"?" PEWINGKWTWN KEKEBALAN IRAN LELE (Clarias batrachus, L) DENGAH PENYUNTIKAN VAKSlSd Aeromonas hydrophila SECARA INTRAPERITOHIAL

Transkripsi

1

2 "?" PEWINGKWTWN KEKEBALAN IRAN LELE (Clarias batrachus, L) DENGAH PENYUNTIKAN VAKSlSd Aeromonas hydrophila SECARA INTRAPERITOHIAL KARYA llmlah Oleh FAKULTAS PERIKAMAN INSTITUT PERTAhllAN BOGOR 1989

3 BINGKASAN INDRATNO JATIASMORO. C Peningkatan Kekebalan Ikan Lele (~larias batrachus, L) dengan Penyuntikan Vaksin, Aeromonas hydrophila Secara Intrapexitonial. Dibawah bim- bingan SRI LESTARI ANGKA sebagaiketua dan DAYAT BASTIAWAN sebagai anggota. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh tlga sediaan dengan masing-masing tiga dosis vaksin bakteri Aeromonas hydrophila untuk pencegahan penyakit infeksi bak- teri Aeromonas hydrophila terhadap kelangsungan hidup dan titer antibodi pada ikan lele. Penelitian ini dilaksana- kan di Instalasi Balai Penelitian Perikanan Air Tawar Cijeruk, Bogor, mulai tanggal 21 maret sampai 28 April Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) faktorial 3 x 4 dengan tiga ulangan. Faktor A meliputi tiga dosis vaksin yaitu 0,2 ml/ekor ikan, 0.3 ml/ekor ikan dan 0,4 ml/ekor ikan. Yaktor B meliputi tiga sediaan vaksin dan kontrol yaitu llwhole celli1, "keseluruhan", llsupernatanll dan PBS steril. Ikan uji yang digungkan adalah ikan lele (Clarias batrachus, L) yang berukuran 8-11 cm dengan berat ratarata 5.72 gram. makanan ikan uji berupa makanan buatan dengan merek dagang Indofeed, diberikan 5 % dari bobot ikan per hari dengan frekuensi pemberian pakan tiga kali pada jam 07.00, jam dan jam Wadah Penelitian

4 berupa kolam beton berukuran 2 x 5 x 1 m3 sebanyak 4 buah dan masing-masing kolam disekat dengan plastik kasa menja- di 9 buah, sehingga menjadi 36 bagian kolam berukuran 1,5 x 3 0,67 x 1 m. Wadah diisi air dengan kedalaman dipertahan- kan 25 cm. Padat penebaran awal 25 ekor ikan per wadah. Empat kelompok ikan divaksinasi dengan sediaan vaksin "whole cell", "keseluruhan",%upernatan" dan PBS sebagai kontrol, masing-masing dengan dosis 0,2; 0,3 dan 0.4 ml/ ekor ikan. Kepadatan bakteri yang dibuat vaksin adalah 9 1,2 x 10 sel bakteri per ml. Setelah 15 hari pemberian vaksin dilakukan uji tantang dengan bakteri Aeromonas hydrophila virulen sebanyak 0,l ml/ekor ikan dengan kepa- 8 data bakteri 2.0 x 10 sel per ml. Pemberian vaksin dan uji tantang bakteri dilakukan dengan suntikan secara intra- peritonial. Pengukuran titer antibodi dilakukan pada hari ke 15 dan 30 setelah pemberian vaksin. Kelangsungan hidup dari kelompok ikan yang diberi vaksin dengan dosis 0,2; 0,3 dan 0,4 ml/ekor ikan untuk kontrol yang disuntik dengan PBS berturut-turut adalah , % dan 76 %; vaksin "whole cell" berturut- turut adalah 73,33 %, 74,67 % dan 78,67 96; vaksin "keselu- ruhann berturut-turut adalah 66,67 %, 72,OO % dan 65,33 %; vaksin "supernatan" berturut-turut adalah 69,33 %, 70,67 96, dan 70,67 %. Kelangsungan hidup dari kelompok ikan gang diberi vaksin dengan dosis 0,2; 0,3 dan 0,4 mljekor ikan, setelah uji tantang dengan bakteri Aeromonas hydrophila, untuk kontrol yang disuntik dengan PBS berturut-turut ada-

5 lah 15,35 %, 12,61 % dan ; vaksin Itwhole cell" ber- turut-turut adalah 39,96'%, % dan 45,36 %; vaksin "keseluruhan" berturut-turut adalah %, 44,85 % dan 36,60 96; vaksin ffsupernatanfl berturut-tumt adalah 9,26 %, 18,58 % dan %. Hasil analisis ragam menunjukkan bahwa tingkat pemberian tiga dosis vaksin memberikan pengaruh yang sama terhadap kelangsungan hidup ikan pada sebelum dan setelah uji tantang dengan bakteri Aeromonas hydrophila (P > 0,05). Kelangsungan hidup dari kelompok ikan yang diberi vaksin "whole cellf1 dan kontrol lebih besar daripada kelompok ikan yang diberi vaksin "keseluruhanff (P < 0,051. Perlakuan an- tara kelompok ikan yang diberi vaksin "whole cellff dan kontrol, vaksin Ifwhole celltf dan lfkeseluruhann,.i-aksin "keseluruhan" &an "supernatan" serta vaksin flsupernatanlt dan kontrol memberikan pengaruh yang sama terhadap kelangsungan hidup ikan (P)0,05). Kelangsungan hidup dari kelompok ikan yang diberi vaksin "whole cellm dan "keseluruhan" lebih besar daripada kelompok ikan yang diberi vaksin ftsupernatanff dan kontrol, setelah uji tantang dengan bakteri Aeromonas hydrophila (P < 0.05). Perlakuan antara kelompok ikan yang diberi vaksin "whole cellf1 dan I1keseluruhan", juga vaksin "supernatan11 dan kontrol, memberikan pengaruh yang sama terhadap kelangsungan hidup ikan setelah uji tantang dengan bakteri Aeromonas hydrophila (P > 0~05). Interaksi perlakuan antara kelompok ikan yang diberi tiga sediaan vaksin dan kontrol dengan masing-masing tiga dosis vaksin

6 memberikan pengaruh yang sama terhadap kelangsungan hidup ikan pada sebelum dan setelah uji tantang dengan bakteri Aeromonas hydrophila (P > 0,05). Dari pengukuran titer antibodi dengan uji aglutinasi, kelompok ikan yang diberi vaksin "whole celll1, "keseluruhann, supernatan" dan kontrol berturut-turut didapatkan pengenceran serum tertinggi yaitu ke-128 (pada dosis 0,3 dap 0,4 ml/ekor ikan), ke-128 (pada dosis 0.3 dan 0,4 ml/ ekor ikan), ke-64 (pada dosis 0,4 ml/ekor ikan) dan ke-4 (pada dosis 0,2; 0,3 dan 0,4 ml/ekor ikan). Hasil pengukuran parameter fisika-kimia air (suhu, ph, oksigen terlarut, C02 bebas, ammonia dan alkalinitas) menunjukkan bahwa nilai-nilai tersebut berada pada kisaran yang layak untuk kehidupan ikan lele. Bardasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa pemberian vaksin l'whole cellt1 dan nkeseluruhanlt dapat meningkatkan kelangsungan hidup ikan lele terhadap infeksi dengan bakteri Aeromonas hydrophila. Hasil pengu- kuran titer antibodi menunjukkan produksi antibodi yang meningkat sebagai tanggap terhadap pemberian vaksin.

7 PENINGKATAN KEKEBALAN IKAN LELE (Clarias batrachus, L) DENGAN PENYUNTIKAN VAKSIN Aeromonas hydrophila SECARA INTRAPERITONIAL W Y A ILMIAH Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana pada Fakultas Perikanan Institut Pertanian Bogor Oleh: INDRBTNO JATIASMORO C Mengetahui Panitia Ujian, Menyetu n jui Do en Pembimbing, TANGGAL LULUS UJIAN Drs. DAYAT BASTIAWAN, S.U. (Anggota)

8 RIWAYAT HIDUP Penulis dilahirkan di Sragen pada tanggal 17 September 1965, sebagai putra ketujuh dari sebelas bersaudara dari keluarga Ibnu Soeparno H.S. Pendidikan yang telah dilalui adalah TK Kenanga V, lulus tahun 1972, Sekolah Dasar Negeri XI11 Sragen pada tahun , Sekolah Menengah Pertama Negeri I Sragen pada tahun , Sekolah Menengah Atas Negeri I1 Sragen pada tahun Penulis diterima di Institut Pertanian Bogor pada tahun 1984 melalui Proses Penelusuran Minat dan Kemampuan (PMTK). Setelah menyelesaikan pendidik- an di Tingkat Persiapan B,reama, tahun 1985 penulis diteri- ma di Fakultas Perikanan kemudian tahun 1986 memilih jum- san Budidaya Perairan.

9

10

11

12

13

14

15

16

17

18

19

20

21

22

23

24

25

26

27

28

29

30

31

32

33

34

35

36

37

38

39

40

41

42

43

44

45

46

47

48

49

50

51

52

53

54

55

56

57

58

59

60

61

62

63

64

65

66

67

68

69

70

71

72

73

74

75

76

77

78

79

80