BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN. informasi yang diperoleh dari beberapa sumber, yaitu seorang pakar, dan

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN. informasi yang diperoleh dari beberapa sumber, yaitu seorang pakar, dan"

Transkripsi

1 BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN 3.1 Analisis Permasalahan Dalam mengembangkan sistem pakar diperlukan pengetahuan dan informasi yang diperoleh dari beberapa sumber, yaitu seorang pakar, dan beberapa buku serta pencarian materi pendukung yang dilakukan melalui internet. Seorang pakar adalah seorang yang ahli dan menguasai dalam bidang tertentu dan mempunyai pengetahuan atau keahlian khusus yang tidak dikuasai dan dimiliki oleh kebanyakan oleh orang lain sehingga dapat memecahkan permasalahan yang tidak dapat dipecahkan oleh kebanyakan orang atau dapat memecahkan masalah dengan cara yang lebih efisien (Giarratano dan Riley, 1998, p2). Masalahnya adalah terbatasnya jumlah pakar atau orang orang ahli mengenai hukum waris yang dapat memberikan solusi dan informasi mengenai hal tersebut, bila dibandingkan dengan yang dibutuhkan. Hal ini wajar karena kepakaran baru dapat diperoleh dari pengalaman bertahun-tahun bahkan puluhan tahun. Untuk mengatasi hal itu, perlu dipikirkan suatu metode untuk menyebarkan kepakaran yang dimiliki oleh pakar tersebut. Dengan memindahkan kepakaran yang dimiliki seorang pakar ke dalam suatu program komputer yang dinamakan dengan sistem pakar dan dengan penerapan sistem pakar untuk membagi harta warisan sesuai hukum Islam ini, diharapkan dapat membantu masyarakat untuk mengetahui informasi bagian-bagian hak ahli waris 40

2 41 dalam mendapatkan harta warisan yang sepantasnya. Sehingga akan membantu mempermudah melakukan pembagian harta warisan sesuai ajaran agama Islam dengan adil. Selain itu, juga memungkinkan setiap individu untuk menghemat waktu, biaya dan tenaga dalam memperoleh informasi tentang hukum waris dalam Islam. 3.2 Akuisisi Pengetahuan Sumber Pengetahuan Akuisisi pengetahuan dilakukan dengan melakukan wawancara kepada Dr. Imron Zabidi, MA, M.Phil, seorang praktisi dan dosen, dan melakukan studi literatur yang direkomendasikan beliau, yaitu buku Pembagian Waris Menurut Islam yang ditulis oleh Muhammad Ali Ash- Shabuni Pembagian Harta Warisan Dalam membagi warisan ini, kami menggunakan pendapat Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah, yang berpendapat bahwa tidak ada penghalang saling waris-mewarisi antara seorang muslim dengan seorang munafik, karena seorang munafik dihukumi muslim secara zhahir. Ia juga berpendapat bahwa seorang muslim dapat mewarisi harta dari kerabatnya yang murtad dan kafir dzimmi, yaitu orang kafir yang tidak memerangi umat Islam dan agama Islam, dan hidup atau tinggal di negeri kaum muslimin yang diikat dengan perjanjian untuk tunduk dan patuh terhadap peraturan yang berlaku di negeri tersebut.

3 42 Pembagian harta warisan dalam hukum Islam dilakukan dengan mengecek ahli waris yang ada, menetapkan besarnya hak masing masing ahli waris, melakukan aul dan radd jika diperlukan,dan menghitung besarnya harta warisan bagi masing masing ahli waris. Berikut tabel - tabel kadar harta warisan berdasarkan ahli waris. Tabel 3.1 Kadar Anak Laki - laki Kadar Kondisi Semua Sama banyak Ashabah Ashabah Seorang diri Lebih dari seorang Bersama anak perempuan Bersama waris fardhu Keterangan: Ashabah : menerima seluruh sisa bagian setelah waris fardhu menerima bagian Waris fardhu : ahli waris pokok Tabel 3.2 Kadar Anak Perempuan Kadar Kondisi 1/2 Seorang diri 2/3 Dua orang atau lebih Ashabah Bersama anak laki laki

4 43 Tabel 3.3 Kadar Suami Kadar Kondisi Mempunyai anak ATAU mempunyai anak cucu dari 1/4 anak laki - laki Tidak mempunyai anak ATAU tidak mempunyai 1/2 anak cucu dari anak laki - laki Tabel 3.4 Kadar Istri Kadar Kondisi Mempunyai anak ATAU mempunyai anak cucu dari 1/8 anak laki laki Tidak mempunyai anak ATAU tidak mempunyai 1/4 anak cucu dari anak laki - laki Tabel 3.5 Kadar Ibu Kadar Kondisi Mempunyai anak ATAU cucu dari anak laki - laki 1/6 ATAU mempunyai dua saudara kandung ATAU saudara seayah Tidak mempunyai anak ATAU cucu dari anak laki - 1/3 laki ATAU tidak ada dua saudara kandung ATAU saudara seayah 1/3 sisa Bersama ayah serta suami ATAU isteri

5 44 Tabel 3.6 Kadar Ayah Kadar 1/6 Ashabah Kondisi Mempunyai anak ATAU mempunyai cucu dari anak laki laki Tidak mempunyai anak ATAU tidak mempunyai cucu dari anak laki laki Tabel 3.7 Kadar Cucu Laki - laki Kadar Kondisi Sama dengan anak laki - laki Terhalang Tidak mempunyai anak laki laki Mempunyai anak laki - laki Tabel 3.8 Kadar Cucu Perempuan Kadar Kondisi 1/2 Mempunyai seorang DAN tidak ada anak laki - laki 2/3 Mempunyai 2 orang atau lebih DAN tidak ada anak laki laki Mempunyai seorang atau lebih DAN bersama-sama 1/6 dengan seorang anak perempuan DAN tidak ada anak laki - laki Ashabah Mempunyai cucu laki laki

6 45 Terhalang Mempunyai anak laki laki ATAU 2 anak perempuan atau lebih Tabel 3.9 Kadar Nenek Kadar Syarat 1/6 Tidak ada ibu DAN ayah Terhalang Ada ibu DAN ayah Tabel 3.10 Kadar Saudara Kandung Perempuan Kadar Kondisi Sendiri DAN tidak ada anak, cucu, ayah DAN tidak ½ ada waris yang menjadikannya Ashabah Dua orang atau lebih, tidak ada anak, cucu, ayah 2/3 Ashabah DAN tidak ada ahli yang menjadikannya Ashabah Mempunyai saudara laki - laki kandung ATAU kakek Adanya ayah, ATAU anak laki - laki ATAU cucu laki Terhalang laki dari anak laki - laki Tabel 3.11 Kadar Saudara Seibu Laki laki dan Perempuan Kadar 1/6 Kondisi Hanya seorang, tidak ada ayah, kakek DAN tidak ada anak ATAU cucu dari anak laki - laki 1/3 Dua atau lebih, tidak ada ayah, kakek DAN tidak ada

7 46 anak ATAU cucu dari anak laki laki Terhalang Adanya ayah, kakek, anak dan cucu dari anak laki - laki Tabel 3.12 Kadar Saudara Seayah Perempuan Kadar ½ Kondisi Hanya seorang, tidak ada anak, cucu,saudara kandung, ayah DAN tidak ada ahli yang menjadikannya Ashabah Dua orang atau lebih dengan syarat tidak ada cucu laki - 2/3 laki, saudara kandung, ayah DAN tidak ada ahli yang menjadikannya Ashabah 1/6 Ashabah Seorang atau lebih mempunyai saudara perempuan seibu seayah Disebabkan oleh saudara laki - laki seayah ATAU kakek Mempunyai ayah DAN Dua orang atau lebih saudara Terhalang perempuan kandung DAN Seorang saudara perempuan kandung DAN mempunyai anak perempuan DAN cucu perempuan DAN Saudara laki - laki kandung Tabel 3.13 Kadar Kakek Kadar Sama dengan Syarat Tidak mempunyai ayah DAN saudara kandung

8 47 ayah Terhalang Mempunyai ayah DAN saudara kandung 3.3 Representasi Pengetahuan Pengetahuan yang telah didapat dari pakar, literatur, dan media internet, selanjutnya direpresentasikan dalam bentuk pohon keputusan. Representasi pengetahuan dapat digunakan dalam pertimbangan dan memfasilitasi kecepatan dalam menarik kesimpulan dalam basis pengetahuan untuk pembagian harta warisan pada sistem. Berikut adalah pohon keputusan dari hasil pengetahuan yang didapat untuk pembagian harta warisan dalam sistem ini. Gambar 3.1 Pohon Keputusan Kadar Warisan Anak Laki-laki

9 48 Gambar 3.2 Pohon Keputusan Kadar Warisan Anak Perempuan Gambar 3.3 Pohon Keputusan Kadar Warisan Cucu Laki-laki

10 49 Gambar 3.4 Pohon Keputusan Kadar Warisan Cucu Perempuan Gambar 3.5 Pohon Keputusan Kadar Warisan Suami

11 50 Gambar 3.6 Pohon Keputusan Kadar Warisan Istri Gambar 3.7 Pohon Keputusan Kadar Warisan Ayah

12 Gambar 3.8 Pohon Keputusan Kadar Warisan Ibu 51

13 52 Gambar 3.9 Pohon Keputusan Kadar Warisan Kakek Gambar 3.10 Pohon Keputusan Kadar Warisan Nenek dari Ayah

14 53 Gambar 3.11 Pohon Keputusan Kadar Warisan Nenek dari Ibu Gambar 3.12 Pohon Keputusan Kadar Warisan Saudara Perempuan Kandung

15 Gambar 3.13 Pohon Keputusan Kadar Warisan Saudara Laki - laki Kandung 54

16 Gambar 3.14 Pohon Keputusan Kadar Warisan Saudara Perempuan Seayah 55

17 Gambar 3.15 Pohon Keputusan Kadar Warisan Saudara Laki - laki Seayah 56

18 57 Gambar 3.16 Pohon Keputusan Kadar Warisan Saudara Laki - laki dan Perempuan Seibu

19 58 Gambar 3.17 Pohon Keputusan Kadar Warisan Anak Laki-laki Saudara Kandung

20 Gambar 3.18 Pohon Keputusan Kadar Warisan Anak Laki-laki Saudara Seayah 59

21 Gambar 3.19 Pohon Keputusan Kadar Warisan Paman Kandung 60

22 Gambar 3.20 Pohon Keputusan Kadar Warisan Paman Seayah 61

23 Gambar 3.21 Pohon Keputusan Kadar Warisan Anak Paman Kandung 62

24 63 Gambar 3.22 Pohon Keputusan kadar warisan Anak Paman Seayah Dari representasi pengetahuan tersebut, pohon keputusan sistem pakar ini memiliki 381 node, 11 tingkat (level) dan 136 aturan (rule).

25 Perancangan Sistem Perancangan adalah penggambaran, perencanaan, dan pembuatan sketsa untuk memberikan gambaran tentang implementasi sistem pakar berbasis web untuk pembagian harta waris menurut hukum Islam Bagan Alir Sistem Gambar 3.23 Bagan Alir Sistem

26 65 Bagan alir sistem yang ditunjukan gambar 3.23 menjelaskan urutan urutan proses dari sistem pakar pembagian harta warisan menurut hukum Islam Perancangan Basis Pengetahuan Perancangan aturan dalam sistem pakar melibatkan keterkaitan antara kadar ahli waris dengan keberadaan ahli waris. Aturan dalam sistem pakar dirancang berdasarkan masing masing golongan ahli waris. Berikut adalah contoh pseudocode dari rancangan aturan dalam sistem pakar berbasis web untuk pembagian harta warisan menurut hukum Islam: 1. Ahli waris suami IF anak laki-laki >0 THEN kadar suami ¼ IF anak laki-laki =0 AND anak perempuan>0 THEN kadar suami ¼ IF anak laki-laki =0 AND anak perempuan=0 AND cucu laki laki>0 THEN kadar suami ¼ IF anak laki-laki =0 AND anak perempuan=0 AND cucu laki laki=0 AND cucu perempuan>0 THEN kadar suami ¼ IF anak laki-laki =0 AND anak perempuan=0 AND cucu laki laki=0 AND cucu perempuan=0 THEN kadar suami 1/8

27 66 2. Ahli waris cucu perempuan IF anak laki = 0 AND anak perempuan=1 AND cucu laki laki=0 AND cucu perempuan =1 THEN kadar cucu perempuan 1/2 IF anak laki = 0 AND anak perempuan=1 AND cucu laki laki = 0 AND cucu perempuan >1 THEN kadar cucu perempuan 2/3 IF anak laki = 0 AND anak perempuan<2 AND cucu laki laki>0 THEN kadar cucu perempuan sisa 3. Ahli waris saudara laki laki kandung IF anak laki laki = 0 AND cucu laki laki = 0 AND ayah = 0 THEN kadar saudara laki laki kandung sisa Perancangan Mesin Inferensi Mesin inferensi dalam sistem pakar berbasis weba untuk pembagian harta warisan menurut hukum Islam diimplementasikan melalui teknik query database. Langkah langkah penelusuran adalah: 1. Sistem mendapatkan fakta baru dari pengguna 2. Fakta baru dicocokan dengan rule rule yang ada, sehingga terdapat kemungkinan rule yang dipakai 3. Selanjutnya sistem mengambil fakta lainnya. Fakta fakta tersebut dicocokkan dengan rule yang ada. 4. Sistem akan mencocokan kesesuaian fakta fakta dengan rule dan menampilkan rule yang sesuai sebagai hasil akhir.

28 Perancangan Basis Data Basis data digunakan untuk menyimpan rule, premis, kesimpulan, dan mesin inferensi dalam proses pengambilan keputusan. Perancangan basis data bertujuan untuk mendapatkan struktur file dan hubungan antar tabel. Tabel tabel yang digunakan adalah: 1. Tabel ms_pertanyaan, berguna untuk menyimpan daftar pertanyaan ahli waris, penjelasan atas pertanyaan, dan pertanyaan selanjutnya. Tabel ini terdiri dari field: kd_tanya, sebagai primary key dan menyimpan nomor pertanyaan. txt_tanya, untuk menyimpan daftar ahli waris. txt_jelas, untuk menyimpan penjelasan dari pertanyaan. kd_ya, untuk menyimpan nomor pertanyaan selanjutnya jika jawaban pertanyaan adalah ya. kd_tdk, untuk menyimpan nomor pertanyaan selanjutnya jika jawaban pertanyaan adalah tidak. 2. Tabel ms_peraturan, berguna untuk menyimpan peraturan peraturan, kadar, dan penjelasan atas peraturan. Tabel ini terdiri dari field: kd_aturan, sebagai primary key dan menyimpan nomor peraturan. txt_aturan, untuk menyimpan daftar ahli waris.

29 68 kadar, untuk menyimpan kadar pembagian. deskripsi, untuk menyimpan penjelasan dari peraturan tersebut. 3. Tabel ms_user, berguna untuk menyimpan identitas pengguna sistem dan sebagai sesi dalam mengakses sistem. Tabel ini terdiri dari field: kd_user, sebagai primary key, menyimpan kode pengguna dan sebagai sesi. nama, untuk menyimpan nama pengguna. , untuk menyimpan pengguna. alamat, untuk menyimpan alamat pengguna. 4. Tabel detail_kondisi, berguna untuk menyimpan kondisi kondisi dari peraturan. Tabel ini terdiri dari field: kd_aturan, sebagai primary key1 dan menyimpan nomor peraturan. kd_kondisi, sebagai primary key2 dan menyimpan nomor kondisi kondisi. kd_tanya, sebagai foreign key untuk menyimpan nomor pertanyaan. jawaban, untuk menyimpan nilai kondisi dari kd_tanya 5. Tabel detail_history, berguna untuk menyimpan jawaban dari pertanyaan yang diajukan. Tabel ini terdiri dari field: kd_user, sebagai primary key1 dan menyimpan sesi. kd_history, sebagai primary key dan menyimpan nomor history.

30 69 kd_tanya, sebagai foreign key untuk menyimpan nomor pertanyaan yang telah ditanyakan. jawaban, untuk menyimpan jawaban atas kd_tanya. Jumlah, untuk menyimpan jumlah ahli waris atas kd_tanya. 6. Tabel detail_hasil, berguna untuk menyimpan hasil keputusan dari kesesuaian peraturan berdasarkan sesi. Tabel ini terdiri dari field: kd_user, sebagai primary key1 dan menyimpan sesi. kd_hasil, sebagai primary key2 dan menyimpan nomor hasil. kd_aturan, sebagai foreign key untuk menyimpan kd_aturan. 7. Tabel administrator, berguna untuk menyimpan pengguna yang memiliki hak akses untuk melihat, merubah data. Tabel ini terdiri dari field: kd_user, sebagai primary key username, menyimpan id administrator. Password, menyimpan password administrator yang dienkripsi dengan md5.

31 70 Bentuk ERD dari rancangan basis data dijelaskan pada gambar Gambar 3.24 ERD Perancangan Antarmuka Diagram Hirarki Secara garis besar, antar muka dalam sistem pakar berbasis web terdiri atas beberapa menu, yaitu: 1. Menu utama yang terdiri atas beranda, sistem pakar untuk mengakses halaman sistem pakar untuk pembagian harta warisan menurut hukum Islam dan buku tamu untuk mengisi buku tamu yang telah mengakses situs sistem pakar. 2. Menu artikel merupakan menu informasi seputar hukum waris Islam dan kompilasi hukum Islam untuk memberikan

32 71 wawasan mengenai hukum waris Islam dan kompilasi hukum Islam. 3. Menu hubungan luar merupakan menu untuk menghubungkan sistem dengan situs web Badan Peradilan Agama Republik Indonesia sebagai lembaga hukum negara yang menangani perkara dalam hukum islam dan situs web Departemen Agama sebagai departemen yang membina kehidupan beragama warga negara Republik Indonesia. Gambar 3.25 menjelaskan garis besar struktur menu pada sistem pakar berbasis web untuk pembagian harta waris menurut hukum Islam. Gambar 3.25 Diagram Hirarki Antarmuka Diagram Transisi Diagram transisi yang ditunjukkan pada gambar 3.26 menjelaskan tahapan perpindahan antar muka dalam sistem pakar

33 berbasis web untuk pembagian harta warisan menurut hukum Islam. 72 Gambar 3.26 Diagram Transisi Antarmuka indeks memiliki 7 pilihan menu yang akan menuju perpindahan antar muka lainnya. Jika pengguna memilih menu sistem pakar, maka akan tampil antar muka tentang pertanyaan untuk menganalisa ahli waris yang ada. Pada tampilan pertanyaan, terdapat pilihan untuk lanjut atau kembali. Pilihan kembali akan menampilkan antarmuka pertanyaan sebelumnya. Pilihan lanjut akan menampilkan antarmuka tentang pertanyaan selanjutnya sampai sistem dapat menganalisa ahli waris dan akan ditampilkan antarmuka tentang hasil analisa hak dan bagian ahli waris. Pada antarmuka hasil analisa hak dan bagian ahli waris terdapat pilihan

34 73 kembali atau lanjut. Pilihan kembali akan menampilkan antarmuka pertanyaan awal dari sistem pakar, sedangkan pilihan lanjut akan menampilkan antarmuka perhitungan harta warisan. Antarmuka perhitungan harta warisan hanya memiliki pilihan lanjut dan menampilkan antarmuka hasil perhitungan harta warisan. Antarmuka hasil perhitungan harta warisan memiliki pilihan cetak untuk mencetak hasil perhitungan dan pilihan selesai untuk keluar dari menu sistem pakar dan akan ditampilkan antarmuka buku tamu. Jika pengguna memilih menu buku tamu, maka sistem akan menampilkan antarmuka buku tamu. Pilihan dalam antarmuka buku tamu yaitu reset untuk menampilkan antarmuka buku tamu kembali dan submit untuk menampilkan antarmuka respon terima kasih. Jika pengguna memilih menu artikel hukum waris islam, maka akan menuju tampilan daftar artikel hukum waris Islam, dan jika pengguna memilih salah satu daftar artikel hukum waris Islam dengan menekan judul artikel tersebut, maka akan menampilkan detail artikel. Begitupun jika pengguna memilih menu artikel kompilasi hukum Islam, maka akan menuju tampilan daftar artikel kompilasi hukum Islam, dan jika pengguna memilih salah satu daftar artikel kompilasi hukum Islam dengan menekan judul artikel tersebut, maka akan menampilkan detail artikel.

35 74 Jika pengguna memilih menu hubungan luar departemen agama, maka browser akan berpindah menuju situs web Departemen Agama. Jika pengguna memilih menu hubungan luar badan peradilan agama, maka browser akan berpindah menuju situs web Badan Peradilan Agama Tampilan Antarmuka Tampilan antarmuka dalam sistem pakar berbasis web untuk pembagian harta warisan menurut hukum Islam terdiri dari: a. Antarmuka Beranda dan Indeks Gambar 3.27 Rancangan Antarmuka Beranda

36 75 b. Antarmuka Buku Tamu Gambar 3.28 Rancangan Antarmuka Buku Tamu c. Antarmuka Pertanyaan Sistem Pakar Gambar 3.29 Rancangan Antarmuka Pertanyaan Sistem Pakar

37 76 d. Antarmuka Kadar Pembagian Ahli Waris Gambar 3.30 Rancangan Antarmuka Kadar Pembagian Ahli Waris e. Antarmuka Hasil Pembagian Harta Warisan Gambar 3.31 Rancangan Antarmuka Hasil Pembagian Ahli Waris

38 77 f. Antarmuka Daftar Artikel Gambar 3.32 Rancangan Antarmuka Artikel

SISTEM PAKAR BERBASIS WEB UNTUK PEMBAGIAN HARTA WARISAN MENURUT HUKUM ISLAM SKRIPSI. Oleh

SISTEM PAKAR BERBASIS WEB UNTUK PEMBAGIAN HARTA WARISAN MENURUT HUKUM ISLAM SKRIPSI. Oleh SISTEM PAKAR BERBASIS WEB UNTUK PEMBAGIAN HARTA WARISAN MENURUT HUKUM ISLAM SKRIPSI Oleh Suryo Priyono 0900817155 Ahmad Deni Muttaqin 0900829956 Kelas/Kelompok : 08PAT/05 Universitas Bina Nusantara Jakarta

Lebih terperinci

Standar Kompetensi : 7. Memahami hukum Islam tentang Waris Kompetensi Dasar: 7.1 Menjelaskan ketentuan-ketentuan hukum waris 7.2 Menjelaskan contoh

Standar Kompetensi : 7. Memahami hukum Islam tentang Waris Kompetensi Dasar: 7.1 Menjelaskan ketentuan-ketentuan hukum waris 7.2 Menjelaskan contoh Standar Kompetensi : 7. Memahami hukum Islam tentang Waris Kompetensi Dasar: 7.1 Menjelaskan ketentuan-ketentuan hukum waris 7.2 Menjelaskan contoh pelaksanaan hukum waris 1 A. Pembagian Warisan Dalam

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. agar sistem pakar ini dapat berjalan sebagaimana mestinya. Sistem pakar ini

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. agar sistem pakar ini dapat berjalan sebagaimana mestinya. Sistem pakar ini BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Spesifikasi Sistem Pakar Spesifikasi sistem (hardware dan software) sangat perlu diperhatikan agar sistem pakar ini dapat berjalan sebagaimana mestinya. Sistem pakar

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. ( dalam hal ini adalah Hukum Perdata ), sering ditemukan beberapa praduga

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. ( dalam hal ini adalah Hukum Perdata ), sering ditemukan beberapa praduga BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Analisis Sistem Dalam menghadapi suatu masalah yang berhubungan dengan Hukum ( dalam hal ini adalah Hukum Perdata ), sering ditemukan beberapa

Lebih terperinci

APLIKASI SISTEM PAKAR ILMU FARAIDH MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING BERBASIS WEB

APLIKASI SISTEM PAKAR ILMU FARAIDH MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING BERBASIS WEB APLIKASI SISTEM PAKAR ILMU FARAIDH MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING BERBASIS WEB Nama : Tiara Lisya Ardhillah NPM : 17112372 Jurusan : Sistem Informasi Pembimbing : Dr. Novrina, S.Kom, MMSI Latar Belakang

Lebih terperinci

Pengertian Mawaris. Al-miirats, dalam bahasa Arab adalah bentuk mashdar (infinitif) dari kata waritsa-yaritsuirtsan-miiraatsan.

Pengertian Mawaris. Al-miirats, dalam bahasa Arab adalah bentuk mashdar (infinitif) dari kata waritsa-yaritsuirtsan-miiraatsan. Pengertian Mawaris Al-miirats, dalam bahasa Arab adalah bentuk mashdar (infinitif) dari kata waritsa-yaritsuirtsan-miiraatsan. Maknanya menurut bahasa ialah 'berpindahnya sesuatu dari seseorang kepada

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Analisa sistem pada penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan sistem yang sedang berjalan yang terdiri dari input, proses, dan output sistem sehingga

Lebih terperinci

BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN. Aplikasi yang akan dibangun merupakan aplikasi berbasis android yang

BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN. Aplikasi yang akan dibangun merupakan aplikasi berbasis android yang BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Sistem Aplikasi yang akan dibangun merupakan aplikasi berbasis android yang berfungsi sebagai alat bantu atau pemberi rekomendasi kepada pengguna dari proses pembagian

Lebih terperinci

BAB IV PERANCANGAN SISTEM

BAB IV PERANCANGAN SISTEM BAB IV PERANCANGAN SISTEM Perancangan akan dimulai setelah tahap analisis terhadap sistem selesai dilakukan. Perancangan dapat didenifisikan sebagai penggambaran, perencanaan dan pembuatan sketsa atau

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PEMBAHASAN MASALAH

BAB III ANALISA DAN PEMBAHASAN MASALAH BAB III ANALISA DAN PEMBAHASAN MASALAH Untuk mendapatkan gambaran yang lebih nyata, maka pada bab ini akan di berikan contoh - contoh permasalahan pembagian warisan berdasarkan ketentuan ketentuan yang

Lebih terperinci

APLIKASI PEMBAGIAN HARTA WARIS BERBASIS ANDROID DENGAN METODE FORWARD CHAINING SKRIPSI

APLIKASI PEMBAGIAN HARTA WARIS BERBASIS ANDROID DENGAN METODE FORWARD CHAINING SKRIPSI APLIKASI PEMBAGIAN HARTA WARIS BERBASIS ANDROID DENGAN METODE FORWARD CHAINING SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Yogyakarta untuk Memenuhi Sebagian

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Pakar 2.1.1 Definisi Sistem pakar adalah suatu sistem yang berusaha mengadopsi pengetahuan manusia ke dalam komputer agar komputer dapat menyelesaikan masalah seperti yang

Lebih terperinci

BAB IV PERANCANGAN SISTEM 4.1 PERANCANGAN SISTEM Untuk memudahkan pembuatan aplikasi sistem pakar berbasis website, maka akan dibuat model menggunakan UML (Unified Modeling Language). Perlu diketahui metode

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI. penelitian terutama dari penelitian-penelitian sebelumnya.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI. penelitian terutama dari penelitian-penelitian sebelumnya. 3 BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka Penelitian ini mengggunakan referensi yang berhubungan dengan obyek penelitian terutama dari penelitian-penelitian sebelumnya. Raditya Arief

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Yang Sedang Berjalan Analisa sistem merupakan proses awal yang harus dilaksanakan untuk menentukan permasalahan yang sedang dihadapi. Tahap ini bertujuan

Lebih terperinci

Sistem Informasi Pengolahan Data Pembagian Harta Warisan Menurut Hukum Islam Pada Pengadilan Agama Kota Palopo

Sistem Informasi Pengolahan Data Pembagian Harta Warisan Menurut Hukum Islam Pada Pengadilan Agama Kota Palopo Sistem Informasi Pengolahan Data Pembagian Harta Warisan Menurut Hukum Islam Pada Pengadilan Agama Kota Palopo NIRSAL Dosen Universitas Cokroaminoto Palopo Email : nirsal_e@yahoo.co.id Abstrak: Banyak

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS PUTUSAN SENGKETA WARIS SETELAH BERLAKUNYA PASAL 49 HURUF B UU NO. 3 TAHUN 2006 TENTANG PERADILAN AGAMA

BAB IV ANALISIS PUTUSAN SENGKETA WARIS SETELAH BERLAKUNYA PASAL 49 HURUF B UU NO. 3 TAHUN 2006 TENTANG PERADILAN AGAMA 70 BAB IV ANALISIS PUTUSAN SENGKETA WARIS SETELAH BERLAKUNYA PASAL 49 HURUF B UU NO. 3 TAHUN 2006 TENTANG PERADILAN AGAMA A. Analisis Yuridis Terhadap Dasar Hukum Yang Dipakai Oleh Pengadilan Negeri Jombang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri dari suami istri dan anaknya, atau ayah dan anaknya, atau ibu dan anaknya (Suprajitno, 2004). Setiap

Lebih terperinci

APLIKASI PERHITUNGAN HARTA WARIS BERDASARKAN HUKUM ISLAMBERBASIS WEB TUGAS AKHIR

APLIKASI PERHITUNGAN HARTA WARIS BERDASARKAN HUKUM ISLAMBERBASIS WEB TUGAS AKHIR APLIKASI PERHITUNGAN HARTA WARIS BERDASARKAN HUKUM ISLAMBERBASIS WEB TUGAS AKHIR DISUSUN OLEH : MUFARRIHIN ARHAM 09560174 JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG 2013

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Islam mengajarkan berbagai macam hukum yang menjadikan aturanaturan

BAB I PENDAHULUAN. Islam mengajarkan berbagai macam hukum yang menjadikan aturanaturan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Islam mengajarkan berbagai macam hukum yang menjadikan aturanaturan bagi muslim dan muslimah, salah satunnya adalah hukum kewarisan. Yang mana hukum kewarisan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN 3.1 ANALISIS MASALAH Berita adalah laporan tercepat mengenai fakta atau ide terbaru yang benar, berita tersebar ke khalayak luas melalui media kabar berkala seperti surat

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Hasil Berikut ini dijelaskan tentang tampilan hasil dari analisa dan rancang bangun sistem pakar mendiagnosis kerusakan mesin pendingin ruangan (toshiba). Website ini terdiri

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sejarah internet dimulai pada 1969 ketika Departemen Pertahanan Amerika, U.S. Defense Advanced Research Projects Agency (DARPA) memutuskan untuk mengadakan riset tentang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 70 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN IV.1. Hasil Dalam pembahasan hasil program berisi tentang menjelaskan halaman dari program, terutama yang berkaitan dengan interface (antar muka) sebagai penghubung antara

Lebih terperinci

PERANCANGAN APLIKASI SISTEM PAKAR PEMBAGIAN HARTA WARIS MENURUT ISLAM MENGGUNAKAN METODE BACKWARD CHAINING

PERANCANGAN APLIKASI SISTEM PAKAR PEMBAGIAN HARTA WARIS MENURUT ISLAM MENGGUNAKAN METODE BACKWARD CHAINING PERANCANGAN APLIKASI SISTEM PAKAR PEMBAGIAN HARTA WARIS MENURUT ISLAM MENGGUNAKAN METODE BACKWARD CHAINING Evi Dewi Sri Mulyani 1), Teuku Mufizar 2), Indah Novianti 3) 1), 2, (3) Teknik Informatika STMIK

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1 Analisa Sistem Kendala-kendala yang dihadapi pada sistem yang sedang berjalan yaitu : 1. Sebagian besar masyarakat tidak perduli akan penyakit yang dideritanya.

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN SISTEM PAKAR DIAGNOSIS PENYAKIT DAN HAMA PADA TANAMAN SEMANGKA BERBASIS ANDROID

PENGEMBANGAN SISTEM PAKAR DIAGNOSIS PENYAKIT DAN HAMA PADA TANAMAN SEMANGKA BERBASIS ANDROID PENGEMBANGAN SISTEM PAKAR DIAGNOSIS PENYAKIT DAN HAMA PADA TANAMAN SEMANGKA BERBASIS ANDROID Imas Siti Munawaroh¹, Dini Destiani Siti Fatimah² Jurnal Algoritma Sekolah Tinggi Teknologi Garut Jl. Mayor

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA 75 BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Hasil Berikut ini dijelaskan tentang tampilan hasil dari analisa dan rancang bangun sistem pakar mendiagnosis kerusakan mesin hoisting crane. Website ini terdiri dari

Lebih terperinci

21

21 BAB IV PERANCANGAN SISTEM 4.1 Perancangan Sistem Perancangan sistem adalah salah satu bagian inti dari penelitian ini. Sebelum perancangan dilakukan, proses analisa harus sudah selesai dilakukan terlebih

Lebih terperinci

PENGHALANG HAK WARIS (AL-HUJUB)

PENGHALANG HAK WARIS (AL-HUJUB) PENGHALANG HAK WARIS (AL-HUJUB) A. Definisi al-hujub Al-hujub dalam bahasa Arab bermakna 'penghalang' atau 'penggugur'. Dalam Al-Qur'an Allah SWT berfirman: "Sekali-kali tidak sesungguhnya mereka pada

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISEM III.1 Analisis Sistem Sistem pakar mendeteksi tingkat kematangan buah mangga harum manis ini diimplementasikan dengan menggunakan bahasa pemrograman Microsoft Visual

Lebih terperinci

BAB IV PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI

BAB IV PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI BAB IV PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI 4.1. Perancangan Sistem Setelah melakukan tahapan pemeriksaan dan tahapan analisa, langkah selanjutnya adalah tahapan perancangan sistem. Tahapan perancangan merupakan

Lebih terperinci

MEMBANGUN KELUARGA YANG ISLAMI BAB 9

MEMBANGUN KELUARGA YANG ISLAMI BAB 9 MEMBANGUN KELUARGA YANG ISLAMI BAB 9 A. KELUARGA Untuk membangun sebuah keluarga yang islami, harus dimulai sejak persiapan pernikahan, pelaksanaan pernikahan, sampai pada bagaimana seharusnya suami dan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penulisan dan penyusunan dalam laporan ini, metode tersebut adalah :

BAB III METODE PENELITIAN. penulisan dan penyusunan dalam laporan ini, metode tersebut adalah : BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Pengumpulan Data Terdapat beberapa metode yang umum digunakan untuk mempermudah penulisan dan penyusunan dalam laporan ini, metode tersebut adalah : 1. Observasi (Observation)

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 6 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sistem Pakar Sistem pakar adalah sistem perangkat lunak komputer yang menggunakan ilmu, fakta, dan teknik berpikir dalam pengambilan keputusan untuk menyelesaikan masalahmasalah

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. Untuk menghasilkan aplikasi sistem pakar yang baik diperlukan

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. Untuk menghasilkan aplikasi sistem pakar yang baik diperlukan BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISEM 3.1 Analisis Untuk menghasilkan aplikasi sistem pakar yang baik diperlukan pembuatan knowledge base (basis pengetahuan) dan rule base (basis aturan) yang lengkap

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menimbulkan kewajiban orang lain untuk mengurus jenazahnya dan dengan

BAB I PENDAHULUAN. menimbulkan kewajiban orang lain untuk mengurus jenazahnya dan dengan BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Masalah Proses perjalanan kehidupan manusia yang membawa pengaruh dan akibat hukum kepada lingkungannya, menimbulkan hak dan kewajiban serta hubungan antara keluarga,

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN Bab ini akan menjelaskan sistem analisis dan perancangan pada Data Kependudukan Kecamatan Pulo Ampel Berbasis Web. Pada perancangan suatu sistem diperlukan analisis yang

Lebih terperinci

Gambar 3.1 Prosedur penelitian

Gambar 3.1 Prosedur penelitian Gambar 3.1 Prosedur penelitian 3.2.1 Studi Pustaka Penelitian diawali dengan melakukan studi pustaka untuk mendapatkan pemahaman komprehensif tentang implementasi metode AHP dan TOPSIS dalam sistem pendukung

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1. Analisis Permasalahan Kesehatan merupakan hal yang begitu penting bagi manusia. Ironisnya banyak sekali penyakit-penyakit yang pada akhirnya terlambat dideteksi

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM Pada perancangan suatu sistem diperlukan analisis yang tepat sehingga proses pembuatan sistem dapat berjalan dengan lancar dan sistem yang dibuat sesuai dengan yang

Lebih terperinci

Kasus Pembagian Harta Warisan

Kasus Pembagian Harta Warisan Kasus Pembagian Harta Warisan PEMBAGIAN WARISAN Pertanyaan dari J, di Madura (nama dan alamat diketahui redaksi) Disidangkan pada: Jum at, 19 Shafar 1428 H / 9 Maret 2007 M Pertanyaan: Saya sangat mengharap

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem yang berjalan Kota medan memiliki jumlah penduduk yang tidak sedikit, dimana mayoritas penduduk kota Medan sekarang ialah Suku Jawa, Melayu dan

Lebih terperinci

Gambar 4.1 Gambar Use Case Diagram

Gambar 4.1 Gambar Use Case Diagram 41 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian Pada bab ini diuraikan tahap implementasi dalam rangkaian pengembangan sistem model Waterfall.Tahap ini akan mengimplementasikan persyaratan dan desain

Lebih terperinci

1. Pendahuluan. 1.1 Latar belakang

1. Pendahuluan. 1.1 Latar belakang 1.1 Latar belakang 1. Pendahuluan Agama Islam adalah agama yang di dalamnya mengatur semua aspek kehidupan. Mulai dari tatacara hubungan dengan sesama mahluk sampai hubungan dengan Sang Pencipta. Kesadaran

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM 31 BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Masalah PT. Perkebunan Nusantara III (Persero), belum memiliki sebuah sistem informasi yang terprogram, belum adanya aplikasi khusus yang digunakan untuk

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Masalah PT. Intraco Agro Industry merupakan perusahaan yang bergerak dibidang pakan ternak. Masalah yang dihadapi PT. Intraco Agro Industry pada saat ini

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem yang sedang Berjalan Dalam penulisan skripsi ini, penulis membahas dan menguraikan tentang masalah sistem informasi geografis daerah tertib lalu

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN Bab ini berisi penjelasan tentang analisis, identifikasi masalah, perancangan sistem kerangka pemikiran, struktur tabel basis data dan perancangan antarmuka aplikasi. Dalam

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem yang sedang Berjalan Dalam penulisan skripsi ini, penulis membahas dan menguraikan tentang masalah sistem informasi geografis lokasi pemasaran produk

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Sistem Yang Sedang Digunakan Sistem yang digunakan saat ini pada PT. Media Medan Pers adalah sistem yang dapat dikatakan masih manual, yang saat ini bergerak

Lebih terperinci

BAB III ANALISA MASALAH DAN RANCANGAN SISTEM PAKAR

BAB III ANALISA MASALAH DAN RANCANGAN SISTEM PAKAR BAB III AALISA MASALAH DA RACAGA SISTEM PAKAR 1.1 Sejarah Singkat Puskesmas Kecamatan Kebon Jeruk merupakan sarana kesehatan yang lahir berdasarkan peraturan pemerintah Republik Indonesia nomor 7 tahun

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem yang berjalan Proses yang sedang berjalan dalam penginformasian mengenai data lokasi Kantor Kecamatan di Kota Medan masih menggunakan daftar tabel

Lebih terperinci

Perancangan Sistem Pakar untuk Pembagian Waris Menurut Hukum Islam (Fara id)

Perancangan Sistem Pakar untuk Pembagian Waris Menurut Hukum Islam (Fara id) Perancangan Sistem Pakar untuk Pembagian Waris Menurut Hukum Islam (Fara id) Ridwan Setiawan 1, Dini Destiani 2, Cepy Slamet 3 Jurnal Algoritma Sekolah Tinggi Teknologi Garut Jl. Mayor Syamsu No. 1 Jayaraga

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM. tepat bagi UKM (BPR/S dan LKM/S), maka dilakukan analisa terhadap

BAB III PERANCANGAN SISTEM. tepat bagi UKM (BPR/S dan LKM/S), maka dilakukan analisa terhadap BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1 Analisa Sistem Untuk membangun Sistem Pakar yang mampu menentukan produk yang tepat bagi UKM (BPR/S dan LKM/S), maka dilakukan analisa terhadap permasalahan yang ada. Salah

Lebih terperinci

BAB III DESAIN DAN PERANCANGAN

BAB III DESAIN DAN PERANCANGAN BAB III DESAIN DAN PERANCANGAN 3.1 Perancangan Aplikasi Dalam perancangan aplikasi Sistem Konsultasi Kerusakan Komputer, terdapat beberapa perangkat lunak dan perangkat keras yang digunakan penulis guna

Lebih terperinci

SISTEM PAKAR UNTUK MENENTUKAN TIPE AUTISME PADA ANAK USIA 7-10 TAHUN MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING. Agam Krisna Setiaji

SISTEM PAKAR UNTUK MENENTUKAN TIPE AUTISME PADA ANAK USIA 7-10 TAHUN MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING. Agam Krisna Setiaji 1 SISTEM PAKAR UNTUK MENENTUKAN TIPE AUTISME PADA ANAK USIA 7-10 TAHUN MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING Agam Krisna Setiaji Program Studi Teknik Informatika Fakultas Ilmu Komputer Universitas Dian Nuswantoro,

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN III.1. Analisis Sistem yang Berjalan Proses yang sedang berjalan dalam penginformasian Lokasi Akper dan Akbid ini masih bersifat manual. Bentuk manual yang dibuat oleh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Segi kehidupan manusia yang telah diatur Allah dapat dikelompokkan

BAB I PENDAHULUAN. Segi kehidupan manusia yang telah diatur Allah dapat dikelompokkan BAB I PENDAHULUAN Segi kehidupan manusia yang telah diatur Allah dapat dikelompokkan menjadi dua kelompok. Pertama, hal-hal yang berkaitan dengan hubungan manusia dengan Allah sebagai penciptanya. Aturan

Lebih terperinci

BAB III METODE DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III METODE DAN PERANCANGAN SISTEM BAB III METODE DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Metode Penelitian 1. Studi Literatur Mencari informasi atau referensi teori yang relevan baik mengenai sistem rekomendasi maupun metode TOPSIS sebagai sumber untuk

Lebih terperinci

BAB II ANALISA DAN RANCANGAN. kebutuhan dari objek yang dibangun antara lain sistem pendukung,

BAB II ANALISA DAN RANCANGAN. kebutuhan dari objek yang dibangun antara lain sistem pendukung, BAB II ANALISA DAN RANCANGAN 2.1 Analisa Kebutuhan dari Sistem Komponen-komponen yang diperlukan untuk menganalisis kebutuhan dari objek yang dibangun antara lain sistem pendukung, pengguna (user) dan

Lebih terperinci

19 BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN 3.1. Analisis Mengendarai kendaraan tidak sembarangan, ada aturan-aturan yang harus ditaati dan juga syarat-syarat tertentu yang harus dipenuhi sebelum berkendara di

Lebih terperinci

Backward Chaining & Forward Chaining UTHIE

Backward Chaining & Forward Chaining UTHIE Backward Chaining & Forward Chaining UTHIE Inferensi merupakan proses untuk menghasilkan informasi dari fakta yang diketahui atau diasumsikan. Inferensi adalah konklusi logis (logical conclusion) atau

Lebih terperinci

Nama: Nur Susilo Agung Prabowo NPM: Pembimbing: Prof. Dr. dr. Johan Harlan, SSi., MSc.

Nama: Nur Susilo Agung Prabowo NPM: Pembimbing: Prof. Dr. dr. Johan Harlan, SSi., MSc. APLIKASI SISTEM PAKAR BERBASIS WEB UNTUK MENENTUKAN JENIS KONTRASEPSI KB BAGI PASANGAN SUAMI ISTRI Nama: Nur Susilo Agung Prabowo NPM: 15112474 Pembimbing: Prof. Dr. dr. Johan Harlan, SSi., MSc. Latar

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem yang berjalan Proses yang sedang berjalan dalam penginformasian mengenai data lokasi Apotik 24 Jam di Kota Medan masih bersifat manual, banyaknya

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Berjalan Didalam sistem yang sedang berjalan saat ini informasi mengenai data sarana dan prasarana yang ada didalam wilayah kecamatan Medan Deli

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM Pada bab ini akan dibahas mengenai sistem pakar kerusakan dinamo listrik dengan metode forward chaining yang meliputi analisa sistem yang sedang berjalan dan desain sistem.

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN 26 BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN Analisis dan perancangan berfungsi untuk mempermudah, memahami dan menyusun perancangan pada bab selanjutnya, selain itu juga berfungsi untuk memberikan gambaran dan

Lebih terperinci

BAB III. Analisa Dan Perancangan

BAB III. Analisa Dan Perancangan BAB III Analisa Dan Perancangan 3.1 Analisa Masalah 3.1.1 Analisa Kondisi Terkini Pada saat ini PT. XYZ belum memiliki sistem yang dapat menghitung jumlah pengunjung event yang berbasis web. Sehingga dalam

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Alur Metodologi Penelitian Adapun alur metodologi penelitian yang akan dipakai dalam menyelesaikan penelitian tugas akhir ini adalah sebagai berikut: Gambar 3.1 Alur Metodologi

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN III.1 Analisis Proses Berbelanja Pada Minimarket Proses berbelanja merupakan langkah-langkah yang terjadi pada minimarket dalam melakukan kegiatan jual beli, dimana pihak

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM. identifikasi penyakit pada tanaman buah naga dengan menggunakan metode

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM. identifikasi penyakit pada tanaman buah naga dengan menggunakan metode BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM Pada bab ini penulis akan membahas mengenai perancangan sistem pakar identifikasi penyakit pada tanaman buah naga dengan menggunakan metode certainty Factor yang meliputi

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS PENDAPAT IMAM AL-SYAFI I TENTANG KEWARISAN KAKEK BERSAMA SAUDARA. A. Analisis Pendapat Imam al-syafi i Tentang Kewarisan Kakek Bersama

BAB IV ANALISIS PENDAPAT IMAM AL-SYAFI I TENTANG KEWARISAN KAKEK BERSAMA SAUDARA. A. Analisis Pendapat Imam al-syafi i Tentang Kewarisan Kakek Bersama 58 BAB IV ANALISIS PENDAPAT IMAM AL-SYAFI I TENTANG KEWARISAN KAKEK BERSAMA SAUDARA A. Analisis Pendapat Imam al-syafi i Tentang Kewarisan Kakek Bersama Saudara Dan Relevansinya Dengan Sistem Kewarisan

Lebih terperinci

Bab III. PERANCANGAN SISTEM

Bab III. PERANCANGAN SISTEM Bab III. PERANCANGAN SISTEM 3.1 Analisis Sistem Secara umum pengertian dari sistem adalah sekelompok elemen atau komponen yang saling berhubungan dan bekerjasama dalam mencapai suatu tujuan tertentu. Elemen-elemen

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS TERHADAP GUGATAN TIDAK DITERIMA DALAM PERKARA WARIS YANG TERJADI DI PENGADILAN AGAMA GRESIK. (Putusan Nomor : /Pdt.G/ /Pa.

BAB IV ANALISIS TERHADAP GUGATAN TIDAK DITERIMA DALAM PERKARA WARIS YANG TERJADI DI PENGADILAN AGAMA GRESIK. (Putusan Nomor : /Pdt.G/ /Pa. BAB IV ANALISIS TERHADAP GUGATAN TIDAK DITERIMA DALAM PERKARA WARIS YANG TERJADI DI PENGADILAN AGAMA GRESIK (Putusan Nomor : /Pdt.G/ /Pa.Gs) A. Analisis Tentang Dasar Hukum Hakim Tidak Menerima Gugatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kegiatan memasak dilakukan seseorang untuk menghidangkan suatu masakan. Memasak selain menjadi rutinitas yang cukup penting dalam kehidupan sehari-hari, juga

Lebih terperinci

BAB III DATA METODE PENELITIAN. berupa perangkat keras dan perangkat lunak. a. Sistem operasi windows 8.1.

BAB III DATA METODE PENELITIAN. berupa perangkat keras dan perangkat lunak. a. Sistem operasi windows 8.1. BAB III DATA METODE PENELITIAN 1.1 Alat Alat yang digunakan untuk membuat website dalam penelitian ini berupa perangkat keras dan perangkat lunak. 1.1.1 Perangkat Keras a. Laptop b. Mouse 1.1.2 Perangkat

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI SISTEM. manual. Manual di sini mempunyai arti bahwa belum adanya sebuah sistem yang

BAB IV DESKRIPSI SISTEM. manual. Manual di sini mempunyai arti bahwa belum adanya sebuah sistem yang BAB IV DESKRIPSI SISTEM 4.1 Analisis Permasalahan Sistem Perpustakaan yang ada di PT. PAL INDONESIA masih tergolong manual. Manual di sini mempunyai arti bahwa belum adanya sebuah sistem yang mampu mengelola

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pengetahuan Alam dan Jurusan Budidaya Perairan Fakultas Pertanian Universitas

BAB III METODE PENELITIAN. Pengetahuan Alam dan Jurusan Budidaya Perairan Fakultas Pertanian Universitas BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di Jurusan Ilmu Komputer Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam dan Jurusan Budidaya Perairan Fakultas Pertanian

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1 BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1 Analisis Sistem yang Berjalan Sistem yang sedang berjalan belum tersedia sistem informasi yang berbasis komputer atau dengan kata lain masih dengan cara manual.

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM III.1 Analisa Analisa merupakan tahap awal yang harus dilakukan untuk memecahkan permasalahan yang sedang dihadapi. Tahap ini sangat penting karena dengan proses

Lebih terperinci

BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 5.1 Implementasi Setelah sistem dianalisis dan di desain secara rinci, maka akan menuju tahap implementasi. Implementasi merupakan tahap meletakkan sistem sehingga siap

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Yang Sedang Berjalan Dalam penulisan skripsi ini, penulis membahas dan menguraikan tentang masalah sistem informasi geografis menentukan lokasi

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN 3.1 Analisis Masalah Sub ini membahas pemesanan dan pelayanan untuk pelanggan yang tersedia di Salon Meylan. Banyak pengunjung yang datang untuk memesan rias atau perawatan

Lebih terperinci

BAB III PERENCANAAN KEBUTUHAN DAN PERANCANGAN

BAB III PERENCANAAN KEBUTUHAN DAN PERANCANGAN BAB III PERENCANAAN KEBUTUHAN DAN PERANCANGAN 3.1 Perencanaan Kebutuhan Situs web kini mulai digandrungi oleh pelaku sektor bisnis untuk memasarkan produknya, melalui situs web yang berfungsi sebagai media

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Sistem yang Sedang Berjalan Proses analisa sistem merupakan langkah kedua pada pengembangan sistem. Analisa sistem dilakukan untuk memahami informasi-informasi

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Yang Sedang Berjalan Proses yang sedang berjalan dalam penginformasian Lokasi Pasar di Kota Medan, masih bersifat manual, yaitu untuk pencarian

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI KERJA PRAKTEK

BAB IV DESKRIPSI KERJA PRAKTEK BAB IV DESKRIPSI KERJA PRAKTEK Berdasarkan hasil analisis sistem yang sedang berjalan pada BKKKS Provinsi Jawa Timur, pencatatan data organisasi yang masih dilakukan secara manual. Mengacu pada permasalahan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Dalam penulisan skripsi ini, penulis membahas dan menguraikan tentang masalah Sistem Informasi Geografis Lokasi Baby Shop di Kota Medan. Adapun

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Sistem Analisis sistem adalah tahapan yang memiliki tujuan untuk mempelajari prosedur yang sedang berjalan saat ini dan kebutuhan pengguna dari aplikasi

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata kunci : sistem pakar, forward chaining, dempster shafer.

ABSTRAK. Kata kunci : sistem pakar, forward chaining, dempster shafer. ABSTRAK Sistem pakar merupakan sistem berbasis komputer yang menggunakan pengetahuan, fakta dan teknik penalaran dalam memecahkan masalah yang biasanya hanya dapat dipecahkan oleh seorang pakar dalam bidang

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM 34 BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Analisa masalah dilakukan untuk mengetahui gambaran umum mengenai Sistem Informasi Geografis Lokasi Pesantren Di Kota Medan. Sehubungan dengan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Yang Sedang Berjalan Analisa sistem yang sedang berjalan di tempat praktek Drh. Salisah Anggita Ningsih Tandam Hilir masih menggunakan sistem yang

Lebih terperinci

APLIKASI DIAGNOSA KERUSAKAN MESIN SEPEDA MOTOR BEBEK 4 TAK DENGAN METODE FORWARD CHAINING

APLIKASI DIAGNOSA KERUSAKAN MESIN SEPEDA MOTOR BEBEK 4 TAK DENGAN METODE FORWARD CHAINING ISSN : 2338-4018 APLIKASI DIAGNOSA KERUSAKAN MESIN SEPEDA MOTOR BEBEK 4 TAK DENGAN METODE FORWARD CHAINING Supyani (desamboy@yahoo.co.id) Bebas Widada (bbswdd@yahoo.com) Wawan Laksito (wlaksito@yahoo.com)

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE BACKWARD CHAINING PADA KASUS TINDAK PERDATA. Intisari

PENERAPAN METODE BACKWARD CHAINING PADA KASUS TINDAK PERDATA. Intisari PENERAPAN METODE BACKWARD CHAINING PADA KASUS TINDAK PERDATA Buchary Rumampuk 1, Moh Hidayat Koniyo 2, Abd. Azis Bouty 3. Intisari Indonesia merupakan negara hukum yang didalamnya sudah terdapat peraturanperaturan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Tahap analisis sistem yang berjalan ini bertujuan untuk mencari informasi mengenai sistem yang ada guna mendapatkan bahan evaluasi untuk pengembangan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM. diagnosa penyakit pada Kanker Rahim dengan menggunakan metode certainty

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM. diagnosa penyakit pada Kanker Rahim dengan menggunakan metode certainty BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM Pada bab ini penulis akan membahas mengenai perancangan sistem pakar diagnosa penyakit pada Kanker Rahim dengan menggunakan metode certainty Factor yang meliputi analisa

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. Analisa terhadap sistem yang sedang berjalan adalah suatu kegiatan untuk

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. Analisa terhadap sistem yang sedang berjalan adalah suatu kegiatan untuk BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1. Analisis Sistem Yang Berjalan Analisa terhadap sistem yang sedang berjalan adalah suatu kegiatan untuk mempelajari interaksi sistem yang terdiri atas pelaku

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN III.1. Analisa Masalah Adapun analisa masalah pada Aplikasi Kontrak Kerja Berbasis Sistem Terdistribusi pada Koperasi PT.Inalum yaitu : 1. Dalam menginput data Karyawan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM Pada bab analisis dan perancangan sistem, akan dijelaskan proses analisis dan perancangan sistem yang hendak dibangun. Proses analisis sistem, tahapan yang harus

Lebih terperinci