By. Ir. Yustina Ngatilah, MT SKS = 3
|
|
- Sucianty Pranoto
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 KONSEP DASAR SISTEM By. Ir. Yustina Ngatilah, MT SKS = 3
2 LATAR BELAKANG PEMIKIRAN TERSPESIALISASI : 1. Adanya kecenderungan pengkotak-kotakan ilmu pengetahuan. 2. Pendekatan analitik-mekanistik : Linier : hubungan sebab-akibat sulit menentukan interpolasi, extrapolasi. Parsial : hasil aproksimasi / idealisasi hukum gas ideal hukum boile Ada batasan (ada relasi-relasi antar elemen tertentu yang diabaikan). PERMASALAHAN SEMAKIN COMPLEX Multi disiplin. Pendekatan totalitas.
3 DEFINISI SISTEM Sistem adalah sekumpulan elemen-elemen yang saling berinteraksi melalui berbagai bentuk dan kerja sama untuk mencapai suatu tujuan yang berguna / tertentu. CIRI-CIRI ATAU KARAKTERISTIK SYSTEM Beberapa karakteristik penting yang menunjukkan sifat system antara lain : Tujuan. Transformasi input-output. Sub system dan interaksi (interdependensi dari elemen-elemen pembentuk). Keterbukaan (pengaruh lingkungan). Mekanisme control (pengendalian). Lingkungan yang kompleks. Hirarki system.
4 KOMPONEN SYSTEM 1. Entity/komponen/elemen : Obyek system yang menjadi pokok perhatian. 2. Atribut : sifat yang dimiliki oleh entity / elemen / komponen. 3. Aktivitas : Proses yang menyebabkan perubahan dalam system, yang dapat mengubah atribut bahkan entity. 4. Status : keadaan entity serta atribut dan aktivitas pada saat-saat tertentu. 5. State of system / level of system. Motto pendekatan system dengan prinsip holistic : Kondisi pada efek terpadu (kesatuan) > jumlah dari bagian-bagiannya [disebut sinergi (synergy)].
5 PERSPEKTIF SYSTEM (CARA MEMANDANG SYSTEM) Secara : 1. Aspek Struktural. Konfigurasi dari elemen / komponen / entity. Benda (nyata / abstrak) Bedakan : entity atribut Hubungan entity : Pendapatan Hubungan atribut: Tingkat Pendapata n Relasi antar elemen : Dapat dinyatakan dalam matrik karakteristik. Konsumsi Tingkat Konsumsi
6 Contoh : System perekonomian nasional, yang terdiri dari 3 sektor : Sektor primer (Industri pertanian, perikanan, kehutanan, perkebunan, pertambangan). Sektor sekunder (Industri manufaktur). Sektor tersier (Industri jasa, perdagangan, perbankkan, perhubungan, pariwisata, konsultan pemerintah).
7 Yang konfigurasi elemen-elemen pembentuk system dapat digambarkan sebagai berikut : X12 X11 Primer ℓ1 X21 X13 Y1 ℓ0 X22 X33 X31 Sekunde r ℓ2 Y2 = X20 X23 X32 Tersier ℓ3 ℓ0 Y3 ℓ0
8 Xij = atribut hasil (output) sector i yang diserap (digunakan)oleh sector j. e 0 = lingkungan (konsumen akhir). e 1 = elemen primer. e 2 = elemen sekunder. e 3 = elemen tersier. Matriks karakteristik (R = { rij )system perekonomian nasional sector primer, sekunder, tersier dan lingkungan (konsumen akhir). sebagai berikut : r ij = relasi antara elemen e i dengan elemen e j. r ij e 0 e 1 e 2 e 3 e e e e
9 y 1 (Eksogen) X 11 Tersier l 1 l 0 X 2 1 Prime r l 2 X 12 Sekunder l 3 y 2 (Eksogen) X X 22 3 X 33 2 l 0 X 2 3 X 3 X 3 1 X 13 y 3 (Eksogen) l 0
10 Sektor Primer (e1) Sekunder Produksi (e2) Tersier (e3) Total Final Primer Sekunder Tersier Produk Demand si X11 X12 X13 X21 X22 X23 X31 X32 X33 y1 y2 y3 Eksogen. Hubungan antar elemen dinyatakan sebagai berikut : Primer : X1 = X11 + X12 + X13 + y1 Sekunder : X2 = X21 + X22 + X23 + y2 Tersier : X3 = X31 + X32 + X33 + y3 X1 X2 X3 Eksogen
11 k x x ij x j X 1j X 2j ij Transformasi X nj X j Parameter = koefisien teknologi (berapa % input Xij untuk menghasilkan Xj) dimasukkan ke persamaan diatas, diperoleh : Primer : X1 = k11 X1 + k12 X2 + k13 X3 + y1 Sekunder : X2 = k21 X1 + k22 X2 + k23 X3 + y2 Tersier : X3 = k31 X1 + k32 X2 + k33 X3 + y3 Persamaan ini diubah menjadi : Primer : (1 - k11) X1 = k12 X2 + k13 X3 + y1 Sekunder : -k21 X1 = (-1 + k22) X2 + k23 X3 + y2 Tersier : -k31 X1 = k32 X2 + (-1 + k33) X3 + y3
12 K k k k I 0 0 (I K) X = y k k k k k k X = (I K)-1 y Catatan : Bila y (lingkungan) berubah, bagaimana system merubah supaya strukturnya tidak berubah (Δy ΔX).
13 2. Aspek Fungsional (Perilaku). - Bagaimana hubungan? - Berapa besar? Macam-macam relasi / hubungan : a. Deterministik (memenuhi syarat perlu dan cukup) Contoh : X Y = Kalau ada X maka ada Y. X Y = Tidak ada X tidak ada Y. X = syarat cukup untuk adanya Y Dan syarat perlu, karena bila tidak ada X maka Y tidak ada. Bila Y = f(x) + Dimana = Residu X = Tidak cukup untuk adanya Y.
14 b. Probabilistik (memenuhi syarat perlu tetapi tidak memenuhi syarat cukup). Bila informasi di tambah maka model probabilistic bias berubah menjadi model deterministic (perlu tambahan biaya). Contoh : X Y = Adanya benih perlu adanya biji. X Y = Adanya benih tidak cukup hanya ada biji (karena masih butuh persemaian / tanah). c. Korelatif (syarat perlu dan syarat cukup dipertanyakan). Contoh : Jml penduduk? Jml antenna TV? Jml pencurian
15 Untuk aspek fungsional (perilaku) ini, berdasarkan kecukupan informasinya dapat dirangkum dalam tiga bagian seagai berikut : Relasi Syarat perlu Syarat cukup 1. Deterministik 2. Probabilistik 3. Korelatif?? 3. Aspek Lingkungan system. Sistem mempunyai batasan-batasan (boundaries). Lingkungan : tergantung faktor relevansi, signifikansi obyek / entity dari lingkungan. Relevansi tujuan mempelajari system. Signifikansi tingkat agregasi
16 System black box : tidak diketahui struktur dan fungsi system. Experiment Analisis : struktur system dan tingkah lakunya dengan teknik tertentu. diuji (untuk mengetahui relevansi obyek-obyek system), kemudian signifikansinya. PROSES PENYELESAIAN MASALAH (MEMPELAJARI SYSTEM) Analisis system sebagai suatu cara memandang masalah (sumber : analisis system oleh Rand Corporation). Contoh : Masalah diputuskan : pengalaman, perasaan dan intuisi. Kebaikan penggunaan system : diputuskan : pemikiran sistematik. dapat memperbaiki pekerjaan kita
17 KLASIFIKASI SISTEM 1. Sistem dapat diklasifikasikan berdasarkan beberapa cara, antara lain : Sistem Alam dan System Buatan Manusia. Sistem alam terbentuk melalui proses alam. Contoh : sungai, gunung, dll. Derajat tinggi dalam susunan dan keseimbangan. Sistem buatan ada interverensi manusia (melalui elemen-elemen, atributatribut atau hubungan-hubungan). Contoh : jembatan. Pengaruh system buatan ke system alam : Dampak lingkungan Masalah. Diteliti. Pandangan system terpadu antara System Alam dan Buatan solusi yang terbaik.
18 2. Sistem Fisik dan System Konseptual. Sistem Fisik elemen-elemen nyata. Menempati ruang fisik Siatem konseptual Simbol-simbol menggambarkan atribut-atribut dari elemen. Contoh : ide-ide, rencana-rencana, konsepkonsep, hipotesis-hipotesis. Organisasi ide-ide Sistematik bias disimulasikan dalam bentuk abstrak (melalui model-model matematik atau model konseptual lainnya). Yaitu sekumpulan rencana-rencana dan spesiikasi untuk system fisik sebelum mereka secara nyata diwujudkan dalam bentuk fisik.
19 Input Proses Output Proses : Mental (berpikir, merencanakan, belajar). Mental- motor (menulis, menggambar, menguji). Mekanikal (mengoperasikan, memfungsikan, menghasilkan). Batasan system : Bisa beda salah satu proses / subsistem tertentu. 3. Sistem Static dan System Dinamik : Sistem Static : system yang hanya memiliki struktur tanpa aktivitas. (sebagai kerangka referensi). Sistem Dynamic : Memiliki struktur dan aktivitas Pola perilaku yang berubah-ubah sepanjang waktu.
20 4. Sistem Tertutup dan Sistem Terbuka Sistem Tertutup : Tanpa interaksi dengan lingkungan. Sistem yang berdiri sendiri. Dibagi menjadi 2 : a. Sistem tertutup absolute. Tidak berinteraksi dengan lingkungan. b. Sistem tertutup relative. Berinteraksi dengan lingkungan secara terbatas. Contoh : Program computer Input telah ditentukan sebelumnya. Output telah ditentukan sebelumnya.
21 Sistem Terbuka : Ada interaksi dengan lingkungan. Memiliki karakteristik dalam keadaan mantab (steady state). Interaksi elemen-elemen system dinamis. Sifat adaptasi dan mengatur sendiri meneruskan kebeadaannya (eksistensinya). PR : Buat contoh-contoh system-sistem diatas, serta berikan penjelasannya
22 KLASIFIKASI SISTEM YANG LAIN Sistem Sistem Sederhana. Sel. Tumbuhan. Hewan. Manusia. System social. Kompleks system transcendental.
23 JENIS-JENIS PERMASALAHAN MENGENAI SISTEM Sistem 2 sifat penting (yang berkaitan), yaitu : 1. Aspek perilaku system. 2. Aspek struktur system. Perilaku Sistem : Input (stimulus). Output (respons). Perilaku system diamati memahami ketergantungan respons (output) pada stimulus (input). Struktur Sistem : Berkaitan dengan susunan (organisasi) dari rangkaian diantara elemen-elemen system. Struktur system Perilaku system.
24 Hubungan Struktur Sistem Dengan Perilakunya, Dapat dinyatakan melalui 2 pernyataan berikut : 1. Suatu perilaku tertentu berhubungan secara unik terhadap struktur tertentu. 2. Perilaku tertentu yang berhubungan dengan suatu kelas struktur didefinisikan berdasarkan perilaku ini. Masalah-Masalah Mengenai Sistem, diklasifikasikan secara garis besar, sebagai berikut : 1. Untuk system yang belum ada, maka strukturnya dirancang agar merealisasikan rancangan yang memiliki perilaku sesuai dengan yang diinginkan / diharapkan. (Sintesis system).
25 2. Untuk system yang sudah ada (dalam kenyataan atau hanya sebagai suatu rancangan) dan strukturnya diketahui, maka perilakunya ditentukan pada basis dari struktur yang diketahui itu. (Analisis system). 3. Untuk system yang sudah ada (dalam kenyataan), tetapi kita tidak mengenalnya dan strukturnya tidak dapat ditentukan secara langsung, maka permasalahannya adalah : mengetahui perilaku system serta strukturnya. (Persoalan kotak hitam / black box ).
26 Perilaku Sistem Input (stimulus) X1 X2 X3 : : Xp Proses Transformasi Perilaku system Output (respons) Y1 Y2 Y3 : : Yq Ketergantungan respons (output) pada stimulus (input)
27 Input input-input parsial. Output output-output parsial. Stimulus parsial suatu komponen dari vector dalam ruang berdimensi p. X = (X1, X2,,Xp) = Vektor input = Vektor stimulus. Respon Y = (Y1, Y2,,Yq)/ Perilaku system : transformasi T dari vector X ke dalam vector Y, dinyatakan dalam hubungan : Y = T(x) dimana T = operator transormasi.
28 Bila transformasi bernilai tunggal, maka : setiap stimulus berhubungan dengan respon tunggal. respon parsial = f (stimulus pasial), sebagai berikut : Y1 = f1 (X1, X2,..,Xp) Y2 = f2 (X1, X2,..,Xp) atau Y = f (X) Y3 = f3 (X1, X2,..,Xp) Perilaku kombinatorial. f1, f2,.fungsi dari peubah variable bebas : X1, X2,, Xp. f = fungsi vector dari variable bebas vector X. Perilaku Kombinasi : Perilaku system yang ditunjukkan melalui transormasi nilai tunggal (karena respons parsial secara unik ditentukan oleh kombinasi dari stimulus parsial).
29 Bila Transormasi mempunyai banyak nilai, maka : ada paling sedikit satu stimulus yang berhubungan dengan lebih dari satu respons. Mempertimbangkan dua kemungkinan, sebagai berikut : 1. Perilaku sekuensial (sequential behaviour). respon berbeda dari system stimulus yang sama juga berbeda Yk Yℓ Xi Ada sequens dari stimulus yang mendahului stimulus tertentu dalam mempengaruhi respon. Xi Xj Ada waktu reaksi (time lag) : antara stimulus dan respon tertentu Yk Yℓ
30 2. Perilaku acak (random behaviour). Transformasi hanya dapat ditentukan secara statistik. Jika sifat-sifat statistik dari system tidak berubah selama keberadaannya, maka transformasi dapat dinyatakan dalam bentuk : Y = f(x) Yang mana f = fungsi peluang atau fungsi probabilitas (probability function). Perilaku sekuensial dan kombinational disebut perilaku deterministic. Perilaku acak disebut sebagai perilaku probabilistic. Sistem Sekuensial : Respons tidak hanya tergantung pada stimulus yang sekarang, tetapi juga tergantung pada stimulus terdahulu.
31 ada waktu reaksi. Stimulus pada waktu t Respon pada waktu t Keadaan internal pada waktu t Keadaan internal pada waktu (t + Δt) Xt Yt St St + Δt Perilaku system sekuensial sebagai berikut : Yt = f (Xt, St). f, g : fungsi-fungsi vektor St + Δt = g (Xt, St). Bila untuk pasangan tertentu X t dan St, berlaku St + Δt = St system keadaan stabil. St + Δt St system tidak stabil.
32 Bila keadaan internal (St) dan respon (Yt) : berubah secara kontinyu dengan waktu : f dan g = fungsi kontinyu dan Δt 0 system kontinyu. Komponen waktu (t) dalam system, maka : 1. Perilaku diskrit. Keadaan vector X dan Y berubah secara diskrit (diskontinyu) dengan waktu. 2. Perilaku kontinyu. Keadaan vector X dan Y berubah secara kontinyu dengan waktu. PR : Tentukan suatu contoh system, berikan diskripsinya yang berperilaku diskrit maupun kontinyu!
33
Perilaku Sistem. Teori dan Pemodelan Sistem TIP FTP UB
Perilaku Sistem Teori dan Pemodelan Sistem TIP FTP UB Pokok Bahasan Sistem formal Perilaku sistem Transformasi perilaku sistem Sistem tetap Tipe perilaku sistem berdasarkan waktu Elemen dan struktur sistem
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
5 BAB LANDASAN TEORI Efisiensi Menurut Vincent Gaspersz (998, hal 4), efisiensi adalah ukuran yang menunjukan bagaimana baiknya sumber daya digunakan dalam proses produksi untuk menghasilkan output Efisiensi
Lebih terperinciModel Matematika dari Sistem Dinamis
Model Matematika dari Sistem Dinamis September 2012 () Model Matematika dari Sistem Dinamis September 2012 1 / 60 Pendahuluan Untuk analisis dan desain sistem kontrol, sistem sis harus dibuat model sisnya.
Lebih terperinciBAB 4 MODEL RUANG KEADAAN (STATE SPACE)
BAB 4 MODEL RUANG KEADAAN (STATE SPACE) KOMPETENSI Kemampuan untuk menjelaskan pengertian tentang state space, menentukan nisbah alih hubungannya dengan persamaan ruang keadaan dan Mengembangkan analisis
Lebih terperinciIII. KERANGKA PEMIKIRAN
19 III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Konseptual Kebijakan otonomi daerah dan desentralisasi fiskal membuka ruang bagi penyelenggara pemerintah Kota Bandung untuk berkreasi dalam meningkatan pembangunan
Lebih terperinciPEMODELAN SISTEM. Pemodelan & simulasi TM04
PEMODELAN SISTEM Pemodelan & simulasi TM04 Pemodelan untuk permasalahan apa? Mengetahui tinggi menara Pisa tanpa mengukur secara langsung, Mengetahui lebar sebuah sungai tanpa benar-benar menyeberanginya,
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Transformasi Laplace Salah satu cara untuk menganalisis gejala peralihan (transien) adalah menggunakan transformasi Laplace, yaitu pengubahan suatu fungsi waktu f(t) menjadi
Lebih terperinciTEKNIK SIMULASI. Nova Nur Hidayati TI 5F
TEKNIK SIMULASI Nova Nur Hidayati TI 5F 10530982 PENDAHULUAN TUJUAN MEMPELAJARI SIMULASI Melalui kuliah ini diharapkan kita dapat mempelajari suatu sistem dengan memanfaatkan komputer untuk meniru (to
Lebih terperinciDasar-Dasar Pemodelan Sistem
Bab 1: Dasar-Dasar Pemodelan Sistem Pemodelan dan Simulasi Sistem Monica A. Kappiantari Sumber: Harrell, C., B.K. Ghosh and R.O. Bowden, Jr., Simulation Using Promodel, 2 nd ed., McGraw- Hill, Singapore,
Lebih terperinciKarakteristik Model & Struktur Model. Ratih Setyaningrum, MT Hanna Lestari, M.Eng
Karakteristik Model & Struktur Model Ratih Setyaningrum, MT Hanna Lestari, M.Eng Referensi Prof Dr Ir Soemarno, MS MALANG, 2007 Pemodelan Proses membangun atau membentuk model dari suatu sistem nyata dalam
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI. Sistem Pendulum Terbalik Dalam penelitian ini diperhatikan sistem pendulum terbalik seperti pada Gambar di mana sebuah pendulum terbalik dimuat dalam motor yang bisa digerakkan.
Lebih terperinciManajemen Sains. Pengenalan Riset Operasi. Eko Prasetyo Teknik Informatika
Manajemen Sains Pengenalan Riset Operasi Eko Prasetyo Teknik Informatika Univ. Muhammadiyah Gresik 2011 Pendahuluan Riset Operasi (Operations Research/OR) banyak diterapkan dalam menyelesaikan masalahmasalah
Lebih terperinciPemodelan dan Simulasi
Pemodelan dan Simulasi rev 2.1 Prihantoosa pht854@gmail.com toosa@teknosoftmedia.com http://openstat.sekolahku.com Simulasi : Pendahuluan p : 1 Pendahuluan Tujuan : agar dapat mempelajari suatu sistem
Lebih terperinciMATERI KULIAH PEMODELAN dan SIMULASI NUMERIK
MATERI KULIAH PEMODELAN dan SIMULASI NUMERIK Administrasi Perkuliahan: Penilaian: Tugas-tugas dan Ujian Final. Materi: TEORI dan PRAKTEK Teori: (diambil dari REFERENSI) Praktek: (kasus-kasus SIMULASI Numerik)
Lebih terperinci5/12/2014. Plant PLANT
Matakuliah : Teknik Kendali Tahun : 2014 Versi : Pada akhir pertemuan ini, diharapkan mahasiswa akan mampu : menjelaskan gambaran umum dan aplikasi sistem pengaturan di industri menunjukkan kegunaan dasar-dasar
Lebih terperinciKlasifikasi Model. Teori dan Pemodelan Sistem TIP FTP UB Mas ud Effendi
Klasifikasi Model Teori dan Pemodelan Sistem TIP FTP UB Mas ud Effendi Kriteria Model yang Baik Tingkat generalisasi yang tinggi Makin tinggi makin baik kemampuan pemecahan masalah makin besar Mekanisme
Lebih terperinci1/14/2010. Riani L. Jurusan Teknik Informatika
Riani L. Jurusan Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia 1 PreTest 1. Apa yang dimaksud dengan simulasi? 2. Berikan contoh simulasi yang saudara ketahui (minimal i 3)! 2 2 Definisi Simulasi (1)
Lebih terperinciPendekatan Sistem. Teori dan Pemodelan Sistem TIP FTP UB Mas ud Effendi
Pendekatan Sistem Teori dan Pemodelan Sistem TIP FTP UB Mas ud Effendi Arti Penting Pendekatan Sistem Pendekatan terpadu yang memandang suatu persoalan sebagai suatu sistem, dimana sifat masalahnya kompleks
Lebih terperinciModel Matematis, Sistem Dinamis dan Sistem Kendali
Model Matematis, Sistem Dinamis dan Sistem Kendali PENDAHULUAN Beberapa istilah pada karakteristik tanggapan : Sistem : kombinasi beberapa komponen yang bekerja secara bersama-sama dan membentuk suatu
Lebih terperinciBAB III MODEL STATE-SPACE. dalam teori kontrol modern. Model state space dapat mengatasi keterbatasan dari
BAB III MODEL STATE-SPACE 3.1 Representasi Model State-Space Representasi state space dari suatu sistem merupakan suatu konsep dasar dalam teori kontrol modern. Model state space dapat mengatasi keterbatasan
Lebih terperinciMATERI KULIAH PEMODELAN dan SIMULASI
MATERI KULIAH PEMODELAN dan SIMULASI Administrasi Perkuliahan: Penilaian: Tugas-tugas dan Ujian Final. Referensi: Sandi Setiawan, SIMULASI (Bab 1 s/d 4) KONSEP SISTEM Geoffrey Gordon [1989]: A system is
Lebih terperinciSIMULASI SISTEM. Himpunan elemen-elemen yang saling berinteraksi untuk mencapai tujuan tertentu.
SIMULASI SISTEM Sistem Himpunan elemen-elemen yang saling berinteraksi untuk mencapai tujuan tertentu. Karakteristik Sistem: komponen ; Relasi; Tujuan ; Batasan; Lingkungan; Interface; Input; Output. Cara
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1 Pengertian, Struktur, Kelebihan dan Kekurangan, serta Potensi Dynamic Programming Dynamic Programming adalah suatu teknik kuantitatif yang digunakan untuk
Lebih terperinciMetodologi Penelitian
Metodologi Penelitian Modul ke: PEMODELAN Fakultas Program Pasca Sarjana Hamzah Hilal Program Studi Magister Teknik Elektro 9.1 UMUM Model meruakan suatu representasi atau formalisasi dalam bahasa tertentu
Lebih terperinciKriteria Model yang Baik
Kriteria Model yang Baik 0 Tingkat generalisasi yang tinggi 0 Makin tinggi makin baik kemampuan pemecahan masalah makin besar 0 Mekanisme transparansi 0 Diketahui mekanisme pemecahan masalah rekonstruksi
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Berikut merupakan desain metode penelitian yang akan digunakan pada proses penelitian Studi komparasi metode PROMETHEE dan TOPSIS untuk memberikan solusi
Lebih terperinciUnit 7 PEMODELAN MATEMATIKA. Pendahuluan. Selamat belajar dan tetap bersemangat, Tuhan memberkati. Wahyudi
Unit 7 PEMODELAN MATEMATIKA Pendahuluan Wahyudi S ebelum mempelajari unit ini, diharapkan anda telah memahami materi yang disajikan pada unit-unit sebelumnya. Kompetensi-kompetensi yang telah anda kuasai
Lebih terperinciBAB III. Istilah data dan informasi sering digunakan secara bergantian dan saling tertukar, meskipun keduanya memiliki konsep yang berbeda.
BAB III SISTEM INFORMASI 3.1 DATA DAN INFORMASI 3.1.1. Definisi Dasar Istilah data dan informasi sering digunakan secara bergantian dan saling tertukar, meskipun keduanya memiliki konsep yang berbeda.
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
4 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Definisi Sistem Sistem adalah sekumpulan unsur / elemen yang saling berkaitan dan saling mempengaruhi dalam melakukan kegiatan bersama untuk mencapai suatu tujuan. Contoh :
Lebih terperinciiii Banda Aceh, Nopember 2008 Sabri, ST., MT
ii PRAKATA Buku ini menyajikan pembahasan dasar mengenai getaran mekanik dan ditulis untuk mereka yang baru belajar getaran. Getaran yang dibahas di sini adalah getaran linier, yaitu getaran yang persamaan
Lebih terperinciBab 6 PERANCANGAN PERANGKAT LUNAK
Bab 6 PERANCANGAN PERANGKAT LUNAK Perancangan adalah proses untuk mengaplikasikan berbagai macam teknik dan prinsip untuk tujuan pendefenisian secara rinci suatu perangkat,proses atau sistem agar dapat
Lebih terperinciSistem Informasi Manajemen Revolusi Sistem Informasi. Saiful Rahman Yuniarto, S.Sos, MAB
Sistem Informasi Manajemen Revolusi Sistem Informasi Saiful Rahman Yuniarto, S.Sos, MAB SISTEM Sistem adalah sekumpulan unsur / elemen yang saling berkaitan dan saling mempengaruhi dalam melakukan kegiatan
Lebih terperinciSISTEM INFORMASI. Konsep Dasar Sistem
SISTEM INFORMASI Konsep Dasar Sistem Sistem: Suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Himpunan Fuzzy Tidak semua himpunan yang dijumpai dalam kehidupan sehari-hari terdefinisi secara jelas, misalnya himpunan orang miskin, himpunan orang pandai, himpunan orang tinggi,
Lebih terperinciMarkov Chain. Game Theory. Dasar Simulasi
Markov Chain Game Theory Dasar Simulasi Analisis Perubahan Cuaca Perpindahan merek Operasi dan maintenance mesin Perubahan harga di pasar saham dll Menyusun matriks probabilitas transisi. Menghitung probabilitas
Lebih terperinciMaximize or Minimize Z = f (x,y) Subject to: g (x,y) = c
Maximize or Minimize Z = f (x,y) Subject to: g (x,y) = c PROGRAM MAGISTER AGRIBISNIS UNIVERSITAS JAMBI Prof. Dr. Ir. ZULKIFLI ALAMSYAH, M.Sc. & Ir. R. Sihotang, MS. Mata Kuliah Kode / SKS Mata Kuliah :
Lebih terperinciKONSEP DASAR SISTEM DAN MODEL. Hanna Lestari, ST, M.Eng
KONSEP DASAR SISTEM DAN MODEL Hanna Lestari, ST, M.Eng Sistem, Keadaan, Model model input output Permasalahan Dunia Industri Mendapatkan pemahaman adanya suatu fenomena baru misalnya jumlah produk jadi
Lebih terperinciLecture 3 : Klasifikasi dan Prinsip Pendekatan Sistem. Teknik industri 2015
Lecture 3 : Klasifikasi dan Prinsip Pendekatan Sistem hanna.udinus@gmail.com Teknik industri 2015 Pendahuluan Ciri suatu sistem ditandai dengan elemen pembentuknya Elemen suatu sistem selalu mempunyai
Lebih terperinciPROSES MARKOV KONTINYU (CONTINOUS MARKOV PROCESSES)
#11 PROSES MARKOV KONTINYU (CONTINOUS MARKOV PROCESSES) 11.1. Pendahuluan Masalah keandalan yang berhubungan dengan sistem secara normal adalah space memiliki sifat diskrit yaitu sistem tersebut dapat
Lebih terperinciMAKALAH ELEMEN MODEL ANALISIS. NAMA : RANI JUITA NIM : DOSEN : WACHYU HARI HAJI. S.Kom.MM
MAKALAH ELEMEN MODEL ANALISIS NAMA : RANI JUITA NIM : 41813120165 DOSEN : WACHYU HARI HAJI. S.Kom.MM JURUSAN SISTEM INFORMASI FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS MERCU BUANA JAKARTA 2015 PEMODELAN ANALISIS
Lebih terperinciOPERATION RESEARCH-1
OPERATION RESEARCH-1 Prof.Dr.H.M.Yani Syafei,MT MATERI PERKULIAHAN 1.Pemrograman Linier (Linear Programming) Formulasi Model Penyelesaian dengan Metode Grafis Penyelesaian dengan Algoritma Simplex Penyelesaian
Lebih terperinci3. KLASIFIKASI MODEL.
3. KLASIFIKASI MODEL alsen.medikano@gmail.com (1) KLASIFIKASI MODEL Murdick, Ross, Claggett (1984) dan Ackoff, Gupta, Minas (1962) Kelas I. Fungsi 1. model Diskriptif memberikan gambaran sistem nyata,
Lebih terperinciTTG3B3 - Sistem Komunikasi 2 Random Process
TTG3B3 - Sistem Komunikasi 2 Random Process S1 Teknik Telekomunikasi Fakultas Teknik Elektro Universitas Telkom Oleh: Linda Meylani Agus D. Prasetyo Tujuan Pembelajaran Memahami arti random process Mengetahui
Lebih terperinciSistem Informasi [Kode Kelas]
Sistem Informasi [Kode Kelas] [ Chapter 1] Konsep Dasar Sistem Dedy Alamsyah, S.Kom, M.Kom [NIDN : 0410047807] Definisi Sistem Sistem berasal dari bahasa Latin (systēma) dan bahasa Yunani (sustēma) adalah
Lebih terperinciSI402 Arsitektur Enterprise Pertemuan #6 Suryo Widiantoro, ST, MMSI, M.Com(IS)
SI402 Arsitektur Enterprise Pertemuan #6 Suryo Widiantoro, ST, MMSI, M.Com(IS) Mahasiswa mampu menjelaskan prinsip penyelarasan bisnis dan teknologi informasi sebagai faktor penting pendorong arsitektur
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. deskriptif analitik. Penelitian ini tidak menguji hipotesis atau tidak menggunakan
III. METODE PENELITIAN Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analitik. Penelitian ini tidak menguji hipotesis atau tidak menggunakan hipotesis, melainkan hanya mendeskripsikan
Lebih terperinciPEMODELAN STATE SPACE
PEMODELAN STATE SPACE Beberapa Pengertian: State: State suatu sistem dinamik adalah sekumpulan minimum variabel (disebut variabel-variabel state) sedemikian rupa sehingga dengan mengetahui variabel-variabel
Lebih terperinci6. PENGEMBANGAN MODEL.
6. PENGEMBANGAN MODEL alsen.medikano@gmail.com 1 1. TAHAPAN PENGEMBANGAN MODEL Kriteria memodelkan suatu sistem : 1. Harus mewakili (representasi) sistem nyatanya 2. Merupakan penyederhanaan dari kompleksnya
Lebih terperinciBab II Teori Pendukung
Bab II Teori Pendukung II.1 Sistem Autonomous Tinjau sistem persamaan differensial berikut, = dy = f(x, y), g(x, y), (2.1) dengan asumsi f dan g adalah fungsi kontinu yang mempunyai turunan yang kontinu
Lebih terperinciBAB II MODEL Fungsi Model
BAB II MODEL Model adalah representasi dari suatu objek, benda, atau ide-ide dalam bentuk yang lain dengan entitasnya. Model berisi informasi-informasi tentang suatu sistem yang dibuat dengan tujuan untuk
Lebih terperinciKONSEP SISTEM. Chairul Furqon, S.Sos., MM.
KONSEP SISTEM Chairul Furqon, S.Sos., MM. 1 Source: Systems & system thinking, Beynon-Davies: 2004 2 Organisasi/perusahaan dalam Lingkungan Pemerintah Lembaga Keuangan Masyarakat Global Pemasok ORGANISASI
Lebih terperinciII LANDASAN TEORI. Contoh. Ditinjau dari sistem yang didefinisikan oleh:
5 II LANDASAN TEORI 2.1 Keterkontrolan Untuk mengetahui persoalan sistem kontrol mungkin tidak ada, jika sistem yang ditinjau tidak terkontrol. Walaupun sebagian besar sistem terkontrol ada, akan tetapi
Lebih terperinciRepresentasiSistem. (b) Sistem dengan sinyal input dan sinyal output banyak(lebih dari satu)
SISTEM Outline Modul A. Representasi Sistem B. Sistem Deterministik dan Sthocastic C. Sistem Waktu Kontinyu dan Sistem Waktu Diskrit D. Sistem Dengan Memori dan Tanpa Memori E. Sistem Kausal dan Non Kausal
Lebih terperinciSesi X ANALISIS KEPUTUSAN
Mata Kuliah :: Riset Operasi Kode MK : TKS 4019 Pengampu : Achfas Zacoeb Sesi X ANALISIS KEPUTUSAN e-mail : zacoeb@ub.ac.id www.zacoeb.lecture.ub.ac.id Hp. 081233978339 Pendahuluan Causes Problems Actions
Lebih terperinciSISTEM DAN MODEL Tujuan Instruksional Khusus:
SISTEM DAN MODEL Tujuan Instruksional Khusus: Peserta pelatihan dapat: menjelaskan pengertian sistem dan model, menentukan jenis dan klasifikasi model, menjelaskan tahapan permodelan Apa itu sistem? himpunan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
42 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metodologi Penelitian Metodologi penelitian ini merupakan cara yang digunakan untuk memecahkan masalah dengan langkah-langkah yang akan ditempuh harus relevan dengan
Lebih terperinciSalah satu dasar utama untuk mengembangkan model adalah guna menemukan peubah-peubah apa yang penting dan tepat Permasalahan muncul ketika banyak
Salah satu dasar utama untuk mengembangkan model adalah guna menemukan peubah-peubah apa yang penting dan tepat Permasalahan muncul ketika banyak model telah terbentuk. Banyak model yang tersedia yang
Lebih terperinciBab IV Simulasi Metode Monte Carlo Mengatasi Masalah dalam Distribusi Data
24 Bab IV Simulasi Metode Monte Carlo Mengatasi Masalah dalam Distribusi Data IV.1 Mengenal Metode Monte Carlo Distribusi probabilitas digunakan dalam menganalisis sampel data. Sebagaimana kita ketahui,
Lebih terperincigula (31) dan industri rokok (34) memiliki tren pangsa output maupun tren permintaan antara yang negatif.
5. RANGKUMAN HASIL Dari hasil dan pembahasan dalam penelitian ini, dapat dirangkum beberapa poin penting sesuai dengan tujuan penelitian, yaitu: 1. Deviasi hasil estimasi total output dengan data aktual
Lebih terperinciAsusmi/Penyederhanaan Sistem
Mata Kuliah : Matematika Rekayasa Lanjut Kode MK : TKS 8105 Pengampu : Achfas Zacoeb Sesi XV PEMODELAN e-mail : zacoeb@ub.ac.id www.zacoeb.lecture.ub.ac.id Hp. 081233978339 Model Sistem yang sebenarnya
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN TEORITIS. Istilah regresi pertama kali diperkenalkan oleh Francis Galton. Menurut hasil
BAB 2 TINJAUAN TEORITIS 2.1 Konsep Dasar Analisis Regresi Istilah regresi pertama kali diperkenalkan oleh Francis Galton. Menurut hasil penelitian Galton, meskipun ada kecenderungan pada orangtua yang
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Ekonomi dan Produk Domestik Regional Bruto. Istilah ekonomi berasal dari bahasa Yunani, terdiri atas kata oikos dan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2. Ekonomi dan Produk Domestik Regional Bruto Istilah ekonomi berasal dari bahasa Yunani, terdiri atas kata oikos dan nomos. Oikos berarti rumah tangga, nomos berarti aturan. Sehingga
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Reliability (Keandalan) Keandalan menurut L.C Kapoor dan L. R Lamberson didefinisikan sebagai probabilitas suatu item (sistem) untuk memiliki performansi sesuai dengan fungsi
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. digunakan untuk mendukung penyusunan laporan tugas akhir. Landasan teori
BAB II LANDASAN TEORI Dalam bab ini akan dijelaskan berbagai macam landasan teori yang digunakan untuk mendukung penyusunan laporan tugas akhir. Landasan teori yang dibahas meliputi permasalahan-permasalahan
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
14 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Dasar Analisis Regresi Kata regresi (regression) diperkenalkan pertama kali oleh Francis Dalton pada tahun 1886. Menurut Dalton, analisis regresi berkenaan dengan studi
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. kestabilan model predator-prey tipe Holling II dengan faktor pemanenan.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA Dalam bab ini akan dibahas mengenai dasar teori untuk menganalisis simulasi kestabilan model predator-prey tipe Holling II dengan faktor pemanenan. 2.1 Persamaan Diferensial Biasa
Lebih terperinciBAB 10 Studi Aliran Daya Probabilistik
BAB 10 Studi Aliran Daya Probabilistik 10.1 PENDAHULUAN Hanya dengan menyalakan saklar, cahaya menerangi rumah dan jalan raya, mesin dan motor beroperasi, manusia bekerja dengan komputer, menjalankan berbagai
Lebih terperinciSUMBER: Arwin DW, TEKNOLOGI SIMULATOR PESAWAT TERBANG DARI MASA KE MASA
DEFINISI DAN ISTILAH PEMODELAN DAN SIMULASI Pemodelan dan Simulasi PEMODELAN DAN SIMULASI MODEL adalah representasi dalam bahasa tertentu dari suatu sistem nyata (realita PEMODELAN adalah tahapan atau
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI. 2.1 Program Dinamik
5 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Program Dinamik Pemrograman dinamik adalah suatu teknik matematis yang biasanya digunakan untuk membuat suatu keputusan dari serangkaian keputusan yang saling berkaitan. Pemrograman
Lebih terperinciPerspektif Sistem. Teori dan Pemodelan Sistem Mas ud Effendi
Perspektif Sistem Teori dan Pemodelan Sistem Mas ud Effendi Komponen Sistem Entiti Atribut Objek sistem yang menjadi pokok perhatian Sifat yang dimiliki oleh entiti Aktivitas Status Proses yang menyebabkan
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengantar Pada bab ini akan diuraikan beberapa landasan teori untuk menunjang penulisan skripsi ini. Uraian ini terdiri dari beberapa bagian yang akan dipaparkan secara terperinci
Lebih terperinciTE Sistem Linier. Sistem Waktu Kontinu
TE 226 - Sistem Linier Jimmy Hasugian Electrical Engineering - Maranatha Christian University jimlecture@gmail.com - http://wp.me/p4scve-g Sistem Waktu Kontinu Jimmy Hasugian (MCU) Sistem Waktu Kontinu
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Sistem Yakub menuliskan dalam bukunya (Yakub, 2012) bahwa sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, terkumpul bersama-sama
Lebih terperinciIII. KERANGKA PEMIKIRAN TEORITIS
27 III. KERANGKA PEMIKIRAN TEORITIS 3.1. Kerangka Pemikiran Kebutuhan untuk menggunakan I-O Regional dalam Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi NTT semakin terasa penting jika dikaitkan dengan pelaksanaan
Lebih terperinciPENGERTIAN SISTEM DAN ANALISIS SISTEM
PENGERTIAN SISTEM DAN ANALISIS SISTEM 1. DEFINISI SISTEM Sistem adalah sekumpulan unsur / elemen yang saling berkaitan dan saling mempengaruhi dalam melakukan kegiatan bersama untuk mencapai suatu tujuan.
Lebih terperinciSistem, Model dan Simulasi
Sistem, Model dan Simulasi Sistem dan model Sistem merupakan kumpulan elemen ng bekerja bersama untuk mencapai tujuan ng diharapkan. Karakteristik atau ciri-ciri system : Sistem terdiri dari berbagai elemen
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Sistem Dalam mendefinisikan sistem terdapat dua kelompok pendekatan sistem, yaitu sistem yang lebih menekankan pada prosedur dan elemennya. Prosedur didefinisikan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Profil Tempat Kerja Praktek 2.1.1 Sejarah Instansi Dalam perjalanan sejarahnya, Pusat Survei geologi (Puslitbang Geologi) yang dikenal sekarang ini, berevolusi melewati tiga
Lebih terperinciOPTIMASI DAN HEURISTIK DALAM PENDEKATAN SISTEM. Arif Rahman
OPTIMASI DAN HEURISTIK DALAM PENDEKATAN SISTEM Arif Rahman INDUSTRIAL ENGINEERING..is concerned with the design, improvement, and installation of integrated systems of men, materials, information, energy,
Lebih terperinciIII. KERANGKA PEMIKIRAN. sektor produksi merupakan salah satu kunci keberhasilan pembangunan ekonomi.
III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Teoritis Input-Output Integrasi ekonomi yang menyeluruh dan berkesinambungan di antar semua sektor produksi merupakan salah satu kunci keberhasilan pembangunan ekonomi.
Lebih terperinciAnalisis Input-Output (I-O)
Analisis Input-Output (I-O) Di Susun Oleh: 1. Wa Ode Mellyawanty (20100430042) 2. Opissen Yudisyus (20100430019) 3. Murdiono (20100430033) 4. Muhammad Samsul (20100430008) 5. Kurniawan Yuda (20100430004)
Lebih terperinciAnalisis Input-Output dengan Microsoft Office Excel
Analisis Input-Output dengan Microsoft Office Excel Junaidi, Junaidi (Staf Pengajar Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Jambi) Tulisan ini membahas simulasi/latihan analisis Input-Output (I-O) dengan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA II.1. Pengertian Sistem Sistem merupakan salah satu yang terpenting dalam sebuah perusahaan yang dapat membentuk kegiatan usaha untuk mencapai kemajuan dan target yang dibutuhkan.
Lebih terperinciBab 2 LANDASAN TEORI. 2.1 Pengantar Proses Stokastik
Bab 2 LANDASAN TEORI Pada bab ini akan diberikan penjelasan singkat mengenai pengantar proses stokastik dan rantai Markov, yang akan digunakan untuk analisis pada bab-bab selanjutnya. 2.1 Pengantar Proses
Lebih terperinciPERANCANGAN BASIS DATA. Alif Finandhita, S.Kom
PERANCANGAN BASIS DATA Alif Finandhita, S.Kom Proses perancangan basis data, terlepas dari masalah yang ditangani dibagi menjadi 3 tahapan : Perancangan basis data secara konseptual Merupakan upaya untuk
Lebih terperinciBab 5 Penerapan Neural Network Dalam Klasifikasi Citra Penginderaan Jauh
Penerapan Neural Dalam Klasifikasi Citra Penginderaan Jauh Klasifikasi citra penginderaan jarak jauh (inderaja) merupakan proses penentuan piksel-piksel masuk ke dalam suatu kelas obyek tertentu. Pendekatan
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Metode Simulasi 2.1.1 Pengertian Metode Simulasi Simulasi ialah suatu metodologi untuk melaksanakan percobaan dengan menggunakan model dari suatu sistem nyata (Siagian, 1987).
Lebih terperinciTINJAUAN UMUM PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI
TINJAUAN UMUM PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI kartikads27.gunadarma@gmail.com Pengembangan Sistem Informasi Universitas Gunadarma 2015 Definisi Sistem SISTEM Kumpulan dari unsur/elemen-elemen yang saling
Lebih terperinci( ) ( ) (3) II-1 ( ) ( )
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Naïve Bayes Classifier 2.1.1 Teorema Bayes Bayes merupakan teknik prediksi berbasis probabilistik sederhana yang berdasar pada penerapan teorema Bayes (atau aturan Bayes) dengan
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pelayanan Yang dimaksud pelayanan pada area anti karat adalah banyaknya output pallet yang dapat dihasilkan per hari pada area tersebut. Peningkatan pelayanan dapat dilihat dari
Lebih terperinciANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) Amalia, ST, MT
ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) Amalia, ST, MT Multi-Attribute Decision Making (MADM) Permasalahan untuk pencarian terhadap solusi terbaik dari sejumlah alternatif dapat dilakukan dengan beberapa teknik,
Lebih terperinciIde tentang sistem skala besar datang pada saat permasalahan. pengendalian pada prakteknya tidak dapat diterapkan secara efisien oleh prinsip
BAB I PENDAHULUAN Ide tentang sistem skala besar datang pada saat permasalahan pengendalian pada prakteknya tidak dapat diterapkan secara efisien oleh prinsip dan metode sistem multivariabel. Hal ini terjadi
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Dasar Teori Antrian Dalam kehidupan sehari-hari, antrian (queueing) sangat sering ditemukan. Mengantri sering harus dilakukan jika kita menunggu giliran misalnya mengambil
Lebih terperinciBAB VI PERENCANAAN PENGEMBANGAN SDA
BAB VI PERENCANAAN PENGEMBANGAN SDA Sub Kompetensi Pengenalan dan pemahaman tahapan perencanaan sumberdaya air terkait dalam perencanaan dalam teknik sipil. Sub Pokok Bahasan: Pendahuluan Konsep Pengelolaan
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN
III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Penelitian Dalam setiap perusahaan berusaha untuk menghasilkan nilai yang optimal dengan biaya tertentu yang dikeluarkannya. Proses penciptaan nilai yang optimal dapat
Lebih terperinciSebagai suatu model kuantitatif, Tabel IO akan memberikan gambaran menyeluruh mengenai: mencakup struktur output dan nilai tambah masingmasing
Model Tabel Input-Output (I-O) Regional Tabel Input-Output (Tabel IO) merupakan uraian statistik dalam bentuk matriks yang menyajikan informasi tentang transaksi barang dan jasa serta saling keterkaitan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Sistem Kendali Lup[1] Sistem kendali dapat dikatakan sebagai hubungan antara komponen yang membentuk sebuah konfigurasi sistem, yang akan menghasilkan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA Distribusi Input dan Output Produksi
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Dasar 2.1.1 Distribusi Input dan Output Produksi Proses produksi adalah suatu proses yang dilakukan oleh dunia usaha untuk mengubah input menjadi output. Dunia usaha
Lebih terperinciTEORI BAHASA DAN OTOMATA PENGANTAR
TEORI BAHASA DAN OTOMATA PENGANTAR PERKULIAHAN Jumlah pertemuan minimal 13 kali dan maksimal 15 kali sudah termasuk dengan ujian tengah semester (UTS) PENILAIAN ABSEN 10% (Minimal kehadiran 80% dari jumlah
Lebih terperinciMATERI KULIAH PEMODELAN dan METODE NUMERIK
MATERI KULIAH PEMODELAN dan METODE NUMERIK Administrasi Perkuliahan: Bagian I : PEMODELAN NUMERIK Pekan 1 s/d 8 oleh RHZ Penilaian: Tugas-tugas dan Ujian Final. Referensi: 1. Sandi Setiawan SIMULASI (Bab
Lebih terperinci