STRATEGI PERUBAHAN DALAM USAHA PERENCANAAN PEMBANGUNAN
|
|
- Utami Sutedja
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 STRATEGI PERUBAHAN DALAM USAHA PERENCANAAN PEMBANGUNAN M. Fikri Akbar Universitas Sang Bumi Ruwa Jurai Jl. Imam Bonjol No. 468, Bandar Lampung Lampung ABSTRAK Perencanaan dan pemilihan strategi perubahan dalam program komunikasi sangat diperlukan oleh para agen perubahan. Setiap agen perubahan harus mengetahui kondisikondisi awal yang penting dalam keberhasilan program, pemahaman klien-klien perubahan dalam rangkaian lingking system, dasar filosofi strategi penyuluhan dan bagaimana konsekuensinya serta peran dan strategi penyuluhan. Semua kata kunci perencanaan dan pemilihan strategi perubahan mengarah pada bagaimana pelibatan sistem pengguna secara partisipatif mulai dari identifikasi masalah hingga evaluasi program dalam jaringan sistem sumber dengan tujuan akhir mengangkat kesejahteraan kelompok pengguna. Kegagalan suatu program dapat terjadi ketika agen perubahan tidak mengetahui dengan detil hal-hal pertama yang mempengaruhi perubahan. Pemahaman dasar filosofi penyuluhan, peran dan strategi yang baik bagi agen perubahan juga dapat membantu mempercepat diseminasi inovasi bagi sistem pengguna agar tercapai tujuan perubahan yang dapat membangun masyarakat. Kata Kunci: penyuluh pembangunan, strategi perubahan I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perencanaan dan pemilihan strategi perubahan dalam program komunikasi sangat diperlukan oleh para agen perubahan. Setiap agen perubahan harus mengetahui kondisi-kondisi awal yang penting dalam keberhasilan program, pemahaman klien-klien perubahan dalam rangkaian lingking system, dasar filosofi strategi penyuluhan dan bagaimana konsekuensinya serta peran dan strategi penyuluhan. Semua kata kunci perencanaan dan pemilihan strategi perubahan mengarah pada bagaimana pelibatan sistem pengguna secara partisipatif mulai dari identifikasi masalah hingga evaluasi program dalam jaringan sistem sumber dengan tujuan akhir mengangkat kesejahteraan kelompok pengguna. Situasi awal dalam mengidentifikasi keberhasilan suatu progran komunikasi sangat diperlukan, terlebih banyak program komunikasi yang ada saat ini tidak memperhatikan situasi atau kondisi awal dari suatu program. Kegagalan suatu program dapat terjadi ketika agen perubahan tidak mengetahui dengan detil hal-hal pertama yang mempengaruhi perubahan. Seringkali program disamaratakan (blueprint) antar kondisi satu dengan kondisi lainnya, padahal terdapat beberapa hal yang memiliki perbedaan baik secara sosial, maupun budaya. Agen perubahan juga harus memetakan stakeholder lain yang terlibat baik langsung maupun tidak langsung dalam program perubahan. Pemetaan klien ini diharapkan dapat membantu mempermudah perubahan diseminasi dan utilisasi inovasi bagi sistem pengguna. Pemahaman dasar filosofi penyuluhan, peran dan strategi yang baik bagi agen perubahan juga dapat membantu PROSIDING SEMINAR NASIONAL KOMUNIKASI
2 mempercepat diseminasi inovasi bagi sistem pengguna agar tercapai tujuan perubahan yang dapat membangun masyarakat. Sistematika berfikir penulis dalam tulisan ini sebagai berikut : Kondisi awal yang penting Filosofi dan konsekuensi penyuluhan Strategi perubahan Klien- Klien Penyuluha Peran dan strategi penyuluha 1.2. Rumusan Pertanyaan Penulisan ini dirumuskan dengan beberapa pertanyaan sebagai berikut: 1. Sejauhmana kondisi-kondisi awal yang penting dalam keberhasilan program 2. Sejauhmana klien-klien perubahan dalam rangkaian lingking system 3. Sejauhmana filosofi penyuluhan dan konsekuensinya 4. Sejauhmana peran dan strategi perubahan dalam usaha pemilihan dan perencanan strategi pembangunan Tujuan Penulisan Tujuan penulisan ini adalah sebagai berikut: 1. Mengetahui kondisi-kondisi awal yang penting dalam keberhasilan program 2. Mengetahui klien-klien perubahan dalam rangkaian lingking system 3. Mengetahui filosofi penyuluhan dan konsekuensinya 4. Mengetahui peran dan strategi perubahan dalam usaha pemilihan dan perencanan strategi pembangunan. II. Metode Penulisan ini menggunakan metode kajian literatur. Kajian literatur digunakan untuk mencari teori atau konsep yang berkaitan dengan pemilihan dan perencanaan strategi perubahan yang berdampak positif bagi pembangunan. III. PEMBAHASAN Banyak strategi alternative untuk dipilih dan banyak kemungkinan kombinasi untuk digabungkan dalam program perubahan. Kita mempertimbangkan banyak unsur-unsur secara detail dan memerlukan beberapa saran. Akan tetapi yang kita butuhkan adalah untuk memilih strategi menurut kita sendiri dan untuk merencanakan program berdasarkan sasaran kita, situasi dan tujuan, yang tentunya berbeda dengan yang lain. Beberapa agen perubahan 2 PROSIDING SEMINAR NASIONAL KOMUNIKASI 2016
3 mempertimbangkan sejauhmana untuk mengadaptasi saran kita sehingga mereka dapat menjadi lebih berhasil di tempat tertentu. Pilihan bijaksana pada bagian tertentu dari strategi lama dimana bekerja di tempat tertentu dan mencoba program dengan strategi berbeda adalah saran utama yang baik saat ini. Untuk merencanakan strategi, kita membutuhkan empati dengan klien kita dan pengetahuan akan ketertarikan mereka, kebutuhan dan keinginan mereka. Kemudian program dibutuhkan untuk melaksanakan strategi, karena bagian-bagian ini digunakan di sini dan tidak akan mencukupi. Strategi harus dikerjakan dan memiliki tujuan Beberapa Kondisi Sebelumnya yang Diperlukan Untuk Keberhasilan Beberapa kondisi sebelumnya, kita berpendapat beberapa hal yang harus hadir sebelum agen perubahan dapat berharap untuk berhasil. Beberapa kondisi inimum sebelumnya dapat dipertimbangkan yaitu: 1. Kemampuan Agen perubahan untuk berkomunikasi 2. Ketersediaan sistem pendukung yang diperlukan untuk agen perubahan dan klien untuk melakukan apa yang harus mereka lakukan 3. Kebijakan pemerintah dalam memberikan jalan baik agen perubahan dan klien untuk melakukan apa yang mereka pilih dan keuntungan atau imbalan apa yang mereka dapat (sosial dan ekonomi) Kemampuan Agen Perubahan Berkomunikasi dengan Petani Sukses sebagai agen perubahan pertanian dalam skala kecil tergantung pada kepribadian agen dan apa yang dia tahu. Apa yang dia tahu dan bagaimana melaksanakannya dapat diubah. Namun, ciri-ciri kepribadian sangat sulit untuk berubah. Idealnya, agen perubahan harus memiliki latar belakang yang sama dengan siapa dia bekerja. Jika ia dibesarkan di sebuah pertanian yang sama dengan yang ada di daerah itu, ia akan lebih cenderung untuk memahami situasi para petani lokal, akan simpatik terhadap masalah mereka, dan secara pribadi menerima para petani untuk apa mereka ada. Dia akan mengakui bahwa mereka sering mengelola pertanian secara bijaksana, tergantung sumber daya yang mereka miliki dan kondisi di mana mereka harus bekerja. Ia juga lebih mungkin untuk mendengarkan klien secara prospektif dan mengakui bahwa ia bisa dan harus belajar dari mereka. Agen perubahan pertanian perlu juga diperkaya dengan informasi pertanian petani yang cenderung untuk diminta. Dia perlu memahami konsekuensi ekonomi dan sosial dari praktek bahwa para petani mungkin mempertimbangkan untuk adopsi. Dia harus mengerti bagaimana petani berpikir dan bagaimana mereka belajar, apa kewajiban mereka kepada petani lain, teman dan rekan, dan apa yang bisa mereka harapkan dari petani lain dengan imbalan. Dia perlu memahami dan menggunakan strategi komunikasi dan perubahan. Dia dan mereka yang bertanggung jawab tahu, jika informasi mereka benar, bahwa petani dengan sedikit atau tanpa pendidikan formal seringkali mampu mengadopsi praktik-praktik baru Ketersediaan Sistem Pendukung Untuk penasihat pertanian. Seorang penasihat pertanian harus mendapat dukungan dari sistem pendukung yang menyediakan pasokan terus informasi berbasis ilmu pengetahuan yang diperbarui untuk kebutuhan sendiri dan untuk kebutuhan petani. Hal ini biasanya dilakukan oleh tim materi penyuluhan negara dan spesialis komunikasi. Para ahli materi menjadi ahli di bidang-bidang seperti bidang perkebunan, tanaman hortikultura, unggas, babi, sapi potong, sapi perah, teknik, 3 PROSIDING SEMINAR NASIONAL KOMUNIKASI 2016
4 manajemen pertanian, dan ekonomi rumah tangga. Spesialis Komunikasi berurusan dengan media cetak dan siaran dan seni. Para spesialis materi mengumpulkan informasi yang up-to-date pada spesialisasi mereka dari sumber berbagai penelitian dan perpustakaan. Mereka menyampaikan pengetahuan ini untuk staf lapangan (penasihat pertanian lokal) dengan berbagai cara. Mereka mengadakan pertemuan pelatihan untuk staf lapangan; layanan pasokan konsultan kepada mereka melalui surat, telepon, dan kunjungan pribadi; dan melakukan pertemuan khusus untuk petani pada materi mereka. Penasihat pertanian lokal biasanya mengatur pertemuan-pertemuan ini, menampilkan spesialis negara sebagai pembicara. Para ahli komunikasi bekerja dengan spesialis subjek dalam penyiapan bahan pendidikan (lembaran panduan, pamflet, buletin, selebaran, poster, naskah untuk media siaran, dll) untuk penggunaan penasihat pertanian lokal dan saluran media massa, serta untuk mereka gunakan sendiri Dukungan Kebijakan Pemerintah Kebijakan Pemerintah dan petunjuk harus cukup fleksibel untuk memungkinkan agen perubahan untuk membantu petani mengejar tujuan pribadi mereka, di samping selain dari tujuan pembangunan yang ditetapkan oleh pemerintah. Program pemerintah harus membantu mendukung apa yang dibutuhkan petani dengan harga yang terjangkau dan harus memungkinkan para petani untuk menjual produksi pada harga yang wajar. Demikian juga, petani harus cukup bebas dari tekanan lokalitas dan kekerabatan untuk membuat keputusan sendiri. Kadang-kadang petani tidak bebas untuk membuat keputusan sendiri. Kadang-kadang juga, beberapa pihak yang tidak melakukan apapun untuk membantu petani meningkatkan hasil panennya dapat bagian, meskipun mereka tidak melakukan apa-apa untuk membantu memproduksinya Klien-Klien Penyuluhan Selain petani, agen perubahan pertanian perlu bekerja dengan orang-orang di layanan dukungan pertanian. Mereka termasuk orang yang terlibat dalam penyediaan pupuk, penyediaan pestisida, dan benih yang baik, dan dalam kredit, dan orang-orang yang terkait pertanian kepala kantor pemerintah. Informasi dan layanan pasokan agen juga bisa sangat membantu dalam mendapatkan informasi kepada petani. Mereka mudah diakses dan dapat berhubungan informasi dari orang ke orang yang mereka miliki pada produk yang mereka jual dan pada masalah dan kebutuhan petani. Personil dalam pemerintahan dan di instansi pertanian swasta juga harus disertakan dengan informasi yang memungkinkan mereka untuk memberikan layanan yang lebih baik dan informasi kepada petani. Klien lain adalah disebut sebagai conditioners oleh Mosher (1978). Mereka tidak memiliki hubungan resmi dengan pertanian atau jasa kepada petani tetapi memegang posisi pengaruh lokal di masyarakat. Conditioners umumnya termasuk pemimpin keagamaan, para pejabat lokal, dan orang-orang berpengaruh dalam politik Filosofi Penyuluhan dan Konsekuensinya Pandangan penasehat pertanian tentang penyediaan pendidikan untuk petani mempengaruhi apa yang mereka lakukan dalam tugas-tugas penyuluhan mereka. Argumen berpusat di sekitar: 4 PROSIDING SEMINAR NASIONAL KOMUNIKASI 2016
5 1. Apakah penyuluhan harus dibawa ke petani atau apakah agen perubahan harus menunggu para petani untuk datang kepada mereka. 2. Apakah mereka harus menggunakan pendekatan hard-sell (top down) atau berinteraksi dengan para petani dalam posisi yang lebih sama, bergantian sebagai guru dan pelajar "Ambil atau Tinggalkan" Masalah Mengingat cara pengadopsi akhir (late adopter) mendapatkan informasi pertanian dan persyaratan mereka memaksakan untuk menjadi yakin, beberapa penasehat pertanian merasa perlu perhatian yang harus diarahkan terutama untuk mereka yang mencari bantuan. Alasan Mereka benar bahwa mereka yang tidak mencari bantuan tidak mungkin untuk banyak memperhatikan apa yang dikatakan oleh penasihat pertanian bagaimanapun juga. Sebagian besar Mereka dibujuk oleh rekan-rekan. Jadi kenapa repot-repot? Hal ini bekerja dengan orang-orang yang mencari informasi (kebanyakan inovator dan pengadopsi awal) dan membiarkan yang lain telah belajar dari mereka yang diberi label "trickle-down difusi". Mereka yang mengambil pandangan ini juga cenderung berpendapat bahwa: 1. mereka memiliki lebih banyak untuk melakukan daripada yang mereka dapatkan. 2. hak rakyat untuk memilih apakah mereka ingin dibiarkan sendiri atau berpartisipasi harus dihormati. Tetapi studi menunjukkan bahwa proses trickle-down tidak selalu bekerja; juga, bahwa beberapa yang ingin membantu tidak akan meminta untuk itu. Hasil akhirnya adalah bahwa beberapa orang yang dapat mengambil manfaat dari inovasi tidak pernah mengadopsinya Hipotesis Kesenjangan Pengetahuan Hipotesis kesenjangan pengetahuan yang menyatakan bahwa setiap kali program-program pendidikan yang dibuat tersedia untuk umum, mereka yang sudah tahu banyak bisa terkena lebih banyak dan mendapat manfaat lebih daripada mereka yang tidak terkena dan mereka yang tahu lebih sedikit. Hasilnya adalah bahwa kesenjangan pengetahuan antara kedua kelompok semakin luas bukan berkurang. Hal ini tampaknya terjadi bahkan ketika program pendidikan secara khusus dirancang dan disampaikan bagi mereka yang tahu lebih sedikit. Niat baik dan upaya khusus untuk memperbaiki situasi dari "orang miskin" dapat berakhir dengan hasil kurang menyenangkan Pendekatan Top-down versus Pendekatan Interaksi Penelitian untuk informasi pertanian dilakukan oleh para profesional yang umumnya memiliki banyak pendidikan lebih formal daripada petani. Di negara-negara di mana pertanian adalah di bagian bawah hirarki status pekerjaan dan penelitian dekat dengan bagian atas, mudah bagi agen-agen perubahan untuk menyimpulkan kebijaksanaan yang tinggal dengan para ilmuwan dan peneliti berpendidikan. Dalam kondisi tersebut, penasihat pertanian, yang memiliki jalur komunikasi langsung dengan sumber-sumber penelitian, sering menganggap mereka harus berbicara dan petani harus mendengarkan. Ketika penalaran dikombinasikan dengan peningkatan ide-ide tentang pentingnya diri pada bagian dari orang-orang profesional dan teknologi yang lebih cocok bagi para petani besar, upaya agen perubahan untuk menjual perubahan petani kecil cenderung gagal. Untungnya, petani kecil memiliki kemampuan lebih untuk mencari tahu apa yang cocok untuk mereka daripada mereka (petani besar) yang diberi kredit. Mereka mengembangkan resistensi efektif untuk teknologi yang tidak tepat, yang kadang-kadang ditekan dengan teknik keras menjualnya pendidik Peran Penyuluhan dan Strategi Penyuluhan 5 PROSIDING SEMINAR NASIONAL KOMUNIKASI 2016
6 Bagaimana seharusnya seorang agen perubahan melanjutkan untuk bekerja dalam situasi tertentu yang memiliki banyak perubahan strategi dan bagaimana untuk memilihnya, bekerja dengan sumber daya yang terbatas, di berbagai tugas yang penuh tanggung jawab, dan berbagai kendala tertentu di mana dia harus melaksanakannya? Alternatif harus dipertimbangkan, strategi pilihan dibuat, program dirumuskan, rencana dibuat, dan keahlian ganda perlu dibangun. Strategi alternatif dan kemungkinan konsekuensi itu semua dikaji dalam bab-bab lain. Kami telah mengasumsikan seluruh buku yang rekomendasi umumnya memiliki aplikasi lintasbudaya. Namun, kami sarankan membuat semua aplikasi dengan hati-hati, kebijaksanaan, dan pengawasan terus terhadap pemanfaatannya dalam situasi tertentu. Apa yang agen perubahan akan temukan adalah bahwa beberapa strategi akan bekerja sangat baik seperti yang disarankan oleh penulis. Sedikit adaptasi akan diperlukan. Beberapa akan bekerja dengan baik ketika khusus disesuaikan dengan situasi lokal dan dalam kombinasi dengan penilaian lainnya. Dan beberapa tidak akan cocok sama sekali. Masalahnya adalah salah satu dari menempatkan mereka semua bersama-sama untuk membentuk sebuah program sesuai dengan kebutuhan dari berbagai jenis orang yang harus dicapai dengan bahan pendidikan dan usaha. Sama seperti petani dihadapkan dengan informasi baru yang sesuai dan teknologi ke dalam operasi pertanian sendiri, sehingga agen perubahan harus menyesuaikan strategi pendidikan dan teknologi ke dalam rencana-nya. Integrasi masalah yang dihadapi agen perubahan sebanyak masalah petani. Dalam berurusan dengan fungsi integrasi, agen perubahan juga perlu memperhatikan variabel yang mungkin untuk membuat perbedaan dalam membantu orang-orang dengan siapa ia bekerja dalam mencapai tujuan mereka Perencanaan Perencanaan diperlukan untuk kedua tujuan jangka pendek dan jangka panjang. Tidak ada cara lain yang dapat agen perubahan harapkan untuk menggunakan sumber data secara efektif dan berhasil mencapai tujuan dengan usaha minimal. Perencanaan harus dilakukan dengan orangorang tertentu, situasi, dan tujuan dalam pikiran. Hal ini tidak dapat dengan baik dilakukan oleh pihak luar yang tidak akrab dengan situasi lokal dan kemudian diimplementasikan pada situasi lokal tertentu. Itu tidak berarti bahwa kita tidak dapat menerapkan beberapa prinsip umum dan konsep secara luas, beberapa dapat diterapkan Program dan Pemrograman Beberapa jenis program diperlukan. Teknik atau pendekatan mungkin bervariasi di antara berbagai program, tetapi mereka harus direncanakan dan diarahkan. Program menyiratkan serangkaian kegiatan yang saling terkait di mana individu dan anggota lembaga berpartisipasi selama periode yang lama. Secara khusus, program harus menyertakan: 1. Masalah yang harus diatasi 2. Rencana strategi perubahan yang akan digunakan (dalam kombinasi apa, dalam rangkaian apa, selama berapa lama, dan orang-orang serta keadaan diarahkan untuk apa) 3. Saluran Komunikasi dan isi program yang akan digunakan 4. Orang-orang yang terlibat dalam upaya pendidikan (bagaimana, kapan, dan di mana mereka harus terlibat, dan bagaimana setiap jenis usaha yang terkait dengan upaya lain yang direncanakan) 5. Pencapaian orang dengan hasil tertentu yang ingin dicapai (sifat, tingkat, dan durasi partisipasi masyarakat dalam upaya pendidikan) 6. Rencana dan kegiatan sehari-hari 6 PROSIDING SEMINAR NASIONAL KOMUNIKASI 2016
7 Kelayakan Isu Perubahan agen harus realistis untuk memilih strategi perubahan. Apa yang diinginkan harus dikendalikan oleh ketersediaan tenaga kerja, layanan dukungan, dan sumber daya. Jika lembaga penelitian dapat memberikan pasokan informasi dan teknologi yang diadaptasi secara lokal secara berkelanjutan, operasi saluran pipa (pipeline) lebih layak daripada jika informasi dan teknologi yang diadaptasi secara lokal masih kurang. Tetapi jika masalah lebih banyak daripada menjadi sadar akan hal-hal baru, dan jika informasi dan teknologi yang tersedia berada pada batas utilitas terbaik, interaksi yang dekat diperlukan kalangan petani, peneliti, dan penyuluh untuk mengembangkan teknologi yang sesuai dan untuk mendapatkannya secara benar disesuaikan dengan kebutuhan pertanian lokal. Dimana saluran komunikasi massa modern langka dan saluran tradisional tersedia seperti keberadaan pendongeng dalam petualangan, saluran tradisional dapat terus berharga untuk mengkomunikasikan ide-ide baru. Memang, pilihan mungkin tidak satu atau lebih. Jadi, strategi perubahan harus dipilih dalam konteks ketersediaan (available) secara lokal, kemungkinan (possible), dan kelayakan (feasible) Metode untuk Mencapai Efek Ganda Bahkan dimana sumber daya tersedia banyak dan layanan dukungan yang baik hadir, agen perubahan harus mencari cara untuk membangun efek ganda ke dalam apa yang mereka lakukan. Mereka harus mempengaruhi perubahan di luar yang hasil langsungnya dari usaha mereka sendiri. Untuk melakukan hal ini ada dua pilihan umum yang baik. Salah satu adalah dengan menggunakan saluran media massa. Tentu saja, semua saluran media massa yang tersedia di publik dan swasta harus digunakan dalam upaya pendidikan. Bersama membantu mengatur sering dapat dilakukan untuk menguntungkan semuanya. Misalnya, ketika informasi tepat waktu rilis disusun dan diberikan kepada editor koran, mereka mendapatkan cerita untuk digunakan dalam makalah mereka, petani mendapat informasi yang dia butuhkan, dan agen perubahan mendapat bantuan biaya komunikasi yang rendah. Cara kedua berikutnya untuk melipatgandakan efek dari upaya sendiri adalah dengan melibatkan masyarakat lokal dalam program pendidikan. Kami telah menyebutkan sejumlah cara. Apakah mereka menentukan apa yang harus diteliti atau diajarkan, menyesuaikan inovasi dalam kegiatan on-farm, atau mempromosikan penggunaan ide-ide baru dan praktek, keterlibatan masyarakat dalam upaya perubahan telah terbukti menguntungkan. Dengan segala rintangan, ini adalah strategi yang paling universal yang berlaku dan penting yang telah kita bahas. Hal ini membutuhkan mendapatkan masukan orang ke baik perencanaan dan pelaksanaan program melalui interaksi interpersonal. Ingat, interaksi berarti bergantian (mendengar dan berbicara) selalu dengan memperhatikan apa yang orang lain katakan. Ini berarti lebih dari sekedar berbicara bergantian. Unsur keberlanjutan atau bahkan perputaran tersirat di mana pembicara dan pendengar berubah peran seiring waktu yang lama. IV. PENUTUP Berdasarkan pembahasan sebelumnya, maka dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut : 1. Kondisi-kondisi awal yang penting bagi strategi perubahan adalah, kemampuan komunikasi agen perubahan, ketersediaan layanan pendukung dan kebijakan pemerintah dalam memberikan kemudahan perubahan. 7 PROSIDING SEMINAR NASIONAL KOMUNIKASI 2016
8 2. Klein-klien penyuluhan tidak hanya yang terlibat langsung dalam program perubahan namun pihak yang tidak terlibat dan memberikan pengaruh juga harus diperhatikan. 3. Filosofi interaksi sosial harus dikedepankan dalam strategi perubahan yang dilakukan oleh agen perubahan dengan dasar pelibatan aktif sistem pengguna dalam program perubahan. 4. Pilihan strategi perubahan dapat berupa pendekatan face-to face, kelompok, atau penggunaan media massa dan semuanya memiliki kelebihan dan kekurangan. 5. Perubahan perilaku adalah tujuan akhir media angkringan yang meliputi kognitif (pengetahuan), afektif (sikap) dan konatif (tindakan). DAFTAR REFERENSI Bungin, HM Burhan Sosiologi Komunikasi: Teori, Paradigma dan Diskursus Teknologi Komunikasi di Masyarakat. Jakarta: Kencana. Gunardi Media Tradisional dan Pembangunan dalam Komunikasi Massa dan Pembangunan Pedesaan di Negara-Negara Dunia Ketiga. Disunting oleh Amri Jahi. Jakarta: PT Gramedia Havelock Planning for Innovation. Michigan: Center for Research on Utilization of Scientific Knowledge Lionsberger, Herbert F. Dan Paul H. Gwin Communication Strategies: A Guide for Agricultural Change Agents. Danville, Illinois: The Interstate Printers & Publishers, Inc Sasongko, Agus Mendorong Demokratisasi Politik Desa dalam Media Rakyat:Mengorganisir Diri melalui Informasi. Editor Akhmad Nasir dkk. Yogyakarta: Combine Resource Institutions 8 PROSIDING SEMINAR NASIONAL KOMUNIKASI 2016
BAB VII KESIMPULAN DAN IMPLIKASI PENELITIAN. penelitian, sedangkan pada bagian implikasi penelitian disajikan beberapa saran
BAB VII KESIMPULAN DAN IMPLIKASI PENELITIAN Bagian ini menyajikan uraian kesimpulan dan rekomendasi penelitian. Kesimpulan yang disajikan merupakan hasil kajian terhadap permasalahan penelitian, sedangkan
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. komunikasi informasi secara sadar dengan tujuan membantu sasarannya
TINJAUAN PUSTAKA Peranan Penyuluh Pertanian Penyuluhan merupakan keterlibatan seseorang untuk melakukan komunikasi informasi secara sadar dengan tujuan membantu sasarannya memberikan pendapat sehingga
Lebih terperinciPENGERTIAN PENYULUHAN
PENGERTIAN PENYULUHAN Istilah penyuluhan (extension) pertama-tama digunakan pada pertengahan abad ke-19 untuk menggambarkan program pendidikan bagi orang dewasa di Negara Inggris (Cambridge University
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. dirasa baru oleh individu atau unit adopsi lain. Sifat dalam inovasi tidak hanya
5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Inovasi Rogers (2003) mengartikan inovasi sebagai ide, praktik atau objek yang dirasa baru oleh individu atau unit adopsi lain. Sifat dalam inovasi tidak hanya pengetahuan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ragnar Oktavianus Sitorus, 2014
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan bisnis dan persaingan antar organisasi dewasa ini bergerak dengan cepat dan dinamis. Program pelatihan dan pengembangan (training and development)
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN A. Latar Belakang
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kementrian Pertanian (2013) menyebutkan bahwa pada tahun 2014 pertanian di Indonesia dihadapkan pada tantangan berat. Tantangan berat yang dihadapi menyangkut beberapa
Lebih terperinciPENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian
PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian Pembangunan pertanian merupakan faktor penunjang ekonomi nasional. Program-program pembangunan yang dijalankan pada masa lalu bersifat linier dan cenderung bersifat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. khususnya bagi sektor publik dalam pelayanan publik (Nurmandi, 2006). Banyak
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pengetahuan mempunyai peranan penting dalam kemajuan suatu organisasi, khususnya bagi sektor publik dalam pelayanan publik (Nurmandi, 2006). Banyak organisasi semakin
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. yang akan datang berada pada situasi turbulen dan kompetitif. Hal ini
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Karakteristik lingkungan bisnis yang sedang dialami saat ini dan masa yang akan datang berada pada situasi turbulen dan kompetitif. Hal ini merupakan sebuah
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. Komunikasi merupakan suatu proses penyampaian pesan dari satu pihak
TINJAUAN PUSTAKA Perilaku Komunikasi Komunikasi merupakan suatu proses penyampaian pesan dari satu pihak (individu maupun kelompok) kepada pihak (individu atau kelompok) lainnya. komunikasi merupakan penyampaian
Lebih terperinciV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Responden penelitian ini adalah para petani di Desa Poncowarno Kecamatan
V. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Identitas Responden Responden penelitian ini adalah para petani di Desa Poncowarno Kecamatan Kalirejo Kabupaten Lampung Tengah yang berjumlah 69 orang. Untuk mendapatkan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Negeri 1 Yogyakarta, SMK Negeri 2 Yogyakarta, SMK Negeri 3 Yogyakarta, SMK Negeri 4
BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Sekolah Menengah Kejuruan Negeri se-kota Yogyakarta merupakan tempat dimana peneliti melakukan penelitian. Ada tujuh sekolah
Lebih terperinciKERANGKA BERPIKIR DAN HIPOTESIS
KERANGKA BERPIKIR DAN HIPOTESIS Kerangka Berpikir Paradigma Adopsi Inovasi Paradigma lama kebijakan pembangunan selama ini mengalami distorsi terhadap pluralitas bangsa dengan melakukan perencanaan program
Lebih terperinciPENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian
PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian Penciptaan inovasi pertanian oleh Badan Penelitian dan Pengembangan (Badan Litbang) Pertanian serta aplikasinya terus dilakukan melalui berbagai program penelitian
Lebih terperinciVIII. KESIMPULAN DAN IMPLIKASI PENELITIAN. penelitian, sedangkan pada bagian implikasi penelitian disajikan beberapa saran
283 VIII. KESIMPULAN DAN IMPLIKASI PENELITIAN Bagian ini menyajikan uraian kumpulan dan rekomendasi penelitian. Kesimpulan yang disajikan merupakan hasil kajian terhadap permasalahan penelitian, sedangkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kepada pemberdayaan dan partisipasi. Sebelumnya telah dilalui begitu banyak
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Program pengentasan kemiskinan pada masa sekarang lebih berorientasi kepada pemberdayaan dan partisipasi. Sebelumnya telah dilalui begitu banyak program pengentasan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS PENELITIAN
BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1 Petani Peternak Sapi Petani peternak merupakan orang yang melakukan kegiatan mengembangbiakkan
Lebih terperinciModul 4 : Adopsi, Difusi dan Inovasi dalam Penyuluhan Peternakan
Modul 4 : Adopsi, Difusi dan Inovasi dalam Penyuluhan Peternakan Pengertian Adopsi - Proses yg melibatkan dimensi Waktu - Berkaitan dengan pengambilan keputusan Adopsi :Proses /Peristiwa diterimanya suatu
Lebih terperinciprogram yang sedang digulirkan oleh Badan Litbang Pertanian adalah Program Rintisan dan Akselerasi Pemasyarakatan Inovasi Teknologi Pertanian yang
PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian Pembangunan pertanian di Indonesia telah mengalami perubahan yang pesat. Berbagai terobosan yang inovatif di bidang pertanian telah dilakukan sebagai upaya untuk memenuhi
Lebih terperinciImplementasi Kebijakan Pengembangan Kawasan Agropolitan Sendang Kabupaten Tulungagung
Implementasi Kebijakan Pengembangan Kawasan Agropolitan Sendang Kabupaten Tulungagung Ardhana Januar Mahardhani Mahasiswa Magister Kebijakan Publik, FISIP, Universitas Airlangga, Surabaya Abstract Implementasi
Lebih terperinciArtikel Perencanaan Pembangunan Daerah Karya : Said Zainal Abidin BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang
Artikel Perencanaan Pembangunan Daerah Karya : Said Zainal Abidin BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Didalam melakukan pembangunan, setiap Pemerintaah Daerah memerlukan perencanaan yang akurat serta diharapkan
Lebih terperinciAFP SMART Strategi Advokasi Berbasis Bukti (bagian 2)
AFP SMART Strategi Advokasi Berbasis Bukti (bagian 2) Ada sembilan langkah dalam AFP SMART yang terbagi kedalam tiga fase atau tahapan sebagai berikut: Langkah 1. Buat sasaran yang SMART Langkah 4. Tinjau
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS PENELITIAN
TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS PENELITIAN Tinjauan Pustaka Tugas pokok penyuluh pertanian adalah melakukan kegiatan penyuluhan pertanian untuk mengembangkan kemampuan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Persaingan yang semakin kompetitif dalam dunia pendidikan terutama bagi Akademi yang dikelola oleh masyarakat (Swasta), menuntut pihak pengelola untuk mengembangkan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Pembangunan merupakan sebagai suatu proses multidimensional yang mencakup
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembangunan merupakan sebagai suatu proses multidimensional yang mencakup berbagai perubahan mendasar atas struktur sosial, sikap-sikap masyarakat, dan institusi-institusi
Lebih terperinciPENGUATAN INFORMASI PERTANIAN DI PEDESAAN MELALUI KEGIATAN DISEMINASI TEKNOLOGI PERTANIAN. M. Arsyad Biba Balai Penelitian Tanaman Serealia
PENGUATAN INFORMASI PERTANIAN DI PEDESAAN MELALUI KEGIATAN DISEMINASI TEKNOLOGI PERTANIAN M. Arsyad Biba Balai Penelitian Tanaman Serealia ABSTRAK Upaya Badan Litbang untuk memperkuat informasi pertanian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dan pembangunan nasional sebagai upaya untuk meningkatkan kualitas hidup
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan pedesaan adalah bagian integral dari pembangunan daerah dan pembangunan nasional sebagai upaya untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Idealnya, program-program
Lebih terperinciBAB VI KESIMPULAN. Di masa Orde Baru, komunikasi pembangunan yang ditujukan untuk
BAB VI KESIMPULAN Di masa Orde Baru, komunikasi pembangunan yang ditujukan untuk pedesaan merupakan prioritas utama pemerintah yang dijalankan melalui berbagai cara. Perekonomian Indonesia yang sangat
Lebih terperinciORGANISASI INOVATIF. Rangkaian Kolom Kluster I, 2012
ORGANISASI INOVATIF Dalam masyarakat modern dan dinamis tempat dimana suatu organisasi berada, pertanyaan tentang apakah perubahan organisasi perlu dilakukan menjadi tidak relevan lagi. Mungkin pertanyaan
Lebih terperinciHUBUNGAN KARAKTERISTIK PETANI DENGAN KOMPETENSI AGRIBISNIS PADA
JURNAL P ENYULUHAN ISSN: 1858-2664 September 2005, Vol. 1, No.1 HUBUNGAN KARAKTERISTIK PETANI DENGAN KOMPETENSI AGRIBISNIS PADA USAHATANI SAYURAN DI KABUPATEN KEDIRI JAWA TIMUR Rini Sri Damihartini dan
Lebih terperinciKERANGKA BERPIKIR DAN HIPOTESIS
53 KERANGKA BERPIKIR DAN HIPOTESIS Alur Pikir Proses Penelitian Kerangka berpikir dan proses penelitian ini, dimulai dengan tinjauan terhadap kebijakan pembangunan pertanian berkelanjutan termasuk pembangunan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. manusia menjadi semakin beragam dan kompleks sifatnya. Berbagai hal sebisa
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Laju globalisasi yang berkembang semakin cepat ini menuntut kebutuhan manusia menjadi semakin beragam dan kompleks sifatnya. Berbagai hal sebisa mungkin tersaji dengan
Lebih terperinciMENGEMBANGKAN STRATEGI SI/TI Titien S. Sukamto
MENGEMBANGKAN STRATEGI SI/TI Titien S. Sukamto Pengembangan Strategi SI/TI Mengembangkan sebuah strategi SI/TI berarti berpikir secara strategis dan merencanakan manajemen yang efektif untuk jangka waktu
Lebih terperinciSTUDI DAN EVALUASI TERHADAP KUNJUNGAN WEB BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN NUSA TENGGARA BARAT PENDAHULUAN
STUDI DAN EVALUASI TERHADAP KUNJUNGAN WEB BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN NUSA TENGGARA BARAT Farida Sukmawati 1) dan Hamid Nurtika 1) 1) Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Nusa Tenggara Barat email
Lebih terperinciBAB III MATERI PENYULUHAN KEHUTANAN
BAB III MATERI PENYULUHAN KEHUTANAN A. RAGAM MATERI PENYULUHAN Materi penyuluhan kehutanan, pada hakekatnya merupakan segala pesan-pesan mengenai pengelolaan hutan yang ingin dikomunikasikan oleh seorang
Lebih terperinciRENCANA OPERASIONAL TEKNIK MESIN (RENOP) UNIVERSITAS PROKLAMASI 45 YOGYAKARTA TAHUN
RENCANA OPERASIONAL TEKNIK MESIN (RENOP) UNIVERSITAS PROKLAMASI 45 YOGYAKARTA TAHUN 2013 2022 SK: 062/SK.Kap/JTM/FT/UP/VII/2014 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN...1 BAB II VISI DAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembangunan Pendidikan Nasional adalah upaya mencerdasakan kehidupan bangsa dan meningkatkan kualitas manusia Indonesia yang beriman, bertaqwa dan berahlak mulia
Lebih terperinci1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
1 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan kaum perempuan merupakan bagian integral dari pembangunan nasional, karena sebagai sumber daya manusia, kemampuan perempuan yang berkualitas sangat diperlukan.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Perkembangan industri televisi Indonesia berkembang pesat beberapa tahun belakangan ini. Hal ini membuat persaingan industri ini semakin ketat. Menurut Morrisan (2004:
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Atas (SMA) Swasta, Madrasah Aliyah Negeri (MAN), Madrasah Aliyah Swasta
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kota Bandar Lampung memiliki beberapa Sekolah Menengah Atas (SMA) sederajat diantaranya Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri, Sekolah Menengah Atas (SMA) Swasta,
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Perkembangan dan pertumbuhan ekonomi menjadi agenda penting dalam
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan dan pertumbuhan ekonomi menjadi agenda penting dalam pembangunan nasional. Pembangunan merupakan suatu usaha yang terencana untuk menciptakan kondisi
Lebih terperinciMakalah Akhir Berfikir dan Menulis Ilmiah (KPM 200) Oleh AMALIA SETYA PRATIWI I Dosen Ekawati S Wahyuni, Dr Ir Martua Sihaloho, SP MSi
Makalah Akhir Berfikir dan Menulis Ilmiah (KPM 200) Efektivitas Penyaluran Informasi dalam Komunikasi Dua Langkah di Masyarakat Pedesaan Oleh AMALIA SETYA PRATIWI I34120145 Dosen Ekawati S Wahyuni, Dr
Lebih terperinciBAB IV PENUTUP. pengaruh interaksi dalam keberhasilan manajemen penyiaran program acara. Angkringan Gayam, dan saran untuk acara tersebut.
89 BAB IV PENUTUP Pada Bab terakhir, penulis akan menyampaikan kesimpulan mengenai pengaruh interaksi dalam keberhasilan manajemen penyiaran program acara Angkringan Gayam, dan saran untuk acara tersebut.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Nurul Ramadhani Makarao, 2013
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Dalam kehidupan sehari-hari di kalangan karyawan sering muncul beragam pertanyaan yang terkait dengan masa depan mereka, khususnya tentang karier. Pertanyaan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengetahuan Pengetahuan adalah merupakan hasil dari Tahu dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Penginderaan terjadi melalui panca
Lebih terperinciBAB V KARAKTERISTIK RESPONDEN
50 BAB V KARAKTERISTIK RESPONDEN 5.1 Faktor Internal Faktor internal dalam penelitian ini merupakan karakteristik individu yang dimiliki responden yang berbeda satu sama lain. Responden dalam penelitian
Lebih terperinciVI. KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI. 1. TVRI Stasiun Sulawesi Tenggara sebagai televisi publik lokal dan Sindo TV
VI. KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI Pada bagian ini diuraikan kesimpulan, implikasi dan rekomendasi berdasar hasil penelitian yang telah dilakukan. 6.1. Kesimpulan Berdasarkan temuan-temuan dan analisa
Lebih terperinciKOPI DARAT Kongkow Pendidikan: Diskusi Ahli dan Tukar Pendapat 7 Oktober 2015
KOPI DARAT Kongkow Pendidikan: Diskusi Ahli dan Tukar Pendapat 7 Oktober 2015 Topik #10 Wajib Belajar 12 Tahun Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Menjawab Daya Saing Nasional Latar Belakang Program Indonesia
Lebih terperinciRAKITAN TEKNOLOGI SEMINAR DAN EKSPOSE TEKNOLOGI BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN JAWA TIMUR
RAKITAN TEKNOLOGI SEMINAR DAN EKSPOSE TEKNOLOGI BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN JAWA TIMUR BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN SOSIAL EKONOMI PERTANIAN Bogor,
Lebih terperinciBab I. Pendahuluan. memberikan bantuan permodalan dengan menyalurkan kredit pertanian. Studi ini
Bab I Pendahuluan Di setiap negara manapun masalah ketahanan pangan merupakan suatu hal yang sangat penting. Begitu juga di Indonesia, terutama dengan hal yang menyangkut padi sebagai makanan pokok mayoritas
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Dasar Teori Teori Adopsi dan Difusi Inovasi
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Dasar Teori 2.1.1 Teori Adopsi dan Difusi Inovasi Inovasi menurut Rogers (1983) merupakan suatu ide, praktek atau obyek yang dianggap baru oleh individu atau kelompok pengadopsi.
Lebih terperinciBAB IX MANAJEMEN PERUBAHAN SISTEM PEMASYARAKATAN
BAB IX MANAJEMEN PERUBAHAN SISTEM PEMASYARAKATAN A. Alasan Perlunya Perubahan Sudah menjadi kecenderungan umum, bahwa hukum akan selalu terlambat dari perkembangan masyarakat. Demikian pula dengan kemampuan
Lebih terperinciECHO Asia Notes, Issue 23 February 2015 BEKERJA BERSAMA PETANI DI MALAYSIA oleh Tan Swee Lian, Ph.D.
ECHO Asia Notes, Issue 23 February 2015 BEKERJA BERSAMA PETANI DI MALAYSIA oleh Tan Swee Lian, Ph.D. Terjemahan Bahasa Indonesia: Tyas Budi Utami, ECHO Asia Foundation, Thailand [Catatan Editor: Dr. Tan
Lebih terperinciBAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1. Kesimpulan Pemerintah Kota Bandung, dalam hal ini Walikota Ridwan Kamil serta Dinas Tata Ruang dan Cipta Karya, telah menunjukkan pentingnya inovasi dalam dalam program
Lebih terperinciMETODOLOGI. Hutan untuk Masa Depan Pengelolaan Hutan Adat di Tengah Arus Perubahan Dunia
Hutan untuk Masa Depan 2 METODOLOGI Struktur Buku ini adalah sebuah upaya untuk menampilkan perspektif masyarakat adat terhadap pengelolaan hutan berkelanjutan. Buku ini bukanlah suatu studi ekstensif
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Kecamatan Wonosari merupakan salah satu dari 7 kecamatan yang ada di
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Keadaan Umum Wilayah Penelitian Kecamatan Wonosari merupakan salah satu dari 7 kecamatan yang ada di Kabupaten Boalemo, Di lihat dari letak geografisnya, Kecamatan Wonosari
Lebih terperinciPENDAHULUAN Latar Belakang
PENDAHULUAN Latar Belakang Konferensi Bali dan berbagai organisasi dunia, baik lembaga swadaya masyarakat maupun lembaga pemerintah, sudah mengakui dampak perubahan iklim terhadap berbagai sektor, khususnya
Lebih terperinciBAB V Perilaku Konsumen pada Pasar Konsumsi dan Pasar Bisnis
BAB V Perilaku Konsumen pada Pasar Konsumsi dan Pasar Bisnis PASAR KONSUMEN DAN TINGKAH LAKU KONSUMEN DALAM MEMBELI Pasar konsumen: Semua individu dan rumah tangga yang membeli atau memperoleh barang dan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA Definisi Faktor Sukses, Kontraktor dan Perumahan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Definisi Faktor Sukses, Kontraktor dan Perumahan Faktor sukses adalah suatu bagian penting, dimana prestasi yang memuaskan diperlukan untuk suatu organisasi agar dapat mencapai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perlu berinteraksi dengan sesama manusia sebagai aplikasi dari proses sosial
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada hakikatnya manusia sebagai makhluk sosial, dalam kehidupan seharihari, perlu berinteraksi dengan sesama manusia sebagai aplikasi dari proses sosial tersebut. Untuk
Lebih terperinciRio Deklarasi Politik Determinan Sosial Kesehatan Rio de Janeiro, Brasil, 21 Oktober 2011.
Rio Deklarasi Politik Determinan Sosial Kesehatan Rio de Janeiro, Brasil, 21 Oktober 2011. 1. Atas undangan Organisasi Kesehatan Dunia, kami, Kepala Pemerintahan, Menteri dan perwakilan pemerintah datang
Lebih terperinciBAB VI PENUTUP. dijalankan oleh BPBD DIY ini, memakai lima asumsi pokok sebagai landasan
BAB VI PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian mengenai strategi komunikasi bencana yang dijalankan oleh BPBD DIY ini, memakai lima asumsi pokok sebagai landasan pengelolaan komunikasi bencana
Lebih terperinciINTEGRATED MARKETING COMMUNICATION
INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION Modul ke: 01 Fakultas Program Pascasarjana Pokok Bahasan 1. Konsep IMC 2. Manajemen IMC Dr. Inge Hutagalung, M.Si Program Studi Magister Ilmu Komunikasi KONSEP IMC PEMAHAMAN
Lebih terperinciBUDAYA ORGANISASI DAN ETIKA KERJA
BUDAYA ORGANISASI DAN ETIKA KERJA Budaya Organisasi Pengertian Satu wujud anggapan yang dimiliki, diterima secara implisit oleh kelompok dan menentukan bagaimana kelompok tersebut rasakan, pikirkan, dan
Lebih terperinciSuatu gagasan, praktek, atau objek yang dipandang sebagai hal yang baru oleh seorang individu. Teknologi yang senantiasa berubah
19 Desember 2016 Suatu gagasan, praktek, atau objek yang dipandang sebagai hal yang baru oleh seorang individu. Teknologi yang senantiasa berubah Inovasi senantiasa mencakup 2 komponen: 1. Komponen gagasan
Lebih terperinciKERANGKA PENDEKATAN TEORI. seperti industri, jasa, pemasaran termasuk pertanian. Menurut Rogers (1983),
II. KERANGKA PENDEKATAN TEORI A. Landasan Teori 1. Penerapan Inovasi pertanian Inovasi merupakan istilah yang sering digunakan di berbagai bidang, seperti industri, jasa, pemasaran termasuk pertanian.
Lebih terperinciVI. RANCANGAN PROGRAM PENANGGULANGAN KEMISKINAN MELALUI PENGEMBANGAN PETERNAKAN
VI. RANCANGAN PROGRAM PENANGGULANGAN KEMISKINAN MELALUI PENGEMBANGAN PETERNAKAN Paradigma pembangunan saat ini lebih mengedepankan proses partisipatif dan terdesentralisasi, oleh karena itu dalam menyusun
Lebih terperinciAnti-Suap dan Korupsi (ABC) Prosedur ini tidak boleh diubah tanpa persetujuan dari kantor Penasihat Umum dan Sekretaris Perusahaan Vesuvius plc.
VESUVIUS plc Kebijakan Anti-Suap dan Korupsi PERILAKU BISNIS UNTUK MENCEGAH SUAP DAN KORUPSI Kebijakan: Anti-Suap dan Korupsi (ABC) Tanggung Jawab Perusahaan Penasihat Umum Versi: 2.1 Terakhir diperbarui:
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Menghadapi era globalisasi dan Asean Economic Community, perusahaan UKDW
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Menghadapi era globalisasi dan Asean Economic Community, perusahaan dituntut untuk gesit dalam mengembangkan inovasi dan strategi yang baru agar mampu bersaing dengan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang DKI Jakarta sebagai Ibukota Negara Republik Indonesia merupakan kota megapolitan yang sibuk dan berkembang cepat, dalam satu hari menghasilkan timbulan sampah sebesar
Lebih terperinciBAB VII FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN TINGKAT KEINOVATIFAN PETANI DAN LAJU ADOPSI INOVASI
BAB VII FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN TINGKAT KEINOVATIFAN PETANI DAN LAJU ADOPSI INOVASI Sebagaimana telah dikemukakan di depan, fokus studi difusi ini adalah pada inovasi budidaya SRI yang diintroduksikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Organisasi yang berhasil mewujudkan perubahan memiliki ciri-ciri mampu
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Organisasi yang berhasil mewujudkan perubahan memiliki ciri-ciri mampu bergerak lebih cepat, sadar tentang pentingnya komitmen pada peningkatan mutu produk,
Lebih terperinciPedoman Me review Paper Untuk Seminar dan Jurnal Ilmiah
Pengantar Pedoman Me review Paper Untuk Seminar dan Jurnal Ilmiah Dr. Ir. Risanuri Hidayat, M.Sc. Dosen Pasca Sarjana Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Gadjah Mada Jln. Grafika 2, Negeri Ngayogyakarta
Lebih terperinciPENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian
1 PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian Pendekatan pembangunan yang saat ini diterapkan di Indonesia bersifat bottom up yang menggantikan pendekatan lama yang bersifat top down. Dalam konteks pembangunan
Lebih terperinciKata Pengantar. Kerja Keras Kerja Lebih Keras Kerja Lebih Keras Lagi 1
Kata Pengantar Reformasi birokrasi dilingkungan Kementerian Hukum dan HAM pada hakikatnya adalah perubahan besar dalam paradigma dan tata kelola pemerintahan untuk menciptakan birokrasi pemerintah yang
Lebih terperinciPERKEMBANGAN PENYULUHAN TEORI DAN PRAKTEK
PENYULUHAN DAN KOMUNIKASI KEHUTANAN PERKEMBANGAN PENYULUHAN TEORI DAN PRAKTEK Oleh Hamdani Fauzi PERKEMBANGAN PENYULUHAN SEBAGAI ILMU Sejak habis Perang Dunia II banyak masalah sosial perlu diatasi Tinjau
Lebih terperinciPERAN PERENCANAAN TATA RUANG
PERAN PERENCANAAN TATA RUANG DALAM PENGELOLAAN SUMBER DAYA ALAM INDRA BUDIMAN SYAMWIL 1 Spatial Planning Specialist November, 2003 Tata Ruang di Indonesia merupakan produk Sistem Tata Ruang Nasional yang
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penyuluh pertanian merupakan pendidikan non formal yang ditujukan kepada
22 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1 Penyuluh Pertanian Penyuluh pertanian merupakan pendidikan non formal yang ditujukan kepada petani beserta keluarganya yang hidup di pedesaan dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pendidikan kewarganegaraan pada hakekatnya adalah upaya sadar dan terencana untuk mencerdaskan kehidupan bangsa bagi warga negara dengan menumbuhkan jati
Lebih terperinciBAB IV Penutup. sebuah kebutuhan yang penting untuk dipenuhi. Melalui media massa seperti
BAB IV Penutup A. Kesimpulan Media massa merupakan suatu hal yang tidak bisa lepas dari kehidupan manusia. Tak dapat dipungkiri lagi bahwa media massa mempunyai fungsi penting dalam kehidupan masyarakat.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pembangunan di Indonesia berlangsung begitu pesat disegala bidang mengharuskan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan di Indonesia berlangsung begitu pesat disegala bidang mengharuskan Sumber Daya Manusia (SDM) perlu dibekali ilmu memadai untuk mengelola segala sesuatu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam suatu proses pembangunan, selain dipertimbangkan aspek pertumbuhan dan pemerataan, juga dipertimbangkan dampak aktivitas ekonomi terhadap kehidupan sosial masyarakat,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berkomunikasi dengan massa. Menurut Mc Graw Hill, media memberikan metode
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan suatu media elektronik dan media cetak, sebagaimana diketahui dengan istilah media massa adalah media yang dipergunakan untuk berkomunikasi dengan massa.
Lebih terperinciFungsi PENGORGANISASIAN. Eni Widiastuti
Fungsi PENGORGANISASIAN Eni Widiastuti PENGERTIAN Pengorganisasian :langkah untuk menetapkan, menggolong-golongkan dan mengatur berbagai macam kegiatan, menetapkan tugas-tugas pokok dan wewenang dan pendelegasian
Lebih terperinciBAB IX FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERHASILAN PROGRAM PEMBERDAYAAN KOMUNITAS DALAM PENERAPAN PERTANIAN ORGANIK
68 BAB IX FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERHASILAN PROGRAM PEMBERDAYAAN KOMUNITAS DALAM PENERAPAN PERTANIAN ORGANIK 9.1 Faktor-faktor Penentu Keberhasilan Program Pemberdayaan Pemberdayaan masyarakat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. konsumen, kepuasan konsumen, dan persaingan yang terjadi antar perusahaan.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Permasalahan yang dialami perusahaan untuk mencapai tujuannya semakin lama dirasa semakin kompleks. Permasalahan tersebut disebabkan oleh adanya bermacam-macam faktor,
Lebih terperinciMovement mudah diterima oleh masyarakat global, sehingga setiap individu diajak untuk berpikir kembali tentang kemampuannya dalam mempengaruhi
BAB IV KESIMPULAN Pemahaman masyarakat global terhadap istilah globalisasi dewasa ini didominasi oleh definisi-definisi yang merujuk pada pengertian globalisasi dari atas. Globalisasi dari atas merupakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri. terutama melalui pembayaran pajak, digunakan oleh pemerintah untuk melakukan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri Partisipasi masyarakat untuk menunjang roda pemerintahan sangat dominan terutama melalui pembayaran pajak, digunakan oleh pemerintah untuk
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. rumahtangga yang mengusahakan komoditas pertanian. Pendapatan rumahtangga
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pendapatan rumahtangga petani adalah pendapatan yang diterima oleh rumahtangga yang mengusahakan komoditas pertanian. Pendapatan rumahtangga petani dapat berasal dari
Lebih terperinciStrategi Pengembangan Perpustakaan Instansi
PEMERINTAH DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah Jl. Tentara Rakyat Mataram No. 29 Yogyakarta. website: bpad.jogjaprov.go.id e-mail: bpad_diy@yahoo.com Jogja Istimewa, Jogja
Lebih terperinciKOMPETENSI DAN KEPRIBADIAN KEPALA SEKOLAH Rita Eka Izzaty 1
KOMPETENSI DAN KEPRIBADIAN KEPALA SEKOLAH Rita Eka Izzaty 1 PENDAHULUAN Pendidikan merupakan sebuah proses yang dilakukan dengan sadar untuk membuat manusia ke taraf yang lebih maju. Di dalam proses pendidikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang dapat menghambat pembangunan dan perkembangan ekonomi nasional.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Rendahnya kualitas sumber daya manusia merupakan masalah mendasar yang dapat menghambat pembangunan dan perkembangan ekonomi nasional. Penataan sumber daya manusia
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Indonesia. Peranan sektor pertanian memiliki kontribusi bagi pembentukan
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia adalah negara agraris dimana sebagian besar penduduknya hidup dari hasil bercocok tanam atau bertani, sehingga pertanian merupakan sektor yang memegang peranan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang
LAMPIRAN KEPUTUSAN BUPATI BADUNG NOMOR : 1529/03/HK/2015 TANGGAL : 24 JUNI 2015 TENTANG : PENGESAHAN RENCANA KERJA BADAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU KABUPATEN BADUNG TAHUN 2016 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar
Lebih terperinciBOOKLET NATIONAL ECONOMIC DEBATE COMPETITION (NEDCO) 2017
BOOKLET NATIONAL ECONOMIC DEBATE COMPETITION (NEDCO) 2017 A. Gambaran Umum National Economic Debate Competition (NEDCO) adalah salah satu rangkaian acara Economy Festival (Ecofest) yang merupakan program
Lebih terperinciMANAJEMEN OPERASIONAL
MANAJEMEN OPERASIONAL SUBSISTEM MANAJEMEN TENAGA KERJA Astrid Lestari Tungadi, S.Kom., M.TI. PENDAHULUAN Subsistem yang berhubungan dengan pengembangan sumber daya manusia dalam hal keterampilan dan pengetahuan
Lebih terperinciLAPORAN TAHUNAN KEGIATAN DOSEN
KEPUTUSAN SENAT AKADEMIK INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG Nomor : 029/SK/K01-SA/2002 TENTANG LAPORAN TAHUNAN KEGIATAN DOSEN SENAT AKADEMIK INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG Menimbang : (a) bahwa berdasarkan Peraturan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Menurut Undang-Undang SISDIKNAS No. 20 Tahun 2003, Pendidikan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menurut Undang-Undang SISDIKNAS No. 20 Tahun 2003, Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA. lingkungan sekitarnya. Perubahan tersebut bisa terlihat didalam perilaku atau
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Perubahan Sosial di Pedesaan Setiap individu atau masyarakat tentunya mengalami suatu perubahan. Lambat atau cepat perubahan itu terjadi tergantung kepada banyaknya faktor di
Lebih terperinci