dari pemasukan data hingga ke keluaran. Database

TAKARIR. data atau informasi dan transformasi data yang bergerak dari pemasukan data hingga ke keluaran. Database TAKARIR artificial intelligence backward chaining Data Flow Diagram (DFD) Database Decision Tree expert system forward chaining Flowchart Hardware Input Interface knowladge base Login Logout Output kecerdasan

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM 4.1 Implementasi Sistem Tahap Implementasi dan Pengujian Sistem, Dilakukan setelah tahap analisis dan Perancangan Selesai dilakukan. Pada bab ini akan dijelaskan

Lebih terperinci

Kasus Pembagian Harta Warisan

Kasus Pembagian Harta Warisan Kasus Pembagian Harta Warisan PEMBAGIAN WARISAN Pertanyaan dari J, di Madura (nama dan alamat diketahui redaksi) Disidangkan pada: Jum at, 19 Shafar 1428 H / 9 Maret 2007 M Pertanyaan: Saya sangat mengharap

Lebih terperinci

Sistem Pakar Pembagian Harta Waris Menurut Hukum Islam dengan Metode Forward Chaining Berbasis Web

Sistem Pakar Pembagian Harta Waris Menurut Hukum Islam dengan Metode Forward Chaining Berbasis Web Sistem Pakar Pembagian Harta Waris Menurut Hukum Islam dengan Metode Forward Chaining Berbasis Web Ilyas 1, Anwardi 2 1 Dosen Program Studi Sistem Informasi, Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Universitas

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 4.1 Implementasi Sistem Tahap Implementasi sistem merupakan penerapan dari proses perancangan (design) yang telah ada. Pada tahapan ini terdapat dua cakupan spesifikasi

Lebih terperinci

BAB V IMPLEMENTASI SISTEM

BAB V IMPLEMENTASI SISTEM BAB V IMPLEMENTASI SISTEM Pada bab ini akan dijelaskan implementasi dari Aplikasi Sistem Pendukung Keputusan Penilaian kinerja yang sudah dibangun 5.1 Lingkungan Implementasi Lingkungan implementasi meliputi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 70 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN IV.1. Hasil Dalam pembahasan hasil program berisi tentang menjelaskan halaman dari program, terutama yang berkaitan dengan interface (antar muka) sebagai penghubung antara

Lebih terperinci

BAB IV. ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN AGAMA SEMARANG No.684/Pdt.G/2002/PA.Sm DALAM PERSPEKTIF MUHAMMAD SYAH{RU<R

BAB IV. ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN AGAMA SEMARANG No.684/Pdt.G/2002/PA.Sm DALAM PERSPEKTIF MUHAMMAD SYAH{RU<R BAB IV ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN AGAMA SEMARANG No.684/Pdt.G/2002/PA.Sm DALAM PERSPEKTIF MUHAMMAD SYAH{RU

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menimbulkan kewajiban orang lain untuk mengurus jenazahnya dan dengan

BAB I PENDAHULUAN. menimbulkan kewajiban orang lain untuk mengurus jenazahnya dan dengan BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Masalah Proses perjalanan kehidupan manusia yang membawa pengaruh dan akibat hukum kepada lingkungannya, menimbulkan hak dan kewajiban serta hubungan antara keluarga,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG KEWARISAN MAZHAB SYAFI I. kewarisan perdata barat atau BW dan kewarisan adat. mengikat untuk semua yang beragama Islam.

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG KEWARISAN MAZHAB SYAFI I. kewarisan perdata barat atau BW dan kewarisan adat. mengikat untuk semua yang beragama Islam. BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG KEWARISAN MAZHAB SYAFI I 1. Pengertian Kewarisan Kewarisan secara umum dibagi menjadi 3 yaitu: kewarisan Islam, kewarisan perdata barat atau BW dan kewarisan adat. Kewarisan

Lebih terperinci

Analisis Hukum Islam Terhadap Pembagian Waris Dalam Adat Minang (Studi Kasus Di Desa Biaro Gadang, Sumatera Barat)

Analisis Hukum Islam Terhadap Pembagian Waris Dalam Adat Minang (Studi Kasus Di Desa Biaro Gadang, Sumatera Barat) Prosiding Peradilan Agama ISSN: 2460-6391 Analisis Hukum Islam Terhadap Pembagian Waris Dalam Adat Minang (Studi Kasus Di Desa Biaro Gadang, Sumatera Barat) 1 Utari Suci Ramadhani, 2 Dr. Tamyiez Dery,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Hasil Berikut adalah tampilan hasil dan pembahasan dari sistem informasi geografis lokasi kolam renang di kota Medan. 1. Halaman Menu Awal Tampilan pertama kali saat sistem

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS PENDAPAT PARA HAKIM DI PENGADILAN AGAMA KENDAL DALAM PASAL 177 KOMPILASI HUKUM ISLAM TENTANG BAGIAN WARIS BAGI AYAH

BAB IV ANALISIS PENDAPAT PARA HAKIM DI PENGADILAN AGAMA KENDAL DALAM PASAL 177 KOMPILASI HUKUM ISLAM TENTANG BAGIAN WARIS BAGI AYAH BAB IV ANALISIS PENDAPAT PARA HAKIM DI PENGADILAN AGAMA KENDAL DALAM PASAL 177 KOMPILASI HUKUM ISLAM TENTANG BAGIAN WARIS BAGI AYAH A. Analisis Hak Kewarisan Ayah dalam Pasal 177 KHI ditinjau Menurut Perspektif

Lebih terperinci

Rancangan Program Aplikasi Al-Faraidh sebagai Media Pembelajaran Mawaris di MAN Model Banda Aceh

Rancangan Program Aplikasi Al-Faraidh sebagai Media Pembelajaran Mawaris di MAN Model Banda Aceh Jurnal JTIK (Jurnal Teknologi Informasi dan Komunikasi) 1 (1) 2017 Jurnal JTIK (Jurnal Teknologi Informasi dan Komunikasi) journal homepage: http://journal.lembagakita.org/index.php/jtik Rancangan Program

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. hartanya kepada para ahli warisnya. Hal ini tidak bisa dipungkiri atau diingkari oleh

BAB I PENDAHULUAN. hartanya kepada para ahli warisnya. Hal ini tidak bisa dipungkiri atau diingkari oleh BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam kehidupan, manusia tidak bisa dipisahkan dari permasalahan waris. Karena setiap manusia yang meninggal dunia dan meninggalkan harta pasti akan mewariskan

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 4. 1 Instalasi Software Dalam pembuatan program ini penulis menggunakan XAMPP dalam menjalankan program aplikasi ini yang didalamnya sudah terdapat MySQL untuk mengelola

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Islam telah mengatur setiap aspek kehidupan manusia baik yang. menyangkut segala sesuatu yang langsung berhubungan dengan Allah SWT

BAB I PENDAHULUAN. Islam telah mengatur setiap aspek kehidupan manusia baik yang. menyangkut segala sesuatu yang langsung berhubungan dengan Allah SWT BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Islam telah mengatur setiap aspek kehidupan manusia baik yang menyangkut segala sesuatu yang langsung berhubungan dengan Allah SWT maupun terhadap sesama umat

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN IV.1. Tampilan Hasil Pada bab ini akan dijelaskan tampilan hasil dari aplikasi yang telah dibuat, yang digunakan untuk memperjelas tentang tampilan-tampilan yang ada pada aplikasi

Lebih terperinci

SISTEM PAKAR DENGAN METODE FORWARD CHAINING UNTUK MENENTUKAN PEMBAGIAN WARISAN MENURUT HUKUM ISLAM MENGGUNAKAN ALGORITMA BEST FIRST SEARCH

SISTEM PAKAR DENGAN METODE FORWARD CHAINING UNTUK MENENTUKAN PEMBAGIAN WARISAN MENURUT HUKUM ISLAM MENGGUNAKAN ALGORITMA BEST FIRST SEARCH SISTEM PAKAR DENGAN METODE FORWARD CHAINING UNTUK MENENTUKAN PEMBAGIAN WARISAN MENURUT HUKUM ISLAM MENGGUNAKAN ALGORITMA BEST FIRST SEARCH Anton Setiawan H. 1, Yuliani Indrianingsih 2, Anis Syaul Umami

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PEMBAHASAN. A. Sejarah Penyusunan Buku II Tentang Kewarisan Dalam Kompilasi

BAB III ANALISIS DAN PEMBAHASAN. A. Sejarah Penyusunan Buku II Tentang Kewarisan Dalam Kompilasi BAB III ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Sejarah Penyusunan Buku II Tentang Kewarisan Dalam Kompilasi Hukum Islam Dan Alasan Munculnya Bagian Sepertiga Bagi Ayah Dalam KHI Pasal 177 Hukum waris Islam merupakan

Lebih terperinci

BAB II KAKEK DAN SAUDARA DALAM HUKUM WARIS. kakek sahih dan kakek ghairu sahih. Kakek sahih ialah setiap kakek (leluhur laki -

BAB II KAKEK DAN SAUDARA DALAM HUKUM WARIS. kakek sahih dan kakek ghairu sahih. Kakek sahih ialah setiap kakek (leluhur laki - BAB II KAKEK DAN SAUDARA DALAM HUKUM WARIS A. Pengertian dan Sumber Hukum. Pakar Hukum waris mengklasifikasikan kakek kepada dua macam, yaitu kakek sahih dan kakek ghairu sahih. Kakek sahih ialah setiap

Lebih terperinci

PERANCANGAN APLIKASI MOBILE AL-FARAIDH (PENGHITUNGAN HAK WARIS) BERBASIS SISTEM ANDROID

PERANCANGAN APLIKASI MOBILE AL-FARAIDH (PENGHITUNGAN HAK WARIS) BERBASIS SISTEM ANDROID Dwija Wisnu Brata: Perancangan Aplikasi Mobile Al-Faraidh 31 PERANCANGAN APLIKASI MOBILE AL-FARAIDH (PENGHITUNGAN HAK WARIS) BERBASIS SISTEM ANDROID Dwija Wisnu Brata Dosen STMIK AsiA Malang ABSTRAK Hak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Agama yang dibawa oleh Nabi Muhammad SAW merupakan agama

BAB I PENDAHULUAN. Agama yang dibawa oleh Nabi Muhammad SAW merupakan agama BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Agama yang dibawa oleh Nabi Muhammad SAW merupakan agama yang mempunyai aturan yang lengkap dan sempurna, yang dalam ajarannya mengatur segala aspek kehidupan

Lebih terperinci

SISTEM PAKAR BERBASIS WEB UNTUK PEMBAGIAN HARTA WARISAN MENURUT HUKUM ISLAM SKRIPSI. Oleh

SISTEM PAKAR BERBASIS WEB UNTUK PEMBAGIAN HARTA WARISAN MENURUT HUKUM ISLAM SKRIPSI. Oleh SISTEM PAKAR BERBASIS WEB UNTUK PEMBAGIAN HARTA WARISAN MENURUT HUKUM ISLAM SKRIPSI Oleh Suryo Priyono 0900817155 Ahmad Deni Muttaqin 0900829956 Kelas/Kelompok : 08PAT/05 Universitas Bina Nusantara Jakarta

Lebih terperinci

BAB II ANALISIS DAN PERANCANGAN. pembuatan sebuah web. Langkah ini sebagai gambaran apa saja yang

BAB II ANALISIS DAN PERANCANGAN. pembuatan sebuah web. Langkah ini sebagai gambaran apa saja yang BAB II ANALISIS DAN PERANCANGAN 2.1 Analisa dan Perancangan Sistem 2.1.1 Perencanaan Sistem Perencanaan sistem merupakan langkah awal dalam proses pembuatan sebuah web. Langkah ini sebagai gambaran apa

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJICOBA. pakar mendeteksi penyakit pada Kanker Servik ( Kanker Mulut Rahim).

BAB IV HASIL DAN UJICOBA. pakar mendeteksi penyakit pada Kanker Servik ( Kanker Mulut Rahim). BAB IV HASIL DAN UJICOBA IV.1 Tampilan Hasil Berikut adalah tampilan hasil dan pembahasan dari perancangan sistem pakar mendeteksi penyakit pada Kanker Servik ( Kanker Mulut Rahim). IV.1.1 Tampilan Menu

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 4.1. IMPLEMENTASI SISTEM Setelah analisa dan perancangan sistem pada bab III, maka tahap selanjutnya adalah sistem siap untuk di implementasikan. Tahap implementasi sistem

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Hukum Warisan Islam Hukum waris islam adalah seperangkat peraturan tertulis berdasarkan wahyu Allah dan sunnah Nabi tentang hal ihwal peralihan harta atau berwujud harta dari

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Hasil Berikut dari hasil perancangan di Bab III maka ditabel hasil uji coba dijelaskan tentang tampilan hasil dari analisa dan rancang bangun sistem pakar mendiagnosis kerusakan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Tampilan Hasil 1. Tampilan Menu Utama Pada Halaman Menu Utama Sistem Informasi Geografis ini sebagai halaman pertama kali saat aplikasi ini dijalankan, halaman ini berisi

Lebih terperinci

Ringkasan Fiqih Islam (5)

Ringkasan Fiqih Islam (5) Ringkasan Fiqih Islam (5) ( Ilmu Waris " Faraidh " ) (5) لفر ي ض لفر ي ض كتا كتا [ Indonesia Indonesian ] Penyusun : Syaikh Muhammad bin Ibrahim At-Tuwaijri Terjemah : Team Indonesia islamhouse.com Editor

Lebih terperinci