3. METODE PENELITIAN

Transkripsi

1 3. METODE PENELITIAN 3.1. Lokasi da Waktu Peelitia Pegambila sampel dilakuka di kawasa rehabilitasi ekosistem lamu PKSPL-IPB Pulau Pramuka, Kepulaua Seribu pada retag waktu 17 Februari higga 27 Jui Lokasi pegambila sampel terletak pada koordiat 05 O 44 44,2-05 O 44 44,5 LS da 106 O 36 59,9-106 O 37 03,6 BT. Pegambila sampel ii dilakuka sebayak dua kali, yaitu bula Februari 2009 mewakili musim huja da bula Jui 2009 mewakili musim kemarau. Gambar 3 berikut ii merupaka peta pegambila sampel. Gambar 3. Peta Lokasi peelitia da pegambila sampel 3.2. Alat da Baha Alat da baha yag diguaka dalam pegambila sampel makrozoobetos da sedime yaitu, Corer (Gambar 4), katog plastik, spidol permae, formali ±4 %,

2 29 sariga halus dega diameter ±500 µm (Eleftheriou & Moore 2005), pewara rose begel. Sedagka utuk peagaa sampel yaitu sariga halus dega diameter 500 µm (Lampira 1), ember, gayug, baki, piset, botol film, alkohol 70%, mikroskop, kaca pembesar, kertas label, spidol, data sheet, da buku idetifikasi. Utuk lebih jelas lagi dapat dilihat pada Tabel 1. Diameter (D) = 4 ich (10,16 cm) Luas (L) = π.r 2 = 3,14.(5,08) 2 2 Gambar 4. Corer yag dipakai utuk pegambila sampel Beberapa parameter fisika da kimia diamati secara i situ dega megguaka alat da baha seperti termometer utuk megukur suhu, refraktometer utuk megukur saliitas, metera utuk megukur kedalama, Secchi disk utuk megukur keceraha, ph stick utuk megukur ph, da satu set alat utuk megukur DO dega megguaka metode titrasi Wikler. Utuk lebih jelasya lagi, alat da parameter fisika-kimia yag diukur dapat dilihat pada Tabel 2. Selai alat da baha di atas, utuk peetua stasiu diguaka GPS (Global Positioig System) serta roll meter utuk megukur luas stasiu pegamata.

3 30 Tabel 1. Alat da baha yag diguaka dalam pegambila da peagaa sampel makrozoobetos da sedime berikut fugsiya masig-masig Alat da Baha Pegambila sampel Alat: 1. Corer 2. Katog plastik 3. Spidol permae 4. Sariga halus Baha: 1. Formali ±4 % 2. Rose begel Peagaa sampel Alat: 1. Sariga halus 2. Ember 3. Gayug 4. Baki 5. Piset 6. Botol film 7. Kertas label 8. Spidol 9. Data sheet 10. Mikroskop 11. Buku idetifikasi Baha: 1. Alkohol 70% 2. Air Fugsi / Keguaa Megambil sampel substrat Wadah sampel Meadai stasiu da ulaga pada plastik sampel Meyarig air sebelum dimasuka ke dalam plastik Megawetka sampel Memberika wara pada orgaisme yag ada pada sampel Meyarig orgaisme Wadah air utuk membilas sampel substrat Utuk megambil air Wadah utuk meyarig makrozoobetos Megambil orgaisme yag ditemuka pada sampel Mearuh sampel betos Meadai botol film Meadai botol film Meulis data hasil idetifikasi makrozoobetos yag ditemuka Melihat makrozoobetos utuk diidetifikasi Megetahui jeis makrozoobetos yag didapatka Megawetka sampel makrozoobetos Membersihka sampel 3.3. Racaga Peelitia Peetua stasiu utuk pegambila sampel makrozoobetos da lamu ditetuka berdasarka keterwakila spasial da temporal wilayah ekosistem lamu tersebut, yaitu di kawasa rehabilitasi pada musim huja (Februari 2009) da kemarau (Jui 2009). Perbedaa secara spasial da temporal dalam pegambila sampel tersebut diguaka utuk megidetifikasi adaya pegaruh faktor ligkuga terhadap makrozoobetos yag diamati. Meurut Beder et al. (1984) i Uderwood & Chapma (2005), Pegaruh ligkuga dapat berupa kematia atau memperpedek usia orgaisme tersebut (pulse disturbaces) da tekaa yag berlagsug lama pada retag waktu tertetu (press disturbaces).

4 31 Luar (L) 100 m 50 m 50 m Tegah (T) 100 m Piggir (P) Darat Gambar 5. Racaga peelitia Daerah pegambila sampel ditetuka pada lokasi dega luas m 2 (100 m X 100 m) dimaa daerah tersebut dibagi mejadi tiga trasek garis. Pada masigmasig trasek garis ditetuka 3 titik pegamata, yaitu pada titik 0 m, 50 m, da 100 m, sehigga pada lokasi tersebut terdapat 9 stasiu pegamata yag dapat dikelompoka mejadi tiga berdasarka trasek garis da berdasarka posisi dari stasiu tersebut (piggir, tegah, da luar). Utuk lebih jelas dapat dilihat pada Gambar 5. Pada setiap stasiu pegamata dilakuka pegambila sampel sebayak tiga ulaga. Peamaa stasiu dilakuka dega cara memperhatika letak pada trasek garis serta posisiya pada trasek garis tersebut. Misal, stasiu 1L berarti stasiu berada pada trasek garis pertama (1) dega posisi di luar (L) Pegambila da Peagaa Sampel Pegambila sampel makrozoobetos dilakuka sebayak 3 ulaga pada setiap titik pegamata dega total 27 sampel pada setiap bula. Sedagka utuk pegambila sampel sedime dilakuka satu kali ulaga pada masig-masig titik pegamata (9 sampel pada setiap bula). Sampel tersebut selajutya dimasuka

5 32 kedalam plastik yag telah diberi keteraga omor stasiu sebelum dilakuka aalisis tekstur da kaduga C-orgaik dalam sedime. Utuk parameter kimia da fisika air yag diukur lagsug (i situ) setiap titik pegamata. Beberapa parameter fisika da kimia yag diukur beserta metode yag diguaka dapat dilihat pada Tabel 2. Peagaa yag dilakuka pada sampel pasir yag telah diambil pertama kali adalah disarig da dipisahka atara pasir da lamu yag terambil pada saat megambil sampel megguaka corer. Pasir da lamu selajutya dimasukka ke dalam katog plastik berbeda yag sudah diberi label omor stasiu da ulaga. Sampel betos diawetka dega megguaka formali ±4%, lalu diberika rose begel secukupya sebagai pewara, sedagka sampel lamu disimpa di lemari pedigi utuk mecegah terjadiya pembusuka, kemudia lamu tersebut diukur biomassa basahya di Laboratorium Produktifitas da Ligkuga, Departeme MSP- IPB. Pegukura biomassa dilakuka dega cara meiriska lamu sampai air di permukaa (exteral water) kerig kemudia ditimbag dega megguaka timbaga digital. Peagaa sampel makrozoobetos secara umum dilakuka dalam beberapa tahap, yaitu peyariga, peyortira, pegaweta da idetifikasi. Peyariga da peyortira dilakuka dega megguaka wadah sariga halus dega ukura diameter pori ±500 µm da piset higga sampel makrozoobetos terpisah dari serasah da sedime. Makrozoobetos hasil peyortira dimasukka ke dalam botol film yag telah diberi label, lalu diawetka dega megguaka alkohol (kosetrasi 70%). Selajutya, makrozoobetos yag telah disortir diidetifikasi dega batua lup da mikroskop, serta buku idetifikasi (Goser 1971, Kozloff et al. 1987, Dace 1977, Fauchald 1977). Idetifikasi dilakuka pada setiap orgaisme makrozoobetos yag ditemuka da pada peelitia ii sampai tigkat geus. Setiap jeis idividu yag ditemuka dihitug jumlahya berdasarka titik pegamata da ulagaya. Utuk megukur biomassa, metode yag dilakuka sama seperti megukur biomassa lamu. Sampel sedime yag diambil utuk diamati tekstur da kaduga C-Orgaikya diaalisis di Laboratorium Ilmu Taah, Fakultas Pertaia, Istitut Pertaia Bogor.

6 33 Tabel 2. Parameter yag diamati beserta satua, alat, da metode yag diguaka Parameter Satua Alat Metode Fisika 1. Suhu O C Termometer Pemuaia 2. Kedalama m Metera Perbadiga 3. Keceraha % Sechii disc Visual Kimia 1. Saliitas 2. ph 3. DO (Dissolved Oxyge) 4. NO 3 -N 5. PO 4 -P PSU - mg l -1 mg l -1 mg l -1 Refraktometer ph stick Satu set alat da baha utuk megukur DO Beberapa alat da baha utuk megukur NO 3 -N Beberapa alat da baha utuk megukur PO 4 -N Pembiasa Perubaha wara Wikler Refraksi cahaya Refraksi cahaya Sedime 1. Tekstur 2. C-Orgaik - mg l -1 Beberapa alat da baha utuk megukur tekstur Beberapa alat da baha utuk megukur C-Orgaik Koh Walkley-Black 3.5. Aalisis Data Data yag diaalisa yaitu data primer dari pegambila sampel bula Februari 2009 da Jui 2009 yag terbagi mejadi dua, yaitu musim huja (Februari) da musim kemarau (Jui). Selai itu diguaka pula data sekuder yag didapat dari studi pustaka. Utuk memudahka pegolaha data primer (Kepadata, ideks keaekaragama, ideks keseragama, agregasi, da similaritas), maka diguaka software PRIMER versi 5.2 (Plymouth Routies I Multivariate Ecological Research) (Clarke & Gorley 2001 i Taurusma 2007). Software PRIMER versi 5.2 merupaka program yag diguaka utuk mempermudah peghituga beberapa aalisis yag berhubuga dega ekologi. Dega program tersebut, pegolaha data mejadi lebih cepat da efisie sehigga hasil dari aalisis dapat lagsug dijelaska Kepadata makrozoobetos Kepadata makrozoobetos meurut Brower et al. (1997) didefiisika sebagai jumlah idividu makrozoobetos per satua luas (m 2 ). Sampel makrozoobetos yag

7 34 telah diidetifikasi kemudia dihitug kepadataya dega megguaka rumus yag dimodifikasi dari Brower et al. (1997): Keteraga : Ki = Ni A Ki = Kepadata makrozoobetos jeis i (idividu m -2 ) Ni = Jumlah makrozoobetos jeis i yag ditemuka pada setiap ulaga (idividu) A = Luas bukaa mulut Corer (0,0081 m 2 ) Struktur komuitas makrozoobethos Karakteristik dari makrozoobetos dapat dijelaska dega melihat jumlah taksa (geus), kepadata, da biomassya (Pearso & Roseberg 1978 i Taurusma 2007). Selai beberapa parameter tersebut, utuk melihat keaekaragama dari betos maka diguaka beberapa ideks seperti ideks keaekaragama Shao-Wieer da ideks keseragama Pielou. a. Ideks keaekaragama Kekayaa spesies da kesamaaya dalam satu ilai tuggal digambarka dega ideks diversitas atau ideks keaekaragama. Keaekaragama ditetuka oleh dua hal petig, yaitu: pertama, jumlah spesies atau taksa yag berbeda da kedua, keseragama yag mecermika peyebara idividu dalam satu kategori sistematik (Bege 2000). Dalam aalisis data, dipakai ideks Shao-Wieer utuk melihat keaekaragama jeis yag ditemuka pada setiap stasiu. Berikut rumus ideks keaekaragama dega megguaka logaritma basis dua (Brower et al. 1997):

8 35 H = (pi log 2 pi) i=1 Keteraga : H ' : Ideks Keaekaragama (Shao-Wieer) pi : Jumlah idividu geus ke-i per jumlah idividu total (i/n) Dimaa : i (jumlah spesies i) da N (jumlah total spesies yag ditemuka) b. Ideks keseragama Ideks keseragama (equitabilitas) diartika sebagai ilai yag dapat mejelaska peyebara idividu atar spesies yag berbeda da diperoleh dari hubuga atara keaekaragama (H ) dega keaekaragama maksimalya (Bege 2000). Utuk aalisis keseragama, diguaka ideks Pielou (J ) dega rumus sebagai berikut (Brower et al ): Keteraga : J = H log 2 (S) J H ' S : Ideks Keseragama Pielou : Ideks Keaekaragama (ideks Shao) : Jumlah taksa (geus) Ideks similaritas Ideks similaritas diguaka utuk melihat kesamaa dari dua komuitas, sehigga dapat dilihat pegelompoka stasiu berdasarka jeis makrozoobetos yag ditemuka pada setiap stasiu. Selai itu dari hasil pegelompoka tersebut, dapat diaalisis beda atara stasiu dega melihat ilai dari ideks tersebut. Aalisis similaritas dari kepadata da komposisi makrozoobetos yag ditemuka atar stasiu pegamata dilakuka dega batua software PRIMER versi 5 da disajika dalam betuk dedogram. Rumus jarak kedekataya yaitu:

9 36 d i, j = Xij Xkj 2 i=1 Keteraga : d(i,j) Xij Xkj : Jarak Euclidea atara pegamata i da j : Kepadata kelas makrozoobetos ke-i utuk samplig ke-j : Kepadata kelas makrozoobetos ke-k utuk samplig ke-j Korelasi Pearso Koefesie korelasi adalah pegukura statistik kovaria atau asosiasi atara dua variabel. Besarya koefesie korelasi berkisar atara +1 s/d -1. Koefesie korelasi meujukka kekuata (stregth) hubuga liier da arah hubuga dua variabel acak. Adapu rumus perhituga korelasi sebagai berikut (walpole 1992): r = i,j =1 i=1 j =1 XY X Y 2 j =1 j =1 i=1 X 2 ( i=1 X) Y 2 ( Y) 2 Iterpretasi hasil aalisis korelasi: (1) Melihat kekuata hubuga dua variabel dega kriteria sebagai berikut 0 : Tidak ada korelasi atara dua variabel >0 0,25 : Korelasi sagat lemah >0,25 0,5 : Korelasi cukup >0,5 0,75 : Korelasi kuat >0,75 0,99 : Korelasi sagat kuat 1 : Korelasi sempura (2) Melihat arah hubuga. Jika koefesie korelasi positif, maka kedua variabel mempuyai hubuga searah. Artiya jika ilai variabel X tiggi, maka ilai variabel Y aka tiggi pula. Sebalikya, jika

10 37 koefesie korelasi egatif, maka kedua variabel mempuyai hubuga terbalik. Artiya jika ilai variabel X tiggi, maka ilai variabel Y aka mejadi redah. (3) Melihat sigifikasi hubuga Sigifikasi / probabilitas / α memberika gambara megeai bagaimaa ilai korelasi tersebut medekati kebeara atau tidak. Nilai sigifikasi sebesar 0,01, berarti hasil peelitia mempuyai kesempata utuk bear sebesar 99% da utuk salah sebesar 1%. Hipotesis : H0: Tidak ada hubuga sigifika atara X dega Y H1: Ada hubuga sigifika atara X dega Y Hasil : Jika agka sigifikasi hasil peelitia < 0,05 maka H0 ditolak. Jika agka sigifikasi hasil peelitia > 0,05 maka H0 diterima