BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
|
|
- Ratna Budiman
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Industri migas sebagai industry bergerak dalam produksi minyak bumi atau gas alam memiliki sebuah system dalam distribusi produk mereka setelah diambil dari sumur bor dan melalui beberapa tahap seperti pemisahan dan distalasi, distribusi dari daratan setelah diproduksi akan dialirkan menuju tanker tanker di lautan (offshore) yang sudah menunggu untuk dialirkan produk mereka ke dalam tanker tersebut untuk di export ke seluruh dunia. Cara paling efektif distribusi hasil produknya adalah melalui jalur pipa yang terbentang antara daratan (onshore) menuju lautan (offshore) dimana letak kapal tanker berada. Namun, dalam setiap suatu proses pastilah terdapat resiko, dalam hal industry besar seperti ini resiko dari suatu sistem proses yang berjalan kontinyu sangat lah banyak mulai dari kesalahan pembacaan pada sensor sehinga menimbulkan false trip alarm, hingga resiko lain yaitu meledaknya suatu unit akibat over flow atau over pressure, semua hal itu sangat memungkinkan terjadi pada industry manapun, resiko pasti ada dan mutlak, tidak bisa dihilangkan hanya masalah waktu saja kapan datangnya, untuk itu tugas para engineer adalah memperkecil resiko tersebut dan mengantisipasi apabila resiko tersebut terjadi. Safety Instrumented System (SIS) memainkan peran penting dalam menyediakan layer pelindung dalam sistem proses industry untuk menekan kemungkinan resiko tersebut menjadi lebih kecil. Apakah yang disebut dalam SIS, keadaan darurat ataukah sistem safety shutdown, ataukah interlock pengaman, tujuannya adalah untuk melanjutkan proses ke safe state ketika pre determinated set point telah terlampaui atau bila kondisi aman operasi telah dilanggar Emergency Shut Down atau ESD, sebutan lain dari SIS, adalah sebuah sistem yang berfungsi untuk mencegah atau meminimalisir akibat dari situasi darurat, membantu mencegah timbulnya korban jiwa, kerusakan pada lingkunagn, dan/atau kerusakan pada instrumen. Sistem ini harus dirancang sedemikian rupa dengan memperhitungkan berbagai kemungkinan kecelakaan yang mungkin terjadi baik karena process trip, kerusakan alat, human error, maupun penyebab lainnya yang tidak 1
2 diketahui untuk meminimalisir kerusakan dan kerugian yang terjadi. ESD memiliki rentang penerapan yang luas, dari mobil pribadi hingga plant industri. Pada pengolahan Liquid Natural Gas, atau LNG, ESD wajib dimiliki oleh setiap komponennya, termasuk pada LNG Berth and Loading Facilities. Di sini, ESD berfungsi untuk mencegah kecelakaan dan meangamankan sistem penanganan muatan. PT. Arun adalah perusahaan pengolahan LNG terbesar di Indonesia pada masanya, dan telah beroperasi selama 36 tahun. Kesalahan dalam penanganan pada saat Loading LNG, yang merupakan bahan bakar gas yang dimampatkan hingga cair, dapat menyebabkan kecelakaan yang sangat berbahaya dan menimbulkan kerugian yang sangat besar. Untuk itu, diperlukan Process Safety Management yang sangat ketat dan sistem ESD handal. Selain itu penggunaan Distributed Control System sebagai logic solver utama dalam sebuah proses berfungsi selain meningkatkan produktifitas dan efisiensi perusahaan juga meningkatkan keamanan di dalam perusahaan tersebut, baik itu keamanan karyawan maupun keamanan komponen pabrik. Salah satu komponen penting di dalam industry migas adalah system pipeline untuk distribusi. Sistem ini sering mengalami kebocoran pada salah satu bagiannya. Pada tugas akhir ini, akan dilakukan riset untuk menganalisis sistem kontrol SIS yang sudah ada pada system pipeline darat (onshore) menuju laut (offshore) unit di industry migas serta penerapannya di dalam monitoring system ESD ini menggunakan Distributed Control System Yokogawa Centum Rumusan Masalah Rumusan masalah dalam penulisan dan penelitian tugas akhir ini adalah: 1. Analisis dan verifikasi SIS yang terdapat pada pada unit berdasarkan metode yang sudah ditentukan melalui standar internasional IEC & Perancangan dan desain Safety Instrumented System yang baru pada unit berdasarkan metode yang sudah ditentukan melalui standar internasional IEC &
3 3. Analisis proses kontinyu dari Basic Process Control System (BPCS) di unit 60 68, PT ARUN NGL 1.3 Batasan Masalah Mengingat luasnya cakupan permasalan yang ada dalam penulisan dan penelitian tugas akhir ini, maka dibuat batasan masalah sebagai berikut: 1. SIS yang akan dianalisis hanya pada Unit yaitu Storage loading facilities 2. Monitoring untuk sistem SIS pada Unit menggunakan virtual DCS CENTUM Sudut pandang dalam analisis yang digunakan berdasarkan sudut pandang Instrument Engineer 4. Desain dan perancangan dari SIS baru hanya untuk unit berdasarkan standart IEC 5. Desain dan perancangan dari SIS sebatatas P&ID dan programming pada safety PLC, tidak meliputi interface antar field instrument device 6. Dalam perancangan SIS ini penulis hanya melakukan perancangan dan desain, tidak masuk ke dalam tahap Installation dan Operation 1.4 Tujuan 1. Tujuan dalam penulisan dan penelitian tugas akhir ini adalah untuk menganalisis dan verifikasi dari SIS lama yang sudah ada sebagai sistem pengamanan pada unit 60 68, lalu dilanjutkan dengan perancangan SIS baru menggunakan metode yang sudah ditentukan melalui standar internasional IEC & Manfaat Penulisan dan penelitian tugas akhir ini diharapkan memberi banyak manfaat. Beberapa manfaat umum yang diharapkan adalah: 1. Hasil dari analisis dan verifikasi SIS yang lama nantinya akan menjadi masukan pada perusahaan sebagai timbal balik feedback penulis pada perusahaan karena sudah diizinkan melakukan penelitian dan diberikan data data yang seharusnya menjadi rahasia perusahaan. 3
4 2. Hasil dari desain dan perancangan SIS yang baru nantinya akan berbentuk recommendation pada perusahaan, karena metode yang penulis gunakan adalah metode terbaru keluaran dari IEC, perlu diketahui sistem SIS sebelumnya amsih menggunakan standar IEC yang lama. 3. Sebagai penelitian atau riset bagi mahasiswa Universitas Telkom pada umumnya dan bagi mahasiswa teknik elektronika dan instrumentasi pada khususnya. 1.6 Metodologi Penulisan Dalam penulisan tugas akhir dibutuhkan metodologi yang tepat dari awal penulisan sampai perancangan akhir, guna mempermudah penyusunan tugas akhir. Beberapa metodologi penulisan yang dilakukan adalah: A. Konsultasi dengan dosen pembimbing Hal ini dilakukan untuk mendapatkan saran, bantuan, dan kritik dari dosen yang ahli dibidang elektronika dan instumentasi B. Studi teori literature dan diskusi Studi ini berkaitan secara teori dengan mempelajari buku-buku referensi, jurnal ilmiah, paper yang berkaitan dengan tugas akhir ini. Baik berupa text book atau informasi memalui jaringan internet. Sedangkan untuk diskusi dilalukan bersama dengan karyawan dan operator langsung di industry migas C. Tahap penelitian Studi ini melakukan riset langsung di lapangan dan perhitungan menggunakan sistem virtual dari sistem yang sebenarnya dan menggunakan data sebenarnya yang ada di lapangan D. Tahap perancangan Pada tahap ini dimulai pembuatan sistem keseluruhan dari sistem menggunakan metode tandar IEC dengan simulasi melalui aplikasi virtual E. Tahap pengujian system Pada tahap ini melakukan pengujian terhadap sistem yang telah diimplementasikan melalui sistem virtual F. Penyusunan laporan tugas akhir Meliputi tahap penulisan laporan dalam bentuk dokumen berdasarkan dengan teori, penelitian, dan implementasi sistem serta evaluasi yang ada. Dengan 4
5 harapan tugas akhir ini dapat memberikan manfaat dan masukan untuk yang membutuhkan G. Mengambil dan menyusun kesimpulan Kesimpulan diperoleh secara menyeluruh dari semua perancangan sistem yang telah diimplementasikan. 1.7 Sistematika Penulisan Untuk memberikan gambaran sistematika mengenai penulisan tugas akhir ini sehingga dapat mempermudah dalam memahami masalah yang disajikan, maka penulisan tugas akhir ini disusun dengan sistematika sebagai berikut: BAB 1 : PENDAHULUAN Bab ini berisi latar belakang, tujuan, perumusan masalah yang diangkat, batasan masalah, metodologi pengerjaan, perencanaan kerja serta sistematika penyusunan laporan tugas akhir. BAB 2 : LANDASAN TEORI Pada bab ini dibahas alat instrumentasi serta kontrol yang digunakam untuk monitoring system pipeline, variable pengukuran, teori dasar dan pengenalan Safety Instrumented System,Safety Integrity Level,Distributed Control System serta standar IEC & sebagaimana standar internasional yang digunakan dalam penelitian ini. BAB 3 : PERANCANGAN SISTEM Perancangan dimulai dari deskripsi spesifikasi teknis dan penjabaran diagram alir, dan pemilihan sistem. Perancangan berdasarkan IEC & yaitu menggunakan alur safety life cycle untuk perancangan dari sistem baru yang akan dibuat sedangkan untuk verivikasi SIS menggunakan beberapa metode lainnya sesuai panduan dari IEC. BAB 4 : ANALISIS Berisikan tentang hasil dari penelitian di PT ARUN mengenai verifikasi sistem SIS dan hasil perancangan dari SIS baru yang didesain oleh penulis BAB 5 : PENUTUP Berisikan tentang kesimpulan, saran dan daftar pustaka 5
BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang PT ARUN NGL sebagai salah satu perusahaan berskala internasional selalu bertekad untuk merespon setiap kemajuan teknologi yang ada. Salah satunya adalah dengan menjalin
Lebih terperinciPERANCANGAN SAFETY INSTRUMENTED SYSTEM (SIS) PADA PIPELINE ONSHORE-OFFSHORE MENGGUNAKAN DCS YOKOGAWA CENTUM 3000 DI PT. ARUN NGL
PERANCANGAN SAFETY INSTRUMENTED SYSTEM (SIS) PADA PIPELINE ONSHORE-OFFSHORE MENGGUNAKAN DCS YOKOGAWA CENTUM 3000 DI PT. ARUN NGL DESIGN AND IMPLEMETATION OF SAFETY INSTRUMENTED SYSTEM (SIS) ON PIPELINE
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menarik dan mengangkat beban/muatan telah dikerjakan manusia sejak zaman dahulu hingga ditemukannya roda. Orang orang dahulu bekerjasama untuk memindahkan beban/muatan
Lebih terperinciDisusun Oleh : Firman Nurrakhmad NRP Pembimbing : Totok Ruki Biyanto, PhD. NIP
Disusun Oleh : Firman Nurrakhmad NRP. 2411 105 002 Pembimbing : Totok Ruki Biyanto, PhD. NIP. 1971070219988021001 LATAR BELAKANG Kegagalan dalam pengoperasian yang berdampak pada lingkungan sekitar Pengoperasian
Lebih terperinciPerancangan Safety Instrumented System pada Proses Loading PT Pertamina (Persero) Refinery Unit VI Balongan
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 2, (2013) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) F-366 Perancangan Safety Instrumented System pada Proses Loading PT Pertamina (Persero) Refinery Unit VI Balongan Rahmat Tri
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Offshore north west java (ONWJ) merupakan salah satu operator minyak
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Offshore north west java (ONWJ) merupakan salah satu operator minyak dan gas lepas pantai terbesar di Indonesia yang mensuplai energy untuk pasar domestic di pulau
Lebih terperinciBAB III PERENCANAAN, REALISASI, DAN METODOLOGI PENELITIAN
47 BAB III PERENCANAAN, REALISASI, DAN METODOLOGI PENELITIAN Pada bab ini akan dibahas mengenai perencanaan dan realisasi dari otomatisasi platform secara elektrikal. Selain itu, akan dibahas juga jenis
Lebih terperinciSafety Instrumented Systems. Contoh Perancangan Dasar Konsep Lapisan Pelindung ISA S84 IEC IEC Rangkuman
Safety Instrumented Systems Contoh Perancangan Dasar Konsep Lapisan Pelindung ISA S84 IEC 61508 IEC 61511 Rangkuman ISA 84.01-1996 Membedakan Instrumentasi Kontrol dan Instrumentasi Keamanan (safety instrumented
Lebih terperinciPERANCANGAN SAFETY INSTRUMENTED SYSTEM PADA PROSES LOADING PT PERTAMINA (PERSERO) REFINERY UNIT VI BALONGAN
PERANCANGAN SAFETY INSTRUMENTED SYSTEM PADA PROSES LOADING PT PERTAMINA (PERSERO) REFINERY UNIT VI BALONGAN Rahmat Tri Widodo dan Dr. Ir. Totok Soehartanto, DEA Teknik Fisika, Fakultas Teknologi Industri,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN Pada Bab berikut ini akan dijabarkan mengenai latar belakang, permasalahan, pendekatan masalah yang diambil, tujuan dan manfaat yang akan dicapai,beserta sistematika laporan dari penelitian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Strategi pengendalian resiko, yang bertujuan untuk memitigasi konsekuensikonsekuensi dan mengurangi frekuensi kejadian yang potensial dapat dibagi ke dalam empat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemanfaatan instrumen elektronika telah banyak digunakan di berbagai bidang kebutuhan manusia. Baik bidang non industri maupun di bidang industri. Keandalan peralatan
Lebih terperinciBab I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang
Bab I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Pipa penyalur (pipeline) merupakan sarana yang banyak digunakan untuk mentransmisikan fluida pada industri minyak dan gas (migas). Penggunaannya cukup beragam, antara
Lebih terperinciJURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) 1-6 1
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) 1-6 1 Perancangan Safety Instrumented System pada Sistem Pengisian Bahan Bakar Pesawat di DPPU Pertamina Juanda Ade Nugrahani, itri Adi Iskandarianto dan Ya umar
Lebih terperinciKondisi Abnormal pada Proses Produksi Migas
Di dalam proses produksi migas (minyak dan gas), ada beberapa kejadiaan merugikan yang tidak diinginkan yang bisa mengancam keselamatan. Jika tidak ditangani dengan baik, kejadian tersebut bisa mengarah
Lebih terperinciRancang Bangun Sistem Kontrol Level dan Pressure Steam Generator pada Simulator Mixing Process di Workshop Instrumentasi
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 1, (2013) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) F-153 Rancang Bangun Sistem Kontrol Level dan Pressure Steam Generator pada Simulator Mixing Process di Workshop Instrumentasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bumi, tidak hanya keamanan terhadap personil (human), tetapi juga terhadap
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Keamanan kerja merupakan faktor terpenting dalam industri minyak dan gas bumi, tidak hanya keamanan terhadap personil (human), tetapi juga terhadap peralatan
Lebih terperinciSTUDI SENSOR PNEUMATIK PADA SISTEM PENGENDALIAN WELLHEAD
STUDI SENSOR PNEUMATIK PADA SISTEM PENGENDALIAN WELLHEAD Oleh : Irfan Choiruddin, ST.,MT. *) ABSTRAK Sistem pengendalian wellhead di gunakan untuk memonitor kondisi aliran di flowline sumur dan untuk memulai
Lebih terperinciPERHITUNGAN LEVEL AMAN TANGKI PENYIMPAN LNG DI PT ARUN NGL
PERHITUNGAN LEVEL AMAN TANGKI PENYIMPAN LNG DI PT ARUN NGL TUGAS SARJANA Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat-Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Teknik Oleh DONI HALIANDRI 020413005 P R O G R A M
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN I. 1 LATAR BELAKANG
BAB I PENDAHULUAN I. 1 LATAR BELAKANG Pada lingkungan industri modern saat ini, kegagalan sistem (failure) akibat korosi adalah hal yang tidak ditolerir, terutama ketika hal tersebut melibatkan penghentian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam proses PLTU dibutuhkan fresh water yang di dapat dari proses
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada Pembangkit Listrik Tenaga Uap, untuk menghasilkan uap dibutuhkan air yang dipanaskan secara bertahap melalui beberapa heater sebelum masuk ke boiler untuk dipanaskan
Lebih terperinciDESAIN ENGINEERING SAFETY INSTRUMENTED SYSTEM (SIS) PADA FURNACE 5 (F05) KILANG PUSDIKLAT MIGAS
DESAIN ENGINEERING SAFETY INSTRUMENTED SYSTEM (SIS) PADA FURNACE 5 (F05) KILANG PUSDIKLAT MIGAS Oleh : Supriyanto Sikumbang *) ABSTRAK SIS (Safety Instrumented System) berfungsi untuk mengamankan manusia,
Lebih terperinciPENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang PT. Krakatau Steel merupakan suatu perusahaan yang memproduksi baja dengan produk yang dihasilkan berupa Hot Roll Coil, Cold Roll Coil dan Wire Rod. Dalam prosesnya,
Lebih terperinciTugas Akhir 1 BAB I PENDAHULUAN. Pertamina Hulu Energi, Offshore North West Java, Ltd (PHE ONWJ
Tugas Akhir 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pertamina Hulu Energi, Offshore North West Java, Ltd (PHE ONWJ Ltd.) adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang produksi dan eksplorasi minyak
Lebih terperinciPresentasi Tugas Akhir Bidang Studi Teknik Sistem Pengaturan Jurusan Teknik Elektro - ITS
Presentasi Tugas Akhir Bidang Studi Teknik Sistem Pengaturan Jurusan Teknik Elektro - ITS INTEGRASI PLC SIEMENS S7 Lite300DAN DCS CENTUM CS 3000 UNTUK IMPLEMENTASI PENGATURAN CONTROL VALVE Samsul Rajab
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN BANGUN INTEGRASI FIRE & GAS TERHADAP EMERGENCY SHUTDOWN SYSTEM BERBASIS PLC.
BAB III PERANCANGAN BANGUN INTEGRASI FIRE & GAS TERHADAP EMERGENCY SHUTDOWN SYSTEM BERBASIS PLC. Pada bab ini berisikan tentang pembuatan rancang bangun fire and gas yang berintegrasi dengan emergency
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Penyusunan tugas akhir ini terinspirasi berawal dari terjadinya kerusakan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penyusunan tugas akhir ini terinspirasi berawal dari terjadinya kerusakan pada mesin boiler satu burner dengan dua bahan bakar natural gas dan solar bekapasitas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Air Minum (PDAM). Air sangat berguna dalam kehidupan sehari hari bagi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Air bersih menjadi salah satu kebutuhan pokok masyarakat, sumber air bersih bisa diperoleh dari air hujan, air tanah, mata air dan air Perusahaan Daerah Air
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Untuk mengurangi emisi gas karbondioksida (CO 2 ) yang terbuang dari
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini Pertamina EP Asset 3 Subang Field memiliki Fasilitas Produksi yang mengelola gas bumi menjadi gas berbahan bakar dengan komposisi yang sesuai standar baku
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Gas alam adalah bahan bakar fosil bentuk gas yang sebagian besar terdiri dari metana (CH4). Pada umumnya tempat penghasil gas alam berlokasi jauh dari daerah dimana
Lebih terperinciPembuatan Operator Training Simulator Proses Sintesis Pabrik Urea Menggunakan Fasilitas Function Block Pada Distributed Control System
Pembuatan Operator Training Simulator Proses Sintesis Pabrik Urea Menggunakan Fasilitas Function Block Pada Distributed Control System Abstrak Adjie Ridhonmas, Estiyanti Ekawati, dan Agus Samsi Program
Lebih terperinciPENDAHULUAN Perumusan Masalah
PENDAHULUAN Perumusan Masalah Perusahaan PT Badak NGL merupakan anak perusahaan Pertamina yang bersifat non-profit. PT Badak NGL bertugas mengelola, mengoperasikan, dan memelihara kilang LNG dan LPG Bontang.
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Air merupakan kebutuhan utama setiap makhluk hidup untuk itu diperlukan sistem penyaluran distribusi air bersih yang baik. Kondisi lapangan yang tidak memungkinkan
Lebih terperinciInstrumentasi dan Kontrol Proses, oleh Radita Arindya Hak Cipta 2014 pada penulis GRAHA ILMU Ruko Jambusari 7A Yogyakarta 55283 Telp: 0274-889398; Fax: 0274-889057; E-mail: info@grahailmu.co.id Hak Cipta
Lebih terperinciJ.Oto.Ktrl.Inst (J.Auto.Ctrl.Inst) Vol 5 (2), 2013 ISSN :
Abstrak Pembuatan Operator Training Simulator Unit Smelter pada Pabrik Pemurnian Tembaga Menggunakan Fasilitas Pemrograman Function Block Distributed Control System Widya Prapti Pratiwi, Estiyanti Ekawati
Lebih terperinciLEVEL DAN SISTEM PROTEKSI PADA PERTAMINA (PERSERO) RU IV CILACAP
PERANCANGAN SISTEM PENGENDALIAN LEVEL DAN SISTEM PROTEKSI PADA KNOCK OUT DRUM 260V106 DI PT PERTAMINA (PERSERO) RU IV CILACAP Oleh : Fitri Noer Laili (2406100034) Pembimbing : Hendra Cordova, ST, MT PENDAHULUAN
Lebih terperinciSelvi Eka Puspitasari Dosen Pembimbing : Dr. Ir. Totok Soehartanto, DEA.
Analisis Sistem Pengendalian Level Air pada Liquid Separator dan Coalescer untuk Mengantisipasi Terjadinya Fenomena Oil Spill, HESS (Indonesia-Pangkah) Limited, Gresik Selvi Eka Puspitasari 2407 100 027
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sistem otomasi diperlukan sebagai sarana pengendali pada proses industri. Suatu proses industri yang modern sudah selayaknya memiliki sistem otomasi yang memiliki fungsi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Kebutuhan pemakaian peralatan instrument tidak hanya sebagai alat ukur
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kebutuhan pemakaian peralatan instrument tidak hanya sebagai alat ukur saja, disamping itu juga sebagai alat pengontrol. Oleh karena kedua fungsi tersebut erat kaitannya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) saat ini sangat pesat, terutama dibidang elektronika yang mampu menciptakan sistem otomasi yang memudahkan pekerjaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. I. 1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN I. 1 Latar Belakang Dalam industri minyak dan gas bumi, peningkatan pemanfaatan gas bumi domestik membutuhkan terobosan nasional dalam sinkronisasi perencanaan produksi, pengembangan
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN 3.1. PERANCANGAN SISTEM KONTROL
BAB III PERANCANGAN 3.1. PERANCANGAN SISTEM KONTROL Pada awalnya sistem pompa transmisi menggunakan sistem manual dimana dalam menyalakan atau mematikan sistem diperlukan dua operator lebih. Tugas para
Lebih terperinciSIMULATOR SISTEM PERINGATAN DINI UNTUK SAFETY INSTRUMENTED SYSTEM PADA CRYOGENIC TANKS BERBASIS MOBILE WEB ANDROID-PLATFORM
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) 1-6 1 SIMULATOR SISTEM PERINGATAN DINI UNTUK SAFETY INSTRUMENTED SYSTEM PADA CRYOGENIC TANKS BERBASIS MOBILE WEB ANDROID-PLATFORM Setiya Hadi, Andi Rahmandiansah,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Dalam kurun waktu singkat perkembangan teknologi melaju dengan sangat pesat.
5 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam kurun waktu singkat perkembangan teknologi melaju dengan sangat pesat. Perkembangan teknologi ini merupakan hasil kerja keras dari rasa ingin tahu manusia terhadap
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. berefisiensi tinggi agar menghasilkan produk dengan kualitas baik dalam jumlah
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Umum Didalam dunia industri, dituntut suatu proses kerja yang aman dan berefisiensi tinggi agar menghasilkan produk dengan kualitas baik dalam jumlah banyak serta dengan waktu
Lebih terperinciSTUDI HAZOP PADA SISTEM DISTRIBUSI BBM BERBASIS FUZZY LAYER OF PROTECTION ANALYSIS DI INSTALASI SURABAYA GROUP (ISG) PT. PERTAMINA TANJUNG PERAK
STUDI HAZOP PADA SISTEM DISTRIBUSI BBM BERBASIS FUZZY LAYER OF PROTECTION ANALYSIS DI INSTALASI SURABAYA GROUP (ISG) PT. PERTAMINA TANJUNG PERAK Nur Ulfa Hidayatullah, Ali Musyafa Jurusan Teknik Fisika,
Lebih terperinciIX Strategi Kendali Proses
1 1 1 IX Strategi Kendali Proses Definisi Sistem kendali proses Instrumen Industri Peralatan pengukuran dan pengendalian yang digunakan pada proses produksi di Industri Kendali Proses Suatu metoda untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perguruan tinggi mempunyai peran penting dalam meningkatkan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perguruan tinggi mempunyai peran penting dalam meningkatkan kesejahteraan dan taraf hidup masyarakat. Sehingga para mahasiswa dituntut untuk dapat mengimplementasikan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Chevron Corporation merupakan salah satu perusahaan dunia yang bergerak dalam bidang minyak bumi dan gas yang berpusat di California, Amerika Serikat. Di Indonesia
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. dari masa ke masa. Dengan demikian, setiap tenaga kerja harus dilindungi
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Tenaga kerja merupakan tulang punggung suksesnya pembangunan bangsa dari masa ke masa. Dengan demikian, setiap tenaga kerja harus dilindungi keselamatan dan kesehatannya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Gambar 1. 1 Grafik perkembangan jumlah penumpang menurut moda transportrasi Juli 2012 Juli2013
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kereta Api (KA) merupakan salah satu moda transpotasi masal yang digunakan di banyak negara. termasuk di Indonesia. Variasi pelayanan yang terdiri dari kelas ekonomi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam kehidupan sehari-hari, manusia tidak dapat dipisahkan dengan suatu kegiatan pengukuran. Pengukuran dapat diartikan sebagai membandingkan harga variabel yg diukur
Lebih terperinciPERBEDAAN DCS DAN PLC
PERBEDAAN DCS DAN PLC Dalam sebuah artikel dikatakan bahwa PLC dan DCS mempunyai fungsi yang sama. Saat ini perbedaan DCS dan PLC telah kabur karena masing-masing telah saling mengambil peran. PLC mengambil
Lebih terperinciSeminar Nasional Inovasi Dan Aplikasi Teknologi Di Industri 2017 ISSN ITN Malang, 4 Pebruari 2017
Seminar Nasional Inovasi Dan Aplikasi Teknologi Di Industri 07 ISSN 085-48 ITN Malang, 4 Pebruari 07 PENERAPAN KONSEPSI SAFETY INSTRUMENTED SYSTEM (SIS) UNTUK UPGRADING SISTEM INSTRUMENTASI DAN KONTROL
Lebih terperinciK : DIMAS CRISNALDI ERNAND DIMAS
Perancangan Sistem Monitoring di Pelabuhan Tanjung Perak Dalam Rangka Meningkatkan Faktor Keamanan Presented By : DIMAS CRISNALDI ERNANDA 4203 109 019 Latar Belakang Kecelakaan yang terjadi pada kapal
Lebih terperinciRancang Bangun Sistem Pengendalian Level pada Knock Out Gas Drum Menggunakan Pengendali PID di Plant LNG
Rancang Bangun Sistem Pengendalian Level pada Knock Out Gas Drum Menggunakan Pengendali PID di Plant LNG Paisal Tajun Aripin 1, Erna Kusuma Wati 1, V. Vekky R. Repi 1, Hari Hadi Santoso 1,2 1 Program Studi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi instrumentasi elektronika sekarang mengalami perkembangan yang sangat pesat, memasyarakat dan bukan sesuatu hal yang asing lagi. Aktivitas sehari-hari
Lebih terperinciPERANCANGAN SISTEM PENGENDALIAN PEMBAKARAN PADA DUCTBURNER WASTE HEAT BOILER (WHB) BERBASIS LOGIC SOLVER
PERANCANGAN SISTEM PENGENDALIAN PEMBAKARAN PADA DUCTBURNER WASTE HEAT BOILER (WHB) BERBASIS LOGIC SOLVER Oleh : AMRI AKBAR WICAKSONO (2406 100 002) Pembimbing: IBU RONNY DWI NORIYATI & BAPAK TOTOK SOEHARTANTO
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Saat ini permintaan siklotron komersial untuk terapi proton dan produksi isotop semakin meningkat. Produksi isotop ini digunakan untuk kebutuhan PET (Positron Emission
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Tingkat efisiensi dari setiap proses yang tepat akan menghasilkan tingkat produktifitas yang tinggi. Setiap perusahaan akan bersaing untuk meningkatkan tingkat efisiensi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. dalam berbagai bidang industri, tidak terkecuali dalam industri game.
BAB 1 PENDAHULUAN BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penggabungan antara elemen-elemen dari dunia nyata dengan elemen dari dunia virtual, yang disebut sebagai Augmented Reality, berkembang cukup pesat
Lebih terperinciPertemuan-1: Pengenalan Dasar Sistem Kontrol
Pertemuan-1: Pengenalan Dasar Sistem Kontrol Tujuan Instruksional Khusus (TIK): Mengerti filosopi sistem control dan aplikasinya serta memahami istilahistilah/terminology yang digunakan dalam system control
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Bab ini membahas tentang latar belakang, identifikasi masalah, tujuan, pembatasan masalah, serta sistematika penulisan tugas akhir.
BAB I PENDAHULUAN Bab ini membahas tentang latar belakang, identifikasi masalah, tujuan, pembatasan masalah, serta sistematika penulisan tugas akhir. I.1. Latar Belakang Dalam memenuhi permintaan pasar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sebuah pemikiran dan upaya dalam menjamin keutuhan baik jasmani maupun
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Secara definisi, Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) merupakan sebuah pemikiran dan upaya dalam menjamin keutuhan baik jasmani maupun rohani tenaga kerja pada khususnya,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tekanan balik dari sumur yang biasa disebut kick. Kick merupakan tekanan balik
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam dunia perminyakan, saat explorasi dan exploitasi minyak dan gas bumi dikenal lima sistem utama saat operasi di lapangan berlangsung. Lima sistem utama tersebut
Lebih terperinciMODUL KULIAH SISTEM KENDALI TERDISTRIBUSI
MODUL KULIAH SISTEM KENDALI TERDISTRIBUSI KOMPONEN DASAR DCS Oleh : Muhamad Ali, M.T JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA TAHUN 2012 BAB IV KOMPONEN DASAR DCS
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Teknik Komputer Surabaya
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Teknik Komputer Surabaya merupakan salah satu lembaga pendidikan yang melahirkan lulusan-lulusan muda yang berpola pikir akademik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perusahaan PT.TAMBANGAN RAYA PERMAI berdiri pada tahun. 1995, bergerak di bidang pembuatan dan perbaikan kapal.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perusahaan PT.TAMBANGAN RAYA PERMAI berdiri pada tahun 1995, bergerak di bidang pembuatan dan perbaikan kapal. Seiring dengan perkembangan zaman pada tahun
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang. Dalam menghadapi persaingan Masyarakat Ekonomi Asean (MEA)
BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Dalam menghadapi persaingan Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) yang semakin berat dan dinamis, produktivitas mempunyai peranan yang sangat penting. Oleh karena itu produktivitas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN PERANCANGAN DAN REALISASI SENSOR TABRAKAN ELEKTRONIK PADA SISTEM KANTUNG UDARA MOBIL BERBASIS PIEZOELEKTRIK
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini berkendara menjadi hal yang sangat umum bagi kehidupan manusia, alhasil sudah banyak kendaraan yang memiliki nilai teknologi tinggi yang terangkai di dalamnya
Lebih terperinciBAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA ALAT
BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA ALAT Pada bab ini berisi tentang langkah-langkah pengujian dan analisa alat rancang bangun fire and gas and emergency shutdown integration. 4.1 Pengujian Alat Untuk mengetahui
Lebih terperinciBADAN PENGATUR HILIR MINYAK DAN GAS BUMI. PERATURAN BADAN PENGATUR HILIR MINYAK DAN GAS BUMI NOMOR : 06/P/BPH Migas/III/2005 TENTANG
BADAN PENGATUR HILIR MINYAK DAN GAS BUMI PERATURAN BADAN PENGATUR HILIR MINYAK DAN GAS BUMI NOMOR : 06/P/BPH Migas/III/2005 TENTANG PEDOMAN PEMANFAATAN BERSAMA FASILITAS PENGANGKUTAN DAN PENYIMPANAN BAHAN
Lebih terperinciMENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP,
S A L I N A N PERATURAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP NOMOR 04 TAHUN 2007 TENTANG BAKU MUTU AIR LIMBAH BAGI USAHA DAN/ATAU KEGIATAN MINYAK DAN GAS SERTA PANAS BUMI MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP, Menimbang
Lebih terperinciSedangkan untuk hasil perhitungan dengan parameter tuning PID diperoleh :
4.2 Self Tuning PID Controller Untuk lebih memaksimalkan fungsi controller maka perlu dilakukan tuning lebih lanjut terhadap parameter PID pada controller yaitu pada nilai PB, Ti, dan Td. Seperti terlihat
Lebih terperinciTugas Akhir KL 40Z0 Penilaian Resiko Terhadap Pipa Bawah Laut Dengan Sistem Skoring BAB V PENUTUP
BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Penilaian resiko dilakukan pada tiap zona yang sudah dispesifikasikan. Peta resiko menggunakan sistem skoring yang diperkenalkan oleh W Kent Muhlbauer dengan bukunya yang berjudul
Lebih terperinciPerancangan Safety Shutdown System pada Kepala Sumur Minyak dengan Menggunakan Analisis Pemodelan Petrinet
Perancangan Safety Shutdown System pada Kepala Sumur Minyak dengan Menggunakan Analisis Pemodelan Petrinet Abstrak Alfeus Leonardo, Endra Julianto, Sutanto Hadisupadmo Program Studi Teknik Fisika, Institut
Lebih terperinciPembuatan Operator Training Simulator Unit Metanasi Pabrik Amonia Menggunakan DCS Centum CS3000 Yokogawa
Pembuatan Operator Training Simulator Unit Metanasi Pabrik Amonia Menggunakan DCS Centum CS3000 Yokogawa Abstrak Mutiara Maulida, Estiyanti Ekawati dan Agus Samsi Program Studi Teknik Fisika Institut Teknologi
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. diperlukan suatu pengumpulan data dan fakta yang lengkap, relevan dan objektif
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Untuk mendapatkan perumusan, analisa dan pemecahan masalah, maka diperlukan suatu pengumpulan data dan fakta yang lengkap, relevan dan objektif serta
Lebih terperinciLOGO PERBANDINGAN ANALISA FREE SPAN MENGGUNAKAN DNV RP F-105 FREESPANING PIPELINE DENGAN DNV 1981 RULE FOR SUBMARINE PIPELINE
PERBANDINGAN ANALISA FREE SPAN MENGGUNAKAN DNV RP F-105 FREESPANING PIPELINE DENGAN DNV 1981 RULE FOR SUBMARINE PIPELINE DIAN FEBRIAN 4309 100 034 JURUSAN TEKNIK KELAUTAN FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN INSTITUT
Lebih terperinciPerancangan Safety Shutdown System pada Kepala Sumur Minyak dengan Menggunakan Analisis Pemodelan Petrinet
Perancangan Safety Shutdown System pada Kepala Sumur Minyak dengan Menggunakan Analisis Pemodelan Petrinet Abstrak Alfeus Leonardo, Endra Julianto, Sutanto Hadisupadmo Program Studi Teknik Fisika, Institut
Lebih terperinciSistem Offloading Antara FPSO dan Tanker
Sistem Offloading Antara FPSO dan Tanker Aditya Hasmi Nurreza 4312100075 1. PENDAHULUAN Floating Production Storage & Offloading (FPSO) didefinisikan sebagai kapal apung yang digunakan oleh industri lepas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menyimpan produksi LNG dari Proses II sebelum dikapa1kan (LNG didalam
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Fungsi dari tank penyirnpanan LNG ini adalah untuk menampung dan menyimpan produksi LNG dari Proses II sebelum dikapa1kan (LNG didalam tanki ini sudah siap untuk dieksport).
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam dunia industri, teknologi memiliki peran yang penting dalam
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam dunia industri, teknologi memiliki peran yang penting dalam proses produksi. Salah satunya adalah perkembangan teknologi dalam bidang otomatisasi. Hal tersebut
Lebih terperinciJ.Oto.Ktrl.Inst (J.Auto.Ctrl.Inst) Vol 5 (2), 2013 ISSN :
Pembuatan Operator Training Simulator Unit Tanur Anoda dan Pengolahan pada Pabrik Pemurnian Tembaga menggunakan Fasilitas Pemrograman Function Block Distributed Control System Abstrak Nico Febrian Program
Lebih terperinciLAMPIRAN I PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG FORMAT DAN ISI
KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN I PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG BATASAN DAN KONDISI OPERASI INSTALASI NUKLIR NONREAKTOR FORMAT
Lebih terperinciMakalah Seminar Kerja Praktek Distributed Control Sistem (DCS) dan Sistem Kontrol pada CO 2 Removal Plant
Makalah Seminar Kerja Praktek Distributed Control Sistem (DCS) dan Sistem Kontrol pada CO 2 Removal Plant Oleh : Arsyad (L2F008107) Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Diponegoro Abstrak
Lebih terperinciAspek Kemanusiaan Aspek Pencegahan Kerugian: Aspek Komersial:
1. Sebuah perusahaan yang tidak memikirkan safety dapat membahayakan karyawan. Selain itu, karyawan di dalam perusahaan merupakan salah satu aset perusahaan. Jika tidak memikirkan tentang safety bisa jadi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pada tahun 2004 hingga 2011, total kecelakaan Kereta Api mencapai 757 kasus
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Berdasarkan data dari Direktorat Perkeretaapian Dinas Perhubungan RI pada tahun 2004 hingga 2011, total kecelakaan Kereta Api mencapai 757 kasus kecelakaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Beberapa dekade terakhir manusia mulai berpikir untuk memperoleh sumber energi baru sebagai pengganti sumber energi yang banyak dikenal dan digunakan,
Lebih terperinciVIII Sistem Kendali Proses 7.1
VIII Sistem Kendali Proses 7.1 Pengantar ke Proses 1. Tentang apakah pengendalian proses itu? - Mengenai mengoperasikan sebuah proses sedemikian rupa hingga karakteristik proses yang penting dapat dijaga
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP. Baku Mutu Air Limbah. Migas. Panas Bumi.
No.582, 2010 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP. Baku Mutu Air Limbah. Migas. Panas Bumi. PERATURAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2010 TENTANG
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. PLC (Programmable Logic Controller) suatu alat kendali yang berbasis
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Motor listrik adalah pilihan utama sebagai mesin penggerak dalam industri saat ini. Dari beberapa macam mesin listrik, motor induksi 3 fasa adalah salah satu yang banyak
Lebih terperinciSeminar Nasional Inovasi Dan Aplikasi Teknologi Di Industri 2017 ISSN ITN Malang, 4 Pebruari 2017
SIMULASI TERHADAP SISTEM INSTRUMENTASI DAN KONTROL BERBASIS SAFETY INSTRUMENTED SYSTEM (SIS) YANG TELAH DI-UPGRADE PADA FASILITAS PEMURNIAN UAP GEOTHERMAL POWER PLANT Arief Goeritno 1, Yuggo Aprianto 2,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Tidak dapat dipungkiri, bahwa perkembangan dunia elektronika pada saat ini berkembang dengan sangat cepat. Hampir semua peralatan rumah tangga maupun peralatan di industri
Lebih terperinciINTRGRASI SISTEM KONTROL DAN SAFETY PADA LAJU PIPA BAHAN BAKAR BOILER BERBASIS STATE FLOW DIAGRAM. Arufiko Septanto, Hendra Cordova
INRGRASI SISEM KONROL DAN SAFEY PADA LAJU PIPA BAHAN BAKAR BOILER BERBASIS SAE FLOW DIAGRAM Arufiko Septanto, Hendra Cordova Jurusan eknik Fisika Fakultas eknologi Industri Institut eknologi Sepuluh Nopember
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. teknologi sederhana atau tradisional menjadi teknologi maju dan sangat maju. dari segi modal maupun sumber daya manusia.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam perkembangan dunia industri saat ini mendorong berbagai teknologi sederhana atau tradisional menjadi teknologi maju dan sangat maju. Semakin tinggi teknologi yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ketelitian dan beresiko seperti kontrol peralatan mekanik. akan adanya kesalahan (human error) dan jauh dari resiko yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Kemajuan dalam bidang teknologi khususnya komputer mendorong manusia untuk memanfaatkannya sebagai alat yang dapat membantu dan mempermudah pekerjaan dalam bidang apa
Lebih terperinciRANCANG BANGUN SIMULASI KECEPATAN MOBIL BEBASIS SMS GATEWAY
RANCANG BANGUN SIMULASI KECEPATAN MOBIL BEBASIS SMS GATEWAY SKRIPSI Disusun Oleh : DIMAS RANGGA W.P NPM : 0534010185 JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. PT. Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk, (PGN) merupakan perusahaan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang PT. Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk, (PGN) merupakan perusahaan salah satu perusahaan dibawah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak di bidang transportasi
Lebih terperinciKONTROL CASCADE GENERALIZED PREDICTIVE UNTUK BOILER DRUM LEVEL BY ASTRIATONO ( )
KONTROL CASCADE GENERALIZED PREDICTIVE UNTUK BOILER DRUM LEVEL BY ASTRIATONO (2210105028) PERMASALAHAN PERUBAHAN JUDUL Pergantian judul hanya mengubah metode kontrol yang digunakan dikarenakan plant boiler
Lebih terperinci