BAB IV PERSIAPAAN DAN PELAKSANAAN PENELITIAN. A. Orientasi Kancah dan Persiapan

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV PERSIAPAAN DAN PELAKSANAAN PENELITIAN. A. Orientasi Kancah dan Persiapan"

Transkripsi

1 BAB IV PERSIAPAAN DAN PELAKSANAAN PENELITIAN A. Orientasi Kancah dan Persiapan 1. Orientasi kancah Penelitian ini dilakukan di BPS (bidan praktik swasta) milik bidan W yang terletak di Nusawungu, Cilacap, Jawa Tengah. Pengambilan sampel pada penelitian ini bersifat insidental, yaitu peneliti dapat mengambil data pada subjek yang ditemui sesuai dengan karakteristik yang dibutuhkan. Peneliti mengambil subjek ibu hamil yang mengalami kecemasan serta hipertensi selama masa kehamilan rujukan dari bidan. BPS milik bidan W, Amd.Keb melayani pasien umum, pasien ibu hamil, persalinan, imunisasi, konsultasi dan pelayanan KB, serta dilengkapi dengan fasilitas kamar periksa dan kamar bersalin. Berdasakan data yang diperoleh, jumlah subjek ibu hamil hipertensi yang mengalami kecemasan pada penelitian ini berjumlah 8 orang yang dibagi menjadi 2 kelompok, yaitu 4 orang kelompok kontrol dan 4 orang kelompok eksperimen. Pembagian kelompok eksperimen dan kelompok kontrol dilakukan berdasarkan kesediaan subjek mengikuti pelatihan sebanyak 3 kali pertemun atau tidak. 66

2 67 Tabel 4. Kriteria subjek penelitian No. Nama subjek Usia (tahun) Tingkat pendidikan Usia kandungan (minggu) Tekanan darah mm/hg 1. WR 29 th SMP 28 minggu 140/90 mm/hg 2. LI 20 th SMP 35 minggu 140/90 mm/hg 3. LT 23 th SMK 36 minggu 140/90 mm/hg 4. RS 36 th SMP 32 minggu 145/90 mm/hg 5. NN 34 th SMA 29 minggu 150/70 mm/hg 6. WS 45 th SMP 14 minggu 180/110 mm/hg 7. DR 32 th D3 28 minggu 150/90 mm/hg 8. EN 33 th SMP 12 minggu 140/70 mm/hg Peneliti memiliki beberapa alasan untuk memilih BPS W sebagai tempat penelitian, yaitu BPS ini dirasa paling representatif oleh peneliti karena merupakan tempat yang pelayanannya baik dan terorganisir, tidak hanya menjangkau kalangan atas saja tetapi juga memberikan pelayanan kepada masyarakat kecil serta memiliki banyak pasien ibu hamil. Kemudahan prosedur penelitian, karena subjek penelitian ibu hamil hipertensi yang mengalami kecemasan berdasarkan rekomendasi dari bidan pemilik BPS. Penanganan pada kecemasan ibu hamil hipertensi di BPS W selama ini dilakukan dengan pelatihan senam hamil yang rutin setiap 1 kali dalam 2 minggu. Pelatihan senam hamil diisi oleh bidan W yang merupakan pemilik BPS W. Namun, menurut bidan W, pelatihan senam hamil sejauh ini hanya mengurangi dampak fisiologis dari kecemasan ibu hamil tersebut, seperti degup jantung yang semula kencang menjadi normal, nafsu makan yang berkurang menjadi

3 68 meningkat, keringat dingin yang dialami oleh ibu hamil hipertensi menjadi normal. Menurut bidan W, dampak psikologis seperti perasaan khawatir yang berlebih belum mengalami penurunan secara maksimal. 2. Persiapan penelitian Peneliti melakukan persiapan penelitian sebelum mengambil data yaitu persiapan administrasi, persiapan alat ukur, dan persiapan modul pelatihan. Rincian masing-masing persiapan yang dilakukan peneliti adalah : a. Persiapan administrasi Persiapan administrasi yang dilakukan peneliti berkaitan dengan perizinan penelitian. Peneliti menghubungi bidan pemilik BPS W untuk mendapatkan izin menyebarkan skala untuk proses penyaringan dan wawancara dengan ibu hamil yang sesuai dengan karakteristik subjek penelitian ini. Setelah mendapatkan izin, peneliti kemudian menyebarkan skala dan melakukan wawancara kepada subjek dilakukan pada tanggal 16 Januari 2016 di rumah subjek. b. Persiapan alat ukur Kecemasan ibu hamil hipertensi dalam penelitian ini diungkap menggunakan skala kecemasan ibu hamil hipertensi. Skala ini merupakan modifikasi dari skala kecemasan ibu hamil hipertensi yang disusun oleh Prima (2009) dengan memodifikasi sebaran nomor item dan penyempurnaan kalimat yang masih mempunyai kekaburan makna agar

4 69 lebih sesuai dengan kondisi penelitian. Aspek-aspek kecemasan dalam skala ini dikemukakan oleh Daradjat (1990) antara lain: aspek fisiologis dan aspek psikologis (kognitif dan afektif). Skala kecemasan menghadapi persalinan memiliki koefisien reliabilitas sebesar 0,250 serta koefisien validitas (rbt) berkisar antara 0,366 sampai dengan 0,764 dengan. Skala dikenakan sebanyak 3 kali pada kelompok-kelompok subjek yang telah dipilih, mengingat penelitian ini merupakan penelitian eksperimen. Pengukuran pertama dilakukan sebelum perlakuan yang disebut dengan prates, pengukuran kedua dilakukan segera setelah perlakuan yang disebut dengan pasca tes, dan pengukuran ketiga diberikan 2 minggu setelah pasca tes yang disebut dengan tindak lanjut. Skala yang disusun menggunakan modifikasi bentuk Likert dengan 4 alternatif jawaban. Skala tersebut dikelompokkan dalam pernyataan favorable dan unfavorable dengan 4 alternatif jawaban, yaitu; sangat sesuai (SS), sesuai (S), tidak sesuai (TS), sangat tidak sesuai (STS). Skor aitem bergerak dari 1 sampai 4. c. Persiapan modul terapi Modul pelatihan yang digunakan adalah modul pelatihan regulasi emosi yang disusun berdasarkan teori Greenberg (2002). Modul pelatihan regulasi emosi merupakan modifikasi dari modul yang pernah disusun oleh Karjuniwati (2010). Modul tersebut membutuhkan penilaian profesional dan

5 70 hal ini telah dilakukan oleh 2 orang ahli modul (psikolog) yang memberikan masukan-masukan dalam rangka perbaikan dengan cara mengoreksi modul secara langsung. Modifikasi modul dilakukan dengan menyesuaikan isi modul sebelumnya dengan permasalahan yang diangkat oleh peneliti, yaitu kecemasan pada ibu hamil hipertensi. Peneliti menambahkan sesi pengenalan emosi terkait dengan kecemasan ibu hamil hipertensi agar peserta dapat memahami secara langsung emosi yang dirasakan peserta yang disebabkan oleh tekanan darah yang naik selama masa kehamilan serta memahami cara yang dilakukan untuk menurunkan kecemasan dan tekanan darah yang naik. Selain itu, peneliti juga menambahkan mood checking pada awal dan akhir setiap kali pertemuan berlangsung, hal tersebut bertujuan untuk mengetahui perubahan emosi subjek sebelum dan sesudah pelatihan dilaksanakan. Adapun perubahan modul intervensi dapat dilihat pada tabel sebagai berikut :

6 71 Tabel 5. Jadwal pelatihan regulasi emosi Pertemuan Sesi Acara Waktu Pertemuan I Perkenalan 30 menit I II Mood checking 5 menit III Beringin harapan 10 menit IV Siapa Saya? 25 menit V Mengenal kekhawatiran saat hamil 25 menit disertai dengan hipertensi VI Mood checking & Pemberian 10 menit Pertemuan II VII tugas rumah (buku harian) Mood checking, mengulas materi pertemuan pertama, evaluasi tugas rumah (buku harian) 10 menit VIII Berkenalan dengan emosi 60 menit IX Gambaran emosi 30 menit X Mood checking & tugas rumah 10 menit Pertemuan III XI Mood checking dan membahas 10 menit tugas rumah (buku harian) XII Ekspresikan emosimu 30 menit XIII Kelola emosimu 30 menit XIV Mengubah emosi negatif menjadi 30 menit emosi positif XV Mood checking 5 menit XVI Evaluasi dan penutup 30 menit

7 72 d. Seleksi observer Observer dalam penelitian ini adalah observer yang mengamati fasilitator dan mengamati peserta. Observer yang khusus mengamati peserta adalah psikolog yang bekerja di Biro Psikologi K. 1. Pelaksanaan pra tes B. Laporan Pelaksanaan Penelitian Pelaksanaan pra tes dilakukan secara bersamaan pada saat screening pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Screening pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol dilakukan pada tanggal 16 Januari 2016 di rumah subjek, diawali dengan melakukan pra tes terhadap beberapa ibu hamil hipertensi yang mengalami kecemasan yang berjumlah 8 orang. Data hasil screening subjek penelitian dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 6. Data hasil screening subjek penelitian Kategori Rentang skor Jumlah Presentase Tinggi 91 X 120 Sedang 61 X % Rendah 30 X 60 Jumlah 8 100% Subjek yang berada pada kategorisasi sedang dan tinggi berdasarkan pengukuran skala kecemasan pada ibu hamil hipertensi adalah yang akan dijadikan subjek dalam penelitian ini, namun hasil kategorisasi menunjukkan

8 73 bahwa hanya ada kategorisasi sedang, untuk itu subjek yang masuk ke dalam kategori sedang yang akan menjadi subjek penelitian. Berdasarkan hasil kategorisasi skor screening peneliti membagi subjek menjadi 2 kelompok, yakni 4 kelompok kontrol dan 4 kelompok eksperimen, pembagian subjek menggunakan teknik random dengan memperhatikan lokasi tempat tinggal subjek. 2. Pelaksanaan pelatihan regulasi emosi Terapi yang diberikan pada penelitian ini adalah berupa pelatihan regulasi emosi. Pelatihan ini dilakukan di BPS W pada tanggal 20 Januari 2016, 26 Januari 2016 dan 28 Januari Adapun penjelasan proses pelaksanaan pelatihan regulasi emosi adalah sebagai berikut : a. Pertemuan I Pertemuan pertaman dilakukan pada tanggal 20 Januari 2016 pada pukul WIB. Pertemuan ini diikuti oleh 4 orang subjek, 1 psikolog, 2 observer dan peneliti sendiri. Pertemuan pertama ini terdiri dari sesi 6 sesi, yaitu perkenalan, mood checking, beringin harapan, siapa saya?, mengenal kekhawatiran saat hamil disertai dengan hipertensi, mood checking dan pemberian tugas rumah (buku harian ibu hamil sehat). Berikut adalah rinciannya : 1. Sesi pertama adalah sesi perkenalan yang bertujuan untuk mengenal satu sama lain antara peserta, fasilitator, observer, dan peneliti agar dapat

9 74 membangun hubungan yang nyaman selama proses pelatihan. Sesi perkenalan dimulai dengan fasilitator memperkenalkan diri terlebih dahulu, dilanjutkan dengan peneliti dan observer. Setelah fasilitator dan tim memperkenalkan diri, selanjutnya fasilitator meminta peserta untuk memperkenalkan diri satu persatu dengan menyebutkan nama, usia, tanggal lahir dan hobi. Fasilitator melemparkan boneka kepada salah satu peserta, kemudian peserta yang mendapatkan boneka akan memperkenalkan diri. Setelah satu peserta memperkenalkan diri, kemudian akan dilanjutkan kepada peserta yang ada di sebelah kanan dan begitu seterusnya hingga selesai. Saat memperkenalkan diri satu persatu, para peserta masih tampak malu, namun perkenalan berjalan dengan baik. Selanjutnya, fasilitator meminta peserta untuk menuliskan nama masingmasing pada name tag yang telah disediakan. 2. Sesi kedua adalah mood checking. Tujuannya adalah untuk mengetahui perasaan peserta sebelum dimulai pelatihan. Perasaan yang dimaksud adalah kondisi perasaan peserta yang terkini dan paling dominan. Fasilitator meminta subjek untuk melingkari perasaan yang paling dominan tersebut pada lembar mood checking dan memberi keterangan nama perasaan serta memberi angka. 3. Sesi ketiga adalah beringin harapan, tujuan dari sesi ini adalah untuk mengetahui harapan peserta terkait dengan proses pelatihan maupun harapan peserta untuk kondisi setelah diberikan pelatihan. Fasilitator

10 75 meminta peserta untuk menuliskan harapan peserta pada stick note, kemudian fasilitator meminta peserta menempelkan harapan tersebut pada beringin harapan, setelah peserta menempelkan harapan pada beringin harapan, fasilitator membacakan harapan peserta dan mengajak peserta untuk berproses bersama dalam pelatihan agar harapan yang sudah dituliskan dapat tercapai. 4. Sesi keempat adalah mengenal diri dengan tema siapa saya?. tujuanya adalah agar peserta dapat mengenal dan memahami yang menjadi kelebihan dan kekurangan diri sendiri. Fasilitator mengajak peserta untuk mengenal diri sendiri dengan menuliskan penilaian terhadap diri sendiri baik positif maupun negatif berdasarkan penilaian secara pribadi ataupun penilaian dari orang lain. Para peserta mengerjakan tugas yang diberikan fasilitator dengan baik. Setelah selesai, fasilitator mengajak peserta untuk mendiskusikan tugas yang sudah dikerjakan. Para peserta tampak malu membacakan dan menjelaskan mengenai diri mereka. Selanjutnya, fasilitator menarik kesimpulan dan makna penting dari mengenal diri sendiri. Tidak lupa fasilitator memberikan pesan berupa kalimat inti dari materi yang sudah disampaikan. 5. Sesi kelima adalah psikoedukasi mengenai mengenal kecemasan saat hamil disertai dengan hipertensi. Tujuannya adalah agar peserta memahami penyebab dari kecemasan serta hubungannya dengan tekanan darah yang naik selama masa kehamilan. Fasilitator memberikan materi

11 76 mengenai masa kehamilan, kondisi yang menyebabkan kehamilan menjadi berisiko dan menyebabkan timbulnya kecemasan sehingga tekanan darah naik, materi terakhir yang disampaikan adalah dampak dari naiknya tekanan darah pada ibu hamil. Peserta tampak memahami materi yang disampaikan dan antusias dalam mendengarkan serta menyerap materi. Fasilitator juga menghubungkan antara potensi (kelebihan) yang dimiliki peserta dapat digunakan sebagai penguat ataupun motivasi agar bisa menjalani kehamilan dengan lancar. 6. Sesi keenam adalah mood checking dan pemberian tugas rumah. Seperti pada awal pertemuan fasilitator meminta peserta untuk melingkari perasaan yang paling dominan yang dirasakan setelah pertemuan hari pertama berlangsung, memberi nama perasaan dan memberi angka. Hal ini bertujuan untuk mengetahui perubahan perasaan peserta sebelum dan sesudah pelatihan. Selanjutnya, fasilitator memberikan tugas rumah berupa buku harian ibu hamil sehat. Tujuannya adalah untuk mengetahui kegiatan sehari-hari peserta dan perasaan yang berkesan terkait dengan kegiatan tersebut, hal ini juga berkaitan dengan pertemuan ketiga pelatihan, yaitu peserta mengekspresikan emosi, dengan diberikan tugas rumah membantu peserta untuk lebih mudah dalam mengenal emosi yang dirasakan.

12 77 b. Pertemuan II Pertemuan kedua dilakukan pada tanggal 26 Januari 2016 pada pukul WIB. Pertemuan ini diikuti oleh 4 orang peserta, fasilitator, 2 observer, dan peneliti sendiri. Pertemuan kedua ini terdiri dari sesi mood checking dan mengevaluasi pertemuan pertama serta membahas tugas rumah, sesi berkenalan dengan emosi, sesi gambaran emosi, dan mood checking untuk mengakhiri pertemuan kedua. Berikut adalah rinciannya : 1. Sesi ketujuh dimulai dengan mood checking dan megevaluasi pertemuan pertama serta tugas rumah. Seperti pertemuan pertema mood checking dilakukan untuk mengetahui perasaan subjek yang terkini dan dominan sebelum dimulai pelatihan pertemuan kedua. Fasilitator juga meminta peserta untuk mengulang kembali materi yang diberikan sebelumnya. Setelah itu, fasilitator meminta peserta membacakan tugas rumah yang sudah dikerjakan. 2. Sesi kedelapan yaitu berkenalan dengan emosi. Tujuannya adalah agar peserta dapat mengidentifikasi emosi-emosi yang muncul dan dapat membedakan emosi negatif dan emosi positif. Pertama, fasilitator mengajak peserta untuk melihat berbagai macam emosi melalui ekspresi wajah yang ada pada video yang sudah disiapkan. Peserta dapat dengan mudah menebak semua emosi yang ditampilkan dalam video. Kedua, fasilitator mengajak peserta untuk membedakan emosi negatif dan emosi positif dengan melingkari pada berbagai macam emosi yang ada pada

13 78 lembar kerja. Ketiga, fasilitator memberikan penjelasan mengenai emosi yang menjadi langkah awal untuk masuk lebih jauh menuju regulasi emosi. Fasilitator menayangkan materi berkenalan dengan emosi kepada peserta. Tidak lupa fasilitator mengajak peserta untuk berdiskusi terkait dengan materi yang dibahas. Fasilitator juga memperbolehkan peserta untuk bertanya jika masih ada yang belum dimengerti. 3. Sesi kesembilan, yaitu gambaran emosi, tujuannya adalah agar peserta merasakan beberapa emosi secara lebih dalam dan menggambarkan emosi yang terjadi di dalam diri (adanya sensasi fisik ataupun pikiran yang muncul) serta agar peserta mengetahui keterkaitan antara emosi dengan pikiran yang selanjutnya terkait juga dengan kesehatan. Fasilitator menanyangkan sebuah video, kemudian meminta peserta untuk menuliskan pikiran yang muncul, emosi yang dirasakan, sensasi tubuh yang dirasakan serta tindakan yang dilakukan terkait dengan situasi yang ada pada video tersebut. Setelah menganalisis kemudian fasilitator meminta peserta untuk membacakan lembar kerja tersebut satu persatu. c. Pertemuan III Pertemuan ketiga dilakukan pada tanggal 28 Januari 2016 pada pukul Pertemuan ini diikuti oleh 4 orang subjek, fasilitator, 2 observer dan peneliti sendiri. Pertemuan ketiga terdiri dari sesi mood checking, ekspresikan emosimi, kelola emosimu, mengubah emosi negatif menjadi emosi positif, mood checking, evaluasi dan penutup. Berikut adalah rinciannya :

14 79 1. Sesi kesebelas dimulai dengan mood checking dan megevaluasi pertemuan pertama serta tugas rumah. Seperti pertemuan pertema mood checking dilakukan untuk mengetahui perasaan subjek yang terkini dan dominan sebelum dimulai pelatihan pertemuan kedua. Fasilitator juga meminta peserta untuk mengulang kembali materi yang diberikan sebelumnya. Setelah itu, fasilitator meminta peserta membacakan tugas rumah yang sudah dikerjakan. 2. Sesi keduabelas adalah ekspresikan emosimu, tujuannya adalah peserta mampu mengekspresikan emosi melalui tulisan, sehingga dapat mengurangi emosi-emosi negatif. Fasilitator meminta peserta menuliskan kegiatan-kegiatan maupun peristiwa yang berkesan dalam hidup peserta, baik pengalaman yang menyenangkan maupun tidak menyenangkan, kemudian fasilitator meminta peserta mengungkapkan cara dalam menanggapi peristiwa tersebut. Satu persatu peserta membacakan hasil tugasnya dan peserta lain memberikan tanggapan maupun masukan cara mengekpresikan emosi yang tepat jika peserta mengalami peristiwa yang sama agar kelak dapat dijadikan pedoman bagi masing-masing peserta. 3. Sesi ketigabelas adalah kelola emosimu. Tujuannya adalah peserta mengenal teknik mengelola emosi agar mampu mempraktikan teknik tersebut sehingga membantu peserta mengekspresikan ketegangan saat mengalami emosi. Teknik yang digunakan dalam sesi ini adalah menggunakan relaksasi pernapasan dan relaksasi otot. Fasilitator memberi

15 80 contoh langkah-langkah relaksasi pernapasan dan relaksasi otot yang tepat, kemudian meminta peserta mempraktikkan relaksasi dimulai dengan relaksasi napas, fasilitator juga memperhatikan peserta satu persatu agar langkah-langkah relaksasi juga tepat. Setelah itu, peserta mempraktikkan relaksasi otot dengan didampingi oleh fasilitator. Peserta nampak antusias mempraktikan relaksasi pernapasan maupun relaksasi otot, beberapa peserta sudah mampu melakukan dengan tepat. Fasilitator kemudian memberikan pesan jika peserta dapat mempraktikkan relaksasi tersebut kapan saja untuk membuat tubuh menjadi lebih segar, dan fasilitator berharap peserta tetap mempraktikkan relaksasi meskipun pelatihan sudah selesai nantinya. 4. Sesi keempatbelas adalah mengubah emosi negatif menjadi emosi positif. Tujuannya adalah peserta mampu mengubah emosi negatif menjadi emosi positif, memahami bahwa pola pikir negatif adalah kecenderungan berpikir dan memusatkan perhatian pad hal-hal negatif, dapat menyebabkan pesimis atau putus asa yang akan ada. Peserta juga memahami bahwa pola pikir yang positif adalah kecenderungan berpikir memusatkan perhatian pada hal-hal positif, sehingga akan muncul sikap optimis. Fasilitator memberikan lembar kerja yang berisi sebuah peristiwa kemudian meminta peserta untuk mengidentifikasi pikiran, emosi dan tindakan negatif yang akan muncul jika peserta dihadapkan pada situasi tersebut, kemudian untuk mengubah emosi negatif yang muncul tersebut,

16 81 fasilitator kemudian meminta peserta mengidentifikasi alternatif emosi, pikiran dan tindakan yang positif, agar peserta mampu menghadapi situasi tersebut dengan cara yang lebih tepat dan adaptif. Fasilitator meminta peserta membacakan tugas tersebut satu persatu. Kemudian fasilitator menanyakan keterkaitan sesi ini dengan aplikasinya dalam kehidupan sehari-hari dan menekankan jika emosi maupun pikiran negatif akan menghasilkan sesuatu yang negatif pula, emosi maupun pikiran positif akan menghasilkan sesuatu yang positif pula, emosi negatif dapat diubah menjadi emosi yang lebih positif, serta keterkaitan antara emosi negatif dan positif dengan kesehatan, khususnya hipertensi. 5. Sesi kelimabelas adalah evaluasi dan penutup, tujuannya adalah review terhadap seluruh materi yang diberikan kepada peserta. Fasilitator meminta peserta untuk mengulas kembali materi yang sudah diberikan selama 3 kali pertemuan pelatihan dilaksanakan dari awal pertemuan hingga akhir. Semua peserta dapat mengingat kembali dan mengambil pelajaran dari yang sudah diajarkan kepada peserta. Setelah mengevaluasi materi, selanjutnya fasilitator meminta peserta untuk mengisi lembar evaluasi mengenai jalannya pelatihan. Kemudian fasiliitator menutup kegiatan pelatihan dengan mengucapkan terima kasih, memberikan kalimat motivasi dan tidak lupa memberikan masukan kepada peserta untuk mempraktekan yang telah dipelajari dalam pelatihan regulasi emosi.

17 82 3. Pelaksanaan pasca tes Pasca tes dilakukan setelah sesi pelatihan regulasi emosi berakhir. Pelaksanaan pra tes untuk kelompok eksperimen dilakukan di BPS W, sedangkan pelaksanaan pra tes untuk kelompok kontrol dilakukan di rumah masing-masing subjek. 4. Pelaksanaan tindak lanjut Tindak lanjut dilakukan 2 minggu setelah pelatihan berakhir. Alat ukur yang digunakan untuk tindak lanjut sama dengan alat ukur yang digunakan untuk pra tes dan pasca tes. 5. Pelaksanaan pelatihan pada kelompok kontrol (waiting list) Pelaksanaan intervensi bagi kelompok kontrol dilakukan oleh peneliti dengan menggunakan modul yang digunakan untuk kelompok eksperimen. Akan tetapi, kelompok kontrol hanya diberikan 1 sesi pertemuan. Hal ini dilakukan karena kelompok kontrol hanya dapat hadir dalam 1 kali pertemuan. Pelatihan regulasi emosi yang diberikan 1 sesi yaitu pemberian informasi mengenai regulasi emosi, mengenal kecemasan pada ibu hamil hipertensi dan pemberian teknik relaksasi napas serta relaksasi otot. C. Hasil Penelitian 1. Deskripsi subjek Subjek penelitian adalah ibu hamil yang mengalami kenaikan tekanan darah sistolik sekurang-kurangnya 30 mmhg dan kenaikan tekanan darah diastolik 15

18 83 mmhg, atau tekanan darah sistolik lebih dari 140 mmhg dan tekanan darah diastolik lebih dari 90 mmhg, kondisi ibu hamil hipertensi pada waktu usia kehamilannya memasuki trimester I dan trimester III, tingkat pendidikan minimal SMP, ibu hamil dengan hipertensi yang memiliki skor kecemasan berada pada taraf sedang dan berat. Subjek dalam penelitian ini berjumlah 8 orang dibagi menjadi 2 kelompok, yaitu 4 orang kelompok eksperimen dan 4 orang kelompok kontrol. Deskripsi subjek dijelaskan pada tabel di bawah ini : Tabel 7. Deskripsi subjek penelitian No. Kelompok Nama subjek Usia (tahun) Tingkat pendidikan Usia kandungan (minggu) Hamil ke- Tekanan darah mm/hg 1. KE WR 29 th SMP 28 minggu 2 140/90 mm/hg 2. KE LI 20 th SMP 35 minggu 1 140/90 mm/hg 3. KE LT 23 th SMK 36 minggu 1 140/90 mm/hg 4. KE RS 36 th SMP 32 minggu 2 145/90 mm/hg 5. KK NN 34 th SMA 29 minggu 2 150/70 mm/hg 6. KK WS 45 th SMP 14 minggu 4 180/110 mm/hg 7. KK DR 32 th D3 28 minggu 3 150/90 mm/hg 8. KK EN 33 th SMP 12 minggu 2 140/70 mm/hg Keterangan : KE : Kelompok Eksperimen KK : Kelompok Kontrol 2. Hasil Analisis Kuantitatif a. Deskripsi data penelitian Analisis data kuantitatif yang digunakan adalah uji t dengan gained score. Data gained score yang merupakan skor selisih antara pra tes, pasca tes, dan tindak lanjut. Masing-masing skor pra tes, pasca tes, tindak lanjut dan gained score dapat dilihat pada Tabel 8 berikut :

19 84 Tabel 8. Skor kecemasan pada ibu hamil hipertensi pra tes, pasca tes, tindak lanjut dan gained score kelompok eksperimen dan kelompok kontrol Pengukuran Tindak Gained Gained Gained lanjut score score score Kelompok Nama Pra tes Pasca tindak tindak tes pascaprpasca lanjut- lanjut pra tes WR Eksperimen LI LT RS Mean (Total/N) 71, , ,75 NN Kontrol WS DR EN Mean (Total/N) 75 75,75 76,25 0,75 0,5 1,25 Jumlah subjek pada kelompok eksperimen adalah 4 orang. Data pasca tes pada tabel di atas menunjukkan adanya penurunan kecemasan pada semua subjek. Pemberian pelatihan regulasi emosi terbukti menurunkan tingkat kecemasan pada 4 subjek dari kelompok eksperimen jika dilihat dari selisih antara skor tindak lanjut dan pra tes. Subjek kelompok kontrol juga berjumlah 4 orang seperti pada kelompok eksperimen. Subjek DR dan EN mengalami peningkatan skor kecemasan dilihat dari perbandingan skor pra tes dan pasca tes. Bila dibandingkan antara tindak lanjut dan pra tes, maka terlihat bahwa 1 orang peserta, yaitu

20 85 WS, mengalami penurunan skor kecemasan, dan 2 subjek mengalami peningkatan skor kecemasan (NN dan DN). Deskripsi penelitian yang diperoleh dari pra tes dan pasca tes dari skala kecemasan ibu hamil hipertensi pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol dengan menggunakan program SPSS 16.0 tersaji dalam tabel berikut ini : Tabel 9. Deskripsi data empirik pra tes, pasca tes dan tindak lanjut skala kecemasan ibu hamil hipertensi Klasifikasi Kelompok eksperimen Kelompok kontrol Min Maks Rerata SD Min Maks Rerata SD Pra tes , Pasca tes Tindak lanjut Berdasarkan tabel deskripsi penelitian di atas, dapat diketahui bahwa ada perbedaan nilai rerata antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Nilai rerata (mean) kelompok eksperimen pada saat pra tes sebesar 71,75 dan mengalami penurunan pada saat pasca tes, yaitu sebesar 62. Hal ini menunjukkan terjadi penurunan tingkat kecemasan pada kelompok eksperimen dari pra tes ke pasca tes. Sedangkan pada saat tindak lanjut, nilai rerata turun

21 86 menjadi 59. Hal ini menunjukkan bahwa ada penurunan tingkat kecemasan pada kelompok eksperimen dari pasca tes ke tindak lanjut. Pada kelompok kontrol, nilai rerata pada saat pra tes sebesar 75 dan pada saat pasca tes naik menjadi 75,75. Hal ini menunjukkan, bahwa terjadi peningkatan tingkat kecemasan pada kelompok kontrol dari pra tes ke pasca tes. Begitu pula saat tindak lanjut nilai rerata naik menjadi 76,25. Hal ini menunjukkan bahwa tingkat kecemasan pada kelompok kontrol naik pada saat tindak lanjut. b. Hasil uji asumsi Hasil uji asumsi yang dilakukan dalam penelitian ini adalah uji homogenitas dan uji normalitas. Uji homogenitas dilakukan untuk menentukan apakah frekuensi atau proporsi antara variabel dalam satu kelompok yang diujikan tersebut tidak berbeda secara signifikan. Kaidah uji yang digunakan, jika p > 0,05 maka variansnya homogen, jika p < 0,05 maka variansnya tidak homogen. Uji homogenitas dilakukan dengan menggunakan teknik program SPSS Rangkuman uji homogenitas ini dapat dilihat pada Tabel 10. Tabel 10. Hasil uji homogenitas skala kecemasan pada ibu hamil hipertensi Pra tes Skala kecemasan ibu hamil hipertensi L-S 0,018 P > 0,05 0,899 Status sebaran Homogen

22 87 Hasil uji homogenitas menunjukkan bahwa nilai levene statistic = 0,018 dan nilai p = 0,899 berarti nilai p > 0,05. Berdasarkan hasil uji homogenitas tersebut, dapat dikatakan angket tingkat kecemasan pada ibu hamil hipertensi pada saat pra tes adalah homogen. Kemudian peneliti melakukan uji normalitas, uji normalitas bertujuan untuk mengetahui normal atau tidaknya distribusi sebaran skor subjek pada variabel yang akan dianalisis. Distribusi sebaran yang normal memiliki arti bahwa subjek penelitian tergolong representatif atau dapat mewakili populasi yang ada. Sebaliknya, apabila sebaran tersebut tidak normal, maka dapat disimpulkan bahwa subjek penelitian tidak dapat mewakili keadaan populasi yang sebenarnya, sehingga hasilnya tidak dapat digeneralisasikan pada populasi tersebut (Hadi, 2000). Uji normalitas yang digunakan dengan bantuan program SPSS 16.0 for windows. Uji normalitas menggunakan One Sample Kolmogorove-Smirnov Test. Hasil uji normalitas dari angket kecemasan pada tahap pra tes adalah normal. Hal ini menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan distribusi antara data empirik dengan data teoritik, sehingga bisa dikatakan bahwa distribusi data membentuk kurva normal. Hasil pra tes menunjukkan nilai K-SZ 0,197 dan nilai p = 0,200 berarti nilai p > 0,05. Hasil uji normalitas selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 11 berikut ini :

23 88 Tabel 11. Hasil uji normalitas skala kecemasan ibu hamil hipertensi Pra tes Skala kecemasan ibu hamil hipertensi K-SZ 0,197 P > 0,05 0,200 Status sebaran Normal c. Hasil uji hipotesis Analisis data untuk uji hipotesis menggunakan anova, dengan analisis skala kecemasan pada ibu hamil hipertensi antara skor pra tes, pasca tes dan tindak lanjut dalam kelompok. Hasil uji hipotesis dapat dilihat pada Tabel 12 berikut ini : Tabel 12. hasil uji hipotesis skala kecemasan ibu hamil hipertensi Sig. Keterangan Pra tes 0,128 Tidak signifikan Pasca tes 0,028 Signifikan Tindak lanjut 0,004 Signifikan Berdasarkan analisis data tersebut diketahui jika signifikansi pada skor pra tes p = 0,128 berarti p > 0,05 tidak signifikan, pada skor pasca tes p = 0,028 berarti p < 0,05 signifikan dan pada skor tindak lanjut p = 0,004 berarti p < 0,05 signifikan. Hal ini menunjukkan bahwa ada perbedaan tingkat kecemasan pada ibu hamil hipertensi setelah diberikan pelatihan regulasi emosi. Berdasarkan uji hipotesis, dapat disimpulkan bahwa pelatihan regulasi emosi terbukti efektif

24 89 untuk menurunkan tingkat kecemasan pada ibu hamil hipertensi, sehingga hipotesis diterima. 3. Hasil Analisis Kualitatif Analisis kualitatif dilakukan pada kelompok eksperimen berdasarkan hasil observasi, wawancara dan evaluasi selama subjek mengikuti pelatihan regulasi emosi. Tujuan analisis kualitatif adalah untuk mengetahui pengalaman dan perilaku peserta selama mengikuti pelatihan regulasi emosi. Analisis kualitatif dilakukan pada seluruh peserta kelompok eksperimen dengan rincian sebagai berikut : a. Subjek I (WR) WR adalah seorang ibu rumah tangga yang berusia berusia 29 tahun. Saat ini WR sedang mengandung anak kedua dengan usia kehamilan 28 minggu. Sebelum hamil anak kedua, WR tidak pernah mengalami tekanan darah tinggi (hipertensi). Namun, saat kehamilan memasuki minggu ke 20 WR mengalami tekanan darah tinggi. Tekanan darah WR pada saat pemeriksaan awal untuk pra tes adalah 140/90 mm/hg. WR merasa khawatir sejak mengatahui tekanan darah naik. WR khawatir dengan kondisi kesehatan janin dan dirinya. WR juga pernah merasa sakit kepala, tidur tidak nyenyak, takut jika kehamilan berjalan tidak lancar. Skor kecemasan WR setelah diukur dengan skala kecemasan pada ibu hamil adalah 68, berada pada ketegori sedang, sehingga WR memenuhi kriteria penelitian.

25 90 Peneliti kemudian meminta izin kepada WR untuk melakukan serangkaian penelitian dengan terlebih dahulu memberikan informed consent yang ditandatangani oleh peneliti, pembimbing dan WR. Pada pertemuan pertama pelatihan regulasi emosi, WR terlihat antusias dan datang 15 menit sebelum pelatihan dimulai, WR banyak tersenyum dan berbincang-bincang dengan fasilitator yang menyambut dengan ramah. Pada sesi mood checking awal pelatihan, WR menceklis perasaan sedih, dikarenakan cuaca yang kurang mendukung, yaitu hari sedang hujan. Ketika fasilitator meminta peserta untuk bersama-sama membuat peraturan mengenai pelatihan yang akan disepakati bersama, WR selalu aktif menyampaikan pendapat, WR mengatakan jika harus datang tepat waktu supaya mendapatkan hasil yang baik. Pada saat perkenalan, WR yang pertama mengenalkan diri di antara peserta dengan menyebutkan hobi yaitu jalan-jalan dengan tertawa. Pada saat fasilitator meminta untuk menulis harapan dan menempel harapan tersebut di pohon harapan, WR memiliki harapan yaitu sehat janin dan ibu serta melahirkan dengan lancar, mendapatkan ilmu baru yang bermanfaat. Pada sesi mengenal kelebihan dan kekurangan, WR mengatakan jika memiliki rasa optimis untuk dapat melahirkan dengan sehat dan normal karena pada kehamilan kedua ini suami mendampingi WR, lain halnya ketika hamil anak pertama, WR tinggal berjauhan dengan suami, karena suami kerja di luar kota, sehingga kehamilan pertama di rasa sangat berat. WR mengatakan jika kekurangan yang dimiliki adalah senang berpikir yang aneh terutama saat ini

26 91 terkait dengan kehamilan, WR juga kurang percaya diri serta cerewet pada anak. Kelebihan yang dimiliki WR adalah penuh semangat, optimis, dapat diandalkan, mampu memahami orang lain. Ketika fasilitator memberi tahu jika kelebihan tersebut dapat digunakan sebagai bekal agar dapat menjalani kehamilan dengan lancar, WR yakin dan optimis. Pada sesi psikoedukasi, yaitu fasilitator menjelaskan mengenai kondisi kehamilan dengan hipertensi, WR terlihat antusias menyimak materi yang disampaikan. Setelah semua sesi pada pertemuan pertama selesai, WR mengisi lembar mood checking dengan menceklis perasaan senang karena mengikuti pelatihan regulasi emosi yang menurut WR diberi nama dengan les hamil dan sudah mengetahui mengenai hipertensi serta perasaan lebih tenang karena mengetahui banyak hal yang berhubungan dengan kehamilan. Pada pertemuan kedua, WR juga datang tepat waktu dan bidan memeriksa tekanan darah WR yaitu 130/70 mm/hg, tekanan darah WR mengalami penurunan. WR mengerjakan tugas rumah yang diberikan oleh fasilitator pada pertemuan pertama. Pada sesi berkenalan dengan emosi WR mengisi lembar tugas dengan emosi sayang, optimis, bahagia dan marah. WR marah dengan anak karena sering tidak mematuhi kata-kata WR, padahal tujuan WR adalah mengajarkan hal yang baik kepada anaknya. WR merasa optimis menghadapi masalah-masalah yang dialami terutama jika sedang sedih karena sudah banyak belajar dari pengalaman kehamilan pertama tanoa didampingi oleh suami. WR merasa senang karena hamil anak kedua, terutama jika janin

27 92 bergerak, WR merasa rasa senangnya lengkap. Ketika sesi gambaran emosi dan fasilitator menayangkan cuplikan video, WR mampu membedakan antara pikiran yang muncul, emosi yang dirasakan, sensasi tubuh yang dirasakan serta tindakan yang dilakukan. Pada pertemuan ketiga, setelah dilakukan pemeriksaan tekanan darah, tekanan darah WR sudah normal yaitu 120/80 mm/hg, mengetahui tekanan darah sudah normal, WR merasa senang sekali. Pada sesi ekspresikan emosimu WR mengisi ada lembar catatan hati, hal sedang dirisaukan, yaitu WR sering marah-marah ke anak pertama karena suka membantah, WR bingung karena sebelum anak kedua, anak pertama subjek tidak sebandel sekarang, WR merasa anaknya bandel karena cemburu atau ada hal lain. Namun, semakin WR marah, anak akan semakin bandel, sehingga WR memilih untuk diam. Pada sesi relaksasi, gerakan WR yang paling sesuai seperti yang dicontohkan oleh fasilitator dibandingkan dengan peserta yang lain. WR merasa setelah relaksasi tubuh lebih nyaman dan rileks. Pada sesi mengubah emosi negatif menjadi emosi positif WR mampu menganalisa dengan tepat antara pikiran, perasaan, tindakan yang negatif kemudian diubah menjadi positif dengan benar. Setelah semua sesi selesai, WR menuliskan harapan setelah pelatihan regulasi emosi selesai yaitu akan tetap menerapkan ilmu yang sudah didapat, tetap melakukan relaksasi agar merasa tenang, dan WR optimis bisa melahirkan dengan normal, sehat dan selamat.

28 93 Setelah pelatihan hari terakhir selesai, peneliti meminta WR untuk mengisi skala kecemasan ibu hamil hipertensi, skor WR setelah diberi pelatihan regulasi emosi yaitu 49, skor kecemasan WR mengalami penurunan 19 poin dari awal pelatihan yaitu 68 menjadi 49. Hal tersebut menunjukkan bahwa ada pengaruh pelatihan regulasi emosi terhadap tingkat kecemasan pada ibu hamil hipertensi, setelah diberi pelatihan regulasi emosi mengalami penurunann Pada saat tindak lanjut, yaitu 2 minggu setelah pelatihan regulasi emosi, peneliti mengukur kembali skor kecemasan WR, skor WR pada saat tindak lanjut yaitu 60, skor subjek mengalami kenaikan 11 poin dari skor pada saat pra tes namun, tetap mengalami penurunan dibanding pada saat pra tes. Tekanan darah WR juga normal yaitu 120/80 mm/hg. WR merasa saat ini lebih tenang jauh dibanding sebelum diberi pelatihan. WR juga mempraktikan ilmu yang sudah diberikan pada saat pelatihan, yaitu mengubah emosi negatif menjadi emosi positif, melakukan relaksasi rutin setiap hari, sehingga badan terasa lebih relaks. WR juga merasa senang dan tidak takut lagi menghadapi persalinan, pola makan sudah teratur dan sudah tidak mengalami sakit kepala. Berikut perubahan yang dialami WR pada saat pra tes, pasca tes dan tindak lanjut:

29 94 Grafik 1. Grafik perubahan tingkat kecemasan subjek 1 pada saat pra tes, pasca tes dan tindak lanjut Subjek I (WR) pra tes pasca tes tindak lanjut tingkat kecemasan ibu hamil hipertensi Tabel 13. Perubahan tekanan darah subjek 1 pada saat pra tes, pasca tes dan tindak lanjut Pra tes Pasca tes Tindak lanjut Tekanan darah 140/90 mm/hg 120/80 mm/hg 120/80 mm/hg Keterangan Tinggi Normal Normal b. Subjek II (LT) LT merupakan seorang ibu rumah tangga berusia 23 tahun, pendidikan terakhir LT tamat SMA. Saat ini LT sedang mengandung anak pertama, umur kandungan LT berusia 36 minggu. LT merasa cemas dengan kehamilan saat ini karena mengalami tekanan darah tinggi, yaitu 140/90 mm/hg. LT takut terjadi sesuatu yang buruk terhadap janin, terlebih usia kandungan sudah berada di trimester ke 3. LT tidak pernah mengalami tekanan darah tinggi sebelum hamil. Namun, setelah hamil dan mengetahui tekanan darah tinggi LT mengalami sakit kepala, keringat dingin, berpikir yang buruk tentang kehamilan, sulit tidur, sehingga badan terasa tidak segar. Suami LT sangat memperhatikan LT, selalu siaga setiap saat dibutuhkan. Suami juga

30 95 memperhatikan kondisi kesehatan LT dan calon bayi, baik dari segi nutrisi maupun kesiapan mental istri menjadi seorang ibu. Jika LT merasa cemas, maka suami akan mengajak LT jalan-jalan untuk menyegarkan pikiran. Pada saat pra tes skor kecemasan WR 72 poin, masuk dalam kategori sedang, peneliti kemudian mengajak LT untuk mengikuti pelatihan regulasi emosi sebagai upaya menurunkan kecemasan ibu hamil hipertensi. Setelah LT bersedia, peneliti memberikan informed consent terkait dengan penelitian, yang kemudian ditandatangani oleh peneliti, pembimbing dan LT. LT senang akan mengikuti pelatihan regulasi emosi, hal tersebut terlihat dari senyum LT, dan dukungan dari suami, sehingga membuat LT menjadi lebih bersemangat. Pada pertemuan pertama pelatihan, LT datang dengan diantar oleh suami, awalnya suami ingin menemani LT sampai selesai, namun fasilitator meminta suami untuk pulang terlebih dulu, dan boleh menjemput saat pelatihan sudah selesai. LT kemudian bergabung dengan peserta lain yang sudah datang, yaitu WR. Pada saat fasilitator meminta LT untuk menuliskan mood checking, LT memilih perasaan cemas, LT merasa cemas karena akan menghadapi proses persalinan, terlebih ini adalah kehamilan pertama dan LT memiliki tekanan darah tinggi selama kehamilan. Ketika fasilitator meminta pendapat LT terkait dengan peraturan selama proses pelatihan berlangsung, LT memberi pendapat yaitu untuk mendapatkan hasil yang baik maka harus berpikir positif, LT berharap dengan mengikuti pelatihan akan memperoleh informasi tentang kehamilan dan persalinan yang baik. Pada saat perkenalan, LT terlihat tersipu-

31 96 sipu sambil menyebutkan nama dan hobi. Sesi berlanjut pada sesi pohon harapan, LT menuliskan harapan yaitu sehat dan bahagia selalu serta belajar hal baru yang bisa digunakan untuk kehidupan sehari-hari. Pada sesi mengenal diri, fasilitator meminta peserta untuk menuliskan kelebihan dan kekurangan masing-masing. LT mengatakan jika sulit menemukan kelebihan di dalam diri. Kemudian LT menuliskan kelebihan yang dimiliki antara lain mudah memaaafkan, baik hati, senang mengerjakan pekerjaan rumah, dan setia. LT menuliskan gampang tersinggung dan mudah cemas. Perasaan mudah cemas tersebut sesuai dengan mood checking LT pada awal pelatihan. Kemudian pada lembar kepribadian, LT memilih beberapa cirri kepribadian yang dirasa LT sesuai dengan dirinya yaitu objektif, aktif, penuh energi, tegas, penuh semangat, dapat mengendalikan diri, dapat diandalkan, penuh minat dalam menyelesaikan tugas, berusaha mendapatkan apa yang diinginkan, optimis. Namun, LT menambahkan ciri lain, yaitu kurang percaya diri. Pada saat fasilitator memberi psikoedukasi, LT terlihat fokus pada materi dan mendengarkan dengan cermat sambil mengganggukan kepala, setelah selesai psikoedukasi dan fasilitator meminta peserta untuk menceritakan kembali yang sudah disampaikan, LT dapat menyampaikan materi dengan benar. Pertemuan pertama ditutup dengan mood checking dan pemberian tugas buku harian. LT mengalami perubahan mood dari sebelum pelatihan yaitu merasa cemas, setelah pertemuan pertama LT merasa senang dan lebih tenang dalam menjalani kehamilan.

32 97 Pada pertemuan ke 2, sebelum dimulai, terlebih dahulu bidan melakukan pemeriksaan tekanan darah dan kehamilan. Tekanan darah LT pada pertemuan kedua adalah 120/80 mm/hg, hal tersebut menunjukkan jika tekanan darah LT mengalami penurunan dari pertemuan pertama. LT juga merasa senang karena dapat mengikuti pelatihan pertemuan ke 2. Pada sesi berkenalan dengan emosi LT memilih emosi sedih, marah, khawatir dan seneng. Perasaan yang paling sering muncul adalah sedih, sedih jika ada saudara yang sakit, serta cemas akan menghadapi proses persalinan. LT juga merasa kesal jika suami terlambat pulang ke rumah. Saat fasilitator memutar video kemudian meminta peserta untuk menganalisis pikiran yang muncul, emosi dan sensasi tubuh yang dirasakan serta tindakan yang dilakukan, LT mengatakan jika merasa sedih dan kasihan terhadap perjuangan seorang ayah dalam mencari nafkah, namun belum mampu menganalisis sensasi tubuh yang dirasakan, LT mengisi kolom sensasi tubuh yang dirasakan dengan mengisi emosi kesal. Setelah fasilitator menjelaskan contoh sensasi tubuh, LT mengatakan jika badan bergetar ketika kesal dengan ayah yang ada di video yang diberikan oleh fasilitator. Pada akhir pertemuan ke 2, LT menceklis lembar mood checking dengan perasaan senang dan mengatakan jika akan hadir pada pertemuan ke 3. Pada pertemuan ke 3, setelah dilakukan pemeriksaan tekanan darah oleh bidan tekanan darah LT yaitu 130/70 mm/hg, tekanan darah LT mengalami kenaikan dibanding pada saat pertemuan ke 2 pelatihan, namun masih dalam

33 98 taraf normal. Seperti biasa, LT datang dengan diantar oleh suami. Pada saat mood checking, LT memilih perasaan cemas karena usia kehamilan sudah 37 minggu dan sedang menunggu detik-detik kelahiran, LT cemas karena merupakan pengalaman pertama untuk LT. Pada saat sesi mengekspresikan emosi, LT mengungkapkan perasaan cemas, namun LT berusaha tetap tenang dengan terus berdoa agar kelahiran berjalan dengan lancar, LT dan calon bayi dapat selamat dan sehat. Pada sesi mengelola emosi, setelah melakukan relaksasi, LT merasa tubuh gemetar, namun sedikit lebih tenang. Pada sesi mengubah emosi negatif menjadi emosi positif, LT sudah mampu mengubah pikiran, emosi dan tindakan negatif terkait dengan situasi yang diberikan oleh fasilitator menjadi pikiran, emosi dan tindakan yang lebih positif. Pada akhir pertemuan ke 3, LT menceklis lembar mood checking dengan perasaan senang dan lebih tenang karena sudah mengikuti pelatihan regulasi emosi. LT merasa senang dan lebih tenang, senang karena setelah mengikuti pelatihan regulasi emosi, tekanan darah LT menjadi normal dan menjadi lebih tenang dalam menghadapi persalinan. LT juga memiliki harapan jika akan tetap melakukan ilmu yang sudah didapat dari pelatihan. Kemudian peneliti meminta LT untuk mengisi skala kecemasan, skor LT setelah pelatihan pertemuan ke yaitu 69. Skor LT mengalami penurunan dari pra tes yaitu 72 menjadi 69 pada saat pasca tes.

34 99 Pada saat tindak lanjut, skor kecemasan LT kembali mengalami penurunan yaitu 67, tekanan darah subjek juga dalam taraf normal, yaitu 120/80 mm/hg. LT merasa lebih tenang dalam menghadapi persalinan, tidur nyenyak, dan berpikir positif terkait dengan proses persalinan yang akan dihadapi. Berikut perubahan yang dialami oleh LT pada saat pra tes, pasca dan tindak lanjut: Grafik 2. Grafik perubahan tingkat kecemasan subjek 2 pada saat pra tes, prasca tes dan tindak lanjut Subjek 2 (LT) pra tes pasca tes tindak lanjut tingkat kecemasan ibu hamil hipertensi Tabel 14. Perubahan tekanan darah subjek 2 pada saat pra tes, pasca tes dan tindak lanjut Pra tes Pasca tes Tindak lanjut Tekanan darah 140/90 mm/hg 130/70 mm/hg 120/80 mm/hg Keterangan Tinggi Normal Normal c. Subjek III (LI) LI merupakan ibu muda berusia 20 tahun, usia kehamilan LI 35 minggu, kehamilan saat ini merupakan kehamilan pertama untuk LI. Namun, LI mengalami tekanan darah tinggi, yaitu 140/90 mm/hg, padahal sebelum hamil, LI tidak pernah memiliki riwayat tekanan darah tinggi. LI tinggal

35 100 bertiga dengan ibu kandung dan suami, ayah LI sudah lama meninggal. Ibu LI mengalami penyakit stroke, sebagai anak terakhir, LI merawat ibu yang sedang sakit, hal tersebut yang membuat LI sedih, karena melihat kondisi ibu yang tidak kunjung sembuh. LI merasa jantung berdegup kencang, tidur tidak nyenyak, khawatir hal-hal buruk dapat terjadi selama masa kehamilan, menderita sakit kepala serta sesak nafas. Pada saat pengukuran skor kecemasan, skor LI yaitu 73 berada pada taraf sedang, sehingga LI masuk dalam kriteria subjek. LI menyetujui informed consent untuk mengikuti pelatihan regulasi emosi. Pada pertemuan pertama, saat dilakukan pemeriksaan tekanan darah LI masih sama saat awal pengukuran yaitu 140/90 mm/hg. LI datang paling akhir dibandingkan dengan peserta yang lain. LI kemudian bergabung dengan fasilitator dan peserta yang lain. Pada lembar mood checking, LI menceklis perasaan senang karena dapat mengikuti pelatihan regulasi emosi dan bertemu dengan teman-teman yang baru. Saat sesi perkenalan, LI menyebutkan nama dan hobi. Saat fasilitator mengajak peserta untuk bersama-sama membuat peraturan, LI mengatakan jika harus aktif bertanya jika merasa kurang paham dengan materi yang dijelaskan, agar materi dapat diserap dengan baik oleh peserta. Pada sesi pohon harapan, LI menuliskan harapan terkait dengan pelatihan, yaitu mendapatkan ilmu yang baru dan bermanfaat. Pada sesi gambaran kepribadian, LI menuliskan kelebihan-kelebihan antara lain tidak suka yang macam-macam, tidak suka mengulur waktu, apa adanya,

36 101 menghadapi masalah dengan sabar. LI juga menuliskan dan mengatakan kekurangannya yaitu pemalu dan egois. Terlihat jika LI pemalu, yaitu LI lebih banyak diam selama proses pelatihan, tidak menyampaikan pendapat jika tidak ditanya langsung oleh fasilitator. LI menceklis beberapa ciri kepribadian yang ada pada lembar mengenal diri, antara lain aktif, penuh energi, penuh semangat, dapat mengendalikan diri, dapat diandalkan, memiliki banyak ide, mampu memahami orang lain, senang dan mudah bergaul, penuh minat dalam menyelesaikan tugas, ramah dan optimis. Ketika ditanya oleh fasilitator hal yang membuat dapat diandalkan, LI menjawab jika LI mengurus ibu yang sedang sakit setiap hari, dan ingin ibu cepat sembuh, karena tidak tega melihat kondiri ibu. Pada saat ditayangkan video mengenai kehamilan dan psikoedukasi, LI menyimak dengan sungguh-sungguh yang diberikan oleh fasilitator, LI menganggukan kepala setelah materi selesai disampaikan, ketika fasilitator bertanya kepada peserta, LI menjawab sudah paham. Ketika pertemuan pertama selesai, LI menceklis lembar checking mood dengan perasaan senang karena mendapat pelajaran baru mengenai kehamilan dan hal-hal yang terkait dengan hipertensi. Pada pertemuan ke 2, LI tidak kunjung datang padahal jam menunjukkan jika pelatihan akan segera dimulai. Kemudian peneliti menjemput LI bersama dengan bidan, setelah sampai di rumah LI dan meminta izin kepada ibu LI agar LI boleh mengikuti pelatihan, ibu LI menangis dan mengatakan jika takut

37 102 kalau terjadi hal yang tidak diinginkan jika LI mengikuti pelatihan. Pada waktu itu peneliti dan bidan memberikan pengertian jika pelatihan yang diberikan bertujuan baik, yaitu untuk membuat kondisi kesehatan LI dan kandungan menjadi lebih baik dan menurunkan kecemasan, setelah cukup lama membujuk, ibu LI kemudian mengizinkan LI untuk mengikuti pelatihan. LI kemudian datang pada saat pertemuan ke 2 sudah berlangsung sekitar 10 menit. LI langsung bergabung dengan fasilitator dan peserta yang lain. LI menceklis lembar mood checking dengan perasaan sedih karena datang terlambat. Pada sesi berkenalan dengan emosi, LI memilih perasaan jengkel, sedih, marah, malu, khawatir, bingung, bosan. LI bingung karena memikirkan kebutuhan ekonomi, dan suami yang sering pulang telat. LI juga merasa jengkel karena lelah terlalu banyak yang dipikirkan dan mengerjakan pekerjaan rumah tangga seorang diri, LI juga merasa sedih karena merawat ibu, namun ibu tidak kunjung sembuh. LI merasa malu karena kurang percaya diri jika berkumpul dengan teman-teman. LI juga merasa senang karena suami selalu mendampingi, memberi semangat terhadap yang dilakukan oleh LI. Pada sesi gambaran emosi, LI sudah mampu menganalisis pikiran yang muncul, emosi dan sensasi tubuh yang dirasakan, serta tindakan yang dilakukan secara tepat. Pada akhir pertemuan ke 2, LI menceklis pada lembar mood checking perasaan senang karena bisa mengikuti pelatihan dan mendapatkan ilmu baru. Oleh karena pada awal pertemuan ke 2, LI datang

38 103 terlambat, pemeriksaan tekanan darah dilakukan setelah selesai pelatihan, tekanan darah LI berangsur normal, yaitu 120/80 mm/hg, mengetahui hal tersebut, LI pulang ke rumah dengan perasaan bahagia. Pada pertemuan ke 3, LI datang paling awal dibandingkan dengan peserta yang lain. Setelah diperiksa tekanan darah oleh bidan, LI sangat senang karena tekanan darah semakin baik, yaitu 100/70 mm/hg yang berarti tekanan darah LI normal. Saat menceklis lembar mood checking, LI senang karena tekanan darah sudah normal. Pada saat sesi ekspresikan emosimu yang sedang LI rasakan adalah perasaan sedih, terkait dengan kondisi ibu yang tidak kunjung sembuh, sebagai anak, LI berusaha semaksimal mungkin yang merawat ibu dengan baik, LI juga merasa kuat karena suami selalu sabar dan memberikan semangat kepada LI, LI merasa beruntung memiliki suami yang perhatian. Pada sesi kelola emosimu, LI melakukan gerakan relaksasi dengan benar dan mengatakan jika lebih tenang. Pada sesi mengubah emosi negatif menjadi emosi positif, LI mampu mengubah pikiran, emosi dan tindakan yang negatif menjadi positif sesuai dengan yang sudah diajarkan oleh fasilitator. Pada akhir sesi, LI menceklis lembar mood checking dengan perasaan senang karena sudah bisa mengikuti pelatihan regulasi emosi. LI juga akan menerapkan ilmu yang sudah didapat pada kehidupan sehari-hari, LI bersyukur karena dipertemukan dengan teman-teman yang saling menguatkan. Skor kecemasan subjek pada saat pasca tes yaitu 68, hal tersebut

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. Adapun variabel-variabel dalam penelitian ini adalah:

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. Adapun variabel-variabel dalam penelitian ini adalah: BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Penelitian Adapun variabel-variabel dalam penelitian ini adalah: 1. Variabel tergantung (dependent) : Kecemasan ibu hamil hipertensi 2. Variabel bebas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. Variabel dalam penelitian ini adalah :

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. Variabel dalam penelitian ini adalah : BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Penelitian Variabel dalam penelitian ini adalah : 1. Variabel tergantung (dependent variable/ effectual variable) : kualitas hidup 2. Variabel bebas (independent

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. memiliki anak dengan riwayat gangguan skizofrenia

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. memiliki anak dengan riwayat gangguan skizofrenia 61 BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Penelitian Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah variabel bebas dan terikat, meliputi : 1. Variabel bebas : pelatihan regulasi emosi

Lebih terperinci

MODUL PSIKOEDUKASI MENINGKATKAN REGULASI EMOSI PADA ANAK MENTAL RETARDASI. : Menjalin rapport dengan anak serta membuat peraturan-peraturan dengan

MODUL PSIKOEDUKASI MENINGKATKAN REGULASI EMOSI PADA ANAK MENTAL RETARDASI. : Menjalin rapport dengan anak serta membuat peraturan-peraturan dengan LAMPIRAN 1. Informed Consent 152 153 154 LAMPIRAN 2. Modul Psikoedukasi 155 MODUL PSIKOEDUKASI MENINGKATKAN REGULASI EMOSI PADA ANAK MENTAL RETARDASI Sesi 1 Tema Tujuan : ice breaking : Menjalin rapport

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. 1. Variabel tergantung : Kecemasan menghadapi persalinan pertama

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. 1. Variabel tergantung : Kecemasan menghadapi persalinan pertama BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Penelitian 1. Variabel tergantung : Kecemasan menghadapi persalinan pertama 2. Variabel bebas : Terapi Tadabbur Al-quran B. Definisi Operasional 1. Kecemasan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 2.1. Identifikasi Variabel Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang dapat dijadikan obyek penelitian dan merupakan faktor-faktor yang berpengaruh dalam suatu penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. B. Definisi Operasional Variabel

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. B. Definisi Operasional Variabel BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Variabel tergantung Variabel bebas : caregiver burden : supportive group therapy B. Definisi Operasional Variabel Berikut adalah definisi dari masing-masing

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menekankan analisisnya pada data-data numerical (angka) yang di olah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menekankan analisisnya pada data-data numerical (angka) yang di olah BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis dan Metodologi Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif, yaitu penelitian yang menekankan analisisnya pada data-data numerical (angka) yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan model penelitian eksperimen semu yaitu dengan pemasangan subyek melalui tes awal dan tes akhir dan kelompok kontrol (Ardhana 2008).

Lebih terperinci

BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN. A. Orientasi Kancah dan Persiapan Penelitian. jalan yang banyak dikunjungi oleh customer dan menjadi produk

BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN. A. Orientasi Kancah dan Persiapan Penelitian. jalan yang banyak dikunjungi oleh customer dan menjadi produk BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN A. Orientasi Kancah dan Persiapan Penelitian 1. Orientasi Kancah Rumah sakit PKU Muhammadiyah Yogyakarta Unit 1 adalah salah satu rumah sakit swasta di Yogyakarta,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Peneliti akan melakukan penelitian ini di SMA Negeri 2 Kejuruan Muda,

BAB III METODE PENELITIAN. Peneliti akan melakukan penelitian ini di SMA Negeri 2 Kejuruan Muda, BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Peneliti akan melakukan penelitian ini di SMA Negeri 2 Kejuruan Muda, Aceh Tamiang. Pelaksanaan penelitian dilakukan pada bulan Agustus 2015 sampai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Dan Identifikasi Variabel Pendekatan penelitian ini menganalisa data dengan menggunakan angka-angka, rumus atau model matematis, atau biasa disebut pendekaan

Lebih terperinci

63 Perpustakaan Unika LAMPIRAN

63 Perpustakaan Unika LAMPIRAN LAMPIRAN 63 SKALA KECEMASAN PADA WANITA MENOPAUSE Usia : Mulai Menopause umur : Masih Bersuami : ya / tidak Alamat : NO PERNYATAAN SS S TS STS 1. Saya menghadapi masa-masa menopause ini dengan biasa seperti

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. variabel keaktifan bertanya dengan berpikir kreatif siswa. dan berpikir kreatif sebagai variabel dependen (terikat).

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. variabel keaktifan bertanya dengan berpikir kreatif siswa. dan berpikir kreatif sebagai variabel dependen (terikat). 62 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan merupakan penelitian kuantitatif korelasional dimana penelitian yang akan dilaksanakan adalah penelitian yang ditujukan

Lebih terperinci

MODUL TERAPI RELAKSASI ZIKIR UNTUK MENURUNKAN TINGKAT KECEMASAN PADA PENDERITA GAGAL GINJAL. Disusun Oleh : Anggi Permana

MODUL TERAPI RELAKSASI ZIKIR UNTUK MENURUNKAN TINGKAT KECEMASAN PADA PENDERITA GAGAL GINJAL. Disusun Oleh : Anggi Permana 122 MODUL TERAPI RELAKSASI ZIKIR UNTUK MENURUNKAN TINGKAT KECEMASAN PADA PENDERITA GAGAL GINJAL Disusun Oleh : Anggi Permana 14320102 123 PENDAHULUAN Manual ini berisikan sebuah panduan terapi yang dirancang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. terhadap data serta penampilan dari hasilnya.

BAB III METODE PENELITIAN. terhadap data serta penampilan dari hasilnya. BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan penelitian kuantitatif, seperti yang dijelaskan oleh Arikunto (006. 1) bahwa penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. analisis variabel (data) untuk mengetahui perbedaan di antara dua kelompok data

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. analisis variabel (data) untuk mengetahui perbedaan di antara dua kelompok data BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian komparatif. Penelitian ini menggunakan analisis komparatif atau analisis perbedaan yang artinya bentuk analisis variabel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Penelitian. B. Definisi Operasional Variabel Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Penelitian. B. Definisi Operasional Variabel Penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Penelitian 1. Variabel tergantung: Komitmen Organisasi 2. Variabel bebas: Komunikasi Interpersonal B. Definisi Operasional Variabel Penelitian 1. Komitmen organisasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian 1. Pendekatan dan Jenis Penelitian Penelitian dapat diklasifikasikan dari berbagai cara dan sudut pandang. Dilihat dari pendekatan analisisnya, penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. rancangan penelitian yang digunakan adalah pretest-posttest control group design

BAB III METODE PENELITIAN. rancangan penelitian yang digunakan adalah pretest-posttest control group design 47 BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuasi-eksperimen dengan model rancangan penelitian yang digunakan adalah pretest-posttest control group design (Neuman,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tipe Penelitian Penelitian dilakukan dengan menggunakan pendekatan kuantitatif dan dianalisis menggunakan statistik. Sugiyono (2015) mengatakan bahwa metode penelitian kuantitatif

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan dalam penelitian ini adalah menggunakan pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan dalam penelitian ini adalah menggunakan pendekatan 36 BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Rancangan dalam penelitian ini adalah menggunakan pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif adalah penelitian yang banyak menggunakan angka-angka,

Lebih terperinci

BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN

BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah metode dengan pendekatan kuantitatif adalah metode eksperimen dengan desain eksperimen semu (Quasi Experiment).

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Pelaksanaan Penelitian Penelitian dilaksanakan pada tanggal 20 Februari 2017 hingga 5 Maret 2017 di Panti Wreda Pengayoman Semarang. Adapun rincian pelaksanaan

Lebih terperinci

BLUEPRINT SKALA KECEMASAN TMAS

BLUEPRINT SKALA KECEMASAN TMAS BLUEPRINT SKALA KECEMASAN TMAS Aspek Favorable Unfavorable Fisiologis 2. Saya terganggu oleh serangan mual 8. Saya sering melihat tangan saya gemetar ketika saya mencoba untuk melakukan sesuatu 10. Saya

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Pada bab ini akan dipaparkan mengenai hasil penelitian dan pembahasan dari penelitian yang telah dilaksanakan. Hasil penelitian akan menjawab

Lebih terperinci

LAMPIRAN C SKALA STRES DAN AGRESIFITAS

LAMPIRAN C SKALA STRES DAN AGRESIFITAS LAMPIRAN C SKALA STRES DAN AGRESIFITAS Lampiran 1 Selamat pagi/siang/sore Saya mahasiswa dari fakultas psikologi yang sedang mengadakan penelitian mengenai stres dan agresifitas pada ibu rumah tangga yang

Lebih terperinci

Pengendalian Emosi. Rerata Empirik (RE) : 124,95. Rerata Hipotetik (RH) : 107,5. Tergolong Tinggi

Pengendalian Emosi. Rerata Empirik (RE) : 124,95. Rerata Hipotetik (RH) : 107,5. Tergolong Tinggi Pengendalian Emosi Rerata Empirik (RE) : 124,95 Rerata Hipotetik (RH) : 107,5 Tergolong Tinggi Kekhusyu an Shalat Rerata Empirik (RE) : 139,62 Rerata Hipotetik (RH) : 100 Tergolong Tinggi 138 KATEGORISASI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Penurunan angka kematian ibu merupakan salah satu masalah besar di negeri

BAB I PENDAHULUAN. Penurunan angka kematian ibu merupakan salah satu masalah besar di negeri BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penurunan angka kematian ibu merupakan salah satu masalah besar di negeri ini. Pasalnya, angka kematian ini menunjukkan gambaran derajat kesehatan di suatu wilayah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode korelasional yang

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode korelasional yang BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode korelasional yang bertujuan untuk mengetahui sejauh mana variasi pada satu atau lebih faktor lain

Lebih terperinci

BAB III. Metode Penelitian. A. Identifikasi Variabel Penelitian. B. Defenisi Operasional Variabel Penelitian

BAB III. Metode Penelitian. A. Identifikasi Variabel Penelitian. B. Defenisi Operasional Variabel Penelitian BAB III Metode Penelitian A. Identifikasi Variabel Penelitian 1. Variabel bebas : Pelatihan shalat khusyuk 2. Variabel tergantung : Kecemasan B. Defenisi Operasional Variabel Penelitian Defenisi operasional

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Mahasiswa (UKM) di universitas X. UKM ini berdiri sejak tahun UKM

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Mahasiswa (UKM) di universitas X. UKM ini berdiri sejak tahun UKM 59 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Orientasi Kancah dan Persiapan 1. Orientasi kancah penelitian Subjek dalam penelitian ini berjumlah 10 orang. Sebagian besar dari subjek, yaitu 7 dari 10 orang,

Lebih terperinci

BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN. A. Orientasi Kancah dan Persiapan Penelitian

BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN. A. Orientasi Kancah dan Persiapan Penelitian 37 BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN A. Orientasi Kancah dan Persiapan Penelitian 1. Orientasi Kancah Penelitian ini dilakukan di dua lokasi yaitu di kampus program studi Teknik Sipil Universitas

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. jenis penelitian ini adalah kuantitatif, yaitu penelitian yang menekankan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. jenis penelitian ini adalah kuantitatif, yaitu penelitian yang menekankan BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Sejalan dengan tujuan yang ingin diperoleh dalam penelitian ini, maka jenis penelitian ini adalah kuantitatif, yaitu penelitian yang menekankan analisis

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan kemampuan koneksi matematis siswa dengan penerapan pembelajaran melalui pendekatan Collaborative Problem Solving.

Lebih terperinci

ITEM KECEMASAN WANITA MENGHADAPI MENOPAUSE

ITEM KECEMASAN WANITA MENGHADAPI MENOPAUSE ITEM KECEMASAN WANITA MENGHADAPI MENOPAUSE 1. Psikologis, ditunjukkan dengan adanya gejala: gelisah atau resah, was-was atau berpikiran negatif, khawatir atau takut, merasa akan tertimpa bahaya atau terancam,

Lebih terperinci

BAB III. Metodologi Penelitian. Contextual Teaching and Learning (CTL). Metode penelitian yang

BAB III. Metodologi Penelitian. Contextual Teaching and Learning (CTL). Metode penelitian yang 28 BAB III Metodologi Penelitian 3.1. Metode dan Desain Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk melihat peningkatan pemahaman matematis siswa SMA IPS melalui pembelajaran dengan pendekatan Contextual

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. Eksperimen adalah observasi dibawah kondisi buatan dimana kondisi

BAB 3 METODE PENELITIAN. Eksperimen adalah observasi dibawah kondisi buatan dimana kondisi 9 BAB METODE PENELITIAN. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimen semu. Eksperimen adalah observasi dibawah kondisi buatan dimana kondisi tersebut dibuat dan diatur

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Analisis Data Hasil Penelitian Data hasil penelitian berupa data kuantitatif dan data kualitatif, data tersebut bertujuan untuk menemukan jawaban dari rumusan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. Variabel dalam penelitian ini, yaitu: B. Definisi Operasional

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. Variabel dalam penelitian ini, yaitu: B. Definisi Operasional digilib.uns.ac.id BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Penelitian Variabel dalam penelitian ini, yaitu: 1. Variabel Bebas : a. Regulasi diri b. Hubungan interpersonal dalam keluarga 2. Variabel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian yang digunakan Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif. Metode kuantitatif adalah metode yang menekankan analisisnya pada datadata numerical (angka)

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Efektivitas dari penerapan model pembelajaran berbasis masalah dalam

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Efektivitas dari penerapan model pembelajaran berbasis masalah dalam BAB III METODE PENELITIAN A. Definisi Operasional. Efektivitas dari penerapan model pembelajaran berbasis masalah dalam meningkatkan penguasaan konsep dan keterampilan berkomunikasi siswa dilihat dari

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif deskriptif dengan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif deskriptif dengan BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif deskriptif dengan menggunakan teknik pendekatan korelasional. Penelitian dengan teknik korelasional merupakan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. memberikan ijin penelitian pada penulis. eksperimen dan kontrol yang berdasarkan jenis kelamin dan usia.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. memberikan ijin penelitian pada penulis. eksperimen dan kontrol yang berdasarkan jenis kelamin dan usia. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Persiapan Penelitian Pada tanggal 4 Januari 2013, penulis mengurus surat permohonan ijin penelitian dari Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan yang ditujukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. digunakan dalam penelitian ini. Adapun desain yang dilakukan adalah

BAB III METODE PENELITIAN. digunakan dalam penelitian ini. Adapun desain yang dilakukan adalah BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptive dengan pendekatan kuantitatif karena dari beberapa metode penelitian yang ada, peneliti merasa

Lebih terperinci

LAMPIRAN Lampiran E KATEGORISASI Kategori Skala Stres Kerja Aitem Valid : 45 Skor : 1,2,3,4 RERATA EMPIRIK : 85,333 RERATA HIPOTETIK : 45 x 2,5 = 112,5 Skor tinggi 4 x 45 = 180 Skor

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif korelasional, jenis ini bertujuan untuk melihat apakah antara dua variabel atau lebih memiliki

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Kondisi Awal Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri Kumpulrejo 02 Salatiga Kecamatan Argomulyo. Kepala Sekolah dari SD

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif yang menguraikan tentang variabel penelitian, definisi operasional, metodologi pengumpulan data, validitas dan reliabilitas alat

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. kemampuan pemahaman matematik siswa dan data hasil skala sikap.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. kemampuan pemahaman matematik siswa dan data hasil skala sikap. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil dan Temuan Penelitian Data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah data nilai tes kemampuan pemahaman matematik siswa dan data hasil skala sikap. Selanjutnya,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. didapatkan 10 siswa termasuk dalam kategori sangat rendah dan rendah yang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. didapatkan 10 siswa termasuk dalam kategori sangat rendah dan rendah yang BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 2 Salatiga. Subjek dalam penelitian ini adalah kelas IX A dan Kelas IX B yang berjumlah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Sebelum instrumen soal digunakan dalam penelitian, maka instrumen

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Sebelum instrumen soal digunakan dalam penelitian, maka instrumen BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Analisis Data Hasil Uji Instrumen Sebelum instrumen soal digunakan dalam penelitian, maka instrumen yang telah dibuat oleh peneliti diujicobakan terlebih dahulu

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Desain Penelitian. penelitian antara dua kelompok penelitian.adapun yang dibandingkan adalah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Desain Penelitian. penelitian antara dua kelompok penelitian.adapun yang dibandingkan adalah BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini termasuk penelitian komparasi atau perbedaan, yaitu jenis penelitian yang bertujuan untuk membedakan atau membandingkan hasil penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. dilakukan di Puskesmas Wonosari pada bulan September-Oktober 2016.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. dilakukan di Puskesmas Wonosari pada bulan September-Oktober 2016. 47 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil 1. Lokasi Penelitian Penelitian tentang Hubungan Antara Faktor Demografi dengan Pada Penderita Hipertensi di Kabupaten Gunungkidul DIY telah dilakukan di Puskesmas

Lebih terperinci

BAB IV LAPORAN PENELITIAN. A. Orientasi Kancah Penelitian Sebelum dilakukan pengambilan data penelitian, perlu ditetapkan

BAB IV LAPORAN PENELITIAN. A. Orientasi Kancah Penelitian Sebelum dilakukan pengambilan data penelitian, perlu ditetapkan BAB IV LAPORAN PENELITIAN A. Orientasi Kancah Penelitian Sebelum dilakukan pengambilan data penelitian, perlu ditetapkan dahulu kancah atau tempat penelitian. Penelitian ini dilaksanakan di SMA X Semarang,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. korelasional. Penelitian ini mengukur hubungan kepercayaan diri (X) dengan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. korelasional. Penelitian ini mengukur hubungan kepercayaan diri (X) dengan BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan bentuk penelitian kuantitatif dengan pendekatan korelasional. Penelitian ini mengukur hubungan kepercayaan diri (X) dengan perilaku

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dengan data numerikal (angka) yang diolah dengan metode statistika. Pada

BAB III METODE PENELITIAN. dengan data numerikal (angka) yang diolah dengan metode statistika. Pada BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini termasuk jenis penelitian kuantitatif yang analisisnya dengan data numerikal (angka) yang diolah dengan metode statistika. Pada dasarnya,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. perilakuan religius terhadap kesejahteraan subjektif penderita gagal ginjal kronis

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. perilakuan religius terhadap kesejahteraan subjektif penderita gagal ginjal kronis BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Penelitian Terdapat dua variabel dalam penelitian tentang pengaruh terapi kognitif perilakuan religius terhadap kesejahteraan subjektif penderita gagal

Lebih terperinci

BAB IV ORIENTASI KANCAH DAN HASIL PENELITIAN. A. Orientasi Kancah dan Persiapan. sekolah negeri milik pemerintah setingkat menengah atas dengan visi

BAB IV ORIENTASI KANCAH DAN HASIL PENELITIAN. A. Orientasi Kancah dan Persiapan. sekolah negeri milik pemerintah setingkat menengah atas dengan visi 33 BAB IV ORIENTASI KANCAH DAN HASIL PENELITIAN A. Orientasi Kancah dan Persiapan 1. Orientasi Kancah Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 1 Sedayu. Sekolah ini terletak di Argomulyo Sedayu Kabupaten

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Identivikasi Variabel Penelitian Dalam penelitian ini rancangan penelitian yang akan digunakan adalah jenis penelitian yang menggunakan pendekatan kuantitatif, dengan menggunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. Variabel-variabel yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah :

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. Variabel-variabel yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah : 49 BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Variabel-variabel yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah : Variabel Tergantung : Kematangan karir pada remaja Variabel Bebas : 1. Self-Esteem

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Uji Coba Alat Ukur Penelitian 4.1.1. Persiapan Uji Coba Dalam penelitian ini peneliti menggunakan dua buah skala berupa skala regulasi emosi yaitu kuesioner AERQ (Academic

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan, Metode dan Desain Penelitian Penelitian dilakukan dengan menggunakan pendekatan kuantitatif, yaitu pendekatan yang menekankan analisisnya pada data-data numerikal

Lebih terperinci

Skala Kecemasan Anak Perempuan Pada Masa. Pubertas Menghadapi Perubahan Fisik

Skala Kecemasan Anak Perempuan Pada Masa. Pubertas Menghadapi Perubahan Fisik Skala Kecemasan Anak Perempuan Pada Masa Pubertas Menghadapi Perubahan Fisik FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS KATOLIK SOEGIJAPRANATA SEMARANG Saya memohon bantuan anda untuk membantu saya dalam memberikan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Gambaran Umum SMP Negeri 1 Godean. berwawasan global, cinta bangsa dan negara.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Gambaran Umum SMP Negeri 1 Godean. berwawasan global, cinta bangsa dan negara. A. Hasil Penelitian BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1. Gambaran Umum SMP Negeri 1 Godean Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Godean yang terletak di Jl. Jae Sumantoro Sidoluhur Godean Sleman, merupakan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. mahasiswa fakultas psikologi dan kesehatan yang sedang mengambil program

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. mahasiswa fakultas psikologi dan kesehatan yang sedang mengambil program BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Subyek Responden dalam penelitian ini diambil dari jumlah populasi mahasiswa fakultas psikologi dan kesehatan yang sedang mengambil program dan mengerjakan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Orientasi Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di Rumah Sakit Jiwa Daerah Dr. Amino Gondohutomo yang terletak di Jalan Brigjend Sudiarto No. 347 Semarang.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. dapat dibedakan menjadi dua yakni variabel bebas dan variabel terikat

BAB III METODE PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. dapat dibedakan menjadi dua yakni variabel bebas dan variabel terikat 37 BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional 1. Variabel Variabel adalah suatu konsep yang memiliki variasi nilai. Konsep apa saja asalkan memiliki variasi nilai dapat disebut

Lebih terperinci

LAMPIRAN. repository.unisba.ac.id

LAMPIRAN. repository.unisba.ac.id LAMPIRAN LAMPIRAN Correlations DukunganSosial Resiliensi Correlation Coefficient 1,000,723 * Dukungan Sosial Sig. (2-tailed).,004 Spearman's rho Resiliensi Correlation Coefficient,723 * 1,000 Sig. (2-tailed),004.

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN. Dilihat dari kualifikasinya, maka penelitian ini berfungsi sebagai penelitian

METODOLOGI PENELITIAN. Dilihat dari kualifikasinya, maka penelitian ini berfungsi sebagai penelitian III. METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian Metode dalam sebuah penelitian memegang peranan penting karena salah satu ciri dari kegiatan ilmiah adalah terdapatnya suatu metode yang tepat dan sistematis

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Tujuan dalam penelitian adalah untuk mengetahui peningkatan

BAB III METODE PENELITIAN. Tujuan dalam penelitian adalah untuk mengetahui peningkatan 38 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Tujuan dalam penelitian adalah untuk mengetahui peningkatan kemampuan pemecahan masalah dan self confidence siswa melalui pembelajaran dengan

Lebih terperinci

LAMPIRAN A SKALA PENELITIAN

LAMPIRAN A SKALA PENELITIAN 53 LAMPIRAN A SKALA PENELITIAN 54 LAMPIRAN A - 1 Skala Kecemasan mahasiswa saat menghadapi ujian skripsi 55 Nama : Fakultas : Angkatan : Sedang ambil skripsi : Ya / Tidak PETUNJUK PENGISIAN SKALA 1. Skala

Lebih terperinci

BAB III Metode Penelitian

BAB III Metode Penelitian BAB III Metode Penelitian A. Lokasi dan Subjek Penelitian Lokasi penelitian merupakan tempat peneliti melakukan penelitian tentang efektivitas teknik restrukturisasi kognitif dalam mereduksi kecemasan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. berkedudukan di masyarakat (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2002, hlm. 215).

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. berkedudukan di masyarakat (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2002, hlm. 215). BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Peran Suami 1. Pengertian Peran adalah perangkat tingkah yang diharapkan dimiliki oleh orang yang berkedudukan di masyarakat (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2002, hlm. 215). Peran

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Gendongan 01 yang terletak di Jl. Margorejo No.580 Kecamatan Tingkir Kota Salatiga. Siswa

Lebih terperinci

SELAMAT MENGERJAKAN PETUNJUK PENGISIAN KUESIONER

SELAMAT MENGERJAKAN PETUNJUK PENGISIAN KUESIONER PETUNJUK PENGISIAN KUESIONER 1. Bacalah masing-masing pernyataan dengan teliti dan jawablah dengan sejujurjujurnya tanpa dipengaruhi oleh siapapun. 2. Pilihlah salah satu jawaban dari empat jawaban yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian, identifikasi variabel penelitian, definisi operasional, subjek penelitian,

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian, identifikasi variabel penelitian, definisi operasional, subjek penelitian, BAB III METODE PENELITIAN Metode merupakan unsur penting dalam penelitian ilmiah, karena metode yang digunakan dalam penelitian dapat menemukan apakah penelitian tersebut dapat dipertanggungjawabkan hasilnya.

Lebih terperinci

BAB III. subyek dibagi menjadi dua kelompok yaitu kelompok eksperimen dan kelompok

BAB III. subyek dibagi menjadi dua kelompok yaitu kelompok eksperimen dan kelompok BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis penelitian Penelitian ini termasuk penelitian eksperimen, disain yang dipakai dalam penelitian ini menggunakan rancangan kuasi eksperimen. Dalam penelitian ini subyek

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Rancangan Penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN Unsur yang paling penting dalam suatu penelitian adalah metode penelitian, karena melalui proses tmasan tersebut dapat ditentukan apakah hasil dari

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Unsur yang paling penting di dalam suatu penelitian adalah metode penelitian,

BAB III METODE PENELITIAN. Unsur yang paling penting di dalam suatu penelitian adalah metode penelitian, 33 BAB III METODE PENELITIAN Unsur yang paling penting di dalam suatu penelitian adalah metode penelitian, karena melalui proses tersebut dapat ditemukan apakah hasil dari suatu penelitian dapat dipertanggungjawabkan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Populasi penelitian ini yaitu seluruh siswa kelas VII di SMPN 2 Way Tenong

III. METODE PENELITIAN. Populasi penelitian ini yaitu seluruh siswa kelas VII di SMPN 2 Way Tenong 26 III. METODE PENELITIAN A. Populasi Penelitian Populasi penelitian ini yaitu seluruh siswa kelas VII di SMPN 2 Way Tenong pada semester ganjil Tahun Pelajaran 2013/2014 dengan jumlah kelas VII ada empat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 58 BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel dan Definisi Operasional 1. Identifikasi Variabel Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif yang bertujuan untuk mencari hubungan antar variabel.

Lebih terperinci

IDENTITAS RESPONDEN. Umur :.

IDENTITAS RESPONDEN. Umur :. LAMPIRAN 76 IDENTITAS RESPONDEN Isilah identitas Anda dengan lengkap pada kolom yang telah disediakan untuk nama diperbolehkan menggunakan inisial/disingkat. Nama :. Umur :. A. Petunjuk Pengisian Dalam

Lebih terperinci

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... HALAMAN PENGESAHAN... HALAMAN PERNYATAAN ETIKA AKADEMIK... MOTTO... HAMALAN PERSEMBAHAN... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI...

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... HALAMAN PENGESAHAN... HALAMAN PERNYATAAN ETIKA AKADEMIK... MOTTO... HAMALAN PERSEMBAHAN... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... HALAMAN PENGESAHAN... HALAMAN PERNYATAAN ETIKA AKADEMIK... MOTTO... HAMALAN PERSEMBAHAN... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... i ii iii iv v vi ix xiii DAFTAR BAGAN...

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. fenomena atau gejala utama dan pada beberapa fenomena lain yang relevan.

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. fenomena atau gejala utama dan pada beberapa fenomena lain yang relevan. BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Setiap kegiatan penelitian tentu memusatkan perhatiannya pada beberapa fenomena atau gejala utama dan pada beberapa fenomena lain yang relevan. Dalam

Lebih terperinci

LAMPIRAN A : SKALA PENELITIAN A-1 Skala Kecemasan pada Penderita Diabetes Mellitus A-2 Skala Konsep Diri

LAMPIRAN A : SKALA PENELITIAN A-1 Skala Kecemasan pada Penderita Diabetes Mellitus A-2 Skala Konsep Diri LAMPIRAN 63 LAMPIRAN A : SKALA PENELITIAN A-1 Skala Kecemasan pada Penderita Diabetes Mellitus A-2 Skala Konsep Diri 64 A-1 Skala Kecemasan pada Penderita Diabetes Mellitus 65 Identitas Nama : Usia : Jenis

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian kuantitatif dan (b). Penelitian kualitatif (Azwar, 2007: 5). Dalam

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian kuantitatif dan (b). Penelitian kualitatif (Azwar, 2007: 5). Dalam 49 BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian dapat diklasifikasikan dari berbagai cara dan sudut pandang. Dilihat dari pendekatan analisisnya, penelitian dibagi atas dua macam, yaitu:

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. eksperimen adalah melakukan pengukuran sebagai hasil eksperimen terhadap

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. eksperimen adalah melakukan pengukuran sebagai hasil eksperimen terhadap BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Hal ini disebabkan tujuan penelitian adalah melihat hubungan sebab akibat

Lebih terperinci

#### SELAMAT MENGERJAKAN ####

#### SELAMAT MENGERJAKAN #### Apakah Anda mahasiswa Fakultas Ekonomi Unika? Apakah Anda berstatus sebagai mahasiswa aktif? Semester berapakah Anda saat ini? Dengan Hormat, (Ya/ Bukan) (Ya/ Tidak) (Empat/ Enam) Disela-sela kesibukan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Subjek Penelitian Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP Negeri 7 Salatiga yang berjumlah 52 siswa dengan terdiri dari dua kelompok, yaitu

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan dibahas mengenai analisis data hasil penelitian yang diperoleh dalam setiap kegiatan yang dilakukan selama penelitian. Pada penjelasan pada bab

Lebih terperinci

BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN

BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN A. Orientasi Kancah Penelitian Langkah awal yang perlu dilalui sebelum penelitian dilakukan adalah perlunya peneliti memahami kancah atau tempat dimana penelitian

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Subjek Penelitian Subjek penelitian adalah siswa kelas VII G dan VII C SMP Negeri 9 Salatiga yang memiliki keterampilan sosial rendah yang masing-masing berjumlah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Menurut Babbie (Prasetyo, 2005) rancangan penelitian adalah mencatat perencanaan dari cara berfikir dan merancang suatu strategi untuk menemukan sesuatu.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Gambaran Umum Subjek Penelitian Kuantitatif. Tabel 4.1 Gambaran Usia dan Lama Perkawinan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Gambaran Umum Subjek Penelitian Kuantitatif. Tabel 4.1 Gambaran Usia dan Lama Perkawinan BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subyek Penelitian 4.1.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian Kuantitatif Penelitian dilakukan kepada 80 istri yang berada di wilayah Bekasi dan sekitarnya.

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan di SMP Negeri 23 Bandar Lampung pada

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan di SMP Negeri 23 Bandar Lampung pada III. METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini telah dilaksanakan di SMP Negeri 23 Bandar Lampung pada bulan April 2013. B. Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian 1. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen kuasi. Metode eksperimen kuasi digunakan untuk mengetahui

Lebih terperinci

BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN. A. Orientasi Kancah dan Persiapan. Yogyakarta angkatan 2015 yang berjenis kelamin laki-laki dan

BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN. A. Orientasi Kancah dan Persiapan. Yogyakarta angkatan 2015 yang berjenis kelamin laki-laki dan 34 BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN A. Orientasi Kancah dan Persiapan 1. Orientasi Kancah Penelitian ini dilakukan untuk menganalisa hubungan antara konformitas pada produk dan perilaku konsumtif

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. PENDEKATAN DAN JENIS PENELITIAN Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif dengan pendekatan Survei (metode survei). Kasiram (2008) dalam bukunya Metodologi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Persiapan dan Pelaksanaan Penelitian a. Persiapan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara beban kerja dengan stres

Lebih terperinci