BAB I PENDAHULUAN. menyimpan produksi LNG dari Proses II sebelum dikapa1kan (LNG didalam
|
|
- Vera Tedja
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Fungsi dari tank penyirnpanan LNG ini adalah untuk menampung dan menyimpan produksi LNG dari Proses II sebelum dikapa1kan (LNG didalam tanki ini sudah siap untuk dieksport). Tangki ini dirancang khusus untuk mempertahankan temperatur yang sangat rendah dari LNG (-160 o C). Operasi pemuatan LNG ke kapal tanker LNG dilakukan melalui fasilitas pemuatan LNG. PT Arun mempunyai 5 buah Tangki penyimpanan pada tahun1975 hingga Pada awal tahun 2000 PT Arun mematikan sebuah tangki yang disebabkan terjadinya kerusakan. Semakin menurununnya produksi di PT Arun, pada tahun 2009 pihak perusahaan akan menonaktifkan 1 buah tangki penyimpanan LNG. Untuk membuat langkah efisiensi dan memperbaiki kinerja pompake tangki. Pada saat mematikan mesin maka perusahaan akan mengubah level (tingkatan) aman yang terjadi di dalam penggunaan 3 buah tangki. Level aman ini bertujuan agar pada saat pengisian dan pengiriman ke kapal, volume tangki pengisian tidak melewati batas maksimal dan minimal. Pada saat keadaan maksimal produksi perusahaan akan terganggu bahkan hingga harus berhenti berproduksi hingga datangnya kapal. Pada saat volume tangki minimal tangki penyimpanan tidak bisa digunakan.
2 Dikarenakan hampir semua bahan bakar mesin menggunakan LNG maka, perusahaan juga harus menyimpan untuk kebutuhan pekerjaan mesin disaat-saat darurat. Pada saat sekarang dengan kondisi mesin yang kurang baik. perusahaan harus memperbaiki peralatan secara berkala yang menyebabkan produksi terganggu seperti perbaikan Train, pompa-pompa dan lainnya. I.2. Rumusan Masalah LNG storage and loading merupakan salah satu unit yang memiliki peranan penting di PT Arun. LNG yang sudah di proses akan disimpan ke Tank (tangki) LNG. Setelah disimpan di Tank LNG maka LNG siap dikapalkan dan dikirim ke beberapa negara tujuan. Tank yang saat ini dijalankan sebanyak empat buah dengan masing-masing berkapasitas m 3, dengan menurunnya produksi LNG ke m 3. Masa-masa mendatang PT Arun perlu melakukan langkah-langkah optimasi penggunaan jumlah tanki perlu dilakukan sehingga unit dimaksud dapat beroperasi secara optimal. Tulisan ini akan melihat adanya kemungkinan-kemungkinan untuk dilakukan evaluasi kemungkinan penggunaan tiga buah tangki dengan menonaktifkan satu buah tangki. Oleh sebab itu perlu adanya perencanaan produksi selama satu tahun ke depan dan mengetahui kondisi inventori LNG dengan menggunakan 3 buah tangki serta beberapa dampak yang mungkin ditimbulkan dengan mematikan satu dari empat tangki yang saat ini beroperasi.
3 1.3. Tujuan Penelitian Tujuan Umum: 1. Mengetahui sistem pengisian (storage) dam pengiriman (loading) di tangki penyimpanan LNG. 2. Mengetahui hubungan Level Aman dengan jumlah tangki penyimpanan. Tujuan Khusus : 1. Mengetahui sistem penggunaan tangki. 2. Mengetahui kelebihan dan kekurangan perusahaan ketika pengurangan Tangki LNG dilakukan Manfaat Penelitian Manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian ini adalah: 1. Memberikan informasi kepada perusahaan mengenai tingkat produksi yang telah dicapai perusahaan. 2. Mengetahui faktor-faktor yang terjadi ketika saat pengisian dan pengiriman dari tangki. 3. Memberikan usulan atau saran-saran bagi perusahaan dalam upaya peningkatan kualitasnya Pembatasan Penelitian dan Asumsi Dalam melakukan penelitian ada beberapa faktor yang selalu menjadi penghalang dan tidak dapat dihindari yaitu keterbatasan waktu, keselamatan, dan
4 fasilitas karena itu perlu dilakukan pembatasan terhadap penelitian. Adapun batasan-batasan tersebut adalah sebagai berikut: 1. Penelitian dilakukan pada LNG yang di simpan di Tank LNG 2. Penelitian dilakukan untuk produksi di PT Arun satu tahun pada Asumsi yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 1. Kondisi Mesin sangat baik. 2. Biaya perawatan antara satu Tank dengan lainnya sama. 3. Jumlah BOG untuk setiap Tank sama Sistematika Penulisan Untuk memudahkan penulisa, pembahasan, dan penilaian Tugas Sarjana ini, maka dalam pembuatannya akan dibagi menjadi beberapa bab. Adapun sistematika penulisan Tugas Sarjana ini adalah sebagai berikut: BAB I : PENDAHULUAN Menjelaskan latar belakang permasalahan, rumusan permasalahan, tujuan permasalahan, tujuan penelitian, manfaat penelitian, rung lingkup dan asumsi yang digunakan BAB II : GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN Menguraikan secara singkat berbagai atribut dari perusahaan yang menjadi objek penelitian, antara lain sejarah perusahaan, struktur organisasi, bidang usaha dan sebagainya.
5 BAB III : LANDASAN TEORI Menyajikan teori-teori yang relevan dan mendukung pemecahan masalah yang sedang dibahas. BAB IV : METODOLOGI PENELITIAN Memapatkan langkah-langkah yang dilakukan dalam pemecahan masalah, mulai dari identifikasi masalah sampai penarikan kesimpulan dan saran. BAB V : PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA Melakukan identifikasi data yang dikumpulkan dalam penelitian dan juga berisi pengolahan data sebagai dasar pada bab selanjutnya. BAB VI : ANALISIS PEMBAHASAN HASIL Menganalisis hasil pongalahan data serta melakukan pembahasan dan analisis terhadap hasil pengolahan data untuk kemudian dapat diambil kesimpulan dan saran yang tepat untuk mencapai tujuan penelitian. BAB VII : KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil penelitian dan analisis pembahasan hasil maka dapat diambil kesimpulan dan saranyang bermanfaat bagi perusahaan.
PERHITUNGAN LEVEL AMAN TANGKI PENYIMPAN LNG DI PT ARUN NGL
PERHITUNGAN LEVEL AMAN TANGKI PENYIMPAN LNG DI PT ARUN NGL TUGAS SARJANA Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat-Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Teknik Oleh DONI HALIANDRI 020413005 P R O G R A M
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 2.1 Latar Belakang
67 BAB 1 PENDAHULUAN 2.1 Latar Belakang Pengendalian dengan pengukuran didalam operasional pabrik bahan bakar minyak secara konvensional memiliki banyak keterbatasan terutama menyangkut masalah mutu dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pada sebuah perusahaan bus pengangkutan karyawan dengan operasional rata rata
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada sebuah perusahaan bus pengangkutan karyawan dengan operasional rata rata mencapai 200km perhari telah banyak ditemukan teknikal yang diantaranta adalah adanya
Lebih terperinciPLANT 2 - GAS DEHYDRATION AND MERCURY REMOVAL
PROSES PENGOLAHAN GAS ALAM CAIR (Liquifed Natural Gas) Gas alam cair atau LNG adalah gas alam (metana terutama, CH4) yang telah diubah sementara untuk bentuk cair untuk kemudahan penyimpanan atau transportasi.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam kemajuan teknologi seperti saat ini, kapal adalah kendaraan yang sangat berguna untuk penyeberangan antar pulau bahkan antar negara. Selain itu, kapal juga sangat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Beberapa dekade terakhir manusia mulai berpikir untuk memperoleh sumber energi baru sebagai pengganti sumber energi yang banyak dikenal dan digunakan,
Lebih terperinci3.1. TAHAP PENELITIAN
BAB III METODOLOGI 3.1. TAHAP PENELITIAN Dalam pelaksanaan penulisan penelitian ini, dilakukan metodologi yang saling berkaitan antara operasional keja terminal penerima LNG dengan industri yang bisa bersimbiosis
Lebih terperinciKajian Perencanaan Gas Handling System dan Transportation System: Studi Kasus Distribusi di Bali
JURNAL TEKNIK ITS Vol. 1, No. 1(Sept. 2012) ISSN: 2301-9271 G-253 Kajian Perencanaan Gas Handling System dan Transportation System: Studi Kasus Distribusi di Bali Muhammad Adam Iqro, A.A.B Dinariyana D.P,
Lebih terperinciBADAN PENGATUR HILIR MINYAK DAN GAS BUMI. PERATURAN BADAN PENGATUR HILIR MINYAK DAN GAS BUMI NOMOR : 06/P/BPH Migas/III/2005 TENTANG
BADAN PENGATUR HILIR MINYAK DAN GAS BUMI PERATURAN BADAN PENGATUR HILIR MINYAK DAN GAS BUMI NOMOR : 06/P/BPH Migas/III/2005 TENTANG PEDOMAN PEMANFAATAN BERSAMA FASILITAS PENGANGKUTAN DAN PENYIMPANAN BAHAN
Lebih terperinciNATURAL GAS TO LIQUIFIED NATURAL GAS
NATURAL GAS TO LIQUIFIED NATURAL GAS Gas alam merupakan sumber energi yang andal dan efisien, mampu terbakar lebih bersih dibandingkan dengan sumber energi fosil lainnya. Hal tersebut menyebabkan meningkatnya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. keruk mempunyai spare part yang dibagi dalam 3 jenis spare part, yaitu spare
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah PT Rukina Sukses abadi adalah perusahaan yang bekerja dibidang pengerukan laut dan reklamasi. Pengerukan merupakan salah satu kegiatan yang berpengaruh cukup
Lebih terperinciPengembangan Software Loading Manual Kapal Tanker Ukuran Sampai Dengan DWT
Pengembangan Software Loading Manual Kapal Tanker Ukuran Sampai Dengan 17500 DWT Oleh : NUR RIDWAN RULIANTO 4106100064 Dosen Pembimbing : Prof. Ir. Djauhar Manfaat M. Sc., Ph.D JURUSAN TEKNIK PERKAPALAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. penggunaan mesin secara terus - menerus, maka dibutuhkan kegiatan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi yang semakin canggih sekarang ini mengakibatkan kebutuhan akan tenaga manusia mulai bergeser untuk kemudian digantikan dengan mesin atau peralatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Industri migas sebagai industry bergerak dalam produksi minyak bumi atau gas alam memiliki sebuah system dalam distribusi produk mereka setelah diambil dari sumur bor
Lebih terperinciGambar 2.6 Diagram Skematis Kromatografi Gas Dengan Detektor Konduktivitas Thermal (TCD) (Underwood A.l., 2000). BAB 3 BAHAN DAN METODE
Gambar 2.6 Diagram Skematis Kromatografi Gas Dengan Detektor Konduktivitas Thermal (TCD) (Underwood A.l., 2000). BAB 3 BAHAN DAN METODE 3.1 Alat 1) Bombe (Tabung Injeksi) LNG RDL 2) Gas Chromatography
Lebih terperinciKATA PENGANTAR KATA PENGANTAR
KATA PENGANTAR iv KATA PENGANTAR Assalamu alaikum Wr. Wb. Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SAW, atas rahmat, barokah, dan ridho-nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan Laporan
Lebih terperinciBAB VII KESIMPULAN DAN SARAN
BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN 7.1 Kesimpulan Setelah melakukan pengamatan perbaikan sistem kerja di perusahaan, maka dapat diambil suatu kesimpulan yaitu: 1. Waktu baku yang dibutuhkan dari setiap proses
Lebih terperinciBab 1. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang Masalah
Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Masalah Gas alam adalah bahan bakar fosil berbentuk gas, dengan komponen utamanya adalah metana (CH 4 ) yang merupakan molekul hidrokarbon rantai terpendek dan teringan.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Minyak bumi dan gas alam adalah sumber daya alam yang bernilai
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan Minyak bumi dan gas alam adalah sumber daya alam yang bernilai ekonomis dan memberikan kontribusi yang sangat penting dalam kehidupan manusia. Teknologi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Salah satu bagian penting dari sistem tenaga listrik adalah operasi sistem
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu bagian penting dari sistem tenaga listrik adalah operasi sistem tenaga listrik. Operasi sistem tenaga listrik mencakup tentang bagaimana daya listrik dibangkitkan
Lebih terperinciJURNAL TEKNIK POMITS Vol. 3, No. 2, (2014) ISSN: ( Print) G-156
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 3, No. 2, (2014) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) G-156 Studi Pemilihan Sistem Supply Listrik Dengan Pendekatan Topsis Dan Desain Sistem Kelistrikan Pada Onshore Receiving Facility
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Internasional Soekarno Hatta mempunyai tugas pokok menyediakan pelayanan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Bandar Udara Internasional Soekarno Hatta merupakan salah satu Bandar udara yang dibawah naungan PT. Angkasa Pura II (persero). Bandar Udara Internasional Soekarno
Lebih terperinciSIDANG TUGAS AKHIR. Studi Kebutuhan dan Kapasitas CNG Carrier pada Distribusi CNG dari FSRU ke End Costumer dengan Pendekatan Simulasi
SIDANG TUGAS AKHIR Studi Kebutuhan dan Kapasitas CNG Carrier pada Distribusi CNG dari FSRU ke End Costumer dengan Pendekatan Simulasi EKO BUDI FEBRIANTO 2509.100.023 Latar Belakang 27 3 nd th rd Sumber
Lebih terperinciPENELAAHAN PRIORITAS BESARAN CADANGAN BAHAN BAKAR NASIONAL. Agus Nurhudoyo
PENELAAHAN PRIORITAS BESARAN CADANGAN BAHAN BAKAR NASIONAL Agus Nurhudoyo Pusat Penelitian dan Pengembangan Teknologi Ketenagalistrikan, Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi agusn@p3tkebt.esdm.go.id
Lebih terperinciANALISA PERFORMANSI HEAT EXCHANGER PADA SISTEM PENDINGIN MAIN ENGINE FIREBOAT WISNU I (Studi Kasus untuk Putaran Main Engine rpm)
ANALISA PERFORMANSI HEAT EXCHANGER PADA SISTEM PENDINGIN MAIN ENGINE FIREBOAT WISNU I (Studi Kasus untuk Putaran Main Engine 600-1200 rpm) Oleh: NURHADI GINANJAR KUSUMA NRP. 6308030042 PROGRAM STUDI TEKNIK
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang PT. Indonesia Power UP. Suralaya merupakan perusahaan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) yang menggunakan batubara sejak tahun 1984 sebagai bahan bakar utama pembangkitan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1-1
Bab 1 Pendahuluan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Saat ini industri pengecatan berada pada kondisi yang cukup stabil, hal ini dapat dilihat dari semakin banyaknya orang yang memilih untuk
Lebih terperinciVII. TATA LETAK PABRIK
VII. TATA LETAK PABRIK A. Lokasi Pabrik Lokasi pabrik sangat mempengaruhi kemajuan dan kelangsungan dari suatu industri. Lokasi pabrik akan berpengaruh secara langsung terhadap kelangsungan hidup pabrik
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Data yang didapat dari hasil penelitian yaitu berupa laju aliran, volume chiller, temperatur dan tekanan sebelum atau sesudah system menyala pada system
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berperan penting. Gudang produk merupakan tempat menyimpan produk, dan. pelanggan tepat pada waktu yang diinginkan.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan Dalam suatu perusahaan makanan, sistem penyimpanan produksi sangat berperan penting. Gudang produk merupakan tempat menyimpan produk, dan tujuan utama
Lebih terperinciIV. HASIL DAN PEMBAHASAN
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Kondisi Umum Perusahaan Kecamatan Cibinong yang termasuk dalam Kabupaten Bogor dengan luas wilayah 42,49 km 2 mencakup 12 desa dan termasuk klasifikasi desa swasembada dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Dalam kehidupan manusia, energi merupakan salah satu hal yang sangat penting dan selalu dibutuhkan dalam jumlah yang tidak sedikit. Jumlah populasi manusia yang semakin
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada era globalisasi ini, persaingan dalam berbagai aspek kehidupan semakin ketat. Untuk dapat bersaing, maka dibutuhkan sumber daya manusia yang memiliki produktivitas
Lebih terperinciBab V KESIMPULAN DAN SARAN
Bab V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan analisis penulis mengenai analisis efisiensi manajemen distribusi fisik pada PT. Idar Buana, maka diambil kesimpulan sebagai berikut
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dengan semakin berkembangnya teknologi komputer yang sangat cepat
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dengan semakin berkembangnya teknologi komputer yang sangat cepat dan pesat, maka kebutuhan untuk mendapatkan informasi yang cepat dan akurat sangat tinggi. Sebagian
Lebih terperinciPROSES KERJA GAS COMPRESSOR DIDALAM PENGOLAHAN GAS ALAM DI PT. CNOOC SES Ltd.
PROSES KERJA GAS COMPRESSOR DIDALAM PENGOLAHAN GAS ALAM DI PT. CNOOC SES Ltd. Nama : Eirene Marten S. NPM : 22411340 Jurusan : Teknik Mesin Pembimbing : Ir. Arifuddin, MM. MSC Abstraksi Gas compressor
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. air yang akan digunakan, pencegahan pencemaran air dalam sistem, laju aliran
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan Dalam perencanaan sistem plambing air bersih, terdapat hal penting yang harus diperhatikan, yaitu kualitas air yang akan didistribusikan, sistem penyediaan
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN V.1. Kesimpulan Setelah melakukan seluruh proses pengerjaan tugas akhir, dari hasil pengolahan data dan perhitungan yang telah dilakukan maka dapat ditarik kesimpulan sebagai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Tujuan utama dari hampir semua aktivitas industri adalah menekan biaya produksi dan biaya operasional seminimal mungkin guna mendapatkan keuntungan semaksimal
Lebih terperinciBAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN
BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 3.1 Sejarah perusahaan PD. Karya Delitama adalah perusahaan yang didirikan pada 6 Maret 1997. Perusahaan ini bergerak dalam bidang distribusi alat-alat teknik,
Lebih terperinciBAB2 TINJAUAN PUSTAKA
BAB2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Proses Pengolahan Kelapa Sawit Secara umum pengolahan kelapa sawit terbagi menjadi dua hasil akhir, yaitu pengolahan minyak kelapa sawit (CPO) dan pengolahan inti sawit (kernel).
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. manusia untuk selalu mempelajari ilmu pengetahuan dan teknologi. Pada suatu
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kemajuan teknologi bidang otomotif berkembang sangat pesat mendorong manusia untuk selalu mempelajari ilmu pengetahuan dan teknologi. Pada suatu kendaraan
Lebih terperinciPERAWATAN FORKLIFT FD20ST-3
PERAWATAN FORKLIFT FD20ST-3 PERAWATAN FORKLIFT Oleh FD20ST-3 Ady Prasetya (210345025) Hasan Basri (210345035) Muhamad Maulana (210345039) Apa itu forklift??? Forklift adalah sebuah alat bantu berupa kendaraan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kemampuan yang memadai untuk melayani proses yang berlangsung di dalamnya.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Zaman sekarang ini merupakan era industri yang memerlukan suatu daya dan kemampuan yang memadai untuk melayani proses yang berlangsung di dalamnya. Industri dan perusahaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. akan diterapkan atau dengan memperbaiki sistem transportasi yang sudah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Upaya meningkatkan pelayanan kepada konsumen dalam sebuah industri adalah dengan memperhatikan / memperhitungkan sistem transportasi yang akan diterapkan atau dengan
Lebih terperinciBab I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang
Bab I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Kemajuan teknologi dan pertumbuhan penduduk dunia yang pesat mengakibatkan bertambahnya kebutuhan energi seiring berjalannya waktu. Energi digunakan untuk membangkitkan
Lebih terperinciinternet. Setelah didapatkan materi yang dibutuhkan selanjutnya adalah dilakukan pemahaman materi yang menyeluruh pada materi tersebut.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pengisian induktif atau biasa dikenal wireless charging adalah sebuah metode pengisian baterai yang cara kerjanya adalah dengan menggunakan medan elektromagnetik untuk
Lebih terperinciPerancangan Perangkat Lunak Sistem. Secara Real Time. Sutrisno Fakultas Teknologi Kelautan ITS 2010
Perancangan Perangkat Lunak Sistem Monitoring Pemakaian Bahan Bakar di Kapal Secara Real Time Presented By : Sutrisno 4206 100 097 Jurusan Teknik Sistem Perkapalan Fakultas Teknologi Kelautan ITS 2010
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. akal sehingga dapat merencanakan sesuatu, menganalisa yang terjadi serta
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan Manusia sebagai sumber daya dan salah satu aset perusahaan yang dituntut untuk senantiasa meningkatkan kemampuan diri, juga diharapkan mewaspadai pemanfaatan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perencanaan fasilitas didefinisikan sebagai rencana awal atau penataan fasilitas-fasilitas fisik seperti peralatan, tanah, bangunan, dan perlengkapan untuk mengoptimasikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berdasarkan metode yang benar.perencanaan dan perancangan fasilitas pabrik
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Lantai produksi suatu perusahaan manufacture perlu dirancang dengan baik, supaya aliran produksi dapat berjalan dengan lancar, efektif dan efisien. Hal ini
Lebih terperinciBab I Pendahuluan Latar Belakang
Bab I Pendahuluan I.1 Latar Belakang Pada dasarnya Boiler adalah suatu wadah yang berfungsi sebagai pemanas air, panas pembakaran dialirkan ke air sampai terbentuk air panas atau steam. Steam pada tekanan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini media informasi semakin berkembang dan sangat. Dalam hal ini teknologi komputer berbasis jaringan internet mampu
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada saat ini media informasi semakin berkembang dan sangat dibutuhkan, untuk memberikan informasi secara luas kepada para pengguna. Dalam hal ini teknologi komputer
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Laboratorium Teknik Industri Universitas Muhammadiyah Surakarta
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Laboratorium Teknik Industri Universitas Muhammadiyah Surakarta digunakan sebagai tempat praktikum bagi mahasiswa Teknik Industri. Ada Praktikum Pengenalan Komputer,
Lebih terperinciDISUSUN OLEH : ARON KRISTOFORUS
INSTALASI PENYEDIAAN AIR PANAS APARTEMEN METROPOLIS TOWER A DAN B SURABAYA DISUSUN OLEH : ARON KRISTOFORUS 3105 040 755 SURABAYA LATAR BELAKANG Apartemen adalah sebuah hunian yang praktis dan nyaman Bangunan
Lebih terperinciBAB III TEORI DASAR POMPA. Kerja yang ditampilkan oleh sebuah pompa merupakan fungsi dari head
BAB III TEORI DASAR POMPA 3.1 Pengkajian Pompa Kerja yang ditampilkan oleh sebuah pompa merupakan fungsi dari head total dan berat cairan yang dipompa dalam jangka waktu yang diberikan. Daya batang torak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam beberapa industri dapat ditemukan aplikasi sains yakni merubah suatu
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penulisan Dalam beberapa industri dapat ditemukan aplikasi sains yakni merubah suatu material dari satu bentuk ke bentuk yang lainnya baik secara kimia maupun secara
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. dari masa ke masa. Dengan demikian, setiap tenaga kerja harus dilindungi
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Tenaga kerja merupakan tulang punggung suksesnya pembangunan bangsa dari masa ke masa. Dengan demikian, setiap tenaga kerja harus dilindungi keselamatan dan kesehatannya
Lebih terperinciVII. TATA LETAK PABRIK
VII. TATA LETAK PABRIK A. Lokasi Pabrik Lokasi pabrik perlu ditentukan dengan tepat agar dapat memberikan keuntungan, baik secara teknis maupun ekonomis. Adapun faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Memasuki era globalisasi, ilmu pengetahuan dan teknologi mengalami perkembangan yang sangat pesat. Perkembangan ini dapat memiliki dampak yang positif dan negatif bagi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Industri makanan di Indonesia semakin berkembang pesat. Hal ini menimbulkan persaingan antar perusahaan sejenis yang semakin ketat. Oleh karena itu setiap perusahaan
Lebih terperinciLAMPIRAN III PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR NOMOR 3 TAHUN 2011 TENTANG KETENTUAN KESELAMATAN DESAIN REAKTOR DAYA
LAMPIRAN III PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR NOMOR 3 TAHUN 2011 TENTANG KETENTUAN KESELAMATAN DESAIN REAKTOR DAYA - 2 - REDUNDANSI, KERAGAMAN, DAN INDEPENDENSI 3.1. Lampiran ini menyajikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perkembangan perangkat mobile saat ini, sehingga perangkat mobile semakin
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dengan adanya kemajuan teknologi yang semakin pesat, berpengaruh pula perkembangan perangkat mobile saat ini, sehingga perangkat mobile semakin memasyarakat.
Lebih terperinciStudi Perancangan Sistem Konstruksi Kapal Liquified Natural Gas (LNG) CBM
Studi Perancangan Sistem Konstruksi Kapal Liquified Natural Gas (LNG) 30.000 CBM Zamzamil Huda Abstrak Sering kali dalam perancangan dan pembuatan kapal baru mengalami kelebihan dan pengurangan berat konstruksi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Laporan Tugas Akhir 1-1 Universitas Kristen Maranatha
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Telekomunikasi merupakan suatu kegiatan menyampaikan suatu informasi dari satu tempat menuju satu tujuan yang lain. Informasi yang disampaikan juga dapat berupa
Lebih terperinciGUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA PERATURAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 47 TAHUN 2015 TENTANG
I SALINAN I GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA PERATURAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 47 TAHUN 2015 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA UNIT BENGKEL INDUK
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di Indonesia, masyarakat yang menggunakan kendaraan tradisional tanpa bahan bakar tidak banyak. Kendaraan yang dimaksud misalnya sepeda, becak, dokar, dll. Karena kendaraan
Lebih terperinciSISTEM MANAJEMEN PERAWATAN UNIT MMU PUMP DAN OIL SHIPPING PUMP
Yogyakarta 15 September 2012 SISTEM MANAJEMEN PERAWATAN UNIT MMU PUMP DAN OIL SHIPPING PUMP Eko Nursubiyantoro dan Triwiyanto Program studi Teknik Industri Fakultas Teknologi Industri UPN Veteran Yogyakarta
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 RANCANGAN PENELITIAN Penelitian dilakukan dengan menggunakan metodologi yang dapat digambarkan pada diagram alir berikut. Gambar 3.1 Diagram Alir Metodologi Penelitian
Lebih terperinciANALISIS SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN KAS PADA SPBU ( STASIUN PENGISISAN BAHAN BAKAR UMUM ) CABANG SUKMAJAYA
ANALISIS SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN KAS PADA SPBU ( STASIUN PENGISISAN BAHAN BAKAR UMUM ) CABANG SUKMAJAYA Nama : Tri Cahya Ayu Marta NPM : 28210933 Jurusan : Akuntansi LATAR BELAKANG Setiap perusahaan
Lebih terperinciKODE UNIT : O JUDUL UNIT
KODE UNIT : O.842340.040.01 JUDUL UNIT : MengemudiKendaraan dalam KondisiOperasional DESKRIPSIUNIT : Unit ini mencakup pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang diperlukan dalammengendarai kendaraan dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. persaingan industri saat ini. Setiap perusahaan yang bergerak di bidang industri
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi informasi yang pesat mengakibatkan persaingan dalam dunia industri semakin ketat. Teknologi menjadi elemen penting dalam persaingan industri
Lebih terperinciOLEH : ADITYA RIZKI INDRAWAN
OLEH : ADITYA RIZKI INDRAWAN LATAR BELAKANG Separator bahan bakar adalah salah satu komponen pada kapal yang berfungsi untuk memisahkan bahan bakar dengan kotoran dan air. Pada kapal Teritory Trader separator
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kemajuan dibidang teknologi. Perkembangan gaya hidup dan dinamika sosial
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Perkembangan teknologi sekarang ini telah menciptakan berbagai kemajuan dibidang teknologi. Perkembangan gaya hidup dan dinamika sosial menunjukkan semakin pentingnya
Lebih terperinciBab 1 Pendahuluan Latar Belakang Masalah
1 Bab 1 Pendahuluan 1.1. Latar Belakang Masalah Penjadwalan merupakan suatu proses pengurutan pembuatan produk secara menyeluruh pada sejumlah mesin dalam jangka waktu tertentu. Persoalan penjadwalan pada
Lebih terperinciBAB II PERANCANGAN PRODUK
BAB II PERANCANGAN PRODUK Untuk memenuhi kualitas produk sesuai target pada perancangan ini, maka mekanisme pembuatan Asetanilida dirancang berdasarkan variabel utama yaitu : spesifikasi produk, spesifikasi
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Proses Pembangkitan Tenaga Listrik Pusat pembangkit tenaga listrik adalah tempat dimana proses pembangkitan tenaga listrik dilakukan. Pada pembangkitan tenaga listrik terjadi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kelangsungan hidup dimasa mendatang. Jumlah penduduk yang. sangat tinggi membuat kebutuhan bahan bakar fosil semakin
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Konsumsi bahan bakar fosil dan kebutuhan sumber daya alam yang semakin meningkat adalah masalah yang penting untuk kelangsungan hidup dimasa mendatang. Jumlah penduduk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sebagai negara kepulauan, Indonesia sangat tergantung pada sarana
IV-27 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Sebagai negara kepulauan, Indonesia sangat tergantung pada sarana transportasi laut sebagai sarana penghubung utama antara pulau. Distribusi barang antara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dengan semakin perkembangan peranan ilmu pengetahuan dan teknologi berpengaruh terhadap kemajuan teknologi yang mampu mengadopsi proses dan cara berpikir manusia yaitu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN I - 1
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Dalam sistem distribusi pupuk terdapat beberapa masalah yang mucul. Masalah sistem distribusi pupuk antara lain berupa masalah pengadaan pupuk, penentuan stock, proses
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. (supply chain management). Hal ini sebagaimana disebutkan oleh Anatan dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Banyak cara dilakukan perusahaan untuk meningkatkan daya saingnya di tengah kompetisi dengan perusahaan pesaing. Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah pengurangan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah PT Dan Liris merupakan industri yang bergerak di bidang textile yang memproduksi benang, kain dan juga pakaian jadi. Pada bagian textile khususnya divisi Weaving
Lebih terperinciBab VI : Contoh-contoh Aplikasi ZEN
Bab VI : Contoh-contoh Aplikasi ZEN Untuk memudahkan belajar PLC Omron secara umum, menurut saya perlu dimulai dengan sesuatu yang mudah baru kemudian menggunakan atau mempelajari yang lebih kompleks.
Lebih terperinciBalai Pendidikan dan Pelatihan Tambang Bawah Tanah. Seri Artikel Keselamatan Kelistrikan Tambang Bawah Tanah 1. LOTO (bagian 1)
Seri Artikel Keselamatan Kelistrikan Tambang Bawah Tanah 1 LOTO (bagian 1) Oleh : M. Nashiruddin Haramaini, S.T. Pekerjaan perlistrikan dan permesinan di tambang bawah tanah merupakan pekerjaan yang sarat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN Pendahuluan berisi latar belakang permasalahan, rumusan masalah, tujuan penelitian, batasan masalah, dan sistematika penulisan laporan. Secara rinci akan dijelaskan sebagai berikut. 1.1
Lebih terperinciBAB IV RENCANA IMPLEMENTASI
BAB IV RENCANA IMPLEMENTASI 4.1 Kesimpulan PT PERTAMINA (Persero) khususnya Divisi Supply dan Distribusi merencanakan, mengevaluasi dan mengoptimasi sistem distribusi dan transportasi serta kinerja internal
Lebih terperinciBAB 1 AB I PENDAHULUAN
BAB I 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Generator uap air merupakan unit plant yang banyak digunakan dalam dunia industri. Plant ini biasanya terdapat pada pembangkit listrik baik itu pembangkit listrik
Lebih terperinciSTUDI KARAKTERISTIK TEKANAN INJEKSI DAN WAKTU INJEKSI PADA TWO STROKE GASOLINE DIRECT INJECTION ENGINE
STUDI KARAKTERISTIK TEKANAN INJEKSI DAN WAKTU INJEKSI PADA TWO STROKE GASOLINE DIRECT INJECTION ENGINE Darwin R.B Syaka 1*, Ragil Sukarno 1, Mohammad Waritsu 1 1 Program Studi Pendidikan Teknik Mesin,
Lebih terperinciCARA MENGHITUNG KAPASITAS SISTEM PENGOLAHAN AIR
CARA MENGHITUNG KAPASITAS SISTEM PENGOLAHAN AIR Air adalah salah satu sarana penunjang yang sangat dibutuhkan dalam proses manufacturing produk farmasi. Air dalam industry farmasi dikenal ada beberapa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sulitnya mencari pekerjaan. Kondisi ini diperparah dengan penyebaran
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada Daerah Istimewa Yogyakarta dan sekitarnya informasi lowongan pekerjaan sangat penting, karena persaingan yang begitu ketat dan sulitnya mencari pekerjaan. Kondisi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam kehidupan sekarang ini, kebutuhan minum teh secara praktis sedang meningkat. Hal ini dapat dilihat dari peningkatan jumlah produksi sebuah perusahaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Rantai pasok Bahan Bakar Minyak (BBM) merupakan kumpulan proses bisnis kompleks, tersebar mulai dari penyedia minyak, pengolahan minyak, pengangkutan minyak, pengecer
Lebih terperinciBAB V ANALISA DAN PEMECAHAN MASALAH. pengkapalan propylene termasuk dalam kategori sebagai berikut:
BAB V ANALISA DAN PEMECAHAN MASALAH 5.1. Analisa Jenis Simulasi Metode simulasi sederhana yang akan kami pergunakan dalam penjadwalan propylene unit ROPP, berdasarkan teori simulasi yang telah dibahas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Dewasa ini perkembangan di bidang refrigerasi dan tata udara telah mengalami kemajuan yang sangat pesat sejalan dengan perkembangan IPTEK yang semakin lama semakin
Lebih terperincikesamaan routing produk pada layout fasilitas. Layout module memperluas ide dari cell dalam cellular layout dan departemen dalam process layout
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ketatnya persaingan dunia industri saat ini, menuntut perusahaan untuk tanggap dalam memenuhi keinginan dan kepuasan konsumen agar dapat bersaing dengan kompetitor.
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang. Distribusi Bahan Bakar Minyak (BBM) di Indonesia khususnya di Jakarta
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Distribusi Bahan Bakar Minyak (BBM) di Indonesia khususnya di Jakarta semakin besar dan berkembang pesat seiring perkembangan kepadatan penduduk dan juga arus globalisasi,
Lebih terperinci2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2008 tentang Pelayaran (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 64, Tambahan L
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.965, 2016 KEMENHUB. Terminal Khusus. Terminal Kepentingan Sendiri. Perubahan. PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PM 71 TAHUN 2016 TENTANG PERUBAHAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pembangunan industri pada sektor usaha bidang pertambangan batubara
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan industri pada sektor usaha bidang pertambangan batubara adalah suatu upaya pemerintah dalam meningkatkan devisa negara. Hal ini karena pemerintah melihat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. repository.unisba.ac.id
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pengambilan keputusan dalam sebuah pekerjaan dikaitkan dengan keberadaan sebuah masalah. Sering kali kita sulit untuk menentukan sasaran apa saja yang sebenarnya
Lebih terperinci