BAB III ANALISIS SISTEM REM BELAKANG PADA KIJANG INNOVA TYPE V TAHUN A. Perbaikan Rem Yang Tidak Bekerja Maksimal
|
|
- Yandi Makmur
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 34 BAB III ANALISIS SISTEM REM BELAKANG PADA KIJANG INNOVA TYPE V TAHUN 2004 A. Perbaikan Rem Yang Tidak Bekerja Maksimal Sebelum melakukan perbaikan diharuskan melakukan pemeriksaan terhadap komponen-komponen sistem remnya, dari mulai boster rem, master rem, pipapipa saluran rem, silinder roda, tromol rem, dan sepatu beserta kanvasnya. Pemeriksaan dilakukan hanya sebatas pemeriksaan visual guna mencari apakah terdapat kebocoran pada sistem rem tersebut. Setelah melakukan pemeriksaan ternyata tidak terdapat kebocoran pada sistem remnya hanya saja kanvas remnya sudah habis atau aus, sehingga diketahui inilah penyebab rem tidak bekerja maksimal atau orang bengkel menyebutnya tidak pakem. Untuk melakukan proses perbaikan dilakukan langkah-langkah sebagai berikut: 1. Perisiapan Sebelum Melakukan Perbaikan Demi keselamatan kerja dan terhindar dari bahaya, sebelum memulai pekerjaan, hendaknya kita memperhatikan prosedur keselamatan kerja baik mengenai tempat kerja maupun peralatan yang digunakan. a. Keselamatan kerja Keselamatan kerja dapat dikelompokan menjadi 3 diantaranya: 1) Keselamatan pekerja prakek a) Selalu menggunakan pakaian praktek lengkap dengan sepatu safety. b) Ketika melakukan praktek harus dengan serius dan hati-hati. c) Tanyakanlah hal-hal yang tidak dipahami kepada pembimbing.
2 35 d) Bekerjalah dengan hati-hati dan jangan bercanda ketika melakukan praktek. 2) Keselamatan peralatan a) Bila menggunakan peralatan harus sesuai dengan fungsinya. b) Jangan meletakan komponen dan peralaran disembarang tempat sewaktu praktek. c) Selalu membersihkan peralatan setelah praktek. d) Simpanlah kembali peralatan pada tempatnya bila selesai digunakan. e) Gunakanlah dan patuhilah prosedur pemakaian peralatan praktek. 3) Keselamatan lingkungan a) Bersihan tempat praktek dari oli, air dan sampah yang berserakan. b) Tempat kerja yang bersih memberikan motivasi dalam melaksanakan praktek. b. Peralatan dan bahan yang digunakan Peralatan dan bahan yang digunakan selama melakukan penggantian kanvas rem tromol belakang adalah sebagai berikut: 1) Alat yang digunakan a) Dongkrak buaya. b) Jack stand. c) Dongkrak pemasang roda. d) Obeng kecil. e) Tool set. f) Tang lancip. g) Jangka sorong. h) SST i) SST j) Kunci roda.
3 36 k) SST ) Bahan yang digunakan a) Ampelas b) Air Gun c) Maju d) Grease 2. Langkah Pembongkaran Pembongkaran rem pada kendaraan kijang innova adalah sebagi berikut: a. Kendorkan baut axle shaft dengan kunci 21 mm. b. Dongkrak kendaraan kemudian pasangkan jack stand. c. Lepaskan roda belakang d. Kuras fluida rem. e. Lepaskan tromol rem belakang. f. Lepaskan pegas pengembali rem belakang Gambar 3.1. Melepas Pegas Pengembali Rem Belakang (Sumber: Pedoman Reparasi Kijang Innova, :38)
4 37 g. Lepaskan sepatu rem depan Gambar 3.2. Melepas Sepatu Rem Depan (Sumber: Pedoman Reparasi Kijang Innova, 38) h. Lepas strut set sepatu rem parkir RH i. Lepas sepatu rem belakang Gambar 3.3. Melepas Sepatu Rem Belakang (Sumber: Pedoman Reparasi Kijang Innova, 38) j. Lepas tuas penyetel otomatis RH Gambar 3.4. Melepas Tuas Penyetel Otomaris RH (Sumber: Pedoman Reparasi Kijang Innova, 39)
5 38 k. Lepas tuas sepatu rem parkir RH Gambar 3.5. Melepas Tuas Sepatu Rem Parkir RH (Sumber: Pedoman Reparasi Kijang Innova, 39) l. Lepas silinder rem roda belakang assy Gambar 3.6. Melepas Tuas Sepatu Rem Parkir RH (Sumber: Pedoman Reparasi Kijang Innova, 39) 3. Pemeriksaan Dan Perbaikan a. Pemeriksaan 1) Pemeriksaan diameter tromol dengan menggunakan jangka sorong. Gambar 3.7. Pemeriksaan Diameter Tromol (Sumber: Pedoman Reparasi Kijang Innova, 37)
6 39 Diameter dalam standar : mm ( In). Diameter dalam maksimal : mm ( In). Hasil pengukuran untuk tromol rem kanan mm. Hasil pengukuran untuk tromol rem kiri mm. Dari hasil pengukuran bahwa tromol rem masih bagus sehingga tidak perlu diganti. 2) Pemeriksaan kanvas rem dengan menggunakan jangka sorong Gambar 3.8. Pemeriksaan Ketebalan Kanvas Rem (Sumber: Pedoman Reparasi Kijang Innova, 39) Diameter dalam standar : 5.1 mm (0.201 In). Diameter dalam maksimal : 1.0 mm (0.039 In). Hasil pengukuran untuk tromol rem kanan 3.0 mm dan 3.0 mm. Hasil pengukuran untuk tromol rem kiri 3.0 mm dan 3.0 mm. Dari hasil pengukuran bahwa kanvas rem masih bagus sehingga tidak perlu diganti. 4. Langkah Pemasangan a. Pasang silinder rem roda belakang. b. Pasang tuas sepatu rem parkir.
7 40 Gambar 3.9. Pasang Tuas Sepatu Rem Parkir (Sumber: Pedoman Reparasi Kijang Innova, 41) c. Pasang tuas penyetel otomatis RH. Gambar Pasang Tuas Penyetel Otomatis RH (Sumber: Pedoman Reparasi Kijang Innova, 41) d. Pasang sepatu rem belakang. Gambar Pasang Sepatu Rem Belakang (Sumber: Pedoman Reparasi Kijang Innova, 41)
8 41 e. Pasang sepatu rem depan. Gambar Pasang Sepatu Rem Belakang (Sumber: Pedoman Reparasi Kijang Innova, 41) f. Pasang pegas pengembali sepatu rem belakang. Gambar Pasang Pegas Pengembali Sepatu Rem Belakang (Sumber: Pedoman Reparasi Kijang Innova, 41) g. Pasang tromol. 5. Penyetelan dan Pengujian a. Setel celah sepatu tromol 1. Lepas sumbat lubang rem 2. Putarkan mur penyetel roda (screw adjuser) dengan obeng untuk membentangkan sepatu rem hingga drum hampir tidak dapat diputarkan diputarkan dengan tangan. 3. Putarkan mur penyetel roda belakang dengan 6 kali klik (notch) dalam arah berlawanan dengan kontak sepatu rem.
9 42 4. Pasang kembali sumbat rem belakang. 5. Lakukan langkah tersebut untuk roda belakang. b. Penyetelan pedal rem Tinggi pedal dari lantai menurut spesifikasi: mm ( In). Bila tidak sesuai lakukan penyetelan sebagai berikut: 1. Lepaskan connector dari switch lampu rem. 2. Lepaskan switch lampu rem. 3. Kendorkan mur pengunci clevis push rod master silinder rem. 4. Setel tinggi pedal dengan cara memutar push rod pedal. 5. Kencangkan mur pengunci clevis push rod. 6. Masukan switch lampu rem kedalam penyetel sampai menyentuh sedikit pedal rem. 7. Putar switch lampu rem seperempat putaran searah jarum jam. c. Pengujian pengereman 1) Pilih permukaan jalan yang kering dan kondisi yang baik. 2) Gunakan rem dengan baik ketika kendaraan pada kecepatan 35 km/jam. 3) Kendaraan harus direm pada arah jalan yang lurus, jika kendaraan. Digerakan atau ditarik pada saru arah, kerusakan rem akan berlawanan pada sisi yang mana kendaraan akan tertarik, mengandalkan permukaan jalan dan tekanan yang digunakan untuk mengerem, tanda-tanda ban dan sepatu rem yang mungkin akan terlihat.
10 43 4) Setelah rem dilepas, pedal tidak ditekan kendaraan harus dapat meluncur dengan bebas (berjalan sendiri atau meluncur dijalan). B. Perhitungan Gaya 1. Data Spesifikasi π = 3,14 ɑ ƅ F Dm Dw = Jarak dari pedal rem ke fulcrum/tumpuan (40 cm) = Jarak dari pushrod ke fulcrum/tumpuan (14 cm) = Gaya yang menekan pedal rem (25 kg) = Diameter silinder pada master silinder (2,07 cm) = Diameter silinder roda (2,06 cm) Vacuum = tekanan vakum (650 mmhg) μ = Koefisien gesek (0,6) ν = Kecepatan kendaraan (40 km/jam) ɡ = Gravitasi (9,8 m/s 2 )
11 44 a. Perbandingan Pedal Rem Menghitung perbandingan jarak pedal didapat dari persamaan: (Toyota, 1998:20) Gambar Pedal Rem Dimana: ɑ ƅ = 40 cm = 14 cm Maka: Ԛ = 2,8 b. Gaya Yang Keluar Dari Pedal Rem Dari hasil pengukuran terhadap pedal rem pada rangkain rem yaitu : jarak dari pedal rem ke fukcrum/tumpuan (a) = 40 cm dan jarak dari pushrod ke fulcrum/tumpuan (b) = 14 cm, maka perbandingan pedal remnya adalah
12 45 2,8. Sedangkan gaya yang menekan pedal rem adalah antara 15 Kg sampai 30 Kg. Disini penulis mengambil harga F = 25 Kg. Maka perhitunganya adalah: (Toyota, 1998:20) Maka: F input load = 25. 2,8 F input load = 70 Kg c. Gaya Yang Dihasilkan Oleh Boster Gaya yang dihasilkan oleh boster dapat diketahui dengan menggunakan grafik kemampuan boster sebagai berikut: Dimana: F input load Vacum = 70 Kg = 650 mmhg Maka: Gambar Grafik Kemampuan Booster Rem
13 46 Berdasarkan grafik penguat boster rem maka didapat F output load = 380 Kg. d. Tekanan Hidrolik Yang Dibangkitkan Master Silinder Pada Rangkaian Rem Yang Menggunakan Sistem Hidrolik Menggunakan Rumus: Dimana: (Yanuar-Dita S., 2007:23) F output load = 380 kg π = 3,14 Dm = 2,07 cm Maka: e. Gaya yang menekan sepatu rem Besarnya gaya yang menekan sepatu rem dapat diketahui menggunakan persamaan berikut: (Yanuar-Dita S., 2007:24)
14 47 Dimana: π = 3,14 Pe = 112,97 kg/cm 2 Dw = 2,06 cm Maka: Fp = 376,33 kg f. Gaya gesek pengereman Untuk menghitung gaya gesek yang ditimbulkan oleh rem dapat dihitung dengan menggunakan persamaan: (Yanuar-Dita S., 2007:25) Tabel 3.1 Bahan dan Koefisien Gesek Bahan Drum Bahan Gesek Koefisien Gesek μ Besi cor, Baja cor, Besi cor khusus 0,10-0,20 Besi cor 0,08-0,12 Perunggu 0,10-0,20 Kayu 0,10-0,35 Tenunan 0,35-0,60 Cetakan (pasta) 0,30-0,60 (Sularso-Kiyotkatsu Suga, 1997:80)
15 48 Dimana: μ = 0,60 Fp = 376,33 kg Maka: Fμ = 225,798 kg 2. Hasil perhitungan gaya pengereman a. Tabel pengolah data perhitungan Hasil yang didapat dari pengolahan data perhitungan yang diperoleh siplot ke dalam tabel sehingga mempermudah untuk menganalisanya guna mendapat gambaran yang lebih jelas mengenai pengaruh gaya tekan pedal rem pada saat pengereman dengan beban bervariasi. Dengan menggunakan persamaan yang sama, maka akan didapat sebuah tabel gaya terhadap pedal rem dengan penekanan pedal rem antara 15 Kg sampai 30 Kg sebagai berikut: Tabel 3.2 Data Hasil Perhitungan No F (kg) F input load (kg) F output load (kg) Pe (kg/cm 2 ) Fp (kg) Fμ (kg) ,08 336,72 202, ,03 356,55 213, ,97 376,33 225, ,92 396,15 337,69
16 49 b. Analisis data Berdasarkan hasil-hasil pengolahan dan pengambilan data yang saya peroleh dari semua percobaan dapat dilihat pada tabel dan grafik sebagai berikut: Tabel 3.3 Gaya Injak Pedal Terhadap Tekanan Minyak No Pembeban Pedal (kg) Gaya Pengereman (kg) , , , ,15 Gambar Grafik Gaya Injak Pedal Terhadap Gaya Pengereman Dari hasil perhitungan pada tabel dan grafik diatas, maka dapat dilihat bahwa suatu kecenderungan nilai gaya pengereman (Fp) kg
17 50 terhadap beban injakan (F) Kg, pada saat pengereman dimana semakin besar gaya yang diberikan pada pedal rem maka semakin bertambah besar gaya pengeremanya seiring dengan bertambahnya beban injakan. c. Perhitungan Waktu Pengereman Perhitungan waktu pengereman (t ) berdasarkan pada kecepatan kendaraan (ν) mulai dari 40 km/jam, 50 km/jam, 60 km/jam, 70 km/jam dam 80 km/jam. Disini untuk perhitungan penulis mengambil v = 40 km/jam. Maka perhitungan waktu pengereman dapat diketahui dengan menggunakan persamaan: (Sularso kiyotkatsu Suga, 1997:63) Dimana: ν = 40 km/jam = 11,11 m/s μ = koefisien gesek roda dengan permukaan jalan (0,5-0,8) biasa diambil 0,6 ɡ = 9,8 m/s 2 Maka:
18 51 Hasil perhitungan waktu pengereman Tabel 3.4 Waktu Pengereman Terhadap Kecepatan Kendaraan No Kecepatan Kendaraan Waktu Pengereman (km/jam) (detik) , , , , , ,25 Dari hasil perhitungan yang ditunjukan pada tabel, maka dapat dilihat adanya perubahan nilai waktu pengereman t (s) terhadap kecepatan yang berubah-ubah yaitu 40 km/jam, 50 km/jam, 60 km/jam, 70 km/jam dan 80 km/jam. Sehingga hasil yang didapat dari pengujian tersebut dibuat suatu grafik hubungan antara kecepatan kendaraan dan waktu pengereman. Gambar Grafik Waktu Pengereman Terhadap Kecepatan Kendaraan Dari grafik tersebut dapat dilihat adanya suatu kenaikan nilai waktu pengereman seiring dengan bertambahnya kecepatan kendaraan. Pada kecepatan 40 km/jam nilai pengeremanya lebih cepat dibandingkan dengan kecepatan 50
19 52 km/jam, 60 km/jam, 70 km/jam dan 80 km/jam. Sedangkan pada kecepatan 90 km/jam nilai waktu pengeremanya lebih lambat dibandingkan kecepatan 40 km/jam, 50 km/jam, 60 km/jam, 70 km/jam dan 80 km/jam.
KATA PENGANTAR. Assalamualaikum Wr. Wb. yang telah memberikan Nikmat Iman dan Islam. Tiada Tuhan yang wajib kita sembah
KATA PENGANTAR Assalamualaikum Wr. Wb. Segala puji dan Syukur Alhamdullilah, penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan Nikmat Iman dan Islam. Tiada Tuhan yang wajib kita sembah selain
Lebih terperinciAnalisis Gaya Pada Rem Tromol (drum brake) Untuk Kendaraan Roda Empat. Ahmad Arifin
Analisis Gaya Pada Rem Tromol (drum brake) Untuk Kendaraan Roda Empat Ahmad Arifin Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknologi Industri Universitas Gunadarma Jl. Margonda Raya 100 Depok Jawa Barat INDONESIA
Lebih terperinciBAB IV PERBAIKAN SISTEM REM MITSUBISHI L300
BAB IV PERBAIKAN SISTEM REM MITSUBISHI L300 4.1. Pemeriksaan dan Uji Performa Komponen Setiap kendaraan yang akan dilakukan perbaikan tentunya memiliki beberapa masalah pada komponen yang terdapat pada
Lebih terperinciBAB IV CARA PERAWATAN REM TROMOL PADA BUS HINO RK1J DI PT. SAFARI DHARMA SAKTI. Perawatan rem yang dilakukan. Memeriksa Drum Tromol
BAB IV CARA PERAWATAN REM TROMOL PADA BUS HINO RK1J DI PT. SAFARI DHARMA SAKTI Perawatan rem yang dilakukan Memeriksa Drum Tromol Memeriksa Ketebalan Kanvas Memeriksa Pegas Pengembali Memeriksa Penahan
Lebih terperinciANALISIS GAYA PADA REM CAKRAM (DISK BRAKE) UNTUK KENDARAAN RODA EMPAT. Dr. Ir. Yanuar, Msc., M.Eng, *) Dita Satyadarma, ST., MT *), Burhan Noerdin **)
ANALISIS GAYA PADA REM CAKRAM (DISK BRAKE) UNTUK KENDARAAN RODA EMPAT Dr. Ir. Yanuar, Msc., M.Eng, *) Dita Satyadarma, ST., MT *), Burhan Noerdin **) *) Dosen Teknik Mesin Universitas Gunadarma **) Alumni
Lebih terperinciBAB III ANALISIS DAN PERHITUNGAN. laju kendaraan dan juga memungkinkan parkir ditempat yang menurun.
21 BAB III ANALISIS DAN PERHITUNGAN A. SISTEM REM DEPAN KIJANG INNOVA Rem sebagai salah satu sistem dari sebuah kendaraan yang memegang peranan penting yaitu sebagai alat keselamatan yang difungsikan untuk
Lebih terperinciANALISA GAYA SISTEM REM DEPAN DAIHATSU XENIA TIPE R TAHUN 2012
ANALISA GAYA SISTEM REM DEPAN DAIHATSU XENIA TIPE R TAHUN 2012 Qomaruddin 1, Taufiq Hidayat 2 1 Program Studi Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Muria Kudus Gondangmanis, PO Box 53, Bae, Kudus
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN LAPORAN TUGAS AKHIR. 3.1 Rangkaian Rem. Desain alat yang digunakan pada rangkaian rem merupakan desain alat
BAB III PERANCANGAN 3.1 Rangkaian Rem Desain alat yang digunakan pada rangkaian rem merupakan desain alat yang cukup sederhana. Rangkaian rem ini dibuat untuk mengetahui analisis tekanan hidrolik pada
Lebih terperinciBAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN
30 BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN 4.1 ALUR PROSES Gambar 4.1 Alur Proses Perawatan 31 1. Customer mengambil nomor antrian pada mesin antrian. 2. Customer memberikan data mobil beserta keluhannya kepada
Lebih terperinciBAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN
24 BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN 4.1 ALUR PROSES Gambar 4.1, Alur proses perawatan (Sumber: Astrido group. 2016) 25 1 Customer mengambil nomor antrian pada mesin antrian. 2 Customer memberikan data
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAAN 4.1 PENGERTIAN DAN FUNGSI KOPLING Kopling adalah satu bagian yang mutlak diperlukan pada truk dan jenis lainnya dimana penggerak utamanya diperoleh dari hasil pembakaran di dalam silinder
Lebih terperinciELEMEN MESIN II REM Disusun oleh : Swardi L. Sibarani PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HKBP NOMMENSEN 2015
ELEMEN MESIN II REM Disusun oleh : Swardi L. Sibarani 13320001 PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HKBP NOMMENSEN 2015 Defenisi Rem REM merupakan salah satu elemen paling dalam kendaraan
Lebih terperinciBAB III ANALISA DAN PERHITUNGAN REM TROMOL
16 BAB III ANALISA DAN PERHITUNGAN REM TROMOL 3.1 Definisi Rem Rem adalah elemen mesin untuk memperlambat atau menghentikan putaran poros, dan juga mencegah putaran yang tidak dikehendaki. Efek pengereman
Lebih terperinciAPLIKASI PNEUMATIK HIDROLIKA : REM MOBIL
APLIKASI PNEUMATIK HIDROLIKA : REM MOBIL Silinder Master 1. Konstruksi Dan Nama Nama Bagian Bagian Silinder Master : 1 2 13 3 14 4 12 11 10 9 8 7 6 5 Bagian bagian 1. Silinder 2. Cairan rem 3. Lubang penambhan
Lebih terperinciRem parkir (parking brake) untuk memarkir kendaraan. Rem tambahan (auxiliary brake) untuk membantu rem kaki dan digunakan pada kendaraan besar.
SISTEM REM URAIAN Rem berfungsi untuk : Mengurangi kecepatan (memperlambat) dan menghentikan kendaraan. Memungkinkan parkir pada tempat yang menurun. Sebagai alat pengaman dan menjamin pengendaraan yang
Lebih terperinciAnalisis Sistim Rem Tromol Mobil Suzuki Futura Tahun 2003 ABSTRAK
Analisis Sistim Rem Tromol Mobil Suzuki Futura Tahun 2003 Nuryasin Muhamad D-III Teknik Mesin Politeknik Harapan Bersama Tegal. ABSTRAK Perkembangan dunia otomotif yang semakin pesat menuntut industri
Lebih terperinciMembongkar Sistem Kemudi Tipe Recirculating Ball
Jobsheet Membongkar Sistem Kemudi Tipe Recirculating Ball 1. Tujuan Siswa mengenal komponen sistem kemudi Tipe Recirculating Ball Siswa memahami cara kerja sistem kemudi Tipe Recirculating Ball Siswa mampu
Lebih terperinci1. OVERLOADING ( MUATAN BERLEBIH )
1. OVERLOADING ( MUATAN BERLEBIH ) Memuat berlebihan tidak hanya memperpendek usia kendaraan anda, tetapi juga berbahaya, oleh sebab itu hindarkanlah. Berat muatan harus dibatasi oleh GVM ( berat kotor
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN DAN PERAWATAN REM 4.1 PENGERTIAN PERAWATAN Perawatan adalah segala sesuatu yang dilakukan untuk mencegah kerusakan terhadap suatu obyek, sehingga diharapkan dapat berfungsi secara maksimal
Lebih terperinciANALISIS SISTEM REM TROMOL PADA TRAINER SISTEM REM MOBIL SUZUKI FUTURA TAHUN 2003
ANALISIS SISTEM REM TROMOL PADA TRAINER SISTEM REM MOBIL SUZUKI FUTURA TAHUN 2003 Ludy Andrianto DIII Teknik Mesin Politeknik Harapan Bersama Jln. Mataram No.09 Tegal Telp/Fax (0283) 352000 ABSTRAK Perkembangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perkembangan teknologi otomotif. Inovasi di bidang tranportasi saat ini semakin
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Memasuki era global yang serba praktis, perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) sangat pesat. Perkembangan ini berdampak juga pada perkembangan
Lebih terperinciBAB III TINJAUN PUSTAKA
15 BAB III TINJAUN PUSTAKA 3.1 Perawatan (Maintenance) Perawatan atau maintenance adalah aktivitas agar suatu komponen atau sistem yang rusak dikembalikan atau diperbaiki dalam suatu kondisi tertentu pada
Lebih terperinciBAB III PEMBAHASAN DAN HASIL ANALISIS KOPLING KIJANG INNOVA TYPE V TAHUN 2004
22 BAB III PEMBAHASAN DAN HASIL ANALISIS KOPLING KIJANG INNOVA TYPE V TAHUN 2004 3.1 Tempat Dan Objek Analisis Tempat untuk melakukan analisis dan perbaikan pada tugas akhir ini, adalah workshop otomotif
Lebih terperinciBAB III ANALISIS POROS RODA BELAKANG PADA DAIHATSU GRAN MAX PICK-UP 1500CC
BAB III ANALISIS POROS RODA BELAKANG PADA DAIHATSU GRAN MAX PICK-UP 1500CC 26 A. Daftar Spesifikasi Mobil Daihatsu Gran Max Pick-Up 1500cc Tabel 3.1 Spesifikasi Mobil Daihatsu Gran Max (Sumber : http://counterdaihatsu.files.wordpress.com/2011/12/spek-gmpu.jpg)
Lebih terperinciANALISIS KONSTRUKSI DAN SISTEM KERJA MASTER SILINDER SERTA BOSTER REM PADA TOYOTA KIJANG TIPE KF 50
ANALISIS KONSTRUKSI DAN SISTEM KERJA MASTER SILINDER SERTA BOSTER REM PADA TOYOTA KIJANG TIPE KF 50 PROYEK AKHIR Diajukan dalam rangka menyelesaikan studi Diploma III untuk mencapai gelar Ahli Madya Disusun
Lebih terperinciBAB III ANALISIS SISTEM SUSPENSI DEPAN
35 BAB III ANALISIS SISTEM SUSPENSI DEPAN 3.1. Daftar Spesifikasi Kendaraan 1) Spesifikasi Kendaraan Toyota Kijang Innova 2.0 V M/T Tahun 2004 Tabel 3.1. Spesifikasi Kendaraan Toyota Kijang Innova 2.0
Lebih terperinciBAB I V PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN Membongkar Dan Merakit Kembali Transmisi Manual
20 BAB I V PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN 4.1 PROSES PENGERJAAN TRANSMISI 4.1.1 Membongkar Dan Merakit Kembali Transmisi Manual Catatan : Transmisi manual yang ditinjau dalam servis ini adalah transmisi manual
Lebih terperinciSUSUNAN KOMPONEN SISTEM REM
Brake System (REM) SUSUNAN KOMPONEN SISTEM REM SISTEM REM ( BRAKE SYSTEM) Fungsi Utama: 1. Mengurangi kecepatan dan menghentikan kendaraan 2. Memungkinkan parkir pada tempat yang menurun 3. Sebagai alat
Lebih terperinciBAB IV PERAWATAN REM CAKRAM TIPE ABS
BAB IV PERAWATAN REM CAKRAM TIPE ABS 4.1. Tujuan Perawatan Perawatan dan perbaikan merupakan suatu hal yang sangat penting agar suatu alat atau mesin dapat bekerja dengan baik. Karena dengan sistem perawatan
Lebih terperinciKOPLING. Kopling ditinjau dari cara kerjanya dapat dibedakan atas dua jenis: 1. Kopling Tetap 2. Kopling Tak Tetap
KOPLING Defenisi Kopling dan Jenis-jenisnya Kopling adalah suatu elemen mesin yang berfungsi untuk mentransmisikan daya dari poros penggerak (driving shaft) ke poros yang digerakkan (driven shaft), dimana
Lebih terperinci(Indonesian) DM-TRPD Panduan Dealer. JALANAN MTB Trekking. Keliling Kota/ Sepeda Nyaman. Pedal DEORE XT PD-T8000
(Indonesian) DM-TRPD001-02 Panduan Dealer JALANAN MTB Trekking Keliling Kota/ Sepeda Nyaman URBAN SPORT E-BIKE Pedal DEORE XT PD-T8000 DAFTAR ISI PENGUMUMAN PENTING... 3 UNTUK MENJAGA KESELAMATAN... 4
Lebih terperinciJUDUL UNIT KOMPETENSI : REM PIRINGAN DAN BOSTER REM
JUDUL UNIT KOMPETENSI : REM PIRINGAN DAN BOSTER REM Diskripsi Unit Kompetensi: Kompetensi ini meliputi pengetahuan, keterampilan dan sikap pada pekerjaan melepas, memeriksa dan menyetel komponen rem piringan
Lebih terperinciBAB IV PERHITUNGAN KOMPONEN UTAMA ELEVATOR BARANG
IV PERHITUNGN KOMPONEN UTM ELEVTOR RNG 4.1 Perhitungan obot Pengimbang. obot pengimbang berfungsi meringkankan kerja mesin hoist pada saat mengangkat box. obot pengimbang yang akan kita buat disini adalah
Lebih terperinciBAB III KONSEP RANCANGAN A. Konsep Perancangan Modifikasi Modifikasi sistem rem tromol belakang GL PRO 1995 menjadi rem cakram dengan teknologi Combi Brake berfungsi untuk memberikan keamanan pengendara
Lebih terperinciRENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK MEKANIK OTOMOTIF SMK...
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN PROGRAM KEAHLIAN SMK... Mata Pelajaran : Motor otomotif Kelas/Semester : XI/2 Pertemuan Ke- : 1,2,3,4,5,6,7,8. Alokasi Waktu : 32 x 45 menit Standar Kompetensi : Perbaikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Tujuan C. Rumusan Masalah BAB II PEMBAHASAN
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sistem Hidrolik sebetulnya sudah banyak dikenal di masyarakat dan tidak sedikit kita menemukan alat tersebut. Sistem Hidrolik mempunyai fungsi yang sangat berperan penting
Lebih terperinci1. EMISI GAS BUANG EURO2
1. EMISI GAS BUANG EURO2 b c a Kendaraan Anda menggunakan mesin spesifikasi Euro2, didukung oleh: a. Turbocharger 4J 4H Turbocharger mensuplai udara dalam jumlah yang besar ke dalam cylinder sehingga output
Lebih terperinciBAB III PROSES OVERHAUL ENGINE YAMAHA VIXION. Proses Overhoul Engine Yamaha Vixion ini dilakukan di Lab. Mesin,
BAB III PROSES OVERHAUL ENGINE YAMAHA VIXION 3.1. Tempat Pelaksanaan Tugas Akhir Proses Overhoul Engine Yamaha Vixion ini dilakukan di Lab. Mesin, Politenik Muhammadiyah Yogyakarta. Pelaksanaan dilakukan
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN SISTEM REM DAN PERHITUNGAN DATA PEGUJIAN
BAB III PERANCANGAN SISTEM REM DAN PERHITUNGAN DATA PEGUJIAN 3.1 METODE PERANCANGAN sistematis. Metode perancangan yang dipakai dalam perancangan ini adalah metode 34 Gambar 3.1 Tahap tahap perancangan
Lebih terperinciMODIFIKASI DAN PEMBUATAN SERTA PENGUJIAN SISTEM HANDBRAKE SEMI OTOMATIS SEBAGAI PERANGKAT SAFETY PADA KENDARAAN
MODIFIKASI DAN PEMBUATAN SERTA PENGUJIAN SISTEM HANDBRAKE SEMI OTOMATIS SEBAGAI PERANGKAT SAFETY PADA KENDARAAN Ian Hardianto Siahaan, A Ian Wiyono Prodi Teknik Mesin Universitas Kristen Petra Jalan. Siwalankerto
Lebih terperinciPERAWATAN DAN PERBAIKAN GARDAN
SMK KARTANEGARA WATES KAB. KEDIRI SISTEM PEMINDAH TENAGA (SPT) PERAWATAN DAN PERBAIKAN GARDAN 68 PRAKTEK PERAWATAN DAN PERBAIKAN GARDAN 1. Gambar komponen-komponen differential. 17 12 15 4 1 2 3 7 18 13
Lebih terperinciPrinsip Kerja Rem (How Brake Working)
BAB 1 Prinsip Kerja Rem (How Brake Working) Kompetensi Dasar : Indikator : 1). Menjelaskan fungsi rem. 2). Menjelaskan prinsip kerja rem. 3). Memeriksa tinggi permukaan minyak rem. 4). Mengeluarkan udara
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIKUM 3 PEMERIKSAAN DAN PENYETELAN CELAH KATUP
LAPORAN PRAKTIKUM 3 PEMERIKSAAN DAN PENYETELAN CELAH KATUP Tujuan Praktikum : Setelah mengikuti praktikum ini, mahasiswa akan dapat memeriksa dan menyetel celah katup. A. Obyek, Alat dan Bahan a) Obyek
Lebih terperinciBAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN. 4.1 PROSES PERAWATAN DAN PERBAIKAN KOPLING Berikut diagram alir proses perawatan dan perbaikan kopling
28 BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN 4.1 PROSES PERAWATAN DAN PERBAIKAN KOPLING Berikut diagram alir proses perawatan dan perbaikan kopling Gambar 4.1 Diagram Proses Perawatan dan Perbaikan Kopling 29
Lebih terperinciANALISIS SISTEM PENGEREMAN PADA MOBIL MITSUBISHI L300 JENIS PICK-UP
Analisis Sistem Pengereman Pada obil itsubishi L300 Jenis Pick-Up (ustofa & Awal Syahrani Sirajuddin) AALISIS SISTE PEGEREA PADA OBIL ITSUBISHI L300 JEIS PICK-UP ustofa & Awal Syahrani Sirajuddin Jurusan
Lebih terperinciBAB III ANALISIS KASUS
A. Analisis BAB III ANALISIS KASUS Penulis mengumpulkan data-data teknis pada mobil Daihatsu Gran Max Pick Up 3SZ-VE dalam menganalisis sistem suspensi belakang untuk kerja pegas daun (leaf spring), dimana
Lebih terperinciFungsi Utama Rem: Menghentikan putaran poros Mengatur Putaran Poros Mencegah Putaran yang tak dikehendaki. Fungsi rem selanjutnya?
Fungsi Utama Rem: Menghentikan putaran poros Mengatur Putaran Poros Mencegah Putaran yang tak dikehendaki Fungsi rem selanjutnya? Cara Kerja Rem Rem:: 1. Secara Mekanis : dengan gesekan 2. Secara Listrik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG 1.2 TUJUAN RUMUSAN
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Makalah ini di susun sebagai persyaratan untuk menyelesaikan mata kuliah Sistem Pemindah Tenaga. di mana Dosen yang mengajar mata kuliah ini menuntun siswanya agar
Lebih terperinciANALISA KERUSAKAN PISAU POTONG MESIN GAP SHEAR DI PT. INKA NAMA : M. RIMANU NRP :
FIELD PROJECT 2011 ANALISA KERUSAKAN PISAU POTONG MESIN GAP SHEAR DI PT. INKA NAMA : M. RIMANU NRP : 6308030008 LATAR BELAKANG Mesin Gap Shear merupakan suatu mesin potong yang menggunakan sistem hidrolik
Lebih terperinciV. HASIL DAN PEMBAHASAN
V. HASIL DAN PEMBAHASAN.. DYNAMOMETER TIPE REM CAKERAM HASIL RANCANGAN Dynamometer adalah alat untuk mengukur gaya dan torsi. Dengan torsi dan putaran yang dihasilkan sebuah mesin dapat dihitung kekuatan
Lebih terperinciPERAWATAN & PERBAIKAN SISTEM KOPLING
SMK KARTANEGARA WATES KAB. KEDIRI SISTEM PEMINDAH TENAGA (SPT) PERAWATAN & PERBAIKAN SISTEM KOPLING 39 PRAKTEK PERAWATAN DAN PERBAIKAN KOPLING ( Toyota Kijang KF 40 ). 1. Memeriksa dan Menyetel Pedal Kopling.
Lebih terperinciBAB III SISTEM DAN KOMPONEN REM TROMOL BUS
BAB III SISTEM DAN KOMPONEN REM TROMOL BUS 3.1 Pengertian Rem dan Fungsi Rem Rem merupakan bagian kendaraan yang sangat penting dalam mendukung aspek keamanan berkendaraan, maka rem harus : Dapat menghentikan
Lebih terperinciSTUDI EKSPERIMENTAL PEMANTAUAN KONDISI DAN PENILAIAN ANALISA KINEMATIK PENGEREMAN MOBIL
STUDI EKSPERIMENTAL PEMANTAUAN KONDISI DAN PENILAIAN ANALISA KINEMATIK PENGEREMAN MOBIL SKRIPSI Skripsi Yang Diajukan Untuk Melengkapi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Teknik Oleh : ARDHIAN FAUZA (120401002)
Lebih terperinciRem Kantilever. Panduan Dealer. JALANAN MTB Trekking. Keliling Kota/ Sepeda Nyaman
(Bahasa Indonesia) DM-RCBR001-00 Panduan Dealer JALANAN MTB Trekking Keliling Kota/ Sepeda Nyaman URBAN SPORT E-BIKE Rem Kantilever BR-CX70 BR-CX50 BL-4700 BL-4600 BL-R780 BL-R3000 ST-7900 ST-6700 ST-5700
Lebih terperinciMembongkar Sistem Kemudi Tipe Rack And Pinion
Jobsheet Membongkar Sistem Kemudi Tipe Rack And Pinion 1. Tujuan Siswa mengenal komponen sistem kemudi Tipe Rack and Pinion Siswa memahami cara kerja sistem kemudi Tipe Rack and Pinion Siswa mampu membongkar
Lebih terperinciSistem Rem. diklat sistem rem meliputi pengertian, prinsip rem, jenis-jenis rem, mekanismen. keselamatan dan menjamin pengendaraan yang aman.
Sistem Rem Sistem rem merupakan salah satu mata diklat yang dipelajari di sekolah menengah kejuruan (SMK) pada kelas XI. Berdasarkan kurikulum KTSP mata diklat sistem rem meliputi pengertian, prinsip rem,
Lebih terperinci1 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
1 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Perakitan dan pengukuran tranmisi Langkah Pembongkaran Berikut ini langkah-langkah pembongkaran transmisi : a. Membuka baut tap oli transmisi. b. Melepas baut yang melekat
Lebih terperinciDM-MBST (Indonesian) Panduan Dealer. JALANAN MTB Trekking. Keliling Kota/ Sepeda Nyaman. Tuas pemindah. EZ-FIRE Plus ST-EF500 ST-EF510
(Indonesian) DM-MBST001-00 Panduan Dealer JALANAN MTB Trekking Keliling Kota/ Sepeda Nyaman URBAN SPORT E-BIKE Tuas pemindah EZ-FIRE Plus ST-EF500 ST-EF510 DAFTAR ISI PENGUMUMAN PENTING... 3 UNTUK MENJAGA
Lebih terperinciNo. JST/OTO/321 Revisi : 00 Tgl : Page 1 of 2
No. JST/OTO/321 Revisi : 00 Tgl : 07-07-07 Page 1 of 2 KOPLING PEGAS SPIRAL 2 x 50 Kompetensi : Memelihara/ servis, memperbaiki dan overhaul sistem pemindah tenaga pada kendaraan ringan Sub Kompetensi
Lebih terperinciGIGI KEMUDI TYPE BOLA BERSIRKULASI
PRAKTEK GIGI KEMUDI TYPE BOLA BERSIRKULASI 1. Tujuan Khusus Pembelajaran 2. Alat P e s e r t a b e l a j a r d a p a t Membongkar gigi kemudi type bola bersirkulasi Memeriksa bagian-bagian gigi kemudi
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI. Identifikasi Sistem Kopling dan Transmisi Manual Pada Kijang Innova
BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka Berikut ini adalah beberapa refrensi yang berkaitan dengan judul penelitian yaitu sebagai berikut: 1. Tugas akhir yang ditulis oleh Muhammad
Lebih terperinciBAB III ANALISIS MASALAH. 3.1 Cara Kerja Sisten Starter Pada Kijang Innova. yang diamati pada Toyota Kijang Innova Engine 1 TR-FE masih bekerja
BAB III ANALISIS MASALAH 3.1 Cara Kerja Sisten Starter Pada Kijang Innova Setelah melakukan pengamatan di pada objek cara kerja sistem starter yang diamati pada Toyota Kijang Innova Engine 1 TR-FE masih
Lebih terperinciMELEPAS DAN MEMASANG PROPELLER SHAFT, AS RODA DAN GARDAN PADA MOBIL TOYOTA KIJANG 5K LAPORAN PRAKTIK AKHIR SEMESTER GENAP
MELEPAS DAN MEMASANG PROPELLER SHAFT, AS RODA DAN GARDAN PADA MOBIL TOYOTA KIJANG 5K LAPORAN PRAKTIK AKHIR SEMESTER GENAP diajukan untuk memenuhi nilai akhir semester dua disusun oleh : Arman Syah. S XI
Lebih terperinciPERAWATAN & PERBAIKAN SISTEM TRANSMISI MANUAL
SMK KARTANEGARA WATES KAB. KEDIRI SISTEM PEMINDAH TENAGA (SPT) PERAWATAN & PERBAIKAN SISTEM TRANSMISI MANUAL 48 PRAKTEK PERAWATAN DAN PERBAIKAN TRANSMISI MANUAL 1. Gambar Komponen Transmisi Manual. 2.
Lebih terperinci8 gabungan penekanan melawan sistem gerak putar. Efek pengereman (breaking effect) diperoleh dari adanya gesekan yang ditimbulkan antara dua obyek. Si
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Rem Rem dirancang untuk mengurangi kecepatan (memperlambat) dan menghentikan kendaraan aan atau memungkinkan parkir pada tempat yang menurun. Peralatan ini sangat penting
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 9.1 Spesifikasi Komponen Kopling Mekanis mesin ATV 2 Tak Toyoco
29 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 9.1 Spesifikasi Komponen Kopling Mekanis mesin ATV 2 Tak Toyoco G16ADP 2 langkah 160cc Dari pembongkaran yang dilkukan didapat spesifikasi komponen kopling kering mekanis
Lebih terperinciKeselamatan Kerja 1. Meletakkan alat dan bahan di tempat yang aman, gunakan alat yang sesuai. 2. Bekerja dengan teliti dan hati-hati
JOB SHEET TEKNOLOGI SEPEDA I. Standar Kompetensi: Memeriksa sistem kopling otomatis sepeda motor (Ganda) II. III. IV. Kompetensi Dasar 1. Melakukan bongkar pasang kopling otomatis tipe tunggal dengan cara
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1.Pengertian Dongkrak Dongkrak merupakan salah satu pesawat pengangkat yang digunakan untuk mengangkat beban ke posisi yang dikehendaki dengan gaya yang kecil. 2.1.1 Dongkrak
Lebih terperinciBAB II DASAR TEORI. yang menggerakan roda telah dibebaskan oleh kopling. Agar kendaraan bias. dan dengan jarak yang seminim mungkin.
BAB II DASAR TEORI 2.1 REM 2.1.1 Fungsi Rem Pada saat kendaraan mulai meluncur di jalanan, maka kelajuan akan tetap ada pada kendaraan itu walaupun mesin sudah dimatikan atau permindahan tenaga yang menggerakan
Lebih terperinciBAB III ANALISIS MASALAH. ditemukan sistem pengisian tidak normal pada saat engine tidak dapat di start
BAB III ANALISIS MASALAH A. Tinjauan masalah Umumnya, pengemudi akan menyadari bahwa pada sistem pengisian terjadi gangguan bila lampu tanda pengisian menyala. Sebagai tambahan, sering ditemukan sistem
Lebih terperinciIV. ANALISA PERANCANGAN
IV. ANALISA PERANCANGAN Mesin penanam dan pemupuk jagung menggunakan traktor tangan sebagai sumber tenaga tarik dan diintegrasikan bersama dengan alat pembuat guludan dan alat pengolah tanah (rotary tiller).
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN SISTEM REM DAN PERHITUNGAN. Tahap-tahap perancangan yang harus dilakukan adalah :
BAB III PERANCANGAN SISTEM REM DAN PERHITUNGAN 3.1 Metode Perancangan Metode yang dipakai dalam perancangan ini adalah metode sistematis. Tahap-tahap perancangan yang harus dilakukan adalah : 1. Penjabaran
Lebih terperinciDM-RAPD (Indonesian) Panduan Dealer. JALANAN MTB Trekking. Keliling Kota/ Sepeda Nyaman. Pedal SPD-SL DURA-ACE PD-R9100 ULTEGRA PD-R8000
(Indonesian) DM-RAPD001-01 Panduan Dealer JALANAN MTB Trekking Keliling Kota/ Sepeda Nyaman URBAN SPORT E-BIKE Pedal SPD-SL DURA-ACE PD-R9100 ULTEGRA PD-R8000 SM-PD63 DAFTAR ISI PENGUMUMAN PENTING... 3
Lebih terperinciBAB I MENGENAL SISTEM KEMUDI MANUAL PADA MOBIL
BAB I MENGENAL SISTEM KEMUDI MANUAL PADA MOBIL Fungsi sistem kemudi Sistem kemudi pada kendaraan berfungsi untuk merubah arah gerak kendaraan melalui roda. Sistem kemudi harus dapat memberikan informasi
Lebih terperinciKEGIATAN BELAJAR INDIKATOR PENCAPAIAN
KEGIATAN BELAJAR INDIKATOR PENCAPAIAN Menjelaskan fungsi dan prinsip kerja system rem pada kendaraan Membedakan tipe-tipe/jenis rem pada kendaraan Mengidentifikasi komponen-komponen system rem pada kendaraan
Lebih terperinciANALISIS GAYA PENGEREMAN PADA MOBIL NASIONAL MINI TRUCK
TUGAS AKHIR ANALISIS GAYA PENGEREMAN PADA MOBIL NASIONAL MINI TRUCK Diajukan Guna Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Derajat Sarjana S1 Pada Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah
Lebih terperinciSTUDI KAITAN PARAMETER PENGEREMAN DENGAN BEBAN DINAMIS PADA KENDARAAN
STUDI KAITAN PARAMETER PENGEREMAN DENGAN BEBAN DINAMIS PADA KENDARAAN Mustofa 1), Naharuddin 2), Basri 3) 1,2,3) Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Tadulako Palu, Sulawesi Tengah Email: mustofa1970@yahoo.com
Lebih terperinciANALISIS SISTEM PENGEREMAN PADA MOBIL MITSUBISHI L300 JENIS PICK-UP
Analisis Sistem Pengereman Pada obil itsubishi L300 Jenis Pick-Up (ustofa & Awal Syahrani Sirajuddin) ANALISIS SISTE PENGEREAN PADA OBIL ITSUBISHI L300 JENIS PICK-UP ustofa & Awal Syahrani Sirajuddin Jurusan
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
17 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Spesifikasi pengembangan alat peraga real axle traktor head a. Differantial assy real axle b. Hose 8 mm c. Kompresor angin d. Motor bensin 5,5 pk e.v-belt f.pully g.roda
Lebih terperinciGAYA TEKAN PAD REM TERHADAP DISK ROTOR PADA KENDARAAN MINI BUGGY
GAYA TEKAN PAD REM TERHADAP DISK ROTOR PADA KENDARAAN MINI BUGGY Dadang Hafid Prodi Pendidikan Teknik Mesin, STKIP Sebelas April Sumedang e-mail : dangfid@yahoo.co.id Abstrak Sistem sangat penting karena
Lebih terperinciBAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAAN
30 BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAAN 4.1 ALUR PROSES Gambar 4.1 alur proses 31 4.2 SCHOWING Tugas pokok schowing adalah : Memeriksa rangkaian kereta Lepas gandeng kereta, gerbong dan lokomotif Melakukan
Lebih terperinciBAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN 4.1 ALUR PROSES PERAWATAN DI PT. ASTRA DAIHATSU CILEDUG
30 BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN 4.1 ALUR PROSES PERAWATAN DI PT. ASTRA DAIHATSU CILEDUG Gambar 4.1, Alur proses perawatan 31 Mulai Masukkan Mobil ke stall Diteksi sistem yang mengalami kerusakan Pembongkaran
Lebih terperinciGIGI KEMUDI TYPE RAK DAN PINION
PRAKTEK GIGI KEMUDI TYPE RAK DAN PINION 1. Tujuan Khusus Pembelajaran P e s e r t a b e l a j a r d a p a t Membongkar gigi kemudi type rak dan pinion Memeriksa bagian-bagian gigi kemudi type rak dan pinion
Lebih terperinciMAKALAH TEKNIK PERAWATAN I PERAWATAN DAN PERBAIKAN DONGKRAK HIDROLIK
MAKALAH TEKNIK PERAWATAN I PERAWATAN DAN PERBAIKAN DONGKRAK HIDROLIK DISUSUN OLEH: AZANO DESFIANTO 4201417017 DODDY SETIAWAN 4201417018 JURUSAN TEKNIK MESIN POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK 2016 KATA PENGANTAR
Lebih terperinciLampiran 6. Jobsheet Kopling
Lampiran 6. Jobsheet Kopling TEKNIK KENDARAAN RINGAN SMK MUHAMMADIYAH PAKEM JOB SHEET KOPLING Semester Gasal PENYETELAN KOPLING 225 Menit No. JST/XI/TKR/PCPT/01 Tgl : 30 Agustus 2016 Jumlah Halaman : 6
Lebih terperinciRem merupakan salah satu komponen mesin mekanik yang sangat vital. keberadaannya. Adanya rem memberikan gaya gesek pada suatu massa yang bergerak
EM em merupakan salah satu komponen mesin mekanik yang sangat vital keberadaannya. Adanya rem memberikan gaya gesek pada suatu massa yang bergerak sehingga berkurang kecepatannya atau berhenti. Pemakaian
Lebih terperinciBAB IV PELAKSANAAN OVER HOUL TRANSMISI C50
BAB IV PELAKSANAAN OVER HOUL TRANSMISI C50 Gbr 4.1 Transmisi Type C50 4.1 MEMBONGKAR TRANSAXLE 1. MELEPAS POROS TUAS PEMINDAH (SELECT LEVER SHAFT ASSEMBLY) DAN PEMILIH (SHIFT) Lepaskan poros tuas pemindah
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengereman Modifikasi pengereman dan kemudi ini berlandaskan pada tinjauan pustaka yang mendukung terhadap cara kerja dari sistem pengereman dan kemudi. Rem adalah salah satu
Lebih terperinciIDENTIFIKASI DAN PERBAIKAN DIFFERENTIAL PADA MOBIL TOYOTA KIJANG INNOVA TIPE G
TUGAS AKHIR IDENTIFIKASI DAN PERBAIKAN DIFFERENTIAL PADA MOBIL TOYOTA KIJANG INNOVA TIPE G Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Program Diploma 3 untuk Menyandang Sebutan Ahli Madya Oleh : Dwi
Lebih terperinciAUTOMOBILE TECHNOLOGY TINGKAT PROVINSI
KISI KISI LOMBA KETERAMPILAN SISWA AUTOMOBILE TECHNOLOGY TINGKAT PROVINSI TAHUN 2012 TUGAS A : TUNE UP MOTOR BENSIN WAKTU : 1. Persiapan ( 5 Menit) Tune Up Motor bensin pada kendaran Kijang 7K tahun 2007
Lebih terperinciELEMEN MESIN 2 REM ALI RIDHO ALATAS
ELEMEN MESIN REM ALI RIDHO ALATAS 43111511 JURUSAN TEKNIK MESIN UNIVERSITAS PANCASILA 01 ABSTRAK Rem digunakan untuk menghentikan dan mengatur gerakan. Karena itu, rem sangat diperlukan dalam teknik-kendaraan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi selalu mempengaruhi pembangunan pada suatu negara dan tidak lepas dari alat transportasi. Karena itu, transportasi
Lebih terperinciPERAWATAN REM TROMOL PADA MOBIL KIJANG ROVER DI BENGKEL MOBIL ARJUNA GOMBONG
PERAWATAN REM TROMOL PADA MOBIL KIJANG ROVER DI BENGKEL MOBIL ARJUNA GOMBONG LAPORAN SEMESTER Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Kelulusan Ujian Semester V Program Diploma III Program Studi Mesin Otomotif
Lebih terperinciSISTEM PENGEMDALI KENDARAAN
SISTEM PENGEMDALI KENDARAAN Muji Setiyo, ST, MT TEKNIK OTOMOTIF UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAGELANG Alamat : Jl Mayjend Bambang Sugeng Km. 05 Mertoyudan Magelang Telp (0293) 366945 Catatan perubahan : Edisi
Lebih terperinciLEMBAR KERJA SISWA TUNE UP MESIN 4 Tak 4 SILINDER
LEMBAR KERJA SISWA TUNE UP MESIN 4 Tak 4 SILINDER Petunjuk Lembar Kerja Siswa Ikuti prosedur Tune Up seperti pada video yang anda saksikan Tayangan dan petunjuk di video adalah terbatas, tetapi prosedur
Lebih terperinciDengan cara pemakaian yang benar, Anda akan mendapatkan manfaat yang maksimal selama bertahun-tahun.
SELAMAT ATAS PILIHAN ANDA MENGGUNAKAN PEMANAS AIR (WATER HEATER) DOMO Dengan cara pemakaian yang benar, Anda akan mendapatkan manfaat yang maksimal selama bertahun-tahun. Bacalah buku petunjuk pengoperasian
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. II untuk sumbu x. Perasamaannya dapat dilihat di bawah ini :
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Analisa Perancangan Rem Persamaan umum untuk sistem pengereman menurut Hukum Newton II untuk sumbu x. Perasamaannya dapat dilihat di bawah ini : F = m. a Frem- F x = m.
Lebih terperinciPENINGKATAN UNJUK KERJA MEKANISME ALAT PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA BOBOT KENDARAAN DI PERLINTASAN PORTAL AREA PARKIR
PENINGKATAN UNJUK KERJA MEKANISME AAT PEMBANGKIT ISTRIK TENAGA BOBOT KENDARAAN DI PERINTASAN PORTA AREA PARKIR Anthony Nugroho 1) Joni Dewanto 2) Program Otomotif Program Studi Teknik Mesin Universitas
Lebih terperinciPEMASANGAN BOOSTER PADA SISTEM REM HONDA LIFE TAHUN 1974
PEMASANGAN BOOSTER PADA SISTEM REM HONDA LIFE TAHUN 1974 PROYEK AKHIR Diajukan Kapada Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta Untuk Memenuhi Sebagai Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Ahli Madya OLEH
Lebih terperinciBAB III ANALISIS KASUS. Table 3.1 Gangguan Pada Sistem Windshield Wiper. Gangguan Kemungkinan kerusakan Cara perbaikan. 2. Kontak logam ke logam
BAB III ANALISIS KASUS A. Temuan Masalah Bab ini mengemukakan tentang gangguan dan perbaikan tentang windshield wiper dimulai dari pembongkaran, pemeriksaan, penggantian dan pemasangan. Table 3.1 Gangguan
Lebih terperinci