ANALISIS FAKTOR MARKETING MIX
|
|
- Widya Lie
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 ANALISIS FAKTOR MARKETING MIX TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN KECAP PADA PASAR TRADISIONAL DI KOTA SURAKARTA Skripsi ini disusun agar memperoleh gelar sarjana Ekonomi Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian/Agrobisnis Oleh : Yuli Dwi Astuti H FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2010
2 PERNYATAAN Dengan ini kami selaku Tim Pembimbing Skripsi Mahasiswa Program Sarjana: Nama : Yuli Dwi Astuti NIM : H Jurusan / Program Studi : Sosial Ekonomi Pertanian / Agrobisnis Menyetujui Naskah Publikasi Ilmiah yang disusun oleh yang bersangkutan, dipublikasikan dengan / tanpa* ) mencantumkan Tim Pembimbing sebagai Co Author. Pembimbing Utama Pembimbing Pendamping Erlyna Wida Riptanti, SP. MP. NIP : Ir. Rhina Uchyani F., MS. NIP :
3 ANALISIS FAKTOR MARKETING MIX TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN KECAP PADA PASAR TRADISIONAL DI KOTA SURAKARTA Yuli Dwi Astuti H ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji faktor-faktor yang dipertimbangkan konsumen dalam membeli kecap pada pasar tradisional di Kota Surakarta dan mengkaji variabel-variabel yang dominan dipertimbangkan konsumen dalam membeli kecap pada pasar tradisional di Kota Surakarta. Metode dasar dalam penelitian ini menggunakan metode deskriptif. Penentuan lokasi penelitian dilakukan secara purposive. Metode pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah judgement sampling, dimana peneliti berada di tempat penelitian untuk melakukan penyebaran kuesioner ataupun wawancara. Jumlah sampel yang diambil adalah 100 orang pembeli yang didasarkan pada ukuran sampel untuk analisis faktor sedikitnya adalah 4 atau 5 kali jumlah variabel yang diteliti. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder dengan teknik pengumpulan data secara observasi, wawancara, dan pencatatan. Metode analisis data dengan menggunakan analisis faktor. Analisis faktor adalah suatu analisis yang digunakan untuk mereduksi, meringkas dari banyak variabel menjadi beberapa faktor. Analisis faktor menggunakan data yang berasal dari pendapat responden terhadap 15 variabel kecap yang diamati. Hasil analisis faktor menunjukkan bahwa ada 5 faktor yang menjadi pertimbangan konsumen dalam membeli kecap pada pasar tradisional di Kota Surakarta (Pasar Jongke, Pasar Harjo Daksino, Pasar Gede, Pasar Legi dan Pasar Mojosongo) dengan KMO Measure of Sampling Adequacy sebesar 0,621. Kelima faktor tersebut berdasarkan prioritasnya adalah faktor produk (22,73%), faktor kemasan (12,31), faktor iklan (9,62%), faktor promosi (8,88%), dan faktor tempat (6,90%). Variabel-variabel yang dominan dipertimbangkan konsumen dalam membeli kecap pada pasar tradisional di Kota Surakarta untuk faktor produk adalah variabel merek (factor loading 0,732), faktor kemasan adalah variabel volume kemasan (factor loading 0,789), faktor iklan adalah variabel iklan di media cetak (factor loading 0,717), faktor promosi adalah variabel promosi pemberian bonus isi (factor loading 0,544), dan faktor tempat adalah variabel ketersediaan kecap (factor loading 0,682). Kata Kunci : Marketing Mix, Analisis Faktor, Kecap, Pasar Tradisional
4 ANALYSE OF MARKETING MIX FACTORS FOR KETCHUP CONSUMERS PURCHASING DECISION IN TRADITIONAL MARKET IN SURAKARTA CITY Yuli Dwi Astuti H ABSTRACT The aims of this research are to study the factors that is considered by consumers in buying ketchup in traditional market in Surakarta City, and to study the dominant variables which considered by the ketchup consumers traditional market in Surakarta City. The basic method of this research is used descriptive method. Location research selected by purposive method. Consumer s sample method that used in this research is judgement sampling, with distributing quisioner or interview. The researcher takes 100 samples of buyer, based on the size of sample for analysis factors at least four or five times of total research variable. Data resources of this research are primary and secondary data. The data collected with the interview, observation, and record keeping. Data analysis used is factors analyse method. Factor analysis is an analysis that used to reduce, shorten from many variables become some factors. Factors analyse used data from the statement of responden to concerning the 15 of ketchup variables. The result of factor analysis indicates that there are five factors that become the consumers consideration in purchasing of ketchup in traditional market in Surakarta City. Based on the priority, the factors are product factor (22,73%), package factor (12,31%), advertisement factor (9,62%), promotion factor (8,88%), and place factor (6,90%). While the most considered variable by consumers in buying ketchup in traditional market at Surakarta City from each factors are brand variable for product factor (factor loading 0,732), volume package variable for package factor (factor loading 0,789), advertisement in print media variable for advertisement factor (factor loading 0,717), gift of content bonus variable for promotion factor (factor loading 0,544), and availability in traditional market variable for place factor (factor loading 0,682). Keywords : Marketing Mix, Factor Analysis, Ketchup, Traditional Market PENDAHULUAN Latar Belakang Indonesia merupakan negara agraris yang mempunyai kekayaan alam yang melimpah terutama di bidang pertanian. Sebagai negara agraris, sebagian besar penduduknya bermata pencaharian sebagai petani. Keadaan lingkungan di Indonesia sangat baik untuk bercocok tanam sehingga mendukung kegiatan pertanian di Indonesia. Oleh karena itu, petani dapat menghasilkan produk-produk pertanian yang dibutuhkan masyarakat untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari (Soebandi, 1993: 2). Pengembangan industri pengolahan pangan di Indonesia yang didukung oleh sumberdaya alam pertanian, baik nabati maupun hewani yang mampu menghasilkan
5 berbagai produk olahan yang dapat dibuat dan dikembangkan dari sumber daya alam lokal atau daerah. Di Indonesia banyak terdapat industri pengolahan hasil pertanian, salah satunya adalah industri pengolahan kedelai. Menurut Budiono dalam (11/02/2008) mengatakan bahwa kedelai (Glycine max (L) Merril) merupakan salah satu komoditas pertanian dari familia Leguminoseae atau kacang-kacangan. Kedelai merupakan bahan pangan sumber protein dan lemak nabati yang sangat penting peranannya bagi tubuh apabila dikonsumsi. Kecap merupakan produk olahan/awetan kedelai dengan tekstur cair (asin) atau kental (manis), berwarna coklat kehitam-hitaman dan digunakan sebagai bahan penyedap masakan (Lies, 2005:20). Kecap sebagai salah satu bumbu masak secara umum yang berfungsi sebagai penyedap rasa masakan seperti dalam pembuatan masakan mie goreng, nasi goreng, tumis, soto dan lain-lain. Kecap dikonsumsi masyarakat secara luas. Salah satu kota yang masyarakatnya mengkonsumsi kecap adalah Kota Surakarta. Berdasarkan indeks harga konsumen hasil survei biaya hidup kota Surakata, nilai konsumsi dasar pada kecap tahun 1996 sebesar Rp 524,58, tahun 2002 sebesar Rp 1.753,96 dan pada tahun 2007 sebesar Rp 3012,65. Konsumen membeli produk kecap sesuai dengan kebutuhan, selera, dan daya belinya. Kinerja bauran pemasaran yang terdiri atas produk, harga, saluran distribusi, dan promosi merupakan kategori kuat dalam keputusan pembelian konsumen. Konsumen harus selektif dalam memilih kecap karena saat ini banyak sekali merek yang ditawarkan produsen dengan keunggulan masing-masing. Saat ini banyak sekali produk kecap yang beredar di pasaran dengan merek (brand) yang berlainan. Pemberian merek (branding) mengidentifikasi dan membantu membedakan produk atau jasa dari satu penjual terhadap produk atau jasa penjual lainnya. Perilaku konsumen menjadi masukan bagi pemasar produk kecap untuk mengembangkan strategi pemasaran, maka perusahaan harus mempunyai strategi pemasaran yang mampu mempengaruhi konsumen yang menjadi target marketnya, sehingga penentuan segmentasi pasar, pemilihan pasar sasaran, dan kemudian positioning sebagai pedoman dari strategi bauran pemasaran menjadi penting untuk diperhatikan dengan baik. Hal inilah yang mendorong peneliti mengadakan suatu penelitian mengenai Analisis Faktor Marketing Mix terhadap Keputusan Pembelian Kecap pada Pasar Tradisional di Kota Surakarta.
6 Kerangka Teori Pendekatan Masalah Perusahaan Kecap Faktor bauran pemasaran (kecap) : 1. Produk a. Merek kecap b. Jenis kecap c. Rasa kecap d. Warna kecap e. Kekentalan f. Jenis kemasan g. Volume kemasan h. Keamanan produk 2. Harga kecap 3. Promosi a. Promosi pemberian bonus isi b. Promosi pemberian hadiah c. Iklan di televisi d. Iklan di media cetak 4. Tempat a. ketersediaan di pasar b. pelayanan di pasar Karakteristik konsumen Konsumen Lingkungan sosial, budaya, ekonomi, dan politik Proses Pengambilan Keputusan Pembelian: Pengenalan Kebutuhan Pencarian Informasi Evaluasi Alternatif Keputusan Konsumen dalam Membeli Kecap Perilaku Konsumen Peningkatan volume penjualan Keterangan : = Variabel yang tidak diamati Gambar 1. Kerangka Pemikiran Pendekatan Masalah Pembatasan Masalah 1. Dalam penelitian analisis perilaku konsumen, yang dikaji adalah faktor marketing mix terhadap keputusan pembelian konsumen kecap pada pasar tradisional di Kota Surakarta.
7 2. Faktor-faktor yang dipertimbangkan konsumen dalam membeli kecap tercakup dalam marketing mix yaitu produk, harga, promosi, dan tempat. 3. Responden adalah konsumen akhir yaitu konsumen yang membeli kecap, baik berjenis kecap manis maupun kecap asin untuk konsumsi sendiri atau rumah tangga dimana pembelian dilakukan pada pasar tradisional di Kota Surakarta. Asumsi 1. Responden merupakan pengambil keputusan dalam pembelian kecap pada pasar tradisional di Kota Surakarta yang mewakili rumah tangga. 2. Jumlah pedagang secara proposional berbanding lurus dengan jumlah pengunjung pasar. Hipotesis 1. Diduga faktor marketing mix (bauran pemasaran) kecap yaitu faktor produk, harga, tempat, promosi dipertimbangkan oleh konsumen. 2. Diduga variabel yang dominan pada kecap adalah harga. METODE PENELITIAN Metode Dasar Penelitian Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Jenis penelitian deskriptif yang digunakan adalah metode survei. Metode Penentuan Sampel 1. Metode Penentuan Daerah dan Lokasi Penelitian Kota Surakarta dipilih secara sengaja (purposive sampling) sebagai daerah penelitian. Berdasarkan dari data Badan Pusat Statistik Propinsi Jawa Tengah (2008: 35-36), Kota Surakarta merupakan salah satu kota besar yang berpenduduk padat yaitu dengan jumlah penduduk jiwa dan tingkat kepadatan penduduk mencapai jiwa per km 2. Berdasarkan harga konsumen hasil survei biaya hidup tahun 2007 di Kota Surakarta, nilai konsumsi dasar kecap menempati posisi ke enam yaitu sebesar Rp ,65. Hal tersebut dapat dilihat pada Tabel 1.
8 Tabel 1. Nilai Konsumsi Dasar Bumbu di Kota Surakarta, 2007 No. Jenis Bumbu Nilai Konsumsi Dasar (Rp) 1 Bawang merah 5.422,92 2 Bawang putih 6.970,00 3 Penyedap masakan/vetsin 3.284,35 4 Bumbu masak jadi 1.224,82 5 Garam 1.121,46 6 Gula merah 2.640,29 7 Kecap (isi) 3.012,65 8 Lada/merica 1.150,14 9 Cabe merah 5.054,00 10 Cabe rawit 3.753,63 11 Sambal jadi/sauce tomat 736,78 12 Terasi udang 675,75 Jumlah ,79 Sumber: BPS Surakarta, 2007 Penelitian dilaksanakan pada pasar-pasar tradisional di Kota Surakarta. Pasar tradisional dipilih sebagai lokasi penelitian karena masih banyaknya masyarakat Surakarta yang membeli kebutuhan sehari-hari di pasar tradisional. Maka hal ini akan membantu kelengkapan data dalam penelitian ini. Dalam penelitian ini, penentuan pasar tradisional yang digunakan sebagai tempat pengambilan sampel didasarkan pada sebaran kecamatan yang ada di Kota Surakarta, dimana terdapat lima kecamatan sehingga pembagian lokasi penelitian tersebut adalah sebagai berikut: a. Kecamatan Laweyan : Pasar Jongke b. Kecamatan Serengan : Pasar Harjo Daksino c. Kecamatan Pasarkliwon : Pasar Gede d. Kecamatan Banjarsari : Pasar Legi e. Kecamatan Jebres : Pasar Mojosongo Penentuan sampel pasar tradisional dilakukan dengan purposive sampling, yaitu dengan pertimbangan pasar tradisional yang mempunyai jumlah pedagang terbanyak dan mewakili pasar tradisional di tiap kecamatan di Kota Surakarta 2. Metode Pengambilan Sampel Metode pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah judgement sampling, dimana peneliti berada di tempat penelitian untuk melakukan penyebaran kuesioner ataupun wawancara. Menurut Maholtra dalam Setyani (2006: 24), ukuran sampel untuk analisis faktor adalah sedikitnya empat atau lima kali dari
9 jumlah variabel yang diteliti. Berdasarkan pertimbangan tersebut, maka penentuan jumlah sampel responden yaitu 5 x 15 = 75 responden. Agar dapat mewakili 5 pasar maka jumlah responden dibulatkan menjadi 100 responden. Penentuan jumlah responden pada tiap-tiap pasar tradisional berbeda-beda didasarkan pada besarnya jumlah pedagang. Pembagian responden pada masing-masing pasar tradisional sampel dilakukan berdasarkan jumlah pedagang tiap kecamatan tempat pasar tradisional sampel berada. Jumlah responden dari tiap pasar ditentukan secara proporsional. Tabel 2. Jumlah Responden Pada Masing-Masing Pasar Tradisional No. Pasar Tradisional Jumlah Pedagang Jumlah Responden 1. Pasar Jongke Pasar Harjo Daksino Pasar Gede Pasar Legi Pasar Mojosongo Jumlah Jenis dan Sumber Data Jenis dan sumber data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu: 1. Data Primer 2. Data Sekunder Teknik Pengumpulan Data 1. Observasi Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan antara lain: 2. Wawancara 3. Pencatatan Metode Analisis Data 1. Untuk Mengetahui Tujuan Penelitian Pertama Digunakan Analisis Faktor Tahapan-tahapan dalam analisis faktor yang dikemukakan oleh Hair et al dalam Bonifatius (2000: 26) dapat diringkas sebagai berikut: a. Membuat matrik korelasi b. Mencari/ meringkas variabel menjadi faktor-faktor inti c. Melakukan rotasi untuk penyelesaian akhir d. Menguji tingkat signifikansi dari faktor loading dan menamai faktor.
10 2. Untuk Mengetahui Tujuan Penelitian ke Dua Digunakan Analisis Variabel Untuk menganalisis variabel yang paling berperan (dominan) yang dipertimbangkan konsumen dalam membeli kecap dilakukan pengukuran variabel dengan menggunakan skala likert. Skala Likert merupakan bentuk skala yang paling sering digunakan dalam penelitian sosial ekonomi. Karakteristik Responden HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1. Karakteristik Responden Menurut Jenis Kelamin Tabel 3. Karakteristik Responden Menurut Jenis Kelamin Jenis Kelamin Responden Persentase (%) Laki-laki Perempuan Jumlah sebanyak Berdasarkan Tabel 3 dapat diketahui bahwa jumlah responden perempuan 98 orang dan responden laki-laki sebanyak 2 orang. Masih ditemuinya sebagian kecil laki-laki berbelanja kecap dengan alasan istri sedang bekerja atau seseorang yang mempunyai toko kelontong di rumahnya yang sekalian membeli persediaan dagangan untuk toko kelontongnya 2. Karakteristik Responden Menurut Kelompok Umur Tabel 4. Karakteristik Responden Menurut Kelompok Umur Umur (Tahun) Responden Persentase (%) Jumlah Berdasarkan Tabel 4 dapat diketahui bahwa umur responden yang paling banyak berkisar antara umur tahun (37%). Kelompok umur tersebut merupakan kelompok umur dewasa yang cenderung berpikir rasional dimana konsumen dalam membeli kecap sudah memiliki pertimbangan tertentu dalam mengambil keputusan dan mengerti tentang kecap yang akan dipilih yaitu sesuai dengan selera konsumen dalam mengambil keputusan pembelian kecap.
11 3. Karakteristik Responden Menurut Tingkat Pendidikan Tabel 5. Karakteristik Responden Menurut Tingkat Pendidikan Tingkat Pendidikan Responden Persentase (%) SD SMP SMA/SMK D1-D3 S1 S2/S Jumlah Tabel 5 menunjukkan bahwa sebagian besar responden berpendidikan SMA/SMK yaitu sebanyak 44 responden dan berpendidikan S1 sebanyak 19 responden. Pendidikan responden konsumen kecap di pasar tradisional di Kota Surakarta cukup tinggi. 4. Karakteristik Responden Menurut Mata Pencaharian Tabel 6. Karakteristik Responden Menurut Mata Pencaharian Mata Pencaharian Responden Persentase (%) Ibu Rumah Tangga Swasta PNS Wiraswasta Jumlah Tabel 6 menunjukkan bahwa lebih dari setengah responden adalah wanita pekerja (62%) dan 38% adalah ibu rumah tangga. Mereka tetap memilih untuk berbelanja di pasar tradisional karena harganya yang relatif lebih murah, dapat ditawar, dan sekalian membeli kebutuhan lainnya seperti sayuran dan kebutuhan sembako lainnya.. 5. Karakteristik Responden Menurut Pendapatan Rumah Tangga Tabel 7. Karakteristik Responden Menurut Pendapatan Rumah Tangga Pendapatan ( Rupiah) Responden Persentase (%) Rp ,00 Rp , ,00 Rp , ,00 Rp , Jumlah Sumber : Analisis data Primer
12 Tabel 7 menunjukkan bahwa sebagian besar konsumen yaitu sebanyak 43 responden mempunyai pendapatan rumah tangga antara Rp ,00 - Rp ,00 kemudian disusul responden dengan pendapatan antara Rp ,00 - Rp ,00 sebanyak 30 responden. 6. Karakteristik Responden Menurut Jumlah Anggota Keluarga Tabel 8. Karakteristik Responden Menurut Jumlah Anggota Keluarga Jumlah Anggota Keluarga (orang) Responden Persentase (%) Jumlah Sumber : Analisis data Primer Tabel 8 menunjukkan bahwa sebagian besar konsumen kecap mempunyai jumlah anggota keluarga berjumlah 3-4 orang yaitu sebesar 62%. Jumlah anggota keluarga mempengaruhi jumlah pengeluaran rumah tangga. Konsumsi Kecap Tabel 9. Sebaran Merek Kecap yang Dibeli Responden Merek Kecap Jumlah Responden (%) 1. Bango ABC Sedap Gandaria Indofood 3 Total 100 Tabel 9 menunjukkan bahwa responden paling banyak membeli kecap merek Bango yaitu sebanyak 41 responden, kemudian disusul merek ABC sebanyak 31 responden, Sedap sebanyak 13 responden, Gandaria sebanyak 12 responden dan Indofood sebanyak 3 responden. Berdasarkan hasil penelitian dari 100 responden, 74 responden cenderung membeli kecap dengan merek yang sama atau setia pada satu merek, sedangkan 26 responden suka berganti merek lain.
13 Tabel 10. Sebaran Volume Kemasan Kecap yang Sering Dibeli Konsumen Volume Kemasan (ml) Jumlah Responden (%) Total 100 Responden paling banyak memilih volume kemasan kecap ukuran 140 ml (27 responden) yang sebagian besar dikonsumsi oleh ibu rumah tangga, kemudian disusul 15 ml (22 responden) yang sebagian besar responden mempunyai pekerjaan swasta, dan 225 ml (17 responden) yang sebagian besar dikonsumsi oleh ibu rumah tangga Kemasan adalah tampilan luar yang membungkus suatu produk sehingga lebih menarik. Berdasrkan hasil penelitian menujukkan bahwa jenis kemasan kecap yang paling sering dibeli adalah kemasan botol plastik yaitu sebanyak 42 responden, kemudian disusul kemasan reffil sebanyak 32 responden. Dari hasil wawancara dengan 100 responden diketahui bahwa 76 responden memperoleh informasi mengenai kecap dari televisi, sementara sisanya memperoleh informasi dari sumber lain misalnya keluarga, teman, demo masak maupun dari pedagang langsung di pasar. Analisis Faktor-faktor Marketing Mix Analisis faktor dapat mengidentifikasikan struktur dari hubungan antar variabel atau responden dengan menguji korelasi antar variabel ataupun antar responden (Simamora, 2005:106). Data yang digunakan dalam analisis faktor berasal dari pendapat responden mengenai atribut-atribut produk kecap. Faktor bauran pemasaran yang diteliti adalah produk, harga, promosi dan tempat. Faktor produk yang diteliti adalah merek kecap (X 1 ), jenis kecap (X 2 ), rasa kecap (X 3 ), warna kecap (X 4 ), kekentalan kecap (X 5 ), jenis kemasan (X 6 ), volume kemasan (X 7 ) dan keamanan (X 8 ). Faktor harga yang diteliti terdiri dari harga (X 9 ). Faktor promosi yang diteliti terdiri dari variabel promosi pemberian bonus isi (X 10 ), promosi pemberian hadiah (X 11 ), iklan kecap di televisi (X 12 ) dan iklan kecap di media cetak (X 13 ). Faktor tempat yang diteliti terdiri dari variabel ketersediaan kecap di pasar tradisional (X 14 ), dan pelayanan di pasar tradisional (X 15 ). Kelimabelas
14 variabel tersebut dianalisis menggunakan analisis faktor dengan bantuan program komputer SPSS (Statistical Product and Service Solution) 12. Tabel 11. KMO (Kaiser Meyer Olkin) Measures of Sampling Adequacy and Bartlett's Test KMO and Bartlett's Test Hasil Penelitian Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequacy. 0,621 Bartlett's Test of Sphericity Approx. Chi-Square 328,117 Df 105,000 Sig. 0,000 Berdasarkan hasil analisis dengan SPSS 12, diperoleh angka KMO Measure of Sampling Adequacy sebesar 0,621 dengan signifikansi sebesar 0,000. Angka 0,621 berada di atas 0,5 dan signifikansi 0,00 lebih kecil dari 0,05, maka variabel dan data dapat terus dianalisis lebih lanjut. Besarnya Measures of Sampling Adequacy (MSA) dapat dilihat pada tabel anti images correlation matrices pada SPSS. Besarnya MSA masing-masing variabel dalam penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 12. Tabel 12. Hasil Perhitungan Analisis Faktor No. Variabel variabel MSA Merek kecap Jenis kecap Rasa kecap Warna kecap Kekentalan kecap Jenis kemasan Volume kemasan kecap Keamanan Harga kecap Promosi pemberian bonus isi Promosi pemberian hadiah Iklan kecap di TV Iklan kecap di media cetak Ketersediaan kecap di pasar tradisional Pelayanan di pasar tradisional 0,763 0,568 0,642 0,730 0,714 0,711 0,651 0,572 0,472 0,558 0,445 0,490 0,552 0,743 0,649 Berdasarkan Tabel 12 di atas, maka variabel-variabel yang mempunyai MSA lebih dari 0,5 adalah variabel merek, jenis kecap, rasa, warna kecap, kekentalan, jenis kemasan, volume kemasan, keamanan kecap, promosi pemberian bonus isi, iklan di media cetak, ketersediaan kecap di pasar tradisional dan pelayanan di pasar tradisional. Variabel harga,
15 promosi pemberian hadiah dan iklan kecap di TV memiliki MSA kurang dari 0,5 sehingga tidak bisa dilakukan analisis lebih lanjut sehingga variabel tersebut harus dikeluarkan. Setelah menemukan variabel-variabel yang dapat dianalisis, maka dilanjutkan dengan communalities. Communalities untuk tiap variabel dapat dilihat pada Tabel 13 berikut : Tabel 13. Communalities Variabel Initial Extraction Merek kecap Jenis kecap Rasa kecap Warna kecap Kekentalan kecap Jenis kemasan Volume kemasan kecap Keamanan Promosi pemberian bonus isi Iklan kecap di media cetak Ketersediaan kecap di pasar tradisional Pelayanan di pasar tradisional 0,649 0,657 0,546 0,469 0,655 0,399 0,661 0,726 0,610 0,547 0,629 0,405 Menurut Simamora (2005: 125) communalities menyatakan varian setiap variabel yang dapat dijelaskan oleh faktor yang terbentuk. Dari nilai communalities dapat diketahui hubungan antara variabel dengan faktor-faktor yang nantinya terbentuk. Communalities untuk variabel merek kecap nilainya 0,649 yang artinya sekitar 64,9 % variabel dari varian merek kecap dapat dijelaskan oleh faktor yang akan terbentuk. Sedangkan untuk variabel jenis kecap nilainya 0,657 artinya sekitar 65,7 % variabel dari varian jenis kecap dapat dijelaskan oleh faktor yang akan terbentuk, begitu juga untuk variabel-variabel yang lain. Semakin kecil communalities sebuah variabel, berarti semakin lemah hubungannya dengan faktor yang terkait, dan semakin besar communalities sebuah variabel, maka semakin kuat hubungannya dengan faktor yang terbentuk. Setelah diketahui nilai communalities, selanjutnya dapat dilihat pada nilai eigenvalue. Kriteria suatu faktor dipertimbangkan oleh konsumen terhadap keputusan dalam membeli kecap pada pasar tradisional di Kota Surakarta, dapat diketahui dengan melihat nilai eigenvalue dari suatu faktor. Eigenvalue untuk faktor yang dipertimbangkan konsumen terhadap keputusan pembelian kecap harus lebih dari 1. Besarnya eigenvalue untuk masing-masing faktor yang terbentuk dapat dilihat pada Tabel 14.
16 Tabel 14. Angka Eigenvalue dan Proporsi Varian dari Tiap Faktor Faktor Eigenvalue Proporsi Varian 1 3,410 22,73 % 2 1,847 12,31 % 3 1,443 9,62 % 4 1,331 8,88 % 5 1,035 6,90 % Total 9,066 60,45% Tabel 14 menunjukkan bahwa dari hasil penelitian terdapat 5 faktor yang memiliki nilai eigenvalue lebih dari 1 dengan total varian yang mampu dijelaskan kelima faktor tersebut adalah 60,45 %. Lima faktor yang dihasilkan tersebut merupakan kumpulan dari variabel-variabel yang merupakan unsur pembentuk faktor tersebut. Penamaan masingmasing faktor yang dipertimbangkan oleh konsumen kecap di pasar tradisional di Kota Surakarta didasarkan pada variabel-variabel yang menyusun faktor tersebut. Setelah diketahui lima faktor yang sesuai untuk menyederhanakan ke-12 variabel penelitian yang masuk tabel Communalities, maka dari analisis data dengan menggunakan SPSS 12 diperoleh tabel rotated component matrix. Angka-angka yang terdapat pada tabel rotated component matrix adalah factor loading yang menunjukkan besarnya korelasi antara suatu variabel dengan masing-masing faktor yang terbentuk. Tabel 15 menampilkan nilai factor loading tiap variabel yang sudah dirotasikan dengan metode varimax. Metode varimax yaitu metode rotasi orthogonal (sudut putar 90 ) yang menyederhanakan kolom dari matriks faktor agar hanya didapat satu factor loading tertinggi untuk tiap-tiap variabel. Tabel 15. Nilai Factor Loading untuk Tiap-tiap Variabel Faktor Nama Faktor % of variance Variabel yang Terlibat pada Faktor Inti Factor Loading Eigenvalue 1. Produk 22,73 Merek 0,732 3,410 Rasa Warna 0,704 0, Kemasan 12,31 Jenis kemasan 0,529 1,847 Volume kemasan Keamanan 0,789 0, Iklan 9,62 Iklan di media cetak 0,717 1, Promosi 8,88 Promosi bonus isi 0,544 1, Tempat 6,90 Ketersediaan 0,682 1,035 Dari hasil analisis faktor terlihat bahwa 12 variabel yang diteliti dapat disederhanakan menjadi 9 variabel yang tercakup dalam 5 faktor baru yang terbentuk.
17 Lima faktor ini didapatkan dari pemecahan 4 faktor dasar bauran pemasaran (produk, harga, promosi dan tempat). Faktor kemasan merupakan pemecahan dari faktor produk sehingga perusahaan kecap dalam menyusun strategi pemasarannya harus lebih mempertimbangkan secara spesifik faktor kemasan yang terbentuk yaitu dengan variabel yang terlibat adalah jenis kemasan, volume kemasan dan keamanan pada kecap. Sedangkan faktor iklan merupakan pemecahan dari faktor promosi sehingga perusahaan harus mempertimbangkan secara spesifik lagi faktor iklan yang terbentuk yaitu dengan variabel yang terlibat adalah iklan kecap di media cetak. Faktor dengan total varian tertinggi merupakan faktor yang paling dominan. Berdasarkan besarnya total varian, maka lima faktor yang dipertimbangkan konsumen dalam keputusan pembelian kecap dari yang paling dominan adalah faktor produk (total varian 22,73%), faktor kemasan (total varian 12,31%), faktor iklan (total varian 9,62%), faktor promosi (total varian 8,88%), dan faktor tempat (total varian 6,90%). Pembuktian Hipotesis Hipotesis pertama menyebutkan bahwa faktor marketing mix (bauran pemasaran) kecap yaitu faktor produk, harga, tempat (distribusi), dan promosi dipertimbangkan oleh konsumen. Sementara itu pada hasil analisis menunjukkan bahwa terdapat 5 faktor yang dipertimbangkan konsumen dalam keputusan pembelian kecap, yang terdiri dari faktor produk, kemasan, iklan, promosi dan tempat. Faktor produk terdiri dari merek, rasa dan warna kecap. Faktor kemasan terdiri dari jenis kemasan, volume kemasan, dan keamanan kecap. Berdasarkan hal tersebut maka berarti dapat disimpulkan bahwa hipotesis yang pertama diterima. Hipotesis kedua menyebutkan bahwa variabel yang dominan adalah variabel harga. Hasil analisis faktor menunjukkan bahwa MSA untuk variabel harga kurang dari 0,5 (0,472), sehingga variabel harga tidak dapat dianalisis lebih lanjut. Hal ini dikarenakan harga dari setiap merek kecap hampir sama atau selisihnya tidak begitu signifikan, sebagai contoh harga kecap kemasan botol plastik (140 ml) untuk merek Bango yaitu Rp 3.800,00 sedangkan untuk kecap ABC yaitu Rp 3.300,00. Berdasarkan hasil wawancara terhadap 100 responden, sekitar 76 responden menyatakan bahwa harga kecap yang dibeli masih wajar, hal itu menunjukkan bahwa harga kecap masih dapat dijangkau oleh konsumen. Dari hasil analisis faktor dapat diketahui bahwa variabel yang dominan adalah variabel merek kecap (factor loading sebesar 0,732) dari faktor produk (eigenvalue sebesar 3,410), dengan demikian hipotesis yang kedua ditolak.
18 Pembahasan 1. Faktor 1 (produk) Produk merupakan faktor pertama yang dipertimbangkan konsumen dalam membeli kecap di pasar tradisional di Kota Surakarta. Faktor produk memiliki persentase total varian yang paling besar (22,73%) yang artinya faktor ini merupakan faktor yang paling dipertimbangkan oleh konsumen dalam membeli kecap. Variabelvariabel yang tercakup dalam faktor produk adalah merek, rasa dan warna kecap. Pada faktor produk, merek memegang peranan yang penting, dimana factor loading untuk variabel merek sebesar 0,732, factor loading untuk variabel rasa kecap sebesar 0,704 dan factor loading untuk variabel warna kecap sebesar 0,541. Merek kecap memiliki factor loading yang tertinggi (0,732), yang artinya merek merupakan variabel yang paling berperan dari faktor produk yang dipertimbangkan konsumen dalam membeli kecap. Pada faktor produk, variabel rasa menempati posisi kedua yang dipertimbangkan konsumen dalam pembelian kecap di pasar tradisional di Kota Surakarta. Warna pada kecap juga menjadi pertimbangan konsumen dalam membeli kecap. Kecap memilki warna hitam pekat dan hitam agak kemerahan. Warna kecap akan mempengaruhi tampilan suatu masakan. 2. Faktor 2 (kemasan) Kemasan merupakan faktor kedua yang dipertimbangkan konsumen dalam membeli kecap di pasar tradisional di Kota Surakarta. Faktor kemasan terdiri dari variabel dari jenis kemasan, volume kemasan, dan keamanan kecap. Variabel yang paling (dominan) dipertimbangkan oleh konsumen dari faktor kemasan adalah volume kemasan dengan factor loading sebesar 0,789. Variabel ini paling dipertimbangkan oleh konsumen karena konsumen ingin menyesuaikan dengan kebutuhan kecap itu sendiri. Variabel kedua yang dipertimbangkan konsumen dari faktor ini adalah keamanan produk (factor loading sebesar 0,749). Keamanan produk dipertimbangkan oleh konsumen karena konsumen berpendapat bahwa halal tidaknya makanan dan keinginan untuk melakukan pemeliharaan makanan dan kesehatan mendorong konsumen harus lebih mengetahui komposisi atau bahan baku lainnya yang ada dalam suatu produk kecap. Variabel ketiga yang dipertimbangkan konsumen dari faktor ini adalah jenis kemasan (factor loading sebesar 0,529). Jenis kemasan memegang peranan dalam pengambilan keputusan pembelian kecap karena terkait dengan segi kepraktisan.
19 3. Faktor 3 (iklan) Iklan merupakan faktor ketiga yang dipertimbangkan konsumen dalam membeli kecap di pasar tradisional di Kota Surakarta. Faktor iklan memiliki persentase total varian sebesar 9,62%. Faktor iklan terdiri dari variabel iklan di media cetak. Iklan kecap di media cetak seperti pada majalah biasanya disertai dengan resep berbagai masakan yang dapat menarik minat konsumen terutama kalangan ibu-ibu. Iklan kecap di media cetak juga dapat berupa spanduk pada warung-warung makanan seperti pada warug sate, warung soto, warung bakso dan lain-lain. Tidak hanya itu, tempat sendok dan taplak meja yang bergambar produk kecap juga menghiasi suasana warung makan. 4. Faktor 4 (promosi) Promosi merupakan faktor keempat yang dipertimbangkan konsumen dalam membeli kecap di pasar tradisional di Kota Surakarta. Faktor promosi memiliki persentase total varian sebesar 8,88%. Faktor promosi terdiri dari variabel promosi bonus isi dengan factor loading sebesar 0,544. Berdasarkan hasil penelitian dari kelima merek kecap, hanya kecap ABC yang memberikan promosi berupa bonus isi yaitu extra 20 ml pada pembelian kemasan reffil isi 100 ml. 5. Faktor 5 (tempat) Tempat merupakan faktor kelima yang dipertimbangkan konsumen dalam membeli kecap di pasar tradisional di Kota Surakarta. Faktor tempat memiliki persentase total varian terkecil dibanding 4 faktor yang lain yaitu sebesar 6,90%. Faktor tempat terdiri dari variabel ketersediaan kecap di pasar tradisional dengan factor loading sebesar 0,682. Variabel ini paling dipertimbangkan oleh konsumen karena konsumen tidak akan membeli kecap di pasar tradisional yang tidak menyediakan merek kecap yang diinginkan. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan 1. Faktor-faktor yang dipertimbangkan konsumen dalam membeli kecap di pasar tradisional di Kota Surakarta adalah: faktor produk (eigenvalue sebesar 3,410), faktor kemasan (eigenvalue sebesar 1,847), faktor iklan (eigenvalue sebesar 1,443), faktor promosi (eigenvalue sebesar 1,331), dan faktor tempat (eigenvalue sebesar 1,035).
20 2. Variabel-variabel yang dominan dipertimbangkan konsumen dalam membeli kecap pada pasar tradisional di Kota Surakarta untuk faktor produk adalah variabel merek (factor loading sebesar 0,732), faktor kemasan adalah variabel volume kemasan (factor loading sebesar 0,789), faktor iklan adalah variabel iklan di media cetak (factor loading sebesar 0,717), faktor promosi adalah variabel promosi pemberian bonus isi (factor loading sebesar 0,544), dan faktor tempat adalah variabel ketersediaan kecap (factor loading sebesar 0,682). Saran 1. Untuk faktor produk dimana merek sangat dominan dipertimbangkan oleh konsumen dalam proses pembelian kecap pada pasar tradisional di Kota Surakarta, maka perusahaan kecap hendaknya menjaga merek produk kecapnya tetap melekat dihati masyarakat yaitu dengan cara melakukan program promosi secara paralel. Promosi yang dilakukan dapat berupa memberikan poin untuk setiap pembelian produk kecap dan apabila poin tersebut sudah terkumpul pada jumlah tertentu yang ditentukan produsen maka poin tersebut dapat ditukarkan dengan perlengkapan alat memasak. 2. Untuk faktor kemasan dengan variabel dominan volume kemasan maka sebaiknya perusahaan kecap lebih memperbanyak produksi kecap pada volume kemasan 140 ml karena pada volume ini merupakan kemasan yang paling banyak dibeli konsumen. 3. Untuk faktor iklan, sebaiknya perusahaan juga memperhatikan iklan kecap di media cetak, salah satunya dengan cara lebih sering menampilkan produk kecap pada gelas, taplak meja, tempat sendok maupun tempat tisu. 4. Untuk faktor promosi, sebaiknya perusahaan kecap selalu memberikan promosi bonus isi pada semua volume kemasan pada kecap tidak hanya pada volume kemasan tertentu saja dan memberikan potongan harga pada setiap pembelian kecap. 5. Untuk faktor tempat, perusahaan hendaknya meningkatkan pelayanan melalui penyediaan stok produk kecap yang banyak meskipun hanya di pasar-pasar tradisional yang kecil dan terpelosok. DAFTAR PUSTAKA Bonifatius, E Faktor-faktor yang Dipertimbangkan Konsumen dalam Keputusan Pembelian Buah Jeruk di Kotamadya Semarang. Skripsi S1. Fakultas Pertanian UNS. Surakarta
21 BPS Jakarta Indonesia Diagram Timbangan Indeks Harga Konsumen Hasil Survei Biaya Hidup 1996 di 27 Ibukota Provinsi dan 17 Ibukota Kabupaten/Kotamadya. BPS Jakarta Diagram Timbangan Indeks Harga Konsumen Hasil Survei Biaya Hidup 2002 di 27 Ibukota Provinsi dan 17 Ibukota Kabupaten/Kotamadya. BPS Jakarta Diagram Timbangan Indeks Harga Konsumen Hasil Survei Biaya Hidup 2007 di 27 Ibukota Provinsi dan 17 Ibukota Kabupaten/Kotamadya. BPS Jakarta. BPS Jawa Tengah Jawa Tengah dalam Angka BPS Propinsi Jawa Tengah. BPS Kota Surakarta Surakarta dalam Angka BPS Surakarta Surakarta dalam Angka BPS Surakarta. Budiono Pengolahan Makanan Jadi. Diakses pada tanggal 31 Desember Lies, S Kecap Tradisional. Yogyakarta : Kanisius. Simamora, B Analisis Multivariat Pemasaran. PT. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta Soebandi Teknik Bercocok Tanam Kedelai. Penebar Swadaya. Jakarta.
ANALISIS FAKTOR MARKETING MIX TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN SUSU FORMULA BALITA PADA PASAR SWALAYAN DI KOTA YOGYAKARTA
SEPA : Vol. 7 No.2 Pebruari 2011 : 72 79 ISSN : 1829-9946 ANALISIS FAKTOR MARKETING MIX TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN SUSU FORMULA BALITA PADA PASAR SWALAYAN DI KOTA YOGYAKARTA NOVITA PRASETYAWATI 1, HERU
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Karakteristik Responden Penelitian ini dilakukan pada PT. Rezeki Supermarketing sebuah perusahaan retail tradisional yang terletak di Jakarta, dengan mengambil
Lebih terperinciANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG DIPERTIMBANGKAN KONSUMEN DALAM KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK OLAHAN SUSU SEGAR DI KEDAI SUSU MOM MILK KOTA SURAKARTA SKRIPSI
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG DIPERTIMBANGKAN KONSUMEN DALAM KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK OLAHAN SUSU SEGAR DI KEDAI SUSU MOM MILK KOTA SURAKARTA SKRIPSI Oleh Jasmine Laila Safitri H 0812088 FAKULTAS PERTANIAN
Lebih terperinciBAB 4 ANALISA DATA 4.1 Profile Responden
BAB 4 ANALISA DATA 4.1 Profile Responden Pada penelitian ini, peneliti telah menyusun profile responden yang dibagi kedalam beberapa macam, yakni berdasarkan: 1. Nama pusat kebugaran langganan responden
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Responden Dalam gambaran umum responden penelitian ini dijelaskan mengenai profil umum responden yaitu, pekerjaan responden, usia responden, jenis
Lebih terperinciPENGARUH FAKTOR BAURAN PEMASARAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN BUAH PEPAYA CALIFORNIA DI PASAR SWALAYAN KOTA SURAKARTA
PENGARUH FAKTOR BAURAN PEMASARAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN BUAH PEPAYA CALIFORNIA DI PASAR SWALAYAN KOTA SURAKARTA Dyan Trimastuty, Kusnandar, Bekti Wahyu Utami Program Studi Agribisnis - Universitas
Lebih terperinciLAMPIRAN 1. (Aniisah Humairoh) BAGIAN 1 : DATA RESPONDEN. Jenis Kelamin : Umur :
125 LAMPIRAN 1 Kuesioner Saya mahasiwa Universitas Esa Unggul sedang meneliti Analis faktor-faktor yang berpengaruh terhadap keputusan pembelian produk Citra hand and body lotion untuk menyusun skripsi
Lebih terperinciDAFTAR PUSTAKA Agrina Luar Oke, Dalam yahud. Tabloid Agribisnis edisi 21 Januari 2013.
membeli udang jerbung di pasar swalayan di Kota Yogyakarta didasarkan pada besarnya factor loading diantaranya yaitu faktor tempat adalah variabel keamanan, faktor fisik produk adalah variabel kesegaran
Lebih terperincia. SD c. SMA b. SMP d. Perguruan Tinggi
83 LAMPIRAN 1 Kuesioner Saya mahasiswa Universitas Esa Unggul sedang meneliti faktorfaktor yang menentukan keputusan konsumen dalam pembelian produk minyak kayu putih Cap Lang untuk menyusun skripsi kepentingan
Lebih terperinciV. HASIL DAN PEMBAHASAN
V. HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 Uji Validitas Dan Reliabilitas Analisis positioning kacang mete di benak konsumen dan faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian konsumen dimulai dengan melakukan uji
Lebih terperinciKata kunci: Analisis faktor, Combine harvester, Customer Satisfaction Index (CSI), Importance Performance Analysis (IPA), Mesin panen padi
ANALISIS KEPUASAN PETANI PADI (ORYZA SATIVA L) TERHADAP PENGGUNAAN MESIN PANEN (COMBINE HARVESTER) DI KABUPATEN KLATEN, (STUDI KASUS DESA JIMBUNG, KECAMATAN KALIKOTES) Deasy Ambarsari 1, Joko Sutrisno
Lebih terperinciKUESIONER. A. Data Responden. 1. Profesi anda sekarang : a. Mahasiswa b. Pegawai swasta c. Pegawai negeri d. Wiraswata e.
KUESIONER A. Data Responden 1. Profesi anda sekarang : a. Mahasiswa b. Pegawai swasta c. Pegawai negeri d. Wiraswata e. Lain-lain 2. Usia anda sekarang : a. 17-21 tahun b. 21-30 tahun c. 30-40 tahun d.
Lebih terperinciREDUKSI VARIABEL KRITERIAALTERNATIF RESTORAN DENGAN METODE FACTOR ANALYSIS
REDUKSI VARIABEL KRITERIAALTERNATIF RESTORAN DENGAN METODE FACTOR ANALYSIS Ai Nurhayat, S.Si.,MT. Jurusan Teknik Industri Sekolah tinggi Teknologi Bandung ABSTRAK Pada tahun 2017 telah terjadi kenaikan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini termasuk dalam penelitian survei. Penelitian survei
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini termasuk dalam penelitian survei. Penelitian survei adalah suatu penelitian yang mengambil sampel dari satu populasi dan menggunakan kuisioner
Lebih terperinciPendahuluan. 0 Analisis interaksi antarvariabel 0 Interdependence 0 Deteksi multikolinearitas
Pendahuluan 0 Analisis interaksi antarvariabel 0 Interdependence 0 Deteksi multikolinearitas Tujuan 0 Tujuan utama: 0 Menjelaskan struktur hubungan di antara banyak variabel dalam bentuk faktor/variabel
Lebih terperinciKUESIONER PENELITIAN ANALISIS FAKTOR MEMENGARUHI KEHAMILAN USIA MUDA DI KECAMATAN BINJAI KABUPATEN LANGKAT TAHUN seluruh pertanyaan yang ada.
KUESIONER PENELITIAN ANALISIS FAKTOR MEMENGARUHI KEHAMILAN USIA MUDA DI KECAMATAN BINJAI KABUPATEN LANGKAT TAHUN 2012 I. Petunjuk Pengisian : a. Mohon dengan hormat bantuan dan kesediaan ibu untuk menjawab
Lebih terperinciANALISA FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA PROYEK KONSTRUKSI DI SURABAYA
ANALISA FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA PROYEK KONSTRUKSI DI SURABAYA Neril Harnanik Yuniati, Christiono Utomo Program Studi Magister Manajemen Proyek Institut Teknologi Sepuluh
Lebih terperinciKUESIONER PENELITIAN
KUESIONER PENELITIAN APLIKASI ANALISIS FAKTOR DENGAN METODE PRINCIPAL COMPONENT ANALYSIS DAN MAXIMUM LIKELIHOOD DALAM FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI PEMBERIAN MAKANAN TAMBAHAN PADA BAYI USIA 0-6 BULAN
Lebih terperinciNASKAH PUBLIKASI PERILAKU KONSUMEN DALAM MEMBELI STROBERI DI PASAR TRADISIONAL (KASUS DI PASAR TAWANGMANGU) KABUPATEN KARANGANYAR
digilib.uns.ac.id NASKAH PUBLIKASI PERILAKU KONSUMEN DALAM MEMBELI STROBERI DI PASAR TRADISIONAL (KASUS DI PASAR TAWANGMANGU) KABUPATEN KARANGANYAR Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian/ Program Studi Agrobisnis
Lebih terperinciBAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. Responden dalam penelitian ini adalah konsumen Alfamart Kecamatan Kotagajah
48 BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN A. Karakteristik Responden Responden dalam penelitian ini adalah konsumen Alfamart Kecamatan Kotagajah lampung tengah. Penyebaran kuesioner ke berbagai responden berbagai
Lebih terperinciLampiran 1 Tabel frekuensi responden. Valid Percent. Frequenc y Percent
105 Lampiran 1 Tabel frekuensi responden Umur Gender Frequenc y 2.00 15 13.0 13.0 13.0 3.00 31 27.0 27.0 40.0 4.00 69 60.0 60.0 100.0 Frequenc y 1.00 63 54.8 54.8 54.8 2.00 52 45.2 45.2 100.0 Pekerjaan
Lebih terperinciBAB IV DATA PENELITIAN DAN ANALISIS DATA
BAB IV DATA PENELITIAN DAN ANALISIS DATA 4.1 Gambaran Umum Didalam pengumpulan data yang disebarkan melalui kuesioner terdapat dua bagian pertanyaan yang berbeda. Bagian pertama yaitu pertanyaan-pertanyaan
Lebih terperinciLAMPIRAN 1 KUESIONER PENELITIAN. Kepada Yth. Saudara/i para responden Di tempat. Dengan Hormat,
43 LAMPIRAN KUESIONER PENELITIAN Kepada Yth. Saudara/i para responden Di tempat Dengan Hormat, Sehubungan untuk menyelesaikan Tugas Akhir Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik, saya ingin meminta bantuan
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN A. Metode Dasar Penelitian Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif analitis, yaitu metode yang
34 III. METODE PENELITIAN A. Metode Dasar Penelitian Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif analitis, yaitu metode yang memusatkan perhatian pada pemecahan masalahmasalah yang
Lebih terperinciGAMBARAN UMUM TUJUAN ANALISIS FAKTOR
GAMBARAN UMUM TUJUAN ANALISIS FAKTOR 1. Latar Belakang Analisis faktor adalah alat analisis statistik yang dipergunakan untuk mereduksi faktor-faktor yang mempengaruhi suatu variabel menjadi beberapa set
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Subyek Penelitian Penelitian ini dilakukan kepada 47 orang guru BK SLTA (5, SMA, 1 MA, dan 9 SMK) di Salatiga, seperti yang dapat dilihat dalam tabel 4.1 di bawah
Lebih terperinciPetunjuk Pengisian : Isilah/berilah tanda silang (X) pada salah satu jawaban yang Anda pilih di bawah ini.
LAMPIRAN 59 60 Lampiran 1. Kuesioner penelitian KUESIONER PENELITIAN Bapak/Ibu/saudara/i yang terhormat, Saya bernama Rosselina Cindy Kautsar (H24080061), Mahasiswi Program Sarjana Manajemen, Departemen
Lebih terperinciANALISIS FAKTOR ANALISIS FAKTOR
ANALISIS FAKTOR ANALISIS FAKTOR Analisis factor digunakan untuk menemukan hubungan sejumlah variable yang bersifat independent dengan yang lain Analisis Faktor merupakan teknik untuk mengkombinasikan pertanyaan
Lebih terperinciKUISIONER PENELITIAN
LAMPIRAN 64 Lampiran 1. Kuesioner Penelitian KUISIONER PENELITIAN Kuisioner ini digunakan sebagai bahan untuk penyusunan skripsi dengan judul : Analisis Proses Pengambilan Keputusan Produk Kredit Cepat
Lebih terperinci3. Berapa pengeluaran anda setiap membeli sepatu? a. < Rp b. Rp Rp c. > Rp
LAMPIRAN 1 KUESIONER PENELITIAN Kuesioner ini berkenaan dengan penelitian saya yang berjudul Pengaruh Brand Image dan Harga Terhadap Intensi Membeli Sepatu Converse. Oleh karena itu, saya meminta kesediaan
Lebih terperinciIV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu penelitian 4.2. Data dan Metode Pengambilan Sampel
IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu penelitian Penelitian dilakukan terhadap pengunjung Daiji Raamen yang terletak di Jalan Pajajaran No. 7. Pemilihan lokasi penelitian dilakukan secara sengaja
Lebih terperinciTingkat Kepuasan Mahasiswa Terhadap Kualitas Pelayanan Universitas Sam Ratulangi Menggunakan Analisis Faktor
JURNAL MIPA UNSRAT ONLINE 1 (1) 52-56 dapat diakses melalui http://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/jmuo Tingkat Kepuasan Mahasiswa Terhadap Kualitas Pelayanan Universitas Sam Ratulangi Menggunakan Analisis
Lebih terperinciLampiran 1. Table Frekuensi Responden. pendidikan. gender. Valid Percent. Cumulative. Cumulative. Percent. Frequency Percent.
90 Lampiran 1 Table Frekuensi Responden gender pendidikan Frequency Valid Frequency Valid Valid LAKI-LAKI 14 16.5 16.5 16.5 PEREMPUAN 71 83.5 83.5 100.0 Valid SMP 4 4.7 4.7 4.7 SMA 70 82.4 82.4 87.1 S-1
Lebih terperinciKUESIONER PENELITIAN ANALISIS TINGKAT KEPUASAN NASABAH TERHADAP KUALITAS PELAYANAN PT. BANK BUKOPIN KANTOR CABANG CILEGON
73 74 Lampiran 1. Kuesioner Penelitian KUESIONER PENELITIAN ANALISIS TINGKAT KEPUASAN NASABAH TERHADAP KUALITAS PELAYANAN PT. BANK BUKOPIN KANTOR CABANG CILEGON Lembar kuesioner ini diedarkan untuk mengukur
Lebih terperinciLampiran 1 Kuesioner. Wilson
125 Lampiran 1 Kuesioner Responden Yth. Nama saya Wilson, mahasiswa Fakultas Ekonomi. Saat ini saya sedang melakukan penelitian untuk skripsi saya mengenai Service Quality, Customer Satisfaction Repurchase
Lebih terperinciPERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP BERAS ORGANIK DI KOTA MALANG PENDAHULUAN
P R O S I D I N G 303 PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP BERAS ORGANIK DI KOTA MALANG Lia Rohmatul Maula 1, Bambang Siswadi 2, Sri Hindarti 3 1) Mahasiswa Program Pascasarjana, Fakultas Pertanian, Universitas
Lebih terperinciBAB 4 ANALISA DATA 4.1 PELAKSANAAN SURVEI
BAB 4 ANALISA DATA 4.1 PELAKSANAAN SURVEI Sebelum melaksanakan survei yang sebenarnya, peneliti terlebih dahulu melakukan uji pertanyaan kuesioner kepada empat responden yang dipilih berdasarkan tingkatan
Lebih terperinciProgram Studi Pendidikan Ekonomi FE UNY
LEMBAR KERJA Topik: Uji Validitas dengan Analisis Faktor Tujuan: Untuk menguji tingkat validitas konstruk seperangkat instrumen, kuesioner atau angket Contoh Masalah: Apakah butir-butir yang dikembangkan
Lebih terperinciIII. METODELOGI PENELITIAN
III. METODELOGI PENELITIAN A. Konsep Dasar dan Batasan Operasional Konsep dasar dan definisi operasional mencakup semua pengertian dan pengukuran yang dipergunakan untuk mendapatkan data yang akan dianalisis
Lebih terperinciLampiran 1. Kuesioner Pendahuluan
LAMPIRAN 57 Lampiran 1. Kuesioner Pendahuluan Kuesioner ini digunakan untuk memperoleh data penelitian dengan judul ANALISIS POSITIONING KACANG METE DI BENAK KONSUMEN DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
Lebih terperinciIDENTITAS RESPONDEN 1. Nama: (boleh tidak diisi)
LAMPIRAN A: KUISIONER Dengan Hormat, Terima kasih atas kesediaan Saudara/i untuk berpartisipasi untuk mengisi dan menjawab seluruh pertanyaan yang ada dalam kuesioner ini. Penelitian ini digunakan untuk
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. wajah yang dibeli di Larissa Aesthetic Center Semarang, Selain itu juga
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Responden Data responden yang telah diperoleh dari kuesioner akan dibagi berdasarkan usia, jenis kelamin responden, status pekerjaan, jasa perawatan
Lebih terperinci: Analisis Pengaruh Kualitas Produk, Harga dan Promosi Terhadap Intensi Pembelian Air Minum Dalam Kemasan Botol 600ml Merek Aqua di Jakarta Barat
80 1.LAMPIRAN KUESIONER PRETEST Kuesioner : Analisis Pengaruh Kualitas Produk, Harga dan Promosi Terhadap Intensi Pembelian Air Minum Dalam Kemasan Botol 600ml Merek Aqua di Jakarta Barat Dengan hormat,
Lebih terperinciIV. METODE PENELITIAN
IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian ini akan dilakukan di Martha Tilaar Salon Day Spa Bogor tepatnya terletak di Jalan Pemuda No. 7 Bogor. Waktu penelitian adalah bulan April-Juni 2011
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Responden Data 65 responden yang didapat dari kuesioner akan dibagi berdasarkan usia responden, jenis kelamin responden, produk kuliner yang pernah dipromosikan
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Lokasi Penelitian 1. Sejarah Singkat SMK Negeri Pasirian Perkembangan zaman era global yang sangat pesat dewasa ini sangat berpengaruh pada pola pikir
Lebih terperinciJenis Peralatan * Usia * Jenis Kelamin Crosstabulation
1 Crosstabs Jenis Peralatan * Usia * Jenis Kelamin Crosstabulation Jenis Kelamin laki-laki perempuan Jenis Peralatan Jenis Peralatan pakaian bela diri pelindung kepala pelindung gigi pelindung dada pelindung
Lebih terperinciANALISIS FAKTOR MARKETING MIX TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN SUSU FORMULA BALITA PADA PASAR SWALAYAN DI KOTA YOGYAKARTA
ANALISIS FAKTOR MARKETING MIX TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN SUSU FORMULA BALITA PADA PASAR SWALAYAN DI KOTA YOGYAKARTA Skripsi Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna memperoleh derajat Sarjana Pertanian
Lebih terperinciLAMPIRAN 1. KUESIONER
120 LAMPIRAN 1. KUESIONER Saya mahasiswa Universitas Esa Unggul sedang meneliti pengaruh kualitaas produk dan kualitas pelayanan terhadap loyalitas melalui kepuasan pelanggan pada rumah makan Mie Abang
Lebih terperinciPEMBAHASAN. PT. Heinz ABC Indonesia (Heinz ABC) adalah salah satu anak perusahaan dari H.J. Heinz
IV. PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Perusahaan PT. Heinz ABC Indonesia (Heinz ABC) adalah salah satu anak perusahaan dari H.J. Heinz Company Limited, sebuah perusahaan multinasional berbasis di Amerika Serikat
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. sesuai dengan tujuan penelitian. Konsep dasar dan batasan operasional dalam
33 III. METODE PENELITIAN A. Konsep Dasar dan Batasan Operasional Konsep dasar dan definisi operasional mencakup semua pengertian dan pengukuran yang dipergunakan untuk mendapatkan data yang akan dianalisis
Lebih terperinciKUESIONER. NILAI PENILAIAN 1 Sangat Tidak Setuju 2 Tidak Setuju 3 Netral 4 Setuju 5 Sangat Setuju
No. Responden : KUESIONER Saya, Aisyah Velany (0606017366) jurusan Ilmu Administrasi Bisnis Program Magister, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Indonesia sedang menyusun tesis.
Lebih terperinciKUESIONER PENELITIAN. Atas perhatian, bantuan dan dukungan Bapak/Ibu kami ucapkan terimakasih. Jenis Kelamin : ( ) Laki-laki ( ) Wanita
88 Lampiran 1 Kuesioner Penelitian Lampiran : 1 (Kuesioner Penelitian) KUESIONER PENELITIAN Kuesioner ini hanya untuk kepentingan akademis dan dijamin kerahasiaannya, dimohon bantuan dan kesediaan Bapak/Ibu
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DATA
BAB IV ANALISIS DATA 4.1. Validitas dan Reliabilitas Pretest Pada bab ini akan dijabarkan hasil temuan yang telah dilakukan. Penelitian dilakukan dengan menyebarkan kuesioner kepada responden yang menjadi
Lebih terperinciSTRUKTUR DIMENSI KEPUTUSAN MAHASISWA UNTUK MEMBELI SMARTPHONE SAMSUNG GALAXY CORE NAMA :INDAHPERMATASARI NPM : PEMBIMBING : HERNAMA, SE, MM.
STRUKTUR DIMENSI KEPUTUSAN MAHASISWA UNTUK MEMBELI SMARTPHONE SAMSUNG GALAXY CORE NAMA :INDAHPERMATASARI NPM :13212670 PEMBIMBING : HERNAMA, SE, MM. 1.1Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN Kebutuhan mahasiswa
Lebih terperinciLampiran 1. Kuesioner
90 Lampiran 1. Kuesioner Kuesioner : Analisis Pengaruh Relationship Marketing terhadap Customer Loyalty yang dimediasi oleh Customer Satisfaction (studi kasus : Distributor Lenovo PT. Visiland Dharma Sarana)
Lebih terperinciKUESIONER PENELITIAN
KUESIONER PENELITIAN Kepada Yth, Sdr/i Responden Di tempat Dengan hormat, Dalam rangka menyelesaikan Tugas Akhir, saya mahasiswi jurusan Teknik Industri Universitas Kristen Maranatha mengadakan penelitian
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. pernah berpindah merek dari smartphone BlackBerry. kota Semarangyang pernah berpindah merek dari smartphone BlackBerry.
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Obyek Penelitian Obyek dalam penelitian ini adalah konsumen di kota Semarangyang pernah berpindah merek dari smartphone BlackBerry. 3.2. Populasi dan Sampel Penelitian Populasi
Lebih terperinciBAB IV METODE PENELITIAN. Pemilihan lokasi penelitian dilakukan secara sengaja (purposive), yaitu
BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Pemilihan lokasi penelitian dilakukan secara sengaja (purposive), yaitu dilakukan di Kotamadya Bogor. Hal ini disebabkan Kota Bogor adalah salah
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN Langkah pertama yang dilakukan terhadap data hasil survei adalah melakukan uji validitas dan reliabilitas terhadap alat ukur yaitu kuesioner. Hal ini dilakukan untuk memperoleh
Lebih terperinciBAB VI HASIL DAN PEMBAHASAN
6.1 Karakteristik Umum Konsumen BAB VI HASIL DAN PEMBAHASAN Tahu Djadi Sari yang dibeli oleh konsumen bertujuan untuk dikonsumsi oleh keluarganya/rumah tangga. Hal ini dikarenakan tahu yang dijual oleh
Lebih terperinciANALISIS FAKTOR BAURAN PEMASARAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK OLAHAN JAMUR LINGZHI
ANALISIS FAKTOR BAURAN PEMASARAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK OLAHAN JAMUR LINGZHI CV. HERBA NUSANTARA DI DESA KUDU KECAMATAN BAKI KABUPATEN SUKOHARJO Hana Fadhillah Noor, Kusnandar, Emi Widiyanti
Lebih terperinci(Shindy Nathasya ) 1. Usia anda saat ini adalah? a c b d. >35
76 LAMPIRAN 1 Kuesioner Saya mahasiwa Universitas Esa Unggul sedang meneliti Word Of Mouth dan kualitas produk terhadap kepuasan pembelian yang dimediasi minat beli di restoran Endorphin Eatery & Brew.
Lebih terperinciKUESIONER PENELITAN. Universitas Esa Unggul
LAMPIRAN 84 85 KUESIONER PENELITAN Universitas Esa Unggul Program S-1 Fakultas Ekonomi dan Bisnis Program Studi lmu Manajemen Kampus Universitas Esa Unggul Kebon Jeruk Telp/fax. (021) 5682510 Responden
Lebih terperinciKuesioner Penelitian Skripsi Analisis Proses Keputusan Pembelian Produk Perawatan Tubuh Kendedes Princess Ritual
LAMPIRAN Kuesioner Penelitian Skripsi Analisis Proses Keputusan Pembelian Produk Perawatan Tubuh Kendedes Princess Ritual dan Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pembelian di Martha Tilaar Salon Day Spa Bogor
Lebih terperinciTogu P. Marpaung, Normalina Napitupulu, Rachmad Sitepu
Saintia Matematika ISSN: 2337-9197 Vol. 02, No. 03 (2014), pp. 289 298. ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KUNJUNGAN MASYARAKAT KOTA MEDAN KE PERPUSTAKAAN UMUM KOTA MEDAN Togu P. Marpaung, Normalina Napitupulu,
Lebih terperinciABSTRAK. Kata kunci: Minat beli, Bauran pemasaran. vii. Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK Perkembangan Industri pasar mie instant PT Indofood cenderung meningkat, dimana diketahui bahwa pada tahun 2008 Indonesia memproduksi 15 miliar bungkus mie instant, maka akan diperoleh angka sebesar
Lebih terperinciFAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI NASABAH MENGGUNAKAN TABUNGAN RENCANA MANDIRI PADA PT. BANK MANDIRI (PERSERO) TBK CABANG LUMAJANG
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI NASABAH MENGGUNAKAN TABUNGAN RENCANA MANDIRI PADA PT. BANK MANDIRI (PERSERO) TBK CABANG LUMAJANG TESIS Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Pada Program Studi
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. (Capsicum annum L) atau cabai merah merupakan tanaman musiman yang
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Masalah (Capsicum annum L) atau cabai merah merupakan tanaman musiman yang memiliki volume produksi yang tinggi setiap harinya dan banyak dijumpai di pasaran. Cabai
Lebih terperinciPENGARUH SHOPPING LIFESTYLE DAN FASHION INVOLVEMENT PADA IMPULSE BUYING BEHAVIOR KONSUMEN
PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE DAN FASHION INVOLVEMENT PADA IMPULSE BUYING BEHAVIOR KONSUMEN Oleh Dea Susiska Manejemen Deasusiska10@gmail.com Abstrak Untuk membuat diri menjadi berbeda dan lebih baik serta
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. sesuai dengan jumlah sampel yaitu sebanyak 50 kuesioner. Kuesioner pada
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Pada penelitian ini kuesioner yang terkumpul jumlahnya sudah sesuai dengan jumlah sampel yaitu sebanyak 50 kuesioner. Kuesioner pada penelitian
Lebih terperinciABSTRAK. terdiri dari empat variabel independen yaitu product, price, place, promotion dan satu
ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persepsi konsumen terhadap bauran pemasaran produk Chatime di Bandung serta untuk mengetahui besar pengaruh bauran pemasaran terhadap keputusan pembelian
Lebih terperinciVI. ANALISIS TINGKAT KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP PRODUK MINUMAN SARI BUAH MINUTE MAID PULPY ORANGE DI KOTA BOGOR
VI. ANALISIS TINGKAT KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP PRODUK MINUMAN SARI BUAH MINUTE MAID PULPY ORANGE DI KOTA BOGOR 6.1. Karakteristik Konsumen Minute Maid Pulpy Orange Karakteristik konsumen pada penelitian
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DATA. yang memotivasi konsumen untuk berolah raga arung jeram serta menguji
BAB IV ANALISIS DATA A. Penjelasan Penelitian Pada bab empat ini akan dilakukan pembahasan mengenai hasil penelitian yang telah dilakukan. Penelitian ini dirancang sebagai suatu penelitian deskriptif komparatif.
Lebih terperinciSTUDI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN TEKNIK LISTRIK DASAR OTOMOTIF
156 STUDI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN TEKNIK LISTRIK DASAR OTOMOTIF Budi Kurniawan 1, Ono Wiharna 2, Tatang Permana 3 Universitas Pendidikan Indonesia Jl.
Lebih terperinciDAFTAR PUSTAKA. Alma, Buchari, Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa, Alfabeta, Bandung.
78 DAFTAR PUSTAKA Alma, Buchari, 2005. Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa, Alfabeta, Bandung. Kottler, Philips, 2002. Manajemen Pemasaran : Analisa Perencanaan dan Pengendalian, Jilid 2, Edisi Lima,
Lebih terperinciKUESIONER HARAPAN DAN KINERJA(PERFORMANCE)
79 KUESIONER HARAPAN DAN KINERJA(PERFORMANCE) Nama : Usia : Gender : Pekerjaan : Variable kualitas pelayanan Harapan Kinerja (Realita) STS TS KS S SS STS TS KS S SS A. Tangible 1. Tata letak ruangan pada
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di Indonesia penyedap makanan sangatlah di gemari oleh kalangan ibu-ibu yang gemar memasak dan menjadikan penyedap sebagai tambahan untuk memberikan cita rasa dan aroma
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Café ini dikelola oleh Ibu Gaby dan memiliki konsep makanan dan minuman
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Obyek Penelitian Gatherinc Café & Bistro telah berdiri sejak tanggal 6 December 2016. Café ini dikelola oleh Ibu Gaby dan memiliki konsep makanan dan minuman
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. Pada bab lima ini penulis mengambil kesimpulan dari hasil penelitian yang
BAB V PENUTUP Pada bab lima ini penulis mengambil kesimpulan dari hasil penelitian yang telah dilakukan. Meangcu hasil penelitian tersebut, selanjutnya dirumuskan saran bagi pihak-pihak yang berkepentingan.
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN
17 III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian Untuk dapat melakukan penelitian ini, langkah awalnya adalah mengetahui visi dan misi serta tujuan yang ingin dicapai oleh BReAD Unit. BReAD
Lebih terperinciReliability. Case Processing Summary
Reliability Case Processing Summary N % Cases Valid 100 100.0 Excluded a 0.0 Total 100 100.0 a. Listwise deletion based on all variables in the procedure. Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items.956
Lebih terperinciA. PETUNJUK PENGISIAN KUISIONER
L 1 LAMPIRAN 1 KUESIONER Saya Riska Arkandini mahasiswi semester 8 (delapan) Jurusan Komunikasi dan Multimedia bidang Broadcasting, mohon kesediaan anda untuk mengisi kuesioner berikut. Dimana kuesioner
Lebih terperinciGAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
IV. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 4.1 Sejarah dan Perkembangan Perusahaan Usaha kecap Korma dimulai pada tahun 1948, yang dalam pendiriannya dilakukan oleh keluarga Habib Ibrahim Assegaf yang merupakan keturunan
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN
III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Konseptual English First Bogor adalah lembaga kursus bahasa Inggris yang menggunakan tenaga pengajar penutur asli bahasa Inggris, memiliki jadwal kursus
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
32 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Dalam penelitian ini jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian explanatory atau penelitian tingkat penjelasan. Berdasarkan jenis penelitian explanatory
Lebih terperinciKUESIONER PENELITIAN PENGARUH KUALITAS PRODUK TERHADAP LOYALITAS KONSUMEN PADA PABRIK BERAS TRI JAYA DI KUNINGAN JAWA BARAT
LAMPIRAN KUESIONER PENELITIAN PENGARUH KUALITAS PRODUK TERHADAP LOYALITAS KONSUMEN PADA PABRIK BERAS TRI JAYA DI KUNINGAN JAWA BARAT Responden yang terhormat, Dalam rangka penyusunan skripsi mengenai Pengaruh
Lebih terperinciANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI VOLUME PENJUALAN PADA UD. WAYAN FIBER GLASS SINGARAJA TAHUN 2014
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI VOLUME PENJUALAN PADA UD. WAYAN FIBER GLASS SINGARAJA TAHUN 2014 KM Medyana Putra, Wayan Cipta, Fridayana Yudiaatmaja Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Lebih terperinciANALISIS PERILAKU KONSUMEN DALAM PEMBELIAN KACANG METE DI PASAR TRADISIONAL KABUPATEN WONOGIRI
2 ANALISIS PERILAKU KONSUMEN DALAM PEMBELIAN KACANG METE DI PASAR TRADISIONAL KABUPATEN WONOGIRI Aulia Rahma Kautsari, Mohd. Harisudin, Bekti Wahyu Utami Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas
Lebih terperinciANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG DIPERTIMBANGKAN KONSUMEN DALAM KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK OLAHAN SUSU SEGAR DI KEDAI SUSU MOM MILK KOTA SURAKARTA
AGRISTA : Vol. 4 No.2Juni 2016 : Hal. 61-72 ISSN 2302-1713 ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG DIPERTIMBANGKAN KONSUMEN DALAM KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK OLAHAN SUSU SEGAR DI KEDAI SUSU MOM MILK KOTA SURAKARTA
Lebih terperinciBAB IV METODE PENELITIAN
BAB IV METODE PENELITIAN 4.1. Desain Penelitian Berdasarkan karakteristik masalah dalam penelitian ini maka desain penelitian menggunakan pengujian beda rata-rata. Di mana pengujian beda ratarata merupakan
Lebih terperinciKUESIONER. 2. Berapa usia anda? a tahun c tahun b tahun d. > 26 tahun
72 KUESIONER Berilah tanda (X) pada salah satu pilihan anda : I. Karakteristik Responden 1. Jenis kelamin anda? a. Laki-laki b. Perempuan Nama Responden: Tujuan Kuesioner Penelitian Kuesioner ini bertujuan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian survei. Penelitian survei adalah suatu
32 BAB III METODE PENELITIAN A. Tipe Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian survei. Penelitian survei adalah suatu jenis penelitian yang mengambil sampel dari satu populasi dan menggunakan
Lebih terperinciBab 4 Pengumpulan dan Pengolahan Data
47 Bab 4 Pengumpulan dan Pengolahan Data Bab ini berisi pengumpulan data dan hasil pengolahan data yang dilakukan berdasarkan metodologi yang telah disusun pada Bab 3. 4.1. Data Umum Perusahaan Data yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. baru diluncurkan oleh perusahaan-perusahaan yang sudah jauh lebih dulu
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan dunia usaha dewasa ini semakin pesat. Berbagai produk baru diluncurkan oleh perusahaan-perusahaan yang sudah jauh lebih dulu berkembang maupun
Lebih terperinciJIIA, VOLUME 1 No. 2, APRIL 2013
ANALISIS KOMPONEN UTAMA FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN PETANI MENGGUNAKAN BENIH PADI INHIBRIDADI KABUPATEN LAMPUNG TENGAH (Principal Component Analysis of Factors Influencing the Decision of
Lebih terperinciDAFTAR PUSTAKA. Amirullah, 2002, Perilaku Konsumen, Cetakan Pertama, Penerbit, Graha Ilmu, Jakarta.
70 DAFTAR PUSTAKA Amirullah, 2002, Perilaku Konsumen, Cetakan Pertama, Penerbit, Graha Ilmu, Jakarta. Azwita Arifuddin. 2012. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen Dalam Keputusan Membeli Komputer
Lebih terperinciANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN KONSUMEN DALAM MEMBELI RUMAH (STUDI KASUS PERUMAHAN VIHARTA PT.MBP - GRESIK)
ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN KONSUMEN DALAM MEMBELI RUMAH (STUDI KASUS PERUMAHAN VIHARTA PT.MBP GRESIK M. Erma Widiana Staf Pengajar Fakultas Ekonomi Universitas Bhayangkara Surabaya
Lebih terperinci5. HASIL DAN PEMBAHASAN
61 5. HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1. Hasil Analisis Pada sub bab ini akan diuraikan hasil analisis data yang diperoleh dari pendapat responden melalui penyebaran kuesioner dan wawancara yang berkaitan dengan
Lebih terperinciANALISIS FAKTOR TINGKAT KEPUASAN MAHASISWA UNIVERSITAS PAKUAN TERHADAP PELAYANAN PARKIR KAMPUS
ANALISIS FAKTOR TINGKAT KEPUASAN MAHASISWA UNIVERSITAS PAKUAN TERHADAP PELAYANAN PARKIR KAMPUS Sintya Dwi Rosady 1, Fitria Virgantari, Ani Andriyati Program Studi Matematika Fakultas Matematika dan Ilmu
Lebih terperinci