ANALISIS FAKTOR BAURAN PEMASARAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK OLAHAN JAMUR LINGZHI

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "ANALISIS FAKTOR BAURAN PEMASARAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK OLAHAN JAMUR LINGZHI"

Transkripsi

1 ANALISIS FAKTOR BAURAN PEMASARAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK OLAHAN JAMUR LINGZHI CV. HERBA NUSANTARA DI DESA KUDU KECAMATAN BAKI KABUPATEN SUKOHARJO Hana Fadhillah Noor, Kusnandar, Emi Widiyanti Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret Jalan Ir. Sutami No. 36 A Kentingan Surakarta Telp./ Fax.(0271) hanafadhillah09@gmail.com. Telp Abstract: The purpose of this study was to examine the decision-making process in the purchase of refined products consumer lingzhi mushroom CV. Herba Nusantara and to analyze the factors that consumers consider the purchase decisions of refined products lingzhi mushroom in the CV. Herba Nusantara. The basic method in this study uses a descriptive method. Location of the study was on the CV. Herba Nusantara. Respondent retrieval methods used in this study was a convenience sampling. The number of samples is taken as 100. Factor analysis using data derived from the opinions of respondents to 12 research variables were observed in this study. The results of the factor analysis shows that there are 3 factors into consideration in purchasing decisions of refined products lingzhi mushroom in CV.Herba Nusantara. The third factor is the factor I ( %), factor II ( %), and factor III ( %). The variables that consumers consider the purchase of refined products in the lingzhi mushroom CV. Herba Nusantara based on the value of the factor loading of the factor I is a variable of product efficacy (0.827), factor II is a variable of flavor products (0,652), and factor III is the type of a variable strategic locations (0,709). Keywords: Factor Analysis, Marketing Mix, Purchasing decisions, Lingzhi Mushroom Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji proses pengambilan keputusan konsumen dalam membeli produk olahan jamur lingzhi di CV. Herba Nusantara dan untuk menganalisis faktor yang paling dipertimbangkan konsumen dalam keputusan pembelian produk olahan jamur lingzhi di CV. Herba Nusantara. Metode dasar dalam penelitian ini menggunakan metode deskriptif. Lokasi penelitian berada di CV. Herba Nusantara. Metode pengambilan responden yang digunakan dalam penelitian ini adalah convenience sampling. Jumlah sampel yang diambil adalah adalah 100 orang. Analisis faktor menggunakan data yang berasal dari pendapat responden terhadap 12 variabel penelitian yang diamati dalam penelitian ini. Hasil analisis faktor menunjukkan terdapat 3 faktor yang menjadi pertimbangan dalam keputusan pembelian produk olahan jamur lingzhi di CV.Herba Nusantara. Ketiga faktor tersebut adalah faktor I, (27,736%), faktor II (12,283%), dan faktor III (11,361%). Variabel-variabel yang dipertimbangkan konsumen dalam membeli produk olahan jamur lingzhi di CV. Herba Nusantara berdasarkan besarnya nilai factor loadingnya dari faktor I adalah variabel khasiat produk (0,827), faktor II adalah variabel rasa produk (0,652), dan dari faktor III adalah variabel kestrategisan lokasi (0,709). Kata Kunci: Analisis Faktor, Bauran Pemasaran, Keputusan Pembelian, Jamur Lingzhi

2 PENDAHULUAN Bidang pertanian di Indonesia tidak hanya membudidayakan tanaman pangan saja namun juga tanaman herbal untuk pengobatan tradisional dan menjaga kesehatan masyarakat di Indonesia. Salah satu bahan obat herbal di Indonesia adalah jamur lingzhi. Jamur lingzhi adalah jamur yang memiliki banyak khasiat. Bila kebanyakan jamur digunakan untuk kebutuhan konsumsi, maka jamur lingzhi memiliki perbedaan. Jamur lingzhi lebih banyak dipergunakan untuk keperluan medis dan pengobatan. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan periset dari USA, Jepang, China, Jerman, Kanada, Malaysia, Singapura dan Indonesia menunjukkan bahwa lingzhi memiliki kandungan lebih dari 200 elemen zat aktif yang bermanfaat untuk kesehatan. Misalnya polisakarida yang dapat mengurangi kadar gula darah serta memperkuat kekebalan tubuh (Yunitasari, 2012). Saat ini masyarakat lebih banyak memilih pengobatan herbal karena tidak memiliki efek samping pada jangka panjang, dan salah satu obat herbal yang semakin hari semakin diminati oleh banyak konsumen adalah jamur lingzhi, karena khasiatnya yang sangat banyak untuk kesehatan manusia. Potensi dari jamur lingzhi itu semakin besar maka banyak pelaku bisnis yang memanfaatkan kesempatan ini dengan membuat produk olahan jamur lingzhi untuk memudahkan masyarakat dalam mengkonsumsi jamur lingzhi ini. Salah satu produsen yang mengolah jamur lingzhi untuk mendapatkan nilai tambah adalah CV. Herba Nusantara. CV. Herba Nusantara merupakan perusahaan yang bergerak di bidang herbal. Visi dari CV. Herba Nusantara yaitu menciptakan bangsa yang sehat, menghindari ketergantungan obat. Misi CV. Herba Nusantara yaitu sehat dengan mengkonsumsi obat herbal dan terapi pennasia. Terapi pennasia adalah terapi yang perawatannya tanpa menggunakan obat. CV.Herba Nusantara pada awalnya bernama PT. Sari Bumi Nusantara dan pada tahun 2007 berganti nama menjadi CV. Herba Nusantara. CV.Herba Nusantara memproduksi berbagai produk olahan jamur lingzhi yaitu kapsul ekstrak jamur lingzhi, sirup lingzhi dan serbuk lingzhi. Satu hal yang terpenting dalam produk herbal adalah bagaimana menyakinkan para konsumen akan khasiat dari produk tersebut agar para konsumen tertarik untuk mengkonsumsi produk herbal tersebut. Agar konsumen yakin dan percaya akan khasiat dari produk herbal maka diperlukan langkah pemasaran yang tepat agar penjualan produk menjadi maksimal. Dalam strategi pemasaran yang tepat terdapat bauran pemasaran atau marketing mix yang terdiri dari 4 P yaitu Product, Price, Promotion dan Place. Keempat P tersebut secara bersama-sama terangkai dalam bauran pemasaran (Ginting, 2012). Menurut Silverman (1995) marketing mix adalah konsep pemasaran yang awal dan pengembangannya misterius untuk para peneliti pemasaran dan manajer. Menurut Sumawihardja, dkk (1991) tugas perusahaan ialah menemukan kombinasi yang paling baik dari marketing decision variables yang

3 dikuasainya. Kombinasi (rangkaian) tersebut dinyatakan sebagai marketing mix, sehingga definisi dari marketing mix adalah pengaturan dari variabel keputusan pemasaran perusahaan pada suatu titik waktu tertentu. Merk merupakan variabel yang sangat penting dalam produk. Menurut Riaz dan Tanveer (2012) dasar dari marketing mix pada faktor produk adalah perspektif branding atau merek. Branding adalah alat penting keberhasilan di pasar saat ini. Jika sebuah perusahaan ingin berhasil di sebuah pasar, perlu untuk memposisikan diri dalam benak pelanggan dan menciptakan citra merek yang kuat. Sedangkan menurut Widodo dan Wahyudi (2009) bahwa suatu produk dengan brand equity yang kuat dapat membentuk landasan merek yang kuat dan mampu mengembangkan keberadaan suatu merek dalam persaingan jangka waktu yang lama. Rajh (2005) berpendapat bahwa unsur-unsur bauran pemasaran yang berbeda berdampak pada penciptaan ekuitas merek dengan tingkat intensitas yang berbeda, serta beberapa unsur bauran pemasaran negatif dapat mempengaruhi penciptaan ekuitas merek. Harga merupakan elemen kedua bauran pemasaran yang membawa pendapatan, sementara elemen marketing mix lainnya merupakan biaya (Tolušić dkk,2002). Harga produk harus sejalan dengan karakteristik dasar produk dan fitur. Faktor bauran pemasaran yang ketiga adalah promotion atau promosi. Promosi berkaitan erat dengan iklan, penjualan pribadi, promosi penjualan, dan hubungan masyarakat. Membangun hubungan yang baik dengan pelanggan membutuhkan lebih dari sekedar mengembangkan produk yang baik, menetapkan harga untuk produk itu secara atraktif dan menyediakan produk itu bagi pelanggan sasaran. Segala bentuk komunikasi mereka harus direncanakan dan dipadukan kedalam program komunikasi pemasaran yang dintegrasikan secara cermat (Kotler dan Amstrong, 2006). Place atau tempat merupakan salah satu unsur bauran pemasaran yang penting. Tempat mencakup semua kegiatan perusahaan yang mengusahakan agar produknya tersedia bagi konsumen yang dituju. Tempat mencakup semua kegiatan perusahaan yang mengusahakan agar produknya tersedia bagi konsumen yang dituju. (Ginting, 2012). Penelitian ini meneliti tentang keputusan pembelian produk olahan jamur lingzhi di CV. Herba Nusantara. Suatu proses keputusan pembelian bukan sekedar mengetahui berbagai faktor yang akan mempengaruhi pembeli, tetapi berdasarkan peranan dalam pembelian dan keputusan untuk membeli. Menurut Kotler (2000) terdapat lima tahap yang dilalui konsumen dalam proses pembelian, yaitu pengenalan masalah, pencarian informasi, evaluasi alternatif, keputusan pembelian, dan perilaku purna pembelian. Model ini menekankan bahwa proses pembelian bermula sebelum pembelian dan berakibat jauh setelah pembelian. Setiap konsumen tentu melewati kelima tahap ini untuk setiap pembelian yang mereka buat. Analisis faktor digunakan untuk menguji efektifitas faktor bauran pemasaran yang paling

4 dipertimbangkan konsumen dalam membeli produk olahan jamur lingzhi di CV. Herba Nusantara. Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah (1) Mengkaji proses pengambilan keputusan konsumen dalam pembelian produk olahan jamur lingzhi di CV. Herba Nusantara,(2) Menganalisis faktor bauran pemasaran yang dipertimbangkan konsumen dalam membeli produk olahan jamur lingzhi di CV. Herba Nusantara. METODE PENELITIAN Metode dasar penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode dekskriptif. Lokasi penelitian yaitu di CV. Herba Nusantara karena berdasarkan data dari UMKM Soloraya, CV.Herba Nusantara merupakan produsen yang berbentuk perusahaan dengan omzet terbesar yang mengolah hasil jamur lingzhi yang berada di Kabupaten Sukoharjo. Metode pengambilan sampel responden dalam penelitian adalah dengan metode non probability sampling, karena populasi yang diteliti jumah dan identitas sampel responden tidak diketahui, selain itu juga dilakukan pengambilan sampel secara convenience sampling. Sugiyono (2004) convinence sampling atau accidental sampling adalah mengambil responden sebagai sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang secara kebetulan bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel bila orang yang kebetulan ditemui cocok sebagai sumber data dengan kriteria utama yang terdapat dalam penelitian ini yaitu orang tersebut merupakan konsumen atau pembeli dari produk olahan jamur lingzhi yang membeli di toko CV.Herba Nusantara. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah konsumen yang membeli produk olahan jamur lingzhi CV. Herba Nusantara. Jumlah responden dalam penelitian ini sebanyak 100 orang. Jenis dan Sumber Data Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer. Data sekunder digunakan untuk mendukung penelitian ini. Data primer dari penelitian ini meliputi identitas responden dan faktor bauran pemasaran yang paling dominan serta variabel-variabel yang paling dominan pada faktor bauran pemasaran yang mempengaruhi konsumen dalam melakukan pembelian jamur lingzhi di CV.Herba Nusantara. Sumber data sekunder dalam penelitian ini adalah buku-buku literatur, jurnal-jurnal ekonomi dan bisnis, jurnal internasional, dan data perusahaan CV. Herba Nusantara. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dengan metode wawancara, observasi, dan pencatatan. Kegiatan wawancara dalam penelitian ini dilakukan kepada konsumen yang sedang membeli produk olahan jamur lingzhi CV. Herba Nusantara. Teknik pengumpulan data dengan observasi dilakukan dengan mengadakan pengamatan langsung terhadap objek yang akan diteliti sehingga didapatkan gambaran yang jelas mengenai keadaan objek yang akan diteliti. Metode pencatatan ini dilakukan dengan cara mencatat hasil wawancara pada kuisioner dan

5 mencatat data sekunder dari CV. Herba Nusantara. Metode Analisis Data Metode analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis deskriptif dan analisis faktor. Data yang dianalisis dan dideskripsikan adalah data dari kuesioner yang berkaitan dengan pengambilan keputusan pembelian produk olahan jamur lingzhi di CV.Herba Nusantara. Proses pengambilan keputusan berkaitan dengan tahaptahap yang dilalui konsumen dalam proses pembelian, yaitu pengenalan kebutuhan, pencarian informasi, evaluasi alternatif, keputusan pembelian dan perilaku purna pembelian. Analisis faktor digunakan untuk mengetahui faktor-faktor dominan dalam menjelaskan suatu masalah (Simamora, 2005). Secara matematis, Simamora (2005) mengemukakan model dari analisis faktor sebagai berikut: Fi = Wi1Xi + Wi2X2 + Wi3X WikXk...(1) Dimana Fi adalah estimasi faktor ke-i, Wi adalah bobot atau koefisien skor faktor, X adalah variabel bauran pemasaran yang diamati, dan k adalah banyaknya variabel. HASIL DAN PEMBAHASAN Keputusan Pembelian Produk Olahan Jamur Lingzhi Tahap yang dilalui konsumen dalam proses pembelian yaitu pengenalan kebutuhan, pencarian informasi, evaluasi alternatif, keputusan pembelian dan perilaku purna pembelian (Kotler, 2000). Pengenalan kebutuhan dimulai dari tujuan penggunaan produk olahan jamur lingzhi yang ingin dicapai konsumen adalah promotif atau untuk memelihara kesehatan konsumen. Pencarian informasi yaitu sumber informasi yang mempengaruhi konsumen dalam keputusan pembelian berasal dari keluarga atau teman. Pada tahap evaluasi alternatif sbagian besar konsumen tidak mengkonsumsi produk herbal lain sedangkan konsumen yang mengkonsumsi produk herbal lain karena ingin mencoba produk herbal yang lain dan tindakan responden ketika tidak menemukan produk olahan jamur lingzhi yang dicarinya adalah mencari produk olahan jamur lingzhi ditempat lain karena banyak outletoutlet lain yang menjual produk olahan jamur lingzhi. Pada tahap keputusan pembelian, pertimbangan utama konsumen mengkonsumsi produk olahan jamur lingzhi adalah khasiatnya yang terbukti ampuh, sebagian konsumen mengenal produk olahan jamur lingzhi selama 1-6 bulan, kondisi konsumen saat membeli produk olahan jamur lingzhi adalah tergantung situasi yaitu membeli produk olahan jamur lingzhi membeli saat sakit atau tidak enak badan, jumlah produk olahan jamur lingzhi yang dibeli oleh konsumen sekali pembelian sebagian besar membeli 1-3 produk olahan jamur lingzhi, dan sebagian besar konsumen membeli produk olahan jamur lingzhi dalam frekuensi mingguan. Pada perilaku purna pembelian banyak konsumen yang melakukan perilaku purna pembelian produk olahan jamur lingzhi karena konsumen ingin cepat sembuh dari

6 penyakitnya sehingga konsumen olahan jamur lingzhi ini adalah data rajin mengkonsumsi produk olahan dari 100 responden yang merupakan jamur lingzhi sampai konsumen produk olahan jamur lingzhi. Layak benar-benar sembuh atau tidaknya analisis faktor Analisis Faktor- Faktor Bauran dilakukan dapat diuji secara statistik Pemasaran (Marketing Mix) dengan menggunakan uji KMO Data yang digunakan dalam analisis faktor bauran pemasaran dalam keputusan pembelian produk (Kaiser Meyer Olkin), Measure of Sampling Adequacy and Bartlett s Test. Tabel 1. KMO ( Kaiser Meyer Olkin), Measure of Sampling Adequacy and Bartlett s Test Uji KMO dan Bartlett s Hasil Penelitian KMO Measure of Sampling Adequacy and Bartlett s Test 0,722 Approx. Chi-Square 238,445 Derajat Kebebasan (df) 66 Signifikansi (Sig) 0,000 Sumber : Analisis Data Primer, tahun 2013 Berdasarkan hasil analisis 0,05, maka variabel dan data dapat dengan SPSS 17 diperoleh angka KMO 0,722 dengan signifikansi sebesar 0,000. Angka 0,722 berada pada kisaran 0,5 sampai 1 dan signifikansi 0,000 lebih kecil dari dianalisis lebih lanjut. Analisis faktor dilakukan dengan persyaratan pokok yang harus dipenuhi yaitu angka dari Measures of Sampling Adequancy (MSA) harus diatas 0,5. Tabel 2. Hasil Perhitungan Analisis Faktor No Faktor Variabel- variabel MSA 1. Product Jenis produk olahan jamur lingzhi (X1) 0,735 (Produk) Rasa produk olahan jamur lingzhi (X2) 0,698 Merk produk olahan jamur lingzhi (X3) 0,808 Kemasan produk olahan jamur lingzhi (X4) 0,788 Khasiat produk olahan jamur lingzhi (X5) 0,671 Keamanan produk olahan jamur lingzhi (X6) 0, Price (Harga) Harga produk olahan jamur lingzhi (X7) 0, Promotion (Promosi) 4. Place (Tempat) Promosi penjualan produk olahan jamur lingzhi di toko CV. Herba Nusantara (X8) Kestrategisan lokasi toko CV.Herba Nusantara (X9) Ketersediaaan produk olahan jamur lingzhi di toko CV. Herba Nusantara (X10) Penataan(display) produk olahan jamur lingzhi (X11) Sumber: Analisis Data Primer, tahun 2013 Tabel 2 menjelaskan keduabelas variabel mempunyai nilai Measures of Sampling Adequancy (MSA) lebih dari 0,5 hal tersebut Kenyamanan di toko CV. Herba Nusantara (X12) 0,583 0,598 0,704 0,740 0,818 berarti variabel tersebut masih dapat diprediksi dan dapat dianalisis lebih lanjut dan tidak ada variabel yang dikeluarkan dan dilanjutkan dengan

7 communalities. Communalities nilai communalities diketahui merupakan jumlah total variasi dari hubungan antara variabel dengan sebuah variabel penelitian yang bisa faktor-faktor yang nantinya dijelaskan faktor umum. Berdasarkan terbentuk. Tabel 3. Communalities Faktor Variabel Initial Extracti on Product (Produk) Price (Harga) Promotion (Promosi) Place (Tempat) Jenis produk olahan jamur lingzhi (X1) 1,000 0,498 Rasa produk olahan jamur lingzhi (X2) 1,000 0,457 Merk produk olahan jamur lingzhi (X3) 1,000 0,513 Kemasan produk olahan jamur lingzhi (X4) 1,000 0,330 Khasiat produk olahan jamur lingzhi (X5) 1,000 0,690 Keamanan produk olahan jamur lingzhi (X6) 1,000 0,671 Harga produk olahan jamur lingzhi (X7) 1,000 0,290 Promosi penjualan produk olahan jamur lingzhi di toko CV. Herba Nusantara (X8) Kestrategisan lokasi toko CV.Herba Nusantara (X9) Ketersediaaan produk olahan jamur lingzhi di toko CV. Herba Nusantara (X10) Penataan (display) produk olahan jamur lingzhi (X11) Kenyamanan di toko CV. Herba Nusantara (X12) Sumber : Analisis Data Primer, tahun 2013 Tabel 3 menunjukkan bahwa nilai communalities untuk tiap variabel berbeda. Communalities untuk variabel jenis produk olahan jamur lingzhi (X1) nilainya 0,498 yang artinya sekitar 49,8% variabel dari varian jenis produk olahan jamur lingzhi (X1) dapat dijelaskan oleh faktor yang akan terbentuk. Nilai communalities yang terbesar yaitu pada variabel khasiat produk olahan jamur lingzhi (X5) yaitu sebesar 0,690 yang artinya sekitar 69% variabel dari varian khasiat produk olahan jamur lingzhi (X5) dapat dijelaskan oleh faktor yang terbentuk. Hal ini menunjukkan bahwa semakin besar nilai communalities sebuah variabel maka semakin kuat hubungannya dengan faktor yang terbentuk. Sedangkan bila semakin kecil nilai 1,000 0,676 1,000 0,519 1,000 0,634 1,000 0,561 1,000 0,327 communalities sebuah variabel maka semakin lemah hubungannya dengan faktor yang terbentuk. Setelah diketahui nilai communalities maka analisis selanjutnya adalah melihat nilai eigenvalue dari semua variabel yang terdapat pada tabel total variance explained. Kriteria suatu faktor yang dipertimbangkan oleh konsumen terhadap keputusan dalam membeli produk olahan jamur lingzhi di CV. Herba Nusantara dapat diketahui dengan melihat nilai eigenvalue dari suatu faktor. Tabel 4 menjelaskan nilai eigenvalue dari keduabelas variabel. Dari dua belas variabel tersebut dapat diketahui total dari % cumulative nya adalah 100%. Faktor yang dipertimbangkan konsumen terhadap keputusan pembelian produk olahan jamur lingzhi di

8 CV. Herba Nusantara harus memiliki nilai eigenvalue yang sama atau lebih besar dari satu. Keduabelas faktor yang terbentuk hanya ada tiga faktor yang memenuhi kriteria yaitu yang memiliki nilai eigenvalue lebih dari atau sama dengan satu sehingga dari tiga faktor yang memenuhi kriteria dapat dijabarkan nilai eigenvalue dan proporsi variannya. Tabel 4. Total Variance Explained Initial Eigenvalues Total % Variance Cumulative % Variabel 1 3,329 27,738 27, ,474 12,283 40, ,363 11,361 51, ,974 8,115 59, ,904 7,530 67, ,847 7,062 74, ,738 6,150 80, ,585 4,872 85, ,530 4,418 89, ,514 4,283 93, ,419 3,489 97, ,324 2, ,00 Sumber: Analisis Data Primer, tahun 2013 Tabel 5 menunjukkan bahwa dari hasil penelitian terdapat 3 faktor yang memiliki nilai eigenvalue lebih dari 1. Dengan demikian pada penelitian ini terbentuk tiga faktor yang menjadi pertimbangan konsumen dalam membeli produk olahan jamur lingzhi di CV.Herba Nusantara. Faktor 1 mampu menjelaskan sebesar 27,738 % varian ke-12 variabel penelitian, faktor 2 mampu menjelaskan sebesar 12,283 % varian ke-12 variabel penelitian, dan faktor 3 mampu menjelaskan sebesar 11,361 % varian ke-12 variabel penelitian. Total varian yang mampu dijelaskan oleh ketiga faktor tersebut adalah 51,382%. Hal ini menunjukkan bahwa penelitian ini mampu menjelaskan faktor yang menjadi pertimbangan konsumen dalam membeli produk olahan jamur lingzhi sebesar 51,382% sedangkan sisanya sebesar 48,618% merupakan faktor lain yang tidak tercakup dalam penelitian ini. Faktor lain tersebut misalnya karakteristik konsumen itu sendiri, lingkungan sosial, budaya, ekonomi, politik dan faktor-faktor lain. Tabel 5. Angka Eigenvalue dan Proporsi Varian dari Tiap Faktor Faktor Eigenvalue Proporsi Varian 1 3,329 27,738 % 2 1,474 12,283 % 3 1,363 11,361 % Total 6,166 51,382 % Sumber: Analisis Data Primer, tahun 2013 Setelah diketahui tiga faktor yang sesuai untuk menyederhanakan ke-12 variabel penelitian, maka dari analisis data menggunakan SPSS 17 diperoleh tabel rotated component matrix. Tabel ini menunjukkan distribusi ke-12 variabel pada tiga faktor yang terbentuk. Angka-angka yang terdapat pada tabel rotated component matrix adalah factor

9 loading yang menunjukkan besarnya korelasi antara suatu variabel dengan masing-masing faktor yang terbentuk. Rotated component matrix menampilkan nilai factor loading tiap variabel yang sudah dirotasikan Variabel Tabel 6. Rotated Component Matrix Faktor dengan metode varimax yaitu metode rotasi orthogonal (sudut putar 90 ) yang menyederhanakan kolom dari matriks faktor agar hanya didapat satu factor loading tertinggi untuk tiap-tiap variabel X1 0,165 0,124 0,675 X2 0,166 0,652-0,071 X3 0,535 0,359 0,313 X4 0,349 0,407 0,207 X5 0,827 0,062 0,058 X6 0,804 0,095 0,126 X7 0,537 0,043-0,010 X8 0,126 0,646-0,493 X9 0,123 0,015 0,709 X10-0,099 0,638 0,466 X11-0,003 0,616 0,426 X12 0,369 0,428 0,082 Sumber: Analisis Data Primer, tahun 2013 Pada Tabel 6 dapat diketahui nilai factor loading tiap-tiap variabel. Berdasarkan nilai tiap-tiap factor loading dilihat nilai factor loading pada faktor berapa yang paling tinggi. Pada variabel X1 dapat dilihat bahwa untuk faktor 1 memiliki factor Tabel 7. Penamaan Faktor Nama % of Variabel yang Terlibat pada Faktor variance Faktor Inti 1 Faktor I 27,73 Merk Produk Khasiat Produk Keamanan Produk Harga Produk Faktor loading sebesar 0,165, untuk faktor 2 sebesar 0,124 dan untuk faktor 3 sebesar 0,675. Berdasarkan factor loading tersebut dapat terlihat bahwa factor loading dari variabel X1 adalah pada faktor 3 sehingga variabel X1 masuk pada faktor 3. Factor Loading 0,535 0,827 0,804 0,537 Eigenvalue 3, Faktor II 12,28 Rasa Produk Kemasan Produk Promosi Penjualan Ketersediaan Produk Penataan Display 3 Faktor III 11,36 Jenis Produk Kestrategisan Lokasi Sumber : Analisis Data Primer, tahun ,652 0,407 0,646 0,638 0,616 0,675 0,709 1,474 1,363

10 Hasil analisis faktor menyatakan bahwa 12 variabel yang diteliti dapat disederhanakan menjadi 3 faktor baru yang terbentuk. Tiga faktor ini didapatkan dari pemecahan 4 faktor bauran pemasaran (produk, harga, promosi, dan tempat). Faktor I yang terdiri dari variabel merk produk, khasiat produk, keamanan produk, dan harga produk. Faktor II yang terdiri dari variabel rasa produk, kemasan produk, promosi penjualan, ketersediaan produk, penataan display produk, dan kenyaman di toko. Faktor III yang terdiri dari jenis produk dan kestrategisan lokasi. Berikut ini pembahasan dari ketiga faktor hasil penelitian: Faktor I merupakan faktor pertama yang dipertimbangkan konsumen dalam membeli produk olahan jamur lingzhi di CV. Herba Nusantara yang terdiri dari variabel merk produk, khasiat produk, keamanan produk, dan harga produk. Faktor I memiliki persentase total varian sebesar 27,736% yang artinya faktor ini merupakan faktor yang paling dipertimbangkan responden dalam membeli produk olahan jamur lingzhi. Variabel khasiat produk menjadi variabel yang paling dipertimbangkan oleh responden dengan factor loading tertinggi yaitu sebesar 0,827 karena khasiat produk merupakan yang paling terpenting karena khasiat produk merupakan manfaat yang dicari responden ketika mengkonsumsi produk olahan jamur lingzhi. Faktor kedua yang menjadi pertimbangan konsumen dalam membeli produk olahan jamur lingzhi adalah faktor II dengan persentase varian sebesar 12, 283%. Faktor II yang terdiri dari variabel rasa produk, kemasan produk, promosi penjualan, ketersediaan produk, penataan display. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel rasa produk merupakan variabel tertinggi dari faktor II dengan factor loading sebesar 0,652. Faktor III merupakan faktor ketiga yang dipertimbangkan oleh responden dengan % varian sebesar 11,361%. Variabel yang paling berpengaruh pada faktor jenis produk dan kestrategisan lokasi adalah variabel kestrategisan lokasi dengan factor loading sebesar 0,709. Kestrategisan lokasi sangat mempengaruhi pertimbangan responden dalam pengambilan keputusan pembelian karena dengan lokasi yang strategis dan mudah dijangkau maka akan semakin memudahkan responden menuju outlet CV. Herba Nusantara. Variabel kedua yang dipertimbangkan oleh reponden pada faktor III adalah variabel jenis produk dengan factor loading sebesar 0,675. Jenis produk merupakan salah satu pertimbangan konsumen dalam membeli produk olahan jamur lingzhi karena dengan jenis produk yang beragam akan semakin memudahkan konsumen dalam memilih produk olahan jamur lingzhi sesuai dengan kebutuhan dan selera konsumen. SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data yang telah dilakukan

11 dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: Pada penelitian ini diketahui tahapan dalam keputusan pembelian produk olahan jamur lingzhi yaitu sebagai berikut (a) Pengenalan tujuan pada tahap ini tujuan penggunaan produk olahan jamur lingzhi yang ingin dicapai konsumen adalah promotif atau untuk memelihara kesehatan konsumen, (b) Pencarian informasi pada tahap ini sumber informasi yang mempengaruhi konsumen dalam keputusan pembelian berasal dari keluarga atau teman, (c) Evaluasi alternatif pada tahap ini sebagian besar konsumen tidak mengkonsumsi produk herbal lain sedangkan konsumen yang mengkonsumsi produk herbal lain karena ingin mencoba produk herbal yang lain dan tindakan responden ketika tidak menemukan produk olahan jamur lingzhi yang dicarinya adalah mencari produk olahan jamur lingzhi ditempat lain karena banyak outlet-outlet lain yang menjual produk olahan jamur lingzhi, (d) Keputusan pembelian, pada tahap ini pertimbangan utama konsumen mengkonsumsi produk olahan jamur lingzhi adalah karena khasiatnya yang terbukti ampuh, sebagian konsumen mengenal produk olahan jamur lingzhi selama 1-6 bulan, kondisi konsumen saat membeli produk olahan jamur lingzhi adalah tergantung situasi yaitu membeli produk olahan jamur lingzhi membeli saat sakit atau tidak enak badan, jumlah produk olahan jamur lingzhi yang dibeli oleh konsumen sekali pembelian sebagian besar membeli 1-3 produk olahan jamur lingzhi, dan sebagian besar konsumen membeli produk olahan jamur lingzhi dalam frekuensi mingguan, (e) Perilaku purna pembelian, pada tahap ini banyak konsumen yang melakukan pembelian lagi di CV. Herba Nusantara karena para konsumen ingin cepat sembuh dari penyakitnya sehingga konsumen rajin mengkonsumsi produk olahan jamur lingzhi sampai konsumen benar-benar sembuh dari penyakitnya. Terdapat tiga faktor yang terbentuk yang menjadi pertimbangan konsumen dalam membeli produk olahan jamur lingzhi di CV. Herba Nusantara yaitu faktor I yang terdiri variabel merk produk, khasiat produk, keamanan produk, dan harga produk, faktor II yang terdiri dari variabel rasa produk, kemasan produk, promosi penjualan, ketersediaan produk, penataan display, dan faktor yang ketiga yaitu faktor III terdiri dari variabel jenis produk dan kestrategisan lokasi. Variabel yang paling dipertimbangkan konsumen dalam membeli produk olahan jamur lingzhi di CV. Herba Nusantara adalah variabel khasiat produk. Saran Saran yang dapat diajukan berdasarkan hasil penelitian dan analisis data adalah sebagai berikut: Untuk faktor I dimana khasiat produk merupakan variabel yang paling dipertimbangkan responden maka hendaknya CV. Herba Nusantara lebih mengkombinasikan berbagai produk herbal untuk dikombinasikan lagi dengan jamur

12 lingzhi agar khasiat produk dapat lebih beragam dalam mengobati berbagai penyakit. Untuk faktor II dimana rasa produk merupakan variabel yang dominan yang menjadi pertimbangan responden dalam pengambilan keputusan pembelian produk olahan herbal lingzhi hendaknya CV. Herba Nusantara lebih mengembangkan inovasi rasa produk olahan jamur lingzhi agar rasa produk olahan jamur lingzhi dapat unik dan memiliki ciri khas serta enak dan sesuai dengan selera konsumen. Untuk faktor III dengan variabel kestrategisan lokasi sebagai variabel yang paling dominan yang menjadi pertimbangan responden hendaknya CV. Herba Nusantara melebarkan sayap dengan membuka cabang outlet penjualan ditempat yang lebih strategis dan mudah dijangkau oleh masyarakat. CV. Herba Nusantara agar dapat lebih dikenal oleh masyarakat luas hendaknya promosi penjualan dapat ditingkatkan karena banyak responden yang mengenal CV. Herba Nusantara melalui berbagai promosi yang telah dilakukan oleh CV. Herba Nusantara. Hendaknya kemasan produk olahan didesain ulang dengan kemasan yang lebih modern agar kemasan terlihat lebih menarik lagi. DAFTAR PUSTAKA Ginting. Nembah Manajemen Pemasaran. CV Yrama Widya. Bandung Kotler, Philip. (2000). Manajemen Pemasaran. PT. Prenhallindo, Jakarta. Kotler, Philip. (2006). Marketing Management. Erlangga. Jakarta Rajh, Edo The Effects Of Marketing Mix Elements on Brand Equity.Journal Croatian Economic Survey 2005 Riaz, Waheed and Tanveer, Asif Marketing Mix, Not Branding. Asian Journal and Bussiness and Management Sciences Vol 1 No 11 (43-52) Silverman, Steven N An Historical Review and Modern Assement of Marketing Mix Concept. Journal Marketing History Conference Proceedings. Vol VII, 1995 Simamora, Bilson Analisis Multivariat Pemasaran. PT.Gramedia Pustaka Utama. Jakarta Sugiyono Metode Penelitian Bisnis. Alfabeta. Bandung Sumawihardja, Surakhman, dkk Intisari Manajemen Pemasaran. PT. Remaja Rosdakarya. Bandung Tolušić, Zdravko dkk Marketing Mix In The Function Of The Organic Food Of Eastern Croatia. Journal Ekonomski pregled 53(7-8) Widodo, Nur Cahyo dan Wahyudi, Lilik Analisis Pengaruh Kepercayaan Atas Merk pada Ekuitas Merek. Jurnal Bisnis dan Manajemen Volume 9 No Yunitasari, Liska Budidaya Jamur Lingzhi Mudah, Murah, dan Menguntungkan. Pustaka Baru Press. Yogyakarta

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu penelitian 4.2. Data dan Metode Pengambilan Sampel

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu penelitian 4.2. Data dan Metode Pengambilan Sampel IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu penelitian Penelitian dilakukan terhadap pengunjung Daiji Raamen yang terletak di Jalan Pajajaran No. 7. Pemilihan lokasi penelitian dilakukan secara sengaja

Lebih terperinci

Tingkat Kepuasan Mahasiswa Terhadap Kualitas Pelayanan Universitas Sam Ratulangi Menggunakan Analisis Faktor

Tingkat Kepuasan Mahasiswa Terhadap Kualitas Pelayanan Universitas Sam Ratulangi Menggunakan Analisis Faktor JURNAL MIPA UNSRAT ONLINE 1 (1) 52-56 dapat diakses melalui http://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/jmuo Tingkat Kepuasan Mahasiswa Terhadap Kualitas Pelayanan Universitas Sam Ratulangi Menggunakan Analisis

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR MARKETING MIX TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN SUSU FORMULA BALITA PADA PASAR SWALAYAN DI KOTA YOGYAKARTA

ANALISIS FAKTOR MARKETING MIX TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN SUSU FORMULA BALITA PADA PASAR SWALAYAN DI KOTA YOGYAKARTA SEPA : Vol. 7 No.2 Pebruari 2011 : 72 79 ISSN : 1829-9946 ANALISIS FAKTOR MARKETING MIX TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN SUSU FORMULA BALITA PADA PASAR SWALAYAN DI KOTA YOGYAKARTA NOVITA PRASETYAWATI 1, HERU

Lebih terperinci

KUESIONER. A. Data Responden. 1. Profesi anda sekarang : a. Mahasiswa b. Pegawai swasta c. Pegawai negeri d. Wiraswata e.

KUESIONER. A. Data Responden. 1. Profesi anda sekarang : a. Mahasiswa b. Pegawai swasta c. Pegawai negeri d. Wiraswata e. KUESIONER A. Data Responden 1. Profesi anda sekarang : a. Mahasiswa b. Pegawai swasta c. Pegawai negeri d. Wiraswata e. Lain-lain 2. Usia anda sekarang : a. 17-21 tahun b. 21-30 tahun c. 30-40 tahun d.

Lebih terperinci

PENGARUH FAKTOR BAURAN PEMASARAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN BUAH PEPAYA CALIFORNIA DI PASAR SWALAYAN KOTA SURAKARTA

PENGARUH FAKTOR BAURAN PEMASARAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN BUAH PEPAYA CALIFORNIA DI PASAR SWALAYAN KOTA SURAKARTA PENGARUH FAKTOR BAURAN PEMASARAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN BUAH PEPAYA CALIFORNIA DI PASAR SWALAYAN KOTA SURAKARTA Dyan Trimastuty, Kusnandar, Bekti Wahyu Utami Program Studi Agribisnis - Universitas

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Karakteristik Responden Penelitian ini dilakukan pada PT. Rezeki Supermarketing sebuah perusahaan retail tradisional yang terletak di Jakarta, dengan mengambil

Lebih terperinci

ANALISA FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA PROYEK KONSTRUKSI DI SURABAYA

ANALISA FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA PROYEK KONSTRUKSI DI SURABAYA ANALISA FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA PROYEK KONSTRUKSI DI SURABAYA Neril Harnanik Yuniati, Christiono Utomo Program Studi Magister Manajemen Proyek Institut Teknologi Sepuluh

Lebih terperinci

REDUKSI VARIABEL KRITERIAALTERNATIF RESTORAN DENGAN METODE FACTOR ANALYSIS

REDUKSI VARIABEL KRITERIAALTERNATIF RESTORAN DENGAN METODE FACTOR ANALYSIS REDUKSI VARIABEL KRITERIAALTERNATIF RESTORAN DENGAN METODE FACTOR ANALYSIS Ai Nurhayat, S.Si.,MT. Jurusan Teknik Industri Sekolah tinggi Teknologi Bandung ABSTRAK Pada tahun 2017 telah terjadi kenaikan

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR ANALISIS FAKTOR

ANALISIS FAKTOR ANALISIS FAKTOR ANALISIS FAKTOR ANALISIS FAKTOR Analisis factor digunakan untuk menemukan hubungan sejumlah variable yang bersifat independent dengan yang lain Analisis Faktor merupakan teknik untuk mengkombinasikan pertanyaan

Lebih terperinci

GAMBARAN UMUM TUJUAN ANALISIS FAKTOR

GAMBARAN UMUM TUJUAN ANALISIS FAKTOR GAMBARAN UMUM TUJUAN ANALISIS FAKTOR 1. Latar Belakang Analisis faktor adalah alat analisis statistik yang dipergunakan untuk mereduksi faktor-faktor yang mempengaruhi suatu variabel menjadi beberapa set

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISA DATA 4.1 Profile Responden

BAB 4 ANALISA DATA 4.1 Profile Responden BAB 4 ANALISA DATA 4.1 Profile Responden Pada penelitian ini, peneliti telah menyusun profile responden yang dibagi kedalam beberapa macam, yakni berdasarkan: 1. Nama pusat kebugaran langganan responden

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN A. Metode Dasar Penelitian Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif analitis, yaitu metode yang

III. METODE PENELITIAN A. Metode Dasar Penelitian Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif analitis, yaitu metode yang 34 III. METODE PENELITIAN A. Metode Dasar Penelitian Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif analitis, yaitu metode yang memusatkan perhatian pada pemecahan masalahmasalah yang

Lebih terperinci

PENGARUH BAURAN PEMASARAN JASA TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN (Survei pada Pelanggan yang Menggunakan Jasa Pengiriman di Kantor Pos Besar Kota Malang)

PENGARUH BAURAN PEMASARAN JASA TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN (Survei pada Pelanggan yang Menggunakan Jasa Pengiriman di Kantor Pos Besar Kota Malang) PENGARUH BAURAN PEMASARAN JASA TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN (Survei pada Pelanggan yang Menggunakan Jasa Pengiriman di Kantor Pos Besar Kota Malang) Arfian Bimantara Putra Edy Yulianto Sunarti Fakultas

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA Agrina Luar Oke, Dalam yahud. Tabloid Agribisnis edisi 21 Januari 2013.

DAFTAR PUSTAKA Agrina Luar Oke, Dalam yahud. Tabloid Agribisnis edisi 21 Januari 2013. membeli udang jerbung di pasar swalayan di Kota Yogyakarta didasarkan pada besarnya factor loading diantaranya yaitu faktor tempat adalah variabel keamanan, faktor fisik produk adalah variabel kesegaran

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Café ini dikelola oleh Ibu Gaby dan memiliki konsep makanan dan minuman

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Café ini dikelola oleh Ibu Gaby dan memiliki konsep makanan dan minuman BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Obyek Penelitian Gatherinc Café & Bistro telah berdiri sejak tanggal 6 December 2016. Café ini dikelola oleh Ibu Gaby dan memiliki konsep makanan dan minuman

Lebih terperinci

Pendahuluan. 0 Analisis interaksi antarvariabel 0 Interdependence 0 Deteksi multikolinearitas

Pendahuluan. 0 Analisis interaksi antarvariabel 0 Interdependence 0 Deteksi multikolinearitas Pendahuluan 0 Analisis interaksi antarvariabel 0 Interdependence 0 Deteksi multikolinearitas Tujuan 0 Tujuan utama: 0 Menjelaskan struktur hubungan di antara banyak variabel dalam bentuk faktor/variabel

Lebih terperinci

KUESIONER PENELITIAN

KUESIONER PENELITIAN KUESIONER PENELITIAN APLIKASI ANALISIS FAKTOR DENGAN METODE PRINCIPAL COMPONENT ANALYSIS DAN MAXIMUM LIKELIHOOD DALAM FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI PEMBERIAN MAKANAN TAMBAHAN PADA BAYI USIA 0-6 BULAN

Lebih terperinci

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. Responden dalam penelitian ini adalah konsumen Alfamart Kecamatan Kotagajah

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. Responden dalam penelitian ini adalah konsumen Alfamart Kecamatan Kotagajah 48 BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN A. Karakteristik Responden Responden dalam penelitian ini adalah konsumen Alfamart Kecamatan Kotagajah lampung tengah. Penyebaran kuesioner ke berbagai responden berbagai

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Subyek Penelitian Penelitian ini dilakukan kepada 47 orang guru BK SLTA (5, SMA, 1 MA, dan 9 SMK) di Salatiga, seperti yang dapat dilihat dalam tabel 4.1 di bawah

Lebih terperinci

BAB IV DATA PENELITIAN DAN ANALISIS DATA

BAB IV DATA PENELITIAN DAN ANALISIS DATA BAB IV DATA PENELITIAN DAN ANALISIS DATA 4.1 Gambaran Umum Didalam pengumpulan data yang disebarkan melalui kuesioner terdapat dua bagian pertanyaan yang berbeda. Bagian pertama yaitu pertanyaan-pertanyaan

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR MARKETING MIX

ANALISIS FAKTOR MARKETING MIX ANALISIS FAKTOR MARKETING MIX TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN KECAP PADA PASAR TRADISIONAL DI KOTA SURAKARTA Skripsi ini disusun agar memperoleh gelar sarjana Ekonomi Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian/Agrobisnis

Lebih terperinci

Program Studi Pendidikan Ekonomi FE UNY

Program Studi Pendidikan Ekonomi FE UNY LEMBAR KERJA Topik: Uji Validitas dengan Analisis Faktor Tujuan: Untuk menguji tingkat validitas konstruk seperangkat instrumen, kuesioner atau angket Contoh Masalah: Apakah butir-butir yang dikembangkan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA. yang memotivasi konsumen untuk berolah raga arung jeram serta menguji

BAB IV ANALISIS DATA. yang memotivasi konsumen untuk berolah raga arung jeram serta menguji BAB IV ANALISIS DATA A. Penjelasan Penelitian Pada bab empat ini akan dilakukan pembahasan mengenai hasil penelitian yang telah dilakukan. Penelitian ini dirancang sebagai suatu penelitian deskriptif komparatif.

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISA DATA 4.1 PELAKSANAAN SURVEI

BAB 4 ANALISA DATA 4.1 PELAKSANAAN SURVEI BAB 4 ANALISA DATA 4.1 PELAKSANAAN SURVEI Sebelum melaksanakan survei yang sebenarnya, peneliti terlebih dahulu melakukan uji pertanyaan kuesioner kepada empat responden yang dipilih berdasarkan tingkatan

Lebih terperinci

PENGARUH 4P (PRODUCT, PRICE, PROMOTION & PLACE) BAURAN PEMASARAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK SUSU ZEE DI KOTA BEKASI

PENGARUH 4P (PRODUCT, PRICE, PROMOTION & PLACE) BAURAN PEMASARAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK SUSU ZEE DI KOTA BEKASI PENGARUH 4P (PRODUCT, PRICE, PROMOTION & PLACE) BAURAN PEMASARAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK SUSU ZEE DI KOTA BEKASI THE INFLUENCE OF 4P MARKETING MIX (PRODUCT, PRICE, PROMOTION & PLACE) TOWARDS

Lebih terperinci

a. SD c. SMA b. SMP d. Perguruan Tinggi

a. SD c. SMA b. SMP d. Perguruan Tinggi 83 LAMPIRAN 1 Kuesioner Saya mahasiswa Universitas Esa Unggul sedang meneliti faktorfaktor yang menentukan keputusan konsumen dalam pembelian produk minyak kayu putih Cap Lang untuk menyusun skripsi kepentingan

Lebih terperinci

Universitas Kristen Maranatha

Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Saat ini persaingan yang dihadapi perusahaan-perusahaan baik perusahaan industri maupun non industri sangat tinggi. Jenis sabun sudah banyak beredar di pasaran, seiring dengan meningkatnya perusahaan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Responden Data 65 responden yang didapat dari kuesioner akan dibagi berdasarkan usia responden, jenis kelamin responden, produk kuliner yang pernah dipromosikan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 32 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Dalam penelitian ini jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian explanatory atau penelitian tingkat penjelasan. Berdasarkan jenis penelitian explanatory

Lebih terperinci

PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP BERAS ORGANIK DI KOTA MALANG PENDAHULUAN

PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP BERAS ORGANIK DI KOTA MALANG PENDAHULUAN P R O S I D I N G 303 PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP BERAS ORGANIK DI KOTA MALANG Lia Rohmatul Maula 1, Bambang Siswadi 2, Sri Hindarti 3 1) Mahasiswa Program Pascasarjana, Fakultas Pertanian, Universitas

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. wajah yang dibeli di Larissa Aesthetic Center Semarang, Selain itu juga

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. wajah yang dibeli di Larissa Aesthetic Center Semarang, Selain itu juga BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Responden Data responden yang telah diperoleh dari kuesioner akan dibagi berdasarkan usia, jenis kelamin responden, status pekerjaan, jasa perawatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian survei. Penelitian survei adalah suatu

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian survei. Penelitian survei adalah suatu 32 BAB III METODE PENELITIAN A. Tipe Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian survei. Penelitian survei adalah suatu jenis penelitian yang mengambil sampel dari satu populasi dan menggunakan

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR KEPUTUSAN PEMBELIAN SEPEDA MOTOR BEKAS PADA SHOWROOM CITRA MOTOR (Studi Pada Pembeli Sepeda Motor Bekas Citra Motor)

ANALISIS FAKTOR KEPUTUSAN PEMBELIAN SEPEDA MOTOR BEKAS PADA SHOWROOM CITRA MOTOR (Studi Pada Pembeli Sepeda Motor Bekas Citra Motor) ISSN : 2355-9357 e-proceeding of Management : Vol.4, No.2 Agustus 2017 Page 1825 ANALISIS FAKTOR KEPUTUSAN PEMBELIAN SEPEDA MOTOR BEKAS PADA SHOWROOM CITRA MOTOR (Studi Pada Pembeli Sepeda Motor Bekas

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI VOLUME PENJUALAN PADA UD. WAYAN FIBER GLASS SINGARAJA TAHUN 2014

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI VOLUME PENJUALAN PADA UD. WAYAN FIBER GLASS SINGARAJA TAHUN 2014 ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI VOLUME PENJUALAN PADA UD. WAYAN FIBER GLASS SINGARAJA TAHUN 2014 KM Medyana Putra, Wayan Cipta, Fridayana Yudiaatmaja Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB KEMISKINAN DI PROVINSI JAWA TIMUR DENGAN METODE EKSPLORATORI KOMPONEN UTAMA

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB KEMISKINAN DI PROVINSI JAWA TIMUR DENGAN METODE EKSPLORATORI KOMPONEN UTAMA ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB KEMISKINAN DI PROVINSI JAWA TIMUR DENGAN METODE EKSPLORATORI KOMPONEN UTAMA Rina Fitrianita Rizki 1, Susiswo 2 Universitas Negeri Malang E-mail: rin.bluey.7@gmail.com Abstrak:

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Bab ini akan menjelaskan mengenai objek dan subjek penelitian, jenis data

BAB III METODE PENELITIAN. Bab ini akan menjelaskan mengenai objek dan subjek penelitian, jenis data BAB III METODE PENELITIAN Bab ini akan menjelaskan mengenai objek dan subjek penelitian, jenis data teknik pengambilan sampel, teknik pengumpulan data, definisi operasional, pengujian kualitas instrumen

Lebih terperinci

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

V. HASIL DAN PEMBAHASAN V. HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 Uji Validitas Dan Reliabilitas Analisis positioning kacang mete di benak konsumen dan faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian konsumen dimulai dengan melakukan uji

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Konseptual English First Bogor adalah lembaga kursus bahasa Inggris yang menggunakan tenaga pengajar penutur asli bahasa Inggris, memiliki jadwal kursus

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Amirullah, 2002, Perilaku Konsumen, Cetakan Pertama, Penerbit, Graha Ilmu, Jakarta.

DAFTAR PUSTAKA. Amirullah, 2002, Perilaku Konsumen, Cetakan Pertama, Penerbit, Graha Ilmu, Jakarta. 70 DAFTAR PUSTAKA Amirullah, 2002, Perilaku Konsumen, Cetakan Pertama, Penerbit, Graha Ilmu, Jakarta. Azwita Arifuddin. 2012. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen Dalam Keputusan Membeli Komputer

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Penelitian kuantitatif merupakan metode untuk menguji teori - teori tertentu dengan cara

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian ini akan dilakukan di Martha Tilaar Salon Day Spa Bogor tepatnya terletak di Jalan Pemuda No. 7 Bogor. Waktu penelitian adalah bulan April-Juni 2011

Lebih terperinci

ISSN : e-proceeding of Management : Vol.4, No.1 April 2017 Page 895

ISSN : e-proceeding of Management : Vol.4, No.1 April 2017 Page 895 ISSN : 2355-9357 e-proceeding of Management : Vol.4, No.1 April 2017 Page 895 ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PEMBENTUK CUSTOMER PERCEIVED VALUE PADA SIETE CAFE ANALYSIS OF FACTORS FORMING CUSTOMER PERCEIVED VALUE

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN Langkah pertama yang dilakukan terhadap data hasil survei adalah melakukan uji validitas dan reliabilitas terhadap alat ukur yaitu kuesioner. Hal ini dilakukan untuk memperoleh

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Responden Dalam gambaran umum responden penelitian ini dijelaskan mengenai profil umum responden yaitu, pekerjaan responden, usia responden, jenis

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG DIPERTIMBANGKAN KONSUMEN DALAM KEPUTUSAN PEMBELIAN LAPTOP MEREK ACER DI KOTA DENPASAR

FAKTOR-FAKTOR YANG DIPERTIMBANGKAN KONSUMEN DALAM KEPUTUSAN PEMBELIAN LAPTOP MEREK ACER DI KOTA DENPASAR 184 FAKTOR-FAKTOR YANG DIPERTIMBANGKAN KONSUMEN DALAM KEPUTUSAN PEMBELIAN LAPTOP MEREK ACER DI KOTA DENPASAR Nyoman Utama Prayatna 1 Abdullah Jawas 2 1 Fakultas Ekonomi Universitas Udayana (UNUD), Bali,

Lebih terperinci

Togu P. Marpaung, Normalina Napitupulu, Rachmad Sitepu

Togu P. Marpaung, Normalina Napitupulu, Rachmad Sitepu Saintia Matematika ISSN: 2337-9197 Vol. 02, No. 03 (2014), pp. 289 298. ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KUNJUNGAN MASYARAKAT KOTA MEDAN KE PERPUSTAKAAN UMUM KOTA MEDAN Togu P. Marpaung, Normalina Napitupulu,

Lebih terperinci

3. Berapa pengeluaran anda setiap membeli sepatu? a. < Rp b. Rp Rp c. > Rp

3. Berapa pengeluaran anda setiap membeli sepatu? a. < Rp b. Rp Rp c. > Rp LAMPIRAN 1 KUESIONER PENELITIAN Kuesioner ini berkenaan dengan penelitian saya yang berjudul Pengaruh Brand Image dan Harga Terhadap Intensi Membeli Sepatu Converse. Oleh karena itu, saya meminta kesediaan

Lebih terperinci

JIIA, VOLUME 1 No. 2, APRIL 2013

JIIA, VOLUME 1 No. 2, APRIL 2013 ANALISIS KOMPONEN UTAMA FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN PETANI MENGGUNAKAN BENIH PADI INHIBRIDADI KABUPATEN LAMPUNG TENGAH (Principal Component Analysis of Factors Influencing the Decision of

Lebih terperinci

ABSTRACT. Keywords: Blackberry, quality, features, design, branding, trends, purchasing decisions. viii. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT. Keywords: Blackberry, quality, features, design, branding, trends, purchasing decisions. viii. Universitas Kristen Maranatha ABSTRACT Blackberry smartphone is one product that has a difference with products from other companies. Taking into account the elements of product attributes such as product quality, product features,

Lebih terperinci

ANALISIS PERILAKU KONSUMEN DALAM PEMBELIAN KACANG METE DI PASAR TRADISIONAL KABUPATEN WONOGIRI

ANALISIS PERILAKU KONSUMEN DALAM PEMBELIAN KACANG METE DI PASAR TRADISIONAL KABUPATEN WONOGIRI 2 ANALISIS PERILAKU KONSUMEN DALAM PEMBELIAN KACANG METE DI PASAR TRADISIONAL KABUPATEN WONOGIRI Aulia Rahma Kautsari, Mohd. Harisudin, Bekti Wahyu Utami Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Kelurahan Ketawanggede Malang. Pemilihan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Kelurahan Ketawanggede Malang. Pemilihan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di Kelurahan Ketawanggede Malang. Pemilihan lokasi dilakukan dengan pertimbangan karena masyarakat di kelurahan tersebut telah banyak

Lebih terperinci

STRUKTUR DIMENSI KEPUTUSAN MAHASISWA UNTUK MEMBELI SMARTPHONE SAMSUNG GALAXY CORE NAMA :INDAHPERMATASARI NPM : PEMBIMBING : HERNAMA, SE, MM.

STRUKTUR DIMENSI KEPUTUSAN MAHASISWA UNTUK MEMBELI SMARTPHONE SAMSUNG GALAXY CORE NAMA :INDAHPERMATASARI NPM : PEMBIMBING : HERNAMA, SE, MM. STRUKTUR DIMENSI KEPUTUSAN MAHASISWA UNTUK MEMBELI SMARTPHONE SAMSUNG GALAXY CORE NAMA :INDAHPERMATASARI NPM :13212670 PEMBIMBING : HERNAMA, SE, MM. 1.1Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN Kebutuhan mahasiswa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pernah berpindah merek dari smartphone BlackBerry. kota Semarangyang pernah berpindah merek dari smartphone BlackBerry.

BAB III METODE PENELITIAN. pernah berpindah merek dari smartphone BlackBerry. kota Semarangyang pernah berpindah merek dari smartphone BlackBerry. BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Obyek Penelitian Obyek dalam penelitian ini adalah konsumen di kota Semarangyang pernah berpindah merek dari smartphone BlackBerry. 3.2. Populasi dan Sampel Penelitian Populasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Populasi adalah sekelompok elemen yang lengkap yang biasanya berupa orang, obyek, transaksi atau kejadian dimana kita tertarik untuk mempelajarinya atau

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG DIPERTIMBANGKAN KONSUMEN DALAM MENABUNG

FAKTOR-FAKTOR YANG DIPERTIMBANGKAN KONSUMEN DALAM MENABUNG FAKTOR-FAKTOR YANG DIPERTIMBANGKAN KONSUMEN DALAM MENABUNG I Made Swisma Danu Sanjaya, Ni Nyoman Yulianthini, Drs. Wayan Cipta Jurusan Manajemen Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia e-mail:

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 25 III. METODE PENELITIAN 3.1 Kerangka Pemikiran Salah satu keanekaragaman yang tumbuh di masyarakat adalah keanekaragaman hasil karya seni. Batik merupakan salah satu produk hasil karya seni sekaligus

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Obyek Penelitian 3.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan Ecolab merupakan perusahaan multi nasional yang berpusat di Amerika Serikat, didirikan pada tahun 1923, sejak itu hanya

Lebih terperinci

INTISARI. harus tetap dapat dikendalikan secara langsung oleh perusahaan.

INTISARI. harus tetap dapat dikendalikan secara langsung oleh perusahaan. INTISARI Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari secara empirik pengaruh dari variabel trust in a brand yang meliputi brand characteristic, company characteristic, dan consumer brand characteristic

Lebih terperinci

PENERAPAN ANALISIS KOMPONEN UTAMA DALAM PENENTUAN FAKTOR DOMINAN YANG MEMPENGARUHI PRESTASI BELAJAR SISWA (Studi Kasus : SMAN 1 MEDAN)

PENERAPAN ANALISIS KOMPONEN UTAMA DALAM PENENTUAN FAKTOR DOMINAN YANG MEMPENGARUHI PRESTASI BELAJAR SISWA (Studi Kasus : SMAN 1 MEDAN) Saintia Matematika Vol. 1, No. 6 (2013), pp. 507 516. PENERAPAN ANALISIS KOMPONEN UTAMA DALAM PENENTUAN FAKTOR DOMINAN YANG MEMPENGARUHI PRESTASI BELAJAR SISWA (Studi Kasus : SMAN 1 MEDAN) Juliarti Hardika,

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. melalui penyebaran kuesioner. Analisis yang dilakukan terhadap data pada

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. melalui penyebaran kuesioner. Analisis yang dilakukan terhadap data pada BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN Bab IV berisi tentang analisis dan pembahasan data yang diperoleh responden melalui penyebaran kuesioner. Analisis yang dilakukan terhadap data pada pembahasan ini untuk

Lebih terperinci

ABSTRACT. Keywords: Point of Purchase, purchase decision. viii. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT. Keywords: Point of Purchase, purchase decision. viii. Universitas Kristen Maranatha ABSTRACT Many companies that produces products for which meet the market, resulting in the company in creating a communication that unique. For it griya supermarket bandung 're enterprising increase promotion

Lebih terperinci

UKDW BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Sekarang ini di Indonesia, banyak bertumbuh dan berkembang industriindustri.

UKDW BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Sekarang ini di Indonesia, banyak bertumbuh dan berkembang industriindustri. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sekarang ini di Indonesia, banyak bertumbuh dan berkembang industriindustri. Pertumbuhan dan perkembangan industri tersebut bisa kita rasakan dan lihat saat ini dalam

Lebih terperinci

ABSTRAK. terdiri dari empat variabel independen yaitu product, price, place, promotion dan satu

ABSTRAK. terdiri dari empat variabel independen yaitu product, price, place, promotion dan satu ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persepsi konsumen terhadap bauran pemasaran produk Chatime di Bandung serta untuk mengetahui besar pengaruh bauran pemasaran terhadap keputusan pembelian

Lebih terperinci

PENGARUH KEPUASAN KARYAWAN TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA PADA PT. DAYA MUDA AGUNG MEDAN

PENGARUH KEPUASAN KARYAWAN TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA PADA PT. DAYA MUDA AGUNG MEDAN PENGARUH KEPUASAN KARYAWAN TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA PADA PT. DAYA MUDA AGUNG MEDAN Ahmad Saputra, S.E, M.M Dosen Program Studi Manajemen Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi IBBI Abstrak PT. Daya Muda Agung

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP MINAT BELI INTERNET SPEEDY

ANALISIS PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP MINAT BELI INTERNET SPEEDY ANALISIS PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP MINAT BELI INTERNET SPEEDY (ANALYSIS OF INFLUENCE OF MARKETING MIX TOWARD INTERNET SPEEDY PURCHASE INTENTION ) Diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan

Lebih terperinci

5. HASIL DAN PEMBAHASAN

5. HASIL DAN PEMBAHASAN 61 5. HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1. Hasil Analisis Pada sub bab ini akan diuraikan hasil analisis data yang diperoleh dari pendapat responden melalui penyebaran kuesioner dan wawancara yang berkaitan dengan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dari variabel-variabel yang saling berkorelasi. Analisis peubah ganda dapat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dari variabel-variabel yang saling berkorelasi. Analisis peubah ganda dapat BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Analisis Peubah Ganda Analisis peubah ganda merupakan metode statistika yang menganalisis secara bersama-sama variabel yang cukup banyak yang diamati pada setiap individu atau

Lebih terperinci

PENGARUH BAURAN RITEL TERHADAP CITRA TOKO (STUDI PADA KONSUMEN TOSERBA LARIS PURWOREJO)

PENGARUH BAURAN RITEL TERHADAP CITRA TOKO (STUDI PADA KONSUMEN TOSERBA LARIS PURWOREJO) PENGARUH BAURAN RITEL TERHADAP CITRA TOKO (STUDI PADA KONSUMEN TOSERBA LARIS PURWOREJO) Oleh: Agus Prio Budiman Manajemen satriobungsu@rocketmail.com ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tuntutan kerja dan target yang ditetapkan oleh perusahaan harus dapat

BAB I PENDAHULUAN. Tuntutan kerja dan target yang ditetapkan oleh perusahaan harus dapat BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah. Perusahaan akan selalu berusaha agar tujuannya dapat tercapai secara maksimal serta dapat mempertahankan kelangsungan usahanya. Tuntutan kerja dan target

Lebih terperinci

Penelitian menggunakan alat ukur berupa kuesioner, dengan penilaian 6 tingkat dengan norma sebagai berikut:

Penelitian menggunakan alat ukur berupa kuesioner, dengan penilaian 6 tingkat dengan norma sebagai berikut: Lampiran 1. Pengolahan data statistik Survei dilakukan kepada para karyawan di kantor pos pasar baru, dengan sampel sebanyak 50 karyawan. Kantor ini dipilih karena tidak hanya merupakan kantor cabang saja,

Lebih terperinci

Jenis Peralatan * Usia * Jenis Kelamin Crosstabulation

Jenis Peralatan * Usia * Jenis Kelamin Crosstabulation 1 Crosstabs Jenis Peralatan * Usia * Jenis Kelamin Crosstabulation Jenis Kelamin laki-laki perempuan Jenis Peralatan Jenis Peralatan pakaian bela diri pelindung kepala pelindung gigi pelindung dada pelindung

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian explanatory. Menurut Singarimbun dan Effendi

III. METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian explanatory. Menurut Singarimbun dan Effendi III. METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian explanatory. Menurut Singarimbun dan Effendi (2006 : 5), explanatory research penelitian yang menjelaskan hubungan

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata kunci : retailing mix, keputusan pembelian konsumen

ABSTRAK. Kata kunci : retailing mix, keputusan pembelian konsumen ABSTRAK Perkembangan industri retail yang semakin pesat mendorong setiap pelaku bisnis di bidang ini bersaing untuk meningkatkan kualitas layanan retail miliknya. Yomart sebagai salah satu perusahaan yang

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 17 III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian Untuk dapat melakukan penelitian ini, langkah awalnya adalah mengetahui visi dan misi serta tujuan yang ingin dicapai oleh BReAD Unit. BReAD

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT PRODUKSI PADI SAWAH DI KABUPATEN PADANG LAWAS

ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT PRODUKSI PADI SAWAH DI KABUPATEN PADANG LAWAS Saintia Matematika ISSN: 2337-9197 Vol. 2, No. 4 (2014), pp. 323 332. ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT PRODUKSI PADI SAWAH DI KABUPATEN PADANG LAWAS Ida Yanti Hasibuan, Pengarapen Bangun, Ujian

Lebih terperinci

MODUL 3 ANALISIS FAKTOR

MODUL 3 ANALISIS FAKTOR TUJUAN PRAKTIKUM Tujuan dari praktikum modul 3 ini adalah : 1. Mahasiswa memahami apa yang dilakukan dalam proses Analisis Faktor; 2. Mahasiswa dapat menjalankan prosedur Analisis Faktor dalam SPSS; 3.

Lebih terperinci

Ilham et al., Analisis Pengaruh Merek, Persepsi Harga dan Daya Tarik Iklan Terhadap Minat Beli...

Ilham et al., Analisis Pengaruh Merek, Persepsi Harga dan Daya Tarik Iklan Terhadap Minat Beli... Analisis Pengaruh Merek, Persepsi Harga dan Daya Tarik Iklan Terhadap Minat Beli Konsumen Pada Produk Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) Galon Merek Barokatul Al-Qodiri Analysis of Effect of Brand, Price Perception

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. atau menghubungkan dengan variabel lain (Sugiyono, 2000:11). Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. atau menghubungkan dengan variabel lain (Sugiyono, 2000:11). Penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini didesain sebagai penelitian deskriptif komparatif. Penelitian deskriptif yaitu suatu penelitian yang digunakan untuk mengetahui nilai variabel

Lebih terperinci

Lampiran 1. Kuesioner Pendahuluan

Lampiran 1. Kuesioner Pendahuluan LAMPIRAN 57 Lampiran 1. Kuesioner Pendahuluan Kuesioner ini digunakan untuk memperoleh data penelitian dengan judul ANALISIS POSITIONING KACANG METE DI BENAK KONSUMEN DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

Lebih terperinci

Kata kunci : Analisis Faktor, Retail, Private Label ABSTRACT

Kata kunci : Analisis Faktor, Retail, Private Label ABSTRACT ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MENENTUKAN KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK PRIVATE LABEL YOA (Studi Pada Konsumen Toserba Griya cabang Batununggal Bandung) 1) Linggani Candra Kirana, 2) Marheni Eka Saputri 1,2,)

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI NASABAH MENGGUNAKAN TABUNGAN RENCANA MANDIRI PADA PT. BANK MANDIRI (PERSERO) TBK CABANG LUMAJANG

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI NASABAH MENGGUNAKAN TABUNGAN RENCANA MANDIRI PADA PT. BANK MANDIRI (PERSERO) TBK CABANG LUMAJANG FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI NASABAH MENGGUNAKAN TABUNGAN RENCANA MANDIRI PADA PT. BANK MANDIRI (PERSERO) TBK CABANG LUMAJANG TESIS Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Pada Program Studi

Lebih terperinci

: Andian Ari Anggraeni, M.Sc Universitas Negeri Yogyakarta

: Andian Ari Anggraeni, M.Sc Universitas Negeri Yogyakarta Pengaruh Citra Merek (Oktavia Wulansari) 1 PENGARUH CITRA MEREK TERHADAP PENGAMBILAN KEPUTUSAN PEMBELIAN DI CALZONE EXPRESS CABANG KLITREN Penulis 1 Penulis 2 : Oktavia Wulansari : Andian Ari Anggraeni,

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Subjek dalam penelitian ini adalah peneliti sendiri yang terlibat langsung di

III. METODE PENELITIAN. Subjek dalam penelitian ini adalah peneliti sendiri yang terlibat langsung di III. METODE PENELITIAN 3.1 Subjek dan Objek Penelitian 1. Subjek Penelitian Subjek dalam penelitian ini adalah peneliti sendiri yang terlibat langsung di dalam penelitian. 2. Objek Penelitian Objek penelitian

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN A. Metode Dasar Penelitian Metode deskriptif dapat diartikan sebagai prosedur pemecahan masalah yang diselidiki, dengan menggambarkan atau melukiskan keadaan obyek penelitian pada

Lebih terperinci

BAB IV PELAKSANAAN PENELITIAN DAN ANALISA DATA

BAB IV PELAKSANAAN PENELITIAN DAN ANALISA DATA BAB IV PELAKSANAAN PENELITIAN DAN ANALISA DATA 4.1 PENDAHULUAN Seperti yang telah dijelaskan pada bab I, II dan III, maka penelitian ini bertujuan untuk menentukan kriteria yang paling berpengaruh dalam

Lebih terperinci

Harry Christian Barus

Harry Christian Barus PENGARUH EKUITAS MEREK ( BRAND EQUITY ) TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN SMARTPHONE BLACKBERRY (Studi pada Mahasiswa Program S1 Jurusan Administrasi Bisnis Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik) Harry Christian

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian Semakin banyaknya usaha restoran yang ada di Bogor menimbulkan persaingan yang semakin ketat. Dalam persaingan yang ketat ini, Restoran Gurih

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN 26 III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka pemikiran teoritis Kebudayaan yang semakin maju membuat gaya hidup manusia semakin berkembang. Kesadaran manusia akan pentingnya kesehatan mulai terlihat disamping

Lebih terperinci

PENGARUH PERSEPSI HARGA DAN KUALITAS MAKANAN CEPAT SAJI TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN

PENGARUH PERSEPSI HARGA DAN KUALITAS MAKANAN CEPAT SAJI TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PENGARUH PERSEPSI HARGA DAN KUALITAS MAKANAN CEPAT SAJI TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN Resthania Tridhawati Yon Rizal dan Tedi Rusman Pendidikan Ekonomi P. IPS FKIP Unila Jalan Prof. Dr. Soemantri Brojonegoro

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bisnis sekarang sudah sangat pesat dan dapat menembus batasan batasan

BAB I PENDAHULUAN. bisnis sekarang sudah sangat pesat dan dapat menembus batasan batasan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perkembangan dan peningkatan teknologi informasi dalam kondisi bisnis sekarang sudah sangat pesat dan dapat menembus batasan batasan geografis sehingga informasi

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH HARGA, KERAGAMAN PRODUK DAN LOKASI TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN

ANALISIS PENGARUH HARGA, KERAGAMAN PRODUK DAN LOKASI TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN ANALISIS PENGARUH HARGA, KERAGAMAN PRODUK DAN LOKASI TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN Oleh Ali Kurniawan Program S1 MANAJEMEN Universitas PGRI Yogyakarta ABSTRAK Ali Kurniawan. Analisis Pengaruh Harga, Keragaman

Lebih terperinci

KUALITAS TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN BEDAK WARDAH

KUALITAS TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN BEDAK WARDAH PENGARUH KESADARAN MEREK, ASOSIASI MEREK dan PERSEPSI KUALITAS TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN BEDAK WARDAH (Studi Kasus Mahasiswi STKIP PGRI Sumatera Barat Pada Program Studi Pendidikan Ekonomi) JURNAL Oleh:

Lebih terperinci

ANALISA FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KONSUMEN DALAM MEMLIH MIE INSTANT

ANALISA FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KONSUMEN DALAM MEMLIH MIE INSTANT ANALISA FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KONSUMEN DALAM MEMLIH MIE INSTANT Heru Saputra 1, Noviyarsi 2, M. Nursyaifi Yulius 3 1,2,3 Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknologi Industri Universitas Bung

Lebih terperinci

Kata kunci: Analisis faktor, Combine harvester, Customer Satisfaction Index (CSI), Importance Performance Analysis (IPA), Mesin panen padi

Kata kunci: Analisis faktor, Combine harvester, Customer Satisfaction Index (CSI), Importance Performance Analysis (IPA), Mesin panen padi ANALISIS KEPUASAN PETANI PADI (ORYZA SATIVA L) TERHADAP PENGGUNAAN MESIN PANEN (COMBINE HARVESTER) DI KABUPATEN KLATEN, (STUDI KASUS DESA JIMBUNG, KECAMATAN KALIKOTES) Deasy Ambarsari 1, Joko Sutrisno

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN. Pemilihan lokasi penelitian dilakukan secara sengaja (purposive), yaitu

BAB IV METODE PENELITIAN. Pemilihan lokasi penelitian dilakukan secara sengaja (purposive), yaitu BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Pemilihan lokasi penelitian dilakukan secara sengaja (purposive), yaitu dilakukan di Kotamadya Bogor. Hal ini disebabkan Kota Bogor adalah salah

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN BAB IV METODE PENELITIAN 4.1. Desain Penelitian Berdasarkan karakteristik masalah dalam penelitian ini maka desain penelitian menggunakan pengujian beda rata-rata. Di mana pengujian beda ratarata merupakan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. sesuai dengan jumlah sampel yaitu sebanyak 50 kuesioner. Kuesioner pada

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. sesuai dengan jumlah sampel yaitu sebanyak 50 kuesioner. Kuesioner pada BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Pada penelitian ini kuesioner yang terkumpul jumlahnya sudah sesuai dengan jumlah sampel yaitu sebanyak 50 kuesioner. Kuesioner pada penelitian

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL

BAB IV ANALISIS HASIL BAB IV ANALISIS HASIL A. Analisis Statistik Deskriptif Statistik deskriptif digunakan untuk melihat gambaran secara umum data yang telah dikumpulkan dalam penelitian ini. Berikut hasil yang telah diperoleh

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR KESULITAN BELAJAR SISWA PADAMATA PELAJARAN PRAKARYA DAN KEWIRAUSAHAAN KELAS X DI SMK NEGERI 4 KOTA JAMBI

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR KESULITAN BELAJAR SISWA PADAMATA PELAJARAN PRAKARYA DAN KEWIRAUSAHAAN KELAS X DI SMK NEGERI 4 KOTA JAMBI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR KESULITAN BELAJAR SISWA PADAMATA PELAJARAN PRAKARYA DAN KEWIRAUSAHAAN KELAS X DI SMK NEGERI 4 KOTA JAMBI Dewi Purwita Sary 1, Diliza Afrila 2 Program Studi Pendidikan Ekonomi, FKIP

Lebih terperinci

PERILAKU MAHASISWA DALAM MEMILIH TEMPAT MAKAN BERCIRI INTERNASIONAL. Oleh : Muliasari Pinilih 1, Intan Shaferi 2. Abstrak

PERILAKU MAHASISWA DALAM MEMILIH TEMPAT MAKAN BERCIRI INTERNASIONAL. Oleh : Muliasari Pinilih 1, Intan Shaferi 2. Abstrak PERILAKU MAHASISWA DALAM MEMILIH TEMPAT MAKAN BERCIRI INTERNASIONAL Oleh : Muliasari Pinilih 1, Intan Shaferi 2 1 Dosen STMIK AMIKOM Purwokerto 2 Dosen Prodi Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unsoed

Lebih terperinci