JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 2, (2012) ISSN:
|
|
- Leony Atmadja
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 2, (2012) ISSN: Pengembangan Model Regenerative Brake pada Sepeda Listrik untuk Menambah Jarak Tempuh dengan Variasi Alifiana Buda Trisnaningtyas, dan I Nyoman Sutantra Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknologi Industri, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Jl. Arief Rahman Hakim, Surabaya Indonesia tantra@me.its.ac.id Perangkat dari pengembangan model rem regeneratif ini diharapkan dapat menambah jarak tempuh sepeda listrik. Kemudian dibuat perangkat contohnya dan mengujinya untuk mengetahui tambahan jarak tempuh serta efisiensi perangkat. Pada penelitian ini dilakukan percobaan untuk mencari jarak awal yang ditempuh, pertambahan jarak tempuh setelah adanya perangkat, dan efisiensi perangkat dari pengereman motor listrik. Metode yang dilakukan dengan cara menguji motor listrik tanpa perangkat dan pengujian dengan perangkat. Pengujian tanpa perangkat digunakan untuk menghitung jarak tempuh awal dari motor listrik. Pengujian dengan perangkat digunakan untuk menghitung penambahan jarak tempuh sepeda listrik paling besar dan efisiensi perangkat perangkat paling besar.pengujian ini dilakukan dengan 3 variasi kecepatan, yaitu 20 km/jam, 30 km/jam, dan 38,6 km/jam. Dari penelitian didapatkan jarak tambahan dari pengereman dengan kecepatan awal pengereman 38,6 km/jam senilai 3,42 km. sedangkan untuk efisiensi perangkat terbesar terjadi pada pengereman dengan kecepatan awal pengereman 20 km/jam sebesar 0,0772%. Kata Kunci : motor hub, sepeda listrik, switching, KERS, regenerative brake I. PENDAHULUAN M inyak bumi merupakan sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui. Karena jumlahnya yang semakin sedikit, maka manusia dituntut untuk mencari alternatif energi yang dapat menggantikan minyak bumi. Pada perkembangan dunia teknologi, khususnya otomotif, mulai bermunculan kendaraan-kendaraan dengan sumber energi alternatif, salah satunya adalah sepeda listrik. Sepeda listrik ini menggunakan penggerak motor listrik (sebagai pengganti motor bakar) dan baterai sebagai sumber energi (sebagai pengganti bahan bakar). Namun sepeda listrik ini memiliki keterbatasan, yaitu saat baterai habis (motor tidak dapat berputar lagi) sepeda listrik tidak dapat berjalan. Sepeda listrik ini sendiri memiliki jarak tempuh berkisar 80 km hingga 90 km sekali jalan dengan kondisi baterai terisi penuh. Pada penelitian sebelumnya sudah dilakukan perancangan suatu teknologi EERS (Electric Energy Recovery System), berupa perangkat yang berfungsi sebagai pengganti salah satu piranti pengereman dan dimanfaatkan untuk mengisi ulang daya pada kendaraan. Prinsipnya teknologi EERS ini merubah energi mekanik yang terbuang saat pengereman menjadi energi listrik yang tersimpan pada baterai. Perangkat ini diharapkan dapat menambah jarak tempuh kendaraan menggunakan baterai. Kemudian muncul permasalahan, bagaimana cara untuk merubah fungsi kendaraan dari menggunakan baterai menjadi mengisi ulang energi baterai saat pengereman. Sehingga timbul ide untuk membuat membuat perangkat contohnya dan mengujinya untuk mengetahui tambahan jarak tempuh serta efisiensi perangkat tersebut. Penelitian ini memiliki beberapa tujuan yang ingin dicapai. Tujuan umumnya yaitu membuat model umum dari aplikasi perangkat EERS pada sepeda listrik, serta dari hasil dapat dilihat jika perangkat ini diaplikasikan ke sepeda listrik memberikan pengaruh signifikan atau tidak terhadap jarak tempuhnya. Sedangkan tujuan khusus yang ingin dicapai adalah mengetahui cara kerja dan karakteristik perangkat pengisi daya, mengetahui pertambahan jarak tempuh sepeda listrik setelah dipasang perangkat tersebut, dan mengetahui besar nilai efisiensi perangkat tersebut. Penelitian ini dilakukan dengan memberikan beberapa batasan dalam pelaksanaannya, sebagai berikut : 1. Rancangan perangkat dimulai dari pengereman, pengisian daya, dan berakhir di sumber tenaga 2. Pada penelitian ini yang diuji adalah motor hub yang biasa dipakai di sepeda listrik dengan dipasang penyangga untuk tumpuan perputarannya. 3. Pengujian dilakukan di Laboratorium Otomotif Teknik Mesin ITS. 4. Massa yang dipakai pada perhitungan adalah massa motor hub yaitu 14 kg. Kelebihan penelitian ini dibanding penelitian sebelumnya adalah pada penelitian sebelumnya dilakukan redesain sepeda listrik dan memberikan rekomendasi beberapa komponen tambahan yang diperlukan untuk dapat menciptakan EERS, salah satunya penambahan gearbox dan alternator. Penambahan 2 komponen ini bisa sangat berpengaruh terhadap stabilitas sepeda listrik karena gearbox dan alternator (yang disarankan untuk memakai alternator mobil) memiliki massa yang cukup besar dan mungkin cukup untuk merubah titik berat sepeda listrik. Pada penelitian ini memiliki ide mengubah fungsi motor yang biasa dipakai di sepeda listrik menjadi generator untuk menggantikan fungsi alternator pada perancangan sebelumnya[3]. Agar pengalihan fungsi ini tercapai diperlukan komponen tambahan untuk dihubungkan dengan motor. Komponen-komponen ini berupa komponen elektronik biasa, seperti diode, kapasitor, resistor, yang dirangkai dengan susunan tertentu. Dan rangkaian ini memiliki massa yang tidak akan berpengaruh pada titik berat sepeda listrik.
2 JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 2, (2012) ISSN: A. Definisi KERS II. TINJAUAN PUSTAKA KERS adalah singkatan dari Kinetic Energy Recovery Systems. Teknologi ini adalah teknologi dimana energi yang terbuang sia-sia dari kendaraan saat melakukan pengereman akan disimpan, yang kemudian dapat dipakai sebagai penambah tenaga. Cara elektro-mekanis lebih dulu diusulkan pada tahun Yaitu dengan cara menghubungkan satu generator pada poros keluaran dari engine dengan kapasitor listrik berkapasitas besar. Saat pembalap menginjak rem, ECU memerintahkan generator untuk mengangkap energi kinetik berupa putaran poros dan mengkonversikannya menjadi energi listrik yang disimpan pada kapasitor. Pada saat berakselerasi, ECU memberikan perintah ke kapasitor untuk menyalurkan energi yang tersimpan sebelumnya ke motor untuk berputar. Putaran motor ini akan menambah tenaga yang berasal dari engine[3]. pengendara menginjak rem ECU memerintahkan kopling pada sistem KERS untuk menghubungkan KERS dengan poros engine. Akibatnya, massa poros engine akan mengalami perlambatan karena sebagian powernya digunakan untuk memutar flywheel yang berat. Saat pedal rem dilepas, KERS terpisah dari poros engine tetapi flywheel terus berputar. Saat pembalap berakselerasi, ECU bisa memerintahkan kopling untuk kembali terhubung dengan poros engine dan kali ini putaran flywheel akan membantu engine untuk berakselerasi[1]. B. Sistem Pengisian Sistem Pengisian modern pada kendaraan menjadi sumber energi listrik untuk seluruh kebutuhan energi listrik dalam kendaraan selama mesin hidup dan mengisi baterai supaya baterai siap dipakai saat start mesin dan untuk menghidupkan beban listrik saat mesin mati. Fungsi utama dari sistem pengisian adalah menyediakan energi listrik untuk menghidupkan perlengkapan kelistrikan mobil dan mengisi baterai agar baterai tetap terisi penuh. Dalam semua sistem pengisian tegangan diregulasi untuk menjaga baterai dan komponen-komponen sistem kelistrikan terhadap tegangan lebih dan arus diregulasi untuk menjaga generator dari kerusakan[2]. Gambar. 1. Electro-KINETIC recovery system (Perancangan Electric Energy Recovery System Pada Sepeda Listrik, Andhika Iffasalam, 2012) Cara yang full mekanis sering dinamai orang sebagai Kinetic Energy Recovery System (KERS) atau sistem pembangkitan kembali energi kinetik. Prinsip kerjanya hampir sama dengan sistem elektro-mekanis. Bedanya, pada sistem ini penyimpanan energi kinetik tidak dalam bentuk energi listrik tetapi tetap berupa energi kinetik yang tersimpan pada putaran flywheel. Gambar. 2. Diagram Blok Sistem Pengisian (Modul Sistem Pengisian, Hengki Mahendra, 2011) C. Sepeda Listrik Sepeda listrik adalah sebuah alat transportasi yang ramah lingkungan, didesain untuk mengurangi emisi dari kendaraan bahan bakar minyak serta dapat digunakan untuk sarana rekreasi, fitness dan olahraga lainnya. Sepeda listrik saat ini semakin didukung keberadaannya karena semakin mencuatnya isu semakin menipisnya ketersediaan bahan bakar minyak. Sepeda listrik ini menggunakan tenaga listrik dari baterai/aki untuk memutar motor kemudian dapat menggerakkan sepeda tersebut. Gambar. 2. KERS (Perancangan Electric Energy Recovery System Pada Sepeda Listrik, Andhika Iffasalam, 2012) Flywheel adalah roda bermassa besar. Benda bermassa besar mempunyai momentum yang juga besar yang mempunyai prinsip dasar yaitu, saat dalam keadaan diam susah untuk diputar tetapi saat sudah berputar susah untuk direm. Prinsip ini dimanfaatkan dalam KERS. Saat Gambar. 4. Beberapa contoh tipe sepeda listrik ( D. Prinsip Dasar Motor dan Generator Pada prinsipnya mesin listrik dapat berlaku sebagai motor maupun sebagai generator. Perbedaannya hanya terletak dalam konversi dayanya. Generator adalah suatu mesin listrik yang mengubah daya masuk mekanik menjadi
3 JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 2, (2012) ISSN: daya keluar listrik, sedangkan sebaliknya motor mengubah daya masuk listrik menjadi daya keluar mekanik. Prinsip kerja motor dan generator ini yang diuji, dengan membalik cara kerja motor, agar motor dapat berperan sebagai generator saat pengereman. Pada saat sakelar ditekan arus listrik dari aki ke motor diputuskan, sehingga motor berputar tanpa dialiri arus. Pada saat inilah, motor dimanfaatkan menjadi generator, dengan putarannya dapat menghasilkan listrik yang ditangkap oleh aki dan dapat digunakan lagi[4]. E. Perhitungan Energi dari Rancangan EERS pada Sepeda Listrik Pada perancangan EERS untuk sepeda listrik yang dilakukan di tugas akhir sebelumnya, terlebih dahulu akan dianalisa mengenai perhitungan energi potensial. Energi potensial didapat melalui percobaan yang dilakukan pada sebuah jalan dengan kemiringan dan jarak tertentu. Percobaan ini sendiri dilakukan dengan menggunakan kendaraan sepeda motor dan seorang pengendara sebagai pengganti dari kendaraan sepeda listrik yang dikendarai oleh dua orang. Dilakukan perhitungan energi dan didapatkan hasil sebagai berikut. Gambar. 5. Grafik besar energi vs. kecepatan potensial (Perancangan Electric Energy Recovery System Pada Sepeda Listrik, Andhika Iffasalam, 2012) F. Lama Waktu Pengisian dan Pemakaian Arus pada Baterai, serta Perhitungan Efisiensi Perangkat Pengisi Daya Dari beberapa literatur penulis dapat merumuskan beberapa persamaan sebagai berikut[5]. t p = I t ΔI 1 Dimana : t p = lama waktu pengisian baterai (menit) I t = kapasitas arus baterai (Ampere) ΔI 1 = kenaikan arus rata-rata ( Ampere/menit) Dimana : t k ΔI 2 Dimana : E k E l m v 1 v 2 V I t t k = I t ΔI 2 = lama waktu pemakaian baterai (menit) = penurunan arus rata-rata E k = 1 2 mv mv 2 2 E l = V. I. t Ƞ = E l x 100% E k = Energi kinetik yang seharusnya diserap (Watt-hour) = Energi listrik yang diserap (Watt-hour) = massa motor (kg) = kecepatan awal pengereman (m/s) = kecepatan akhir pengereman (m/s) = besar tegangan yang dihasilkan sistem (volt) = besar arus rata-rata yang dihasilkan sistem (ampere) = lama waktu pengereman (s) III. METODE PENELITIAN A. Model Regenerative Brake Berikut ini gambar dari model regenerative brake jika dipasangkan pada sepeda listrik. Gambar. 6. Grafik perbandingan lama waktu pengisian dengan kecepatan penggunaan dan besarnya pengereman potensial (Perancangan Electric Energy Recovery System Pada Sepeda Listrik, Andhika Iffasalam, 2012) Pada gambar diatas dapat dijelaskan bahwa grafik trend semakin turun. Hal ini menandakan bahwa waktu yang dibutuhkan semakin kecil jika kecepatan semakin rendah dan pengereman semakin besar, karena energi yang diubah menjadi listrik juga lebih banyak[3]. Gambar. 7. Skema perangkat pada sepeda listrik Dan, berikut ini wiring diagram peletakan perangkat pada sistem kelistrikan sepeda listrik.
4 JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 2, (2012) ISSN: Gambar. 8. Wiring diagram peletakan perangkat pada sistem kelistrikan sepeda listrik Sedangkan prinsip kerja perangkat dapat dijelaskan pada skema berikut. Gambar. 10. Skema Rangkaian Alternator ( Sepeda listrik berjalan Rem ditekan Sakelar tertekan Charger menyala Aliran listrik dari baterai ke motor diputus Baterai terisi D. Perhitungan Data Percobaan tanpa Perangkat Pengisi Daya Perhitungan ini menggunakan data-data dari pengujian motor tanpa perangkat. Hal ini bertujuan untuk menghitung dan mengetahui jarak tempuh awal yang dapat ditempuh. Gambar. 9. Skema Prinsip Kerja Perangkat pada Sepeda Listrik Saat sepeda listrik melaju, sepeda listrik menggunakan daya dari aki untuk menggerakkan motor listrik. Saat pengereman, terjadi pemutusan arus dari baterai ke motor. Motor yang tidak dialiri arus tetap berputar dan menghasilkan arus listrik yang terhubung dengan perangkat pengisi daya dan mengisi energi pada baterai. Perangkat pengisi daya ini terpasang antara aki dan motor listrik, salah satu fungsinya adalah menyesuaikan dan menyetabilkan tegangan yang dihasilkan motor listrik agar dapat disimpan oleh aki. B. Pengujian Motor Tanpa Perangkat Pengisi Daya Pengujian motor tanpa perangkat bertujuan mengetahui berapa besar konsumsi arus oleh motor listrik jika digunakan pada kecepatan tertentu, kemudian digunakan dalam perhitungan untuk menghitung jarak tempuh awal. C. Pengujian Motor dengan Perangkat Pengisi Daya Pengujian ini bertujuan mengetahui performa perangkat dan besar arus yang diserap aki serta waktu pengereman motor listrik setelah dipasang perangkat. Pengujian ini dilakukan dengan variasi kecepatan 20 km/jam, 30 km/jam, dan 38,6 km/jam. Perangkat memiliki rangkaian berikut ini. E. Perhitungan Data Percobaan dengan Perangkat Pengisi Daya Perhitungan ini menggunakan data-data dari pengujian motor dengan perangkat. Hal ini bertujuan untuk menghitung dan mengetahui tambahan jarak yang dapat ditempuh motor listrik dari energi yang didapatkan dalam sekali pengereman dengan variasi kecepatan awal pengereman tertentu. F. Perhitungan Efisiensi Perangkat Perhitungan ini menggunakan data-data dari pengujian motor dengan perangkat. Hal ini bertujuan menghitung dan mengetahui efisiensi perangkat yang dapat dicapai dalam sekali pengereman dengan variasi kecepatan awal pengereman tertentu. G. Pembahasan Grafik Hasil perhitungan disajikan dalam grafik untuk memudahkan pemberian informasi hasil pengujian, pembahasan dan kesimpulan. IV. ANALISA DAN PEMBAHASAN A. Pengujian Motor Tanpa Perangkat Pengisi Daya Dari pengujian ini didapatkan data sebagai berikut. Tabel 1. Data Hasil Percobaan tanpa Perangkat Pengisi Daya Kapasitas Arus Aki (Ampere) Arus yang Diukur (Ampere) I0 I1 I2 I3 20 2,44 2,42 2,42 2,41 2, ,44 2,41 2,40 2,40 2,39 38,6 2,44 2,44 2,42 2,41 2,38
5 JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 2, (2012) ISSN: B. Pengujian Motor dengan Perangkat Pengisi Daya V1 Dari pengujian ini didapatkan data sebagai berikut. Tabel 2. Data Hasil Percobaan dengan Perangkat Pengisi Daya V2 Selisih Arus (Ampere) Waktu Pengereman (sekon) Rata-rata Pengisian Arus (ΔI1) , ,20 0, , , , , , ,33 0, , ,38 C. Perhitungan Data Percobaan tanpa Perangkat Pengisi Daya Dari perhitungan ini didapatkan hasil sebagai berikut. Tabel 3. Perhitungan Data Hasil Percobaan tanpa Perangkat Pengisi Daya Rata-rata Konsumsi Arus (ΔI2) Kapasitas Arus Aki (Ampere) Jarak Tempuh 20 0, ,44 244, , ,44 183,00 38,6 0, ,44 78,55 D. Perhitungan Data Percobaan dengan Perangkat Pengisi Daya dan Efisiensi Perangkat Dari perhitungan ini didapatkan hasil sebagai berikut. V1 Tabel 4. Data Hasil Percobaan dengan Perangkat Pengisi Daya V2 Rata-rata Pengisian Arus (ΔI1) Jarak Tambahan Efisiensi Perangkat (%) , ,7900 0, ,1050 0, ,4200 0,0279 E. Grafik dan Pembahasan Setelah dilakukan perhitungan, hasil disajikan dalam beberapa grafik dan dibahas. Grafik Energi Listrik yang Diserap (Watt-hour) terhadap Awal Pengereman Energi Listrik yang Diserap (Watt-hour) Gambar. 11. Grafik energi listrik yang diserap (watt-hour) terhadap kecepatan awal pengereman Grafik di atas menunjukkan, seiring bertambahnya kecepatan awal pengereman, maka semakin besar energi listrik yang diserap oleh aki. Hal ini dapat dijelaskan dari persamaan energi listrik berikut ini. E l = V. I. t Energi listrik dihitung dari 3 variabel, yaitu tegangan, arus, dan waktu. awal pengereman yang semakin besar mengakibatkan pengereman yang lebih lama dan arus yang dipanen semakin banyak, sedangkan besar tegangan tetap, yaitu 48 Volt. Sehingga dengan begitu energi listrik yang diserap aki menjadi semakin besar. Grafik Jarak Tambahan terhadap Energi Listrik yang Diserap (Watt-hour) Jarak Tambahan Energi Listrik yang Diserap (Watt-hour) Gambar. 12. Grafik jarak tambahan terhadap energi listrik yang diserap (watt-hour) Grafik di atas menunjukkan seiring bertambahnya energi listrik yang diserap oleh aki, maka semakin besar jarak tambahan yang dapat dicapai. Hal ini karena kendaraan bergerak membutuhkan energi. Jika pergerakan ini semakin jauh maka energi yang dibutuhkan menjadi semakin besar. Pada sepeda ini pergerakannya menggunakan energi listrik yang tersimpan pada aki, sehingga saat energi listrik yang tersimpan pada aki bertambah, maka jarak yang ditempuh sepeda listrik juga bertambah. Grafik Jarak Tambahan terhadap Jarak Tambahan Gambar. 13. Grafik jarak tambahan terhadap kecepatan awal pengereman Grafik di atas menunjukkan kecepatan awal pengereman yang semakin besar, maka jarak tambahan yang dapat dicapai oleh sepeda semakin jauh. Pada motor listrik ini ditambahkan perangkat pengisi daya dimana perangkat ini memutus aliran dari aki ke motor kemudian motor yang masih berputar menghasilkan arus listrik yang ditangkap perangkat sehingga arus di aki dapat bertambah. awal pengereman yang semakin besar mengakibatkan penurunan kecepatan yang lebih besar dan membutuhkan waktu pengereman yang lebih lama, sehingga arus yang mengalir dan yang tersimpan di aki juga semakin besar dan jarak yang dapat ditempuh oleh sepeda semakin jauh.
6 JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 2, (2012) ISSN: Grafik Efisiensi Perangkat (%) terhadap Efisiensi Perangkat (%) Gambar. 14. Grafik efisiensi perangkatn(%) terhadap kecepatan awal pengereman Grafik di atas menunjukkan kecepatan awal pengereman yang semakin besar, maka efisiensi perangkat menjadi semakin kecil, dapat dijelaskan dengan persamaan ini. E k = 1 2 m v m v 2 2 Saat dilakukan pengereman terjadi penurunan kecepatan, jika kecepatan awal pengereman semakin besar, nilai penurunan kecepatan juga semakin besar. Dan dilihat pada persamaan di atas, energi kinetik dipengaruhi oleh 3 faktor, yaitu massa, kecepatan awal pengereman (v 1 ), dan kecepatan akhir pengereman (v 2 ). akhir pengereman pada percobaan ini sebesar 0 km/jam dan massa motor tetap, sehingga faktor yang berpengaruh hanya kecepatan awal pengereman. Jika kecepatan awal pengereman semakin besar maka energi kinetik yang dihasilkan juga semakin besar. Namun, ini tidak diimbangi dengan arus yang dihasilkan perangkat dan lama waktu pengereman. Memang hasil menunjukkan, seiring bertambahnya kecepatan awal pengereman, arus yang dihasilkan dan lama waktu pengereman semakin besar, namun kenaikan ini tidak sesignifikan kenaikan energi kinetik. Ƞ = E l x 100% E k Kenaikan energi listrik tidak sesignifikan energi kinetic, mengakibatkan efisiensi perangkat akan menurun. Hal ini terjadi bisa disebabkan oleh beberapa hal. Yang pertama mungkin spesifikasi komponen perangkat pengisi daya yang kurang sesuai dengan sistem sehingga mengurangi performa perangkat. Penyebab lain, energi yang seharusnya diserap dan masuk ke dalam aki sebagian besar menjadi bentuk energi lain, misal panas yang dihasilkan sistem atau perangkat sendiri. V. KESIMPULAN Beberapa kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini, yaitu: 1. Energi listrik yang ditangkap aki terbesar terjadi pada pengereman dengan kecepatan awal 38.6 km/jam sebesar Watt-hour dan terkecil pada kecepatan awal 20 km/jam sebesar Watthour. Hal ini menandakan, semakin besar kecepatan awal pengereman, maka semakin besar pula energi listrik yang diserap oleh aki. 2. Tambahan jarak terbesar terjadi pada penyerapan energi listrik = Watt-hour sebesar 3.42 km dan terkecil pada penyerapan energi listrik = Watt-hour sebesar 2.79 km. Hal ini menandakan, semakin besar energi listrik yang diserap, maka semakin jauh pula jarak tambahan yang dapat ditempuh sepeda listrik. 3. Tambahan jarak terbesar terjadi pada pengereman dengan kecepatan awal 38.6 km/jam sebesar 3.42 km dan terkecil pada kecepatan awal 20 km/jam sebesar 2.79 km. Hal ini menandakan, semakin besar kecepatan awal pengereman, maka semakin jauh pula jarak tambahan yang dapat ditempuh sepeda listrik. 4. Efisiensi perangkat terbesar terjadi pada pengereman dengan kecepatan awal 20 km/jam sebesar % dan terkecil pada kecepatan awal 38.6 km/jam sebesar %. Hal ini menandakan, semakin besar kecepatan awal pengereman, maka semakin kecil efisiensi pada perangkat pengisi daya. VI. SARAN Beberapa saran yang dapat disampaikan dari penelitian ini adalah : 1. Sebaiknya dilakukan penyempurnaan pada perangkat mengenai respon pengeremannya, karena waktu pengereman berjalan terlalu cepat dan jika diaplikasikan secara langsung di sepeda listrik yang berjalan dengan kecepatan tinggi bisa mengakibatkan roda yang lock dan berbahaya bagi pengendara. 2. Sebaiknya dilakukan penelitian jika perangkat diaplikasikan pada sepeda listrik dan pengujian dilakukan di jalan, agar hasil yang diperoleh lebih akurat. 3. Sebaiknya dilakukan penelitian untuk meningkatkan efisiensi perangkat yang masih sangat kecil. 4. Sebaiknya dilakukan penelitian dengan variasi data uji yang lebih banyak, agar akurat dan memberikan rekomendasi penggunaan perangkat lebih baik lagi. UCAPAN TERIMA KASIH Penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak Prof. Ir. I Nyoman Sutantra, M.Sc., Ph.D., yang telah membimbing penyelesaian tugas akhir ini, serta Jurusan Teknik Mesin ITS Surabaya yang telah memberikan banyak pelajaran hidup dan keluarga baru bagi penulis. DAFTAR PUSTAKA [1] Sutantra, I.N., dan Sampurno, B. Teknologi Otomotif edisi kedua. Surabaya : Penerbit Guna Widya [2] Mahendra, Hengki Modul Sistem Pengisian. Padang : Modul Pendidikan Teknik Otomotif Fakultas Teknik Universitas Negeri Padang. [3] Iffasalam, Andhika. Perancangan Electric Energy Recovery System. Surabaya : Tugas Akhir Jurusan Teknik Mesin S-1 FTI-ITS [4] Zuhal. Dasar Teknik Tenaga Listrik dan Elektronika Daya. Jakarta : Gramedia [5] Pramudya, Yogi Sahfril Pembangkit Listrik Tenaga Air dengan Menggunakan Dinamo Sepeda. Depok : Jurnal Penelitian Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknologi Industri Universitas Gunadarma.
Pengembangan Model Regenerative Brake pada Sepeda Listrik untuk Menambah Jarak Tempuh
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 2, (2012) ISSN: 2301-9271 1 Pengembangan Model Regenerative Brake pada Sepeda Listrik untuk Menambah Jarak Tempuh Oky Bayu Murdianto,dan Prof. Ir. I Nyoman Sutantra, M.Sc.,
Lebih terperinciPerancangan Electric Energy Recovery System Pada Sepeda Listrik
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (01) 1-5 1 Perancangan Electric Energy Recovery System Pada Sepeda Listrik Andhika Iffasalam dan Prof. Ir. I Nyoman Sutantra M.Sc PhD Jurusan Teknik Mesin, Fakultas
Lebih terperinciPERANCANGAN ELECTRIC ENERGY RECOVERY SYSTEM PADA SEPEDA LISTRIK
PERANCANGAN ELECTRIC ENERGY RECOVERY SYSTEM PADA SEPEDA LISTRIK ANDHIKA IFFASALAM 2105.100.080 Jurusan Teknik Mesin Fakultas TeknologiIndustri Institut TeknologiSepuluhNopember Surabaya 2012 LATAR BELAKANG
Lebih terperinciRANCANG BANGUN POWERPLAN PADA KENDARAAN HYBRID RODA TIGA SAPUJAGAD
1 RANCANG BANGUN POWERPLAN PADA KENDARAAN HYBRID RODA TIGA SAPUJAGAD Hangga Dwi Perkasa dan I Nyoman Sutantra Jurusan Teknik Mesin, FTI, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Jl. Arief Rahman Hakim,
Lebih terperinciRANCANG BANGUN PENGEREMAN REGENERATIVE (KERS) PADA MOBIL LISTRIK UNIVERSITAS JEMBER
ABSTRAK DAN EXECUTIVE SUMMARY PENELITIAN HIBAH BERSAING RANCANG BANGUN PENGEREMAN REGENERATIVE (KERS) PADA MOBIL LISTRIK UNIVERSITAS JEMBER Tahun ke 2 dari rencana 2 tahun TIM PENGUSUL Dr. Triwahju Hardianto,
Lebih terperinciRANCANG BANGUN PENGEREMAN REGENERATIVE (KERS) PADA MOBIL LISTRIK UNIVERSITAS JEMBER
ABSTRAK DAN EXECUTIVE SUMMARY PENELITIAN HIBAH BERSAING RANCANG BANGUN PENGEREMAN REGENERATIVE (KERS) PADA MOBIL LISTRIK UNIVERSITAS JEMBER Tahun ke 1 dari rencana 2 tahun TIM PENGUSUL Dr. Triwahju Hardianto,
Lebih terperinciSTUDI EKSPERIMENTAL PENGARUH PERUBAHAN KECEPATAN ANGIN TERHADAP EFISIENSI DAYA & PUTARAN KRITIS PADA MINI WIND CATCHER
STUDI EKSPERIMENTAL PENGARUH PERUBAHAN KECEPATAN ANGIN TERHADAP EFISIENSI DAYA & PUTARAN KRITIS PADA MINI WIND CATCHER Oleh : Bernadie Ridwan 2105100081 Dosen Pembimbing : Prof. Ir. I Nyoman Sutantra,
Lebih terperinciPengembangan Prototipe Hybrid Shock Absorber : Kombinasi Viscous dan Regenerative Shock Absorber
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2013) ISSN: 2301-9271 1 Pengembangan Prototipe Hybrid Shock : Kombinasi Viscous dan Regenerative Shock Mohammad Ikhsani dan Harus Laksana Guntur Jurusan Teknik Mesin,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Suatu masalah terbesar yang dihadapi oleh negara-negara di dunia
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Suatu masalah terbesar yang dihadapi oleh negara-negara di dunia termasuk Indonesia adalah masalah energi. Saat ini Indonesia telah mengalami krisis energi
Lebih terperinciErfandi Carera, et al.rancang Bangun Alat Sistem Pemulihan Energi Kinetik (KERS) Untuk Pengisian Energi Pada Baterai Mobil Listrik
RANCANG BANGUN ALAT SISTEM PEMULIHAN ENERGI KINETIK (KERS) UNTUK PENGISIAN ENERGI PADA BATERAI MOBIL LISTRIK (DESIGN OF KINETIC ENERGY RECOVERY SYSTEM (KERS) FOR BATTERY CHARGING ON ELECTRIC CARS) Erfandi
Lebih terperinciPENINGKATAN UNJUK KERJA MEKANISME ALAT PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA BOBOT KENDARAAN DI PERLINTASAN PORTAL AREA PARKIR
PENINGKATAN UNJUK KERJA MEKANISME AAT PEMBANGKIT ISTRIK TENAGA BOBOT KENDARAAN DI PERINTASAN PORTA AREA PARKIR Anthony Nugroho 1) Joni Dewanto 2) Program Otomotif Program Studi Teknik Mesin Universitas
Lebih terperinciPENGENDALIAN OTOMATIK KOPLING MAGNETIK PADA SISTEM KERS SEPEDA MOTOR SUZUKI RC 110 CC
PENGENDALIAN OTOMATIK KOPLING MAGNETIK PADA SISTEM KERS SEPEDA MOTOR SUZUKI RC 110 CC Muhammad Nur Rahmat NRP 2108 030 009 Dosen Pembimbing Dr. Ir. Bambang Sampurno. MT PROGRAM STUDI DIPLOMA III TEKNIK
Lebih terperinciPENGEMBANGAN TEKNOLOGI PENGENDALI SWITCHING PADA KENDARAAN HYBRID RODA DUA
PENGEMBANGAN TEKNOLOGI PENGENDALI SWITCHING PADA KENDARAAN HYBRID RODA DUA Erny Listijorini 1 *, I.Nyoman Sutantra 2, Bambang Sampurno 3 Teknik Mesin, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, Cilegon, Indonesia
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN SISTEM
BAB III PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini akan dibahas mengenai perancangan dan realisasi sistem yang dibuat. Gambar 3.1 menunjukkan blok diagram sistem secara keseluruhan. Anak Tangga I Anak Tangga II Anak
Lebih terperinciSTUDI EKSPERIMEN PENGARUH PERUBAHAN DESAIN FLYWHEEL TERHADAP WAKTU PENGOSONGAN ENERGI KINETIK MODEL KERS
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2013) 1-6 1 STUDI EKSPERIMEN PENGARUH PERUBAHAN DESAIN FLYWHEEL TERHADAP WAKTU PENGOSONGAN ENERGI KINETIK MODEL KERS Muhammad Burhanuddin dan Harus Laksana Guntur Teknik
Lebih terperinciCara Kerja Mobil Hybrid
Cara Kerja Mobil Hybrid Mahalnya harga bahan bakar minyak, membuat produsen mobil berlomba-lomba membuat mobil yang irit bahan bakar minyak. Tentunya mobil yang irit bahan bakar kemudian mengurangi performa
Lebih terperinciPENGEMBANGAN TEKNOLOGI PENGENDALI SWITCHING PADA KENDARAAN HYBRID RODA DUA
ISBN No. 979-545-0270-1 PENGEMBANGAN TEKNOLOGI PENGENDALI SWITCHING PADA KENDARAAN HYBRID RODA DUA Erny Listijorini 1 *, I.Nyoman Sutantra 2, Bambang Sampurno 3 Teknik Mesin, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa,
Lebih terperinciAir menyelimuti lebih dari ¾ luas permukaan bumi kita,dengan luas dan volumenya yang besar air menyimpan energi yang sangat besar dan merupakan sumber
PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA AIR DENGAN MENGGUNAKAN DINAMO SEPEDA YOGI SAHFRIL PRAMUDYA PEMBIMBING 1. Dr. NUR SULTAN SALAHUDDIN 2. BAMBANG DWINANTO, ST.,MT Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknologi Industri,
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sebagai Sumber angin telah dimanfaatkan oleh manusaia sejak dahulu, yaitu untuk transportasi, misalnya perahu layar, untuk industri dan pertanian, misalnya kincir angin untuk
Lebih terperinciPEMBUATAN SEPEDA LISTRIK BERTENAGA SURYA SEBAGAI ALAT TRANSPORTASI ALTERNATIF MASYARAKAT
PKMT-3-8-1 PEMBUATAN SEPEDA LISTRIK BERTENAGA SURYA SEBAGAI ALAT TRANSPORTASI ALTERNATIF MASYARAKAT D.Z. Anugra, M.H. Yanuar, S. Widodo, S.R. Wibowo, R. Kusuma Jurusan Teknik Fisika, Fakultas Teknik, Universitas
Lebih terperinciPENGUJIAN PROTOTYPE ALAT KONVERSI ENERGI MEKANIK DARI LAJU KENDARAAN SEBAGAI SUMBER ENERGI LISTRIK DENGAN VARIASI PEMBEBANAN INTISARI
PENGUJIAN PROTOTYPE ALAT KONVERSI ENERGI MEKANIK DARI LAJU KENDARAAN SEBAGAI SUMBER ENERGI LISTRIK DENGAN VARIASI PEMBEBANAN M. Samsul Ma arif Program Studi Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. manusia dalam melakukan pekerjaan. Namun perkembangan teknologi tidak
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi semakin inovatif guna mempermudah manusia dalam melakukan pekerjaan. Namun perkembangan teknologi tidak lepas dari sumber energi yang
Lebih terperinciSISTEM KONTROL PADA KENDARAAN RODA DUA BERPENGGERAK HIBRIDA
SISTEM KONTROL PADA KENDARAAN RODA DUA BERPENGGERAK HIBRIDA Didi Widya Utama 1), Kennard Dhammabhakti 1) dan Asrul Aziz 2) 1) Program Studi Teknik Mesin, Fakultas Teknik Universitas Tarumanagara 2) Fakultas
Lebih terperinciStudi Eksperimen Kinerja Traksi Kendaraan Hybrid Sapujagad
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 2, (2012) ISSN: 2301-9271 1 Studi Eksperimen Kinerja Traksi Kendaraan Hybrid Sapujagad Dimaz Gesang Billy Christanyo dan I Nyoman Sutantra Jurusan Teknik Mesin, Fakultas
Lebih terperinciEXHAUST SYSTEM GENERATOR: KNALPOT PENGHASIL LISTRIK DENGAN PRINSIP TERMOELEKTRIK
EXHAUST SYSTEM GENERATOR: KNALPOT PENGHASIL LISTRIK DENGAN PRINSIP TERMOELEKTRIK Jurusan Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Semarang Abstrak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besarnya
Lebih terperinciSTUDI AWAL PEMANFAATAN THERMOELECTRIC MODULE SEBAGAI ALAT PEMANEN ENERGI
STUDI AWAL PEMANFAATAN THERMOELECTRIC MODULE SEBAGAI ALAT PEMANEN ENERGI Oleh : La Ode Torega Palinta (2108100524) Dosen Pembimbing : Dr.Eng Harus L.G, ST, M.Eng PROGRAM SARJANA JURUSAN TEKNIK MESIN FAKULTAS
Lebih terperinciKarakteristik KERS E3 (Kinetik Energi Recoveri Sistem Evolusi 3) Sebagai Pengisi Energi Listrik Kendaraan Listrik Universitas Jember
R.E.M.(Rekayasa, Energi, Manufaktur) Jurnal Vol. 1. No.1. 2016 ISSN 2527-5674 (print), ISSN 2528-3723 (online) Journal Homepage: http://ojs.umsida.ac.id/index.php/rem DOI: http://doi.org/10.21070/r.e.m.v1i1.168
Lebih terperinciAnalisis Stabilitas Arah Mobil Toyota Agya G dengan Variasi Jumlah Penumpang, Kecepatan Belok, Sudut Belok dan Kemiringan Melintang Jalan
JURNAL TEKNIK ITS Vol. 6, No. 1, (2017) ISSN: 2301-9271 A-35 Analisis Stabilitas Arah Mobil Toyota Agya G dengan Variasi Jumlah Penumpang, Kecepatan Belok, Sudut Belok dan Kemiringan Melintang Jalan Faisal
Lebih terperinciTabel 4.1. Hasil pengujian alat dengan variasi besar beban. Beban (kg)
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Data Hasil Pengujian Pengujian dilakukan untuk mendapatkan nilai tegangan dan arus listrik. Pengujian dilakukan dengan prosedur sebagai berikut: Menentukan beban yang akan
Lebih terperinciBAB III ANALISA PERHITUNGAN GAYA PADA MOTOR HONDA ASTREA GRAND YANG DIKOMBINASI DENGAN MOTOR LISTRIK
41 BAB III ANALISA PERHITUNGAN GAYA PADA MOTOR HONDA ASTREA GRAND YANG DIKOMBINASI DENGAN MOTOR LISTRIK 3.1. Data Perancangan Perancangan motor Honda astrea grand tahun 1994 yang saya kombinasi dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Energi tidak dapat diciptakan dan dimusnahkan, namun energi dapat diubah dari suatu bentuk ke bentuk yang lain. Aplikasi Hukum Kekekalan Energi ini dapat dilihat
Lebih terperinciPOLITEKNIK NEGERI MEDAN
RANCANG BANGUN SEPEDA LISTRIK DENGAN SISTEM PENGISIAN BATERAI HYBRID LAPORAN TUGAS AKHIR Disusun Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Pendidikan Program Diploma 3 oleh : JULIANTO SINAGA PANCA
Lebih terperinciMuizzul Fadli Hidayat (1), Irfan Syarif Arief, ST.MT (2), dan Ir. Tony Bambang Musriyadi, PGD (3)
ANALISA PENGARUHGERAKAN BANDUL DENGAN DUA PEMBERAT DAN SUDUT YANG BERBEDA TERHADAP PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA GELOMBANG LAUT - SISTEM BANDULAN ( PLTGL-SB ) Muizzul Fadli Hidayat (1), Irfan Syarif Arief,
Lebih terperinciANALISA PERHITUNGAN ENERGI LISTRIK PADA SEPEDA LISTRIK HYBRID
9 ANALISA PERHITUNGAN ENERGI LISTRIK PADA SEPEDA LISTRIK HYBRID Dhimas Satria 1,*, Rina Lusiani 2, Haryadi 3, Imron Rosyadi 4, Ahmad Fauzi 5 1,2,3,4,5 Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas
Lebih terperinciSpeed Bumb sebagai Pembangkit Listrik Ramah Lingkungan dan Terbarukan
Speed Bumb sebagai Pembangkit Listrik Ramah Lingkungan dan Terbarukan Hasyim Asy ari 1, Aris Budiman 2, Agus Munadi 3 1,2 Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Surakarta E-mail
Lebih terperinciStudi Eksperimental Kinerja Mesin Kompresi Udara Satu Langkah Dengan Variasi Sudut Pembukaan Selenoid
Studi Eksperimental Kinerja Mesin Kompresi Udara Satu Langkah Dengan Variasi Sudut Pembukaan Selenoid Darwin Rio Budi Syaka, Furqon Bastian dan Ahmad Kholil Universitas Negeri Jakarta, Fakultas Teknik,
Lebih terperinciPengaruh Variasi Konstanta Pegas dan Massa Roller CVT Terhadap Performa Honda Vario 150 cc
E1 Pengaruh Variasi Konstanta Pegas dan Massa Roller CVT Terhadap Performa Honda Vario 150 cc Irvan Ilmy dan I Nyoman Sutantra Departemen Teknik Mesin, Fakultas Teknologi Industri, Institut Teknologi Sepuluh
Lebih terperinciPemanfaatan energi yang terbuang dari pengayuhan sepeda sebagai sumber energi untuk charger HP
Jurnal Kompetensi Teknik Vol. 4, No. 2, Mei 2013 101 Pemanfaatan energi yang terbuang dari pengayuhan sepeda sebagai sumber energi untuk charger HP Ulfah Mediaty Arief 1, Arief Rohman Hakim 2 1. Jurusan
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN ANALISIS Perancangan Sistem Pembangkit Listrik Sepeda Hybrid Berbasis Tenaga Pedal dan Tenaga Surya
BAB IV HASIL DAN ANALISIS 4.1. Perancangan Sistem Pembangkit Listrik Sepeda Hybrid Berbasis Tenaga Pedal dan Tenaga Surya 4.1.1. Analisis Radiasi Matahari Analisis dilakukan dengan menggunakan data yang
Lebih terperinciDESAIN SISTEM MONITORING KELUARAN GENERATOR MAGENT PERMANEN PADA SEPEDA STATIS DENGAN MIKROKONTROLER ABSTRAKSI
Hasyim Asy ari, Abdul Basith, Agung Aristiyanto. Desain Sistem Monitoring Keluaran Generator Magnet Permanen pada Sepeda Statis dengan Mikrokontroler DESAIN SISTEM MONITORING KELUARAN GENERATOR MAGENT
Lebih terperinciJURNAL TEKNIK ITS Vol. 5, No. 2, (2016) ISSN: ( Print)
Pemodelan dan Analisa Energi Listrik Yang Dihasilkan Mekanisme Pembangkit Listrik Tenaga Gelombang Air (PLTG-AIR) Tipe Pelampung Silinder Dengan Cantilever Piezoelectric Sherly Octavia Saraswati dan Wiwiek
Lebih terperinciKINERJA GENSET TYPE EC 1500a MENGGUNAKAN BAHAN PREMIUM DAN LPG PENGARUHNYA TERHADAP TEGANGAN YANG DIHASILKAN
KINERJA GENSET TYPE EC 1500a MENGGUNAKAN BAHAN PREMIUM DAN LPG PENGARUHNYA TERHADAP TEGANGAN YANG DIHASILKAN BAKAR Warsono Rohmat Subodro (UNU Surakarta, rohmadsubodro@yahoo.com) ABSTRAK Tujuan penelitian
Lebih terperinciGambar 2.1. Grafik hubungan TSR (α) terhadap efisiensi turbin (%) konvensional
BAB II DASAR TEORI Bab ini berisi dasar teori yang berhubungan dengan perancangan skripsi antara lain daya angin, daya turbin angin, TSR (Tip Speed Ratio), aspect ratio, overlap ratio, BHP (Break Horse
Lebih terperinciTabel Hasil Pengujian. Kecepatan angin ( km/jam ) Putaran Turbin Angin (rpm) Tingkat Suara (db)
Skema Pengujian Tabel Hasil Pengujian Kecepatan angin ( km/jam ) Putaran Turbin Angin (rpm) Tingkat Suara (db) Pengujian untuk Mengetahui Kecepatan Maksimum dari Titik-Titik pada Sepeda Motor yang telah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. seiring dengan perkembangan serta kemajuan di bidang industri terutama dalam
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Gokart saat ini sangat berkembang dalam ilmu pengetahuan dan teknologi, seiring dengan perkembangan serta kemajuan di bidang industri terutama dalam bidang otomotif.
Lebih terperinciPengaruh Penggunaan Bahan Bakar Premium, Pertamax, Pertamax Plus Dan Spiritus Terhadap Unjuk Kerja Engine Genset 4 Langkah
JURNAL TEKNIK POMITS Vol., No., (3) ISSN: 337-339 (3-97 Print) B-8 Pengaruh Penggunaan Bahan Bakar,, Plus Dan Terhadap Unjuk Kerja Engine Genset 4 Langkah Rapotan Saragih dan Djoko Sungkono Kawano Jurusan
Lebih terperinciJURUSAN TEKNIK SISTEM PERKAPALAN FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA 2014
ANALISA VARIASI KAPASITOR UNTUK MENGOPTIMALKAN DAYA GENERATOR INDUKSI PADA PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA GELOMBANG LAUT (PLTGL) Dosen Pembimbing: Oleh: Tri Indra Kusuma 4210 100 022 Ir. SardonoSarwito, M.Sc
Lebih terperinciSISTEM KONVERTER DC. Desain Rangkaian Elektronika Daya. Mochamad Ashari. Profesor, Ir., M.Eng., PhD. Edisi I : cetakan I tahun 2012
SISTEM KONVERTER DC Desain Rangkaian Elektronika Daya Oleh : Mochamad Ashari Profesor, Ir., M.Eng., PhD. Edisi I : cetakan I tahun 2012 Diterbitkan oleh: ITS Press. Hak Cipta dilindungi Undang undang Dilarang
Lebih terperinciABSTRAKSI A. Judul : Pengaruh Alternator Dan Accumulator Paralel Terhadap Energi Listrik Yang Dihasilkan Dari Putaran Mesin Motor Matic Untuk Penerang
Effect of Parallel Alternator And Accumulator Against Electrical Energy Produced From Round Machine Motor Matic For Information Oki Koswara Undergraduate Program, Faculty of Industrial Technology, 2010
Lebih terperinciKata kunci: understeer, oversteer.
1 ANALISA PERILAKU ARAH MOBIL GEA PADA LINTASAN BELOK MENURUN DENGAN VARIASI KECEPATAN, BERAT MUATAN, SUDUT KEMIRINGAN MELINTANG, SUDUT TURUNAN JALAN DAN RADIUS BELOK JALAN Rizqi An Naafi dan J. Lubi Jurusan
Lebih terperinciOleh : Bambang Dwinanto, ST.,MT Debi Kurniawan ABSTRAKSI. Kata Kunci : Perangkat, Inverter, Frekuensi, Motor Induksi, Generator.
ANALISA GENERATOR LISTRIK MENGGUNAKAN MESIN INDUKSI PADA BEBAN HUBUNG BINTANG (Y) DELTA ( ) PADA LABORATORIUM TEKNIK ELEKTRO DASAR UNIVERSITAS GUNADARMA Oleh : Bambang Dwinanto, ST.,MT Debi Kurniawan ABSTRAKSI
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu syarat menyelesaikan pendidikan D III jurusan Teknik Mesin Politeknik Negeri Sriwijaya yaitu mahasiswa harus membuat laporan akhir baik berupa penelitian
Lebih terperinciANALISIS TAHANAN DAN STABILITAS PERAHU MOTOR BERPENGGERAK SOLAR CELL
TUGAS AKHIR ANALISIS TAHANAN DAN STABILITAS PERAHU MOTOR BERPENGGERAK SOLAR CELL Tugas Akhir ini Disusun Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah
Lebih terperinciPengaruh Variasi Ketinggian Aliran Sungai Terhadap Kinerja Turbin Kinetik Bersudu Mangkok Dengan Sudut Input 10 o
Pengaruh Variasi Ketinggian Aliran Sungai Terhadap Kinerja Turbin Kinetik Bersudu Mangkok Dengan Sudut Input 10 o Asroful Anam Jurusan Teknik Mesin S-1 FTI ITN Malang, Jl. Raya Karanglo KM 02 Malang E-mail:
Lebih terperinciANALISIS KINERJA RODA AIR ALIRAN BAWAH SUDU LENGKUNG 180 o UNTUK PEMBANGKIT LISTRIK
PROS ID I NG 2 0 1 3 HASIL PENELITIAN FAKULTAS TEKNIK ANALISIS KINERJA RODA AIR ALIRAN BAWAH SUDU LENGKUNG 180 o UNTUK PEMBANGKIT LISTRIK Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin Jl.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sumber dari masalah yang dihadapi di dunia sekarang ini adalah mengenai
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sumber dari masalah yang dihadapi di dunia sekarang ini adalah mengenai energi. Dapat dikatakan demikian karena hampir semua negara di dunia memerlukan energi untuk
Lebih terperinciDESAIN SEPEDA STATIS DAN GENERATOR MAGNET PERMANEN SEBAGAI PENGHASIL ENERGI LISTRIK TERBARUKAN
Jurnal Emitor Vol. 14 No. 02 ISSN 1411-8890 DESAIN SEPEDA STATIS DAN GENERATOR MAGNET PERMANEN SEBAGAI PENGHASIL ENERGI LISTRIK TERBARUKAN Hasyim Asy ari, Muhammad, Aris Budiman Jurusan Teknik Elektro
Lebih terperinciPengaruh Perbandingan Rasio Inlet Dan Oulet Pada Tabung Reservoir Oscillating Water Column (Owc) Menggunakan Fluida Cair
JURNAL TEKNIK ITS Vol. 4, No. 2, (2015) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) B-145 Pengaruh Perbandingan Rasio Inlet Dan Oulet Pada Tabung Reservoir Oscillating Water Column (Owc) Menggunakan Fluida Cair
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Langkah-langkah Penelitian Langkah-langkah penelitian yang akan dilakukan oleh penulis yang pertama adalah membahas perancangan alat yang meliputi perancangan mekanik
Lebih terperinciPerancangan Konstribusi Sumber Hybrid Power Menggunakan Photo Voltaic Skala Kecil Untuk Charging Station
Perancangan Konstribusi Sumber Hybrid Power Menggunakan Photo Voltaic Skala Kecil Untuk Charging Station Andi Rahmadiansah 1,*, Ridho Hantoro 1, Prabowo 2, Anton Dimas 3 1 Jurusan Teknik Fisika, FTI-ITS
Lebih terperinciSTUDI KARAKTERISTIK ENERGI YANG DIHASILKAN MEKANISME PEMBANGKIT SINYAL LISTRIK AKIBAT BEBAN IMPAK DENGAN METODE PIEZOELECTRIC
STUDI KARAKTERISTIK ENERGI YANG DIHASILKAN MEKANISME PEMBANGKIT SINYAL LISTRIK AKIBAT BEBAN IMPAK DENGAN METODE PIEZOELECTRIC Alain irjik Program Sarjana Jurusan Teknik Mesin, Institut Teknologi Sepuluh
Lebih terperinciPENGARUH SUDUT PIPA PESAT TERHADAP EFISIENSI PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKROHIDRO ( PLTMH )
PENGARUH SUDUT PIPA PESAT TERHADAP EFISIENSI PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKROHIDRO ( PLTMH ) Naif Fuhaid 1) ABSTRAK Kebutuhan listrik bagi masyarakat masih menjadi permasalahan penting di Indonesia, khususnya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan teknologi yang semakin cepat mendorong manusia untuk selalu mempelajari ilmu pengetahuan dan teknologi (Daryanto, 1999 : 1). Sepeda motor, seperti juga
Lebih terperinciModifikasi Transmisi dan Final Gear pada Mobil Prototype Ronggo Jumeno
Modifikasi Transmisi dan Final Gear pada Mobil Prototype Ronggo Jumeno Noorsakti Wahyudi Program Studi Mesin Otomotif Politeknik Negeri Madiun (PNM) Madiun, Indonesia ns.wyudi@yahoo.com Indah Puspitasari
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Bab ini meliputi waktu dan tempat penelitian, alat dan bahan, rancangan alat, metode penelitian, dan prosedur penelitian. Pada prosedur penelitian akan dilakukan beberapa
Lebih terperinciABSTRAK. Kata Kunci: generator dc, arus medan dan tegangan terminal. 1. Pendahuluan
ANALISIS PENGARUH BEBAN TERHADAP KARAKTERISTIK DAN EFISIENSI GENERATOR ARUS SEARAH PENGUATAN KOMPON KUMULATIF DAN KOMPON DIFERENSIAL (Aplikasi pada Laboratorium Konversi Energi Listrik FT-USU) Syahrizal
Lebih terperinciPENGUJIAN PERFORMANCE MOTOR LISTRIK AC 3 FASA DENGAN DAYA 3 HP MENGGUNAKAN PEMBEBANAN GENERATOR LISTRIK
PENGUJIAN PERFORMANCE MOTOR LISTRIK AC 3 FASA DENGAN DAYA 3 HP MENGGUNAKAN PEMBEBANAN GENERATOR LISTRIK Zainal Abidin, Tabah Priangkoso *, Darmanto Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Wahid
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 ATV (All Terrain Vehicle) ATV (All Terrain Vehicle) adalah sebuah kendaraan dengan penggerak mesin menggunakan motor bakar, mengunakan pula rangka khusus yang dirancang sedemikian
Lebih terperinciANALISA KEBUTUHAN ENERGI MOTOR LISTRIK PADA PROTOTYPE MOBIL HYBRID
ANALISA KEBUTUHAN ENERGI MOTOR LISTRIK PADA PROTOTYPE MOBIL HYBRID Sueb Herdianto 1, Mardjuki 2, Suprayogi 3 Abstract Environmental pollution and fuel savings are a significant problem for the life of
Lebih terperinciGambar 3.1 Diagram alir metodologi pengujian
BAB III METODOLOGI PENGUJIAN 3.1 Diagram Alir Metodologi Pengujian MULAI STUDI PUSTAKA PERSIAPAN MESIN UJI PEMERIKSAAN DAN PENGESETAN MESIN KONDISI MESIN VALIDASI ALAT UKUR PERSIAPAN PENGUJIAN PEMASANGAN
Lebih terperinciPENGARUH POSISI SIKAT TERHADAP WAKTU PENGEREMAN PADA MOTOR ARUS SEARAH PENGUATAN SHUNT DENGAN METODE DINAMIS
PENGARUH POSISI SIKAT TERHADAP WAKTU PENGEREMAN PADA MOTOR ARUS SEARAH PENGUATAN SHUNT DENGAN METODE DINAMIS Samson M. Tambunsaribu, Syamsul Amien Konsentrasi Teknik Energi Listrik, Departemen Teknik Elektro
Lebih terperinciABSTRAKSI BAB I PENDAHULUAN. A. Judul : Pengaruh Alternator Dan Accumulator Paralel. Terhadap Energi Listrik Yang Dihasilkan Dari
ABSTRAKSI A. Judul : Pengaruh Alternator Dan Accumulator Paralel Terhadap Energi Listrik Yang Dihasilkan Dari Putaran Mesin Motor Matic Untuk Penerangan Rumah. B. Abstraksi : Kebutuhan akan energi listrik
Lebih terperinciBAB IV ANALISA PEMBAHASAN
BAB IV ANALISA PEMBAHASAN 4.1 WAKTU PENGEREMAN KENDARAAN Berdasarkan hasil pengamatan dan perhitungan secara umum, waktu pengereman dari sistem konvensional dan Anti-Lock ( ABS ) dapat dilihat pada tabel
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Studi Pustaka. Persiapan Dan Pengesetan Mesin. Kondisi Baik. Persiapan Pengujian. Pemasangan Alat Ukur
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Diagram Alir Metodologi Penelitian Didalam melakukan pengujian diperlukan beberapa tahapan agar dapat berjalan lancar, sistematis dan sesuai dengan prosedur dan literatur
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. manusia, hewan, dan tumbuhan, mengganggu estetika dan kenyamanan, atau
BAB I PENDAHULUAN 1. Pengantar 1.1 Latar Belakang Pencemaran udara adalah kehadiran satu atau lebih substansi fisik, kimia atau biologi di atmosfer dalam jumlah yang dapat membahayakan kesehatan manusia,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Seiring dengan meningkatnya perkembangan teknologi transportasi yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan meningkatnya perkembangan teknologi transportasi yang demikian pesat, maka kebutuhan akan bahan bakar minyak dan gas menjadi suatu kebutuhan yang harus
Lebih terperinciPembangkit Listrik Tenaga Angin dengan Memanfaatkan Kecepatan Angin Rendah
Pembangkit Listrik Tenaga Angin dengan Memanfaatkan Kecepatan Angin Rendah Ayub Subandi Jurusan Teknik Komputer, Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer, Universitas Komputer Indonesia * ayub.subandi@email.unikom.ac.id
Lebih terperinciAnalisa Perilaku Gerak Belok Mobil Listrik ITS 1
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 2, (212) ISSN: 231-9271 1 Analisa Perilaku Gerak Belok Mobil Listrik ITS 1 Pradana Setia B.L dan Unggul Wasiwitono Jurusan Teknik Mesin ITS, Fakultas Teknologi Industri,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Isu energi merupakan isu yang sedang hangat diperdebatkan. Topik dari perdebatan ini adalah berkurangnya persediaan sumber-sumber energi terutama sumber energi berbasis
Lebih terperinciAnalisa Pengaruh Variasi Pinch Point dan Approach Point terhadap Performa HRSG Tipe Dual Pressure
JURNAL TEKNIK ITS Vol. 6, No. 1, (2017) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) B-137 Analisa Pengaruh Variasi Pinch Point dan Approach Point terhadap Performa HRSG Tipe Dual Pressure Ryan Hidayat dan Bambang
Lebih terperinciPengaruh Alternator Terhadap Daya Pada Rancang Bangun Mobil Listrik TMUG01 (Effect of Alternator to Power in Design of Electric Car TMUG01 )
Pengaruh Alternator Terhadap Daya Pada Rancang Bangun Mobil Listrik TMUG01 (Effect of Alternator to Power in Design of Electric Car TMUG01 ) Sri Poernomo Sari 1*, Ferdi Fermana 2, Amy Arta Dalimo 2, Ahmad
Lebih terperinciPemanfaatan Energi Angin Pada Sepeda Motor Bergerak Untuk Menyalakan Lampu
JURNAL Teori dan Aplikasi Fisika Vol 4, No 02,Juli Tahun 2016 Pemanfaatan Energi Angin Pada Sepeda Motor Bergerak Untuk Menyalakan Lampu Fitri Anggraini, Arif Surtono, dan Gurum Ahmad Pauzi Jurusan Fisika
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Bab I Pendahuluan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kebutuhan energi di Indonesia khususnya dan di dunia pada umumnya terus meningkat karena pertambahan penduduk, pertumbuhan ekonomi dan pola konsumsi energi itu sendiri
Lebih terperinciAnalisa Perilaku Arah Kendaraan dengan Variasi Posisi Titik Berat, Sudut Belok dan Kecepatan Pada Mobil Formula Sapuangin Speed 3
JURNAL TEKNIK ITS Vol. 5, No. 2, (2016) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) F-301 Analisa Perilaku Arah Kendaraan dengan Variasi Posisi Titik Berat, Sudut Belok dan Kecepatan Pada Mobil Formula Sapuangin
Lebih terperinciMomentum, Vol. 12, No. 2, Oktober 2016, Hal ISSN
Momentum, Vol. 12, No. 2, Oktober 2016, Hal. 37-41 ISSN 0216-7395 HUBUNGAN KECEPATAN, POSISI GIGI, DAN JENIS BAHAN BAKAR DENGAN KONSUMSI BAHAN BAKAR SEPEDA MOTOR Tabah Priangkoso 1*, Aditya Wildana 1 dan
Lebih terperinciUJI KARAKTERISTIK MEKANISME PEMBANGKIT ENERGI LISTRIK PADA SPEED BUMP DENGAN MEKANISME FLY WHEEL
UJI KARAKTERISTIK MEKANISME PEMBANGKIT ENERGI LISTRIK PADA SPEED BUMP DENGAN MEKANISME FLY WHEEL ANDY PRASETYO (2105100138) Dosen Pembimbing: Ir. Abdul Aziz Achmad JURUSAN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNOLOGI
Lebih terperinciANALISIS HASIL PERANCANGAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SEPEDA STATIS DI FITNESS CENTER TERMINAL TRANSIT BAHAN BAKAR MINYAK PERTAMINA WAYAME AMBON
ANALISIS HASIL PERANCANGAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SEPEDA STATIS DI FITNESS CENTER TERMINAL TRANSIT BAHAN BAKAR MINYAK PERTAMINA WAYAME AMBON Andri Ashfahani 1, Riezqi Fajar 2, Mauluddin Eko Setiawan
Lebih terperinciBAB I Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ketersediaan cadangan bahan bakar minyak merupakan salah satu permasalahan global yang menimpa banyak negara di dunia saat ini. Jika ditinjau dari waktu ke waktu harga
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN Gambaran Alat
BAB III PERANCANGAN Pada bab ini penulis menjelaskan mengenai perancangan dan realisasi Gravity Light nya. Bahasan perancangan dimulai dengan penjelasan alat secara keseluruhuan yaitu penjelasan singkat
Lebih terperinciNASKAH PUBLIKASI PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SWING KIDS (AYUNAN ANAK) SEBAGAI SUMBER ENERGI ALTERNATIF
NASKAH PUBLIKASI PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SWING KIDS (AYUNAN ANAK) SEBAGAI SUMBER ENERGI ALTERNATIF DiajukanOleh: KUNCARA YUDHA UTAMA NIM : D400090028 PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS
Lebih terperinciContoh soal dan pembahasan ulangan harian energi dan daya listrik, fisika SMA kelas X semester 2. Perhatikan dan pelajari contoh-contoh berikut!
Contoh soal dan pembahasan ulangan harian energi dan daya listrik, fisika SMA kelas X semester 2. Perhatikan dan pelajari contoh-contoh berikut! Soal No.1 Sebuah lampu memiliki spesifikasi 18 watt, 150
Lebih terperinciPrototipe Pembangkit Listrik Tenaga Air Memanfaatkan Teknologi Sistem Pipa Kapiler
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 3, No. 1, (2014) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) F-99 Prototipe Pembangkit Listrik Tenaga Air Memanfaatkan Teknologi Sistem Pipa Kapiler Yogo Pratisto, Hari Prastowo, Soemartoyo
Lebih terperinciJURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 2, (2012) ISSN: 2301-9271 1
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 2, (2012) ISSN: 2301-9271 1 Analisa Kestabilan Arah pada Kendaraan Formula Sapu Angin Speed Berdasarkan Variasi Posisi Titik Berat, Kecepatan dan Tes Dinamik Student Formula
Lebih terperinciAntiremed Kelas 11 FISIKA
ntiremed Kelas 11 FISIK Usaha dan Energi - Latihan Soal Doc Name: R11FIS0501 Version : 2012-07 halaman 1 01. Grafik berikut adalah gaya yang diberikan pada suatu benda terhadap jarak yang ditempuh benda
Lebih terperinciMATERI ENERGI DAN DAYA LISTRIK TINGKAT UNIVERSITAS
MATERI ENERGI DAN DAYA LISTRIK TINGKAT UNIVERSITAS Dian Puspita Sari (F03109029) A. Energi Listrik ( Electric Energy ) Energi listrik tidak dapat dilihat. Namun dapat diamati gejala-gejala yang ditimbulkannya.
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 PERANCANGAN PEMBUATAN ALAT SENSOR SINYAL BUNYI POLISI TIDUR
39 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 PERANCANGAN PEMBUATAN ALAT SENSOR SINYAL BUNYI POLISI TIDUR Gambar 4.1 Perancangan Alat Sensor Sinyal Bunyi Pada rangkaian yang diatas membutuhkan tegangan 5 V dengan
Lebih terperinciGambar 3.1. Diagram alir percikan bunga api pada busi
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Diagram Alir Pengujian Proses pengambilan data yang dilakukan pada penelitian ini meliputi 3 bagian yang dapat ditunjukkan pada gambar-gambar di bawah ini : 1.1.1. Diagram
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Di jaman seperti sekarang ini, kehidupan manusia tidak terlepas dari piranti
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di jaman seperti sekarang ini, kehidupan manusia tidak terlepas dari piranti teknologi canggih baik berbentuk elektronik maupun tekologi lain. Di Indonesia sendiri selain
Lebih terperinciMesin Kompresi Udara Untuk Aplikasi Alat Transportasi Ramah Lingkungan Bebas Polusi
Mesin Kompresi Udara Untuk Aplikasi Alat Transportasi Ramah Lingkungan Bebas Polusi Darwin Rio Budi Syaka a *, Umeir Fata Amaly b dan Ahmad Kholil c Jurusan Teknik Mesin. Fakultas Teknik, Universitas Negeri
Lebih terperinciSebuah benda yang diberi gaya sebesar 6 N selama 5 menit mengalami perpindahan sejauh 15 m, tentukanlah: a. usaha yang dilakukan benda b.
Jawab: P = Fv = (5 N) (2 m/s) = 10 N m/s = 10 watt. Jadi, daya benda tersebut adalah 10 watt. Menguji Diri Sebuah benda yang diberi gaya sebesar 6 N selama 5 menit mengalami perpindahan sejauh 15 m, tentukanlah:
Lebih terperinci