BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Orientasi Kancah dan Persiapan

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Orientasi Kancah dan Persiapan"

Transkripsi

1 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Orientasi Kancah dan Persiapan 1. Orientasi Kancah Puskesmas Cangkringan merupakan unit penyelenggara kesehatan di lingkungan Kecamatan Cangkringan, Kabupaten Sleman. Puskesmas Cangkringan berlokasi di Dusun Panggung Desa Argomulyo, Cangkringan Sleman. Luas wilayah kerja puskesmas Cangkringan adalah Ha dengan kepala keluarga yang terbagi atas 5 desa yaitu: Desa Argomulyo, Desa Wukirsari, Desa Kepuharjo, Desa Umbulharjo dan Desa Glagaharjo. Pada bulan Agustus 2015, Puskesmas Cangkringan mulai menyelenggarakan Program Penggelolaan Penyakit Kronis (Prolanis). Prolanis adalah sistem pelayanan kesehatan dan pendekatan proaktif yang melibatkan partisipan, fasilitas kesehatan dan BPJS dalam rangka memelihara kesehatan partisipan BPJS yang menderita penyakit kronis. Hal ini bertujuan agar dapat mencapai kualitas hidup dan kesejahteraan masyarakat yang optimal. Penyakit kronis yang dimaksud adalah diabetes mellitus dan hipertensi. Pihak dokter, perawat, ahli gizi dan psikolog bekerjasama menangani dan memberikan intervensi terhadap masyarakat mengenai penyakit kronis melalui pemeriksaan rutin, penyuluhan, konseling, maupun terapi. Pihak puskesmas juga menjalin kerjasama dengan para kader desa yang berada di Desa Argomulyo, Desa Wukirsari, Desa Kepuharjo, Desa Umbulharjo dan Desa Glagaharjo. 61

2 62 Pada bulan September 2015, tercatat jumlah kunjungan pasien hipertensi yang memeriksakan diri di Puskesmas Cangkringan hanya sebanyak 40 jiwa. Padahal data di lapangan menunjukkan jumlah yang lebih banyak. Berdasarkan data kader lansia di setiap desa, diketahui bahwa setiap desa memiliki penderita hipertensi. Desa Wukirsari sendiri memiliki 115 penderita hipertensi yang terdata di bulan Agustus hingga September 2015 terakhir. Hal ini menunjukkan banyaknya jumlah penderita hipertensi yang belum terdata oleh pihak puskesmas. Selama ini program Prolanis yang telah dijalankan yakni berupa pemberian konseling, kunjungan ke rumah pasien, penyuluhan masyarakat dan terapi individual. 2. Persiapan Penelitian Persiapan-persiapan yang dilakukan peneliti dalam penelitian ini adalah persiapan administrasi, persiapan alat ukur dan persiapan modul intervensi. Rincian masing-masing persiapan yang dilakukan peneliti adalah sebagai berikut: a. Persiapan Administrasi Peneliti mengawali penelitian dengan melakukan pengiriman surat izin pengantar dari pihak Program Magister Psikologi Profesi Universitas Islam Indonesia kepada Kepala Puskesmas Cangkringan pada tanggal 22 Agustus Surat dikirim bersamaan dengan proposal dan modul pelatihan yang akan dilaksanakan. b. Persiapan Alat ukur Alat ukur yang digunakan peneliti dalam pelatihan ini adalah skala kesejahteraan subjektif. Skala tersebut telah diadaptasi oleh peneliti sebelumnya kedalam bahasa Indonesia dan telah diuji coba pada budaya setempat (Gatari, 2008). Skala kesejahteraan subjektif yang digunakan peneliti terdiri dari: Satisfaction Affect and

3 63 Negative Affect Schedule (PANAS). Alat ini digunakan untuk mengukur evaluasi afeksi atau perasaan seseorang yang terdiri dari 20 aitem (10 aitem afeksi positif dan 10 aitem afeksi negatif), dengan bobot nilai minimal 10 dan maksimal 50 untuk masing-masing afeksi (Watson, Clark & Tellegen, 1988). c. Persiapan Modul Pelatihan Penyusunan modul intervensi dilaksanakan dengan cara memodifikasi modul kebersyukuran oleh Cahyandari (2015) yang mengacu pada teori kebersyukuran Al- Jauziyah (2005). Bentuk pelatihan kebersyukuran tersebut ini lebih menekankan pada refleksi diri, pemaknaan positif terhadap peristiwa yang terjadi dan pembiasaan kebersyukuran dalam kondisi apapun terutama dalam kondisi sakit. Berikut jadwal pelaksanaan pelatihan kebersyukuran: Tabel. 7. Jadwal Pelaksanaan Pelatihan Kebersyukuran Pertemuan Kegiatan Wakt u Pertama Sesi Sabtu, 14 Perkenalan menit Nov 2015 dan prosedur pelatihan. Tujuan - Membangun rapport antara fasilitator dengan peserta maupun antar peserta. - Menjelaskan kepada peserta tentang prosedur pelatihan dan informed consent. - Menjelaskan tujuan pelatihan agar peserta mengikuti pelatihan. Keterangan Ceramah dan sharing Sesi 1.2 Harapanku. Sesi 1.3 Psikoedukasi 20 menit 15 menit - Mengetahui pikiran, perasaan, dan harapan peserta terhadap diri dan kondisi sakitnya saat ini. - Menjelaskan hubungan antara pikiran, perasaan, dan perilaku kepada peserta terkait dengan kondisi sakitnya. Permainan, sharing, dan lembar kerja I Ceramah

4 64 - Menimbulkan kesadaran pada diri peserta bahwa pikiran, perasaan, dan perilaku yang keliru menjadi keyakinan yang keliru terhadap kondisi sakit akan mempengaruhi cara pasien menyikapi kondisi sakitnya. Sesi 1.4 Refleksi diri 20 menit - Memberikan kesempatan kepada peserta untuk berbagi pengalaman sehingga menimbulkan kesadaran tentang hal-hal yang berhubungan dengan pikiran, perasaan, dan perilaku. Sharing Sesi 1.5 Apa itu kebersyukuran? 50 menit - Memberikan informasi kepada peserta tentang kebersyukuran meliputi pengertian, hal-hal yang patut disyukuri dan manfaat atau hikmah bersyukur. Ceramah - Memberikan kesadaran kepada peserta bahwa penyakit merupakan nikmat yang patut disyukuri dan adanya makna dibalik kondisi sakit yang sedang dialami. Sesi 1.6 Refleksi diri 15 menit - Memberikan kesempatan agar peserta berbagi pengalaman tentang karunia yang telah mereka terima. Sharing, diskusi. - Memberikan kesempatan untuk berbagi pengalaman agar muncul kesadaran akan berbagai peristiwa yang perlu disyukuri dalam kehidupan, termasuk dalam kondisi sakit saat ini. - Memunculkan kesadaran akan makna dibalik kondisi sakit yang sedang di alami. Sesi 1.7 Penutupan Pertemuan I 20 menit - Mengetahui tanggapan peserta mengenai materi pelatihan dan Praktik.

5 65 memotivasi peserta untuk mengikuti pertemuan selanjutnya. - Memberikan penjelasn mengenai tugas rumah Kedua Sabtu, 21 Nov 2015 Sesi 2.1 Pembukaan 10 menit - Membuka pertemuan dan memberikan semangat kepada peserta. Ceramah Sesi 2.2 Selfpresentation 30 menit - Memberikan umpan balik mengenai pertemuan sebelumnya. - Memberikan kesempatan kepada peserta untuk berbagi pengalaman selama satu minggu di rumah dengan tujuan membangkitkan emosi positif peserta terhadap kondisinya. Sharing dan diskusi. Sesi 2.3 Refleksi diri 40 menit - Memberikan kesempatan agar peserta berbagi pengalaman tentang karunia yang telah mereka terima. Sharing, diskusi. - Memberikan kesempatan kepada peserta untuk menceritakan pengalamannya dalam mengungkapkan rasa syukur. - Memberikan kesadaran kepada peserta dalam mensyukuri setiap peristiwa yang dialaminya dalam kehidupan sehari-hari. Sesi 2.4 Penayangan film 20 menit - Memberikan kesadaran pada para peserta bahwa penting untuk bersyukur dalam situasi apapun. - Memberikan kesadaran kepada peserta bahwa banyak hal yang sebenarnya patut kita syukuri, namun sering terlupakan atau kurang diperhatikan. Penayangan cuplikan film pendek, sharing. Sesi 2.5 Bersyukur dengan hati 30 menit - Memberikan informasi dan penjelasan mengenai bersyukur Ceramah, sharing, dan praktik.

6 66 dan lisan. dengan hati dan lisan. - Peserta mengenal dan mengakui karunia Allah SWT yang telah diterimanya dan memberikan kesadaran kepada peserta bahwa penyakit merupakan salah satu bentuk nikmat atau kasih sayang dari Allah SWT yang harus disyukuri. - Menimbulkan kebiasaan pada peserta untuk selalu mengucapkan Alhamdulillah atas sekecil apapun nikmat yang diterima, termasuk mengucapkan Alhamdulillah atas hal positif yang dianggap kecil atau sederhana. - Menimbulkan ketenangan dalam diri peserta atas kondisi yang dialami. Sesi 2.6 Penutupan Pertemuan II 20 menit - Mengetahui tanggapan peserta mengenai materi pelatihan dan memotivasi peserta untuk mengikuti pertemuan selanjutnya. Praktik. - Memberikan penjelasn mengenai tugas rumah Ketiga Kamis, 26 Nov 2015 Sesi 3.1 Pembukaan 10 menit - Membuka pertemuan dan memberikan semangat kepada peserta. Ceramah Sesi 3.2 Edukasi oleh dokter 15 menit - Memberikan informasi umum mengenai kondisi sakit yang dialami seperti penyebab, gejala, dan aktivitas yang menyebabkan kekambuhan terjadi. Ceramah Sesi 3.3 Selfpresentation 25 menit - Memberikan umpan balik mengenai pertemuan sebelumnya. - Memberikan kesempatan kepada peserta untuk berbagi pengalaman Sharing, diskusi

7 67 pengalaman selama satu minggu di rumah untuk membangkitkan emosi positif peserta terhadap kondisinya. Sesi 3.4 Refleksi diri 30 menit - Memberikan kesempatan agar peserta berbagi pengalaman tentang karunia yang telah mereka terima. Sharing, diskusi. - Memberikan kesempatan kepada peserta untuk menceritakan pengalamannya dalam mengungkapkan rasa syukur. - Memberikan kesadaran dan perubahan perilaku peserta dalam mensyukuri setiap peristiwa yang dialaminya dalam kehidupan sehari-hari. - Memunculkan kesadaran akan makna dibalik kondisi sakit yang sedang di alami. Sesi 3.5 Bersyukur dengan perbuatan 60 menit - Memberikan informasi dan penjelasan mengenai bersyukur dengan perbuatan. - Menimbulkan kebiasaan pada peserta untuk selalu mewujudkan kebersyukuran dalam perbuatan. Ceramah, sharing, dan praktik. - Meningkatkan kemampuan para peserta untuk dapat mengungkapkan rasa syukur terimakasih kepada sesama peserta. - Meningkatkan kesadaran kepada peserta bahwa sujud syukur dan berdoa merupakan bentuk dari kebersyukuran pada Allah SWT. Sesi 3.6 Review materi dan 10 menit Memunculkan kesadaran akan makna dibalik peristiwa, khususnya dalam menghadapi Ceramah dan sharing, lembar kerja

8 68 terminasi kondisi sakit yang sedang di alami. Melakukan review terhadap seluruh materi yang telah diberikan kepada peserta. Menguatkan keyakinan kepada peserta bahwa mensyukuri nikmat Allah sekecil apapun akan mempengaruhi sikap mereka terhadap berbagai kondisi dalam kehidupan, termasuk dalam kondisi sakit. Mengakhiri pelatihan dengan menekankan dan memotivasi peserta untuk melanjutkan proses pelatihan di rumah. IV. d. Seleksi Pelatih dan Pengamat Penyeleksian pelatih dan pengamat sesuai dengan kriteria yang telah ditentukan peneliti. Pelatihan kebersyukuran ini dipandu oleh seorang psikolog yang telah berpengalaman dalam menangani pasien hipertensi yang mendapatkan pengobatan di Puskesmas. Psikolog nantinya akan menjadi pelatih dalam pelatihan kebersyukuran. Pelatih beragama Islam dan mengamalkan kaidah Islam dalam kehidupan sehari-hari serta memiliki kemampuan interpersonal yang baik. Pada penelitian kebersyukuran ini, pelatih didampingi oleh dua orang pengamat. Pengamat merupakan mahasiswa Magister Psikologi Profesi bidang Klinis. Keduanya telah dinyatakan lulus ujian praktek kerja psikologi profesi oleh Dewan Penguji HIMPSI.

9 69 Peran pelatih dalam pelatihan kebersyukuran adalah sebagai pemimipin proses pelatihan yang berlangsung. Pelatih menjelaskan tentang kebersyukuran sebagai langkah untuk meraih kesejahteraan subjektif. Pelatih juga menyimpulkan masalah dan pemaknaan serta membantu peneliti untuk melakukan evaluasi terhadap proses pelatihan. Pada pelatihan kebersyukuran ini, pemberian informasi terkait dengan hipertensi berupa penjelasan, gejala dan pengelolaannya pelatih dibantu oleh seorang dokter. e. Seleksi Partisipan Pelatihan Seleksi partisipan pelatihan dilakukan sesuai dengan kriteria subjek yang telah ditentukan sebelumnya. Pencarian partisipan dilakukan dengan meminta data yang telah direkap oleh dokter umum dan psikolog Puskesmas Cangkringan. Peneliti selanjutnya menghubungi kepala desa setempat untuk memohon izin melaksanakan pelatihan pada beberapa warga. Setelah mendapatkan izin dari kepala desa, peneliti menemui para kader Prolanis dusun setempat untuk mendapatkan gambaran umum mengenai warga yang menderita hipertensi. Peneliti kemudian membangun rapport dengan subjek dimulai tanggal 15 Oktober Peneliti melakukan obervasi, wawancara dan pengisian skala kesejahteraan subjektif. Subjek yang masuk dalam kriteria penelitian ini adalah penderita hipertensi, berjenis kelamin laki-laki maupun perempuan, berusia tahun, beragama Islam serta lama menderita hipertensi lebih dari dua tahun. Pada seleksi partisipan penelitian ini didapat 34 orang yang sesuai dengan kriteria dan bersedia mengisi skala kesejahteraan subjektif. Berikut hasil kategorisasi 34 partisipan yang mengikuti penyeleksian penelitian:

10 70 Tabel.8. Distribusi Skor Tingkat Kesejahteraan Subjektif Berdasarkan percentile dari Satisfaction with Life Scale (SWLS) Norma Percentil Rentang Skor Kategori Jumlah Subjek X < P20 X< 14 Sangat Rendah 6 P20 X < P40 14 X < 16 Rendah 7 P40 X < P60 16 X < 19 Sedang / Cukup 7 P60 X P80 19 X 21 Tinggi 4 X > P80 X > 21 Sangat Tinggi 10 Hasil pengkategorian pada skala kepuasan hidup (Satisfaction with life Scale) menunjukkan bahwa dari 34 orang yang berpartisipasi ditemukan 6 orang dalam kategori sangat rendah, 7 orang dalam kategori rendah, 7 orang dalam kategori sedang atau cukup, 4 orang dalam kategori tinggi dan 10 orang dalam kategori sangat tinggi. Pada Hari berikutnya tanggal 27 Oktober 2015, berdasarkan hasil pengkategorian tersebut peneliti membagi para partisipan dalam kategori sangat rendah, rendah, sedang dan tinggi kedalam dua kelompok. Didapat 24 partisipan berada dalam kategori tersebut, partisipan membagi kedalam dua kelompok, yaitu 13 orang kelompok eksperimen dan 11 orang kelompok kontrol. Peneliti kemudian membagikan undangan kepada 13 subjek kelompok eksperimen guna mengikuti pelatihan kebersyukuran pada tanggal 14, 21 dan 26 November 2015 di rumah Kepala Dusun Plagrak Wukirsari Cangkringan Kabupaten Sleman.

11 71 B. Pelaksanaan Penelitian 1. Pelaksanaan Pengukuran Awal (Prates) Pengukuran awal (Prates) dilakukan setelah subjek masuk dalam kriteria awal penelitian, yaitu penderita hipertensi, berjenis kelamin laki-laki maupun perempuan, berusia tahun, beragama Islam serta lama menderita hipertensi lebih dari dua tahun. Prates dilakukan pada tanggal Oktober Prates diberikan kepada subjek dengan cara mendatangi langsung setiap rumah para subjek. Para subjek diminta untuk mengisi skala yang telah disiapkan. Adapun berikut rincian subjek pada kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. Tabel. 9. Rincian Subjek Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol Kelompok No Nama Jenis Kelamin Skor SWLS Skor Afek Skor Afek Skor Afeksi Positif Negatif Eksperimen 1 SUK P SRS P SUJ P NGA P SUM P TUM P MUJ L SUR L SAY P SRM P JUM P SRI P BIN P

12 72 Kontrol 1 NUA P ADS P KAR P IYT P PYO L NOT L INN P HRD L YAK P TKN P HRT P Kategorisasi pada skor afek positif atau afek negatif yaitu dengan cara pengurangan skor afek positif (PA) dengan skor afek negatif (NA). Jika skor PA > NA atau semakin besar dan positif selisih sekor PA dan NA, maka seseorang dapat dinyatakan memiliki kesejahteraan subjektif yang baik. Hasil selisih skor pada data menunjukkan bahwa terdapat hasil yang hampir sama. Sebanyak 24 orang dikategorikan memiliki afek negatif lebih dominan. Subjek yang berada pada semua kategori pada skala SWLS dan skor negatif pada PANAS akan dijadikan subjek dalam penelitian ini. Berdasarkan pada hasil kategorisasi tersebut, selanjutnya dilakukan seleksi sesuai dengan karakteristik yang telah ditentukan sebelumnya. Peneliti meminta persetujuan dan kesediaan dari subjek untuk dilaksanakan intervensi lebih lanjut. Subjek yang bersedia hadir dalam 3 kali pertemuan dan memenuhi kriteria berjumlah 24 orang. Peneliti membagi subjek menjadi 13 orang kelompok eksperimen dan 11 orang kelompok kontrol.

13 73 2. Pelaksanaan Intervensi Pelatihan Kebersyukuran Penelitian ini menggunakan pelatihan kebersyukuran sebagai intervensi yang diberikan. Pelatihan pada kelompok eksperimen dilakukan di rumah kepala dusun Plagrak, Wukirsari Cangkringan Sleman pada tanggal 14, 21 dan 26 November Pelatih dalam pelatihan kebersyukuran ini adalah psikolog yang telah berpengalaman menangani berbagai permasalahan yang dialami para penderita hipertensi. Adapun penjelasan pelaksanaan intervensi pelatihan kebersyukuran sebagai berikut: a. Pertemuan Pertama (Sabtu, 14 November 2015; Pukul WIB) Intervensi pelatihan kebersyukuran dilaksanakan pada hari Sabtu, 14 November 2015 pukul WIB. Pertemuan pertama pelatihan kebersyukuran diikuti oleh 13 orang subjek, 1 orang psikolog sebagai pelatih, 2 orang pengamat dan peneliti. Pada pertemuan pertama ini terdiri dari beberapa sesi, yakni sesi pembukaan, harapanku, refleksi diri, psikoedukasi dan edukasi kebersyukuran. Sesi pembukaan dimulai dengan perkenalan oleh peneliti. Peneliti mengenalkan para pelatih dan pengamat yang akan mendampingi selama berjalannya pelatihan ini. Sesi dalam pertemuan ini dilanjutkan dengan penjelasan mengenai tujuan dan proses pelatihan ini. Para peserta atau partisipan pelatihan kebersyukuran diminta untuk mengisi lembar kesepahaman (Informed consent). Setelah seluruh partisipan selesai mengisi lembar kesepahaman, peneliti mempersilahkan pelatih untuk memimpin pelatihan kebersyukuran tersebut.

14 74 Pada tahap ini pelatih memulai sesi dengan mengajak para partisipan untuk saling memperkenalkan diri. Tahap perkenalan bertujuan untuk membangun rapport agar tercipta suasana saling percaya dan aman. Selanjutnya pelatih kembali menjelaskan sesi-sesi pelatihan yang akan dilakukan. Pada sesi harapanku, para partisipan diberikan selembar kertas kosong. Partisipan diminta untuk menuliskan harapan-harapan yang belum tercapai di dalam hidup. Setiap partisipan diberikan kesempatan untuk menyampaikan dan menjelaskan harapan yang telah dituliskan. Pada sesi harapanku ini para partisipan saling mendengarkan dan memberikan umpan balik maupun afirmasi positif pada setiap partisipan. Sesi selanjutnya adalah refleksi diri. Pada sesi ini partisipan diminta untuk membandingkan harapan yang belum tercapai dengan harapan yang telah terwujud. Partisipan diminta untuk bercerita dan menemukan alasan-alasan dibalik belum tercapainya harapan tersebut. Sesi ini berjalan dengan sangat baik, para patisipan sangat kooperatif dengan mendengarkan partisipan yang sedang berbicara dan antusias menceritakan maupun memberikan umpan balik berupa masukan kepada partisipan lainnya. Sesi refleksi diri diakhiri dengan pemaknaan yang disampaikan oleh pelatih mengenai harapan-harapan yang belum terwujud. Sesi keempat yakni sesi psikoedukasi mengenai pola pikir manusia. Pelatih menjelaskan bagaimana pola pikir seseorang sangat erat hubungannya dengan pemaknaan seseorang terhadap suatu peristiwa atau kejadian yang dialami. Pemaknaan seseorang terhadap suatu peristiwa tersebut akan berpengaruh pada

15 75 reaksi emosi serta tindakan yang dilakukan. Sesi psikoedukasi ini dilanjutkan dengan sesi edukasi kebersyukuran. Pelatih mengawali edukasi kebersyukuran dengan menjelaskan mengenai kondisi sakit para partisipan dan penegertian kesehatan. Selanjutnya pelatih menjelaskan mengenai pengertian kebersyukuran. Pelatih mengajak para partisipan untuk mengingat kembali hal-hal yang disyukuri dalam kehidupannya dan mengingat kembali hal yang harus disyukuri pada hari itu. Hampir seluruh partisipan dapat menyampaikan hal-hal yang disyukuri dalam hidupnya, seperti anak-anak yang mendapatkan perkerjaan, maupun hasil panen yang berlimpah. Pada saat pelatih menanyakan hal apa yang dapat disyukuri hari ini, para partisipan kesulitan dalam menjawabnya dan merasa belum ada hal-hal yang dapat disyukuri. Pelatih kemudian menjelaskan mengenai kebersyukuran dengan menjelaskan keadaan orang-orang yang kurang beruntung seperti sekelompok orang yang kelaparan, anak-anak yang putus sekolah dan orang-orang yang tidak memiliki tempat tinggal. Fasilitor juga menjelaskan tentang manfaat syukur. Partisipan terlihat antusias dalam memperhatikan penjelasan mengenai manfaat bersyukur. Sesi terakhir dalam pertemuan pertama ini adalah sesi penutup. Peneliti menutup pertemuan dengan mengajak partisipan untuk melatih dan membiasakan diri bersyukur. Partisipan diberikan pekerjaan rumah dengan mengingat dan mencatat hal-hal apa saja yang disyukuri setelah pertemuan pertama berlangsung hingga pertemuan kedua. Peneliti kembali mengingatkan pada partisipan untuk kembali hadir pada pertemuan kedua pada hari sabtu 21 November 2015 pukul

16 bertempat di rumah kepala dusun Plagrak Desa Wukirsari Cangkringan. Setelah disepakati oleh seluruh partisipan, peneliti menutup pertemuan pertama ini dengan berdoa bersama. b. Pertemuan Kedua (Sabtu, 21 November 2015; Pukul WIB). Pertemuan kedua intervensi pelatihan kebersyukuran dilaksanakan pada hari Sabtu, 21 November 2015 pada pukul WIB. Pertemuan kedua dihadiri oleh 13 orang subjek, 1 orang psikolog (pelatih), 2 orang pengamat dan peneliti. Pertemuan kedua terdiri dari sesi pembukaan, self presentation, refleksi diri, penayangan video dan penjelasan bersyukur melalui hati dan lisan. Sesi pembukaan dilakukan oleh pelatih. Pelatih membuka dengan mengajak seluruh partisipan berdoa bersama. Pelatih diawal menanyakan kondisi para partisipan dan dilanjutkan dengan sesi self presentation. Pada sesi self presentation, partisipan diminta untuk menceritakan dan berbagi mengenai pekerjaan rumah yang telah diberikan dipertemuan sebelumnya. Partisipan sangat antusias dalam menceritakan dan berbagi pengalaman dalam menjalankan kebersyukuran dalam kehidupan sehari-hari. Para peserta secara bergantian menceritakan pengalaman yang dialami. Menceritakan pengalaman ini dilakukan untuk mengetahui sejauh mana partisipan memahami materi pada pertemuan pertama serta penerapan secara langsung dalam kehidupan sehari-hari. Selain menceritakan peristiwa yang disyukuri para partisipan juga diminta untuk menceritakan kendala-kendala yang dihadapi selama menerapkan bersyukur dalam kehidupan sehari-hari.

17 77 Sesi ketiga adalah pemutaran video. Video yang diputarkan bercerita mengenai seorang wanita dengan keterbatasan fisik (tidak memiliki tangan) tetap memiliki semangat dan tetap menjalankan kegiatan sehari-hari seperti orang yang memilki fisik yang normal. Wanita dalam video tersebut menjalani kehidupan dengan penuh rasa syukur menjalankan segala pekerjaan dan kegiatan dengan bahagia dan tanpa beban. Selama penayangan video para partisipan terlihat fokus memperhatikan jalan cerita dengan sesekali bergumam mesakke, luar biasa, mengagumi dan salut dengan wanita tersebut. Setelah selesai menyaksikan video tersebut partisipan diminta untuk menyampaikan pendapat dan makna yang dapat diambil dalam video tersebut. Setiap partisipan mengemukakan pendapat, pengalaman dan mengungkapkan rasa syukur atas seluruh nikmat yang diberikan Allah SWT. Sesi selanjutnya adalah sesi psikoedukasi mengenai syukur dengan hati dan lisan. Pelatih menjelaskan perwujudan rasa syukur secara hati dan lisan. Pelatih memberikan beberapa contoh beragam bentuk syukur yang ada disekeliling partisipan termasuk didalamnya bagaimana mensyukuri kondisi sakit yang dimiliki sebagai bentuk nikmat dari Allah. Selain itu, pelatih juga menunjukkan berbagai gambar tampilan kondisi-kondisi orang lainnya yang mengalami situasi lebih sulit dibandingkan dengan kondisi partisipan. Sesi terakhir adalah sesi penutupan, peneliti menutup pertemuan ketiga dengan kembali mengajak partisipan untuk mebiasakan diri bersyukur dalam beraktivitas sehari-hari. Peneliti kembali mengingatkan partisipan untuk hadir kembali pada petemuan ketiga pada hari Kamis, 26 November 2015, pukul 09.00

18 78 di rumah kepala dusun Plagrak Wukirsari Cangkringan. Peneliti menanyakan kesediaan partisipan untuk hadir pada perteman tersebut. Pertemuan kedua pelatihan kebersyukuran ditutup dengan sebelumnya sama-sama berdoa. c. Pertemuan ketiga (Kamis, 26 November 2015, Pukul WIB). Pertemuan ketiga dilaksanakan pada hari kamis 26 November 2015 pukul WIB di rumah kepala dusun Plagrak Wukirsari Cangkringan. Pertemuan ketiga dihadiri oleh 12 partisipan, 1 partisipan berhalangan hadir dikarenakan sakit, 1 orang psikolog (pelatih), 1 orang dokter, 2 orang pengamat dan peneliti. Pertemuan ketiga terdiri dari sesi pembukaan, edukasi tentang hipertensi, self presentation, refleksi diri, bersyukur dengan perbuatan, evaluasi pelatihan dan penutupan. Sesi pembukaan dibuka oleh peneliti dengan awalnya menanyakan keadaan para partisipan. Selanjutnya peneliti memperkenalkan dokter yang akan mengisi dan menjelaskan materi mengenai hipertensi. Sesi berikutnya yakni edukasi mengenai hipertensi dipandu oleh dokter. Tujuan dari sesi edukasi terhadap hipertensi bertujuan agar partisipan lebih memahami mengenai hipertensi baik pengertian, penyebab, gejala dan penanganan hipertensi. Seluruh partisipan memperhatikan dan mengikuti sesi ini dengan antusias. Narasumber memberikan kesempatan kepada partisipan untuk berinteraksi dan menanyakan hal-hal yang belum dipahami. Sesi selanjutnya yakni sesi refleksi diri. Sesi ini kembali dipandu oleh pelatih. Pelatih mengajak para partisipan untuk mengungkapkan pendapat masing-masing mengenai makna terhadap penyakit hipertensi yang dialaminya. Partisipan

19 79 menjelaskan dan menceritakan pengalaman syukur yang dirasakan selama menderita hipertensi. Setelah semua partisipan menjelaskan dan menceritakan pengalamannya, sesi ini diakhiri dengan memotivasi para partisipan untuk menjalankan perawatan penyakit hipertensi dengan baik dan benar sesuai anjuran dokter. Sesi ketiga adalah sesi kebersyukuran melalui perbuatan. Partisipan dijelaskan mengenai bersyukur melalui perbuatan oleh pelatih. Sesi kali ini juga dilengkapi dengan berbagai penjelasan bentuk syukur melalui perbuatan yakni dengan sujud syukur dan berbagi dalam bentuk saling mendoakan kebaikan. Pelatih bersama-sama dengan seluruh partisipan memperaktekan gerakan sujud syukur. Sesi ini dilanjutkan dengan memperaktekan syukur melalui anggota tubuh dengan cara berbagi dengan sesama, melalui saling mendoakan. Sebelumnya pelatih menjelaskan tentang manfaat berdoa. Seluruh partisipan diajak untuk duduk berpasangan saling berhadapan, secara bergantian saling mendoakan kebaikan. Pada bagian ini terlihat 4 partisipan meneteskan air mata, saat mendoakan pasangannya. Pelatih menanyakan dan meminta partisipan menceritakan pengalaman memperaktekan saling mendoakan kebaikan. Sesi ini berjalan dengan lancar, seluruh partisipan kooperatif dalam memperaktekan sesi ini. Sesi terakhir dalam pertemuan ketiga ini adalah evaluasi pelatihan. Pelatih menjelaskan secara singkat tiga pertemuan yang telah dijalankan bersama. Pelatih juga memberikan kesimpulan dari pelatihan keberyukuran ini. Pelatih juga

20 80 memberikan kesempatan kepada setiap partipan untuk menyampaikan pendapat selama menjalankan pelatihan kebersyukuran tersebut. Akhir sesi ketiga, peneliti menyampaikan informasi mengenai pascates dan tindak lanjut yang akan dilaksanakan dua minggu setelah pertemuan ketiga. Partisipan menyepakati bahwa setelah dua minggu pelatihan akan diadakan pertemuan guna melaksanakan tindak lanjut. Setelah disepakati bersama, peneliti menutup pertemuan ketiga dengan berdoa bersama. 3. Pelaksanaan Pascates Pascates dilaksanakan setelah pelatihan kebersyukuran berakhir. Diakhir pertemuan ketiga, peneliti meminta partisipan untuk kembali mengisi skala kepuasan hidup (SWLS) dan skala afeksi (PANAS). Peneliti juga melakukan tinjauan melalui wawancara mengenai manfaat dan evaluasi terhadap pelatihan kebersyukuran yang diikuti. 4. Pelaksanaan Tindak Lanjut Tindak lanjut dilaksanakan dua minggu setelah pelatihan kebersyukuran, yakni pada tanggal 10 Desember 2015 pukul WIB. Pelaksanaan tindak lanjut diadakan di rumah kepala dusun Plagrak, Wukirsari, Cangkringan. Tindak lanjut diikuti sebanyak 13 partisipan. Peneliti memberikan kembali skala kepuasan hidup (SWLS) dan skala afeksi (PANAS). Alat ukur yang digunakan tersebut, sama dengan alat ukur yang digunakan pada saat prates dan pascates. Selain itu peneliti mengajak para partisipan untuk kembali menceritakan pengalaman dan menanyakan perubahan selama dua minggu terakhir.

21 81 5. Pelaksanaan Pelatihan Kebersyukuran pada Kelompok Kontrol Pelaksanaan pelatihan bagi kelompok kontrol dilakukan setelah kelompok eksperimen selesai diberikan pelatihan dan proses tindak lanjut. Pelatihan yang diberikan kepada kelompok kontrol sama dengan pelatihan yang diberikan kepada kelompok eksperimen. Perlakuan maupun prosedur pemberian pelatihan kebersyukuran kelompok kontrol sama dengan kelompok eksperimen. Peneliti meminta kesediaan subjek terlebih dahulu dan kesepakatan waktu untuk dilakukan intervensi. C. Hasil Penelitian 1. Deskripsi Subjek Penelitian Subjek penelitian ini adalah individu yang menderita hipertensi, berjenis kelamin laki-laki atau perempuan, berusia tahun, beragama Islam, lama menderita penyakit hipertensi minimal 2 tahun. Subjek dalam penelitian ini berjumalah 23 orang. Subjek dibagi menjadi dua kelompok, yaitu 12 kelompok eksperimen dan 11 kelompok kontrol. Pada awalnya jumlah subjek pada kelompok eksperimen berjumlah 13 orang, namun 1 subjek dinyatakan gugur karena tidak mengikuti pertemuan ketiga dikarenakan sakit. Subjek penelitian tersebut telah diukur dan memiliki tingkat kesejahteraan subjektif dan berada pada kategori sedang, rendah dan tinggi. Berikut deskripsi subjek pada tabel berikut:

22 82 Tabel. 10. Deskripsi Subjek Penelitian Kelompok Subjek Usia JK Lama Menderita Hipertensi Pendidikan Terakhir Pekerjaan Kelompok Eksperimen Kelompok Kontrol Status Pernikahan SUK 48 P 5 Tahun SMP IRT Menikah SRS 47 P 6 Tahun SMA IRT Janda SUJ 58 P 4 Tahun SMP Petani Menikah NGA 46 P 4 Tahun SMA IRT Menikah SUM 43 P 3 Tahun SMA Wiraswasta Menikah TUM 54 P 3 Tahun SD Petani Janda MUJ 60 L 7 Tahun SMA Petani Menikah SUR 60 L 6 Tahun SMA Wiraswasta Menikah SAY 57 P 3 Tahun SMA IRT Menikah SRM 45 P 5 Tahun D3 IRT Menikah JUM 54 P 5 Tahun SMP Petani Menikah SRI 50 P 4 Tahun SMA IRT Janda NUA 45 P 8 Tahun SMA Guru Menikah ADS 60 P 10 Tahun SD Petani Menikah KAR 44 P 2 Tahun SMA IRT Menikah IYT 53 P 5 Tahun SMP Petani Menikah PYO 49 L 5 Tahun SMA Wiraswasta Menikah NOT 52 L 5 Tahun SMA Wiraswasta Menikah INN 58 P 5 Tahun SMP Petani Menikah HRD 40 L 3 Tahun SMA Swasta Menikah YAK 59 P 6 Tahun SMA IRT Menikah TKN 60 P 6 Tahun SMP Petani Menikah HRT 52 P 5 Tahun SMA IRT Menikah 2. Hasil Analisis Kuntitatif a. Deskripsi Data Penelitian Deskripsi penelitian yang diperoleh dari prates, pascates dan tindak lanjut dari skala kepuasan hidup (SWLS) dan skala afek positif dan afek negatif (PANAS) pada kelompok ekperimen dan kelompok kontrol. Deskripsi data diolah dengan menggunakan program SPSS 16.0 for windows tersaji dalam tabel berikut:

23 83 Tabel. 11. Deskripsi data penelitian Kepuasan hidup (SWLS) Kelompok Eksperimen Subjek JK Prates Pascates Tindak Lanjut Gained Score (Pra- Pasca) Gained Score (Pra- Tindak Lanjut) SUK P SRS P SUJ P NGA P SUM P TUM P MUJ L SUR L SAY P SRM P JUM P SRI P Kelompok eksperimen semula terdiri dari 13 subjek, namun sejalannya pelatihan 1 subjek dinyatakan gugur dikarenakan tidak hadir pada pertemuan ketiga. Dengan demikian subjek pada kelompok kontrol dalam penelitian kali ini berjumlah 12 subjek yang terdiri dari 10 subjek berjenis kelamin perempuan dan 2 subjek berjenis kelamin laki-laki. Berdasarkan tabel diatas, semua partisipan dalam penelitian ini mengalami peningkatan pada nilai kepuasan hidup. Peningkatan angka partisipan dari angka pada saat prates hingga tindak lanjut cukup beragam, antara lain terdapat 8 partisipan mengalami peningkatan >10

24 84 angka, 3 partisipan mengalami peningkatan >5 dan 1 partisipan mengalami peningkatan sebesar 10 angka. Tabel.12. Deskripsi data penelitian Skala Afek (PANAS) Kelompok Eksperimen Subjek JK Prates Pascates Tindak Lanjut Gained Score (Pra- Pasca) Gained Score (Pra- Tindak Lanjut) SUK P SRS P SUJ P NGA P SUM P TUM P MUJ L SUR L SAY P SRM P JUM P SRI P Pada tabel diatas, tampak bahwa seluruh partisipan kelompok eksperimen mengalami peningkatan nilai afeksi pada saat dilakukan pengukuran pada tindak lanjut. Terdapat 4 partisipan yang mengalami peningkatan >10 angka dan 5 peserta mengalami peningkatan >20 angka dan sebanyak 4 partisipan mengalami peningkatan > 30 angka. Namun berdasarkan tabel diatas, diketahui pada angka pascates dan tindak lanjut terdapat beberapa partisipan yang mengalami penurunan angka, yakni sejumlah 4 partisipan.

25 85 Tabel. 13. Deskripsi data penelitian Kepuasan hidup (SWLS) Kelompok Kontrol Subjek JK Prates Pascates Tindak Lanjut Gained Score (Pra- Pasca) Gained Score (Pra- Tindak Lanjut) NUA P ADS P KAR P IYT P PYO L NOT L INN P HRD L YAK P TKN P HRT P Pada tabel diatas diketahui bahwa kelompok kontrol yang berjumlah 11 orang, yang terdiri atas 3 orang laki-laki dan 8 orang perempuan. Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa terdapat perbedaan yang sangat jelas pada angka kepuasan hidup para partisipan. Angka yang didapatkan pada saat prates dengan angka tindak lanjut, diketahui terdapat 4 partisipan mengalami peningkatan angka afeksi dan 7 partisipan yang mengalami penurunan angka kepuasan hidup.

26 86 Tabel.14. Deskripsi data penelitian skala Afek (PANAS) Kelompok Kontrol Subjek JK Prates Pascates Tindak Lanjut Gained Score (Pra- Pasca) Gained Score (Pra- Tindak Lanjut) NUA P ADS P KAR P IYT P PYO L NOT L INN P HRD L YAK P TKN P HRT P Tabel diatas menjelaskan angka afeksi pada kelompok kontrol, terdapat 7 partisipan mengalami peningkatan angka afeksi pada saat tindak lanjut dan 2 partisipan mengalami penurunan angka afeksi. Tabel.15. Deskripsi Data Penelitian Kepuasan Hidup atau Satisfaction with Life Scale (SWLS) Klasifikasi Kelompok Pra-Pasca Pra-Tindak Lanjut Eksperimen Minimum 5 6 Maksimum Mean 11,00 12,08 SD 3,41 3,96 Kontrol Minimum -4-6 Maksimum 3 4 Mean -0,45-0,27 SD 2,06 3,22

27 87 Tabel deskripsi penelitian di atas menunjukkan bahwa ada perbedaan nilai mean antara pra-pasca kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Kelompok eksperimen memiliki nilai mean pra-pasca sebesar dan mengalami perubahan pada mean saat pra-tindak lanjut yaitu Hal ini menunjukkan ada peningkatan kepuasan hidup kelompok eksperimen dari pra-pasca dan dari pratindak lanjut. Pada kelompok kontrol nilai mean pada saat pra-pasca sebesar -0,45 kemudian pra-tindak lanjut mengalami perubahan menjadi -0,27. Perubahan yang terjadi pada kedua kelompok menunjukkan bahwa terjadi perubahan kepuasan hidup pada kedua kelompok. Walaupun pada kelompok kontrol mengalami peningkatan kepuasan hidup antara pra-pasca dan pra-tindak lanjut, maka tidak dapat disimpulkan bahwa kelompok kontrol lebih baik daripada kelompok eksperimen. Jika dilihat pada tabel di atas, angka mean pada kelompok eksperimen tetap berada pada angka positif, sedangkan pada kelompok angka pra-pasca dan tindak lanjut berada pada angka negatif. Tabel.16. Deskripsi Data Penelitian Afeksi (PANAS) Klasifikasi Kelompok Pra-Pasca Pra-Tindak Lanjut Eksperimen Minimum Maksimum Mean 21,33 24 SD 5,78 6,12 Kontrol Minimum -2-3 Maksimum 6 7 Mean 2,09 2,00 SD 2,50 3,19

28 88 Tabel deskripsi penelitian di atas menunjukkan bahwa ada perbedaan pada kedua kelompok saat pra-pasca maupun pra-tindak lanjut. Pada kelompok eksperimen, deskripsi data penelitian afeksi di atas menunjukkan adanya peningkatan angka pra-pasca dan pra-tindak lanjut. Pada saat pra-pasca diperoleh mean 21,33 sedangkan pra-tindak lanjut 24, terjadi peningkatan angka sebesar 2,67. Pada kelompok kontrol terjadi penurunanan angka sebesar 0.09 antara prapasca dan pra-tindak lanjut. Pada saat pra-pasca diperoleh hasil mean 2,09 dan pada saat pra-tindak lanjut 2,00. Berdasarkan hasil deskripsi penelitian afeksi dapat disimpulkan bahwa nilai afeksi kelompok eksperimen lebih baik daripada kelompok kontrol. b. Uji Normalitas pada Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah setiap variable terdistribusi secara normal. Distribusi normal memiliki arti bahwa subjek penelitian tergolong mewakili populasi yang ada. Sebaliknya apabila distribusi tersbut tidak normal, maka dapat disimpulkan bahwa subjek penelitian tidak mewakili keadaan populasi yang sebenarnya, sehingga hasilnya tidak dapat digeneralisasikan pada populasi tersebut (Hadi, 2000). Uji normalitas dilakukan pada variable skala kepuasan hidup (SWLS) dengan menggunakan teknik one sample kolmogrov-smirnov test pada program SPSS for Windows. Kaidah uji yang dilakukan adalah jika p> 0,05 maka variabelnya normal. Jika p<0,05 maka variable tidak normal.

29 89 Tabel. 17. Uji Normalitas Skala Kepuasan Hidup (SWLS) Kelompok Perlakuan P Keterangan Eksperimen dan Kontrol Prates 0,200; p>0,05 Normal Berdasarkan tabel diatas diketahui hasil sebaran skor kepuasan hidup penelitian ini mengikuti distribusi secara normal. Pada skala afek positif dan afek negatif (PANAS): Tabel.18. Uji Normalitas Skala Afek (PANAS) Kelompok Perlakuan P Keterangan Eksperimen dan Kontrol Prates 0,163; p>0,05 Normal Pada tabel diatas diketahui bahwa hasil sebaran skala afeksi (PANAS) bertistribusi normal. Kaidah uji yang dilakukan, jika p>0,05 maka variabel terdistribusi normal. c. Uji Homogenitas pada Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol Uji homogenitas dilakukan untuk menentukan apakah frekuensi atau proporsi antara variable dalam satu kelompok yang diujikan tidak berbeda secara signifikan. Kaidah uji yang digunakan, jika p>0,05 maka variansnya homogen. Jika p<0.05 maka varians tidak homogen. Uji homogenitas dilakukan dengan menggunakan teknik Homogenity of Variance One-Way Anova program SPSS 16.0 for windows. Berikut hasil uji homogenitas pada penelitian kali ini: Tabel.19. Uji Homogenitas data Penelitian Skala Kepuasan Hidup (SWLS) Kelompok Levene Statistic P Keterangan Prates Eksperimen dan Kontrol ,558; p>0,05 Homogen

30 90 Pada Tabel uji homogenitas pada skala kepuasan hidup (SWLS) menunjukkan nilai Levene Statistic 0,355 dengan p= 0,558 (p>0,05). Dengan demikian dapat diartikan bahwa tidak ada perbedaan varians data pada saat prates kelompok eksperimen dan kontrol pada subjek penelitian atau homogen. Berikut hasil uji homogenitas skala afek positif dan afek negatif kelompok eksperimen dan kelompok kontrol: Tabel.20. Uji Homogenitas Data Penelitian Skala Afek (PANAS) Kelompok Leven Statistic P Keterangan Prates Eksperimen dan Kontrol 1,920 0,180; P> 0,05 Homogen Pada tabel hasil uji homogenitas skala afek positif dan afek negatif (PANAS) menunjukkan nilai Levene Statistic dengan P = 0,180 (P>0.05). Dengan demikian, maka dapat dikatakan bahwa tidak ada perbedaan varians data pada saat prates kelompok eksperimen dan kontrol pada subjek penelitian d. Uji Hipotesa Hipotesis dalam penelitian ini adalah ada pengaruh pelatihan kebersyukuran untuk meningkatkan kesejahteraan subjektif penderita hipertensi. Para penderita hipertensi yang mendapatkan pelatihan kebersyukuran memiliki tingkat kesejahteraan subjektif lebih tinggi dibandingkan dengan penderita hipertensi yang tidak diberikan intervensi pelatihan kebersyukuran. Tabel.21. Data Perbandingan Hasil Uji Hipotesis Skala Kepuasan Hidup Perhitungan T Sig. (p) Kesimpulan Selisih skor Prates-pascates ,000 Signifikan Selisih skor Prates- Tindak ,000 Signifikan Lanjut

31 91 Pada tabel hasil uji hipotesis di atas, diketahui bahwa terdapat perbedaan kepuasan hidup yang sangat signifikan pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol pada saat sebelum dan setelah pelatihan kebersyukuran (t = 9.624; p = 0,000, p < 0,01). Selanjutnya, pada saat dilakukan tindak lanjut, terdapat perbedaan yang sangat signifikan antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol (t = 8.149; p = 0,000, dan p < 0,01). Hal tersebut dapat disimpulkan bahwa kelompok eksperimen memiliki perbedaan kepuasan hidup yang signifikan setelah diberikan pelatihan kebersyukuran. Dengan demikian pelatihan kebersyukuran berpengaruh terhadap peningkatan kepuasan hidup para penderita penyakit hipertensi. Berikut ini merupakan hasil uji perbedaan (Independen sampel t-test) selisih skor antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Tabel 22. Data Perbandingan Hasil Uji hipotesis Skala Afek (PANAS) Perhitungan t Sig. (p) Kesimpulan Selisih skor Prates-pascates ,000 Signifikan Selisih skor Prates- Tindak Lanjut ,000 Signifikan Hasil uji t-test pada perubahan nilai afeksi kelompok eksperimen dan kelompok kontrol pada prates dan pascates yakni t = , p= 0,000 (p<0,01). Hasil menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan skor afeksi pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol sebelum dan sesudah diberikan pelatihan kebersyukuran. Pada saat tindak lanjut terdapat perbedaan yang signifikan pula antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol (t = 1.303, p = 0,000, p < 0,01). Dengan demikian pelatihan kebersyukuran berpengaruh

32 92 signifikan pada skor afeksi pada subjek penelitian hingga masa tindak lanjut berkahir. 3. Hasil Analisis Kualitatif Analisis kualitatif dilakukan pada kelompok eksperimen berdasarkan hasil observasi dan wawancara selama subjek mengikuti pelatihan kebersyukuran. Tujuan dari analisis kualitatif adalah untuk mengetahui pengalaman dan perilaku peserta selama mengikuti terapi kelompok. Analisis kualitatif ini dilakukan pada seluruh partisipan kelompok eksperimen berikut rincian setiap partisipan: a. SUK, P, 48 Tahun, hipertensi selama 5 tahun Subjek SUK adalah seorang ibu rumah tangga berusia 48 tahun. SUK pertama diketahui mengalami tekanan darah tinggi pada saat pengungsian erupsi Merapi tahun Hal yang dirasakan SUK selama mengalami hipertensi yaitu sering mengalami pusing, pundak tegang, pegal-pegal, sehingga subjek sering merasa terganggu ketika gejala hipertensi mulai terasa. Subjek tidak dapat menyelesaikan tugas rumah, padahal seluruh pekerjaan rumah dan menjaga cucu ditangani subjek sendiri. Subjek merasa dirinya merupakan orang yang pendiam dan tertutup, sehingga sangat sulit untuk berbagi cerita dengan orang lain. Subjek menyimpan sendiri masalah yang dihadapinya, padahal subjek juga merasa masalah-masalah yang dipendamnya membuat tekanan darahnya menjadi tinggi dan membuat subjek mudah tersinggung. Subjek merasa dirinya mudah marah bila menghadapi anak-anak maupun suami yang tidak menuruti keinginan subjek. Subjek juga menambahkan bahwa tekanan darah tinggi subjek ini sering kambuh secara tiba-tiba.

33 93 Ketika ditawarkan untuk mengikuti pelatihan kebersyukuran, subjek bersedia untuk hadir. Subjek mengikuti 3 kali petemuan pelatihan. Subjek cukup kooperatif didalam mengikuti pelatihan. Subjek mengikuti setiap sesi dengan baik. Subjek memang cukup pendiam, subjek hanya berbicara dan menjawab bila ditanya oleh pelatih. Subjek juga terlihat memperhatikan pelatih yang menerangkan pelatihan maupun partisipan lainnya yang bertanya dan memberikan pendapat. Pada pertemuan kedua klien terlihat lebih menikmati setiap sesinya. Subjek menjelaskan bahwa dirinya menyadari bahwa banyak orang yang mengalami penyakit yang sama dengan subjek. Subjek juga menjelaskan bahwa banyak hal yang dapat dirinya syukuri, seperti anak-anaknya yang sehat dan subjek yang telah memiliki cucu. Subjek juga menjelaskan banyak belajar dan bertukar pengalaman dengan partisipan lainnya.pertemuan ketiga subjek menjelaskan bahwa dipertemuan ini subjek menjadi lebih memahami bagaimana mengelola kondisi hipertensi yang dimilikinya. Subjek juga menjelaskan bahwa sakit yang dialaminya kini dianggap sebagai bentuk nikmat yang diberikan Allah kepadanya. Pada saat tindak lanjut, subjek terlihat sedikit pucat, subjek menjelaskan bahwa dirinya 4 hari terakhir mengalami flu dan demam sehingga subjek merasa pusing dan tidak nyaman. Diakhir sesi subjek menjelaskan bahwa dirinya sangat bersyukur dan senang mendapatkan ilmu yang sangat banyak didalam pelatihan ini. Berdasarkan hasil skala kepuasan hidup (SWLS) dan afeksi (PANAS) yang telah diisi sebelum mengikuti pelatihan kebersyukuran, diketahui bahwa subjek memiliki nilai 11 berada pada kategori sangat rendah. Nilai kepuasan hidup setelah diberikan pelatihan kebersyukuran menjadi 22 dan pada saat tindak lanjut memiliki

34 94 nilai yang sama yakni 22. Sedangkan pada skala afeksi (PANAS), saat sebelum pelatihan nilai afeksi positif subjek 27 sedangkan nilai afeksi negatif 33, dengan demikian berarti nilai afek negatif klien lebih tinggi dibandingkan nilai afek positif. Pada saat setelah diberikan pelatihan kebersyukuran nilai afek positif subjek menjadi 37 dan afek negatif menjadi 21 yang berarti nilai afek positif lebih tinggi. Pada saat tindak lanjut niali afek positif subjek juga lebih tinggi dibandingkan afek negatif dengan nila afek positif 37 dan afek negatif 21. Hal ini menandakan bahwa terjadi perubahan kesejahteraan subjektif pada subjek setelah diberikan pelatihan kebersyukuran. Grafik.1. Nilai skala Kepuasan Hidup (SWLS) Subjek SUK Prates Pascates Tindak Lanjut

35 95 Grafik.2. Nilai Skala Afeksi (PANAS) Subjek SUK Prates Pascates Tindak Lanjut Afek Positif Afek Negatif b. SRS, P, 47 Tahun, hipertensi selama 6 tahun Subjek SRS berusia 47 tahun, bekerja sebagai ibu rumah tangga. Subjek merupakan janda, saat ini klien tinggal bersama anak-anaknya. Awal subjek mengetahui dirinya mengalami hipertensi adalah saat suaminya meninggal dunia, subjek yang dahulu mengikuti suami yang bertugas di Kalimantan berpindah ke Cangkringan. Subjek menjelaskan keluhan awal yang dirasakan adalah kepalanya sering pusing, pundak tegang, badan terasa pegal bahkan terkadang hingga mualmual. Subjek memeriksakan dirinya ke rumah sakit dan mengetahui dirinya mengalami hipertensi. Subjek kaget dan sangat takut, dirinya takut terkena stroke dan meninggal mendadak padahal anak terakhirnya masih ada yang bersekolah. Subjek sangat takut salah makan dan dapat mengakibatkan naiknya tekanan darahnya. Subjek juga merasa mudah lelah bila beraktivitas, padahal aktivitas yang dilakukannya merupakan aktivitas sehari-hari seperti biasa yakni membereskan rumah maupun memasak.

36 96 Selama pelatihan kebersyukuran berlangsung, subjek mengikuti sesi pelatihan dengan sangat antusias. Subjek memperhatikan penjelasan pelatih maupun partisipan lainnya. Subjek sangat kooperatif selama pelatihan. Subjek selalu memberikan umpan balik pada partisipan lainnya. Pelatihan kebersyukuran tersebut meningkatkan rasa syukur subjek dengan menyadari bahwa sangat banyak nikmat yang dimiliki olehnya dibandingkan orang-orang lainnya. Subjek merasa kondisinya lebih baik jika dibandingkan dengan kondisi partisipan laninya. Subjek juga menjelaskan bahwa dirinya jadi lebih memahami banyak hal kecil yang sering dilupakan untuk disyukuri, seperti kesehatan anak-anaknya, fisik yang sempurna ataupun nikmat tempat tinggal yang telah dimiliki subjek saat ini. Subjek menceritakan dirinya mendapatkan banyak manfaat dari pelatihan kebersyukuran ini. Subjek memahami lebih jauh lagi mengenai pengelolaan penyakit hipertensi, sehingga subjek masih dapat menikmati hidupnya sama seperti orang lain yang tidak mengalami hipertensi. Subjek juga menceritakan bahwa anaknya memujinya karena akhir-akhir ini menjadi lebih ceria dan sering berpenampilan rapi saat keluar rumah. subjek juga merasa senang karena mengetahui tekanan darahnya yang turun. Berdasarkan hasil skala kepuasan hidup (SWLS) dan skala afeksi (PANAS) yang telah diisi sebelum mengikuti pelatihan kebersyukuran, diketahui bahwa subjek memiliki nilai kepausan hidup sebesar 15 (rendah). Nilai kepuasan hidup setelah diberikan pelatihan kebseryukuran naik menjadi 24 dan pada saat tindak lanjut menjadi 26. Sedangkan pada skala afeksi (PANAS), saat sebelum pelatihan mendapatkan nilai afek positif < afek negatif, 27<31. Pada saat setelah mengikuti

37 97 pelatihan kebersyukuran nilai afek positif > afek negatif, 32 > 21 dan pada saat tindak lanjut nilai afek positif > afek negatif yakni 34>23. Hal ini menandakan bahwa terjadi perubahan kesejahteraan subjektif pada subjek setelah diberikan pelatihan kebersyukuran. Grafik.3. Nilai Kesejahteraan Subjektif Subjek SRS Prates Pascates Tindak Lanjut Grafik.4. Nilai Skala Afeksi (PANAS) subjek SRS Prates Pascates Tindak Lanjut Afek Positif Afek Negatif

38 98 c. SUJ, P, 58 Tahun, hipertensi selama 4 tahun. Subjek bekerja sebagai petani, dengan kegiatan sehari-hari mengurusi sawah dan rumah. Hal yang dirasakan subjek selama mengalami hipertensi yaitu sering mengalami pegel-pegel dipunggung, mudah terpancing emosi, mudah panik dan cepat merasakan kelelahan. Subjek juga menjelaskan bahwa dirinya diharuskan meminum obat setiap harinya. Subjek menjelaskan bahwa dirinya merasakan bahwa dirinya tidak dapat mengurusi sawahnya dengan maksimal. Subjek merasa setelah menderita hipertensi dirinya mudah lelah, sehingga pekerjaannya memakan waktu lebih lama padahal hasil tani merupakan pemasukan utama di keluarganya. Diakui subjek terkadang yang menyulut emosi subjek adalah kanakalan cucu-cucu subjek. Cucu subjek sering berkelahi dan membuat keributan disaat subjek ingin istirahat. Halhal seperti inilah yang sering membuat tekanan darah subjek semakin meningkat. Saat pelatihan berlangsung subjek cukup kooperatif. Subjek mengikuti setiap sesi dengan cukup antusias, walupun sesekali subjek terlihat mengajak partisipan yang duduk di sampingnya mengobrol. Subjek memberikan umpan balik saat ditanya oleh pelatih. Saat tugas menceritakan rasa syukur pada pertemuan kedua, subjek menceritakan dirinya yang terjatuh selama tiga hari kemarin kepalanya sakit. Subjek menceritakan bahwa dirinya sangat bersyukur dengan sakit yang dialaminya, subjek menjelaskan bahwa dirinya dapat beristirahat dari pekerjaannya di sawah maupun beristirahat dari rutinitasnya membereskan rumah. Subjek juga merasa bersyukur dan senang karena sakit tersbut anaknya datang menjenguknya.

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. Variabel dalam penelitian ini adalah: 1. Variabel Bebas : Terapi Kebermaknaan Hidup

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. Variabel dalam penelitian ini adalah: 1. Variabel Bebas : Terapi Kebermaknaan Hidup 59 BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Penelitian Variabel dalam penelitian ini adalah: 1. Variabel Bebas : Terapi Kebermaknaan Hidup 2. Variabel Tergantung : Kesejahteraan subjektif B.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. perilakuan religius terhadap kesejahteraan subjektif penderita gagal ginjal kronis

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. perilakuan religius terhadap kesejahteraan subjektif penderita gagal ginjal kronis BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Penelitian Terdapat dua variabel dalam penelitian tentang pengaruh terapi kognitif perilakuan religius terhadap kesejahteraan subjektif penderita gagal

Lebih terperinci

BAB III. Metode Penelitian. A. Identifikasi Variabel Penelitian. B. Defenisi Operasional Variabel Penelitian

BAB III. Metode Penelitian. A. Identifikasi Variabel Penelitian. B. Defenisi Operasional Variabel Penelitian BAB III Metode Penelitian A. Identifikasi Variabel Penelitian 1. Variabel bebas : Pelatihan shalat khusyuk 2. Variabel tergantung : Kecemasan B. Defenisi Operasional Variabel Penelitian Defenisi operasional

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. Variabel dalam penelitian ini adalah :

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. Variabel dalam penelitian ini adalah : BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Penelitian Variabel dalam penelitian ini adalah : 1. Variabel tergantung (dependent variable/ effectual variable) : kualitas hidup 2. Variabel bebas (independent

Lebih terperinci

BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN. A. Orientasi Kancah dan Persiapan Penelitian. jalan yang banyak dikunjungi oleh customer dan menjadi produk

BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN. A. Orientasi Kancah dan Persiapan Penelitian. jalan yang banyak dikunjungi oleh customer dan menjadi produk BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN A. Orientasi Kancah dan Persiapan Penelitian 1. Orientasi Kancah Rumah sakit PKU Muhammadiyah Yogyakarta Unit 1 adalah salah satu rumah sakit swasta di Yogyakarta,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dengan pimpinan Ibu kepala sekolah Drs. Kriswinarti. Subyek penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dengan pimpinan Ibu kepala sekolah Drs. Kriswinarti. Subyek penelitian BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Depskripsi Subjek Penelitian Peneliti memilih tempat untuk penelitian di SMA Kristen 1 Salatiga, sekolah ini beralamatkan di kota Salatiga Jln. Osamaliki no.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. B. Definisi operasional

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. B. Definisi operasional BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Penelitian Variabel Tergantung Variabel Bebas : Kohesivitas kelompok : Konseling Kelompok B. Definisi operasional 1. Kohesivitas Kelompok Kohesivitas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. Adapun variabel-variabel dalam penelitian ini adalah:

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. Adapun variabel-variabel dalam penelitian ini adalah: BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Penelitian Adapun variabel-variabel dalam penelitian ini adalah: 1. Variabel tergantung (dependent) : Kecemasan ibu hamil hipertensi 2. Variabel bebas

Lebih terperinci

BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN. A. Orientasi Kancah dan Persiapan. diri dengan kualitas hidup pada penderita penyakit kanker.

BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN. A. Orientasi Kancah dan Persiapan. diri dengan kualitas hidup pada penderita penyakit kanker. BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN A. Orientasi Kancah dan Persiapan 1. Orientasi Kancah Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara efikasi diri dengan kualitas hidup pada penderita

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Subjek Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanaan di SMP Negeri 2 Ambarawa Kabupaten Semarang. Lokasi penelitian tersebut berada di Jl.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. yang terletak di Kabupaten Sleman. SMA ini beralamat di Jalan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. yang terletak di Kabupaten Sleman. SMA ini beralamat di Jalan BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. HASIL PENELITIAN 1. Deskripsi Tempat Penelitian a. Data Lokasi Penelitian SMA Kolombo merupakan salah satu sekolah menengah atas swasta yang terletak di Kabupaten

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. rancangan penelitian yang digunakan adalah pretest-posttest control group design

BAB III METODE PENELITIAN. rancangan penelitian yang digunakan adalah pretest-posttest control group design 47 BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuasi-eksperimen dengan model rancangan penelitian yang digunakan adalah pretest-posttest control group design (Neuman,

Lebih terperinci

EFEKTIVITAS PELATIHAN KEBERSYUKURAN UNTUK MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN SUBJEKTIF PADA PENDERITA HIPERTENSI

EFEKTIVITAS PELATIHAN KEBERSYUKURAN UNTUK MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN SUBJEKTIF PADA PENDERITA HIPERTENSI EFEKTIVITAS PELATIHAN KEBERSYUKURAN UNTUK MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN SUBJEKTIF PADA PENDERITA HIPERTENSI THE EFFECTIVENESS OF GRATITUDE TRAINING TO INCREASE SUBJECTIVE WELL- BEING AMONG HYPERTENSIVE PATIENTS

Lebih terperinci

MODUL TERAPI RELAKSASI ZIKIR UNTUK MENURUNKAN TINGKAT KECEMASAN PADA PENDERITA GAGAL GINJAL. Disusun Oleh : Anggi Permana

MODUL TERAPI RELAKSASI ZIKIR UNTUK MENURUNKAN TINGKAT KECEMASAN PADA PENDERITA GAGAL GINJAL. Disusun Oleh : Anggi Permana 122 MODUL TERAPI RELAKSASI ZIKIR UNTUK MENURUNKAN TINGKAT KECEMASAN PADA PENDERITA GAGAL GINJAL Disusun Oleh : Anggi Permana 14320102 123 PENDAHULUAN Manual ini berisikan sebuah panduan terapi yang dirancang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. memiliki anak dengan riwayat gangguan skizofrenia

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. memiliki anak dengan riwayat gangguan skizofrenia 61 BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Penelitian Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah variabel bebas dan terikat, meliputi : 1. Variabel bebas : pelatihan regulasi emosi

Lebih terperinci

BLUEPRINT SKALA KECEMASAN TMAS

BLUEPRINT SKALA KECEMASAN TMAS BLUEPRINT SKALA KECEMASAN TMAS Aspek Favorable Unfavorable Fisiologis 2. Saya terganggu oleh serangan mual 8. Saya sering melihat tangan saya gemetar ketika saya mencoba untuk melakukan sesuatu 10. Saya

Lebih terperinci

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Persiapan Penelitian Sebelum melaksanakan penelitian pada tanggal 3 Maret 2012 penulis terlebih dahulu meminta surat ijin penelitian dari Fakultas Keguruan dan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Subjek Penelitian Subjek penelitian adalah siswa kelas VII G dan VII C SMP Negeri 9 Salatiga yang memiliki keterampilan sosial rendah yang masing-masing berjumlah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel-variabel Penelitian. 1. Variabel tergantung : Stres kerja

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel-variabel Penelitian. 1. Variabel tergantung : Stres kerja 48 BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel-variabel Penelitian 1. Variabel tergantung : Stres kerja 2. Variabel bebas : Pelatihan kebersyukuran B. Definisi Operasional Variabel Penelitian 1.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Subjek Penelitian Subjek yang diambil adalah peserta didik kelas XI PM 2 SMK Negeri 1 Salatiga tahun pelajaran 2015/2016. Dalam penelitian ini subjek

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dilaksanakan pada tanggal 30 Mei 2013.kepada anak anak di Panti Asuhan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dilaksanakan pada tanggal 30 Mei 2013.kepada anak anak di Panti Asuhan BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Persiapan Penelitian Pada tanggal 29 Mei 2013 penulis meminta ijin kepada ketua Panti Asuhan AL-ITTIHAD Semowo untuk mengadakan penilitian di Panti Asuhan AL-ITTIHAD

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Mahasiswa (UKM) di universitas X. UKM ini berdiri sejak tahun UKM

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Mahasiswa (UKM) di universitas X. UKM ini berdiri sejak tahun UKM 59 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Orientasi Kancah dan Persiapan 1. Orientasi kancah penelitian Subjek dalam penelitian ini berjumlah 10 orang. Sebagian besar dari subjek, yaitu 7 dari 10 orang,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. B. Definisi Operasional Variabel

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. B. Definisi Operasional Variabel BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Variabel tergantung Variabel bebas : caregiver burden : supportive group therapy B. Definisi Operasional Variabel Berikut adalah definisi dari masing-masing

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Sidorejo Lor 2 dan SD Negeri Sidorejo Lor 6. Kelas yang digunakan untuk penelitian yaitu

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Subjek Penelitian Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP Negeri 7 Salatiga yang berjumlah 52 siswa dengan terdiri dari dua kelompok, yaitu

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1. Gambaran Sekolah Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Kopeng 03 Kecamatan Getasan Kabupaten Semarang. SD Negeri Kopeng 03 terletak

Lebih terperinci

BAB IV PERSIAPAAN DAN PELAKSANAAN PENELITIAN. A. Orientasi Kancah dan Persiapan

BAB IV PERSIAPAAN DAN PELAKSANAAN PENELITIAN. A. Orientasi Kancah dan Persiapan BAB IV PERSIAPAAN DAN PELAKSANAAN PENELITIAN A. Orientasi Kancah dan Persiapan 1. Orientasi kancah Penelitian ini dilakukan di BPS (bidan praktik swasta) milik bidan W yang terletak di Nusawungu, Cilacap,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Penelitian. B. Definisi Operasional Variabel Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Penelitian. B. Definisi Operasional Variabel Penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Penelitian 1. Variabel tergantung: Komitmen Organisasi 2. Variabel bebas: Komunikasi Interpersonal B. Definisi Operasional Variabel Penelitian 1. Komitmen organisasi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. kepada Kepala Sekolah SMP Negeri 8 Salatiga. Sebelumnya penulis telah

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. kepada Kepala Sekolah SMP Negeri 8 Salatiga. Sebelumnya penulis telah BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Izin Penelitian Pada tanggal 11 September 2011 penulis meminta surat permohonan izin penelitian dari Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan yang ditujukan

Lebih terperinci

FORMULIR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN PENELITIAN HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA TERHADAP STRES PADA PASIEN STROKE DI POLIKLINIK RSUD.

FORMULIR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN PENELITIAN HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA TERHADAP STRES PADA PASIEN STROKE DI POLIKLINIK RSUD. 59 Lampiran 1 FORMULIR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN PENELITIAN HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA TERHADAP STRES PADA PASIEN STROKE DI POLIKLINIK RSUD. Dr. PIRNGADI MEDAN Oleh: Miftahus Sa adah Saya adalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. 1. Variabel tergantung : Kecemasan menghadapi persalinan pertama

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. 1. Variabel tergantung : Kecemasan menghadapi persalinan pertama BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Penelitian 1. Variabel tergantung : Kecemasan menghadapi persalinan pertama 2. Variabel bebas : Terapi Tadabbur Al-quran B. Definisi Operasional 1. Kecemasan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 2012/2013. SMP Negeri 3 Kaloran terletak 6 KM dari pusat

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 2012/2013. SMP Negeri 3 Kaloran terletak 6 KM dari pusat BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Diskripsi Data 4.1.1.1 Objek Dan Subjek Penelitian Penelitian dilaksanakan pada semester 2 tahun pelajaran 2012/2013. SMP Negeri 3 Kaloran

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Subjek Penelitian Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIIIA dan VIIIB di SMP Muhammadiyah Salatiga tahun ajaran 2013/2014. Kelas VIIIA sebagai kelas

Lebih terperinci

MATERI DAN PROSEDUR. Pertemuan I : Pre-Session

MATERI DAN PROSEDUR. Pertemuan I : Pre-Session MATERI DAN PROSEDUR Pertemuan I : Pre-Session 1. Sesi 1 : Penjelasan tentang program intervensi Tujuan : - Membuat partisipan paham tentang terapi yang akan dilakukan - Memunculkan motivasi pada diri partisipan

Lebih terperinci

BAB IV PENYAJIAN DATA DAN ANALISIS DATA

BAB IV PENYAJIAN DATA DAN ANALISIS DATA BAB IV PENYAJIAN DATA DAN ANALISIS DATA A. Deskripsi Lokasi Penelitian 1. Sejarah Singkat Berdirinya MTsN Anjir Muara km. 20 Madrasah Tsanawiyah Negeri Anjir Muara Km. 20 terletak di jalan Trans Kalimantan

Lebih terperinci

BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN

BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN 4.1. Persiapan Penelitian Persiapan awal yang dilakukan oleh penulis adalah meminta izin kepada kepala sekolah SMA Kristen 1 Salatiga secara informal untuk mengadakan

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 Instrumen Penelitian

LAMPIRAN 1 Instrumen Penelitian LAMPIRAN 1 Instrumen Penelitian 84 85 Lampiran 1a LEMBAR OBSERVASI 1. Kode : 2. Diagnosa Medis : 3. Derajat Gagal Jantung Kongestif : 4. Riwayat Hipertensi : Ada Tidak Ada 5. Lama Rawatan : Hari/Bulan

Lebih terperinci

BAB IV PENYAJIAN DATA DAN ANALISIS

BAB IV PENYAJIAN DATA DAN ANALISIS BAB IV PENYAJIAN DATA DAN ANALISIS A. Deskripsi Lokasi Penelitian 1. Sejarah Singkat Berdirinya MTsN Banjar Selatan 01 Banjarmasin MTsN Banjar Selatan Kota Banjarmasin adalah merupakan salah satu lembaga

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dtujukan kepada Kepala Sekolah SMP N 2 Pabelan. Sebelumnya, penulis telah meminta izin

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dtujukan kepada Kepala Sekolah SMP N 2 Pabelan. Sebelumnya, penulis telah meminta izin BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Izin Penelitian Mengurus izin penelitian pada tanggal 9 Mei 2014, penulis memiinta surat permohonan izin penelitian dari Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Lebih terperinci

JADWAL KEGIATAN. No. Kegiatan Oktober November Desember Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus 1

JADWAL KEGIATAN. No. Kegiatan Oktober November Desember Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus 1 Lampiran 1 JADWAL KEGIATAN No. Kegiatan Oktober November Desember Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus 1 Persiapan Proposal 2 Ujian Proposal 3 Revisi Proposal 4 Ijin Penelitian 5 Pengambilan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB I HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Penelitian 4.1.1 Perijinan Penelitian Langkah yang harus ditempuh penulis sebelum melakukan penelitian adalah melakukan izin pra penelitian dengan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Subyek penelitian ini adalah 12 siswa yang hasil pre-testnya

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Subyek penelitian ini adalah 12 siswa yang hasil pre-testnya BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Subyek Penelitian Subyek penelitian ini adalah 12 siswa yang hasil pre-testnya menunjukkan percaya diri siswa yang rendah. Dari 12 siswa dibagi menjadi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Gambaran Umum Tempat Penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Gambaran Umum Tempat Penelitian BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Gambaran Umum Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di Padukuhan Kasihan, Tamantirto, Kasihan, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Desa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. perencanaan dan pelaksanaan penelitian sesuai metode penelitian. Metode

BAB III METODE PENELITIAN. perencanaan dan pelaksanaan penelitian sesuai metode penelitian. Metode BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain penelitian merupakan proses yang diperlukan dalam perencanaan dan pelaksanaan penelitian sesuai metode penelitian. Metode yang digunakan dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Subyek Penelitian Subyek penelitian yang diambil adalah siswa kelas XII-BB SMKN 1 Bancak tahun pelajaran 2016/2017, penulis melakukan penelitian di

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. kemampuan pemahaman matematik siswa dan data hasil skala sikap.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. kemampuan pemahaman matematik siswa dan data hasil skala sikap. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil dan Temuan Penelitian Data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah data nilai tes kemampuan pemahaman matematik siswa dan data hasil skala sikap. Selanjutnya,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Pelaksanaan Penelitian Penelitian dilaksanakan pada tanggal 20 Februari 2017 hingga 5 Maret 2017 di Panti Wreda Pengayoman Semarang. Adapun rincian pelaksanaan

Lebih terperinci

Edukasi Kesehatan Mental Intensif 15. Lampiran A. Informed consent (Persetujuan dalam keadaan sadar) yang digunakan dalam studi ini

Edukasi Kesehatan Mental Intensif 15. Lampiran A. Informed consent (Persetujuan dalam keadaan sadar) yang digunakan dalam studi ini Edukasi Kesehatan Mental Intensif 15 Lampiran A. Informed consent (Persetujuan dalam keadaan sadar) yang digunakan dalam studi ini PERSETUJUAN DALAM KEADAAN SADAR UNTUK BERPARTISIPASI SEBAGAI SUBJEK RISET

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. tentang penerapan model pembelajaran inquiry training pada materi gerak lurus,

BAB IV HASIL PENELITIAN. tentang penerapan model pembelajaran inquiry training pada materi gerak lurus, 83 BAB IV HASIL PENELITIAN Pada bab ini diuraikan hasil-hasil penelitian beserta pembahasannya tentang penerapan model pembelajaran inquiry training pada materi gerak lurus, yang meliputi data (1) hasil

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pada metodologi penelitian ini akan menguraikan tentang metode penelitian, desain penelitian, prosedur penelitian, paradigma penelitian, populasi dan sampel, teknik pengumpulan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Hasil Penelitian 1. Paparan Data Pra Tindakan Pada tanggal 14 November 2016, peneliti berkunjung ke MI Sunan Ampel Bono Boyolangu Tulungagung. Peneliti

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan diuraikan hasil penelitian sesuai dengan data yang diperoleh. Pembahasan diawali dengan memberikan gambaran umum subjek penelitian, pelaksanaan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dengan rancangan penelitian cross sectional untuk menentukan

BAB III METODE PENELITIAN. dengan rancangan penelitian cross sectional untuk menentukan 36 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi noneksperimental dengan rancangan penelitian cross sectional untuk menentukan hubungan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian Dalam penelitian ini, subjek penelitiannya adalah 48 siswa kelas 2 SD Sidorejo Lor 1 Salatiga yang dibagi menjadi 2 kelas paralel.

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMA Theresiana Salatiga, dengan mengambil subjek penelitian di kelas XI. Diperoleh subjek penelitian sebanyak

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 45 BAB III METODE PENELITIAN 1.1. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian analitik kuantitatif dengan tipe pendekatan model quasi eksperimental yaitu penelitian

Lebih terperinci

BAB IV PELAKSANAAN, HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV PELAKSANAAN, HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV PELAKSANAAN, HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4. 1. Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD pararel yaitu SD N 01 Maduretno semester II Kecamatan Kalikajar Kabupaten Wonosobo

Lebih terperinci

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL A. Persiapan Kegiatan PPL Pelaksanaan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) dimulai sejak tanggal 10 Agustus 2015 sampai dengan penarikan pada tanggal 12 September

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. yakni angkanya dapat berbeda-beda dari satu objek ke objek yang lain.

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. yakni angkanya dapat berbeda-beda dari satu objek ke objek yang lain. BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Penelitian Menurut Azwar (2013), variabel adalah simbol yang nilainya dapat bervariasi, yakni angkanya dapat berbeda-beda dari satu objek ke objek yang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian dilakukan di SD N Salaman 1 yang terletak di dusun Kauman desa Salaman, Kecamatan Salaman, Kabupaten Magelang. SD N

Lebih terperinci

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL A. PERSIAPAN Kegiatan PPL dilaksanakan kurang lebih selama satu bulan, dimana mahasiswa PPL harus benar-benar mempersiapkan diri baik mental maupun fisik.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Subyek Penelitian Subyek penelitian yang diambil adalah siswa kelas X-BB di SMK Islam Sudirman 1 Ambarawa tahun pelajaran 2011/2012, penulis melakukan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Penelitian 4.1.1 Gambaran Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SDN Mangunsari 04 dan 07 yang terletak di Jalan Tentara Pelajar No. 7,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 4.1 Deskripsi Subjek dan Pelaksanaan Penelitian Gambaran Umum Subjek penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 4.1 Deskripsi Subjek dan Pelaksanaan Penelitian Gambaran Umum Subjek penelitian 48 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Subjek dan Pelaksanaan Penelitian 4.1.1 Gambaran Umum Subjek penelitian Subjek penelitian ini adalah siswa kelas V SD Negeri Sawit dan siswa kelas

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. siswa kelas X-4 SMA ARJUNA Bandar Lampung semester ganjil tahun pelajaran

III. METODE PENELITIAN. siswa kelas X-4 SMA ARJUNA Bandar Lampung semester ganjil tahun pelajaran III. METODE PENELITIAN A. Setting Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan pada siswa kelas X-4 SMA ARJUNA Bandar Lampung semester ganjil tahun pelajaran 2010/2011.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 67 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Deskripsi Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 2 Tuntang, Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang yang beralamat

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 56 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Deskripsi Kegiatan Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMP PGRI 11 Palembang dimulai dari tanggal 10 Agustus 2015 s/d 1 Oktober 2015. Kegiatan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Bergas Kecamatan Bergas Kabupaten Semarang yang berlokasi di Desa Karangjati. Kelas

Lebih terperinci

BAB IV ORIENTASI KANCAH DAN HASIL PENELITIAN. A. Orientasi Kancah dan Persiapan. sekolah negeri milik pemerintah setingkat menengah atas dengan visi

BAB IV ORIENTASI KANCAH DAN HASIL PENELITIAN. A. Orientasi Kancah dan Persiapan. sekolah negeri milik pemerintah setingkat menengah atas dengan visi 33 BAB IV ORIENTASI KANCAH DAN HASIL PENELITIAN A. Orientasi Kancah dan Persiapan 1. Orientasi Kancah Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 1 Sedayu. Sekolah ini terletak di Argomulyo Sedayu Kabupaten

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian 4.1.1. Gambaran Subyek Penelitian Penelitian adalah jenis penelitian quasi eksperimen atau eksperimen semu dimana ada dua kelompok yang dijadikan

Lebih terperinci

Lampiran 1 INSTRUMEN PENELITIAN I. Kuesioner Data Demografi Universitas Sumatera Utara

Lampiran 1 INSTRUMEN PENELITIAN I. Kuesioner Data Demografi Universitas Sumatera Utara 59 Lampiran 1 INSTRUMEN PENELITIAN Pengaruh Terapi Sinema Terhadap Kecemasan Praoperatif pada Anak Usia Sekolah (6-12 tahun) di RSUP. H. Adam Malik Medan Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Subjek Penelitian ini dilakukan di SMP N 3 Pabelan. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIIA dan VIIB. Kelas VIIA sebagai kelas eksperimen dan kelas

Lebih terperinci

FORMULIR PERMOHONAN PENELITIAN HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN KEJADIAN HIPERTENSI PADA LANSIA DI BLUD PUSKESMAS KECAMATAN KEBON JERUK JAKARTA BARAT

FORMULIR PERMOHONAN PENELITIAN HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN KEJADIAN HIPERTENSI PADA LANSIA DI BLUD PUSKESMAS KECAMATAN KEBON JERUK JAKARTA BARAT FORMULIR PERMOHONAN PENELITIAN HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN KEJADIAN HIPERTENSI PADA LANSIA DI BLUD PUSKESMAS KECAMATAN KEBON JERUK JAKARTA BARAT OLEH: SABRINA ADELINA ENGELINE NIM: 2014.33.075 Saya

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. No Rombel Jumlah siswa Persentase 1 Kelas IVa 33 50% 2 Kelas IVb 33 50% Jumlah %

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. No Rombel Jumlah siswa Persentase 1 Kelas IVa 33 50% 2 Kelas IVb 33 50% Jumlah % 46 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Todanan 01 Blora yang menjadi subjek penelitian ini adalah 1 SD paralel. Terdapat

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. kedua kelompok dapat dilihat dari umur dan kategori skor skala konsep diri yang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. kedua kelompok dapat dilihat dari umur dan kategori skor skala konsep diri yang BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Subyek Penelitian Subjek penelitian ini adalah 10 siswa yang hasil pre-testnya menunjukkan konsep diri siswa yang negatif. Dari 10 siswa dibagi mejadi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. pengumpulan data penelitian, hasil analisis data dan pembahasannya. Dari uraian

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. pengumpulan data penelitian, hasil analisis data dan pembahasannya. Dari uraian BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Bab ini menguraikan tentang pelaksanaan kegiatan penelitian, pengumpulan data penelitian, hasil analisis data dan pembahasannya. Dari uraian tersebut, akan menjawab perumusan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Subyek Penelitian Subyek penelitian dalam penelitian ini adalah siswa kelas X Tehnik Mesin SMK Saraswati Salatiga yang berjumlah 36 siswa. Populasi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilakukan di SMA Muhammadiyah 2 Palembang tahun

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilakukan di SMA Muhammadiyah 2 Palembang tahun BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Penelitian ini dilakukan di SMA Muhammadiyah 2 Palembang tahun ajaran 2015/2016 pada tanggal 10 Agustus 2015 sampai 05 September 2015 dengan materi Sistem

Lebih terperinci

MODUL PSIKOEDUKASI MENINGKATKAN REGULASI EMOSI PADA ANAK MENTAL RETARDASI. : Menjalin rapport dengan anak serta membuat peraturan-peraturan dengan

MODUL PSIKOEDUKASI MENINGKATKAN REGULASI EMOSI PADA ANAK MENTAL RETARDASI. : Menjalin rapport dengan anak serta membuat peraturan-peraturan dengan LAMPIRAN 1. Informed Consent 152 153 154 LAMPIRAN 2. Modul Psikoedukasi 155 MODUL PSIKOEDUKASI MENINGKATKAN REGULASI EMOSI PADA ANAK MENTAL RETARDASI Sesi 1 Tema Tujuan : ice breaking : Menjalin rapport

Lebih terperinci

BAB III TINJAUAN KASUS

BAB III TINJAUAN KASUS BAB III TINJAUAN KASUS A. Pengkajian 1. Data Fokus Pengkajian dilakukan pada tanggal 10 Juni 2011 jam 16.00 WIB pada keluarga Tn.L (60th). Tn.L merupakan kepala keluarga dari Ny. N (51th) dan kedua anaknya

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bagian ini menyajikan tentang hasil penelitian dan pembahasannya. Adapun hasil penelitian ini dijabarkan dalam pelaksanaan tindakan. 4.1 Pelaksanaan Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. metode eksperimen kuasi dengan pendekatan kualitatif dan kuantitatif. Pendekatan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. metode eksperimen kuasi dengan pendekatan kualitatif dan kuantitatif. Pendekatan 45 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian yang dilakukan ini adalah penelitian dengan menggunakan metode eksperimen kuasi dengan pendekatan kualitatif dan kuantitatif. Pendekatan

Lebih terperinci

SKALA PENGALAMAN HIDUP

SKALA PENGALAMAN HIDUP LAMPIRAN 78 79 Lampiran 1. Skala Uji Coba SKALA PENGALAMAN HIDUP PROGRAM STUDI PSIKOLOGI FAKULTAS PSIKOLOGI DAN ILMU SOSIAL BUDAYA UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA YOGYAKARTA 2015 80 PENGANTAR Assalamu alaikum

Lebih terperinci

BAB 4 PEMBAHASAN. Pengambilan data lapangan terhadap perawat yang bekerja di shift malam

BAB 4 PEMBAHASAN. Pengambilan data lapangan terhadap perawat yang bekerja di shift malam BAB 4 PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Data Responden Pengambilan data lapangan terhadap perawat yang bekerja di shift malam dilakukan pada periode 10 Juli 16 Juli 2012. Hasilnya adalah 99 orang responden dengan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 30 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian Subjek penelitian ini adalah 51 siswa kelas 3 SD Negeri Getasan yang terbagi menjadi 2 kelas yaitu kelas 3a dan 3b. Kelas kontrol

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN Dalam bab metodologi penelitian, akan dibahas mengenai variabel penelitian, masalah penelitian, subjek penelitian, metode pengambilan data, alat ukur yang digunakan, prosedur

Lebih terperinci

NO. Hal yang diungkap Daftar Pertanyaan

NO. Hal yang diungkap Daftar Pertanyaan 179 LAMPIRAN 180 181 A. Pedoman Wawancara NO. Hal yang diungkap Daftar Pertanyaan 1. Perkenalan dan Rapport 2. Riwayat Penyakit 3. Dampak penyakit terhadap kehidupan secara keseluruhan 4. Aspek Tujuan

Lebih terperinci

BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN. A. Orientasi Kancah dan Persiapan. Yogyakarta angkatan 2015 yang berjenis kelamin laki-laki dan

BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN. A. Orientasi Kancah dan Persiapan. Yogyakarta angkatan 2015 yang berjenis kelamin laki-laki dan 34 BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN A. Orientasi Kancah dan Persiapan 1. Orientasi Kancah Penelitian ini dilakukan untuk menganalisa hubungan antara konformitas pada produk dan perilaku konsumtif

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi noneksperimental

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi noneksperimental BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi noneksperimental dengan rancangan penelitian cross sectional study. Dalam arti kata luas,

Lebih terperinci

BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN. A. Orientasi Kancah dan Persiapan Penelitian

BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN. A. Orientasi Kancah dan Persiapan Penelitian 37 BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN A. Orientasi Kancah dan Persiapan Penelitian 1. Orientasi Kancah Penelitian ini dilakukan di dua lokasi yaitu di kampus program studi Teknik Sipil Universitas

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian dilakukan pada siswa kelas 5 SD Negeri Bawen 01 dan siswa kelas 5 SD Negeri Bawen 04 Kecamatan Bawen Kabupaten Semarang

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS HASIL Gambaran umum responden. bertujuan untuk memberikan gambaran mengenai identitas responden.

BAB 4 ANALISIS HASIL Gambaran umum responden. bertujuan untuk memberikan gambaran mengenai identitas responden. BAB 4 ANALISIS HASIL 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Gambaran umum responden Responden dalam penelitian ini adalah anggota dari organisasi nonprofit yang berjumlah 40 orang. Pada bab ini akan dijelaskan tentang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian quasy experimental, control group pre test post test design. Jenis

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian quasy experimental, control group pre test post test design. Jenis 49 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif, menggunakan desain penelitian quasy experimental, control group pre test post test design. Jenis penelitian

Lebih terperinci

LEMBAR PENJELASAN PENELITIAN

LEMBAR PENJELASAN PENELITIAN Lampiran 1 LEMBAR PENJELASAN PENELITIAN Judul Penelitian: Efektivitas Cognitive Behaviour Therapy-Insomnia (CBT-I) terhadap Insomnia dan kadar gula darah pasien diabetes melitus. Peneliti : Nama : Atik

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu: B. Definisi Operasional

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu: B. Definisi Operasional BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Variabel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu: 1. Variabel Tergantung : Penerimaan Diri 2. Variabel Bebas : Pelatihan Konsep Diri B. Definisi Operasional

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. PTK. Penelitian ini dilaksanakan dua siklus.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. PTK. Penelitian ini dilaksanakan dua siklus. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dilakukan peneliti sebagai observer dan berkolaborasi dengan guru sebagai pengajar dalam penelitian. Sebelum

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Pelaksanaan Tindakan Siklus I A. Tahap Perencanaan Setelah diperoleh informasi pada waktu observasi, maka peneliti melakukan diskusi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri Dukuh 01 Kecamatan Sidomukti Kota Salatiga. Jumlah siswa kelas 5 pada SDN

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. penelitian dilakukan dalam 2 (dua) siklus. Setiap siklus terdiri dari tiga kali

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. penelitian dilakukan dalam 2 (dua) siklus. Setiap siklus terdiri dari tiga kali 41 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilakukan di kelas XI IPS 3 di SMA Muhammadiyah 5 Yogyakarta. Sebagaimana diuraikan pada bab III, tindakan penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe NHT. Hasil penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe NHT. Hasil penelitian BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Pada bab ini akan diuraikan hasil penelitian pembelajaran menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe NHT. Hasil penelitian tersebut meliputi:

Lebih terperinci