ANALISA SYSTEM PENGEREMAN (PARKING BRAKE) PADA PESAWAT AIRBUS A320
|
|
- Liani Sasmita
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 ANALISA SYSTEM PENGEREMAN (PARKING BRAKE) PADA PESAWAT AIRBUS A320 Dendy Satria Mahdi, Ir. Edi Septe, MT 1), Ir. Kaidir, M. Eng. IPM 2) Program Studi Teknik Mesin-Fakultas Teknologi Industri-Universitas Bung Hatta Jl. Gajah Mada No.19 Olo Nanggalo Padang Telp Fax Dendysatriamahdi@gmail.comEdysepte@yahoo.com Irkhaidir@gmail.com ABSTRACT Brake system is one of the important components in maintaining the safety of the aircraft during landing and entering the apron. It becomes its own assessment for the airline to give satisfaction to the passengers. If the breaking system is not functioning or a failure, it will affect the performance of the aircraft when the arrival or departure. Analysis on the brake system Airbus A320 aircraft conducted to determine the braking load, power and braking distance. The velocity of the aircraft while on the apron towards the gate is 20 km/h to 30 km/h. The results of analysis shown the braking power need to stop the rotation of the disk brake is horse power. That caused friction during braking kgf for aircraft velocity 30 km/h. Its made the brake distance is 76 m. The increase braking force will enhance the friction force and its decrease the length of braking distances. Keywords: braking load, braking power, braking distances, aircraft.
2 1. Pendahuluan Breaking system pesawat udara merupakan komponen yang memegang peran penting dalam keselamatan dan kenyamanan penerbangan. Penumpang akan merasa tenang dan nyaman ketika pesawat mendarat dengan sempurna dengan pengeraman yang pas. Hal ini menjadi penilaian tersendiri bagi maskapai penerbangan dalam memberikan kepuasan kepada penumpang. Jika breaking system tidak berfungsi atau mengalami kegagalan, maka akan mempengaruhi kinerja pesawat ketika arrival maupun departure. Komponen braking system yang berhubungan langsung dalam fase penerbangan adalah normal braking system, alternate braking system, maupun parking brake system. Breaking system tersebut merupakan system yang terdapat pada roda pendarat pesawat terbang. Brake system yang merupakan bagian dari braking system adalah system pengereman yang digunakan pada saat pesawat telah mendarat akan memasuki apron atau ketika akan berhenti di apron atau gate. 1.1 Tujuan Penelitian Tujuan dari analisa brake system pesawat terbang ini adalah: 1. Menganalisa gaya terhadap disk brake 2. Menghitung gaya pengereman dari brake system pada saat akan berhenti di apron atau gate pada pesawat terbang Airbus A TINJAUAN PUSTAKA 1. Pengereman Roda Pendarat (Brake System) Brake sytem terdapat beberapa jenis inspeksi maupun prosedur yang terkait secara langsung dengan system pengereman. Salah satu contohnya adalah dalam 400 flight Hour Check terdapat perintah untuk melakukan pengecekan tekanan nitrogen pada Akumulator Daya Hidraulik. Akumulator Daya Hidraulik berfungsi sebagai sumber tekanan untuk salah satu mode pengereman yaitu pada saat pesawat in Flight parking atau Parking break. Pada Aircraft Arrival Procedure pun terdapat salah satu perintah untuk berkomunikasi dengan Flight crew bahwa nose chock in position,realese break.dalam Departure Procedure (Pushback) pun terdapat perintah untuk meminta pilot untuk memasang menghidupkan Brake. 2. Sistem Hidraulik Airbus A320 Pesawat Airbus A320 memiliki tiga system hidraulik : Green system,blue system,yellow system. Masing-masing system memiliki reservoir nya
3 sendiri.ketiga system hidraulik ini memnsuplai tekanan samapai 3000 psi Fluida hidraulik tidak dipindahkan dari satu system ke system lainnya. Pada kejadian kekurangan tekanan hidraulik pada salah satu system yang essential (Dapat dilihat kotak merah yang di tandai pada Gambar 2.3 Katup pada system hidraulik Airbus A320 akan menutup untuk menjamin pengoprasian dari system tersebut dengan memotong daya hidraullik ke system-sistem tersebut. Reservoir biasanya diberi tekanan dengan udara untuk mencegah Kavitasi dari pompa.reservoir diberi tekanan udara samapai 50 psi (3,45 bar ) dan disegel untuk menahan tekanan ketika tidak ada pasokan udara. Green hydraulic system mensuplai daya hydraulic diantaranya untuk : 1. Landing gear and doors 2. Normal braking system 3. Left engine thrust reverser 4. Some of the flight control 5. The transfer power unit (PTU) Sistem ini secara fisik dijaga terpisah dari dua system lainnya.juga di isolisasi secara hidraulik dari dua system lainnya. Hal ini memungkinkan fluida untuk tidak mengalir dari satu system ke system yang lain berbeda. Sistem ini beroprasi pada tekanan minimal 3000 psi (206 bar).tekanan ini dapat mensuplai 140 liter / menit fluida dari mesin pompa (pada kecepatan engine N2100 %). Pengoprasian sistem ini biasanya otomatis,namun Crew dapat mengkontrol bagian-bagian dari system dari kompartemen. 2.2 Pengoprasian Brake System Dengan Sistem Hidraulik Gambar 1 Katup Pada Sistem Hidrolik Airbus A320 3 Green Hydraulic System Roda pendarat utama dioprasikan dengan salah satu dari dua system brake ; Normal atau alternante,keduanya secara normal beroperasi dengan perlindungan Anti skid. System pengereman Alternate beroperasi dari tekanan Yellow Hydraulic System,pergantian dari system pengereman normal Gambar 2 Reservoir
4 1. Normal braking Pengoprasian brake system dengan menggunakan system hydraulic identik untuk pengereman secara otomatis,manual dan In-flight braking. Normal brakes beroprasi ketika Green hydraulic di Pressurerized dan Anti skid di nyalakan. Penereman di control secara electroniok dengan menggunakan Braking And Steering Control Unit (BSCU). Pengoprasian : Selector valve di beri daya. Katuv servo dari Normal brake mensuplai tekanan yang mana bergantung kepada arus yang diberikan oleh Braking And Steering Control Unit (BSCU). BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Diagram Alir Penelitian Mulai Studi Literatur Survey data Beban maksimum pesawat terbang Kecepatan maksimum pesawat di apron rangkaian rem Airbus A320 Analisa Brake system Gaya Pengereman Analisa data Gambar 3 Normal Braking System Kesimpulan Selesai 3.1 Diagram Alir Penelitian
5 3.2 Metoda Pengambilan Data 1.Studi lapangan yaitu dengan mengambil data secara langsung terhadap objek yang akan diamati sesuai di lapangan. Pengambilan data dilakukan pada tanggal di hangar Batam Aero Technic.Data yang diambil dilakukan di beberapa tempat yaitu lokasi penelitian melalui Line Maintenance, Engineering,Produksi berupa data berbentuk catatan pribadi dan berupa wawancara dan guna untuk mendapatkan data-data yang dibutuhkan. 2.Studi pustaka dilakukan dengan membaca atau mengutip literatur yang relevan atau berkaitan dengan masalah yang akan dibahas baik dari segi teori mencakup dari segi formal perhitungan, sehingga dapat membuat penyelesaian tugas akhir ini. 3.Kajian literatur terhadap teori-teori yang mendasari permasalahan yang diangkat dari dosen pembimbing dan dosen mata kuliah. 3.3 Data Hasil Penelitian. data yang di ambil pada penelitian kali ini adalah data spesifikas pesawat airbus A320 dimana data yang di perlukan adalah beban maksimum pesawat,kecepatan maksimum pesawat pada saat mengudara dan di apron hasil pengukuran manual dari rangkaian rem maka didapatkan datadata sebagai berikut: Data spesifikasi pesawat airbus A320 A. Max Landing Weight : From S.d Kg B. Kecepatan Ketika Pesawat Di apron : 20km/jam s.d 30km/jam C. jarak dari pedal rem ke fulcrum / tumpuan (a) = 18,5 cm D. Jarak dari pushrod ke fulcrum / tumpuan (b) = 4,50 cm E. gaya yang menekan pedal rem = 5 Kgf sampai 25 Kgf F. Tekanan Hidrolik=52,69 kg/cm 2 G. Gaya yang keluar dari pedal rem (Kgf)= Kgf H. Diameter master silinder (cm)= 15,80 mm = 1,58 cm 3.4 Metoda Perencanaan Dalam rencana analisaterhadap sistem pengereman pada pesawat Airbus A320 ini digunakan persamaan-persamaan yaitu : 1) Gaya normal yang menekan disk brake digunakan rumus persegi panjang A1= P x 1 2) Gaya normal tegak lurus terhadap disk brake yang menekan brake pad FN = F x A Dimana : F= Gaya P= Tekanan A= Luas penampang 3) Gaya gesek Fg = π x FN Diketahui ; π = 0,3 Dimana : Fg = Gaya gesek Fn = Gaya normal
6 4) Torsi pengereman T = Fg x rg Dimana : T= Torsi Fg= Gaya gesek rg = Jari-jari gesek 5) Daya pengereman (P) P = 2πN.T ) Perbandingan pedal rem (K) K = a b 7) Gaya yang keluar dari pedal rem (FK) Fk = F. a atau FK=F.K b 8) Tekanan Hidraulik (Pe) Dimana : Pe = FK 1.π x d2 4 Pe = Tekanan hidrolik (kg/cm 2 ). Fk = Gaya yang keluar dari pedal rem (Kgf). dm = Diameter master silinder (cm). 9) Gaya yang menekan pad rem (Fp) Fp = Pe x 0,785 (d 2 ) 10) Gaya Gesek Pengereman (Fμ) Fμ = μ. Fp 11) Jarak Pengereman L 3,85.V 2 6,1.ψ.(1+λr/10)±ir BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN 4.1 Mekasinisme Brake System Fuse Hydraulic yang bekerja pada brake system menghentikan aliran pada line yang terdapat kebocoran.selama pengereman scara manual bagian transmitter pedal rem menjadikan sebuah artificial feel pada pedals. Artifical feel disediakan oleh 2 set Spring rods,yang mana membuat pedal kembali ke posisi awalnya ketika gaya di hilangkan.penurunan tekanan tranducer dari katup Normal brake selector mengirimkan informasi tekanan hidraulik ke Braking And Steering Control unit (BSCU)
7 Maka : Fg π x FN= 0,3 x 720 kg= 216 kg 4.6 Nilai torsi yang terjadi dari 4.1 Disk Brake 4.2 Gaya normal yang menekan disk brake Dapat digunakan rumus persegi panjang dimana: A1= P x 1 = 12 x 6 72 cm 4.3 Tekanan pada brake pad F = 5 kgf 4.4 Gaya normal tegak lurus terhadap disk brake yang menekan brake pad Mengunakan rumus : FN Diman : = F x A F= Gaya 4.5 Gaya gesek terhadap putaran disk brake Mnggunakan rumus : Fg = π x FN Diketahui ; π = 0,3 Dimana ; Fg = Gaya gesek Fn = Gaya normal mekanisme pengereman Menggunakan rumus T = Fg x rg Dimana : T= Torsi Fg rg Maka : = Gaya gesek = Jari-jari gesek = Fg x rg = 216 x 15 = 3240 Kg cm = = 32,4 kg m P= Tekanan A= Luas penampang Maka : FN = P x A = 5 x 144 = 720 kg = 144 cm 2
8 Maka di dapatlah torsi 432 kg cm dan karna akan dilakukan perhitungan daya maka akan di konversikan ke meter (m),maka di dapatkan hasil torsi nya adalah = 32,4 kg m 4.7 Daya pengereman Menggunakan rumus : P = 2πN.T 4500 Gaya yang keluar dari pedal rem (FK). Dari hasil pengukuran terhadap pedal rem Pada rangkaian rem yaitu : Jarak dari pedal rem ke fulcrum / tumpuan (a) = 18,5 cm dan Jarak dari pushrod ke fulcrum / tumpuan (b) = 4,50 maka perbandingan pedal remnya adalah 4,11. Sedangkan gaya yang menekan pedal rem adalah antara 5 Kgf sampai 25 Kgf. Disini penulis mengambil harga F = 5 Kgf = 2 x π x 3000 x 32, Fk = F. a b atau FK=F.K = 135,71 hp Maka di dapatkan daya dari mekanisme pengereman yang dapat menghentikan putaran disk brake adalah = 135,71 hp FK = 5 x 4,11 = Kgf 4.4 Gambar gaya tekanan pedal ke master silinder Gambar 4.3 Tipe pdal rem 4.8 Perbandingan pedal rem (K) K = a b 4.9 Tekanan Hidraulik (Pe). Tekanan Hidrolik (pe) yang dibangkitkan master silinder pada rangkaian rem yang menggunakan K = 18,50 4,50 = 4,11
9 Sistem Hidrolik menggunakan rumus: FK Pe = 1 4. π x d2 Pe = Pe = F A Pe = FK 0,785 x d 2 (Kg/cm2 ) Pe = FK FK 0,785.1, π x d2 4 = 20,55 0,785.2,49 = 20,55 1,95 = 10,51 Kg/ cm 2 Gaya yang menekan pad rem (Fp). Gaya yang menekan pada rem menggunakan rumus : Fp = Pe x 0,785 (d 2 ) Dimana : Fp = Gaya yang menekan pad rem (Kgf). d1 = Diameter Silindercakram (cm). Pe = Tekanan Hidrolik (kg/cm 2 ). Diketahui : Pe = 52,69 kg/cm 2 d1 = 22,00 mm = 2,20 cm Fp = Pe x 0,785 (d2) 2 = 52,69 x 0,785 (2,20) 2 = 52,69 x 0,785 x 4, 84 = 52,69 x 3,79 = 39.9 Kgf 4.10 Gaya Gesek Pengereman (Fμ). Untuk menghitung gaya gesek yang ditimbulkan oleh rem menggunakan persamaan Fμ = μ. Fp = 0,3 x 39.9 = Kgf 4.11 Jarak Pengereman Pada Saat Kecepatan 20km/Jam Digunakan rumus : Dimana: L 3,85.V 2 6,1.ψ.(1+λr/10)±ir V= Kecepatan km/jam
10 L 3,85.(20) 2 6,1.0,74.(1+85/10)±0 = (9,5) = 35 m λ= Persentase pengereman (85%) ψ = Faktor Kecepatan ir = C1.I C1= Faktor korksi tanjakan (0) I = Lereng kemiringan (0) Jarak pengereman pada saat kecepatan 30km/jam L 3,85.(30) 2 6,1.0,78.(1+85/10)±0 = ,5(9,5) = 76 m Gabungan Grafik Waktu Pengereman Pada 20 Km/jam, 25 Km/jam, 30 km/jam Dari hasil penelitian yang ditunjukkan pada grafik, maka dapat dilihat adanya perubahan nilai waktu pengereman t (det) terhadap beban injakan F (Kg) yang diberikan. Pengujian ini dilakukan dengan tiga tahap, yaitu dengan beban injakan 5 Kgf, 10 Kgf, 15 Kgf, 20, dan 25 Kgf dengan kecepatan yang berubahubah yaitu dari 20 km/jam, 25 km/jam, 30 km/jam. Sehingga hasil yang didapat dari pengujian tersebut dibuat suatu grafik hubungan antara beban injakan dan waktu pengereman yang ditunjukkan pada gambar 4.6. Dari grafik tersebut dapat dilihat adanya suatu penurunan nilai waktu pengereman seiring dengan bertambahnya beban injakkan. Pada pembebanan 5 Kgf, 10 Kgf, 15 Kgf, 20 Kgf, dan 25 Kgf dengan kecepatan 20 Km/jam nilai waktu pengeremannya lebih rendah dibandingkan dengan kecepatan 25 km/jam dan 30 km/jam. Sedangkan pada kecepatan 30 km/jam. DAFTAR PUSTAKA 1. Airbus, Sept. 2007,Technical Training Manual T1 (Cfm 56 / Me) (Lvl 2&3) 32-Landing Gear 2. Airbus, Sept. 2007,Technical Training Manual T1 (Cfm 56 / Me) (Lvl 2&3) 29-Hydraulik Power
11 3. Airbus, Technical Training Manual T1 (Cfm 56 / Me) (Lvl 2&3) 4. M.F Spotts,Design Of Machine Element,Late,Profesor Emeritus Of Mechanical Engineering Dapartmen Northwestern University 5. PT. Batam Aero Technic, January 2010, Engineering Procedure Manual Volume 2, Rev PT. Batam Aero Technic, May 2006, A320 Ground Handling pg , issue 1 Rev.0 7. PT. Batam Aero Technic AirNav, Agustus 2013, Aircraft Maintenance Manual 29 Hydraulic Power, version rev number 32, PT. Batam Aero Technic, Jan 2013 Approved Maintenance Organization Quality Manual rev.3 9. PT. Batam Aero Technic, Feb 2013 A320 Maintenance Schedule, Daily Check Sheet 10. Firmansyah,1982,Aircraft Brake Disk,( wordpress.com/)
Analisis Gaya Pada Rem Tromol (drum brake) Untuk Kendaraan Roda Empat. Ahmad Arifin
Analisis Gaya Pada Rem Tromol (drum brake) Untuk Kendaraan Roda Empat Ahmad Arifin Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknologi Industri Universitas Gunadarma Jl. Margonda Raya 100 Depok Jawa Barat INDONESIA
Lebih terperinciANALISIS GAYA PADA REM CAKRAM (DISK BRAKE) UNTUK KENDARAAN RODA EMPAT. Dr. Ir. Yanuar, Msc., M.Eng, *) Dita Satyadarma, ST., MT *), Burhan Noerdin **)
ANALISIS GAYA PADA REM CAKRAM (DISK BRAKE) UNTUK KENDARAAN RODA EMPAT Dr. Ir. Yanuar, Msc., M.Eng, *) Dita Satyadarma, ST., MT *), Burhan Noerdin **) *) Dosen Teknik Mesin Universitas Gunadarma **) Alumni
Lebih terperinciANALISA GAYA SISTEM REM DEPAN DAIHATSU XENIA TIPE R TAHUN 2012
ANALISA GAYA SISTEM REM DEPAN DAIHATSU XENIA TIPE R TAHUN 2012 Qomaruddin 1, Taufiq Hidayat 2 1 Program Studi Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Muria Kudus Gondangmanis, PO Box 53, Bae, Kudus
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN LAPORAN TUGAS AKHIR. 3.1 Rangkaian Rem. Desain alat yang digunakan pada rangkaian rem merupakan desain alat
BAB III PERANCANGAN 3.1 Rangkaian Rem Desain alat yang digunakan pada rangkaian rem merupakan desain alat yang cukup sederhana. Rangkaian rem ini dibuat untuk mengetahui analisis tekanan hidrolik pada
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sistem hidrolik merupakan salah satu sistem yang sangat berguna untuk kehidupan sehari hari maupun dalam dunia industri, karena fungsi dari sistem hidrolik
Lebih terperinciBAB III ANALISIS SISTEM REM BELAKANG PADA KIJANG INNOVA TYPE V TAHUN A. Perbaikan Rem Yang Tidak Bekerja Maksimal
34 BAB III ANALISIS SISTEM REM BELAKANG PADA KIJANG INNOVA TYPE V TAHUN 2004 A. Perbaikan Rem Yang Tidak Bekerja Maksimal Sebelum melakukan perbaikan diharuskan melakukan pemeriksaan terhadap komponen-komponen
Lebih terperinciLAPORAN KERJA PRAKTEK MEMPELAJARI PENGOPERASIAN SISTEM PENGEREMAN DALAM KAITANNYA DENGAN SISTEM HIDRAULIK PADA PESAWAT AIRBUS A
LAPORAN KERJA PRAKTEK MEMPELAJARI PENGOPERASIAN SISTEM PENGEREMAN DALAM KAITANNYA DENGAN SISTEM HIDRAULIK PADA PESAWAT AIRBUS A320-216 Laporan ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan untuk
Lebih terperinciPemodelan dan Analisa Antilock Braking System (ABS) Pada Military Vehicle Studi Kasus Panser Anoa APC 6X6
JURNAL TEKNIK ITS Vol. 6, No. 2, (2017) ISSN: 2301-9271 A-801 Pemodelan dan Analisa Antilock Braking System (ABS) Pada Military Vehicle Studi Kasus Panser Anoa APC 6X6 Muhammad Jundulloh dan I Nyoman Sutantra
Lebih terperinciPENERAPAN KONSEP FLUIDA PADA MESIN PERKAKAS
PENERAPAN KONSEP FLUIDA PADA MESIN PERKAKAS 1. Dongkrak Hidrolik Dongkrak hidrolik merupakan salah satu aplikasi sederhana dari Hukum Pascal. Berikut ini prinsip kerja dongkrak hidrolik. Saat pengisap
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. Assalamualaikum Wr. Wb. yang telah memberikan Nikmat Iman dan Islam. Tiada Tuhan yang wajib kita sembah
KATA PENGANTAR Assalamualaikum Wr. Wb. Segala puji dan Syukur Alhamdullilah, penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan Nikmat Iman dan Islam. Tiada Tuhan yang wajib kita sembah selain
Lebih terperinciREKAYASA JALAN REL. Modul 2 : GERAK DINAMIK JALAN REL PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
REKAYASA JALAN REL Modul 2 : GERAK DINAMIK JALAN REL OUTPUT : Mahasiswa dapat menjelaskan karakteristik pergerakan lokomotif Mahasiswa dapat menjelaskan keterkaitan gaya tarik lokomotif dengan kelandaian
Lebih terperinciSUSUNAN KOMPONEN SISTEM REM
Brake System (REM) SUSUNAN KOMPONEN SISTEM REM SISTEM REM ( BRAKE SYSTEM) Fungsi Utama: 1. Mengurangi kecepatan dan menghentikan kendaraan 2. Memungkinkan parkir pada tempat yang menurun 3. Sebagai alat
Lebih terperinciANALISIS GAYA PENGEREMAN PADA MOBIL NASIONAL MINI TRUCK
TUGAS AKHIR ANALISIS GAYA PENGEREMAN PADA MOBIL NASIONAL MINI TRUCK Diajukan Guna Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Derajat Sarjana S1 Pada Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah
Lebih terperinciSTUDI EKSPERIMENTAL PEMANTAUAN KONDISI DAN PENILAIAN ANALISA KINEMATIK PENGEREMAN MOBIL
STUDI EKSPERIMENTAL PEMANTAUAN KONDISI DAN PENILAIAN ANALISA KINEMATIK PENGEREMAN MOBIL SKRIPSI Skripsi Yang Diajukan Untuk Melengkapi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Teknik Oleh : ARDHIAN FAUZA (120401002)
Lebih terperinciOleh : Eko Prasetiawan FT Otomotif UNY. Standar Kompetensi : Komponen-Komponen ABSHydraulic Control Unit (HCU)
Oleh : Eko Prasetiawan FT Otomotif UNY 13 Program Keahlian Mata Diklat : Sitem Manajemen Chasis : Sitem Manajemen Chasis Standar Kompetensi : Komponen-Komponen ABSHydraulic Control Unit (HCU) HCU berfungsi
Lebih terperinciSTANDAR LATIHAN KERJA DAFTAR MODUL
STANDAR LATIHAN KERJA DAFTAR MODUL NO. KODE JUDUL 1. WLO 01 ETIKA PROFESI DAN ETOS KERJA 2. WLO 02 KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) 3. WLO 03 STRUKTUR DAN FUNGSI WHEEL LOADER 4. WLO 04 PEMELIHARAAN
Lebih terperinciJUDUL UNIT KOMPETENSI : REM PIRINGAN DAN BOSTER REM
JUDUL UNIT KOMPETENSI : REM PIRINGAN DAN BOSTER REM Diskripsi Unit Kompetensi: Kompetensi ini meliputi pengetahuan, keterampilan dan sikap pada pekerjaan melepas, memeriksa dan menyetel komponen rem piringan
Lebih terperinciBAB IV PERHITUNGAN HIDRAULIK
BAB IV PERHITUNGAN HIDRAULIK.1. Perhitungan Silinder-silinder Hidraulik.1.1. Kecepatan Rata-rata Menurut Audel Pumps dan Compressor Hand Book by Frank D. Graha dan Tara Poreula, kecepatan piston dipilih
Lebih terperinciANALISIS SISTEM PENGEREMAN PADA MOBIL MITSUBISHI L300 JENIS PICK-UP
Analisis Sistem Pengereman Pada obil itsubishi L300 Jenis Pick-Up (ustofa & Awal Syahrani Sirajuddin) ANALISIS SISTE PENGEREAN PADA OBIL ITSUBISHI L300 JENIS PICK-UP ustofa & Awal Syahrani Sirajuddin Jurusan
Lebih terperinciBAB IV PERHITUNGAN SISTEM HIDRAULIK
BAB IV PERHITUNGAN SISTEM HIDRAULIK 4.1 Perhitungan Beban Operasi System Gaya yang dibutuhkan untuk mengangkat movable bridge kapasitas 100 ton yang akan diangkat oleh dua buah silinder hidraulik kanan
Lebih terperinciMenguak Prinsip Kerja Dongkrak Hidrolik
Menguak Prinsip Kerja Dongkrak Hidrolik Pernahkah kalian memperhatikan orang yang mengganti ban mobil yang bocor dengan ban yang baru? Orang tersebut cukup menggunakan dongkrak hidrolik untuk mengangkat
Lebih terperinciBAB IV PERAWATAN REM CAKRAM TIPE ABS
BAB IV PERAWATAN REM CAKRAM TIPE ABS 4.1. Tujuan Perawatan Perawatan dan perbaikan merupakan suatu hal yang sangat penting agar suatu alat atau mesin dapat bekerja dengan baik. Karena dengan sistem perawatan
Lebih terperinciDisusun Oleh : Nama : HERDI HARYADI NIM :
Disusun Oleh : Nama : HERDI HARYADI NIM : 5353103082 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Makalah Sistem Rem ABS membahas tentang system pengereman pada motor ataupun mobil. Tujuan dari makalah ini adalah
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN DAN PERAWATAN REM 4.1 PENGERTIAN PERAWATAN Perawatan adalah segala sesuatu yang dilakukan untuk mencegah kerusakan terhadap suatu obyek, sehingga diharapkan dapat berfungsi secara maksimal
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1. Engine sebagai penghasil power tidak beroperasi. 2. Ada kebocoran pada pipa hidrolik
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Program studi teknik Aeronautika Politeknik Negeri Bandung memiliki pesawat Grand Commander sebagai objek praktek mahasiswanya. Secara umum komponen/bagian-bagian
Lebih terperinciBAB V ANALISA AKHIR. pengujian Dynotest dan Uji Konsumsi Bahan Bakar Pada RPM Konstan untuk
BAB V ANALISA AKHIR Ada dua jenis analisa pokok pada bab ini yang didasari dari hasil pengujian Dynotest dan Uji Konsumsi Bahan Bakar Pada RPM Konstan untuk disain mesin yang telah diterapkan berdasarkan
Lebih terperinciANALISA PERFORMA MESIN DIESEL PENGGERAK ALAT PEMBUAT PELET PAKAN IKAN DENGAN MENGGUNAKAN DINAMOMETER PRONY BRAKE
ANALISA PERFORMA MESIN DIESEL PENGGERAK ALAT PEMBUAT PELET PAKAN IKAN DENGAN MENGGUNAKAN DINAMOMETER PRONY BRAKE Ambo Intang 1* 1 JurusanTeknik Mesin. Fakultas Teknik, Universitas Tamansiswa Palembang,
Lebih terperinciPEMODELAN DAN SIMULASI KERUSAKAN ANTILOCK BRAKING SYSTEM
TUGAS SARJANA PEMODELAN DAN SIMULASI KERUSAKAN ANTILOCK BRAKING SYSTEM MENGGUNAKAN SOFTWARE MATLAB/SIMULINK Diajukan guna melengkapi persyaratan untuk memperoleh gelar sarjana Strata-1 (S-1) Jurusan Teknik
Lebih terperinciStruktur dari Center Brake
BAB I PENDAHULUAN Brake system dan ABS dipasang gunanya adalah untuk mencegah terjadinya cedera akibat kecelakaan karena kendaraan tidak bisa dihentikan pada saat melaju. Saat kendaraan bergerak, meskipun
Lebih terperinciBERKURANGNYA KINERJA AIR CONDITIONING SYSTEM PESAWAT AIRBUS A PK-AXU
BERKURANGNYA KINERJA AIR CONDITIONING SYSTEM PESAWAT AIRBUS A320-200 PK-AXU Adhit Gyta Prasditya 1, Ir. Herry Hartopo., MT 2 Program Studi Rangka Pesawat Fakultas Teknik Universitas Nurtanio Bandung ABSTRAKSI
Lebih terperinciBAB III KONSEP RANCANGAN A. Konsep Perancangan Modifikasi Modifikasi sistem rem tromol belakang GL PRO 1995 menjadi rem cakram dengan teknologi Combi Brake berfungsi untuk memberikan keamanan pengendara
Lebih terperinciPERANCANGAN ALAT UJI SISTEM REM DAN DETAIL DRAWING KOMPONEN REM MOBIL MULTIGUNA PEDESAAN
1 PERANCANGAN ALAT UJI SISTEM REM DAN DETAIL DRAWING KOMPONEN REM MOBIL MULTIGUNA PEDESAAN Muhammad Habibi dan Harus Laksana Guntur Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknologi Industri, Institut Teknologi
Lebih terperinciMesin Pemeras Minyak Ikan. Kamin Ginting & Eka Nanda Pratama
Mesin Pemeras Minyak Ikan Kamin Ginting & Eka Nanda Pratama Mesin Pemeras Minyak Ikan Minyak Ikan sangat berkhasiat bagi kesehatan tubuh kita bahkan bila Dibandingkan dengan minyak nabati ataupun minyak
Lebih terperinciBAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN PROSES PEMBUATAN ALAT PENYANGGA TENGAH OTOMATIS PADA SEPEDA MOTOR YANG MENGGUNAKAN SISTEM HIDROLIK
BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN PROSES PEMBUATAN ALAT PENYANGGA TENGAH OTOMATIS PADA SEPEDA MOTOR YANG MENGGUNAKAN SISTEM HIDROLIK 4.1 Membuat Desain Sirkuit Sistem Hidrolik Penyangga Tengah dan Cara Kerjanya
Lebih terperinciJl. Prof. Sudharto, SH., Tembalang-Semarang 50275, Telp * Abstrak
PENGARUH VARIASI PUTARAN MESIN DAN WAKTU PENGEREMAN TERHADAP TEMPERATUR DAN KOEFISIEN GESEK PADA BRAKE PADS DAN BRAKE SHOE DENGAN ALAT UJI BERBASIS REMOTE MONITORING SYSTEM *Muhammad Fachry Ramadhany 1,
Lebih terperinciSistem Hidrolik. Trainer Agri Group Tier-2
Sistem Hidrolik No HP : 082183802878 Tujuan Training Peserta dapat : Mengerti komponen utama dari sistem hidrolik Menguji system hidrolik Melakukan perawatan pada sistem hidrolik Hidrolik hydro = air &
Lebih terperinciBagian 4 P ERENCANAAN P ANJANG L ANDAS P ACU DAN G EOMETRIK LANDING AREA
Bagian 4 P ERENCANAAN P ANJANG L ANDAS P ACU DAN G EOMETRIK LANDING AREA Bab 4 Perencanaan Panjang Landas Pacu dan Geometrik Landing Area 4-2 Tujuan Perkuliahan Materi Bagian 4 Tujuan Instruksional Umum
Lebih terperinciKata kunci : regenerative shock absorber, orifice, gaya redam, daya bangkitan
Banjarmasin, 7-8 Oktober 15 Pengaruh Variasi Diameter Orifice Terhadap Karakteristik Dinamis Hydraulic Motor Regenerative Shock Absorber (HMRSA) dengan Satu Silinder Hidraulik Aida Annisa Amin Daman 1,
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI KAJI EKSPERIMENTAL
BAB III METODOLOGI KAJI EKSPERIMENTAL 3.1 DESKRIPSI PERALATAN PENGUJIAN. Peralatan pengujian yang dipergunakan dalam menguji torsi dan daya roda sepeda motor Honda Karisma secara garis besar dapat digambarkan
Lebih terperinciAircraft stand number designation. Gambar :
Gambar8.7-11 : Aircraft stand number designation 8.7.11.4 Aircraft type limit designations mengindikasikan aircraft stand mana yang mampu mengakomodasi jenis pesawat udara tertentu. Nomor designation ini
Lebih terperinciEVALUASI ON TIME PERFORMANCE PESAWAT UDARA DI BANDAR UDARA HUSEIN SASTRANEGARA MENGGUNAKAN APLIKASI FLIGHTRADAR24
EVALUASI ON TIME PERFORMANCE PESAWAT UDARA DI BANDAR UDARA HUSEIN SASTRANEGARA MENGGUNAKAN APLIKASI FLIGHTRADAR24 Ganayu Girasyitia Jurusan Teknik Sipil Universitas Katolik Parahyangan Jln. Ciumbuleuit
Lebih terperinciBAB III REKONTRUKSI TERBANG DENGAN PROGRAM X-PLANE
BAB III REKONTRUKSI TERBANG DENGAN PROGRAM X-PLANE 3.1 Pendahuluan Dalam tugas akhir ini, mengetahui optimalnya suatu penerbangan pesawat Boeing 747-4 yang dikendalikan oleh seorang pilot dengan menganalisis
Lebih terperinciPERANCANGAN ALAT UJI SISTEM REM DAN DETAIL DRAWING KOMPONEN REM MOBIL MULTIGUNA PEDESAAN
PERANCANGAN ALAT UJI SISTEM REM DAN DETAIL DRAWING KOMPONEN REM MOBIL MULTIGUNA PEDESAAN Muhammad Habibi NRP 2110 106 022 Dosen Pembimbing Dr. Eng. Harus Laksana Guntur, ST. M.Eng. Jurusan Teknik Mesin
Lebih terperinciANALISIS TIDAK BERFUNGSINYA FLAP PADA WAKTU DIGERAKKAN DARI 0 SAMPAI 25 UNIT PADA PESAWAT BOEING PK-CJT
ANALISIS TIDAK BERFUNGSINYA FLAP PADA WAKTU DIGERAKKAN DARI 0 SAMPAI 25 UNIT PADA PESAWAT BOEING 737-300 PK-CJT Achmad Kamil Fadilla 1, FX. Djamari 2 Program Studi Teknik Penerbangan Fakultas Teknik Universitas
Lebih terperinciPENGESAHAN ANALISIS KINERJA TAKE-OFF DAN LANDING PESAWAT B BERDASARKAN VARIASI ELEVASI RUNWAY. Yang dipersiapkan dan disusun oleh :
PENGESAHAN ANALISIS KINERJA TAKE-OFF DAN LANDING PESAWAT B 747-400 BERDASARKAN ARIASI ELEASI RUNWAY Yang dipersiapkan dan disusun oleh : WARLI AFDILLAH 02050026 Telah dipertahankan di depan Tim Penguji
Lebih terperinciUndercarriage and Tyre ( DTAB 2207, 2 SKS)
UNIVERSITAS GADJAH MADA SEKOLAH VOKASI DIPLOMA TEKNIK MESIN Jl. Yacaranda Sekip Unit IV, Yogyakarta RPKPM (Rencana Program dan Pembelajaran Mingguan) Modul Pembelajaran Pertemuan - 7 Undercarriage and
Lebih terperinciKAJIAN TINGKAT PELAYANAN PENUMPANG DI BANDARA ADISUTJIPTO YOGYAKARTA
Kajian Tingkatan Pelayanan Penumpang Di Bandara Adisutjipto Yogyakarta KAJIAN TINGKAT PELAYANAN PENUMPANG DI BANDARA ADISUTJIPTO YOGYAKARTA S r i M u l y a n i 1, D w i H a r t i n i 2 Prodi Teknik Penerbangan
Lebih terperinciKERJA PRAKTEK BAB III PEMBAHASAN. 3. Sistem Kerja Dan Pemeliharaan Governor Pada Pesawat Dakota
BAB III PEMBAHASAN 3. Sistem Kerja Dan Pemeliharaan Governor Pada Pesawat Dakota 3.1 Dasar Pengertian Governor Governor adalah suatu benda atau alat penggerak mekanik variable propeller pada pesawat untuk
Lebih terperinciTUGAS AKHIR PERENCANAAN SYSTEM HYDROLIK PADA MOVABLE BRIDGE DERMAGA KAPASITAS 100 TON
TUGAS AKHIR PERENCANAAN SYSTEM HYDROLIK PADA MOVABLE BRIDGE DERMAGA KAPASITAS 100 TON Diajukan Guna Memenuhi Syarat Kelulusan Mata Kuliah Tugas Akhir Pada Program Sarjana Strata Satu (S1) Disusun Oleh
Lebih terperinciOleh : Endiarto Satriyo Laksono Maryanto Sasmito
Oleh : Endiarto Satriyo Laksono 2108039006 Maryanto Sasmito 2108039014 Dosen Pembimbing : Ir. Syamsul Hadi, MT Instruktur Pembimbing Menot Suharsono, S.Pd ABSTRAK Dalam industri rumah untuk membuat peralatan
Lebih terperinciStudi Eksperimental Kinerja Mesin Kompresi Udara Satu Langkah Dengan Variasi Sudut Pembukaan Selenoid
Studi Eksperimental Kinerja Mesin Kompresi Udara Satu Langkah Dengan Variasi Sudut Pembukaan Selenoid Darwin Rio Budi Syaka, Furqon Bastian dan Ahmad Kholil Universitas Negeri Jakarta, Fakultas Teknik,
Lebih terperinciPEMODELAN DAN ANALISIS PENGARUH VARIASI UTILITY PISTON ROD VEHICLE TERHADAP GAYA REDAM SHOCK ABSORBER DAN RESPON DINAMIS SEPEDA MOTOR YAMAHA MIO J
TUGAS AKHIR TM141585 TUGAS AKHIR TM141585 PEMODELAN DAN ANALISIS PENGARUH VARIASI ANALISA LUASAN SISI KINERJA KOMPRESI ANTILOCK DAN EKSPANSI DAN DENGAN LOCK BRAKING PERUBAHAN SYSTEM DIAMETER PADA PISTON,
Lebih terperinciEDISI 8 NO 1 AGUSTUS 2016 ITEKS ISSN Intuisi Teknologi Dan Seni
ANALISA MEKANIK BRAKE SHOE TIPE T-360 DAN TIPE T-359 KK DENGAN METODE ELEMEN HINGGA Nana Supriyana 1), Alim Sya bani 2) 1,2) Teknik Mesin STT Wiworotomo Email: Nana.sttw@gmail.com, Email: Alim7pato@gmail.com
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Perhitungan dan pembahasan dimulai dari proses pengambilan dan pengumpulan data. Data yang dikumpulkan meliputi data dan spesifikasi obyek penelitian dan hasil pengujian. Data-data
Lebih terperinciANALISIS SISTEM PENGEREMAN PADA MOBIL MITSUBISHI L300 JENIS PICK-UP
Analisis Sistem Pengereman Pada obil itsubishi L300 Jenis Pick-Up (ustofa & Awal Syahrani Sirajuddin) AALISIS SISTE PEGEREA PADA OBIL ITSUBISHI L300 JEIS PICK-UP ustofa & Awal Syahrani Sirajuddin Jurusan
Lebih terperinciANALISA HIDROLIK SISTEM LIFTER PADA FARM TRACTOR FOTON FT 824
NASKAH PUBLIKASI TUGAS AKHIR ANALISA HIDROLIK SISTEM LIFTER PADA FARM TRACTOR FOTON FT 824 Disusun Sebagai Syarat Untuk Mengikuti Ujian Tugas Akhir Pada Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas
Lebih terperinciMESIN FLUIDA ANALISA PERFORMANCE POMPA SENTRIFUGAL TERHADAP KAPASITAS ALIRAN
TUGAS SARJANA MESIN FLUIDA ANALISA PERFORMANCE POMPA SENTRIFUGAL TERHADAP KAPASITAS ALIRAN OLEH : DIAN PRANATA BANGUN NIM : 040421011 FAKULTAS TEKNIK DEPARTEMEN TEKNIK MESIN PROGRAM PENDIDIKAN SARJANA
Lebih terperinciAnalisis Pengaruh Beban Dan Sudut Kemiringan Jalan Terhadap Jarak Pengereman Pada Mobil Prototype Gasoline
Analisis Pengaruh Beban Dan Sudut Kemiringan Jalan Terhadap Jarak Pengereman Pada Mobil Prototype Gasoline Muhammad Rafqi, Cahyo Budi Nugroho S.T., M.Sc., Andrew Mantik S.T., GCEngSc. Batam Polytechnics
Lebih terperinciAPLIKASI PNEUMATIK HIDROLIKA : REM MOBIL
APLIKASI PNEUMATIK HIDROLIKA : REM MOBIL Silinder Master 1. Konstruksi Dan Nama Nama Bagian Bagian Silinder Master : 1 2 13 3 14 4 12 11 10 9 8 7 6 5 Bagian bagian 1. Silinder 2. Cairan rem 3. Lubang penambhan
Lebih terperinciBAB III TINJAUAN PUSTAKA
16 BAB III TINJAUAN PUSTAKA 3.1 PENDAHULUAN Rem udara adalah sistem rem yang pengoperasiannya menggunakan udara yang bertekanan dimana rem ini memanfaatkan energi udara bertekanan untuk menjalankan sistem
Lebih terperinciRANCANG BANGUN SISTEM REM ANTI-LOCK BRAKE SYSTEM (ABS) DENGAN PENAMBAHAN KOMPONEN VIBRATOR SOLENOID
RANCANG BANGUN SISTEM REM ANTI-LOCK BRAKE SYSTEM (ABS) DENGAN PENAMBAHAN KOMPONEN VIBRATOR SOLENOID SKRIPSI Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Teknik Oleh: ZAKARIA NIM. I0410036
Lebih terperinciPERENCANAAN POWER PACK MESIN PRESS HIDROLIK
PERENCANAAN POWER PACK MESIN PRESS HIDROLIK SKRIPSI Diajukan Untuk Penulisan Skripsi Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Teknik (S.T) Pada Program Studi TEKNIK MESIN UN PGRI Kediri
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengereman Modifikasi pengereman dan kemudi ini berlandaskan pada tinjauan pustaka yang mendukung terhadap cara kerja dari sistem pengereman dan kemudi. Rem adalah salah satu
Lebih terperinciBAB III METODA PERENCANAAN
BAB III METODA PERENCANAAN 3. 1. Perencanaan Pompa Injeksi Bahan Bakar Seperti yang telah kita bahas sebelumnya bahwa perencanaan pompa injeksi bahan bakar bertujuan untuk menentukan parameter-parameter
Lebih terperinciEvaluasi dan Perencanaan Posisi Parkir Pesawat pada Apron Bandara Husein Sastranegara Bandung
Reka Racana Jurusan Teknik Sipil Itenas Vol. 2 No. 3 Jurnal Online Institut Teknologi Nasional September 2016 Evaluasi dan Perencanaan Posisi Parkir Pesawat pada Apron Bandara Husein Sastranegara Bandung
Lebih terperinciBAB V ANALISA DAN PEMECAHAN MASALAH
BAB V ANALISA DAN PEMECAHAN MASALAH 5.1. Perhitungan Dengan Menggunakan Scoring REBA Berdasarkan data REBA hasil pengumpulan data, kemudian di olah dengan menggunakan scoring yang di tuangkan pada gambar
Lebih terperinciELEMEN MESIN II REM Disusun oleh : Swardi L. Sibarani PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HKBP NOMMENSEN 2015
ELEMEN MESIN II REM Disusun oleh : Swardi L. Sibarani 13320001 PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HKBP NOMMENSEN 2015 Defenisi Rem REM merupakan salah satu elemen paling dalam kendaraan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA Mesin pemindah bahan merupakan salah satu peralatan mesin yang digunakan untuk memindahkan muatan dari lokasi pabrik, lokasi konstruksi, lokasi industri, tempat penyimpanan, pembongkaran
Lebih terperinciMEMBUAT TUJUAN PEMBELAJARAN KHUSUS DAN ALAT EVALUASI PEMBELAJARAN JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN
MEMBUAT TUJUAN PEMBELAJARAN KHUSUS DAN ALAT EVALUASI PEMBELAJARAN diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Media Pembelajaran yang dibimbing oleh Bapak Drs. Ganti Depari, ST.M.Pd Disusun oleh
Lebih terperinciV. HASIL DAN PEMBAHASAN
V. HASIL DAN PEMBAHASAN.. DYNAMOMETER TIPE REM CAKERAM HASIL RANCANGAN Dynamometer adalah alat untuk mengukur gaya dan torsi. Dengan torsi dan putaran yang dihasilkan sebuah mesin dapat dihitung kekuatan
Lebih terperinciPENGUJIAN PENGARUH VARIASI HEAD SUPPLY DAN PANJANG LANGKAH KATUP LIMBAH TERHADAP UNJUK KERJA POMPA HIDRAM
PENGUJIAN PENGARUH VARIASI HEAD SUPPLY DAN PANJANG LANGKAH KATUP LIMBAH TERHADAP UNJUK KERJA POMPA HIDRAM Franciscus Manuel Sitompul 1,Mulfi Hazwi 2 Email:manuel_fransiskus@yahoo.co.id 1,2, Departemen
Lebih terperinciMesin Kompresi Udara Untuk Aplikasi Alat Transportasi Ramah Lingkungan Bebas Polusi
Mesin Kompresi Udara Untuk Aplikasi Alat Transportasi Ramah Lingkungan Bebas Polusi Darwin Rio Budi Syaka a *, Umeir Fata Amaly b dan Ahmad Kholil c Jurusan Teknik Mesin. Fakultas Teknik, Universitas Negeri
Lebih terperinciEvaluasi Kinerja Gate Assignment pada Terminal 1 Keberangkatan Domestik Bandar Udara Internasional Juanda Surabaya
E4 Evaluasi Kinerja Gate Assignment pada Terminal 1 Keberangkatan Domestik Bandar Udara Internasional Juanda Surabaya Hersanti Rahayu, Ervina Ahyudanari Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil dan
Lebih terperinciBAB III ANALISIS DAN PERHITUNGAN. laju kendaraan dan juga memungkinkan parkir ditempat yang menurun.
21 BAB III ANALISIS DAN PERHITUNGAN A. SISTEM REM DEPAN KIJANG INNOVA Rem sebagai salah satu sistem dari sebuah kendaraan yang memegang peranan penting yaitu sebagai alat keselamatan yang difungsikan untuk
Lebih terperinciGambar : Marka taxiway pavement-strength limit
Gambar 8.6-24: Marka taxiway pavement-strength limit Marka tepi taxiway utama atau apron terkait, atau marka runway side stripe, harus terpotong di sepanjang lebar jalan masuk taxiway berkekuatan rendah.
Lebih terperinciBAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Spesifikasi Bandara Radin Inten II
35 BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN A. Spesifikasi Bandara Radin Inten II Bandar Udara Radin Inten II adalah bandara berkelas umum yang penerbangannya hanya domestik. Bandara ini terletak di kecamatan Natar,
Lebih terperinciBAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA
BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA 4.1 Identifikasi Kendaraan Gambar 4.1 Yamaha RX Z Spesifikasi Yamaha RX Z Mesin : - Tipe : 2 Langkah, satu silinder - Jenis karburator : karburator jenis piston - Sistem Pelumasan
Lebih terperinciTERJADINYA LOW PRESSURE HYDRAULIC SYSTEM PADA ENGINE DRIVEN PUMP ( EDP ) ENGINE NO.2 PESAWAT BOEING NG PK-GEP
TERJADINYA LOW PRESSURE HYDRAULIC SYSTEM PADA ENGINE DRIVEN PUMP ( EDP ) ENGINE NO.2 PESAWAT BOEING 737-800 NG PK-GEP Ahmad Nasir 1, Bona P. Fitrikananda, Dipl.Ing 2 Program Studi Motor Pesawat Terbang
Lebih terperinciBAB V ANALISIS PENGEMBANGAN MATERIAL DAN DESAIN BLOK REM KOMPOSIT
BAB V ANALISIS PENGEMBANGAN MATERIAL DAN DESAIN BLOK REM KOMPOSIT Analisis dilakukan dengan membandingkan parameter komposisi modifikasi material terhadap kekuatan mekanik dari spesimen serta koefisien
Lebih terperinciSTUDI KAITAN PARAMETER PENGEREMAN DENGAN BEBAN DINAMIS PADA KENDARAAN
STUDI KAITAN PARAMETER PENGEREMAN DENGAN BEBAN DINAMIS PADA KENDARAAN Mustofa 1), Naharuddin 2), Basri 3) 1,2,3) Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Tadulako Palu, Sulawesi Tengah Email: mustofa1970@yahoo.com
Lebih terperinciBAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1. Standard Operational Procedure Flow chart proses honing tersebut disajikan pada gambar dibawah ini : Gambar 4.1. Flow Chart SOP Proses Honing Teknik Industri
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Prinsip Dasar Hidrolik Hidrolika adalah ilmu yang menyangkut berbagai gerak dan keadaan keseimbangan zat cair. Pada penggunaan secara tekni szat cair dalam industri, hidrolika
Lebih terperinciBAB III METODE PERANCANGAN
23 BAB III METODE PERANCANGAN 3.1 DIAGRAM ALIR PERANCANGAN Mulai Studi Pustaka Kapasitas mesin press, F = 30 kn Daftar kehendak rangkaian EH Perencanaan Rangkaian elektro Hidrolik dg Simulator Perhitungan
Lebih terperinciPA U PESAW PESA AT A T TER
PERENCANAAN PANJANG LANDAS PACU PESAWAT TERBANG Didalam merencanakan panjang landas pacu, dipakai suatu standar yang disebut Aeroplane Reference Field Length (ARFL) Menurut ICAO (International Civil Aviation
Lebih terperinciAifa Naufal Zahron 1, Bayu Wiro K. 2, Tri Andi Setiawan 3.
Analisa Pengujian Sistem Pengereman dan Pengujian Performa pada Kendaraan Bermotor Roda Tiga Sebagai Alat Bantu Transportasi Bagi Penyandang Disabilitas Aifa Naufal Zahron 1, Bayu Wiro K. 2, Tri Andi Setiawan
Lebih terperinciANALISA KEBOCORAN PIPA PADA HYDRAULIC GATE BEAM SHEARING MACHINE di PT. INKA
ANALISA KEBOCORAN PIPA PADA HYDRAULIC GATE BEAM SHEARING MACHINE di PT. INKA Oleh : MOHAMMAD ILHAM NRP : 6308.030.018 Jurusan : Teknik Permesinan Kapal Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya Institut Teknologi
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI KAJI EKSPERIMENTAL
BAB III METODOLOGI KAJI EKSPERIMENTAL 3.1 Deskripsi Peralatan Pengujian Peralatan pengujian yang dipergunakan dalam menguji torsi dan daya roda sepeda motor Yamaha Crypton secara garis besar dapat digambarkan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat Penelitian Tempat penelitian yang digunakan dalam penelitian ini berada di Motocourse Technology (Mototech) Jl. Ringroad Selatan, Kemasan, Singosaren, Banguntapan,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kemajuan sistem transportasi dan teknologi pada saat ini telah mengalami kemajuan yang sangat pesat, sehingga semua hal yang mendukung kemajuan dunia ini dituntut
Lebih terperinciSKRIPSI RANCANG BANGUN SISTEM PENGEREMAN PADA KENDARAAN RODA EMPAT UNTUK UJI KEAUSAN REM SUBUH RAHARJO NIM : DOSEN PEMBIMBING
SKRIPSI RANCANG BANGUN SISTEM PENGEREMAN PADA KENDARAAN RODA EMPAT UNTUK UJI KEAUSAN REM SUBUH RAHARJO NIM : 201454058 DOSEN PEMBIMBING QOMARUDDIN, S.T., M.T. TAUFIQ HIDAYAT, S.T., M.T. PROGRAM STUDI TEKNIK
Lebih terperinciKAJI EKSPERIMENTAL TURBIN ANGIN PEMBANGKIT LISTRIK TIPE SAVONIUS JENIS SPLIT S DENGAN SISTEM MAGNETIC LEVITATION SEBAGAI SUMBER ENERGI ALTERNATIF
KAJI EKSPERIMENTAL TURBIN ANGIN PEMBANGKIT LISTRIK TIPE SAVONIUS JENIS SPLIT S DENGAN SISTEM MAGNETIC LEVITATION SEBAGAI SUMBER ENERGI ALTERNATIF Miftahur Rahmat 1,Kaidir 1,Edi Septe S 1 1 Jurusan Teknik
Lebih terperinciPeningkatan Performance dengan Pendingin Udara Masuk pada Motor Diesel 4JA1
Peningkatan Performance dengan Pendingin Udara Masuk pada Motor Diesel 4JA1 (Rahardjo Tirtoatmodjo) Peningkatan Performance dengan Pendingin Udara Masuk pada Motor Diesel 4JA1 Rahardjo Tirtoatmodjo Dosen
Lebih terperinciPERANCANGAN MEKANISME DAN PENGATUR POSISI DUDUKAN KURSI RODA PADA KEMIRINGAN LINTASAN 30 0
TUGAS AKHIR PERANCANGAN MEKANISME AN PENGATUR POSISI UUKAN KURSI ROA PAA KEMIRINGAN LINTASAN 30 0 RONNY HARVEY M NRP 2103 100 068 osen Pembimbing: Prof.r.-ing I Made Londen Batan M.Eng JURUSAN TEKNIK MESIN
Lebih terperinciBAB III PERENCANAAN DAN PERHITUNGAN
BAB III PERENCANAAN DAN PERHITUNGAN 3.1 Diagram Alir Proses Perancangan Diagram alir adalah suatu gambaran utama yang dipergunakan untuk dasar dalam bertindak. Seperti halnya pada perancangan diperlukan
Lebih terperinciBAB II DASAR TEORI. penyusun utama yaitu clutch, manual transaxle (mencakup transmisi roda gigi dan
BAB II DASAR TEORI Powertrain adalah sistem penyaluran daya dari mesin ke roda penggerak kendaraan (ban). Powertrain pada kendaraan dengan roda penggerak depan memiliki komponen penyusun utama yaitu clutch,
Lebih terperinciPENGUJIAN DAN PERHITUNGAN PERFORMA MESIN KOMATSU SA12V140-1 SETELAH PROSES REMANUFACTURING
6 PENGUJIAN DAN PERHITUNGAN PERFORMA MESIN KOMATSU SA12V140-1 SETELAH PROSES REMANUFACTURING Hendro Purwono 1* dan Thomas Djunaedi 2 1 Jurusan D3 Perawatan Alat Berat, Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Studi Pustaka. Persiapan Dan Pengesetan Mesin. Kondisi Baik. Persiapan Pengujian. Pemasangan Alat Ukur
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Diagram Alir Metodologi Penelitian Didalam melakukan pengujian diperlukan beberapa tahapan agar dapat berjalan lancar, sistematis dan sesuai dengan prosedur dan literatur
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAAN 4.1 PENGERTIAN DAN FUNGSI KOPLING Kopling adalah satu bagian yang mutlak diperlukan pada truk dan jenis lainnya dimana penggerak utamanya diperoleh dari hasil pembakaran di dalam silinder
Lebih terperinciJURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 2, (2012) ISSN:
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 2, (2012) ISSN: 2301-9271 1 Pengembangan Model Regenerative Brake pada Sepeda Listrik untuk Menambah Jarak Tempuh dengan Variasi Alifiana Buda Trisnaningtyas, dan I Nyoman
Lebih terperinciV. HASIL DAN PEMBAHASAN
V. HASIL DAN PEMBAHASAN Semua mekanisme yang telah berhasil dirancang kemudian dirangkai menjadi satu dengan sistem kontrol. Sistem kontrol yang digunakan berupa sistem kontrol loop tertutup yang menjadikan
Lebih terperinci