BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. ( dalam hal ini adalah Hukum Perdata ), sering ditemukan beberapa praduga

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. ( dalam hal ini adalah Hukum Perdata ), sering ditemukan beberapa praduga"

Transkripsi

1 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Analisis Sistem Dalam menghadapi suatu masalah yang berhubungan dengan Hukum ( dalam hal ini adalah Hukum Perdata ), sering ditemukan beberapa praduga mengenai pasal yang dijerat kepada tergugat, hal ini dikarenakan banyaknya pasal yang mengatur masalah perdata, selain itu bunyi dari masing-masing pasal yang ada hampir sulit dibedakan karena memiliki kesamaan kalimat dalam pasal tersebut. Hal ini dapat dilihat pada Sistem Pakar Kasus Perdata, sistem ini mengatur masalah perdata dan dapat memberikan sedikit bayangan mengenai pasal yang akan dijerat pada seorang tergugat. Dalam kasus persatuan harta kekayaan dan pewarisan karena kematian terdapat bebagai pasal yang ada dalam kasus-kasus tersebut, adapun pengetahuan atau pasal dan disertai dengan penyebabnya yang berasal dari pakar, jurnal maupun sumber pengetahuan lain tersebut dapat dilihat pada tabel 4.1 dan table 4.2 berikut ini. Tabel 4.1 Daftar Pasal dalam Persatuan Harta Kekayaan Menurut Undang Undang dan Sebab-Sebab dijatuhkan pasal tersebut No. Jenis Pasal Penyebab 1. Pasal Hubungan Suami Istri - Masih berstatus suami istri atau belum melakukan perceraian 2. Pasal Suami Istri - Masih berstatus suami istri atau belum melakukan perceraian 19

2 - Harta milik bersama - Harta begerak dan tak bergerak - Diperoleh sekarang atau kemudian - Diperoleh Cuma Cuma 3. Pasal Suami Istri - Mengenai Beban-bebannya - Termasuk Utang Piutang 4. Pasal Suami Istri - Mengenai Hasil dan pendapatan - Meiliki untung dan rugi 5. Pasal Suami Istri - Mengenai utang kematian - Terjadi setelah meninggal Tabel 4.2 Daftar Pasal dalam Pewarisan karena kematian dan Sebab-Sebab dijatuhkan pasal tersebut No. Jenis Pasal Penyebab 1. Pasal Dilangsungkan karena kematian 2. Pasal Terdapat beberapa orang - Tidak diketahui siapa yang meninggal terlebih dahulu 3. Pasal Keluarga sedarah - Keluarga sedarah masih ada 4. Pasal Timbul perselisihan - Memiliki putusan hakim terlebih dahulu - Menyelenggarakan penyegelan dan pendaftaran akan barang barang harta peninggalan 5. Pasal Termasuk ahli waris - Ahli waris satu-satunya - Gugatan untun menuntut 6 Pasal Tuntutan kadaluarsa - Lebih dari 30 tahun 7 Pasal Hadir dalam pembagian warisan 8 Pasal Terdiri atas barang - Terdapat orang asing - Pembagian dengan orang asing 9 Pasal Telah dihukum karena mencoba membunuh - Pernah dipersalahkan oleh hakim - Pernah mencegah yang meninggal untuk membuat wasiat - Pernah menggelapkan atau memalsukan surat wasiat 10 Pasal Dikecualikan dari pewarisan 20

3 - Tidak memiliki hak waris 11 Pasal Memiliki panggilan untuk menjadi waris - Anak dari pewaris 12 Pasal Bertindak sebagai pengganti - Dipilih untuk menjadi pengganti 13 Pasal Anak dari pewaris - Memiliki pertalian keluarga yang sah 14 Pasal Keluarga sedarah - Tidak ada penyimpangan garis keturunan 15 Pasal Masih dalam ikatan keluarga - Memiliki paman dan bibi 16 Pasal Masih dalam ikatan keluarga - Termasuk dalam saudara terdekat dari yang meninggal - Masih memiliki anak dari keturunan saudara laki-laki atau perempuan dari yang meninggal 17 Pasal Pergantian diperbolehkan - Memiliki ikatan keluarga 18 Pasal Pengganti masih ada ( Hidup ) - Memiliki ikatan keluarga 19 Pasal Anak dari orangtua yang meninggalkan warisan - Belum menolak warisannya 20 Pasal Harta termasuk dalam warisan 21 Pasal Masih dalam ikatan keluarga - Termasuk dalam sanak saudara bapak - Termasuk dalam sanak saudara ibu 22 Pasal Termasuk dalam ahli waris 23 Pasal Tidak meninggalkan keturunan - Masih memiliki hubungan keluarga 24 Pasal Tidak meninggalkan keturunan - Bapak dan ibu masih hidup - Memiliki hubungan keluarga - Meninggalkan lebih dari seorang saudara lakilaki atau perempuan 25 Pasal Bapak dan ibu meninggal lebih dahulu - Memiliki Hubungan keluarga - Meninggalkan seorang saudara laki-laki atau perempuan - Meninggalkan dua saudara laki-laki atau perempuan 26 Pasal Bapak dan ibu meninggal lebih dahulu - Tidak memiliki saudara laki-laki atau perempuan 21

4 27 Pasal Berasal dari perkawinan yang sama - Berasal dari lain perkawinan - Bagian keluarga bapak 28 Pasal Tidak memiliki sanak saudara dalam garis keatas 29 Pasal Bapak dan ibu masih hidup - Tidak meninggalkan suami atau istri - Tidak Meninggalkanketurunan - Meninggalkan lebih dari seorang saudara lakilaki atau perempuan - Masih dalam ikatan keluarga a. Mesin Inferensi Mesin inferensi merupakan perangkat lunak yang melakukan penalaran dengan menggunakan pengetahuan yang ada untuk menghasilkan suatu kesimpulan atau hasil akhir. Dalam komponen ini dilakukan pemodelan proses berfikir manusia. Pada mesin inferensi ini data yang telah di input pemakai akan di proses dengan penalaran Backward Chaining. Berikut ini adalah proses penalaran Backward Chaining dalam Sistem Pakar Pada Kasus Tindak Perdata. 22

5 Tabel 4.3 Tabel Rule Pada Kasus Persatuan Harta Kekayaan Menurut UU Kode Penyebab Pasal Fakta H01 H02 H03 H04 H05 YA TIDAK A01 Hubungan suami istri X x x x x A02 H00 A02 Masih berstatus suami istri X x A03 A07 A03 Harta milik bersama x A04 H01 A04 Harta bergerak dan tak bergerak x A05 H00 A05 Diperoleh sekarang atau kemudian x A06 H00 A06 Diperoleh cuma-cuma x H02 H00 A07 Mengenai beban-bebannya x A08 A09 A08 Termasuk hutang piutang x H03 H00 A09 Mengenai hasil dan pendapatan x A10 A11 A10 Memiliki untung dan rugi x H04 H00 A11 Mengenai utang kematian x A12 H00 A11 Terjadi setelah meninggal x H05 H00 Keterangan : H00 : Tidak terjerat pasal persatuan harta kekayaan menurut UU H03 : Pasal 121 H01 : Pasal 119 H04 : Pasal 122 H02 : Pasal 120 H05 : Pasal

6 A01 H00 A02 A04 H00 H00 H00 A03 H01 A05 A06 A07 H02 A09 A11 H03 Keterangan : A08 H00 H04 A10 H00 H00 A12 Gambar 4,1 Rule base pada Persatuan Harta Kekayaan Kode A01 A02 A03 A04 A05 A06 A07 A08 A09 A10 A11 A11 : Jawaban YA H00 : Tidak terjerat pasal Apapun H03 : Pasal 121 : Jawaban Tidak H01 : Pasal 119 H04 : Pasal 122 H02 : Pasal 120 H05 : Pasal 123 H05 H00 Penyebab Hubungan suami istri Masih berstatus suami istri Harta milik bersama Harta bergerak dan tak bergerak Diperoleh sekarang atau kemudian Diperoleh cuma-cuma Mengenai beban-bebannya Termasuk hutang piutang Mengenai hasil dan pendapatan Memiliki untung dan rugi Mengenai utang kematian Terjadi setelah meninggal 24

7 Penalaran Backward Chaining Tabel 4.4 Tabel Rule Pada Kasus Persatuan Harta Kekayaan Menurut UU untuk penalaran Backward Chaining Kode Pasal Penyebab Fakta A01 A02 A03 A04 A05 A06 A07 A08 A09 A10 A11 A12 YA TIDAK H x x H01 H00 H x x x x x X H02 H00 H x x x H03 H00 H x x x H04 H00 H x x x H05 H00 Keterangan : H00 : Tidak terjerat pasal persatuan harta kekayaan menurut UU A07 : Mengenai beban-bebannya A01 : Hubungan Suami Istri A08 : Termasuk hutang piutang A02 : Masih berstatus suami istri (Belum Cerai) A09 : Mengenai Hasil dan pendapatan A03 : Harta milik bersama A10 : Memiliki untung dan rugi A04 : Harta bergerak dan tak bergerak A11 : Mengenai utang kematian A05 : Diperoleh sekarang atau kemudian A12 : Terjadi setelah meninggal A06 : Diperoleh Cuma-cuma 25

8 Dengan melihat contoh Tabel 4.4 diatas, maka kita dapat menentukan aturan (rule base) IF THEN yang digunakan untuk sistem pakar pada kasus tindak perdata menggunakan metode backward chaining sedangkan untuk aturan IF THEN yang ada pada kasus pewarisan karena kematian dapat dilihat pada lampiran 1. Rule 1 : IF Pasal 119 THEN Berstatus suami istri AND Masih berstatus suami istri atau belum melakukan perceraian. Rule 2 : IF Pasal 120 THEN Berstatus suami istri AND Masih berstatus suami istri atau belum melakukan perceraian AND Harta milik bersama AND Harta bergerak atau tak bergerak AND Diperoleh sekarang atau kemudian AND Diperoleh Cuma-Cuma. Rule 3 : IF Pasal 121 THEN Berstatus suami istri AND Mengenai beban-bebannya AND Termasuk utang piutang. Rule 4 : IF Pasal 122 THEN Berstatus suami istri AND Mengenai hasl dan pendapatan AND Memiliki untung dan rugi. Rule 5 : IF Pasal 123 THEN Berstatus suami istri AND Mengenai utang kematian AND Terjadi setelah meninggal. Rule 6 : IF Pasal 831 THEN Terdapat beberapa orang AND Tidak diketahui siapa yang meninggal terlebih dahulu. 26

9 Rule 7 : IF Pasal 832 THEN Keluarga sedarah AND Keluarga sedarah masih ada. Rule 8 : IF Pasal 833 THEN Timbul perselisihan AND Memiliki putusan hakim terlebih dahulu AND Menyelenggarakan penyegelan dan pendapatan akan barang-barang harta peninggalan. Rule 9 : IF Pasal 834 THEN Termasuk ahli waris AND Ahli waris satu-satunya AND Memiliki gugata untuk menuntut. Rule 10 : IF Pasal 835 THEN Tuntutan kadaluarsa AND Tuntutan lebih dari 30 tahun Rule 11 : IF Pasal 836 THEN Hadir dalam pembagian warisan. Rule 12 : IF Pasal 837 THEN Terdiri atas barang AND Terdapat orang asing. Rule 13 : IF Pasal 838 THEN Telah dihukum karena mencoba membunuh AND Pernah deiprsalahkan oleh hakim AND Pernah mencegah yang meninggal untuk membuat wasiat AND Pernah menggelapkan atau memalsukan surat wasiat. Rule 14 : IF Pasal 839 THEN Dikecualikan dari pewarisan AND Tidak memiliki hak waris. 27

10 Rule 15 : IF Pasal 840 THEN Memiliki panggilan untuk menjadi waris AND Anak dari pewaris. Rule 16 : IF Pasal 841 THEN Berindak sebagai pengganti AND Dipilih untuk menjadi pengganti. Rule 17 : IF Pasal 842 THEN Anak dari pewaris AND Memiliki pertalian keluarga yang sah. Rule 18 : IF Pasal 843 THEN Keluarga sedarah AND Tidak ada penyimpangan garis keturunan. Rule 19 : IF Pasal 844 THEN Masih dalam ikatan keluarga AND Memiliki paman dan bibi. Rule 20 : IF Pasal 845 THEN Masih dalam ikatan keluarga AND Termasuk dalam keluarga dekat dari si yang meninggal AND Masih memiliki anak dari keturunan saudara lakilaki atau perempuan dari yang meninggal. Rule 21 : IF Pasal 846 THEN Pergantian diperbolehkan AND Memiliki ikatan keluarga. Rule 22 : IF Pasal 847 THEN Pengganti masih ada AND Memiliki ikatan keluarga. 28

11 Rule 23 : IF Pasal 848 THEN Anak dari orang tua yang meninggalkan warisan AND Belum menolak warisannya. Rule 24 : IF Pasal 849 THEN Harta termasuk dalam warisan. Rule 25 : IF Pasal 850 THEN Masih dalam ikatan keluarga AND Termasuk dalam sanak saudara bapak AND Termasuk dalam sanak saudara ibu. Rule 26 : IF Pasal 851 THEN Termasuk dalam ahli waris. Rule 27 : IF Pasal 853 THEN Tidak meninggalkan keturunan AND Masih memiliki hubungan keluarga. Rule 28 : IF Pasal 854 THEN Tidak meninggalkan keturunan AND Bapak dan ibu masih hidup AND Memiliki hubungan keluarga AND Meninggalkan lebih daru saudara laki-laki atau perempuan. Rule 29 : IF Pasal 855 THEN Bapak dan ibu meninggal lebih dahulu AND Meninggalkan saudara laki-laki atau perempuan AND Meninggalkan dua saudara laki-laki atau perempuan. 29

12 Rule 30 : IF Pasal 856 THEN Bapak dan ibu meninggal lebih dahulu AND Tidak meninggalkan saudara laki-laki atau perempuan. Rule 31 : IF Pasal 857 THEN Berasal dari perkawinan yang sama AND Berasal dari perkawinan yang lain AND Bagian dari keluarga bapak AND Bagian dari keluarga ibu. Rule 32 : IF Pasal 858 THEN Tidak memiliki sanak saudara dalam garis keturunan keatas Rule 33 : IF Pasal 859 Bapak dan ibu masih hidup AND Tidak meninggalkan suami atau istri b. Fasilitas Penjelasan Fasilitas penjelasan adalah komponen tambahan yang akan meningkatkan kemampuan sistem pakar. Komponen ini menggambarkan penalaran sistem kepada pemakai dengan cara menjawab pertanyaan-pertanyaan berdasarkan input yang diberikan pemakai. Kemudian sistem memberikan solusi terhadap permasalahan berupa hasil dari dialog yang dilakukan oleh pengguna dan sistem, hasil tersebut berupa perbandingan pasal yang dipilih oleh pemakai dan pasal yang didapat dari hasil penelusuran sistem. 30

13 4.1.2 Perancangan Sistem Pada tahapan dari desain system ini penulis merancang desain proses, Diagram alir data ( DAD ), entity relationship diagram ( ERD ), serta tampilan interface dari sistem pakar pada kasus tindak perdata yang dikhususkan pada harta kekayaan. a. Desain Proses Admin Data User Data Topik Data Pasal Data Hasil Data Pengetahuan 0 Sistem Pakar Kasus Tindak Perdata Hasil Tanya Jawab Data Pasal Input Kasus Input Jawaban Ya atau tidak User Gambar 4.3 Diagram Konteks Sistem Pakar Kasus Tindak Perdata Diagram konteks Sistem Pakar Pada Kasus Tindak Perdata terdiri dari 2 entitas yaitu Admin, dan User (Pengguna). Dimana admin memberikan input berupa data user, data topic, data pasal, data hasil, dan juga data pengetahuan, sehingga dapat digunakan oleh pengguna untuk mengetahui hasil konsultasi dari permasalahan hukum yang dialaminya. Dan pengguna memberikan inputan jawaban pada sistem agar mendapatkan hasil konsultasi dari sistem. 31

14 b. DAD Level F1 Data Pasal F2 Data Pengetahuan Admin Data User Data Topik Data Pasal Data Hasil Data Pengetahuan INPUT DATA F3 F4 F5 Data User Data Topik Data Hasil User Input Kasus Input Jawaban Ya atau tidak Hasil Tanya Jawab Data Pasal 2.0 DIALOG Gambar 4.4 DAD Level 0 Sistem Pakar Kasus Tindak Perdata 32

15 c. ERD (Entity Relationalship Diagram) Gambar 4.5 Hubungan Antar Tabel ERD (Entity Relationalship Diagram) 33

16 Adapun Hubungan antar table ERD sebagai berikut : 1. Hubungan antar tabel topik dengan tabel pengetahuan adalah one to many. Karena 1 topik memiliki banyak pengetahuan 2. Hubungan antar tabel topik dengan tabel hasil adalah one to many. Karena 1 topik memiliki banyak hasil. 3. Hubungan antar tabel topic dengan tabel pasal adalah one to many Karena 1 topik memiliki banyak pasal 4. Hubungan antar tabel pasal dengan tabel pengetahuan adalah one to many. Karena 1 pasal memiliki banyak pengetahuan. 5. Hubungan antar tabel hasil dengan tabel pengetahuan adalah one to many. Karena 1 hasil memiliki banyak pengetahuan. d. Rancangan Database Adapun file-file rancangan basis data yang digunakan dalam Sistem Pakar Pada Kasus Tindak Perdata adalah sebagai berikut : Tabel 4.5 Data pengguna Field Type Index Size Keterangan Kd_user Text Ya 5 Kode User Nm_user Text Tidak 30 Nama User Pass Text Tidak 10 Password Level Text Tidak 15 Level Tabel 4.6 Hasil Field Type Index Size Keterangan Kd_hasil Text Ya 5 Kode Hasil Pernyataan Memo Tidak - Pernyataan 34

17 Tabel 4.7 Pasal Field Type Index Size Keterangan Kd_Pasal Text Ya 5 Kode Pasal Jenis_Pasal Text Tidak 5 Jenis Pasal Bunyi_Pasal Memo Tidak - Bunyi Pasal Kd_topik Text Ya 5 Kode Topik Tabel 4.8 Pengetahuan Field Type Index Size Keterangan Kd_pertanyaan Text Ya 5 Kode Pertanyaan Jawaban_Ya Text Tidak 5 Jawaban Ya Jawaban_Tidak Text Tidak 5 Jawaban Tidak Pertanyaan Text Tidak 150 Pertanyaan Fakta Ya Text Tidak 150 Fakta Ya Fakta Tidak Text Tidak 150 Fakta Tidak Tabel 4.9 Topik Field Type Index Size Keterangan Kd_Topik Text Ya 5 Kode Topik Topik_pasal Text Tidak 50 Nama Topik 35

18 e. Rancangan Tampilan Interface 1. Rancangan Input a) Rancangan Form Data Pengguna Data User Level Kode User Nama User Password Level Kd_User Nm_User Password Save Delete Clear Close Gambar 4.6 Rancangan Tampilan Form Data Pengguna b) Rancangan Form Data Topik Data Topik Kode Topik Topik Kd_Topik Topik_Pasal Save Delete Clear Close Gambar 4.7 Rancangan Tampilan Form Data Topik 36

19 c) Rancangan Form Data Hasil Data Hasil Kode Hasil Pernyataan Kd_Hasil Pernyataan Pengetahuan Save Delete Clear Close Gambar 4.8 Rancangan Tampilan Form Data Hasil d) Rancangan Form Data Pengetahuan Data Pengetahuan Kode Pertanyaan Pertanyaan Kd_Per Pertanyaan Fakta Ya Fakta_tdk Jwb_ya Jwb_tdk Fakta YA Fakta Tidak Jawaban YA Jawaban Tidak Save Delete Clear Close Hasil Dan Topik Gambar 4.9 Rancangan Tampilan Form Data Pengetahuan 37

20 2. Rancangan Output a) Rancangan Form Hasil Pencarian HASIL Dialog Hasil Pencarian CLOSE Gambar 4.10 Rancangan Tampilan Form Hasil Pencarian 38

21 4.2 Pembahasan Implementasi Sistem Berdasarkan rancangan sistem dari penerapan backward chaining untuk kasus tindak perdata, maka berikut implementasi sistemnya. a. Form Login Gambar 4.11 Tampilan Form Login Pada form login ini berfungsi sebagai pengamanan program karena tidak semua orang dapat mengakses program ini, dalam form login disediakan 3 status pengguna yakni Administrator, Pakar, dan Pengguna biasa. Masing-masing pengguna memiliki akses yang berbeda baik itu Administrator, Pakar, termasuk juga pengguna biasa. Untuk dapat masuk sebagai administrator atau pakar, maka pengguna harus memasukan user dan password yang benar, apabila status pengguna memasukan user dan password dengan benar maka dilanjutkan dengan menekan tombol Ok dan selanjutnya pengguna dapat memakai program ini sesuai dengan status yang telah dipilih, sebaliknya dengan pengguna biasa tidak perlu memasukan user dan password. 39

22 b. Form Menu Utama Gambar 4.12 Tampilan Form Menu Utama Dalam Form Menu Utama terdiri dari lima Menu, yaitu Menu, Menu Sistem Pakar, Menu Input Data, Menu e-kuper, dan Menu About, dari lime menu ini terdapat SubMenu masing-masing. 1. Menu memiliki SubMenu LOGOUT dan Exit. 2. Menu Sistem Pakar memiliki SubMenu Harta Kekayaan 3. Menu Input Data memiliki SubMenu Input User dan Edit pengetahuan. 4. Menu e-kuhper memiliki SubMenu Electronic Kitab 5. Menu About memiliki SubMenu SP Pada Kasus Tindak Perdata. Hak akses setiap status pengguna berbeda-beda. Berikut perbedaan hak akses setiap status pengguna. 40

23 a) Administrator Memiliki hak akses semua Menu b) Pakar Memiliki hak akses Menu (SubMenu LOGOUT, Exit), Menu Sistem Pakar (SubMenu Harta Kekayaan), Menu Input Data (SubMenu Edit Pengetahuan), Menu e-kuhper (SubMenu Electronic Kitab) dan Menu About (SubMenu SP Pada kasus tindak perdata). c) Pengguna Memiliki hak akses Menu (SubMenu Logout dan Keluar), Menu Sistem Pakar (SubMenu Harta Kekayaan), Menu e-kuhper (SubMenu Electronic Kitab) dan Menu About (SubMenu SP Pada kasus tindk perdata). c. Form Question Gambar 4.13 Tampilan Form Question 41

24 Form Question berfungsi untuk melakukan proses pencarian kasus dan pasal yang dijerat. Jawaban dari pengguna diproses oleh sistem yang kemudian dapat menampilkan hasil pencarian pasal tersebut. Pada form ini juga metode dari backward chaining digunakan sebagai pencarian dari hasil, dimana pemakai mulai dengan memilih topik, kemudian memilih pasal, setelah itu sistem ini akan mulai melakukan pencarian pasal, yang nantinya bisa dilihat hasil penelusuran sistem apakah cocok dengan pasal yang dipilih oleh pengguna. Sistem ini bisa saja menampilkan jawaban yang sama dengan pasal yang dipilih oleh pengguna, tetapi bisa saja berbeda, bahkan ada kemungkinan sistem tidak bisa menemukan pasal apa yang dijerat kepada pengguna, karena sistem ini menyesuaikan dengan jawaban yang di input oleh pengguna. Pada form question ini misalnya pengguna memilih topik Persatuan Harta Kekayaan menurut Undang-undang kemudian pengguna dapat memilih pasal yang bersangkutan dengan persatuan harta kekayaan, misalnya pasal 119, setelah memilih pasal pengguna akan menjawab pertanyaan-pertanyaan dari sistem yang dimulai dengan pertanyaan Hubungan Suami Istri?, jika pengguna menjawab YA maka sistem akan melanjutkan ke pertanyaan selanjutnya, jika TIDAK maka sistem akan menampilkan hasil, hal ini dikarenakan untuk kasus persatuan kekayaan menurut undang-undang hubungan suami istri merupakan sebab yang ada di semua pasal, dengan kata lain jika pengguna menjawab tidak untuk pertanyaan ini maka sistem akan menampilkan hasil dengan keterangan bahwa sistem tidak menemukan pasal yang dimaksud. Jika pengguna menjawab YA maka sistem akan memberikan pertanyaan lain, kemudian setelah pertanyaan 42

25 selesai maka sistem akan menampilkan hasil sesuai dengan jawaban-jawaban yang diberikan oleh pengguna sistem. d. Form Pengetahuan Gambar 4.14 Tampilan Form Pengetahuan Form Pengetahuan berfungsi untuk menginput data pengetahuan tentang pasal-pasal yang mengatur kasus tindak perdata (Harta kekayaan). Pada Form Pengetahuan ini, data yang dimasukkan berupa data pengetahuan yang nantinya akan digunakan untuk proses pencarian hasil. Data-data tersebut seperti kode pengetahuan, pertanyaan, jawaban Ya, jawaban tidak, fakta ya, dan fakta tidak 43

26 e. Form Hasil Dan Topik Gambar 4.15 Tampilan Form Hasil dan Topik Form ini berfungsi untuk menginput data hasil dari pencarian dan topik dari sebuah kasus yang dijerat kepada pengguna sistem, dalam hal ini topic yang ada pada sistem ini adalah Persatuan harta kekayaan menurut UU, dan Pewarisan yang terjadi karena kematian. 44

27 f. Form User Gambar 4.16 Tampilan Form Data User Form Data User berfungsi untuk menginput data user sebagai pengguna program. Pada Form Data User ini, data yang dimasukkan berupa data user yang nantinya akan digunakan untuk hak akses program, karena masing-masing user memiliki hak akses program yang berbeda. Data-data tersebut seperti level, username, dan password user. 45

28 4.2.2 Pengujian Sistem Setelah sistem selesai dibuat, selanjutnya sistem akan coba dijalankan dan menguji apakah sistem ini sudah layak digunakan atau belum. Pada tahap ini pengujian dilakukan dengan metode pengujian black-box. Untuk pengujian black box diambil form login, data pengguna dan form Question sebagai pengukuran. Hasil pengujian sistem dapat dilihat sebagai berikut. a. Pengujian Login Tabel 4.10 Pengujian Form Login Menggunakan Black-box Data Masukan Proses Pengamatan Kesimpulan Status, username, dan password terisi dengan benar Melakukan dengan memilih level di tahap awal, memasukan password dan usrname dengan benar, selanjutnya dengan menekan tombol Ok, kemudian akan menampikan menu Menampilkan menu utama Sesuai Status, username, dan password salah utama. Jika username dan password yang diisi tidak terdaftar atau tidak diisi dengan benar maka Akan menampilkan pesan Username tidak terdaftar! Menampilkan pesan Username Tidak Terdaftar! Sesuai 46

29 b. Pengujian Data Pengguna Tabel 4.11 Pengujian Form Data Pengguna Menggunakan Black-box Data Masukan Proses Pengamatan Kesimpulan Tombol Save Mengisi semua Data dengan benar, setelah semua data diisi maka Data User yang diisi dapat disimpan ke dalam database Data User disimpan dalam database Sesuai Tombol Delete Tombol Update Tombol Clear Tombol Close Pilih salah satu data yang akan dihapus dalam database, kemudian pilih tombol Delete setelah itu Akan menampilkan pesan Apakah anda akan menghapus data ini?, jika ya maka data akan terhapus, jika tidak maka data tidak dihapus Pilih data dalam database, kemudian jika data yang dipilih ada dalam data base maka dengan sendirinya tombol save akan berubah menjadi update dan akan menampilkan pesan Data user diperbaharui jika sudah di update. Seluruh textbox dikosongkan Keluar dari form data pengguna dan kembali ke menu utama Tombol Delete berfungsi dengan benar sesuai yang diharapkan Tombol Update berfungsi dengan benar sesuai yang diharapkan Tombol Clear berfungsi dengan benar, textbox dikosongkan Tombol Close berfungsi dengan benar sesuai yang diharapkan Sesuai Sesuai Sesuai Sesuai 47

30 c. Pengujian Form Question Tabel 4.12 Pengujian Form Question Menggunakan Black-box Data Masukan Proses Pengamatan Kesimpulan Tombol Ok Pilih kasus dan pasal Proses Dialog mulai Sesuai yang ada kemudian tekan tombol Ok, setelah itu sistem akan Melakukan dialog dengan pengguna sistem Tombol Ya Melakukan proses pelemparan pertanyaan berikutnya, apabila pengguna menjawab ya. Proses pelemparan pertanyaan berjalan Sesuai Tombol Tidak Melakukan proses pelemparan pertanyaan untuk pasal yang lain, apabila pengguna menjawab tidak. Proses pelemparan berjalan Sesuai 48

PENERAPAN METODE BACKWARD CHAINING PADA KASUS TINDAK PERDATA. Intisari

PENERAPAN METODE BACKWARD CHAINING PADA KASUS TINDAK PERDATA. Intisari PENERAPAN METODE BACKWARD CHAINING PADA KASUS TINDAK PERDATA Buchary Rumampuk 1, Moh Hidayat Koniyo 2, Abd. Azis Bouty 3. Intisari Indonesia merupakan negara hukum yang didalamnya sudah terdapat peraturanperaturan

Lebih terperinci

TAKARIR. : kumpulan file atau tabel yang saling berhubungan. secara logika. : penalaran yang dimulai dari fakta menuju konklusi

TAKARIR. : kumpulan file atau tabel yang saling berhubungan. secara logika. : penalaran yang dimulai dari fakta menuju konklusi TAKARIR Admin Analysis Database : administrator : analisis : kumpulan file atau tabel yang saling berhubungan yang disimpan dalam media penyimpanan elektronis Data flow diagram Delete Design Edit Expert

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM III.1 Analisa Analisa merupakan tahap awal yang harus dilakukan untuk memecahkan permasalahan yang sedang dihadapi. Tahap ini sangat penting karena dengan proses

Lebih terperinci

2.2 Konsep Sistem Pakar 9

2.2 Konsep Sistem Pakar 9 DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI HALAMAN PERSEMBAHAN MOTO KATA PENGANTAR SARI DAFTAR ISI DAFTAR GAMBAR DAFTAR TABEL i ii iii vi v vi viii ix

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA. yang digunakan untuk memperjelas tentang tampilan-tampilan yang ada pada

BAB IV HASIL DAN UJI COBA. yang digunakan untuk memperjelas tentang tampilan-tampilan yang ada pada BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Tampilan Hasil Pada bab ini akan dijelaskan tampilan hasil dari aplikasi yang telah dibuat, yang digunakan untuk memperjelas tentang tampilan-tampilan yang ada pada aplikasi

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Yang Sedang Berjalan Analisa sistem merupakan proses awal yang harus dilaksanakan untuk menentukan permasalahan yang sedang dihadapi. Tahap ini bertujuan

Lebih terperinci

BAB IV PERANCANGAN SISTEM

BAB IV PERANCANGAN SISTEM BAB IV PERANCANGAN SISTEM Perancangan akan dimulai setelah tahap analisis terhadap sistem selesai dilakukan. Perancangan dapat didenifisikan sebagai penggambaran, perencanaan dan pembuatan sketsa atau

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Tampilan Hasil Berikut ini dijelaskan mengenai tampilan hasil dari perancangan Sistem Pakar Identifikasi Penyakit pada Tanaman Tomat dengan Metode Teorema Bayes yang dapat

Lebih terperinci

Gambar 4-1. Use Case Diagram

Gambar 4-1. Use Case Diagram BAB 4. PERANCANGAN Perancangan adalah satu langkah untuk memberikan gambaran secara umum kepada manusia atau pengguna tentang sistem yang diusulkan. Perancangan sistem atau desain secara umum mendefenisikan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Hasil IV.1.1. Tampilan Form Login Tampilan form login merupakan form untuk memasukan ID User dan Password agar program dapat dibuka seperti pada gambar IV.1 berikut ini

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM

BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM 36 BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM III.1. Analisis Masalah Untuk mengetahui permasalahan yang dihadapi maka sebelumnya harus dilakukan analisa masalah sebagai proses awal yang harus dilaksanakan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Tampilan Hasil Pada bab ini akan dijelaskan tampilan hasil dari aplikasi yang telah dibuat, yang digunakan untuk memperjelas tentang tampilan-tampilan yang ada pada aplikasi

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM Pada bab ini akan dibahas mengenai sistem pakar kerusakan dinamo listrik dengan metode forward chaining yang meliputi analisa sistem yang sedang berjalan dan desain sistem.

Lebih terperinci

Gambar 4.1 Gambar Use Case Diagram

Gambar 4.1 Gambar Use Case Diagram 41 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian Pada bab ini diuraikan tahap implementasi dalam rangkaian pengembangan sistem model Waterfall.Tahap ini akan mengimplementasikan persyaratan dan desain

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Analisa sistem pada penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan sistem yang sedang berjalan yang terdiri dari input, proses, dan output sistem sehingga

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA. sudah dibuat, Berikut ini dijelaskan tentang tampilan hasil dari sistem pakar

BAB IV HASIL DAN UJI COBA. sudah dibuat, Berikut ini dijelaskan tentang tampilan hasil dari sistem pakar BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Tampilan Hasil Pada bab ini akan dijelaskan tampilan hasil dari aplikasi sistem pakar yang sudah dibuat, Berikut ini dijelaskan tentang tampilan hasil dari sistem pakar

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Hasil Berikut ini dijelaskan tentang tampilan hasil dari Perancangan Aplikasi Mendeteksi Penyakit Ginjal Secara Dini menggunakan metode Certainty Factor yang dibangun yaitu

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Tampilan Hasil Berikut ini dijelaskan mengenai tampilan hasil dari perancangan Sistem Pakar Mengklasifikasi Jenis Jamur yang Dapat Dikonsumsi dengan Metode Teorema Bayes

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Tampilan Hasil Berikut ini dijelaskan mengenai tampilan hasil dari perancangan Sistem Pakar Identifikasi Penyakit pada Tanaman Anggrek Phalaenopsis dengan Metode Dempster

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA. Berikut adalah tampilan hasil dan pembahasan dari Sistem Pakar untuk

BAB IV HASIL DAN UJI COBA. Berikut adalah tampilan hasil dan pembahasan dari Sistem Pakar untuk BAB IV DAN UJI COBA IV.1 Tampilan Hasil Berikut adalah tampilan hasil dan pembahasan dari Sistem Pakar untuk Menganalisis Penyebab Kerusakan TV dengan Menggunakan Metode Forward Chaining Berbasis web.

Lebih terperinci

BAB IV PERANCANGAN SISTEM 4.1 PERANCANGAN SISTEM Untuk memudahkan pembuatan aplikasi sistem pakar berbasis website, maka akan dibuat model menggunakan UML (Unified Modeling Language). Perlu diketahui metode

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN 38 BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN 3.1 Analisis Seperti langkah-langkah yang dilakukan pada salah satu model proses rekayasa perangkat lunak yaitu model waterfall, maka pada bab ini akan dibahas tentang

Lebih terperinci

Cara kerja sistem aplikasi Sistem Pakar Troubleshooting Kerusakan Monitor untuk menemukan kerusakan terhadap permasalahan yang terjadi.

Cara kerja sistem aplikasi Sistem Pakar Troubleshooting Kerusakan Monitor untuk menemukan kerusakan terhadap permasalahan yang terjadi. aplikasi(manual), page 1 Cara kerja sistem aplikasi Sistem Pakar Troubleshooting Kerusakan Monitor untuk menemukan kerusakan terhadap permasalahan yang terjadi. 1) Langkah pertama yang harus dilakukan

Lebih terperinci

Berikut ini adalah petunjuk pemakaian aplikasi sistem basis data. Petunjuk berikut ini disertai dengan tampilan layar. Keterangan selengkapnya

Berikut ini adalah petunjuk pemakaian aplikasi sistem basis data. Petunjuk berikut ini disertai dengan tampilan layar. Keterangan selengkapnya Petunjuk Pemakaian Sistem Berikut ini adalah petunjuk pemakaian aplikasi sistem basis data. Petunjuk berikut ini disertai dengan tampilan layar. Keterangan selengkapnya dapat dilihat bersamaan dengan tampilan

Lebih terperinci

Manual Book Website Adverse Drug Report

Manual Book Website Adverse Drug Report Manual Book Website Adverse Drug Report Latar Belakang... 3 Maksud dan Tujuan... 3 Solusi... 3 Tahapan - tahapan pembangunan... 3 Deskripsi Umum Sistem... 4 Spesifikasi Sistem... 16 Latar Belakang Perkembangan

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 4.1 Implementasi Pada tahap implementasi ini akan diuraikan bagaimana cara mengimplementasikan sistem Ujian Online Mandiri yang di bangun, fasilitas atau peralatan pendukung

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. Untuk menghasilkan aplikasi sistem pakar yang baik diperlukan

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. Untuk menghasilkan aplikasi sistem pakar yang baik diperlukan BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISEM 3.1 Analisis Untuk menghasilkan aplikasi sistem pakar yang baik diperlukan pembuatan knowledge base (basis pengetahuan) dan rule base (basis aturan) yang lengkap

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA 77 BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Tampilan Hasil Penulis merancang program sistem pakar untuk menentukan klasifikasi kendaraan bermotor menggunakan metode forward chaining dengan menggunakan bahasa pemogram

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Tampilan Hasil Berikut ini dijelaskan tentang tampilan hasil dari Sistem Informasi Mutasi Karyawan Pada PT. Panca Kurnia Niaga Nusantara Medan dapat dilihat sebagai berikut

Lebih terperinci

Bab 3 Metode dan Perancangan Sistem

Bab 3 Metode dan Perancangan Sistem 26 Bab 3 Metode dan Perancangan Sistem 3.1 Metode Pengembangan Sistem 3.1.1 Pembahasan Metode Prototyping Metode penelitian yang digunakan pada pembuatan aplikasi ini adalah prototyping model. Seringkali

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Tampilan Hasil Tampilan hasil merupakan hasil dari perancangan antarmuka program sesuai dengan kebutuhan dari sistem yang dirancang. Sesuai tujuan dari penelitian ini maka

Lebih terperinci

Link Nama digunakan untuk menuju halaman Data Absensi Siswa.

Link Nama digunakan untuk menuju halaman Data Absensi Siswa. 142 Gambar 4.15 Tampilan Halaman Absensi Kelas Tampilan Halaman Absensi Kelas akan menampilkan data-data siswa pada kelas yang dipilih. Link Nama digunakan untuk menuju halaman Data Absensi Siswa. Link

Lebih terperinci

BAB IV PERANCANGAN SISTEM

BAB IV PERANCANGAN SISTEM BAB IV PERANCANGAN SISTEM Perancangan sistem adalah strategi untuk memecahkan masalah dan mengembangkan solusi terbaik bagi permasalahan itu. Perancangan sistem adalah termasuk bagaimana mengorganisasi

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISIS PERANCANGAN SISTEM 34 BAB III ANALISIS PERANCANGAN SISTEM 3.1 Sistem yang Sedang Berjalan Dalam perancangan sebuah sistem, dibutuhkan suatu analisis sistem. Dari analisis tersebut dapat diketahui kelemahan-kelemahan pada

Lebih terperinci

TAKARIR. data atau informasi dan transformasi data yang bergerak dari pemasukan data hingga ke keluaran. Database

TAKARIR. data atau informasi dan transformasi data yang bergerak dari pemasukan data hingga ke keluaran. Database TAKARIR artificial intelligence backward chaining Data Flow Diagram (DFD) Database Decision Tree expert system forward chaining Flowchart Hardware Input Interface knowladge base Login Logout Output kecerdasan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Sistem Analisis sistem merupakan proses awal yang harus dilaksanakan untuk menentukan permasalahan yang sedang dihadapi. Tahap ini bertujuan untuk menjelaskan

Lebih terperinci

BAB IV PERANCANGAN SISTEM. mengembangkan solusi yang terbaik bagi permasalahan. perancangan sistem

BAB IV PERANCANGAN SISTEM. mengembangkan solusi yang terbaik bagi permasalahan. perancangan sistem BAB IV PERANCANGAN SISTEM 4.1 Perancangan Sistem Perancangan sistem adalah strategi untuk memecahkan masalah dengan mengembangkan solusi yang terbaik bagi permasalahan. perancangan sistem adalah termasuk

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISEM III.1 Analisis Sistem Sistem pakar mendeteksi tingkat kematangan buah mangga harum manis ini diimplementasikan dengan menggunakan bahasa pemrograman Microsoft Visual

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 70 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN IV.1. Hasil Dalam pembahasan hasil program berisi tentang menjelaskan halaman dari program, terutama yang berkaitan dengan interface (antar muka) sebagai penghubung antara

Lebih terperinci

SISTEM CERDAS DIAGNOSA PENYAKIT AYAM

SISTEM CERDAS DIAGNOSA PENYAKIT AYAM SISTEM CERDAS DIAGNOSA PENYAKIT AYAM PRASETYO ADHY PRABOWO Program Studi Ilmu Komputer, FIK Universitas Dian Nuswantoro Jl. Nakula I No. 5-11, Semarang, 50131 Abstrak : Seiring perkembangan tekhnologi,

Lebih terperinci

MERANCANG SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT JANTUNG DENGAN METODE FORWARD CHAINING BERBASIS WEB SKRIPSI

MERANCANG SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT JANTUNG DENGAN METODE FORWARD CHAINING BERBASIS WEB SKRIPSI MERANCANG SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT JANTUNG DENGAN METODE FORWARD CHAINING BERBASIS WEB SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Jenjang Strata Satu (S1) Pada Program

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Hasil Berikut ini dijelaskan tentang tampilan hasil dari Perancangan Sistem Informasi Geografis Lokasi Pusat Provider Jaringan Internet Kota Medan di Sumatera Utara dapat

Lebih terperinci

TAKARIR. : pelacakan yang dimulai dari tujuan, selanjutnya. dicari aturan yang memiliki tujuan tersebut untuk. kesimpulannya

TAKARIR. : pelacakan yang dimulai dari tujuan, selanjutnya. dicari aturan yang memiliki tujuan tersebut untuk. kesimpulannya TAKARIR Analysis Artificial Intelligence Backward chaining : analisis : kecerdasan buatan : pelacakan yang dimulai dari tujuan, selanjutnya dicari aturan yang memiliki tujuan tersebut untuk kesimpulannya

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN. informasi yang diperoleh dari beberapa sumber, yaitu seorang pakar, dan

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN. informasi yang diperoleh dari beberapa sumber, yaitu seorang pakar, dan BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN 3.1 Analisis Permasalahan Dalam mengembangkan sistem pakar diperlukan pengetahuan dan informasi yang diperoleh dari beberapa sumber, yaitu seorang pakar, dan beberapa buku

Lebih terperinci

BAB IV PERANCANGAN SISTEM. Sistem yang dikembangkan dalam penelitian ini dikhususkan untuk desktop

BAB IV PERANCANGAN SISTEM. Sistem yang dikembangkan dalam penelitian ini dikhususkan untuk desktop 71 BAB IV PERANCANGAN SISTEM 4.1 Rancangan Sistem 4.1.1 Rancangan Umum Tujuan dari desain sistem secara umum adalah untuk memberikan gambaran secara umum kepada user tentang system yang baru. 4.1.2 Kedudukan

Lebih terperinci

1. Membuka file aplikasi lalu melakukan login

1. Membuka file aplikasi lalu melakukan login Prosedur menjalankan alat/program: 1. Membuka file aplikasi lalu melakukan login Untuk menjalankan aplikasi maka user harus melakukan login terlebih dahulu, jika username dan password cocok, maka aplikasi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Hasil IV.1.1. Tampilan Form Login Mulai menggunakan Aplikasi pertama sekali pengguna diminta untuk mengisikan username dan password pengguna sebagai login menggunakan aplikasi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA VI.1. Hasil Pada bab ini, penulis akan menampilkan tampilan hasil perancangan yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya dari aplikasi Sistem Pakar Menentukan Modifikasi Untuk

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1 Tampilan Hasil Berikut ini merupakan tampilan hasil dari perancangan sistem informasi pembagian laba persekutuanyang dirancang, berikut keterangannya. 1. Form Login Form

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA 75 BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Hasil Berikut ini dijelaskan tentang tampilan hasil dari analisa dan rancang bangun sistem pakar mendiagnosis kerusakan mesin hoisting crane. Website ini terdiri dari

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA 28 BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Tampilan Hasil Berikut ini dijelaskan mengenai tampilan hasil dari perancangan Penentuan Tempat Pembuangan Akhir Sampah (TPA) Menggunakan Metode SAW Pada Dinas Kebersihan

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN. baik agar proses inferensi berjalan baik dan sesuai dengan yang diharapkan. Basis

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN. baik agar proses inferensi berjalan baik dan sesuai dengan yang diharapkan. Basis BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN III.1 Analisa Untuk menghasilkan system pakar dalam penentuan sifat manusia yang baik, maka diperlukan suatu basis pengetahuan dan basis aturan yang lengkap dan baik agar

Lebih terperinci

BAB V IMPLEMENTASI SISTEM

BAB V IMPLEMENTASI SISTEM BAB V IMPLEMENTASI SISTEM Pada bab ini akan dijelaskan implementasi dari Aplikasi Sistem Pendukung Keputusan Penilaian kinerja yang sudah dibangun 5.1 Lingkungan Implementasi Lingkungan implementasi meliputi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN IV.1 Hasil Pada Bab ini akan dibahas mengenai hasil dan pembahasan perangkat lunak sistem pakar untuk mendiagnosa penyakit jantung, serta tampilan-tampilan yang ada pada program

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN IV.1. Tampilan Hasil Berikut ini akan dijelaskan tentang tampilan hasil program dan pembahasan dari Sistem Informasi Manajemen PHK dan Perhitungan Pesangon Pada PT.Perkebunan

Lebih terperinci

CARA MENGGUNAKAN APLIKASI

CARA MENGGUNAKAN APLIKASI CARA MENGGUNAKAN APLIKASI Untuk menjalankan aplikasi sistem pakar untuk melakukan diagnosis penyakit jantung dengan teorema bayes, yaitu : Jalankan aplikasi sistem pakar dengan memilih toolbar start pada

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Secara umum penyakit kulit yang diakibatkan oleh adanya infeksi jamur terdiri

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Secara umum penyakit kulit yang diakibatkan oleh adanya infeksi jamur terdiri 31 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Analisis Sistem Secara umum penyakit kulit yang diakibatkan oleh adanya infeksi jamur terdiri dari 8 jenis penyakit yang berbeda. Dari

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM

BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM III.1. Analisis Masalah Proses analisa sistem merupakan langkah kedua pada pengembangan sistem. Analisa sistem dilakukan untuk memahami informasi-informasi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN IV.1. Hasil Berikut ini merupakan tampilan hasil dan pembahasan dari Pembuatan Aplikasi Kontrak Kerja Berbasis Sistem Terdistribusi. Tampilan ini dibuat sedemikian rupa untuk

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. dilakukan dalam pengumpulan data tersebut, antara lain:

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. dilakukan dalam pengumpulan data tersebut, antara lain: BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM Dalam pengumpulan data sebagai bahan penyusunan laporan kerja praktek, diperlukan adanya pengamatan data dan informasi yang dibutuhkan oleh perusahaan. Data dan informasi

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN 3.1 Analisis Untuk menghasilkan sistem pakar penyakit pada lambung antara lain adalah sakit maag (Gastritis), Dispepsia dan Gastroesophageal Reflux Disease (GERD) yang baik

Lebih terperinci

Setting local IP address dan subnet mask dari VoIP Gateway tersebut. Berikut adalah cara mengkonfigurasi modem ADSL:

Setting local IP address dan subnet mask dari VoIP Gateway tersebut. Berikut adalah cara mengkonfigurasi modem ADSL: 113 Masukkan username dan password Gambar 4.45 Konfigurasi VoIP Gateway 3 Setting service DHCP untuk membagikan IP ke komputer yang terkoneksi ke port LAN VoIP Gateway Setting local IP address dan subnet

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Tahap analisis sistem yang berjalan ini bertujuan untuk mencari informasi mengenai sistem yang lama guna mendapatkan bahan evaluasi untuk pengembangan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN III.1. Analisa Sistem File manager atau file browser adalah sebuah perangkat lunak yang menyediakan antarmuka untuk bekerja dengan sistem berkas. Perangkat lunak ini sangat

Lebih terperinci

Layar Halaman Laporan Soal Guru

Layar Halaman Laporan Soal Guru 320 Halaman ini akan ditampilkan jika guru mengklik menu Jadwal Mengajar. Disini guru dapat melihat jadwal mengajarnya. Selain itu guru dapat melihat jadwal ujian dengan mengklik link Jadwal Ujian pada

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Hasil Berdasarkan hasil analisa dan perancangan sistem yang telah dilakukan pada bab sebelumnya maka dilanjutkan ke tingkat implementasi, implementasi program aplikasi menggunakan

Lebih terperinci

USER MANUAL 1. Login a. b.

USER MANUAL 1. Login a. b. USER MANUAL 1. Login a. Login dalam program hanya dapat digunakan bagi admin saja. b. Admin memasukkan username admin dan password admin,lalu klik OK. 2. Input a. Data Murid - Untuk menambahkan data murid,

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM. tepat bagi UKM (BPR/S dan LKM/S), maka dilakukan analisa terhadap

BAB III PERANCANGAN SISTEM. tepat bagi UKM (BPR/S dan LKM/S), maka dilakukan analisa terhadap BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1 Analisa Sistem Untuk membangun Sistem Pakar yang mampu menentukan produk yang tepat bagi UKM (BPR/S dan LKM/S), maka dilakukan analisa terhadap permasalahan yang ada. Salah

Lebih terperinci

Tampilan Window Login

Tampilan Window Login 1. Form Login Tampilan Window Login Ketika sistem pertama kali dijalankan, form Login merupakan user interface pertama yang muncul. Pada user interface ini, user harus mengisi username dan password setelah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN ANALISIS

BAB IV HASIL DAN ANALISIS BAB IV HASIL DAN ANALISIS 4.1. Hasil Karya/Implementasi Kegiatan implementasi atau penerapan dilakukan dengan dasar yang telah direncanakan dalam rencana implementasi. Pada penerapan sistem yang diusulkan

Lebih terperinci

SISTEM PAKAR PENENTUAN PASAL-PASAL SENGKETA TANAH MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING

SISTEM PAKAR PENENTUAN PASAL-PASAL SENGKETA TANAH MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING SISTEM PAKAR PENENTUAN PASAL-PASAL SENGKETA TANAH MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING Haikal Halid¹, Moh. Hidayat Koniyo², Abd. Azis Bouty³ 1 Mahasiswa Teknik Informatika Universitas Negeri Gorontalo email

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN IV.1. Tampilan Hasil Penulis merancang program sistem informasi geografis pengiriman buah import pada PT. Sekar Mulia Abadi berbasis Web dengan menggunakan bahasa pemrograman

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem yang berjalan Proses yang sedang berjalan dalam penginformasian mengenai data lokasi Kantor Kecamatan di Kota Medan masih menggunakan daftar tabel

Lebih terperinci

Prosedur menjalankan program

Prosedur menjalankan program Prosedur menjalankan program Saat pertama kali user membuka sistem, user harus melakukan login terlebih dahulu. Dengan memasukan username dan password, pada saat username dan password sudah benar maka

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1. Analisa dan Deskripsi Sistem 4.1.1. Gambaran Proses Berdasarkan Surat Edaran yang dikeluarkan oleh direksi nomor 22/DIRG/DPPKG/2008 tentang pedoman penagihan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Tampilan Hasil Pada bab ini akan di jelaskan tampilan hasil dari aplikasi sistem pakar yang telah dibuat, berikut ini tampilan hasil dari sistem pakar mendeteksi kerusakan

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Gambaran Umum Secara umum, sistem pakar adalah sistem yang berusaha mengadopsi pengetahuan manusia ke komputer yang dirancang untuk memodelkan kemampuan menyelesaikan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Tampilan Hasil Pada bab ini akan dijelaskan tampilan hasil dari aplikasi yang telah dibuat, yang digunakan untuk memperjelas tentang tampilan-tampilan dari Sistem Informasi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Hasil Berikut ini dijelaskan tentang tampilan hasil dari analisa dan rancang bangun sistem pakar mendiagnosis kerusakan mesin pendingin ruangan (toshiba). Website ini terdiri

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. mempersiapkan kebutuhan system (baik hardware maupun software), persiapan

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. mempersiapkan kebutuhan system (baik hardware maupun software), persiapan BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Implementasi Di dalam tahap implementasi ini terdapat 3 sub tahap, yaitu mempersiapkan kebutuhan system (baik hardware maupun software), persiapan instalasi aplikasi,

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM Pada bab ini akan dibahas mengenai sistem pakar mendiagnosa penyakit paru-paru berbasis client server yang meliputi analisa sistem yang sedang berjalan dan desain sistem.

Lebih terperinci

BAB IV TESTING DAN IMPLEMENTASI

BAB IV TESTING DAN IMPLEMENTASI BAB IV TESTING DAN IMPLEMENTASI 4.1 Implementasi Sistem Implementasi sistem merupakan sebuah tahap meletakan sistem yang diusulkan atau dikembangkan jika nantinya sistem tersebut telah siap dijalankan

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1 Analisa Sistem Kendala-kendala yang dihadapi pada sistem yang sedang berjalan yaitu : 1. Sebagian besar masyarakat tidak perduli akan penyakit yang dideritanya.

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Permasalahan Merancang arsitektur sebuah sistem merupakan langkah awal yang kritis. Arsitektur sistem menjadi landasan utama bagaimana nantinya sistem

Lebih terperinci

PERANCANGAN APLIKASI SISTEM PAKAR PEMBAGIAN HARTA WARIS MENURUT ISLAM MENGGUNAKAN METODE BACKWARD CHAINING

PERANCANGAN APLIKASI SISTEM PAKAR PEMBAGIAN HARTA WARIS MENURUT ISLAM MENGGUNAKAN METODE BACKWARD CHAINING PERANCANGAN APLIKASI SISTEM PAKAR PEMBAGIAN HARTA WARIS MENURUT ISLAM MENGGUNAKAN METODE BACKWARD CHAINING Evi Dewi Sri Mulyani 1), Teuku Mufizar 2), Indah Novianti 3) 1), 2, (3) Teknik Informatika STMIK

Lebih terperinci

BAB III PEMBAHASAN. Analisis merupakan suatu tahap untuk memperoleh kesimpulan persoalan

BAB III PEMBAHASAN. Analisis merupakan suatu tahap untuk memperoleh kesimpulan persoalan BAB III PEMBAHASAN 3.1 Analisis Analisis merupakan suatu tahap untuk memperoleh kesimpulan persoalan dan gambaran kebutuhan bagi pembuatan sistem yang diamati, dalam hal ini adalah sistem inventori barang.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Hasil Pada bab ini akan dijelaskan tampilan hasil dari aplikasi yang telah dibangun pada Sistem Pendukung Keputusan Menentukan Karyawan Terbaik Dengan Metode SAW (Simple

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Tampilan Hasil Pada bab ini akan dijelaskan tampilan hasil dari aplikasi yang telah dibuat, yang digunakan untuk memperjelas tentang tampilan-tampilan yang ada pada aplikasi

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN III.1. Analisis Sistem Analisa sistem pada yang berjalan bertujuan untuk mengidentifikasi serta melakukan evaluasi terhadap sistem geografis tata letak les bahasa inggris

Lebih terperinci

SISTEM PAKAR UNTUK MENENTUKAN TIPE AUTISME PADA ANAK USIA 7-10 TAHUN MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING. Agam Krisna Setiaji

SISTEM PAKAR UNTUK MENENTUKAN TIPE AUTISME PADA ANAK USIA 7-10 TAHUN MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING. Agam Krisna Setiaji 1 SISTEM PAKAR UNTUK MENENTUKAN TIPE AUTISME PADA ANAK USIA 7-10 TAHUN MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING Agam Krisna Setiaji Program Studi Teknik Informatika Fakultas Ilmu Komputer Universitas Dian Nuswantoro,

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM BAB 3 PERANCANGAN SISTEM 3.1 Analisis Sistem Untuk memulai membangun suatu program aplikasi berupa aplikasi mengenai kamus digital istilah bidang IT, penulis terlebih dahulu merencanakan alur kerja berdasarkan

Lebih terperinci

Bab IV HASIL DAN ANALISIS

Bab IV HASIL DAN ANALISIS Bab IV HASIL DAN ANALISIS 4.1 Implementasi Dari tahap-tahap yang telah dilakukan, didapatkan hasil Sistem Informasi Pemesanan Tiket Bus Berbasis Web. Berikut adalah tampilan yang dihasilkan: a. Halaman

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN. dilanjutkan dengan pengujian terhadap aplikasi. Kebutuhan perangkat pendukung dalam sistem ini terdiri dari :

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN. dilanjutkan dengan pengujian terhadap aplikasi. Kebutuhan perangkat pendukung dalam sistem ini terdiri dari : BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 4.1. Implementasi Sistem Pada bab ini akan dibahas mengenai implementasi sistem berdasarkan analisis dan perancangan yang telah dilakukan pada bab sebelumnya, dan dilanjutkan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Tampilan Hasil Berikut ini dijelaskan tentang tampilan hasil dari Perbandingan Metode Jam Jasa Dengan Garis Lurus Untuk Penyusutan Aset Tetap Pada PT. Rubber Hock Lie Sunggal

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN III.1. Analisis Sistem yang Berjalan Proses yang sedang berjalan dalam penginformasian Lokasi Akper dan Akbid ini masih bersifat manual. Bentuk manual yang dibuat oleh

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN. Analisis Sistem ini merupakan penguraian dari suatu sistem pengolahan aplikasi

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN. Analisis Sistem ini merupakan penguraian dari suatu sistem pengolahan aplikasi BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN 4.1 Analisis Sistem Analisis Sistem ini merupakan penguraian dari suatu sistem pengolahan aplikasi yang utuh kedalam berbagai bagian-bagian komponennya serta hubungan antar

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Dalam penulisan skripsi ini, penulis membahas dan menguraikan tentang masalah sistem informasi geografis toko hewan di kota Medan berbasis web.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Tampilan Hasil Pada bab ini akan dijelaskan tampilan hasil dari aplikasi yang telah dibuat, yang digunakan untuk memperjelas tentang tampilan-tampilan yang ada pada aplikasi

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN. Analisis sistem ini merupakan penguraian dari sistem yang utuh, kedalam

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN. Analisis sistem ini merupakan penguraian dari sistem yang utuh, kedalam BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN 4.1 Analisis Kebutuhan Sistem Analisis sistem ini merupakan penguraian dari sistem yang utuh, kedalam bagian-bagian komponennya dengan maksud mengidentifikasi dan mengevaluasi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Hasil Berikut ini dijelaskan tentang tampilan hasil dari Perancangan Sistem Informasi Geografis Letak Lokasi Studio Musik di Kota Medan Secara Online dapat dilihat sebagai

Lebih terperinci