SCHEDULE MAINTENANCE SYSTEM

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "SCHEDULE MAINTENANCE SYSTEM"

Transkripsi

1 SCHEDULE MAINTENANCE SYSTEM

2 I. Pengertian & tujuan Maintenance Pengertian : Maintenance merupakan suatu fungsi utama dalam suatu pabrik, sebab apabila dalam suatu pabrik terdapat fasilitas dan perlatan, maka kita selalu berusaha agar tetap dapat mempergunakan fasilitas dan peralatan tersebut sehingga kegiatan produksi dapat berjalan lancar dan penuh.

3 Tujuan Maintenance 1. Untuk memenuhi kebutuhan produksi sesuai dengan rencana 2. Menjaga troughput, kwalitas ( Kadar air, asam lemak bebas, kotoran,dll ) sesuai dengan apa yang diinginkan perusahaan. 3. Untuk menjaga agar persediaan digudang tetap minimal sesuai dengan schedule penggantian peralatan ( tidak terjadi over stock ) 4. Untuk mencapai biaya maintenance serendah mungkin, hal ini disebabkan pelaksanaan maintenance system secara efisien dan efektive. 5. Menghindari kegiatan meintenanace yang dapat membahayakan mekanik, sebab pekerjaan yang bersifat emergency cenderung berbahaya bagi mekanik 6. Menjaga hubungan kerjasama yang baik dengan bagian proses dan quality control dalam mencapai tujuan produksi.

4 II. Planned Maintenance ( Maintenance yang direncanakan ) Preventive maintenance Corrective Maintenance

5 1. Preventive maintenance Ialah : Kegiatan pemeliharaan dan perawatan yang dilakukan untuk mencegah terjadinya kerusakan atau gangguan pada saat proses. Preventive Maintenance terdiri dari : Preventive running maintenance Ialah : Kegiatan pemeliharaan dan perawatan yang dilakukan pada saat mesin / unit beroperasi. Contoh : Lubrication ( penggantian oli dalam waktu yang direncanakan dan grease sesuai dengan schedule ) Menyetel hanger bearing Preventive shut down ( preventive pada saat stop proses ) Ialah : Kegiatan pemeliharaan dan perawatan yang dilaksanakan pada saat stop proses Contoh : Kontrol / check bantalan dan bucket fruit elevator. Pengelasan pipa yang bocor

6 2. Corrective Maintenance Ialah : Kegiatan pemeliharaan dan perawatan termasuk penggantian peralatan pada saat stop proses. Corrective Maintenance terdiri dari : Corrective shut down ( perbaikan pada saat stop proses ) Ialah : Kegiatan pemeliharaan dan perawatan termasuk penggantian peralatan yang direncanakan pada saat stop proses. Contoh : Penggantian linier / chain Empty Bunch Conveyor. Penggantian / pemasangan instalasi air / listrik. Penggantian Worm screw. Corrective Break Down Ialah : Kegiatan reparasi dan penggantian peralatan yang mengakibatkan stop pros, tetapi persiapan material untuk reparasi dan penggantian ini telah tersedia. Contoh : Penggantian Electro Motor. Penggantian steam heater not. Silo. Penggantian Valve. Penggantian Packing pintu rebusan.

7 III.Unplaned Emergency Ialah : Kegiatan reparasi dan penggantian peralatan yang mengakibatkan stop proses tanpa ada persiapan material pengganti, tool set, sarana pendukung, dll. Hal ini disebabkan tidak adanya control terhadap mesin / unit meterial dll. Akibat dari unplanned emergancy ialah : Down time tinggi. Mesin / unit sering rusak yang mengakibatkan : Persediaan stock spare part tidak dapat dicontrol ( loss control ). Material cost tinggi. Biaya tenaga kerja tinggi. Kapasitas produksi ( troughput ) rendah. Estimasi produksi tidak dapat ditentukan sehingga menyulitkan dalam penyusunan budget.

8 SKEMA MAINTENANCE Maintenance Direncanakan / Schedule Tidak direncanakan Preventive Corrective Preventive Running Preventive Shut down Corrective shut down Corrective Break down Unplaned Emergency Dilihat dari skema diatas jelaslah bahwa tujuan utama Schedule Maintenance system ialah : Preventive Running Preventive Shut down Corrective shut down Corrective Breakdown

9 IV. Standart Break Down Time Yang dimaksud break down time ialah : Kemacetan pabrik secara total yang diakibatkan salah satu mesin / unit. Contoh : Patah shaft fruit distributing conveyor, hal ini mengakibatkan supplai buah masak ke digester putus, sehingga seluruh kegiatan mesin produksi terpaksa stop. Untuk jumlah unit / mesin yang lebih dari satu unit bila terjadi kerusakan pada unit / mesin tersebut. Hal seperti ini tidak dikatakan break down time, sebab unit yang lain masih dapat beroperasi. Contoh : Untuk pabrik yang mempunyai kapasitas 30 ton FFB / jam yang mempunyai 2 unit fruit elevator. Bila salah satu fruit elevator mengalami kerusakan maka fruti elevator yang satu unit lagi masih dapat dioperasikan. Standart break down yang diinginkan adalah 5 % dari jumlah jam olah perbulan atau efisiensi pabrik yang diinginkan 95 % dari jam olah. Perinciannya : Satu bulan = 25 hari kerja Satu hari kerja = 20 jam olah Break down time yang diinginkan perbulan 5 % x 25 hari x 20 jam / hari. 25 jam. Untuk pabrik yang berkapasitas 30 ton FFB / jam, maka hasil produksi yang diinginkan perbulan ( 25 hari x 20 jam / hari x 30 ton FFB / jam ) ( 25 jam x 30 ton FFB / jam ) ( ) ton FFB ton FFB.

10 V. Sistem Kerja Bagian Maintenance 1. Asst. Maintenance mengambil atau menerima laporan setiap sore dari : Preventive maintenance schedule shart mingguan Bagian lubrication Inspection running schedule harian preventive mentenance. Ketiga laporan ini digabung untuk rencana kerja esok hari. 2. Setiap pagi asst. Maintenance menerima laporan dari bagian proses, yaitu mengenai mesin yang rusak masalah yang berpengaruh terhadap pengolahan. 3. Hasil penggabungan item 1 & 2 dibuat dalam job schedule card daily work allocation atau kartu rencana kerja harian. 4. Mandor maintenance membagi job schedule card daily work allocation ini kepada masing masing mekanik sesuai dengan jobnya. 5. Mekanik dapat melihat lengkah-langkah pekerjaan sesuai dengan jobnya pada maintenance job specification card. 6. Mandor maintenance mengawasi seluruh kegiatan kerja mekanik, membuat keputusan yang dirasa perlu dan membuat laporan teknis kepada assisten maintenance. 7. Assisten Maintenance membuat rencana kerja, megawasi, mengatur, membuat keputusan dan membuat laporan teknis kepada askep dan factory manager. 8. Hasil kerja ( actualisasi kerja ) bagian maintenance dimasukan oleh kerani teknik ke dalam job card work completed. 9. Mandor maintenance memasukan data dari job card work completed. Kedalam buku mandor, hal ini bertujuan untuk mengkalkulasi biaya over time mekanik. 10. Untuk memindahkan pengontrolan perorangan kerani teknik memasukan data job card work completed. Kedalam laporan kerja perorangan. 11. Kerani teknik juga memasukan data job card work completed. Ke dalam kartu perawatan mesin. 12. Kartu perawatan mesin ini berisi : standart time, material cost, labour cost, budget

11 VI. Tujuan dan Fungsi dari sub Departemen Maintenance 1. Preventive maintenance schedule chart mingguan ialah : Kartu rencana kerja mingguan untuk perawatan mesin Tujuan : Memudahkan pengamatan lewat kartu terhadap mesin mesin yang akan dikontrol. Chart ini disusun untuk 52 minggu yang dihubungkan dengan masing masing mesin. Jenis preventive maintenance disesuaikan dengan menggabungkan waktu dan jenis pekerjaan. Assisten maintenance membuat chart ini sebagai bahan masukan untuk rencana kerja harian ( job schedule card daily work allocation )

12 PREVENTIVE MAINTENANCE SHCEDULE CHART MINGGUAN 20 N O NAMA MESIN / UNIT JANUARI MINGGU DESEMBER

13 2. Maintenance job specification card ialah : Kartu standart waktu,material,tenaga kerja, procedure kerja terhadap suatu jenis pekerjaan. Tujuan : Untuk mengontrol produktifitas tenaga kerja sehingga didapat efisiensi kerja mekanik. - Kartu ini diisi oleh asst. Maintenance /mandor/kerani teknik untuk tiap-tiap mesin - Setiap mesin mempunyai satu atau lebih jenis pekerjaan - Untuk setiap jenis pekerjaan harus ditulis prosedur atau langkah langkah kerja yang sistematis dan jelas. - Untuk setiap jenis pekerjaan harus dibuat waktu standart pekerjaan dan disesuaikan dengan jumlah mekanik dan grade mekanik. Hal ini bertujuan jika dilain waktu terjadi pekerjaan yang sama dengan jumlah mekanik da grade mekanik yang berbeda dapat diestimasi apakah kemampuan mekanik tersebut baikatau tidak. - Maintenance job specification card ini dapat berjalan baik dengan menggabungkan faktor : 1. Keahlian /kemampupan mekanik 2. Alat kerja yang Komplit 3. Spare part yang komplit 4. Sarana yang baik 5. Waktu yang efektif - Mekanisme kerja harus dinamis dan bevariasi sehingga didapat standart waktu yang tepat.

14 MAINTENANCE JOB SPECIFICATION CARD MESIN : PABRIK : STATION : CODE : JENIS PEKERJAAN MATERIAL URUTAN / PROSEDUR KERJA WAKTU STANDAR GRADE KARYAWAN

15 3. Daily, weekly lubrication and greasing ialah : Rencana harian dan minguan untuk pelumasan seluruh mesin pabrik - Tujuan : Agar masa penggantian spare part mesin / unit tepat pada waktunya, bahkan kalau bisa lebih ( memperpanjang umur mesin ) Pekerjaan ini khusus dilakukan oleh 2 orang mekanik lubrication atau biasa biasa disebut oliemen. Pelumasan untuk setiap mesin harus dilakukan secara teratur sesuai dengan jadwal ( yang bersirat harian, mingguan, bulanan ) Contoh : a. Penggantian oli gearbox fruit elevator harus dilakukan sekali 2500 jam b. Pergeseran bearing decanter flottweg harus dilakukan secara kontinue sekali dalam 2 jam Mekanik lubricat juga mengontrol bagian unit / mesin yang berhubungan dengan pelumasan. Contoh : a. Kebocoran gearbox b. Oil level, nepple grease dll. - Asst, Maintenance /mandor harus mengontrol system kerja mekanik lubricant - Mekanik lubricant ( olieman ) harus membuat laporan teknis kepada asst, maintenance. Jika ada laporan yang dianggap penting asst. Maintenance/ mandor harus segera mengecek ke lokasi dan menyusunya dalam suatu program secara rutin setiap hari.

16 4. Inspection Running schedule harian / preventive maintenance ialah : Pengecekan terhadap seluruh unit mesin yang beroperasi dan dilakukan secara rutin setiap hari. Tujuan : Untuk mengetahui sejauh mana kondisi mesin tersebut. - Pekerjaan ini dilakukan setiap hari oleh mekanic preventiv pada saat mesin / unit beroperasi. - Mekanik preventive membuat laporan teknis setiap hari kepada asst./ mandor maintenance. - Feed back dari mekanik preventive harus ditanggapi dan dimasukan dalam program kerja maintenance. Hal ini bertujuan untuk menghindari break down atau kerusakan yang fatal. Contoh.: Jika satu unit mesin terjadi suara mendengung atau bergetar kuat, mekanik preventive segera membuat laporan tertulis kepada asst./ mandor maintenance. Asst.. mandor langsung mengecek ke unit tersebut dan membuat tindakan /evaluasi terhadap mesin tersebut.

17 5. Procesing Departement Report ialah : Laporan kerusakan unit atau mesin yang menghambat kelancaran proses dari Departement procesing. Tujuan : Untuk memudahkan departement meintenance dalam menyusun rencana kerja mesin. - Departement procesing setiap pagi harus membuat laporan teknis keadaan unit / mesin termasuk mesin yang rusak dan yang menghambat kelancaran proses kepada departement meintenance. - Jika ada unit / mesin yang rusak atau yang menghambat kelancaran proses, asst. Maintenance segera memasukanya kedalam kartu rencana kerja harian ( daily work allocation sheet ) - Departement maintenance berupaya agar processing department report sekecil mungkin. Maksudnya bila system maintenance ini berjalan baik sehingga laporan kerusakan yang menghambat prosecing kecil tentu akan diperoleh troughput yang tinggi dan jam processoptimum.

18 LAPORAN KERUSAKAN MESIN TANGGAL : UNIT MESIN JENIS KERUSAKAN JAM S/D JAM KETERANGAN

19 6. Job Schedule card Daily Work Allocation ialah : Kartu yang berisi rencana kerja harian setiap mekanik Tujuan : a. Merencanakan pekerjaan harian yang akan dilakukan tiap mekanik b. Menempatkan masing masing mekanik sesuai dengan kemampuan kerjanya c. Mengusahakan agar rencana kerja sesuai waktunya dengan aktualisasi kerja. - Kartu ini diisi oleh assisten dan mandor maintenance. - Bahan masuka diperoleh dari : a. Preventive maintenance schedule chart b. Inspection running / preventive maintenance c. Procesing departement d. Maintenance job specification card e. Bagian lubrication and greasing

20 MECHANICAL / ELECTRICAL JOB SCHEDULE CARD DAILY WORK ALLOCATION NO JENIS PEKERJAAN MULAI SAMPAI ( ) ( ) Asst. Bengkel

21 7. Job Card completed ialah : Kartu yang berisi hasil ( actualisasi ) pekerjaan mekanik Tujuan : Untuk mengetahui data perawatan suatu mesin termasuk biaya material dan biaya tenaga kerja. - Kartu ini dipergunakan untuk setiap station /mesin - Kartu ini berisi data : a. Jenis pekerjaan seperti : repair, pengganti peralatan, overhoul, service contac. dll b. Material yang dipergunakan dalam pekerjaan - Bearing,kawat las, Rubber coupling dll c. Harga material yang dipakai dalam pekerjaan d. Nama mekanik e. Jumlah jam kerja yang dipakai untuk mengerjakan unit / mesin tersebut f. Biaya tenaga kerja

22 MECHANICAL / ELECTRICAL JOB CARD NO JOB DESCRIPTION MATERIAL REQUIREMENT MATERIAL COST TIME OF FITTER & HELPER START STOP START STOP RATE/HR LABOUR COST TOTAL

23 8. Buku mandor ialah : Buku pegangan mandor yang berisi nama mekanik, jenis pekerjaan dan jumlah jem kerja mekanik -Tujuan, Untuk laporan pertanggung jawaban terhadap asst. Maintenance - Kartu ini diisi langsung oleh mandor

24 PT. WINDU NABATINDO LESTARI PUNDU NABATINDO ACTORY Buku Mandor Mekanik: : Grade : Bulan : Tanggal Jenis Pekerjaan Start Jam Stop Keterangan Dibuat oleh: ( ) Mandor Mekanik

25 9. Kartu laporan kerja perorangan ialah : Kartu yang berisi data pekerjaan masing masing mekanik Tujuan : Untuk mengetahui jumlah jam kerja setiap mekanik - Kartu ini berisi data : nama mekanik, grade, jumlah jam kerja, nomor perkiraan - Kartu ini diisi oleh kerani mekanik - Kartu ini diperiksa oleh asst, maintenance dan mencocokanya dengan buku mandor - Kartu ini diparaf asst. Maintenance

26 KEGIATAN KERJA PEMELIHARAAN Nama Pekerja Nomor KKP No Sub Stasiun Nama Mesin : Hari :.. :... /.../Maint/.... Tanggal :.. Material Jenis Pekerjaan Waktu Jam Kerja dibutuhkan Std S/N Start Stop Start Stop Perhatian! Disetujui Oleh : Diketahui Oleh : Dibuat Oleh : Khusus untuk kegiatan lembur hanya dapat dilaksanakan atas persetujuan Manager/Askep kecuali dalam keadaan Emergency Manager / Askep Asst.Maintenance Mandor Maintenance

27 10. Kartu perawatan mesin ialah Kartu yang berisi data komplit mengenai perawatan masing masing mesin. Tujuan : - Untuk mengetahui kondisi tiap tiap mesin sejak beroperasi hingga saat ini - Untuk Memudahkan penyusunan : a. Waktu standart b. Biaya material c. Biaya tenaga kerja d. Maintenance Budget Kartu ini berisi data mesin yaitu : a. Station b. Nama mesin c. Model/seri/type d. Tahun pembuatan e. Tahun mulai operasi f. Total jam kerja g. Tanggal perbaikan h. Jenis perbaikan termasuk repair, overhoul, service contract i. Suku cadang yang dipakai j. Biaya material k. Biaya tenaga kerja l. Biaya service contract m.biaya perbulan n. Biaya sampai saat ini

28 11. Waktu standart ialah : Jumlah waktu optimum yang pergunakan untuk meyelesaikan suatu jenis pekerjaan. -Tujuan : Untuk mengetahui waktu optimum dalam mengerjakan suatu jenis pekerjaan dan waktu ini dipergunakan sebagai standart. Waktu standart ini diketahui setelah dilakukan beberapa kali pekerjaan yang serupa dan melibatkan beberapa mekanik dari grade yang berbeda. Contoh : penggantian / pemasangan chain fruit elevator Dari waktu standart ini dapat ditentukan kemampuan kerja dan loyalitas kerja tiap mekanik.

29 Waktu penggantian / pemasangan ( jam ) Waktu standart Rekwensi penggantian / pemasangan ( n ) Contoh : penggantian / pemasangan chain fruit elevator

30 12. Material Cost ialah : Biaya yang dikeluarkan dalam setiap penggantian peralatan ( suku cadang ) untuk suatu jenis pekerjaan 13. Labour Cost ialah : Biaya tenaga kerja yang dikeluarkan dalam setiap mengerjakan suatu jenis pekerjaan dimulai dari awal hingga selesai.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian dan Peranan Pemeliharaan Pemeliharaan merupakan suatu fungsi dalam suatu perusahaan pabrik yang sama pentingnya dengan fungsi-fungsi lain seperti produksi. Hal ini

Lebih terperinci

AKTIFITAS UNTUK MENINGKATKAN EFISIENSI KEGIATAN PERAWATAN

AKTIFITAS UNTUK MENINGKATKAN EFISIENSI KEGIATAN PERAWATAN AKTIFITAS UNTUK MENINGKATKAN EFISIENSI KEGIATAN PERAWATAN Menekan Input 1.03-Planning & Budgeting-R0 1/18 MAINTENANCE PLANNING Maintenance Plan diperlukan untuk melakukan penyesuaian dengan Production

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI 3.1. Pengertian Perawatan (Maintenance) Perawatan di suatu industri merupakan salah satu faktor yang penting dalam mendukung suatu proses produksi yang mempunyai daya saing di pasaran.

Lebih terperinci

Kebijakan Perawatan. Sistem Perawatan TIP FTP UB Mas ud Effendi

Kebijakan Perawatan. Sistem Perawatan TIP FTP UB Mas ud Effendi Kebijakan Perawatan Sistem Perawatan TIP FTP UB Mas ud Effendi Bahasan Jenis Perawatan Bentuk Perawatan Strategi Perawatan Jenis Perawatan Ditinjau saat perawatan dilakukan Perawatan yang direncanakan

Lebih terperinci

BAB VI PERAWATAN DI INDUSTRI

BAB VI PERAWATAN DI INDUSTRI BAB VI PERAWATAN DI INDUSTRI Tenaga kerja, material dan perawatan adalah bagian dari industri yang membutuhkan biaya cukup besar. Setiap mesin akan membutuhkan perawatan dan perbaikan meskipun telah dirancang

Lebih terperinci

BAB III JENIS JENIS PERAWATAN

BAB III JENIS JENIS PERAWATAN BAB III JENIS JENIS PERAWATAN Dalam istilah perawatan disebutkan bahwa disana tercakup dua pekerjaan yaitu istilah perawatan dan perbaikan. Perawatan dimaksudkan sebagai aktifitas untuk mencegah kerusakan,

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAAN. 4.1 Pengertian dan Fungsi Gardan ( Differential Gear )

BAB IV PEMBAHASAAN. 4.1 Pengertian dan Fungsi Gardan ( Differential Gear ) BAB IV PEMBAHASAAN 4.1 Pengertian dan Fungsi Gardan ( Differential Gear ) Differential gear atau sering dikenal dengan nama gardan adalah komponen pada mobil yang berfungsi untuk meneruskan tenaga mesin

Lebih terperinci

BAB III TINJAUAN PUSTAKA

BAB III TINJAUAN PUSTAKA 8 BAB III TINJAUAN PUSTAKA 3.1 PENDAHULUAN Perkembangan teknologi yang semakin pesat memacu industri-industri terus berusaha meningkatkan kualitas dan kuantitas produk yang dihasilkannya. Dalam bidang

Lebih terperinci

SESSION 14 STEAM TURBINE MAINTENANCE

SESSION 14 STEAM TURBINE MAINTENANCE SESSION 14 STEAM TURBINE MAINTENANCE 1. Tujuan Pemeliharaan Mempertahankan efisiensi Mempertahankan keandalan Mempertahankan umur ekonomis 2. JENIS-JENIS PEMELIHARAAN Preventive Maintenance Periodic Maintenance

Lebih terperinci

BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN 25 BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN 4.1 ALUR PROSES PRODUKSI Perawatan Berkala 40 Jam Pembersihan Conveyor Belt pengecekan ketajaman pisau. Mesin Tidak Rusak 8 Jam PengecekanTombo l-tombol Emergency Mesin

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI 3.1. Pengertian Preventive Maintenance Preventive maintenance adalah suatu pengamatan secara sistematik disertai analisis teknis-ekonomis untuk menjamin berfungsinya suatu peralatan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian dan Tujuan Pemeliharaan Secara alamiah tidak ada barang yang dibuat oleh manusia yang tidak dapat rusak, tetapi usia kegunaannya dapat diperpanjang dengan melakukan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pemeliharaan merupakan suatu fungsi dalam suatu perusahaan pabrik

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pemeliharaan merupakan suatu fungsi dalam suatu perusahaan pabrik BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pemeliharaan (Maintenance) Pemeliharaan merupakan suatu fungsi dalam suatu perusahaan pabrik yang sama pentingnya dengan fungsi-fungsi lain seperti produksi. Hal ini karena

Lebih terperinci

PROCEDURE No. Dok : PR-MEK-01 Revisi : 01 Tanggal : 28/08/15 Halaman : 1 dari 7 MEKANIK. Departement Name Signature. Manager PT.

PROCEDURE No. Dok : PR-MEK-01 Revisi : 01 Tanggal : 28/08/15 Halaman : 1 dari 7 MEKANIK. Departement Name Signature. Manager PT. Halaman : 1 dari 7 Departement Name Signature Prepared by Staff Checked by Foreman/ Supervisor Reviewed by Superintendent/ Manager Approved by MR / Director Halaman : 2 dari 7 LEMBAR PERUBAHAN NO TANGGAL

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian dan Tujuan Pemeliharaan Secara alamiah tidak ada barang yang dibuat oleh manusia yang tidak dapat rusak, tetapi usia kegunaannya dapat diperpanjang dengan melakukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berperan sebagai pengolah bahan mentah kelapa sawit untuk menghasilkan minyak

BAB I PENDAHULUAN. berperan sebagai pengolah bahan mentah kelapa sawit untuk menghasilkan minyak BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pabrik Kelapa Sawit (PKS) Rambutan PT.Perkebunan Nusantara 3 (PTPN 3) berperan sebagai pengolah bahan mentah kelapa sawit untuk menghasilkan minyak sawit (CPO) dan

Lebih terperinci

BAB III PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB III PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA BAB III PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 3.1. PRAKTEK PEMELIHARAAN PADA PAPER MACHINE. Mesin Kertas atau Paper Machine no.2 yang ada pada PT INDAH KIAT Pulp & Paper Tbk. Tangerang, adalah mesin kertas yang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan teknologi yang semakin pesat memacu industri-industri terus berusaha meningkatkan kualitas dan kuantitas produk yang dihasilkannya. Dalam bidang industri

Lebih terperinci

Trainer Agri Group Tier-2

Trainer Agri Group Tier-2 No HP : 082183802878 PERAWATAN / MAINTENANCE kegiatan untuk memelihara atau menjaga fasilitas atau peralatan mesin kegiatan pemeliharaan, perbaikan penyesuaian, maupun penggantian sebagian peralatan yang

Lebih terperinci

CORRECTIVE MAINTENANCE

CORRECTIVE MAINTENANCE CORRECTIVE MAINTENANCE Definisi Kegiatan Pemeliharaan Kegiatan pemeliharaan pada dasarnya dapat dibagi menjadi dua bagian yaitu kegiatan pemeliharaan terencana dan kegiatan pemeliharaan tak terencana.

Lebih terperinci

MAKALAH PERAWATAN. Disusun oleh : Elisa Guntur Chrisardy (26) Tsalis Ahmad Fauzi (27)

MAKALAH PERAWATAN. Disusun oleh : Elisa Guntur Chrisardy (26) Tsalis Ahmad Fauzi (27) 26 MAKALAH PERAWATAN 27 Disusun oleh : Elisa Guntur Chrisardy 14050524057 (26) Tsalis Ahmad Fauzi 14050524060 (27) S1 PENDIDIKAN TEKNIK MESIN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA 2017

Lebih terperinci

Sistem Manajemen Maintenance

Sistem Manajemen Maintenance Sistem Manajemen Maintenance Pembukaan Yang dimaksud dengan manajemen maintenance modern bukan memperbaiki mesin rusak secara cepat. Manajemen maintenance modern bertujuan untuk menjaga mesin berjalan

Lebih terperinci

LAMPIRAN HASIL WAWANCARA. 1. PT. Mega Daya bergerak dalam bidang apa?

LAMPIRAN HASIL WAWANCARA. 1. PT. Mega Daya bergerak dalam bidang apa? LAMPIRAN HASIL WAWANCARA 1. PT. Mega Daya bergerak dalam bidang apa? PT. Mega Daya bergerak dalam bidang electrical rotating services untuk semua tipe generator. 2. Kapan PT. Mega Daya berdiri? PT. Mega

Lebih terperinci

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh. Gelar Sarjana Teknik Jurusan Teknik Industri Fakultas Teknik. Universitas Muhammadiyah Surakarta

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh. Gelar Sarjana Teknik Jurusan Teknik Industri Fakultas Teknik. Universitas Muhammadiyah Surakarta NASKAH PUBLIKASI ILMIAH PERENCANAAN PEMELIHARAAN MESIN POMPA GILINGAN SAUS DENGAN METODE MARKOV CHAIN UNTUK MINIMASI BIAYA PEMELIHARAAN ( Studi Kasus : PT. Lombok Gandaria, Unit Maintenance) Diajukan Sebagai

Lebih terperinci

BAB V ANALISA. pengambilan keputusan untuk menyelesaikan permasalahan.

BAB V ANALISA. pengambilan keputusan untuk menyelesaikan permasalahan. BAB V ANALISA Dari hasil pengumpulan dan pengolahan data pada bab sebelumnya maka selanjutnya dilakukan analisa. Analisa yang dilakukan harus lebih terarah sehingga hasilnya menjadi baik dan benar. Atas

Lebih terperinci

PREVENTIVE MAINTENANCE

PREVENTIVE MAINTENANCE PREVENTIVE MAINTENANCE ABSTRAK Gangguan yang terjadi selama proses produksi atau aktivitas rutin lain akibat dari terjadinya kerusakan pada mesin atau fasilitas kerja lainnya, harus dicegah sedini mungkin.

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 13 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Total Productive Maintenance Total Productive Maintenance (TPM) adalah teknik silang fungsional yang melibatkan beberapa bagian fungsional perusahaan bukan hanya pada Bagian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dapat diperpanjang dengan melakukan pemeriksaan dan perbaikan yang

BAB I PENDAHULUAN. dapat diperpanjang dengan melakukan pemeriksaan dan perbaikan yang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Masalah Secara alamiah tidak ada barang atau benda yang dibuat oleh manusia yang tidak mengalami kerusakan, tetapi usia kegunaan dari barang tersebut dapat diperpanjang

Lebih terperinci

Norma Pemeliharaan + (B)

Norma Pemeliharaan + (B) Norma Pemeliharaan No. Nama Mesin/ Peralatan Harian (A) + (B) MIngguan (A) + (B) Bulanan (B) Tahunan (B) STANDAR PEMELIHARAAN (General & Preventive Maintenance) INSTALASI PABRIK 1. STASIUN PENERIMAAN BUAH

Lebih terperinci

MANAJEMEN PEMELIHARAAN MESIN

MANAJEMEN PEMELIHARAAN MESIN DIKTAT KULIAH MANAJEMEN PEMELIHARAAN MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS DARMA PERSADA 2007 DIKTAT KULIAH MANAJEMEN PEMELIHARAAN MESIN Disusun : ASYARI DARYUS Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik Universitas

Lebih terperinci

SKRIPSI. Disusun Oleh : VIDIANTORO NPM :

SKRIPSI. Disusun Oleh : VIDIANTORO NPM : PERENCANAAN DAN PEMELIHARAAN PERALATAN BATCHING PLANT OPERATION DENGAN METODE MARKOV CHAIN UNTUK MEMINIMUMKAN BIAYA PERAWATAN DI PT UNIVENUS - SIDOARJO SKRIPSI Disusun Oleh : VIDIANTORO NPM : 0632010179

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN Pengertian Manajemen Produksi Dalam kehidupan sehari-hari setiap orang menggunakan berbagai jenis barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, dan tentu saja barangbarang dan

Lebih terperinci

Dengan memanfaatkan prosedur maintenance yang baik, dimana terjadi koordinasi yang baik antara bagian produksi dan maintenance maka akan diperoleh:

Dengan memanfaatkan prosedur maintenance yang baik, dimana terjadi koordinasi yang baik antara bagian produksi dan maintenance maka akan diperoleh: Preventive maintenance adalah suatu pengamatan secara sistematik disertai analisis teknis-ekonomis untuk menjamin berfungsinya suatu peralatan produksi dan memperpanjang umur peralatan yang bersangkutan.

Lebih terperinci

PERENCANAAN PERAWATAN PREVENTIVE DAN CORRECTIVE PADA KOMPONEN SISTEM HIDROLIK EXCAVATOR KOMATSU PC200-8

PERENCANAAN PERAWATAN PREVENTIVE DAN CORRECTIVE PADA KOMPONEN SISTEM HIDROLIK EXCAVATOR KOMATSU PC200-8 PERENCANAAN PERAWATAN PREVENTIVE DAN CORRECTIVE PADA KOMPONEN SISTEM HIDROLIK EXCAVATOR KOMATSU PC200-8 Aulia Firdaus 1, Turmizi 2, Ariefin 2 1 Mahasiswa Prodi D-IV Teknik Mesin Produksi dan Perawatan

Lebih terperinci

KERJA PRAKTEK BAB III PEMBAHASAN. 3. Sistem Kerja Dan Pemeliharaan Governor Pada Pesawat Dakota

KERJA PRAKTEK BAB III PEMBAHASAN. 3. Sistem Kerja Dan Pemeliharaan Governor Pada Pesawat Dakota BAB III PEMBAHASAN 3. Sistem Kerja Dan Pemeliharaan Governor Pada Pesawat Dakota 3.1 Dasar Pengertian Governor Governor adalah suatu benda atau alat penggerak mekanik variable propeller pada pesawat untuk

Lebih terperinci

OPERASIONAL DAN PERAWATAN MESIN CARTONING C2404 DI PT. KALBE FARMA Tbk

OPERASIONAL DAN PERAWATAN MESIN CARTONING C2404 DI PT. KALBE FARMA Tbk OPERASIONAL DAN PERAWATAN MESIN CARTONING C2404 DI PT. KALBE FARMA Tbk Nama : Rifqi Anggriawan NPM : 26412349 Jurusan : Teknik Mesin Pembimbing : Doddi Yuniardi, ST., MT LATAR BELAKANG MASALAH Mesin Cartoning

Lebih terperinci

suatu obyek, sehingga diharapkan dapat berfungsi secara maksimal sesuai dengan

suatu obyek, sehingga diharapkan dapat berfungsi secara maksimal sesuai dengan BAB III PEMELIHARAAN BERKALA PADA Quay Crane Container (QCC) 3.1. Teori singkat Perawatan Perawatan adalah segala sesuatu yang dilakukan untuk mencegah kerusakan terhadap suatu obyek, sehingga diharapkan

Lebih terperinci

BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN 41 BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN Start Alat berat masuk ke Workshop Pengecekan sistem hidrolik secara keseluruhan komponen Maintenance Service kerusakan Ganti oli Ganti filter oli Ganti hose hidrolik

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. mesin kerja. Pompa berfungsi untuk merubah energi mekanis (kerja putar poros)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. mesin kerja. Pompa berfungsi untuk merubah energi mekanis (kerja putar poros) BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Pompa Pompa adalah salah satu mesin fluida yang termasuk dalam golongan mesin kerja. Pompa berfungsi untuk merubah energi mekanis (kerja putar poros) menjadi energi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pabrik Kelapa Sawit (PKS) merupakan sebuah unit produksi yang memelukan sumber energi yang besar untuk menggerakkan mesin-mesin serta peralatan lain yang memerlukan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pendahuluan Total Productive Maintenance (TPM) merupakan salah satu konsep inovasi dari Jepang, dan Nippondenso adalah perusahaan pertama yang menerapkan dan mengembangkan konsep

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Sejarah Perkembangan Maintenance (perawatan) tahun 1950 dengan menggunakan sistem PM (Preventive Maintenance).

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Sejarah Perkembangan Maintenance (perawatan) tahun 1950 dengan menggunakan sistem PM (Preventive Maintenance). 18 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sejarah Perkembangan Maintenance (perawatan) Perawatan (maintenance) pertama sekali dipopulerkan di Jepang pada tahun 1950 dengan menggunakan sistem PM (Preventive Maintenance).

Lebih terperinci

Manajemen Persediaan. Manajemen Pembelian. Dinar Nur Affini, SE., MM. Modul ke: Fakultas Ekonomi & Bisnis. Program Studi Manajemen

Manajemen Persediaan. Manajemen Pembelian. Dinar Nur Affini, SE., MM. Modul ke: Fakultas Ekonomi & Bisnis. Program Studi Manajemen Manajemen Persediaan Modul ke: Manajemen Pembelian Fakultas Ekonomi & Bisnis Dinar Nur Affini, SE., MM. Program Studi Manajemen www.mercubuana.ac.id Manajemen Pembelian Manajemen Pembelian Manajemen pembelian

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Dump Truck 2.1.1 Pengertian Dump Truck BAB II LANDASAN TEORI Dump truck merupakan alat berat yang berfungsi untuk mengangkut atau memindahkan material pada jarak menengah sampai jarak jauh (> 500m).

Lebih terperinci

STUDI PEMELIHARAAN PABRIK PADA PABRIK KELAPA SAWIT DI PTPN IV KEBUN PABATU

STUDI PEMELIHARAAN PABRIK PADA PABRIK KELAPA SAWIT DI PTPN IV KEBUN PABATU Jurnal Dinamis Vol. I, No. 5, Juni 29 ISSN 216-7492 STUDI PEMELIHARAAN PABRIK PADA PABRIK KELAPA SAWIT DI PTPN IV KEBUN PABATU Alfian Hamsi Staf pengajar Departemen Teknik FT.USU ABSTRAK Kelangsungan proses

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Mesin-mesin Kantor Mesin kantor merupakan salah satu alat penunjang untuk menyelesaikan suatu pekerjaan dengan efesien. Mesin-mesin kantor adalah sebuah alat yang

Lebih terperinci

Mempelajari Manajemen Pemeliharaan Mesin Filling Betadine Pada PT Mahakam Beta Farma. Disusun Oleh : Fazri Akbar ( )

Mempelajari Manajemen Pemeliharaan Mesin Filling Betadine Pada PT Mahakam Beta Farma. Disusun Oleh : Fazri Akbar ( ) Mempelajari Manajemen Pemeliharaan Mesin Filling Betadine Pada PT Mahakam Beta Farma Disusun Oleh : Fazri Akbar (32411755) Latar Belakang Kelancaran Proses Produksi Mesin Manajemen Pemeliharaan Perumusan

Lebih terperinci

PENGUJIAN DAN PERHITUNGAN PERFORMA MESIN KOMATSU SA12V140-1 SETELAH PROSES REMANUFACTURING

PENGUJIAN DAN PERHITUNGAN PERFORMA MESIN KOMATSU SA12V140-1 SETELAH PROSES REMANUFACTURING 6 PENGUJIAN DAN PERHITUNGAN PERFORMA MESIN KOMATSU SA12V140-1 SETELAH PROSES REMANUFACTURING Hendro Purwono 1* dan Thomas Djunaedi 2 1 Jurusan D3 Perawatan Alat Berat, Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. menggunakan berbagai jenis barang dan jasa seperti komunikasi untuk kebutuhan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. menggunakan berbagai jenis barang dan jasa seperti komunikasi untuk kebutuhan BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Manajemen Operasional Dalam kehidupan sehari-hari setiap orang ataupun setiap perusahaan menggunakan berbagai jenis barang dan jasa seperti komunikasi untuk kebutuhan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN EVALUASI

BAB IV HASIL DAN EVALUASI BAB IV HASIL DAN EVALUASI 4.1. Prosedur Kerja Praktek Prosedur kerja praktek yang diterapkan dalam pengumpulan data data yang diperlukan untuk penyelesaian laporan kerja praktek ini baik di dalam memperoleh

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara LAMPIRAN PEMBAGIAN TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB PT. MAHOGANY LESTARI 1. Direktur Direktur merupakan pimpinan tertinggi dalam perusahaan yang bertanggung jawab terhadap seluruh kegiatan operasional perusahaan

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Manajemen 3.1.1 Definisi Manajemen Definisi manajemen sangat luas, sehingga pada faktanya tidak ada defenisi yang digunakan secara konsisten oleh semua orang. Adapun bebrapa

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN. perkecil ukurannya sebesar ton per bulan. Sedangkan kemampuan

BAB V PEMBAHASAN. perkecil ukurannya sebesar ton per bulan. Sedangkan kemampuan BAB V PEMBAHASAN PT Nan Riang mempunyai target produksi batubara yang akan di perkecil ukurannya sebesar 25000 ton per bulan. Sedangkan kemampuan produksi yang ada pada saat ini pada site ampelu adalah

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Taufik Hidayat

KATA PENGANTAR. Taufik Hidayat KATA PENGANTAR D alam rangka peningkatan kualitas maintenance, khususnya operator PH, maka perlu kiranya dibuatkan buku panduan yang berisi tentang peralatan yang menjadi tanggung jawabnya - dalam hal

Lebih terperinci

BAB III TINJAUAN PUSTAKA

BAB III TINJAUAN PUSTAKA BAB III TINJAUAN PUSTAKA 3.1 MOTOR DIESEL Motor diesel adalah motor pembakaran dalam (internal combustion engine) yang beroperasi dengan menggunakan minyak gas atau minyak berat sebagai bahan bakar dengan

Lebih terperinci

BAB V ANALISA HASIL Analisis Perhitungan Overall Equipment Effectiveness (OEE)

BAB V ANALISA HASIL Analisis Perhitungan Overall Equipment Effectiveness (OEE) 48 BAB V ANALISA HASIL 5.1. Analisis Perhitungan Overall Equipment Effectiveness (OEE) Analisis perhitungan overall equipment effectiveness di PT. Inkoasku dilakukan untuk melihat tingkat efektivitas penggunaan

Lebih terperinci

BAB V ANALISIS PEMECAHAN MASALAH Analisis Perhitungan Overall Equipmenteffectiveness (OEE).

BAB V ANALISIS PEMECAHAN MASALAH Analisis Perhitungan Overall Equipmenteffectiveness (OEE). BAB V ANALISIS PEMECAHAN MASALAH 5.1. Analisis Perhitungan Overall Equipmenteffectiveness (OEE). Analisis perhitungan overall equipment effectiveness pada PT. Selamat Sempurna Tbk. dilakukan untuk melihat

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sejarah Perkembangan Pemeliharaan (Maintenance) Pada generasi I, sebelum perang dunia II pemeliharaan peralatan di Jepang menggunakan cara pemeliharaan lama (metode klasik)

Lebih terperinci

BAB III TINJAUAN PUSTAKA. Kualitas baik Harga pantas Di produksi dan diserahkan ke konsumen dalam waktu yang cepat.

BAB III TINJAUAN PUSTAKA. Kualitas baik Harga pantas Di produksi dan diserahkan ke konsumen dalam waktu yang cepat. 21 BAB III TINJAUAN PUSTAKA 3.1 PERAWATAN Perawatan di suatu industri merupakan salah satu faktor yang penting dalam mendukung suatu proses produksi yang mempunyai daya saing di pasaran. Produk yang dibuat

Lebih terperinci

PERAWATAN PERALATAN MEKANIK UNIT SEMENTASI

PERAWATAN PERALATAN MEKANIK UNIT SEMENTASI ABSTRAK PERAWATAN PERALATAN MEKANIK UNIT SEMENTASI Suparno Pusat Teknologi Limbah Radoaktif-BATAN PERAWATAN PERALATAN MEKANIK UNIT SEMENTASI. Pada Tahun Anggaran 2012 telah dilakukan perawatan peralatan

Lebih terperinci

BAB V ANALISIS. Total Waktu (menit)

BAB V ANALISIS. Total Waktu (menit) BAB V ANALISIS 5.1 Analisis Availability Rate Availability Rate mencerminkan seberapa besar waktu loading time yang tersedia yang digunakan disamping yang terserap oleh down time losses. Berikut adalah

Lebih terperinci

BAB III PERAWATAN MESIN BUBUT PADA PT.MITSUBA INDONESIA

BAB III PERAWATAN MESIN BUBUT PADA PT.MITSUBA INDONESIA BAB III PERAWATAN MESIN BUBUT PADA PT.MITSUBA INDONESIA 3.1 Mesin Bubut Mesin bubut adalah mesin yang dibuat dari logam, gunanya untuk membentuk benda kerja dengan cara menyayat, gerakan utamanya adalah

Lebih terperinci

Bab IV ANALISIS DAN HASIL

Bab IV ANALISIS DAN HASIL Bab IV ANALISIS DAN HASIL 4.1 Efektifitas dan Efisiensi Penilaian Kinerja Suatu kinerja dikatakan efektif bila dapat diselesaikan dalam waktu yang tepat atau lebih cepat dari perkiraan target penyelesaian

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Definisi = Pendapatan bersih perusahaan. persentase modal yang balik dalam usaha.

LAMPIRAN. Definisi = Pendapatan bersih perusahaan. persentase modal yang balik dalam usaha. LAMPIRAN 1. Net Income Definisi = Pendapatan bersih perusahaan Sumber = Balance Sheet = 20% 2. Return On Investment Definisi = Persentase tingkat pendapatan terhadap investasi yang menunjukkan persentase

Lebih terperinci

Manajemen Montir dalam Perbaikan Mesin berdasarkan Simulasi Discrete-Event (Studi Kasus: PT. ISTW Semarang)

Manajemen Montir dalam Perbaikan Mesin berdasarkan Simulasi Discrete-Event (Studi Kasus: PT. ISTW Semarang) Manajemen Montir dalam Perbaikan Mesin berdasarkan Simulasi Discrete-Event (Studi Kasus: PT. ISTW Semarang) Singgih Saptadi, Zainal Fanani, Bambang Kurniawan Program Studi Teknik Industri Universitas Diponegoro

Lebih terperinci

BAB III PEMBAHASAN MASALAH Pembahasan Masalah Pada Sistem Kopling Avanza 1300cc

BAB III PEMBAHASAN MASALAH Pembahasan Masalah Pada Sistem Kopling Avanza 1300cc BAB III PEMBAHASAN MASALAH 3.1. Pembahasan Masalah Pada Sistem Kopling Avanza 1300cc Jika kerusakan terjadi yang tidak ditentukan oleh tabel berikut atau tidak dapat ditelusuri kembali ke penyebab tertentu,

Lebih terperinci

PENERAPAN RELIABILITY CENTERED MAINTENANCE (RCM) DALAM MERENCANAKAN KEGIATAN PEMELIHARAAN MESIN PRODUKSI PADA PABRIK X

PENERAPAN RELIABILITY CENTERED MAINTENANCE (RCM) DALAM MERENCANAKAN KEGIATAN PEMELIHARAAN MESIN PRODUKSI PADA PABRIK X PENERAPAN RELIABILITY CENTERED MAINTENANCE (RCM) DALAM MERENCANAKAN KEGIATAN PEMELIHARAAN MESIN PRODUKSI PADA PABRIK X Ida Bagus Suardika Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknologi Industri, Institut

Lebih terperinci

40 DAFTAR PUSTAKA Bogasari. (2014). Logo dan produk Bogasari. Diambil dari website: http://www. bogasari.com/product Bogasari JA. (2014). Operating And Maintenance Manual PREMIER TECH CRONOS PTK-2700.

Lebih terperinci

BAB V ANALISA PEMECAHAN MASALAH

BAB V ANALISA PEMECAHAN MASALAH BAB V ANALISA PEMECAHAN MASALAH 5.1 Analisa Perhitungan Overall Equipment Effectiveness (OEE) Analisa perhitungan Overall Equipment Effectiveness di PT. Gramedia Printing Group dilakukan untuk melihat

Lebih terperinci

Bab I Pendahuluan I.1 Latar Belakang

Bab I Pendahuluan I.1 Latar Belakang Bab I Pendahuluan I.1 Latar Belakang PT. Agronesia divisi INKABA (Industri Karet Bandung) adalah salah satu perusahaan BUMD (Badan Usaha Milik Daerah) Provinsi Jawa Barat yang bergerak di bidang produksi

Lebih terperinci

PERAWATAN INSTALASI PENGOLAHAN LIMBAH RADIOAKTIF. Purwantara Pusat Teknologi Limbah Radioaktif

PERAWATAN INSTALASI PENGOLAHAN LIMBAH RADIOAKTIF. Purwantara Pusat Teknologi Limbah Radioaktif PERAWATAN INSTALASI PENGOLAHAN LIMBAH RADIOAKTIF Purwantara Pusat Teknologi Limbah Radioaktif ABSTRAK Instalasi pengolahan limbah radioaktif telah berdiri sejak 5 Desember 1988. Untuk kelangsungan operasional

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara LAMPIRAN Universitas Sumatera Utara Lampiran I : Uraian Tugas dan Tanggung Jawab PT. Sinar Makmur 1. Direktur Direktur merupakan pimpinan tertinggi dalam perusahaan yang bertanggung jawab terhadap seluruh

Lebih terperinci

PERAWATAN PERALATAN PROSES SEMENTASI. Suparno Pusat Teknologi Limbah Radoaktif

PERAWATAN PERALATAN PROSES SEMENTASI. Suparno Pusat Teknologi Limbah Radoaktif PERAWATAN PERALATAN PROSES SEMENTASI Suparno Pusat Teknologi Limbah Radoaktif ABSTRAK PERAWATAN PERALATAN PROSES UNIT SEMENTASI. Pada Tahun Anggaran 2005 telah dilakukan perawatan peralatan proses Unit

Lebih terperinci

BAB III PROSES PERAKITAN KOMPRESOR SHARK L.1/2 HP. mesin dan metode. Sistem manufaktur terbagi menjadi 2, yaitu :

BAB III PROSES PERAKITAN KOMPRESOR SHARK L.1/2 HP. mesin dan metode. Sistem manufaktur terbagi menjadi 2, yaitu : BAB III PROSES PERAKITAN KOMPRESOR SHARK L.1/2 HP 3.1. SISTEM MANUFAKTUR 3.1.1. JENIS SISTEM MANUFAKTUR Proses manufaktur merupakan suatu proses perubahan bentuk dari bahan baku atau bahan setengah jadi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menyebabkan persaingan yang terjadi di pasar menjadi semakin ketat, terlebih lagi pada

BAB I PENDAHULUAN. menyebabkan persaingan yang terjadi di pasar menjadi semakin ketat, terlebih lagi pada BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perekonomian yang selalu bergejolak, tak terkecuali perekonomian di Indonesia, menyebabkan persaingan yang terjadi di pasar menjadi semakin ketat, terlebih

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara LAMPIRAN LAMPIRAN I 1. Manajer Tugas dan tanggung jawab Manajer yaitu: a. Menandatangani dan mengecek dokumen, formulir dan laporan sesuai dengan sistem prosedur yang berlaku. b. Mengkoordinasikan penyusunan

Lebih terperinci

BAB III AKTIFITAS MINGGUAN KERJA PRAKTEK Minggu Pertama (18 Agustus Agustus 2015) AKTIFITAS MINGGUAN KERJA PRAKTEK

BAB III AKTIFITAS MINGGUAN KERJA PRAKTEK Minggu Pertama (18 Agustus Agustus 2015) AKTIFITAS MINGGUAN KERJA PRAKTEK BAB III 3.1. Minggu Pertama (18 Agustus 2015 22 Agustus 2015) Hari Selasa (18 Agustus 21 Agustus 2015) Pada tanggal 18-21 Agustus penulis hanya melakukan perkenalan terhadap seluruh staff di PT. Cipta

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara LAMPIRAN PEMBAGIAN TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB Pembagian tugas dan tanggung jawab dari masing-masing jabatan pada PT. Intan Suar Kartika adalah sebagai berikut: 1. Dewan Komisaris a. Menentukan visi dan misi

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara LAMPIRAN Universitas Sumatera Utara Proses pembagian tugas pada lantai produksi dibagi menjadi 17 bagian, yaitu: 1. Direktur a. Merencanakan arah, strategi, dan kebijakan perusahaan dalam rangka mencapai

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. Food Industries yang akan dibahas antara lain adalah: a) Tahapan audit yang dilakukan (survei pendahuluan dan evaluasi sistem

BAB IV PEMBAHASAN. Food Industries yang akan dibahas antara lain adalah: a) Tahapan audit yang dilakukan (survei pendahuluan dan evaluasi sistem BAB IV PEMBAHASAN Dalam bab ini, audit operasional atas fungsi produksi pada PT Dunia Daging Food Industries yang akan dibahas antara lain adalah: a) Tahapan audit yang dilakukan (survei pendahuluan dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Penyusunan tugas akhir ini terinspirasi berawal dari terjadinya kerusakan

BAB I PENDAHULUAN. Penyusunan tugas akhir ini terinspirasi berawal dari terjadinya kerusakan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penyusunan tugas akhir ini terinspirasi berawal dari terjadinya kerusakan pada mesin boiler satu burner dengan dua bahan bakar natural gas dan solar bekapasitas

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Medan, April 2016 Penulis. Ir. Hj. Ninny Siregar, M.Si

KATA PENGANTAR. Medan, April 2016 Penulis. Ir. Hj. Ninny Siregar, M.Si KATA PENGANTAR Penyusunan bahan Modul Sistem Produksi ini bertujuan untuk memberikan kemudahan bagi mahasiswa untuk mengikuti dan memahami mata kuliah Sistem Produksi. Mata kuliah Sistem Produksi yang

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara LAMPIRAN Universitas Sumatera Utara Lampiran I : Uraian Tugas dan Tanggung Jawab CV. Mitra Lestari Plastik 1. Komisaris Adapun tugas Komisaris adalah sebagai berikut : a. Menerima laporan pertanggung jawaban

Lebih terperinci

Perencanaan Produksi SAP ERP

Perencanaan Produksi SAP ERP Materi #8 Perencanaan Produksi SAP ERP 2 6623 - Taufiqur Rachman 1 Sales Forecasting 3 Peramalan Penjualan dapat menggunakan data tahun lalu dikombinasikan dengan target keuangan dan inisiatif marketing

Lebih terperinci

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Flow Process PT. ADM divisi Stamping Plant Start Press Line IRM 2A Line Single Part 3B Line Logistik PPC 4A Line Press Inspection Door Assy Inspection Dies Maintenance

Lebih terperinci

BAB 2 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB 2 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB 2 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT. Kadujaya Perkasa didirikan pada tahun 1982 dan berlokasi di Tangerang. PT. Kadujaya Perkasa merupakan perusahaan yang memproduksi barang barang

Lebih terperinci

ANALISIS EFEKTIVITAS PERALATAN PRODUKSI PADA PT. BAHARI DWIKENCANA LESTARI KABUPATEN ACEH TAMIANG

ANALISIS EFEKTIVITAS PERALATAN PRODUKSI PADA PT. BAHARI DWIKENCANA LESTARI KABUPATEN ACEH TAMIANG ANALISIS EFEKTIVITAS PERALATAN PRODUKSI PADA PT. BAHARI DWIKENCANA LESTARI KABUPATEN ACEH TAMIANG Dewi Mulyati Jurusan Teknik Manajemen Industri, Fakultas Teknik Universitas Serambi Mekkah Banda Aceh,

Lebih terperinci

3. BAB III LANDASAN TEORI

3. BAB III LANDASAN TEORI 3. BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Perawatan (Maintenance) 3.1.1 Definisi Perawatan (Maintenance) Definisi Perawatan menurut Jay Heizer dan Barry Render (2001), adalah segala kegiatan yang di dalamnya adalah

Lebih terperinci

LAPORAN KERJA PRAKTEK BAB III LANDASAN TORI. kedua manajemen sebagai kolektivitas orang-orang yang melakukan aktivitas manajemen dan

LAPORAN KERJA PRAKTEK BAB III LANDASAN TORI. kedua manajemen sebagai kolektivitas orang-orang yang melakukan aktivitas manajemen dan BAB III LANDASAN TORI 3.1 Pengertian Manajemen Produksi Pengertian manajemen produksi tidak terlepas dari pengertian manajemen. Istilah manajemen mengandung tiga pengertian yaitu pertama manajemen sebagai

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 28 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pemeliharaan (Maintenance) 2.1.1 Pengertian Pemeliharaan (Maintenance) Beberapa definisi pemeliharaan (maintenance) menurut para ahli: Menurut Patrick (2001, p407), maintenance

Lebih terperinci

BAB IV BAGIAN PENTING MODIFIKASI

BAB IV BAGIAN PENTING MODIFIKASI 75 BAB IV BAGIAN PENTING MODIFIKASI Pada bab IV ada beberapa hal penting yang akan disampaikan terkait dengan perancangan modifikasi sistem kontrol panel mesin boiler ini, terutama mengenai penggantian,

Lebih terperinci

BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN 37 BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN 4.1 ALUR PROSES Tujuan Untuk menjelaskan standar operasional umum di Mold Maintenance Group. Ruang Lingkup Mencakup mold issuing, mold returning, penerimaan mold problem,

Lebih terperinci

Tabel I-1 Aktivitas operasional Alat Berat CV Kurnia Gemilang. Jenis Pekerjaan. Komatsu Type PC Sumber : CV Kurnia Gemilang

Tabel I-1 Aktivitas operasional Alat Berat CV Kurnia Gemilang. Jenis Pekerjaan. Komatsu Type PC Sumber : CV Kurnia Gemilang BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang CV Kurnia Gemilang merupakan perusahaan yang bergerak di bidang jasa penyediaan alat berat untuk pekerjaan penggalian material pasir dan batu atau pertambangan galian

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis data kualitatif. Analisis

III. METODE PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis data kualitatif. Analisis 26 III. METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis data kualitatif. Analisis data dilakukan secara deskriptif dengan cara menjelaskan fakta yang ada dilapangan

Lebih terperinci

OPTIMALISASI INTERVAL WAKTU PENGGANTIAN KOMPONEN MESIN PACKER TEPUNG TERIGU KEMASAN 25 KG DI PT X

OPTIMALISASI INTERVAL WAKTU PENGGANTIAN KOMPONEN MESIN PACKER TEPUNG TERIGU KEMASAN 25 KG DI PT X OPTIMALISASI INTERVAL WAKTU PENGGANTIAN KOMPONEN MESIN PACKER TEPUNG TERIGU KEMASAN 25 KG DI PT X Sutanto 1) dan Abdullah Shahab 2) 1,2) Program Studi Magister Manajemen Teknologi, Institut Teknologi Sepuluh

Lebih terperinci

STEAM TURBINE. POWER PLANT 2 X 15 MW PT. Kawasan Industri Dumai

STEAM TURBINE. POWER PLANT 2 X 15 MW PT. Kawasan Industri Dumai STEAM TURBINE POWER PLANT 2 X 15 MW PT. Kawasan Industri Dumai PENDAHULUAN Asal kata turbin: turbinis (bahasa Latin) : vortex, whirling Claude Burdin, 1828, dalam kompetisi teknik tentang sumber daya air

Lebih terperinci

BAB III TINJAUAN PUSTAKA

BAB III TINJAUAN PUSTAKA 12 BAB III TINJAUAN PUSTAKA 3.1 PEMELIHARAAN DAN PERAWATAN (MAINTENANCE) 3.1.1 Definisi Pemeliharaan Dan Perawatan Pemeliharaan dan perawatan (maintenance) adalah suatu kombinasi dari berbagai tindakan

Lebih terperinci

BAB 2 GAMBARAN UMUM OBJEK

BAB 2 GAMBARAN UMUM OBJEK BAB 2 GAMBARAN UMUM OBJEK 2.1 Sejarah Perusahaan Perusahaan PT. JNS Jaya Motor atau dikenal dengan bengkel JNS Body Repair Specialist berdiri pada tahun 1988. Bengkel ini khusus melayani pelanggan yang

Lebih terperinci

BAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA

BAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA 28 BAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA 4.1 Identifikasi masalah Pada bagian produksi di Stamping Plant PT. Astra Daihatsu Motor, banyak masalah yang muncul berkaitan dengan kualitas yang dihasilkan

Lebih terperinci