PENGAWUH PEMBERIAN JUMLAM MAKAMAN YANG BERBEDA TERHADAP PEWTUMBUWAN IKAN MAS

Ukuran: px

Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PENGAWUH PEMBERIAN JUMLAM MAKAMAN YANG BERBEDA TERHADAP PEWTUMBUWAN IKAN MAS"

Sucianty Budiaman
6 tahun lalu
Tontonan:

1 PENGAWUH PEMBERIAN JUMLAM MAKAMAN YANG BERBEDA TERHADAP PEWTUMBUWAN IKAN MAS Y, ( Cyprinus carpio Linn.) KARYA ILMIAH oleh SRI SUNDARI C INSTITUT PERTANIAN BOGOR FAKULTAS PERIKANAN 1983

2 PENGARUH PEMBERIAN J UMLAH MARANAN YANG BERBEDA TERHADAP PERTUMBUHAN IKAN MAS (~yprinua carpio Linn.) KARYA ILMIAH Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Perikanan Institut Pertanian Bogor Oleh SRI SUNDARI C Mengetahui : Menyetujui : Panitia Ujian, Dosen Pembimbing, '/' Dr.1~. BAEUNG MURDIYANTO, Ketua 31 Desember 1983 Tanggal lulus Ir. NINGRUM SUHENDA, Anggota

3 SRI SUmARI. Pengaruh Pemberian Jumlah Makalliln Yang Ber- beda Terhadap pertumbuhan Ikan Mas (Cyprinus carpio Linn.). (Dibawah bimbingan Sutomo Akhmad sebagai ketua dan Ningrum Suhenda sebagai anggo %a). Bagi usaha pengembangan budidaya ikan penelitian mengenai komposisi makanan buatan, pembuatannya maupun cara pemberiannya kepada ikan sangat diperlukan. Dalam hubungannya dengan efisiensi usaha budidaya secara ekonomis, salah satu aspek penting adalah jumlah leakanan harian yang harus diberikan kepada ikan. Penelitian yang telah dilaksanakan penulis dari tanggal 1 Juni sampai dengan 26 Juli 1983* bertempat di Laboratorium Gizi dan Teknologi Nakanan Ikan, Salai Penelitian perikanan Darat (BPPD), Jalan Sempur No. 1 Bogor. Tnjuan penelftian adalah untuk leengetahui jumlah makanan harian yang tepat yang diperlukan ikan mas berukuran berat ratarata 40 gram, agar tercapai pertumbuhan yang optimal 1). Wadah penelitian gang digunakan adalah tangki-tangki fiber glass sebanyak sembilan buah. diisi air PAM sebanyak 950 liter. Masing-masing tangki Setizp hari raedia uji disegarkan dengan cara f*mensiphon~~' ) sebanyak dua pertiga volume air pada masing-masing wadah dan mengisinya kenba- li dengan air segar. Setiap wadah ditebari ika.n mas dengan berat rata-rata 40 gram per ekor sebanyak enam ekor. 1) tihat daftar istilah iii

4 Setiap dua minggu sekali, seluruh ikan uji di setiap wadah ditimbang berat biomassanya. Ikan nji telah dianalisa sebelum permulaan dan setelah selesainya penelitian. Ranswn harianq ) yang diberikan berupa pellet' ) dengan kadar protein 38% dan kandungan gross energi 4474 kkal per kg ransum. biomassa Ransum harian sebanyak 3, 5 dan 796 dari berat diberikan lima kali sehari yaitu pada pukul 8.00, 10.00, 12.00, dan pukul Penyesu- aian jurulah ransum yang diberikan dilakukan setiap dua minggu sekali berdasarkan hasil penimbangan berat biomassa ikan. Ransum uji telah dianalisa sebelum permulaan penelitian. Selama penelitian berlangsung media budidaya telah dipelihara agar tidak melnpengaruhi perlakuan. Untuk mengetahui apakah usaha tersebut berhasil, besaran beberapa faktor lingkungan telah diukur pada waktu tertentu selama penelitian dilaksanakan. Paktor lingkungan yang diukur adalah oksigen terlarut (DO), suhu air, NH? terlarut, C02 bebas, ph dan alkalinitas air. Rancangan penelitian yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (UL) dengan tiga perlakuan dan tiga kali ulangan. pengaruh antar perlakuan diuji dengan uji keragaman dan uj i Beda Hyata Jujur (BNJ) untuk mengetahui perbedaan-perbedaan diantara perlakuan dan untuk mengetahui yang mana diantara perlakuan-perlakuan memberikan hasil tertinggi. Basil uji menunjukkan bahwa pemberian jumlah makanan 1) Lihat daftar istilah iv

5 harian sebesar 396 (perlakuan A), 5% (perlakuan B) dan 796 (perlakuan C) menyebabkan perbedaan nyata (pada taraf nya- %a 95%) pada efisiensi makanan (perlakuan A, B dan C berturut-turut 46,6196; 33,87%; 23,51%), retensi protein (perlakuan A, B dan C bertnrut-turut 19,6896: 14,7996; 8,90%), retensi lemak (perlakuan A, B dan C berturut-turut 41,82%; 39.90%; 22,8696) dan retensi energi (perlakuan A, B dan C berturnt-turut 22,4096; 17,3496; 10,01%). Jumlah lnakanan harian sebesar 346 dari berat biomassa pandu (perlakuan A) memberikan hasil yang lebih tinggi dibandingkan berturutturut dengan perlakuan jumlah makanan harian 5% dan 7%. Diduga bahwa pada kondisi penelitian ini, jumlah makanan harian 3% menyebabkan proses absorbsi yang lebih sempurna sehingga relatif lebih banyak dipergunakan untuk pertumbuhan. Selanjutnya pemberian jumlah makanan harian yang berbeda tidak memperlihatkan perbedaan nyata pada taraf nyata 9596 dalam pengaruhnya terhadap laju pertumbuhan harian (perlakuaa~, B dan C berturut-turut 1,3996; 1,5996; 1,62%), pertumbuhan berat mutlak (perlakuan A, B dan C berturutturut 46,87 g; 56$72 g; 59,47 g), pertumbuhan panjang total ikan (perlakuan A, B dan C berturut-tnrut 3,29 cm; 3,40 cm; 3,86 cm) dan produksi (perlakuan A, B dan C berturut-turut 281,2 g; 340,4 g; 356,8 g). Walaupun demikian ada indikasi bahwa pemberian jumlah makanan harian 7% menghasilkan nilai yang lebih tinggi dibandingkan berturut-turut dengan pemberian jumlah makanan harian 596 dan

6 396. Tidak adanya perbedaan yang nyata antara hasil perlakuan diduga disebabkan karena jumlah makanan yang diberikan kurang nyata berbeda, atau karena selang waktu dua jam antar pemberian makanan kurang lebar sehingga kurang raampu menghasilkan pertumbuhan yang berbeda nyata. Hasil pengukuran besaran faktor lingkungan air selama penelitian ternyata masih berada dalam batas-batas kelayakan untnk pertmbuhan ikan mas, sehingga dianggap tidak mempengaruhi hasil penelitian.

7 RIWAYAI" HIDUP Penulis dilahirkan di Tumpang, Malang, Jawa Timur, pada tanggal 30 September 1958 dari ayah bernama R. chammad Poetra (alnarhum) dan ibu Katirah. Penulis merupakan anak terakhir dari enam bersaudara. Tahun 1971 penulis lulus dari Sekolah Dasar Negeri Tumpang, tahun 1974 lulus dari Sekolah Menengah Pertama Negeri Tumpang, dan tahun 1977 penulis lulus dari Sekolah Nenengah Atas Megeri V Malang. penulis masuk Institut pertanian Bogor pada tahun 1978 melalui proyek perintis 11, dan kemudian tahun 1980 masuk Pakultas Perikanan dengan memilih bidang keahlian Budidaya Perairan. penulis dinyatakan lulus dari Fakultas perikanan IPB dalam sidang ujian tanggal 31 Desember MO-

100

101

dokumen-dokumen yang mirip

III. BAHAN DAN METODE

12 III. BAHAN DAN METODE 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli 2009 sampai dengan bulan September 2009 bertempat di Laboratorium Sistem Produksi dan Manajemen Akuakultur, Departemen