PERAWATAN PERALATAN MEKANIK UNIT SEMENTASI
|
|
- Ida Darmali
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 ABSTRAK PERAWATAN PERALATAN MEKANIK UNIT SEMENTASI Suparno Pusat Teknologi Limbah Radoaktif-BATAN PERAWATAN PERALATAN MEKANIK UNIT SEMENTASI. Pada Tahun Anggaran 2012 telah dilakukan perawatan peralatan mekanik Unit Sementasi yang meliputi perawatan fisik, peran dan penggantian suku cadang mekanik serta penyusunan program perawatan peralatan mekanik Unit Sementasi. Perawatan peralatan ini bertujuan untuk memaksimalkan kemampuan peralatan mekanik Unit Sementasi yang telah beroperasi cukup lama sehingga proses imobilisasi limbah cair dan semi cair dapat berjalan lancar. Perawatan dilakukan dengan cara preventif dan korektif yaitu pemeriksaan fisik secara langsung (visual dan menggunakan alat ukur bantu), pemanasan berkala, penggantian spare part dan peran. Hasil yang diperoleh berupa program perawatan berkala terhadap 28 kelompok peralatan mekanik, pembersihan fisik alat, penggantian dan penambahan pelumas, peran, penggantian spare part dan pemanasan peralatan berkala. Dari hasil perawatan peralatan mekanik unit sementasi tersebut telah berhasil melakukan proses imobilisasi limbah semi cair (sludge) sebanyak 6 shell beton 950 liter dengan lancar. Kata kunci : perawatan, peralatan mekanik, sementasi ABSTRACT MECHANICAL EQUIPMENT MAINTENANCE UNIT CEMENTATION. In Fiscal Year 2012 has been taken care of mechanical equipment Cementation Unit that includes physical care, repair and replacement of mechanical parts and mechanical equipment maintenance programming Cementation Unit. Maintenance equipment is intended to maximize the ability of mechanical equipment Cementation Unit that has operated long enough for the immobilization of liquid and semi-liquid waste can run smoothly. Treatment is done by preventive and corrective namely direct physical examination (visual aids and using a measuring instrument), periodic operation, replacement of spare parts and repairs. The results obtained in the form of a regular maintenance program to the 28 groups of mechanical equipment, physical cleaning tools, replacing or adding lubricants, repair, replacement spare parts and operation equipment regularly. From the results of mechanical equipment maintenance cementation unit has managed to make the process of immobilization semi liquid waste (sludge) as liters of concrete shell smoothly. Keywords: maintenance, mechanical equipment, cementation PENDAHULUAN Unit Sementasi sebagai bagian dari Sub Bidang Pengolahan Limbah Cair (PLC) Bidang Pengolahan Limbah (BPL) Pusat Teknologi Limbah Radioaktif (PTLR) merupakan salah satu unit penting dalam rangkaian pengelolaan limbah radioaktif khususnya pada pengolahan limbah radioaktif cair dan semi cair serta penyediaan material semen pasir kering untuk kegiatan imobilisasi pada unit lain. Hal ini karena Unit Sementasi merupakan proses terakhir dari rangkaian pengolahan limbah radioaktif cair dan semi cair. Proses pengolahan limbah cair dan semi cair yang lebih dikenal dengan istilah proses imobilisasi merupakan proses pengungkungan limbah radioaktif cair atau semi cair dengan cara mencampurkan material kering berupa pasir dan semen 543
2 serta aditif kedalam shell 950 liter yang telah diisi oleh limbah radioaktif cair atau semi cair dengan volume tertentu ( limbah resin = 266 liter, limbah konsentrat 235 liter). [1,2,3] Untuk memperoleh tingkat homogen yang diinginkan, dilakukan pengadukan menggunakan pengaduk statis yang terdapat di ruang proses (hot cell) R Seluruh kegiatan proses pengolahan limbah dapat dikendalikan melalui panel pengendali proses sementasi yang terdapat di ruang R Pengendalian proses secara garis besar dibagi menjadi 3 (tiga) kelompok panel pengendali yaitu Panel I 33008, I dan I Panel I berfungsi sebagai panel pengendali untuk kegiatan penerimaan, pengiriman dan penakaran limbah cair atau semi cair. Panel I berfungsi sebagai pengendali proses homogenisasi. Panel I berfungsi sebagai pengendali pengiriman material kering yang terdiri dari pasir, semen dan aditif. [4] Panel pengendali ini berfungsi untuk mengendalikan motor, sistem pneumatic dan hidrolik sebagai penggerak peralatan mekanik yang berada di Unit Sementasi. Motor digunakan untuk menggerakan peralatan mekanik seperti screw conveyor, mixer, tool holder, trolley, exhaust fan, pompa dan stirrer. Pneumatik digunakan untuk menggerakan valve dan piston pendorong diptray, sedangkan hidrolik digunakan untuk menggerakan valve pada mixer. Dalam pelaksanaannya peralatan mekanik secara tidak langsung saling berhubungan satu sama lainnya. Apabila terjadi kegagalan pada salah satu peralatan mekanik tersebut maka proses pengolahan limbah konsentrat dan semi cair akan terganggu. Untuk itu perlu kegiatan yang mampu menjaga kondisi peralatan mekanik tersebut dalam keadaan prima. Program perawatan berkala menjadi satu pilihan yang tepat mengingat kondisi peralatan proses sementasi yang relatif telah memiliki masa operasi yang lama. Tujuan dari kegiatan perawatan peralatan mekanik Unit Sementasi adalah memperoleh kondisi peralatan mekanik yang maksimal dengan pertimbangan masa operasi peralatan yang sudah lama sehingga proses imobilisasi limbah radioaktif cair dan semi cair pada Unit Sementasi dapat dilaksanakan dengan lancar. DASAR TEORI Kegiatan perawatan mempunyai peranan yang sangat penting yaitu sebagai pendukung beroperasinya sistem sesuai yang dikehendaki serta dapat meminimalkan biaya atau kerugian kerugian yang ditimbulkan karena adanya kerusakan peralatan. Perawatan dapat dibagi menjadi beberapa macam, tergantung dari dasar yang dipakai untuk menggolongkannya, tetapi pada dasarnya terdapat dua kegiatan pokok dalam perawatan yaitu perawatan preventif yang dimaksud untuk menjaga keadaan peralatan sebelum peralatan itu rusak dan perawatan korektif yang dimaksud untuk memperi peralatan yang rusak. [5] 1. Perawatan preventif Perawatan pencegahan (preventive maintenance) merupakan pencegahan sistematis, penjadwalan berkala dengan interval tetap, dan melaksanakan pembersihan, pelumasan, serta peran mesin atau system dengan dan tepat waktu. Kegiatan ini dilakukan untuk mencgah timbulnya kerusakan dan menemukan kondisi yang dapat menyebabkan sistem mengalami kerusakan pada 544
3 saat dipergunakan dalam proses produksi. Dalam pelaksanaanya, kegiatan perawatan pencegahan dapat dibedakan atas dua macam, yaitu: Perawatan rutin (Routine Maintenance), kegiatan perawatan yang dilakukan secara rutin, misalnya setiap hari. Perawatan berkala (Periodic Maintenance), kegiatan perawatan yang dilakukan secara berkala dan dalam jagka waktu tertentu, misalnya setiap satu minggu sekali, hingga satu tahun sekali. Perawatan ini dapat dilakukan berdasarkan lamanya jam kerja mesin. 2. Perawatan korektif Perawatan peran (corrective maintenance) merupakan kegiatan yang dilakukan setelah komponen benar-benar telah mengalami kerusakan sehingga tidak dapat beroperasi. Kerusakan komponen ini biasanya akan ditandai dengan ditemukannya produk yang dihasilkan tidak sedikit mengalami kecacatan. Tujuan dari perawatan adalah untuk menjaga serta mempertahankan kelangsungan operasional dan kinerja system agar produksi dapat berjalan tanpa hambatan. Jika suatu sistem mengalami kerusakan maka akan memerlukan perawatan peran. TATA KERJA Bahan, peralatan dan waktu pelaksanaan Bahan yang digunakan terdiri cairan pembersih karat, pelumas, oli, grease, seal tape, selang hidrolik, selang pneumatik, majun dan lain-lain. Alat yang digunakan berupa toolkit mekanik, pompa oli atau grease, Tacometer, Alat ukur kebisingan, Alat ukur getaran, tang ampere, multi tester dan lain-lain. Kegiatan dilakukan pada Unit Sementasi Bidang Pengolahan Limbah Pusat Teknologi Limbah Radioaktif BATAN tahun anggaran Metode Perawatan peralatan mekanik menggunakan metode perawatan preventif dan korektif. Perawatan preventif dilakukan dengan cara pembersihan, pemeriksaan fisik secara langsung (visual dan menggunakan alat ukur), pemanasan berkala serta penggantian dan penambahan pelumas. Sedangkan untuk perawatan korektif dilakukan dengan cara penggantian spare part dan peran. Apabila diperlukan maka dapat juga dilakukan modifikasi peralatan proses agar lebih menunjang kelancaran proses imobilisasi. HASIL DAN PEMBAHASAN Pada tahun anggaran 2012 telah dilakukan perawatan peralatan mekanik Unit Sementasi terhadap 28 (dua puluh delapan) unit peralatan mekanik. Perawatan dilakukan oleh Tim Pemeliharaan yang beranggotakan petugas perawatan dari Sub Bidang Pengolahan Limbah Cair Bidang Pengolahan Limbah (BPL) dan petugas perawatan dari Bidang Operasi Sarana Penunjang (BOSP). Hasil yang diperoleh dari kegiatan perawatan tersebut adalah : 545
4 Hasil Perawatan Preventif Pelaksanaan perawatan preventif dilakukan terhadap 16 (enam belas) peralatan proses Unit Sementasi. Kegiatan perawatan ini meliputi pembersihan peralatan dari debu dan kotoran menggunakan majun dan cairan pembersih. Selain itu juga dilakukan pemeriksaan fisik peralatan, pemberian pelumas berupa oli atau grease serta dilakukan pengoperasian pemanasan secara individual dan berkala. Pemeriksaan fisik dilakukan dengan cara visual langsung maupun dengan bantuan instrumen seperti terlihat pada Gambar 1 dan 2. Gambar 1. Pengukuran Ampere motor screw dalam perawatan preventif Pengukuran ini dilakukan untuk memperoleh data motor penggerak berupa tegangan antar fasa (volt), arus (ampere), putaran (rpm), suhu ( o C) dan kebisingan (db). Dari data tersebut dilakukan perbandingan dengan data pada saat motor penggerak tersebut masih dalam kondisi baru. Dari hasil perbandingan tersebut akan diketahui bahwa apakah data yang diperoleh mengalami penyimpangan atau perbedaan yang signifikan sehingga perlu dilakukan langkah preventif. 546
5 Gambar 2. Pengukuran putaran dan kebisingan Motor Screw Hasil pelaksanaan perawatan preventif ditunjukan dalam Tabel I.1 sebagai berikut : Tabel 1. Hasil Perawatan Preventif NO PEMERIKSAAN KONDISI AKHIR KETERANGAN 1 Crane T R Berfungsi 2 Crane T R Berfungsi 3 Exhaust Fan R Berfungsi 4 Exhaust Fan R Berfungsi 5 Dust Colector Silo Semen 6 Exhaust C Exhaust C Screw T Silo Semen 9 Screw T Silo Aditif 10 Screw T Silo Pasir 11 Lid lifting T Tool Holder M Mixer M berfungsi 14 Diptray.1 15 Pintu Hot Cell Ruang Pintu Ruang Perawatan dilakukan dengan cara pembersihan, pemeriksaan fisik, pelumasan dan pengoperasian individual (pemanasan) 547
6 Dari Tabel 1 diatas diketahui bahwa peralatan Unit Sementasi yang telah dilakukan perawatan secara preventif didominasi oleh peralatan exhaust fan dan dust colector (5 unit peralatan), kemudian peralatan Screw (3 unit peralatan), Crane dan pintu ( masing-masing 2 unit peralatan), dan selanjutnya Lid lifting, Tool Holder, Mixer, Diptray ( masing-masing 1 unit peralatan). Perawatan Korektif Pelaksanaan perawatan korektif dilakukan terhadap 12 (dua belas) peralatan proses Unit Sementasi. Kegiatan perawatan ini meliputi kegiatan peran dan penggantian spare part serta dilakukan pengoperasian uji fungsi secara individual dan berkala. Perawatan dilakukan oleh Tim Pemeliharaan yang beranggotakan petugas perawatan dari Sub Bidang Pengolahan Limbah Cair Bidang Pengolahan Limbah (BPL), petugas perawatan dari Bidang Operasi Sarana Penunjang (BOSP) dan pihak ketiga (rekanan). Hasil pelaksanaan perawatan preventif ditunjukan dalam Tabel 2 sebagai berikut : Tabel 2. Hasil Perawatan Korektif NO PEMERIKSAAN 1 Pneumatic Valve V33101 Silo Semen 2 Pneumatic Valve V33102 Silo Aditif 3 Pneumatic Valve V33103 Silo Pasir 4 Pneumatic Valve V33104 Silo Penimbangan Semen/Aditif 5 Pneumatic Valve V33105 Silo Penimbangan Pasir 6 Penggetar/Pneumatic Vibrator Silo Penimbangan Semen/Aditif 7 Penggetar/ Pneumatic Vibrator Silo Penimbangan Pasir 8 Hidroulik Valve V33107 dan V33108 KONDISI AKHIR berfungsi berfungsi berfungsi berfungsi berfungsi, KETERANGAN Perawatan dengan cara melepas valve dan membersihkan dari metrial yang menempel serta memberi pelumas Dilakukan perawatan dengan cara melepas valve distributor dan membersihkan dari semen serta memberi pelumas. Masih terdapat sedikit kebocoran, perlu dilakukan penggantian spare part. Telah dilakukan perawatan dengan cara penambahan oli pada sistem hidrolic, perlu dilakukan peran agar tidak ada oli yang menetes 548
7 NO PEMERIKSAAN 9 Pipa Outlet sistem pendingin pompa konsentrat P dan P KONDISI AKHIR KETERANGAN Peran dilakukan dengan cara mengganti pipa karena pipa outlet tersumbat oleh korosi. Peran dilakukan oleh pihak ketiga 10 Pengangkat shell beton Peran dilakukan dengan cara mengganti bearing, pengelasan penahan kunci dan pengecatan. Peran dilakukan oleh pihak ketiga 11 Diptray 2 Peran dilakukan dengan cara meluruskan garpu penahan tray yang bengkok akibat benturan dengan tool holder, dan dilakukan penyetingan terhadap laju alir udara tekan pada inlet dan outlet piston diptray 12 Timbangan Material Tidak Penunjukan nilai timbangan masih menyimpang dan belum terkalibrasi Dari Tabel 2 diatas diketahui bahwa peralatan Unit Sementasi yang telah dilakukan perawatan korektif didominasi oleh peralatan pneumatik berupa valve dan vibrator. Perawatan korektif lainnya berupa peran pada pipa pendingin pompa dan pengangkat shell beton dilakukan dengan bantuan pihak ketiga (rekanan). Hal ini dilakukan karena keterbatasan kemampuan petugas dan tidak tersedianya spare part. Hasil lain yang diperoleh dari perawatan korektif adalah peran timbangan material semen pasir namun karena keterkendala pada anggaran maka belum dilakukan tindakan lanjutan berupa kalibrasi penunjukan timbangan analog dan digital. 549
8 Peran Pipa Outlet sistem pendingin pompa konsentrat P dan P dilakukan dengan cara mengganti pipa karena pipa outlet tersumbat oleh korosi. Peran dilakukan oleh pihak ketiga dan hasilnya seperti terlihat dalam gambar 3 berikut : Gambar 3. Peran Pipa Pendingin dan Mekanikal seal P33021 dan P Peran Pengangkat shell beton dilakukan dengan cara mengganti bearing, pengelasan penahan kunci dan pengecatan. Peran dilakukan oleh pihak ketiga seperti terlihat dalam gambar 4 sebagai berikut : Gambar 4. Peran dan Pengecatan Pengangkat Shell Beton 550
9 KESIMPULAN Pembuatan rencana kegiatan perawatan peralatan mekanik Unit Sementasi sangat membantu dalam mendeteksi awal kondisi peralatan mekanik unit sehingga dapat mengambil langkah langkah pencegahan mengingat usia peralatan yang sudah cukup lama sehingga kondisi peralatan dapat tetap terjaga. Perawatan peralatan mekanik unit Unit Sementasi berhasil memaksimalkan peralatan yang ada sehingga dapat melakukan proses imobilisasi limbah radioaktif sebanyak 6 shell 950 liter dengan kondisi relatif lancar. SARAN Ketersediaan anggaran untuk perawatan agar memadahi karena sangat menunjang tercapainya hasil yang maksimal dari perawatan tersebut. DAFTAR PUSTAKA [1]. BATAN-TECHNICATOME, System Note, Solid, Semi Liquid, Liquid Waste Treatment, WSPG 330 NSN 9001, 1986 [2]. P2PLR-BATAN, Prosedur Tetap Unit Sementasi, revisi I 2003 [3]. P2PLR-BATAN, Petunjuk Pelaksanaan Unit Sementasi, revisi I 2003 [4]. P2PLR-BATAN, Laporan Analisa Kecelakaan, revisi IV 2000 [5]. ANONIM, Prosedur Pemeliharaan dan Perawatan Sarana/ Prasarana IPLR, PTLR- Batan,
10 LAMPIRAN I PROGRAM PERAWATAN MEKANIK UNIT SEMENTASI TAHUN 2012 SUB BIDANG PENGOLAHAN LIMBAH CAIR BIDANG PENGOLAHAN LIMBAH No. Nama Alat Tindakan Perawatan Selang Waktu Perawatan Rencana Realisasi Tindakan yang harus diambil (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) 1. Tangki Konsentrat R Tahunan Tahunan pembersihan, pemeriksaan fisik 2. Tangki Resin R Tahunan Tahunan pembersihan, pemeriksaan fisik Tangki Penakar Konsentrat R Tangki Penakar Resin R Tangki Asam R Tangki Soda R Kondisi Akhir Tahunan Tahunan pembersihan, pemeriksaan fisik Tahunan Tahunan pembersihan, pemeriksaan fisik Tahunan Tahunan pembersihan, pemeriksaan fisik Tahunan Tahunan pembersihan, pemeriksaan fisik Keterangan 552
11 No. Nama Alat Tindakan Perawatan Selang Waktu Perawatan Rencana Realisasi Tindakan yang harus diambil (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) Tangki Reagent R Silo Semen R Silo Aditif R Silo Pasir R Screw Silo Semen T Screw Silo Aditif T Screw Silo Pasir T Screw Hopper T Tangki Penimbang R (motor dan screw) (motor dan screw) (motor dan screw) (motor dan screw) Kondisi Akhir Tahunan Tahunan pembersihan, pemeriksaan fisik Tahunan Tahunan pembersihan, pemeriksaan fisik Tahunan Tahunan pembersihan, pemeriksaan fisik Tahunan Tahunan Pemeriksaan sistem listrik (pengendali) Pemeriksaan sistem listrik (pengendali) Keterangan 553
12 No. Nama Alat Tindakan Perawatan 16. Selang Waktu Perawatan Rencana Realisasi Tindakan yang harus diambil (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) Tangki Penimbang R Pemeriksaan sistem listrik (pengendali) Tangki Pencampur (mixer) XM33106 Tangki Intermediet R Pemeriksaan sistem listrik (pengendali) Pemeriksaan sistem listrik (pengendali) 19. Valve Pneumatik - V V V V V V V33041 pembersihan, - V33058 pemeriksaan fisik, - V V V V V V33111 Kondisi Akhir Keterangan 554
13 No. Nama Alat Tindakan Perawatan Selang Waktu Perawatan Rencana Realisasi Tindakan yang harus diambil Kondisi Akhir Keterangan (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) 20. Valve Hidrolik - V33107 pembersihan, pemeriksaan fisik, - V33108 pembersihan, pemeriksaan fisik, 21 Exhaust fan - C Motor XM 33109, filter - C Motor XM 33110, filter - Ruangan Motor dan instalasi - Ruangan Motor dan instalasi - Silo Semen Instalasi Motor dan filter - Mixer dan hopper Instalasi Motor dan filter 23. Trolley - rotation shell XM translation trolley XM Alat Pengangkat Tutup XM Alat Pengaduk XM
14 No. Nama Alat Tindakan Perawatan Selang Waktu Perawatan Rencana Realisasi Tindakan yang harus diambil (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) Pintu Shielding R 26. Motor penggerak individual (pemanasan 27. Diptray Diptray 2 Pneumatic Distributor dan piston Pneumatic Distributor dan piston individual (pemanasan individual (pemanasan Kondisi Akhir Keterangan Catatan : - Kegiatan Perawatan diatas dapat juga dilakukan dalam kondisi tertentu seperti preparasi peralatan proses sebelum imobilisasi dan pengujian setelah peran - Kegiatan perawatan pemanasan alat dilakukan setiap minggu terhadap peralatan yang dapat dioperasikan secara individual 556
PERAWATAN PERALATAN PROSES SEMENTASI. Suparno Pusat Teknologi Limbah Radoaktif
PERAWATAN PERALATAN PROSES SEMENTASI Suparno Pusat Teknologi Limbah Radoaktif ABSTRAK PERAWATAN PERALATAN PROSES UNIT SEMENTASI. Pada Tahun Anggaran 2005 telah dilakukan perawatan peralatan proses Unit
Lebih terperinciPERAWATAN PERALATAN SISTEM MEKANIK UNIT SEMENT ASI. Tarmusid Pusat Teknologi Limbah Radoaktif, BATAN
Hasil Penelitian dan Kegiatan PTLR Tahlln 2006 PERAWATAN PERALATAN SISTEM MEKANIK UNIT SEMENT ASI Tarmusid Pusat Teknologi Limbah Radoaktif, BATAN ABSTRAK PERAWATAN PERALATAN SISTEM MEKANIK UNIT SEMENTASI.
Lebih terperinciPERAWATAN PERALATAN LlSTRIK (PENGENDALI) PROSES SEMENT ASI
Hasi/ Penelitian dan Kegialan PTLR Tahun 2006 ISSN 0852-2979 PERAWATAN PERALATAN LlSTRIK (PENGENDALI) PROSES SEMENT ASI Suparno Pusat Teknologi Limbah Radoaktif, BATAN ABSTRAK PERAWATAN PERALATAN LlSTRIK
Lebih terperinciPEMBUATAN CAMPURAN MATRIKS UNTUK SEMENTASI. Tri Salyo, Sarjono, Syarip Unus Pusat Teknologi Limbah Radioaf,tif, SATAN
Hasil Penelitian dan Kegiatan PTLR Tahlln 2006 ISSN 0852-2979 PEMBUATAN CAMPURAN MATRIKS UNTUK SEMENTASI Tri Salyo, Sarjono, Syarip Unus Pusat Teknologi Limbah Radioaf,tif, SATAN ABSTRAK PEMBUATAN CAMPURAN
Lebih terperinciPENGOPERASIAN SISTEM VAC & OFF GAS (SISTEM TATA UDARA) Gatot Sumartono, Ade Suherman Pusat Teknologi Limbah Radioaktif
PENGOPERASIAN SISTEM VAC & OFF GAS (SISTEM TATA UDARA) Gatot Sumartono, Ade Suherman Pusat Teknologi Limbah Radioaktif ABSTRAK PENGOPERASIAN SISTEM VAC & OFF-GAS. Pengoperasian sistem VAC & Off-gas dilakukan
Lebih terperinciPERAWATAN PERALATAN PROSES EVAPORASI. Bambang Sugito Pusat Teknologi Limbah Radioaktif, BATAN
Hasi/ Penelitian dan Kegiatan PTLR Tahz/n 2006 fssn 0852-2979 PERAWATAN PERALATAN PROSES EVAPORASI Bambang Sugito Pusat Teknologi Limbah Radioaktif, BATAN ABSTRAK PERAWATAN PERALATAN PROSES EVAPORASI.
Lebih terperinciPROSES PENGOLAHAN LIMBAH RADIOAKTIF CAIR SECARA EVAPORASI DAN SEMENTASI
ABSTRAK PROSES PENGOLAHAN LIMBAH RADIOAKTIF CAIR SECARA EVAPORASI DAN SEMENTASI Irwan Santoso, Bambang Sugito, Tri Salyo, Suparno Pusat Teknologi Limbah Radioaktif-BATAN PROSES PENGOLAHAN LIMBAH RADIOAKTIF
Lebih terperinciPERAWATAN SISTEM ELEKTRIK BURNER UNIT INSENERASI. Sayogo Supriantoro Pusat Teknologi Limbah Radioaktif
PERAWATAN SISTEM ELEKTRIK BURNER UNIT INSENERASI Sayogo Supriantoro Pusat Teknologi Limbah Radioaktif ABSTRAK PERAWATAN SISTEM ELEKTRIK BURNER UNIT INSENERASI. Telah dilakukan perawatan sistem elektrik
Lebih terperinciPENGOPERASIAN SISTEM VAC & OFF GAS. Gatot Sumartono Pusat T eknologi Limbah Radioaktif, BAT AN
Hasi/ Penelitian dan Kegiatan PTLR Tahlln 2006 ISSN 0852-2979 PENGOPERASIAN SISTEM VAC & OFF GAS (SISTEM TAT A UDARA) Gatot Sumartono Pusat T eknologi Limbah Radioaktif, BAT AN ABSTRAK PENGOPERASIAN SISTEM
Lebih terperinciPERAWATAN UNIT KOMPAKSI. Sung Tomo Pusat Teknologi Limbah Radioaktif, SATAN
PERAWATAN UNIT KOMPAKSI Sung Tomo Pusat Teknologi Limbah Radioaktif, SATAN ABSTRAK PERAWATAN UNIT KOMPAKSI. Kegiatan ini dilaksanakan dengan tujuan agar peralatan unit kompaksi dapat digunakan setiap saat
Lebih terperinciPENGOPERASIAN SISTEM SARANA PENUNJANG TAHUN Maryudi Pusat Teknologi Limbah Radioaktif
PENGOPERASIAN SISTEM SARANA PENUNJANG TAHUN 2005 Maryudi Pusat Teknologi Limbah Radioaktif ABSTRAK PENGOPERASIAN SISTEM SARANA PENUNJANG TAHUN 2005. Telah dilakukan pengoperasian Sistem Sarana Penunjang
Lebih terperinciPENGOLAHAN LIMBAH RADIOAKTIF SEMI CAIR DENGAN CARA SEMENTASI
PENGOLAHAN LIMBAH RADIOAKTIF SEMI CAIR DENGAN CARA SEMENTASI ABSTRAK Bambang Sugito, Irwan Santoso Pusat Teknologi Limbah Radioaktif-BATAN PENGOLAHAN LIMBAH RADIOAKTIF SEMI CAIR DENGAN CARA SEMENTASI :
Lebih terperinciPEMELIHARAAN INSTALASI PENYIMPANAN LlMBAH RADIOAKTIF TAHUN 2006
PEMELIHARAAN INSTALASI PENYIMPANAN LlMBAH RADIOAKTIF TAHUN 2006 Yhon Irzon Pusat Teknologi Limbah Radioaktif, SATAN ABSTRAK PEMELIHARAAN INSTAlASI PENYIMPANAN LlMBAH RADIOAKTIF TAHUN 2006. Perawatan atau
Lebih terperinciOPTIMALISASI DAN MODIFIKASI FASILITAS IPLR
Hasi/ Penelitian dan Kegiatan PTLR Tahun 2006 OPTIMALISASI DAN MODIFIKASI FASILITAS IPLR Suryarito Pusat Teknologi Limbah Radiokatif, BATAN ABSTRAK Optimalisasi dan Modifikasi Fasilitas IPLR. Telah dilakukan
Lebih terperinciUNJUK KERJA POMPA SIRKULASI SEBAGAI PENUNJANG OPERASI CHILLED WATER SYSTEM TAHUN Maryudi, Budi Arisanto Pusat Teknologi Limbah Radioaktif
UNJUK KERJA POMPA SIRKULASI SEBAGAI PENUNJANG OPERASI CHILLED WATER SYSTEM TAHUN 2005 Maryudi, Budi Arisanto Pusat Teknologi Limbah Radioaktif ABSTRAK UNJUK KERJA POMPA SIRKULASI SEBAGAI PENUNJANG OPERASI
Lebih terperinciPENGOPERASIAN CHILLER UNTUK MENUNJANG MANAGEMENT TATA UDARA INSTALASI PENGOLAHAN LIMBAH RADIOAKTIF. Budi Arisanto Pusat Teknologi Limbah Radioaktif
PENGOPERASIAN CHILLER UNTUK MENUNJANG MANAGEMENT TATA UDARA INSTALASI PENGOLAHAN LIMBAH RADIOAKTIF Budi Arisanto Pusat Teknologi Limbah Radioaktif ABSTRAK PENGOPERASIAN CHILLER UNTUK MENUNJANG MANAGEMENT
Lebih terperinciPERAWATAN INSTALASI PENGOLAHAN LIMBAH RADIOAKTIF. Purwantara Pusat Teknologi Limbah Radioaktif
PERAWATAN INSTALASI PENGOLAHAN LIMBAH RADIOAKTIF Purwantara Pusat Teknologi Limbah Radioaktif ABSTRAK Instalasi pengolahan limbah radioaktif telah berdiri sejak 5 Desember 1988. Untuk kelangsungan operasional
Lebih terperinciPENGOPERASIAN DAN PENGEMBANGAN BENGKEL IPLR
Hasil Penelitian dan Kegiatan PTLR Tahun 2006 ISSN 0852-2979 PENGOPERASIAN DAN PENGEMBANGAN BENGKEL IPLR Harwata Pusat Teknologi Limbah Radiaoaktif, SATAN ABSTRAK PENGEMBANGAN DAN PENGEMBANGAN BENGKEl
Lebih terperinciPENGOPERASIAN SERVICE & DOMESTIC WATER SYSTEM SEBAGAI PENUNJANG PENGOLAHAN LIMBAH RADIOAKTIF DAN PENAMBAHAN AIR PADA SISTEM PENYEDIA MEDIA DAN ENERGI
PENGOPERASIAN SERVICE & DOMESTIC WATER SYSTEM SEBAGAI PENUNJANG PENGOLAHAN LIMBAH RADIOAKTIF DAN PENAMBAHAN AIR PADA SISTEM PENYEDIA MEDIA DAN ENERGI ABSTRAK Sri Maryanto Pusat Teknologi Limbah Radioaktif
Lebih terperinciSri Maryanto, Budi Arisanto Pusat Teknologi Limbah Radioaktif, BATAN
Hasil Penelilian dan Kegiatan PTLR Tahlln 2006 ISSN 0852-2979 PENGOPERASIAN CHILLER UNTUK MENUNJANG PENGELOLAAN TAT A UDARA IPLR TAHUN 2006 Sri Maryanto, Budi Arisanto Pusat Teknologi Limbah Radioaktif,
Lebih terperinciPENGOPERASIAN CHILLED WATER SYSTEM PADA INSTALASI PENGOLAHAN LIMBAH RADIOAKTIF
ABSTRAK PENGOPERASIAN CHILLED WATER SYSTEM PADA INSTALASI PENGOLAHAN LIMBAH RADIOAKTIF Budi Arisanto, Heri Witono, Arifin Istavara Pusat Teknologi Limbah Radioaktif-BATAN PENGOPERASIAN CHILLED WATER SYSTEM
Lebih terperinciPENGOPERASIAN SISTEM AIR ElEBAS MINERAL SEBAGAI PENUNJANG PENGOLAHAN LlMBAH RADIOAKTIF. Sri Maryanto Pusat Teknologi Limbah RAdioaktif, BATAN
--- ---~----- -- - --- - -- ------- - -- ---- - - ------- -- Hasi/ Penelitian dan Kegiatan PTLR Tahlln 2006 ISSN 0852-2979 PENGOPERASIAN SISTEM AIR ElEBAS MINERAL SEBAGAI PENUNJANG PENGOLAHAN LlMBAH RADIOAKTIF
Lebih terperinciPENGOPERASIAN DAN PENGEMBANGAN BENGKEL IPLR. Harwata Pusat Teknologi Limbah Radioaktif
PENGOPERASIAN DAN PENGEMBANGAN BENGKEL IPLR Harwata Pusat Teknologi Limbah Radioaktif ABSTRAK PENGOPERASIAN DAN PENGEMBANGAN BENGKEL IPLR. Telah dilakukan kegiatan Pengoperasian dan pengembangan Bengkel
Lebih terperinciKARAKTERISASI LlMBAH HASIL SEMENTASI. Siswanto Hadi, Mardini, Suparno Pusat Teknologi Umbah Radioa~,tif, BATAN
Hasil Penelitian dan Kegiatan PTLR Tahun 2006 ISSN 0852-2979 KUALITAS KARAKTERISASI LlMBAH HASIL SEMENTASI Siswanto Hadi, Mardini, Suparno Pusat Teknologi Umbah Radioa~,tif, BATAN ABSTRAK KARAKTERISASI
Lebih terperinciUNJUK KERJA SISTEM TATA UDARA UNTUK MENUNJANG OPERASI PENGOLAHAN LIMBAH RADIOAKTIF
UNJUK KERJA SISTEM TATA UDARA UNTUK MENUNJANG OPERASI PENGOLAHAN LIMBAH RADIOAKTIF Budiyono Pusat Teknologi Limbah Radioaktif-BATAN ABSTRAK UNJUK KERJA SISTEM TATA UDARA UNTUK MENUNJANG OPERASI PENGOLAHAN
Lebih terperinciBAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN
25 BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN 4.1 ALUR PROSES PRODUKSI Perawatan Berkala 40 Jam Pembersihan Conveyor Belt pengecekan ketajaman pisau. Mesin Tidak Rusak 8 Jam PengecekanTombo l-tombol Emergency Mesin
Lebih terperinciPERENCANAAN PERAWATAN PREVENTIVE DAN CORRECTIVE PADA KOMPONEN SISTEM HIDROLIK EXCAVATOR KOMATSU PC200-8
PERENCANAAN PERAWATAN PREVENTIVE DAN CORRECTIVE PADA KOMPONEN SISTEM HIDROLIK EXCAVATOR KOMATSU PC200-8 Aulia Firdaus 1, Turmizi 2, Ariefin 2 1 Mahasiswa Prodi D-IV Teknik Mesin Produksi dan Perawatan
Lebih terperinciKERJA PRAKTEK BAB III PEMBAHASAN. 3. Sistem Kerja Dan Pemeliharaan Governor Pada Pesawat Dakota
BAB III PEMBAHASAN 3. Sistem Kerja Dan Pemeliharaan Governor Pada Pesawat Dakota 3.1 Dasar Pengertian Governor Governor adalah suatu benda atau alat penggerak mekanik variable propeller pada pesawat untuk
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. berdasarkan prosedur yang telah di rencanakan sebelumnya. Dalam pengambilan data
26 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Instalasi Pengujian Pengujian dengan memanfaatkan penurunan temperatur sisa gas buang pada knalpot di motor bakar dengan pendinginan luar menggunakan beberapa alat dan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian dan Tujuan Pemeliharaan Secara alamiah tidak ada barang yang dibuat oleh manusia yang tidak dapat rusak, tetapi usia kegunaannya dapat diperpanjang dengan melakukan
Lebih terperinciBAB III LANDASAN TEORI
BAB III LANDASAN TEORI 3.1. Pengertian Perawatan (Maintenance) Perawatan di suatu industri merupakan salah satu faktor yang penting dalam mendukung suatu proses produksi yang mempunyai daya saing di pasaran.
Lebih terperinciIDENTIFIKASI KERUSAKAN BARREL LIFTING DEVICE DAN BARREL DOUBLE LID HOTCELL 001/102 DI IRM
ISSN 1979-2409 Identifikasi Kerusakan Barrel Lifting Device Dan Barrel Double Lid Hotcell 001/102 Di IRM (Junaedi, Darma Adiantoro, Saud Maruli Tua) IDENTIFIKASI KERUSAKAN BARREL LIFTING DEVICE DAN BARREL
Lebih terperinciPERAWATAN UNINTERRUPTIBLE POWER SYSTEM PUSAT TEKNOLOGI LIMBAH RADIOAKTIF. Harwata Pusat Teknologi Limbah Radioaktif-BATAN
. ABSTRAK PERAWATAN UNINTERRUPTIBLE POWER SYSTEM PUSAT TEKNOLOGI LIMBAH RADIOAKTIF Harwata Pusat Teknologi Limbah Radioaktif-BATAN PERAWATAN UNINTERRUPTIBLE POWER SYSTEM PUSAT TEKNOLOGI LIMBAH RADIOAKTIF.
Lebih terperinciTEKNOLOGI PROSES PENGOLAHAN LIMBAH RADIOAKTIF PADAT SECARA INSENERASI DAN KOMPAKSI TAHUN 2012
ABSTRAK TEKNOLOGI PROSES PENGOLAHAN LIMBAH RADIOAKTIF PADAT SECARA INSENERASI DAN KOMPAKSI TAHUN 2012 Sayogo Supriantoro, Bung Tomo Pusat Teknologi Limbah Radioaktif BATAN PROSES PENGOLAHAN LIMBAH RADIOAKTIF
Lebih terperinciPENGOPERASIAN BOILER SEBAGAI PENYEDIA ENERGI PENGUAPAN PADA PENGOLAHAN LIMBAH RADIOAKTIF CAIR DALAM EVAPORATOR TAHUN 2012
Hasil Penelitian dan Kegiatan PTLR Tahun 202 ISSN 0852-2979 PENGOPERASIAN BOILER SEBAGAI PENYEDIA ENERGI PENGUAPAN PADA PENGOLAHAN LIMBAH RADIOAKTIF CAIR DALAM EVAPORATOR TAHUN 202 Heri Witono, Ahmad Nurjana
Lebih terperinciPENGOLAHAN LIMBAH RADIOAKTIF HEPA FILTER MENGGUNAKAN METODE REDUKSI VOLUME DAN IMOBILISASI DENGAN MATRIK SEMEN
PENGOLAHAN LIMBAH RADIOAKTIF HEPA FILTER MENGGUNAKAN METODE REDUKSI VOLUME DAN IMOBILISASI DENGAN MATRIK SEMEN Bung Tomo Pusat Teknologi Limbah Radioaktif - BATAN Kawasan Puspiptek Serpong, Tangerang Selatan,
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian dan Tujuan Pemeliharaan Secara alamiah tidak ada barang yang dibuat oleh manusia yang tidak dapat rusak, tetapi usia kegunaannya dapat diperpanjang dengan melakukan
Lebih terperinciANALISIS LIMBAH RADIOAKTIF CAIR DAN SEMI CAIR. Mardini, Ayi Muziyawati, Darmawan Aji Pusat Teknologi Limbah Radioaktif
ANALISIS LIMBAH RADIOAKTIF CAIR DAN SEMI CAIR Mardini, Ayi Muziyawati, Darmawan Aji Pusat Teknologi Limbah Radioaktif ABSTRAK ANALISIS LIMBAH RADIOAKTIF CAIR DAN SEMI CAIR. Telah dilakukan analisis limbah
Lebih terperinciPENGOPERASIAN COOLING WATER SYSTEM UNTUK PENURUNAN TEMPERATUR MEDIA PENDINGIN EVAPORATOR. Ahmad Nurjana Pusat Teknologi Limbah Radioaktif-BATAN
PENGOPERASIAN COOLING WATER SYSTEM UNTUK PENURUNAN TEMPERATUR MEDIA PENDINGIN EVAPORATOR ABSTRAK Ahmad Nurjana Pusat Teknologi Limbah Radioaktif-BATAN PENGOPERASIAN COOLING WATER SYTEM UNTUK PENURUNAN
Lebih terperinciPERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR NOMOR 9 TAHUN 2015 TENTANG KETENTUAN PERAWATAN INSTALASI NUKLIR NONREAKTOR
KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR REPUBLIK INDONESIA PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR NOMOR 9 TAHUN 2015 TENTANG KETENTUAN PERAWATAN INSTALASI NUKLIR NONREAKTOR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG
Lebih terperinciBAB III CARA KERJA MESIN PERAKIT RADIATOR
BAB III CARA KERJA MESIN PERAKIT RADIATOR 3.1 Mesin Perakit Radiator Mesin perakit radiator adalah mesin yang di gunakan untuk merakit radiator, yang terdiri dari tube, fin, end plate, dan side plate.
Lebih terperinciRANCANGAN PERATURAN KEPALA BAPETEN TENTANG KETENTUAN PERAWATAN INSTALASI NUKLIR NONREAKTOR
RANCANGAN PERATURAN KEPALA BAPETEN TENTANG KETENTUAN PERAWATAN INSTALASI NUKLIR NONREAKTOR DIREKTORAT PENGATURAN PENGAWASAN INSTALASI DAN BAHAN NUKLIR BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR TAHUN 201... - 1 - PERATURAN
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pemeliharaan Bangunan Gedung Menurut Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor: 24/PRT/M/2008 tentang Pedoman Pemeliharaan dan Perawatan Bangunan Gedung, pemeliharaan bangunan
Lebih terperinciGambar struktur fungsi solenoid valve pneumatic
A. PNEUMATIK 1. Prinsip Kerja Peralatan Pneumatik Prinsip kerja dari solenoid valve/katup (valve) solenoida yaitu katup listrik yang mempunyai koil sebagai penggeraknya dimana ketika koil mendapat supply
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam melancaran suatu proses produksi, perusahaan perlu melakukan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam melancaran suatu proses produksi, perusahaan perlu melakukan penyesuaian terhadap perkembangan teknologi untuk mendukung kinerja perusahaan. Hal tersebut
Lebih terperincitelah aus 3) Penggantian Komponen {Discard Task) dan Intervalnya Pekerjaan Penggantian
nspeksi Interval Sistem 2level.3 dilakukan yang J3 pemeliharaan Pekerjaan 635 d CO CO diatur sudah stop screw tepat yang steering Inspeksi gears mengetahui untuk oli ada/tidaknya tie dan link drag Inspeksi
Lebih terperinciBAB IV PERHITUNGAN DAN ANALISA DATA
BAB IV PERHITUNGAN DAN ANALISA DATA 4.1. Menentukan Nilai Severity, Occurrence, Detection dan RPN 4.1.1 Oli dan Filter Hidrolik Kotor Kerusakan pada oli dan filter hidrolik dapat menyebabkan kenaikan temperature
Lebih terperinciTUGAS TEKNIK DAN MANAJEMEN PERAWATAN SISTEM PEMELIHARAAN AC CENTRAL
TUGAS TEKNIK DAN MANAJEMEN PERAWATAN SISTEM PEMELIHARAAN AC CENTRAL Disusun Oleh: KELOMPOK 9 Angga Eka Wahyu Ramadan (2113100122) Citro Ariyanto (2113100158) Ahmad Obrain Ghifari (2113100183) INSTITUT
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan teknologi yang semakin pesat memacu industri-industri terus berusaha meningkatkan kualitas dan kuantitas produk yang dihasilkannya. Dalam bidang industri
Lebih terperinciPENGOLAHAN LIMBAH RADIOAKTIF HEPA FILTER MENGGUNAKAN METODE REDUKSI VOLUME DAN IMOBILISASI DENGAN MATRIK SEMEN
PENGOLAHAN LIMBAH RADIOAKTIF HEPA FILTER MENGGUNAKAN METODE REDUKSI VOLUME DAN IMOBILISASI DENGAN MATRIK SEMEN Bung Tomo Pusat Teknologi Limbah Radioaktif (PTLR) BATAN, Serpong Abstrak PENGOLAHAN LIMBAH
Lebih terperinciPenggunaan sistem Pneumatik antara lain sebagai berikut :
SISTEM PNEUMATIK SISTEM PNEUMATIK Pneumatik berasal dari bahasa Yunani yang berarti udara atau angin. Semua sistem yang menggunakan tenaga yang disimpan dalam bentuk udara yang dimampatkan untuk menghasilkan
Lebih terperinciBAB VI PERAWATAN DI INDUSTRI
BAB VI PERAWATAN DI INDUSTRI Tenaga kerja, material dan perawatan adalah bagian dari industri yang membutuhkan biaya cukup besar. Setiap mesin akan membutuhkan perawatan dan perbaikan meskipun telah dirancang
Lebih terperinciPENGOLAHAN LIMBAH RADIOAKTIF PADAT AKTIVITAS RENDAH TERKONTAMINASI AKTINIDA DENGAN METODE REDUKSI VOLUME
PENGOLAHAN LIMBAH RADIOAKTIF PADAT AKTIVITAS RENDAH TERKONTAMINASI AKTINIDA DENGAN METODE REDUKSI VOLUME Bung Tomo *) ABSTRAK PENGOLAHAN LIMBAH RADIOAKTIF PADAT AKTIVITAS RENDAH TERKONTAMINASI AKTINIDA
Lebih terperinciSAM PEL LlMBAH UNTUK ANALISIS DI LABORA TORIUM
Hasi/ Pene/itian dan Kegiatan PTLR Tahun 2006 ISSN 0852-2979 PENGAMBILAN SAM PEL LlMBAH UNTUK ANALISIS DI LABORA TORIUM Bambang Sugito Pusat Teknologi Limbah Radioaktif, BATAN ABSTRAK PENGAMBILAN SAMPEL
Lebih terperinciOPTIMALISASI PENGOPERASIAN SISTEM PENYEDIA MEDIA & ENERGI. Maryudi Pusat Teknologi Limbah Radioaktif-BATAN
OPTIMALISASI PENGOPERASIAN SISTEM PENYEDIA MEDIA & ENERGI ABSTRAK Maryudi Pusat Teknologi Limbah Radioaktif-BATAN OPTIMALISASI PENGOPERASIAN SISTEM PENYEDIA MEDIA DAN ENERGI INSTALASI PENGOLAHAN LIMBAH
Lebih terperinciMODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI KONSTRUKSI SUB SEKTOR MEKANIKAL EDISI 2012 OPERATOR MESIN PENCAMPUR ASPAL KEGIATAN AKHIR PRODUKSI
MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR MEKANIKAL EDISI 2012 OPERATOR MESIN PENCAMPUR ASPAL KEGIATAN AKHIR PRODUKSI NO. KODE : FKK.MP.02.006.01-I BUKU INFORMASI DAFTAR ISI DAFTAR
Lebih terperinciBAB IV. Sistem Perbaikan dan Perawatan. Motor Hoist Crane
BAB IV Sistem Perbaikan dan Perawatan Motor Hoist Crane 4.1 Penjelasan Umum Penyebab terbesar terjadinya kerusakan pada motor adalah karena kurangnya tindakan preventive, di mana seharusnya dilakukan pengecekan
Lebih terperinciPerawatan Ac Kantor Kcj, Dipo Depok, Stasiun, Griyakarya, Poskes, dan PPK Lintas Jabodetabek
Lampiran RKS : 036/LL/KCJ/RKS/I/2016 KERANGKA ACUAN KERJA TERM OF REFERENCE Perawatan Ac Kantor Kcj, Dipo Depok, Stasiun, Griyakarya, Poskes, dan PPK Lintas Jabodetabek I. Maksud dan Tujuan Air Conditioner
Lebih terperinciCindy Puspita Sari / 4ID01
Mempelajari Manajemen Perawatan Mesin Injeksi Plastik pada Produksi Kaca Spion Tipe KZRA di PT Astra Komponen Indonesia Cindy Puspita Sari 31413929 / 4ID01 Latar Belakang Permasalahan Solusi Penyelesaian
Lebih terperinciSISTEM DETEKSI DAN PEMADAMAN KEBAKARAN
LAMPIRAN II PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR NOMOR 1 TAHUN 2012 TENTANG KETENTUAN DESAIN SISTEM PROTEKSI KEBAKARAN DAN LEDAKAN INTERNAL PADA REAKTOR DAYA SISTEM DETEKSI DAN PEMADAMAN KEBAKARAN
Lebih terperinciBAB III TINJAUAN PUSTAKA
BAB III TINJAUAN PUSTAKA 3.1 MOTOR DIESEL Motor diesel adalah motor pembakaran dalam (internal combustion engine) yang beroperasi dengan menggunakan minyak gas atau minyak berat sebagai bahan bakar dengan
Lebih terperinciPREVENTIVE MAINTENANCE
PREVENTIVE MAINTENANCE ABSTRAK Gangguan yang terjadi selama proses produksi atau aktivitas rutin lain akibat dari terjadinya kerusakan pada mesin atau fasilitas kerja lainnya, harus dicegah sedini mungkin.
Lebih terperinciAnalisa Kebocoran Silinder Hidrolik pada Mesin Gravity Casting di Industri Manufaktur
Analisa Kebocoran Silinder Hidrolik pada Mesin Gravity Casting di Industri Manufaktur Syahril Ardi 1,a, Rudi Setiawan 1 1 Politeknik Manufaktur Astra, Komplek Astra International Jl. Gaya Motor Raya No.
Lebih terperinciSistem Hidrolik. Trainer Agri Group Tier-2
Sistem Hidrolik No HP : 082183802878 Tujuan Training Peserta dapat : Mengerti komponen utama dari sistem hidrolik Menguji system hidrolik Melakukan perawatan pada sistem hidrolik Hidrolik hydro = air &
Lebih terperinciBAB III TINJAUAN PUSTAKA
9 BAB III TINJAUAN PUSTAKA 3.1 PENDAHULUAN Genset atau kepanjangan dari generator set adalah sebuah perangkat yang berfungsi menghasilkan daya listrik. Disebut sebagai generator set dengan pengertian adalah
Lebih terperinciPERALATAN INDUSTRI KIMIA (MATERIAL HANDLING)
PERALATAN INDUSTRI KIMIA (MATERIAL HANDLING) Kimia Industri (TIN 4206) PERALATAN INDUSTRI KIMIA YANG DIBAHAS : I Material Handling II Size Reduction III Storage IV Reaktor V Crystallization VI Heat treatment
Lebih terperincimengikuti petunjuk yang diberikan oleh pihak
Jenis Kendaraan Kode Kendaraan Bandara Tahun Form Checklist Tahunan untuk Foam Tender a No Pekerjaan Lakukan inspeksi pada fuel filter eksterior untuk mengetahui ada/tidaknya kebocoran yang terjadi pada
Lebih terperinciMANUAL BOOK COMPRESSOR INSTALLATION, PREVENTIF MAINTENANCE AND TROUBLE-SHOOTING
MANUAL BOOK COMPRESSOR INSTALLATION, PREVENTIF MAINTENANCE AND TROUBLE-SHOOTING A. INSTALLATION 1. Pemilihan Lokasi a. Lokasi Harus bersih dan kering dengan lantai yang kuat untuk menyangga beban kompresor
Lebih terperinciPerawatan Ac Kantor Kcj, Dipo Depok, Stasiun, Griyakarya, Poskes, dan PPK Lintas Jabodetabek
KERANGKA ACUAN KERJA TERM OF REFERENCE Perawatan Ac Kantor Kcj, Dipo Depok, Stasiun, Griyakarya, Poskes, dan PPK Lintas Jabodetabek I. Maksud dan Tujuan Air Conditioner (AC) adalah alat pendingin yang
Lebih terperinci: ALDI MAULANA NPM : JURUSAN : TEKNIK INDUSTRI PEMBIMBING : Dr. Ir. Rakhma Oktavina, MT
MEMPELAJARI SISTEM PERAWATAN MESIN ROTARY PACKER PADA DIVISI PENGEPAKAN PRODUK SEMEN PCC (POTRLAND COMPOSITE CEMENT) DI PT INDOCEMENT TUNGGAL PRAKARSA TBK PLANT 3-4 NAMA : ALDI MAULANA NPM : 30413601 JURUSAN
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. prasarana dan sarananya agar bangunan gedung selalu laik fungsi (preventive
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pemeliharaan Bangunan Gedung Menurut Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor: 24/PRT/M/2008 tentang Pedoman Pemeliharaan dan Perawatan Bangunan Gedung, pemeliharaan bangunan
Lebih terperinciLABORATORIUM PILOT PLAN SEMESTER GANJIL TAHUN AJARAN 2014/2015
LABORATORIUM PILOT PLAN SEMESTER GANJIL TAHUN AJARAN 2014/2015 MODUL PEMBIMBING : Cooling Tower : Ir. Nurcahyo, MT. Praktikum : 29 September 2014 Penyerahan : 6 Oktober 2014 (Laporan) Oleh : Kelompok :
Lebih terperinciPERAWATAN DAN PERBAIKAN AC MOBIL
M O D U L PERAWATAN DAN PERBAIKAN AC MOBIL Oleh: Drs. Ricky Gunawan, MT. Ega T. Berman, S.Pd., M.Eng. BIDANG KEAHLIAN TEKNIK REFRIGERASI DAN TATA UDARA JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK MESIN FAKULTAS PENDIDIKAN
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
2.1 Dump Truck 2.1.1 Pengertian Dump Truck BAB II LANDASAN TEORI Dump truck merupakan alat berat yang berfungsi untuk mengangkut atau memindahkan material pada jarak menengah sampai jarak jauh (> 500m).
Lebih terperinciBahan Sistem. Umum. Sistem. 2level
mesin wajar dari tidak 2. Pedoman Pemeliharaan Vehicle Untuk Kendaraan Rapid Intervention terdapat di dalam kendaraan RIV adalah Mesin, Elektronik, Pengereman (Breaking System), Kemudi (Steering System),
Lebih terperinciBAB VII LAMPIRAN. Perhitungan Neraca Massa pada Proses Pengolahan Sari Buah Jambu Biji Merah:
BAB VII LAMPIRAN Perhitungan Neraca Massa pada Proses Pengolahan Sari Buah Jambu Biji Merah: Ukuran buah jambu biji merah: - Diameter = + 10 cm - 1kg = 7-8 buah jambu biji merah (berdasarkan hasil pengukuran)
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Definisi Kerusakan dan Pemeliharaan Suatu barang atau produk dikatakan rusak ketika produk tersebut tidak dapat menjalankan fungsinya dengan baik lagi (Stephens, 2004). Hal yang
Lebih terperinciBUKU PANDUAN Portable MZ 07-25, WZ 10-25
BUKU PANDUAN Portable MZ 07-5, WZ 10-5 AIR COMPRESSOR PT. SHARPRINDO DINAMIKA PRIMA AIR COMPRESSOR MANUFACTURER Layanan service : (01) 5903411 Website : www. shark.co.id Bersertifikasi ISO 9001 : 008 PERHATIAN...!
Lebih terperinciPEMELIHARAAN SISTEM PENDINGIN PRIMER JE 01 DI REAKTOR GA. SIWABESSY
PEMELIHARAAN SISTEM PENDINGIN PRIMER JE 01 DI REAKTOR GA. SIWABESSY SANTOSA PUJIARTA, BAMBANG CONY IRAWAN Pusat Reaktor Serba Guna Kawasan Puspitek Serpong, Tangerang 15310, Banten Telp. 021.7560908, Faks.
Lebih terperinciBAB III PROSES PERAWATAN DAN PERBAIKAN
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i HALAMAN NOMOR PERSOALAN... ii LEMBAR PENGESAHAN... iii LEMBAR PERNYATAAN... iv LEMBAR PERSEMBAHAN... v MOTTO... vi KATA PENGANTAR... vii ABSTRACT... ix INTISARI... x DAFTAR
Lebih terperinciMEMBUAT TUJUAN PEMBELAJARAN KHUSUS DAN ALAT EVALUASI PEMBELAJARAN JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN
MEMBUAT TUJUAN PEMBELAJARAN KHUSUS DAN ALAT EVALUASI PEMBELAJARAN diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Media Pembelajaran yang dibimbing oleh Bapak Drs. Ganti Depari, ST.M.Pd Disusun oleh
Lebih terperinciTabel I-1 Aktivitas operasional Alat Berat CV Kurnia Gemilang. Jenis Pekerjaan. Komatsu Type PC Sumber : CV Kurnia Gemilang
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang CV Kurnia Gemilang merupakan perusahaan yang bergerak di bidang jasa penyediaan alat berat untuk pekerjaan penggalian material pasir dan batu atau pertambangan galian
Lebih terperinciCORRECTIVE MAINTENANCE
CORRECTIVE MAINTENANCE Definisi Kegiatan Pemeliharaan Kegiatan pemeliharaan pada dasarnya dapat dibagi menjadi dua bagian yaitu kegiatan pemeliharaan terencana dan kegiatan pemeliharaan tak terencana.
Lebih terperinciMAKALAH PNEUMATIK HIDROLIK ( PH ) Forklift
MAKALAH PNEUMATIK HIDROLIK ( PH ) Forklift Poniman / TAB / 0420120068 Yulius Anggi Setiawan / TAB / 0420120075 Politeknik Manufaktur Astra Jl. Gaya Motor Raya No 8, Sunter II, Jakarta Utara 14330, Telp.0216519555,
Lebih terperinciBAB IV PERAWATAN TRANSFORMATOR TENAGA 150 KV DI GARDU INDUK APP DURIKOSAMBI
BAB IV PERAWATAN TRANSFORMATOR TENAGA 150 KV DI GARDU INDUK APP DURIKOSAMBI 4.1 Trafo Step Up 150 kv PT. PLN Durikosambi Gardu Induk Durikosambi berjenis gardu induk Switchyard, yakni gardu induk yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan zaman membuat kebutuhan akan barang dan jasa semakin meningkat. Oleh karena itu untuk memenuhi kebutuhan tersebut maka manusia membangun pabrik-pabrik
Lebih terperinci1. EMISI GAS BUANG EURO2
1. EMISI GAS BUANG EURO2 b c a Kendaraan Anda menggunakan mesin spesifikasi Euro2, didukung oleh: a. Turbocharger 4J 4H Turbocharger mensuplai udara dalam jumlah yang besar ke dalam cylinder sehingga output
Lebih terperinciBAB II CARA KERJA MESIN 2 TAK DAN 4 TAK
BAB II CARA KERJA MESIN 2 TAK DAN 4 TAK A. PEMBAGIAN MOTOR DIESEL 1. Menurut cara kerja Mesin diesesl menurut cara kerja nya dapat diklarisfikasikan menjadi 2 cara kerja,untuk dapat menghasilkan usaha
Lebih terperinciBAB IV PERAWATAN KOMPRESOR AC PADA TOYOTA FORTUNER
Laporan Kerja Praktek 34 BAB IV PERAWATAN KOMPRESOR AC PADA TOYOTA FORTUNER 4.1 Tahapan-Tahapan Perawatan Sebelum mobil diberikan perawatan, mobil tersebut terlebih dahulu harus diperiksa di WO ( Working
Lebih terperinciBAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN
41 BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN Start Alat berat masuk ke Workshop Pengecekan sistem hidrolik secara keseluruhan komponen Maintenance Service kerusakan Ganti oli Ganti filter oli Ganti hose hidrolik
Lebih terperinciBAB III AKTIFITAS MINGGUAN KERJA PRAKTEK Minggu Pertama ( 18 Agustus - 22 Agustus 2015 )
BAB III 3.1. Minggu Pertama ( 18 Agustus - 22 Agustus 2015 ) Minggu Pertama ( 18 Agustus - 22 Agustus 2015 ) Hari Selasa (18 Agustus 2015) Pada tanggal 18 Agustus saya di ajak untuk melakukan perkenalan
Lebih terperinciPERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR NOMOR 7 TAHUN 2012 TENTANG MANAJEMEN PENUAAN INSTALASI NUKLIR NONREAKTOR
SALINAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR REPUBLIK INDONESIA PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR NOMOR 7 TAHUN 2012 TENTANG MANAJEMEN PENUAAN INSTALASI NUKLIR NONREAKTOR DENGAN RAHMAT TUHAN
Lebih terperinci3. BAB III LANDASAN TEORI
3. BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Perawatan (Maintenance) 3.1.1 Definisi Perawatan (Maintenance) Definisi Perawatan menurut Jay Heizer dan Barry Render (2001), adalah segala kegiatan yang di dalamnya adalah
Lebih terperinciBAB III PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
BAB III PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 3.1. PRAKTEK PEMELIHARAAN PADA PAPER MACHINE. Mesin Kertas atau Paper Machine no.2 yang ada pada PT INDAH KIAT Pulp & Paper Tbk. Tangerang, adalah mesin kertas yang
Lebih terperinciOPTIMASI DAN REVISI KANAL HUBUNG - INSTALASI PENYIMPANAN SEMENTARA BAHAN BAKAR BEKAS
ABSTRAK OPTIMASI DAN REVISI KANAL HUBUNG - INSTALASI PENYIMPANAN SEMENTARA BAHAN BAKAR BEKAS Dyah Sulistyani Rahayu Pusat Teknologi Limbah Radioaktif-BATAN OPTIMASI DAN REVISI KANAL HUBUNG- INSTALASI PENYIMPANAN
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. mesin kerja. Pompa berfungsi untuk merubah energi mekanis (kerja putar poros)
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Pompa Pompa adalah salah satu mesin fluida yang termasuk dalam golongan mesin kerja. Pompa berfungsi untuk merubah energi mekanis (kerja putar poros) menjadi energi
Lebih terperinciBAB IV METODE PEMBUATAN ALAT
BAB IV METODE PEMBUATAN ALAT 4.1. Proses Pembuatan 4.1.1. K3 (Kesehatan dan Keselamatan Kerja) Dalam proses pembuatan peralatan lengan front shovel perlu diperhatikan masalah kesehatan dan keselamatan
Lebih terperinciBAB IV PERAWATAN KOMPRESOR SENTRAL DI PT.PLN APP DURIKOSAMBI
BAB IV PERAWATAN KOMPRESOR SENTRAL DI PT.PLN APP DURIKOSAMBI 4.1 In Service / Visual Inspection 4.1.1 Pengertian Merupakan kegiatan inspeksi atau pengecekan yang dilakukan dengan menggunakan 5 sense (panca
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. dilakukan dalam rangka mempertahankan atau mengembalikan suatu peralatan pada
24 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Maintenance Defenisi dari maintenance adalah suatu kombinasi dari semua tindakan yang dilakukan dalam rangka mempertahankan atau mengembalikan suatu peralatan pada
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. prasarana dan sarananya agar bangunan gedung selalu laik fungsi.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pemeliharaan Bangunan Menurut Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor: 24/PRT/M/2008 tentang Pedoman Pemeliharaan dan Perawatan Bangunan Gedung, pemeliharaan bangunan gedung
Lebih terperinci