SERIAL KAJIAN ULIL ALBAAB No. 22 By : Tri Hidayanda
|
|
- Hartono Setiabudi
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 SERIAL KAJIAN ULIL ALBAAB No. 22 By : Tri Hidayanda
2 ARTI FAROIDH FAROIDH adalah kata jamak dari FARIDHOH FARIDHOH diambil dari kata FARDH yg berari TAKDIR atau KETENTUAN. Syar I : Bagian yang sudah merupakan ketentuan dari Allah bagi ahli waris.
3 PraktekdiMasyarakat Membuat Warisan pembagian harta sebelum meninggal yang tidak sesuai dengan hukum waris. Menganggap bisa berbuat lebih adil dari ketetapan Allah. Lebihmengutamakanhukumadatatauhukumlain, diluar hukum Allah.
4 JANJI ALLAH QS. An-Nisa 13-14
5 KEUTAMAAN ILMU FAROIDH Dari IbnuMas'ud, dia berkata: TelahbersabdaRosulullohsaw: "Pelajarilah Al-Qur'an dan ajarkanlah kepada manusia. Pelajarilah Faroidhdan ajarkanlahkepadamanusia. Karenaakuadalahorang yang akan mati, sedang ilmupun akan diangkat. Hampir saja dua orang berselisih tentang pembagian warisan dan masalahnya tidak menemukan sseorang yang memberitahukannya kepada keduanya«(hr Ahmad). Dari 'Abdulloh bin 'Amr, bahwa Rosululloh saw bersabda: "Ilmu itu adatigamacam, danselaindariyang tigaituadalahtambahan. (Yang tigaituialah) ayatyang jelas, sunnahyang datangdari nabi, dan faroidhlah yang adil".(hr Abu Dawud dan Ibnu Majah). Dari Abu Hurairoh, bahwa Nabi saw bersabda: "Pelajarilah Faroidh dan ajarkanlahkepadamanusia, karenafaroidhadalahseparuhdari ilmudan akan dilupakan. Faroidhlahilmuyang pertamakali dicabut dari umatku". (HR Ibnu Majah dan Ad-Daroquthni).
6 TIRKAH (PENINGGALAN) Adalah harta yang ditinggalkan oleh mayit(orang yang mati) secara mutlak Hanafi : Allah mewajibkanwarisanpadaharta, bukanyg lain, Hak-haktidakdiwariskankecualiyang mengikuti harta. Maliki, Syafi I dan Hambali: Peninggalan ituu meliputi harta dan hak yang ditinggalkan si mayit.
7 HAK-HAK PENINGGALAN 1. Biaya mengkafani dan penyelenggaraan Jenazah si mayit. 2. Melunas hutangnya. Syafi I : mendahulukanhutangpadaallah (zakat, kifarat) atas hutang pada manusia Hanafi: Hutang pada Allah gugur, kecuali dibayarkan dengan suka atau diwasiatkan. Hambali: sama antara hutang pada Allah dan hutang pada Manusia. 3. Pelaksanaan Wasiat max. 1/3 harta 4. Pembagian sesuai hukum waris.
8 RUKUN WARIS 1. Pewaris(AL-WAARITS) 2. Orang yang mewariskan/ yang meninggal (AL- MUWARITS). 3. Harta yang diwariskan(al-mauruuts)
9 SEBAB PEWARISAN 1. NASAB HAKIKI (karena hubungan kekerabatan)
10 SEBAB PEWARISAN 2. NASAB HUKMI (karena perjanjian) "Wala itu adalah kerabat seperti kekerabatan karena nasab" (HR Ibnu Hibbandan Al-Hakim). 3. PERKAWINAN YANG SHAH Dan bagimu seperdua dari harta yang ditinggalkan oleh isteri-isterimu (QS. 4: 12)
11 SYARAT PEWARISAN 1. Kematian yang Mewariskan. 2. Pewaris yang Hidup setelah yang mewariskan mati. 3. Tidak ada penghalang / pembatal
12 PENGHALANG / PEMBATAL WARISAN Perbudakan(akan menjadi milik Tuannya) Pembunuhan dengan sengaja yang diharamkan. Berlainan Agama
13 ASHABUL FURUDH : Ahliwarisyang telah ditentukan bagiannya dalam Al-qur an, as-sunnah dan Ijma ASHABAH yaitu: Ahli waris yg tdk disebutkan banyaknya bagian dlm alqur an& sunnahdgntegas, atauorg yg menguasai hartawariskrniamenjadiahli waristunggal, selain itu dia juga menerima sisa harta warisan setelah Ashabul Furudh menerima bagian masing masing
14 ASHABAH 1. ASHABAH NASABIYAH : yaitu ashabah karena Nasab, dibedakan atas: Ashabah bi Nafsih: Laki laki yang nasabnya tidak diselingi perempuan Bunuwah(Keanak an) : Anak Lk, Cucu Lk, dst. Ubuwah(Ke-ayah an) : Ayah, Kakek Shahih Ukhuwah(Ke-saudaraan) : Saudaralkkandung/ seayah, anak2 mrk dst. Umuumah: (ke-paman an) Ashabahbi Ghairih: Perempuanyang bahagiannya½ jika sendiri dan 2/3 jika bersama saudara perempuan yang lain, Jika dgn saudara laki2, menjadi Ashabah.
15 ASHABAH Anak Perempuan Cucu Perempuan dari anak Laki-laki Saudara Perempuan Kandung Saudara perempuan seayah Ashabah Ma a Ghairih: Perempuan yg perlu perempuan lain untuk jadi Ashabah: Saudara perempuan kandung jika bersama dgn anak perempuan atau cucu perempuan(dari anak laki2) Saudara perempuan seayah jika bersama dgn anak perempuan atau cucu perempuan(dari anak laki2) 2. ASHABAH SABABIYAH : Adalhatuanyang memerdekakannya, Jika tdk ada maka jatuh ke ashabahnya yang laki-laki.
16 HAJBU / PENGHALANG HAJBU : Menghalangi / mencegah, terhalangnya seseorangdarisemuaatausebagianwarisan. dibedakan atas: 1. HAJBU NUQSHAAN : Berkurangnya warisan seseorang karena adanya orang lain 2. HAJBU HIRMAN : Terhalangnya semua warisan seseorang karena adanya orang lain. HajbuHirmantidakberlakupada6 org : Bapak, Ibu, Anak lk, Anak Pr, Suami, Istri, walaupun bisa saja terkena Hajbu Nuqsaan
17 DALIL DALIL
18 Allah mensyari'atkan bagimu tentang (pembagian pusaka untuk) anak-anakmu. yaitu : bahagian seorang anak lelaki sama dengan bagahian dua orang anak perempuan[272]; dan jika anak itu semuanya perempuan lebih dari dua[273], Maka bagi mereka dua pertiga dari harta yang ditinggalkan; jika anak perempuan itu seorang saja, Maka ia memperoleh separo harta. dan untuk dua orang ibu-bapa, bagi masing-masingnya seperenam dari harta yang ditinggalkan, jika yang meninggal itu mempunyai anak; jika orang yang meninggal tidak mempunyai anak dan ia diwarisi oleh ibu-bapanya (saja), Maka ibunya mendapat sepertiga; jika yang meninggal itu mempunyai beberapa saudara, Maka ibunya mendapat seperenam. (Pembagian-pembagian tersebut di atas) sesudah dipenuhi wasiat yang ia buat atau (dan) sesudah dibayar hutangnya. (Tentang) orang tuamu dan anak-anakmu, kamu tidak mengetahui siapa di antara mereka yang lebih dekat (banyak) manfaatnya bagimu. Ini adalah ketetapan dari Allah. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui lagi Maha Bijaksana. (QS 4 :11)
19
20 Dan bagimu (suami-suami) seperdua dari harta yang ditinggalkan oleh isteri-isterimu, jika mereka tidak mempunyai anak. jika Isteri-isterimu itu mempunyai anak, Maka kamu mendapat seperempat dari harta yang ditinggalkannya sesudah dipenuhi wasiat yang mereka buat atau (dan) seduah dibayar hutangnya. para isteri memperoleh seperempat harta yang kamu tinggalkan jika kamu tidak mempunyai anak. jika kamu mempunyai anak, Maka para isteri memperoleh seperdelapan dari harta yang kamu tinggalkan sesudah dipenuhi wasiat yang kamu buat atau (dan) sesudah dibayar hutang-hutangmu. jika seseorang mati, baik laki- laki maupun perempuan yang tidak meninggalkan ayah dan tidak meninggalkan anak, tetapi mempunyai seorang saudara laki-laki (seibu saja) atau seorang saudara perempuan (seibu saja), Maka bagi masingmasing dari kedua jenis saudara itu seperenam harta. tetapi jika Saudara-saudara seibu itu lebih dari seorang, Maka mereka bersekutu dalam yang sepertiga itu, sesudah dipenuhi wasiat yang dibuat olehnya atau sesudah dibayar hutangnya dengan tidak memberi mudharat (kepada ahli waris)[274]. (Allah menetapkan yang demikian itu sebagai) syari'at yang benar-benar dari Allah, dan Allah Maha mengetahui lagi Maha Penyantun.(QS 4 :12)
21 Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah)[387]. Katakanlah: "Allah Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah)[387]. Katakanlah: "Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu): jika seorang meninggal dunia, dan ia tidak mempunyai anak dan mempunyai saudara perempuan, Maka bagi saudaranya yang perempuan itu seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mempusakai (seluruh harta saudara perempuan), jika ia tidak mempunyai anak; tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, Maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan oleh yang meninggal. dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) Saudara-saudara laki dan perempuan, Maka bahagian seorang saudara laki-laki sebanyak bahagian dua orang saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, supaya kamu tidak sesat. dan Allah Maha mengetahui segala sesuatu. (QS. 4 ; 176)
22 No. AHLI WARIS BAG SYARAT DALIL 1 Anak laki-laki Kandung A Ashabah Hadits 2 Anak perempuan kandung 3 CUCU LAKI-LAKI (dr anak laki-laki) A - Jika ada no. 1, menjadi ashabah saja 4 : 176 1/2 - Jika Anak Tunggal 2/3 - Jika ada 2 orang atau lebih 4:11 G Gugur jika ada no. 1. Hadits A Ashabah G Gugur jika ada no.1 atau ada dua orang no.2 4 CUCU PEREMPUAN (Dari anak Laki-laki) 1/2 Bila sendiri saja 1/6 Bila sendiri dan ada satu orang no. 2 2/3 - Jika ada 2 orang atau lebih 4:176 A Jadi ashabah jika bila ada no.3, walaupun ada dua orang no. 2
23 No. AHLI WARIS BAG SYARAT DALIL 5 BAPAK 1/6 - Jika ada no 1 atau 3, maka dapat 1/6 saja 4:11 A 1/3 Bila ada no. 2 atau 4, maka dapat 1/6 + ashabah Tidak ada no. 1,2,3 maka jadi ashabah saja. - Jika tidak ada 1, 2, 3 - ada 2 orang atau lebih saudara (10,11, 12, 13, 14, 15 6 IBU 7 KAKEK (dr Bapak) 1/3 Bila waris terdiri dari Ibu, bapak, suami atau istri - Jika ada : 1, 2, 3 1/6 - Ada 2 orang atau lebih saudara (10, 11, 12, 13, 14, 15) G Gugur Jika ada no. 5 Bila tidak ada 1, 2, 3, atau 4 maka menjadi A ashabah saja. 1/6 Bila ada 2 atau 4, maka 1/6 + Ashabah Bila ada no. 1 atau no 3 maka dapat 1/6 saja G - GUGUR Jika ada no. 6 8 NENEK (Ibu dari ibu) - Jika 8 dan 9 ada bersamaan, dibagi rata antar 1/6 mereka Gugur jika ada no 6 9 NENEK (ibu dari bapak) 1/6 - Jika 8 dan 9 ada bersamaan, dibagi rata antar mereka 4:11
24 No. AHLI WARIS BAG SYARAT DALIL 10 Sudara Laki-laki Kandung G Gugur jika ada no. 1, 3 atau 5 A - Ashabah G Gugur jika ada no. 1, 3 atau 5 Saudara kandung 1/2 - Sendiri 11 Perempuan 2/3 - Jika ada 2 orang atau lebih A - JIKA 2, 4, 10 ada, maka jadi ashabah Gugur oleh 1, 3, 5, 10, (11 jika bersama dgn no. 2 atau G Saudara laki-laki se ayah 4) 12 Ashabah G - Gugur jika ada 1,2, 3,4, 5, 7 - Ada 2 orang atau lebih 4: Saudara laki-laki seibu 1/3 - Jika 13 & 15 ada bersamaan, 1/3 tersebut dibagi rata 4:11 Laki-laki dan perempuan 1/6 - Hanya seorang saja dan tidak ada no Saudara Perempuan seayah Saudara Perempuanb se- Ibu Gugur oleh 1, 3, 5, 10, (11 jika bersama dgn no. 2 atau G 4) 1/2 - Tunggal 2/3 - Jika ada 2 orang atau lebih 1/6 - Jika hanya ada bersamaan dengan no 11 A Bila bersama no. 10, 2, 4 maka jadi ashabah. G - GUGUR Jika ada 1, 2, 3,4, 5, 7 1/3 - Ada 2 orang atau lebih - Jika 13 & 15 ada bersamaan, 1/3 tersebut dibagi rata Laki-laki dan perempuan 1/6 - Hanya seorang saja dan tidak ada no. 13 4:11
25 No. AHLI WARIS BAG SYARAT DALIL 16 Anak laki laki dari saudara laki-laki kandung G A Gugur oleh 1, 3, 5, 7, 10, 12, (11 atau 14 jika bersama dgn no. 2 atau 4) ASHABAH BINAFSIHI 17 Anak Perempuan dari saudara laki-laki kandung G A Gugur oleh 1, 3, 5, 7, 10, 12, (11 atau 14 jika bersama dgn no. 2 atau 4) ASHABAH BINAFSIHI 18 Paman (Saudara kandung Bapak) G A Gugur oleh 1, 3, 5, 7, 10, 12, 16, (11 atau 14 jika bersama dgn no. 2 atau 4) ASHABAH BINAFSIHI 19 Paman (Saudara Seayah Bapak) G A Gugur oleh 1, 3, 5, 7, 10, 12, 16, (11 atau 14 jika bersama dgn no. 2 atau 4) ASHABAH BINAFSIHI 20 Anak laki-laki paman sekandung G Gugur oleh 1, 3, 5, 7, 10, 12, 16, 18, 19 (11 atau 14 jika bersama dgn no. 2 atau 4) A ASHABAH BINAFSIHI 21 Anak laki-laki paman seayah G Gugur oleh 1, 3, 5, 7, 10, 12, 16, 18, 19 (11 atau 14 jika bersama dgn no. 2 atau 4) A ASHABAH BINAFSIHI
26 No. AHLI WARIS BAG SYARAT DALIL 22 Suami 1/2 Jika tidak ada 1, 2 4:12 1/4 Jika ada 1, Isteri 1/4 Jika tidak ada 1, 2, 3, 4 4:12 1/8 Jika ada 1, 2, 3, 4 24 Laki-laki yang memerdekakan Budak ASHABAH 25 Wanita yang memerdekakan Budak ASHABAH
27 LATIHAN KASUS-KASUS
BAB III ANALISA DAN PEMBAHASAN MASALAH
BAB III ANALISA DAN PEMBAHASAN MASALAH Untuk mendapatkan gambaran yang lebih nyata, maka pada bab ini akan di berikan contoh - contoh permasalahan pembagian warisan berdasarkan ketentuan ketentuan yang
Lebih terperinciStandar Kompetensi : 7. Memahami hukum Islam tentang Waris Kompetensi Dasar: 7.1 Menjelaskan ketentuan-ketentuan hukum waris 7.2 Menjelaskan contoh
Standar Kompetensi : 7. Memahami hukum Islam tentang Waris Kompetensi Dasar: 7.1 Menjelaskan ketentuan-ketentuan hukum waris 7.2 Menjelaskan contoh pelaksanaan hukum waris 1 A. Pembagian Warisan Dalam
Lebih terperinciPengertian Mawaris. Al-miirats, dalam bahasa Arab adalah bentuk mashdar (infinitif) dari kata waritsa-yaritsuirtsan-miiraatsan.
Pengertian Mawaris Al-miirats, dalam bahasa Arab adalah bentuk mashdar (infinitif) dari kata waritsa-yaritsuirtsan-miiraatsan. Maknanya menurut bahasa ialah 'berpindahnya sesuatu dari seseorang kepada
Lebih terperinciFiqh Sunnah jilid 14
Fiqh Sunnah jilid 14 Karangan : As-Sayyid Sabiq Cetakan 2 -- Bandung: Alma'arif, 1988 di edit ulang oleh : refah komputindo / 9134585/081310799994 (distributor computer islami, service,maintenance, networking,
Lebih terperincipusaka), namun keduanya tidak jumpa orang yang mampu menyelesaikan perselisihan mereka. Keutamaan Hak harta Simati
ILMU FARAID 1 Firman Allah : "Allah mensyariatkan bagimu tentang (pembahagian pusaka untuk) anakanakmu. Iaitu bahagian seorang anak lelaki sama dengan bahagian dua orang anak perempuan; dan jika anak itu
Lebih terperinciDaftar Terjemah. Lampiran 1
Lampiran 1 Daftar Terjemah No BAB Halaman Terjemah 1. 1 2 Hai orang-orang beriman apabila kamu dikatakan kepadamu: "Berlapang-lapanglah dalam majlis", Maka lapangkanlah niscaya Allah akan memberi kelapangan
Lebih terperinciMAKALAH PESERTA. Hukum Waris dalam Konsep Fiqh. Oleh: Zaenab, Lc, M.E.I
TRAINING TINGKAT LANJUT RULE OF LAW DAN HAK ASASI MANUSIA BAGI DOSEN HUKUM DAN HAM Jakarta, 3-6 Juni 2015 MAKALAH PESERTA Hukum Waris dalam Konsep Fiqh Oleh: Zaenab, Lc, M.E.I Hukum Waris dalam Konsep
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN UMUM TENTANG HUKUM WARIS ISLAM. Hukum kewarisan sering dikenal dengan istilah faraidh. Hal ini karena
BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG HUKUM WARIS ISLAM A. Pengertian Hukum Waris Islam Hukum kewarisan sering dikenal dengan istilah faraidh. Hal ini karena dalam Islam, bagian-bagian warisan yang menjadi hak
Lebih terperinciPENGHALANG HAK WARIS (AL-HUJUB)
PENGHALANG HAK WARIS (AL-HUJUB) A. Definisi al-hujub Al-hujub dalam bahasa Arab bermakna 'penghalang' atau 'penggugur'. Dalam Al-Qur'an Allah SWT berfirman: "Sekali-kali tidak sesungguhnya mereka pada
Lebih terperinciBAB II KAKEK DAN SAUDARA DALAM HUKUM WARIS. kakek sahih dan kakek ghairu sahih. Kakek sahih ialah setiap kakek (leluhur laki -
BAB II KAKEK DAN SAUDARA DALAM HUKUM WARIS A. Pengertian dan Sumber Hukum. Pakar Hukum waris mengklasifikasikan kakek kepada dua macam, yaitu kakek sahih dan kakek ghairu sahih. Kakek sahih ialah setiap
Lebih terperinciBAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP HIBAH SEBAGAI PENGGANTI KEWARISAN BAGI ANAK LAKI-LAKI DAN PEREMPUAN DI DESA PETAONAN
BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP HIBAH SEBAGAI PENGGANTI KEWARISAN BAGI ANAK LAKI-LAKI DAN PEREMPUAN DI DESA PETAONAN A. Analisis Terhadap Hibah Sebagai Pengganti Kewarisan Bagi Anak Laki-laki dan
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
6 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sistem Pakar Sistem pakar adalah sistem perangkat lunak komputer yang menggunakan ilmu, fakta, dan teknik berpikir dalam pengambilan keputusan untuk menyelesaikan masalahmasalah
Lebih terperinciBAB III ANALISIS PENGELOMPOKAN AHLI WARIS MENURUT FIQIH JA FARIYAH. A. Pengelompokan Ahli Waris Menurut Fiqih Ja fariyah
BAB III ANALISIS PENGELOMPOKAN AHLI WARIS MENURUT FIQIH JA FARIYAH A. Pengelompokan Ahli Waris Menurut Fiqih Ja fariyah Imam Ja far menolak adanya ahli waris secara ashabah dan tanpa membedakan kerabat
Lebih terperinciANALISIS KESULITAN MAHASISWA TENTANG PEMBELAJARAN PECAHAN PADA KITAB FAROID
ANALISIS KESULITAN MAHASISWA TENTANG PEMBELAJARAN PECAHAN PADA KITAB FAROID Netriwati Pendidikan Matematika, IAIN Raden Intan Lampung netriwati@gmail.com Abstrak Fenomena yang terjadi pada mahasiswa adalah
Lebih terperinciPEMBAGIAN WARISAN. Pertanyaan:
PEMBAGIAN WARISAN Pertanyaan dari: EJ, di Cirebon (nama dan alamat diketahui redaksi) (Disidangkan pada Jum at, 13 Zulqa'dah 1428 H / 23 November 2007 M) Pertanyaan: Sehubungan kami sangat awam masalah
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Hukum Warisan Islam Hukum waris islam adalah seperangkat peraturan tertulis berdasarkan wahyu Allah dan sunnah Nabi tentang hal ihwal peralihan harta atau berwujud harta dari
Lebih terperinciKasus Pembagian Harta Warisan
Kasus Pembagian Harta Warisan PEMBAGIAN WARISAN Pertanyaan dari J, di Madura (nama dan alamat diketahui redaksi) Disidangkan pada: Jum at, 19 Shafar 1428 H / 9 Maret 2007 M Pertanyaan: Saya sangat mengharap
Lebih terperinciKEWARISAN SAUDARA KANDUNG LAKI-LAKI/ SAUDARA SEBAPAK LAKI-LAKI BERSAMA ANAK PEREMPUAN TUNGGAL
33 KEWARISAN SAUDARA KANDUNG LAKI-LAKI/ SAUDARA SEBAPAK LAKI-LAKI BERSAMA ANAK PEREMPUAN TUNGGAL FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor: 4 Tahun 2004 Tentang KEWARISAN SAUDARA KANDUNG LAKI-LAKI/ SAUDARA SEBAPAK
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Ilmu Faraidh Ilmu faraidh adalah ilmu tentang harta waris, menurut bahasa arab faraidh yaitu jamak dari lafadz alfaridhoti, jelasnya yaitu alfardhu artinya bagian. Sedangkan menurut
Lebih terperinciRingkasan Fiqih Islam (5)
Ringkasan Fiqih Islam (5) ( Ilmu Waris " Faraidh " ) (5) لفر ي ض لفر ي ض كتا كتا [ Indonesia Indonesian ] Penyusun : Syaikh Muhammad bin Ibrahim At-Tuwaijri Terjemah : Team Indonesia islamhouse.com Editor
Lebih terperinciBAB II PEMBAGIAN WARISAN DALAM HAL TERJADINYA POLIGAMI MENURUT PERSPEKTIF HUKUM WARIS ISLAM
27 BAB II PEMBAGIAN WARISAN DALAM HAL TERJADINYA POLIGAMI MENURUT PERSPEKTIF HUKUM WARIS ISLAM A. Kerangka Dasar Hukum Kewarisan Islam Dalam literatur Indonesia sering menggunakan istilah kata waris atau
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang sebagai jamak dari lafad farîdloh yang berarti perlu atau wajib 26, menjadi ilmu menerangkan perkara pusaka.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian dan Istilah Hukum Waris 1. Definisi Waris Kata wârits dalam bahasa Arab memiliki jama waratsah yang berarti ahli waris 25, ilmu waris biasa juga dikenal dengan ilmu
Lebih terperinciSistem Informasi Pengolahan Data Pembagian Harta Warisan Menurut Hukum Islam Pada Pengadilan Agama Kota Palopo
Sistem Informasi Pengolahan Data Pembagian Harta Warisan Menurut Hukum Islam Pada Pengadilan Agama Kota Palopo NIRSAL Dosen Universitas Cokroaminoto Palopo Email : nirsal_e@yahoo.co.id Abstrak: Banyak
Lebih terperinciBAB II KETENTUAN KEWARISAN MENURUT HUKUM ISLAM DAN KUHPERDATA. a. Pengertian Waris Menurut Hukum Islam
BAB II KETENTUAN KEWARISAN MENURUT HUKUM ISLAM DAN KUHPERDATA A. Kewarisan Menurut Hukum Islam 1. Dasar Kewarisan Menurut Hukum Islam a. Pengertian Waris Menurut Hukum Islam Sebelum menguraikan mengenai
Lebih terperinciSiapa yang Mengajar Auwloh Berhitung?
Hukum Waris: Auwloh Matematikanya Jeblok! HUKUM WARISAN: Siapa yang Mengajar Auwloh Berhitung? Oleh Ali Sina Satu kesalahan hitungan yang paling jelas dalam Qur an dapat ditemukan dalam penjelasan tentang
Lebih terperinciAZAS-AZAS HUKUM WARIS DALAM ISLAM
1 AZAS-AZAS HUKUM WARIS DALAM ISLAM Oleh : Drs. H. Chatib Rasyid, SH., MH. Ketua Pengadilan Tinggi Agama Yogyakarta Pendahuluan Hukum waris dalam Islam adalah bagian dari Syariat Islam yang sumbernya diambil
Lebih terperinciHAK WARIS DZAWIL ARHAM
Nama Kelompok : M. FIQHI IBAD (19) M. ROZIQI FAIZIN (20) NADIA EKA PUTRI (21) NANDINI CHANDRIKA (22) NAUFAL AFIF AZFAR (23) NOER RIZKI HIDAYA (24) XII-IA1 HAK WARIS DZAWIL ARHAM A. Definisi Dzawil Arham
Lebih terperinciBAB IV ANALISA HUKUM TERHADAP PUTUSAN PENGADILAN AGAMA. BANGIL NOMOR 538/Pdt.G/2004/PA.Bgl PERSPEKTIF FIQH INDONESIA
BAB IV ANALISA HUKUM TERHADAP PUTUSAN PENGADILAN AGAMA BANGIL NOMOR 538/Pdt.G/2004/PA.Bgl PERSPEKTIF FIQH INDONESIA A. Analisa Terhadap Pertimbangan Putusan Hakim Pengadilan Agama Bangil Kewenangan Pengadilan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN UMUM TENTANG KEWARISAN MAZHAB SYAFI I. kewarisan perdata barat atau BW dan kewarisan adat. mengikat untuk semua yang beragama Islam.
BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG KEWARISAN MAZHAB SYAFI I 1. Pengertian Kewarisan Kewarisan secara umum dibagi menjadi 3 yaitu: kewarisan Islam, kewarisan perdata barat atau BW dan kewarisan adat. Kewarisan
Lebih terperinciBAB VIII SYARIAT ISLAM TENTANG PEWARISAN
BAB VIII SYARIAT ISLAM TENTANG PEWARISAN Akibat pernikahan dan adanya keturunan diperlukan aturan atau hukum yang mengatur urusan pewarisan atau harta peninggalan. Syariat Islam menyediakan hukum waris
Lebih terperinciBAB IV PEMERATAAN HARTA WARISAN DI DESA BALONGWONO DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM
53 BAB IV PEMERATAAN HARTA WARISAN DI DESA BALONGWONO DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM A. Sistem Pemerataan Harta Warisan di Desa Balongwono dalam Perspektif Hukum Islam 1. Al-Qur an Allah SWT telah menentukan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Hukum Islam telah menerangkan dan mengatur hal-hal ketentuan yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Salah satu syari at yang diatur dalam ajaran Islam adalah tentang hukum waris, yakni pemindahan harta warisan kepada ahli waris yang berhak menerimanya. Hukum
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN UMUM TENTANG HIJAB DAN KEDUDUKAN SAUDARA DALAM KEWARISAN ISLAM. Menurut istilah ulama mawa>rith (fara>id}) ialah mencegah dan
BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG HIJAB DAN KEDUDUKAN SAUDARA DALAM KEWARISAN ISLAM A. Hijab dan Bagiannya 1. Pengertian Menurut bahasa Arab, hijab artinya penghalang atau mencegah atau menghalangi. Dalam al
Lebih terperinciPEMBAGIAN HARTA WARISAN DALAM PERKAWINAN POLIGAMI PERSPEKTIF HUKUM ISLAM
PEMBAGIAN HARTA WARISAN DALAM PERKAWINAN POLIGAMI PERSPEKTIF HUKUM ISLAM Vera Arum Septianingsih 1 Nurul Maghfiroh 2 Abstrak Kewarisan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari sebuah perkawinan. Islam
Lebih terperinciHAK WARIS DAN HAK NAFKAH BAGI PEREMPUAN DALAM PERSPEKTIF ISLAM. Nur Azizah Dosen Fakultas Syariah dan Ilmu Hukum IAIN Padangsidimpuan
37 HAK WARIS DAN HAK NAFKAH BAGI PEREMPUAN DALAM PERSPEKTIF ISLAM Dosen Fakultas Syariah dan Ilmu Hukum IAIN Padangsidimpuan Abstract A woman phase of life is in amenability of two men that is father who
Lebih terperincibismillahirrahmanirrahim
SALINAN PENETAPAN Nomor 112/ Pdt.P/ 2015/ PA Sit. bismillahirrahmanirrahim DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Agama Situbondo yang memeriksa dan mengadili perkara perkara tertentu
Lebih terperinci2-1.
BAB 2. LANDASAN TEORI 2.1. Ilmu Faroidl 2.1.1 Sekilas Ilmu Faroidl Faroidh merupakan bentuk jamak dari kata faridlah yang berasal dari kata faridhah yang berasal dari kata al-fardl dan memiliki arti ketentuan
Lebih terperinciAZAS-AZAS HUKUM WARIS DALAM ISLAM
AZAS-AZAS HUKUM WARIS DALAM ISLAM Pendahuluan Oleh : Drs. H. Chatib Rasyid, SH., MH. 1 Hukum waris dalam Islam adalah bagian dari Syariat Islam yang sumbernya diambil dari al-qur'an dan Hadist Rasulullah
Lebih terperinciBAB II PELAKSANAAN PEMBAGIAN WARIS MENURUT HUKUM ISLAM. yang memiliki beberapa arti yakni mengganti, memberi dan mewarisi. 15
BAB II PELAKSANAAN PEMBAGIAN WARIS MENURUT HUKUM ISLAM A. Pengertian Hukum Kewarisan Islam Secara bahasa, kata waratsa asal kata kewarisan digunakan dalam Al-quran yang memiliki beberapa arti yakni mengganti,
Lebih terperinciSIAPAKAH MAHRAMMU? Mahram adalah orang yang haram untuk dinikahi karena hubungan nasab atau hubungan susuan atau karena ada ikatan perkawinan1)
SIAPAKAH MAHRAMMU? Mahram adalah orang yang haram untuk dinikahi karena hubungan nasab atau hubungan susuan atau karena ada ikatan perkawinan1) Adapun ketentuan siapa yang mahram dan yang bukan mahram
Lebih terperinciKONSEPSI HUKUM WARIS ISLAM DAN HUKUM WARIS ADAT (Analisis Kontekstualisasi dalam Masyarakat Bugis)
JURNAL ILMU SYARI'AH DAN HUKUM Vol. 1, Nomor 2, 2016 ISSN: 2527-8169 (P); 2527-8150 (E) Fakultas Syari'ah IAIN Surakarta KONSEPSI HUKUM WARIS ISLAM DAN HUKUM WARIS ADAT (Analisis Kontekstualisasi dalam
Lebih terperinciBAB II KEDUDUKAN JANDA TANPA KETURUNAN DALAM KEWARISAN ISLAM
29 BAB II KEDUDUKAN JANDA TANPA KETURUNAN DALAM KEWARISAN ISLAM A. Hubungan Ahli Waris Dengan Pewaris Hukum waris adalah segala peraturan hukum yang mengatur tentang beralihnya harta warisan dari pewaris
Lebih terperinciBAB II. Tinjauan Teori Mengenai Hukum Waris Islam. A. Tinjauan Umum Tentang hukum Waris Islam
BAB II Tinjauan Teori Mengenai Hukum Waris Islam A. Tinjauan Umum Tentang hukum Waris Islam 1. Pengertian Hukum Waris Hukum waris adalah suatu hukum yang mengatur peninggalan harta seseorang yang telah
Lebih terperinciBAB II WARIS MENURUT HUKUM ISLAM DAN PERATURAN HUKUM MENGENAI PENGANGKATAN ANAK
BAB II WARIS MENURUT HUKUM ISLAM DAN PERATURAN HUKUM MENGENAI PENGANGKATAN ANAK A. Sejarah Perkembangan Hukum Waris 1. Hukum Waris Sebelum Islam Orang-orang jahiliah telah mengenal sistem waris sebagai
Lebih terperinciBAB II KEWARISAN MENURUT HUKUM ISLAM
BAB II KEWARISAN MENURUT HUKUM ISLAM A. Pengertian Waris dan Harta Waris Untuk bisa membagi harta waris secara benar sesuai dengan aturan dan syariat Islam, tentu saja setiap orang harus mengerti dan memahami
Lebih terperinciBAB III PEMBAGIAN WARISAN DAN WASIAT DALAM PERSPEKTIF CLD KHI
BAB III PEMBAGIAN WARISAN DAN WASIAT DALAM PERSPEKTIF CLD KHI A. Kewarisan dalam CLD KHI Dalam CLD KHI hukum kewarisan diatur pada buku II yang terdiri dari 42 pasal yaitu mulai Pasal 1 sampai dengan Pasal
Lebih terperinciBAB II KEWARISAN DALAM ISLAM
BAB II KEWARISAN DALAM ISLAM A. Pengertian Kewarisan Islam Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) kata waris berarti Orang yang berhak menerima harta pusaka dari orang yang telah meninggal. 1 Di dalam
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS PENDAPAT PARA HAKIM DI PENGADILAN AGAMA KENDAL DALAM PASAL 177 KOMPILASI HUKUM ISLAM TENTANG BAGIAN WARIS BAGI AYAH
BAB IV ANALISIS PENDAPAT PARA HAKIM DI PENGADILAN AGAMA KENDAL DALAM PASAL 177 KOMPILASI HUKUM ISLAM TENTANG BAGIAN WARIS BAGI AYAH A. Analisis Hak Kewarisan Ayah dalam Pasal 177 KHI ditinjau Menurut Perspektif
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN UMUM TENTANG WARIS DAN ISTIMBATH HUKUM YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMAHAMAN TEKS AL-QUR AN
BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG WARIS DAN ISTIMBATH HUKUM YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMAHAMAN TEKS AL-QUR AN A. Pengertian dan Dasar Hukum Waris 1. Pengertian Waris Secara etimologis, kata waris berasal dari
Lebih terperinciBAB III KEUTAMAAN MATEMATIKA DALAM PERSPEKTIF AL-QUR AN. agama-agama lain yang mampu menyamainya. Kesempurnaan Al-Qur an tidak
BAB III KEUTAMAAN MATEMATIKA DALAM PERSPEKTIF AL-QUR AN A. Pandangan Al-Qur an tentang Matematika Al-Qur an adalah kitab suci yang sempurna, yang tidak ada kitab suci agama-agama lain yang mampu menyamainya.
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORI TENTANG HUKUM WARIS DAN SENGKETA AHLI WARIS. Hukum waris sering dikenal dengan istilah fara>id. Hal ini karena dalam
18 BAB II KAJIAN TEORI TENTANG HUKUM WARIS DAN SENGKETA AHLI WARIS A. Tinjauan Hukum Waris 1. Pengertian Hukum Waris Hukum waris sering dikenal dengan istilah fara>id. Hal ini karena dalam Islam, bagian-bagian
Lebih terperinciWaris Tanpa Anak. WARISAN ORANG YANG TIDAK MEMPUNYAI ANAK Penanya: Abdul Salam, Grabag, Purworejo. (disidangkan pada hari Jum'at, 10 Februari 2006)
Waris Tanpa Anak WARISAN ORANG YANG TIDAK MEMPUNYAI ANAK Penanya: Abdul Salam, Grabag, Purworejo. (disidangkan pada hari Jum'at, 10 Februari 2006) Pertanyaan: Kami lima orang bersaudara: 4 orang laki-laki
Lebih terperinciANALISIS HUKUM PENETAPAN AHLI WARIS PENGGANTI MENURUT KOMPILASI HUKUM ISLAM
ANALISIS HUKUM PENETAPAN AHLI WARIS PENGGANTI MENURUT KOMPILASI HUKUM ISLAM (Studi kasus Penetapan Pengadilan Agama Makassar Nomor 3/Pdt.P/2011/PA.Mks) Oleh : RISMA DAMAYANTI SALAM B 111 06 008 FAKULTAS
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN UMUM TENTANG WARIS. Kata waris berasal dari kata bahasa arab mirats. Bentuk jamaknya adalah
19 BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG WARIS A. Pengertian Waris Kata waris berasal dari kata bahasa arab mirats. Bentuk jamaknya adalah mawarits, yang berarti harta warisan atau harta peninggalan mayyit. 1 Ilmu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Islam telah mengatur setiap aspek kehidupan manusia baik yang. menyangkut segala sesuatu yang langsung berhubungan dengan Allah SWT
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Islam telah mengatur setiap aspek kehidupan manusia baik yang menyangkut segala sesuatu yang langsung berhubungan dengan Allah SWT maupun terhadap sesama umat
Lebih terperinciBAB II HUKUM KEWARISAN DALAM ISLAM
BAB II HUKUM KEWARISAN DALAM ISLAM A. Pengertian Hukum Kewarisan Islam Kata waris berasal dari bahasa Arab yaitu warasa-yurisu-warisan yang berarti berpindahnya harta seseorang kepada seseorang setelah
Lebih terperinciBAB II AHLI WARIS MENURUT HUKUM ISLAM. ditinggalkan oleh orang yang meninggal 1. Sementara menurut definisi
16 BAB II AHLI WARIS MENURUT HUKUM ISLAM A. Pengertian dan Sumber Hukum 1. Pengertian Ahli waris adalah orang-orang yang berhak atas warisan yang ditinggalkan oleh orang yang meninggal 1. Sementara menurut
Lebih terperinciBAB IV ISTINBATH HUKUM DAN NATIJAH. nash yang menerangkan tentang pembagian waris seorang transseksual yang
BAB IV ISTINBATH HUKUM DAN NATIJAH A. Istinbath Hukum Dan Natijah Status kewarisan bagi para pelaku transseksual yang mengoperasi ganti kelamin dalmam perspektif ushul fiqih ini merupakan masalah baru
Lebih terperinciBAGIAN WARISAN YANG TELAH DI TENTUKAN DALAM AL-QURAN MENURUT FUQAHAK AHLI SUNAH
BAGIAN WARIAN YANG TELAH DI TENTUKAN DALAM AL-QURAN MENURUT FUQAHAK AHLI UNAH I. ORANG-ORANG YANG BERHAK MENDAPAT BAGIAN ETENGAH (/) ADA GOLONGAN :. uami.. Cucu perempuan dari anak laki-laki (dan keterunan).
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN UMUM TENTANG HAK WARIS BAITUL MAL DALAM HUKUM ISLAM
BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG HAK WARIS BAITUL MAL DALAM HUKUM ISLAM A. Pengertian Waris Kata waris berasal dari bahasa Arab, waris\a-yaris\u yang artinya mempusakai harta, 1 bentuk jamaknya adalah mawa>ris\,
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN UMUM TENTANG HARTA WARISAN
12 BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG HARTA WARISAN A. Pengertian Harta Warisan Warisan berasal dari kata waris, yang berasal dari bahasa Arab, yaitu : warits, yang dalam bahasa Indonesia berarti ahli waris,
Lebih terperinciI l m u W a r i s Oleh : Abu Suhaib Salim Ali Ganim. Surabaya; 11/11/2013 M.
بسم اهلل الرحمن الرحيم السالم عليكم ورحمة اهلل وبركاته I l m u W a r i s Oleh : Abu Suhaib Salim Ali Ganim. Surabaya; 11/11/2013 M. Email : abu.suhaib01@gmail.com Oleh : Abu Suhaib Salim Ali Ganim. Surabaya;
Lebih terperinciBAB II PEMBAGIAN WARISAN DAN WASIAT DALAM PERSPEKTIF KHI
BAB II PEMBAGIAN WARISAN DAN WASIAT DALAM PERSPEKTIF KHI A. Kewarisan dalam KHI Dalam KHI hukum kewarisan diatur pada buku II yang terdiri dari 43 pasal yaitu mulai Pasal 171 sampai dengan Pasal 214. 1.
Lebih terperinciIMPLEMENTASI PEMBELAJARAN FIQH MAWARITS DI MADRASAH ALIYAH
IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN FIQH MAWARITS DI MADRASAH ALIYAH Akh. Mufris 1 Abstrak: Fiqh Mawarits merupakan hal yang sangat penting untuk diajarkan di tingkat sekolah/madrasah, mengingat hukum mempelajarinya
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. Kata mawaris merupakan bentuk jamak dari mirast (irts, wirts,
BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian Waris dan Dasar Hukumnya Kata mawaris merupakan bentuk jamak dari mirast (irts, wirts, wiratsah dan turats, yang dimaknai dengan mauruts) merupakan harta pusaka peninggalan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Segi kehidupan manusia yang telah diatur Allah dapat dikelompokkan
BAB I PENDAHULUAN Segi kehidupan manusia yang telah diatur Allah dapat dikelompokkan menjadi dua kelompok. Pertama, hal-hal yang berkaitan dengan hubungan manusia dengan Allah sebagai penciptanya. Aturan
Lebih terperinciDAHSYATNYA KEKUATAN DO A
DAHSYATNYA KEKUATAN DO A Ahad, 27 Desember 2009 M / 10 Muharram 1431 H Masjid Al Murosalah, Telkom Learning Center, Jl. Gegerkalong Hilir 47 Bandung Penceramah : Ust. Aam Amiruddin Doa merupakan kekuatan
Lebih terperinciSISTEM PEMBAGIAN HARTA WARIS MASYARAKAT MUSLIM DI DESA KALONGAN KECAMATAN UNGARAN TIMUR KABUPATEN SEMARANG
SISTEM PEMBAGIAN HARTA WARIS MASYARAKAT MUSLIM DI DESA KALONGAN KECAMATAN UNGARAN TIMUR KABUPATEN SEMARANG SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana dalam Hukum Islam
Lebih terperinciPembagian Warisan 2 PEMBAGIAN WARISAN (2)
Pembagian Warisan 2 PEMBAGIAN WARISAN (2) Pertanyaan dari: Hasan Nasrullah, di Binjai (Disidangkan pada Jum at, 13 Zulqa'dah 1428 H / 23 November 2007 M) Pertanyaan: Melalui surat ini saya sampaikan kepada
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA WARIS BERBEDA AGAMA. Kata waris berasal dari bahasa Arab yaitu warasa-yarisu-warisan yang
BAB II TINJAUAN PUSTAKA WARIS BERBEDA AGAMA A. Tinjauan Umum tentang Waris 1. Pengertian Waris Kata waris berasal dari bahasa Arab yaitu warasa-yarisu-warisan yang berarti berpindahnya harta seorang kepada
Lebih terperinciWARIS MENUNAIKAN WASIAT JIKA ADA
Company LOGO WARIS WARIS WARIS WARIS WARIS MENYELESAIKAN PERBELANJAAN URUSAN PENGEBUMIAN MENJELASKAN HUTANG-HUTANG SIMATI MENUNAIKAN WASIAT JIKA ADA KLASIFIKASI HARTA PUSAKA/PENCARIAN DLL MENGENAL PASTI
Lebih terperinciMEMBANGUN KELUARGA YANG ISLAMI BAB 9
MEMBANGUN KELUARGA YANG ISLAMI BAB 9 A. KELUARGA Untuk membangun sebuah keluarga yang islami, harus dimulai sejak persiapan pernikahan, pelaksanaan pernikahan, sampai pada bagaimana seharusnya suami dan
Lebih terperinciBAB III ANALISIS DAN PEMBAHASAN. A. Sejarah Penyusunan Buku II Tentang Kewarisan Dalam Kompilasi
BAB III ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Sejarah Penyusunan Buku II Tentang Kewarisan Dalam Kompilasi Hukum Islam Dan Alasan Munculnya Bagian Sepertiga Bagi Ayah Dalam KHI Pasal 177 Hukum waris Islam merupakan
Lebih terperinciBAGIAN WARIS SAUDARA PEREMPUAN SEBAPAK الا خت لا ب ليست كلا خت الشقيقة ف حال اجتماعهن ف
BAGIAN WARIS SAUDARA PEREMPUAN SEBAPAK الا خت لا ب ليست كلا خت الشقيقة ف حال اجتماعهن ف مل اث ] إندوني [ Indonesia - Indonesian - Syaikh Muhammad Shalih Al-Munajid مد صالح املنجد Penterjemah: www.islamqa.info
Lebih terperinciLex et Societatis, Vol. II/No. 8/Sep-Nov/2014. KEDUDUKAN DAN BAGIAN AHLI WARIS PENGGANTI DALAM HUKUM ISLAM 1 Oleh : Alhafiz Limbanadi 2
KEDUDUKAN DAN BAGIAN AHLI WARIS PENGGANTI DALAM HUKUM ISLAM 1 Oleh : Alhafiz Limbanadi 2 A B S T R A K Seiring dengan perkembangan zaman juga pola pikir masyarakat, hal ini menghasilkan adanya berbagai
Lebih terperinciMembangun Keluarga yang Islam
Membangun Keluarga yang Islam KELUARGA MAWARIS Persiapan Pernikahan Pelaksanaan Pernikahan Pembinaan Keluarga Pembagian Waris adalah Hak Allah Prinsip Kewarisan Dalam Islam Ketetapan Allah dan Rasul-Nya
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. Pemberi Wasiat adalah seseorang baik laki-laki maupun perempuan yang
II. TINJAUAN PUSTAKA A. Pemberi Wasiat 1. Pemberi Wasiat Menurut KUHPerdata Pemberi Wasiat adalah seseorang baik laki-laki maupun perempuan yang meninggalkan sejumlah harta kekayaan maupun hak-hak yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang ditinggalkan atau berpindah dan menjadi hak milik ahli warisnya. Allah SWT
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Islam telah menetapkan bila seseorang meninggal dunia, maka harta warisan yang ditinggalkan atau berpindah dan menjadi hak milik ahli warisnya. Allah SWT berfirman
Lebih terperinciBAB IV. PERTIMBANGAN HAKIM DALAM PUTUSAN NOMOR 732/Pdt.G/2008/PA.Mks DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM
BAB IV PERTIMBANGAN HAKIM DALAM PUTUSAN NOMOR 732/Pdt.G/2008/PA.Mks DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM Analisis implementasi Hukum Islam terhadap ahli waris non-muslim dalam putusan hakim di Pengadilan Agama
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Agama yang dibawa oleh Nabi Muhammad SAW merupakan agama
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Agama yang dibawa oleh Nabi Muhammad SAW merupakan agama yang mempunyai aturan yang lengkap dan sempurna, yang dalam ajarannya mengatur segala aspek kehidupan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sebagaimana yang diamanatkan di dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia adalah Negara hukum yang sangat majemuk akan segala budaya dalam perkembangan hukumnya. 1 Menghadapi kenyataan seperti itu, peranan hukum menjadi semakin
Lebih terperinciBAB IV DASAR PERTIMBANGAN MAHKAMAH AGUNG TERHADAP PUTUSAN WARIS BEDA AGAMA DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM
BAB IV DASAR PERTIMBANGAN MAHKAMAH AGUNG TERHADAP PUTUSAN WARIS BEDA AGAMA DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM A. Dasar Pertimbangan Hakim Mahkamah Agung Terhadap Putusan Waris Beda Agama Kewarisan beda agama
Lebih terperinciBAB III Rukun dan Syarat Perkawinan
BAB III Rukun dan Syarat Perkawinan Rukun adalah unsur-unsur yang harus ada untuk dapat terjadinya suatu perkawinan. Rukun perkawinan terdiri dari calon suami, calon isteri, wali nikah, dua orang saksi
Lebih terperinciKEADILAN DALAM HUKUM WARIS ISLAM Oleh : SURYATI Dosen Fakultas Hukum Universitas Wijayakusuma Purwokerto
KEADILAN DALAM HUKUM WARIS ISLAM Oleh : SURYATI Dosen Fakultas Hukum Universitas Wijayakusuma Purwokerto suryashmh@yahoo.com ABSTRAK Dalam tradisi Arab pra Islam, hukum yang diberlakukan menyangkut ahli
Lebih terperinciPERANCANGAN APLIKASI MOBILE AL-FARAIDH (PENGHITUNGAN HAK WARIS) BERBASIS SISTEM ANDROID
Dwija Wisnu Brata: Perancangan Aplikasi Mobile Al-Faraidh 31 PERANCANGAN APLIKASI MOBILE AL-FARAIDH (PENGHITUNGAN HAK WARIS) BERBASIS SISTEM ANDROID Dwija Wisnu Brata Dosen STMIK AsiA Malang ABSTRAK Hak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Amir Syarifudin, Hukum Kewarisan Islam, Fajar Interpratama Offset, Jakarta, 2004, hlm.1. 2
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Hukum Islam merupakan hukum Allah. Dan sebagai hukum Allah, ia menuntut kepatuhan dari umat Islam untuk melaksanakannya sebagai kelanjutan dari keimanannya kepada Allah
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS PENDAPAT IMAM AL-SYAFI I TENTANG KEWARISAN KAKEK BERSAMA SAUDARA. A. Analisis Pendapat Imam al-syafi i Tentang Kewarisan Kakek Bersama
58 BAB IV ANALISIS PENDAPAT IMAM AL-SYAFI I TENTANG KEWARISAN KAKEK BERSAMA SAUDARA A. Analisis Pendapat Imam al-syafi i Tentang Kewarisan Kakek Bersama Saudara Dan Relevansinya Dengan Sistem Kewarisan
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS TERHADAP GUGATAN TIDAK DITERIMA DALAM PERKARA WARIS YANG TERJADI DI PENGADILAN AGAMA GRESIK. (Putusan Nomor : /Pdt.G/ /Pa.
BAB IV ANALISIS TERHADAP GUGATAN TIDAK DITERIMA DALAM PERKARA WARIS YANG TERJADI DI PENGADILAN AGAMA GRESIK (Putusan Nomor : /Pdt.G/ /Pa.Gs) A. Analisis Tentang Dasar Hukum Hakim Tidak Menerima Gugatan
Lebih terperinciLex Privatum, Vol.I/No.5/November/2013
HAK MEWARIS DARI ORANG YANG HILANG MENURUT HUKUM WARIS ISLAM 1 Oleh : Gerry Hard Bachtiar 2 A B S T R A K Hasil penelitian menunjukkan bagaimana asas-asas kewarisan menurut hukum waris Islam serta Hak
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN UMUM MUNASAKHAH. A. Munasakhah Dalam Pandangan Hukum Kewarisan Islam (Fiqh Mawaris) Dan Kompilasi Hukum Islam (KHI)
29 BAB II TINJAUAN UMUM MUNASAKHAH A. Munasakhah Dalam Pandangan Hukum Kewarisan Islam (Fiqh Mawaris) Dan Kompilasi Hukum Islam (KHI) Hukum kewarisan Islam adalah hukum yang mengatur segala sesuatu yang
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA Konsep waris sebagai kewenangan hukum pengadilan agama (PA) terbatas hanya pada konsep waris Islam. Selain itu, secara substansi hukum Islam di indonesia terangkum dalam Kompilasi
Lebih terperinciPEMBUATAN SOFTWARE TATA CARA PEMBAGIAN HARTA WARIS DALAM ISLAM (ILMU FARAID)
PKMT-1-10-1 PEMBUATAN SOFTWARE TATA CARA PEMBAGIAN HARTA WARIS DALAM ISLAM (ILMU FARAID) Harnan Malik Abdullah, Khoirun Sabiq, Handri Dwi Cahyo Pambudi Jurusan Teknik Elektro, Universitas Brawijaya, Malang
Lebih terperinciFIQIH PEMBAGIAN WARISAN
FIQIH PEMBAGIAN WARISAN Warisan adalah bagian tertentu yang diberikan kepada orang yang berhak mendapatkannya dari harta orang yang telah meninggal dunia. Pembagian warisan ini langsung diatur oleh Allah
Lebih terperinciABSTRAK. Kata kunci: Sistem Pakar, Kecerdasan buatan, Waris
1 ABSTRAK Fadil, Umar. 2014. Sistem Pakar Pembagian Waris Berbasis Web. Tugas UAS Jurusan Teknik Informatika. Fakultas Teknik. Universitas Islam Madura Pamekasan. Kata kunci: Sistem Pakar, Kecerdasan buatan,
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI. penelitian terutama dari penelitian-penelitian sebelumnya.
3 BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka Penelitian ini mengggunakan referensi yang berhubungan dengan obyek penelitian terutama dari penelitian-penelitian sebelumnya. Raditya Arief
Lebih terperinciHUKUM WARIS ISLAM DAN PERMASALAHANNYA
HUKUM WARIS ISLAM DAN PERMASALAHANNYA Dalam peradilan atau dalam hukum Indonesia juga terdapat hukum waris adat. Selama ini, khususnya sebelum munculnya UU No.7 Tahun 1989 tentang Peradilan Agama memang
Lebih terperinciBAB IV. ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN AGAMA SEMARANG No.684/Pdt.G/2002/PA.Sm DALAM PERSPEKTIF MUHAMMAD SYAH{RU<R
BAB IV ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN AGAMA SEMARANG No.684/Pdt.G/2002/PA.Sm DALAM PERSPEKTIF MUHAMMAD SYAH{RU
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI TENTANG HUKUM KEWARISAN ISLAM. Kata waris berasal dari bahasa Arab Al-mīrath, dalam bahasa arab
BAB II LANDASAN TEORI TENTANG HUKUM KEWARISAN ISLAM A. Pengertian Waris Kata waris berasal dari bahasa Arab Al-mīrath, dalam bahasa arab adalah bentuk mas}dar dari kata waritha- yarithu- wirthan- mīrāthan,.
Lebih terperinciAnalisis Kesulitan Mahasiswa tentang Pembelajaran Pecahan pada Kitab Faroid. Netriwati IAIN Raden Intan Lampung:
Analisis Kesulitan Mahasiswa tentang Pembelajaran Pecahan pada Kitab Faroid Netriwati IAIN Raden Intan Lampung: netriwati@gmail.com Submitted : 23-03-2016, Revised : 25-4-2016, Accepted : 16-06-2016 Abstract
Lebih terperinciBAB IV MAKNA IDEAL AYAT DAN KONTEKSTUALISASINYA
BAB IV MAKNA IDEAL AYAT DAN KONTEKSTUALISASINYA A. Relefansi Masa Turunnya Ayat dengan Masa Kini Ayat 15 dari surat Al-Ahqaf tersebut merupakan ayat makiyah. Sebelum al-qur an diturunkan, di daerah Makkah
Lebih terperinci