BAB II TINJAUAN PUSTAKA
|
|
- Sukarno Agusalim
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Proses Pembangkitan Tenaga Listrik Pusat pembangkit tenaga listrik adalah tempat dimana proses pembangkitan tenaga listrik dilakukan. Pada pembangkitan tenaga listrik terjadi konversi energi primer (bahan bakar atau potensi tenaga listrik) menjadi energi mekanik (dihasilkan mesin penggerak generator atau biasa disebut penggerak utama/prime mover) yang selanjutnya energi mekanik diubah menjadi energi listrik oleh generator. Pada umumnya pada pusat pembangkit tenaga listrik terdapat (Arismunandar, 2004): 1. Instalasi energi primer yaitu instalasi bahan bakar atau instalasi tenaga air. 2. Instalasi mesin penggerak generator yaitu instalasi yang berfungsi sebagai pengubah energi primer menjadi energi mekanik penggerak generator. Mesin penggerak generator ini dapat berupa ketel uap beserta turbin uap, mesin diesel, turbin gas dan turbin air. 3. Instalasi pendingin yaitu instalasi yang berfungsi mendinginkan mesin penggerak yang menggunakan bahan bakar. 4. Instalasi listrik yaitu instalasi yang secara garis besar terdiri dari: a. Instalasi tegangan tinggi yaitu instalasi yang menyalurkan energi listrik yang dibangkitkan generator. b. Instalasi tegangan rendah yaitu instalasi alat-alat bantu dan instalasi penerangan. c. Instalasi arus searah yaitu instalasi yang terdiri dari baterai/aki beserta pengisinya dan jaringan arus searah yang terutama digunakan untuk proteksi, control dan telekomunikasi. 5
2 6 2.2 Jenis-Jenis Pusat Pembangkit Listrik Jenis-Jenis Pusat Pembangkit Tenaga Listrik yang ada dan dioperasikan secara komersil yaitu: 1. Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Pembangkit listrik ini menggunakan tenaga air sebagai sumber energi primer. 2. Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) Pembangkit listrik ini menggunakan Bahan bakar minyak sebagai sumber energy. 3. Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Pembangkit listrik ini menggunakan bahan bakar batu bara, minyak atau gas sebagai sumber energi primer. 4. Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG) Pembangkit listrik ini menggunakan bahan bakar gas sebagai sumber energi primer. 5. Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap (PLTGU) Pembangkit listrik ini merupakan kombinasi PLTG dengan PLTU. gas buang dari PLTG dimanfaatkan untuk menghasilkan uap dalam ketel uap penghasil uap untuk penggerak turbin uap. 6. Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Pembangkit listrik Tenaga Panas Bumi merupakan PLTU yang tidak mempunyai ketel uap karena penggerak turbin uapnya di dapat dari dalam bumi. 7. Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN). Pembangkit listrik Tenaga Nuklir merupakan PLTU yang menggunakan uranium sebagai bahan bakar yang menjadi sumber energi primernya. Uranium menjalani proses fission (fisi) di dalam reaktor nuklir yang menghasilkan energi panas yang digunakan untuk menghasilkan uap dalam ketel uap. Uap ini selanjutnya digunakan untuk menggerakkan turbin uap penggerak generator.
3 7 2.3 Pembangkit Listrik Tenaga Gas Sebuah pembangkit listrik tenaga gas (PLTG) terdiri atas sebuah kompresor, ruang pembakaran, dan turbin gas dengan generator listrik seperti yang terlihat pada gambar 2.1 berikut ini : Gambar 2.1 Diagram Sistem Turbin Gas Sederhana ( sumber: Penggerak Mula Turbin, Arismunandar, 2004) Gagasan tentang sistem turbin gas bukanlah suatu yang baru. Menurut Dr. J. T. Retalliata sistem turbin gas sudah dikenal pada zaman Hero of Alexandria. Disain pertama yang penting dibuat oleh John Barber, seorang inggris, pada tahun sistem tersebut bekerja dengan gas hasil pembakaran batu bara, kayu atau minyak bakar. Pada tahun 1872 Dr. E. Stolze merancang sistem turbin gas dengan kompresor aksial bertingkat ganda yang digerakkan langsung oleh turbin reaksi bertingkat ganda. Turbin Generator Penyemprot bahan bakar keluar dari kompresor kemudian masuk ke dalam alat pemanas, yaitu sebuah alat untuk menaikkan temperatur udara sebelum masuk ke dalam turbin. Sebagai fluida pemanas di gunakan gas hasil pembakaran yang berasal dari sebuah ruang bakar khusus. Jadi, dalam hal tersebut terakhir turbin bekerja dengan udara panas sebagai fluida kerjanya. Pengujian terhadap sistem turbin gas tersebut dilaksanakan dalam tahun 1900 dan 1904, tetapi tidak menunjukkan hasil yang memuaskan. Hal ini di sebabkan terutama karena pada waktu itu efisiensi kompresornya sangat rendah.
4 8 Dalam tahap awal pengembangan gagasan sistem turbin gas telah pula di coba penggunaan proses pembakaran pada volume konstan. Sistem tersebut untuk pertama kalinya dibuat di Hanover pada tahun 1908, sesuai dengan konsepsi H. Holzworth. Tetapi usaha tersebut dihentikan karena terbentur pada banyaknya masalah konstruksi ruang bakar dan tekanan gas pembakaran yang berubah dengan besarnya beban, meskipun menurut teori dapat diharapkan diperoleh efisiensi siklus yang lebih tinggi dari pada penggunaan proses pembakaran tekanan konstan. Sistem turbin gas dengan proses pembakaran tekanan konstan yang bekerja serupa dengan siklus sistem turbin gas modern dibuat oleh Turbomoteurs di Paris pada tahun Konstruksinya di buat sesuai dengan desain Armengaud dan Lemale yang menggunakan bahan bakar cair. Selanjutnya perkembangan sistem turbin gas tidak berlangsung secepat harapan orang. Hal tersebut disebabkan karena masih kurangnya pengetahuan tentang aerotermodinamika, material serta teknologi pembuatan. Dengan demikian efisiensi turbin maupun kompresor sangat rendah sehingga efisiensi total dari sistem turbin gas hanya dapat mencapai beberapa persen saja. Boleh dikatakan baru sekitar tahun 1935 sistem turbin gas mengalami kemajuan pesat dimana dapat diperoleh efisiensi total sebesar ±15%. Usaha untuk memperbaiki konstruksi dan efisiensi berjalan terus, terutama menjelang berakhirnya perang dunia II. Pada waktu tersebut penelitian yang dilakukan ditekankan pada kemungkinan penggunaan sistem turbin gas sebagai mesin penggerak pesawat terbang pancar gas. Pesawat pancar gas yang pertama diselesaikan pada awal tahun Pengetahuan dan teknologi yang diperoleh dari usaha tersebut diatas diterapkan untuk mengembankan sistem turbin gas, untuk berbagai tujuan penggunaan misalnya sebagai mesin penggerak generator listrik dan mesin industri lainnya, kendaraan darat, kapal laut, pesawat terbang, dan sebagainya. Pada waktu ini sistem turbin gas dibuat untuk menghasilkan daya rendah sampai sebesar 100 MW. Sedangkan sebagai bahan bakar dapat diunakan bahan bakar gas sampai dengan minyak berat. Serbuk batu bara pun dapat digunakan, tetapi masih dalam taraf percobaan. Efisiensi kompresor dan turbin sudah mencapai bilangan
5 % dan temperatur kerjanya dapat mencapai C. efisiensi total dapat mencapai 25-35%. Sistem turbin gas dapat dipasang dengan cepat dan biaya investasinya relatif rendah, jika dibandingkan dengan instalasi turbin uap dan motor Diesel untuk pusat tenaga listrik. Di samping itu dapat dinyalakan dari keadaan dingin sampai dapat dibebani penuh, dalam waktu yang sangat singkat (dalam dua menit atau lebih sedikit). Hal tersebut terakhir membuat mesin ini begitu ideal untuk mengatasi keadaan darurat dan melayani beban puncak. 2.4 Turbin Gas Turbin gas adalah turbin dengan gas sebagai fluida kerjanya. Sebenarnya turbin gas hanyalah merupakan komponen dari suatu sistem turbin gas. Sistem turbin gas yang paling sederhana terdiri dari tiga komponen utama, yaitu: kompresor, ruang bakar, dan turbin. Gambar 2.2 Turbin Gas ( sumber: Penggerak Mula Turbin, Arismunandar, 2004) Sebuah turbin gas pada umumnya memiliki suatu tingkat efisiensi yang rendah, pemakaian bahan bakarnya tinggi dan gas buang yang meninggalkan turbin masih memiliki suhu yang tinggi sekali. Oleh sebab itu pemakaian spesifik bahan baker turbin gas adalah tinggi, dan sebuah PLTG karenanya sering dipakai khusus sebagai pembangkit tenaga listrik beban puncak. Adapun prinsip kerja turbin adalah mesin penggerak, dimana energi fluida kerja dipergunakan langsung untuk memutar roda turbin. Jadi berbeda yang terjadi pada mesin torak, pada
6 10 turbin tidak terdapat bagian mesin yang bergerak translasi. Bagian turbin yang berputar dinamai rotor atau roda turbin. Sedangkan bagian yang tidak bergerak dinamai stator atau rumah turbin. Roda turbin terletak di dalam rumah turbin dan roda turbin memutar poros daya yang menggerakkan atau memutar bebannya. Pada PLTG ini beban turbin berupa generator listrik. Pada roda turbin terdapat sudut dan fluida kerja yang mengalir melalui ruang diantara sudut tersebut. Apabila kemudian ternyata bahwa roda turbin dapat berputar, maka tentu ada gaya yang bekerja pada sudu. Gaya tersebut timbul karena terjadinya perubahan momentum dari fluida kerja yang mengalir diantara sudu. Jadi sudut haruslah dibentuk sedemikian rupa sehingga dapat terjadi perubahan momentum pada fluida kerja tersebut. Ada beberapa macam yaitu. Siklus Brayton, Siklus Turbin Gas Regeneratif, dan Siklus Kombinasi. A. Siklus Brayton Siklus ideal dari sistem turbin gas sederhana adalah siklus Btayton. Sistem turbin gas sederhana dengan siklus terbuka menggunakan ruang terbuka menggunakan ruang bakar sedangkan sistem turbin gas sederhana dengan siklus tertutup menggunakan alat-alat penukar kalor. Gambar 2.3 Siklus Brayton (sumber: Pengantar Turbin Gas dan Motor Propulsi, Arismunandar, 2002) Turbin gas bekerja atas dasar prinsip siklus tenaga gas brayton atau joule yang merupakan suatu standar siklus udara.
7 11 B. Siklus Turbin Gas Regeneratif Efesiensi turbin gas dapat ditingkatkan dengan memanfaatkan gas buang yang meninggalkan turbin dan yang masih memiliki suhu tinggi untuk memanaskan udara sebelum dimasukkan kedalam ruang pembakaran. Hal itu dilakukan dengan sebuah pemanas udara. Setelah meningalkan kompresor, pada titik 2 udara memasuki pemanas udara, dan dipanaskan dengan gas buang yang meninggalkan turbin. Dengan demikian sebagian dari energi yang terkandung dalam gas buang masih dapat dimanfatkan. Udara dimasukkan kedalam ruang pembakaran setelah dipanaskan dalam ruang pemanas udara, yang juga disebut regenerator. Namun demikian, sebuah PLTG pada umumnya masih memiliki efisiensi yang rendah. Gambar 2.4 Siklus Turbin Gas Regeneratif (sumber: Pembangkit Tenaga Listrik, Kadir, 1996) C. Siklus Kombinasi Peningkatan efisiensi sebuah pembangkit tenaga listrik dapat diperoleh dengan menggabungkan siklus tenaga uap Rankine dengan siklus tenaga gas Brayton. Hal ini dilakukan dalam pembangkit tenaga listrik siklus kombinasi, Karena merupakan suatu kombinasi anatra PLTG dan PLTU, pusat tenaga listrik ini juga disebut Pembangkit Listrik Tenaga Gas Uap (PLTGU). Gas buang yang meninggalkan turbin gas mempunyai suhu yang masih tinggi, sehingga memiliki jumlah energi yang cukup besar. Suhu yang tinggi ini dimanfaatkan dengan memasukkannya ke dalam boiler pada titik 4, untuk memproduksi uap bagi turbin
8 12 uap. Dapat terjadi, bahwa boiler memperoleh tambahan bahan baker pada titik 5 untuk mendapatkan daya yang lebih besar bagi siklus uap pusat tenaga listrik ini. 2.6 Komponen komponen Pembangkit Listrik Tenaga Gas Komponen yang ada pada Pembangkit Listrik Tenaga Gas adalah sebagai berikut: 2 Gambar 2.5 Blok Sebuah Turbin Gas (sumber: Pengantar Turbin Gas dan Motor Propulsi, Arismunandar, 2002) Dari gambar blok diatas dapat di jelaskan komponen-komponen dari Pembangkit Listrik tenaga Gas adalah sebagai berikut: 1. Kompresor 2. ruang Pembakaran 3. Turbin 4. Generator 2.7 Prinsip Kerja Pembangkit Listrik Tenaga Gas Adapun prinsip kerja dari (PLTG) adalah sebagai berikut : Untuk beroperasi PLTG menggunakan penggerak mula yaitu mesin diesel yang akan digunakan untuk memutar kompresor sampai putaran tertentu, sehingga kompresor akan berfungsi. Setelah kompresor mulai berfungsi kompresor akan menghasilkan udara yang bertekanan tinggi. Udara yang dihasilkan tersebut kemudian akan mampatkan atau dikompresi didalam kompresor. Udara hasil pengkompresian tersebut kemudian disaring dan salurkan ke ruang pembakaran bersama dengan bahan bakar yang telah dipompa keruang pembakaran. Pada proses pembakaran diharapkan terjadi pada tekanan yang
9 13 konstan agar menghasilkan gas pembakaran yang bertemperatur tinggi. Gas yang dihasilkan inilah yang akan digunakan untuk memutar turbin dan pada gilirannya generator yang sudah dikopel dengan turbin akan bergerak.dan generator yang berputar akan menghasilkan tenaga Listrik. Sisa gas yang terjadi selama proses pembakaran akan dibuang ke udara melalui cerobong cerobong asap. Gas buang yang keluar dari turbin gas bertemperatur antara C, oleh karena itu masih dapat dimanfaatkan sebagai fluida pemanas pada ketel uap. Disamping itu, gas buang pada sistem turbin gas masih banyak mengandung oksigen karena sistem turbin gas menggunakan campuran bahan bakar dan udara. Jadi jika dianggap perlu gas buang masih dapat digunakan untuk membakar bahan bakar didalam ketel uap, sehingga temperatur gas dapat dinaikkan. Pada ruang bakar dan turbin gas sudah terjadi yang namanya panas, untuk mendinginkan ruang bakar serta turbin gas digunakan aliran udara dari kompresor. 2.8 Pemeliharaan PLTG Pemeliharaan dibagi atas pemeliharaan rutin dan pemeliharaan periodic tahunan. Pemeliharaan rutin pada umumnya tidak terlalu banyak mengingat bentuk unit yang kompak. Pemeliharaan rutin hanya sekitar penggantian filter bahan bakar dan filter udara serta koreksi karakteristik peralatan control yang dicapai menyimpang serta pembetulan lainnya yang tidak memerlukan biaya tinggi. Pemeliharaan periodic tahunan ditentukan oleh antara gabungan jumlah jam kerja dan jumlah start yang telah dicapai. Secara sederhana dapat ditetapkan angka periodic tersebut adalah 400 jam operasi untuk unit gahan bakar HSD, 6000 jam untuk unit yang beoperasi dengan bahan bakar gas alam atau 300 jam start. Terdapat 4 kali pemeliharaan periodic tahunan dalam satu siklus pemeliharaan yaitu: Combustion Inspection berupa ruang bakar serta penggantian komponenkomponennya yang didapat di rusak. Pemeliharaan ini dilakukan pada 6000 jam operasi yang pertama.
10 14 Hot Gas Path Inspectioan berupa pemeriksaan sudu-sudu tetap dan jalan turbin dan ruang bakarnya disertai penggantian seperlunya, dilakukan pada operasi jam. Combsution Inspection kedua pada operasi jam. 2.9 Kelebihan dan Kekurangan Pembangkit Listrik Tenaga Gas Penggunaan gas alam sebagai bahan bakar turbin gas, disamping sebagai bahan bakar pengganti juga memiliki beberapa kekurangan dan kelebihan antara lain (Amiral Aziz,2007): Kekurangan Pembangkit Listrik Tenaga Gas: 1. Pendistribusian gas alam masih sulit dibandingkan dnegan pendistirbusian bahan bakar minyak/hsd. Kelebihan Pembangkit Listrik Tenaga Gas: 1. Start yang dilakukan bisa lebih cepat. 2. Daya yang dihasilkan cukup besar. 3. Harga lebih murah jika dibandingkan dengan bahan bakar lainnya khususnya BBM/HSD. 4. Peralatan burner (proses pengabutan) untuk gas akan lebih sederhana dibandingkan dengan peralatan burner HSD atau pun bahan bakar padat, karena tidak memerlukan pemanasan dan pengabutan awal. 5. Pembakaran dengan gas alam tidak menimbulkan polusi udara yang terlalu parah, karena pembakaran dengan gas alam akan berlangsung lebih sempurna dibandingkan dengan HSD. 6. Komponen-komponen dari turbin gas akan lebih awet, karena gas alam tidak mengandung ; belerang ( S ) dan natrium ( Na ) serta tidak berjelaga. 7. Biaya operasi dan perawatan untuk turbin gas yang menggunakan bahan bakar gas alam akan jauh lebih murah Economic Dispatch Economic Dispatch adalah pembagian pembebanan pada setiap unit pembangkit sehingga diperoleh kombinasi unit pembangkit yang dapat memenuhi kebutuhan beban dengan biaya yang optimum atau dengan kata lain untuk
11 15 mencari nilai optimum dari output daya dari kombinasi unit pembangkit yang bertujuan untuk meminimalkan total biaya pembangkitan. Besar beban pada suatu sistem tenaga selalu berubah setiap periode waktu tertentu, oleh karena itu untuk mensuplai beban secara ekonomis maka perhitungan Economic Dispatch dilakukan pada setiap besar beban tersebut. Ada beberapa metode dalam Economic Dispatch, antara lain : a. Faktor Pengali Langrange (λ) b. Iterasi lamda (λ) c. Base Point dan Faktor Partisipasi Faktor Pengali Langrange (λ) Dalam sistem tenaga, kerugian transmisi merupakan kehilangan daya yang harus ditanggung oleh sistem pembangkit. Jadi kerugian transmisi ini merupakan tambahan beban bagi sistem tenaga. Untuk perhitungan dengan rugi transmisi diabaikan losses akibat saluran transmisi diabaikan dengan demikian akurasi economic dispatch menurun. Penurunan akurasi ini karena losses transmisi ditentukan oleh aliran daya yang ada pada sistem, di mana aliran daya ini dipengaruhi oleh pembangkit mana yang menyala dalam suatu sistem. Pada pembahasan dengan kerugian transmisi diabaikan, sistem digambarkan pada gambar 2.6 : Gambar 2.6 Sistem Dengan N Buah Pembangkit Thermal Tanpa Rugi Transmisi (Sumber: Operasi Optimum Sistem Tenaga, 2007)
12 16 Pada bagan untuk model ini adalah sistem dengan N buah pembangkit dan beban Pr terhubung pada sebuah bus. Input dari sistem di atas adalah biaya bahan bakar, maka Ftotalnya adalah : Ftotal = F1 + F2 + F3 +.+Fn.....(2.1) Persamaan tersebut menunjukkan bahwa input (bahan bakar) merupakan fungsi obyektif yang akan dioptimasi. Karena rugi transmisi diabaikan maka jumlah output dari setiap pembangkit digunakan untuk melayani Pr beban, jadi : Pr = P1 + P2 + P3 + +Pn... (2.2) Persamaan 2.2 menunjukan bahwa jumlah output dari setiap pembangkit merupakan daya total yang digunakan untuk melayani Pr beban Iterasi lamda (λ) Metode iterasi adalah dimulai dengan pendekatan permulaan menggunakan algoritma yang sesuai, untuk mendapatkan hasil pendekatan yang lebih baik. Kelebihan metode iterasi adalah kesederhanaan dan keseragamannya dari operasi yang dilakukan. Dalam perhitungan biaya produksi ini digunakan metode iterasi (λ) dikarenakan metode ini sangat cocok dan efisien jika digunakan untuk menghitung biaya produksi dibandingkan dengan metode lainnya yang menggunakan cara manual, sedangkan metode iterasi lamda ini menggunakan perhitungan dengan bantuan program powergenwin. Program ini bertujuan mencari keluaran harga biaya produksi selama 24 jam atau 1 hari dengan memasukan harga bahan bakar, jumlah unit PLTG, persamaan kuadrat dari hasil perhitungan microsoft excell, keluaran beban minimum dan maksimum dari unitunit PLTG Perhitungan Pemakaian Bahan Bakar Spesifik (SFC), Jumlah Bahan Bakar dan Biaya Produksi Pemakaian bahan bakar spesifik adalah parameter unjuk kerja mesin yang berhubungan langsung dengan nilai ekonomis sebuah mesin, karena dengan mengetahui hal ini dapat dihitung jumlah bahan bakar yang dibutuhkan untuk menghasilkan sejumlah daya dalam selang waktu tertentu. Perhitungan pemakaian
13 17 bahan bakar berguna untuk mencari berapa banyak bahan bakar yang diperlukan oleh sebuah unit PLTG dalam pengoperasiannya, perhitungan bahan bakar spesifik dapat dihitung dengan persamaan sebagai berikut : SFC = Qf kwh......(2.4) Keterangan : SFC : Pemakaian bahan bakar ( L/kWh) Qf kwh : Jumlah bahan bakar yang digunakan (L) : Jumlah kwh dibangkitkan generator (kwh) Pada perhitungan biaya produksi PLTG yang berbahan bakar minyak atau HSD, SFC sudah diketahui berdasarkan data yang diperoleh di PT. Indonesia Power oleh karena itu pada perhitungan biaya produksi PLTG berbahan dasar minyak atau HSD dibutuhkan perhitungan jumlah bahan bakar yang digunakan dapat dihitung menggunakan persamaan sebagai berikut : Qf = SFC x kwh... (2.5) Keterangan : SFC : Pemakaian bahan bakar ( L/kWh) Qf kwh : Jumlah bahan bakar yang digunakan (L) : Jumlah kwh dibangkitkan generator (kwh) Perhitungan SFC juga dapat dilakukan dengan menggunakan rumus perbandingan seperti dibawah ini : SFC gas beban n = SFC HSD beban n SFC HSD beban 100% X SFC gas beban 100% (2.6) Keterangan : n : Pembebanan mesin PLTG (25% - 100%) SFC gas beban n : SFC yang dicari pada beban n (L/kWh) SFC HSD beban n : SFC yang diketahui pada beban n (L/kWh)
14 18 Perhitungan biaya produksi dilakukan untuk mengetahui berapa banyak biaya yang dikeluarkan untuk mengoperasikan unit-unit PLTG jika untuk menghasikan beban nyata sebesar n, maka dapat dihitung dengan menggunakan rumus seperti berikut: Biaya produksi = Qf x Harga bahan bakar... (2.7) Keterangan : Biaya produksi : Biaya yang dikeluarkan selama 1 jam (Rph) Qf : Jumlah bahan bakar yang digunakan (L) Harga bahan bakar : Harga bahan bakar minyak/hsd atau gas alam (Rp) Untuk menghitung biaya produksi PLTG selama 24 jam atau 1 hari dapat dilakukan dengan menggunakan cara Iterasi lamda (λ) yang menggunakan program powergenwin Floating Storage & Regasification Unit (FSRU) Floating Storage and Regasification Unit atau sering disingkat FSRU merupakan salah satu solusi pemenuhan kebutuhan gas alam dengan mempercepat proses distribusi gas pada PLTG dan sebagai alternatif teknis dari LNG terminal yang memiliki keuntungan antara lain tidak ada dampak lingkungan didarat, tidak ada biaya untuk membeli/menyewa lahan. Pada dasarnya, FSRU merupakan tempat penyimpanan sementara Liquefied Natural Gas (LNG) di atas sebuah kapal yang tertambat. Di atas kapal tersebut terjadi juga proses regasifikasi LNG, sehingga gas tersebut dapat dipasok langsung ke konsumen LNG Gas alam merupakan gas yang terdiri atas beberapa komponen hidrokarbon ringan. Komponen utama gas alam adalah metana dan sisanya adalah etana, propana, butan, pentana dan nitrogen. Komposisi dari masing-masing komponen bervariasi tergantung pada tempat gas alam tersebut berasal. Gas alam yang didinginkan hingga temperatur ± -162 C pada tekanan 1 atmosfer akan
15 19 berubah menjadi cair sehingga volumenya berkurang sekitar 1/600 volume gas alam. Cairan inilah yang disebut dengan Liquefied Natural Gas (LNG) FSRU FSRU terdiri atas komponen 2 komponen utama, terdiri atas sejumlah tangki penyimpanan LNG dan sebuah sistem regasifikasi, yang terdapat di atas kapal. Tipikal kapal FSRU memiliki panjang meter dan lebar hingga 70 meter. Kapal ini memerlukan kedalaman air tertentu (pada umumnya 160 ft) untuk singgah. Tangki LNG yang berbentuk kubah tertanam di atas kapal yang tertambat di dasar laut, dengan kapasitas penampungan yang bervariasi. Jumlah tangki ini biasanya lebih dari satu buah. Tangki inilah yang akan menampung LNG yang dipasok dari luar. LNG yang berasal dari kapal pemasok (LNG Carrier) disimpan sementara pada tangki penyimpanan sebelum akhirnya melalui proses regasifikasi. Gambar 2.7 Komponen Kunci FSRU (sumber: Golar LNG Energy Presentation Slide, Floating Storage and Regasification Unit (FSRU)) Proses regasifikasi LNG dilakukan langsung di atas kapal tanpa harus dialirkan atau dibawa ke pelabuhan terlebih dahulu. Unit regasifikasi biasanya ditempatkan di dek utama kapal dan biasanya disesuaikan dengan kondisi penerima gas alam. Pada proses ini, LNG yang berwujud cair akan dipanaskan sehingga kembali berwujud gas. Gas alam ini kemudian siap untuk dialirkan ke masing-masing pengguna gas alam.
16 20 Gambar 2.8 Unit Regasifikasi (sumber: Golar LNG Energy Presentation Slide, Floating Storage and Regasification Unit (FSRU)) Masing-masing bagian FSRU baik itu kapal, tangki LNG, dan unit regasifikasi harus memenuhi standar ketentuan yang berlaku. Utilitas dan sistem lain yang dibutuhkan untuk mendukung FSRU terdiri atas pembangkit listrik, insturmentasi dan kontrol, serta sistem dan standar keselamatan yang memadai. Secara keseluruhan, FSRU memiliki desain dan komponen-komponen cukup rumit yang mengkombinasikan antara teknologi perkapalan, sistem penyimpanan gas alam, dan teknologi regasifikasi Transportasi Setelah gas alam melewati proses pencairan menjadi LNG, seperti yang dijelaskan pada proses sebelumnya, LNG kemudian disimpan dalam tangki penyimpanan kemudian ditransfer ke kapal untuk dibawa ke pembeli. Kapal yang digunakan adalah tanker yang khusus dibuat untuk transportasi LNG. Kapal LNG yang biasanya digunakan memiliki kapasitas transportasi m 3. Tanker LNG umumnya relatif tidak menimbulkan polusi dibandingkan jenis kapal lainnya karena pada saat diperjalanan LNG pun mengalami penguapan alami atau yang sering disebut Boil Off Gas (BOG), BOG ini terbuang percuma pada saat perjalanan maka dari itu di manfaatkanlah BOG ini sebagai bahan bakar tambahan pada kapal LNG untuk menghemat bahan bakar.
MAKALAH PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA GAS (PLTG)
http://elektrojiwaku.blogspot.com/ MAKALAH PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA GAS (PLTG) Oleh: LATIEF BAHARI (0405.031.023) JURUSAN DIPLOMA III TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN INSTITUT
Lebih terperinciMODUL V-C PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA GAS UAP (PLTGU)
MODUL V-C PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA GAS UAP (PLTGU) DEFINISI PLTGU PLTGU merupakan pembangkit listrik yang memanfaatkan tenaga gas dan uap. Jadi disini sudah jelas ada dua mode pembangkitan. yaitu pembangkitan
Lebih terperinciPrinsip kerja PLTG dapat dijelaskan melalui gambar dibawah ini : Gambar 1.1. Skema PLTG
1. SIKLUS PLTGU 1.1. Siklus PLTG Prinsip kerja PLTG dapat dijelaskan melalui gambar dibawah ini : Gambar 1.1. Skema PLTG Proses yang terjadi pada PLTG adalah sebagai berikut : Pertama, turbin gas berfungsi
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA Turbin gas adalah suatu unit turbin dengan menggunakan gas sebagai fluida kerjanya. Sebenarnya turbin gas merupakan komponen dari suatu sistem pembangkit. Sistem turbin gas paling
Lebih terperinciMAKALAH PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA GAS (PLTG)
MAKALAH PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA GAS (PLTG) Di Susun Oleh: 1. VENDRO HARI SANDI 2013110057 2. YOFANDI AGUNG YULIO 2013110052 3. RANDA MARDEL YUSRA 2013110061 4. RAHMAT SURYADI 2013110063 5. SYAFLIWANUR
Lebih terperinciBAB II DASAR TEORI. 2.1 Prinsip Pembangkit Listrik Tenaga Gas
BAB II DASAR TEORI. rinsip embangkit Listrik Tenaga Gas embangkit listrik tenaga gas adalah pembangkit yang memanfaatkan gas (campuran udara dan bahan bakar) hasil dari pembakaran bahan bakar minyak (BBM)
Lebih terperinciPERENCANAAN MOTOR BAKAR DIESEL PENGGERAK POMPA
TUGAS AKHIR PERENCANAAN MOTOR BAKAR DIESEL PENGGERAK POMPA Disusun : JOKO BROTO WALUYO NIM : D.200.92.0069 NIRM : 04.6.106.03030.50130 JURUSAN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
Lebih terperinciMODUL 3 TEKNIK TENAGA LISTRIK PRODUKSI ENERGI LISTRIK (1)
MODUL 3 TEKNIK TENAGA LISTRIK PRODUKSI ENERGI LISTRIK (1) 1. 1. SISTEM TENAGA LISTRIK 1.1. Elemen Sistem Tenaga Salah satu cara yang paling ekonomis, mudah dan aman untuk mengirimkan energi adalah melalui
Lebih terperinciPEMBANGKIT LISTRIK TENAGA GAS (PLTG)
PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA GAS (PLTG) A. Pengertian PLTG (Pembangkit listrik tenaga gas) merupakan pembangkit listrik yang memanfaatkan gas untuk memutar turbin dan generator. Turbin dan generator adalah
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Turbin Gas Turbin gas adalah turbin dengan gas hasil pembakaran bahan bakar di ruang bakarnya dengan temperatur tinggi sebagai fluida kerjanya. Sebenarnya turbin gas
Lebih terperinciProgram Studi DIII Teknik Otomotif JPTM FPTK UPI BAB I PENDAHULUAN
BAB I PENDAHULUAN A. Pengertian Pesawat Tenaga Secara etimologi, pesawat tenaga terdiri dari dua buah suku kata, yakni pesawat dan tenaga. Kata pesawat sudah lazim digunakan dalam kehidupan sehari-hari,
Lebih terperinciSTUDI BIAYA PRODUKSI PLTG PESANGGARAN DENGAN BAHAN BAKAR GAS ALAM
STUDI BIAYA PRODUKSI PLTG PESANGGARAN DENGAN BAHAN BAKAR GAS ALAM TUGAS AKHIR Diajukan guna memenuhi sebagian persyaratan dalam rangka menyelesaikan pendidikan sarjana S1 pada Jurusan Teknik Elektro Disusun
Lebih terperinciMemahami sistem pembangkitan tenaga listrik sesuai dengan sumber energi yang tersedia
Memahami sistem pembangkitan tenaga listrik sesuai dengan sumber energi yang tersedia Memahami konsep penggerak mula (prime mover) dalam sistem pembangkitan tenaga listrik Teknik Pembangkit Listrik 1 st
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Gas alam adalah bahan bakar fosil bentuk gas yang sebagian besar terdiri dari metana (CH4). Pada umumnya tempat penghasil gas alam berlokasi jauh dari daerah dimana
Lebih terperinciPENGOPERASIAN OPTIMUM SISTEM TENAGA LISTRIK
PENGOPERASIAN OPTIMUM SISTEM TENAGA LISTRIK Ontoseno Penangsang Text Book : Power Generation Operation and Control Allen J. Wood & Bruce F. Wollenberg Power System Analysis Hadi Saadat INTRODUCTION Acquaint
Lebih terperinciMODUL V-B PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA GAS
1 MODUL V-B PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA GAS 2 DEFINISI PLTG Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG) merupakan sebuah pembangkit energi listrik yang menggunakan peralatan/mesin turbin gas sebagai penggerak generatornya.
Lebih terperinciPLTU (PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA UAP)
PLTU (PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA UAP) I. PENDAHULUAN Pusat pembangkit listrik tenaga uap pada saat ini masih menjadi pilihan dalam konversi tenaga dengan skala besar dari bahan bakar konvensional menjadi
Lebih terperinciTURBIN GAS. Berikut ini adalah perbandingan antara turbin gas dengan turbin uap. Berat turbin per daya kuda yang dihasilkan lebih besar.
5 TURBIN GAS Pada turbin gas, pertama-tama udara diperoleh dari udara dan di kompresi dengan menggunakan kompresor udara. Udara kompresi kemudian disalurkan ke ruang bakar, dimana udara dipanaskan. Udara
Lebih terperinciGbr. 2.1 Pusat Listrik Tenaga Gas dan Uap (PLTGU)
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian HRSG HRSG (Heat Recovery Steam Generator) adalah ketel uap atau boiler yang memanfaatkan energi panas sisa gas buang satu unit turbin gas untuk memanaskan air dan
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP NOMOR 21 TAHUN 2008
SALINAN PERATURAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP NOMOR 21 TAHUN 2008 TENTANG BAKU MUTU EMISI SUMBER TIDAK BERGERAK BAGI USAHA DAN/ATAU KEGIATAN PEMBANGKIT TENAGA LISTRIK TERMAL MENTERI NEGARA LINGKUNGAN
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Dasar Termodinamika 2.1.1 Siklus Termodinamika Siklus termodinamika adalah serangkaian proses termodinamika mentransfer panas dan kerja dalam berbagai keadaan tekanan, temperatur,
Lebih terperinciTenaga Uap (PLTU). Salah satu jenis pembangkit PLTU yang menjadi. pemerintah untuk mengatasi defisit energi listrik khususnya di Sumatera Utara.
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kebutuhan akan energi listrik terus-menerus meningkat yang disebabkan karena pertumbuhan penduduk dan industri di Indonesia berkembang dengan pesat, sehingga mewajibkan
Lebih terperinciSESSION 12 POWER PLANT OPERATION
SESSION 12 POWER PLANT OPERATION OUTLINE 1. Perencanaan Operasi Pembangkit 2. Manajemen Operasi Pembangkit 3. Tanggung Jawab Operator 4. Proses Operasi Pembangkit 1. PERENCANAAN OPERASI PEMBANGKIT Perkiraan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Energi listrik merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Energi listrik merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam menunjang pembangunan nasional. Penyediaan energi listrik secara komersial yang telah dimanfaatkan
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP NOMOR 21 TAHUN 2008
SALINAN PERATURAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP NOMOR 21 TAHUN 2008 TENTANG BAKU MUTU EMISI SUMBER TIDAK BERGERAK BAGI USAHA DAN/ATAU KEGIATAN PEMBANGKIT TENAGA LISTRIK TERMAL MENTERI NEGARA LINGKUNGAN
Lebih terperinciTURBIN UAP. Penggunaan:
Turbin Uap TURBIN UAP Siklus pembangkitan tenaga terdiri dari pompa, generator uap (boiler), turbin, dan kondenser di mana fluida kerjanya (umumnya adala air) mengalami perubaan fasa dari cair ke uap
Lebih terperinciPratama Akbar Jurusan Teknik Sistem Perkapalan FTK ITS
Pratama Akbar 4206 100 001 Jurusan Teknik Sistem Perkapalan FTK ITS PT. Indonesia Power sebagai salah satu pembangkit listrik di Indonesia Rencana untuk membangun PLTD Tenaga Power Plant: MAN 3 x 18.900
Lebih terperinciPEMBANGKIT LISTRIK TENAGA GAS (PLTG) Prepared by: anonymous
PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA GAS (PLTG) Prepared by: anonymous Pendahuluan PLTG adalah pembangkit listrik yang menggunakan tenaga yang dihasilkan oleh hasil pembakaran bahan bakar dan udara bertekanan tinggi.
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) PLTU merupakan sistem pembangkit tenaga listrik dengan memanfaatkan energi panas bahan bakar untuk diubah menjadi energi listrik dengan
Lebih terperinciBAB 3 PROSES-PROSES MESIN KONVERSI ENERGI
BAB 3 PROSES-PROSES MESIN KONVERSI ENERGI Motor penggerak mula adalah suatu alat yang merubah tenaga primer menjadi tenaga sekunder, yang tidak diwujudkan dalam bentuk aslinya, tetapi diwujudkan dalam
Lebih terperinci1. PENDAHULUAN PROSPEK PEMBANGKIT LISTRIK DAUR KOMBINASI GAS UNTUK MENDUKUNG DIVERSIFIKASI ENERGI
PROSPEK PEMBANGKIT LISTRIK DAUR KOMBINASI GAS UNTUK MENDUKUNG DIVERSIFIKASI ENERGI INTISARI Oleh: Ir. Agus Sugiyono *) PLN sebagai penyedia tenaga listrik yang terbesar mempunyai kapasitas terpasang sebesar
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Dasar Termodinamika 2.1.1 Siklus Termodinamika Siklus termodinamika adalah serangkaian proses termodinamika mentransfer panas dan kerja dalam berbagai keadaan tekanan, temperatur,
Lebih terperinciMAKALAH PEMBANGKIT LISRIK TENAGA GAS (PLTG) DAN PEMBANGKIT LISRIK TENAGA GAS UAP (PLTGU)
MAKALAH PEMBANGKIT LISRIK TENAGA GAS (PLTG) DAN PEMBANGKIT LISRIK TENAGA GAS UAP (PLTGU) Oleh IRHAS MUFTI FIRDAUS 321 11 030 YULIA REZKY SAFITRI 321 11 078 HARDIANA 321 11 046 MUH SYIFAI PIRMAN 321 11
Lebih terperinciBAB V TURBIN GAS. Berikut ini adalah perbandingan antara turbin gas dengan turbin uap. No. Turbin Gas Turbin Uap
BAB V TURBIN GAS Pada turbin gas, pertama-tama udara diperoleh dari udara dan di kompresi dengan menggunakan kompresor udara. Udara kompresi kemudian disalurkan ke ruang bakar, dimana udara dipanaskan.
Lebih terperinciSEJARAH MOTOR BAKAR DALAM/INTERMAL
SEJARAH MOTOR BAKAR DALAM/INTERMAL Sebelum abad 17 penduduk asli Malaysia memeperoleh api dengan cara mengkompresi cepat suatu plunyer dalam tabung bambu Abad 17 Huygens membangkitkan cara diatas pada
Lebih terperinciF. Pusat Listrik Tenaga Diesel (PLTD) 1. Prinsip Kerja
F. Pusat Listrik Tenaga Diesel (PLTD) 1. Prinsip Kerja PLTD mempunyai ukuran mulai dari 40 kw sampai puluhan MW. Untuk menyalakan listrik di daerah baru umumnya digunakan PLTD oleh PLN.Di lain pihak, jika
Lebih terperinciMOTOR BAKAR PENGERTIAN DASAR. Pendahuluan
MOTOR BAKAR PENGERTIAN DASAR Pendahuluan Motor penggerak mula adalah suatu motor yang merubah tenaga primer yang tidak diwujudkan dalam bentuk aslinya, tetapi diwujudkan dalam bentuk tenaga mekanis. Aliran
Lebih terperinciGLOSSARY STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG JASA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN TENAGA LISTRIK
GLOSSARY GLOSSARY STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG JASA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN TENAGA LISTRIK Ash Handling Adalah penanganan bahan sisa pembakaran dan terutama abu dasar yang
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Motor Bakar Motor bakar adalah suatu tenaga atau bagian kendaran yang mengubah energi termal menjadi energi mekanis. Energi itu sendiri diperoleh dari proses pembakaran. Pada
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Mesin Fluida Mesin fluida adalah mesin yang berfungsi untuk mengubah energi mekanis poros menjadi energi potensial fluida, atau sebaliknya mengubah energi fluida (energi potensial
Lebih terperinciArdiansyah Lubis NIM. :
ANALISA PERFORMANSI TURBIN GAS TIPE SIEMENS AG BLOK 2 GT 2.1 KETIKA BEBAN PUNCAK DI PLTG SICANANG BELAWAN LAPORAN TUGAS AKHIR Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Dalam Menyelesaikan Program Pendidikan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Landasan Teori PLTGU atau combine cycle power plant (CCPP) adalah suatu unit pembangkit yang memanfaatkan siklus gabungan antara turbin uap dan turbin gas. Gagasan awal untuk
Lebih terperinciGeneration Of Electricity
Generation Of Electricity Kelompok 10 : Arif Budiman (0906 602 433) Junedi Ramdoner (0806 365 980) Muh. Luqman Adha (0806 366 144) Saut Parulian (0806 366 352) UNIVERSITAS INDONESIA FAKULTAS TEKNIK ELEKTRO
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN ANALISIS
BAB IV HASIL DAN ANALISIS Gambar 4.1 Lokasi PT. Indonesia Power PLTP Kamojang Sumber: Google Map Pada gambar 4.1 merupakan lokasi PT Indonesia Power Unit Pembangkitan dan Jasa Pembangkitan Kamojang terletak
Lebih terperinciPENGARUH PENGGUNAAN ALAT PENGHEMAT BAHAN BAKAR BERBASIS ELEKTROMAGNETIK TERHADAP UNJUK KERJA MESIN DIESEL ABSTRAK
PENGARUH PENGGUNAAN ALAT PENGHEMAT BAHAN BAKAR BERBASIS ELEKTROMAGNETIK TERHADAP UNJUK KERJA MESIN DIESEL Didi Eryadi 1), Toni Dwi Putra 2), Indah Dwi Endayani 3) ABSTRAK Seiring dengan pertumbuhan dunia
Lebih terperinciPENGARUH SUHU DAN TEKANAN TERHADAP PENINGKATAN EFISIENSI THERMAL SIKLUS RANKINE PADA PEMBANGKIT DAYA TENAGA UAP. Oleh ( ) TEKNIK MESIN UNILA
1 PENGARUH SUHU DAN TEKANAN TERHADAP PENINGKATAN EFISIENSI THERMAL SIKLUS RANKINE PADA PEMBANGKIT DAYA TENAGA UAP Oleh BAYU AGUNG PERMANA JASIRON NENI SUSANTI (0615021007) TEKNIK MESIN UNILA (0715021012)
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. fenomena serta hubungan-hubunganya. Tujuan penelitian kuantitatif adalah
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metodologi Penelitian Jenis penelitian ini termasuk penelitian kuantitatif, definisi dari penelitian kuantitatif itu sendiri adalah penelitian ilmiah yang sistematis terhadap
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. BAB I Pendahuluan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG PLTU adalah suatu pembangkit listrik dimana energi listrik dihasilkan oleh generator yang diputar oleh turbin uap yang memanfaatkan tekanan uap hasil dari penguapan
Lebih terperinciTekad Sitepu, Sahala Hadi Putra Silaban Departemen Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Sumatera Utara
PERANCANGAN HEAT RECOVERY STEAM GENERATOR (HRSG) YANG MEMANFAATKAN GAS BUANG TURBIN GAS DI PLTG PT. PLN (PERSERO) PEMBANGKITAN DAN PENYALURAN SUMATERA BAGIAN UTARA SEKTOR BELAWAN Tekad Sitepu, Sahala Hadi
Lebih terperinciGambar 1.1. Proses kerja dalam PLTU
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Tenaga listrik merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam kehidupan umat manusia. Hal ini karena hampir semua peralatan dalam kehidupan sehari-hari membutuhkan
Lebih terperinciRencana Pembelajaran Kegiatan Mingguan (RPKPM).
Rencana Pembelajaran Kegiatan Mingguan (RPKPM). Pertemuan ke Capaian Pembelajaran Topik (pokok, subpokok bahasan, alokasi waktu) Teks Presentasi Media Ajar Gambar Audio/Video Soal-tugas Web Metode Evaluasi
Lebih terperinciTUGAS MAKALAH PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA NUKLIR (PLTN)
TUGAS MAKALAH PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA NUKLIR (PLTN) Di Susun Oleh: 1. Nur imam (2014110005) 2. Satria Diguna (2014110006) 3. Boni Marianto (2014110011) 4. Ulia Rahman (2014110014) 5. Wahyu Hidayatul
Lebih terperinciBAB III DASAR TEORI SISTEM PLTU
BAB III DASAR TEORI SISTEM PLTU Sistem pembangkit listrik tenaga uap (Steam Power Plant) memakai siklus Rankine. PLTU Suralaya menggunakan siklus tertutup (closed cycle) dengan dasar siklus rankine dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Motor bakar salah satu jenis mesin pembakaran dalam, yaitu mesin tenaga dengan ruang bakar yang terdapat di dalam mesin itu sendiri (internal combustion engine), sedangkan
Lebih terperinciKata Kunci : PLTMH, Sudut Nozzle, Debit Air, Torsi, Efisiensi
ABSTRAK Ketergantungan pembangkit listrik terhadap sumber energi seperti solar, gas alam dan batubara yang hampir mencapai 75%, mendorong dikembangkannya energi terbarukan sebagai upaya untuk memenuhi
Lebih terperinciSumber-Sumber Energi yang Ramah Lingkungan dan Terbarukan
Sumber-Sumber Energi yang Ramah Lingkungan dan Terbarukan Energi ramah lingkungan atau energi hijau (Inggris: green energy) adalah suatu istilah yang menjelaskan apa yang dianggap sebagai sumber energi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dunia industri dewasa ini mengalami perkembangan pesat. akhirnya akan mengakibatkan bertambahnya persaingan khususnya
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah Dunia industri dewasa ini mengalami perkembangan pesat. Perkembangan itu ditandai dengan berkembangnya ilmu dan teknologi yang akhirnya akan mengakibatkan
Lebih terperinciPENGOLAHAN BATU BARA MENJADI TENAGA LISTIRK
TUGAS LINGKUNGAN BISNIS KARYA ILMIAH PELUANG BISNIS TENTANG PENGOLAHAN BATU BARA MENJADI TENAGA LISTIRK disusun oleh Ganis Erlangga 08.12.3423 JURUSAN SISTEM INFORMASI SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA
Lebih terperinciDenny Haryadhi N Motor Bakar / Tugas 2. Karakteristik Motor 2 Langkah dan 4 Langkah, Motor Wankle, serta Siklus Otto dan Diesel
Karakteristik Motor 2 Langkah dan 4 Langkah, Motor Wankle, serta Siklus Otto dan Diesel A. Karakteristik Motor 2 Langkah dan 4 Langkah 1. Prinsip Kerja Motor 2 Langkah dan 4 Langkah a. Prinsip Kerja Motor
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori Apabila meninjau mesin apa saja, pada umumnya adalah suatu pesawat yang dapat mengubah bentuk energi tertentu menjadi kerja mekanik. Misalnya mesin listrik,
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI. memanfaatkan energi kinetik berupa uap guna menghasilkan energi listrik.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka Pembangkit Listrik Tenaga Uap merupakan pembangkit yang memanfaatkan energi kinetik berupa uap guna menghasilkan energi listrik. Pembangkit
Lebih terperinciMODUL IV B PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA DIESEL
MODUL IV B PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA DIESEL DEFINISI PLTD Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) ialah pembangkit listrik yang menggunakan mesin diesel sebagai penggerak mula (prime mover), yang berfungsi
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
15 BAB II TINJAUAN PUSTAKA Kompresor merupakan suatu komponen utama dalam sebuah instalasi turbin gas. Sistem utama sebuah instalasi turbin gas pembangkit tenaga listrik, terdiri dari empat komponen utama,
Lebih terperinci3.1. TAHAP PENELITIAN
BAB III METODOLOGI 3.1. TAHAP PENELITIAN Dalam pelaksanaan penulisan penelitian ini, dilakukan metodologi yang saling berkaitan antara operasional keja terminal penerima LNG dengan industri yang bisa bersimbiosis
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN I.1
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Penelitian Energi memiliki peranan penting dalam menunjang kehidupan manusia. Seiring dengan perkembangan zaman, kebutuhan akan energi terus meningkat. Untuk dapat
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Defenisi Motor Bakar Mesin Pembakaran Dalam pada umumnya dikenal dengan nama Motor Bakar. Dalam kelompok ini terdapat Motor Bakar Torak dan system turbin gas. Proses pembakaran
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Teori Motor Bakar. Motor bakar torak merupakan internal combustion engine, yaitu mesin yang fluida kerjanya dipanaskan dengan pembakaran bahan bakar di ruang mesin tersebut. Fluida
Lebih terperinciANALISA PEMBEBANAN DAN BIAYA PRODUKSI ENERGI LISTRIK PADA PLTU BATUBARA
ANALISA PEMBEBANAN DAN BIAYA PRODUKSI ENER LISTRIK PADA PLTU BATUBARA Tomy Hidayat Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknologi Industri, Universitas Gunadarma, Margonda Raya 100 Depok 16424 telp (021) 78881112,
Lebih terperinciBab II Ruang Bakar. Bab II Ruang Bakar
Bab II Ruang Bakar Sebelum berangkat menuju pelaksanaan eksperimen dalam laboratorium, perlu dilakukan sejumlah persiapan pra-eksperimen yang secara langsung maupun tidak langsung dapat dijadikan pedoman
Lebih terperinciBAB III METODE STUDI SEKURITI SISTEM KETERSEDIAAN DAYA DKI JAKARTA & TANGERANG
BAB III METODE STUDI SEKURITI SISTEM KETERSEDIAAN DAYA DKI JAKARTA & TANGERANG 2007-2016 Dari keterangan pada bab sebelumnya, dapat dilihat keterkaitan antara kapasitas terpasang sistem pembangkit dengan
Lebih terperincipesawat konversi, untuk mengkonversikan energi potensial fluida menjadi energi
BAB II TINJAUAN PUSTAKA II.1. Pengertian Turbin Turbin adalah salah satu mesin pengerak dimana mesin tersebut merupakan pesawat konversi, untuk mengkonversikan energi potensial fluida menjadi energi kinetis
Lebih terperinci1 Universitas Indonesia
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Dari sudut pandang enjinering, pengoperasian sebuah hotel tidak terlepas dari kebutuhan akan sumber daya energi antara lain untuk penerangan dan pengoperasian alat-alat
Lebih terperinciApakah ada setup yang berbeda untuk hibrida hidrolik? Baca terus untuk mencari tahu. Paralel dan seri hidrolik hibrida
Houston, kita punya masalah. Kebutuhan Amerika untuk minyak tidak dapat dipenuhi oleh pasokan yang keluar dari Texas ( atau Oklahoma, atau Alaska ). Dan dengan negara-negara seperti China dan India mengalami
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Bahan Bakar Bahan bakar yang dipergunakan motor bakar dapat diklasifikasikan dalam tiga kelompok yakni : berwujud gas, cair dan padat (Surbhakty 1978 : 33) Bahan bakar (fuel)
Lebih terperinciPERENCANAAN SISTEM TENAGA LISTRIK. Oleh : Bambang Trisno, MSIE
PERENCANAAN SISTEM TENAA LISTRIK Oleh : Bambang Trisno, MSIE PRORAM STUDI LISTRIK TENAA JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO FPTK UPI BANDUN 19 JUNI 2006 PERENCANAAN SISTEM TENAA LISTRIK I. PENDAHULUAN Struktur
Lebih terperinciBAB III SISTEM PLTGU UBP TANJUNG PRIOK
BAB III SISTEM PLTGU UBP TANJUNG PRIOK 3.1 Konfigurasi PLTGU UBP Tanjung Priok Secara sederhana BLOK PLTGU UBP Tanjung Priok dapat digambarkan sebagai berikut: deaerator LP Header Low pressure HP header
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN LITERATUR
BAB II TINJAUAN LITERATUR Motor bakar merupakan motor penggerak yang banyak digunakan untuk menggerakan kendaraan-kendaraan bermotor di jalan raya. Motor bakar adalah suatu mesin yang mengubah energi panas
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 1.1 Turbin Air Turbin air adalah turbin dengan media kerja air. Secara umum, turbin adalah alat mekanik yang terdiri dari poros dan sudu-sudu. Sudu tetap atau stationary blade, tidak
Lebih terperinciPENGARUH PEMANASAN BAHAN BAKAR DENGAN RADIATOR SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN KINERJA MESIN BENSIN
PENGARUH PEMANASAN BAHAN BAKAR DENGAN RADIATOR SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN KINERJA MESIN BENSIN Agus Suyatno 1) ABSTRAK Proses pembakaran bahan bakar di dalam silinder dipengaruhi oleh: temperatur, kerapatan
Lebih terperinciStandby Power System (GENSET- Generating Set)
DTG1I1 Standby Power System (- Generating Set) By Dwi Andi Nurmantris 1. Rectifiers 2. Battery 3. Charge bus 4. Discharge bus 5. Primary Distribution systems 6. Secondary Distribution systems 7. Voltage
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Listrik merupakan salah satu energi yang sangat dibutuhkan oleh manusia pada era modern ini. Tak terkecuali di Indonesia, negara ini sedang gencargencarnya melakukan
Lebih terperinciKata Pengantar. sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan
Kata Pengantar Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-nya kami dapat menyelesaikan makalah tentang turbin uap ini dengan baik meskipun
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mendirikan beberapa pembangkit listrik, terutama pembangkit listrik dengan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan kebutuhan energi listrik pada zaman globalisasi ini, Indonesia melaksanakan program percepatan pembangkitan listrik sebesar 10.000 MW dengan mendirikan
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA
II. TINJAUAN PUSTAKA A. Radiator Radiator memegang peranan penting dalam mesin otomotif (misal mobil). Radiator berfungsi untuk mendinginkan mesin. Pembakaran bahan bakar dalam silinder mesin menyalurkan
Lebih terperinciBAB II LINGKUP KERJA PRAKTEK DAN LANDASAN TEORI
BAB II LINGKUP KERJA PRAKTEK DAN LANDASAN TEORI 2.1 LINGKUP KERJA PRAKTEK Lingkup kerja praktek perawatan mesin ini meliputi maintenance partner dan workshop improvement special truk dan bus, kebutuhan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Dasar Dasar Perpindahan Kalor Perpindahan kalor terjadi karena adanya perbedaan suhu, kalor akan mengalir dari tempat yang suhunya tinggi ke tempat suhu rendah. Perpindahan
Lebih terperinciAssalamu alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Assalamu alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh Hai teman-teman penerbangan, pada halaman ini saya akan berbagi pengetahuan mengenai engine atau mesin yang digunakan pada pesawat terbang, yaitu CFM56 5A. Kita
Lebih terperinciSEMINAR ELEKTRIFIKASI MASA DEPAN DI INDONESIA. Dr. Setiyono Depok, 26 Januari 2015
SEMINAR ELEKTRIFIKASI MASA DEPAN DI INDONESIA Dr. Setiyono Depok, 26 Januari 2015 KETAHANAN ENERGI DAN PENGEMBANGAN PEMBANGKITAN Ketahanan Energi Usaha mengamankan energi masa depan suatu bangsa dengan
Lebih terperinciANALISA EFISIENSI PERFORMA HRSG ( Heat Recovery Steam Generation ) PADA PLTGU. Bambang Setyoko * ) Abstracts
ANALISA EFISIENSI PERFORMA HRSG ( Heat Recovery Steam Generation ) PADA PLTGU Bambang Setyoko * ) Abstracts Heat Recovery Steam Generator ( HRSG ) is a construction in combine cycle with gas turbine and
Lebih terperinciPengaruh Kerenggangan Celah Busi terhadap Konsumsi Bahan Bakar pada Motor Bensin
Jurnal Kompetensi Teknik Vol. 4, No. 1, November 212 1 Pengaruh Celah Busi terhadap Konsumsi Bahan Bakar pada Motor Bensin Syahril Machmud 1, Untoro Budi Surono 2, Yokie Gendro Irawan 3 1, 2 Jurusan Teknik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. PLTU adalah jenis pembangkit listrik tenaga termal yang banyak digunakan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah PLTU adalah jenis pembangkit listrik tenaga termal yang banyak digunakan karena efisiensinya tinggi sehingga menghasilkan energi listrik yang ekonomis. PLTU
Lebih terperinciANALISIS EFISIENSI TURBIN GAS TERHADAP BEBAN OPERASI PLTGU MUARA TAWAR BLOK 1
ANALISIS EFISIENSI TURBIN GAS TERHADAP BEBAN OPERASI PLTGU MUARA TAWAR BLOK 1 Ir Naryono 1, Lukman budiono 2 Lecture 1,College student 2,Departement of machine, Faculty of Engineering, University Muhammadiyah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Zaman sekarang ini, listrik menjadi kebutuhan primer dalam kehidupan manusia sehari-hari. Sektor rumah tangga, bangunan komersial, dan industri membutuhkan listrik
Lebih terperinciBAB III PROSES PEMBAKARAN
37 BAB III PROSES PEMBAKARAN Dalam pengoperasian boiler, prestasi yang diharapkan adalah efesiensi boiler tersebut yang dinyatakan dengan perbandingan antara kalor yang diterima air / uap air terhadap
Lebih terperinciSISTEM TENAGA LISTRIK
SISTEM TENAGA LISTRIK SISTEM TENAGA LISTRIK Sistem Tenaga Listrik : Sekumpulan Pusat Listrik dan Gardu Induk (Pusat Beban) yang satu sama lain dihubungkan oleh Jaringan Transmisi sehingga merupakan sebuah
Lebih terperinciAnalisa Performa Turbin Gas Frame 6B Akibat Pemakaian Filter Udara BAB II DASAR TEORI. pembangkit gas ataupun menghasilkan daya poros.
BAB II DASAR TEORI 2. 1 Sejarah turbin gas Turbin gas adalah motor bakar yang terdiri dari tiga komponen utama, yaitu : kompresor, ruang bakar, dan turbin. Sistem dapat berfungsi sebagai pembangkit gas
Lebih terperinciADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga DAFTAR ISI
DAFR ISI HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PERSETUJUAN... ii HALAMAN PENGESAHAN... iii SURAT PERNYAAN TENNG ORISINILIS... iv KA PENGANR... v ABSTRACT... vi ABSTRAK... vii DAFR ISI... viii DAFR BEL... xi DAFR
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. uap dengan kapasitas dan tekanan tertentu dan terjadi pembakaran di
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Pengertian Umum Ketel Uap Ketel uap adalah pesawat energi yang mengubah air menjadi uap dengan kapasitas dan tekanan tertentu dan terjadi pembakaran di dapur ketel uap. Komponen-komponen
Lebih terperinciPENGARUH FILTER UDARA PADA KARBURATOR TERHADAP UNJUK KERJA MESIN SEPEDA MOTOR
PENGARUH FILTER UDARA PADA KARBURATOR TERHADAP UNJUK KERJA MESIN SEPEDA MOTOR Naif Fuhaid 1) ABSTRAK Sepeda motor merupakan produk otomotif yang banyak diminati saat ini. Salah satu komponennya adalah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kemampuan yang memadai untuk melayani proses yang berlangsung di dalamnya.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Zaman sekarang ini merupakan era industri yang memerlukan suatu daya dan kemampuan yang memadai untuk melayani proses yang berlangsung di dalamnya. Industri dan perusahaan
Lebih terperinci